Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …...Dengan ini menyatakan bahwa: Program...

26
Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran Pada Pelajaran Kimia di SMK Negeri 2 Temanggung Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh : Siti Auliyana Mustaniroh NIM: 702010130 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2015 Artikel Ilmiah

Transcript of Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …...Dengan ini menyatakan bahwa: Program...

  • Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran Pada

    Pelajaran Kimia di SMK Negeri 2 Temanggung

    Diajukan Kepada

    Fakultas Teknologi Informasi

    Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

    Oleh :

    Siti Auliyana Mustaniroh

    NIM: 702010130

    Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga

    Januari 2015

    Artikel Ilmiah

  • Lembar Persetujuan

    PENERAPAN GOOGLE CLASSROOM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

    PADA PELAJARAN KIMIA Dl SMK NEGERI 1 TEMANGGUNG

    Artikel Ilmiah

    Oleh:

    Siti Auliyana Mustaniroh

    NIM: 702010130

    Telah disetujui untuk diuji

    Tanggal: 17 pes~rob~r 2.ot'f

    Pembimbing 1 Pembimbing 2

    Hendro:llbMC•

    Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga 2014

  • Judul Tugas Akhir

    1\'ama Mahasiswa

    NIYI

    Program Studi

    Fakultas

    Penguji

    Lembar Pengesahan

    Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran Pada Pelajaran Kimia di SMK Negeri I Temanggung

    Siti Auliyana Mustaniroh

    702010130

    Pendidikan Teknik lnformatika dan Komputer

    Teknologi lnformasi

    Menyetujui,

    Dinyatakan Lulus Ujian Tanggal :9 Januari 2015

    I . Dr. Dharmaputra T.Palekahelu, M.Pd

    I

    2. Krismiyati, S.Pd., M.A.

  • I' E IIPli ST. I ~ AriN ll i\'11'1' 1\SITAS

    LINI\'ERSITAS KRISTEN SATYA \\'1\C:\Nt\ Jl. Dipwu .. '!!oru 52 - 611 ~.li .HiJ!a 507 I I

    ji'IW.l Tt·nc:.'lh, l ndonc~ia .Td p. 02'1X- 32 I 2 I 2, F.>X.-029R 32 H B

    Email: lihrary@~adm .Hbw.cdu ; lntp: / / lihrary.uk..-;w.cdu

    PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama

    NIM _:t_o_z_o_l_o--='3::....0 _______ Email

    Fakultas

    Judul tugas akhir ~e.n,~"'~ol" Gooylc ~~,. fel'J"' r"'"

    . Pembimbing I. 5\-eveW\

    2.

    Dengan ini menyatakan bahwa:

    Program Studi

    f efflbe!zJ()Iroo~ 1 1enoo~vt)

    1. Hasil karya yang saya serahkan ini adalah asli dan belum pemah diajukan untuk mendapatkan gelar

    kesarjanaan baik di Universitas Kristen Satya Wacana maupun di institusi pendidikan lainnya.

    2. Hasil karya saya ini bukan saduranlterjemahan melainkan merupakan gagasan, rumusan, dan hasil

    pelaksanaan penelitianlimplementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing

    akademik dan narasumber penelitian.

    3. Hasil karya saya ini merupakan hasil revisi terakhir setelah diuj ikan y;mg telah diketahui dan disetujui oleh

    pembimbing.

    4. Dalam karya saya ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikas ikan orang lain,

    kecuali yang digunakan sebagai acuan dalam naskah dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantwnkan

    dalam daftar pus taka.

    Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terbukti ada penyimpangan dan

    ketidakbenaran dalam pemyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar

    yang telah diperoleh karena karya saya ini, serta sanksi Jain yang sesu

  • P E I\ I' U STAKAAN Ll ' 1\' EI\S ITAS

    UNIVERSITAS 1-.:RISTEN SATYA WACANA Jl . Dipon~·!.!•'ro 51- {)t) Sdl.ltig,l 511711

    . • j.1w.1 Tcng:.h, indone:-Oia Tdp. o298 - 321211, F.x."oz9s 321433

    Email: [email protected]•k.-:w.ccln ; http:/ / lihrary.uk,.;w.cdu

    PERNYAT AAN PERSETUJUAN AKSES

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama

    NlM 1-o2o 1013()

    Fakultas

    Judul tugas akhir c

    Email

    Program Studi

    C \Msroo

    1 o l O\ O\~O~ ~ ~devn .LJ\c.sv- ·fc!v

    PTtk

    Dengan ini saya menyerahkan hak non-eksklusif* kepada Perpustakaan Universitas - Universitas Kristen Satya

    Wacana untuk menyimpan, mengatur akses serta melakukan pengelolaan terhadap karya saya ini dengan

    mengacu pada ketentuan akses tugas akhir elektronik sebagai berikut (be!·i Ianda pada kotak yang sesuai) :

    [9' a. Saya mengijinkan karya tersebu: diunggah ke dalam aplikasi Repositori PerpustakaanUniversitas, dan/atau portal GARUDA

    0 b. Saya tidak mengijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori Perpustakaan Universitas, dan/atau portal GARUDA **

    r•:;;·:·:ii~"k;~·~i.iiJ~k"1i!~"b;;{~i;i;~;;;~··'b~ii·s-;,;;;·j;i/;I;j~;J~;;:~~ni~J~;:·-;;~~ifil('"d~!·i .. ;;;;/;-;;~;:.~;;:;;·:;;~;;g .. ;n~n);~;:~/;'k~~;; .. i;;;/; .. ;;~n:~~:.~:i;·;;ij'k~J;~;;~ .... , ! Reposilori.Perpustakaan Unil•ersitas saat mengumpulktm hasil karya mereka masih memiliki lwk copyright atas karya tcrsebut. ,

    I**. Hanya akan ~;eJ;'a~,k'ftkan halamtmjudul dan abstrak'7>uu/an ini ht!i':us d~k;mpiri dcngan pe1!jelasa11/ alasan !crtulis c/(!!j pembimbing T.41 l... ... __ ,!t1!! .. tf.i!.~t.'q!'!!LO.!!'!!J?.(n..p!.''.CI.'!fi.'.~'-'!t.tl~.(

  • Abstract

    Learning problem at state vocational high school 1 Temanggung are the

    low learning and the minimum result of the student. Students do not care

    and are not active in teaching and learning process to learn chemistry.

    Therefore, in the research of implementation google classroom as learning

    media on chesmistry. The purpose of implement google classroom to develop the

    medium of supporting outside the class and to improve student learning activity.

    The experiment use quasy experiment method with two group posttest only

    design. The result showed that implementation of google classroom as learning

    media on chemistry the activity and learning outcomes on experiment class is

    higher than control class. In conclusion implementantion of google classroom

    can improve student learning activity

    Keywords: Google classroom, Learning Media, google app for education,

    Learning activity

  • 1. Pendahuluan Perkembangan dunia pendidikan saat ini memasuki era digital

    baru, hal ini dibuktikan dengan adanya pembelajaran berbasis

    teknologi informasi dalam abad modern ini. Perkembangan teknologi

    informasi yang begitu besar tentu saja berpengaruh dalam proses

    belajar mengajar di sekolah. Kurikulum KTSP metode pembelajaran

    yang digunakan lebih berbasis materi maka dalam kurikulum 2013

    metode pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran berbasis

    proyek dan pembelajaran berbasis masalah.

    Pemanfatan teknologi informasi kini dimanfaatkan oleh organisasi

    dalam segala bidang , salah satunya adalah bidang pendidikan terutama

    sekolah Rintisan Berstandar Internasional (RSBI). SMK Negeri 1

    Temanggung merupakan salah satu sekolah RSBI yang ada di

    Temanggung. Sebagai salah satu sekolah RSBI harus memenuhi

    standar indikator pembelajaran RSBI. Salah satu standar indikator

    tersebut adalah pengembangan proses pembelajaran. Google

    Classroom perlu dimanfaatkan untuk mendukung prose pembelajaran

    di sekolah.

    E-learning sebagai model pembelajaran baru dalam pendidikan

    memberikan peran dan fungsi yang besar bagi dunia pendidikan yang

    selama ini dibebankan dengan banyaknya kekurangan dan kelemahan

    pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya) diantaranya

    adalah keterbatasan ruang dan waktu dalam proses pendidikan

    konvensional. Teknologi informasi yang mempunyai standar platform

    internet yang bisa menjadi solusi permasalahan tersebut karena sifat

    dari internet itu sendiri yaitu memungkinkan segala sesuatu saling

    terhubung belum lagi karakter internet yang murah, sederhana dan

    terbuka mengakibatkan internet bisa digunakan oleh siapa saja

    (everyone), dimana saja (everywhere), kapan saja (everytime) dan

    bebas digunakan (available to every one).

    Pembelajaran di kelas seharusnya tidak membosankan bagi siswa,

    untuk mengatasi hal tersebut maka guru perlu mempunyai strategi,

    metode dan media yang menarik minat siswa. Dalam kurikulum 2013

    penilaian pembelajaran berdasarkan proses input dan output,sehingga

    dengan kata lain TIK digunakan sebagai media semua mata

    pelajaran[1].

    Pembelajaran yang berlangsung di sekolah selama ini adalah

    pembelajaran dengam menggunakan media power point. Pemanfaatan

    media power point memiliki beberapa kelemahan diantaranya

    penyampaian materi yang monoton, dan kebosanan dalam melihat

    slide di media power point. Penggunaan media google classroom

    dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk membantu

    meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hasil obervasi awal di SMK

    Negeri 1 Temanggung didapatkan hasil bahwa akitivitas siswa dalam

    pembelajaran kimia rendah. Saat evaluasi dilakukan terjadi banyaknya

    hasil belajar siswa yang tidak mencapai KKM. Penerapan Google

  • classroom dapat digunakan sebagai media pendukung pembelajaran

    konvesional.

    Pemilihan aplikasi google classroom dalam penelitian adalah

    karena aplikasi yang digunakan dalam penelitian sebelumnya adalah

    adalah aplikasi berbasis google apps for education.Yaitu google form

    dan google docs. Google apps for education adalah aplikasi google

    yang dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Salah satu aplikasi

    Google App For Education adalah google classroom. Google

    classroom adalah fitur terbaru dari google app for education yang

    dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

    Beberapa keunggulan fasilitas google classroom antara pembuatan

    group kelas untuk masing-masing kelas dan sub group untuk beberapa

    kelompok dalam kelas tersebut, pembuatan assignment, pembuatan

    quiz, penilaian, serta salinan materi dan tugas yang tersimpan secara

    otomatis dalam google drive[2]. Keunggulan google classroom

    pertama, google classroom dapat membantu guru dalam membuat

    berita dalam classrrom atau memberikan tes online. Kedua, Google

    classroom memungkinkan siswa mengirimkan tugas secara cepat

    dengan satu kali klik tanpa bantuan kertas. Ketiga, guru dapat

    memanfaatkan google classroom untuk ruang diskusi , dimana siswa

    dapat saling berinteraksi satu sama lainnya. Keempat, siswa dapat

    berbagi sumber daya sama lain dengan memberikan jawaban atas

    pertanyaan di aliran. Kelima, guru dapat menggunakan google

    classroom untuk menginstruksikan, menetapkan, dan membicarakan

    dengan siswanya secara online diwaktu yang sama secara bersamaan

    [3].

    2. Tinjauan Pustaka Penelitian terdahulu tentang google docs yang dilakukan oleh

    Tamba dalam skripsi yang berjudul Pemanfaatan Google Docs untuk

    sarana penunjang pendidikan Komunitas pembelajaran TIK,

    Membahas tentang pembuatan pembuatan aplikasi pemanfaatan google

    docs berbasis web.dimana website dibuat dengan menggunakan google

    site, Setelah website dibuat menggunakan google site kemudian

    dilakukan pengujian kepada guru dan siswa. guru pengujian dilakukan

    dengan memberikan kuisioner. Siswa pengujian aplikasi dilakukan

    dengan memberikan siswa soal yang telah dibuat di website dan juga

    masing – masing siswa diberikan kuisioner tentang respon siswa

    terhadap pembelajaran menggunakan website berbasis google docs.

    Aplikasi diuji cobakan pada siswa kelas VII G SMP Negeri 1 Salatiga.

    Hasil uji coba menunjukkan bahwa pemanfaatan google docs yang

    diterapkan dalam pembelajaran membuat siswa paham, ini dilihat

    persentase siswa sebanyak 46,2 % memahami materi setelah guru

    menjelaskan dengan aplikasi pembelajaran online. Pembelajaran online

    juga mengubah cara pandang siswa dalam pembelajaran TIK. Jadi

  • media google docs berpengaruh positif dalam meningkatkan interaksi

    guru dan siswa dalam proses pembelajaran [4]. Penelitian lain yang berjudul Penggunaan Google Form Sebagai

    Alat Evaluasi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

    (studi deksriptif analitis pada kelas VIII Sekolah Menengah Pertama

    Negeri Lembang). Pengujian aplikasi dilakukan pada kelas yaitu kelas

    VIII B sebanyak 29 anak.sedangkan uji validitas dilakukan pada kelas

    VIII A dengan jumlah 28 siswa. Setelah aplikasi soal online yang

    dibuat menggunakan google form di ujicobakan pada siswa,tanggapan

    siswa dan guru sangat antusias dengan adanya evaluasi pembelajaran

    online mengguunakan google form. Penggunaan google form akan

    menghemat biaya kertas dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa

    Indonesia, dan juga efisien dan efektif dalam pemanfaatan waktu. Bagi

    guru google form dapat digunakan sebagai media baru serta menambah

    wawaasan dalam melakukan evaluasi pembelajaran [5]. Berdasarkan penelitian sebelumnya maka akan dilakukan penelitian tentang

    penerapan google classroom sebagai media pembelajaran pada

    pelajaran kimia di SMK Negeri 1 Temanggung.Penelitian sebelumnya

    hanya pemanfaatan media pembelajaran sedangkan penelitian ini

    membuat system dari registrasi google app for education untuk sekolah

    sampai dengan implementasi google classroom untuk siswa.

    Tabel 1 Perbedaan dengan penelitian sebelumnya

    No Perbedaan Tamba Fahri Penelitian

    ini

    1 Media Google

    docs

    Google

    form

    Google

    classroom

    2 Mata

    pelajaran

    TIK Bahasa

    Indonesia

    Kimia

    3 Tujuan

    penelitian

    Pembuatan

    website

    sekolah

    Tes online Media

    pendukung

    aktivitas

    belajar

    siswa

    Google Classroom

    Google Classroom adalah serangkaian alat produktivitas gratis

    yang meliputi Gmail, Drive, dan Dokumen, serta tersedia bagi

    pengguna Google Apps for Education. Google Classroom dirancang

    untuk membantu pengajar membuat dan mengumpulkan tugas tanpa

  • kertas, termasuk fitur yang menghemat waktu seperti kemampuan

    untuk membuat salinan Google Dokumen secara otomatis bagi setiap

    siswa. Google classroom juga dapat membuat folder Drive untuk

    setiap tugas dan setiap siswa, agar semuanya tetap teratur. Siswa dapat

    melacak setiap tugas yang hampir mendekati batas waktu

    pengumpulan di laman Tugas, dan mulai mengerjakannya cukup

    dengan satu klik. Pengajar dapat melihat dengan cepat siapa saja yang

    belum menyelesaikan tugas, serta memberikan masukan dan nilai

    langsung di google classroom. Manfaat google classroom yaitu,

    Pengajar dapat menambahkan siswa secara langsung atau berbagi kode

    dengan kelasnya untuk bergabung. Hanya perlu beberapa menit untuk

    menyiapkannya. Alur tugas yang sederhana dan tanpa kertas

    memungkinkan pengajar membuat, memeriksa, dan menilai tugas

    dengan cepat, di satu tempat. Siswa dapat melihat semua tugasnya di

    laman tugas, dan semua materi kelas secara otomatis disimpan ke

    dalam folder di Google Drive. Google Classroom memungkinkan

    pengajar untuk mengirim pengumuman dan memulai diskusi secara

    langsung. Siswa dapat berbagi sumber daya satu sama lain atau

    memberikan jawaban atas pertanyaan di aliran. Seperti layanan Google

    Apps for Education lainnya, Google Classroom tidak mengandung

    iklan, tidak pernah menggunakan data siswa untuk iklan, dan gratis

    untuk sekolah[2].

    Media Pembelajaran

    Media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik

    yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Fungsi dari media

    pembelajaran antara lain: (1) Menyampaikan informasi dalam proses

    belajar mengajar; (2) Melengkapi dan memperkaya informasi dalam

    kegiatan belajar mengajar; (3)Menambah variasi dalam penyajian

    materi; (4) Mendorong motivasi belajar. [6]

    Google Apps for Education

    Google Apps merupakan aplikasi dalam jaringan atau online

    yang memungkinkan aplikasi-aplikasi google dapat digunakan secara

    pribadi dengan menggunakan domain pribadi. Aplikasi dapat dipilih

    sesuai dengan kebutuhan misalnya bisnis atau pendidikan dengan fitur-

    fitur google [7].

    Aktivitas belajar

    Aktivitas Belajar Siswa merupakan kegiatan yang melibatkan

    aktivitas fisik maupun mental siswa untuk mengembangkan

    keterampilannya dengan cara berfikir kritis dan mampu memecahkan

    permasalahan yang ada, sehingga tujuan dapat tercapai[8]. Aktivitas

  • belajar memiliki beberapa jenis indikator, dimana pada penelitian ini

    dipilih empat indikator. Pertama, visual activities misalnya membaca

    memperhatikan gambar demonstrasi. Kedua, oral activities seperti

    bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, diskusi. Ketiga,

    listening activities misalnya mendengarkan. Keempat, writing

    activities mencatat materi [9].

    3. Metode Penelitian

    Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini

    menggunakan metode penelitian Kuasi eksperimen, Kuasi eksperimen

    menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group)

    untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek secara

    acak. Metode Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

    dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu instrument atas

    perlakuan terhadap subjek penelitian. Desain penelitian menggunakan

    design two group posttest only.

    Tabel 2 Design Two Group Posttest Only

    X1 Q2

    X2 Q4

    Keterangan:

    X1 : Perlakuan penerapan google classroom

    X2 : Perlakuan pembelajaran dengan media power point

    Q2 : Hasil belajar kimia pada siswa setelah mendapat

    perlakuan (postest) pada kelas eksperimen,

    Q4 : Hasil belajar kimia pada siswa setelah mendapat

    perlakuan (postest) pada kelas kontrol.

    Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu

    yang berbentuk apa saja yang ditetapkan untuk dipelajari sehingga

    diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

    kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut

    seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara orang dengan

    orang dengan yang lain atau suatu obyek dengan obyek lain. [10].

    Penelitian ini mempunyai 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel

    terikat. Variabel bebas dalam penetian ini adalah media pembelajaran

    Google Classroom. Sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar

    siswa.

    Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random

    sampling. Purposive random sampling adalah suatu cara pengambilan

    sampel berdasarkan pada pertimbangan tertentu[11]. Pertimbangan

  • dalam pengambilan sampel menggunakan kelompok yang sudah ada

    sebagai sampel. Pengambilan sampel tidak mengambil secara individu

    akan tetapi dalam bentuk kelas. Berdasarkan hal tersebut

    pengambilan sampel dalam penelitian ada 2 kelas yaitu Kelas XI KA

    1 dan XI KA 3 dimana masing masing kelas berjumlah 37 siswa, Jadi

    total sampel sebanyak 74 siswa.

    Alur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu Pra penelitian,

    eksperimen, dan evaluasi. Pra penelitian dilakukan sebelum penelitian

    berlangsung, Wawancara dilakukan kepada siswa dan guru terkait

    pembelajaran yang selama ini berlangsung. Observasi juga dilakukan

    dalam tahapan ini. Observasi meliputi observasi lingkungan fisik serta

    sarana dan prasarana sekolah. Observasi proses pembelajaran di

    sekolah serta interaksi antara guru dan murid. Pada tahap ini juga

    dilakukan desain tahapan pembelajaran yang akan diterapkan di kelas

    eksperimen dan kelas kontrol yang diwujudkan dalam Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), melakukan konsultasi RPP dengan

    guru, menyiapkan lembar observasi untuk mengukur aktivitas belajar

    siswa., membuat kuisioner siswa.

    Tahap penelitian yang kedua adalah tahap eksperimen,

    Pembelajaran dengan Google Classroom dilakukan pada tahap

    eksperimen.Ada dua kelas dalam tahapan kelas 1 KA 1 sebagai kelas

    eksperimen dan kelas 1 KA 2 sebagai kelas control. Kelas I KA 1

    sebagai kelas eksperimen menggunakan Google Classroom sebagai

    media pembelajaran, sedangkan kelas I KA 2 sebagai kelas control

    menggunakan media pembelajaran power point. Penggunaan metode

    eksperimen bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan

    penerapan media pembelajaran Google Classroom dapat

    meningkatkan aktivitas belajar siswa. Tahap evaluasi yaitu evaluasi

    penerapan google classroom sebagai media pendukung pembelajaran.

    Evaluasi merupakan tahapan yang dilakukan untuk mengetahui

    apakah penelitian dapat mencapai tujuan atau tidak. Instrumen

    pengumpulan data berupa lembar observasi, wawancara dan hasil

    belajar siswa

    Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan

    mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu

    periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang

    hal-hal tertentu yang diamati. Observasi dilakukan dengan cara

    pengamatan aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung.

    Observasi juga dilakukan pada google classroom, untuk mengetahui

    aktivitas siswa dalam penerapan google classroom sebagai media

    pembelajaran. Kisi – kisi aktivitas belajar siswa di kelas tertera pada

    tabel 3.

  • Tabel 3 Kisi- kisi Observasi Aktivitas Belajar Siswa menurut

    Paul B. Diedrich[12]

    No Kegiatan Aspek yang Diamati

    1 Visual activities Siswa membaca materi yang disajikan oleh

    guru

    2 Oral activities Siswa mengajukan pertanyaan /

    mengemukakan pendapatnya

    3 Listening activities Siswa mendengarkan dan memperhatikan

    informasi yang disampaikan oleh guru dan

    siswa lain

    4 Writing activities Siswa mencatat materi yang diberikan oleh

    guru

    Persentase aktivitas belajar siswa dikategorikan ke dalam 5

    kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, buruk, dan buruk sekali.

    Persentase terendah adalah 0,00% berarti aktivitas belajar buruk

    sekali. Persentase tertinggi 100% berarti aktivitas belajar sangat

    baik.

    Tabel 4 Kategori Persentase aktivitas belajar [13]

    Pemberian skor pada lembar observasi menggunakan skala

    guttman yaitu dengan cara jika siswa tidak melakukan sesuai

    indikator maka diberi skor 0 dan jika siswa melakukan kegiatan

    sesuai indikator diberi skor 1. Data observasi dianalisis dengan

    menggunakan rumus [10]:

    P = x 100 %

    Keterangan

    P = Persentase

    F = Frekuensi jawaban siswa

    N = Jumlah siswa Wawancara merupakan suatu cara mengumpulkan data dengan cara

    mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau autoritas

    Kategori Persentase

    Sangat Baik 80,1% - 100%

    Baik 60,1% - 80,0%

    Sedang 40,1% - 60,0%

    Buruk 20,1% - 40,0%

    Buruk Sekali 0,0% - 20,0%

  • atau seorang ahli yang mengetahui masalah. Wawancara dilakukan

    dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada guru, Jawaban guru

    ditulis pada lembar wawancara. Wawancara ditujukan kepada guru

    pengampu mata pelajaran kimia dengan tujuan untuk lebih mengetahui

    bagaimana keadaan sistem pembelajaran yang sudah berlaku.

    Wawancara juga dilakukan pada siswa untuk mengetahui tanggapan

    siswa setelah menggunakan aplikasi Google Classroom. Wawancara

    dilakukan kepada 37 siswa di kelas eksperimen.

    4. Hasil dan Pembahasan Tahap penelitian yang pertama yaitu pra penelitian. Pra penelitian dilaksanakan sebelum melakukan eksperimen. Hal yang

    dilakukan adalah melakukan observasi pada saat proses pembelajaran

    berlangsung dan melakukan wawancara dengan guru pelajaran kimia.

    Hasilnya yaitu guru menggunakan media power point dalam

    penyampaian materi. Sebelum menggunakan media google classroom,

    pemberian materi pembelajaran menggunakan modul yang dibuat guru

    dan di fotokopi oleh siswa. Pada saat pembelajaran ada beberapa siswa

    asyik bercerita dengan teman sebangku. Kemandirian siswa belum ada

    pada saat mengerjakan tugas kebanyakan siswa mencontek pekerjaan

    temannya. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Guru

    menambahkan siswa selama ini hanya mengandalkan materi yang

    diberikan guru, Penerapan google classroom diharapkan dapat

    menambah pengetahuan siswa. Siswa dapat mendownload materi dan

    belajar mandiri di rumah.

    Tahap penelitian yang kedua yaitu tahap eksperimen. Proses

    pembelajaran dimulai dengan memberikan memberikan pretest kepada

    dua kelas yaitu kelas 1 KA 1 dan kelas 1 K2. Hasil rata rata pre test

    yaitu 55.07 untuk kelas 1 KA 1 dan 57.50 untuk kelas 1 KA 2.

    Berdasarkan hasil pretest maka ditentukan kelas 1 KA 1 Sebagai kelas

    eksperimen dan kelas 1 KA 3 sebagai kelas kontrol. Masing masing

    kelas berjumlah 37 siswa. Setelah menentukan pembagian kelas,

    penerapan media pembelajaran google classroom pada kelas

    eksperimen dimulai dengan admin membuat akun mail student siswa.

    Google classroom hanya dapat diakses apabila sekolah memiliki akun

    pada google app for education. Admin mendaftarkan siswa dalam

    akun google app for education , Siswa memiliki email pribadi dengan

    domain sekolah.

  • Gambar 1 Proses pendaftaran google app for education Gambar 1 adalah proses pendaftaran google app for education,

    Form diisi data sekolah,website sekolah dan juga nomor telepon

    sekolah. Syarat utama sekolah dapat mengakses google apps for

    education adalah sekolah tersebut harus mempunyai domain sekolah.

    Domain sekolah digunakan sebagai alamat email siswa dan guru.

    Alamat email tidak lagi @gmail.com tetapi menjadi

    @stembatema.sch.id Setelah admin membuat mail student siswa Guru

    membuat akun classroom. Kemudian guru mengupload materi untuk

    pertemuan berikutnya. Setelah guru membuat akun cassrom kelas 1

    KA 1, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengenalkan siswa

    tentang google classroom. Tujuan dari pengenalan google classroom

    adalah agar siswa paham cara penggunaan google classroom . Selain

    tu, siswa dapat mengetahui bahwa bukan hanya modul saja yang dapat

    digunakan sebagai media pembelajaran tetapi siswa juga dapat belajar

    mandiri dengan menggunakan media google classroom. Siswa

    bergabung dalam classroom 1 KA 1 yang dibuat oleh guru. Siswa

    dapat berkomentar dan bertanya tentang materi yang kurang mereka

    pahami.

    Gambar 2 tampilan homepage classroom

    Kegiatan dan aktivitas belajar siswa pada google classroom

    dimulai dengan siswa join pada classroom,kemudian siswa

  • mendownload materi, guru memberikan tugas, siswa mengerjakan

    tugas, dan guru memberikan nilai.

    Gambar 3 siswa join di classroom

    Gambar 3 adalah tampilan siswa join di classroom. Pada kelas

    terdapat fasiliitas untuk posting materi, komentar materi yang diberikan

    guru, mengunggah materi/jawaban tugas. Dalam classrom juga ada nama

    – nama siswa yang sudah bergabung di dalam aliran kelas. Untuk bisa

    bergabung di dalam aliran kelas siswa harus mengetahui kode kunci

    kelas.

    Gambar 4 kelas yang dibuat pada gooogle classroom

    Tampilan google classroom yang dibuat guru ada 3 kelas

    yaitu kelas 1 KA1, kelas 1 KA 2 dan kelas materi. Kelas 1 KA1

    diikuti oleh 37 siswa kelas, Guru memposting pengumumuman

    pada kelas 1 KA 1. Sedangkan pada kelas materi guru memposting

    materi yang bisa diunduh oleh siswa.

  • Gambar 5 Aktivitas siswa mengerjakan tugas

    Pada gambar 5 siswa mengerjakan tugas pada google

    classroom. Siswa mengerjakan tugas menggunakan google docs

    yang telah terintegrasi dengan google classroom. Siswa diberikan

    waktu dua hari untuk mengerjakan tugas. kemudian siswa

    memposting jawaban dan guru mengkoreksi jawaban siswa.

    Gambar 6 aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas

    Pada gambar 6 terlihat aktivitas siswa dalam proses

    pembuatan tugas. Ada catatan aktivitas siswa, yaitu siswa

    membuat sebuah dokumen dalam bentuk google docs. Kemudian

    di dalam folder drive saya terdapat folder kelas kimia analisis 1.

    Yang berisi materi yang diunggah guru.

  • Gambar 7 posting materi di google classroom

    Pada gambar 7 guru memposting materi yang telah dipelajari di

    kelas dan siswa dapat mendownload materi, materi dapat dipelajari

    dimanapun dan kapanpun. Pengujian aplikasi penerapan google

    classroom dilaksanakan dengan melakukan posttest. Guru

    membuat soal posttest kemudian siswa mengerjakan soal tersebut

    secara online. Pada kelas kontrol pelaksanaan post test

    menggunakan kertas/manual.

    Gambar 8 soal posttest

    Soal posttest telah dikerjakan siswa pada google classroom

    kemudian guru mengoreksi jawaban siswa. Pada google classroom

    siswa dapat mengetahui kesalahan jawaban dan memperbaiki tugas

    tersebut. Siswa juga dapat memberikan komentar atau pertanyaan

    tentang tugas yang diberikan apabila siswa kurang paham.

    Penerapan test online dalam pembelajaran kimia memberikan

    kemudahan bagi siswa. Siswa dapat mengerjakan tes dimanapun

    dan kapanpun. Guru tidak perlu menggadakan soal. Pada kelas

    eksperimen guru perlu menggadakan soal dan mengoreksi jawaban

    siswa secara manual.

    Pertemuan 1 kelas eksperimen dilaksanakan tanggal 9

    september 2014 dengan materi konsep dasar ilmu kimia indikator 1

  • sampai 6. Proses pembelajaran pertemuan pertama dimulai dengan

    kegiatan pendahuluan, yaitu guru memberi salam, guru mengabsen

    siswa dan menyampaikan SK/KD. Kegiatan selanjutnya adalah

    kegiatan inti, dalam kegiatan inti ada 6 kegiatan yaitu siswa

    mengamati, menanya, mengumpulkan data/mencoba

    mengasosiasikan dan mengkomunikasikan. Google classroom

    digunakan siswa pada kegiatan mengumpulkan data/mencoba yaitu

    siswa mengunduh materi yang diunggah pada google classroom.

    Kemudian guru juga memberikan tugas yang diunggah pada

    google classroom. Guru dan siswa dapat memanfaatkan google

    classroom dengan baik. Kegiatan penutup dilakukan dengan

    menyimpulkan materi pembelajaran.. Pada tanggal 13 september

    2014 dilaksanakan pertemuan pertama kelas 1 KA 3 sebagai kelas

    kontrol Indikator yang digunakan pada saat pembelajaran adalah

    indikator 1 sampai indikator 6. Pembelajaran pada pertemuan

    pertama di kelas 1 KA 3 sudah terlaksana dengan baik. Untuk

    indikator selanjutnya akan dijelaskan pada pertemuan selanjutnya.

    Pertemuan kedua pada kelas 1 KA 1 sebagai kelompok

    eksperimen dilaksanakan tanggal 15 september. Pada pertemuan

    ini digunakan untuk melanjutkan materi sebelumnya. Indikator

    yang digunakan adalah indikator 6 sampai indikator 10. Proses

    pembelajaran pertemuan kedua dimulai dengan kegiatan

    pendahuluan, yaitu guru memberi salam, guru mengabsen siswa

    dan menyampaikan SK/KD. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan

    inti, dalam kegiatan inti ada 6 kegiatan yaitu siswa mengamati,

    menanya, mengumpulkan data/ mencoba, mengasosiasikan dan

    mengkomunikasikan. Google classroom digunakan siswa pada

    kegiatan mengumpulkan data/mencoba yaitu siswa mengunduh

    materi yang diunggah pada google classroom. Apabila siswa

    kurang jelas dengan materi dapat bertanya pada guru maupun

    berkomentar pada google classroom. Proses pembelajaran pada

    pertemuan kedua ini berjalan dengan baik dan memenuhi dari

    indikator yang diharapkan. Selain itu pada tanggal 20 september

    2014 dilaksanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua

    di kelas 1 KA 3 sebagai kelompok kontrol. Indikator yang

    digunakan sama dengan indikator di kelas eksperimen. Proses

    Pembelajaran pada pertemuan yang kedua ini yang berlangsung di

    kelas 1 KA1 dan 1 KA 3 sudah berjalan sesuai dengan sintak dan

    indikator yang diharapkan.

    Pertemuan ketiga pada kelas 1 KA 1 sebagai kelompok

    eksperimen dilaksanakan tanggal 22 september 2014. Pada

    pertemuan ini digunakan untuk melanjutkan materi sebelumnya.

    Materi yang dipelajari adalah lambang dan tata nama kimia, rumus

    kimia, senyawa kimia, dan tata nama kimia. Proses pembelajaran

    pertemuan ketiga dimulai dengan kegiatan pendahuluan, yaitu

  • guru memberi salam, guru mengabsen siswa dan menyampaikan

    SK/KD. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti, dalam kegiatan

    inti ada 6 kegiatan yaitu siswa mengamati, menanya,

    mengumpulkan data/ mencoba, mengasosiasikan dan

    mengkomunikasikan. Google classroom digunakan siswa pada

    kegiatan mengumpulkan data/mencoba yaitu siswa mengunduh

    materi yang diunggah pada google classroom. Kemudian guru juga

    memberikan tugas yang diunggah pada google classroom Indikator

    yang digunakan adalah indikator 11 sampai indikator 13. Proses

    pembelajaran pada kelas pertemuan kedua ini berjalan dengan baik

    dan memenuhi dari indikator yang diharapkan. Selain itu pada

    tanggal 27 september 2014 dilaksanakan kegiatan pembelajaran

    pada pertemuan kedua di kelas 1 KA 3 sebagai kelompok kontrol.

    Indikator yang digunakan sama dengan indikator di kelas

    eksperimen. Proses Pembelajaran pada pertemuan yang ketiga ini

    yang berlangsung di kelas 1 KA1 dan 1 KA 3 sudah berjalan sesuai

    dengan sintak dan indikator yang diharapkan.

    Selanjutnya pada pertemuan yang keempat adalah

    pertemuan terakhir. Pada pertemuan ini guru memkan soal tes hasil

    belajar kimia yang berupa 40 butir soal pilihan ganda dengan

    materi konsep dasar Kimia. Tes ini bertujuan untuk melihat hasil

    belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi

    perlakuan atau treatment. Perbedaan pelaksanaan tes anatar kedua

    kelas adalah kelas 1 KA 1 sebagai kelas eksperimen tes dilakukan

    secara online menggunakan google classroom sedangkan kelas 1

    KA 3 sebagai kelas eksperimen melaksanakan tes dengan media

    tertulis.

    Pelaksanaan tes hasil belajar siswa menunjukkan

    peningkatan yang baik. Ini ditandai dengan adanya perbedaan hasil

    belajar pretest dann posttest kelas eksperimen. Rekapitulasi data

    ditunjukkan pada tabel 5 di bawah ini.

    Tabel 5 Rekapitulasi hasil belajar siswa

    Nilai Kelas eksperimen Kelas control

    Rata rata pretest 55.07 57.50

    Rata rata posttest 91.95 79.07

    Berdasarkan tabel 5 rekapitulasi hasil belajar dapat

    diketahu nilai pre test kelas eksperimen sebesar 55.07. Kelas

    kontrol 57.07 dapat disimpulkan sebelum perlakuan treatment

    antara kelas eksperimen selisih nilai sangat sedikit yaitu 2.43. Nilai

    posttest diantara kedua kelas mengalami peningkatan. Selisih rata

    rata posttest sebesar 12.8. Perbedaan nilai tersebut menunjukkan

  • bahwa penerapan google classroom dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa. Tes dilaksanakan kepada 72 siswa. Hasil

    Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa yang telah dilakukan

    dapat dilihat pada tabel 6

    Tabel 6 Presentase Aktivitas Belajar siswa di dalam kelas

    B

    e

    Berdasarkan tabel 6 Hasil dari pengamatan aktivitas siswa,

    Presentase aktivitas siswa antara kelas eksperimen dan kelas

    kontrol berada pada kategori sangat baik, baik, dan sedang. Kelas

    eksperimen lebih banyak berada pada kategori baik. Pada indikator

    siswa membaca materi yang diberikan guru presentase aktivitas

    kelas eksperimen 81.27% dan presentase kelas control 54.05 % .

    Artinya visual activities pada siswa kelas eksperimen lebih tinggi

    daripada kelas kontrol. Pada indikator siswa mengajukan

    pertanyaan/mengemukakan pendapat. Presentase kelas eksperimen

    70%, dan presentase kelas kontrol 49%. Artinya oral activities

    siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Pada

    Indikator aktivitas mendengarkan dan memperhatikan informasi

    yang disampaikan oleh guru dan siswa lain. Presentase aktivitas

    kelas eksperimen 70% dan presentase kelas control 64.86%.

    Artinya listening activities kelas eksperimen lebih baik daripada

    kelas control. Pada indikator mencatat materi yang diberikan oleh

    guru. Presentase kelas eksperimen 49% dan presentase kelas

    kontrol 72.97%. Artinya writing activities kelas kontrol lebih baik

    daripada kelas eksperimen. Berdasarkan empat indikator yang ada,

    dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar kelas eksperimen yang

    diterapkan dengan menggunakan media google classroom lebih

    baik daripada aktivitas siswa di kelas kontrol. Observasi juga

    dilakukan pada kelas eksperimen dalam google classroom.

    Observasi meliputi aktivitas siswa join class, komentar tugas, dan

    aktivitas pengerjaan tugas siswa.

    No Aspek yang diamati Eksperimen Kontrol

    Presaentase Keterangan Presentase Keterangan

    1 Siswa membaca materi yang disajikan oleh guru

    / Siswa memerhatikan

    gambar demonstrasi

    81.27% Sangat baik 54.05% Sedang

    2 Siswa mengajukan pertanyaan /

    mengemukakan

    pendapatnya

    70% baik 49% Sedang

    3 Siswa mendengarkan dan memperhatikan

    informasi yang

    disampaikan oleh guru

    dan siswa lain

    70% Baik 64.86% Baik

    4 Siswa mencatat materi diberikan oleh guru

    49% Sedang 72.97% Baik

  • Gambar 9 Nama siswa yang berada pada google classroom

    Observasi pada google classroom dimulai dengan melihat

    keaktifan jumlah siswa yang join pada classroom. Pada tahap

    pengenalan google classroom siswa yang join di kelas sejumlah 20

    siswa. Tahap awal pengenalan awal pengenalan aplikasi belum

    semua siswa join di classroom , beberapa siswa belum paham

    cara penggunaan aplikasi ini. Pada minggu kedua jumlah siswa

    yaing bergabung meningkat menjadi 37 siswa.

    Gambar 10 Siswa mengomentari soal yang diberikan guru

    Pengamatan aktivitas siswa dilaksanakan pada saat guru

    memberikan tugas berupa soal ulangan. Beberapa siswa berkomentar .

    pada gambar 10 ada 4 siswa yang berkomentar tentang tugas tersebut.

    Guru memberikan jawaban pada komentar siswa.

  • Gambar 11 Nama siswa yang sudah mengerjakan tugas

    Gambar 11 adalah gambar nama siswa yang sudah

    mengerjakan tugas beserta waktu pengiriman tugas. Guru dapat

    melacak dan memeriksa siswa saja siswa yang belum mengerjakan

    tugas serta mengecek keterlembatan pengiriman tugas. Tugas yang

    dikirimkan siswa dapat langsung di unduh guru.

    Tahap evaluasi yaitu pemanfaatan Google classroom

    dalam pembelajaran dapat mencapai tujuan penelitian. Pencapaian

    tujuan penelitian ditandai dengan peningkatan aktivitas belajar

    siswa serta peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen.

    Penggunaan google classroom memberikan pemahaman bagi siswa

    yang sebelumnya mereka menggandakan modul namun dengan

    mendownload materi siswa dapat belajar materi kapanpun.

    Hubungan antara media media pembelajaran dengan

    aktivitas belajar siswa adalah pemanfaatan media pembelajaran

    google classroom dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal

    ini ditandai dengan peningkatan aktivitas siswa bertanya kepada

    guru lebih tinggi setelah penerapan google classroom sebagai

    media pembelajaran. Sebelum diberikan perlakuan siswa pasif

    untuk bertanya dan hasil belajar siswa rendah. Setelah diberikan

    perlakuan siswa kelas eksperimen hasil belajar meningkat dan

    keaktifan bertanya tinggi.

    Hasil wawancara denga guru kimia sebagai pengguna

    Google classroom sebagai media pembelajaran online di luar kelas

    menyatakan persetujuan yang baik. Guru mengatakan google

    classroom mudah digunakan dan membantu menghemat waktu

    serta tenaga. Wawancara dilakukan kepada guru kelas kontrol

    untuk mendapatkan tanggapan tentang pelaksanaan tes

    manual.Menurut pelaksanaan tes secara manual mengalami

    kendala diantaranya waktu pengumpulan yang tidak sesuai dengan

    dateline, waktu siswa untuk mengerjakan tugas juga masih kurang.

    Hal ini mengakibatkan kedisplinan siswa rendah Wawancara juga

    dilakukan pada guru pengampu kelas eksperimen. Guru

    menyatakan ada perbedaan manajemen waktu sebelum

  • diterapkannya gooogle classroom dengan sesudah diterapkannya

    google classroom . Hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang

    disiplin dalam mengumpulkan tugas. Aktivitas belajar siswa

    mengalami perkembangan ditandai dengan adanya peningkatan

    hasil belajar siswa.

    Pembelajaran dengan menggunakan media google

    classroom membantu proses belajar siswa, dari hasil wawancara

    37 siswa di kelas eksperimen, Menurut siswa kelebihan google

    classroom adalah siswa dapat mengulang materi, materi dapat

    dibuka setiap saat. Google Classroom dapat membantu untuk

    belajar siswa. Materi dapat diunduh setiap saat. Siswa lain

    berpendapat bahwa google classroom pengoperasiannya mudah,

    seperti aplikasi edmodo. Kelemahan dari google classroom

    menurut siswa adalah akses google classroom sulit jika diakses

    dengan browser mozila. Apabila akses internet lambat google

    classroom sulit dibuka. Salah seorang siswa berpendapat sangat

    mudah mengerjakan tugas dengan google classroom karena jika

    tugas belum terkirim ataupun perlu diperbaiki siswa bisa

    mengulangi tugas tanpa perlu membuat jawaban baru. Karena data

    telah tersimpan otomatis pada google drive. Hal ini tentunya akan

    menghemat waktu dan tenaga siswa. Kendala dalam penerapan tes

    online adalah keterbatasan sarana yang ada beberapa siswa tidak

    memiliki laptop ataupun computer di rumah sehingga harus

    mengerjakan di warnet ataupun computer sekolah.

    Evaluasi system dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

    menggunakan google classroom untuk evaluasi dari pihak sekolah

    yaitu yang pertama streght(kekuatan ). Kekuatan yang dimaksud

    dalam hal ini adalah kekuatan sumber daya manusia yaitu sumber

    daya guru dan siswa. Guru dan siswa diberikan pelatihan tentang

    penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran. Tersedianya

    dana merupakan kekuatan yang kedua , dana alokasi

    pengembangan sarana prasarana dapat dimanfaatkan untuk

    pemeliharaan sarana dan prasarana teknologi informasi. Yang

    ketiga adanya persetujuan seluruh pihak sekolah. Proses penerapan

    e-learning tidak akan berjalan tanpa dukungan seluruh komponen

    sekolah. Kelemahan dari penerapan e-learning adalah daya dukung

    sdm yang rendah, ditandai dengan SDM tidak menguasai

    Teknologi informasi , dana yang kurang dan tidak adanya

    persetujuan komponen sekolah. Kesempatan untuk

    mengembangkan e-learning akan berjalan lancar dipengaruhi oleh

    peluang yang ada yaitu tersedianya sumber daya manusia yang

    mendukung, tersedianya alat alat teknologi pendidikan, lingkungan

    pendidikan yang mendukung serta lembaga pendidikan yang

    mendukung. SDM yang jelek, dana yang tidak tersedia dan tidak

    ada persetujuan dari anggota merupakan kelemahan yang

  • diperparah oleh ancaman dari lingkungan berupa sarana dan

    prasarana yang tidak tersedia, tidak terjangkaunya networking,

    tidak mendapat dukungan dari lingkungan terkait, SDA yang tidak

    tersedia. Keadaan institusi pendidikan disarankan bersifat

    defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan

    Dampak dari pelaksanaan tes menggunakan google

    classroom adalah siswa dapat belajar materi yang terlebih dahulu

    sebelum guru menjelaskan, pada kelas kontrol siswa hanya

    mengandalkan materi yang diberikan guru. Salah satu kelemahan

    dari media pembelajaran dengan menggunakan modul adalah siswa

    perlu mengeluarkan biaya untuk menggandakan modul. Sedangkan

    apabila menggunakan siswa mendownload materi dan menyimpan

    materi pada smarthone ataupun pada computer maupun laptop.

    Materi bisa dipelajari setiap saat.

    5.Simpulan Penerapan google classroom sebagi media dapat

    meningkatkan aktivitas belajar siswa. Google classroom dapat

    meningkatkan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar ditandai

    dengan rata rata nilai siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada

    kelas kontrol.

    6.Daftar Pustaka [1] Kemendiknas . 2012. Petunjuk teknis pelaksanaan kurikulum

    2013 Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

    Indonesia

    [2] Google for education tentang google classroom,dari https://www.google.com/edu/products/productivity-tools/classroom/

    diakses tanggal 20 agustus 2014

    [3] Google support tentang Google Classroom dari

    https://support.google.com/edu/classroom/answer/6020279?hl=id

    diakses tanggal 12 November 2014

    [4] Tamba,Ernita.2012. Pemanfaatan Google Docs Untuk Sarana

    Penunjang Pendidikan Komunitas Pembelajaran TIK(Studi Kasus:

    SMP N 1 Salatiga), Salatiga : FTI universitas Kristen Satya

    Wacana

    [5] Fauzi,Rizal Muhammad.2014.Penggunaan Google Form

    Sebagai Alat Evaluasi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa

    Indonesia (Studi Deskriptif Analitis pada Kelas VIII Sekolah

    Menengah Pertama Negeri 1 Lembang). Bandung:FIP Universitas

    pendidikan Indonesia

    [6]Sadiman,Arief.1990. Media Pendidikan Pengertian,

    pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali

    https://www.google.com/edu/products/productivity-tools/classroom/https://support.google.com/edu/classroom/answer/6020279?hl=id

  • [7] Susrini. 2009.Google: Mesin Pencari yang Ditakuti Microsoft.

    Yogyakarta:B first

    [8]Oemar Hamalik. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta:

    Bumi Aksara.

    [9]Sardiman A.M, 2012, interaksi & motivasi belajar mengajar.

    Jakarta: Rajawali pers.

    [10] Sugiyono.2011. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan

    Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta

    [11] Zainal,Arifin.2011.Evaluasi Pembelajaran (Prinsip Teknik

    Prosedur Prosedur). Bandung:Remaja Rosdakarya

    [12] Sadiman, A.S, dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Raja

    Grafindo Pers.

    [13] Burhan.2011.Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT

    Raja Grafindo Persada.