Penerapan Etika Dalam Profesi Jurnalistik

2
Penerapan etika dalam profesi jurnalistik/wartawan Berbicara masalah etika, khususnya dalam profesi jurnalistik (wartawan) sangatlah menghadapi tantangan yang besar terlebih dalam era globalisasi. Dari satu sisi, kemajuan dan perubahan teknologi mendorong perubahan nilai- nilai moral dan etika, dengan demikian makin kompleksnya masyarakat makin banyak dilema moral yang harus dipertimbangkan, di sisi lain hal ini menjadikan semakin sulitnya untuk menimbang secara jernih apa yang etis serta apa yang tidak etis. Keberadaan dan pelaksanaan kode etik jurnalistik sebagai norma atau disebut landasan moral profesi wartawan dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila, oleh karena kode etik jurnalistik merupakan kaidah penentu bagi para jurnalis dalam melaksanakan tugasnya, sekaligus memberi arah tentang apa yang seharusnya dilakukan serta yang seharusnya ditinggalkan. Namun walau demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam praktek sehari-hari masih terdapat (tidak semuanya) berbagai penyimpangan-penyimpangan terhadap kode etik jurnalistik maupun terhadap ketentuan- ketentuan lain (norma-norma hukum) yang berlaku bagi profesi ini. Hal ini barangkali dapat dimaklumi, sebab mereka yang berkecimpung di dalam dunia jurnalistik adalah manusia, sama halnya dengan profesi lainnya. Demikian pula bahwa terkadang suatu keadaan dan kondisi tertentu ikut mempengaruhi banyak hal di dalam bidang ini, sehingga mungkin saja memunculkan suatu pemikiran, bahwa diperlukan adanya perubahan-perubahan di dalam kode etik itu sendiri atau kesadaran manusianya yang perlu ditingkatkan. Masalah-masalah yang muncul dalam profesi jurnalistik/waratawan Permasalahan yang kerap dialami jurnalis antara lain, dari sisi norma atau budaya seperti ancaman kekerasan dari pihak-pihak yang tidak terima dengan berita yang muncul, problem etika pemberitaan pers yang sering dilanggar,hingga isu kesejahteraan jurnalis yang dirasa masih sangat kurang, munculnya masalah penyiaran dan media baru, serta perkembangan organisasi jurnalis yang semakin banyak.

description

etika - etika pada jurnalistik

Transcript of Penerapan Etika Dalam Profesi Jurnalistik

Page 1: Penerapan Etika Dalam Profesi Jurnalistik

Penerapan etika dalam profesi jurnalistik/wartawanBerbicara masalah etika, khususnya dalam profesi jurnalistik (wartawan)

sangatlah menghadapi tantangan yang besar terlebih dalam era globalisasi. Dari satu sisi, kemajuan dan perubahan teknologi mendorong perubahan nilai-nilai moral dan etika, dengan demikian makin kompleksnya masyarakat makin banyak dilema moral yang harus dipertimbangkan, di sisi lain hal ini menjadikan semakin sulitnya untuk menimbang secara jernih apa yang etis serta apa yang tidak etis. Keberadaan dan pelaksanaan kode etik jurnalistik sebagai norma atau disebut landasan moral profesi wartawan dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila, oleh karena kode etik jurnalistik merupakan kaidah penentu bagi para jurnalis dalam melaksanakan tugasnya, sekaligus memberi arah tentang apa yang seharusnya dilakukan serta yang seharusnya ditinggalkan. Namun walau demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam praktek sehari-hari masih terdapat (tidak semuanya) berbagai penyimpangan-penyimpangan terhadap kode etik jurnalistik maupun terhadap ketentuan-ketentuan lain (norma-norma hukum) yang berlaku bagi profesi ini. Hal ini barangkali dapat dimaklumi, sebab mereka yang berkecimpung di dalam dunia jurnalistik adalah manusia, sama halnya dengan profesi lainnya. Demikian pula bahwa terkadang suatu keadaan dan kondisi tertentu ikut mempengaruhi banyak hal di dalam bidang ini, sehingga mungkin saja memunculkan suatu pemikiran, bahwa diperlukan adanya perubahan-perubahan di dalam kode etik itu sendiri atau kesadaran manusianya yang perlu ditingkatkan.

Masalah-masalah yang muncul dalam profesi jurnalistik/waratawanPermasalahan yang kerap dialami jurnalis antara lain, dari sisi norma atau budaya

seperti ancaman kekerasan dari pihak-pihak yang tidak terima dengan berita yang muncul, problem etika pemberitaan pers yang sering dilanggar,hingga isu kesejahteraan jurnalis yang dirasa masih sangat kurang, munculnya masalah penyiaran dan media baru, serta perkembangan organisasi jurnalis yang semakin banyak.

Solusi dari masalah yang terjadiYang pertama, hendaklah wartawan dapat bekerja sama dengan narasumber/yang

diberitakan sehingga tidak ada yang saling tersinggung dan salah paham satu dan lainnya, serta hubungan yang baik antara pencari berita, yang memberi berita serta yang diberitakan.

Yang kedua, hendaklah wartawan harus mematuhi kode etik jurnalistik yang telah ada,sehingga tidak ada yang akan dirugikan nantinya.

Yang ketiga, hendaknya pemerintah dan instansi pemberitaan juga memperhatikan kesejahteraan para wartawan / pekerjanya yang dirasa masih sangat kurang dibanding resiko perkerjaan yang mereka jalani, sehingga tidak akan adanya pemogokoan kerja para wartawan.

Yang terakhir, seiring berkembang pesatnya teknologi maka berkembang banyak para jurnalis/wartawan dari berbagai instansi, sehingga sering adanya persaingan yang kurang sehat, seharusnya dapat terjadinya kerja sama antara wartawan dan wartawan lain sehingga terdinya hubungan simbiosis mutualisme dengan persaingan yang sehat.