Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin...

58
TINJAUAN PUSIPAKA Isi Rumen sebaaai Bnhnn Makannn Ternak Perut hewan ruminnnsia terdiri dari rumen, reti- kulum, omasum dan nbomasum seperti terlihat padn Gam - bar I (Annison dan Lewis, 1959); .Di dalam retikulo- rumen terdapat mikroba rumen yang terdiri dari proto- zoa dan bakteria yang berfungsi melaksanakan fermenta- si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- duk semang (Barnett d m Reid, 1961; mte, 1966; Su- tardi, 7977; Church, 1979). Ruminansia mempunyai sistem pencernaan fermenta - tif dan hidrolitis. Mikroba rumen dapat mencerna selu- losa dan polimer-polimer tanaman yang tidak dicerna olehhewan untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi. DL samping itu mikroba rumen dapat memanfaatkan non pro - tein nitrogen (NPN) untuk pembentukan protein tubuh (Suwandyastuti, Sutardi dan Sastradipradja, 1983). Menurut Sutardi (1977) beberapa spesies bakteria utama yang terdapat dalarn rumen antara lain, (a) pen- cerna selulosa, (b) pencerna hemiselulosa, (c) pencer- na pati, (d) pencerna gula, (e) pemakai laktat, (f) pembentuk metan, dan (g) proteolitik. Protozoa men berfungsi sebagai sumber polisakarida dan sumber pro - tein bagi hewan Induk semang. Selain itu terdapat pu- la mikroba yang rnensintesis vitamin B-komplekso

Transcript of Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin...

Page 1: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

TINJAUAN PUSIPAKA

Isi Rumen sebaaai Bnhnn Makannn Ternak

Perut hewan ruminnnsia terdiri dari rumen, reti-

kulum, omasum dan nbomasum seperti terlihat padn Gam - bar I (Annison dan Lewis, 1959); .Di dalam retikulo-

rumen terdapat mikroba rumen yang terdiri dari proto-

zoa dan bakteria yang berfungsi melaksanakan fermenta-

si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks

dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in-

duk semang (Barnett d m Reid, 1961; m t e , 1966; Su-

tardi, 7977; Church, 1979).

Ruminansia mempunyai sistem pencernaan fermenta - tif dan hidrolitis. Mikroba rumen dapat mencerna selu-

losa dan polimer-polimer tanaman yang tidak dicerna

olehhewan untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi. DL

samping itu mikroba rumen dapat memanfaatkan non pro - tein nitrogen (NPN) untuk pembentukan protein tubuh

(Suwandyastuti, Sutardi dan Sastradipradja, 1983).

Menurut Sutardi (1977) beberapa spesies bakteria

utama yang terdapat dalarn rumen antara lain, (a) pen-

cerna selulosa, (b) pencerna hemiselulosa, (c) pencer-

na pati, (d) pencerna gula, (e) pemakai laktat, (f)

pembentuk metan, dan (g) proteolitik. Protozoa m e n

berfungsi sebagai sumber polisakarida dan sumber pro - tein bagi hewan Induk semang. Selain itu terdapat pu-

la mikroba yang rnensintesis vitamin B-komplekso

Page 2: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

OESOPHAGUS

.:: - RETI WLUM

;i. 8 - OMLSUM

Cambar I . Perut hewon rurninnnsia.

D i & s l a m rumen p r o t e i n mengalami h i d r o l i s i s umnjp-

d i o l i g o p e p t i d a o leh enzim p r o t e o l i t i k yang d i h a s i l k a n

o l e h mikroba. Sebagian mikroba dapat memanfaatkan o l i -

gopept ida untuk membuat p r o t e i n tubuhnya, aebagian d i -

h l d r o l i a i s lebih l a n j u t menjadi asam amino. H u b w a n

. a n t a r e p r o t e i n bahan makanan menjadi p r o t e i n tubuh d i -

sajikan pada Gambar 2 ( S u t a r d i , 1977).

Menurut BoCohl (1981) i s i rumen merupakan 8 - 10%

dari b e r e t a a p i a t a u kerbau yang dipuaaakan sebelum di-

potong, dapat diawetkan dengan penambahan asam s u l f a t

Page 3: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

PROTEIN m m

I "FA C02 -CH4

Gambar 2. Hubungan antara protein bahan makanan dan protein tubuh ruminansia r

hingga pH menjadi 3.0. Isi rumen baik yang segar mau-

pun gang telah dikeringkan dapat digunakan sebagai ba-

han makanan ayam, babi dan sapi. Sebagai bahan makan-

an ayam sebaiknya dikeringkan segera. Menurut Abdo,

King dan Engel (7964), isi rumen hasll rumah potong he-

wan, merupakan sumber protein dan tambahan v i B a m i n

yang baik bagi ternak berperut sederhana, dan dapat di-

peroleh secara sederhana pula. Isi rumen tidak hanya

kaya akan vitamin dan asem amino berasal dari &anan

sapi, tetapi lebih diperkaya oleh hasil fermentasi mik- Y roba rumen (Annison dan Lewfs. 1959; ~ovanov3.6 dan Cu-

per1 ovid, 1 977 .

Page 4: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

16% rumen merupakan bagian rumput makanan yang be-

lum aepenuhnya terfennentaai dan dicerna oleh hewan,

dengan pH 5-5 - 7.O.,suhu antara 39 - 40°c, kondisi ru-

men anaerob atau fakultatif anaerob (Hungate. 1966).

Menurut Church (1979). pH rumen berkisar antara 4.35 - 6.50 sebelum makan, dan antara 6.25 - 7-30 pada kondi- sf biasa, Iei rumen dapat mencapai 35 kg/ekor sap%,

bissanya bertumpuk-tumpuk dihanyutkan ke saluran air

pernbuangan. Dilakukannya daur ulang hasil sampingan

ataupandaur ulang hasil sisa pertanian, dapat menggan-

tikan sebagian bahen makanan ayam, di samping mengu - rangi pencemaran lingkungan (Emmanuel, 1978).

McNaught den W e n (1954), Barnetrk dan Reid (1961)

Hungate (1966) dan ~ovanovi6 den &perlovib (1977) me-

nystakan bahwa mikroba rumen dapat dengan baik mening-

katkan nilai gizi makanan karena adanya protein mikro-

ba sehingga daya cerna meningkat. Dalam rumen makanan

seperti selulosa dan NPN dikonversikan oleh mikroba ru-

men menjadi protein mikroba, sehingga rumen bertindak

sebagai suatu sistem yang terus menenua memproduksi

Protein sel tunggal. Kualitas dan nilai biologis dari

protein mikroba yang dikandungnya sedemikian rupe hi-

ga melebihi kebutuhan akan protein dan asam amino un-

tuk mikroba tersebut. Selanjutnya McNaught den Owen

(1954) melaporkan behwa nilai hayati dari protein bak-

Page 5: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

teria, protozoa rumen yang berasal dari rumah potong

dan ragi falah: 81, 80 dan 72,

Abdo et al, (1964) menemukan bahwa pemberian pro-

tein mikroba rumen tidak meracuni ternak monogastrik,

dan dlperoleh imbangan efisiensi protein (PER) sebesar

3-60 dan daya cerna protein semu antara 74 - 8%- Menurut Agrawala, Duncan dan Huffman (1953), see-

kor sap1 dewasa dapat mensintesis protein mikroba se-

banyak 450 g/hario Sintesis protein dari NPN dalam ru-

men terjadi setelah enarn jam makan. Dalam pada itu

m i s o n dan Lewis (1959) menyatakan bahwa konversi NPN

menjadl protein berasal dari reaksi degradasi peptida,

asam -0 dan amonia untuk pertumbuhan mikroba, yang

nantinya mensintesis protein mikroba, Ternyata pro-

tein ransum yang kekurangan asam amino m u n g k i n lebih

efektifdigunakan dalam sfntesis protein oleh mikroba

rumen,

Selanjutnya Anggorodi (1979) mengemukakan bahwa

mikroba rumen sanggup menghidrolisis dan memfemelitasi-

kan selulosa, memanfaatkan NPN dan sulfur anorganik

serta menetralislr beberapa senyawa beracun yang se-

ring terdapat dalam makanan, sehlngga hewan ruminansia

dapat memanfaetkan berbagai ragam bahan makanan yang

berkualitas rendah, sukar dicerna ataupun yang bersi - fat racun bagi t ernak rnonogastrik,

Page 6: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

Jumlah protein yang disintesis dipengaruhi berba-

gai fsktor: sumber N alam clan kuantitas serta macam

karbohidrat ransum (Barnett dan Reid, 1961). Dilapor-

kan bahwa daya cerna selulosa pada rumen meningkat aki-

bat penambahan urea sepanjang rasionya 0.% N. N-urea

di samping tersedianya pati, penting untuk kebutuhan

mikroba rumen dalam bentuk amonia, dan dengan mengguna-

kan urea, mikroba rnampu mensintesis 1 0 macam asem ami-

no esensial untuk pertumbuhan.

Houvinen dan ~ustafson (1967) melaporkan bahwa da-

lam sintesis protein oleh mikroba rumen diperlukan tam-

bahan mineral sulfur untuk mensintesis asam amino me - tionin, sistin, kofaktor biotin, tfamin daakoenzim A.

Sinteais protein mikroba dan laju pencernaan selulosa

akan meningket oleh tambahan sulfur yang tepat. Taraf

sulfur dalam ransum hendaklah 0.14%, serta . nisbah N

dan S = 1 0 : 1-0.

Hasil penting lain dari aktivitas mikroba adalah

sintesis beberapa mac* vitamin, yakni: vitamin K, dan

vitamin yang termasuk kelompok vitamin B-kompleks: ti-

amin (B1), riboflavin (B2), piridoksin (B6), asam ni-

kotenat (niasin), esam folat, asam pantotenat, biotin,

sianokobalamin ( B I Z ) . sedangkan vitamin A, D den E ti-

dak disintesis dalam rumen (Harmnond, 1944; AnnLson dan

Lewis, 1959; Barnett den Reid, 1961; Hungate, 1966;

Jensen, 1969; Church, 1979).

Page 7: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

Kemampuan rumen dalam mensintesis vitamin 3-kom - pleka meningkat cepat jika konsumsi vitamin melalui

maksnan rendah, dan sebaliknya turun kalau konsumsi vi-

tamin rneningkat (Annison dan Lewis, 1939; Barnett dan

Reid. 1961; Hungate, 1966). Tersedianya karbohidrat

dalam jumlah cukup adalah penting untuk sintesis opti-

mum vitamin B-kompleks, tetapi jumlah urea atau pro - tein banys sedikit berpengaruh. Penambahan urea ke da-

lam ransum sapi yang sebanding dengan karbohidrat akan

meningkatkan sintesia riboflavin, niasin, asam pantote-

net dan biotin (Barnett dan Reid, 1961; Church, 1979).

Kualitss gizi isi rumen dipengaruhi oleh macam ma-

kanan, mikroba rumen dan lamanya makanan dalem rumen

(Barnett dan Reid, 1961). sedangkan menurut JovanoviE

dan EuperloviE (1977), kualitas isi rumen tidak begitu

bervariasi antara hewan yang dipotong darS suatu tem-

pat yang sama, sebab 24 jam sebelum dipotong hewan di-

puasaksn. terlebih dahulu, sehingga secara relatif ada-

nya variasi dari ransum akan teratasi.

Kandungan zat makanan isi rumen dari beberapa ke-

pustakaan luar negeri menunjukkan nilai gizi, terutama

protein kasar agak berbeda, sehubungan dengan macam ma-

k a n a yang diberikan, jenis hewan den pengolahan sebe-

lum disnalisis (Tabel 1). Kandungan isi m e n sapi,

kerbau dan domba dari Indonesia tidak begitu bervaria-

Page 8: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

si (Tabel 2). dan protein kasarnya berkisar antara mu-

tu jag- kuning dan dedak halus (Lubis, 1963).

N i l o i g i z i pnda Tabel 1 memperlihatkan bahwa

iai rumen yang telah dikeringkan dengan panes matahari

mengandung berturut-turut: protein kasar, lemak kasar,

serat kasar, BETN, Ca, P den Abu antara: 9.8 - 16.22, 7.5 - 6.1%, 25.4 - 38.5%- 30.2 - 42.6%, 0.21 - 0.79% den 13.5 - 19.2%. Bile isi m e n disaring atau dipi - sahkan bagian cair dan yang padat, proteimys dapat me-

ningkat menjadi 12.2 - 24.1% den serat kasarnya turun

21.8 - 24.5% (~ovanoviB dan &perlovi&, 7977; BoGofil,

1981 ; Reddy, Reddy dan Reddy, 1985).

Walaupun menurut Suwandyastuti (1980) isi rumen

sapi dan domba yang kering mengandung energi bruto

3 380 dan 3 650 kkal/kg, dan menurut Suhermiyati(T984)

mssing-masingnya 3'118 dan 3577 kkal/kg, ternyata me-

nurut ~ovanovid dan Guperlovid (7977) energi metabolis

(ME) hanya antara 1 127 - 1 635 kkal/kg dengan berba - gai metoda pengeringan. Selanjutnya Reddy et au1985)

melaporkan energi metabolis h i rumen sapi kering ada-

lah 5.89 MJ/kg atau 1 468 kkal/kg (TME).

Protein kasar isi rumen sapi di Indonesia berki - sar antara 7.11 - 10.55%, serat kasar 24.0 - 35,8%, le-

mak antara 1.23 - 2.60%. Sapi-sapi yang dipotong di

Bandung dan Denpasar mengandung kalsiurn yang rendah

Page 9: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

Tabel 1. Kandungan Zat-zat Makanan Is i Rumen d a r i Beberapa Negara (%)

Rurnea Rumen, Rumena h e n a Rumeg Rumefl Rune8 Rumend Rum Za t Makanan e! s a ~ i domba bahan bahan s a ~ i s a ~ i s a ~ i eaoi saoi - ~-~

~ Z r u s Cyprus c a i r . padat ( u ~ A ) ~ n h i a aaEi.ng ~ e b a n (USA) (USA)

Bahan kering

Kadar a i r

Protein kasar

Protein murni

Serat kasar

Lemak kasar

Abu BETN

NPN Nitrogen bebas

Kalsium ( ~ a )

Posfor (P) Energi Metabolis - - - - - 1127-1635 1408 1408 -

(kkal/ka)

' ~ o ~ o h l (1981). d ~ e d d y e t 81. (1985). b~ammond(1944) dikut ip sebagian. ~ u g d o l dan SchrBder (1969).

Page 10: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

Tabel 2. Kandungan Zat-zat k k a n a n Isi Rwnen d a r i Beberapa Daeran d i Indonesia (%)

b f Zat Makanan s a p i a 8apib ,SapiC sapid sap ie sapif Ikrbaua Domba Domba

Air

Prote in kasar

Lemak kasar

Sera t kasar

BETN

Abu

Kalsium (Ca) Posfor ( P )

Besi S i l i k a

Energi Bruto ( U a l I k g )

- - - . . - - -- -- -

' ~ i h o m b i n ~ dan Simamora (1979) s a p i dan kerbau d a r i RPH Bogor.

b~uwandyastut i (1980) s a p i dan domba d a r i RPH Purwokerto.

' ~ a s ~ i d -- e t a l . (1981) s a p i d a r i RPH Ujung Pandang.

d~e lmukhl i s - e t - a l . (1984) s a p i d a r i RPH Padang. e Brata - e t - a l . (1985) s a p i d a r i RPB Den Paaar.

A

~ u h e r m i ~ a t i -- e t ale (1984) s a p i dan domba d e r i RPH Bandung. -I

Page 11: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

(0-20 - O.27%), sehubungen dengan makan jarami padi

yang miskb akan kalsium,

Dari segi kualitas, ternyata 73.39% dari proteh V

kasar isi m e n adalah aaam amino (~ovanoviz dam Cuper-

loviz, t977)0 Kandungan asam amino Lsirumen kering

disajikan pada Tabel 3. Terlihat bahwa asam amino me-

tionin dan sistin cukup rendah, 1.3 g dan 0.80 dl00 g

protein. Menurut Abdo et .el, (1964) asam amino sulfur

i.ai rumen lebih rendah daripada telur dan kacang kede-

le, tetapi triptofsnnya lebih tinggi.

Hammond (1942), Annison dan Lewis (1959), Barnett

dan Reid (f961), Abdo et el, ('1964) dan BoGohl (7981)

melaporkan bahwa isi rumen baik cairen maupun bagian

Padst yang telah dikeringkan kaya skan vitamin B-komp-

leks, dan dapat dijadikan sebagai a m b e r vitamin dalam

ransum ey&m asalkan ditarnbahkan vitamin A dan D. Kan-

dungan vitamin isi rumen diperlihatkan pada Tabel 4.

Banyak hasil penelitian melaporkan bahwa susu, te-

pung ikan, ekstrak hati, isi rumen sapi dewasa dan.re-

sidu haail fermentasi produksi antibiotika kaya akan

vitamin B-kompleks. Selain itu isi rumen dan feses ru-

minansia diduga mengandung suatu "f ektor pert umbuhan" , yang masih termasuk kelompok B-kompleks, yang disebut

para ahli sebagai "Animal Protein Factorsm, APP ber-

tsnggung jawab atss cepat tumbuhnya anak ayam, babi

Page 12: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan
Page 13: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

serta tikus percobaan (Kohler dan Graham, 1951; Till - man, Hartadi, Reksohadiprodjo, Prawirokusumo, Lebdosoe-

kojo, 1983). Adanya APF menyebabkan nilai biologis

isi rumen setara dengan tepung ikan, ekstrak hati, dan

"brewer yeastw (Scott, Nesheim d m Young, 1976).

Memakai isi rumen sebagai sumber vitamin BIZ ada-

lah cukup menguntungkan. Telah diketahui bahwa isi ru-

men sapi dara mengandung 12 - 663 kali lipat' vitamin

B1,* dibandingkan dengan yang terdapat dalam PPakanan sa-

pi sendiri (Church, 3979) .

Tabel 4. Kandungan Vitamin Isi Rumen Kerlng dan Kebutuhan Ayam

Vitamin Preparat Rekomendasi kebut- -emb

anak ayam ayam dara petelur kering - -- - - - - - - - - --

mg/kg ---------- rng/kg---------- Kholin 1980 1300 500 500 A s a m folat 0.704 0.55 0.25 0.25 As-Pantotenat 37.84 10.0 10 -0 2.20 Vit. BI2 1.85 0.009 0.003 0.003 Vit. B6 8-01 3.00 3 - 0 0 3 .OO Biotin 1.03 0.15 0.10 0.10 Niasin 72 -60 27 .O 11.0 10.0 Tiamin 6.38 1.80 1.30 0.80 Riboflavin 30.8 3.60 1.80 2.20

Sumber: a~bdo et al. (1964).

b~~~ (19 77 -

Page 14: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

H a l l a i n yang menguntungkan dari i s i rumen seba - g a l makanan ayam i a l a h tersedianya fos fo r (P.) dalam

bentuk anorganik (Annison den Lewis, 1959; Barnett dan

Reid, 1961), karena fos fo r organik ( f i t a t ) d a r i tanam-

an cepat d i h i d r o l i s i 6 dalam rumen oleh mikroba, dan

akanmernbebaakan P anorganik. Selenjutnya BoGohl (1975)

melaporkan kandungan mineral i s i rumen kering, yakni :

I@ = 0.32%, K = 0.67914, N a = Oo23%, Pe = 0.004%. Mn =

83 mg/kg, Cu = 28 mg/kg dan Zn = 6.0 mg/kg.

Beberapa f a k t o r d a r i i s i rumen yang dfduga merugi-

kan sebagai makanan w a s , y a h i tingginya s e r a t ka - v

s a r dan s i f a t f i ~ i k yang "ambat* (JOV~~OVIO dan Cuperlg

v iz , 1977; BoGohl, 1981 ), meningkatnya kadar l ignin di-

banding bahan asalnya, den tingginya a i l i k a (Hungate , 1966) s e r t a kemungkinan mengandung tannin yang biasa - nya terdepat dalam sejumlah substansi I*inhibitornn yang

t e r seba r l uas dalam jaringan tanaman (Annison dan Le - w i s , 1959; Barnett dan Reid. 1961; M o r r i ~ dan Bacon.

1977; Burns* 1977).

Akibat l ignoselulosa yang t inggi , walaupun energi

bruto mencapai 3 380 - 3 650 kkal/kg, t e t s p i energi rne-

t a b o l i s hanya setengahnya, yakni 7 127 - 1 635 kkal/kg Y

~ovanov ig dan ~ u ~ e r l o v i ~ , 1977) a t au 1\ME hanya 1 408

kkal/kg (Reddy e t ol., 1985)

Faktor l a i n yang perlu mendapat perhatian d a r i

Page 15: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

isi r n m e n lalah rendahnya asam amino metionin dan sistin

yang sangat penting untuk pertumbuhan dan produksi te-

lur ayam.

Di samping faktor-faktor diatas, isi rumen juga

kaya akan karoten, yang bermanfaat untuk pigmentasi ku-

lit dan w a r - k i n g telur (Bugdol dan ~chrcder, 1 969).

namun defisien akan vitamin A, D dan E.

Isi Rumen sebaaai Bahan Makanan Ayam

Penelitian terdahulu oleh Usuelli dan Fiorini pada

tahun 1938 terhadap ayam seperti yang aleporkan oleh

Barnett dan Reid (1961) terlihat adanya peningkatan la-

3u pertumbuhan anak ayam yang mendapat is1 rumen delarn

ransumnya. Hammond (1944) meneliti pernberian isi rumen

yang dipanaskan 4 7 * ~ selama 24 Jam ataupun yang dipanas-

kan sampai ~oOC, sama efisiennya dengan pemberian te - pung ikan dalam ransum. Tingkat isi rumen delapan per-

sen sebagai pengganti tepung alfalfa menghasilkan berat

badan yang lebih baik pada umur 6 - 10 minggu, serta da-

pat menekan angka kematian anak ayam seperti juga terli-

hat dengan pemberian tepung feses sapi. Pemberian isi

rumen delapan persen dapat menyediakan sepertiga kebu - tuhan riboflavin, tetapi perlu penambahen vitamin A ke

dalam ransum.

Emmanuel (1978) menggunakan isi rumen dornba yang

Page 16: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

segera dikeringkan 10oOc, menemukan bahwa pemberian 7 0

% d i dalam ransum nyata meningkatksn e f i a i e n s i penggu-

naan makanan, t e t a p i t i dak berpengaruh terhadap pertum-

buhan ayam b r o i l e r umur 21 ha r i , Juga dilaporkan bah-

wa i a i rumen dapat menggantikan tepung darah a tau te-

pung ikan seoara baik dalam ransum ayam,

Rasyid, Liwa, Rotib, Zakaria dan Waskito (1981)

dalam pene l i t i an mereka melihat t i dak adanye pengaruh

nyata terhadap pertwnbuhan, berat badan akhi r den be-

rat karkas, t e t a p i nyeta rneningkatkan konsumsi dan kon-

v e r s i makanan s e r t a konsumsi a i r minum, apabila dedak

dalam ransum basal d i g a n t i dengan isi rumen kering an-

t a r e 6 - f s pada ayam'broi ler unur 9 minggu, Penam - bahan isi rumen fW ke 'dalarn 9w0 ransum basal t idak

berbeda dengan kontrol , t e t a p i cenderung .meningkatkan

berat badan akhi r , karkas dan pendapatan yang l eb ih me-

nguntungkan dibandingkan penggantian 6, 14 dan 18%. Se-

makin t i ngg i jumlah i a i rumen dalam ranswn akan menye-

babkan pigmentasi k u l i t ayam l eb ih kuning (Raeyid et G., 1981; Suhermiyati, 1984).

Mugiyono (1981) melakukan penggantian dedak sam-

pa i 9% dengan i s i rumen untuk ayam p e t e l u r periode pe-

mula tanpa mernpengaruhi berat badan. Pada ayam dara

sampai mulai be r t e lu r t e rnya ta penggantian Bedak de-

ngan i s i rumen t i g a persen menghasilkan performans be-

Page 17: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

rat badan akhir, tambahan berat badan, konsuplei makan-

an d- berat telur yang paling balk. Selanjutnya di-

peroleh tembahan berat badan sampai mulai bertelur un-

tuk pemberian isi rumen 3, 6 dan 9% sebagai pengganti

dedak ialah: 1 014, 970 dan 938 g/ekor (Suhermiyati,

Sri Mulyowati dan Rfswantiyah, 1982).

Penelitian nenggunakan ayam jantan White Rock

olehBugdol dan SchrEder ( 1969) mendapatkan penggantian

tiga persen konsentrat protein dengan delapan persen

isi rumen kering menghasilkan daya cerna N yang sama de- C

ngan kontrol, sedangkan tambahan berat badan aysm yang

memperoleh isi rumen lebih rendah sehubungan dengan

naiknya eerat kasar, Namun penggantian lime persen te-

pung lucerne oleh isi m e n menyebabkan pertumbuhan le-

bih baik dari kontrol maupun 5% lucerne, Apabila lima

persen konsentrat protein diganti dengan 5% isi m e n ,

diperoleh l a j u p e r t ~ b u h a n dan penggunaan makanan yang

sama . Jarnicka, Lukasiewicz, Gwara dan Mazanowska (1973

telah mengganti 3.5% tepung ikan untuk rclnsum pernula dnn

2.0% untuk rznsum nkhir pada ayam broiler dengan isi

rumen. Diperoleh berat hidup 1 262 g dengan pemberian

isi rumen dan 1 253 g/ekor dengan tepung ikan, tetspi

bila tepung daun 5% diganti dengan is5 rumen, dipero - leh berat 1 477 g/ekor pada umur delapan minggu, namun

Page 18: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

konversi makanan sama untuk semua kelompok ayam.

~ovanovi~ dan Euper~oviS (1977) mencampurkan iai

rumen kering sebanyak f pada ransum yang mengandung

7.2% tepung darah dan jagung sebagai sumber proteinnya

tidak melihat adanya hambatan laju pertumbuhan dan ke-

lainan komposisi tubuh pada tikus. Sebaliknya pemberi-

an 24% isi rumen menurunken laju pertumbuhan, daya cer-

na bahan kerlng dari 80*3% menjadi 62.1%. daya cerna

protein dari 62.8% menjadi 53.2%. serta terjsdi peru - bahan komposisi tubuh. Turunnya sedikit daya cerna

dan energi akibat pemberian isi rumen 10% dapat dikom-

pensasi oleh naiknya konsumsi makanan. Pada pemberian

24%. konsumsi makanan tidak dapat ditingkatkan lagi ka-

rena naiknya serat kasar hingga di luar kemampuan fisi-

ologis tikus, Selanjutnya diteliti isi rumen yang di-

campurkan dengan jagung giling (tiga bagian isi m e n

den satu bagian jagung). lalu dijemur pada suhu 50°c

terhadap ayam broiler umur 0 - 8 minggu sebanyak 28%

(setara dengan 6,5% isi rumen kering) dan 60% (setara

17% is1 rumen). Ternyata ayam yang mendapat 28% isi-

rumen-jagung memperlihatkan performans lebih baik di-

bandingken dengan ransum kontrol.

Disimpulkan oleh ~ovanoviE dan FuperloviE (1977)

bahwa pemberian iai rumen dengan mencampurkan terlebih

dahulu dengan jagung sangat menguntungkan, karena

Page 19: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

2 6

dapat meningkatkan energi s e r t a lisin jagung yang re-

l a t i f rendah, Penambahsn 1046 isi rumen kering a tau 35

persen l*isi-rumen-jagungm dapst menyediskan 10% kebu - tuhan l i s i n dan 15% t r i p t o f a n ransum yang sangat dibu-

tuhkan oleh ayam b r o i l e r untuk pertumbuhannya. Hanya

s a j s pemberian i s i rumen untuk makanan ayam perlu mem-

pertimbengkan kernampuan f i s i o l o g i s unggas untuk mencer-

na dinding s e l tanaman.

b u d h a t i , Abbas dan Rahman (1984) menel i t i pembe-

r i a n 0 - 7% i s i rumen pada ayam b r o i l e r t idak nyata me-

ningkatkan berat badan dan konversi makanan, t e t a p i

pemberian 1 4% nyat a menurunkan berat badan, naiknya

konsumai dan konversf makanan dibandingkan ransum kon-

t r o l maupun pemberian tujuh persen isi rumen.

Penambahan bemacam sumber lemak ke dalam ransum

yang mengandung i s i rumen untuk rneningkatkan energi ju-

ga t i dak berpengaruh nyata terhadap tambahan berat ba-

dan. konsumsi den konverei mekanan pada ayam b r o i l e r

umur -a .minggu. Namun terdapat kecenderungan minyak

h e w a n ( tal low) l e b i h baik eebagai tambahan energi. Ter-

dapat i n t e r a k s i pemberian tu juh persen i s i rumen dan

minyak hewan meningkatkan tambahan berat badan den efi-

s i e n a i penggunaan makanan dibandingkan kontrol maupun

kombinasi perlakuan lainnya ( Idrus , Abbae den Syamsud-

din, 19851,

Page 20: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

27

Lebih l a n j u t Suhermiyati (1984) menel i t i pengguna-

an isi rumen aapi dan domba yang dikeringkan an ta ra 5,

10 dan 15% dalam ransurn basal, dan juga dikombinasikan

dengan r a g i makanan ternak sebanyak 6% pada ayam broi-

l e r u m u r delapan minggu. Ransum yang menggunakan i s i

rumen sap5 a t au domba menghasilkan performans l e b i h ba-

i k daripada is i rumen ditambah r a g i makanan ternak, se-

hingga dapat dipakai sampai 15% dalam ransum. Ternya-

t a daya cerna ransum yang menggunakan isi rumen s a p i ,

domba dan r a g i sama sa ja , Pengujian terhadap kelebih

srzkaan dan organoleptik, ternyata pemberian i s i rumen sap i , domba den r a g i dalam ransum t idak menimbulkan ke-

beratan d a r i pihak konsumen daging ayam tersebut.

Guna mengurangi penganrh s e r a t kasar i s i m e n ,

Reddy e t a l . (1985) t e l a h menyaring isi rumen sebelum

diberikan pada ayam b ro i l e r , sehingga protein yang se-

mule 8.8% naik menjadi 32.2% dan s e r a t kasar turun da-

r i 30.1% menjadi 2405%. Pemberian i s i rumen 0, 3, 6,

9 dan 12% dalam ransum t idak berpengaruh nyata te rha - dap tambahan berat badan, konsumsi dan konversi makan-

an, sehubungan dengan turunnya energi metabolisme 0.15

ldJ (44 kkal/kg) s e t i a p kenaikan i s i rumen sebesar 3%.

Selanjutnya dilaporkan pula penggunaan i s i rumen

s a p i kering yang d i s a r h g "18 meshm antara 2,9 sampai

lf.7% dalam ransum ayam b r o i l e r untuk menggantikan de-

dak. Ransum isopro te in dan i soka lo r i menyebabkan peng-

Page 21: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

gunsan 2.9 - 11.7% isi rumen menghaailkan berat badan

yang nyata (Pl.01) lebih baik dari ransum kontrol tan-

pa -1 rumen, tetapi konsumsi den konverai makanan sa-

ma seja. Terlihat juge bahwa pemberian ransum yang me-

ngandung isi rumen mulai pada umur tujuh hari, mening-

katkan berat badan 19% lebih tinggi pada umur 42 hari

dibendingkan dengan pemberian sejak umur sehari.

Ditegaskan oleh Ready et al, (1985) bahwa pemberi-

an is1 rumen tidak berpengsruh buruk terhadap bau dan

rasa daging ayam. Terlfhat bahwa respon yang mengun - tungkan dari isi rumen berasal dari kualitas protein,

vitamin 3-kompleks atau kemungkfnan adanya bebgrapa

faktor pertumbuhan yang belum dikenal (unident if Led

growth factors) sebagai hasil sintesfs mikroba rumen.

Pengaruh Paktor Anti Kualitas dalam Makanan terhada~

Performans Ayam

Menurut Anggorodi (1979) kesanggupan hewan untuk

mencerna selulosa (serat kasar) tergantung pada macam-

nya alat pencernaan. Daya cerna selulosa dan hemiselu-

lose oleh hewan non ruminansia belum begitu terungkap

dibandingkan ruminansia (Pigden dan Bender, 1 978) . Penelitian pada babi menunjukkan variasi yang lu-

as antara sumber yang sama d m dari berbagai sumber,te-

tapi selulosa tanpa lignin atau ligninnya dibebaskan

Page 22: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

aknn d i ce rna leb ih banyak (Keys, van Soest dan Young,

1969; Hegde. Rolls, Turvey den Coates, 1978). Hemise-

l u losa l eb ih t i ngg i daya cernanya daripada se lu losa o-

l e h ayam (Scot t , Nesheim dan Young, 1969) dan t ikus

(Keys e t al. . 1969).

Secara f i s i k , adanya hambatan berupa rendahnya da-

ya ce- d a r i rumput den limbah pertanian untuk ayam

disebabkan adanya ika tan kompleks l ignoselulosa , se la-

in fen01 yang dianggap menghambat ker ja enzim (UIorri - son, 1979). Dinding s e l tanaman tersusun d a r i s e r a t

deterj,en asam (Dl?) dan hemisslulosa (van Soest, 1982),

sedangkan ADF s e n d i r i t e r d i r i d a r i senyawa selulosa ,

l i g u i n dan s i l i k a yang sukar dicerna. Senyawa i n i t e r -

iket kuat dalam gugus organik sebagai h id ra t amorfus.

Kenaikan kadar s i l i k a s a t u persen akan menurunkan koe-

f i s i e n cerna bahan organik secara in v i t r o sebesar sa-

tu persen pada ruminansia (Houston, 1972), dan menurun-

ken daya cerna sebesar t i g a persen vnit pada ayam (Ma-

us t , Scot t dan Pond, 1972).

T i tus dan F r i t z (1971) dan Anggorodi (1979) menya-

takan bahwa s e r a t kasar merupakan m b o h i e a t t idak

t e r sed ia bagi unggas, dan termasuk ke dalam . kelompok

pol isakar ida yang t i dak tercerna (selulosa , herniselulo-

sa , pentosan dan heksosan) s e r t a lignin yang bukan kar-

bohidret , t e t a p i t i dak b i s a dipisahken d a r i karbohid -

Page 23: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

rat (~utardi, 1977). Menurut Hodge dan Bailey (19761,

lignin adalah faktor pernbatas daya cerna dari selulosa

dan hemiselulosa.

Jones. Wilne dan Wadham (4963) dan van Soest dan

Jones (7968) menunjuk adanya silika yang di aimpan da-

lam ikatan kuat bersama komponen dinding sel yang me - nyebabkan turunnya daya cerna. Pada rumput-rumputan

(begitu pula isi rumen), hemiselulosa dengan limin

berikatan secara ester yang mudah dipisahkan oleh peng-

aruh alkali sehingga hemiselulosa dapat larut dalam

air ( I e m n d i , 1980).

Secara kimiawi pada dindFng sel tanaman terdapat

se jumlah aaam f enolat terutama olp-koumorat dan asarn f e-

rulatw* aerta grup asetil yang dapat mempengaruhi pen - cernaan dalam rumen, tetapi grup asetil dari bagian he-

miseluloea ini labil dalam alkali (Morris dan Becon,

1977). Diuraikan oleh Burns (1978) bahwa komponen zat

antikualitas ini ialah: (a) flavonoid (tannin) yang

dapat menghambat kerja enzim selulolitik dan pektinoli-

tik, (b) terpenoid (saponin) yang merupakan bagian ber-

ikatan kuat dengan protein (protein binding properties)

yang mungkin menghambat kerja enzim, (c) llarotnatic com-

poundR yang termasuk glikosida fenolat, dan (d) alkalo-

id yang menghambat aktivitas enzim mikroba. Pada

e a t antikualitas merupakan metabolisme sekunde~

Page 24: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

Apabila zat a n t i k u a l i t a s t e l a h menumpuk sampai jumlah

t e r t e n t u &lam tanaman dapat merugikan bagi respon t e r -

nak melalui konsumsi makanan, daya cerna dan s t a t u s f i -

s i o l o g i s (Burns, 1977).

Kemampuan ayam mencerna s e r a t kasar dalam ransum

iku t menjadi dasar dalam menyusun ransum, d i samping

protein , energi , mineral dan vitamin. Sebagian besar

penuernaan s e r a t kasar mengambil tempat pada i n t e s t i n

babi dan monogastrik (Keys dan DeBarthe, 1974) a t au ti-

kus (Yang, Manoharan dan Young, 1969) sehingga daya gu-

na s e r a t kasar r e l a t i f menjadi rendsh.

Telah umum diketahui bahwa tingkat s e r a t kasar da-

lam ransum yang sesua i untuk ayam adalah tu juh persen.

Pemberian d i a t s s tu juh persen akan menyebabkan t e r j a -

dinya hambatan pertumbuhan dan e f i s i e n s i penggunaan ma-

kanan bertambah buruk. N a m u n batasan yang paling t e - pat masih diperdebatkan, Eking (1963) melaporkan pem-

berian s e r a t kasar yang non toksik i a l a h 4 - 10% cukup

memenuhi bagi ayam b ro i l e r , sedangkan menurut Ti tus

dan F r i t z (1971) i a l a h 3 - 57&, walaupun pemberian 10 - 7 2 % t i d a k berpengaruh buruk terhadap produksi ayam,

Bagi t i kus jumlah se lu losa untuk pertumbuhan opti-

mal i a l a h dua persen, den pemberian sampai 6m akan me- nyebabkan kematian (Yang e t al., 1969)- --

Dikemukakan oleh Schaible (1979) apabi la persenta-

Page 25: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

s e s e r a t kasar yang terkrtndung dalam ransum melebihi

bataa maksimum dari ketentusn, maka n f l a i gizi ransum

akan menurun, Bi la s e ra t kasar t e r l a l u rendah akan

mengakibatkan ransum tidak dapat dicerna dengan baik

dan s empurna . Ricke, van der Aar, Fahey den Berger (1982) mela-

porkan bahwa persilangan New Hampshire dan Columbia ma-

s l h baik pertumbuhannya b i l e mendapat ranaum yang meng-

andung l i g n i n 4 - 8% dibandfngkan tanpa l ign in . Penam-

bahan s i l i k a 1 - 2% dalam ransum ayam b r o i l e r dspat

memperbaiki l a j u pertumbuhan, sedangkan 5 a tau 10%

akan mengakibatkan adsnya hambatan pertumbuhan (Elbert ,

Bushong den Dilworth, 1970).

Lebih l a n j u t Maust et a l . (1972) melaporkan bah-

wa adanya 20% l ignoselulosa dalam dedek menyebabkan tu-

m y a daya cerna dan energi metabolis, walaupun sebe-

narnya energi t o t a l dedak cukup t inggi . Sementara i t u

Slavin dan Marlet t (1980) melihat pada manusia, menaik-

kan s e r a t kasar dalam makanan akan menurunkan daya cer-

na energi t o t a l , t e t a p i t idak berpengaruh terhadap da-

ye cerna lernak dan nitrogen.

Pemberian 2Wo xylosa ataupun 4% L-arabinosa dan

D-xyloea dalam ransum anak ayam menyebabkan terhambat-

nya pertumbuhan, turunnya e f i s i e n s i penggunaan makanan,

mengecilnya ukuran h a t i , sa luran pencernaan dan adanya

Page 26: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

kekosongan glikogen pada hati dan otot. Glikogen hati

dan otot turun proporsional dengan naiknya kadar pento-

san ransum, Bila pentosan tidak dapat dimetsbolisir

menjadi glukosa, maka glikogen endogen akan digunakan

oleh ayam untuk keperluan energinya (Wagh dan Waibel,

1966). Hegde, Rolls, Turvey dan Coates (1978) dan

Schneeman (1978) melaporkan pula bahwa karbohidrat ti-

dak tersedia yang tinggi, tidak saja mempengaruhi kepe-

katan energi, tetapi juga waktu untuk lewatnya makanan

dalam saluran pencernaan, sehingga ayam kekurangan wak-

tu untuk mencerna dan menyerap makanan,

Dilaporkan bahwa ayam cenderung meningkatkan kon-

sumsinya bile mendapat ransum berserat tinggi dan ener-

gi rendah. Serat yang tinggi dapat menghambat pertam-

bahan berat badan serta buruknya konversi makanan (Wal-

droup, Brussell den Johnson, 1976)- Hal in% disebab - kan kemampuan ayam untuk mencerna serat kaser berlebih-

an rendah (Heuser, 1950; Morrison, 1969).

Ayam yang mendapat serat tinggi (40 g/ karbohid - rat tidak tersedia) memperlihatkan villi-villi intes - tin yang memanjang, otot usus yang rnenebal, area lumen

mengecil dibandingkan dengan kontrol. Terlihat pula

kapasitas penyerapan atau efisiensi pencernaan turun

(Hegde et g, , 1978). pembesaran pankreas d'an tidak

normalnya proventrikulus (Vohra dan Kratzer, 1964; 0'

Page 27: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

Dell, Beme dan Savage, 1959), sedangkan menurut Akiba

dan Matsumoto (7978) pemberian serat kasar yang mele - bihi delapan persen dapat menyebabkan mernbesarnya jan-

tung dan hati.

Daya cerna dari protein kasar berhubungan dengan

tingkat protein ransum (Glover dan Duthie, 1958; Keys

et G., 1969). Pada hewan non rurninansia, daya cerna

in% akan menurun tajam oleh naiknya serat kasar, se - dangkan pada runinansia turunnya tidak begitu besar,

Turunnya daya cerna in5 sehubungan dengan meningkatnya

nitrogen dalam feses (Keys et ale, 1969). Naiknya e k e

resi nitrogen dsn Lernak eksreta disebabkan rendahnya

aktivitas enzim proteolitik dan lipolitik dari pankre-

as (Schneeman, 1978)-

Lebih lanjut Schneeman (1978) melaporkan bahwa be-

berapa sumber serat kasar yang diteliti (wheat bran,

dedak padi, saflower, selulosa aseeat, xilan dan pek - tin), ternyata rnenurunkan aktivitas lipase. Pada manu-

sia dilaporkan pula oleh Schweizer, Bekhechi, KoelLreu-

tter, Reimann, ~6metta dan Bron (7983) bahwa serat ka-

sar yang tinggi dalam makanan akan menyebabkan negatif-

nya neraca mineral kalsium, magnesium dan besi, Hal

ini disebnbkan oleh naiknya kandungan Ca, Wlg dan Fe da-

lam feses manusia.

Di antsra zat antikualitas yang terdapat dalam se-

Page 28: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

jumlah substansi inhibitor pada jaringan tanaman ialah

saponin (Haueer, Scott, Larson dan Nelson, 1953), dan

tannin (Vohra, Kratzer dan Joslyn, 1966). Zat ini cen-

derung menutupi adanya "faktor perangsang pertumbuhan"

jika terdapat dalam jumlah tiriggi dalsm ransum ayam

(Hauser et g,, 1953)- Saponin adalah sustu glikosida yang bila dihidro-

l i s i s sempurna akan menghasilkan gula heksosa, pentosa

atau asam uronat dan fraksf non gula yang disebut sapo-

genin. Saponin banyak dipelajari karena mempunyai ak-

tivitas hernolitik, menghsmbat aktivitas enzim proteoli-

tik, serta dapat menghsmbat pertumbuhan hewan percoba-

an (Birk dan Peri, 7980; Muchtadi, 1983).

Dikemukakan oleh McBarron (19771, tannin ialah

glikosida pad8 tanaman sebagai hasil penggabungan anta-

ra gula dan asam fen01 karboksilst. Bila ayam mengkon-

sumsi tannin tinggi, a k a menimbulkan gejala kerecunan,

anaemia, kerusakan lambung, ginjal dan hati.

Mskanan yang mengandung tannin akan mengakibatkan

terhalangnya pertumbuhan dan turunnya konsumsi makanan

serta t u m y a hemoglobin darah pada ayam (Chang dan

Fuller, 1964), den juga menyebabkan naiknya angka kema-

tian akibat terjadinya kekosongan tembolok serta penim-

bunan lemak di hati (Vohra et s., 1966). Selan j ut-

nya Chang dan Fuller (1964) menegaskan bahwa pengeruh

Page 29: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

tannin tidak semata-mata disebabkan oleh turunnya kon-

aumsi makanan, namun dipercaya juga melibatkan turun - nya ref ensi nitrogen ataupun terbatasnya daya cerns

protein ransum,

Sebelumnya Handler dan 3aker (1944) melaporkan

adanya hambatanpertumbuhan tikus yang mendapat 1 - 2% tannh, sedangkan pada ayam hambatsn pertunbuhan terja-

di akfbat pemberian tannin 0.5%, dan pada tingkat 5%

aken menyebabkan angka kematian mencapai 7% pada umur

7 - 11 hari (Vohra et al., 1966).

Pengaruh buruk tannin terhadap pertiunbuhan dan

konverai makanan dapat di atasi dengsn penambahan kho-

lin sebanyak 0.4% atau Metionin Hidroksi Analog O . l m

ke dalam ransum yang mengandung 0.2 - 2,- tannk, wa-

laupun penambahan donor metil tidak sepenuhnye dapat

mengatesi pengaruh negatif tannin pada ayam (Vohra et s., 7966).

Selan j utnya dikemukakan bahwa penambahan DL-Ivieti-

onin 0.15% pada ransum yang mengandung tannin tinggi

dapat memulihkan hambatan pertumbuhan tanpa memperba - iki days cerna atau konversi makanan, Selain itu tan-

nin yang tinggi akan menghalangi pencernaan nitrogen

dan bahan kering serta dapat menyebabkan kelainan pa-

da kaki ("leg abnonnalityal), disebabkan terjadinya pro-

ses mineralisasi pada tulang karena kenaikan abu tu-

Page 30: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

lang (E lk in , Rogler dan Beatherston, 1974).

Anwtrong, Rogler dan Featherston (1974) memperki-

rakan bahwa metionin atau khofin sebagai donor rnetil

dapat mengataei pengaruh buruk tannin pada ayam mela - lui care: (a) detoksifikaei tannin melalui asam metil

gallat, (b) menghslangi aktivitas enzim proteolitik

yang menghambat pencemaan protein, dan (c) berkurang-

nya guglze tannin karena adanya DL-Metionin.

Sehubungan dengan rendahnya energi pada bahan ma-

kanan aaal limbah pertanian (termasuk isi rumen), per-

lu diperhatikan pula pengaruhnya terhadap penyerapan

protein. Finch dan Hird (1960) sebagaimana dikutip

oleh Pnralckasi (198F), mengemukakan bahws def isiensi

energi akanmenyebabkan proses penyerapan aktif protein

akan berkurang atau tidak normal.

Pengolahan Bahan Makanan berlignoselulosa Guna Mening-

katkan Kualitas

Swnber utama serat kasar bagi ayam biasanya dari

hijauan (tepung rumput, alfalfa). Hijauan mengandung

serat kasar yang berguna dalam jumlah . kecil sebagai

sumber karoten, meningkatkan days cerna dan sebagai

pencampur bahan lain: dalam ransum (kggorodi, 1979)-

Telah diketahui bahwa kualitas gizi isi rumen di-

pengaruhi oleh macam makanan, mikroba rumen dan lama -

Page 31: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

nya makanan dalam rumen. Hasil pene l i t i an Brata dan

Peto (1985) terhadap s a p i potong Bal i d i RPH Sanggaran

dan Bandung memperlihstkan j en i s makanan s a p i sebelum

dipotong s e p e r t i t e r t e r a pada Tabel 5.

Tabel 5 . P e r s e n t a ~ e Jen i s Makanan Sapi sebelum dipotong

Bahan makanan utama RPH Sanggaran RPH Bandung

( s a p i Bali) (sapi P O )

Rumput lapangan

Jerami padi

Jerami padi + batang jagung 27.33 23.40

Pucuk tebu + daun jagung + ba- tang pisang + tongkol jagung 14.67 18.40

Limbah pertanian den i n d u s t r i pertanian t e l a h

umum digunaknnuntuk makanan ternak d i Asia Tenggara

termasuk Indonesia, s e p e r t i jerami padi, jeramf kacang

tanah, tongkol dan batang jagung, pucuk tebu dan l a in -

nya (Pigden dan Bender, 1978; Jackson, 1977; Devendra,

1982; Kirby, 1983). >,. 2

Djajanegara den S i to rus (1983) memberi c i r i -ciri

limbah pertanian: mengandung a i r den s e r a t kasar yang

t i ngg i , prote in dan mineral rendah s e r t a mengandung a1

keloid yang dapat mengganggu kondisi tubuh ternak yang

Page 32: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

memakannya, sedangkan nilai gunanya rendah sehingga

tingkat pemberiannya rendah pula (hlanalu, 1981; Sutar-

di dan Suryahadi, 1981; Ibrahim, 1983).

Guna meningkatkan nilai gizi dan konsumsi bahan

makanan berserat tinggi untuk ternak (terutsma ruminan-

sia) telah lazim dilakukan usaha-usaha berupa praperla-

kuan: fisika, kimia, fisiko-kimia dan biologi ( an , 1975; Ftanjhan, 1978; Sutardi den Suryahadi, 1981 ; Ib - rahim, 1983). Dja janegara dan Sitorus ( 1983) memberi

batasan terhadap praperlakuan yang akan dilakaanakan

haruslah: mempunyai daya guna yang tinggi, sudah dike-

nal oleh peternak, tidak rnenyebabkan pencemaran ling-

kungan, rnudah diperoleh dan harga relatif murah.

Ibrahim (1983) mencoba mengikhtisarkan praperlae-

an terhadap limbah pertanian guna meningkatkan kuali-

tas gizi seperti diperlihatkan pada Gambar 3,

Dewasa ini sebagian besar ternak di Indonesia rne-

manfaatkan hasil limbah pertanian yang rendah mutunya

terutama jerami padi. Jerami padi terbatas sekali pe-

manfaatannya sebagai makanan ternak, karena hanya mam-

pu berperan sebagai "bulkn dan hanya dapat mengganti - ken tidak lebih dari 25% kebutuhan ternak aksn -put

(Sutardi dan Suryahadi, 7981). Selain i t u faktor pem-

batas utama jerami ialah tingginya kadar silika ( 2 2 - 16%). lignin 6 - 7% dibandingkan jerami lainnya yang

Page 33: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

tFnggi lignianye ( 1 0 - 1246) sedangkan s i l i k a hanyalah 3

s a m p a i 5% s s ja (Jackson, 1978).

k f .t & t

- p e l e t I - KOH

FISIKA:

- penyabunan

- penggiling-

K I M I A : I F I S I K A - K I M I A :

- NaOH -ukuran parti- - p e n a m b e h e n kel/kimia e n z i m

- C a ( 0 ) E ) 2 -NaOH/ pelet - w h i t e r o t

G a m b a r 3. B e r b a g a i m e t ode pengolahan limbah pertanian-

- perebusan

- autoclave

- radiasi si- : nar gamma .

J . , Z L L ,L

- NH40H

- NH-,gas

- N a C 0 3

- N a C l

- C1 - SO2

- K a p u r / . pelet

- K i m i a / s t e a m - - " m u s h r o o m '

Page 34: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

4 1

Sebelumnya Jackson (1977) menyatakan bila diban - dingkan dengan hijauan lainnya: kendungan protein, pa-

ti, lemak dan vitamin jeremi padi lebih rendah, dise - babkan adanya silika yang menyelimuti dinding sel se - bagai hidrat amorfus. N m u n isi rumen yang berasal da-

ri jerami padi cukup meningkat mutunya (Brata dan Pe - to, 1985)-

Faktor-faktor yang membatasi jerami padi sebagai

rnakanan ternak ielah, (a) dinding sel diselumuti kris-

tal silika yang sulit ditembus oleh enzim pencernaan

mikroba rumen (Pigden dan Bender, 1978), (b) dijadikan

makanan setelah padi masak, sehingga lignifikasi sudah

berlanjut, struktur selulosa tidak lagi berbentuk

amorf; molekul glukosa menjadi kokoh oleh ikatan hidro-

gen, (c) kandungan nitrogen kecil sekali. Di samping

konsumsi den daya cerna yang rendah, jerami padi kaya

akan kalium dan kalsium oksalat yang sukar larut, se-

hingga sering menyebabkan neraca kalsium menjadi nega-

tif, dan rumen bersifat basa karena terbentuknya karbo-

nat dan bikarbonat (Ranjhan, 1978).

Same halnya dengan praperlakuan-prapelakuan ter-

hedep. limbah pertanian, diharapkan praperlakuan yang

same terhadap isi rumen (limbah atau makanan berserat

yang telah difermentasikan oleh mikroba), juga akan me-

ningkat kualitas gizinya akibat turunnya serat kasar.

Page 35: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

Banyak laporan yang mengemukakan bahwa perlakuan

a l k a l i ataupun asam s e r t a penambshan urea dapat mening-

katkan mutu bahan makanan kasar.

Pengolahan bahan makanan dengan a l k a l i t e l a h d i l a -

kukan se j ak lama dan secara luas . Perlakuan a l k a l i

(NaOH) diharapkan mampu melonggarkan ikatan hidrogen

pada k r i s t a l aelulosa jerami padi, s e r t a sebagian be-

s a r s i l i k a t e r l a ru tkan C~y1cManus, 7976; McDonald, Ed-

wards dan Greenhalg, 1978; Sutrisno, 1983)- Sela in

i t u perlakuanNaOH a tau H2S04 dapat memecah dan melong-

garkan ika tan l jgnoselulosa sehingga mudah dicerna.

Dengan pertimbangan selaLn b e r s i f a t a l k a l i , pema-

kaian l e b i h layak karena murah dan t i dak menimbulkan

pencemaran terhadap lingkungan, Sutr isno (1983) menggu-

nakan P i l t r a t a i r abu sekam padi l W sebagai pengganti

NaOH dalam rangka meningkatkan mutu jerarni padi. Hid-

r o l i a i s dengan a i r abu sekam dapat meningkatk- pro - tein kasar 15.15%-unit dan menurunkan s i l i k e 19.76$6-

unit, Apabila f i l t r a t a i r abu sekam ditambah- dengan

campuran urea dan mineral, kenaikan pro te in kasar men-

j a d i l e b i h t i ngg i ,

Banyak laporan yang mengemukakan bahwa pemberian

a l k a l i NaOH pada bahan makanan bersera t t i n g g i dapat

meningkatkan kualitas g i z i sehubungan dengan kenaikan

energi , namun penggunaan a l k a l i dapat menimbulkan pen-

Page 36: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

43

cemaran garam yang dapat mengganggu ** in t e r io r mill ieu"

kehidupan normal mikroba rumen, Untuk rnengatasi ha1

in%, dewasa ini banyak dipergunakan urea a t au f i l t r a t

a i r abu sekam (~nugroho, Bakrie, Sukarni, Yates dan

Prasetyo, 1983; Amirroenas, 1983), yang hargenya rela-

t i f murah, mudah diperoleh, namun waktu h i d r o l i s i s l e -

b ih lama. Urea dapat rneningkatkan kua l i t a s , mungkin

karena kenaikan jumlah energi dan ni-g- t e r sed ia

(Waiss, Guggole, Kohler, Walter dan Garrett , 1979. Se-

l a i n i t u t e r j a d i kenaikan daya cerna oleh perlakuan al-

k s l i yang menyebabkan saponif ikasi d a r i e s t e r asarn

uronat yang berhubungan dengan r a n t a i w ~ f a n * s (Pigden

dan Bender, 1978). Naiknya protein bahan yang dih id - rolis is dengan a l k a l i , karena pecahnya ikatan antara

l i g n i n dengan hemiselulosa (Klopfenstein, 1978)-

H id ro l i s i s dengan urea dalam jumlah kec i l akan me-

ningkatkan pemecahan ikatan selulosa , naiknya konsumsi

bahan kering dan koef is ien cerna s e r a t kasar ( & r r e t

dan Larkin, 1974), meningkatkan energi dapat dicerna

s e r t a memperbaiki p ro te in hijauan (Manalu, 1981), He1

Jang sama dilaporkan pula oleh Lesoing, Eaopfenstein,

Rush dan Ward (1981) bahwa h i d r o l i s i s dengan NaOH a tau

Ca(OHI2 akan melarutkan hemiselulosa den naiknya days

cerna, t e t a p i konsumsi a i r minum meningkat dua k a l i li-

pat, Data d a r i Ololade, Eowat dan Winoh (1970), hidro-

Page 37: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

lisis tangkai a l f a l f a , jerami gandum dan tongkol ja-

gung dengan a l k a l i HaOH selama 24 jam, nyata rnening.0

katkan daya cerna disebabkan naiknya kelarutan hemisg

l u l a s a dalam a i r dan turunnya bagian dLnding s e l , te-

t a p i t i dak berpengaruh terhadap s e r a t de te r jen asam

(ADF) , se lu losa dan l ignin.

C h a n d r a dan Jackson (1971) mendapatkan bahwa hid-

r o l i s i s bahan berserat kasar dengan sodium su l f ida ,

NaOH, NaC03 dapat menurunkan kadar l i gn in , dan dsya

cerna meningkat proporsional dengan turunnya kadar

l ign in .

Usaha memperbaiki kua l i t a s i s i rumen dengan peng-

olahan yakni h i d r o l i s i s a l k a l i , asam encer (NaOH 1 %

dan H 2 S 0 4 ) s e r t a a l k a l i alam ( f i l t r a t a i r abu s e b )

TWO dapat meningkatkan kadar pro te in is i rumen sampai

g040, 9.82 dan 8.85% dibandingkan kontrol yang hanya

8.60%. Kenaikan protein d i i k u t i oleh turunnya kadar

s e r a t kasar maaing-masingnys 28.02, 26.95 dan 10,%

dibandingkan kontrol 33.84%. Hampir samanya pH is i

rumen dengan pH AAS 1 0 % sangat e f ek t i f untuk menurun-

kan s e r a t kaear sampai 27.24%-unit ( d a r i 33.84% men - j a d i 24.62%).

Lebih l an ju t dilaporkan bahwa pemberian i s i ru - men dengan berbagai cara pengolahan di atas 7 - 14%

dalam ransum basal , berpengaruh kurang baik bagi per-

Page 38: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

tumbuhan ayam b r o i l e r sampai u m u r t i g a minggu ( b e r a t

badan, konsumsi dan konvers i makanan), t e t a p i s a t e l a h

jangka waktu t e r s e b u t ayam tampaknya mampu b e r a d a p t a s i

te rhadap berbagai kond i s i ronsum yang mengandung i s i

rumen (Abbas, 1984).

Brata, Abbas dan Syamsuddin (1985) melaporkan bah-

wa h i d r o l i s i s i s i rumen dengan AAS 10% yang diperkaya

dengan campuran minera l (AASM) selama masih adanya si-

s a - s i s a a k t i v i t a s mikroba rumen s e c a r a fermentas i "se-

m i f e k u l t a t i f anaerobn pada suhu 39 - 40°c selama 90

menit pada i s i rumen s e g a r yang ditambah u rea ataupun

onggok 0.5 - 1 .m, m a m p u m e m p e r b a i k i ksdar p r o t e i n ka-

s a r a n t a r a 12.69 - 22,16%-unit, menurunkan s e r a t k a s a r

a n t a r a 8.51 - 52.48%-unit dan s i l i k a a n t a r a 15.17 - 19.66%-unit. S e l a i n i t u juga dapat meningkatkan daya

cerna p r o t e i n s e c a r a i n v i t r o a n t a r a 17.52 - 18.60% - u n i t dibandingkan dengan i s i rwnen biasa yang diker ing-

kan 0

Kenurut pe to , Abbas, Syamsuddin dan Suharto ( 1985)

hendaknya h i d r o l i s i s i s i rumen dengan AAS lo%, N c O H 1%

dilakukan t i d a k sampai 24 jam, t e t a p i cukup 10 jam un-

tuk menjaga t i d a k t e r l a r u t n y a beberapa asan amino. Hid-

r o l i s i s selama 1 0 j a m dapat meningkatkan p r o t e i n sebe-

s a r 26.43 - 39.40 %-unit , s e r a t kasar turun '0.11-

15.71%-wit. H a s i l i n i jauh l e b i h ba ik daripada h i d -

Page 39: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

r o l i s i s o leh AAS 1% ataupun NaOH 3% seelama 90 menit.

Tampaknya h i d r o l i s i s yang t i dak t e r l a l u lama akan me-

ningkatkan pro te in l e b i h baik, t e t a p i penurunan s e r a t

kasar dan s i l i k a sangat tergantung pada lamanya waktu

h i d r o l i s i s dilaksanakan.

Relifman, Abbas, Karossi dan Syamsuddh (1985)

mene l i t i pengeruh pengukusan, otoklaf 75 p.s.i selama

10 dan 20 menit, pengukusan 40 menit, h i d r o l i s i s AAS

10% s e r t a AASM 10% selama 10 j a m , nyata (PL.05) me - ningkatkan pro te in dan daya cerna prote in v i t r o

yang d i i r i n g i oleh turunnya s e r a t kasar Il.5m-unit.

Sela in cara h i d r o l i a i s k b i a w i , menurut f igden

dan Bender (1978) bahan limbah bemutu rendah dan ber-

s e r a t t i ngg i karena l i g n i f i k a s i , f a k t o r amba, t ingka t

ni t rogen dan mineral rendah, dapat dit ingkatkan kegu-

naannya dengan cara f i s i k a : penggilingan, pemanasen,

pemanasan bertekanan (o tok la f ) dan penambshan e m b e r

ni t rogen (Sunde, 1975; Fe r r i e r , 1975; l i ra tzer dan Pay-

ne, 1977; Pigden dan Bender, 7 9 7 8 ; Expenyong dan sroc-

hers, 1987).

Kratzer dan Payne (1977) melaporkan bahwa otoklaf

selama 7 5 - 30 menit dengan tekanan 15 pound per squa-

r e inch (p.s . i) dapat menghilangkan ' tdepressing growth

f ac to r f t yang diduga a n t i t r i p s i n s e r t a merusak aktivi - t a s l i p a s e pada dedak padi, sekingga bisa dipergunakan

Page 40: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

sampai 6% dalam ransum ayam.

penelitian oleh Kratzer, Earl dan Chiaravanout

(1974) tentang otoklaf 15 menit dan penambahan 0.2% DL

Ibletionin dan 0.2% L-Lisin pads dedak padi yang diguna-

kan sampai 6m sebagai sumber energi menyebabkan per - tumbuhan anak ayarn lebih baik walaupun mekanismenya be-

lum dikenal.

Pemanasan160°~ selaina satu jam atau ZOOOC selama

30 menit, mampu meningkatkan daya cerna selulosa jera-

mi padi secara in vitro dari 22% menjadi 55%. Hasil

ini lebih baik lagi kalau ditambahkan NaOH dalam jum - lsh rendah (Pigden dan Bender, 1978)- Expenyong dan

Brochers (1981) menyatakan bahwa otoklaf dapat memper-

baiki kualitas gizi d m menonaktifkan fektor -faktor

penghambat (inhibiting factor),

Otoklaf terhadap bahan bermutu rendah akan meng - hil.zngkan antitripsin dan faktor penghambat, sehingga

dapat meningkatkan efisiensi rasio protein dan menurun-

kan berat pankreas. Otoklaf selama 30 menit akan meru-

sak asam amino lisin, arginin, leusin, metionin dan

3sam glutarnat,sedangkan triptofan tidak dipengaruhi

(Shemood, ':/eldon dan Petterson, 1954; Liener dan Kaka-

de, 2969). Sebaliknya asam aspartat, treonin dan asam

amino sulfur, khususnya sistin mengalami kenaikan (Ex-

penyong dan Brochers, 1981). Seloin itu pemanaean me-

Page 41: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

nyebabkan makanan lebih lunak, protein cenderung akan

berubah slfat dan strukturnya menjadi lebih sederhana

dan mudah dicerna hewan monogastrik (Perrier, 1975 ),

sedangkan energi metabolismenya akan meningkat (Sunde,

1975).

Hart, Walker, Graham, Hanni, mown dan Kohler

(1981) menyatakan bahwa praperlekuan alkali yang dii-

kuti oleh otoklaf dapat meningkatkan palatabilitas,

daya cerna dan konsumsi ransum tanpa risiko tercuci.

Menurut Jaf f e dan Lette ( 1 968) pemanasan t erha - dap legume yang mengandung aktivitas hemaglutinin

tfnggi dspat memperbaiki konsumsi ransum pada tikus,

dan dapat mengatasi It inhibitor amilasetl dari kecipir,

sehingga pertumbuhan meningkat den sekresi karbohid - rat dari eksreta berkurang (Jaffe dan Korte, 1976).

Seterusnya DeLumen dan Salamat (1980) melaporkan

bahwa pemanasan 1 0 0 ~ ~ selana 60 menit dapat m e n u r u n - kan kadar tannin kecipir sarnpai 6%, tetapi tannin pa-

da kulit hanya berkurang enam persen saja,

Sehubungan dengan hidrolisis oleh alkali, Rodwell

(1979) rnengemukakan bahwa hidrolisis protein oLeh al-

kali dapat menyebabkan esam amino: sera, treonin, ar-

ginin dan sistein hilang, dan asam amino menjadi rase-

min. Kelemahan lain penGgunaan NaOH: konsumsi makan-

an meningkat, harganya cukup rnahal dan sulit diperoleh

Page 42: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

d i lapangan (Djajanegara dan S i t o r u s , 1983), dapat me-

nimbulkan p o l u s i garam yang mengganggu ekologi (Jack - son, 1977), produk yang d i h a s i l k a n sulit d i k e l o l a dan

disimpan dalam bentuk ke r ing (Rexen dan Thomsen, 1976b

Ransum untuk Ayam B r o i l e r dan Ayam P e t e l u r

Tujuan utama pemberian makanan ayam adalah untuk

menjamin pertambahan b e r a t badan yang paling ekonomis

selama per iode pertumbuhan den penggemukan, s e r t a men-

jamin produksi t e l u r yang ekonomis selama per iode ber-

t e l u r (Sugandi dan Anggorodi, 1970)- Pemberian makan-

an yang cukup jumlah dan kua l i t a snya penting a r t i n y a

dalam s u a t u usaha peternakan. Idekanan yang dikonsumsi

t e r n a k d i tu jukan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok,

pertumbuhan dan produksi (Morrison, 1969).

Pertumbuhan dipengaruhi o len h e r e d i t o s , normon

den makanan (Atmadilaga, 19621, s e r t a t a t a l a k s e n e yang

mencakup progam pemberian makanan yang baik , tempat ma-

kanan yang s e s u a i , a i r yang cukup, l u a s kandang yang

optimal , v e n t i l a s i yang cukup dan konsumsi makanan

( J u l l , 1951 ; S c o t t e t a l , , 1976). S e l a i n i t u pertum - buhan dipengaruhi pula o leh g a l u r , j e n i s kelamin dan

umur (North, 1972; wnggorodi, 1979) . PGakanan bagi ayam terutama digunakan untuk meme-

a u h i kebutuhan e n e r g i yang nant inya dipergunakan untuk

Page 43: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

fungsi-fungsi tubuh dan melancarkan reaksi-reaksi sin-

t e s i s o leh t u b a (Scot t e t a l . , 7 9 7 6 ) . Organisme hi-

dup membutuhkan eat-eat makanan berupa lemak, protein,

karbohidrat , vitamin, mineral dan a i r yang cukup guna

mempert ahankan hidupnya (Maynard, Loosli , Hint z dan

Warner, 1979).

Bagi ayam b r o i l e r maupun pe te lur , jumlsh konsum-

s i yang banyak bukanlah merupakan jaminan mutlak un-

t uk rnencapai pertumbuhan dan produksi puncak. Kuali-

t a s d a r i behan makanan dan keserasian komposisi g i z i

s e sua i dengan kebutuhan pertumbuhan merupakan dua ha1

mutlak yang menentukan tercapainya performans puncak

(Wahju, 1978; Sfregar, Sabrani dan Pramu, 1980). Ter-

nyata d a r i makanan ayam dikehendaki makanan yang ber-

mutu t epa t dan rendah biayanya, t e t a p i dapat memberi-

kan performans produksi yang e f i s i en .

Ransum untuk ayam b r o i l e r harus nengandung ener-

g i yang cukup untuk menyokong dan membantu reaksi-re-

a k s i metabolik, termasuk pertumbuhan dan mempertahan-

kan suhu tubuh (Viahju, 1978). D i samping i t u kebutuh-

an akan p ro t e in yang seimbang, mineral makro dan un - sur jarang serta vitamin sangat penting a r t i nya se l a -

ma tahapan permulaan hic3up. thkanan yang seimbang da-

lam kandungan za t makanan akan s e d i k i t kehilangan pa-

nas dalam proses pencernaan dibandingkan ranswn yang

Page 44: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

t i dak seimbang (S i regar e t a l , , 1980).

Ransum pernula ( s t a r t e r ) untuk ayam b r o i l e r beru - m u r sampai enam minggu hendaknya mengandung 21 - 24.8%

protein , t ingkat energi metabolis 2 7 5 5 - 3 300 kkal /

kg ransum, sedangkan ransum akhir , prote in 18.1 - 21.2

persen, EM 2 900 - 3 400 kkal/kg (Scott et a l , , 1976).

Sedik i t berbeda, NRC (1977) menetapkan u t u k daerah

subtropika kebutuhan protein dan asam amino untuk ayem

p e t e l u r dan b r o i l e r s e p e r t i t e r l i h a t pada Tabel 6.

F a r r e l l (1979) mengemukakan, ransum dengan energi

t i n g g i harus mengandung protein yang t i ngg i pula, d i - bandingkan rsnsum berenergi rendah supaya konsumsi pro-

t e i n s e t i a p h a r i dapat sarna, den kandungan energi opti-

mum harus mempertimbangkan s e g i ekonomis, Selanjutnya

Sugandi (1973) menegaskan sebagai kompensasi terhadap

t ingkat energi metabolis optimum, kandungan protein ,

mineral dan vitamin dalam ransum hendaklah d i t ingka t - kan secara para le l .

Pene l i t i an oleh Gleaves dan Dewan C1971) mendepat-

kan naiknya pro te in dan energi ranswn akan menghasil - kan a y a m yang l e b i h besar, L.enurut Scott e t al, (3976)

dengan energi an ta ra 2 800 - 3 400 kkal/kg dan p r o t e h

2 7 - 245, ayam b r o i l e r dapat menyesuaikan konsumsi ran-

sumnya untuk mendapatkan energ i bagi pertumbuhan mak - simum.

Page 45: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

Tabel 6. Kebutuhan Protein dan Asam-asam Amino untuk Ayema

Protein 23.00

Arginin 1 .44 Gl i s in t Serin 1.50

His t i d i n 0.35

I so leus in 0.80

Leusin 1.35 Lisin 1.20

Metionin t S i s t i n 0.93

Met ionin 0.50 Feni la lanin c Tirosin 1.34

~ e n i l a l a n i n 0.72

Treonin 0.75

Tr ipt ophan 0.23

Valin 0.82

Zat Makanan Aym b r o i l e r . 0-3Mggu 3 - 6 ~ g u 6-9~ggu

---------------------,---

"ebutuhan untuk ronsum yong mengandung energi rnetabolis 3 200 kkal/kg.

Ayam pe te lu r

0-6Mmu 6-14Mggu 14-2OMggu Pe te lu r % -------------------*-----

Page 46: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

53

Dilaporkan oleh Olomu dan Offiong (1980) u n t e

kondisi daerah t rop ik (Niger ia) , pada periode pemula:

berat badan maksimum, konsumsi dan konversi makE=&l

yang e f i s i e n s e r t a biaya makanan terendah diperoleh da-

ri ransum dengan t ingkat prote in 23 a tau 26%, sedang - kan t ingkat energi t i dak berpengaruh nyata terhadap be-

rat badan dan k o n s w i makanan, Pade periode akh i r

t ingka t prote in t i dak berpengaruh terhadap berat badan

dan e f i s i e n s i makanan antara prote in 20, 23 dan 26$,

t e t a p i e f i s i e n s i makanan cenderung naik dengan naiknya

t ingka t energi , Ternyata untuk kondisi t ropika, pro - t e i n 20% dan EM 3 000 kkal/kg dapat dianjurkan. Pro - t e i n 23% dan energi 3 200 kkal/kg sesuai rekomendasi

NRC (1977) untuk daerah sedang merupakan t ingkat opti-

mum. Pene l i t i an oleh Togatorop (1980) dengan ga lu r

?,Teat Nick untuk kondisi Indonesia (3ogor) menunjukkan

bahvga t ingkat energi metabolis 3 300 kkal/kg dan Pro-

t e i n 23% memberikm pews- bzik teriladap pertambahan

berat badan, konversi makanan dan pendapatan usaha te r -

nak ayam bro i l e r .

Lebih l a n j u t Wahju (1978), Anggorodi (1979) dan

Creswell (1979) melaporkan bahwa kua l i t a s prote in ran-

s u m ditentukan oleh kandungan asam aminonya. Apabila

ransum kekurangan protein a t au asam amino esens ia l

akon menyebabkanturunnya produksi dan ayam akan kehi -

Page 47: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

langan berat badan. Sebaliknya kelebihan protein atau

asam amino esensial dalam ransum dapat menyebabkan tu-

runnya pertumbuhan dan kenaikan kadar lemak &an asam

urat dolnn darah (Wnhju, 1985).

Pglorris on ( 1 969 ) mengemukaken bahvta kekurangan sa-

lah satu asam amino pada ayam sedang bertumbuh den ber-

produksi akan menyebabkan buruknya produksi, hambatan

sinteais lemak, ayam mudah diserang penyakit dan terja-

dinya hambatan pigmentasi bulu. Penambahan asam amino

yang tidak seimbang akan memperbesar jumlah energi dan

protein untuk mempertahankan hidup pokok dan meningkat-

kan produksi, Kebutuhan asam amino dan vitamin diperli-

hatkan pada Tabel 7 {Scott et ax., 1982) dan kebutuhan

akan mineral disajiknn pada Tabel 8 (NRC, 1977).

Kekurangan asam amino atau protein menyebabkan per-

tumbuhan tubuh dan bulu akan terlambat, turunnya produk-

si dan ukuran telur, walaupun tidak berpengaruh terha - dap daya tetas dan terjadi penimbunan lemak pada karkas

dan hati (Waibel, 1981).

Dengan menggunakan ransum standar, kenaiken suhu

lingkungan akan menurunkan konsumsi sebesar 7 .7% set iap

kenaikan suhu 1°C! (Lee, 1977). Menurut Farrell (1979)

pengaruh kurang baik dari euhu tinggi terhadap produksi

daging dan telur dapat ditekan melalui makanan. Men-

katkan protein, asam amino Ban zst makanan esensial la-

Page 48: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

Tabel 7. Rekomendasi Kebutuhan Praktis Protein d m Asam Amino untuk Aym (persen)

iixoiler Anak ayam dan ayam dara Asam amino 0-2Mn~~u 2-6 mggu 6-YMggu 0-2Mam 2-81YIg;au 8-20bdgp ( ~ r / h a r i )

Tingkat protein 26.50 22.10 21.2 21.50 20.00 11.00 17.00

Arginin 1*32 1.14 1.06 1.08 1.00 0.71 0.85 His t id in 0053 O e 4 5 0.42 0.43 0.40 Ob28 0.34 Isoleusin 1.06 0.91 0.85 0.86 0.80 0.56 0.68

Leusin 1.59 1.36 1.27 1.29 1.20 0.85 1,32

Lisin 1.32 1.14 1 ,06 1.08 1.00 0.64 0.73

Met ionin 0.53 0.45 0.42 0.43 0.40 0.29 0.34 S i s t in 0.42 0.36 0.34 Oe34 0.32 0.23 0.27

Fenilalanin 0.85 0.73 0.68 0.69 0.64 0.45 0.78

Tirosin 0.85 Oe73 0.68 0.69 0.64 0.45 0.54

Treonin 0,85 0.73 0.68 0.69 0.61 0.45 0.54 Triptofan 0,21 0.20 0.19 0.19 0.18 Oe13 0.15

Valin 0.85 0.73 0.68 0.69 0.64 0.45 0.68

Page 49: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

T a b e l 8. R e k o m e n d a s i K e b u t u h a n P r a k t i s dan U i n e r a l untuk

Z a t m a k a n a n Anak a yam Ayem Petelur B i b i t dara

V i t amin-vit amin :

A (IU) 8 000 4 000 6 000 11 000 D3 ( I U ) 1 000 1000 1000 1 000

E ( I U ) 15 5 5 15 K1 ( m g ) 2 1 1 2

T i a m i n (lag) 2 1.5 - 1.5 2

R i b o f l a v i n ( m g ) 4 3 4 4 A s a m pan to tena t (mg) 12 10 3 1 2

Niasin (mg) 3 5 15 1 2 15 P i r i doks in ( m g ) 4.5 3 3 4.5 B i o t i n ( m g ) 0.15 0.1 0.1 0.15 A s a m F o l a t ( m g ) 0.6 0.25 0.25 0-4 K h o l i n (mg) 1 300 500 500 500 V i t a m i n B I 2 ( m g ) 0 . 01 0.005 0.005 0.006 Asam L i n o l e a t (%) 1.2 0.8 1 . 4 1.4

U n s u r anoraanik:

K a l s i u m ($) 1.0 0.8 3.7 3-7

Fosf or-te,s,dia 0.5 0.4 0.45 0.45 S o d i u m ($1 0.15 0.15 0.16 0-16 P o t a s i u m (%) 0-4 0.4 0.4 0.4 K l o r i d a ($1 0.15 0-12 0.12 0.13 M a n g a n ( m g ) 6 0 3 0 30 35 M a g n e s i u m (mg) 6 00 400 500 5 00 B e s i ( m g ) 80 4 5 50 80 T e m b a g a ( m g ) 5 5 5 5 Seng (mg) 40 35 50 6 5 Selenium ( m g ) 0.15 0.15 0.15 0.15 Y o d i u m ( m g ) 0.35 0 35 0.3 0-3

Page 50: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

innya s e r t a energi metabolis d a r i ransum adalah m e n w -

t-811 ,

Dalam pemeliharaan ayam, suhu dan kelembaban per-

l u mendapat perhatian, karena merupakan sa l ah sa tu fak-

t o r yang mempengaruhi performans ayam melalui makanan,

Menurut Far re l f (1979) turunnya kemampuan ternak d i da-

erah t rop ika sebag im besar karena turunnya nafsu ma-

kan ,

Suhu optimal untuk pemeliharaan anak ayam 4 - 8

rninggu i a l a h 15 - 2 7 O ~ (Frince, P e t t e r dan I r i s h , 1961)

a t a u 19 - 2 3 O ~ menurut Deaton, Reece &n V a r d a m a n

(1968), dan kelembaban nisbinya 70 - 80% (Winter dan

Funk, 19561,

Lebih l a n j u t P a r r e l l (1979) mengutip Cowan dan M i -

chie ( 1978) melaporkan perf ormans ayam - b r o i l e r turun

pada suhu d i a t a s 23O~. Tcrdapat hambatan pertrrnbuhan

sebesar 14% l e b i h rendah j ika anak ayam unur 4-8 ming-

gu d ipe l iha rz pada suhu 30°c dibandingkan suhu 1 8 ° ~ .

Guna mengatasinya dapat dengan penambahan lemak yang

mungkin disebabkan rendehnya produksi panas lemak ter-

sebut. Dilaporkan pula pene l i t i an d i 1i"alaysia dengan

meningkatken prote in untuk ayam pernula dan akh i r m e n j a -

d i 24 dan 20%, ayam b r o i l e r tumbuh dengan kecepntan

maksimum dan konsumsi ransum untuk s e t i a p satuan tam - bahan berat badan menjadi berkurang.

Page 51: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

Sehubungan dengan suhu lingkungan, Scott e t a l .

(1976) mengemukakan b i l a d i daerah sedang dibutuhkan

energ i metabolis 2860 kkal/kg dan protein 16.3%, maka

untuk daerah tropika, pada t ingka t energi yang sama di-

perlukan protein 18.3% untuk ayam petelur . Atau pada

t ingkat energi rendah ( 2 650 kkal/kg) per lu ka-dungan

p ro te in 15.1%, maka bagi daerah panas dibutuhkan f 7 o W . -

Pene l i t i an oleh Sugendi (1973) menunjukkan performsns

dan e f i s i e n s i t e rbe ik ayam petelur untuk kondisi Indone-

s i a dicapai j i ka ranswn mengandung protein 18% dan E M

2 850 kkal/kg, baik untuk ayam pada kandang l i t t e r mau-

pun kandang ba te ra i , RZelihat h a s i l pene l i t i an te rsebut

ditegaskan bahwa "stok niagan d a r i pasaran dunia dapat

mencapai produksi yang sama dengan daerah asalnya, a s a l

sa j a digunakan ransum dengan imbangan energi protein

yang t epa t den adaptif terhadap "feed in takew yang ren-

dah karena pengaruh suhu lingkungan panas.

Program pemberian ransum yang tepa t adalah merupa-

kan suatu s e n i usaha, dan s e t i a p kelompok ayam hendak - l a h rnenghasilkan perbedaan yang k e c i l d a r i kelompok la -

innya, sehingga hasilnya memuaskan dan e f i s i e n ( ~ d g a r ,

1981).

Menurut Scott e t a l . (1976) apabi la ayam muda men-

dapat makanan yang berlebihan energi dan protein, maka

ayam menjadi gemuk dan pada ayam pe te lu r d i jaringan-ja-

Page 52: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

ringannys akan mengandung lemak yang dapat membungkus

organ-organ v i t a l sehingga mengganggu produksi. Untuk

i t u North (1972) mengsnjurkan perlunya kontrol pemberi-

an makanan agar diperoleh berat badan idea l 5 - 10% d i

bawah berat standar. Selanjutnya Scot t e t a l . f 1976)

menyatakan bahwa tujuan pemberian makanan pada ayam pe-

t e l u r periode pemula dan pertumbuhan berbeda d a r i ayam

b ro i l e r . Makanan untuk ayam dara pengganti harus -me-

ngandung cukup zat makanan untuk pertumbuhan dan perkem-

bangan tubuh normel, pertumbuhan bulu yang baik, cukup

vitamin, disusun dengan biaya dan energi yang aerendah

mungkin, t e t a p i t idak ditujuksn untuk l a j u pertumbuban

maksimal,

Pembatasan pemberian makanan pada ayam muda sedang

tumbuh, terutama ayam t i p e berat den sedang, dapat menu-

runkan beret badan tanpa mengganggu produksi dimasa ber-

t e l u r , merupakan metoda pengontrolan yang e fek t i f (Schu-

maier dan IXcGinnis, 1969). Kontrol makanan pada ayam

b r o i l e r pembibit oleh Ful ler . Po t t e r dan K i r k l a n d (1969)

rnenyebabkan ter jadinya penurunan berat badan, kadar le -

mak dan naiknya protein karkas, d i samping tertundanya

s a a t masak kelamin.

Llenurut Austic sebagaimana dilaporkan Scot t & &. (1976). pembatasan mskanan dengan pemberian s e r a t kasar

t i n g g i dan energi rendah pada ansk a y a m sampai berumur

Page 53: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

10 minggu dapat menekan perlemakan tubuh. Penggunaan

makanan berenergi rendah h i bakal rnengurangi konsumsi

makanan s e r t a pertumbuhan bagi ayam di a t a s 10 mjaggu,

Sela in i t u l ap isan lemak abdominal t e t a p t i p i s , meski-

pun s e t e l a h 10 minggu ayam kembali mendapat makanan

berenergi t inggi ,

N o r t h (1984) mengemukakan bahwa berat badan yang

t epa t pent- pada ayam dara, sehingga per lu diusaha - kan agar ayam dara t i d a k s a j a masak kelamin dengan be-

r a t badan optimal, t e t a p i juga pada u m u r yang optimal.

Ayam galur Leghorn dan t i p e sedang pada saa t masak ke-

lamin ra taan beratnya 7 - 3 6 dan 1.80 kg/ekor. Bila be-

r a t optimal terlampaui, per lu dilakukan kontrol pembe-

r i a n makanan. Ramun ayam dara t i dak boleh pula t e r l a -

l u kurus. Berat i d e a l ayam t i p e ringan hendaknya 7 - 8%, dan ayam t i p e sedang 10% l eb ih rendah daripada be-

r a t normal.

Menurut Wahju (1978) apabi la ayam muda mendapat

makanan yang berlebihan energi dan protein, ayam akan

menjadi gemuk, dan pada syarn pe t e lu r jaringan akan me-

ngandung lemak yang ak in membungkus organ-organ repro-

duksi yang mengganggu produksi t e l u r , Timbunan lemak

akan berpengaruh kurang menguntungkan terhadap perfor-

m a n s (Haresign, 1980).

Tujuan pembatasan makanan supaya ayam dara t i dak

Page 54: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

terlalu gem* pada waktu berproduksi, penundaan saat ma-

sak kelamin, agar diperoleh telur yang relatif besar,

efisiensi penggunnnn mnknnzm,mengurangi angka kemstian

selame masa bertelur, menambah produksi telur d m me-

ningkatkan keuntungan usaha (Hollands den Gowe, 1965;

Lillie dan Denton, 1966; Gowe, Strain, Crawford, Hill,

Slen dan l:iotmtain, 1965; Ohh &an Park, 1974).

Secara garis besarnya pembatasan makanan dalam pe-

laksanaannya menurut Strain, Gowe, Crawford, Hill, Slen

dan Uountain (1965). ialah: (a) pembatasan jWah ener-

gi atau protein ransum atau (b) pembatasan kualitas ran-

sum. Xenurut North (1984) cara di atas dapat dilakukan

dengan: (a) pemberian ransum dengan kadar protein dan

energi rendahp(b) pembatasan jumlah makanan tiap m i n g g u

(skip feeding atau limited time feeding). Di antara

pembatasan kualitas protein &an energi dapat pula de-

ngan cara penambahan serat kasar (fiber dilution) ke da-

lam ransum standar. Cars ini dilakukan oleh Quisenber-

ry, Deaton, Perebee dan Bradley ( 7 9 5 9 ) , yahi dengan

menambahkan serat kasar 6,- ke dalam ransum,

Metoda serat kasar ini diharapkan sesuai dengan

pemberian isi rumen dalam ransum ayarn dara, sehingga da-

pat berperan sebagai pengontrolan makanan. Penelitian

oleh Lillie dan Denton (7966) pada ayam White Leghorn,

akibat pennmbahan serat kasar dan pembatasan protein me-

Page 55: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

nyebabkan angka kernatian yang rendah semasa ayam dara,

dan l e b i h rendah l a g i pada periode berproduksi diban - dingkan dengan pembatasan jumlah maksnan dan kontrol-

Menurut North (1984), seekor ayam pe te lu r t i p e ri-

ngan umur 5 - 20 minggu dengan ransum mengandung energi

2 860 kkal/kg memerlukan konsumsi pro te in 7 - 8 g/hari ,

dan 9 - 10 g/ekor/hari untuk ayam pe te lu r t i p e medium.

Laporan l a i n oleh Marahrens (1978) yang mengutip Auck - l and dan Fulton dinyatakan bahwa pada umur 12 - 18 ming-

gu, diperlukan protein an ta ra 7.5 - 9 g/ekor/hari.

Selanjutnya Scott e t al. (1976) menerangkan bahwa

dasar kebutuhan pro te in untuk ayam pe te lu r muda b l a h

kebutuhan untuk hidup pokok, pertumbuhan bulu dan $a - r ingan tubuh. Untuk i t u pada t ingkat ene rg i .2 900 kkal

per lu prote in 14,6%, dan j ika energi dinaikkan menjadi

3 000 kkal/kg diperlukan protein 15.1%.

Kebutuhan protein t i a p hari tmtuk ayam gang sedang

b e r t e l u r tergantung pada persentase produksi t e l u r , be-

s a r k e c i l t e l u r , ga lu r ayam dan t ingka t energi ransum,

Untuk ayam t i p e sedang yang berproduksi 900/1:., dibutuhkan

p ro te in 21 g/ekor/hari, dan pada t ingkct produksi 5(%

dibutuhkan 16 - 27 g/ekor/hari (Iiorth, 1972). Xenurut

NRC (7977) untuk ayam yang sedang b e r t e l u r per lu konsum-

s i pro te in 76,5 g/ekor/hsri dengan 2 850 kkal/kg, asam

amino metionin + s i s t i n 0.55 g, t r i p t o f a n 0.12 g dan li-

Page 56: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

sin 0.66 g/ekor/hari. Hasil penelitian lain menurut

Scott et sf. (1916) untuk ayam Leghorn di daerah tropi-

ka, pada fase pertama produksi dengan ransum mengandung

2 900 kkal/kg dibutuhkan protein 18.0 g/ekor/hari.

Selain memperhatikan kebutuhan terhadap protein,

energi, tipe ayam yang dipelihara, untuk ayam broiler

ataupun petelur masih perlu diperhatikan kersedianya

sumber karoten (santofil) dalam ransum untuk pigmentasi

kulit pada ayam broiler, atau warna kuning-merah dari

kuning telur (Kingan dan Sullivan, 1964; Roche, 1974;

Vahju, 1985)- Sebagai bahan untuk sumber pigmentasi b&

asanys dari jagung kuning, tepung alfalfa, tepung rum - put, ataupun karotenoid sintetis (~arophyll/Roche, 19742

Uenurut 'GVahju (1 985) ransum yang f erdiri dari 60 - 65% jsgung kuning biasanya cukup untuk memberikan pigrnenta-

si, sedangkan ransum ayam petelur yang ditambahkan "ca-

rophyll yellowtt dari Roche 40 %/kg ransum, cukup membe

ri warna kuning telur optimal.

Bagi suatu usaha peternakan ayam yang penting diha-

rapkan dari pemberian makanan ialah produksi yang sesu-

ai dengan tujuan pemeliharaan (Parnell, 1967), yang da-

lam ha1 ini ialah produksi telur yang ekonomis selama

periode bertelur (Sugandi den Anggorodi, 1970). Data

performans ayam petelur yang erat hubungannys dengan

performans ekonomis ialah jumlah produksi harian (hen -

Page 57: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

day dan hen-housed egg production), berat dan Ifgrade"

t e l u r s e r t a kua l i t a s k u l i t dan t e l u r yew dihasilkan.

Dilaporkan oleh Hochreich, Douglas, Kidd dsn Herms

(1958) bahwa t ingkat energi ransum t idak berpengaruh pa-

da berat t e l u r , " spes i f i c g rav i tyTf , kua l i t a s put ih te-

lur a t au kejadian "b in t ik darah dan dagingq*, t eba l kera-

bang dan kua l i t a s albumen, t e t a p i penambahan lemak akan

meningkatkan berat t e l u r yang d i i r i n g i oleh menipisnya

k u l i t t e lu r . Penambahan L-Lisin dan DL-LIetionin ke da-

lam ransum yang mengandung pro te in i 5 dan 17% nyata me-

nipgkatkan berat t e l u r (Thorton, Blaylock dan Lloreng,

1957)

Sevenek (1985) melaporkan bafiwa penambahan berba - g a i t ingkat T1f eed suplementff t i dak berpengaruh teshdap

konsumsi makanan, produksi t e l u r , berat t e l u r , konversi

makanan, t eba l kerabang dan kua l i t a s albumen.

Penentuan kua l i t a s t e l u r sebagian besar tergentung

kepada dera ja t kekentalan dan s t r u k t u r g e l albumen. Te-

bal albumen diukur dengan Haugh Unit, yang merupakan sa-

tuan kua l i t a s t e l u r , dan ditentukan berdasarkan hubung-

an logaritma pengukuran t i ngg i albumen (m) dengan be-

r a t t e l u r (g ) (Card dan I:esheim, 1972; Wahju, 1985).

Sugandi (1973) mengutip laporan p e n e l i t i sebelum - nya menyatakan bahwa t ingkat energi semasa ayam dara ti-

dak berpengaruh konsisten terhadap Haugh Unit t e l u r . Se-

Page 58: Penentuan Zat - Zat Makanan Dalam Isi Rumen Sapi dan ... · si untuk menshtesis asam amino, vitamin B-kompleks dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan in- ... dapat diawetkan

lain itu terdapat korelasi negatif antars kualitaa te-

l u r dengan tingkat produksi telur.

Kualitas kulit telur ditentukan terutama oleh te-

bal dan struktur telur, di samping faktor pref erensi

dan kesukaan konsumen terhadap warna W i t telur. Di

antara faktor yang menentukan pernbentukan kulit telur

ialah kalsium dan vitamin D ( W s h j u , 1985).

Selain dipengaruhi oleh tingkat kalsium, tebal ke-

rabang nyata dipengaruhi oleh suhu &an kelembaban rela-

tif, sebagaimana dikemukakan oleh bfueller (1959)~ se - perti dikutip Sugsndi (1973) bafiwe ayam yang dipeliha-

ra pada suhu lingkungan 8 5 * ~ den kelembaban relatif 7w4

5 5 O ~ dan RH TWO, 8 5 * ~ dan RH 25%, serta ruangan tidak

dikontrol, diperoleh ketebalan kulit telur berikut mem-

brannya berturut-turut : 00373, 0,400, 0.384 dan 0-392

milimeter.