Penentuan sasaran secara mandiri

32
Menyasar Warga Miskin dan Memilih Instrumen yang Tepat: Studi Kasus Indonesia

Transcript of Penentuan sasaran secara mandiri

Page 1: Penentuan sasaran secara mandiri

Menyasar Warga Miskin dan Memilih

Instrumen yang Tepat: Studi Kasus Indonesia

Page 2: Penentuan sasaran secara mandiri

Indonesia mencoba beralih dari sekumpulan program bantuan sosial menjadi suatu jaring pengaman yang terintegrasi

Page 3: Penentuan sasaran secara mandiri

Usaha menyasar warga miskin secara tepat sangat penting. Namun, Indonesia menghadapi lingkungan penentuan sasaran yang menyulitkan

Indonesia merupakan lingkungan penentuan sasaran yang rumit

Negara kepulauan terbesar

Populasi terbesar keempat dunia

Sangat Terdesentralisasi

Pemerataan Rendah

Kemiskinan Mengalir

Penentuan sasaran dengan banyak sasaran

Mengoptimalkan penentuan sasaran merupakan salah satu caramengurangi ketergantungan

Setiap program secara historis menggunakan pendekatan penentuansasaran yang terpisah dan mempertahankan database yang terpisah

Page 4: Penentuan sasaran secara mandiri

Sekarang, separuh dari seluruh warga miskin tersisihkan, dan setengah dari seluruh bantuan diterima oleh rumah tangga yang bukan sasaran

Cakupan Bantuan berdasarkan Desil Bantuan Diterima Sesuai Desil 100

Per

sen

tase

Pen

erim

aan

Ban

tuan

80

60

40

20

0

25

20

15

10

5Per

sen

tase

Pen

erim

aan

B

antu

an

0

Sasaran Bukan Sasaran

Desil Konsumsi Per Kapita Rumah Tangga

Sasaran Bukan Sasaran

Desil Konsumsi Per Kapita Rumah Tangga

U C T B e r a s K e s e h a t a n U C T B e r a s K e s e h a t a n

% P

ene

rim

aB

antu

an

% P

ener

ima

Ban

tuan

Page 5: Penentuan sasaran secara mandiri

Penentuan sasaran dapat dilakukan dengan serangkaian metode

Mengumpulkan pilihan: Rumah tangga yang mana yang

akan dinilai?

Penentuan Pilihan: Bagaimana cara menilai rumah

tangga? Penentuan sasaran secara geografis

Menyasar wilayah warga miskin

Survei menyisir

Mengunjungi seluruh rumah tangga

Rujukan dari masyarakat

Kunjungan ulang ke daftar yang ada

Penilaian pribadi

Semua keluarga boleh mendaftar

Pengujian Rerata

Memastikan pendapatan dengan arsip/catatan

Pengujian Rerata Terdekat/Proxy Means

Menggunakan aset rumah tangga untuk menilai secara statistik

Kategori

Muda, tua, hamil, dll

Pemilihan oleh masyarakat

Pemilihan secara mandiri

Semua orang yang mendaftgar

Suatu campuran metode dapat diterapkan di berbagai wilayah atau konteks yang berbeda:tidak ada satu metode terbaik untuk segala situasi

Page 6: Penentuan sasaran secara mandiri

Pemerintah Indonesia, J=PAL dan Bank Dunia melaksanakan dua percobaan lapangan untuk menguji metode penentuan sasaran

Pemerintah, J-PAL dari MIT dan Bank Dunia melakukan dua uji acak pengendali (RCT) untuk menguji tiga metode penentuan sasaran yang berbeda

- Percobaan kedua disesuaikan dengan perluasan program CCT (PKH)

Metode 1: Status Quo: PMT

- Skor PMT digunakan untuk memilih penerima bantuan

- Varian A: Mengunjungi kembali daftar warga miskin dan melakukan wawancara ulang untuk memperbarui data PMT (praktika yang sekarang)

- Varian B: Mengunjungi seluruh rumah tangga dan melakukan wawancara untuk data PMT

Metode 2: Penentuan sasaran berbasis masyarakat

- Varian A: Masyarakat memilih penerima bantuan dari seluruh rumah tangga yang hidup di desa

- Varian B: Separuh penerima bantuan dipilih dari daftar PMT yang sudah ada; masyarakat dapat menambahkan rumah tangga lain, dan mencoret rumah tangga dari daftar dan menggantinya dengan rumah tangga baru

Metode 3: Penentuan sasaran secara mandiri

- Sembarang rumah tangga yang ingin mendaftar untuk wawancara dengan survei PMT

- Rumah tangga yang telah melakukan wawancara diverifikasi dengan kunjungan rumah

Page 7: Penentuan sasaran secara mandiri

Pewawancara PMT menanyakan anggota rumah tangga tentang kondisi rumah mereka dan berbagai karakteristik lainnya

Page 8: Penentuan sasaran secara mandiri

Rumah tangga dengan atap rumah, dinding dan lantai yang rusak kemungkinan akan dianggap sebagai warga miskin

oleh PMT

Page 9: Penentuan sasaran secara mandiri

Rumah tangga penerima bantuan diumumkan secara terbuka

Page 10: Penentuan sasaran secara mandiri

Ranking masyarakat tentang rumah tangga dilakukan melalui proses yang dirancang dan difasilitasi secara

cermat 1a. Pemuka kampung

mengundang pemuka

masyarakat ke

hari/malam pertemuan

4. Dua rumah tangga

pertama diurutkan

2. Fasilitator mengadakan

diskusi terbuka mengenai

konsep kemiskinan

6a. Pemuka masyarakat menentukan

apakah RT lebih miskin atau lebih

makmur dari RT lain yang telah

diurutkan

1b. Pemuka kampung

mengundang seluruh

masyarakat ke

hari/malam pertemuan

3. Tumpukan kartu untuk

setiap rumah tangga

5. Fasilitator mengumumkan

rumah tangga selanjutnya

yang akan diurutkan.

6b. Masyarakat menentukan RT

mana yang lebih miskin atau lebih

makmur dibanding RT yang telah

diurut

Page 11: Penentuan sasaran secara mandiri

Masyarakat membandingkan antara kesejahteraan dua rumah tangga satu sama lain

Page 12: Penentuan sasaran secara mandiri

Untuk penentuan sasaran secara mandiri, dilakukan pertemuan desa untuk menjelaskan program CCT

Page 13: Penentuan sasaran secara mandiri

Setelah mendapatkan hari dan waktu yang dijadwalkan, rumah tangga kembali untuk wawancara PMT

Page 14: Penentuan sasaran secara mandiri

Pertanyaan kebijakan: metode mana yang paling efektif untuk memperbarui data?

Seberapa efektif metode

berbasis masyarakat untuk perbaruan?

APAKAH ADA PEMUKA MASYARAKATYANG MASUK?

Seberapa efektif metode penentuan

sasaran secara mandiri untuk

perbaruan?

2

Seberapa efektif motode berbasismasyarakat untuk memperbarui?

Seberapa efektif penentuansasaran secara mandiri untukmemperbarui?

APAKAH PEMUKA MASYARAKAT MASUK?

Page 15: Penentuan sasaran secara mandiri

Seberapa efektif metodeberbasis masyarakat untuk

perbaruan?

1

Page 16: Penentuan sasaran secara mandiri

PMT dianggap memiliki tingkat kesalahan penentuan sasaran terendah, namun masyarakat lebih mampu mengidentifikasi warga yang sangat miskin

Kesalahan penentuan sasaran Penerima bantuan

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 PMT Masyarakat

40

Pers

en

30

20

10

0

Secara statistik signifikan

Secara statistik tidak signifikan

Pers

enta

sse

Des

il Te

rpili

h

70

60

50

40

30

20

10

0

Kesalahan penentuan sasaran: (1) Rumah tangga diberi ranking lebih rendah daripada batas kuota desa yang bukan penerima bantuan; (2) Rumah tanggan diberi ranking lebih tinggi daripada batas kuota desa penerima bantuan

Menggunakan batas ukuran PPP$2 belanja per hari per kapita, poin 3 persentase (atau 10) meningkatkan kesalahan

penentuan sasaran di masyarakat dan campuran pada PMT.

Metode masyarakat memilih lebih banyak dari warga sangat miskin (mereka yang hidup kurang

dari PPP$1 per hari)

Pre

sen

tase

% D

esi

lTe

rpili

h

Masyarakat

Page 17: Penentuan sasaran secara mandiri

Masyarakan mungkin memiliki konsep kemiskinan yang berbeda: PMT berhubungan erat dengan konsumsi, namun lebih erat hubungan masyarakat dengan penilaian rumah tangga secara mandiri

Korelasi antara Ranking dan Konsumsi Per Kapita Rumah Tangga

Korelasi antara Ranking dan Penilaian Mandiri Rumah Tangga

50

45

40

35

30

25

20

15

10

5

0PMT Masyarakat PMT Masyarakat

Secara statistik signifikan

Secara statistik tidak signifikan

50

45

40

35

30

25

20

15

10

5

0

Page 18: Penentuan sasaran secara mandiri

Secara umum, rumah tangga di wilayah masyarakat dan campuran lebih puas dengan proses dibandingkan dengan yang di wilayah pengendali

Apakah Anda puas dengan proses secara umum?

Percobaan pengendali mengunjungi ulang rumah tangga PPLS08 sebagai warga yang sangat miskin (dengan tambahan rumah tangga dari kantor desa dan hasil sisiran BPS), dan melaksanakan wawancara PMT serupa seperti pada penentuan sasaran secara mandiri.

Pre

sen

tase

(%)

Kontrol Komunitas

Page 19: Penentuan sasaran secara mandiri

Pada percobaan, tidak ada bukti pemuka desa yang disertakan

Tambahan kesempatan Menerima CCT jika Pemuka dan pada Pemuka dengan perlakuan di bawah standar

Angka tersebut menggambarkan kemungkinan tambahan menerima PKH jika pada wilayah penentuan masyarakat yang banyak dihuni pemuka, berbanding relatif terhadap wilayah yang ditinggali masyarakat, sifatnya tergantung atas konsumsi rumah tangga.

Po

inP

rese

nta

se

Peluang Tambahan Untuk

Menerima PKH

Page 20: Penentuan sasaran secara mandiri

Di antara program penentuan sasaran non-eksperimental, terdapat temuan penyertaan pada Bantuan Kesehatan bagi Warga Miskin

Kemungkinan Tambahan Pemuka menjadi Penerima Bantuan

(Konsumsi kondisional per kapita rumah tangga)

Tidak ada temuan pada UCT, atau Raskin

Kondisional pada catatan belanja per kapita, persentase pemuka adalah 2,9

poin (6,8 persen) lebih berkesempatan menerima bantuan Kesehatan untuk warga miskin

Kuat atas definisi pemuka, kuat bagi pemuka saja (bukan kerabat), kuat

pengendalian apakah seseorang masuk pada kelompok sosial pemuka masyarakat

Secara statistik signifikan

Secara statistik tidak signifikan P

rese

nta

se

UCT Kesehatan Beras

Page 21: Penentuan sasaran secara mandiri

Ini dikendalikan oleh pemuka formal, yang lebih mungkin menerima bantuan, dibandingkan dengan pemuka informal

Kemungkinan Tambahan Pemuka menjadi Penerima Bantuan

(Konsumsi kondisional per kapita rumah tangga)

Pemuka Formal Pemuka Informal

UCT Kesehatan Beras

10

8

6

4 Pers

en

2

0

UCT Kesehatan Beras

Pers

en

-1

-2

-3

-4

-5

-6

-7

0

Secara statistik signifikan

Secara statistik tidak signifikan

Pre

sen

tase

(%)

Pre

sen

tase

(%)

UCT Kesehatan Beras Kesehatan BerasUCT

Elit Formal Elit Informal

Pre

sen

tase

(%)

Pre

sen

tase

(%)

Pre

sen

tase

(%)

Page 22: Penentuan sasaran secara mandiri

Terlebih lagi, pemuka lebih mungkin menerima bantuan jika ada 'kelebihan' kuota

Kemungkinan Tambahan Pemuka menjadi Penerima Bantuan

(Konsumsi kondisional per kapita rumah tangga)

Pers

en

-0,5

-1,5

0,5

-1

0

1

UCT Kesehatan Beras UCT Kesehatan Beras

10

Pers

en

8

6

4

2

0

Secara statistik signifikan

Secara statistik tidak signifikan

UCT Kesehatan Beras Kesehatan BerasUCT

Elit Formal Elit Informal

Pre

sen

tase

(%)

Pre

sen

tase

(%)

Page 23: Penentuan sasaran secara mandiri

2

Seberapa efektif metode penentuan sasaran secara

mandiri sasaran secara mandiri untuk

perbaruan?

Page 24: Penentuan sasaran secara mandiri

Meskipun waktu tunggu cukup lama, namun proses pengajuan permohonan berjalan lancar

.Waktu tunggu lama

- Rumah tangga rata-rata menunggu 3.5 jam per orang

- 14 persen rumah tangga kembali esok hari karena menunggu terlalu lama

. Proses pengajuan biasanya berjalan lancar

- Ada beberapa kasus konflik, gangguan, kekerasan

- Ketika ditanya seberapa lancar prosesnya, jawaban rumah tangga tidak berbeda dengan kendali penelitian (rumah tangga PPLS08 yang dikunjungi di rumah)

Page 25: Penentuan sasaran secara mandiri

Warga miskin lebih tertarik mengajukan permohonan dibandingkan dengan yang bukan warga miskin, dan tidak terganggu oleh ketentuan yang diterapkan

Kemungkinan Pengajuan Berdasarkan Kuintil Konsumsi

70 60

50

40

30

20

10

0 Per

sen

tase

Pen

gaju

an

Alasan utama bagi mereka yang tidak mengajukan adalah mereka tidak tahu prosesnya

Dari rumah tangga yang seharusnya menerima PKH dan tidak mengajukan, tidak ada yang tidak mengajukan karena ketentuan yang diterapkan

1 2 3 4 5

Kuintil Konsumsi Rumah tangga

Kuintil konsumsi rumah tangga ada dalam survei batas, dan tidak menggambarkan kuintil konsumsi nasional

Pre

sen

tase

yan

g m

en

daf

tar

Kuintil Konsumsi Rumah Tangga

Page 26: Penentuan sasaran secara mandiri

Warga miskin yang memilih tidak ikut berarti lebih rendahnya kesalahan inklusi pada wilayah penentuan sasaran mandiri dibandingkan dengan penelitian pengendali …

Insiden Manfaat Penentuan sasaran secara mandiri Dibandingkan dengan Penelitian Pengendali

35

30

Pers

en

25

20

15

10

5

0

40

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0

Percobaan pengendali mengunjungi ulang rumah tangga PPLS08 sebagai warga yang sangat miskin (dengan tambahan rumah tangga dari kantor desa dan hasil sisiran BPS), dan melaksanakan wawancara PMT serupa seperti pada penentuan sasaran secara mandiri.

Pre

sen

tase

Sasaran Mandiri

Kontrol

Page 27: Penentuan sasaran secara mandiri

&meskipun pengajuan dari warga miskin dari luar daftar yang telah ada sebelumnya mengurangi kesalahan eksklusi

Cakupan Penentuan sasaran secara mandiri Dibandingkan dengan Penelitian Pengendali

14

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0

Pers

en

12

10

4

0

8

6

2

Percobaan pengendali mengunjungi ulang rumah tangga PPLS08 sebagai warga yang sangat miskin (dengan tambahan rumah tangga dari kantor desa dan hasil sisiran BPS), dan melaksanakan wawancara PMT serupa seperti pada penentuan sasaran secara mandiri.

Sasaran Mandiri

Kontrol

Pre

sen

tase

Page 28: Penentuan sasaran secara mandiri

Konsumsi penerima bantuan penentuan sasaran secara mandiri lebih

rendah dibandingkan dengan jika seluruh rumah tangga menjalani

wawancara PMT, dan ada beberapa peningkatan dalam kesalahan

inklusi Kemungkinan Penerima Manfaat Bersyarat terhadap Konsumsi

Rumah Tangga Per Kapita

Penentuan sasaran secara mandiri

Rumah Tangga Penentuan sasaran secara mandiri menunjukkan 13% rerata konsumsi yang lebih rendah

Kesalahan Eksklusi serupa

Wawancara Semuanya

Kesalahan Inklusi lebih rendah untuk penentuan sasaran secara mandiri

Page 29: Penentuan sasaran secara mandiri

Metode apa yang sebaiknya digunakan

untuk memperbarui sistem database terpadu?

3

Page 30: Penentuan sasaran secara mandiri

Metode perbaruan yang berbeda memiliki kelebihan masing-masing metode

pendekatan campuran mungkin yang terbaik

Metode Kelebihan Kekurangan Kemungkinan Penggunaan di 2014

Survei Sisir (PMT) ■

Menjangkau seluruh warga

miskin Secara signifikan

meningkatkan jangkauan

■ Makan biaya/Mahal ■

Di wilayah kemiskinan tinggi

Di wilayah di bawah kuota

Penentuan

sasaran secara

mandiri (PMT)

Warga makmur mungkin

tidak akan muncul

Menarik lebih banyak warga

miskin

■ Tidak seluruh rumah

tangga layak menerima

mendaftar

Di wilayah dengan

kemiskinan rendah

Di wilayah yang melebihi

kuota

■ Tidak mahal

Tambahan dari ■ Sensus PMT masih valid ■ Beberapa rumah tangga ■ Di wilayah kemiskinan sedang

Pra-pendaftaran sensus ■ Memungkinkan perluasan Rumah tangga tidak lagi

tinggal di sana wilayah

(PMT)

ke kuota yang

diinginkan Tidak

mahal

■ Di wilayah yang

tepat/kurang kuota

Masyarakat ■ Lebih mampu mengidentifikasi ■ Kurang akurat ■Di wilayah dengan angka

kesalahan eksklusi warga

tambahan (non- Warga sangat miskin Di luar warga miskin

PMT) ■

Tingkat kepuasan lebih

tinggi Tidak ada pemuka

yang masuk daftar

miskin ■ Untuk menangkap guncangan

sementara

■ Tidak mahal ■Untuk memverifikasi daftar

program

Page 31: Penentuan sasaran secara mandiri

Metode perbaruan yang berbeda memiliki kelebihan masing-masing metode

pendekatan campuran mungkin yang terbaik (02)

Metode Kelebihan Kekurangan Kemungkinan Penggunaan di 2014

Meninjau kembali

tambahan PPLS11 +

dari Sensus (PMT)

Cukup Mahal Menangkap perubahan

sejak terakhir kali

Dapat mengumpulkan data baru

Jika data tambahan

dibutuhkan bagi rumah

tangga yang telah ada

Page 32: Penentuan sasaran secara mandiri

RINGKASAN Penentuan sasaran secara mandiri merupakan mekanisme perbaruan yang efektif

- Kemungkinan besar warga miskin akan muncul dibandingkan dengan yang tidak miskin

- Banyak rumah tangga tidak miskin yang tidak mengajukan: kesalahan inklusi turun secara signifikan

- Namun, rumah tangga miskin non PPLS08 mengajukan: kesalahan eksklusi turun secara signifikan

- Proses lancar, meskipun waktu tunggu lama

- Kepuasan warga secara keseluruhan lebih rendah dibanding penelitian pengendali, namun masih normal, dan lebih sedikit warga bukan miskin yang terseleksi.

Gabungan antara Masyarakat-PMT merupakan mekanisme perbaruan yang efektif

- Tidak ada temuan pemuka masuk, meskipun tingkat manfaatnya hanya sedang

- Masyarakat menambahkan warga miskin yang tidak ada dalam daftar PPLS08, menekan kesalahan eksklusi

- Masyarakat menambah rumah tangga tidak miskin, meningkatkan kesalahan inklusi

- Kepuasan rumah tangga dengan proses secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian pengendali (atau penentuan sasaran secara mandiri)

Setiap mekanisme perbaruan menghasilkan kesalahan yang lebih rendah dibandingkan dengan tidak melakukan perbaruan sama sekali, namun pendekatan metode campuran mungkin yang paling efektif

- Meninjau kembali daftar yang ada di wilayah tertentu, atau meninjau kembali seluruh rumah tangga di wilayah sangat miskin dapat menjadi metode perbaruan yang efektif