Penentuan Fe Dalam Air

download Penentuan Fe Dalam Air

of 5

Transcript of Penentuan Fe Dalam Air

  • 8/10/2019 Penentuan Fe Dalam Air

    1/5

    Judul : Penentuan Kadar Besi dalam Air

    Tujuan : Mengetahui kadar besi dalam air

    Tanggal :Kamis, 20 November 2014

    Kajian Pustaka :

    Zat besi (Fe) adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada

    setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air.

    Pada umumnya zat besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut.

    Kandungan ion Fe pada air sumur bor bisa berkisar antara 5 7 mg/L.

    Sedangkan standar kandungan zat besi air bersih berdasarkan Permenkes RI:

    No. 416/Menkes/Per/IX/1990maks adalah1,0 mg/L.

    Pada dasarnya besi dalam air dalam bentuk Ferro (Fe2+) atau Ferri

    (Fe3+). Hal ini tergantung dari kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Pada

    pH netral dan adanya oksigen terlarut yang cukup, maka ion ferro yang

    terlarut dapat teroksidasi menjadi ion ferri dan selanjutnya membentuk

    endapan. Ferri hidroksida yang sukar larut, berupa presipitat yang biasanya

    berwarna kuning kecoklatan.

    Penyebab utama tingginya kadar besi dalam air antara lain:

    1.

    Rendahnya pH air. Air yang mempunyai pH < 7 dapat melarutkan logam

    termasuk besi.

    2. Temperatur air. Kenaikan temperatur air akan meningkatkan derajat

    korosif.

    3. Adanya gas-gas terlarut dalam air. Yang dimaksud gas-gas tersebut

    adalah O2, CO2, dan H2S. Beberapa gas terlarut tersebut akan bersifat

    korosif.

    4.

    Bakteri. Secara biologis tingginya kadar besi terlarut dipengaruhi oleh

    bakteri besi yaitu bakteri yang dalam hidupnya membutuhkan makanan

    dengan mengoksidasi besi sehingga larut. Jenis ini adalah bakteri

    Crenotrik, Leptotrik, Callitonella, Siderocapsa, dan lain-lain.

    Garam-garam besi (II) diturunkan dari besi (II) oksida atau FeO.

    Garam- garam ini dalam larutan mengandung kation Fe2+dan berwarna agak

    hijau. Ion besi (II) dapat mudah dioksidasikan menjadi besi (III), sehingga

  • 8/10/2019 Penentuan Fe Dalam Air

    2/5

    merupakan zat pereduksi kuat. Semakin kurang asam larutan itu, semakin

    nyata efek tersebut baik dalam suasana basa, netral atau oksigen dari

    atmosfer, sehingga akan mengoksidasikan ion besi (II). Oleh karena itu

    larutan besi (II) harus sedikit asam bila akan disimpan atau digunakan dalam

    jangka waktu lama (Vogel, 1979). Besi (II) akan membentuk endapan besi

    (II) hidroksida dalam suasana basa dan reaksinya

    Fe2+ + 2OH-Fe(OH)2 2Fe(OH)3 Fe2O3+ 3H2O

    Endapan Fe(OH)2 membentuk FeO pada suhu rendah , reaksinya :

    Fe(OH)2 FeO + H2O

    FeO dapat teroksidasi sebagian menjadi Fe3O4dan oksida tersebut stabil pada

    suhu tinggi, reaksinya :

    4FeO Fe3O4+ Fe

    Garam-garam besi (III) diturunkan dari besi (III) oksida atau Fe2O3.

    Garam ini bersifat lebih stabil daripada garam besi (II). Garam tersebut dalam

    larutan berwarna kuning muda karena mengandung kation Fe3+. Besi (III)

    akan membentuk endapat besi (III) hidroksida dalam suasana basa, reaksi

    yang terjadi adalah :

    Fe3++ 3OH-Fe(OH)3

    Fe(OH)3Fe2O3+ 3H2O

    Fe2O3+ 6H+ 2Fe3++ 3H2O

    Air yang mengandung besi biasanya terdapat pada sumur bor, atau

    sumur pantek, atau sumur suntik. Hal ini karena sumur tersebut cenderung

    lebih dalam dari sumur gali atau sumur biasa. Air yang mengandung besibiasanya jernih saat diambil dari sumur, namun setelah didiamkan beberapa

    waktu akan berubah menjadi kuning karena hadirnya butiran-butiran

    berwarna kuning. Jika didiamkan lebih lama, butiran ini akan mengendap ke

    dasar penampungan air. Setelah mengendap air akan menjadi jernih kembali

    meskipun masih menyisakan warna kekuningan atau sedikit keruh. Lama

    perubahan ini tergantung dari besarnya kadar besi, semakin tinggi kadar besi,

    maka semakin banyak endapan atau semakin kuning warnanya.

  • 8/10/2019 Penentuan Fe Dalam Air

    3/5

    Jika zat besi yang terlarut dalam air melebihi ambang batas, maka

    masalah-masalah yang akan terjadi adalah :

    1. Gangguan teknis.

    Endapan Fe bersifat korosif terhadap pipa besi dan akan mengendap

    pada saluran pipa, sehingga mengakibatkan penyumbatan dan efek-efek

    negatif lainnya yang merugikan.

    2. Gangguan fisik.

    Gangguan fisik yang diakibatkan karena adanya larutan zat besi dalam

    air yang melebihi 10 mg/L akan menjadikan air berwarna, berbau

    seperti telur busuk dan menimbulkan rasa yang tidak enak.

    3.

    Gangguan kesehatan.

    Senyawa besi dalam jumlah kecil di dalam tubuh manusia berfungsi

    sebagai pembentuk sel-sel darah merah, dimana tubuh memerlukan 7-

    35 mg/hari yang sebagian diperoleh dari air. Tetapi zat Fe yang

    melebihi dosis yang diperlukan oleh tubuh dapat menimbulkan masalah

    kesehatan. Dalam dosis besar zat Fe dapat merusak dinding usus,

    terjadinya iritasi pada mata dan kulit.

    Metode analisis besi yang bisa digunakan adalah dengan

    spektrofotometri serapan atom (AAS). Spektrofotometri adalah suatu metode

    analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh

    suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan

    menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum

    phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah

    spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan suatusenyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur

    transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari

    konsentrasi. Pada titrasi spektrofotometri, sinar yang digunakan merupakan

    satu berkas yang panjangnya tidak berbeda banyak antara satu dengan yang

    lainnya, sedangkan dalam kalorimetri perbedaan panjang gelombang dapat

    lebih besar. Dalam hubungan ini dapat disebut juga spektrofotometri adsorpsi

    atomic (Harjadi, 1990).

  • 8/10/2019 Penentuan Fe Dalam Air

    4/5

    Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang

    gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya

    yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Kelebihan spectrometer dibandingkan

    fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi

    dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah

    optis. Pada fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi

    melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak

    mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis,

    melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada

    spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi

    dapatdiperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu

    spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,

    monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu

    alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun

    pembanding.

    Alat dan Bahan

    a.

    Spektrofotometer Absorbsi Atom (AAS)

    b. Lampu katoda cekung Fe

    c. Labu ukur 25 mL

    d.

    Pipet volume

    e. Larutan kerja Fe 50 mg/L

    f. Sampel air sumur

  • 8/10/2019 Penentuan Fe Dalam Air

    5/5

    DAFTAR PUSTAKA

    Amaria dan Suyono. 2012. Penunjuk Praktikum Kimia Lingkungan. Surabaya:

    Jurusan Kimia FMIPA UNESA.

    Budi, Santosa. 2013.Masalah Air Tanah Yang Mengandung Zat Besi (Fe).Online

    (diakses pada http://mesinlaundry.com/masalah-air-tanah-yang-

    mengandung-zat-besi-fe/tanggal 24 November 2014)

    Clark, Jim. 2007. Besi. Online (diakses pada http://www.chem-is-

    try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/besi-anorganik/

    tanggal 24 November 2014)

    Harjadi, W. 1990.Ilmu Kimia Analitik Dasar.PT Gramedia. Jakarta.

    Saputra, Yoky. 2009. Spektrofotometeri. Online (diakses pada http://www.chem-

    is-try.org/artikel_kimia/kimia_analisis/spektrofotometri/ tanggal 24

    November 2014)

    Svehla, G. 1990.Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.

    Edisi Kelima. Terjemahan L. Setiono dkk. Textbook of Macro and

    Semimicro Qualitative Inorganic Analysis. Fifth Edition. Jakarta : PT.

    Kalman Media Pusaka.

    http://mesinlaundry.com/masalah-air-tanah-yang-mengandung-zat-besi-fe/http://mesinlaundry.com/masalah-air-tanah-yang-mengandung-zat-besi-fe/http://mesinlaundry.com/masalah-air-tanah-yang-mengandung-zat-besi-fe/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/besi-anorganik/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/besi-anorganik/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/besi-anorganik/http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_analisis/spektrofotometri/http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_analisis/spektrofotometri/http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_analisis/spektrofotometri/http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_analisis/spektrofotometri/http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_analisis/spektrofotometri/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/besi-anorganik/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/besi-anorganik/http://mesinlaundry.com/masalah-air-tanah-yang-mengandung-zat-besi-fe/http://mesinlaundry.com/masalah-air-tanah-yang-mengandung-zat-besi-fe/