Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

28
PROFIL KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DIY TIM PENELITI KPA PROVINSI DIY

Transcript of Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

Page 1: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

PROFIL KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DIY

TIM PENELITI KPA PROVINSI DIY

Page 2: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

Distribusi Penduduk

• Menurut Susenas 2001, penduduk propinsi DIY diperkirakan sebesar 3.128,7 ribu jiwa

• Jumlah penduduk berturut-turut Kabupaten Bantul, Gunungkidul, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Kulonprogo yang masing-masing penduduknya adalah 25,00 persen, 21,32 persen 12,65 persen, dan 11,83 persen dari total jumlah penduduk provinsi DIY.

Page 3: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

Kelompok UmurJenis Kelamin

Laki-laki dan Perempuan

Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

7 – 12 9,52 8,45 8,98

13 – 15 6,08 5,54 5,80

16 – 18 6,51 6,41 6,46

19 – 24 13,52 11,68 12,59

25 + 61,56 65,13 63,39

Persentase Penduduk Berumur 7 Tahun ke Atas Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin- Propinsi DI.Y

Tahun 2001

Page 4: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

Komposisi umur

• Komposisi penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kategori anak-anak (sampai dengan umur 18 tahun) berjumlah sekitar 25 persen dari seluruh jumlah penduduk.

Page 5: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

SITUASI KESEJAHTERAAN KHUSUS ANAK

1. HAK HAK SIPIL DAN KEBEBASANNama dan Identitas

• Kab.Sleman : 17.481 akta (27,2%)• Kab.Bantul : 15.077 akta (23,91%)• Kab.Gun. Kidul : 11.576 akta (18,35%)• Kab. Kulon Progo : 10.403 akta (16,49%)• Kota Yogyakarta : 8.531 akta (13,53%)

Page 6: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

Penyelenggaraan Catatan Sipil

• Kab/Kota telah melaksanakan Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran.

• Program sosialisasi telah dilakukan, namun ada hambatan-hambatan

• Program jemput bola, hasil cukup signifikan• Pemberian bantuan Akta secara Cuma-Cuma• Pelayanan Prima dengan sistem UPTSA

Page 7: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

Hak untuk tidak Disiksa/diperlakukan Kejam/Hukuman yang tidak Manusiawi/Menurunkan Martabat

• Kab.Sleman 19 kasus (73,08%), kasus kekerasan dan penyiksaan• Kab.Gn.Kidul 5 kasus (19,23%)• Kab. Kln. Progo & Bantul 1 kasus (3,85%)• Kota Yogyakarta tidak ada kasus (0%)Kasus di Sleman :Penganiayaan 11 kasus (42,31%)Pencabulan 5 kasus (19,23%)Jenis Kelamin :Anak Perempuan : kasus Pencabulan 7 kasus (26,92%), di tiga Kab

(Sleman, Gn.Kidul dan Bantul)Anak Laki-laki : kasus penganiayaan/pengeroyokan, baik sebagai

korban/pelaku.

Dalam penanganan hal ini, ada model kerjasama tri-partit antara Kepolisian DIY (RPK) dengan UPP Rumah Sakit Panti Rapih dan LSM Rifka Annisa

Page 8: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERAWATAN ALTERNATIFAnak yang tidak mendapat dukungan dari

lingkungan keluarga :• Kab. Gn.Kidul : 7559 anak (33,22%)• Kab. Sleman : 5992 anak (26,34%)• Kab. Bantul : 4429 anak (19,47%)• Kab.Kln.Progo : 3563 anak (15,66%)• Kota Yogya : 1208 anak (5,31%)

Page 9: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERAWATAN ALTERNATIF Dilihat dari jenis masalah, menunjukkan bahwa

pada tahun 2002 di Prov. DIY terdapat :19.179 anak terlantar (84,3%)1595 anak balita terlantar (7,01%)1074 anak jalanan (4,72%)850 anak nakal (3,74%)53 anak yang menjadi korban tindak kekerasan (0,23%)

Page 10: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERAWATAN ALTERNATIF

Anak terlantar yang ada di Prov. DIY, bila ditinjau asal Kabupaten/kotanya menunjukkan hasil :Kab. Gn. Kidul 6932 anak (36,14%)Kab. Sleman 5002 anak (26,1%)Kab. Bantul 3683 anak (19,2%)Kab Kln. Progo 2978 anak (15,53%)Kota Yogyakarta 584 anak terlantar (3,04%).

Penanganan dalam hal ini telah dilaksanakan Program Pembinaan Kesejahteraan Sosial bagi Anak terlantar oleh Dinkeskessos Prov. DIY

Page 11: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

Prosentase Talak Cerai terhadap Nikah Rujuk

Kab. Gn. Kidul (6,24%)Kota Yogyakarta (5,55%)Kab. Sleman (5,25%)Kab. Bantul (3,24%)Kab. Kulon Progo tidak terdata

Kab. Gn Kidul tercatat sebagai daerah yang terbanyak memiliki pasangan perkawinan dengan usia 16 tahun ke bawah (Putri); kemudian Bantul

Usia saat cerai yang terjadi pada 15-20 tahun, Gn. Kidul terbanyak baik pada putra/putri (61,36%), kemudian Bantul (35,23%)

Page 12: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

ANAK JALANAN

Jumlah anak jalanan :Kota Yogyakarta 623 anak (41,12%)Kab. Sleman 358 anak (23,63%)Kab. Bantul 312 anak (20,59%)Kab. Kln. Progo 118 anak (7,79%)Gn. Kidul 104 anak (6,86%)

Page 13: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

RUMAH SINGGAH ANAK MANDIRI, RUMAH SINGGAH DIPONEGORO,

LENTERA SAHAJA

Anak-anak jalanan yang terdata paling banyak : berusia di bawah 18 tahun

Rumah Singgah Anak Mandiri ada 76% anak-anak di bawah usia 18 tahunLentera Sahaja PKBI, kelompok Dampingan pada kategori usia B (15-24 tahun), 81,03%Rumah Singgah Diponegoro, anak-anak dengan usia 6-18 tahun, berjumlah 233 (67,53%) lebih besar jumlahnya dibanding mereka yang berusia lebih dari 18 tahun, 112 anak (32,47%)

Page 14: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

Berdasar Jenis Kelamin

Anak-anak jalanan memperlihatkan perbandingan yang cukup menyolok, yaitu anak-anak laki-laki lebih banyak yang berada di jalanan (Lentera Sahaja : 74%, Diponegoro : 80%) dibandingkan anak perempuan (LS : 26%); Diponegoro : 20%)

Anak Mandiri menitikberatkan pendampingan dan mengkhususkan rumah singgah hanya untuk anak jalanan laki-laki, pertimbangan jumlah anak jalanan laki-laki di DIY lebih banyak daripada anak jalanan perempuan

Page 15: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

ANAK-ANAK ADOPSI

Cara-cara penyelesaian untuk merawat anak dalam lingkungan keluarga yaitu dengan adopsi/pengangkatan anak

Kota Yogyakarta, adopsi anak 31 anak (75,6%)Sleman & Gn. Kidul masing-masing 5 anak (12,2%).

Anak-anak Adopsi pencatatannya dilakukan oleh Catatan Sipil dengan menerbitkan Akta Kelahiran Anak berdasar data asli (anak kandung dari …..), kemudian dilakukan koreksi dengan dibuat Catatan Pinggir di Akta Kelahiran dengan menambah keterangan di angkat oleh ………

Page 16: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Kesehatan Anak mengenai imunisasi (BCG, DPT I,II,III; Polio, Campak, TT) diperoleh hasil Kab. SlemanKab. BantulKab. Gunung KidulKota YogyakartaKab. Kulon Progo

Kesehatan Anak dengan status gizi :Kab. Kulon Progo banyak terdapat anak dengan status gizi kurang dan buruk,Kota Yogyakarta banyak terdapat anak dengan status gizi lebihKab. Sleman banyak terdapat anak dengan status gizi baik.

Jumlah balita dengan status gizi buruk semakin sedikit jumlahnya, baik di perkotaan maupun perdesaan. Persentase balita perempuan dengan gizi baik lebih tinggi dibandingkan dengan balita laki-laki (80,81% : 74,54%).

Angka Kematian Bayi cenderung menurun, hal ini disebabkan membaiknya kemajuan di bidang pengobatan dan kesehatan, serta kemampuan obstetri, berkurangnya proses persalinan melalui dukun di perdesaan

Page 17: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Kehidupan penuh dan layak untuk anak cacat :Di DIY, belum ada data terinci tentang anak cacat; namun orang penyandang cacat:Cacat fisik, 14.424 orangCacat mental retardasi, 4.185 orangCacat mental Psikotik, 3.183 orangCacat Ganda, 1.435 orangCacat karena penyakit kronis, 242 orang

Anak penyandang cacat diprediksikan sekitar 25% dari jumlah keseluruhan penyandang cacat di DIY.

Penduduk penyandang cacat diperkirakan sekitar 0,007% dari jumlah penduduk keseluruhan.

Page 18: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

• Anak Balita TerlantarKab. Sleman 629 anak (39,4%)Kab. Kulon Progo 507 anak (31,7%)Kab. Bantul 264 anak (16,8%)Kab. Gunung Kidul 172 anak (10,7%)Kota Yogyakarta 23 anak (1,5%)Sudah terbentuk penanganan, dengan Model “Pola Pelayanan Balita Terlantar di DIY” kerjasama Dinkesos dan YSI

Page 19: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

PENDIDIKAN, KEGIATAN BUDAYA DAN WAKTU LUANG

Prov. DIYPendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk 10 tahun ke atas : Tamat SD (23,95%)Tamat SLTA (29,94%)

Program Pemberantasan Buta HurufAda 13,37% penduduk 10 tahun ke atas yang Buta Huruf.Jenis Kelamin : Penduduk perempuan lebih banyak yang buta huruf (20,09%) dibanding penduduk laki-laki buta huruf (6,4%).

Ada Program Kejar Paket A atau Kejar Paket B sebagai penanganan, namun perempuan khususnya di perdesaan masih kurang kesempatan dibanding laki-laki

Page 20: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

PENDIDIKAN, KEGIATAN BUDAYA DAN WAKTU LUANG

Angka Partisipasi Sekolah (APS) :Anak usia sampai dengan 18 tahun sebagian besar berstatus masih sekolah (78,42%).Jenis Kelamin Perempuan pada kelompok usia 16-18 tahun, tidak ada yang belum sekolah. Jadi tingkkat partisipasi sekolah di Prov. DIY cukup tinggi.

Pada Profil Angka Lulusan, Mengulang dan Putus Sekolah (DO), menunjukkan tingkatan yang cukup tinggi dalam hal Lulusan, namun angka Mengulang dan DO relatif lebih rendah bila dibandingkan Indikator Kesejahteraan Anak. Sehingga dimaknai tingkat kesejahteraan anak di bidang pendidikan di DIY cukup baik.

Page 21: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

PENDIDIKAN, KEGIATAN BUDAYA DAN WAKTU LUANG

Selain pendidikan dasar dan menengah, juga dikembangkan PADU (Pendidikan Anak Dini Usia) yang dikembangkan dalam Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak serta satuan PADU sejenis.

Selain itu ada Satuan PADU sejenis yang terintegrasi Posyandu dan PIADU

Page 22: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

PERLINDUNGAN KHUSUS

Pengungsi Anak :Di Kab. Gunung Kidul ada pengungsi anak dari Timor Timur, sejumlah 46 anak yang ditampung oleh Yayasan Kasih Bangsa. Dalam suatu penelitian, anak-anak Timor di Gn. Kidul dengan anak Timor di Kamp Pengungsi, ada perbedaan agresivitas, rasa aman diantara ke duanya.

Anak dalam Situasi Konflik dengan Hukum :Balai Pemasyarakatan (BAPAS) :anak Laki-laki : 177anak (97,25%)anak Perempuan : 5 anak (2,275%)Usia 8-18 tahun : 117 anak (58,79%)Usia 18-21 tahun : 75 anak (41,21%)Asal Pengadilan Negeri :Kab. Sleman : 73 anak (40,11%)Kota Yogyakarta : 44 anak (24,18%)Kulon Progo : 29 anak (15,93%)

Page 23: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

PERLINDUNGAN KHUSUS

Anak dalam Situasi Ekspolitasi :Anak yang bekerja ada di Kab/Kota :Kab. Kulon Progo, 47 anak (40,52%)Kab. Bantul, 26 anak (22,41%)Kota Yogyakarta, 19 anak (16,38%)

Konvensi ILO 1973 No. 138 dan UU No. 20 tahun 1999 tanggal 7 Mei 1999 :Usia Minimum untuk bekerja : 15 tahunPekerjaan Berbahaya : 18 tahunPekerjaan Ringan : 13-15 tahun

Page 24: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

PERLINDUNGAN KHUSUS

Anak dengan Penyalahgunaan Obat/Narkoba :Polda DIY : ada 9 anak usia 16-18 tahun.LAPAS : hampir 50% penghuni adalah kasus penyalahgunaan obat/narkobaDinkesos : 278 anak

Penelitian Pratiwi & Anang (2002) :Membuat Model Strategi Intervensi Preventif Pemahaman Narkoba pada Siswa SLTP dan SMU dengan pendekatan multi disiplin (Medis, Psikologis, Hukum)

Pembentukan Panti Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba oleh BK3S dan Dinas KesSos DIY

Page 25: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

PERLINDUNGAN KHUSUS

Anak dengan Eksploitasi Seksual :Ada fenomena gunung es, sehingga data menyeluruh tentang hal ini sulit diperoleh.Yang menghuni salah satu Panti Sosial Karya Wanita di Provinsi DIY, ada 33% anak perempuan dari 50 penghuni yang ada.

Page 26: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

SARAN

• Untuk kesejahteraan anak dibidang hak-hak sipil dan kebebasan agar tercapai perolehan jumlah akta yang sesuai target perlu ditingkatkan sosialisasi tentang pencatatan akta. Untuk penegakkan hak anak untuk tidak disiksa maka RPK (polisi) perlun lebih mensosialisasikan pelayanan terpadu dengan kerjasama tripartit.

• Untuk kesejahteraan anak di bidang lingkungan keluarga dan perawatan alternatif khususnya pada masalah anak-anak terlantar, perlu dilakukan intervensi dengan pembuatan model pendampingan bagi anak-anak terlantar.

Page 27: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

• Untuk kesejahteraan anak di bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial, perlu peningkatan sosialisasi model pola pelayanan Balita terlantar di DIY.

• Untuk kesejahteraan anak di bidang pendidikan dan kegiatan budaya, waktu luang khusus untuk anak-anak PADU perlu peningkatan sosialisasi program dan kurikulum PADU

• Untuk kesejahteraan anak di bidang perlindungan khusus, terutama dalam hal tenaga kerja anak perlunya sosialisasi peraturan per Undang-Undangan Batas Minimum Usia Kerja serta UU Perlindungan Anak

Page 28: Penelitian Profil Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di DIY

REKOMENDASI

• Bagi Pemerintah Daerah Kab/Kota dengan dibantu PSW di PT serta dinas dinas terkait di daerahnya perlu mengembangkan :

MODEL INTERVENSI BAGI ANAK-ANAK TERLANTAR DENGAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) DENGAN PENDEKATAN BROAD BASE EDUCATION