Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT...

140
Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT MAZHAB IMAM SYAFI’I (Studi Kasus Di Desa Tanjung Putus Kecamatan Padang Tualang). Penelitian Dilakukan Untuk Pengembangan Mata Kuliah Ushul Fiqh Pada Jurusan Perbandingan Mazhab Oleh DRS. SUDIANTO MA NIP:195910231994031001 PROGRAM STUDI: PERBANDINGAN MAZHAB FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA 2020

Transcript of Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT...

Page 1: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Penelitian:

PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN

MENURUT MAZHAB IMAM SYAFI’I

(Studi Kasus Di Desa Tanjung Putus Kecamatan Padang Tualang).

Penelitian Dilakukan Untuk Pengembangan Mata Kuliah Ushul Fiqh

Pada Jurusan Perbandingan Mazhab

Oleh

DRS. SUDIANTO MA

NIP:195910231994031001

PROGRAM STUDI: PERBANDINGAN MAZHAB

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

2020

Page 2: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN

A Judul Penelitian Hukum Jual Beli Kotoran Hewan Menurut

Mazhab Syafi‟iy (Studi Kasus Di Desa

Tanjung Putus Kecamatan Padang Tualang).

B Bidang Penelitian Penelitian Individual

C Macam Penelitian Antropoloi Hukum

D Katagori Individual

E Peneliti Sudianto

F Unit Kerja Fakultas Syariah

Waktu Penelitian Maret-Agustus 2020

Lokasi Penelitian Kabupaten Langkat-Sumatera Utara

Medan, 15 Maret 2020

Mengetahui

Ketua Lembaga Penelitian

dan Pengabdian Masyarakat Peneliti

UIN-SU Me

Drs. Sudianto MA

Page 3: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

KATA PENGANTAR

Segala puji dan sukur atas kehadirat Allah swt yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini yang diajukan penulis ajukan untuk

pengembangan mata Kuliah Ushul Fiqh pada jurusan Peerbandingan

Mazhab Fakultas Syari‟ah UIN Sumatera Utara, yang berjudul Praktek

Jual Beli Kotoran Hewan Menurut Imam Syafi’i (Studi Kasus di

Desa Tanjung Putus Kecamatan Padang Tualang-Kabupaten

Langkat”.

Penelitian ini dapat terselenggara dan terselesaikan dengan

bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu

Demikianlah pengantar dari penulis, semoga kiranya penelitian ini

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Billahitaufiq walhidayah

Tanjung Pura, 5 Mei 2020

Penulis:

DRS. SUDIANTO MA

NIP:195910231994031001

Page 4: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................... 5

C. Fokus Masalah .................................................................. 5

D. Rumusan Masalah ............................................................. 5

E. Tujuan Penelitan ............................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN .... 7

A. Tinjauan Teoritis ............................................................... 7

1. Tinjauan Umum Tentang Jual Beli ............................ 7

2. Dasar Hukum Jual Beli .............................................. 9

3. Ijma‟ Ulama Tentang Jual Beli …………………..12

4. Syarat dan Rukun Jual Beli ………………………12

5. Tinjauan Umum Tentang Kotoran Hewan ………30

B. Dasar Konseptual ………………………………………32

C. Kajian Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan ………….36

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………..37

A. Jenis dan Metode Penelitian …………………………..37

B. Lokasi Penelitian ……………………………………..38

C. Subjek Penelitian ……………………………………..39

D. Tujuan Khusus Penelitian …………………………….41

E. Pendekatan Metode Penelitian Yang Digunakan ……..41

F. Sumber Data …………………………………………..41

Page 5: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

G. Prosedur Pengumpulan dan Perekaman Data …………42

H. Teknik Pengumpulan Data ……………………………43

I. Keabsahan Penelitian …………………………………44

J. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ………44

K. Teknik Analisis Data ………………………………….45

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA INTERPRETASI HASIL

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ………………………48

A. Deskripsi Data …………………………………………48

B. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………74

C. Keterbatasan Penelitian ……………………………….84

BAB V PENUTUP …………………………………………………88

A. Kesimpulan ……………………………………………88

B. Saran ………………………………………………….89

DAFTAR REFERENSI ……………………………………………….91

Lampiran

Page 6: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

ABSTRAK

Penelitian ini termasuk pada model penelitian kualitatif, artinya data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif (data yang tidak

terdiri dari angka-angka) yang berupa pesan verbal dialog serta tulisan-

tulisan yang menjadi hasil penelitian melalui kegiatan observasi,

wawancara serta melakukan dokumentasi. Dalam hal terjadinya

perceraian yang paling dirugikan adalah pihak istri yang khususnya tidak

mempunyai penghasilan sendiri dan tempat tinggal sendiri. Rumusan

penelitian ini yaitu 1. Bagaimanakah praktek jual beli kotoran hewan di

Desa Tanjung Putus Kec. Padang Tualang?.2. Bagaimanakah analisis

hukum jual beli kotoran hewan sesuai dengan hadis dan makna hadis

yang berkaitan? 3. Bagaimanakah hukum praktek jual beli kotoran hewan

menurut Imam Syafi‟i?. Hasil penelitian ini yaitu : 1. Berdasarkan praktik

sistem jual beli kotoran hewan di desa Tanjung Putus kecamatan Padang

Tualang kabupaten Langkat Penjualan kotoran hewan merupakan sudah

hal biasa dikalangan masyarakat dan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip

syariat dan kaidah kaidah jual beli. Mulai dari rukun jual beli syarat-

syaratnya, barangnya dan lain sebagainya sehingga jual beli kotoran

hewan di desa Tanjung Putus kecamatan Padang Tualang kabupaten

Langkat menurut agama boleh dilaksanakan dan tidak melanggar norma

agama. 2. Berdasarkan Perspektif Istihsan Hukum Islam terhadap Jual

beli kotoran hewan menurut barangnya yang bersifat najis maka dilarang

oleh agama. Dalam perkembangan adat yang menghendakinya akan

keperluan kotoran sebagai pupuk tambahan perkebunan dan pertanian

tersebut, maka jual beli kotoran hewan tersebut hukumnya diperbolehkan,

Karena adanya manfaat. Meskipun para Imam Madhzab berbeda bendapat

akan tetapi dengan adaya kotoran hewan untuk dimanfaatkan sebagai

pupuk kandang, sehingga dapat dikatakan bahwa boleh dilakukan untuk

transaksi jual beli.

Kata kunci : Jual Beli, Kotoran, Hewan.

Page 7: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menjual adalah memindahkan hak milik kepada orang lain dengan

harga, sedangkan membeli yaitu menerimanya. Allah telah menjelaskan dalam

kitab-Nya yang mulia demikian pula Nabi saw dalam sunnahnya yang suci

beberapa hukum muamalah, karena butuhnya manusia akan hal itu, dan karena

butuhnya manusia kepada makanan yang dengannya akan menguatkan tubuh,

demikian pula butuhnya kepada pakaian, tempat tinggal, kendaraan dan

sebagainya dari berbagai kepentingan hidup serta kesempurnaanya.

Islam melihat konsep jual beli itu sebagai suatu alat untuk menjadikan

manusia itu semakin dewasa dalam berpola pikir dan melakukan berbagai

aktivitas, termasuk aktivitas ekonomi. Pasar sebagai tempat aktivitas jual beli

harus, dijadikan sebagai tempat pelatihan yang tepat bagi manusia sebagai

khalifah di muka bumi. Maka sebenarnya jual beli dalam Islam merupakan

wadah untuk memproduksi khalifah-khalifah yang mantap di muka bumi.1 Salah

satu bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari peternakan adalah kotoran

hewan.

1 Tengku Muhammad Hasbi. (2008). Pedoman Hidup Muslim, Jakarta: Rajawali

Press, h. 75

Page 8: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Pada dasarnya, kotoran hewan ini dimanfaatkan oleh petani sebagai

salah satu bahan untukmenyuburkan tanah di sawah dan di ladang atau yang

lebih dikenal sebagai pupuk kandang. Petani sering kali memanfaatkan kotoran

sapi, kerbau, domba, atau hewan lainnya untuk dijadikan pupuk tanaman. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, “pupuk diartikan sebagai penyubur tanaman

yang ditambahkan ke tanah untuk menyediakan senyawaan unsur yang

diperlukan oleh tanaman.” 2 Sedangkan pupuk kandang yaitu pupuk yang berasal

dari kotoran hewan. Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran

hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah

hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi,

domba, dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair

yang berasal dari air kencing hewan.

Di samping sebagai pupuk, kotoranhewan juga dapat dimanfaatkan

sebagai bahan pakan ternak, kotoran hewan pada dasarnya merupakan ampas

atau sisa makanan yang dikonsumsi oleh hewan. Akan tetapi kotoran hewan

masih mengandung zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh hewan ternak

meskipun relatif kecil. Hal ini telah dibuktikan dengan penelitian bahwa kotoran

ternak (terutama unggas) dapat digunakan sebagai bahan pakan sekaligus

diperjual belikan untuk menunjang produksi ternak.Namun seiring dengan

perkembangan zaman ternyata muncul jenis-jenis jual beli dengan mekanisme

2 Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia

Pusat Bahasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, h. 118

1

Page 9: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

baru yang belum tahu hukumnya apa, sehingga muncullah fikih kotemporer

yang membahas masalah-masalah hukum Islam yang baru. Seperti halnya

dengan masalah jual beli kotoran hewan, apakah boleh atau tidak, untuk itu mari

kita telaahberbagai pendapat para Imam Mazhab. Dalam Mazhab Maliki

diperselisihkan tentang menjual najis-najis hewan atas kebutuhan sebagai pupuk

di kebun-kebun. Ada yang berpendapat, dilarang menjualnya secara mutlak dan

ada yang berpendapat boleh menjualnya secara mutlak.

Menurut Imam Malik tidak boleh menjual kotoran binatang karena najis

tetapi para ulama‟ sepakat boleh menjual kotoran binatang yang bisa dimakan

untuk menyuburkan tanah. Tidak sah jual beli benda yang memang najis seperti

kotoran hewan yang tidak bisa dimakan dagingnya, kotoran manusia, tulang

bangkai dan kulitnya. Akan tetapi, boleh saja jual beli kotoran sapi, domba unta

dan semacamnya karena dibutuhkan untuk tanaman dan bentuk-bentuk

pemanfaatan lainnya.3 Menurut Imam Abu Hanifah menjual kotoran hewan

diperbolehkan karena bermanfaat untuk menyuburkan tanah dan membuat tanah

menjadi bagus. Sedangkan menurut pendapat Imam Syafi‟i dan Hambali tidak

boleh sama sekali membeli dan menjual benda tersebut yaitu (anjing, khamar,

dan kotoran binatang).4

3 Wahbah al-Zuhaili. (2011). Fiqh Islam Wa Adillatuhu, Penterjemah : Abdul

Hayyie al-Kattani, Jakarta: Gema Insani, h. 117 4 Syaikh Al Alamah Muhammad Bin Abdurrahman Ad-Dimasyqi. (2017). Fiqih

Empat Mazhab. Jakarta: Hasyimi, h. 207

Page 10: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Berbeda halnya dengan kotoran manusia karena tidak bisa dimanfaatkan

kecuali dicampur, sesuatu yang bercampur dengan benda lain seperti minyak

bercampur najis bisa saja dijual. Menurut Hanafi juga semua binatang yang

memiliki gigi taring bisa saja dijual seperti anjing, harimau, singa, serigala,

kucing dan lain-lainnya. Karena itu anjing dan semacamnya adalah bisa

dimanfaatkan dan Islam membolehkannya dalam hal penjagaan dan berburu.

Beliau berpendapat bahwa setiap sesuatu yang didalamnya ada manfaatnya maka

dibolehkan menurut syara‟ karena semua yang diciptakan untuk kemanfaatan

manusia.

Menurut pendapat Imam Syafi‟i menjual kotoran hewan hukumnya

adalah tidak boleh karena di dalam kotoran hewan terdapat unsur-unsur najis

baik itu kotoran hewan yang boleh dimakan maupun kotoran hewan yang haram

untuk dimakan. Beliau mengambil dalil dari Hadits Jabir r.a., bahwa Allah telah

mengharamkan menjual khamr, bangkai dan babi.

Menurut para ulama khamr, bangkai dan babi haram karena najis dan

kitatahu bahwa syarat-syarat benda yang dijual menurut Imam Syafi‟i adalah

harus suci.5 Dari syarat-syarat benda yang diperjual belikan menurut pendapat

Imam Madzab dapat diketahui bahwa Imam Malik, Syafi‟i dan Ahmad bin

5 Wahbah al-Zuhaili, …., h. 118

Page 11: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Hambal menetapkan suci sebagai syarat sah jual beli, sedangkan Imam Abu

Hanifah tidak menjadikan suci sebagai syarat sah jual beli.6

Oleh karena itu, kotoran hewan baik itu boleh dimakan atau tidak boleh

dimakan yang dianggap bernajis oleh Imam Syafi‟i, tidak boleh diperjualbelikan.

Menurut Imam Syafi‟i benda-benda najis bukan hanya tidak boleh diperjual-

belikan, tetapi juga tidak sah untuk diperjualbelikan. Seperti bangkai, darah,

daging babi, khamar, nanah, kotoran manusia, kotoran hewan dan lainnya.

Sedangkan barang yang tidak boleh dijual tetapi tidak najis atau

kenajisannya masih diperselisihkan, diantaranya adalah anjing, Mengenai anjing

para fiqaha‟ berbeda pendapat tentang menjualnya. Syafi‟iberpendapat bahwa

menjual anjing tidak dibolehkan sama sekali, sedang Abu Hanifah

membolehkannya. Para fuqaha' juga berselisih pendapat dalam hal anjing yang

boleh dipelihara, Sebagian berpendapat bahwa menjualnya adalah haram, sedang

lainnya memakruhkannya.

Dalam hal ini, Syafi‟i berpegangan pada dua hal : tetapnya larangan

yang diriwayatkan dari Nabi saw berkenaan dengan harga anjing dan anjing

menurut Syafi‟i adalah najis ain (zatnya), seperti babi. Pegangan para fuqaha‟

yang membolehkan menjualnya karena anjing adalah suci ain nya. Karenanya,

menjualnya pun dibolehkan seperti halnya benda atau barang suci ain lainnya.

6 Rachmat Syafe’i. (2001). Fiqh Muamalah, Bandung: CV Pustaka Setia, h.77

Page 12: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Dari penjelasan yang telah penulis kemukakan, ditemukan adanya

perbedaan pendapat antara Mazhab Syafi‟i dan Mazhab Hanafi dimana Mazhab

Hanafi membolehkan jual beli najis yang bisa dimanfaatkan, kecuali najis yang

dilarang oleh hadits. Bolehnya dijual belikan sesuatu barang bergantung pada

manfaat atau tidaknya akan sesuatu barang. Namun pendapat Syafi‟i pula tidak

membolehkan jual beli semua benda najis karena sahnya jual beli sesuatu barang

itu bergantung pada bersihnya barang itu.

Dengan demikian semua barang yang bersih dan suci dibolehkan untuk

dijual belikan. Maka dengan adanya perbedaan ini penulis mengangkat tajuk ini

sebagai sebuah kajian ilmiah dengan judul “Hukum Praktek Jual Beli

Kotoran Hewan Menurut Mazhab Imam Syafi’i (Studi Kasus Di Desa

Tanjung Putus Kecamatan Padang Tualang).”

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah didalam penelitian ini yaitu sebagai berikut

:

1. Bahwa di Desa Tanjung Putus Kec. Padang Tualang terdapat beberapa

peternak ayam (daging) yang memperjual belikan kotoran hewan yang

dipergunakan untuk pupuk tanaman.

2. Bahwa para peternak ayam (daging) di Desa Tanjung Putus Kec. Padang

Tualang tidak memahami hukum Islam tentang jual beli kotoran hewan.

Page 13: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

C. Fokus Penelitian

Adapun fokus penelitian ini yaitu pada keberadaan peternak yang

bergerak dibidang usaha jual beli kotoran hewan di Desa Tanjung Putus dan

fokus pada pendapat Imam Syafi‟i mengenai hukum praktek jual beli kotoran

hewan. Sehubungan dengan fokus penelitian tersebut dapat membantu peneliti

untuk mencegah menyebarnya pembahasan yang dikaji ke pembahasan lain.

D. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah praktek jual beli kotoran hewan di Desa Tanjung

Putus Kec. Padang Tualang?.

2. Bagaimanakah analisis hukum jual beli kotoran hewan sesuai

dengan hadis dan makna hadis yang berkaitan?

3. Bagaimanakah hukum praktek jual beli kotoran hewan menurut

Imam Syafi‟i?.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui praktek jual beli kotoran hewan di Desa

Tanjung Putus Kec. Padang Tualang.

Page 14: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

2. Untuk mengetahui analisis hukum jual beli kotoran hewan sesuai

dengan hadis dan makna hadis yang berkaitan.

3. Untuk mengetahui hukum praktek jual beli kotoran hewan

menurut Imam Syafi‟i.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoritis

maupun praktis, antara lain :

1. Manfaat Teoritis:

a. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pemerintahan Desa Tanjung

Putus dalam memberikan sosialiasi hukum praktek jual beli

kotoran hewan di desa Tanjung Putus Kec. Padang Tualang.

b. Sebagai sumbangan pemikiran bagi masyarakat yang menekuni

ternak hewan yang kotorannya dapat dimanfaatkan sesuai dengan

syariat.

2. Manfaat praktis

a. Bagi penulis dan pembaca, diharapkan penelitian ini dapat

memberikan informasi dan gambaran deskriptif tentang hukum

pelaksanaan praktek jual beli kotoran hewan.

Page 15: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT
Page 16: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Tinjaun Umum Tentang Jual Beli

Jual beli dalam istilah fiqih disebut dengan al-bai‟ -yang berarti menjual,

mengganti, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Dalam bahasa Arab

digunakan untuk pengertian lawannya, yaitu kata asy-syira‟ (beli).7 Secara

etimologi, jual beli adalah proses tukar menukar barang dengan barang, kata bai‟

yang artinya jual beli termasuk kata bermakna ganda yang bersebrangan, seperti

hal-halnya kata syira‟8

Hal tersebut sebagaimana firman Allah SWT dalm surat yusuf ayat 20

yang berbunyi :

)عف: ذ ٱنض ي كبا ف ى يعذدح ثخظ دس ثث شش .)

7 Gemala Dewi. (2005). Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Jakarta: Prenada

Media, h. 101 8 Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, ...., h. 25.

Page 17: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Artinya: “Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu

beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.

(Qs. Yusuf :20).”9

Secara istilah (terminologi) berdasarkan pendapat para ulama antara lain

sebagai berikut :

1. Ulama Hanafiyah membagi definisi jual beli ke dalam dua macam, yaitu

definisi dalam arti umum :

خ انفض ت انذ ثب ن فذ ع انع ث انغ هعخ ثبنفذ يجبدن ب أ ذ

ص. يخظ ج ب عهى أذ

Artinya:“Jual beli adalah menukar benda dengan dua mata uang (emas

dan perak) dan semacamnya, atau tukar menukar barang dengan uang atau

semacamnya menurut cara yang khusus.10

Adapun definisi dalam arti khusus yaitu :

ص. يخظ ج بل ثب نبل عهى يجبدنخ ان

Artinya: “Jual beli adalah tukar menukar harta dengan harta menurut

cara yang khusus.”11

9 Departemen Agama RI. (2005). Al-Qur’an dan Terjemahannya, CV. Penerbit

Diponegoro, Bandung, h. 236. 10

Adurrahman Al-Jazairy. (2000). Khitabul Fiqih ‘Alal Madzahib al-Arba’ah, Juz II, Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiah, h. 134

7

Page 18: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Jual beli dalam arti khusus ialah ikatan tukar-menukar sesuatu yang

bukan kemanfaatan dan bukan pula kelezatan yang mempunyai daya tarik,

penukarannya bukan emas dan bukan pula perak, bendanya dapat direalisir dan

ada seketika (tidak ditangguhkan), tidak merupakan utang baik barang itu ada di

hadapan pembeli maupun tidak, barang yang sudah diketahui sifat-sifatnya atau

sudah diketahui terlebih dahulu.12

2. Menurut Imam Syafi‟i

Bahwa definisi jual beli yaitu “pada prinsipnya, praktik jual beli itu

diperbolehkan apabila dilandasi dengan keridhaan (kerelaan) dua orang yang

diperbolehkan mengadakan jual beli barang yang diperbolehkan.”13

3. Menurut Ibnu Qudamah mendefinisikan

هكب. ت كب ه م ت يجبدنخ دن انبل ثب ن

Artinya: “Pertukaran harta dengan harta (yang lain) untuk saling

menjadikan milik.” 14

4. Menurut Sayyid Sabiq

11

Syamsudin Muhammad ar-Ramli. (2004). Nihayah Al-Muhtaj, Dar Al-Fikr, Beirut, h. 372

12 Syamsudin Muhammad ar-Ramli. (2004). Nihayah Al-Muhtaj,…., h. 70

13 Imam Syafi‟i Abu Abdullah Muhammad bin Idris. (2013). Ringkasan kitab Al

Umm, penerjemah: Imron Rosadi, Amiruddin dan Imam Awaluddin, Jilid 2, Jakarta: Pustaka Azzam, h. 1

14 Ibnu Qudamah, Al-Mughni, ...., h. 559

Page 19: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Dalam kitab Fiqih Sunnah mendefinisikan jual beli adalah penukaran

benda dengan benda lain dengan jalan saling merelakan atau memindahkan hak

milik dengan adanya penggantinya dengan cara yang dibolehkan.”15

Kata bai‟

adalah pecahan dari kata baa‟un (barang), karena masing-masing pembeli dan

penjual menyediakan barangnya dengan maksud memberi dan menerima karena

keduanya berjabat tangan dengan lain. Atas dasar itulah, jual beli (bai‟)

dinamakan shafaqoh yang artinya transaksi yang ditandai dengan berjabat

tangan. Maal ( harta dan barang) itu sendiri menurut ulama Hanafi adalah

segala sesuatu yang disukai oleh tabiat manusia dan bisa disimpan sampai waktu

dibutuhkan. Berdasarkan hal inilah maka menurut ulama Hanafi, manfaat dan

hak-hak tidak termasuk kategori maal (harta), sementara bagi mayoritas ahli

fiqih hak dan manfaat termasuk harta yang bernilai. Pasalnya menurut mayoritas

ulama, tujuan akhir dari kepemilikan barang adalah manfaat yang

ditimbulkannya.

Jual beli juga merupakan suatu perbuatan tukar menukar barang dengan

barang atau uang dengan barang, tanpa tujuan mencari keuntungan. Hal ini

karena alasan orang menjual atau membeli barang adalah untuk suatu keperluan,

tanpa menghiraukan untung ruginya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

setiap perdagangan dapat dikatakan jual beli, tetapi tidak setiap jual beli dapat

15

Sayyid Sabiq. (2003). Fikih Sunnah, Jilid ke 12, Bandung: PT. Almaarif, h. 45

Page 20: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

dikatakan perdagangan.16

Bahwa inti jual beli ialah suatu perjanjian tukar

menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela di antara

kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain

menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan

syara‟ dan disepakati.17

2. Dasar Hukum Jual Beli

a. Al-Quran

ب قو ان زي إل ك ثب ل قي انش أكه نك ان ز ظ ر ان ي طب تخج ط انش

جبء ي ثب ف و انش دش ع انج أدم الل ثب ع يثم انش ب انج ى قبنا إ ثأ عظخ ي

ي أيش إنى الل ى فه يب عهف ت فب ب سث ى ف ئك أطذبة ان بس عبد فأن

)انجقشاح : (. ٥٧خبنذ

Artinya : “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat

berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan

syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang

demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),

sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang

yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus

berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah

diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya

(terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba),

16

Ibnu Mas’ud. (2002). Fiqih Madzhab Syafi’i Edisi Lengkap Muamalah, Munakahat, Jinayat, CV. Pustaka Setia, Bandung, h.22

17 Hendi Suhendi. (2010). Fiqih Muamalah, Jakarta, Rajawali Pers, h.69

Page 21: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di

dalamnya.(Q.S. Al-Baqarah : 275)”18

Quraish Shihab menafsirkan ayat di atas dalam bukunya yaitu jual

beli adalah transaksi yang menguntungkan. Keuntungan yang pertama

diperoleh melalui kerja manusia, yang kedua yang menghasilkan uang

bukan kerja manusia dan jual beli menuntut aktivitas manusia.19

Riba adalah salah satu kejahatan jahiliyah yang amat hina. Riba

juga tidak sedikit juga dengan kehidupan orang beriman. Kalau di zaman

yang sudah-sudah ada yang melakukan itu, maka sekarang karena sudah

menjadi muslim semua, hentikanlah hidup yang hina itu. Kalau telah

berhenti, maka dosa-dosa yang lama itu habislah hingga itu, bahkan

diampuni oleh Allah.20

عذ فذركشا ٱل عشف ثكى فئرا أفضتى ي س كى جبح أ تجتغا فضلا ي ظ عه ن

)نجقشاح : ب ن ٱنض قجهۦ ن إ كتى ي كى ذى ب ٱركش ك شعش ٱنذشاو (.۹٨ٱن

Artinya : “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki

hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah

bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam.

Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang

ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu

benar-benar termasuk orang-orang yang sesat”. (Q.S. Al-Baqarah :

198)”21

18

Departemen Agama Republik Indonesia, ....., h. 48 19

Quraish Shihab, ...., h. 721 20

Haji Abdul Malik Abdul Karim Amrullah (HAMKA). (2001). Tafsir Al-Azhar, Padang: Yayasan Nurul Islam, h. 65

21 Departemen Agama Republik Indonesia, ....., h. 47

Page 22: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

تشاع ب تجبسحا ع تك كى ثبنجبطم إل أ انكى ث آيا ل تأكها أي ب ان ز أ

ب )انغبء : ا ثكى سد كب الل فغكى إ ل تقتها أ كى (.۹ي

Artinya :“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu. (Q.S. An-Nisa : 29)”22

Quraish Shihab menafsirkan ayat di atas dalam bukunya yaitu

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan, yakni

memperoleh harta yang merupakan sarana kehidupan kamu, diantara

kamu dengan jalan yang batil, yakni tidak sesuai dengan tuntunan syariat,

tetapi hendaklah kamu memperoleh harta itu dengan jalan perniagaan

yang berdasarkan kerelaan diantara kamu, kerelaan yang tidak melanggar

ketentuan agama.”23

b. As-Sunnah

Dalam hadits Rasulullah SAW juga disebutkan tentang

diperbolehkannya jual beli, sebagaimana hadits Rasulullah yang

menyatakan :

22

Departemen Agama Republik Indonesia, ....., h. 84 23

Quraish Shihab, ...., h.497

Page 23: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

طم الله عه عهى, عؤل : ان ج أ الله ع سفع سض سفب عخ ث ع

ا طذذ س. )سا انجض ع يجش كم ث جم ثذ م انش أي انكغت أطت ؟ قبل : ع

انذكى(.

Artinya : Dari Rifa‟ah bin Rafi‟i RA bahwasanya Nabi SAW

pernah ditanya, “Pekerjaan apa yang paling baik?”, maka Beliau

menjawab : “Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap

jual beli yang baik.” (H.R. Al-Bazzar dan dianggap shahih menurut

Hakim)”.24

3. Ijma’ ulama tentang Juali Beli

Para ulama fiqih dari dahulu sampai sekarang telah bersepakat

bahwa jual beli itu diperbolehkan, jika di dalamnya telah terpenuhi rukun

dan syarat. Alasannya karena manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan

hidupnya tanpa bantuan orang lain.25

Alasan inilah yang kemudian

dianggap penting, karena dengan adanya transaksi seseorang dapat

dengan mudah memiliki barang yang diperlukan dari orang lain.

24

Ibnu Hajar Al Asqalani. (2005). Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam, penerjemah Achmad Sunarto, Jakarta: Pustaka Amani, h. 206

25 Rachmat Syafei. (2001). Fiqih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, h. 75.

Page 24: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Selain itu, berdasarkan dasar hukum sebagaimana penjelasan di

atas bahwa jual beli itu hukumnya adalah mubah, yang artinya jual beli

itu diperbolehkan asalkan didalamnya memenuhi ketentuan yang ada

dalam jual beli. Oleh karena itu, praktik jual beli yang dilakukan manusia

sejak masa Rasulullah SAW, hingga saat ini menunjukkan bahwa umat

telah sepakat akan disyariatkannya jual beli.26

4. Syarat dan Rukun Jual Beli

a. Syarat Jual beli

Dalam jual beli terdapat beberapa syarat yang mempengaruhi sah

dan tidaknya akad tersebut. Diantaranya adalah syarat yang diperuntukan

bagi dua orang yang melaksanakan akad dan syarat yang diperuntukkan

untuk barang yang akan dibeli. Jika salah satu darinya tidak ada, maka

akad jual beli tersebut dianggap tidak sah. Adapun persyaratan yang harus

dipenuhi dalam akad jual beli sebagai berikut :

1) Syarat Terkait dengan Subjek Akad (aqid)

Aqid atau orang yang melakukan perikatan yaitu penjual

(pedagang) dan pembeli, transaksi jual beli tidak mungkin terlaksana

tanpa kedua belah pihak tersebut. Seseorang yang berakad terkadang

orang yang memiliki hak dan terkadang wakil dari yang memiliki hak.

26

Sayid Sabiq, ...., h. 46.

Page 25: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Ulama fiqih sepakat bahwa orang yang melakukan jual beli harus

memenuhi syarat sebagai berikut :

1) Aqil (Berakal)

Hendaknya dilakukan oleh orang yang berakal atau tidak hilang

kesadarannya, karena hanya orang yang sadar dan sehat akalnya yang

sanggup melangsungkan transaksi jual beli secara sempurna, ia mampu

berfikir logis. Oleh karena itu anak kecil yang belum tahu apa-apa dan

orang gila tidak dibenarkan melakukan transaksi jual beli tanpa

pengawasan dari walinya, dikarenakan akan menimbulkan berbagai

kesulitan dan akibat-akibat buruk seperti penipuan dan sebagainya.

Firman Allah :

ى ٱكغ ب ى ف ٱسصق ب ا نكى ق نكى ٱن تى جعم ٱل ب ء أي ل تؤتا ٱنغف

عشفاب لا ي ى ق قنا ن (. ٧)انغبء :

Artinya : “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang

belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang

dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian

(dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (Q.S

An-Nisa : 5)”27

27

Departemen Agama, ...., h 115

Page 26: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Isi kandungan ayat di atas menjelaskan bahwa janganlah kalian

serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, yang tidak

bisa mengatur harta benda.

2) Kehendak Sendiri

Hendaknya transaksi ini didasarkan pada prinsip-prinsip taradli

(rela sama rela) yang didalamnya tersirat makna muhtar, yakni bebas

melakukan transaksi jual beli dan terbebas dari paksaan dan tekanan, jual

beli yang dilakukan bukan atas dasar kehendaknya sendiri adalah tidak

sah.28

Prinsip ini menjadi pegangan para fuqaha, dengan mengambil

sandaran firman Allah SWT:

تشاع تجبسحا ع تك كى ثبنجبطم إل أ انكى ث آيا ل تأكها أي ب ان ز ب أ

ب )انغبء : ا ثكى سد كب الل فغكى إ ل تقتها أ كى (.۹ي

Artinya :“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu. (Q.S. An-Nisa : 29) ”29

28

Hamzah Ya’qub. (2002). Kode Etik Dagang Menurut Hukum Islam, CV Diponegoro, Bandung, h. 81

29 Departemen Agama Republik Indonesia, ....., h. 84

Page 27: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Berdasarkan isi kandungan ayat di atas menjelaskan bahwa

larangan memakan harta yang berada di tengah mereka dengan batil itu

mengandung makna larangan melakukan transaksi atau perpindahan harta

yang tidak mengantar masyarakat kepada kesuksesan bahkan

mengantarkannya kepada kebejatan dan kehancuran, seperti praktik-

praktik riba, perjudian, jual beli yang mengandung penipuan, dan lain-

lain.30

Penghalalan Allah SWT terhadap jual beli itu mengandung dua

makna, salah satunya adalah bahwa Allah SWT mengahalalkan setiap jual

beli yang dilakukan oleh dua orang pada barang yang diperbolehkan

untuk diperjualbelikan atas dasar sama suka.31

3) Tidak Pemboros (Tidak Mubazir)

Tidak pemboros disini adalah para pihak yang mengikatkan diri

dalam perjanjian jual beli tersebut bukanlah manusia yang boros

(mubazir), sebab orang yang boros di dalam hukum Islam dikategorikan

sebagai orang yang tidak cakap bertindak, maksudnya dia tidak dapat

melakukan sendiri suatu perbuatan hukum walaupun kepentingan hukum

itu menyangkut kepentingannya sendiri. Orang boros (mubazir) di dalam

30

M. Quraish Shihab. (2000). Tafsir Al-Mishbah Cet. Ke-1, Ciputat: Penerbit Lentera hati, h. 413

31 Imam Syafi‟i Abu Abdullah Muhammad bin Idris. (2013). Ringkasan kitab Al

Umm, penerjemah: Imron Rosadi, Amiruddin dan Imam Awaluddin, Jilid 2, Jakarta: Pustaka Azzam, h. 1

Page 28: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

perbuatan hukum berada di bawah pengampunan atau perwalian. Setiap

yang melalukan perbuatan hukum untuk keperluannya adalah

pengampunya atau walinya.32

Pemborosan dimaksud yaitu berlebih-

lebihan. Sebagaimana terdapat dalam Firman Allah SWT surat al- Isra

ayat 27 yang berbunyi :

ا )العشأ : نشثۦ كفساط ٱنش كب ط ٱنش ا إخ كب س جز ٱن (.٥إ

Artinya:“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-

saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

(Q.S.Al-Isra‟ : 27)” 33

Berdasarkan isi kandungan dari ayat di atas yaitu sebab orang-

orang yang menghambur-hamburkan harta secara berlebihan (boros)

adalah saudara- saudara setan. Mereka menerima godaan manakala setan-

setan memperdaya mereka agar terjerumus dalam kerusakan dan

membelanjakan harta secara tidak benar. Kebiasaan setan adalah selalu

kufur terhadap nikmat Tuhan.

4) Baligh

32

Chairuman Pasribu. (2006). Hukum Perjanjian Dalam Islam, Cet-2, Jakarta: Sinar Grafika, h. 36

33 Departemen Agama RI, Al quran dan terjemahnya, ...., h. 284

Page 29: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Baligh menurut hukum Islam (fiqh), dikatakan baligh (dewasa

apabila telah berusia 15 tahun bagi anak laki-laki dan telah datang (haid)

bagi anak perempuan, oleh karena itu transaksi jual beli yang dilakukan

anak kecil adalah tidak sah dengan demikian bagi anak-anak yang sudah

dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk, akan tetapi ia belum

dewasa (belum mencapai usia 15 tahun dan belum bermimipi atau belum

haid), menurut sebagian ulama bahwa anak tersebut diperbolehkan untuk

melakukan perbuatan jual beli, khususnya untuk barang-barang kecil dan

tidak bernilai tinggi.

2) Syarat Yang Terkait Objek Akad (Ma’qud ‘Alaih)

Objek atau benda yang menjadi sebab terjadinya transaksi jual

beli, dalam hal ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Suci atau bersih barangnya

Objek atau barang yang diperjualbelikan bukanlah barang yang

dikategorikan barang yang najis atau barang yang diharamkan oleh

syara‟. Barang yang diharamkan seperti minuman keras, dan kulit

binatang yang belum disamak (menyucikan kulit hewan). Hal ini

sebagaimana hadits Rasulullah SAW bersabda :

الأطبو . فقم ب سعل الل ضش انخ تخ ان ش ع انخ و ث سعن دش الل إ

ب غتظجخ ث ب انجهد ، ث ذ ، ب انغف ب طهى ث تخ فئ شذو ان ، أسأ

Page 30: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

ان بط . فقبل دشاو. ثى قبل سعل الل صلى الله عليه وسلم –ل ، ذ رنك – » ع قبتم الل

)سا ثخبسي ه ثى ثبع فأكها ث ب ج و شذي ب دش ن الل د ، إ ان

يغهى(.

Artinya :”Sesungguhnya, Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli

khamar, bangkai, babi, dan patung.” Ada yang bertanya, “Wahai

Rasulullah, apa pendapatmu mengenai jual beli lemak bangkai,

mengingat lemak bangkai itu dipakai untuk menambal perahu,

meminyaki kulit, dan dijadikan minyak untuk penerangan?” Nabi

shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh! Jual beli lemak

bangkai itu haram.” Kemudian, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam

bersabda, “Semoga Allah melaknat Yahudi. Sesungguhnya, tatkala

Allah mengharamkan lemak bangkai, mereka mencairkannya lalu

menjual minyak dari lemak bangkai tersebut, kemudian mereka

memakan hasil penjualannya.” (HR. Bukhari no. 2236 dan Muslim)”34

Oleh sebab itu sebagaimana yang telah ditegaskan dalam hadits di

atas, maka objek dari jual-beli hendaklah barang yang bersih (suci) baik

zat maupun sifatnya.

2) Dapat dimanfaatkan

Imam Syafi‟i menyatakan bahwa setiap binatang buas yang tidak

dapat diambil manfaatnya, seperti burung rajawali, burung nasar (burung

pemakan bangkai), dan burung bughats (sejenis burung kecil); ataupun

beberapa jenis burung yang tidak dapat diburu dan tidak dapat dimakan

34

Al Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, No. Hadits 2015, h.841

Page 31: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

dagingnya tidak boleh diperjualbelikan dengan cara utang ataupun dengan

cara lainnya. Begitu pula dengan binatang yang tidak bermanfaat seperti

tikus kecil, tikus besar, dan cicak, juga tidak boleh (haram) untuk

diperjualbelikan.35

Para fuqaha lainnya, seperti yang dikemukakan Ibnu Wahb dari

kalangan Malikiyah mempunyai pendapat yang sama dengan Imam

Syafi‟i dengan merujuk kepada hadits yang riwayat Jabir RA yang

berbunyi : 36

عجذ أث ثكش ث بة، ع ش اث عف، أخجشب يبنك، ع ث دذ ثب عجذ الل

طه ى الله سعل الل : )أ ع الل ظبسي سض أث يغعد الأ ، ع د انش

انكب ا ده ، ش انجغ ي انكهت، ث ى ع عه ى (. )سا عه

(نجخبسي(.

Artinya: “Diceritakan Abdullah Bin Yusuf mengabarkan kepada

Malik, dari Bin Syihab, dari Abu Bakar Bin Abdurrahman, dari Abi

Mas‟ud Bin Anshori RA bahwa Nabi Muhammad SAW melarang uang

hasil penjualan anjing, upah pelacur, dan bayaran dukun. (H.R. Bukhari

Muslim)”37

35

Imam Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, ...., h. 12 36 Ibnu Rusyd. (2000). Bidayatu’l Mujatahid, Terjemah oleh M.A.

Abdurrahman dan A. Haris Abdullah, Juz III, Semarang: Asy-Syifa, h. 7 37

Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, .....,No. Hadits 2097, h. 841

Page 32: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

3) Milik Orang Yang Melakukan Akad

Maksudnya adalah bahwa orang yang melakukan transaksi jual

beli atas suatu barang adalah pemilik sah dari barang tersebut atau orang

yang telah mendapatkan izin dari pemilik sah nya barang tersebut.

Dengan demikian, jual beli barang oleh seseorang yang bukan pemilik sah

atau berhak berdasarkan kuasa si pemilik sah, dipandang sebagai jual beli

yang batal.

4) Dapat Diserahkan

Maksudnya adalah bawaan barang yang ditransaksikan dapat

diserahkan pada waktu akad terjadi, tetapi hal itu tidak berarti bahwa

harus diserahkan seketika. Maksudnya adalah objek jual beli harus dapat

dihitung pada waktu penyerahannya secara syara‟ dan rasa.

Oleh karena itu, sesuatu yang tidak dapat dihitung pada waktu

penyerahannya tidak sah dijual, seperti menjual ikan yang berada di

dalam air, menjual janin yang masih ada di dalam kandungan induknya

dan menjual burung yang sedang terbang dan tidak diketahui kembali

ketempatnya. Rasulullah SAW telah bersabda :

سعل الل أطبثع ثهلا فقبل -صلى الله عليه وسلم-أ ب فبن يش عهى طجشح طعبو فأدخم ذ ف

زا ب طبدت انط عبو » . قبل «.يب بء ب سعل الل أفل » قبل أطبثت انغ

ظ يى )سا يغهى( غش فه ق انط عبو كى شا ان بط ي « جعهت ف

Page 33: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Artinya: “Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam pernah

melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya

ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang

basah, maka pun beliau bertanya, “Apa ini wahai pemilik

makanan?” Sang pemiliknya menjawab, “Makanan tersebut

terkena air hujan wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Mengapa

kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia

dapat melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia

bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim).”38

5) Dapat Diketahui Barangnya

Maksudnya adalah barang yang diketahui oleh penjual dan

pembeli, yaitu mengenai bentuk, takaran, sifat, dan kualitas barang.

Apabila dalam suatu transaksi keadaan barang dan jumlah harganya tidak

diketahui, maka perjanjian tersebut tidak sah karena perjanjian tersebut

mengandung unsur penipuan (gharar).

6) Barang Yang Ditransaksikan Ada Ditangan

Maksudnya adalah bahwa objek akad harus telah wujud pada

waktu akad diadakan penjualan atas barang yang tidak berada dalam

penguasaan penjual adalah dilarang, karena ada kemungkinan kualitas

barang sudah rusak atau tidak dapat diserahkan sebagaimana perjanjian.39

b. Rukun Jual Beli

38

Imam Muslim, Shahih Muslim, Juz I, Al-Qona’ah, h. 658 39

Chairuman Pasaribu dan Suwardi, ...., h. 38

Page 34: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Jika suatu pekerjaan tidak dipenuhi rukun dan syaratnya maka

pekerjaan itu akan batal karena tidak sesuai dengan ketentuan syara‟.40

Dalam pekerjaan (jual beli) juga ada rukun dan syarat yang harus

dipenuhi agar jual beli dinyatakan sah atau tidak berdasarkan syara‟. Jadi,

jika tidak terpenuhi rukun dan syarat jual beli maka tidak sah jual belinya.

Adapun rukun dalam jual beli antara lain : 41

a. )ذ Akad atau dua pihak yang berakad, dalam hal ini penjual)انعق

dan pembeli.

Penjual, yaitu pemilik harta yang menjual barangnya, atau orang

yang diberi kuasa untuk menjual harta orang lain. Penjual haruslah

cakap dalam melakukan transaksi jual beli (mukallaf). Pembeli,

yaitu orang yang cakap yang dapat membelanjakan hartanya

(uangnya).

b. ) ها د عا atau objek akad adalah sesuatu yang dijadikan akad)يق

yang terdiri dari harga dan barang yang diperjualbelikan.

c. ) atau lafadz akad (ijab qabul) yaitu persetujuan antara pihak)طغ

penjual dan pihak pembeli untuk melakukan transaksi jual beli,

dimana pihak pembeli menyerahkan uang dan pihak penjual

menyerahkan barang (serah terima), baik transaksi menyerahkan

40

Rachmat Syafe’i. (2000). Fiqih Mu’amalah, Bandung: Pustaka Setia, h. 76 41

A. Khumedi Ja‟far, ...., h. 141

Page 35: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

barang lisan maupun tulisan. Para ulama menerangkan bahwa

rukun jual beli ada 3 (tiga), yaitu:

1) Pelaku transaksi, yaitu penjual dan pembeli;

2) Objek transaksi, yaitu harga dan barang

3) Akad (transaksi), yaitu segala tindakan yang dilakukan oleh kedua

belah pihak yang menunjukkan mereka sedang melakukan

transaksi, baik tindakan itu berbentuk kata-kata maupun

perbuatan. 42

c. Macam-Macam Juali Beli

1. Ulama Hanafiyah membagi jual beli dari segi sah dan tidak sahnya

menjadi tiga bentuk yaitu : 43

a. Jual beli yang shahih

Suatu jual beli dikatakan sebagai jual beli yang shahih apabila jual

beli itu disyariatkan, memenuhi rukun dan syarat yang ditentukan, bukan

milik orang lain.

b. Jual beli yang batil

42

Madani. (2013). Fiqih Ekonomi Syariah: Fiqih Muamalah, Cet. Ke-2, Jakarta: Kencana, h. 102

43 Nasrun Haroen. (2000) Fiqih Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, h

121-129

Page 36: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Jual beli dikatakan jual beli yang batil apabila salah satu atau

seluruh rukunnya tidak terpenuhi, atau jual beli tersebut pada dasar dan

sifatnya tidak disyari‟atkan atau barang yang dijual adalah barang-barang

yang diharamkan syara‟. Jenis-jenis jual beli yang batil antara lain :

1) Jual Beli Yang Barangnya Tidak Ada (Bai‟ Ma‟dum)

Bai‟ ma‟dum (jual beli yang barangnya tidak ada) yang

didalamnya terdapat unsur ketidakjelasan adalah batil. Seperti menjual

anak unta yang masih dalam kandungan dan menjual buah yang masih

dipohon (belum matang), karena Nabi SAW melarang jual beli anak

ternak yang masih dalam kandungan dan melarang pula jual beli buah

yang masih dipohon (belum matang).

2) Jual Beli Yang Barangnya Tidak Dapat diserahkan Pada Pembeli

(Bai‟ Ma‟jus Taslim)

Empat mazhab bersepakat menetapkan bahwa sesungguhnya

tidaklah terjadi akad jual beli ma‟juz at-tasliim ( Jual beli dimana objek

transaksinya tidak bisa diserah terimakan) ketika berakad sekalipun

harta/benda/barang tersebut adalah miliknya sendiri, seperti

memperjualbelikan burung yang terbang dari pemiliknya. Walaupun bisa

mendatangkan barang saat di majelis akad, tetap dianggap tidak boleh

karena ada unsur batil. Batalnya akad dapat pula terjadi apabila harga

Page 37: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

(barang pengganti) tidak dapat diserahkan karena jika harga (barang

pengganti) tersedia.

3) Jual Beli Yang Mengandung Unsur Penipuan (Gharar)

Menurut bahasa makna al-gharar adalah, al-khathr (pertaruhan)

dan al khida‟ (penipuan). Secara istilah adalah jual beli yang hukumnya

terbatasi. Jadi bai‟ gharar adalah jual beli yang mengandung spekulasi

yang terjadi antara kedua orang yang berakad, menyebabkan hartanya

hilang, atau jual beli sesuatu yang masih hambar, tidak jelas wujud atau

batasanya, disepakati pelarangannya.

4) Jual Beli Benda-Benda Najis

Para Ulama bersepakat akan tidak adanya akad jual beli bagi

khamar, babi, bangkai dan darah. Karena semuanya itu tidak mengandung

harta.

5) Jual Beli al-„arbun

Yaitu jual beli yang bentuknya dilakukan melalui perjanjian,

pembeli membeli sebuah barang dan uangnya seharga barang diserahkan

kepada penjual, dengan syarat apabila pembeli tertarik dan setuju maka

jual beli sah. Akan tetapi apabila pembeli tidak setuju dan barang

dikembalikan, maka uang yang telah diberikan kepada penjual, menjadi

hibah bagi penjual. Kebanyakan fuqaha melarangnya dengan alasan

Page 38: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

bahwa jual beli termasuk bab kesamaran dan pertaruhan, juga memakan

harta orang lain tanpa imbalan.44

6) Jual Beli Air (Bai‟ Maa‟)

Air sungai, air danau, air laut, dan air yang tidak dimiliki

seseorang merupakan hak bersama umat manusia tidak boleh

diperjualbelikan.

c. Jual Beli Fasid

Jual beli fasid adalah jual beli yang rusak dan apabila kerusakan

itu menyangkut harga barang dan boleh diperbaiki. Jenis-jenis jual beli

fasid, antara lain:

1) Jual Beli Yang Tidak Jelas/Tidak Diketahui Barangnya (Bai‟ Majhul).

Yaitu jual beli yang barangnya secara global tidak dapat

diketahui, dengan syarat kemajhulannya bersifat menyeluruh. Akan

tetapi, apabila kemajhulannya bersifat sedikit, maka jual belinya sah.

2) Jual Beli Yang Tergantung Atas Suatu Syarat dan Jual Beli Al Mudhaf

(Menambahi Ijab).

Jual beli mualaq al syartin adalah jual beli yang wujudnya

tergantung pada sesuatu yang lain, memungkinkan sekali saat ijabnya

menggunakan kata-kata ta‟liq (menggantung) misalnya: akan, jika,

44 Ibnu Rusyd. (2000). Bidayatu’l Mujatahid. Terjemah oleh M.A.

Abdurrahman dan A. Haris Abdullah, Juz III, Asy-Syifa, Semarang: Pustaka Media, h. 80

Page 39: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

apabila, kapan dan lainya. Seperti ungkapan: “Akan kujual rumah ini

apabila fulan sudah pulang dari bepergiannya atau apabila fulan menjual

rumahnya kepadaku”. Jual beli mudhaf adalah jual beli yang ijabnya

ditambah-tambahi sampai masa yang akan datang, misal : “Aku jual

rumah ini pada awal tahun baru segini”. Inilah kedua jual beli yang fasid

menurut Hanafiyah, keduanya batal menurut yang lain, karena jual beli

itu akad kepemilikannya ditentukan pada waktu itu juga, tidak menambah

temponya hingga masa yang akan datang.

3) Jual Beli Harta Yang Tidak Ada/Tidak Terlihat Barangnya (Ba‟i

„Ainul Gho‟ibah Au Ghoiru Mari‟ah)

„Ainul ghoibah adalah harta pilihan yang dimiliki oleh penjual,

yang wujudnya nyata, namun tidak terlihat. Hanafiyah membolehkan

walaupun tanpa diketahui sifatnya sekalipun dengan syarat khiyar seperti

jual beli barang yang ada di dalam kotak atau tertutup dan lainya. Apabila

ketika melihat berang tersebut kemudian membatalkan transaksi maka

dibolehkan.

4) Jual Beli Bagi Orang Yang Buta (Bai‟ Al „A‟ma Wa Syiro‟uhu)

Jumhur ulama membolehkanya dalam berakad jual beli, ijarah

(sewa), rahn (gadai) dan hibah (pemberian). Dia berhak melakukan

khiyar apabila mengetahui jenis, bau atau melalui daya rasanya. Atau

Page 40: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

mungkin barangnya disifati seperti sifat buah-buahan yang masih berada

di pohon, karena sifat harus menjelaskan hakikat barang yang akan

diperjual belikan, maka terjadilah kesamaran dalam jual beli bagi orang

orang yang dapat melihat. Akan tetapi tidak ditetapkan oleh Hanafiyah

dan Malikiyah khiyar melihat bagi penjual secara mutlaq. Dalam keadaan

buta atau melihat Syafi‟iyah tidak memperbolehkannya (orang buta),

kecuali ia pernah melihat sesuatu sebelum kebutaanya, barang yang tidak

berubah seperti besi dan selainya, sehingga ia dihukumi kurang dalam

mengidentifikasi dengan baik, maka barang yang akan dijual belikan

baginya dianggap sebagai barang yang majhul.

5) Jual Beli Barang Haram (Bai‟ Bi Tsaman Al Muharom)

Khamr, babi, bangkai, dan darah adalah fasid karena tidak

mangandung manfaat secara syar‟i.

6) Jual Beli Tunai Dan Tunda (Bai‟Inah wa Bai‟ Al Ajal)

Abu Hanifah, Syafi‟iyah dan Dhohiriyah menshahihkan jual beli

inah secara dahirnya, karena terpenuhi rukunya yaitu ijab dan qobul

menurut Abu Hanifah, dan rukun-rukunnya terpenuhi menurut yang

lainya, tentunya dengan meninggalkan urusan niat dan menyerahkanya

kepada Allah ta‟ala untuk menghukumi pelakunya. Perlu diketahui bahwa

ternyata jual beli inah ini, menurut selain mazhab Malikiyah disebut-

Page 41: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

sebut dengan jual beli ajal, yaitu yang mengandung siasat menjurus

kepada riba, yaitu seseorang menjual barang dengan pembayaran

bertempo. Kemudian membelinya lagi pada saat itu juga, Jual beli ini

disebut inah karena pemilik barang bukan menginginkan menjual barang,

tetapi yang diinginkannya adalah „ain (uang) atau karena penjual kembali

memiliki „ain (benda) yang dia jual pada waktu itu juga. Sebaliknya si

pemilik barang menjual sesuatu barang kepada orang lain dengan sistem

tempo, kemudian setelah itu barang tersebut dibeli lagi oleh pemilik

barang tadi dengan tunai namun dengan harga yang lebih murah dari pada

harga pertama waktu ia jual.

7) Jual Beli Anggur Untuk DiJadikan Khamar (Bai‟ Inab Liashiril Khamr).

8) Dua Akad Dalam Satu Jual Beli Atau Dua Syarat Pada Satu Jual Beli

(Baiatani Fi Bai‟atin Aw Syarthani Fi Bai‟in Wahid)

Jual beli dengan dua syarat. Misalnya seperti ungkapan pedagang yang

mengatakan, “Jika tunai harganya Rp 50.000, dan jika berutang harganya Rp

75.000”.

9) Jual Beli Yang Barang dan Sifatnya Bagian Dari Yang Dimaksud

(Bai‟ul Atba Wal Aushof Binahwi Maqsud)

Page 42: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Jual beli barang yang sama sekali tidak dapat dipisahkan dari

satuannya. Misalnya membeli tanduk kerbau pada kerbau yang masih

hidup

10) Jual Beli Buah-Buahan Atau Pertanian Yang Belum Berbuah

(Ba‟i At Tsamar Aw Az Zuru‟ Qobla Wujudiha Aw Sholahiha)

d. Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam

1. Telarang Sebab Ahliyah (Ahli Akad)

Ulama telah sepakat bahwa jual beli dikategorikan shahih apabila

dilakukan oleh orang yang baligh, berakal, dapat memilih dan mampu

ber-tasharruf (mengelola) secara bebas dan baik. Mereka yang dipandang

tidak sah jual belinya adalah sebagai berikut :

a. Orang Gila

Maksudnya bahwa jual beli yang dilakukan oleh orang yang gila

tidak sah, berdasarkan kesepakatan ulama, karena tidak memiliki sifat

ahliyah (kemampuan) dan disamakan dengannya orang yang pingsan,

mabuk, dan dibius.

b. Anak Kecil

Ulama fiqih sepakat bahwa jual beli anak kecil (belum mumayyiz)

dipandang tidak sah, kecuali dalam perkara-perkara ringan atau sepele.

Menurut ulama Syafi‟iyyah jual beli anak mumayyiz yang belum baligh,

Page 43: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

tidak sah sebab tidak ada ahliyah (kecakapan hukum). Adapun menurut

ulama Malikiyah, Hanafiyah, dan Hanabilah, jual beli anak kecil

dipandang sah jika diizinkan oleh walinya. Mereka beralasan, salah satu

cara untuk melatih kedewasaan adalah dengan memberikan keleluasaan

untuk jual beli, juga sekaligus pengamalan atas firman Allah SWT yang

berbunyi :

ى أ ا إن ى سشذاا فذدفع ءاغتى ي ى دت ى إرا ثهغا ٱنكبح فئ ٱثتها ٱنت ى ن ي

فق ي كب غب فهغتعفف ي كب ا أ كجشا ثذاسا ب إعشافاب ل تأكه ا شا

دغ كفى ثذل ى ذا عه ى فأش ن ى أي عشف فئرا دفعتى إن تا فهأكم ثذن

(.٦)انغبء :

Artinya : “Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur

untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah

cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada

mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak

yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-

gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa

(di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan

diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang

miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut.

Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka

hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi

mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian

itu) (Q.s. Annisa : 6)45

c. Orang Buta

45

Departemen Agama RI, ....., h. 80

Page 44: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Jumhur ulama sepakat bahwa jual beli yang dilakukan orang buta

sah juka diterangkan sifat barang yang mau dibeli, karena adanya rasa

rela. Sedangkan menurut ulama Syafi‟iyah tanpa diterangkan sifatnya

dipandang batil dan tidak sah, karena ia dianggap tidak bisa membedakan

barang yang jelek dan baik walaupun diterangkan sifatnya tetap

dipandang tidak sah.

d. Orang yang Terpaksa

Menurut ulama Hanafiyah, berdasarkan pengkajian, jual beli yang

dipaksa bersifat menggantung dan tidak berlaku. Jika orang yang

dipaksa membolehkannya setelah terlepas dari paksaan, maka jual belinya

berlaku.

e. Fudhuli

Jual beli fudhul yaitu jual beli milik orang lain tanpa seizin

pemiliknya, oleh karena itu, menurut para ulama jual beli yang demikian

dipandang tidak sah, sebab dianggap mengambil hak orang lain

(mencuri). Ulama Malikiyah berpendapat bahwa jual beli semacam ini

diperbolehkan, karena mereka menafsirkan jual beli tersebut kepada

pembelian untuk dirinya dan bukan orang lain dan menurut ulama yang

lain mengkategorikan ini ke dalam jual beli untuk dirinya sendiri. Para

ulama sepakat bahwa jual beli fudhul tidak sah .

Page 45: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

f. Jual Beli Terhadap Orang yang Terhalang (sakit, bodoh, atau

pemboros)

Maksud terhalang di sini adalah terhalang karena kebodohan,

bangkrut ataupun sakit. Jual beli orang yang bodoh yang suka

menghamburkan hartanya, menurut pendapat ulama Malikiyah,

Hanafiyah dan pendapat paling shahih di kalangan Hanabilah, harus

ditangguhkan. Menurut ulama Syafi‟iyah, jual beli tersebut tidak sah

sebab tidak ada ahli dan ucapannya dipandang tidak dapat dipegang.

Begitu pula ditangguhkan jual beli orang yang sedang bangkrut

berdasarkan ketetapan hukum, menurut ulama Malikiyah dan Hanafiyah

sedangkan menurut ulama Syafi‟iyah dan Hanabilah, jual beli tersebut

tidak sah. Menurut jumhur selain Malikiyah, jual beli orang sakit parah

yang sudah mendekati mati hanya dibolehkan sepertiga dari hartanya

(tirkah), dan bila ingin lebih dari sepertiga, jual beli tersebut

ditangguhkan kepada izin ahli warisnya. Menurut Ulama Malikiyah,

sepertiga dari hartanya hanya dibolehkan pada harta yang tidak bergerak

seperti rumah, tanah dan lain-lain.

g. Jual beli Mulja‟

Jual beli Mulja‟ yaitu jual beli yang dilakukan oleh orang yang

sedang dalam bahaya. Jual beli yang demikian menurut kebanyakan

Page 46: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

ulama tidak sah, karena dipandang tidak normal sebagaimana yang terjadi

pada umumnya.

e. Jual Beli Terlarang Ma’qud Alaih

Secara umum, ma‟qud alaih adalah harta yang dijadikan alat

pertukaran oleh orang yang akad, yang biasa disebut mabi‟ (barang

jualan) dan harga. Ulama fiqih sepakat bahwa jual beli dianggap sah

apabila ma‟qud alaih adalah barang yang tetap atau bermanfaat,

berbentuk, dapat diserahkan, dapat dilihat oleh orang-orang yang akad,

tidak bersangkutan dengan milik orang lain, dan tidak ada larangan dari

syara‟.

a. Jual beli benda yang tidak ada atau dikhawatirkan tidak ada

Jumhur ulama sepakat bahwa jual beli barang yang tidak ada atau

dikhawatirkan tidak ada adalah tidak sah.46

Karena dapat menimbulkan

kekhawatiran dari penjual dan pembelinya.

b. Jual beli barang yang tidak dapat diserahkan

Jual beli barang yang tidak dapat diserahkan, seperti burung yang

ada di udara atau ikan yang ada di air tidak berdasarkan ketetapan syara‟.

c. Jual beli gharar

46

Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, ....., h. 97

Page 47: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Jual beli gharar yaitu jual beli barang yang mengandung kesamaran.

Menurut Sayyid Sabiq, yang dimaksud dengan jual beli gharar ialah semua jenis

jual beli yang mengandung jahalah (kemiskinan) atau mukhatarah (spekulasi)

atau qumaar (permainan taruhan).47

d. Jual beli najis dan yang dihukumi najis

Barang yang dihukumkan najis dan yang terkena najis ulama sepakat

tentang larangan jual beli barang yang najis, seperti khamar, babi, bangkai, dll.

Akan tetapi, mereka berbeda pendapat tentang barang yang terkena najis (al-

mutanajis) yang tidak mungkin dihilangkan, seperti minyak yang terkena

bangkai tikus. Ulama Hanafiyah membolehkannya untuk barang yang tidak

untuk dimakan, sedangkan ulama Malikiyah membolehkannya setelah

dibersihkan.

Mereka berbeda pendapat juga tentang barang yang terkena najis atau

tidak bisa dihilangkan, seperti kotoran kerbau, kambing, sapi, dan ayam, karena

benda-benda tersebut membawa manfaat sebagai pupuk. Mengingat tidak ada

dalil yang jelas mengenai hukum jual beli benda najis seperti kotoran hewan di

dalam Al-Quran. Akan tetapi, hal ini sudah dianggap umum oleh sebagian

masyarakat, misalnya saat ini yang terjadi adalah jual beli pupuk kandang yang

tidak lain untuk menyuburkan tanaman agar mendapatkan hasil yang maksimal.

47

Sayyid Sabiq,.....,h. 74

Page 48: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Sebagian ulama yang berpandangan hukumnya boleh dan ada pula yang tidak.

Pendapat para fuqaha antara lain :

1) Imam Hanafiyah

Bahwa jual beli kotoran hewan dan manusia yang murni (tanpa

dicampur dengan yang lain) adalah makruh. Akan tetapi diperbolehkan

menjual kotoran hewan karena bisa dimanfaatkan dan untuk

menyuburkan tanaman karena kotoran hewan dianggap sesuatu yang

bernilai (maal) meskipun pada dasarnya hukum asal kotoran hewan

adalah najis.48

Sebagaimana disebutkan Imam Syamsudin Al-Syarkhasi

murid Imam Hanifah di dalam kitab Al-Mabsuth, beliau berpendapat

bahwa apabila didalam jual beli itu terdapat manfaat untuk orang yang

berakad atas jual beli maka diperbolehkan.49

Ketentuan menurut Imam

Hanifah, semua yang bisa dimanfaatkan dan halal menurut agama maka

boleh saja menjualnya. Karena pada dasarnya semua benda yang

diciptakan untuk kepentingan manusia.50

2) Imam Syafi‟i

Imam Syafi‟i berpendapat bahwa benda yang diperjuabelikan

harus suci. Sehingga dalam jual beli kotoran hewan tidak diperbolehkan

48

WahbahAz-Zuhaili, ...., h. 117 49

Syamsuddin Al-Syarkhasi. (2001). Al-Mabsuth, Juz 13, Dar Al-fikr, Beirut, h.15 50

Wahbah Az-Zuhaili, ...., h. 117

Page 49: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

karena didalam kotoran hewan terdapat unsur-unsur najis baik itu hewan

yang boleh dimakan maupun kotoran hewan yang haram untuk

dimakan.51

Menurut Imam Syafi‟i benda-benda najis bukan hanya tidak

boleh diperjualbelikan, akan tetapi juga tidak sah untuk diperjualbelikan

untuk diperjualbelikan.

Demikian pula dalam buku Muhammad wafa yang berjudul Bay‟

Al-A‟yan Al-Muharramat Fi Al-Fiqh Al-Islami wa Al-Qanun Al-Wadhi

beliau juga mengemukakan pendapat Imam Syafi‟i, bahwa penjualan

kotoran hewan tidak bolehkan karena termasuk najis. Sebagaimana sudah

dijelaskan sebelumnya tentang larangan Nabi Muhammad SAW (terhadap

umatnya) yang mengharamkan penjual benda najis yang

dianalogikannya.52

Sebagimana Hadits sebagai berikut :

بب. )سا أث أكه ب و فجب ع ى انشذ و عه الله دش د أ الله ان نع

انجخبسي يغهى(.

51

Syaikh al-Allamah Muhammad bin Abdurrahman ad-Dimasyq. (2013). Fiqih Empat Mazdhab, diterjemah oleh Abdullah Zaki Alkaf, Bandung: Hasyimi, h. 207.

52 Jaih Mubarok. (2001). Fiqih Kotemporer dalam Bidang Peternakan, Bandung:

Pustaka Seni, h. 101

Page 50: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Artinya : “Allah SWT telah melaknat orang-orang Yahudi,

lantaran telah diharamkan lemak hewan, namun mereka memperjual-

belikannya dan memakan hasilnya. (HR. Bukhari dan Muslim)” 53

Menurut beliau hadits-hadits di atas tidak menyebutkan tentang

penjualan kotoran hewan. Imam Syafi‟i mengatakan bahwa kotoran

hewan yang dagingnya halal dimakan di qiyaskan kepada kotoran hewan

yang dagingnya haram dimakan sebagaimana hukumnya najis menurut

ijma‟ (kesepakatan) para ulama maka dengan demikian juga pada kotoran

hewan yang dagingnya halal dimakan hukumnya najis. Hal ini karena

seluruh kotoran sama-sama memiliki sifat kotor (jijik) menurut tabiat

manusia yang masih normal, dikarenakan bau yang busuk.

Sehingga Syafi‟i tidak membolehkan semua benda najis karena

boleh tidaknya dijual suatu barang tergantung bersihnya tidaknya barang

tersebut. Dengan demikian, semua yang bersih artinya yang

diperbolehkan oleh agama untuk digunakan maka ia bisa dijual menurut

Syafi‟i.54

Adapun yang menjadi dasar dan dalil kebolehan pelaksanaan

jual beli kotoran hewan tersebut yaitu berdasarkan hadis Nabi

Muhammad Saw yang berbunyi :

ب دشو ت, فقبل : أ ب ي : ا ؟ فقبن تفعتى ث فب ب فذ ثغت ل أخزتى أبث أكهب

53

Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, ....., h. 853 54

Wahbah Az-Zuhaili, ...., h. 118

Page 51: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Artinya: “Mengapa tidak kamu ambil kulitnya, kemudian kamu samak

dan memanfaatkanya?, mereka menjawab, bahwasanya yang dilarang itu

memakannya. (HR. Bukhari Muslim)”.55

Pengertian hadits ini menjelaskan bahwa yang diperbolehkan hanyalah

memanfaatkanya bukanlah memakannya, jadi selagi dalam pemanfaatanya

diperbolehkan maka penjualnya pun di perbolehkan pula, jika memang tujuan

utama dari penjualan itu adalah untuk diambil manfaatnya.24

Jika dikaji kembali beberapa pendapat para fuhaqa yang bersikeras tidak

memperbolehkan jual beli barang yang najis oleh karena najis zatnya. Kemudian

berkata imam Syafi‟i yang kuat ialah sucinya kencing dan sisa makanan dari

setiap hewan yang dimakan dagingnya. Berpegang kepada asal dan isthtishhabil

berarti Ashiyah, artinya: mempertahankan hukum lama yakni kebebasan

menurut hukum asal.

Sedang sifat atau keadaan najis itu adalah sesuatu hukum syara‟ yang

berpindah dari hukum yang dikehendaki oleh asal dan kebebasan hingga ucapan

yang mengakuinya tak dapat diterima kecuali bila ada dalil yang dapat dipakai

alesan untuk memindahkan dari padanya, padahal dari orang-orang yang

menyatakan najis tidak kita temui alesan tersebut.

55

Sayid Sabiq, ...., h. 46.

Page 52: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Demikian itulah sudut pandang yang berbeda dikalangan para fuqaha‟

dalam menentukan hukum yang berkenaan dengan jual beli kotoran hewan

untuk pupuk. Memperbedakan itu bukanlah merupakan problem yang pokok

sebab perbedaan mereka adalah semata-mata merupakan rahmat Allah SWT.

5. Tinjauan Umum Tentang Kotoran Hewan

a) Definisi Kotoran Hewan

Kotoran sapi adalah limbah hasil pencernaan sapi dan hewan dari

subfamili Bovinaelainnya. Kotoran sapi memiliki warna yang bervariasi dari

kehijauan hingga kehitaman, tergantung makanan yang dimakannya. Setelah

terpapar udara, warna dari kotoran sapi cenderung menjadi gelap. Kotoran sapi

adalah “limbah dari usaha peternakan sapi yang bersifat padat dan dalam proses

pembuangannya sering bercampur dengan urin dan gas, seperti metana dan

amoniak.”56

Sapi memiliki sistem pencernaan khusus yang menggunakan

mikroorganisme dalam sistem pencernaan yang berfungsi untuk mencerna

selulosa dan lignin dari rumput berserat tinggi. Oleh karena itu kotoran sapi

memiliki kandungan selulosa yang tinggi. Dengan mengolah limbah sapi

menjadi pupuk organik maka kita telah mengurangi pencemaran limbah dan

56

Bahar. (2000). Studi Pembuatan Pupuk Organik. Yogyakarta: Suara Media, h.1

Page 53: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

menjaga lingkungan. Satu ekor sapi dewasa dapat menghasilkan 23,59 kg

kotoran tiap harinya.

Pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak dapat menghasilkan

beberapa unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman. Kandungan unsur hara

dalam kotoran sapi bervariasi tergantung pada keadaan tingkat produksinya,

jenis, jumlah konsumsi pakan, serta individu ternak sendiri.57

b) Proses Pembuatan Pupuk dari Kotoran Sapi

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran

bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi

berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab dan

aerobik atau anaerobik. Pengomposan merupakan proses perombakan

(dekomposisi) dan stabilisasi bahan organik oleh mikroorganisme dalam

keadaan lingkungan yang terkendali (terkontrol) dengan hasil akhir berupa

humus dan kompos.

Sedangkan menurut Rosmarkam dan Yuwono (2002) pada dasarnya

pengomposan merupakan upaya mengaktifkan kegiatan mikroba agar mampu

mempercepat proses dekomposisi bahan organik dan mikroba tersebut

diantaranya bakteri, fungi, dan jasad renik lainnya. Selama proses pengomposan

akan terjadi penyusutan volume maupun biomassa bahan. Pengurangan ini dapat

mencapai 30 – 40% dari volume/bobot awal bahan.

57

Bahar dan Haryanto. (2000). Studi Pembuatan Pupuk Organik,…., h.2

Page 54: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami penguraian,

sehingga tidak dikenali bentuk aslinya. Prinsip pembuatan kompos merupakan

pencampuran bahan organik dengan mikroorganisme sebagai aktivator.

Mikroorganisme tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti kotoran

ternak atau bakteri inokulan (bakterial inoculant) berupa Effective

Microorganisms (EM4), orgadec, dan stardec. Mikroorganisme tersebut

berfungsi menjaga keseimbangan karbon (C) dan nitrogen (N) yang merupakan

faktor penentu keberhasilan pembuatan kompos.

Kompos mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan antara lain

memperbaiki struktur tanah, memperbesar daya ikat tanah berpasir, menambah

daya ikat air pada tanah, memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah,

mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara, mengandung hara yang lengkap

walaupun jumlahnya sedikit, membantu proses pelapukan bahan mineral,

memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikrobia.

Mekanisme proses pengomposan berdasarkan ketersediaan oksigen

bebas, yakni pengomposan secara aerobik dan anaerobik. Pengomposan secara

aerobik, oksigen mutlak dibutuhkan. Mikroorganisme yang terlibat dalam proses

pengomposan membutuhkan oksigen dan air untuk merombak bahan organik

Page 55: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

dan mengasimilasikan sejumlah karbon, nitrogen, fosfor, belerang, dan unsur

lainnya untuk sintesis protoplasma sel tubuhnya.58

B. Dasar Konseptual

Kompos merupakan bahan organik yang dibusukkan pada suatu

tempat yang terlindung dari matahari dan hujan, diatur kelembabannya dengan

menyiram air bila terlalu kering. Pembuatan pupuk kompos merupakan salah

satu alternative pemecahan masalah pencemaran lingkungan dan juga dapat

menambah penghasilan jika dijual kepetani. Pupuk kompos merupakan solusi

untuk mengatasi kelangkaan pupuk dan harga pupuk non-organik yang semakin

mahal.

Proses pengomposan juga bermanfaat untuk mengubah limbah yang

berbahaya, seperti sampah, limbah padat dan limbah cair menjadi bahan yang

aman dan bermanfaat. Organisme yang bersifat patogen akan mati karena suhu

yang tinggi pada saat proses pengomposan berlangsung. Kompos mempunyai

beberapa sifat menguntungkan yaitu memperbaiki struktur tanah berlempung

sehingga menjadi lebih ringan, memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga

tanah tidak berderai, menambah daya ikat air tanah, memperbaiki drainase dan

aerasi tanah, meningkatkatkan daya ikat tanah terhadap unsur hara, mengandung

58 Simamora, S. dan Salundik. (2006). Meningkatkan Kualitas Kompos. Jakarta:

Agro Media, h. 33

Page 56: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

unsur hara yang lengkap walaupun sedikit (jumlah hara yang dikandung

tergantung pada dasar pembuat pupuk organik tersebut) dan membantu proses

pelapukan bahan mineral.

Proses pengomposan membutuhkan waktu yang lama sehingga perlu

ditambahkan aktivator untuk mempercepat proses dekomposisi bahan organik.

Molases dan EM4 akan mempengaruhi proses pengomposan dengan cara

inokulasi strain mikroorganisme yang efektif dalam menghancurkan bahan

organik dan meningkatkan kadar nitrogen yang merupakan makanan tambahan

bagi mikroorganisme tersebut. Salah satu aktivator yang sering digunakan dalam

pembuatan pupuk organik adalah mikroorganisme yang berperan pada proses

fermentasi.

Salah satu bahan organik yang dapat ditambah pada pembuatan

kompos adalah tanaman herbal. Banyak tumbuhan dapat digunakan sebagai obat

berbagai macam penyakit, sehingga diolah menjadi jamu. Peningkatan angka

produksi jamu tidak diiringi dengan pengolahan limbah yang sisanya hanya

dibuang begitu saja. Beberapa limbah jamu mengandung fenol dan senyawa

turunannya yang mempunyai efek yang berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena

itu, diperlukan upaya pengolahan limbah jamu menjadi sesuatu yang bermanfaat,

salah satunya memanfaatkan limbah.

Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh

kehidupan manusia dan alam semesta termasuk kegiatan perekonomian manusia

Page 57: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

juga diatur dalam Islam dengan prinsip Ilahiyah. Harta yang ada pada kita,

sesungguhnya bukan milik manusia, melainkan hanya titipan dari Allah SWT

agar dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat manusia. Ekonomi

Islam merupakan ilmu yang mempelajari prilaku ekonomi manusia yang

perilakunya berdasarkan aturan dan bermuara diaqidah islam, berdasarkan Al-

Qur‟an Al-Karim dan As-Sunnah Nabawiyah.

Ekonomi Islam secara mendasar berbeda dari sistem ekonomi yang lain

dalam hal tujuan, bentuk, dan coraknya. Sistem tersebut berusaha memecahkan

masalah ekonomi manusia dengan cara menempuh jalan tengah antara pola yang

ekstrim yaitu kapitalis dan komunis. Singkatnya, ekonomi Islam adalah sistem

ekonomi yang berdasar pada Al-Qur‟an dan Hadist yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan manusia di dunia dan akhirat.59

Dalam dunia bisnis, di Indonesia sering sekali terjadi jual beli kotoran,

sedangkan kotoran binatang pada dasarnya merupakan benda kotor yang tidak

diminati manusia karena wujud benda itu yang menjijikkan dan seakan tidak ada

manfaatnya. Tetapi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata

diketahui bahwa kotoran binatang itu mempunyai banyak manfaat. Maka

kotoran binatang tidak dibuang begitu saja, melainkan banyak yang dikelola

sedemikian rupa untuk berbagai keperluan. Meningkatnya kebutuhan hidup,

peningkatan harga bahan bakar minyak, serta semakin berkurangnya sumber

59

Abdul Wadud Nafis. (2011). Ekonomi Makro Islam, Jakarta: Mitra Abadi Press, h. 20.

Page 58: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

daya alam yang tidak dapat diperbarui, menuntut untuk mencari suatu alternatif,

untuk menganti sumber daya energi yang terbaru.

Energi tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia.

Termasuk di desa Tanjung Putus karna minimnya SDM untuk mengelola

kotoran hewan dan tidak ada tempat pembuangan kusus kotoran hewan,

alternatif dari masyarakat adalah memumpuk kotoran hewan di lahan dekat

rumah dan jika sudah kering ada sebagian yang membawa kesawah dan ada juga

yang menjual kotoran hewan. Berdasarkan kenyataan di atas, timbullah

pertanyaan pada diri penulis, bagaimanakah hukum jual beli kotoran hewan?

Atas dasar pertanyaan itulah, penulis ingin meneliti dan membahas dan

mengetahui masalah tersebut kemudian menyusunnya menjadi sebuah

penelitian.

Manusia adalah makhluk sosial yang akan saling membutuhkan satu

sama lain sampai kapanpun, hal tersebut dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan.

Maka dari itu mau tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi denganyang

lain. Agar kebutuhan manusia tersebut dapat terpenuhi, maka manusia dituntut

untuk berusaha karena tanpa usaha rizki itu tidakakan datang dengan

sendirinya.Salah satu kebutuhan yang memerlukan interaksi dengan orang lain

adalah akad jual beli. Sebagai masyarakat sosial kita tidak bisa lepas dari

aktivitas jual beli, karena hal ini merupakan kebutuhan primer layaknya makan

setiap hari. Sedangkan menurut pengertian syariat, yang dimaksud dengan jual

Page 59: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

beli adalah pertukaran harta atas dasar saling relaatau memindahkan milik

dengan ganti yang dapat dibenarkan (yaitu berupa alat tukar yang sah).60

Jual beli itu dihalalkan, dibenarkan agama asal memenuhi syarat-syarat

yang diperlukan. Demikian hukum ini disepakati para ahli ijma

(Ulama‟Mujtahidin) tidak ada khilaf padanya memang dengan tegas-tegas

Alquran menerangkan bahwa menjual itu halal, sedang riba diharamkan. Terkait

dengan syarat yang harus dipenuhi dalam jual beli adalah menyangkut benda

yang dijadikan obyek jual beli tersebut apakah suci atau najis, bermanfaat serta

dapat diserah terimakan. Dalam kaitan ini Ibnu Rusyd menjelaskan, najis dibagi

menjadi dua bagian. Pertama, kaum muslimin sepakat tentang larangan

menjualnya, yakni khamryang najis. Keluar dari kesepakatan ini adalah pendapat

yang ganjil tentang khamr (arak), yakni pendapat yang mempertanyakan

kenajisannya, dan bangkai berikut seluruh bagiannyayang bisa menerima unsur

kehidupan. Begitu pula babi berikut semua bagiannya yang bisa menerima unsur

kehidupan. Tentang pemakaian bulunya masih diperselisihkan, sedangkan Ibnu

Qasim membolehkannya. Kedua, najis-najis yang lantaran dibutuhkan

menghendaki pemakaiannyaseperti kotoran dan kotoran ternak yang digunakan

sebagai pupuk, dalam mazhab Maliki diperselisihkan menjualnya. Ada pendapat

yang melarang menjualnya sama sekali dan ada pula pendapat yang

membolehkannya.

60

Suhrawardi K. Lubis. (2000). Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika, h. 128

Page 60: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

C. Kajian Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini merujuk pada sejumlah hasil penelitian yang telah

dilaksanakan dengan hasil yang bervariasi.

1. Skripsi penelitian oleh Umi Suswati Risnaeni. (2015). STAI

Jamiyah Mahmudiyah Tanjung Pura yang berjudul ”Etika Jual

Beli Kotoran Sapi Dalam Pandangan Islam Di Desa Teluk

Bakung Kec. Tanjung Pura.”

2. Skripsi Penelitian oleh M. Rizaldi Harahap. (2017). STAI

Islahiyah Binjai yang berjudul ”Pendapat UlamaBeji Terhadap

Praktik Jual Beli Ikan Lele Dengan Pakan Najis di Desa

Pekubuan, Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

Perspektif Mazhab Syafi’i.”

Page 61: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian

Setiap penelitian memerlukan pendekatan dan jenis penelitian

yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Jenis penelitian yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan

pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan

dengan multi strategi. Strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti

observasi, langsung, observasi partisipan, wawancara mendalam,

dokumendokumen, teknik-teknik perlengkapan seperti foto, rekaman, dan

lain-lain.

Melalui metode kualitatif penulis dapat mengenal orang (subjek)

secara pribadi dan melihat perkembangan definisi mereka sendiri tentang

dunia ini. Penulis dapat merasakan pengalaman-pengalaman yang

mungkin belum penulis ketahui sama sekali. Yang terakhir metode

kualitatif memungkinkan penulis menyelidiki konsep-konsep yang dalam

penelitian lainnya intinya akan hilang.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan pendekatan studi lapangan (field research) yaitu peneliti

melakukan observasi (pengamatan) dilokasi penelitian, wawancara serta

Page 62: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

melakukan dokumentasi. Penelitian bertujuan untuk mengungkanpkan

kebenaraan secara sistematis, metodologis dan konsisten mengenai

rumusan masalah diawal pembahasan sehingga melalui proses penelitian

tersebut diadakan analisa dan konstruksi terhadap data yang telah

dikumpulkan dan diolah agar dapat disajikan dalam bentuk laporan hasil

pelaksanaan penelitian pada bab IV.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu

terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau

peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat mengungkapkan fakta

dan memberikan gambaran secara obyektif tentang keadaan sebenarnya

dari objek yang diteliti. Metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang

digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamaiah, dimana peneliti

sebagai instrumen kunci, tehnik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif / kualitatif dan hasil

penelitiannya lebih menekankan makna dari padaa generalisasi.1

B. Lokasi Penelitian

1 Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, Bandung:

Alfabet, h. 9

37

Page 63: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Adapun lokasi penelitian ini di Desa Tanjung Putus Kecamatan

Padang Tualang yang beralamat di Desa Tanjung Putus Kec. Padang

Tualang Kab. Langkat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanjung Putus

Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat. Tepatnya di kantor Desa

Tanjung Putus Kecamatan Padang Tualang dengan perincian jadwal

pelaksanaan kegiatan penelitian sebagai berikut :

Tabel. 3.1. Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei

1. Kondisi awal(observasi awal) x

2. Persiapan Menyusun Konsep

Pelaksanaan penelitian

x

3. Menyusun instrument penelitian. x

4. Menyepakati jadwal dan tugas

penelitian

x

5. Diskusi Konsep pelaksanaan

penelitian.

x

6. Pelaksanaan Mempersiapkan

bahan penelitian

x

7. Pelaksanaan Pra pertemuan

dan pertemuan I

x

Page 64: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

8. Melakukan refleksi

pertemuan I

x

9. Pelaksanaan pertemuan II, III x

. Melakukan refleksi

pertemuan II, III

x

11. Analisa Data x

12. Pembuatan laporan

Menyusun konsep laporan

penelitian Analisa Data

x

C. Subjek Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan

menggunakan teknik studi pustaka (Library Research) yaitu mencari

sumber referensi dari buku-buku dan kemudian melakukan observasi

dilapangan untuk melakukan wawancara dan dokumentasi dalam kegiatan

penelitian.

2. Sumber dan Jenis Data

a. Library Research

Penelitian ini dilakukan di perpustakan yang memuat buku-buku

yang dapat menambah khazanah bagi penulis dalam menemukan referensi

yang akan dijadikan penulis sebagai sumber dari pembahasan.

Page 65: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

b. Field Research

Ada dua jenis data yang digunakan oleh peneliti yaitu :

1. Data Sekunder

Yaitu data yang sudah diolah dan diperoleh dari penelitian

keperpustakaan yang berupa buku-buku, jurnal-jurnal pendidikan

dan literatur pustaka lainnya yang dapat mendukung referensi.

2. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari kegiatan penelitian

yang dilakukan. Data primer nantinya akan dikumpulkan dari data-data

yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui faktor penyebab dan faktor

yang mempengaruhi penerapan pembahasan penelitian. Data primer

dalam penelitian ini adalah narasumber wawancara dengan tokoh yaitu

kepala Desa Tanjung Putus Kec. Padang Tualang dan masyarakat yang

membidangi usaha peternakan ayam dan melakukan transaksi jual beli

kotoran hewan.

Penelitian ini dilakukan dengan cara terjun ke lokasi penelitian

yaitu di Desa Tanjung Putus Kecamatan Padang Tualang. Untuk

mendapatkan informasi yang akurat dalam rangka mendukung hasil

penelitian maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara

sebagai berikut :

Page 66: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

a. Observasi

Peneliti menggunkan tehnik observasi deskriptif, menurut

Sugiyono yang bahwa yang dimaksud dengan observasi deskriptif yaitu

”peneliti melakukan penjelajahan umum dan menyeluruh, melakukan

deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan, direkam.

Oleh karena itu observasi ini disimpulkan dalam keadaan belum tertata.”1

Dengan demikian peneliti melakukan observasi di lokasi penelitian yaitu

di Desa Tanjung Putus Kec. Padang Tualang.

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya

jawab secara tatap muka yang dilaksakan oleh dua orang atau lebih untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan. Metode ini digunakan untuk

mengetahui informasi mengenai kegiatan dan proses praktek jual beli

kotoran hewan yang dipergunakan untuk pemupukan tanaman.

3. Dokumentasi

Untuk memperjelas hasil penelitian maka peneliti menggunakan

tehnik dokumentasi dengan cara melakukan pengercekan pada profil desa

dan melakukan pemotretan objek penelitian.

1 Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Bandung:Penerbit

Alfabeta, h. 230

Page 67: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

D. Tujuan Khusus Penelitian

Tujuan khusus penelitian ini yaitu dimaksudkan untuk mengetahui

bagaimanakah peranan lembaga pemerintahan desa setempat dalam menyikapi

praktek jual beli kotoran hewan yang akan di pergunakan untuk pupuk tanaman.

E. Pendekatan Metode Penelitian Yang Digunakan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan pendekatan studi lapangan (field research) yaitu peneliti

melakukan observasi (pengamatan) dilokasi penelitian, wawancara serta

melakukan dokumentasi. Penelitian bertujuan untuk mengungkanpkan

kebenaraan secara sistematis, metodologis dan konsisten mengenai

rumusan masalah diawal pembahasan sehingga melalui proses penelitian

tersebut diadakan analisa dan konstruksi terhadap data yang telah

dikumpulkan dan diolah agar dapat disajikan dalam bentuk laporan hasil

pelaksanaan penelitian kemudian hasil dari laporan tersebut di

bandingkan oleh peneliti dengan hasil penelitian relevan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis

penelitian ini melukiskan keadaan objek atau peristiwa tanpa suatu maksud

untuk mengambil kesimpulan yang berlaku secara umum. Penelitian ini

dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang peran pemerintah desa dalam

memberikan sosialisasi hukum praktek jual beli kotoran hewan.

Page 68: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

F. Sumber Data

Jenis penelitian yang dilakukan penelitian adalah Field Research

maka data diambil dari masyarakat yang menekuni usaha penjualan

kotoran hewan sebagai lokasi penelitian sedangkan Pemerintahan Desa

Tanjung Putus sebagai objek penelitian, selain itu peneliti juga

menggunakan sumber pustaka, seperti kamus, literatur, majalah, serta

buku-buku yang terkait dengan pembahasan dalam penelitian skripsi ini.

Dalam menggunakan sumber data melalui kegiatan studi

lapangan (Field Research) dengan subjek penelitian masyarakat di Desa

Tanjung Putus Kec. Padang Tualang.

G. Prosedur Pengumpulan dan Perekaman Data

1. Prosedur Pengumpulan Data

a. Library Research

Studi pustaka dilakukan peneliti dengan cara mencari referensi

dari buku-buku yang ada kaitannya dengan pembahasan peneliti yaitu

hukum jual beli kotoran hewan menurut hukum Islam. Selain melakukan

wawancara peneliti juga melakukan studi pustaka data yang tidak

langsung diperoleh dari sumbernya tetapi melalui pihak kedua, data ini

bisa diperoleh dengan cara library research (data kepustakaan). Literatur-

Page 69: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

literatur lain yang mempunyai relevansi dengan materi yang dibahas oleh

peneliti.

b. Field Research

1) Observasi

Observasi yang dilakukan peneliti yaitu melakukan pengamatan

dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek

penelitian. Pengamatan dan pencatatan dilakukan guna mendapatkan

observasi awal seperti kegiatan pengolahan dan penjualan kotoran hewan.

c. Wawancara

Wawancara atau interview dilakukan peneliti terhadap

narasumber seperti kepala Desa, pengusaha dibidang peternakan ayam

yang memperjual belikan kotoran hewan. Dengan mengadakan tanya

jawab langsung dengan sumbernya. Tehnik ini digunakan sebagai upaya

pengumpulaan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui informasi yang mendalam dari responden maka

teknik pengumpulan data ini berdasarkan keterangan pihak-pihak yang

terkait.

d. Dokumentasi

Page 70: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Pada kegiatan dokumentasi peneliti menggunakan pemotretan

gambar pelaksanaan penelitian, yaitu pada saat melaksanaan observasi,

wawancara. Kemudian peneliti mengarsipkan dokumen-dokumen penting

mengenai profil pemerintahan Desa Tanjung Putus Kec. Padang Tualang

dan profil pengusaha peternak ayam yang memperjual belikan kotoran

hewan.

2. Perekaman Data

Agar data yang diperoleh memiliki keakuratan maka peneliti

menggunakan teknologi smartphone yang memiliki fitur untuk merekam

suara pada saat wawancara, dan menyimpan gambar atau foto berbentuk

file.

H. Tehnik Pengumpulan Data

1. Library Research

Untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan pembahasan

di dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan buku yang berkaitan

dengan hukum Islam yang membahas jual beli.

2. Field Research

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan terhadap keadaan

Page 71: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

atau perilaku objek sasaran. Metode ini digunakan untuk membantu

dalam pengumpulan data tentang kondisi umum pemerintahan desa

Tanjung Putur Kec. Padang Tualang dan profil pengusaha peternak ayam

yang memperjual belikan kotoran hewan.

b. Wawancara

Wawancara peneliti lakukan terhadap narasumber yang

memiliki peran dalam pelaksanaan praktek jual beli kotoran hewan.

Sehingga peneliti akan mendapatkan data hasil wawancara yang

dituangkan dalam bentuk kesimpulan hasil wawancara.

c. Dokumentasi

Setelah data terkumpul maka perlu dilakukan analisis data dengan

melalui metode tertentu untuk mengambil data dengan melalui dokumen-

dokumen yang ada dilokasi untuk memperoleh data tentang profil Desa

Tanjung Putus Kec. Padang Tualang dan profil peternak ayam yang

memperjual belikan kotoran hewan.

I. Keabsahan Penelitian

Peneliti mengamati secara mendalam pada saat melakukan

observasi dalam kegiatan rutin proses dan praktek jual beli kotoran hewan

agar data yang ditemukan dapat dikelompokkan sesuai dengan kategori

yang telah dibuat dengan tepat. Sebagai bekal peneliti untuk

Page 72: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi

buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi yang terkait dengan

temuan peneliti di lapangan. Dengan membaca ini maka wawasan peneliti

akan semakin luas sehingga dapat dipergunakan untuk memeriksa data itu

benar atau dapat dipercaya atau bahkan data tersebut tidak benar dan tidak

dapat dipercaya.

Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara kualitatif yaitu

jenis data yang berbentuk informasi baik lisan maupun tulisan yang

sifatnya bukan angka. Data dikelompokkan agar lebih mudah dalam

menyaring mana data yang dibutuhkan atau tidak. Setelah dikelompokkan

data tersebut penulis jabarkan dengan bentuk teks.

J. Pemeriksaan Atau Pengecekan Keabsahan Data

Didalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik pemeriksaan

keabsahan data melalui dua tahapan yaitu :

a. Kepercayaan

Kepercayaan yang dimaksudkan untuk membuktikan data yang

berhasil dikumpul kan sesuai dengan kebenarannya. Yaitu dengan

menggunakan tehnik triangulasi, sumber pengecekan anggota,

perpanjangan kehadiran peneliti dilapangan, diskusi teman sejawat

dan pengecekan kecakupan referensi.

Page 73: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

b. Kebergantungan

Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan

terjadinya kemungkinan kesalahan dalam mengumpulkan dan

menginterpretasikan data sehingga data dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiah. Kesalahan yang sering dilakukan oleh

peneliti merupakan keterbatasan pengalaman, waktu dan

pengetahuan peneliti.

K. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dialakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data

dalam periode tertentu. Menurut Miles and Huberman bahwa aktivitas

dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi data (data reduction),

penyajian data (data Display), data penarikan kesimpulan dan verifikasi

(conclusion drawing/verification). Kompenen dalam aktivitas tersebut

digambarkan sebagai berikut

1. Pengolahan dan Analisis Data

a. Editing

Page 74: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Data yang telah penulis peroleh dari berbagai sumber dan

referensi penulis koreksi untuk mengetahui data tersebut aik dan mampu

menunjang pembahasan masalah pada skripsi ini atau tidak baik dan

kurang menunjang serta terjamin kebenarannya. Bila penulis telah yakin

dan mampu mempertanggung jawabkan data tersebut baru kemudian

penulis menyusun data itu dalam pembahasan.

b. Analisis Data

Data yang telah penulis peroleh akan dianalisis dengan

menggunakan metode kualitatif yaitu analisis yang dilakukan tidak

menggunakan rumus statistik sebagaimana halnya penelitian kuantitatif

karena data tidak berupa angka-angka melainkan dengan menggunakan

uraian kalimat yang logis berdasarkan pada pendapat ahli, aturan-aturan

yang berlaku dan sebagainya.

c. Penyajian Data

Setelah data direduksi sesuai dengan kode dan telah terhubung

satu sama lain, langkah selanjutnya adalah dengan menyajikan data.

Dengan menyajikan data, maka peneliti akan mudah untuk memahami

apa yang terjadi, merencanakan apa yang akan dilakukan selanjutnya

berdasarkan apa yang sudah dipahami. Data yang disajikan bisa berupa

Page 75: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori dan sebagainya.

Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang didapat dan telah

tersusun sehingga memungkinkan peneliti dapat menarik kesimpulan

mengenai peranan lembaga pendidikan dalam meningkatkan pemahaman

beragama Islam khususnya pemahaman hukum jual beli.

Saat melakukan penelitian mengenai peran yang dilakukan oleh

aparatur desa Tanjung Putus Kec. Padang Tualang. Data yang diterima

akan selalu berkembang dan data yang diterima tidak semuanya terpakai,

untuk itu jika pada saat melakukan pengumpulan data peneliti

menemukan gambaran mengenai peranan lembaga pemerintahan Desa

Tanjung Putus dalam meningkatkan pemahaman beragama. Maka hal

tersebut akan berkembang menjadi teori Grounded. Teori grounded

adalah teori yang ditemukan secara induktif, berdasarkan data-data yang

ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui pengumpulan data.

2. Penarikan Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan saat dilapangan harus menjawab pertanyaan

mengenai peranan lembaga pemerintahan Desa Tanjung Putus Kec. Padang

Tualang. Ketika data pertama yang diambil dapat menjawab pertanyaan

penelitian yang didukung oleh bukti-bukti yang kuat maka hal tersebut bisa

dijadikan acuan sebagai kesimpulan awal penelitian, yang nanti akan dilanjutkan

Page 76: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

oleh pengambilan data selanjutnya dan terbukti data tersebut konsisten

menjawab pertanyaan penelitian mengenai peran lembaga-lembaga tersebut.

Kesimpulan yang ditarik oleh peneliti merupakan bagian dari proses

analisis penelitian yakni, pengambilan data, reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan mengenai peranan lembaga pendidikan formal dan non

formal serta lembaga pemerintahan Desa Tanjung Putus Kec. Tanjung Pura

dalam mengembangkan pemahaman mengenai hukum jual beli kotoran hewan.

Page 77: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

BAB IV

DESKRIPSI ANALISIS DATA INTERPRETASI HASIL ANALISIS

DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Letak Geografis

Kabupaten Langkat merupakan salah satu daerah yang berada di

Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Langkat berada pada

3°14‟00”–4°13‟00” Lintang Utara, 97°52‟00‟–98°45‟00” Bujur Timur

dan 4-105 m dari permukaan laut. Kabupaten Langkat menempati area

seluas ± 6.263,29 Km2 (626.329 Ha) yang terdiri dari 23 Kecamatan dan

240 Desa serta 37 Kelurahan Definitif. Area Kabupaten Langkat di

sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Aceh dan Selat Malaka, di

sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo, di sebelah Barat

berbatasan dengan Provinsi Aceh, dan di sebelah Timur berbatasan

dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kota Pangkalan Susu.

Berdasarkan luas daerah menurut kecamatan di Kabupaten

Langkat, luas daerah terbesar adalah kecamatan Secanggang dengan luas

1.101,83 km2 atau 17,59 persen diikuti kecamatan Batang Serangan

dengan luas 899,38 km2 atau 14,36 persen. Sedangkan luas daerah

Page 78: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

terkecil adalah kecamatan Pangkalan Susu dengan luas 42,05 km2 atau

0,67 persen dari total luas wilayah Kabupaten Langkat.

2. Iklim

Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di

kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Langkat termasuk daerah yang

beriklim tropis. Sehingga daerah ini memiliki 2 musim yaitu musim

kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya

ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan

pada bulan terjadinya musim.

3. Pemerintahan Administrasi pemerintahan Kabupaten Langkat

Pada tahun 2015 terdiri dari 23 Kecamatan, 240 Desa dan 37

Kelurahan. Kabupaten Langkat dipimpin oleh seorang Bupati. Kekuatan

Sosial Politik Hasil Pemilu 2014, Pada April 2014 diadakan kembali

Pemilu untuk memilih wakil rakyat di DPR Pusat, DPRD Propinsi, dan

DPRD Kab/Kota. Jumlah partai yang ada pada Pemilu 2014 sebanyak 12

partai, yang terdiri 1 partai lokal dan 11 partai nasional. Pemilu 2014

menunjukkan bahwa perolehan suara Partai Demokrat yang mendominasi

hasil Pemilu tahun 2009 tergeser oleh Partai Golongan Karya (Golkar).

Dari 12 partai peserta Pemilu 2014 ada 4 partai yang menonjol dalam

perolehan suara, yaitu partai Golkar, Demokrat, PDIP dan Partai

48

Page 79: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Gerindra. Jumlah suara sah yang diperoleh untuk organisasi peserta

pemilu di Kabupaten Langkat sebanyak 498.361 suara. Untuk 4 partai

terbesar sebanyak 285.195 suara dengan rincian 101.936 suara untuk

Partai Golkar atau 20,45 persen; 76.037 suara untuk Partai Demokrat

atau15,26 persen, 54.290 suara untuk Partai PDIP atau 10,89 persen;

52.932 suara untuk Gerindra atau 10,62 persen dari perolehan suaraDari

hasil Pemilu 2014 ada 50 orang wakil rakyat yang duduk sebagai anggota

DPRD Kabupaten Langkat dengan rincian 11 orang dari Partai Golkar, 8

orang dari Partai Demokrat, 6 orang dari PDI-P, 5 orang dari Gerindra, 4

orang dari Nasdem, 3 orang dari Hanura, 3 orang dari PBB, 3 orang Partai

PKS, 3 orang dari PPP, 2 orang dari PAN dan 2 orang dari PKB.

4. Jumlah Penduduk

Berdasarkan angka hasil Sensus Penduduk tahun 2010,

penduduk Kabupaten Langkat berjumlah 967.535 jiwa dengan kepadatan

penduduk sebesar 154,48 jiwa per Km². Sedangkan laju pertumbuhan

penduduk Kabupaten Langkat pada tahun 2010 dibandingkan tahun 2000

adalah sebesar 0,88 persen per tahun. Untuk tahun 2015 berdasarkan hasil

proyeksi penduduk Kabupaten Langkat 1.013.385 jiwa. Jumlah penduduk

terbanyak terdapat di Kecamatan Pematang Jaya yaitu sebanyak 86.217

jiwa dengan kepadatan penduduk 792,07 jiwa per Km²,sedangkan

Page 80: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Pematang Jaya sebesar

13.591 jiwa. Kecamatan Pangkalan Susu merupakan Kecamatan yang

paling padat penduduknya dengan kepadatan 1.058,03 jiwa per Km² dan

Kecamatan Secanggang merupakan Kecamatan dengan kepadatan

penduduk terkecil yaitu sebesar 37,86 jiwa per Km². Jumlah penduduk

Kabupaten Langkat per jenis kelamin lebih banyak Laki-laki

dibandingkan penduduk Perempuan. Pada tahun 2015 jumlah penduduk

laki-laki sebesar 510.288 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebanyak

503.097 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 101,43 persen.

1. Keagamaan

Pelayanan terhadap kegiatan yang bersifat keagamaan harus

senantiasa dipelihara dan ditingkatkan. Kehidupan beragama yang baik di

masyarakat dapat dijadikan benteng dalam menghadapi berbagai masalah

yang mungkin timbul dalam kehidupan sosial budaya. Jumlah sarana

ibadah bagi umat beragama di Kabupaten Langkatcukup memadai jika

dibanding dengan jumlah penduduk. Pada tahun 2015 jumlah Mesjid ada

1.058 buah, Mushollah dan Langgar ada 975 buah, Gereja 301 buah, Kuil

ada 3 buah dan Vihara 20 buah. Tabel 4.6.4 menunjukkan jumlah jemaah

haji yang berangkat ke tanahsuci yang dikoordinir oleh pemerintah

Page 81: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

sebanyak 366 orang, yang terdiri dari 157 jemaah laki-laki dan 209

jemaah perempuan.

2. Tanaman Bahan Makanan Perkembangan produksi padi di

Kabupaten Langkat

Sejak tahun 2012 s.d. 2015 dapat dilihat pada tabel 5.1.1 dan

5.1.2. Produksi padi relatif mengalami peningkatan baik komoditi padi

sawah maupun padi ladang. Hal yang sama terjadi pada luas panen

tanaman padi baik komoditi padi sawah maupun padi lading juga relative

mengalami peningkatan. Sementara rata-rata produksi padi sawah

mengalami peningkatan, sedangkan untuk komoditi padi ladang rata-rata

mengalami penurunan. Upaya pemerintah mengadakan kegiatan Upaya

Khusus Tanaman Padi, Jagung dan Kedelai memberikan kontribusi positif

terhadap peningkatan produksi tanamanpadi di Kabupaten Langkat.

Tahun 2015 produksi tanaman padi sawah tercatat sebesar511,729

tonmengalami peningkatan sebesar 29,75 persen dibandingkan dengan

tahun 2014 yang tercatat hanya sebesar 394.399 ton. Peningkatan tersebut

didukung dengan peningkatan luas panen dan rata-rata produksi tanaman

padi sawah masing-masing tercatat 79.167 hektar dan 64,64 kwintal per

hektar. Dengan kata lain, jika dibandingkan dengan tahun 2014, luas

panen dan ratarata produksi tanaman padi sawah mengalami peningkatan

Page 82: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

masing-masing sebesar 20,28 persen dan 7,5 persen. Produksi padi ladang

mengalami peningkatan sebesar 23,92 persen.

Tahun 2014 produksi padi ladang tercatat sebesar 1.317 hektar

menjadi 1.632 hektar di tahun 2015. Peningkatan tersebut didukung

dengan peningkatan luas panen padi lading sebesar 24,47 persen

sedangkan rata-rata produksi padi lading mengalami penurunan sebesar

0,46 persen. Tahun 2015 luas panen dan rata-rata produksi padi lading

masing-masing tercatat sebesar 473 hektar dan 34,50 kwintal per hektar.

Tanaman bahan makanan lain yang dominan dihasilkan Kabupaten

Langkat selain padi sawah adalah jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai,

kacang tanah dan kacang hijau seperti tertera pada tabel 5.1.21 Produksi

tanaman sayur-sayuran di Langkat pada tahun 2015 untuk ketimun

sebesar 4.069 ton, produksi tanaman kacang panjang sebesar 3.449 ton,

produksi terong sekitar 2.555 ton, tomat 159 ton, kangkung sebesar 1.583

ton, bayam 2.466 ton, cabe sebesar 2.524 ton, petsai sebesar 2.410 ton.

Sedangkan tanaman buahbuahan seperti semangka sebanyak 15.461 ton

3. Peternakan

Peternakan Usaha peternakan dikelompokkan menjadi tiga yakni

ternak besar, ternak kecil dan unggas. Jenis ternak besar yang diusahakan

di Kabupaten Langkat meliputi Sapi Potong, Kerbau, Kuda dan Sapi

Page 83: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Perah. Jenis ternak kecil yakni Kambing, Domba dan Babi. Sementara

jenis unggas meliputi Ayam Ras, Ayam Kampung dan Itik Lokal. Pada

kelompok ternak besar, sapi potong merupakan usaha ternak yang paling

diminati oleh masyarakat Kabupaten Langkat. Hal ini dapat dilihat dari

jumlah populasinya yang lebih dominan dibandingkan dengan ternak

brsar lainnya. Tahun 2015 tercatat jumlah populasi sapi potong mencapai

angka 177.352 ekor. Sementar tahun 2014, populasi sapi potong tercatat

hanya sebesar 168.873 ekor.

Ternak besar lainnya, tahun 2015 masing-masing tercatat

sebanyak 3.494 ekor kerbau, 58 ekor kuda dan 56 ekor sapi perah.

Kelompok jenis ternak kecil yang paling diminati masyarakat Kabupaten

Langkat adalah Domba. Kondisi tahun 2015, tercatat jumlah

populasidomba lebih tinggi dibandingkan dengan ternak kecil lainnya

yakni Kambing dan Babi. Jumlah populasi domba sebanyak 347.848

ekor, sementara kambing dan babi masing-masing hanya terdapat

sebanyak 290.868 ekor dan 30.902 ekor. Populasi ternak unggas pada

tahun 2015 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun

2014. Jumlah populasi ayam ras petelur sebanyak 3.558.193 ekor dana

yam ras pedaging sebanyak 4.626.161 ekor. Sementara jumlah populasi

ayam kampong dan itik local masing-masing sebanyak 1.282.244 ekor

Page 84: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

dan 264.242 ekor. Jika dilihat dari produksi daging tahun 2015,daging

sapi merupakan jenis daging yang produksinya paling dominan. Jumlah

produksi daging sapi sebanyak 850.290 kg, diikuti produksi daging

domba sebanyak 469.595 Kg dan produksi daging babi menempati urutan

terbanyak ketiga yakni sebanyak 230.160 Kg. Sementara produksi daging

kambing merupakan yang terkecil dan tercatat hanya sebesar 122.165 Kg.

Pada kelompok ternak unggas, produksi ayam ras pedaging yang paling

mendominasi dibandingkan dengan unggas lainnya. Tahun 2015, jumlah

produksi daging ayam ras pedaging sebanyak 3.539.013 Kg dan produksi

ayam ras petelur sebanyak 1.067.458 Kg. Sementara produksi daging

ayam kampong dan itik local, masing-masing tercatat hanya sebesar

807.814 Kg dan 159.489 Kg. Hal yang sama terjadi pada produksi telur,

produksi telur ayam ras merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan

produksi telur ayam kampung dan itik lokal. Produksi telur pada tahun

2015 tercatat sebanyak 462.565.090 Kg (ayam petelur), 23.080.392 Kg

(ayam kampung) dan 9.569.340 Kg (itik lokal).

Page 85: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

1. Pelaksanaan Penelitian Pada Pertemuan I

Pertemuan I terdiri darti beberapa tahap, yaitu tahap perencanaan

(planning), tahap pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation),

tahap observasi dan analisi (analyis) dan tahap refleksi (reflection). Tahapan

tersebut dideskripsikan sebagai berikut :

1.1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti menyusun indikator kemudian

membuat rencana pelaksanaan kegiatan penelitian di lokasi adapun tahapan

perencanan tersebut yaitu sebagai berikut :

a. Persiapan draf wawancara penjual

Adapun draf wawancara yang dipersiapkan oleh peneliti yaitu sebagai

berikut :

1) Siapa nama bapak dan rumah bapak didaerah mana?

2) Apakah bapak memiliki kandang ayam, dan berapa lama bapak

3) mempunyainya ?

4) Berapakah ayam yang bapak miliki dalam satu kali panen, dan

habisnya pakan

5) ayam dalam satu kali panen?

6) Berapakah bapak memiliki kandang dan berapa luas tiap kandangnya?

7) Bagaimana bisa kotoran ayam dijual belikan ?

Page 86: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

8) Apakah bapak tahu syariat jual beli ? jika iya jelaskan, bagaimana

syariat jual

9) beli tersebut bapak?

10) Mengapa bapak menjual kotoran hewan ayam tersebut ?

11) Sudah berapa lama bapak melakukan jual beli kotoran hewan ayam ini

?

12) Bagaimana proses transaksi praktik dalam penjualan kotoran ayam

ini?

13) Berapa menentukan harga untuk kotoran ayam penjualan tersebut ?

14) Apakah bapak merasa untung dengan penjualan kotoran ayamnya ini ?

15) dan apakah bapak pernah merasa dirugikan dalam penjualan tersebut ?

16) Digunakan untuk apa saja uang hasil jual beli kotoran hewan tersebut

?

17) Apakah pernah ada perselisihan antara bapak dengan pihak pembeli ?

18) Menurut bapak, apa manfaat dan kerugian yang didapat dalam

menjual kotoran

19) hewan ayam ?

20) Dimana biasanya transaksi itu dilakukan ?

21) Apakah pernah terjadi kesenjangan sosial antara bapak dengan

pembeli

22) kotoran hewan ayam yang disebabkan sistem jual beli tersebut ?

b. Draf wawancara pembeli

Page 87: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

1) Siapa nama bapak/ibu dan dimana daerah rumahnya ?

2) Apakah bapak/ ibu adalah seorang pembeli kotoran hewan ayam ?

3) Apakah bapak/ ibu pernah membeli kotoran hewan ayam di desa

Sunggingan

4) kecamatan Miri kabupaten Sragen ?

5) Bagaiman proses pembelian kotoran hewan ayam tersebut ?

6) Apakah bapak/ ibu mengenal praktik jual beli? Jika iya, jelaskan

menurut

7) bapak/ ibu praktik jual beli itu apa?

8) Apakah dengan membeli seperti ini bapak/ ibu lebih mendapatkan

hemat

9) dibanding denga yang lain ?

10) Bagaimana cara bapak/ ibu membayar harga kotoran hewan ayam

tersebut ?

11) Apakah pernah ada perselisihan antara bapak/ ibu dengan pemilik

kandang

12) ayam saat transaksi jual beli kotoran hewan ayam tersebut ?

13) Bagaimana sistem jual belinya sehingga bapak/ibu dapat membelinya

kotoran

14) hewan ayam ?

15) Untuk keperluan apa bapak/ibu membeli kotoran hewan ayam?

16) Apa berbedaan kotoran hewan dengan pupuk yang berbahan kimia?

Page 88: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

17) Bagaimana bapak/ibu dalam membawa kotoran hewan ayam untuk

dibawa

18) pulang?

19) Apakah ada kesenjangan sosial antara bapak/ ibu dengan pemilik

kandang

20) ayam yang disebabkan karena jual beli kotoran hewan ayam ini ?

c. Draf wawancara tokoh masyarakat

1) Siapa nama bapak/ ibu ?

2) Apa pekerjaan bapak/ ibu ?

3) Apakah bapak/ ibu tahu tentang jual beli kotoran hewan ayam ?

4) Apakah bapak/ ibu mengetahui tentang praktik jual beli kotoran

hewan ayam

5) di desa Sunggingan kecamatan Miri kabupaten Sragen ?

6) Menurut bapak/ ibu, apakah hukum jual beli kotoran hewan ayam itu

sah ? jika

7) iya/ tidak, mengapa ?

8) Sudah lamakah terjadi transaksi seperti itu? Sejak kapan ?

9) Bagaimana proses terjadinya transaksi jual beli kotoran hewan ayam

ini

10) menurut bapak/ ibu yang selama ini diketahui ?

11) Apakah bapak/ ibu pernah mengetahui adanya perselisihan antara

pihak

Page 89: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

12) pembeli dan penjual ?

13) Apakah jual beli kotoran hewan ayam di desa ini adalah suatu hal

yang sering

14) dilakukan layaknya sebuah adat ?

15) Apakah ada manfaatnya untuk masyarakat terkait transaksi jual beli

kotoran

a. hewan ayam tersebut?

1.2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan Pertemuan I terdiri dari empat pertemuan ditambah

satu pertemuan untuk tes akhir Pertemuan. Pelaksanaan dimulai dari tanggal 1

Maret 2020 sampai dengan 11 Maret 2020. Uraian singkat proses pelaksanaan

tindakan penelitian pada Pertemuan I adalah sebagai berikut :

1. Pertemuan Pertama (1 Maret 2020)

Pada pertemuan pertama pembelajaran dimulai pukul 07.30 s/d 08.10

WIB. Peneliti melakukan observasi di peternakan milik sdra SUTRISNO yang

beralamat di Desa Tanjung Putus Kec. Padang Tualang Kab. Langkat. Peneliti

memperoleh informasi bahwa di peternakan tersebut sdra SUTRISNO

memelihara hewan ternak yang terdiri dari 10 ekor kambing dan 10 ekor lembu

dengan sistem kandung terintegritas yaitu kotoran hewan dikumpulkan secara

manual dalam sebuah aliran yang berada disetiap kandang.

Page 90: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Kemudian peneliti mengikuti proses pemberian makanan bagi hewan

ternak yaitu dengan memberikan rumput dan adapula campuran makanan hewan

ternak tersebut berupa ampas tahu dan pelet yang berguna untuk memacu

pertumbuhan hewan ternak.

2. Pertemuan kedua (2 Maret 2020)

Pada pertemuan kedua Peneliti mempersiapkan bahan wawancara

pada pembahasan mengenai jual beli kotoran hewan ternak yang dipraktekkan

oleh peternak dan petani yang mempergunakannya untuk keperluan pertanian.

Pada saat peneliti melakukan observasi tersebut maka kotoran hewan berupa

kambing dan sapi sudah di masukkan kedalam karung goni ukuran 30 Kg dan

dijual kepada peternah seharga Rp. 5.000 (lima ribu rupiah) per karungnya.

Masyarakat yang membeli kotoran hewan tersebut merupakan petani

yang menanam sayuran dan umbi-umbian. Sehingga penggunaannya sangat

efektif untuk memacu pertumbuhan tanaman di lahan milik petani. Praktek jual

beli kotoran hewan tersebu sudah berlangsung dalam kurun waktu 2 (dua)

hingga 3 (tiga) tahun.

1.3. Gambaran Umum Proses Pembuatan Pupuk dari Kotoran Sapi

Sapi mempunyai potensi yang besar untuk menghasilkan

kotoran ternak yang dapat diproses menjadi pupuk organik. Pada

pemeliharaan sapi secara tradisional, kotoran sapi pada umumnya tidak

Page 91: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

dimanfaatkan sebagai pupuk meskipun pada beberapa daerah

pemanfaatan kotoran sapi sebagai pupuk sudah dilakukan. Proses

pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi belum banyak dilakukan

petani sehingga`hal ini merupakan peluang yang baik bagi petani/petemak

pemelihara sapi untuk mendapat tambahan pendapatan. Proses

dekomposisi kotoran sapi hingga menjadi pupuk organik memerlukan

waktu yang lama (3-4 bulan) bila dilakukan secara tradisional.

Proses pengomposan adalah proses menurunkan C/N bahan organic

hingga sama dengan C/N tanah (<20). Selama proses pengomposan, terjadi

perubahan unsur kimia yaitu: karbohidrat, selulosa, hemiselulosa, lemak dan

lilin menjadi CO2 dan H2O; penguraian senyawa organik menjadi senyawa yang

dapat diserap tanaman. Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa

tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau

pelapukan. Selama ini sisa tanaman dan kotoran hewan tersebut belum

sepenuhnya dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk buatan.

Sapi memiliki sistem pencernaan khusus yang menggunakan

mikroorganisme dalam sistem pencernaan yang berfungsi untuk mencerna

selulosa dan lignin dari rumput berserat tinggi. Oleh karena itu kotoran sapi

memiliki kandungan selulosa yang tinggi. Dengan mengolah limbah sapi

menjadi pupuk organik maka kita telah mengurangi pencemaran limbah dan

menjaga lingkungan. Satu ekor sapi dewasa dapat menghasilkan 23,59 kg

Page 92: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

kotoran tiap harinya. Pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak dapat

menghasilkan beberapa unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman.

Penelitian ini dilakukan dengan observasi pembelajaran di lokasi

penelitian tepatnya di Peternakah sapi milik sdra Sutrisno yang beralamat di

Tanjung Putus Kecamatan Padang Tualang, kemudian peneliti melakukan

wawancara terhadap guru dan siswa. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 1

Maret 2020 sampai dengan tanggal 10 Maret 2020. Pertama sekali peneliti

melakukan observasi ke pemilik peternakan untuk menanyakan sejauh mana

penerapan sistem kandang pada ternak sapi dan pemanfaatan limbah peternakan

seperti air kencing dan kotoran sapi.

Peneliti menemukan permasalahan yang dihadapi oleh peternak sapi

dalam melangsungkan usaha peternakan sapi yaitu peternakan tersebut memiliki

limbah yang menimbulkan bau yang tidak sedap yaitu kotoran hewan. Oleh

sebab itu, pelaku usaha ternak sapi mencari solusi untuk menyelesaikan

persoalan ini yaitu dengan mendistribusikan kotoran hewan kepada para petani

agar dapat digunakan sebagai pupuk kandang yang dipercaya bisa menyuburkan

tanaman.

Pada tanggal 1 Maret 2020 peneliti melakukan wawancara dengan

bapak Sutrisno (pemilik peternakan sapi). Wawancara ini dilaksanakan untuk

mengetahui pendapat peternak mengenai inovasi penjualan kotoran hewan

sebagai media pupuk tanaman bagi para petani. Data penelitian ini diperoleh dari

Page 93: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

hasil penelitian di lapangan yang dilakukan oleh peneliti. Data-data tersebut

dikumpulkan dan dianalisis. Temuan-temuan diinterpretasikan untuk mengetahui

perkembangan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti kemudian temuan

pada penelitian ini akan menjawab rumusan masalah yang diajukan penulis pada

bab pendahuluan.

Pembuatan jamu ternak labio-1 menggunakan 12 macam ramuan

herbal yaitu 12 macam ramuan herbal dicuci bersih, kemudian di iris tipis dan di

haluskan menggunakan mesin, ramuuan herbal yang digiling dicampur air

secukupnya, digiling sampai semua bahan halus, setelah semua bahan halus dan

tercampur rata ditambahkan 1 liter molases, 1 liter EM4 dan air sumur untuk

mengencerkan molases, kemudian diaduk sampai homogen, ramuan herbal di

masukan dalam jerigen 20 liter dan ditutup rapat jamu ternak labio-1

dipermentasi selama 2 minggu sampai tidak terbentuk gas. Gas yang terbentuk

selama proses permentasi dikeluarkan dengan membuka tutup jerigen, setelah itu

ditutup rapat kembali, setelah permentasi jamu ternak labio-1 disaring sehingga

menghasilkan jamu ternak labio-1 dan ampasnya limbah jamu labio-1 di buat

bubuk kompos (agustina, 2006).

Jamu dibuat dari campuran sari berbagai tanaman yang bermanfaat

untuk menyembuhkan penyakit. Jamu terdiri dari 2 jenis, jamu tradisional dan

jamu fitofarmaka. Fitofarmaka adalah jamu tradisional yang terbuat dari bahan

alami namun diproses menggunakan peralatan modern. Jamu mulai

Page 94: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

dikomersialisasi dengan pesatnya perkembangan industri jamu (Lestari, 2007).

Temulawak merupakan tanaman asli indonesia termasuk salah satu jenis temu-

temuan dan jahe-jehean. Andungan kimia rimpang temu lawak dibedakan atas

tiga komponen besar, yaitu fraksi pati, fraksi kurkuminoid dan firaksi (Rahayu

dan Budiman, 2008).

Bawang putih mengandung alisin berfungsi sebagai antibiotik alami

yang sanggup membasmi berbagai mikroba (syamsiah dan tajuddin, 2005).

Minyak atsirinya mengandung daya antiseptika (Sundari dkk.,1992) Daun

kemangi mengandung komponen non gizi antara lain senyawa flavonoid dan

eugenol, arginin, anetol, boron, dan minyak atsiri. Flavonoid dan eugenol

berperan sebagai antioksidan, yang dapat menetralkan radikal bebas,

menetralkan kolestrol dan bersifat antikanker (Sastroamidjojo,2001).

Minyak atsiri dari daun dirih mengandung minyak terbang

(betlephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kovikol yang

memiliki dayamematikan kuman, antioksida dan fungsisida, anti jamur. Kunyit

merupakan tanaman herbal dan tingginya dapat mencapai 100 cm. Batang kunyit

semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dan berwarna hijau kekuningan. Bagian

tanaman yang digunakan adalah rimpang atau akarnya. Rimpang kunyit

mengandung minyak atsiri dan mengandung kurkumin (Mahendra, 2005).

Menurut Nursal dkk. (2006) bahwa jahe juga mengandung senyawa

flavonoid, fenol, terponoid. Tanaman sereh (adropogon nardus) dikenal dengan

Page 95: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

nama tanaman sereh. Kadar air batang sereh yaitu 76,78 %, kadar abu 0,79%,

dan kadar minyak aksiri 0,25%. Vitamin A berkisar 0,1 Iu/100 g, Vitamin B

berkisar 0,8 mg dan vitamin C sekitar 4 mg. Sereh tidak mengandung kolesterol

berbahaya atau lemak. Kandungan minyak atsiri yang terdapat dalam sereh

sebesar 0,25%. Kandungan jamu tersebut dapat menjadi pupuk tanaman.

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran

bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi

berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab dan

aerobik atau anaerobik. (Crowford, 2003). Pengomposan merupakan proses

perombakan (dekomposisi) dan stabilisasi bahan organik oleh mikroorganisme

dalam keadaan lingkungan yang terkendali (terkontrol) dengan hasil akhir

berupa humus dan kompos (Simamora dan Salundik, 2006). Sedangkan menurut

Rosmarkam dan Yuwono (2002) pada dasarnya pengomposan merupakan upaya

mengaktifkan kegiatan mikroba agar mampu mempercepat proses dekomposisi

bahan organik dan mikroba tersebut diantaranya bakteri, fungi, dan jasad renik

lainnya. Selama proses pengomposan akan terjadi penyusutan volume maupun

biomassa bahan. Pengurangan ini dapat mencapai 30 – 40% dari volume/bobot

awal bahan.

Kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami penguraian,

sehingga tidak dikenali bentuk aslinya (Andriyani, 2009). Prinsip pembuatan

kompos merupakan pencampuran bahan organik dengan mikroorganisme

Page 96: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

sebagai aktivator. Mikroorganisme tersebut dapat diperoleh dari berbagai

sumber, seperti kotoran ternak atau bakteri inokulan (bakterial inoculant) berupa

Effective Microorganisms (EM4), orgadec, dan stardec. Mikroorganisme

tersebut berfungsi menjaga keseimbangan karbon (C) dan nitrogen (N) yang

merupakan faktor penentu keberhasilan pembuatan kompos (Murbandono,

2006). Kompos mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan antara lain

memperbaiki struktur tanah, memperbesar daya ikat tanah berpasir, menambah

daya ikat air pada tanah, memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah,

mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara, mengandung hara yang lengkap

walaupun jumlahnya sedikit, membantu proses pelapukan bahan mineral,

memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikrobia.

Kompos dibuat dari bahan organik yang berasal dari bermacam-

macam sumber. Dengan demikian, kompos merupakan sumber bahan organik

dan nutrisi tanaman. Kemungkinan bahan dasar kompos mengandung

selulose15-60%, hemiselulose 10-30%, lignin 5-30%, protein 5-30%, bahan

mineral (abu) 3-5%, di samping itu terdapat bahan larut air panas dan dingin

(gula, pati, asam amino, urea, garam amonium) sebanyak 20-30% dan 1-15%

lemak larut eter dan alkohol, minyak dan lilin (Sutanto,2002).

Mekanisme proses pengomposan berdasarkan ketersediaan oksigen

bebas, yakni pengomposan secara aerobik dan anaerobik. Pengomposan secara

aerobik, oksigen mutlak dibutuhkan. Mikroorganisme yang terlibat dalam proses

Page 97: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

pengomposan membutuhkan oksigen dan air untuk merombak bahan organik

dan mengasimilasikan sejumlah karbon, nitrogen, fosfor, belerang, dan unsur

lainnya untuk sintesis protoplasma sel tubuhnya (Simamora dan Salundik, 2006).

Menurut Djuarnani dkk, (2005) dalam sistem ini, kurang lebih 2/3 unsur karbon

(C) menguap menjadi CO2 dan sisanya 1/3 bagian bereaksi dengan nitrogen

dalam sel hidup. Selama proses pengomposan aerobik tidak timbul bau busuk.

Selama proses pengomposan berlangsung akan terjadi reaksi eksotermik

sehingga timbul panas akibat pelepasan energi (Sutanto, 2002).

Kompos merupakan bahan organik yang dibusukkan pada suatu

tempat yang terlindung dari matahari dan hujan, diatur kelembabannya dengan

menyiram air bila terlalu kering. Pembuatan pupuk kompos merupakan salah

satu alternative pemecahan masalah pencemaran lingkungan dan juga dapat

menambah penghasilan jika dijual kepetani. Pupuk kompos merupakan solusi

untuk mengatasi kelangkaan pupuk dan harga pupuk non-organik yang semakin

mahal. Proses pengomposan juga bermanfaat untuk mengubah limbah yang

berbahaya, seperti sampah, limbah padat dan limbah cair menjadi bahan yang

aman dan bermanfaat. Organisme yang bersifat patogen akan mati karena suhu

yang tinggi pada saat proses pengomposan berlangsung. Kompos mempunyai

beberapa sifat menguntungkan yaitu memperbaiki struktur tanah berlempung

sehingga menjadi lebih ringan, memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga

tanah tidak berderai, menambah daya ikat air tanah, memperbaiki drainase dan

aerasi tanah, meningkatkatkan daya ikat tanah terhadap unsur hara, mengandung

Page 98: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

unsur hara yang lengkap walaupun sedikit (jumlah hara yang dikandung

tergantung pada dasar pembuat pupuk organik tersebut) dan membantu proses

pelapukan bahan mineral. Proses pengomposan membutuhkan waktu yang lama

sehingga perlu ditambahkan aktivator untuk mempercepat proses dekomposisi

bahan organic Molases dan EM4 akan mempengaruhi proses pengomposan

dengan cara inokulasi strain mikroorganisme yang efektif dalam menghancurkan

bahan organik dan meningkatkan kadar nitrogen yang merupakan makanan

tambahan bagi mikroorganisme tersebut. Salah satu aktivator yang sering

digunakan dalam pembuatan pupuk organik adalah mikroorganisme yang

berperan pada proses fermentasi.

Salah satu bahan organik yang dapat ditambah pada pembuatan

kompos adalah tanaman herbal. Banyak tumbuhan dapat digunakan sebagai obat

berbagai macam penyakit, sehingga diolah menjadi jamu. Peningkatan angka

produksi jamu tidak diiringi dengan pengolahan limbah yang sisanya hanya

dibuang begitu saja. Beberapa limbah jamu mengandung fenol dan senyawa

turunannya yang mempunyai efek yang berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena

itu diperlukan upaya pengolahan limbah jamu menjadi sesuatu yang bermanfaat,

salah satunya memanfaatkan limbah jamu pada proses pembuatan kompos.

Penelitian ini untuk melihat pengaruh imbangan feses sapi dan limbah jamu

ternak terhadap rasio C/N kompos. Hasil dari dekomposisi bahan organik secara

aerobik adalah CO2, H2O (air), humus, dan energi. Dekomposisi secara

anaerobik merupakan modifikasi biologis pada struktur kimia dan biologi bahan

Page 99: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

organik tanpa kehadiran oksigen (hampa udara). Proses ini merupakan proses

yang dingin dan tidak terjadi fluktuasi temperature seperti yang terjadi pada

proses pengomposan secara aerobik. Namun, pada proses anaerobik perlu

tambahan panas dari luar sebesar 300C Pengomposan anaerobik akan

menghasilkan gas metan (CH4), karbondioksida (CO2), dan asam organik yang

memiliki bobot molekul rendah seperti asam asetat, asam propionat, asam

butirat, asam laktat, dan asam suksinat.

Gas metan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif (biogas).

Sisanya berupa lumpur yang mengandung bagian padatan dan cairan. Bagian

padatan ini yang disebut kompos. Namun, kadar airnya masih tinggi sehingga

sebelum digunakan harus dikeringkan (Simamora dan Salundik, 2006).

Prinsip pengomposan adalah menurunkan C/N bahan organik hingga

sama dengan C/N tanah (<20) dengan semakin tingginya C/N bahan maka

proses pengomposan akan semakin lama karena C/N harus diturunkan. Waktu

yang diperlukan untuk menurunkan C/N tersebut bermacam-macam dari 3 bulan

hingga tahunan. Mikroorganisme memecah senyawa C sebagai sumber energi

dan menggunakan N untuk sintesis protein. Apabila nilai C/N terlalu tinggi,

mikroba akan kekurangan N untuk sintesis protein sehingga dekomposisi

berjalan lambat (Isroi, 2008). Pada kompos dengan kandungan rasio C/N rendah

akan banyak mengandung amoniak (NH3) yang dihasilkan oleh bakteri

amoniak.

Page 100: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Senyawa ini dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi nitrit dan nitrat yang

mudah diserap oleh tanaman. Perbandingan C/N terlalu rendah juga akan

menyebabkan terbentuknya gas amoniak, sehingga nitrogen mudah hilang ke

udara. Perubahan nisbah C/N dipengaruhi oleh kadar karbon organik bahan yang

cenderung menurun dan perubahan kadar nitrogen yang relatif konstan, sehingga

nisbah C/N akan menurun pada akhir proses pengomposan (Harada et al., 1993).

Imbangan aktivator tercatat mampu menyingkat waktu pengomposan

dari 8-12 minggu hingga hanya menjadi 4-8 minggu. Hasil uji coba aplikasi

kompos yang di buat dengan adanya imbangan aktivator memperlihatkan

peningkatan pertumbuhan tanaman holtikultura (Mulyani, 2007). Menurut

Mirwan, (2012) Aktivator dalam pembuatan kompos terbagi atas bioaktivator

dan aktivator komersial. Bahan –bahan yang terdapat dialam dapat di

manfaatkan sebagai aktivator alam (bioaktivator). Contoh-contoh bahan yang

dapat dimanfaatkan sebagai bioaktivator meliputi antara lain Jamur, kompos

matang, humus, kotoran ternak dan Mikroorganisme Lokal (MOL).

Feses sapi merupakan limbah dari suatu peternakan yang apabila tidak

mengalami pengolahan dapat mencemari lingkungan, namun feses sapi juga

memiliki sisi positif jika mendapatkan pengolahan yang tepat seperti dijadikan

kompos. Limbah jamu Labio-1 dari produksi jamu ternak terbuang percuma

sehingga dapat dijadikan bahan tambahan pada pembuatan kompos. Akan tetapi

belum diketahui seberapa besar pengaruh imbangan feses sapi

Page 101: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

1.4. Mekanisme Jual Beli Pupuk Kandang

a. Latar Belakang Jual Beli Kotoran Hewan.

Secara zatnya bahwa kotoran hewan itu adalah najis yang tidak ada

jalan untuk mensucikan walaupun disamak, tetapi masyarakat memandang

bahwa kotoran hewan tersebut adalah sangat bermanfaat untuk tanaman, maka

kotoran hewan tersebut dinilai halal untuk diperjual belikan karena bukan

dimakan dan diminum. Mereka mengatakan bahwa, boleh dan sah jual beli

kotoran hewan yang dilakukan oleh masyarakat Langkat yang bertujuan untuk

dimanfaatkan guna pertanian dan perkebunan sebagai pupuk tanaman dan

sebagai pupuk sawah.

Memang masyarakat Langkat sejak dahulu sudah melakukan jual beli

kotoran hewan dengan dasar adat dan hukum mereka. Melihat kotoran-kotoran

yang menumpuk dan akan sia-siakan, padahal kotoran hewan tersebut sangat

baik dan cocok untuk pupuk baik pupuk tanaman maupun sawah. Misalnya:

tanaman padi, sayuran, kacang, jagung dan singkong dll.

b. Barang Yang Dijual Belikan.

Barang yang dijadikan obyek jual beli adalah kotoran hewan untuk

pupuk kandang ayam lehor, yang sangat bermanfaat untuk perkebunan dan

pertanian sebagai pupuk agar tanahnya subur dan gembur. Barang tersebut

diperjual belikan sejak dahulu nenek moyang dan sudah menjadi tradisi

masyarakat desa mulai dari nenek moyang mereka sudah melakukan jual beli

Page 102: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

kotoran hewan sehingga sekarang masih tetap berlaku. Hal ini dinilai halal untuk

diperjual belikan, menurut mereka. Mereka memperbolehkan seseorang menjual

belikan kotoran seperti kotoran sapi, kotoran kambing, kotoran ayam serta

kotoran burung dan lain sebagainya, dan sampah-sampah yang mengandung

najis karena sangat dibutuhkan untuk keperluan pertanian dan perkebunan

sebagai pupuk tanaman.

c. Letak Dilakukannya Transaksi

Transaksi dilakukan ditempat yang telah disediakan oleh pemilik

kandang ayam, penjual melayaninya dengan penuh tanggung jawab agar

transaksi yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Tempat terletak di desa

Langkat tepatnya didukuh pilangsari lor RT.05 yang terletak di tanah merah atau

mansyarakat menyebutnya tegal, tanah yang biasa di tanami jagung atau kacang,

terletak di utara kerumunan rumah masyarakat agar dalam kehidupan

masyarakat juga tidak terganngu.

Terdapat tiga tempat kandang semua pemiliknya sama dan dibangun

ditanah yang rata, untuk luas bangunan 10 x 80 meter dan tingginya sampai 7

meter serta memiliki kipas blower delapan. Setiap bangunan memiliki dua

tempat untuk di operasikan sebagai tempat ternak yaitu lantai bawah dan lantai

atas. Jual beli kotoran hewan yang dilakukan oleh masyarakat Langkat tersebut

sudah mulai modern dengan adanya kandang blower dengan pengelolaan yang

lebih mudah dan praktis. Misal: cara memproses kotoran hewan sampai proses

Page 103: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

penjualanya. Pada umumnya masyarakat Langkat memproses kotoran hewan

(pupuk kandang) tersebuat adalah dengan mengumpulkan kotorannya ayam

yang ada dibawahnya setelah ayam tersebut dipanenya setelah 35-40 hari.

Dari hari pertama hingga setiap minggu diberi sekam padi/kulit padi

pada alas kandang tersebut dengan jumlah 90 karung plastik pada setiap

minggunya dengan jumlah ayam 11000 ekor setiap satu lantai. Pada setiap

minggunya dikasih sekam padi/kulit padi agar ayam tersebut dalam keadaan

nyaman sampai minggu keempat saat ayam tersebut sudah dipanen. Kandang

ayam tersebut dibangun dengan 2 lantai dibawah dan diatas setiap lantai dapat

menghasilkan kotoran hewan sampai 600-650 karung plastik setelah berproses

1-2 minggu setelah ayam tersebut dipanen.

Hal ini dilakukan setiap lepas panen ayam pada waktu pagi sampai

sore, kotoran ayam tersebut ditaburi dengan sekam padi/kuli padi agar menjadi

alas bagi ayam tersebut hingga menjadi bahan campuran bagi kotoran ayam.

Setelah kotoran ayam sudah mengering para pekerja mengumpulkan kotoran

tersebut dengan ekrak agar mudah untuk mengumpulkannya dan langsung

dimasukan kedalam karung plastic yang sudah disediakan setiap 5 minggunya

setelah ayam dipanen. Begitulah proses yang dilakukan para pekerja, sehingga

dalam jangka 1,5 bulan lebih tersebut dan sudah menjadi pupuk kandang yang

siap untuk dijual belikan kepada masyarakat.

Page 104: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Dari proses-proses tersebut mulai dari penaburan sekam padi/kulit

padi sampai pengumpulan hingga menjadi pupuk kandang mereka melakukan

berdasarkan adat kebiasaan mereka. Adapun proses-proses yang dilakukan oleh

mereka dalam jual beli kotoran hewan adalah sebagai berikut:

a. Cara menyimpan barang

Pada umumnya barang diletakan ditempat tertentu yakni ditempatkan

di tempat ruangan yang telah dibuatnya, dibuat tempat dengan bangunan 5x6

dengan ketinggian dapat dicapai 4 meter dan diberi atap, bangunan tersebut

dibangun dengan bahan kayu yang terletak disamping kandang utama atau

kandang ayam tersebut.

b. Cara mempengaruhi pembeli

Hal yang sangat mempengaruhi pembeli bagi seorang yang menjual

kotoran hewan (pupuk kandang) tentunya harus mempunyai sikap yang sopan,

baik dalam menawarkan harga dan cara bicara serta dalam mempromosikan

barang yang dijual, seperti pupuk kandang yang dipergunakan untuk

menyuburkan tanah pertanian. Maka penjual biasanya mempunyai metode

sendiri-sendiri, diantaranya ada yang bersikap biasa saja dan ada juga yang

bicara dengan bercanda.

Sebab sikap tersebut mempengaruhi orang yang membeli. Seperti

yang biasa dilakukan para pekerja, biasanya calon pembeli kotoran hewan untuk

dijadikan pupuk adalah sebagian petani sekitar yang mempunyai sawah garapan,

Page 105: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

dan ada juga langganan dari petani sayuran dari desa kopeng boyoali. Pembeli-

pembeli tersebut sudah biasa membelinya untuk dijadikan sebagai pupuk bagi

tanamannya.

Mereka berpendapat bahwa kotoran hewan adalah sangat baik

untuknya dan harganya lebih murah dibanding dengan pupuk yang lain dengan

bahan kimia dipergunakan usaha pertanian. Disamping itu kotoran hewan

(pupuk kandang) juga dapat mempertinggi kesuburan tanah. Oleh karena itu

pupuk kandang diperoleh dari usaha tani sendiri, maka pupuk ini akan

mempunyai arti yang penting bagi pertanian.

Demikianlah cara yang dilakukan untuk mempengaruhi calon

pembeli, sehingga terjadilah jual beli kotoran hewan (pupuk kandang) yang

sudah menjadi kebudayaan mereka yaitu masyarakat Langkat. Cara melayani

pembeli dengan baik akan membuat mereka merasa dihargai dan merasa puas

dengan pelayanan kita. Cukup dengan senyum dan memperlakukan mereka

seolah seperti raja membuat mereka lebih senang dibandingkan dengan

memberikan mereka potongan harga selain itu proses jual beli tersebut didasari

atas suka sama suka.

c. Cara menimbang atau menakar

Sebagaimana biasanya para pekerja atau karyawan dalam mengetahui

ukuran kotoran hewan yang akan diperjual belikan ialah menggunakan karung

plastik sebagai wadah bagi kotoran hewan tersebut, karung plastik diambil dari

Page 106: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

wadah pakan bagi ayam-ayam tersebut, untuk ukuran karung plastic rata-rata

dengan berat 50 kg, biasanya karung tersebut kalau untuk kotoran hewan dapat

menghasilkan berat 30-40 kg.

d. Cara menetapkan harga

Memberikan harga pemilik kandang tersebut tidak memberikan terlalu

tinggi meskipun banyak yang membutuhkan kotoran hewan tersebut yang untuk

dijadikannya pupuk perkebunan dan pertanian. Dengan mematok harga sebesar

Rp.4000-, untuk setiap perkarung plastik untuk harga borongan dan bijian tidak

berbeda alias sama, mau membeli dengan jumlah besar maupun satuan harga

tetap sama.

e. Cara ijab dan qabul

Pada umumnya para pekerja melakukan ijab dan qabul dalam jual beli

kotoran hewan (pupuk kandang) menggunakan katakata “nyuwon 2 sak tak gone

rabok” dan sebgian menggunakan kata-kata “kulo tumbas pak ngge” dan

perkataan penjual “di sadepak/bu”. Ijab dan qobul tersebut dilakukan atas dasar

suka rela dan baik dalam berbicara. Karena memang merupakan watak

masyarakat Langkat yang memiliki sikap baik dan lemah lembut. Ijab dan qobul

ini, antara penjual dan pembeli agar terkesan lebih baik, maka penjual ingin

mencari bagaimana cara ijab yang baik sehingga para pembeli terkesan dan

menjadi pelangganya.

Page 107: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Begitu pula seorang pembeli agar tetap membeli pupuk kandang

disitu, maka bagaimana cara mengucapkan qobul yang baik. Oleh karena itu

antara penjual dan pembeli mempunyai cara masing-masing.

1) Sikap penjual dalam melakukan ijab. Agar para pembeli terkesan baik

dan menjadi pelanggan, maka cara penjual dalam melakukan akad

atau melayani pembeli bersikap baik dan sopan.

2) Sikap pembeli. Dalam melakukan qobul pembeli bersikap biasa-biasa

saja sebagaimana layaknya seorang pembeli. Seorang pembeli,

terhadap barang yang akan dibeli, mempunyai hak untuk memeriksa

agar nantinya tidak menimbulkan keraguan dan penyesalan kelak

dihari kemudian. Hal yang demikian ini sudah menjadi kebiasaan

mereka dalam melakukan jual beli. Begitu pula seorang pembeli ingin

tahu bagaimana kotoran hewan yang dijadikan pupuk yang akan

dibeli. Setelah hal tersebut dilakukan barulah terjadi ijab dan qobul

yang dilakukan oleh kedua belah pihak.

3) Cara penyerahan barang. Setelah dirasa cukup untuk melihat,

memeriksa lebih dahulu barang yang akan dibeli dan sudah terjadi

akad, maka penjual menyerahkan barang, begitu pula pembeli

menyerahkan barang yang lain.

Menurut Madzab Hanafi, rukun jual beli hanyalah ijab qabul saja.

Menurutnya yang menjadi rukun dalam jual beli hanyalah kerelaan saja antara

dua belah pihak untuk jual beli. Namun, karna unsur kerelaan berhubungan

Page 108: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

dengan hati sering tidak kelihataan, maka perlu indikator (qaninah) yang

menunjukkan kerelaan tersebut dari kedua belah pihak. Indikator tersebut bisa

dalam bentuk perkataan dalam bentuk perbuatan, yaitu saling memberi

(penyerahan barang dan pemerimaan uang).

Adapun yang dimaksud dengan orang yang berakad yaitu penjual dan

pembeli adalah orang yang berakal dan baligh yaitu bukan anak kecil, orang gila

dan orang bodoh sebab mereka tidak cakap hukum atau tidak pandai dalam

mengendalikan harta tersebut sekalipun harta tersebut miliknya.

4) Berubah bentuk (kering) dan dapat dimanfaatan

Dalam syarat jual beli, barang yang dijual belikan harussuci atau bisa

disucikan, kulit binatang untuk bisa suci maka harus disama‟atau dikeringkan

baru bisa diambil manfaatnya dan dikelola, seperti contohnya rabbana yang

terbuat dari kulit binatang, yang kemudian dijual dalam bentuk rabbana yang

sudah dikelola. Seperti itu juga kotoran sapi bisa dimanfaatkan jika di kelola

dengan baik dan bisa dimanfaatkan.

Memang ada sebagian cara penyerahan misalnya penjual

menyerahkan barangnya lebih dahulu dan ada pula pembeli meyerahkan

barangnya dahulu. Ada juga waktu penyerahannya dalam jangka waktu yang

lama misalnya :

1) Penjual menyerahkan barang atau pupuk kandang sekarang, tetapi

pembeli menyerahkannya menunggu hasil panen.

Page 109: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

2) Pembeli meyerahkan barang (uang) sekarang, tetapi penjual belum

menyerahkannya, bahkan barangnya atau pupuk kandang belum ada.

Demikian cara penyerahan barang atau kotoran hewan yang dilakukan

oleh penjual dan masyarakat Langkat atau dari luar daerah yang sudah menjadi

kebiasaan daerah dan menjadi hukum adat daerah tersebut.

Perdagangan termasuk kegiatan manusia yang terpenting dan

diperlukan karena tidak ada seorang pun yang dapat hidup dan mampu

menyedikan segala keperluan hidupnya sendiri tanpa melibatkan orang

lain. Manusia saling memerlukan dan bekerja sama satu lain, saling

membantu dan menolong. Agama Islam mendorong pemeluknya untuk

mencari rezeki supaya kehidupan mereka menjadi baik dan

menyenangkan. Allah Swt menjadikan langit, bumi dan lautan untuk

kepentingan hidup manusia. Manusia diberikan wewenang yang luas

untuk mencari rezeki dimuka bumi dengan catatan rezeki itu harus

diperoleh dengan cara yang halal dan baik.

Kemudian penulis berusaha untuk menguraikan mekanisme jual

beli pupuk kandang berupa kotoran hewan yang dipraktekkan di Desa

Tanjung Putus Kec. Padang Tualang Kab. Langkat yaitu antara penjual

dan pembeli terlebih dahulu sudah saling mengetahui bahwa objek yang

diperjual belikan tersebut adalah kotoran hewan dan penjualpun

Page 110: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

mengetahui bahwa kotoran hewan itu akan dipergunakan untuk keperluan

pertanian.

Kemudian setelah peneliti melakukan wawancara dari nara

sumber yaitu tokoh agama yaitu Bapak Abdullah sebagai pemuka agama

di desa Tanjung Putus tersebut menjelaskan bahwa jual beli kotoran itu

tidak sah karena memperjual belikan barang yang najis. Setelah

mengetahui hal tersebut maka antara penjual dan pembeli di Desa

Tanjung Putus sepakat mengambil keputusan untuk memberikan upah

bagi peternak untuk mengumpulkan kotoran hewan tersebut dan tidak ada

transaksi jual beli.61

Adapun proses pelaksanaan jual beli pupuk kandang berupa

kotoran hewan tersebut tidak terjadi melainkan adanya pembayaran upah

atas pengumpulan kotoran hewan yang akan dipergunakan untuk pupuk

tanaman oleh petani. Para pembeli membayar sejumlah uang sebagai

upah kepada pemilik peternakan dengan upah per karungnya Rp. 5.000

(lima ribu rupiah). Adapun mekanisme penjualan pupuk kandang tersebut

bahwa sudah ada kesepakatan bersama bahwa pemanfaatan kotoran

hewan tersebut adalah untuk pupuk tanaman.

61

Wawancara dengan Bapak Abdullah selaku tokoh agama Di Tanjung Putus Kec. Padang Tualang Kab. Langkat, tanggal 1 Maret 2020.

Page 111: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Perihal memberikan upah kepada peternak untuk

mengumpulkan kotoran hewan tersebut sudah menjadi kebiasaan

masyarakat Desa Tanjung Putus terlebih dalam transaksi jual beli pupuk

kandang tersebut hanya sebatas pemberian upah untuk mengumpulkan.

Sehingga masyarakat memiliki pemahaman bahwa proses jual beli

kotoran hewan tersebut memang tidak sesuai dengan syarat jual beli maka

masyarakat secara mandiri berinisiatif untuk memberikan upah dan bukan

jual beli.

Pada dasarnya kotoran hewan merupakan benda kotor atau najis

yang tidak dinikmati ataudiminati manusia karena wujud benda tersebut

yang menjijikkan dan bau seakan tidak ada manfaatnya. Tetapi ada

berbagai pendapat menurut para ahli yang sudah melakukan penelitian

dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi bahwa kotoran hewan sapi

maupun kambingmempunyai banyak manfaat diantaranya dapat

digunakan sebagai pupuk, bioarang dan dapat pula digunakan sebagai

biogas yang menghasilkan energi. Maka kotoran hewan sekarang tidak

dibuang begitu saja melainkan dikelola untuk berbagai keperluan.

1) Akad naqlul yad (Pemindahan kekuasaan)

Dalam jual beli darah itu tidak boleh, karna darah tersebut

barang najis, maka solulisinya dengan cara memakai akad selain akad jual

Page 112: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

beli, seperti pindah tanggan atau di hibahkan. Dari keterangan di atas

telah dijelaskan barang najis itu bisamenjadi sah dalam jual beli jika

akadnya dipindah tanggan, seperti itu juga yang terjadi dalam akad jual

beli kotoran sapi karna kotoran sapi termasuk dalam barang najis.

2) Dihibahkan atau disedekahkan.

Tidak sah pula jual beli barang yang terkena najis, yang tidak

dapat disucikan, sekalipun berupa minyak yang terkena najis, tetapi

dihibahkan hukumnya sah.16Dari kutipan buku di atas menjelaskan

bahwa barang najis diperbolehkan jika dihibahkan atau disedekahkan, dan

yang sedang banyak terjadi di Desa Tanjung Putus adalah dihibahkan atau

kotoran sapi tersebut diberikan secara cuma-cuma tanpa masyarakat

memikirkan banyak manfaatnya dari kotoran sapi, jika dikekola dengan

benar. Karna pengetahuan yang minim, masyarakat hanya menganggap

kotoran sapi tersebut barang yang kotor dan tidak bermanfaat, walau pun

sebagian banyak dari masyarakat ada yang membawa kotoran sapi

tersebut ke sawah, tapi hal tersebut membutukkan waktu yang lama untuk

menjadi pupuk organik yang didiamkan selama kurang lebih tiga tahunan.

Dari salah satu faktor inilah masyarakat memilih diberikan

begitu saja kotoran sapi tersebut untuk dianggut.

3) Bermanfaat

Page 113: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Diluar mazhab as-Syafi‟iyahada Ulama‟ juga yang

berpendapatmembolehkan benda najis untuk dijual belikan, namun

pendapat mereka pecah, ada yang membolehkan mutlak ada yang

memilahnya. Maksudnya bahwa yang diharamkan hanya sebagian barang,

tetapi bila barang tersebut memang bermanfaat dan dibutuhkan hukumnya

dibolehkan. Barang najis tersebut bisa menjadi boleh jika bermanfaat dan

dibutuhkan, untuk kotoran sapi yang termasuk dalam barang najis yang

bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Di Desa Tanjung Putus untuk kotoran

sapi tersebut dijadikan pupuk organik, mengurangi biaya pengeluaran

karna harga pupuk yang semakin mahal, dan sisi lain untuk tidak

mencemari tanah dengan banyaknya pupuk kimia. Sebagaimana yang

dijelaskan salah satu peternak sapi bernama bapak Jumali yang

menanfaatkan kotoran sapi untuk pupuk organik,“ Untuk pupuk kandang

di bawah ke sawah, untuk yang tidak punya sawah, kalau ada yang

membutuhkan di jual, di angkut orang ke sawahnya sendiri”

1.5. Tanggapan Masyarakat

Jual beli kotoran hewan yang dilakukan oleh masyarakat Kab.

Langkat, merupakan adat kebiasaan yang telah berlaku sejak nenek

moyang mereka, dengan tujuan untuk keperluan perkebunan dan

pertanian. Dilakukan dari barangnya ada masyarakat yang menilai najis,

Page 114: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

tetapi sangat bermanfaat untuk perkebunan dan pertanian sebagai pupuk

tanaman. Mereka mengatakan, bahwa melakukan jual beli pupuk kandang

itu adalah boleh, karena yang dijual adalah manfaatnya bukan dzatnya.

Menurut pemahaman dan hukum mereka memperbolehkan seseorang

memperjual belikan kotoran hewan atau pupuk kandang yang telah

berlaku dikalangan masyarakat, karena sangat dibutuhkan guna untuk

keperluan pertanian.

a. Mereka berpendapat, bahwa jual beli kotoran hewan ayam iu

dilarang oleh agama, tetapi untuk melakukan hal tersebut

mereka menggunakan akadnya dengan istilah bayar upah

keringat.

b. Mereka berpendapat bahwa jual beli kotoran hewan adalah

boleh dengan alesan, jual beli tersebut adalah jual beli, bukan

untuk dimakan atau diminum. Masyarakat Kab. Langkat

sebagian besar berpendapat bahwa, jual beli kotoran hewan

untuk pupuk kandang adalah boleh secara agama, karena

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Analisis Pelaksanaan Jual Beli Kotoran Hewan

Setiap manusia hidup bermasyarakat, dalam kehidupan sehari-

hari Allah SWT telah menjadikan manusia berhajad kepada manusia yang

Page 115: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

lain, agar mereka tolong menolong, tukar menukar keperluan dalam

segala urusan kepentingan hidup masing-masing, baik dengan jual beli,

sewa menyewa, bercocok tanam, dalam urusan diri sendiri maupun untuk

kemaslahatan umum. Keterangan di atas menjadi indikator bahwa

manusia untuk memenuhi kebutuhanya memerlukan orang lain Praktek

jual beli pupuk kandang di Kampung Sulusuban Kecamatan Seputih

AgungLampung tengah, Subyek yang melakukan jual beli tersebut yaitu

penjualnya dan pembelinya mereka melakukannya atas kehendak sendiri

tanpa ada unsur paksaan dari siapapun. Begitu juga penjual dan pembeli

adalah sudah dewasa dan sehat akalnya. Tidak pernah ditemukan di

lapangan bahwa praktek jual beli pupuk kandang dilakukan oleh orang

yang belum dewasa atau orang yang kurang akalnya. Jelaslah bahwa

praktek jual beli tersebut ditinjau dari segi syarat aqid sudah sesuai

dengan aturan jual beli menurut Islam. Di dalam pelaksanaan jual beli

pupuk kandang, pada masalah akad sudah sesuai dengan syarat-syarat

akad yang telah ditentukan dalam hukum Islam.

Jual beli dilakukan dengan akad yang saling berhubungan

langsung satu sama lain antara penjual dan pembeli. Namun dalam

melakukan akad mereka tidak mengungkapkan secara jelas tetapi jual beli

dengan perbuatan (saling memberikan) yang dikenal dengan istilah

Page 116: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

muathah. Untuk menjadi sahnya jual beli menurut hukum Islam maka

barang yang dijualbelikan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Suci, tidak boleh menjual belikan barang najis. Barang itupun harus

bermanfaat atau harus ada manfaatnya. Keadaan barang harus bisa

diserah terimakan, milik sendiri dan telah dimiliki atau milik orang lain

yang sudah mendapat ijin dari pemiliknya, jelas bentuk, zat dan kadar

ukurannya.

Dalam hadist di atas disebutkan larangan memperjualbelikan

babi, darah, bangkai dan khamar (semua benda yang

memabukkan)pengharaman khamar adalah karena dapat mengakibatkan

manusia kehilangan sesuatu yang paling berharga yang diberikan oleh

Allah selama mabuk yaitu akal. Di samping itu, khamer juga dapat

menyebabkan bahaya-bahaya lain yang disebabkan hilangnya akal

manusia. Karena hilangnya akal, manusia dapat berbuat sesuatu diluar

kesadaran seperti membunuh dan lain-lain yang dilarang agama.

Sedangkan pengharaman babi selain najis juga mengandung bakteri-

bakteri yang tidak mati sekalipun sudah dimasak.Begitu juga dengan

bangkai karena mengandung bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.

Adapun pengharaman jual beli binatang mati, karena pada kebiasaannya,

kematiannya disebabkan karena penyakit sehingga bagi yang

Page 117: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

mengkonsumsi dapat mengandung bahaya untuk kesehatannya.

Sedangkan binatang yang mati mendadak, sesungguhnya bahaya biasanya

cepat datang karena tidak keluarnya darah, dan darah merupakan

lingkungan yang paling subur untuk pertumbuhan bakteri yang terkadang

tidak mati dengan dimasak. Karena itu darah yang mengalir diharamkan,

baik untuk dimakan maupun memperjual belikannya Mengenai benda-

benda najis selain yang dinyatakan di dalam Hadist diatas fuqaha

berselisih pandangan.

Menurut Mazhab Hanafiyah dan Dhahiriyah, benda yang

bermanfaat selain yang dinyatakan dalam Hadist di atas, boleh diperjual

belikan sepanjang tidak untuk dimakan sah diperjual belikan terkadang

tidak mati dengan dimasak. Karena itu darah yang mengalir diharamkan,

baik untuk dimakan maupun memperjual belikannya Mengenai benda-

benda najis selain yang dinyatakan di dalam Hadist diatas fuqaha

berselisih pandangan.

Menurut Mazhab Hanafiyah dan Dhahiriyah, benda yang

bermanfaat selain yang dinyatakan dalam Hadist di atas, boleh diperjual

belikan sepanjang tidak untuk dimakan sah diperjual belikan. Kaidah

umum yang populer dalam mazhab ini adalah Segala sesuatu yang

mengandung manfaat maka dihalalkan oleh Syara' dan boleh dijual-

Page 118: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

belikan. Dalam Kitab al-Fiqh „alâ al-Mazâhib al-Arba‟ah. Kaidah ini bila

dihubungkan dengan teori ushul fiqh, maka kebolehan jual beli terhadap

barang dari benda najis dan bermanfaat sebagaimana dikemukakan di atas

termasuk dalam kategori memelihara bumi dari kerusakan, memelihara

itu bentuknya seperti dengan penghijauan,membudayakan hidup sehat

dan bersih dengan membuang limbah pada tempatnya sehingga dapat

mencegah banjir. Menggunakan pupuk kandang dapat dikatakan

memelihara bumi dari pencemaran limbah terutama limbah dari kotoran

binatang.

Dalam keterangan di atas kita dapat mengambil kesimpulan

bahwa minyak samin yang kejatuhan bangkai tikus itu tidak boleh

dimakan tetapi boleh dijual dengan syarat memberi tahu pada pembeli

bahwa minyak tersebut telah kejatuhan bangkai agar pembeli tidak

mengkonsumsi minyak tersebut tetapi memanfaatkan untuk yang lain

seperti sebagai bahan bakar lampu atau yang lainnya. Pada kasus jual beli

Pupuk kandang konsumen tidak memanfaatkan kotoran tersebut untuk

dimakan tetapi hanya sebagai pupuk bagi tumbuhan atau pertanian

Terhadap Akad Jual Beli Kotoran Hewan Di Desa Tanjung

Putus Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat sebagaimana yang

telah diuraikan pada bab yang lalu. Bahwa jual beli kotoran hewan ayam

Page 119: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

di desa Tanjung Putus Kecamatan Miri Kabupaten Langkat sampai

sekarang masih tetap berlaku dikalangan masyarakat. Dilihat dari barang

yang dijual belikan adalah najis,tetapi masyarakat memandang bahwa

kotoran tersebut bermanfaat, oleh karena itu masyarakat hanya menjual

manfaatnya bukan zatnya (menjual manfaatnya).

Dengan demikian, praktek jual beli kotoran hewan atau pupuk

kandang yang dilakukan oleh masyarakat desa Tanjung Putus sesuai

dengan aturan yang telah digariskan oleh Allah SWT. Bahwa praktik jual

beli kotoran hewan untuk pupuk kandang di desa Tanjung Putus

kecamatan Miri kabupaten Langkat tidak menyalahi syariat hal itu di

buktikan dalam akad jual beli.

Proses jual beli kotoran hewan untuk pupuk kandang antara lain

:

a. Cara memperlihatkan barang.

Menurut aturan jual beli yang diatur oleh Islam, seseorang

penjual harus memperlihatkan barang yang akan diperjual

belikan, seperti jual pupuk kandang dimana penjual memberi

kebebasan kepada pembeli untuk melihat, memeriksa dan

memperhatikan barang yang berupa kotoran hewan atau pupuk

kandang yang akan dijual dan tidak boleh menyembunyikannya.

Page 120: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Jual beli itu sah menurut Islam, apabila barang yang akan

diperjual belikan diperlihatkan. Agar jual beli ini tidak ada penyesalan

dihari kemudian. Jual beli yang tidak diketahui sifat dan ukuran

barangnya adalah termasuk jual beli ghoror atau mengandung tipuan.

Gambar 1. Proses memperlihatkan kotoran hewan

b. Cara menakar

Pada umumnya takaran yang dipakai oleh masyarakat desa

Langkat dalam jual beli kotoran hewan atau pupuk kandang adalah

dengan karung plastik. Nampaknya ukuran atau takaran tersebut bisa

dikatan takaran yang adil dan jelas. Dalam memindahkan barang sesorang

kepada orang lain yakni serah terima setelah terjadi akad untuk barang

yang dapat diukur adalah takaran kalau barang tersebut dapat ditakar.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori.

Page 121: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

c. Cara menetapkan harga.

Dalam proses tawar menawar mengenai jual beli kotoran hewan

atau pupuk kandang ini masyarakat desa Langkat menggunakan proses

suka sama suka. Artinya penjual sudah menetapkan harga diawal dan

harga tersebut bisa berubah-ubah tergantung musimnya. Kotoran hewan

atau pupuk kandang terus berlaku tanpa mengenal musim, musim hujan

maupun kemarau. Mengingat wilayah kecamatan Miri sebagian besar

lahan perkebunan dan pertanian baik sawah atau tanah basah maupun

tegalan atau tanah kering, maka akan selalu membutuhkan pupuk

kandang. Sebagaimana tawar menawar yang dilakukan oleh masyarakat

desa Langkat tidak terlalu tinggi dan tidak mempersulit pembeli bahkan

memberi kemudahan kepada pembeli.

d. Cara ijab dan qabul

Ijab dan qabulm adalah salah satu rukun jual beli yang harus

dipenuh, karena hal ini merupakan jalan untuk memindahkan atau

mengusahakan barang milik seseorang kepada orang lain dengan didasari

rela sama rela, Firman Allah dalam surat An-Nisa‟ ayat 29 :

تشاع تجبسحا ع تك كى ثبنجبطم إل أ انكى ث آيا ل تأكها أي ب ان ز ب أ

ب )انغبء : ا ثكى سد كب الل فغكى إ ل تقتها أ كى (.۹ي

Page 122: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Artinya :“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu.” (Q.S. An-Nisa : 29)62

e. Cara penyerahan barang

Cara penyerahan barang yang dilakukan oleh masyarakat

tersebut dalam jaul beli pupuk kandang antara penjual dan pembeli ada

yang selisih waktu yang lama, misalnya :

a) Penjual menyerahkan pupuk kandang sekarang, tapi pembeli

menyerahkan uangnya menunggu hasil panen.

b) Pembeli menyerahkan uang sekarang, tetapi penjual belum

meyerahkan barang, bahkan barangnya belum ada.

c) Penyerahan barang semacam ini hanyalah merupakan akad

hutang piutang yang bertujuan untuk memberikan kelonggaran

antara belah kedua pihak. (wawancara).

62

Departemen Agama Republik Indonesia, ....., h. 84

Page 123: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Gambar 2 Proses Penyerahan kotoran hewan yang dimanfaatkan

untuk pupuk

Sesuai perintah agama, bahwa manusia harus tolong menolong

antara sesamanya. Firman Allah SWT :

Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa

dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat

berat siksaan-Nya. (Q.S Al-Maidah: 2).63

2. Analisis Hukum Islam Dalam Istihsan Terhadap Praktik Jual Beli

Kotoran Hewan Di Desa Tanjung Putus Kecamatan Padang Tualang

Kabupaten Langkat

Istihsan adalah dalil hukum yang banyak dipakai dan istinbath hukum

oleh dua Imam Madzhab yaitu Imam Malik dan Imam Abu Hanifah. Sementara

menurut Ibnul Anbary seorang ahli fiqh dari Madzhab Maliky, memberikan

63

Departemen Agama RI. (2012). Al-Quran dan Terjemahnya,…., h.

Page 124: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

definisi bahwa “Istihsan ialah memilih menggunakan maslahat juziyyah yang

berlawanan dengan qiyas kully.”1

Golongan Hanafi membagi istihsan menjadi dua macam, yaitu:

a) Istihsan Qiyas, dan

b) Istihsan yang disebabkan oleh adanya kontradiksi antara qiyas dan

dalil-dalil syar‟i yang lain.

Pertama, yakni Istihsan Qiyas, ialah apabila di dalam suatu masalah

terdapat dua sifat yang menuntut diterapkan dua qiyas yang saling bertentangan.

Sifat yang menuntut diterapkan dua qiyas yang saling bertentangan. Sifat yang

pertama: jelas (zhahir) lagi mudah dipahami, dan inilah yang disebut Qiyas

Istilahy. Sedang sifat yang kedua: samar (khafi) yang harus dihubungkan dengan

sumber hukum (ashl) yang lain, dan ini kemudian yang dinamakan Istihsan.2

Sedang yang kedua: khafy (samar) tapi kuat pengaruhnya. Ini yang

kemudian dinamakan Istihsan, yakni qiyas mustahsa. Maka disini yang

diutamakan adalah pengaruhnya (atsarnya‟), bukan samar atau jelas sifat.3

Tentang kuat dan lemahnya pengaruh (atsar), asasnya ialah: attaysir wa raful

haraj (mempermudah dan menghilangkan kesulitan.

Imam asy-Syarkhasi dalam kitab “al-mabsuth”,.4 Mengatakan: “ Dari

ibarat-ibarat itu dapat disimpulkan bahwa istihsan ialah menghindarkan kesulitan

demi kemudahan.”

Page 125: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Diantara Contoh Istihsan macam ini ( Istihsan qiyas ), ialah: seluruh

tubuh wanita adalah aurat dari ujung rambut sampai ujung kaki. Akan tetapi

kemudian diperbolehkan melihat sebagai anggota badan tertentu karena ada

hajat, seperti karena untuk kepentingan pemeriksaan oleh seorang dokter kepada

pasiennya. Di sini terdapat pertentangan kaidah, bahwa seorang wanita akan

mendatangkan fitnah.

Kedua, adanya suatu sifat yang kemungkinan besar akan

mendatangkan kesulitan (masyaqat) dalam kondisi-kondisi tertentu, seperti

ketika dalam pengobatan. Dalam hal ini dipakai illat: at-taysir (memudahkan).64

Dalam hal kotoran hewan semua adalah najis. Akan tetapi kemudian

tidak diperbolehkan untuk dimakan, melainkan untuk memupuk tanaman.di sini

terdapat pertentangan kaidah, bahwa kotoran hewan itu najis dan harus di

tinggalkan demi kebaikan. Akan tetapi adanya suatu sifat yang kemungkinan

besar akan mendatangkan kesulitan (masyaqat) untuk memanfaatkan seperti buat

pupuk pertanian.

Istihsan Qiyas bisa berlaku melebar (ekspansif). Sebab pemakaiannya

berdasarkan illat, sedang illat itu bersifat meluas (muta‟addi). Oleh sebab itu,

para ulama berpendapat bahwa keharusan saling bersumpah sebelum barang

diserah terimakan dalam transaksi jual-beli. Adapun dalam kasus setelah barang

64

Abu Zahrah Muhamad. (2001).“Ushul Fiqih”. Jakarta: Pustaka Firdaus, h. 424.

Page 126: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

diserah terimakan, maka tidak ada keharusan saling bersumpah kecuali dalam

transaksi jual beli.65

Al-kamal bin Al-Himam menuturkan bahwa istihsan menurut

Hanafiayah mendefinisikannya dua pengertian : Termasuk contoh Istihsan qiyas

khafi yang jatuh sebagai kebalikan dengan qiyas jali. Ini disebut dengan Istihsan

qiyasi. Contohnya adalah apa yang telah ditetapkan oleh Ulama Hanafi tentang

sucinya air sisa minum burung buas. Mereka menamakan ini dengan Istihsan.

Mereka menggunakan Istihsan qiyasi tentang sucinya air sisa minum burung

elang dan burung pemangsa lainnya; ini dengan qiyas khafi.

Mereka mengatakan bahwa burung buas seperti elang dan rajawali

meminum dengan puruhnya, sedangkan tulang itu kering, tidak basah sehingga

air tidak najis lantaran menyentuh paruh tersebut. Sehingga dengan demikian air

tersebut suci karena tidak adanya illat yang menjadikannya najis, yaitu sifat

basah yang terdapat dalam alat untuk meminum paruh. Inilah qiyas khafi sebagai

kebalikan qiyas jali, di mana dalam qiyas jail itu mengqiyaskan air bekas minum

burung buas dengan air bekas minum binatang buas seperti harimau dan macan,

mengingat masing-masing keduannya dagingnya najis. Air sisa minum ninatang

65

Abu Zahrah Muhamad. (2001). Ushul Fiqih. …., h. 430

Page 127: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

tersebut najis karena bercampur dengan air liur yang najis sehingga air sisa

minum burung buas juga najis. 66

Kotoran hewan ayam, sapi, harimau, babi dan lain sebagainya semua

tetap najis. Oleh karena itu, menurut qiyas zhahir kotoran hewan tersebut

hukumnya najis. Akan tetapi istihsan mengacu pada qiyas lain yang samar

(khafy). Jelasnya semua kotoran hewan hukumnya adalah najis. Akan tetapi

hewan ayam halal dagingnya untuk dimakan, dan kotoran hewan ayam bisa

dimanfaatkan untuk pupuk. Sehingga dengan demikian kotoran tersebut boleh di

jual belikan karena ada illat meski kotoran hewan tersebut najis.

Dalam qiyas jali kotoran hewan buas seperti harimau atau babi maka

hukumnya najis. Kotoran hewan tersebut najis karena dagingnya haram untuk

dimakan dan kotoran tersebut tidak ada manfaatnya sehingga tidak

diperbolehkan untuk dijual belikan. para ulama menetapkan hukumnya: makruh.

Dari uraian di atas jelas bahwa pangkal timbulnya pertentangan antara tuntutan

qiyas dan tuntutan Istihsan, ialah adanya asas “berlakunya illat secara umum”,

yang di terapkan para ahli fiqh kalangan madzhab Hanafi. Yang dipandang

sebagai asas qiyas.

Sebagaimana diketahui, mereka menggali illat-illat hukum langsung

dari nash, kemudian menerapkannya secara umum langsung dari nash, kemudian

66 Hayy Abdul ‘Al Abdul. (2005). Pengantar Ushul Fikih., Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, h. 322

Page 128: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

menerapkannya secara umum pada semua peristiwa hukum yang tercakup dalam

illat itu. Sebagai konsekuensi dari ketentuan ini, setiap peristiwa hukum yang

mengandung illat hasil istinbath dari nash seharusnya mendapat ketetapan

hukum yang terdapat pada hukum asal. Sebaliknya, berdasarkan asas

“berlakunnya illat secara umum” ini, sebagian peristiwa hukum yang

mengandung illat di atas yang semestinya berlaku dalil qiyas, ternyata

berhadapan dengan dalil lain, baik yang lebih kuat, atau dalil lain di luar qiyas

seperti hadits Nabi, „urf yang telah mengakar kuat, dharurat yang harus

dilindungi atau maslahat (menurut madzhab maliki)67

Menurut Ulama Hanafi dan Zahiri mengatakan : boleh jual beli barang

yang ada manfaatnya, termasuk benda najis, seperti kotoran hewan untuk rabuk

tanaman dan minyak kena najis untuk penerangan. Berdasarkan pendapat

ulama‟ diatas, maka jual beli kotoran hewan atau pupuk kandang yang dilakukan

oleh masyarakat desa Tanjung Putus Kec. Padang Tualang Kab. Langkat adalah

sah menurut hukum Islam. Karena dimanfaatkan guna untuk tanaman dan

perkebunan. Bukan untuk dimakan dan diminum.

ب دشو ت, فقبل : أ ب ي : ا ؟ فقبن تفعتى ث فب ب فذ ثغت ل أخزتى أبث أكهب

67

Abu Zahrah Muhamad. (2001). Ushul Fiqih. …., h. 434

Page 129: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Artinya: “Mengapa tidak kamu ambil kulitnya, kemudian kamu samak

dan memanfaatkanya?, mereka menjawab, bahwasanya yang dilarang itu

memakannya. (HR. Bukhari Muslim)”.68

Berdasarkan hadits diatas, maka barang yang najis diperbolehkan

untuk diperjual belikan, karena dapat dimanfaatkan bukan untuk dimakan dan

diminum. Jadi tegasnya, jual beli yang dilakukan oleh masyarakat di desa

Tanjung Putus kecamatan Padang Tualang kabupaten Langkat adalah jaiz,

karena pada asalnya semua benda dianggap ada manfaatnya, untuk pupuk

pertanian dan boleh diperjual belikan.

Adapun benda-benda yang dipandang kotor atau berlumuran najis,

selama dapat dimanfaatkan, misalnya sebagai pupuk tanam-tanaman, maka hal

itu tidak terlarang untuk diperjual belikan. Pendapat ini didukung oleh fuqaha‟

Hanafiah dan Dzhahiri. Sesuatu benda dianggap tidak ada manfaatnya dan tidak

boleh diperjual belikan apabila nayatanya merusak atau membahayakan, maka

hukum penjualanya adalah terlarang. Namun kegunaan suatu benda itupun ada

yang bersifat relatif. Misalnya racun yang bersifat merusak, tetapi juga dapat

dimanfaatkan untuk melawan hawa tanaman yang sudah maklum bagi

masyarakat.

68

Sayid Sabiq, ...., h. 46.

Page 130: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Keterangan-keterangan tersebut diatas, menjelaskan bahwa jual beli

benda najis atau kotoran adalah jaiz dan hal ini dilakukan berdasarkan norma

Agama dan alat kebiasaan mereka. Berdasarkan kaidah ushul fiqh :

ثب نعشف كب انتع ثب انض.انتع

Artinya: Menentukan dengan dasar Urf (Kebiasaan), seperti

menentukan dengan dasar nash).69

Suatu penetapan dengan dasar Urf (adat) yang telah memenuhi syarat-

syarat sebagai dasar hukum, sama dengan kedudukannya dengan penetapan

hukum yang didasarkan dengan Nash. Kaidah ini banyak dilakukan pada Urf-urf

khusus, seperti yang berlaku diantara para pedagang. Ketetapan hukum Islam ini

mempunyai kekuatan yang sama dengan hukum yang ditetapkan dengan Nash,

artinya bahwa hukum yang berdasarkan Urf (adat kebiasaan) harus dilakukan

sebagai yang ditetapkan dengan Nash.

C. Keterbatasan Penelitian

Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur

seluruh kehidupan manusia dan alam semesta termasuk kegiatan perekonomian

manusia juga diatur dalam Islam dengan prinsip Ilahiyah. Harta yang ada pada

kita, sesungguhnyabukan milik manusia, melainkan hanya titipan dari Allah

69 Jaziri Abdul Rahman,. (2006). Al-Fiqhul Ala Muzahibil Arba‟ah juz III”,

Bandung: Darul Fikr, h. 62.

Page 131: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

SWT agar dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat manusia.

Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari prilaku ekonomi manusia

yang perilakunya berdasarkan aturan dan bermuara diaqidah islam, berdasarkan

Al-Qur‟an Al-Karim dan As-Sunnah Nabawiyah.

Ekonomi Islam secara mendasar berbeda dari sistem ekonomi yang

lain dalam hal tujuan, bentuk, dan coraknya. Sistem tersebut berusaha

memecahkan masalah ekonomi manusia dengan cara menempuh jalan tengah

antara pola yang ekstrim yaitu kapitalis dan komunis. Singkatnya, ekonomi

Islam adalah sistem ekonomi yang berdasar pada Al-Qur‟an dan Hadist yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia di dunia dan akhirat. Dalam

dunia bisnis, di Indonesia sering sekali terjadi jual beli kotoran, sedangkan

kotoran binatang pada dasarnya merupakan benda kotor yang tidak diminati

manusia karena wujud benda itu yang menjijikkan dan seakan tidak ada

manfaatnya. Tetapi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata

diketahui bahwa kotoran binatang itu mempunyai banyak manfaat.

Maka, kotoran binatang tidak dibuang begitu saja, melainkan banyak

yang dikelola sedemikian rupa untuk berbagai keperluan. Meningkatnya

kebutuhan hidup, peningkatan harga bahan bakar minyak, serta semakin

berkurangnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, menuntut untuk

mencari suatu alternatif, untuk menganti sumber daya energi yang terbaru.

Energi tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok

Page 132: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

manusia.2Termasuk di desa Tanjung Putus karna minimnya SDM untuk

mengelola kotoran sapi dan tidak ada tempat pembuangan kusus kotoran sapi,

alternatif dari masyarakat adalah memumpuk kotoran sapi di lahan dekat rumah

dan jika sudah kering ada sebagian yang membawa kesawah dan ada juga yang

menjual kotoran sapi. Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian

kualitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi yang alamiah, (sebagai

awalnya adalah eksperimen) dimana penelitian adalah sebagai instumen kunci,

teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

bersifat induktif yang menekankan pada makna.

Peneliti menggunakan teknik

1. Pengamatan (Observasi) yaitu metode obsevasi yaitu usaha-usaha

mengumpulkan data dengan pengamatan dan pencatatan serta

sistematik terhadap fenomena-fenomena yang diteliti.

2. Wawancara (Interview) Wawancara adalah merupakan pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga

dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

3. DokumentasiDokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang

dapat berupa gambar, patung, flim, dan lain-lain. Studi dokumen

Page 133: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan-keterbatasan yang di

harapkan akan membuka kesempatan bagi peneliti lainnya untuk melakukan

penelitian sejenis yang akan berguna bagi perluasan wawasan keilmuan.

Diantara keterbatasan-keterbatasan itu adalah:

1. Penelitian hanya dilakukan dalam waktu + 3 minggu. Dengan

waktu penelitian yang relatif sangat terbatas ini, tentunya akan

berdampak pada hasil yang dicapai belum maksimal.

2. Waktu atau jam yang dialokasikan setiap pertemuan tidak cukup

untuk melakukan mengumpulkan keterangan dari narasumber.

3. Penelitian ini tidak dilakukan berdasarkan fakta-fakta yang

mendukung di lapangan dengan didampingi oleh dinas

peternakan dan unsur muspida lainnya sehingga data yang

diperoleh peneliti didalam penelitian ini bersifat deskriptif yaitu

menjelaskan isi materi berdasarkan wawancara singkat dari

berbagai pihak masyarakat.

Oleh karena keterbatasan waktu penelitian sehingga yang

mengajar dan melakukan tindakan pada saat penelitian pada penelitian

tindakan kelas ini adalah peneliti.

Page 134: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan pembahasan skripsi ini dengan judul

“Hukum praktek jual beli kotoran hewan menurut Mazhab Syafi‟i (Studi

kasus di Desa Tanjung Putus Kec. Padang Tualang)” maka penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan praktik sistem jual beli kotoran hewan di desa Tanjung

Putus kecamatan Padang Tualang kabupaten Langkat Penjualan

kotoran hewan merupakan sudah hal biasa dikalangan masyarakat

dan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariat dan kaidah kaidah

jual beli. Mulai dari rukun jual beli syarat-syaratnya, barangnya dan

lain sebagainya sehingga jual beli kotoran hewan di desa Tanjung

Putus kecamatan Padang Tualang kabupaten Langkat menurut

agama boleh dilaksanakan dan tidak melanggar norma agama.

2. Berdasarkan Perspektif Istihsan Hukum Islam terhadap Jual beli

kotoran hewan menurut barangnya yang bersifat najis maka dilarang

oleh agama. Dalam perkembangan adat yang menghendakinya akan

keperluan kotoran sebagai pupuk tambahan perkebunan dan

pertanian tersebut, maka jual beli kotoran hewan tersebut hukumnya

Page 135: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

diperbolehkan, Karena adanya manfaat. Meskipun para Imam

Madhzab berbeda bendapat akan tetapi dengan adaya kotoran hewan

untuk dimanfaatkan sebagai pupuk kandang, sehingga dapat

dikatakan bahwa boleh dilakukan untuk transaksi jual beli.

3. Setelah penulis mendiskripsikan tentang etika jual beli kotoran sapi

dalam pandangan Islam di desa Tanjung Putus, sebagaimana yang

telah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya, akhirnya dapat

disimpulkan sebagi berikut :

a) Hasil penelitian yang penulis lakukan dalam etika jual beli kotoran

sapi yang sedang terjadi di Desa Tanjung Putus, belum menerapkan

etiak jual beli kotoran sapi karna masih melakukan jual beli kotoran

sapi yang sudah jelas tidak boleh dijual belikan sedangkan ada

sebagian masyarakat yang hanya mengedekahkaan kotoran sapi, hal

ini sudah menjadi boleh.

b) Hukum jual beli kotoran sapi dalam pandangan Islam sudah

diterapkan, karna dalam hal ini masyarakat sudah menghibahkan

atau mensedekahkan kotoran sapi tersebut jika ada yang mau

mengambil, dan ada sebagian yang masih menjual kotoran sapi

tersebut.3.Etika jual beli kotoran sapi dalam pandangan Islam di

Desa Tanjung Putus Kecamtan Tempeh belum menerapka etiak jual

beli kotoran sapi karna dalam hal ini masyarakat masih minim

tentang pengetahuan tentang etika jual beli dan masih menjual

Page 136: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

barang najis yang sudah jelas dilarang dalam hal jual belinya,

masyarakat hanya menerapkan etika jual belinya saja.

c) Penjelasannya semua kotoran hewan hukumnya adalah najis. Akan

tetapi hewan ayam halal dagingnya untuk dimakan, dan kotoran

hewan ayam bisa dimanfaatkan untuk pupuk. Sehingga dengan

demikian kotoran tersebut boleh di jual belikan karena ada illat

meski kotoran hewan tersebut najis. Dalam qiyas jali kotoran hewan

buas seperti harimau atau babi mengingat semuanya hukumnya

najis. Kotoran hewan tersebut najis karena daginya haram untuk

dimakan dan kotoran tersebut tidak ada manfaatnya sehingga tidak

diperbolehkan untuk dijual belikan. para ulama menetapkan

hukumnya: makruh.

B. Saran

Untuk masyarakat yang biasa melakukan transaksi dan mahasiswa

yang melakukan penelitian saran bagi penulis sebagai berikut:

1. Diharapkan didalam menghadapi jual beli kotoran hewan untuk

pupuk tanaman perlu adanya pemahaman yang sesuai dengan

perkembangan keadaan dalam hal ini adalah menciptakan

intensifikasi pertanian.

2. Untuk para pihak penjual atau pembeli diharapkan lebih cermat dan

teliti dalam menjual kotoran hewan dan menuliskan keterangan yang

Page 137: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

jelas dan benar agar pembeli memiliki rasa yang aman dalam

bertransaksi kembali dengan penjual tersebut dikemudian hari.

3. Untuk para pihak pembeli diharapkan lebih teliti dalam memilih

kriteria kotoran hewan yang akan di beli agar tidak sesuai apa yang

dikehedaki.

4. Untuk kepentingan riset fiqih muamalah, diharapkan penelitian ini

dapat dijadikan sebegai referensi atau acuan dalam penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan jual beli dikarenakan ruang

lingkup yang diteliti masih sangat banyak.

Page 138: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

DAFTAR REFERENSI

Al quranul Karim.

Amrullah, HAMKA, Tafsir Al-Azhar, (Padang: Yayasan Nurul Islam,

2000)

Ibnu Hajar Al Asqalani, Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam,

penerjemah Achmad Sunarto, (Jakarta: Pustaka Amani, 2005).

Al-Jazairy, A. Khitabul Fiqih „Alal Madzahib al-Arba‟ah, Juz II, (Beirut:

Darul Kutub Al-Ilmiah, 2000).

Dewi, G., Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Cet 1, (Jakarta: Prenada

Media, 2005).

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (CV. Penerbit

Diponegoro, Bandung, 2005).

Idris, Syafi‟i, Ringkasan kitab Al Umm, penerjemah: Imron Rosadi,

Amiruddin dan Imam Awaluddin, Jilid 2, (Jakarta: Pustaka

Azzam, 2013).

Ibnu M. , et al, Fiqih Madzhab Syafi‟i Edisi Lengkap Muamalah,

Munakahat, Jinayat, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002)

Haroen, N. Fiqih Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000).

Lubis, S.K, Hukum Ekonomi Islam (Jakarta: Sinar Grafika, 2000).

Mubarok, J. Fiqih Kotemporer dalam Bidang Peternakan, (Bandung:

Pustaka Setia, 2011).

Nafis, A.Wadud, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: Mitra Abadi Press,

2011).

Ramli, Syamsudin M., Nihayah Al-Muhtaj, Juz III, (Dar Al-Fikr, Beirut,

2004).

Page 139: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

Rusyd, I, Bidayatu‟l Mujatahid, Terjemah oleh M.A. Abdurrahman dan

A. Haris Abdullah, Juz III, (Semarang: Asy-Syifa, 2000).

Shihab, M. Tafsir Al-Mishbah Cet. Ke-1, (Ciputat: Penerbit Lentera hati,

2000)

Sabiq, S. Fikih Sunnah, Jilid ke 12, (Bandung: PT. Almaarif, 2003).

Suhendi,Fiqih Muamalah, (Jakarta, Rajawali Pers, 2010).

Syafei, R., Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001).

Pasaribu, C. Hukum Perjanjian Dalam Islam, Cet-2, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2006).

Ya‟qub, M., Kode Etik Dagang Menurut Hukum Islam, (Bandung: CV

Diponegoro, 2002).

Page 140: Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT …repository.uinsu.ac.id/9319/1/PENELITIAN_UNTUK_BKD (1).pdf · 2020. 8. 20. · Penelitian: PRAKTEK JUAL BELI KOTORAN HEWAN MENURUT

DOKUMENTASI PENELITIAN

KOTORAN HEWAN MILIK PETERNAK YANG DIPERJUAL

BELIKAN UNTUK PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK TANAMAN