Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati...

16
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung tiga kata yaitu: “● Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan menarik bagi peneliti. Tindakan, menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. Kelas, dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang spesifik, yakni sekelompok siswa yang sama, memerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.1 3.2. Tempat Penelitian, Waktu Penelitian, Subjek penelitian, dan Refleksi Awal 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dikelas XI IPS2 semester II tahun ajaran 2013/2014 di SMAN 1 Grobogan, tepatnya berlokasi di Jalan Pangeran Puger No.23 Grobogan. Kompetensi Dasar Mengenal jenis produk dalam bursa efek. 1 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara: Jakarta, 2008, hal. 2.

Transcript of Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati...

Page 1: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

44

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

mengandung tiga kata yaitu:

“● Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu

objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu

untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam

meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan menarik bagi

peneliti.

● Tindakan, menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja

dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk

rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

● Kelas, dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas,

tetapi dalam pengertian yang spesifik, yakni sekelompok siswa yang

sama, memerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.”1

3.2. Tempat Penelitian, Waktu Penelitian, Subjek penelitian, dan Refleksi

Awal

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dikelas XI IPS2 semester II

tahun ajaran 2013/2014 di SMAN 1 Grobogan, tepatnya berlokasi di Jalan

Pangeran Puger No.23 Grobogan. Kompetensi Dasar Mengenal jenis produk

dalam bursa efek.

1 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara: Jakarta, 2008, hal.

2.

Page 2: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

45

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 2013/2014

yaitu bulan Januari 2014 sampai dengan Februari 2014. Penelitian ini dilakukan

dengan rencana jadwal sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran

Kelas XI IPS 2

Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 di SMA Negeri 1 Grobogan

Siklus I

Pertemuan Ke Hari Tanggal Jam ke Keterangan

1 Rabu 22 Jan 2014 6-7 2

2 Sabtu 25 Jan 2014 7-8 2

Siklus II

Pertemuan Ke Hari Tanggal Jam Ke Keterangan

1 Rabu 5 Feb 2014 6-7 2

2 Sabtu 8 Feb 2014 7-8 2

3. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS2 semester II Tahun

Ajaran 2013/2014 di SMA Negeri 1 Grobogan dengan kompetensi dasar

mengenal jenis produk dalam bursa efek yang berjumlah 40 siswa.

Page 3: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

46

4. Refleksi Awal

Refleksi awal merupakan penjajagan untuk mengumpulkan informasi

tentang peserta didik selama proses pembelajaran. Penjajagan awal dapat

dilakukan dengan observasi. Observasi awal berupa wawancara tak terstuktur

dengan guru bidang studi ekonomi, hasil wawancara tersebut peneliti mendapat

informasi mengenai kondisi belajar siswa dan nilai tes siswa dari kelas XI IPS1-

XI IPS3. Dalam wawancara tersebut peneliti disarankan untuk memberikan

tindakan dikelas XI IPS2. Hasil wawancara selanjutnya mengenai nilai rata-rata

siswa yang menunjukkan hanya ada 19 siswa yang berhasil mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) atau 47,5%, sedangkan nilai siswa yang dibawah

KKM sebanyak 21 siswa atau 52,5% dari jumlah keseluruhan 40 siswa, serta

dalam kegiatan pembelajaran metode yang sering digunakan adalah metode

ceramah. Pemilihan metode mengajar yang kurang bervariasi dan cenderung

monoton ke arah ceramah tersebut dengan alasan untuk mengejar materi

pembelajaran agar selesai tepat pada waktunya. Observasi didalam kelas

didapatkan bahwa guru masih menggunakan metode ceramah, yang belum

divariasikan dengan metode lain yang bisa mengaktifkan peserta didik. Peserta

didik lebih sering mencatat materi yang diberikan guru, sehingga interaksi

pembelajaran cenderung didominasi oleh guru. Peserta didik terlihat tidak

mendengarkan penjelasan guru, berbicara dengan teman, mengganggu teman yang

duduk didepan atau dibelakang, bermain HP dan menyandarkan kepala diatas

meja, serta ada siswa yang sengaja keluar kelas tanpa izin dari guru terlebih

dahulu. Berdasarkan observasi menunjukkan saat guru bertanya kepada siswa

Page 4: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

47

apakah ada yang ditanyakan hanya beberapa siswa yang berani mengajukan

pertanyaan. Begitu juga saat guru mengajukan pertanyaan pada siswa hanya

beberapa siswa yang bisa menjawabnya, dan siswa yang tidak bisa menjawab

pertanyaan dari guru ditertawakan oleh siswa yang lain.

3.3. Siklus Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus, yang

tujuannya untuk melihat peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik

dalam mengikuti materi pembelajaran ekonomi melalui pembelajaran kontekstual.

Setiap siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi,

dan refleksi. P elaksanaan tindakan tiap siklus dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 5: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

48

Skema 3.1. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

PENJAJAKAN/

KONDISI AWAL

• Siswa melakukan

aktivitas lain

selama

pembelajaran.

• Siswa masih

membentuk

kelompoknya

sendiri.

PERENCANAAN

• Menyusun RPP.

•lembar observasi.

TINDAKAN

• Penyampaian tujuan, langkah metode

TSTS, materi secara singkat oleh guru.

•Pembagian kelompok secara

heterogen.

•menjelaskan prosedur TSTS

•menjelaskan tujuan pembelajaran dan

materi yang dipelajari secara garis

besar

•memberikan permasalahan pada tiap

kelompok

• siswa berdiskusi dalam kelompok

berempat.

• setelah selesai dua siswa pergi

bertamu kekelompok lain dan yang dua

tetap untuk menerima tamu dari

kelompok lain.

•siswa kembali kekelompok masing-

masing dan berdiskusi kembali.

•membahas hasil diskusi dan

menyimpulkannya.

•tes individual.

REFLEKSI

• Menganalisis hasil

pengamatan dan hasil tes

bersama guru pengajar

untuk mengukur tingkat

keberhasilan pelaksanaan

pembelajaran dengan

metode TSTS sebagai

acuan untuk siklus

berikutnya. OBSERVASI

• Mengamati jalannya pembelajaran, aktivitas

siswa dan guru, serta jalannya diskusi

kelompok. PERENCANAAN

• Menyusun rencana dan

strategi pembelajaran

berdasarkan refleksi

siklus I

TINDAKAN

• Penyampaian tujuan, langkah metode TSTS,

materi secara singkat oleh guru.

•memberikan permasalahan pada tiap kelompok

• siswa berdiskusi dalam kelompok berempat

seperti biasa.

• setelah selesai dua siswa pergi bertamu

kekelompok lain dan yang dua tetap untuk

menerima tamu dari kelompok lain.

•siswa kembali kekelompok masimg-masing dan

berdiskusi kembali

•membahas hasil diskusi dan menyimpulkannya.

•tes individual.

REFLEKSI

• Menganalisis hasil

pengamatan dan hasil

tes.

•Merekap hasil

observasi dan

menganalisis apakah

perlu perbaikan. OBSERVASI

• Mengamati jalannya pembelajaran, aktivitas

siswa dan guru, serta diskusi kelompok.

SIKLUS I

SIKLUS

II

Page 6: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

49

3.4. Prosedur Penelitian

1. Siklus I

A. Perencanaan

Setelah diketahui informasi tentang peserta didik melalui penjajagan atau

refleksi awal, peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mementukan

kompetensi dasar yang akan disampaikan pada peserta didik dengan

menggunakan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

model kooperatif tipe TSTS. Dalam tahap perencanaan ini, peneliti

mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP

2. Membuat lembar observasi yang terdiri dari:

Kriteria penilaian lembar observasi keaktifan siswa

Pedoman penilaian lembar observasi keaktifan siswa

Lembar observasi keaktifan siswa

Lembar aktifitas guru

3. Membuat pembagian kelompok

4. Membuat lembar kerja siswa yang terdiri dari:

Tugas kelompok siklus I

Kunci jawaban tugas kelompok siklus I

Tes individu siklus I

Kunci jawaban tes individu siklus I

Page 7: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

50

B. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang akan dilakukan antara lain:

Guru menyampaikan tujuan dan menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS).

Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok secara

heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4 peserta didik dengan

kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang

dan rendah).

Setiap kelompok diberikan satu permasalahan untuk didiskusikan.

Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memberikan

pendapat dan jawaban sesama anggota kelompok.

Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan

memberikan penegasan materi, pada materi pelajaran yang telah dipelajari.

Guru memberikan kesimpulan dan pada tahap terakhir guru memberikan

tes individu kepada peserta didik.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Pertemuan 1

1. Kegiatan awal (10 menit)

► Memberi salam dan memberi pertanyaan apersepsi dan motivasi kepada

peserta didik.

Page 8: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

51

► Menyampaikaan tujuan pembelajaran.

► Memperhatikan penjelasan pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) dengan metode kooperatif tipe TSTS yang disampaikan

oleh guru.

2. Kegiatan inti (75 menit)

► Pendahuluan

a. Guru menggali pemahaman siswa dan memberikan materi secara

singkat kepada peserta didik.

b. Kelas dikondisikan sedemikian rupa sehingga kelas dapat digunakn

untuk pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan penelitian.

c. Setiap kelompok diberikan satu permasalahan untuk didiskusikan.

Dan selanjutnya siswa akan melakukan sise dua siswa akan tinggal

dan dua siswa akan bertamu, sehingga siswa akan mendapatkan

meteri yang utuh dari kelompok lain.

d. Setelah bertamu siswa kembali kekelompoknya masing-masing dan

menjelaskan kepada dua teman kelompoknya.

e. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan

dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah

dipelajari.

f. Siswa mengumpulkan hasil diskusi kepada guru.

g. Guru memberikan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok

Page 9: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

52

► Penguasaan

a. Duduk dengan tim masing-masing dalam kelompok.

b. Diskusi untuk menyelesaikan masalah yang diberikan dan

memahami konsep materi yang ada.

c. Dua siswa bertamu kekelompok lain untuk mencari informasi lain.

d. Dua siswa yang lain tetap tinggal dalam kelompok untuk

memberikan informasi tentang hasil diskusinya pada tamunya dari

kelompok lain.

e. Dua orang yang bertamu kembali lagi kekelompoknya untuk

menyampaikan informasi yang diberikan ketika bertamu.

f. Tiap kelompok membahas bersama-sama hasil temuannya dan

dicocokkan dengan hasil diskusi kelompoknya.

► Penutup

1) Membahas hasil diskusi

3. Kegiatan akhir (5 menit)

► Guru menjelaskan kegiatan berikutnya

Pertemuan 2

1. Tahap awal (20 menit)

Memberikan salam dan mempersiapkan untuk melakukan tes

2. Tahap inti ( 60 menit)

Tes individu

Page 10: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

53

3. Tahap akhir (10 menit)

Guru mendengarkan kesulitan yang dihadapi peserta didik pada saat

tes.

C. Pengamatan (Observing)

Pengamatan dilakukan bersama dengan tindakan untuk mengamati proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL) dengan model pembelajaran kooperatif tipe

two stay two stray (TSTS). Aspek yang diobservasi adalah keaktifan dan

hasil belajar.

D. Refleksi (reflecting)

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I. Dalam tahap

refleksi siklus I ini, peneliti merekap lembar observasi. Jika tujuan pembelajaran

mengalami peningkatan yang siknifikan maka peneliti dianggap berhasil.

2. Siklus II

Seperti halnya pada siklus I, siklus ke II pun terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

A. Perencanaan

Peneliti melakukan persiapan untuk memperbaiki refleksi siklus I,

berdasarkan informasi dari hasil refleksi siklus I. Refleksi siklus I merupakan

data yang digunakan untuk membuat perencanaan siklus II, hal-hal yang perlu

disiapkan, adalah sebagai berikut:

Page 11: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

54

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Menyusun lembar kerja siswa yang terdiri dari:

▪ Tugas kelompok siklus II

▪ Kunci jawaban tugas kelompok

▪ Tes individu siklus II

▪ Kunci jawaban tes individu siklus II

B. Pelaksanaan

Seperti pada tahap pelaksanaan pada siklus I, siklus II guru menyampaikan

kembali tujuan, garis besar materi dan langkah-langkah pembelajaran, dan

membagi soal. Selain itu guru membimbing peserta didik dalam

pembelajarannya.

C. Pengamatan

Sama seperti siklus I, peneliti harus mengamati aktivitas pembelajaran

kooperatif tipe TSTS, apakah pembelajaran sudah sesuai dengan skenario RPP

atau belum.

D. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II. Dalam tahap

refleksi siklus ini peneliti merekap lembar observasi. Jika tujuan pembelajaran

mengalami peningkatan yang siknifikan maka penelitian dianggap berhasil.

Page 12: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

55

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

fenomena nyata yang diselidiki. Observasi dilakukan guru dan peneliti.

Observasi terhadap guru yang mengajar berfungsi sebagai alat kontrol,

sedangkan observasi peserta didik dapat berfungsi untuk mendapatkan

informasi tentang aktivitas dan kemajuan peserta didik.

Lembar observasi terdiri atas dua bagian, yaitu:

Lembar observasi terhadap keaktifan peserta didik.

Lembar obserfasi keaktifan guru.

b. Dokumentasi

Dokumentasi berupa foto digunakan untuk memperkuat data yang

diperoleh dari observasi. Dokumen foto dapat memberikan gambaran

secara lebih nyata mengenai kegiatan kelompok peserta didik dan

menggambarkan suasana kelas ketika aktifitas proses pembelajaran

berlangsung.

c. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses

belajar mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan tiap-tiap siklus

(pos-test) dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek

Page 13: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

56

penelitian. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal

tes sesuai materi. Melalui tes tertulis ini, penulis dapat:

Mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran.

Keberhasilan atau kekurangan berhasil perbaikan pembelajaran

yang telah dilaksanakan penulis.

d. Angket

Pemberian angket kepada peserta didik digunakan untuk mengetahui

tanggapan peserta didik terhadap penggunaan metode pembelajaran

TSTS dalam pembelajaran. Angket diberikan satu kali disiklus terakhir

dengan berisi seperangkat pertanyaan tertulis kepada peserta didik untuk

dijawab.

e. Catatan Lapangan

Catatan lapangan dugunakan untuk mencatat data yang tidak bisa masuk

ke dalam lembar observasi.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan

jenis data, yaitu data kuantitatif. Data kuantitatif dapat dianalisis secara deskriptif,

misalnya mencari presentase keberhasilan belajar. Analisis data dilakukan dengan

cara sebagai berikut:

Page 14: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

57

1. Data hasil tes dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

2

Keterangan:

P = presentase tingkat keberhasilan

F = jumlah nilai yang tuntas (sesuai KKM disekolah)

N = jumlah siswa yang mengikuti tes

2. Data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dapat dihitung dengan

rumus:

Keterangan:

P = persentase keaktifan

F = jumlah skor keaktifan

N = jumlah skor keaktifan ideal (skor maksimum)

3.7 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan proses dikatakan berhasil bila:

1) Rata-rata aktivitas belajar siswa dan guru sudah mencapai skor lebih dari

atau sama dengan 80%.

2) Nilai pada aktivitas siswa sudah mencapai kategori baik.

Penerimaan ditandai dengan respon terhadap pendapat siswa.

Dimana siswa selalu menolak pendapat teman, tidak menghargai

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, PT Rineka Cipta:

Jakarta, 2006, hal. 281.

Page 15: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

58

pendapat teman, kurang menghargai pendapat teman, menghargai

pendapat teman.

Partisipasi ditandai dengan siswa aktif dalam diskusi dan mencari

jawaban. Dimana dalam berdiskusi siswa hanya menunggu

jawaban yang diberikan teman, mengikutu diskusi dengan

semangat, kurang bersemangat ketika mengikuti diskusi, tidak

mengikuti diskusi, sedangkan mencari jawaban siswa aktif mencari

jawaban dari awal sampai akhir, hanya diawal diskusi, hanya

menunggu jawaban dari teman, tiidak melakukan kegiatan apapun..

Penentuan sikap ditandai dengan keaktifan pada saat bertanya atau

menjawab yaitu: mengajukan pertanyaan atau menjawab lebih dari

sekali, tidak pernah mengajukan pertanyaan atau menjawab,

memahami materi dengan baik.

Organisasi ditandai dengan kerja sama dalam kelompok. Dimana

siswa akan membagi tugas keseluruh anggota kelompok, tugas

hanya dikerjakan hanya pada satu siswa, tugas didominasi dua

siswa, dikerjakan secara individu.

Penentuan pola hidup ditandai dengan kehadiran siswa ketika

pembelajaran berlangsung serta kelengkapan alat dan sumber

belajar. Dimana kehadiran siswa tersebut tepat waktu, terlambat

masuk, tidak masuk, sedangkan kelengkapan alat dan sumber

belajar membawa materi pelajaran, membawa buku paket lain,

membawa perlengkapan alat tulis, membawa buku catatan saja

Page 16: Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suaturepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/4/T1_162009040_BAB III.pdfdidik lebih sering mencatat materi yang diberikan

59

Indikator keberhasilan belajar dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

apabila siswa yang nilainya tuntas belajar sudah lebih dari atau sama dengan 80%.

Siswa dikatakan mencapai ketuntasan belajar kognitif apabila siswa

mampu menguasai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang mengacu pada

KKM yang telah ditetapkan sekolah, yaitu untuk ketuntasan individu 71,

sedangkan batas ketuntasan klasikal adalah 80% dari jumlah siswa yang

mengikuti tes.