Penelitian Ilmiah Print

download Penelitian Ilmiah Print

of 11

description

utugas

Transcript of Penelitian Ilmiah Print

11

Nurazizah1112101000053Kesehatan Masyarakat-Peminatan K3

Resume Metodologi Penelitian KuantitatifA. Konsep Penelitian Ilmiah Metode ilmiah adalah suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu. Metode ilmiah bersifat empiris yaitu keputusan yang diambil berdasarkan data empiris atau pengalaman yang benar (Umar, 2000). Penelitian ilmiah Penelitian yang menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah cara yang dilakukan untuk memperoleh suatu informasi baru dan memecahkan suatu masalah dengan berdasarkan pada pengalaman yang benar, aturan tertentu, dan sesuai dengan nalar. Atau secara sederhana, metode ilmiah adalah cara menyelesaikan masalah dan mengedepankan 4 prinsip yaitu terkontrol, sistematis, logis, empiris. Sistematis : dilakukan secara bertahap, mulai dari mengidentifikasi masalah hingga menentukan solusinya. Logis : masalah yang diteliti merupakan sesuatu yang masuk akal dan dapat diterima nalar manusia (memungkinkan untuk terjadi/sesuai dengan ilmu pengetahuan). Terkontrol : Berdasarkan fakta yg tergambar dalam sebuah data, hasilnya jelas dan objektif. Empiris : sesuatu yang dapat dibuktikan. Logis dan ada landasannya. Masyarakat ilmiah adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya mempunyai minat terhadap disiplin ilmu tertentu. Anggota masyarakat ilmiah umumnya adalah peneliti, tenaga akademis, atau individu yang secara rutin mengikuti perkembangan suatu disiplin ilmu (Zifirdaus, 2005). Masyarakat ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Kritis : memiliki sifat tidak lekas percaya/keingin tahuan tinggi/berusaha menemukan kesalahan untuk perbaikan penelitian terus menerus. Menghargai waktu : efisien dan efektif dalam memanfaatkan waktu. Bebas prasangka. Kreatif dan konstruktif kreatif mencari permasalahan dan solusinya. Bernorma akademik : ada landasan keilmuannya. Berorientasi kedepan. Analitis : suka menganalisa. Bermitra. Terbuka. Dinamis energi untuk berubah/sanggup menyesuaikan diri dengan suatu keadaan. Ilmu pengetahuan merupakan fakta yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian yang sistematis. (Tetty, 2007) Ilmu pengetahuan dan metode ilmiah bagai mata uang yg tidak bisa dipisahkan/selalu melekat. Ilmu pengetahuan merupakan filosofi dan penelitian tindakan yg akan berguna untuk membangun (dari nol) serta mengembangkan (sudah ada) ilmu pengetahuan bisa menemukan, bisa mengembangkan. Langkah-langkah utama penelitian ilmiah : identifikasi dan rumuskan masalah. merumuskan hipotesis. kumpulkan data. uji. kesimpulan. Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah Terdapat kemungkinan kesalahan dalam penarikan suatu kesimpulan yang disebabkan oleh keterbatasan panca indera dalam menemukan suatu fakta. Kebenaran ilmiah bersifat tentatif yaitu sebelum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak, maka suatu kesimpulan dianggap benar. Dan kesimpulan yang dapat menolak kesimpulan ilmiah yang terdahulu menjadi kebenaran yang baru. Tidak bisa menggunakan ingatan, persepsi, hanya penalaran semata. Harus bisa dilihat, di dengar, dan dirasa (hanya mampu menggunakan panca indera). Metode ilmiah dapat memupuk sifat objektif, metodik, sistemik. Dipertanggung jawabkan, tolak ukur, acuan untuk penelitian selanjutnya. Tersusun secara logis, sistematis, kebenaran empiris. Siklus uji terus menerus. Terbuka dan tersurat (dipublikasikan). Diseminasi: pendistribusian/penyebaran hasil penelitian dapat menjalin mitra

B. Rumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat Masalah penelitian adalah kesenjangan antara kenyataan dan harapan atau adanya gap/penyimpangan antara idealitas (das sollen) dan realitas (das sein). (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2013) Masalah dapat berupa sesuatu yang ditemukan tidak memuaskan, masalah yang menyulitkan, sesuatu yang perlu diubah, kondisi yang ingin ditingkatkan, kesulitan-kesulitan yang mereka ingin eliminir serta pertanyaan-pertanyaan yang ingin mereka cari jawabannya (Kumar, 2011 dalam I Ketut, 2012) Gap/masalah dapat ditentukan dengan terlebih dahulu mencari indikator terhadap hal yang dianggap sebagai masalah. Selanjutnya membandingkan harapan dengan kenyataan yang ada. Kriteria masalah : Orisinil Benar-benar terjadi Solusi cepat Masalah yang diteliti benar-benar dimengerti oleh peneliti Tidak bertentangan dengan pemerintah Sesuai dengan masalah yang didasarkan oleh sponsor (dosen pembimbing) Waktu yang tersedia (pendek : cros sectional, panjang : kohort) Pengalaman lapangan Sumber fakta Rekomendasi pakar Tipe masalah penelitian Deskriptif : Masalah berdiri sendiri Asosiatif : Menghubungkan Komparatif : Perbandingan beberapa kelompok Langkah-langkah merumuskan masalah penelitian Bermula dari pengamatan peneliti tentang fenomena kesehatan tertentu kepekaan menangkap fenomena Eksplorasi terhadap teori (dan penelitian) sekitar fenomena tsb penguasaan teori/penelitian studi pustaka Identifikasi segi ketidak-terjawabkan fenomena analisis kritis & kreatif Merumuskan/membatasi cakupan dengan kalimat TANYA (question sentence) Tujuan penelitian : Memberi jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dibuat dalam rumusan masalah (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2013). Cara merumuskan : Pertanyaan spesifik (statement studi masalah dan pertanyaan penelitian) Muncul tujuan yang merupakan jawaban (pertanyaan penelitian menjadi dasar penentuan tujuan) Tujuan berbentuk kalimat pasif : di (yang ingin dicapai) Tujuan umum : global, khusus : lebih detail dari umum (spesifik) Tujuan selaras dengan rumusan masalah Manfaat merupakan kontribusi yang dapat diperoleh setelah masalah penelitian terpecahkan atau hasil penelitian dilakukan. Manfaat penelitian juga merupakan arah yang dituju dalam melaksanakan penelitian. (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2013) Manfaat : metodologis , teoritis (cek/mengembangkan teori), kebijakan (dasar keputusan) Bila akan melanjutkan penelitian terdahulu, gunakan metode atau teliti variabel yang berbeda. Masalah : pertanyaan, tujuan : pernyataan/jawaban pertanyaan. Masalah merupakan hal penting : Penuntun langkah-langkah penelitian selanjutnya Dapat merumuskan judul penelitian. Kedalaman analisis.

C. Kerangka konsep dan hipotesis penelitian Kerangka teori merupakan kesimpulan dari teori yang telah dibaca yaitu setelah melakukan penelusuran kepustakaan terkait apa yang akan diteliti melalui buku/jurnal/penelitian orang lain yang telah dipublikasi. Kerangka teori tidak harus berbentuk bagan tetapi lebih jelas apabila menggunakan bagan. Kaitan antara kerangka teori dan kerangka konsep : Teori merupakan hasil pemikiran orang lain Kerangka konsep merupakan kerangka pikir peneliti berdasarkan kerangka teori Variabel di kerangka teori tidak semua berlaku di kerangka konsep karena disesuaikan dengan subjek/permasalahan penelitian Kerangka konsep mengandung hal-hal yangmasih abstrak. Oleh karena itu dibuat variabel agar dapat diukur. Devinisi operasional : Definisi yang dibuat oleh peneliti Panduan dalam membuat kuesioner/instrumen penelitian Secara teknis dibuat untuk mengetahui alat ukur, skala, hasil, dan metode Lebih jelas, lebih detail/konkrit dapat diukur Berpedoman pada definisi teoritis yang ada di tinjauan pustaka Misalnya, usia merupakan lama seseorang hidup yang dihitung mulai dari lahir hingga ulang tahun terakhir. Jenis kelamin didefinisikan dengan menyebutkan ciri-ciri biologis baik itu perempuan atau laki-laki Manfaat definisi operasional : Membuat konsep yang semula abstrak menjadi bentuk konkrit Memudahkan menyusun instrumen penelitian Hipotesis : Membuat hipotesis hanya hipotesis alternatifnya saja Deskriptif tidak membuat hipotesis Hubungan membuat hipotesis Berbentuk pernyataan jawaban sementara dari variabel Membangun kerangka konsep studi literatur permasalahan dan faktor-faktor Membuat kerangka teori membangun kerangka konsep (masih abstrak) membuat definisi operasional (diawali dengan membuat definisi teoritis) mengetahui metode, alat ukur, skala, hasil menyiapkan instrumen Apabila terdapat hubungan antar variabel buat hipotesis pernyataan sementara merancang uji hipotesis Apabila banyak literatur yang mendukung dan yakin di tempat penelitian akan terjadi hal yang sama dibuat hipotesis one tail.

D. Desain penelitian

Jenis penelitian : kuantitatif, kualitatif, atau gabungan. Kuantitatif mencari besaran masalah, dan mencari hubungan Kualitatif mencari penyebab/menggali secara detail dan membantu merancang instrumen kuantitatif Desain penelitian : Crossectional : point time (semua variabel diukur dalam satu waktu) Case control : muncul faktor waktu (T), retrospektif, penyebab jelas muncul lebih dulu, bias informasi karena mengandalkan ingatan Cohort : mulai dari orang yang terpajan, melihat hubungan sebab akibat, prospektif longitudinal, kurang dari segi estetika Murni : ada randomisasi (disebar/diacak) Semu : tidak ada randoomisasi

E. Metode dan besar sampel Populasi adalah keseluruhan unit analisis yang karakteristiknya akan diduga. Sampel adalah sebagian populasi yang ciri-cirinya diselidiki atau diukur. Alasan penarikan sampel : Adanya populasi yang sangat besar Homogenitas Menghemat biaya dan waktu Ketepatan pengukuran Adanya penelitian yang untuk melakukannya objek penelitian tersebut harus dihancurkan Metode pengambilan sampel :

Inklusi dan ekslusi merupakan faktor yang membuat calon sampel masuk/tidak. Berbeda dengan kriteria di non-probability sampling. Digunakan pada desain cohort dan case control Untuk membandingkan kriteria yang sama antara kasus dan kontrol/studi dan pembanding

F. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data terdiri dari : Wawancara Observasi Uji kompetensi Pemeriksaan lab Telaah dokumen Metode pengumpulan data harus diperhatikan agar variabelnya terukur dan variabel yang diukur valid. Data (hasil variabel) harus valid (ketepatan/benar-benar terukur dan menggunakan alat yang tepat) dan reliabel (konsisten/diukur beberapa kali hasilnya tetap sama) Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara sedangkan observasi menggunakan ceklist atau pedoman observasi. Daftar pertanyaan kuesioner : Terbuka (hindari/jangan terlalu banyak) Tertutup Kombinasi Wawancara : Terstruktur (sering digunakan di kuantitatif) : pertanyaan sudah ada hanya tinggal menerima jawaban. Terkadang menggunakan pertanyaan yang ada di kuesioner Tidak terstruktur (sering digunakan di kualitatif) : peneliti sebagai instrumen karena akan mengeluarkan pertanyaan baru sesuai dengan jawaban responden pertanyaan bertambah Agar data yang diperoleh valid maka : Instrumen yang digunakan harus tepat Orang yang mewawancarai mampu melakukannya (keterampilan peneliti) Orang yang diwawancarai tidak bisu dan tidak tuli (keterampilan subjek wawancara) Waktu dan suasana yang kondusif saat pengumpulan data

G. Instrumen penelitian Akurasi data tergantung pada : Alat ukur yang digunakan terstandardisasi (telah di uji coba) Orang yang mengumpulkan data telah terlatih Isi kuesioner apakah sesuai variabel? Atau membingungkan? Situasi wawancara buat senyaman mungkin Metode pengumpulan data diantaranya : Pengamatan (observasi) : melihat dan mencatat dengan menggunakan instrumen berupa checklist, skala penilaian. Wawancara : mendapat keterangan secara lisan dengan menggunakan instrumen kuesioner atau pedoman wawancara terstruktur. Angket : tidak menggali secara detail melainkan hanya hal yang umum. Dilakukan dengan menyebar kuesioner dan mengambilnya kembali dengan mengecek terlebih dahulu apakah sudah semua pertanyaan terjawab. Polling : dapat melalui telfon/internet untuk mengetahui pendapat seseorang mengenai suatu masalah. Kuesioner : merupakan daftar pertanyaan yang telah tersusun dengan baik, sudah memiliki pilihan jawaban. Pembuatan kuesioner didasarkan pada kelompok sasaran (anak-anak/ibu-ibu/remaja), tipe pertanyaan (terbuka/semi terbuka/tertutup), dan pengkodean (numerik/huruf). Pemanfaat kuesioner diantaranya untuk pedoman wawancara, pengisian kuesioner oleh responden sendiri, pedoman wawancara melalui telfon/internet pada polling, dan angket/kuesioner yang dioskan (tidak efisien). Merancang kuesioner :

Definisi operasional merupakan pedoman dalam menyusun instrumen penelitian Uji coba kuesioner dilakukan pada 20-30 responden yang memiliki karakteristik sama dengan subjek penelitian sebenarnya.

Kuesioner : Pendahuluan : perkenalan diri, apabila ingin merekam lebih baik meminta izin terlebih dahulu Pemanasan : ajukan pertanyaan yang membuat nyaman Inti wawancara : dari pertanyaan mudah ke sulit atau tidak sensitif ke sensitif Pendinginan : kembali menanyakan pertanyaan yang membuat nyaman Penutup : terima kasih dan pemberian cendera mata

H. Metode pengolahan dan analisa data Uji statistik merupakan tools dalam rangka memberi makna terhadap data Analisa data dilakukan pada data hasil/keluaran uji statistik Langkah-langkah manajemen data : Data coding kegiatan untuk mengklarifikasi data dan memberi kode untuk masing-masing kelas sesuai dengan tujuan dikumpulkannya data mempermudah proses entry tidak efektif dan efisien apabila jumlah sampel banyak coding dibuat saat pembuatan kuesioner agar mempermudah entry Data editing Dilakukan sebelum proses pemasukan data Pastikan kuesioner terisi semua Data struktur dan data file Menggunakan software epidata bila terdapat lompatan, bila tidak ada lompatan sebaiknya gunakan SPSS Data entry Data cleaning Pengecekan yang dilakukan setelah data di entry Memastikan semua data terentry dengan benar Analisis data Univariat : menggambarkan Membedakan jenis data terlebih dahulu : kategorik (presentase), numerik (mean, median, modus, range, mean deviasi, varian, standar deviasi, C.O.V) Bivariat : hubungan variabel hubungan variabel dependent dan independentV1V2Uji ParametikUji Non-Parametik

NK = 2t dependentt independentMean whitneyWilcoxon

NK > 2AnnovaKruskal wallis

KK-X2 (chi square)

NNKorelasi pearsonKorelasi rank spearmen

Multivariat : mencari faktor dominan/yang paling berpengaruh

Daftar Pustaka :Adnan, Zifirdaus., Hons., I, Zifirdaus. 2005. Merebut Hati Audiens Internasional : Strategi Ampuh Meraih Publikasi di Jurnal Ilmiah. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.Setiowati, Tetty., Furqonita, Deswaty. 2007. Biologi Interaktif Jidil 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Azka Press.Swarjana, I Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Andi Offset.Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.