penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional
-
Upload
nila-almira -
Category
Documents
-
view
3.536 -
download
80
description
Transcript of penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional
33
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana
dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Pendekatan waktu yang digunakan
dalam penelitian ini adalah cross-sectional dimana penelitian ini dengan
melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu)
antara variabel independen dan variabel dependen (Nursalam, 2011).
Penelitian ini akan mengetahui hubungan pegetahuan remaja putri sebagai
variabel bebas dengan perilaku PHBS menjaga kesehatan lingkungan sebagai
variabel terikat dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010).
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada minggu ke-3 bulan Januari dan
mengambil lokasi penelitian di pondok pesantren ilmu al-Qur’an Al-Kamaliyah
kepanjen dengan pertimbangan belum pernah dilakukan penelitian mengenai
pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
34
3.3 Kerangka Kerja
Bagan 3.1 Hubungan pengetahuan remaja putri tentang perilaku hidup bersih dan sehat di pondok pesantren ilmu Al-Qur’an Al-Kamaliyah Kepanjen
Populasi
Seluruh santri di pondok Al-Kamaliyah yang berjumlah 40 orang
Sampel
Remaja putri di pondok Al-Kamaliyah yang berjumlah 37 orang
Sampling
“simple random sampling”
Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional
Pengumpulan data
Intrumen penelitian menggunakan kuesioner
Pengolahan dan analisa data
Editing, Coding, Tabulating, Analisa data Product Moment
Penarikan kesimpulan
Bila thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak, H1 diterima
Bila thitung ≤ ttabel maka Ho diterima, H1 ditolak.
35
3.4 Desain Sampling
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh santri yang berdomisili di pondok pesantren ilmu Al-
Qur’an Al-Kamaliyah kepanjen yang berjumlah 40 orang.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2010). Adapun kriteria sampel meliputi :
A. Kriteria inklusi yaitu kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel
penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Pertimbangan ilmiah harus
menjadi pedoman dalam menentukan kriteria inklusi (Nursalam, 2003).
Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu :
1. Remaja putri usia 12-21 tahun yang bermukim di Pondok Pesantren Ilmu
Al-Qur’an Al-Kamaliyah Kepanjen
2. Bersedia menjadi responden dengan menandatangani surat persetujuan
terlibat dalam penelitian
3. Bisa membaca dan menulis
36
B. Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat
mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian.
Adapun kriteria ekslusi pada penelitian ini yaitu :
1. Remaja putri usia lebih dari atau kurang dari 12-21 tahun dan tidak
bermukim di Pondok Pesantren Ilmu Al-Qur’an Al-Kamaliyah Kepanjen
2. Tidak bersedia menjadi responden dengan menandatangani surat
persetujuan terlibat dalam penelitian
3. Tidak bisa membaca dan menulis
Dimana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel
tersebut digunakan (Hidayat, 2009).
Untuk menentukan besar sampel digunakan rumus:
n= N1+N (d ) ²
Keterangan:
n: jumlah sampel
N : jumlah populasi
d: tingkat signifikasi yang dipilih 0,05
(Nursalam, 2011)
Jadi perhitungannya:
n= 401+40(0 , 05²)
37
n= 401+40(0,0025)
n= 401+0,1
n=36,363636
n=37
Jadi besar sampel yang diambil 37 remaja putri.
3.4.3 Teknik Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi (Nursalam, 2011). Teknik sampling merupakan cara-cara yang
ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yng benar-benar
sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Dalam pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan metode teknik sampling berupa Simple Random
Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2010).
Teknik random ini dilakukan dengan cara undian.
3.5 Identifikasi Variabel
Variabel merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau
ukuran yang dimiliki atau yang didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010)
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis variabel yaitu :
1. Variabel independen/bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen/terikat (Sugiyono,
38
2010). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2. Variabel dependen/terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010) Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.
3.6 Definisi Operasional
Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan Remaja putri
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Pondok Pesantren Ilmu Al-
Qur’an Al-Kamaliyah Kepanjen.
Variabel Definisi
operasional
Parameter Alat ukur
Skala Score Klasifik
asi
Variabel independenPengetahuan remaja putri tentang PHBS
Kemampuan remaja putri di PPIQ Al-Kamaliyah Kepanjen mengetahui tentang perilaku sehari-hari yang mencerminkan perilaku hidup bersih dan sehat
Pengetahuan remaja putri tentang perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan pesantren menurut Ferry Efendi, 2009;322 dengan indikator: Pengetahuan
tentang PHBS (tahu)
PHBS kesehatan lingkungan
PHBS gizi PHBS
pemanfaatan sarana kesehatan
Kuesioner Interval Benar: skor 1
Salah: skor 0
Baik: 76-100%
Cukup: 56-75%
Kurang: < 56%
(Nursalam, 2003)
39
Variabel dependenPerilaku PHBS
Tindakan yang dipilih remaja putri yang berkaitan dengan perilaku sehat dalam kesehariannya.
Peneliti menggunakan pendekatan berdasarkan checklist dengan indikator PHBS tatanan pesantren menurut Ferry Efendi, (2009;322) :
Pengetahuan tentang PHBS
PHBS kesehatan lingkungan
PHBS gizi PHBS
pemanfaatan sarana kesehatan
Checklist Interval baik sekali: 3baik: 2cukup: 1kurang: 0
Baik: 21-30Cukup:11-20Kurang: 0-10(Sugiyono, 2010)
3.7 Pengumpulan Data dan Analisa Data
3.7.1 Pengumpulan Data
1. Proses pengumpulan data
Proses pengumpulan data dilakukan secara birokrasi yakni :
Peneliti mendapat surat pengantar dari Ketua Stikes Kepanjen Kabupaten
Malang untuk diserahkan kepada Ketua Yayasan Pondok Pesantren Ilmu Al-
Qur’an Al-kamaliyah Kepanjen guna memperoleh ijin lahan penelitian, setelah
mendapat surat ijin penelitian dari pihak Yayasan Pondok Pesantren Ilmu Al-
Qur’an Al-kamaliyah, melakukan informed consent dengan responden setelah
responden menyetujui, peneliti membagikan kuesioner dan peneliti memberi
penjelasan kepada responden tentang hal-hal yang belum dipahami oleh
responden.
40
2. Instrument penelitian
Instrument penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Untuk melakukan pengumpulan data
peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa pertanyaan atau angket
yang dibuat peneliti dengan mengacu pada teori dan konsep. Isi angket berisi
data pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan
menggunakan quisioner dalam bentuk pernyataan. Kuesioner yang dibuat
untuk mengukur pengetahuan tentang PHBS sejumlah 10 soal. Sedangkan
checklist untuk mengukur perilaku PHBS di tatanan pesantren menurut Ferry
Efendi, (2009;322) sejumlah 13 indikator. Waktu yang diperlukan untuk
pengisian angket diperkirakan 15 menit, pengumpulan data dilakukan sendiri
oleh peneliti.
3. Uji validitas dan reliabilitas instrument
Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah itu
diuji dengan menggunakan uji t lalu baru dilihat penafsiran dari indeks
korelasinya.
Rumus Person Product Moment:
rhitung = n (∑ XY )−(∑ X ) . (∑Y )
√[n .∑ X ²−(∑ X ) ² ] . [n .∑ Y ²−(∑ Y ) ² ]Keterangan:
rhitung : koefisien korelasi
∑Xi : jumlah skor item
∑Yi : jumlah skor total (item)
n : jumlah responden
41
Rumus Uji t:
thitung=
r√ (n−2 )√( 1−r ² )
Keterangan:
t : nilai t hitung
r : koefisien korelasi hasil r hitung
n : jumlah responden
Untuk tabel tα = 0,05 derajat kebebasan (dk = n-2).
Jika nilai t hitung > t tabel berarti valid demikian sebaliknya, jika nilai t hitungnya < t tabel berarti tidak valid.
Setelah mengukur validitas, maka perlu mengukur realibilitas data, apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak.
Rumus yang digunakan adalah:
r11 = 2. rb
1+rb
Keterangan:
r11 : koefisien reliabilitas internal seluruh item
rb : koefisien product moment antara belahan
(Hidayat, 2009)
3.7.2 Metode Analisis Data
Tehnik pengolahan data pada penelitian hubungan pengetahuan remaja
putri dengan perilaku hidup bersih dan sehat di Pondok Pesantren Ilmu Al-Quran
Al-Kamaliyah Kepanjen dilakukan dengan tahap sebagai berikut :
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh
atau dikumpulkan (Hidayat, 2009)
42
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2009)
3. Tabulating
a. Scoring
Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor, memberikan
kode terhadap item-item yang tidak diberi skor (Arikunto, 2006).
Pengolahan data dilakukan dengan memberikan penilaian pada jawaban
responden atas pernyataan positif dan negatif mengenai pengetahuan
tentang PHBS dengan jawaban “ya” dan “tidak”. Untuk pertanyaan positif
jawaban “ya” diberikan nilai 1 dan jawaban “tidak” diberikan nilai 0.
Untuk pernyataan negatif jawaban “ya” diberikan nilai 0 dan jawaban
“tidak” diberikan nilai 1.
Dengan kategori:
1) Baik : skor 76-100% dari skor maksimum
2) Cukup : skor 56-75% dari skor maksimum
3) Kurang : skor <56% dari skor maksimum
Sedangkan hasil observasi kesehatan lingkungan diberikan penilaian
jawaban “baik sekali, baik, cukup, dan kurang”. Jawaban “baik sekali”
diberikan nilai 3, “baik” diberikan nilai 2, “cukup” diberikan nilai 1 dan
“kurang” diberikan nilai 0.
Dengan kategori dihasilkan dari rumus yaitu:
Panjangkelas= rentangdatajumlah kelas
43
Panjangkelas=303
Panjangkelas=10
Sehingga dihasilkan kategori sebagai berikut:
1) Baik: 21-30 dari skor maksimum
2) Cukup: 11-20 dari skor maksimum
3) Kurang: 0-10 dari skor maksimum
4. Analisis Data
a. Univariat
Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010) yakni untuk
mendeskripsikan hubungan pengetahuan remaja putri tentang PHBS
dengan perilaku kesehatan lingkungan di pondok pesantren ilmu Al-
Qur’an Al-Kamaliyah Kauman Kepanjen.
b. Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua
variabel (Hidayat, 2003). Dalam penelitian ini peneliti ingin menganalisis
hubungan pengetahuan remaja putri tentang PHBS dengan perilaku
kesehatan lingkungan di pondok pesantren ilmu Al-Qur’an Al-Kamaliyah
Kauman Kepanjen. Analisis yang digunakan untuk melihat hubungan
kedua variabel tersebut adalah Korelasi Pearson Product Moment dengan
taraf signifikansi (α) 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% (Sugiyono,
2006). Analisis data ini akan dilakukan melalui proses komputerisasi
dengan bantuan SPSS for Windows versi 17.0 .
44
Teknik analisis Korelasi Pearson Product Moment termasuk teknik
statistik parametrik yang menggunakan interval dan ratio dengan
persyaratan tertentu. Misalnya: data dipilih secara acak (random); datanya
berdistribusi normal; data yang dihubungkan berpola linier; dan data yang
dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang
sama. Kalau salah satu tidak terpenuhi persyaratan tersebut analisis
korelasi tidak dapat dilakukan. Rumus yang digunakan Korelasi Pearson
Product Moment adalah:
r xy=n∑ XY −(∑ X )(∑Y )
√¿¿¿ ¿¿
Korelasi PPM (Pearson Product Moment ) dilambangkan (r) dengan
ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < + 1). Apabilah nilai r = -1
artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r
= 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut.
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,80 – 1,0000,60 – 0,7990,40 – 0,5990,20 – 0,3990,00 – 0,199
Sangat KuatKuatCukup KuatRendahSangat Rendah
45
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel
X (independen) terhadap Y (dependen) dapat ditentukan dengan rumus
koefisien diterminan sebagai berikut.
KP = r2 x 100%
Keterangan:
KP = Nilai Koefisien Diterminan
r = Nilai Koefisien Korelasi
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi (uji t) yang berfungsi untuk
mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi
PPM tersebut diuji dengan uji Signifikansi dengan rumus :
t hitung=r √n−2
√1−r2
Keterangan:
t hitung = Nilai t atau probabilitas
r = Nilai Koefisien korelasi
n = Jumlah Sampel
Hipotesis yang digunakan dapat dijelaskan ke dalam hipotesis nol statistik
sebagai berikut :
Ho : ρ = 0 ; Ho ditolak, artinya tidak ada hubungan antara
pengetahuan remaja putri tentang PHBS dengan perilaku kesehatan
lingkungan di pondok pesantren ilmu Al-Qur’an Al-Kamaliyah Kauman
Kepanjen
46
H1 : ρ ≠ 0 ; Ho diterima, artinya ada hubungan antara pengetahuan
remaja putri tentang PHBS dengan perilaku kesehatan lingkungan di
pondok pesantren ilmu Al-Qur’an Al-Kamaliyah Kauman Kepanjen
Keterangan:
ρ : Nilai korelasi dalam formulasi yang di hipotesiskan
Kaidah pengujian :
Bila thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak, H1 di terima
Bila thitung ≤ ttabel maka Ho diterima, H1 di tolak.
3.8 Etika Penelitian
1. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
2. Anonimity (tanpa nama)
Penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun
masalah-masalah lainnya.
(Hidayat, 2009)