penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

20
33 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional dimana penelitian ini dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara variabel independen dan variabel dependen (Nursalam, 2011). Penelitian ini akan mengetahui hubungan pegetahuan remaja putri sebagai variabel bebas dengan perilaku PHBS menjaga kesehatan lingkungan sebagai variabel terikat dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

description

Penelitian ini akan mengetahui hubungan pegetahuan remaja putri sebagai variabel bebas dengan perilaku PHBS menjaga kesehatan lingkungan sebagai variabel terikat dalam waktu yang bersamaan

Transcript of penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

Page 1: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

33

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Pendekatan waktu yang digunakan

dalam penelitian ini adalah cross-sectional dimana penelitian ini dengan

melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu)

antara variabel independen dan variabel dependen (Nursalam, 2011).

Penelitian ini akan mengetahui hubungan pegetahuan remaja putri sebagai

variabel bebas dengan perilaku PHBS menjaga kesehatan lingkungan sebagai

variabel terikat dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada minggu ke-3 bulan Januari dan

mengambil lokasi penelitian di pondok pesantren ilmu al-Qur’an Al-Kamaliyah

kepanjen dengan pertimbangan belum pernah dilakukan penelitian mengenai

pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

Page 2: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

34

3.3 Kerangka Kerja

Bagan 3.1 Hubungan pengetahuan remaja putri tentang perilaku hidup bersih dan sehat di pondok pesantren ilmu Al-Qur’an Al-Kamaliyah Kepanjen

Populasi

Seluruh santri di pondok Al-Kamaliyah yang berjumlah 40 orang

Sampel

Remaja putri di pondok Al-Kamaliyah yang berjumlah 37 orang

Sampling

“simple random sampling”

Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional

Pengumpulan data

Intrumen penelitian menggunakan kuesioner

Pengolahan dan analisa data

Editing, Coding, Tabulating, Analisa data Product Moment

Penarikan kesimpulan

Bila thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak, H1 diterima

Bila thitung ≤ ttabel maka Ho diterima, H1 ditolak.

Page 3: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

35

3.4 Desain Sampling

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh santri yang berdomisili di pondok pesantren ilmu Al-

Qur’an Al-Kamaliyah kepanjen yang berjumlah 40 orang.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2010). Adapun kriteria sampel meliputi :

A. Kriteria inklusi yaitu kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel

penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Pertimbangan ilmiah harus

menjadi pedoman dalam menentukan kriteria inklusi (Nursalam, 2003).

Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu :

1. Remaja putri usia 12-21 tahun yang bermukim di Pondok Pesantren Ilmu

Al-Qur’an Al-Kamaliyah Kepanjen

2. Bersedia menjadi responden dengan menandatangani surat persetujuan

terlibat dalam penelitian

3. Bisa membaca dan menulis

Page 4: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

36

B. Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat

mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian.

Adapun kriteria ekslusi pada penelitian ini yaitu :

1. Remaja putri usia lebih dari atau kurang dari 12-21 tahun dan tidak

bermukim di Pondok Pesantren Ilmu Al-Qur’an Al-Kamaliyah Kepanjen

2. Tidak bersedia menjadi responden dengan menandatangani surat

persetujuan terlibat dalam penelitian

3. Tidak bisa membaca dan menulis

Dimana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel

tersebut digunakan (Hidayat, 2009).

Untuk menentukan besar sampel digunakan rumus:

n= N1+N (d ) ²

Keterangan:

n: jumlah sampel

N : jumlah populasi

d: tingkat signifikasi yang dipilih 0,05

(Nursalam, 2011)

Jadi perhitungannya:

n= 401+40(0 , 05²)

Page 5: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

37

n= 401+40(0,0025)

n= 401+0,1

n=36,363636

n=37

Jadi besar sampel yang diambil 37 remaja putri.

3.4.3 Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi (Nursalam, 2011). Teknik sampling merupakan cara-cara yang

ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yng benar-benar

sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Dalam pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan metode teknik sampling berupa Simple Random

Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2010).

Teknik random ini dilakukan dengan cara undian.

3.5 Identifikasi Variabel

Variabel merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang dimiliki atau yang didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu

konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010)

Dalam penelitian ini digunakan dua jenis variabel yaitu :

1. Variabel independen/bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen/terikat (Sugiyono,

Page 6: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

38

2010). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri

tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

2. Variabel dependen/terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010) Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.

3.6 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan Remaja putri

dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Pondok Pesantren Ilmu Al-

Qur’an Al-Kamaliyah Kepanjen.

Variabel Definisi

operasional

Parameter Alat ukur

Skala Score Klasifik

asi

Variabel independenPengetahuan remaja putri tentang PHBS

Kemampuan remaja putri di PPIQ Al-Kamaliyah Kepanjen mengetahui tentang perilaku sehari-hari yang mencerminkan perilaku hidup bersih dan sehat

Pengetahuan remaja putri tentang perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan pesantren menurut Ferry Efendi, 2009;322 dengan indikator: Pengetahuan

tentang PHBS (tahu)

PHBS kesehatan lingkungan

PHBS gizi PHBS

pemanfaatan sarana kesehatan

Kuesioner Interval Benar: skor 1

Salah: skor 0

Baik: 76-100%

Cukup: 56-75%

Kurang: < 56%

(Nursalam, 2003)

Page 7: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

39

Variabel dependenPerilaku PHBS

Tindakan yang dipilih remaja putri yang berkaitan dengan perilaku sehat dalam kesehariannya.

Peneliti menggunakan pendekatan berdasarkan checklist dengan indikator PHBS tatanan pesantren menurut Ferry Efendi, (2009;322) :

Pengetahuan tentang PHBS

PHBS kesehatan lingkungan

PHBS gizi PHBS

pemanfaatan sarana kesehatan

Checklist Interval baik sekali: 3baik: 2cukup: 1kurang: 0

Baik: 21-30Cukup:11-20Kurang: 0-10(Sugiyono, 2010)

3.7 Pengumpulan Data dan Analisa Data

3.7.1 Pengumpulan Data

1. Proses pengumpulan data

Proses pengumpulan data dilakukan secara birokrasi yakni :

Peneliti mendapat surat pengantar dari Ketua Stikes Kepanjen Kabupaten

Malang untuk diserahkan kepada Ketua Yayasan Pondok Pesantren Ilmu Al-

Qur’an Al-kamaliyah Kepanjen guna memperoleh ijin lahan penelitian, setelah

mendapat surat ijin penelitian dari pihak Yayasan Pondok Pesantren Ilmu Al-

Qur’an Al-kamaliyah, melakukan informed consent dengan responden setelah

responden menyetujui, peneliti membagikan kuesioner dan peneliti memberi

penjelasan kepada responden tentang hal-hal yang belum dipahami oleh

responden.

Page 8: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

40

2. Instrument penelitian

Instrument penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Untuk melakukan pengumpulan data

peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa pertanyaan atau angket

yang dibuat peneliti dengan mengacu pada teori dan konsep. Isi angket berisi

data pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan

menggunakan quisioner dalam bentuk pernyataan. Kuesioner yang dibuat

untuk mengukur pengetahuan tentang PHBS sejumlah 10 soal. Sedangkan

checklist untuk mengukur perilaku PHBS di tatanan pesantren menurut Ferry

Efendi, (2009;322) sejumlah 13 indikator. Waktu yang diperlukan untuk

pengisian angket diperkirakan 15 menit, pengumpulan data dilakukan sendiri

oleh peneliti.

3. Uji validitas dan reliabilitas instrument

Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah itu

diuji dengan menggunakan uji t lalu baru dilihat penafsiran dari indeks

korelasinya.

Rumus Person Product Moment:

rhitung = n (∑ XY )−(∑ X ) . (∑Y )

√[n .∑ X ²−(∑ X ) ² ] . [n .∑ Y ²−(∑ Y ) ² ]Keterangan:

rhitung : koefisien korelasi

∑Xi : jumlah skor item

∑Yi : jumlah skor total (item)

n : jumlah responden

Page 9: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

41

Rumus Uji t:

thitung=

r√ (n−2 )√( 1−r ² )

Keterangan:

t : nilai t hitung

r : koefisien korelasi hasil r hitung

n : jumlah responden

Untuk tabel tα = 0,05 derajat kebebasan (dk = n-2).

Jika nilai t hitung > t tabel berarti valid demikian sebaliknya, jika nilai t hitungnya < t tabel berarti tidak valid.

Setelah mengukur validitas, maka perlu mengukur realibilitas data, apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak.

Rumus yang digunakan adalah:

r11 = 2. rb

1+rb

Keterangan:

r11 : koefisien reliabilitas internal seluruh item

rb : koefisien product moment antara belahan

(Hidayat, 2009)

3.7.2 Metode Analisis Data

Tehnik pengolahan data pada penelitian hubungan pengetahuan remaja

putri dengan perilaku hidup bersih dan sehat di Pondok Pesantren Ilmu Al-Quran

Al-Kamaliyah Kepanjen dilakukan dengan tahap sebagai berikut :

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh

atau dikumpulkan (Hidayat, 2009)

Page 10: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

42

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2009)

3. Tabulating

a. Scoring

Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor, memberikan

kode terhadap item-item yang tidak diberi skor (Arikunto, 2006).

Pengolahan data dilakukan dengan memberikan penilaian pada jawaban

responden atas pernyataan positif dan negatif mengenai pengetahuan

tentang PHBS dengan jawaban “ya” dan “tidak”. Untuk pertanyaan positif

jawaban “ya” diberikan nilai 1 dan jawaban “tidak” diberikan nilai 0.

Untuk pernyataan negatif jawaban “ya” diberikan nilai 0 dan jawaban

“tidak” diberikan nilai 1.

Dengan kategori:

1) Baik : skor 76-100% dari skor maksimum

2) Cukup : skor 56-75% dari skor maksimum

3) Kurang : skor <56% dari skor maksimum

Sedangkan hasil observasi kesehatan lingkungan diberikan penilaian

jawaban “baik sekali, baik, cukup, dan kurang”. Jawaban “baik sekali”

diberikan nilai 3, “baik” diberikan nilai 2, “cukup” diberikan nilai 1 dan

“kurang” diberikan nilai 0.

Dengan kategori dihasilkan dari rumus yaitu:

Panjangkelas= rentangdatajumlah kelas

Page 11: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

43

Panjangkelas=303

Panjangkelas=10

Sehingga dihasilkan kategori sebagai berikut:

1) Baik: 21-30 dari skor maksimum

2) Cukup: 11-20 dari skor maksimum

3) Kurang: 0-10 dari skor maksimum

4. Analisis Data

a. Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010) yakni untuk

mendeskripsikan hubungan pengetahuan remaja putri tentang PHBS

dengan perilaku kesehatan lingkungan di pondok pesantren ilmu Al-

Qur’an Al-Kamaliyah Kauman Kepanjen.

b. Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua

variabel (Hidayat, 2003). Dalam penelitian ini peneliti ingin menganalisis

hubungan pengetahuan remaja putri tentang PHBS dengan perilaku

kesehatan lingkungan di pondok pesantren ilmu Al-Qur’an Al-Kamaliyah

Kauman Kepanjen. Analisis yang digunakan untuk melihat hubungan

kedua variabel tersebut adalah Korelasi Pearson Product Moment dengan

taraf signifikansi (α) 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% (Sugiyono,

2006). Analisis data ini akan dilakukan melalui proses komputerisasi

dengan bantuan SPSS for Windows versi 17.0 .

Page 12: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

44

Teknik analisis Korelasi Pearson Product Moment termasuk teknik

statistik parametrik yang menggunakan interval dan ratio dengan

persyaratan tertentu. Misalnya: data dipilih secara acak (random); datanya

berdistribusi normal; data yang dihubungkan berpola linier; dan data yang

dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang

sama. Kalau salah satu tidak terpenuhi persyaratan tersebut analisis

korelasi tidak dapat dilakukan. Rumus yang digunakan Korelasi Pearson

Product Moment adalah:

r xy=n∑ XY −(∑ X )(∑Y )

√¿¿¿ ¿¿

Korelasi PPM (Pearson Product Moment ) dilambangkan (r) dengan

ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < + 1). Apabilah nilai r = -1

artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r

= 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan

dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut.

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,80 – 1,0000,60 – 0,7990,40 – 0,5990,20 – 0,3990,00 – 0,199

Sangat KuatKuatCukup KuatRendahSangat Rendah

Page 13: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

45

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel

X (independen) terhadap Y (dependen) dapat ditentukan dengan rumus

koefisien diterminan sebagai berikut.

KP = r2 x 100%

Keterangan:

KP = Nilai Koefisien Diterminan

r = Nilai Koefisien Korelasi

Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi (uji t) yang berfungsi untuk

mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi

PPM tersebut diuji dengan uji Signifikansi dengan rumus :

t hitung=r √n−2

√1−r2

Keterangan:

t hitung = Nilai t atau probabilitas

r = Nilai Koefisien korelasi

n = Jumlah Sampel

Hipotesis yang digunakan dapat dijelaskan ke dalam hipotesis nol statistik

sebagai berikut :

Ho : ρ = 0 ; Ho ditolak, artinya tidak ada hubungan antara

pengetahuan remaja putri tentang PHBS dengan perilaku kesehatan

lingkungan di pondok pesantren ilmu Al-Qur’an Al-Kamaliyah Kauman

Kepanjen

Page 14: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

46

H1 : ρ ≠ 0 ; Ho diterima, artinya ada hubungan antara pengetahuan

remaja putri tentang PHBS dengan perilaku kesehatan lingkungan di

pondok pesantren ilmu Al-Qur’an Al-Kamaliyah Kauman Kepanjen

Keterangan:

ρ : Nilai korelasi dalam formulasi yang di hipotesiskan

Kaidah pengujian :

Bila thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak, H1 di terima

Bila thitung ≤ ttabel maka Ho diterima, H1 di tolak.

3.8 Etika Penelitian

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya.

(Hidayat, 2009)