Penelitian Bahasa Indonesia AnggitPangastuti UNAIR Sasing

download Penelitian Bahasa Indonesia AnggitPangastuti UNAIR Sasing

of 23

Transcript of Penelitian Bahasa Indonesia AnggitPangastuti UNAIR Sasing

KATA PENGANTARPenulis makalah menyadari berbagai peran penting Bahasa Indonesia dalam kegiatan akademis; bahasa pengantar utama, patokan dalam memahami serta mempelajari berbagai mata kuliah, dan sebagai bahasa komunikasi utama antar civitas akademika yang berasal dari berbagai latar belakang geografis, etnis, bahkan bangsa. Kesadaran akan berbagai peran tersebut diatas lah yang mendorong para penulis untuk memilih Pemakaian Bahasa Indonesia di Kalangan Akademis Kota Surabaya sebagai judul dari makalah ini. Hal ini telah jauh hari diajukan kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah, ibu Dra. Dwi Handayani, M. Hum dengan mendapatkan tanggapan yang baik dari beliau. Sejak proses pengumpulan data hingga penulisan makalah, kelompok penulis telah menghadapi berbagai masalah, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis mampu merampungkan makalah ini. Oleh karena itu, Kelompok 5 pertama-tama mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya yang pertama adalah kepada Tuhan YME, kedua kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia Akademik, ibu Dra. Dwi Handayani, M. Hum, atas bimbingannya dan kemudian sebagai salah satu nara sumber penting dalam makalah ini. Terimakasih berikut ditujukan kepada para responden Kuesioner dalam proses pembuatan makalah ini yang meskipun berasal dari satu populasi yang sama yaitu Akademis Kota Surabaya, namun secara individu berasal dan berada pada berbagai institusi dan komunitas yang berbeda; dari mahasiswa hingga dosen, dari mahasiswa S1 di Indonesia hingga mahasiswa S3 di AS. Ucapan terimakasih terakhir ditujukan kepada seluruh anggota kelompok 5 dan teman-teman lain yang telah berpartisipasi dalam menghasilkan makalah ini. Terakhir kelompok 5 mengucapkan terimakasih kepada para pembaca makalah ini, kritik dan saran yang membangun adalah hadiah terbesar untuk memperbaiki dan meningkatkan kompetensi mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga.

Penulis 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................1 DAFTAR ISI ............................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................3 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................3 1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................3 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................3 1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................................3 1.5 Tinjauan Pustaka ............................................................................................3 BAB II METODE PENELITIAN ............................................................................3 2.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................................3 2.2 Metode Pengolahan Data ................................................................................3 2.3 Analisa Data ...................................................................................................3 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................3 3.1 Lingkup Akademis di Surabaya .....................................................................3 3.2 Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Lingkup Akademis .............................3 3.3 Penguatan Hasil Penelitian .............................................................................3 BAB IV PENUTUP .................................................................................................3 4.1 Kesimpulan .....................................................................................................3 4.2 Saran ...............................................................................................................3 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................3 LAMPIRAN .............................................................................................................3 L.1 Format Isian Kuesioner ..................................................................................3 L.2 Panduan Pengisian Kuesioner .......................................................................3 L.3 Daftar Responden Kuesioner ........................................................................3 L.4 Berbagai Komentar Menarik dari Responden ...............................................3

2

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah Pada tanggal 9 Juli tahun 2009, Pemerintah Republik Indonesia menetapkan UU no 24 tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Kenegaraan Serta Lagu Kebangsaan. Beberapa bagian dari peraturan ini yang secara spesifik memuat 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Tinjauan Pustaka Sanapiah Faisal dalam

3

BAB II METODE PENELITIAN2.1 Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan kebutuhan akan jawaban dari rumusan masalah, pengumpulan data untuk makalah ini dilakukan dengan menggunakan Kuesioner/kuisioner yang tertera pada bagian Lampiran 1 dengan menggunakan: 1. Pertanyaan tertutup untuk rumusan masalah pertama dan kedua 2. Pertanyaan terbuka untuk rumusan masalah ketiga dan keempat Panduan pemberian kuisioner ditata secara spesifik sehingga kutipan UU 24 tahun 2009 baru diperlihatkan setelah responden selesai menjawab bagian tertentu dari kuisioner, yaitu bagian A dan B. Rincian perangkat panduan dapat dilihat pada Lampiran 2. Kuisioner diedarkan secara manual dari tanggal 12 Oktober 2011, dengan data manual terakhir terkumpul pada tanggal 12 November 2011, sedangkan data online mulai dari tanggal 20 Oktober 2011 sampai dengan 25 November 2011. Penataan tersebut dilakukan dalam rangka mengurangi bias dan intervensi atas jawaban responden dari berbagai maksud yang tertera dalam kutipan peraturan tersebut. Hal ini penting untuk menjaga hasil penelitian yang valid. 2.2 Metode Pengolahan Data Kuisioner yang telah dikembalikan oleh responden pertama-tama melalui proses konfirmasi. Dari hasil validasi Kuesioner tersebut, diambil 50 Kuesioner dengan angka validasi paling tinggi dan lalu didefinisikan sebagai data. Data yang dikumpulkan kemudian diorganisasikan dalam tabulasi data mentah dan matriks data berdasarkan identitas responden, pertanyaan dan rumusan masalah. Kesulitan pengolahan data mulai nampak saat memulai pengolahan data hasil Instrumen Kuesioner untuk bagian C dan D. Setelah melalui berbagai konsultasi, pengolahan dan analisa data dari bagian tersebut dihentikan dan tidak dimuat dalam makalah ini.

4

2.3 Analisa Data Data diatas kemudian dianalisa dengan menggunakan berbagai analisa Statistika Deskriptif untuk mengidentifikasi kecenderungan dan distribusi jawaban responden dan kemudian ditunjukkan dengan berbagai bentuk diagram. Sedangkan proses analisa data dari Instrumen Kuesioner untuk bagian C dan D tidak dilakukan.

5

BAB III HASIL DAN PEMBAHASANKelompok masyarakat sosial yang disebut sebagai kaum akademis sering menjadi tolok ukur perkembangan berbagai trend sosial, mulai dari pemakaian gadget, perbincangan umum, dan berbagai hal lainnya, termasuk pula perkembangan pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Tak heran ketika kalangan akademis yang sebagian besar meliputi mahasiswa, pengajar dan peneliti ini memiliki kefasihan dalam menggunakan bahasa asing terutama bahasa Inggris, maka masyarakat pun bergulir menjadi pengguna bahasa Inggris. Hal ini juga didukung oleh kenyataan bahwa sebagian besar buku teks akademis ditulis dalam bahasa Inggris, hasil penelitian dan penulisan ilmiah diterima dan diakui setelah diterjemahkan atau ditulis dalam bahasa Inggris, dan jumlah buku teks berkualitas yang dibuat dengan menggunakan Bahasa Indonesia masih kurang atau belum dapat diandalkan. Sebagian besar dari buku teks ajar dan penelitian yang menggunakan Bahasa Indonesia merupakan hasil terjemahan dari buku teks dari bahasa Inggris. Pada saat yang sama, keterikatan Indonesia pada pasar bebas, banyaknya keluhan pelajar Indonesia di luar negeri dan pesatnya globalisasi menjadi alasan utama kompetensi berbahasa Inggris menjadi salah satu tolok ukur utama keberhasilan pengelolaan pendidikan di sekolah dasar dan menengah yang tengah berusaha meningkatkan kualitas kelembagaan menjadi RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) bahkan SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Hal ini dituangkan dalam PP no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan di Indonesia yang diperkuat dengan Permen Diknas No 22, 23 dan 24 tahun 2005. Selain itu, dalam rangka meningkatkan daya saing industri Indonesia di pasar global, berbagai asosiasi industri seperti KADIN, PHRI, profesional seperti IDI, dan lembaga akreditasi industri di Indonesia seperti SUCOFINDO juga memakai kompetensi menajemen dalam menggunakan bahasa Inggris sebagai salah satu tolok ukur utama dalam mengeluarkan sertifikasi ISO maupun SNI.

6

Beberapa hal diatas sebenarnya tidak langsung membuat Bahasa Indoesia tersaingi atau terpuruk, namun pada saat yang sama, pengembangan dan penggunaannya di masyarakat masih harus bersaing dengan bahasa daerah yang justru diajarkan dan lebih disukai oleh masyarakat di berbagai daerah. Kaidah Bahasa Indonesia juga dianggap mengurangi kenyamanan penggunaan dalam komunikasi seperti yang terlihat dalam makalah ini. 3.1 Lingkup Akademis di Surabaya Populasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah penduduk yang berdomisili di Kota Surabaya, baik WNI maupun WNA yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan sedikitnya satu bahasa asing, satu bahasa daerah, dan Bahasa Indonesia. Selain itu, responden berada dalam lingkup profesi atau studi setara S1 dan selanjutnya. Persebaran responden tersebut dapat dilihat dibawah ini. Tabel 3.1 Distribusi Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan dan Profesi Nama Latar Belakang SMA Profesi UsiaResi Setyo Nugroho Enita Wardhana Wardatul Jannah Mustagfiroh Niswah Nilam Qonita Deni Haryanto Melya Widia D. Grace Samantha Trisha R. P. Ester Rinandhita Hana Junita Siti Lailatul M. Bernadine Eka S. R. Ratih Dwi Patra Hanifah Sabila Selfi Virgiani Maria Ulfa Anesha Nanda Bahar San Nanik W Bagus Kamadjaya Daris Ilma Renata Kenanga Dinda Ryan Masters TOTAL SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA di AS SLTA di Inggris Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 FTI ITS Mhs S1 UNAIR Mhs S1 Univ Petra Sby Mhs S1 FMIPA UNAIR Mhs S1 UBAYA Native Speaker ACE-S 25 Responden 21 20 18 18 18 19 19 19 19 19 19 19 19 19 18 18 18 18 18 22 22 21 23 20 18 50%

7

NamaAgung Budi Kristiawan Qurrota Aini Bernike Juwita drh. Ririn Sunarin Any Susilowati Jeanette Hoffmeyer Wahyu Firdaus Pdt Fredy Rumy Danang Andiono Dina Febri Paulina Soesanti Mudji Amin Marty Kurniawan Puri Lestina Lely Nurlaily Kartika Riza Nabila Mahardhika Tony Setiawan

Latar Belakang S1S1 FIKOM UNPAD S1 FISIP UNAIR S1 FPsi UBAYA S1 FKH UNAIR S1 UB S1 Australia S1 UGM STTI Surabaya S1 STIBA Satya Widya S1 UNESA S1 ITS S1 UNESA S1 UNESA S1 UNAIR S1 UNJ S1 UNAIR S1 UNESA TOTAL

ProfesiPustakawan UNAIR Pustakawan UNAIR Trainer ACE-S Dokter Hewan IEC Surabaya Native Speaker ICRP ICRP Surabaya Dosen STT Bethany LPPI Sinarmas LPPI Sinarmas IEC Surabaya Double Eight English Double Eight English S2 Komunikasi UNAIR S2 Komunikasi UNAIR S2 Komunikasi UNAIR Tentor Primagama Ngagel 17 Responden

Usia33 24 24 44 26 24 26 35 30 25 24 44 40 26 25 26 29 34%

NamaSofyan Andito Adrian D.Arif Ervina R Winoto Peter Nathan Ketty Darmadjaya Herman J Banoet, MSi Sidney Haiden Pdm. Roy Pieter

Latar Belakang S1S2 FE UNAIR S2 UGM, S2 ITKI S2 FKG UNAIR S2 Univ. Oregon S2 UI S2 ITB S2 UNSW S2 ITKI TOTAL

ProfesiSampoerna Foundation Konsultan, Mhs S3 di AS Dosen FKG UNAIR Dosen Univ Petra Sby Sampoerna Foundation Trainer di BII Staf UNICEF di Surabaya Dosen STT Bethany 8 Responden

Usia37 37 37 36 42 41 26 32 16%

Secara ringkas responden dibagi menjadi 50% dengan latar belakang pendidikan SMA atau sederajat, 34% dengan latar belakang pendidikan S1 atau sederajat, dan 16% dengan latar belakang pendidikan S2. Sedangkan dilihat dari profesi dan status, responden terdiri atas 27 orang berstatus mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya atau sebanyak 54% dan sisanya 23 orang atau 46% berstatus sebagai pengajar atau memiliki profesi yang berhubungan dengan pendidikan. Distribusi responden dilihat dari asal etnis dan suku bangsanya terbanyak berasa dari suku Jawa sebanyak 24 orang atau 24%, dikuti Dayak dan sekitarnya sebanyak 8 orang atau 16% dan Sunda sebanyak 4 orang atau 8% dari populasi.

8

Tabel 3.2 Responden dilihat dari Distribusi Asal Etnis dan KenegaraannyaNo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Etnis Asal Jawa Dayak Sunda Ambon Minang WNA Batak Bugis Timor Jumlah Responden 24 8 4 3 3 3 2 2 1 Prosentase 48% 16% 8% 6% 6% 6% 4% 4% 2%

3.2 Analisa Atas Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Lingkup Akademik di Indonesia. Pada Matriks Jawaban Responden, diperoleh nilai total atas tendensi sentral sebesar 30. Angka ini didapat dengan menghitung skor setiap jawaban dengan tendensi sedang atau bersifat abstain atau netral terhadap polaritas jawaban suka atau tidak suka, nyaman atau tidak nyaman, serta perlu atau tidak perlu dengan skor 3 dikalikan dengan jumlah soal bagian A dan B yaitu 10 buah. Penghitungan Tendensi Sentral atau Median adalah sebagai berikut: Mmed = Mmin + (Mmax Mmin) Dimana: Mn Mmin = Skor Responden Tertentu (dengan n sebagai Kode Responden) = Skor Minimum dalam Matriks Kuesioner

Mmed = Median, Nilai Tengah, Total Tendensi Sentral Mmax = Skor Maksimum dalam Matriks Kuesioner Sehingga: Mmed = 14 + (46 - 14) = 14 + 16 = 30 Skor tersebut selain menjadi nilai tengah atau Median juga menjadi patokan atas sikap responden atas kedua rumusan masalah dalam penelitian ini. Penilaian atas sikap responden berdasarkan skor netral tersebut adalah sebagai berikut:

9

1. Untuk rumusan masalah pertama: a. Responden dengan skor diatas 30 atau M > Mmed dianggap memiliki sikap tidak setuju dalam penggunaan Bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari, b. Responden dengan skor dibawah 30 atau M < Mmed dianggap memiliki sikap setuju dalam penggunaan Bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari. 2. Untuk rumusan masalah kedua: a. Responden dengan skor diatas 30 atau M > Mmed dianggap memiliki sikap tidak setuju atas kemampuan Bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi maupun bahasa internasional. b. Responden dengan skor dibawah 30 atau M < Mmed dianggap memiliki sikap setuju atas kemampuan Bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi maupun bahasa internasional. Berdasarkan analisa terhadap matriks isian Instrumen Kuesioner, dicari jawaban dengan prosentase terbesar sehingga diperoleh hasil sedemikian: 1. Untuk rumusan masalah pertama, 28 orang responden atau 56% dari populasi menyatakan ketidaksetujuan. Sedangkan 22 orang reponden atau 44% menyatakan kesetujuan. 2. Untuk rumusan masalah kedua, 34 orang responden atau 68% dari populasi menyatakan ketidakpercayaan mereka terhadap kemampuan Bahasa Indonesia. 12 orang atau 24% populasi menyatakan sikap netral dan sisanya memiliki sikap percaya. 3.3 Analisa atas Berbagai Hasil Penelitian Lainnya Selain daripada berbagai hasil utama yang menjawab berbagai pertanyaan dari rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bagian awal makalah ini, terdapat berbagai temuan lainnya yang menarik dari hasil pengisian Instrumen Kuesioner pada penelitian ini. Berbagai temuan tersebut adalah: 1. Rendahnya kompetensi kaum akademis dalam proses penerjemahan bahasa daerah ataupun bahasa lainnya ke dalam Bahasa Indonesia. Temuan ini diambil dari ketidakmampuan hampir semua responden

10

dalam mengerjakan soal D2. Dari total 50 responden, hanya ada 2 responden atau 4% dari populasi yang berhasil mengerjakan penerjemahan pernyataan tersebut menjadi lebih sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia dengan tingkat akurasi cukup tinggi. Kedua responden tersebut belakangan diketahui memang memiliki latar belakang profesi sedikitnya pernah menjadi penerjemah, dan sering melakukan perjalanan ke berbagai daerah di kawasan Nusantara, dengan demikian terpapar dengan pengguna Bahasa Indonesia dari berbagai daerah lain dengan berbagai kondisi penggunaan. 2. Meskipun 68% dari para pengguna Bahasa Indonesia di Kalangan Akademis di Surabaya tidak memiliki kepercayaan atas bahasanya, dan 56% responden menyatakan tidak menggunakan Bahasa Indonesia dalam pergaulan atau kegiatan sehari-hari, namun 31 responden atau 62% populasi mengakui kekuatan hukum yang dapat memaksa mereka untuk menggunakan Bahasa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dalam berbagai isian pada soal D1. Sedangkan sisa responden lebih memilih untuk memberikan argumen atau menolak penegakan aturan tersebut dengan berbagai alasan. 3. Salah satu faktor yang konsisten menyebabkan Bahasa Indonesia menjadi jarang dipergunakan mungkin adalah kurang konsistennya penegakan peraturan yang mewajibkan penggunaan Bahasa Indonesia dalam berbagai kegiatan kedinasan dan perkantoran. Hal ini nampak dalam isian soal A2 pada Instrumen Kuesioner atas 21 dari 23 orang responden yang berasal dari latar belakang profesional, atau 91,2% dari total populasi dengan status profesional pengajar atau pendidik. Meskipun terdapat berbagai temuan menarik lainnya, namun belum menunjukkan angka yang signifikan sehingga tidak dimuat dalam makalah ini. Beberapa pendapat dan pernyataan menarik dari beberapa responden yang mungkin patut menjadi renungan terdapat pada bagian akhir makalah ini atau pada lembar Lampiran 4.

11

12

BAB IV PENUTUP4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa pada bab sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hasil penelitian ini sebagai berikut: 1. Sebagian besar penduduk Kota Surabaya yang termasuk dalam lingkup akademis tidak menggunakan Bahasa Indonesia dalam pergaulan dan kegiatan sehari-hari mereka. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya prosentase responden yang memiliki skor diatas median, tendensi sentral, atau skor dengan sikap netral. 2. Sebagian besar penduduk Kota Surabaya yang termasuk dalam lingkup akademis tidak yakin Bahasa Indonesia memiliki kemampuan untuk menjadi bahasa komunikasi maupun bahasa internasional, dan merasa tidak nyaman dalam menggunakannya dalam berbagai media. 3. Secara khusus, ada beberapa pertanyaan yang secara konsisten memiliki jawaban hampir sama, dengan prosentase jawaban yang sama hingga 90% atau lebih dari jumlah responden. Soal dan jawaban yang dimaksud adalah: a. Soal B1 yang berbunyi, Dalam berbagai bentuk komunikasi; blog, TV, radio, sms, orang menggunakan bahasa. Seberapa nyamankah Bahasa Indonesia yang baku dan benar dipakai dalam komunikasi ini? dengan jawaban (d) Kurang nyaman untuk media tertentu diberikan oleh 48 orang responden atau 96% dari populasi. b. Bahasa Indonesia mulai dipakai sebagai bahasa internasional, dimulai dari ASEAN yang meresmikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi Protokoler Forum ASEAN. Dapatkah kiranya Bahasa Indonesia menggantikan Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional?, dengan jawaban (d) Sulit sekali yang diberikan oleh 45 orang responden atau 90% dari populasi.

13

Kedua hal diatas dapat disimpulkan sebagai kelemahan Bahasa Indonesia baku untuk dipakai dalam berbagai media komunikasi tertentu, dan kurangnya kepercayaan orang Indonesia akan bahasanya sendiri untuk tampil di panggung internasional. Analisa atas berbagai data dari penelitian ini memang menunjukkan berbagai sisi dan sudut pandang negatif atas Bahasa Indonesia. Namun hasil-hasil penelitian semacam ini patutlah mendapatkan perhatian dalam rangka pengembangan kebahasaan dan penguatan Bahasa Indonesia untuk menjadi lingua franca di negaranya sendiri. Masih jauh jalan yang ditempuh, masih banyak rintangan yang harus dihadapi, namun Bahasa Indonesia tetap layak untuk menjadi Bahasa Nasional Indonesia

14

4.2 Saran Berdasarkan berbagai kesimpulan diatas, Bahasa Indonesia semakin perlu untuk mendapatkan tempat yang layak sebagai Bahasa Nasional Indonesia. Perlu ada peningkatan beberapa potensi linguistik yang dimiliki oleh Bahasa Indonesia bersama-sama dengan penggalakan penggunaan Bahasa Indonesia dengan mengutamakan kompetensi pengguna bahasa. Di lain pihak, perlu adanya penguatan pada proses transisi bahan ajar dan ilmu pengetahuan yang masih menggunakan bahasa asing menjadi Bahasa Indonesia dengan memperhatikan aspek keaslian dan muatan pengetahuan yang tepat dan akurat, sehingga proses transfer pengetahuan dan teknologi tidak lagi tersandung kurangnya bahan ajar berbahasa Indonesia.

15

DAFTAR PUSTAKADepartemen Pendidikan Tinggi, Depdiknas. 2000. Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi Pemantapan Peran Bahasa sebagai Sarana Pembangunan Bangsa. Jakarta: Depdiknas. Depdikbud.1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Faisal, Sanapiah. 2008. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Pers. Rahardi, Kunjana.2006. Dimensi-dimensi Kebahasaan Aneka Masalah Bahasa Indonesia Terkini. Jakarta: Erlangga. Rohmadi, Muhammad dan Aninditya Sri Nugraheni. 2011. Belajar Bahasa Indonesia: Upaya Terampil Berbicara dan Menulis Karya Ilmiah. Surakarta: Cakrawala Media.

16

LAMPIRAN 1 Format Isian Kuesioner

Penelitian Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Kegiatan Sehari-hari Dalam Rangka Tugas Mata Ajar Bahasa Indonesia AkademikA Identifikasi RespondenNama Responden Lembaga/Perorangan Asal Suku/Bahasa Ibu Lingkup Kegiatan/Kerja : : : : : : : : : ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ...............................................................................

5 Bahasa Utama yang Paling Dikuasai atau Dipergunakan Bahasa yang Paling Dikuasai Pendidikan Peneliti

A Pemakaian Bahasa dalam Kegiatan Sehari-hari Responden1 Seberapa seringkah anda menggunakan Bahasa Indonesia (bukan bahasa gaul, bukan bahasa Indonesia yang di-bahasa-daerah-kan) dalam kegiatan profesi atau belajar anda sehari-hari? (a) Setiap waktu/selalu (b) Sering/biasanya (c) Kadang-kadang (d) Jarang (e) Hampir tidak pernah (menggunakan Bahasa Asing atau Daerah dalam kegiatantersebut)

2

Seberapa seringkah rekan profesi atau rekan belajar anda menggunakan Bahasa Indonesia (bukan bahasa gaul, bukan bahasa Indonesia yang di-bahasa-daerah-kan) dalam kegiatan profesi atau belajar bersama anda sehari-hari? (a) Setiap waktu/selalu (b) Sering/biasanya (c) Kadang-kadang (d) Jarang (e) Hampir tidak pernah (menggunakan Bahasa Asing atau Daerah dalam kegiatantersebut)

3

Berapa prosentase pemakaian Bahasa Indonesia yang baku (bukan bahasa gaul, bukan bahasa Indonesia yang di-bahasa-daerah-kan) pada kegiatan sehari-hari dalam lingkungan keluarga atau tempat tinggal anda? (a) 90%-100% (b) 75% - 90% (c) 50% - 75% (d) 25% - 50% (e) 0% - 25% Menurut anda, perlukah penggunaan Bahasa Indonesia di kantor, sekolah atau kampus disokong dengan peraturan secara hukum? Pelanggaran demikian bisa diancam denda maupun penjara.(a) Wajib

4

17

(b) (c) (d) (e)

Perlu Tergantung situasi dan keperluan Tidak perlu Sebaiknya jangan

B Pemakaian Bahasa Menurut Responden1 Dalam berbagai bentuk komunikasi; blog, TV, radio, sms, orang menggunakan bahasa. Seberapa nyamankah Bahasa Indonesia yang baku dan benar dipakai dalam komunikasi ini? (a) Sangat nyaman (b) Biasa saja (c) Boleh digabung dengan bahasa lainnya (d) Kurang nyaman untuk media tertentu (e) Sebagian atau semua media bisa memakai berbagai bahasa yang ada. (f) .................................................... Pemakaian bahasa Indonesia pada bidang hiburan seperti dalam bentuk sulih suara atau subtitle sering mendapatkan kecaman karena menyebabkan distorsi informasi, ketidaksesuaian makna dan perusakan hak cipta. Bagaimana pendapat anda? (a) Biar saja rusak, asal dalam Bahasa Indonesia. (b) Sebaiknya sulih suara (dubbing) dan subtitle diperbaiki (c) Subtitle saja, sekalian belajar Bahasa Asing (d) Boleh pilih memakai atau tidak (e) Lebih baik tidak sama sekali. Sejak era Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 16 Agustus 1972 hingga kini, Bahasa Indonesia telah memiliki banyak kata serapan dari Bahasa Asing dan Bahasa Daerah. Cukup layakkah kata-kata serapan ini? (a) Bagus. (b) Sebagian ada yang belum bisa diterjemahkan atau diserap (c) Cukup layak, meskipun ada kata yang tetap harus dicetak miring (d) Mempersulit dan merusak makna Bahasa Indonesia mulai dipakai sebagai bahasa internasional, dimulai dari ASEAN yang meresmikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi Protokoler Forum ASEAN. Dapatkah kiranya Bahasa Indonesia menggantikan Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional?(a) (b) (c) (d) (e) Pasti bisa! Paling tidak menjadi sejajar bersama dengan bahasa Internasional lainnya Mungkin Sulit sekali Tidak mungkin terjadi

2

3

4

5

Jika Bahasa Indonesia ditetapkan untuk dipakai dalam lingkup formal maupun nonformal, dan didukung oleh Hukum dan Undang-Undang, masihkah diperlukan jasa penerjemah baik interpreter maupun translator?(a) Tidak perlu. Orang asing di Indonesia wajib belajar dan menggunakan Bahasa Indonesia (b) Untuk jasa pemandu wisata dan pemandu bisnis masih diperlukan (c) Tergantung situasi dan keperluan (d) Masih perlu (e) Sebaiknya kita tetap mempelajari Bahasa Asing

6

Banyak pengajar berbagai bidang ilmu pengetahuan yang mengeluhkan ketidakmampuan Bahasa Indonesia untuk memberikan pemahaman dan makna asli sesuai bidang ilmu. Masih perlukah jasa penerjemahan?(a) Tidak perlu. Orang asing di Indonesia wajib belajar dan menggunakan Bahasa Indonesia (b) Untuk jasa pemandu wisata dan pemandu bisnis masih diperlukan

18

(c) Tergantung situasi dan keperluan (d) Masih perlu (e) Sebaiknya kita tetap mempelajari Bahasa Asing

C Penerapan Undang Undang No 24 Tahun 2009 1 Setelah anda membaca kutipan beberapa Pasal dan Ayat dari UU No 24 Tahun 2009,khususnya tentang Bahasa Indonesia, komentar apakah yang dapat anda berikan? ...................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... 2 Menurut anda, bahasa apakah yang sebaiknya dipakai pada: (a) Acara formal: ...................................................................................... (b) Acara non-formal di kantor, sekolah atau kampus: ........................................ (c) Kegiatan sosial di lingkungan tinggal: ....................................................... (d) Kegiatan keagamaan: ............................................................................ (e) Kegiatan antar negara: ..................................................................... Indonesia memerlukan sumber daya manusia dengan kompetensi Bahasa Asing untuk daya saing dan pada saat yang sama perlu melestarikan Bahasa Daerah. Keadaan ini telah sekian lama membuat setiap anak Indonesia diharapkan menguasai sedikitnya tiga bahasa selama masa sekolah, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Asing dan Bahasa Daerah. Sesuai dengan pendapat pribadi anda:(a) Urutkanlah posisi bahasa yang perlu dikuasai menurut keutamaannya: Bahasa Utama:.............................................................................. Bahasa Kedua: ............................................................................... Bahasa Ketiga: ............................................................................... (b) Pendidikan Bahasa manakah yang masih perlu ditingkatkan? .............................

3

4 Seiring dengan masuknya Indonesia pada Pasar Global, maka penempatan dan pasarkerja tidak hanya terbuka untuk lokasi tertentu saja, tetapi setiap pencari kerja dapat melamar kemanapun di dunia. Dengan pertimbangan ini dan Undang-undang No 24 tahun 2009 diatas:(a) Perlukah kita mempelajari Bahasa Daerah sebagai suatu kompetensi? Mengapa? .............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................. Perlukah porsi yang sama antara Bahasa Asing dan Bahasa Indonesia? Mengapa? .............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................. ..............................................................................................................................................................

D Keterangan Lainnya 1 Jika anda didapati menggunakan bahasa selain daripada Bahasa Indonesia, misalnyaBahasa Daerah, pada suatu forum resmi atau lingkungan kerja/akademis, kemudian dihadapkan pada penegak hukum dengan tuduhan melanggar Undang-Undang tersebut, pembelaan apakah yang akan anda berikan? ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................. 2 Dapatkah anda memperbaiki pernyataan dibawah ini dalam Bahasa Indonesia yang baku? Daripada pelajar dan TKI kita kena pulangkan dari sana gara-gara ngga bisa bahasa Inggris, mendingan orang sananya aja yang kita paksa ngerti Bahasa Indonesia ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ..................................................................................................................................................

19

LAMPIRAN 2 Panduan Pengisian KuesionerA Panduan Umum 1 Untuk setiap responden, peneliti harus menyiapkan: i) 1 set instrumen kuesioner ii) 1 lembar salinan Kutipan UU No 24 th 2009 iii) Alat Tulis 2 Sebelum melakukan pengisian, Responden harus menyatakan kesediaannya dalam mengisi instrumen kuesioner secara lengkap dan benar. 3 Peneliti harus terus mendampingi Responden selama proses pengisian. Instrumen kuesioner tidak diperbolehkan ditinggal atau disebar tanpa pengawasan. 4 Setelah Responden menyatakan kesediaannya, Peneliti memberikan 1 set instrumen kuesioner dalam Kuesioner Manual TANPA MEMPERLIHATKAN KUTIPAN UU 24 TH 2009 atau mengirimkan Bagian Pertama dari Instrumen Kuesioner yang terdiri atas Indentifikasi, A dan B dalam bentuk file untuk Kuesioner Online. 5 Peneliti harus bersedia memberikan referensi dan kejelasan berbagai pertanyaan dan isian dalam Instrumen Kuesioner. Selanjutnya Panduan dibagi sebagai berikut.... Panduan Kuesioner Manual 6 Setelah Responden menyelesaikan bagian B, Peneliti memperlihatkan atau memberikan lembar kutipan UU 24 tahun 2009 kepada Responden, sebagai penuntun bagi Responden dalam mengisi Bagian C dan D. 7 Peneliti boleh juga memilih untuk memperlihatkan salinan artikel Jawa Pos Masuk Bui karena Bahasa Indonesia. Peneliti boleh memilih untuk tidak melakukannya. 8 Responden boleh dibantu dalam mengisi soal terakhir (D2), namun Peneliti TIDAK DIPERBOLEHKAN MENYARANKAN KATA ATAU KALIMAT yang merupakan jawaban soal tersebut. 9 Setelah pengisian, Peneliti meneliti kembali pengisian Instrumen Kuesioner, dan memastikan atau memperbaiki tulisan jawaban untuk menghindarkan kesalahpahaman dalam proses konfirmasi dan validasi, terutama untuk soal C dan D. 10 Peneliti menarik Instrumen Kuesioner yang telah diisi dan salinan Kutipan UU 24 th 2009 Panduan Kuesioner Online 6 Setelah Responden menyelesaikan bagian B, Responden diharapkan untuk mengirimkan kembali file tersebut. Pada saat yang sama, Peneliti mengirimkan bagian kedua dari Instrumen Kuesioner (Bagian C dan D), Kutipan UU 24 tahun 2009 dan salinan artikel Jawa Pos Masuk Bui karena Bahasa Indonesia kepada Responden, sebagai penuntun bagi Responden dalam mengisi Bagian C dan D. 7 Pada saat Responden tengah mengisi bagian kedua, Peneliti diharapkan untuk memeriksa dan meneliti bagaian pertama, terutama mengkonfirmasi Identifikasi dan bila ada, jawaban f untuk B1. 8 Responden online tidak boleh dibantu oleh Peneliti dalam mengisi soal terakhir (D2), dan Peneliti sebaiknya hanya memberikan waktu paling lama 10 menit dalam pengisian seluruh bagian kedua Instrumen Kuesioner. 9 Responden mengirimkan kembali bagian kedua Instrumen Kuesioner. Responden online TIDAK DILARANG untuk menyimpan salinan Instrumen Kuesioner, namun Peneliti DILARANG UNTUK MENYARANKAN hal tersebut. 10 Peneliti harus menyimpan salinan percakapan pendampingan yang terjadi selama proses pengisian Instrumen Kuesioner tersebut dalam satu folder bersama dengan Instrumen Kuesioner yang tekah diisi oleh Responden

B

C

20

LAMPIRAN 3 Tabulasi Data Tabel L.1 Daftar Responden Kuesioner Latar Belakang ProfesiSMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMP SMA SMA S1 FIKOM UNPAD S1 FISIP UNAIR SMA S2 FE UNAIR S2 UGM, S2 ITKI S1 FKG UNAIR S1 FPsi UBAYA SMA S1 FKH UNAIR SMA S2 Univ. Oregon S1 UB S2 UI S1 Australia S1 UPH S1 UGM S2 ITB STTI Surabaya S1 STIBA Satya Widya S1 UNESA SMA S2 ITKI SMA di AS S1 UNAIR S1 ITS S1 UNESA S1 UNESA Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Pelajar SMA Mhs S1 UNAIR Mhs S1 UNAIR Pustakawan UNAIR Pustakawan UNAIR Mhs S1 UNAIR Sampoerna Foundation Mhs S3 MIT di AS Dosen FKG UNAIR Trainer ACE-S S1 FTI ITS Dokter Hewan S1 Univ Petra Sby Dosen Univ Petra Sby IEC Surabaya Sampoerna Foundation Native Speaker ICRP Chef Trainer JW Merriot ICRP Surabaya Trainer di BII Dosen STT Bethany LPPI Sinarmas LPPI Sinarmas S1 FMIPA UNAIR Dosen STT Bethany S1 UBAYA Double Eight English IEC Surabaya Double Eight English Double Eight English

No01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22. 23. 24 25 26 27 28. 29. 30. 31 32. 33 34 35 36. 37 38 39. 40. 41. 42 43. 44 45. 46. 47

NamaResi Setyo Nugroho Enita Wardhana Wardatul Jannah Mustagfiroh Niswah Nilam Qonita Deni Haryanto Melya Widia D. Grace Samantha Trisha R. P. Ester Rinandhita Hana Junita Siti Lailatul M. Bernadine Eka S. R. Ratih Dwi Patra Hanifah Sabila Selfi Virgiani Maria Ulfa Fatma Dwi Kinanti Anesha Nanda Agung Budi Kristiawan Qurrota Aini Nanik W Sofyan Andito Adrian D.Arif, SH, MAP, Ervina R Winoto Bernike Juwita Bahar San drh. Ririn Sunarin Bagus Kamadjaya Peter Nathan Any Susilowati Ketty Darmadjaya Jeanette Hoffmeyer Jackson Gondosuli Wahyu Firdaus Herman J Banoet, MSi Pdt Fredy Rumy Danang Andiono Dina Febri Daris Ilma Pdm. Roy Pieter, MACM Renata Kenanga Dinda Putri Sampurna Paulina Soesanti Mudji Amin Marty Kurniawan

Usia21 20 18 18 18 19 19 19 19 19 19 19 19 19 18 18 18 16 18 18 33 24 22 37 37 37 24 22 44 21 36 26 42 24 37 26 41 35 30 25 23 31 20 24 24 44 40

SurveyorAngie/Manual Angie/Manual Anik/Manual Anik/Manual Anik/Manual Intan/Manual Intan/Manual Intan/Manual Intan/Manual Intan/Manual Intan/Manual Intan/Manual Intan/Manual Intan/Manual /Manual /Manual /Manual /Manual /Manual /Manual Angie/Manual Angie/Manual Angie/Manual Angie/Online Angie/Manual Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Manual Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online

21

No Nama48 49. 50 51 52. 53. Puri Lestina Lely Nurlaily Kartika Sidney Haiden Ryan Masters Riza Nabila Mahardhika Tony Setiawan

Latar BelakangS1 UNAIR S1 UNJ S2 UNSW SLTA Inggris S1 UNAIR S1 UNESA

ProfesiS2 Komunikasi UNAIR S2 Komunikasi UNAIR Staf UNICEF di Surabaya Native Speaker ACE-S S2 Komunikasi UNAIR Tentor Primagama Ngagel

Usia Surveyor26 25 26 18 26 29 Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online Angie/Online

22

LAMPIRAN 4 Berbagai Komentar Menarik dari Responden: Bahasa Indonesia sebenarnya mampu untuk bersaing menjadi bahasa Internasional, justru karena kemudahan mempelajarinya, dan kemampuan alaminya dalam menyerap istilah asing, tanpa terlalu banyak interferensi lafal istilah asing... Tapi saya tidak setuju kalau harus dengan enforcement. Sistem proteksi justru akan membuat Bahasa Indonesia kehilangan daya saing dan potensinya... jadi lembek... Konsultan pendidikan, Mhs S3 di Amerika, etnis Dayak ...didukung secara hukum? Maksudnya dengan hukuman badan? (setelah membaca artikel Jawa Pos) Sebaiknya jangan! Pustakawan UNAIR, etnis Sunda Kalau toh kita suatu saat karena tuntutan pekerjaan dan lain-lain harus berada di luar pulau atau lain daerah dengan bahasa daerah yang total berbeda, lalu apa gunanya belajar bahasa daerah mati-matian? Kan mending pakai Bahasa Indonesia saja dimana-mana? Trainer BII, etnis Timor (setelah membaca artikel Jawa Pos dan salinan Kutipan UU) Ini, yang menjadi penyidik kasus ini, Bahasa Indonesianya jago nggak? Yakin dia nggak pernah pake bahasa daerah selama pemeriksaan? Kalo nggak, si Polisinya masuk aja ke tahanan bareng-bareng... Staf ICRP, etnis Jawa (menunjukkan salah satu sms kepada Peneliti) Coba pakai Bahasa Indonesia yang baik benar untuk kalimat ini, gw pgn ngomong dg lu mlm ini jg, bw doski brg. Coba kalau untuk sms, perlu berapa karakter coba? Mau pake pulsa siapa? Aneh-aneh aja, kurang kerjaan banget yang bikin aturan, kayak kekurangan koruptor aja... Mhs ITS, Aktivis LSM, etnis Madura So whenever I meet any of my (English) students at their homes, office, forums, or school, we arent allowed to use English? And so people at Airport, customs and stuffs gotta use Bahasa Indonesia? You oughtta be kidding, right? Native Speaker ACE-S, WN Inggris \ Kalau begini, apa gunanya Pemerintah menggalakkan RSBI, SBI dan pelajaran Bilingual, kalau ada peraturan yang langsung menganulir semua keadaan tersebut? PNS Diknas, Juri Evaluasi RSBI, etnis Batak Sulitnya justru banyak pejabat yang merasa dihormati saat kita menggunakan bahasa daerah (Jawa) halus... -Staf Sampoerna Foundation, etnis Bugis Bahasa Indonesia is one of the easiest language to master, and yet, it can build to such extensive vocabs and uses. Too bad the people (Indonesian) themselves dont really appreciate it (Bahasa Indonesia)-Staf UNICEF, WN Jerman

23