Kebijakan Wat Sdm Unair

38
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN MUTU DAN KOMPETENSI TENAGA PERAWAT SESUAI DENGAN STANDAR AKREDITASI Oleh: Yuti Suhartati, SKp, Mkes Direktur Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisisan Medik Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kemkes Disampaikan pada Kegiatan Bimtek Keperawatan Program Doktor Ilmu Pengetahuan SDM UNAIR-PPNI Jaar Bandung! "# Maret "$%" 1

description

PERAWAT

Transcript of Kebijakan Wat Sdm Unair

  • KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN MUTU DAN KOMPETENSI TENAGA PERAWAT SESUAI DENGAN STANDAR AKREDITASIOleh:Yuti Suhartati, SKp, Mkes Direktur Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisisan MedikDitjen Bina Upaya Kesehatan Kemkes

    Disampaikan pada Kegiatan Bimtek KeperawatanProgram Doktor Ilmu Pengetahuan SDM UNAIR-PPNI JabarBandung, 28 Maret 2012

    *

  • * TUJUANPembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya RENSTRA KEMKES 2010 - 2014

  • RPJMN 2010 - 2014MDG 2015REFORMASI DAN AKSELERASI PEMBANGUNAN KES2010-2014*

  • FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN (FASYANKES)Pustu(23.059) Puskesmas Perawatan (3.019)Puskesmas non perawatan (6.304)Balai KesehatanRS Bergerak (24)RS (1.722)Klinik*

  • GAMBARAN PERAWATPerawat Vokasional :seseorang yang telah lulus pendidikan Diploma III Keperawatan dan Sekolah Perawat Kesehatan yang terakreditasi dan diakui oleh pejabat yang berwenang.Perawat profesional : seseorang yang lulus dari pendidikan tinggi keperawatan dan terakreditasi, terdiri dari ners generalis, ners spesialis dan ners konsultan.Ners generalis : seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan Ners.Ners Spesialis :seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan spesialis keperawatan 1.Ners Konsultan :seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan spesialis keperawatan 2.Registered Nurse :perawat profesional yang teregistrasi.

    *

  • MANAJEMEN YANWATPerawat belum menjadi pembaharu di tempat kerjanyaSebagian besar bidang perawatan belum memiliki renstra keperawatanBelum adanya jenjang perawat yang bakuJumlah perawat tersertifikasi terbatasPengembangan profesional diri perawat belum berjalanPenerapan indikator mutu keperawatan belum berjalanSupervisi dan monev msh perlu ditingkatkanLogistik keperawatan belum sesuai dengan kebutuhan

    TEKNIS YANWATPedoman belum lengkap Koordinasi lintas profesi belum optimalRuang rawat yang belum sesuai standarTupoksi perawat belum jelas di setiap jenjang Kemampuan teknis dan analitik belum optimalFungsi caring belum sepenuhnya dilaksanakanPenerapan safety belum optimalPenerapan nilai-nilai profesional perawat belum optimal

    *

  • *

  • RENCANA AKSI DIREKTORAT KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN MEDIKSasaran :Meningkatnya mutu pelayanan keperawatan, kebidanan dan keteknisian medik kepada masyarakat di fasilitas pelayanan kesehatan.Indikator :Jumlah puskesmas yang menerapkan pelayanan keperawatan dan kebidanan sesuai standar dan pedomanJumlah rumah sakit yang menerapkan pelayanan keperawatan dan kebidanan sesuai standard dan pedomanJumlah RS yang melaksanakan pelayanan keteknisian medic dan keterapian fisik

    *

  • Upaya Binyanwat KM*

  • RENCANA PROPORSI TENAGA PERAWAT DI RS *

    THVOKASIONALPROFESIONAL201470%30%201960%40%202540%60%

  • Health Center Design,Infrastructure,Health Manpower

    PROCCESSGOOD CORPORATE GOVERNANCEPROCCESSGOOD CLINICAL GOVERNANCE1. Facility management and Safety,2. Governance, Leadership, Direction,3. Staff Qualifications and Education,4. Management of Communication and Information.

    Q-improvement + Safety,Prevention and control of infections,Access and continuity of Care,Patient and Family Rights.Assessment of Patients,Care of Patients,Anesthesia and Surgical Care,Medication Management and Use,Patient and Family Education.

    OUTCOME: SAFE andQUALITY HEALTH CAREINPUTHEALTHCARE IN THE FUTURE*

  • AKREDITASI JCIPengertian :Proses penilaian organisasi pelayanan kesehatan dalam hal ini rumah sakit Oleh lembaga akreditasi internasional berdasarkan standar internasional Untuk meningkatkan keamanan dan kualitas pelayanan kesehatan. Standar akreditasi biasanya dianggap optimal dan dapat dicapai. Memberikan komitmen nyata organisasi pelayanan kesehatan dalam meningkatkan keamanan dan kualitas pelayanan kesehatanMemastikan lingkungan perawatan yang aman dan untuk mengurangi resiko terhadap pasien dan staf. *

  • 15 measures of standards for Nursing-Sensitive Care to help hospitals evaluating the quality of nursing care :Death among surgical inpatients with treatable serious complications (failure to rescue)Pressure ulcer prevalenceFalls prevalenceFalls with injuryRestraint prevalence (vest and limb only)

    *

  • LANJUTAN...Urinary catheter-associated UTI for ICU patientsCentral line catheter-associated blood stream infection rate for ICU and high-risk nursery (HRN) patientsVentilator-associated pneumonia for ICU and HRN patientsSmoking cessation counseling for acute myocardial infarctionSmoking cessation counseling for heart failureSmoking cessation counseling for pneumoniaSkill mix (RN, LVN/LPN, UAP and contract)Nursing care hours per patient day (RN, LVN, and UAP)

    *

  • LANJUTAN...

    Practice Environment Scale-Nursing work Index (composite and five subscales)Voluntary turnover

    *

  • 14 Peran perawat di JCIAssessment and Care/ServicesPengkajian yang tepat menentukan perawatan yang diterima pasien. Pengkajian yang tidak tepat memicu lamanya masa rawat, pengobatan yang tidak tepat sehingga berefek pada kejadian yang serius.CommunicationTiga tantangan yang sering dihadapi perawat dalam melakukan komunikasi efektif yaitu budaya organisasi, metode komunikasi, dan tingkat pendidikan.

    *

  • LANJUTAN...Credentialed PractitionersMerupakan kunci advokasi bagi praktisi itu sendiri dalam memberikan askep.Equipment UseBertujuan untuk mengurangi bahaya, resiko dan kecelakaan akibat alat baik bagi pasien maupun staf.Infection ControlMencakup surveilans dan identifikasi, preventif, dan infeksi kontrol antar pasien, staf maupun tenaga kesehatan.*

  • LANJUTAN...Information ManagementManajemen data yang efektif penting untuk keluaran yankep, kualitas pelayanan, keamanan pasien dan peningkatan performa individu maupun organisasi.Medication ManagementMonitor efektifitas pemberian obat sebagai tindakan proaktif mengurangi masalah terkait keselamatan pasienOrganizational StructureMenjamin pelayanan dilaksanakan secara efektif melalui penetapan peraturan, standar dan legalisasi

    *

  • LANJUTAN...Orientation and TrainingMenjamin organisasi menjalankan visi dan misinya melalui staf yang kompetenPatient SafetyManajemen resiko aktual dan potensial terhadap keamanan pasien.Physical EnvironmentLingkungan fisik yang didesain dan dikelola dengan baik dapat mendukung kesehatan pasien, memudahkan interaksi, mengurangi stressor dan mendorong partisipasi keluarga dalam perawatan

    *

  • LANJUTAN...Quality Improvement Expertise and ActivityMengidentifikasi proses kolaboratif dan interdisiplin dalam menyediakan layanan kesehatan yang berbasis kebutuhan konsumenRights and EthicsUntuk menyediakan pelayanan yang menjaga martabat, kehormatan,budaya, nilai psikososial dan spiritualStaffingManajeman staf yang efektif mengarahkan kepada hasil klinik yang lebih baik. Menurunnya angka kematian, singkatnya masa rawat, dan penurunan cost perawatan pasien

    *

  • STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT ( SK DIRJEN BUK NO. HK 02.04/1/2790/2011)Dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan di RS dan menghadapi globalisasiMenuju pelayanan yang berstandar internasionalPengakuan yang diberikan oleh Pemerintah pada manajemen RSMasyarakat Indonesia semakin selektif dan berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu*

  • Komponen Akreditasi :Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada PasienKelompok Standar Manajemen Rumah SakitSasaran Keselamatan Pasien Rumah SakitSasaran Millenium Development Goals*

  • Kelompok Standar Pelayanan Berfokus Pada Pasien- Akses ke pelayanan dan kontinuitas pelayanan- Hak pasien dan keluarga- Asesmen pasien- Pelayanan pasien- Pelayanan anestesi dan bedah- Manajemen dan penggunaan obat- Pendidikan Pasien dan keluarga*

  • LANJUTAN...Kelompok Standar Manajemen Rumah SakitPeningkatan Mutu dan Keselamatan PasienPencegahan dan Pengendalian InfeksiTata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan Kualifikasi dan Pendidikan StafManajemen Komunikasi dan Informasi*

  • LANJUTAN...Indikator-indikator staf keperawatan :Credentialing perawat (izin praktik, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja)Prosedur standar untuk menentukan penugasan sesuai kompetensi dan kualifikasi perawatProsedur standar untuk menentukan partisipasi staf keperawatan dalam perbaikan mutu RSAdanya evaluasi kinerja Individu*

  • LANJUTAN...Staf Keperawatan :Standar KPS 12 :Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan (izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman)Standar KPS 13 :Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung jawab pekerjaan dan untuk membuat penugasan kerja klinis berdasarkan atas kredensial staf perawat dan peraturan perundangan.*

  • LANJUTAN ...Standar KPS 14 :RS mempunyai standar prosedur untuk staf keperawatan berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu RS, termasuk menilai kinerja individuTugas klinis penting staf keperawatan mengharuskan mereka untuk secara aktif berpartisipasi dalam program peningkatan mutu klinis rumah sakit. Bila dalam pengukuran, evaluasi, dan peningkatan mutu klinis terdapat kinerja staf keperawatan dipertanyakan, rumah sakit mempunya proses untuk mengevaluasi kinerja individu. Hasil review, tindakan yang diambil dan setiap dampak atas tanggung jawab pekerjaan didokumentasikan dalam file kredensial perawat tersebut atau file lainnya.*

  • UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKANPedoman Penyelenggaraan Komite Keperawatan RSSub Komite KredensialSub Komite Etik-disiplinSub Komite mutu profesi*

  • 2. Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik Perawat daan bidan:- SOP- Uraian tugas- Indikator kinerja kunci/KPI- Monev- DRK/diskusi refleksi kasus

    3. Sistem Pemberian Pelayanan keperawatan Profesional (SP2KP)- Penetapan jumlah tenaga- PN- Tim- Kasus*

  • LANJUTAN...4. Penerapan Pedoman Bimbingan Teknis Pelayanan KeperawatanMetode : Rapat Kerja, Konsultasi,Supervisi klinik, Ronde keperawatm, coach

    5. Penyusunan Standar Pelayanan Keperawatan Jenis pelayanan primer, sekunder dan tertierKomposisi tenaga keperawatanManajemen pelayanan keperawatan

    *

  • 6. Indikator mutu pelayanan keperawatan di RS- Patient Safety- Kenyamanan - Pengetahuan - Kepuasan- Self care- Kecemasan7. Revisi Jabatan Fungsional Perawat setara jenjang karir, KKNI dan Rumusan Kompetensi Perawat*

  • 8. Pedoman Remunerasi Perawat9. Sosialisasi Kebijakan-Kebijakan Kesehatan bagi fasilitas pelayanan kesehatan untuk diimplementasikan10. Implementasi Kebijakan Permenkes 148 tentang Izin Praktik Perawat dan Permenkes 1976 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan

    *

  • *11. Memfasilitasi daerah dalam peningkatan/ pengembangan SDM perawat :12. Melakukan bimbingan, monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan di sarana kesehatan (atas inisiasi Kemkes dan atau permintaan daerah)13. Advokasi kepada stake holder yang terkait dengan pengembangan SDM perawat (Badan PPSDM, Pusdiklat, Institusi pendidikan keperawatan, Organisasi profesi/PPNI, Organisasi perumahsakitan, dll)

  • *14. Advokasi kepada pemerintah daerah untuk peningkatan SDM perawat :Penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan untuk perawatPenyelenggaraan pelatihan klinis dan manajerial keperawatan15. Advokasi terhadap lintas sektor, dalam hal ini dengan Depdagri.Dikeluarkannya Surat Edaran Mendagri untuk jabatan Fungsional Administrator Kesehatan di Propinsi dan kabupaten/kota (hal ini bisa diisi oleh perawat Penyelia di Tingkat Propinsi dan Kabupatenj/Kota)

  • Dukungan sumber daya antara lain SDM diperlukan untuk pelayanan keperawatan profesionalSDM Keperawatan menempati proporsi terbesar dan menjadi assset dalam peningkatan citra pelayanan kesehatanAkreditasi RS termasuk menilai tentang SDM KeperawatanPeningkatan kompetensi dan performa perawat menjadi kunci pencapaian mutu layananPelayanan keperawatan profesional dipengaruhi oleh manajemen dan kepemimpinan keperawatan dan kesehatan yang profesional *

  • COMMUNICATION WITH THE CLIENT IS A CORE BUSSINES FOR WINNING THE COMPETITIONDOCTOR(CURE)NURSE(CARE)*

  • *

  • *

    ***