Penegakan Hukum Terhadap Korban Tindakan Main Hakim Sendiri
Click here to load reader
-
Upload
fajri-filardi -
Category
Documents
-
view
619 -
download
8
Transcript of Penegakan Hukum Terhadap Korban Tindakan Main Hakim Sendiri
Penegakan Hukum Terhadap Korban Tindakan Main Hakim Sendiri
A. Latar Belakang
Kehadiran hukum dalam masyarakat diantaranya adalah untuk mengintegrasikan
dan mengkoordinasikan kepentingan-kepentingan yang bias bertubrukan satu sama lain.
Penegakan hukum pada hakikatnya adalah usaha untuk menciptakan keadilan. Proses
pemenuhan rasa keadilan melalui penegakan hukum masih menampakan wajah lama,
yaitu hukum sebagai alat penindas. Padahal dalam proses penegakan hukum tidak boleh
dilupakan apa yang disebut dengan proses adil.
Namun seiiring dengan berjalannya proses penegakn hukum tersebut, tindak
pidana yang sesungguhnya sangat tidak menghargai hak asasi manusia semakin sering
terjadi. Misalnya para penjahat yang diadili sendiri oleh masyarakat dengan cara
dipukuli, disiksa, dibunuh, bahkan dibakar hidup-hidup. Masyarakat lupa bahwa tidak
hanya mereka yang memiliki hak asasi, para penjahat pun memiliki hak asasi, yaitu hak
untuk mendapatkan perlindungan hukum di muka pengadilan.
B. Identifikasi Masalah
1. Bagaimanakah perlindungan hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-
undangan di Indonesia terhadap korban main hakim sendiri?
2. Bagaimanakah proses penegakan hukum terhadap perbuatan main hakim sendiri?
3. Faktor-faktor apakah yang membuat nmasyarakat main hakim sendiri?
C. Kerangka Pemikiran
Perbuatan main hakim sendiri merupakan suatu perbuatan yang bersifat melawan
hukum dan melanggar hak asasi manusia. Apabila dilihat dari KUHAP maka dapat
dijelaskan bahwa perbuatan main hakim sendiri merupakan suatu tindakan yang
bertentangan dengan tujuan tersebut. Adapun tujuannya adalah :
1. Perlindungan atas hak dan martabat manusia (tersangka atau terdakwa).
2. Perlindungan atas kepentingan hukum dan pemerintahan.
3. Kodifikasi dan unifikasi hukum acara pidana.
4. Mencapai kesatuan sikap dan tindakan aparat penegak hukum.
5. Mewujudkan hukum acara pidana yang sesuai dengan pencasila dan UUD’45.1
Untuk memberikan tata penyusunan KUHAP yang dapat mewujudkan tujuan
sebagaimana disebutkan diatas, maka KUHAP telah menetapkan 10 asas yang merupkan
pedoman penyusunannya.2 Apa bila dilihat dari 10 asas tersebut terlihat bahwa
perlindungan hak asasi dari si tersangka atau terdakwa atau tertuduh sangat di dahulukan.
Selain dalam KUHAP dan KUHP, dalam Undang-Undang no. 39 tahun 1999
Tentang Hak Asasi Manusia pasal 4 dan 33 ayat (1) yang dimana apabila kedua pasal
tersebut disimpulkan bahwa perbuatan main hakim sendiri merupakan suatu tindakan
yang bersifat melawan hukum juga dan melanggar hak asasi manusia.
D. Gambaran Umum Pembahasan
- Perlindungan hukum yang diatur dalam KUHAP
Tindakan main hakim sendiri melanggar asas-asas penting dalam KUHAP, yaitu :
1. Asas praduga tak bersalah.
2. Perlakuan yang sama didepan hukum.
3. Peradilan dilakukan oleh hakim karena jabatannya dan tetap.
4. Tersangka atau terdakwa berhak mendapatkan bantuan hukum.
- Perlindungan hukum yang diatur dalam KUHP
Tindakan main hakim sendiri dapat dianggap sebagai kejahatan dikarenakan dapat
dianggap melanggar pasal-pasal dalam KUHP, yaitu :
1. Pasal 49 tentang pembelaan terpaksa, dikarenakan jelas unsur-unsur dalam
pasal tersebut yaitu dibenarkannya melakukan pembelaan yang mengancam
tubuh atau nyawa, kehormatan, dan harta benda.
2. Pasal 338 apabila menyebabkan kematian.
3. Pasal 351 yang berupa penganiayaan.
4. Pasal 358 yang berupa penyerangan terhadap orang lain yang dapat dituntut
dimuka hukum.
1 Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana, Putra Abradin, 1996. Hal. 77.2 Romli Atmasasmita, ibid. hal. 77-78.
- Perlindungan hukum yang diatur dalam UU no. 39 tahun 1999