pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"

18
Warga dan Negara Pendidikan Kewarganegaraan Nama : Aliffya Irlandha N Npm : 10212643 Kelas : 2EA17

Transcript of pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"

Page 1: pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"

Warga dan Negara

Pendidikan Kewarganegaraan

Nama : Aliffya Irlandha N

Npm : 10212643

Kelas : 2EA17

Page 2: pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"

Universitas Gunadarma

Semester 4

2014/2015

a. Pengertian Negara

Istilah negara yang dipergunakan dalam ilmu kenegaraan saat ini merupakan

terjemahan dari :

a. State dari Bahasa Inggris

b. Staat dari Bahasa Belanda

c. Lo stato dari Bahasa Italia

d. Der staat dari Bahasa Jerman

e.Etat dari Bahasa Perancis

Menurut Prof.Mr.L.J.van Apeldoorn, negara mengandung beberapa makna, seperti

berikut ini :

a. Istilah negara diartikan sebagai penguasa, yaitu untuk mengatakan orang-

orang yang melakukan kekuasaan tertinggi atas persekutuan rakyat yang

bertempat tinggal dalam suatu daerah.

b. Istilah negara diartikan sebagai persekutuan rakyat, yaitu untuk mengatakan

suatu bangsa yang hidup dalam suatu daerah, dibawah kekuasaan tertinggi

menurut kaidah hukum.

c. Negara mengandung arti suatu wilayah tertentu. Hal ini untuk menyatakan

suatu daerah yang didalamnya didiami suatu bangsa dibawah kekuasaan

tertinggi.

d. Negara berarti kas negara atau fiscus, yaitu untuk menyatakan harta yang

dipegang oleh penguasa guna kepentingan umum, seperti dalam istilah

pendapat negara.

Page 3: pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"

Menurut Kranenburg kata Lo stato (bahasa Italia) pada awalnya diartikan sebagai

“jabatan tetap”, kemudian berkembang memiliki arti “pejabat-pejabat dari jabatan itu

sendiri”, kemudian diartikan sebagai “penguasa beserta pengikut-pengikutnya” dan

lebih luas lagi dalam arti kesatuan wilayah yang dikuasai. Istilah Lo stato pertama kali

diperkenalkan oleh Machiiavelli.

Negara sebagai organisasi puncak mempunyai fungsi yang berbeda dengan

organisasi yang lain yang ada di negara tersebut. Organisasi negara memiliki kedaulatan

atau kekuasaan tertinggi yang harus dipatuhi oleh organisasi lainnya beserta segenap

warga negara. Organisasi negara dilengkapi dengan alat-alat pemaksa seperti polisi,

tentara, dan alat negara lainnya. Ada bermacam-macam pengertian negara, setiap pakar

mengartikan menurut sudut pandangnya masing-masing. Dari bermacam-macam

pengertian tersebut, kita dapat mengelompokkan menjadi 4, yaitu pengertian negara

ditinjau dari organisasi kekuasaan, organisasi politik, organisasi kesusilaan, dan integrasi

antara pemerintah dan rakyatnya.

a. Negara ditinjau dari organisasi kekuasaan.

1) Menurut Logemann, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang

menyatukan kelompok manusia yang kemudian disebut bangsa.

2) George Jellinek berpendapat bahwa negara adalah organisasi kekuasaan

dari sekelompok manusia yang telah menetap di wilayah tersebut.

b. Negara ditinjau dari organisasi politik.

1) Menurut Roger H. Sultou

Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan

persoalan bersama atas nama rakyat.

2) Menurut Robert M. Mac. Iver

Negara adalah asosiasi yang berfungsi memelihara ketertiban dalam

masyarakat berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh

pemerintah yang diberi kekuasaan memaksa.

3) Menurut Max Weber

Page 4: pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"

Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam

penggunaan kekerasaan fisik secara sah dalam suatu wilayah.

c. Negara sebagai organisasi kesusilaan.

1) Menurut Hegel

Negara merupakan organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesis

antara kemerdekaan individu dengan kemerdekaan universal.

2) Menurut J.J. Rousseau

Kewajiban negara adalah untuk memelihara kemerdekaan individu dan

menjaga ketertiban kehidupan manusia.

d. Negara sebagai integrasi antara pemerintah dan rakyat.

Negara dalam arti ini berarti ada hubungan yang erat antara pemerintah dan

rakyat. Teori ini biasa disebut i dengan Teori Integralistik. Menurut Teori

Integralistik, negara adalah susunan masyarakat yang erat antara semua

bagian atau organ dari seluruh anggota masyarakat sehingga bersifat organis.

b. Sifat Negara

1. Memaksa

Agar ketertiban dan keamanan dalam masyarakat tercapai sehingga tidak timbul

anarki, negara memiliki sifat memaksa artinya mempunyai kekuasaan untuk

memakai kekerasan fisik secara legal. Sarana untuk itu adalah polisi, jaksa,

tentara, dan lain-lain.

2. Sifat Monopoli

Negara mempunyai hak monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dari

masyarakat, maka negara dapat menyatakan kepercayaan atau aliran politik

tertentu dilarang hidup dan disebarluaskan karena bertentangan dengan tujuan

masyarakat.

Page 5: pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"

3. Sifat Mencakup Semua

Semua peraturan perundangan berlaku untuk semua orang tanpa kecuali. Keadaan

ini memang perlu, sebab kalau seseorang dibiarkan berada diluar ruang lingkup

aktivitas negara, maka usaha negara ke arah tercapainya masyarakat yang dicita-

citakan akan gagal.

c. Unsur-unsur negara

Menurut ahli kenegaraan, Oppenheimer dan Lautherpahct, syarat berdirinnya negara

antara lain :

1. Rakyat yang bersatu

2. Daerah atau wilayah

3. Pemerintah yang berdaulat

4. Pengakuan dari negara lain

Rakyat, daerah atau wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat merupakan unsur

konstitutif karena keberadaannya mutlak harus ada. Sedangkan pengakuan dari negara

lain merupakan unsur deklaratif yang bersifat formalitas.

1. Rakyat

Rakyat adalah semua orang yang menjadi penghuni suatu negara. Rakyat dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

a. Penduduk dan bukan penduduk

1) Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam

suatu wilayah negera (menetap). Biasanya, penduduk adalah mereka yang

lahir secara turun temurun dan besar di dalam negara tertentu. Misalnya

mereka yang mempunyai KTP.

2) Bukan penduduk adalah mereka yang berada di dalam suatu wilayah

negara hanya untuk sementara waktu. Contoh : turis asing atau tamu

negara.

b. Warga negara dan bukan warga negara

Page 6: pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"

1) Warga negara adalah mereka yang berdasarkan hukum tertentu merupakan

anggota dari suatu negara. Misalnya mereka yang mempunyai akta lahir.

2) Bukan warga negara (orang asing) adalah mereka yang tidak

bersangkutan, namun tunduk pada pemerintahan dimana ia berada.

Misalnya Paspor (Diplomat, Duta Besar, Kuasa Usaha, atase-atase).

2. Wilayah atau Daerah

Wilayah negara adalah batas wilayah dimana kekuasaan negara berlaku. Wilayah

suatu negara meliputi :

a. Wilayah daratan, yaitu wilayah darat dengan batas-batas tertentu.

Biasanya batas-batas itu ditentukan dengan perjanjian atau traktat.

b. Wilayah lautan, meliputi perairan wilayah laut dengan batas-batas yang

telah ditentukan menurut hukum internasional.

c. Wilayah udara, meliputi wilayah udara yang berada diatas daratan dan

lautan negara yang bersangkutan.

3. Pemerintah yang Berdaulat

Pemerintah yang berdaulat diperlukan sebagai organ dan fungsi yang

melaksanakan tugas-tugas esensial dan fakultatif negara. Dalam arti organ ini,

pemerintah dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

a. Pemerintah dalam arti luas

Pemerintah yang berdaulat adalah gabungan dari semua badan kenegaraan

yang berkuasa dan pemerintah di wilayah negara, melalui badan eksekutif,

legislatif dan yudikatif. Di Indonesia, pemerintah masih ditambah badan

konsultatif, eksaminatif, dan konstitutif.

b. Pemerintah dalam arti sempit

Pemerintah yang berdaulat adalah suatu badan yang mempunyai

wewenang melaksanakan kebijakan negara (eksekutif) yang terdiri dari

presiden, wakil presiden, dan para menteri.

Page 7: pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"

4. Pengakuan dari Negara Lain

a. Pengakuan dari negara lain bagi negara baru merupakan faktor yang

sangat penting, karena dapat menetapkan perwakilannya di negara lain

atau organisasi internasional, adanya kekhawatiran terancam

kelangsungan hidupnya baik yang timbul dari dalam (melalui kudeta)

maupaun intervensi dari negara lain, ketentuan hukum alam yang tidak

dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa

bantuan dan kerja sama dengan negara lain, dapat membuka hubungan

bilateral dan multilateral dengan negara lain.

b. Pengakuan de facto, diberikan kalau suatu negara baru sudah memenuhi

unsur konstitutif dan juga telah menunjukan diri sebagai pemerintahan

yang stabil. Menurut sifatnya dibedakan menjadi :

1) Pengakuan de facto bersifat tetap, artinya pengakuan dari negara

lain terhadap sesuatu negara hanya bisa menimbulkan hubungan

dilapangan perdagangan dan ekonomi (konsul). Sedangkan untuk

tingkat duta belum tentu dapat dilaksanakan.

2) Pengakuan de facto bersifat sementara, artinya pengakuan yang

diberikan oleh negara lain dengan tidak melihat lebih jauh , apakah

negara itu akan mati atau akan jalan terus. Apabila negara baru

tersebut hancur, maka negara lain akan menarik kembali

pengakuannya.

c. Pengakuan de jure, menurut sifatnya dibedakan menjadi :

1) Pengakuan de jure bersifat tetap, artinya pengakuan dari negara

lain berlaku untuk selama-lamanya setelah melihat kenyataan

tersebut dalam beberapa waktu lamanya menunjukkan pemerintahan

yang stabil.

Page 8: pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"

2) Pengakuan de jure bersifat penuh, artinya terjadi hubungan antara

negara yang mengakui dan diakui, yang meliputi hubungan dagang,

ekonomi, dan diplomatik.

d. Pengakuan dari pemerintah

Pengakuan dari seseorang atau sekelompok orang sebagai pemerintah

suatu negara pada dasarnya sama seperti pengakuan suatu komunitas

sebagai negara. Bentuk pengakuan ini dapat diwujudkan dalam bentuk

Tindakan hukum, Tindakan politik, dan Tindakan suatu hukum

negara tidak dapat dipisahkan dari tindakan hukum tentang

pengakuan suatu pemerintah.

e. Alasan suatu negara mengakui negara lain

Pertimbangan utamanya adalah kepentingan negara yang bersangkutan.

Pertimbangan itu antara lain :

1) Apakah dengan pengakuan tersebut akan menguntungkan secara

ekonomi negara yang mengakui atau tidak.

2) Apakah dengan pengakuan tersebut akan meningkatkan nilai politik

internasional atau justru menjatuhkan nilai politik internasionalnya.

3) Pertimbangan keamanan

4) Pertimbangan teknis dan prosedural.

Warga Negara

Warga negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam

hubungannya dengan negara.atau bisa juga orang-orang yg menjadi bagian dari suatu

penduduk yg menjadi unsur negara.

Menurut Kansil , orang orang yang berada dalam wilayah suatu Negara dibedakan

menjadi :

Page 9: pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"

a. Penduduk adalah Orang-orang yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu

yang ditetapkan oleh peraturan Negara tersebut dan diperkenankan berdomisili dalam

wilayah Negara itu.

1) Warga Negara : Penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintah

Negara tersebut dan mengakui pemerintahannya sendiri.

2) Orang Asing : Penduduk yang bukan warga Negara

b. Bukan penduduk adalah Orang yang berada dalam wilayah suatu

Negara untuk sementara waktu dan tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah

Negara tersebut.

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol

satuanpolitik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk

berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian

disebut warga negara. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang

dianggotainya.

Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan (bahasa

Inggris:citizenship). Di dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut

sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan

politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing

satuan politik akan memberikan hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.

Asas Kewarganegaraan

Kriteria untuk menjadi warga Negara yaitu :

Ada 2 asas untuk menentukan kewarganegaraan:

a. Ius sanguinis atau jus sanguinis (bahasa Latin untuk

"hak untuk darah") adalah hak kewarganegaraan yang diperoleh seseorang

(individu) berdasarkan kewarganegaraan ayah atau ibu biologisnya.

Page 10: pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"

Kebanyakan bangsa yang memiliki sejarah panjang menerapkan asas ini, seperti

negara-negara di Eropa dan Asia Timur.

b. Ius soli atau jus soli (bahasa Latin untuk "hak untuk wilayah") adalah hak

mendapatkan kewarganegaraan yang dapat diperoleh bagi individu berdasarkan

tempat lahir di wilayah dari suatu negara. Dia berlawanan dengan jus sanguinis

(hak untuk darah). Konflik yang terjadi antara Ius Sanguinis dan Ius Soli akan

menyebabkan terjadinya Kewarganegaraan rangkap (Bipatride) atau tidak

mempunyai kewarganegaraan sama sekali (A-patride). Apabila terjadi konflik

seperti itu, maka digunakan 2 stelsel kewarganegaraan, yaitu :

a. Hak Opsi, yaitu hak untuk memilih kewarganegaraan (Stelsel

aktif). Untuk menjadi warga negara, seseorang harus menggunakan hak opsi

atau hak untuk memilih menjadi warga negara.

b. Hak repudiasi, hak untuk menolak kewarganegaraan (Stelsel

pasif). Semua penduduk diakui sebagai warga negara kecuali ia menyatakan

menolak menjadi warga negara / hak repudiasi.

c. Dwi kewarganegaraan / non kewarganegaraan.

Dwi kewarganegaraan atau Bipatride Yaitu kewarganegaraan rankap / ganda.

Non kewarganegaraan atau Apatride Yaitu seseorang tanpa memiliki

kewarganegaraan

Syarat-syarat menjadi warga negara RI :

1. Naturalisasi biasa Persyaratan menjadi kewarganegaraan RI menurut UU

kewarganegaraan adalah sebagai berikut:

a. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin

b. Pada waktu pengajuan permohonan sudah bertempat tinggal diwilayah

negara sedikitnya 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.

c. Sehat jasmani dan rohani

Page 11: pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"

d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan

UUD 1945

e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena tindak pidana yang diancam sanksi

penjara 1 tahun atau lebih.

f. Tidak menjadi berkewarganegaraan ganda

g. Mempunyai pekerjaan dan / atau berpenghasilan tetap.

h. Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara sebesar ketentuan

peraturan pemerintah.

2. Naturalisasi Istimewa (luar biasa) : Naturalisasi istimewa di negara RI dapat

diberikan kepada warga negara asing yang status kewarganegaraannya dalam

kondisi sebagai berikut:

a. anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun

atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang

berkewarganegaraan asing.

b. Anak WNI yang belum berusia 5 tahun meskipun telah secara sah sebagai

anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan, tetap sebagai WNI

c. Perkawinan WNI dengan WNA, baik sah maupun tidak sah dan diakui

orang tuanya yang WNI, atau perkawinan yang melahirkan anak di

wilayah RI meskipun status kewarganegaraan orang tuanya tidak jelas

berakibat anak berkewarganegaraan ganda hingga usia 18 tahun atau

sudah kawin.

d. Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan dibuat secara tertulis dan

disampaikan kepada pejabat dengan melampirkan dokumen sebagaimana

ditentukan di dalam perundang-undangan.

Page 12: pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"

e. Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan disampaikan dalam waktu

paling lambat 3 tahun setelah anak berusia 18 tahun atau sudah kawin.

f. Warga asing yang telah berjasa kepada negara RI dengan pernyataan

sendiri (permohonan) untuk menjadi warga negara RI, atau dapat di minta

oleh negara RI, kemudian mereka mengucapkan janji setia dan sumpah

(tidak perlu memenuhi semua syarat sebagaimana dalam naturalisasi

biasa). Cara ini diberikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR.

Naturalisasi adalah proses perubahan status dari penduduk asing menjadi

warga negara suatu negara.[1] Proses ini harus terlebih dahulu memenuhi

beberapa persyaratan yang ditentukan dalam peraturan kewarganegaraan negara

yang bersangkutan.[1] Hukum naturalisasi di setiap negara berbeda-beda.[1] Di

Indonesia, masalah kewarganegaraan saat ini diatur dalam Undang-Undang No.

12 tahun 2006.[1]

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110810070842AA80djm

http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan

http://id.wikipedia.org/wiki/Naturalisasi

http://id.wikipedia.org/wiki/Ius_sanguinis

http://id.wikipedia.org/wiki/Ius_soli

http://sitinusriyah.wordpress.com/2012/03/08/bab-5-materi-kelas-x-warga-negara/

Tim HTS. Modul Kewarganegaraan untuk kelas X. Surakarta : Hayati Tumbuh Subur

Drs. Agustini, Tri dan Drs. Sarno. Cakra Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas IX.

Klaten : Sinar Mandiri

http://www.gunadarma.ac.id/

http://studentsite.gunadarma.ac.id/

http://baak.gunadarma.ac.id/

Page 13: pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"