PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BARU 2013
-
Upload
luthfi-sulistya-nugraha -
Category
Documents
-
view
38 -
download
7
Transcript of PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BARU 2013
PENDIDIKAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANKEWARGANEGARAAN
Dr. Hardy Senjaya. SE,MSi,PA(K)Dr. Hardy Senjaya. SE,MSi,PA(K)
PENDAHULUANPENDAHULUAN
UMUM- Bangsa Indonesia mendiami kepulauan nusantara,
secara kodrati memiliki sifat kemajemukan dan kebhinekaan dalam suku, budaya, agama & kepercayaan terhadap Tuhan YME.
- Sriwijaya, Majapahit kurang mampu menghadapi tantangan pecah belah “ penjajah menindas
3 ½ abad”
- Pengalaman tersebut menimbulkan :1908 : Kebangkitan Nasional : semangat kebangsaan1928 : Sumpah Pemuda : sikap & tekad persatuan kesatuan bangsa1945 : Proklamasi : perwujudan perjuangan bangsa.
Pasca Proklamsi : - Pemberontakan - Pengkhianatan kemampuan - Penyelewengan TAHG kekuatan
- Invasi Belanda potensi
Perlu dibekali kemampuan bela negara sedini mungkin :Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
PENGERTIANPENGERTIAN
a. Wajib Latih Mahasiswa (Walawa) Fisik extrakurikuler.
PK menitikberatkan pada : kemampuan penalaran ilmiah yg bersifat kognitif & efektif tentang Bela Negara dalam rangka Tannas intrakurikuler & wajib.
pendidikan
b. Istilah Pendidikan Kewiraan panduan
kewiraan
c. UU no. 2 / 1989 tentang Pendidikan Nasional :
Bab I pasal 1, ayat (1) dijelaskan :
Pendidikan : usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan : - bimbingan
- pengajaran & atau - latiahan
bagi peranannya di masa mendatang
Kewiraan (dasar kata wira), berarti : satria / patriot / pahlawan jadi kewiraan berarti :
kesadarankesetiaan membela bangsa & tanah air keberanian Indonesia.
d. Pendidikan Kewiraan :Usaha sadar u/ menyiapkan peserta didik dlm mengembangkan : - kecintaan- kesetiaan u/berkorban membela bangsa & tanah air - keberaniaan Indonesia
Tujuan PPBN :
- Meningkatkan kesadaran berbangsa & bernegara
- Meningkatkan keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara
- Meningkatkan kesadaran rela berkorban untuk nusa & bangsa
- Memberikan kemampuan awal bela negara
Maksud Bela Negara tekad, sikap, semangat & tindakan seluruh warganegara secara
teratur, menyeluruh, perpadu, berlanjut dengan dilandasi oleh tujuan PPBN
PPBN
1. Tahan awal : SD-SM & kegiatan pendidikan luar sekolah (a.1. kepramukaan)
2. Tahan lanjutan : PT/Akademi Pendidikan Kewiraan
LANDASAN HUKUMLANDASAN HUKUMI. UUD’45 :
1. Pembukaan UUD’45 ; alinea 2 & 4
tersurat dalam cita-cita, tujuan & aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdakaannya.
2. Pasal 30 ayat (1) ;
tiap-tiap warganegara berhak & wajib ikut dalam usaha pembelaan negara.
3. Pasal 31, ayat (1) ;
tiap-tiap warganegara berhak mendapatkan pengajaran.
II. Keputusan Bersama Mendikbud & Menhankam / Pangab :
Realisasi pembelaan negara melalui jalur pengajaran / pendidikan khususnya P.T :
- SK bersama
- Menteri DepDikBud No. 022/u/1973
- Menteri Hankam / Pangab No. Kep/B/43/XIII/1967
tgl 8/12/73
III. UU.No. 20/1982 tentang : Ketentuan-ketentuan Pokok Hankam Negara RI (Lembaran Negara 1982 No. 51, TLN 3234).
1. Pasal 18 Hak & kewajiban warga negara yg diwujudkan dengan
keikutsertaan dlm upaya bela negara diselenggarakan melalui PPBN sebagai bagian tidak terpisahkan dalam sistem pendidikan nasional.
2. Pasal 19, ayat 2 : PPBN wajib diikuti oleh setiap warga negara &
dilaksanakan bertahap : - tahap awal : pd pendidikan tingkat dasar s/d menengah &
gerakan pramuka. - tahap lanjutan : P.K pada Pendidikan Tinggi.
IV. SK Bersama Mendikbud & Menhankam S.Kep Bersama No. 061/U/1985 tgl 1/2/1985
Kep/002/II/1985 bahwa P.K dimasukkan ke dalam kelompok
MKDU pada semua PT di Indonesia.
V. UU No. 2 thn 1989 tentang Sistem Pendidikan nasional. Bab IX Pasal 39, ayat (2) sesuai penjelasannya, bahwa
Pendidikan Bela Negara & P.K termasuk dalam Pendidikan Kewarganegaraan.
MAKSUD & TUJUANMAKSUD & TUJUANPENDIDIKAN KEWIRAANPENDIDIKAN KEWIRAAN
A. Maksud
Memperluas cakrawala berfikir para mahasiswa sebagai warganegara Indonesia, pejuang bangsa dalam usaha :
- menciptakan kesejahteraan dan keamanan
- meningkatkan nasional menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara terwujudnya aspirasi perjuangan nasional dengan tujuan :
1. memupuk kesadaran bela negara
2. berfikir komprehensif integral/terpaduTANNAS
Output PK : menumbuhkan aspresiasi kepada mahasiswa sebagai calon pemimpin nasional dimasa mendatang, yg memiliki kemampuan :
1. Menghayati dan mengimplementasikan Wawasan Nusantara dan
Tannas.
2. - Memahami politik dan strategi nasional,
- Menyebarkan & melaksanakan materi GBHN.
3. Berperan serta dalam Sishankamrata.
sesuai dgn bid profesinya
B. Tujuan1. memupuk kesadaran bela negara dikalangan mahasiswa2. berfikir komprehensif integral TANNAS
didasari :- kecintaan pada tanah air- kesadaran berbangsa & bernegara NKRI- keyakinan pada kesaktian Pancasila & UUD’45- rela berkorban bagi bangsa & negara- kemampuan awal bela negara
Pelaksanaan Kurikulum bidang PK ditetapkan oleh :Dirjen Dikti No. 25/DIKTI/Kep/1985 melalui Kurikulum Inti MKDU tgl 21/5/1985.
I. WAWASAN NUSANTARAI. WAWASAN NUSANTARA
Dalam rangka Dalam rangka cita-cita dan tujuan nasional, setiap bangsa cita-cita dan tujuan nasional, setiap bangsa memiliki/memerlukan : konsep cara pandang tentang diri dan memiliki/memerlukan : konsep cara pandang tentang diri dan lingkungannya, khususnya terhadap geografi/tanah airnya lingkungannya, khususnya terhadap geografi/tanah airnya Wawasan.Wawasan.
Wawasan berorientasi ke depan dan berdasarkan keadaan diri, Wawasan berorientasi ke depan dan berdasarkan keadaan diri, meliputi: Sejarah, Budaya, Falsafah, Geografi dan Kepentingan meliputi: Sejarah, Budaya, Falsafah, Geografi dan Kepentingan Nasional. Nasional.
Indonesia sebagai nusa (negara kepulauan) terletak diantara 2 Indonesia sebagai nusa (negara kepulauan) terletak diantara 2 Samudera (Hindia dan Pasifik) dan 2 benua (Asia dan Australia) Samudera (Hindia dan Pasifik) dan 2 benua (Asia dan Australia) Nusantara.Nusantara.
Pemahaman Terhadap: Tanah air, Kondisi, Keadaan geografi Pemahaman Terhadap: Tanah air, Kondisi, Keadaan geografi dan Hubungan dengan kehidupan nasional dan internasional dan Hubungan dengan kehidupan nasional dan internasional menumbuhkan kesadaran dan kecintaan terhadap tanah air, bangsa, menumbuhkan kesadaran dan kecintaan terhadap tanah air, bangsa, rakyat + rela berkorban untuk mewujudkan nilai pancasila dan UUD rakyat + rela berkorban untuk mewujudkan nilai pancasila dan UUD ‘45.‘45.
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara terus menerus mengadakan interaksi dengan lingkungannya demi terwujudnya :
Dalam GBHN :
1. Satu kesatuan wilayah yang serba Nusantara dan memanunggalkan segala anugerah dan kekayaannya kesatuan politik.
2. Satu kesatuan bangsa yang menegakkan satu ideologi, UUD dan identitas kesatuan politik.
3. Satu kesatuan sosial dan budaya atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
4. Satu kesatuan ekonomi yang berdasarkan kekeluargaan.
5. Satu kesatuan Hankam yang berdasarkan pengerahan selurh rakyat semesta, membina satu tata tertib hankam serta
kewaspadaan nasional.
II. KETAHANAN NASIONAL
Kehidupan bernegara Tujuan Nasional
Interaksi dengan lingkungan
dalam dan luar negeri.
- dampak +
- dampak - : Tantangan kemampuan
Ancaman kekuatan
Hambatan keuletan TANNAS
Gangguan daya tahan
Konsepsi Tannas :
Konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang dan serasi dalam kehidupan nasional secara menyeluruh berdasarkan UUD’45 dengan berpedoman pada wawasan nusantara.
Bangsa yang memiliki Tannas yang tinggi mampu mencapai apa yang dicita-citakan karena mampu menanggulangi segala macam TAHG dalam dan luar negeri.
Atau d.p.l :
Tannas : Kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala macam TAHG dalam dan luar negeri yang langsung dan tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara dan perjuangan mengejar tujuan dan cita-cita nasional.
Dengan memahami konsepsi Tannas, diharapkan dalam kehidupan sehari-hari maupun kehidupan bermasyarakat dan bernegara selalu berorientasi pada :
- Pola pikir
- Sifat
- Azas TANNAS
- Perwujudan
III. POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
Upaya bangsa dan negara untuk mencapai tujuannya +
kepentingannya +
segala macam ancaman
memerlukan pengerahan segenap potensi nasional secara menyeluruh dan
keterpaduan.
Upaya tersebut dapat terlaksana, diperlukan :
Pengerahan segenap kemampuan dan potensi nasional pada arah yang tepat, efektif, dan efisien diperlukan suatu PEDOMAN yang jelas melalui pembangunan nasional.
Pedoman disusun berdasarkan kesepakatan bersama dituangkan dalam suatu kebijaksanaan/politik nasional dan ditetapkan sasarannya sehingga dapat direncanakan tahap-tahapnya agar berkesinambungan, biasanya disebut “Strategi”.
Maka pembangunan nasional melalui proses Politik dan Strategi Nasional agar dapat dicapai tahap-tahap pembangunan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Politik dan Strategi Nasional harus berdasarkan :
- Pancasila - Wawasan nusantara
- UUD ’45 - Konsepsi Tannas
IV. POLITIK DAN STRATEGI HANKAMNAS
- Merupakan bagian dari politik dan strategi nasional dibidang Hankamnas.
- Merupakan kebijaksanaan, arah, dasar dan sasaran dalam pembinaan kekuatan bidang Hankamnas yang meliputi seluruh aspek kehidupan nasional.
Dengan terlaksananya Politik dan Strategi Hankamnas akan dapat terjamin ketahanan dibidang Hankam dalam batas-batas kemampuan sarana, prasarana dan pembiayaan.
Tujuan Hankamnas
Menjamin :
- Tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 terhadap segala ancaman dalam dan luar negeri.
- Tercapainya tujuan nasional.
Oleh karena itu :
Masalah Hankamnas bukan masalah ABRI saja, tetapi seluruh rakyat semesta menuju keamanan dan kesejahteraan bangsa Indonesia serta pembangunan nasional.
INTERRELASIA. Antar Materi
B. Antara Pendidikan Kewiraan dan Disiplin Ilmu Pengetahuan lain
Antara 5 pokok bahasan/materi terjalin interaksi secara hirarkis :
- Wawasan nusantara, yang bersifat tematis dan abstrak, yang berfungsi sebagai pengaman dan penggerak
tujuan nasional.
- Tannas, yang bersifat tematis operasional, yang berfungsi sebagai konsepsi untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara + pencapaian tujuan nasional.
- Berdasarkan konsepsi Tannas dirumuskan dan ditetapkan Polstranas.
- Dalam rangka menanamkan kesadaran bela negara perlu dipahami Polstrahankamnas sebagai bagian dari Polstranas serta sistem
pertahanan keamanan rakyat semesta sebagai pelaksanaan penyelenggaraan Hankamnas.
Berdasarkan UU No. 2/1989 tentang Sisdiknas, bahwa :
“PPBN dan kewiraan termasuk dalam pendidikan kewarganegaraan PPBN dan kewiraan suatu pengetahuan sosial yang mempunyai kedudukan sama dengan ilmu pengetahuan lain.”
Penempatan PPBN dan kewiraan sebagai penuntun dan pemberi arah dalam menerapkan ilmu-ilmu lain, yang dapat mengembangkan dimensi kepribadian, sosial dan lingkungan ; dalam rangka berpikir secara komprehensif integral.
DEMOKRASIDEMOKRASIPerlu pemahaman konsep demokrasi -> persamaan Perlu pemahaman konsep demokrasi -> persamaan persepsi & pengertian mengenai apa & arti pentingnya persepsi & pengertian mengenai apa & arti pentingnya konsep demokrasi, sehingga dalam upaya penerapan konsep demokrasi, sehingga dalam upaya penerapan prinsip-prinsip demokrasi, kita dapat bertolak dari suatu prinsip-prinsip demokrasi, kita dapat bertolak dari suatu kerangka acuan yang disepakati bersama.kerangka acuan yang disepakati bersama.
Pengertian Demokrasi :Pengertian Demokrasi :Memahami demokrasi sebagai bentuk sistem politik, Memahami demokrasi sebagai bentuk sistem politik, memerlukan pengetahuan mengenai :memerlukan pengetahuan mengenai :a.a.Konsep dasar demokrasiKonsep dasar demokrasib.b.Penyalahgunaan istilah demokrasiPenyalahgunaan istilah demokrasic.c.Tipe demokrasi / berbagai bentuk demokrasiTipe demokrasi / berbagai bentuk demokrasid.d.Teori dasar demokrasi.Teori dasar demokrasi.
Konsep dasar DemokrasiAsal kata : - demos (rakyat)
- kratia (kewenangan = mengatur = rule)
Definisi sederhana Rule Of The People
Konsep demokrasi sebagai “kedaulatan rakyat” bertumpu pada prinsip bahwa rakyat secara keseluruhan dipandang sebagai landasan kehidupan politik, rakyat adalah sumber utama kewenangan. Kepentingan mereka & kesejahteraan adalah tujuanutama dari pemerintah.
Dalam demokrasi kerakyatan, kekuasaan politik disahkan hanya bila ia tumbuh dari rakyat. Rakyat mengesahkan rencana dasar & sistem politik sejak awalnya &menyetujui :- Rangkaian rencana lembaga-lembaga- Tindakan pejabat pemerintahan yg dibentuk sebagai bagian
sistem- Tindakan & kebijaksanaan lembaga tersebut.
Konsep demokrasi dalam pengertian yang paling mendasar :“mayoritas yang mengatur menghargai yang minoritas” karena mereka adalah bagian dari rakyat.
Karena itu, minoritas tidak boleh diperlakukan
secara tidak adil.
Bila minoritas tidak dapat berpartisipasi penuh
dalam politik & diperlakukan tidak adil negara
kurang demokrasi.
Namun, konsep ini dapat digunakan sebagai
standar, dimana orang dapat mengevaluasi
apakah suatu negara dapat disebut sebagai
negara yang cukup/kurang demokratis.
Penyalahgunakan Istilah Demokratis (b)- Banyak negara yang menyatakan dirinya demokratis,
tetapi tidak memenuhi kriteria diatas.- Untuk memahami konsep demokratis perlu memahami
tindakan yang tidak demokratis.
1. Istilah demokratis sering dipakai sebagai selubung oleh rezim yang lalim yang memanipulasi dengan memanfaatkan sentimen rakyat, tetapi menginjak-injak hak rakyat.
2. Kelaliman yang terselubung, dimana partisipasi politik dan pemilu hanyalah alat pemerintah untuk mencapai hasil yang ditentukan sebelumnya.
3. Melalui retorika “kehendak rakyat” yang menggunakan prosedur yang demokratis untuk menentukan kehendaknya.
* Teori Dasar Demokrasi (c) *
- Demokrasi tidak dapat timbul secara umum, hanya timbul dalam bentuk kategori yang dihasilkan dari pilihan individu dan sistem individuil, masyarakat atau rakyat secara keseluruhan dan dari hubungan keduanya.
- Penekanan pada status individu dan rakyat secara keseluruhan dapat dikategorikan dalam bentuk :
a. liberal
b. non liberal
a. Liberal- dari asal kata latin : liber = bebas (free) - Liberalisme : menunjuk kepada teori politik bahwa,
tujuan yang prinsip dari pemerintah dan politik adalah perlindungan terhadap otonomi dan hak-hak individu itu sendiri.
Kewenangan didasarkan : Kebutuhan untuk membangun kekuasaan pemerintahan
untuk melindungi kehidupan dan kebebsan individu.
- Didalam Demokrasi Liberal : Individu sangat diutamakan, hak-hak individu secara
khusus lebih didahulukan daripada kepentingan komunitas atau rakyat secara keseluruhan.
- Jadi institusi dan proses Demokrasi Liberal harus dirancang untuk :
melindungi hak-hak politik, ekonomi, dan hak pribadi individu sebagai landasan dari sistem politik. contoh : kebebasan beragam kebebasan mengekpresikan diri
- Aktivitas dalam suasana pribadi dalam demokrasi liberal dilindungi dari campur tangan pemerintah, kecuali dengan alasan yang memaksa.
b. Non Liberal- yang diutamakan adalah masyarakat atau
rakyat secara keseluruhan, kepentingan mereka diutamakan kesejahteraan masyarakat biasanya lebih didahulukan dari hak-hak dan kepentingan individu.
- mengakui dan melindungi hak-hak publik dan kepentingan pribadi untuk berpartisipasi didalam proses pengambilan keputusan dan kehidupan politik dari komunitas sebagai landasan dari sistem politik.
• Macam Demokrasi (2)- Konsep dasar demokrasi : “menyatakan karakteristik dari sistem politik”.
• Macam demokrasi :- sistem liberal- sistem non liberal
• Dalam sistem politik apapun kekuasan (power) harus : diatur dan diberi saluran.
• Didalam sistem demokrasi, kekuasaan rakyat mungkin diatur dan diberi saluran melalui cara yang mendasar dan berbeda :
a. Demokrasi Langsung & Demokrasi
Perwakilan
- Langsung : warga negara / kata memerintah langsung biasanya melalui majelis rakyat.
- Perwakilan : warga negara / kata memilih
individu untuk memerintah atas namanya
dan mendelegasikan kekuasaan kepada
satu atau badan legislatif.
b. Sentralisasi & Desentralisasi* Sentralisasi : pemerintah tunggal yang
tertinggi dapat memerintah, komponen lokal regional yang patuh, tunduk dan dapat menyalurkannya dengan mereka dan memerintah secara langsung.
* Desentralisasi : setiap dua atau lebih pemerintah memiliki kekuasaan yang cukup untuk beberapa tujuan, tetapi keduannya tidak sama tinggi didalam semua bidang.
• Ciri – ciri Demokrasi
* Ciri – ciri tersebut ditunjukan melalui
nilai-nilai yang fundamental dan prinsip -
prinsip yang menjadi cara hidup dan
membentuk institusi demokrasi.
* Prinsip-prinsip nilai-nilai yang diikuti
sering kali menimbulkan ketegangan,
kehausan demokrasi harus membuat
pilihan mengenai prioritas mereka dan
hubunganya antara prinsip-prinsip tersebut.
Nilai-nilainya adalah : a. Kedaulatan rakyatb. Kebaikan bersamac. Konstitusionalismed. Hak-hak politik warga negarae. Kesamaanf. Keadilan & kejujurang. Mayoritas memerintah / hak-hak minoritash. Peradilan yang bebasi. Sipil mengontrol militerj. Pendidikan publik
*Mengapa Memilih Demokrasi*- Pilihan hanyalah merupakan pilihan bebas bila
dilakukan dengan pengetahuan mengenai apa yang telah dipilih dan pertimbangan apa yang membawanya kepada alternatif pilihan.
Jadi didalam menentukan apakah memilih demokrasi atau tidak, individu hendaknya sadar akan apa manfaat dan kelemahan serta alasannya menolak, dan menerima demokrasi.
Demikian pula lingkungan dimana demokrasi tidak dapat diharapkan berjalan effektif.
• Pembenaran instrinsik terhadap demokrasi .
Alasan yang mungkin ialah :
Demokrasi sangat baik dalam memberikan
1. self realization bagi individu
2. self determination bagi rakyat
3. kebijakan kolektif
4. kesamaan (equality)
Instrumen pembenaran bagi Demokrasi :1. kebebasan2. keadilan3. hak-hak (rights)4. pengembangan intelektual dan self respect5. tanggung jawab pribadi6. perubahan secara damai7. mengatur konflik & stabilitas8. legitimasi9. inovasi & komitmen terhadap kemajuan10. pilihan11. akuntabilitas12. stabilitas dan kualitas hidup
Nilai-nalai dan Tujuan yang dapat dilayani dengan baik oleh demokrasi :
a. Proteksi terhadap kehidupan
b.Intergritas teritorial
c. Keadilan dan kebaikan bersama
Bagaimana Demokrasi Berfungsi
- Demokrasi sebagai sistem politik tidak muncul secara spontan, melainkan terjadi hanya melalui pembentukan kekuasaan dan pemerintah.
- Pemerintah dalam semua bentuknya memerlukan lembaga melaksanakan tugasnya.
- Pemerintah yang Demokratis memerlukan pemerintahan yang dirancang untuk memenuhi tujuan dan prinsip-prinsip demokrasi.
Untuk memenuhi maksud dan prinsip-prinsipnya dapat dicapai melalui pengembangan rancangan kelembagaan.
- Apapun susunan kelembagaan yang diciptakan kelembagaan harus mengejar tujuan demokrasi. Mereka harus memperlakukan dengan seksama melalui debat, dan menghargai perbedaan pendapat menampung berbagai ragam sudut pandang dan mengelola konflik secara damai.
Akhirnya institusi demokrasi dan prosedurnya harus selalu menjadi subyek untuk melakukan pertimbangan kembali dan revisi dari rakyat yang berdaulat.
Bagaimana Demokrasi Berkembang
Faktor-faktor yang memberikan kontribusi perkembangandemokrasi :Kondisi tertentu atau faktor-faktor didalam masyarakat meningkatkan kemajuan kearah demokrasi. Faktor ini termasuk tingkat perkembangan dan arah ekonomi, sistem hukum, civil society dan pendidikan.
Tingkat perkembangan dan faktor-faktor tersebut mempengaruhi aspek lain dari masyarakat dan mungkin membantu sebagai karakteristik bagi perkembangan demokrasi.
Indikator kemajuan kearah demokrasi, tanda-tanda yang dapat diamati didalam sistem politik yang non demokrasi memberikan bukti transisi kearah demokrasi.
Elemen demokrasi yang mungkin berkembang didalam negara yang non demokrasi termasuk pemilu yang bebas,pers yang bebas, organisasi non pemerintah dan sistem hukum.
Elemen-elemen yang demikian mungkin berkembang pada tingkat satisfikasi yang berbeda dan mungkin saling memperkuat satu sama lain.
Ketika masa kritis elemen demokrasi satu sama lain saling memperkuat, dengan demikian demokrasi yang ada mulai tumbuh dan berkembang.
Indikator Kemajuan Ke Arah Demokrasi Antara Lain :a. Kebebasan pribadi, politik dan ekonomib. Kapasitas untuk menghadapi kekuatan didalam
masyarakatc. Pendidikan demokrasi.
HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA
Dr. Hardy Senjaya. SE,MSi,PA(K)Dr. Hardy Senjaya. SE,MSi,PA(K)
HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA• Sejarah HAM hampir sama tuanya dengan keberadaan manusia
dimuka bumi, dikatakan demikian karena HAM memiliki sifat yang selalu melekat(inherent) pada diri setiap manusia
• Revolusi yang terjadi di Inggris, AS dan Perancis pada abad ke17518, dapat dianggap sebagai asal usul konsep HAM yang modern (bahwa HAM tidak berasal dari bangsa barat).
• Berdasarkan fakta sejarah, HAM muncul karena adanya penindasan manusia oleh penguasa yang tiran. Sehingga menimbulkan kesadaran akan harkat dan martabatnya manusia.
• Perumusan HAM secara explisit baru diabad 18 seperti yang termuat dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika (American Delaration of Independena) th 1776 dan Deklarasi hak-hak dan warga negara Perancis (Declarion des droits de l’homeet du Citoyen) th 1789, Namun asal mula pendapat dari segi hukum dan prinsip dasarnya sudah eksis lebih jauh kebelakang dalam sejarah.
Tonggak sejarah perlindungan HAM yang universal baru dihasilkan : Pasca perang dunia II (>1945) : Majelis umum PBB menyetujui : DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA (Universal Declaration of Human Rights). Pada tanggal 10 Desember 1948.
Latar belakang timbulnya : (D.U. HAM) akibat terjadinya kekejaman diluar batas-batas perikemanusian selama perang dunia II, yang menimbulkan korban manusia dalam jumlah besar : Sehingga dirasakan perlunya dibuat suatu standar umum HAM bagi semua orang dan semua bangsa (A common standard of achievement for all peoples and all nations).
Menurut Julius Stahl dan A.V. Dicey :
Suatu negara hukum haruslah memenuhi beberapa unsur penting, salah satu unsur tersebut antara lain yaitu : adanya jaminan atas HAM. Dengan demikian untuk disebut sebagai negara hukum harus terdapat perlindungan dan penghormatan terhadap HAM.
HAM di Indonesia.
Dalam negara demokratis yang merupakan represensative government uncler the rule of law eksistensi HAM diakui dan dijamin. Indonesia pada hakikatnya merupakan negara dengan sistem pemerintahan berdasarkan perwakilan (representative goverment), yaitu ditandai dengan adanya lembaga Majelis Permusyawarahan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Di Indonesia, dewasa ini HAM telah diatur didalam sistem hukum nasional, terbukti dengan adanya berbagai hukum positif yang substansinya merupakan perlindungan dan jaminan terhadap HAM antara lain :
Undang-undang 1945, TAP MPR No XVII/MPR/1998/ dan Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Semakin banyaknya instrumen hukum HAM Internasional sebagai dari rencana aksi HAM tahun 1998-2003 (Keppres no. 129 th 1998), yang diratifikasi juga menunjukkan Political Will dari pemerintah untuk lebih memajukan HAM ditanah air.
Dengan adanya standar tersebut diharapkan negara-negara didunia tidak mengulangi kesalahannya seperti pada masa PD II.
Secara filosofi manusia memiliki HAM karena ia adalah makhluk yang dikaruniai oleh Tuhan, seperangkat hak tertentu yang sifatnya melekat (Inherent). Hak tersebut dari Tuhan, bukan pemberian penguasa.
HAM merupakan :
Hak-hak yang dimiliki oleh setiap orang sepanjang masa (at all times) dan disetiap tempat (all in places) karena itu bersifat UNIVERSAL. Dengan Demikian manusia memiliki HAM, oleh karena itu ia dilahirkan sebagai manusia (by Virtue of Being).
Menurut Imre Szabo :
Tujuan HAM : Mempertahankan hak-hak manusia dengan sarana kelembagaan terhadap penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat negara, dan pada waktuyang bersamaan mendorong perkembangan pribadi manusia yang multi dimensional.
Pengertian dan Definisi HAMPengertian dan Definisi HAMIstilah HAM dalam bahasa Inggris : Human Rights atau Fundamental Rights, dalam bahasa Perancis : des droits de l’homme.
Belum ada definisis HAM yang baku dan resmi dalam : A hand book of International Human Rights Terminology.
“ There is no universally and authoritative definition of human rights. Many define it as a legally enforceable claim or enti helement that is held by an individual human being vis a vas state goverment for the protection of in herent human dignity of the human being.
Pelakasanaan HAM bersifat Partikuler
artinya : disesuaikan dengan situasi dengan situasi dan kondisi lingkungan yang bersifat lokal.
Sifat partikuler HAM merupakan kompleksitas HAM yang multi- dimensi, artinya HAM mengandung banyak elemen didalamnya seperti aspek : ekonomi, sosial, budaya, hukum maupun aspek politik
Dengan demikian masalah invertilitas (Inversality) HAM adalah menyangkut substansi /esensi dari HAM, sedangkan partikulafitas (particularistic) HAM adalah masalah aktualitasnya.
Kedua hal ini harus benar-benar kita pahami, karena pemaknaan yang keliru terhadap kedua permasalahan ini akan menghasilkan pandangan yang salah.
Menurut Franz Magnis Suseno :
“ Antara konsektualitas dan universalitas HAM tidak ada pertentangan. Universalitas menyangkut isi HAM, sedangkan konsektualitas menyangkut relevansinya HAM memang berlaku universal, jadi segenap orang harus diperlakukan sesuai dengan hak-hak itu”
Oleh karena itu substansi HAM bersifat universal maka pandangan bahwa HAM berasal dari “barat” dan bertentangan dengan budaya “timur” adalah keliru. Jadi menghadapkan HAM dan mempertentangkannya kedalam kedua kutub (barat dan timur) adalah tidak relevan dengan sifat inherent dan universalitas HAM.
Pelanggaran Hak Asai Manusia
Dalam Konteks HAM, hubungan antara negara dengan rakyatnya secara filosofi , negara sebagai pemegang kekuasaan, secara potensial mempunyai kedudukandan kemampuan lebih kuat dibandingkan dengan rakyatnya.
Karena hubungan antara negara dan rakyatnya yang tidak seimbang itulah, maka negara berkewajiban untuk melindungi dan menjamin HAM setiap rakyatnya, yang selanjutnya diatur melalui perangkat hukum.
HAM akan selalu terkait dengan kekuasaan (Power) dan kewenangan (Competence). Jadi kalau kita bicarakan HAM selalu terkait dengan keduanya tanpa mengkaitkannya maka pembicaraan kita berada diluar konteks HAM.
Kedua elemen inilah yang menjadi faktor penentu (determinant) dalam menentukan ada atau tidaknya pelanggaran HAM (Human right violaction) tanpa element tersebut yang terjadi adalah pelanggaran hukum semata (kriminal) dan tidak termasuk kualifikasi pelanggaran HAM.
Adapun yang dimaksud dengan kekuasaan disini adalah negara (State), yang direpresentasikan oleh pemerintah (Goverment) dan dilaksanakan melalui aparatur dibawahnya (state agent), yang memiliki kewenangan (competence) tertentu berdasarkan hukum aparatur negara sebagai pelaksana kebijakan negara antara lain : Polisi, Tentara, Hakim, Jaksa.
Hal tersebut menimbulkan konsekuensi bahwa pelanggaran HAM baru dapat dikatakan terjadi apabila terdapat elemen-elemen kekuasaan yang terlibat didalamnya.
Subyek pelaku pelanggaran tersebut adalah aparatur negara yang menjalankan tugasnya dalam rangka melaksanakan kebijakan negara sehingga akibat hukum yang timbul dari pelanggaran tersebut menjadi tanggung jawab negara.
Pasal 5, bagian I Viennma Declaration : “Human rights and fundamental freedoms are the birth right of all human beings, their protection and promation is the first responsibility of goverment”... And.... It’s the dty of state... To promote and protect all human rights and fundamental freedoms”
Manusia, baik sebagai individu maupun kelompok individu, adalah subyek yang dikaruniai HAM.
HAM memiliki manusia, bukan negara. Sedangkan kewajiban manusia dalam kaitannya dengan HAM, batasannya telah diatur dalam pasal 29, khususnya ayat 2 dari : Universal declaration of human rights dan pasal 36 TAP MPR No. XVII/MPR/1998 yaitu :
“ Didalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib dan tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta pengthormatan atas hak dan kebebasan orang lain , dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat yang demokratis”
Sedangkan yang dimaksud dengan pelanggaran HAM adalah :
“ A failure of a state or other party legally obligated to comply with an international human rights norm failure to fulfill an obligation a violation give rise to domestic or international remedies for such state conduct.”
Dengan demikian, pelanggaran HAM dapat terjadi manakala negara atau pihak yang secara hukum diwajibkan, gagal melaksanakan norma HAM international, karena hal tersebut merupakan kewajiban yang harus dipenuhi.
Pelanggaran HAM ada 2 cara yaitu :
• Pelanggaran yang dilakukan negara secara aktif dengan tindakan yang bersifat langsung (Violance by action), sehingga menimbulkan pelanggaran HAM.
• Pelanggaran HAM yang timbul akibat kelalaian negara (Violence by omission), disini negara tidak bertindak atau lalai untuk melindungi dan menjamin HAM daari setiap warganya.
Pengaturan HAM dan kategorisasi HAM
HAM telah diatur oleh melalui mekanisme hukum international. Adapun mekanisme tersebut antara lain meliputi instrumen hukum HAM International berupa perjanjian internasional (treaty) yang dihasilkan PBB, termasuk pula didalamnya sarana kelembagaan untuk mengawasi pelaksanaan HAM antara lain :
Komisi HAM PBB (United Nation Commission on Human Rights)
Komisi tinggi HAM PBB (United Nations High Commissions on Human Rights), maupun komisi khusus yang diciptakan dalam rangka pengawasan terhadap pelaksanaan perjanjian (Covenat) HAM internasional tertentu.
Dewasa ini, yang dianggap sebagai instrumen HAM internasional yang utama ( Mayor Instrument ) adalah
Deklarasi Universal HAM ( Universal declaration of human rights), serta 2 perjanjian international (Covenat):
• Kovenan Internasional tentang hak sipil dan politik (International Covenant on Civil and Political Rights). Beserta 2 protokol tambahannya (optional protocol).
• Kovenan Internasional tentang hak ekonomi, sosial dan budaya (International Covenant on Economics, Social and Cultural Rights)
Adapun tahap-tahap perkembangan HAM yang dikenal pada saat ini , pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi 3 generasi :
1.HAM generasi I : Diwakili oleh hak-hak sipil dan
politik (Civil and Political Rights)
2.HAM generasi II : Diwakili oleh hak-hak ekonomi,
sosial dan budaya
3.HAM generasi III : Diwakili oleh hak solidaritas
(Solidaritas Rights)
Ketiga generasi HAM diatas menunjukkan HAM tidak bersifat statis, tetapi senantiasa dinamis, sesuai dengan dinamika yang terjadi. Jika awal mulanya pemahaman HAM semata-mata memberikan perlindungan individu terhadap absolutisme, maka
Maka, selanjutnya dengan HAM akan tercipta kondisi sosial dan ekonomi yang akan memungkinkan individu mengembangkan potensinya secara maksimal sesuai pernyataan Imme Szabo : Bahwa tujuan HAM adalah mempertahankan hak-hak manusia dengan sarana kelemb agaan terhadap penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat megara dan pada saat yang sama mendorong perkembangan pribadi manusia yang multi-dimensial.
Institusi yang langsung membidangi persoalan HAM di Indonesia yaitu Komisi Nasional HAM (berdasarkan Keppres No. 50 th 1993) telah dibentuk.
Untuk memenuhi asas-asas HAM diperlukan :
a.Patuh pada peraturan perundang-undangan hukum tidak tertulis dan hukum internasional mengenai HAM
b.Setiap warga negara wajib ikut dalam upaya pembelaan negara.
c. Setiap orang wajib menghormati HAM orang lain, moral, etika dan tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
d.Setiap HAM seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk menghormati HAM orang lain secara timbal balik serta menjadi tugas pemerintah untuk menghormati, menegakkan dan mewujudkannya.
Namun dengan demikian, pelaksanaan HAM di Indonesia masih memerlukan perbaikan. Hal itu karena dikarenakan masih sering terjadi pelanggaran HAM yang tidak diselesaikan secara hukum, walaupun disana-sini telah terlihat adanya upaya untuk lebih meningkatkan penghormatan terhadap HAM.
Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah :
Penegakkan hukum secara konsisten dan tidak pandang bulu. Supremasi hukum harus sungguh-sungguh diwujudkan demi perlindungan dan jaminan terhadap HAM.