Pendekatan Psiaktrik Pada Kedokteran Olahraga
-
Upload
fika-khulma-sofia -
Category
Documents
-
view
42 -
download
8
Transcript of Pendekatan Psiaktrik Pada Kedokteran Olahraga
SEJARAH OLAHRAGA DAN KEDOKTERAN OLAHRAGA
SEJARAH OLAHRAGA
Olahraga dan kedokteran olahraga telah ada jauh sebelum abad ke-20.
Cabang Olahraga pertama adalah gulat yang telah ada sejak 2500 SM, dan adanya Olimpiade pertama yang mempertandingkan 4 cabang olahraga yaitu gulat, balap kereta kuda, tinju dan pentathlon.
Sejarah Kedokteran Olahraga
Dokter olahraga pertama kali ada pada jaman Yunani kuno dan sebutannya adalah gymnates.
Herodicus merupakan gymnates/ dokter olahraga yang paling terkenal pada jamannya.
Tidak hanya melihat latihan sebagai komponen tunggal dalam pelatihan tetapi seperti rehabilitasi fisik untuk perawatan.
Galen dari abad ke-2 telah menerapkan kedokteran perawatan pada gladiator dan merupakan orang pertama yang bekerja pada suatu tim atlet.
Galen selain memahami anatomi, fisiologi, dan biomekanisme , dalam observasinya juga juga memperhatikan hal lain termasuk otot, vaskular dan fungsi persyarafannya
Galen juga telah mulai menggunakan ekstrak tumbuhan untuk dijadikan jus untuk tujuan penyembuhan, memberikan pelatihan dan memberikan lebih banyak pilihan dibandingkan hanya menggunakan darah atau salep.
Cont……
Pada abad ke-19 Amerika memperkenalkan kedokteran olahraga.
Edward Hitchcock merupakan instruktur pertama dalam kedokteran olahraga modern dan mengajarkannya di universitas.
Peresepan Pelatihan Yang Baik Dalam Latihan Digunakan untuk meningkatkan kekuatan,
tenaga atau ketahanan berdasarkan prinsip relatif yang sederhana.
Komponen dasar dalam peresepan latihan yaitu : Intensitas : untuk menggambarkan bagaimana
kesukaran dalam latihan Durasi : untuk mengidentifikasikan berapa
lama sesi ini berlangsung Frekuensi : seberapa sering latihan dilakukan Cara Latihan : intinya adalah untuk
meningkatkan performance dengan olahraga yang diminati.
Analysis of Musculoskeletal Injuries Kebanyakan cidera muskuloskeletal dapat
dirawat tanpa harus operasi atau secara nonsurgical.
Dokter harus dapat mengetahui bagaimana anatomi, fisiologi dan biomekanisme dari sistem muskuloskletal itu sendiri.
Tahap 1 : Menentukan Diagnosis Secara Akurat Dimana pada fase ini dituntut agar
mengenali/mengetahui bagaiman luka pada otot atau cidera pada tendon itu dapat terjadi.
Patofisiologinya dapat dilihat dalam Model for analisys cycle of musculotendinous overload.
Cidera Rotator Cuff Rotator cuff terdiri dari kelompok empat unit otot yang membungkus
sendi bahu pada bagian depan, atas dan belakang. Otot-otot ini, yang dihubungkan oleh tendon ke tulang,
menggerakkan bahu ke berbagai arah dan menahan caput humeri (ball) dan cavitas glenoidalis (socket) secara bersama-sama. Bursa, yang yang berada di bawah tendon, mengurangi ketegangan/gesekan di antara tendon dan tulang dan melindungi tendon dari tekanan yang berlebihan.
Penyebab : Tekanan yang terus-menerus dan pemakaian yang berlebihan
ketika melakukan aktifitas yang sama dapat menyebabkan tendon beradu dengan tulang, terutama pada aktifitas yang menghuruskan lengan bergerak elevasi.
Tendon rotator cuff pada orang yang mempunyai bahu yang tidak stabil dapat terselip di antara caput humeri dengan acromion (tulang yang berada di atas tendon) dan akhirnya mengalami kerobekan. Dan kadang kala, perbedaan yang alami pada bangunan sendi bahu menyebabkan pemakaian yang abnormal pada tendon yang bisa menyebabkan kerobekan
Table Shoulder Problems in Sports Medicine PracticeCOMMON LESS COMMON
Rotator cuff tendinitisPartial rotator cuff tearACJ (acromiclavicular joint) separationACJ sparainClavicular fractureSubacromial bursitis Glenohumeral joint instability
bankart lesion Hill Sacha’s lesion SLAP (superior labral anterior to posterior) lesion osteoarthritis long troracic nerve injury axillary nerve injury
UNCOMMON
Humeral stress fractures“Dead arm syndrome”Acillary vein thrombosisPectoralis major muscle tearAxillary artery aneursmOsteolysis of the distal clavicle
Terapi Terapi pertama dengan cara istirahat dari aktifitas yang
menggunakan sendi bahu dan memberikan es pada bahu anda dan mengobatinya dengan obat anti inflamasi.
Ketika peradangan dapat di control dan menurun secara signifikan, dapat dilakukan latihan untuk penguatan otot-otot pada sendi bahu.
Jika rotator cuff mengalami kerobekan secara keseluruhan dan otot telah terputus dari tulang, dokter biasanya mengoperasi bahu untuk memperbaiki tendon dan mengambil tulang yang menonjol.
Setelah operasi, bahu anda akan di immobilisasi untuk membantu penyembuhan dan mendapat program latihan untuk mendapatkan kembali ROM gerak sendi bahu secara penuh dan menguatkan otot-toto bahu
Analysis Cedera Sendi Patelofemural Sindrom nyeri patelofemural adlh salah satu bentuk
cedera lutut yg pling sering terjadi. Banyak terjadi pada pelari.
Penyebabnya : stress abnormal hasil dari mal alignment patelofemural. Patelofemural terdiri dari gerakan :
Secara anterior terdiri atas quadriceps, tendon quadriceps, tendon patella dan patella.
Posterior hamstring : berperan sbg antagonis grup anterior
Traktus illiotibial lateral retinakulum dan ligament patella femoral mendukung dorongan lgsung secara lateral.
VMO retinakulum medial dan ligament patellofemural medial memberikan dorongan scra medial.
Table Knee Problems in Sports Medicine PracticeCOMMON LESS COMMONPatellofemoral painPatellar tendinitisMeniscal strainsPes anserine bursitisOsteoarthtritisAnterior criciate ligament sprainCollateral ligament sprainIliotibial band ( riction syndrome)Patellar subluxation
Posterior cruciate ligament toar Posterolateral comer injury Patellar fracture Fat pad impingement Bakers cyst Hamstring tendinitis Osgood-Schletter disease Stress fracture of femur and tibia Tibial fracture plateu
UNCOMMON
Plica syndromeFibular head dislocationDiscoid meniscusSaphenous nerve injuryLeg Calve perthes disease (referred pain)Slipped capital femoral epiphysis (referred pain)
Usaha stabilisasi dgn memberikan kompresi patella berlawanan deng femur menciptakan sebuah reaksi sendi patellofemural (PFJRF/Patella Femural Joint Reaction Force)
PFJRF smakin besar dgn mningkatkan tahanan quadriceps dan mningkatkan tahanan lutut. Pada ekstensi penuh PFJRF = nol. Pada fleksi 90 drjat PFJRF =2,5-3x BB. Perkiraan PFJRF untk jalan dan naik tangga = 0,5;3,3xBB
PFJRS/Patella Femural Joint Stress = PFJRF/unit area kontak.
Kompleks cidera jaringan tissue terdiri atas : cidera kartilago, sinovium dan lokasi insersi tendon patella.
Gejala klinik : nyeri peripatella. krepitasi, bengkak ringan.
Nyeri trjadi pd : spnjang medial/lateral sendi patellofemural dan retinakulum yg diperburuk dgn fleksi lama dan pningkatan PFJRF selama aktifitas sperti turun tangga dan duduk lama.
Faktor Predisposisi Nyeri Patellofemoral
Meliputi : Didapatkannya patella alta Didapatkannya peningkatan sudut Q Anteversi femoral Alur intercondilar dangkal Pronasi berlebih pada foot-ankle complex
Program Rehabilitasi
Dimulai dengan manajemen fase akut Menangani gejala klinis dan cidera jaringan
Tujuannya fase ini adalah untuk mengontrol nyeri, inflamasi dan iritasi serta mencegah atrofi otot.
Cara menurunkan nyeri dan inflamasi “ Cryotheraphy (ex: es) Stimulasi listrik Dan modalitas lain (ex: masase) Jika terjadi efusi dapat diberikan OAINS Menghindari aktivitas seperti jumping, squatting, heel
running, bersepeda, naik tangga berlebihan dan duduk terlalu lama dengan flexi lutut lebih dari 40 derajat.
Contoh Gerakan Rehabilitasi Pada Cidera Sendi Patellofemoral Dynamic
rehabilitation exercise utilizing a slideboard
Teknik ini untuk melatih hip abductor dan kontrol dari trunk serta memberi umpan balik proprioceptif kepada atlet.
Table Ankle Problems in Sports Medicine PracticeMOST COMMON LESS COMMONLigamentous sprains-lateral complex
deltoid ligament sprainStress fracture of tibiaSubluxing peroneal tendonFr. TibiaFr. FibulaMetatarsal fr.Fr. Of talus Os. TrigonumSural nerve unjuryFracture/dislocation
UNCOMMON ALWAYS CONSIDER
Reflex symphathetic dystrophyAnterior tarsal syndrome
Osteochondral lesions of talusSyndesmosis injury
Latihan ini biasa digunakan untuk melatih keseimbangan
Contoh Latihan Dynamic ankle rehabilitation utilizing a balance board and minitrampoline.
Keadaan Yang Dapat Tejadi Selama Masa Pemulihan dari Cidera Inversion Ankle Sprain
Kunci pencegahannya adalah pemakaian bantalan berat (weight bearing)
Patellofemoral Pain Hamstring Tear Adductor injury Rotator Cuff Injury pada perenang Homioclavicular Joint Sprain pada atlet
kayak