repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34120...EFEKTIFITAS...
Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34120...EFEKTIFITAS...
EFEKTIFITAS PENDAYAGUNAAN DANA ZIS PADA PROGRAM BANTUAN
PEMBUATAN SIM (STUDI KASUS TUKANG OJEK DAN SUPIR ANGKUTAN
KOTA) BAZIS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Achmad Fathullah
NIM: 1110053000069
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2015 M
i
ABSTRAK
Achmad Fathullah. NIM : 1110053000069, Efektivitas Pendayagunaan Dana
ZIS Pada Program Bantuan Pembuatan SIM (Studi Kasus Tukang Ojek Dan
Supir Angkutan Umum) , Pembimbing Lili Bariadi, MM.M.Si.
Yang membuat penulis tertarik untuk meneliti disalah satu lembaga amil
zakat pemerintah yaitu BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat adalah program
pendayagunaannya (bantuan pembuatan SIM untuk tukang ojek dan supir
angkutan kota), karena dana yang dihimpun diperdayagunakan lebih produktif
dan bukan pembagian langsung habis saja.
Penelitian ini untuk menguji efektivitas pendayagunaan dana ZIS pada
BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat khususya untuk tukang ojek dan supir angkutan umum. Penelitian ini
juga bertujuan agar masyarakat mengetahui bahwa dana ZIS dapat di
dayagunakan lebih produktif bukan hanya pemberian langsung habis saja.
Untuk penelitian ini, penulis menggunakan metodologi penelitian kualitatif
dengan pendekatan deskriptif, yaitu dengan menggunakan penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan prilaku yang dapat diamati. Dengan memilih metode kualitatif ini, penulis
dapat memperoleh data yang akurat. Ditinjau dari sifat penyajian datanya, metode
deskriptif merupakan penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan hubungan,
tidak menguji hipotesis atau prediksi.
Hasil penelitian ini menunjukan pertama, pada pola pendayagunaan dana
ZIS yang digunakan BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dibagi kepada yaitu,
Layanan SIM A dan Layanan SIM C. Kedua, hasil penelitian memperlihatkan
bahwa efektivitas yang dilakukan BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dalam
mendayagunakan dana ZIS khususnya pada program bantuan pembuatan SIM
efektif. Faktanya pada tahun 2013 ada 199 penerima bantuan SIM 95,5%
penerima bantuan SIM merasakan manfaat dari dana ZIS tersebut.
Kata Kunci : Pendayagunaan Dana ZIS, Program Bantuan Pembuatan SIM
ii
KATA PEGANTAR
Puji syukur saya ucapkan hanya kepada Allah SWT, yang telah memberi
taufik, hidayah dan berbagai pertolongan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir dalam bentuk skripsi dengan judul “Efektifitas Pendayagunaan Dana
ZIS Pada Program Bantuan Pembuatan SIM (Studi Kasus Tukang Ojek Dan Supir
Angkutan kota), terimakasih terutama berkat do’a orang tua tercinta ayahanda
Masil dan Ibunda Irvana serta dari berbagai pihak. Shalawat serta salam penulis
haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. semoga kita semua
mendapat syafaatnya kelak di hari kiamat nanti. Dengan selesainya skripsi ini
kami menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
sebagai berikut:
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. Suparto, M. Ed, selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik, Ibu Dr. Hj. Raudhonah, M.Ag, selaku Wakil Dekan Bidang
Administrasi. dan Bapak Dr. Suhaimi, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan.
2. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah. Terimakasih atas nasehat dan bimbingannya selama ini dari mulai
penulis mengenal bangku kuliah sampai sekarang.
3. Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.
Terimakasih atas bimbingannya dan selalu setia memberikan arahan dan
nasehatnya.
iii
4. Bapak Lili Bariadi, MM.M.Si. selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini,
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk berdialog dengan penulis
serta memotivasi penulis dalam mencari esensi dari tema yang penulis telaah
pada skripsi ini dan secara tuntas dapat mengoreksi skripsi ini.
5. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku ketua sidang munaqasyah, Drs.
Sugiharto, MA selaku sekretaris sidang munaqasyah, Drs. H. Mahmud Jalal,
MA selaku penguji I, Muhammad Zen, MA selaku penguji II sidang
munaqasyah yang telah memberi arahan dalam proses sidang skripsi.
6. Bapak Jamhuri (Kepala BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat), dan Ibu Dra.
Murtasiah (Kasi Penyaluran) beserta jajarannya yang telah bersedia untuk di
wawancara dan membantu penulis dalam mencari data untuk menyusun
skripsi ini.
7. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
mentransformasikan ilmunya pada penulis dalam batasan-batasan tertentu
yang dapat penulis terima, sehingga penulis sedikit banyak telah mengetahui
informasi tentang dinamika pengetahuan yang ada.
8. Keluarga tercinta yang selalu mendukung baik secara materi dan non-materi,
terlebih yang senantiasa mendo’akan dan memotivasi penulis untuk terus
berkreasi dan berpacu dalam mencari ilmu. Kepada kakak saya Rinah, Novita,
Abang saya Arifin Abdul Malik dan adik saya Arif Fadillah Rahman, yang
menjadi motivasi saya agar terus mencari ilmu dan mencapai cita-cita.
9. Pihak perpustakaan utama dan pihak perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi. Keduanya telah banyak membantu penulis mendapatkan
iv
buku referensi yang penulis perlukan. Ungkapan terima kasih juga penulis
tujukan kepada segenap staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Dakwah
dan Komunikasi.
10. Seluruh teman-temanku yang menjadi senyum dalam duka, dan menjadi duka
dalam senyum, Chabibullah, S.Kom.I (Den Kabib) , Afrizal, S.Kom.I (Jango),
Adi Mulyawan Bhaba, Hilmi Muharromi, S.Kom.I (Abah), Taufik Rahman
Syam, S.Kom.I (Bonco), Sonya Maryana, S.Kom.I, Ahmad Tarmidzi Midzie,
Hafiduddin Muhammad Ude, Bimo Wahyu Ramadhani, Ridhoullah Ismakun,
Zikri, Tanto Fadly, Abdul Mu’is, seluruh angkatan 2010 serta tak luput ucapan
terima kasih kepada keluarga besar HMJ Se-Fidkom dan DEMA FIDKOM
serta Himpunanku Tercinta Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang telah
memberikan penulis kesan, pesan dan banyak pelajaran.
11. Fatma khaerani, S.Kom.I yang selalu memberikan dukungan serta motivasi
kepada penulis.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semuanya
khususnya bagi Prodi Manajemen Dakwah. Penulis menyadari skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis mengaharapakan kritikan dan
saran yang memotivasi serta membangun. Akhir kata penulis berterima kasih
kepada semua pihak, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian.
Jakarta, 24 September 2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 5
D. Metodologi Penelitian .............................................................. 7
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 12
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Efektifitas Pendayagunaan ....................................................... 15
1. Pengertian Efektifitas ......................................................... 15
2. Ukuran Efektifitas ............................................................... 18
3. Pengertian Pendayagunaan ................................................. 20
4. Pola Pendayagunaan ........................................................... 21
5. Fiqih Pendayagunaan .......................................................... 22
6. Strategi Pendayagunaan ...................................................... 32
7. Bentuk dan Sifat Pendayagunaan ....................................... 33
B. Program .................................................................................... 33
1. Pengertian Program ............................................................. 33
2. Macam-macam Program...................................................... 34
3. Tujuan Program ................................................................... 35
C. Zakat , Infak dan Sedekah ......................................................... 35
1. Pengertian Zakat................................................................. 35
vi
2. Pengertian Infak ................................................................. 37
3. Pengertian Sedekah ............................................................ 38
4. Persamaan dan Perbedaan Zakat, infak dan sedekah ........ 39
5. Dasar Hukum Zakat .......................................................... 40
6. Hukum Infak ..................................................................... 41
7. Hukum Sedekah ................................................................ 46
8. Tujuan Zakat, Infak dan Sedekah ...................................... 47
BAB III GAMBARAN UMUM BAZIS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
BARAT
A. Sejarah BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat ..................... 48
B. Visi dan Misi ............................................................................ 50
C. Tujuan dan Fungsi .................................................................... 50
D. Struktur Organisasi BAZIS Kota Administrasi Jakarta
Barat ......................................................................................... 51
E. Program BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat .................. 52
BAB IV ANALISIS EFEKTIFITAS PENDAYAGUNAAN DANA ZIS
A. Pola Penyaluran Dana ZIS Pada Program Bantuan
Pembuatan SIM ........................................................................ 55
B. Efektifitas Pendayagunaan Dana ZIS Pada Program Batuan
Pembuatan SIM ........................................................................ 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 71
B. Saran ......................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perbandingan Seputar Zakat, Infak dan Sedekah .............................. 40
Tabel 2 Daftar Penerima Bantuan SIM Periode 2011-2015 ........................... 58
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Perbedaan Zakat Dengan Infak Dan Sedekah ................................ 39
Gambar 2 Struktur Organisasi BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat ........ 51
Gambar 3 Pola Pengajuan Bantuan Pembuatan SIM A .................................. 56
Gambar 4 Pola Pengajuan Bantuan Pembuatan SIM C .................................. 57
Gambar 5 Grafik Penerima Bantuan SIM ....................................................... 63
Gambar 6 Presentase Hasil Wawancara Dengan Penerima Bantuan SIM ...... 68
Gambar 7 Hasil Presentase Penerima Bantuan SIM Tahun 2013 ................... 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama yang universal dan memiliki konsep yang sangat
baik di kehidupan manusia. Salah satu aturannya Islam adalah rukun Islam
yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji. Rukun Islam di golongkan
menjadi dua golongan yaitu bersifat personal (syahadat, shalat, puasa, haji)
dan bersifat sosial (zakat).
Rukun Islam yang bersifat kemasyarakatan hanya ada satu yaitu zakat.
Peran srategi zakat dapat membantu menyeimbangkan nilai perekonomian
masyarakat dan memiliki potensi sangat besar dalam mempersatukan umat
manusia serta menunjukan kebersamaan dan kepeduliannya terhadap sesama.1
Membayar zakat merupakan salah satu rukun Islam yang secara jelas
dan tegas penyebutanya dalam Al-Qur’an. Perintah berzakat senantiasa
beriring dengan perintah shalat terdapat 82 ayat.2 Hal ini membuktikan bahwa
sesungguhnya mengeluarkan zakat sama wajibnya dengan mendirikan shalat.
Shalat berdimensi ketuhanan, sementara zakat berdimensi horizontal
kemanusiaan.
Zakat merupakan salah satu ibadah yang memiliki hubungan langsung
dengan dimensi sosial kemasyarakatan, yang pengelolaan dan penggunaanya
1 Safwan Idris. Gerakan Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi Ummat (PT. Cita Putra
Bangsa),cet 1. H.51 2 M. Djamal Doa. Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk Memerangi Kemiskinan
(KOPRUS) Cet 1. H.6
2
dapat langsung dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan. Allah SWT
berfirman :
Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah
untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi
Maha mengetahui.” (Q.S At-Taubah: 103).
Ajaran Islam yang begitu kuat untuk berzakat, berinfak dan bersedekah
menunjukan bahwa ajaran Islam mendorong umatnya agar mampu bekerja
dan berusaha sehingga memiliki harta yang dapat memenuhi kebutuhan diri
dan keluarga, juga berlomba-lomba menjadi muzakki.3
Masyarakat muslim Indonesia memiliki pontensi yang layak untuk
mengembangakan zakat menjadi salah satu instrumen pemerataan
pendapatan.. Dorongan untuk menunaikan zakat telah mengakar sangat kuat
dalam tradisi masyarakat Indonesia sehingga menjadi potensi besar dalam
memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
Artinya pendayagunaan zakat yang dikelola oleh lembaga amil zakat
tidak hanya terbatas pada kegiatan tertentu saja yang berdasarkan pada
kegiatan konsumtif, tetapi dapat pula dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi
umat.
3 M. Zainal Muttaqin, “Kewajiban Menjadi muzakki.” (Bogor: Makalah Pada Seminar
Zakat Antara Cita dan fakta, Januari 1997)
3
Pendayagunaan zakat sesungguhnya mempunyai konsep perencanaan
dan pelaksanaan yang cermat seperti mengkaji penyebab kemiskinan,
ketidakadaan modal kerja, dan kekurangan lapangan kerja, dengan adanya
masalah tersebut maka diperlukannya perencanaan yang dapat
mengembangkan zakat tersebut.
Dana zakat untuk kegiatan produktif akan lebih optimal bila
dilaksanakan oleh lemabaga amil zakat dan sejenisnya. Karena sebagai
lembaga amil zakat terpercaya untuk pengalokasian, pendayagunan, dan
pendistribusian dana zakat, mereka tidak membagikan zakat begitu saja
melainkan mereka dampingi, memberikan pengarahan serta pelatihan agar
dana zakat tersebut benar-benar bisa dijadikan sebagai langkah kongkrit untuk
bisa menanggulangi permasalahan-permasalahan tersebut.
Untuk mengarah kepada daya guna yang tepat dan cepat, serba guna dan
produktif, perlu perencanaan, pengerahan dan pembinaan bagi sasaran zakat,
baik mustahik yang bersifat pribadi maupun yang bersifat umum, atau badan
hukum.4 Hal ini yang seharusnya bisa mengoptimalkan potensi zakat yang ada
terutama di wilayah kota Jakarta. Karena sesuai dengan UU zakat No 23 tahun
2011 bahwa: “ Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut
BAZNAS adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara
nasional”. Dan dijelaskan kembali pada bagian tiga UU zakat No 23 tahun
2011 tentang posisi BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/kota yaitu
yang tertera pada pasal 15 ayat 1: “Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan
4 Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat Dalam Rangka Pembangunan
Nasional,(Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995), cet. Ke-2, h. 42
4
zakat pada tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dibentuk BAZNAS Provinsi
dan BAZNAS Kabupaten/kota”.5
Dalam mendayagunakan dana zakat tersebut ada beberapa program yang
biasa dilakukan oleh suatu lembaga amil zakat yaitu, program pendidikan,
ekonomi, kesehatan dan sosial. Pada umumnya pemberdayaan itu dilakukan
pada bidang ekonomi dan pendidikan dan kesehatan, akan tetapi masih kurang
kreatif dalam membuat program. Untuk itu BAZIS Kota Administrasi Jakarta
Barat membuat program yang kreatif dan unik yaitu bantuan pembuatan SIM
untuk tukang ojek dan supir angkutan kota. Program bantuan pembuatan SIM
ini menjadi salah satu program unggulan BAZIS Kota Administrasi Jakarta
Barat karena BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat melihat banyaknya
tukang ojek atau supir angkutan kota yang merasa khawatir dan was-was
dalam mencari pelanggan.
Untuk mengetahui efektivitas dari program bantuan pembuatan SIM
tersebut, maka diperlukan evaluasi terhadap program bantuan pembuatan SIM
sesuai dengan harapan yang diinginkan. Karena penulis beranggapan bahwa
BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dalam mendayagunakan dana zakat,
infak dan sedekahnya mempunyai peranan penting dalam mengelolanya
sehingga dapat membantu masalah kemiskinan khususnya wilayah Jakarta
Barat.
Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk
melakukkan penelitian dengan judul.”Efektivitas Pendayagunaan Dana ZIS
5 Undang-Undang Republik Indonesia No 23 Tahun 2011 Tentang pengelolaan Zakat
5
Pada Program Bantuan Pembuatan SIM (Studi Kasus Tukang Ojek dan
Supir Angkutan kota) BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat ”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan skripsi ini lebih terarah, maka penulis
membatasinya pada Efektivitas Pendayagunaan Dana ZIS pada program
bantuan Pembuatan SIM (Studi Kasus Tukang Ojek Dan Supir Angkutan
kota) BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat Pada Tahun 2013.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah pokok yang
diangkat adalah mengenai :
a. Bagaimana pola pendayagunaan BAZIS kota administrasi Jakarta barat
dalam program bantuan pembuatan SIM?
b. Bagaimana efektivitas pendayagunaan dana ZIS pada program bantuan
pembuatan SIM untuk tukang ojek dan supir angkutan kota?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan pada penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pola pendayagunaan BAZIS kota administrasi Jakarta
Barat dalam program pembuatan SIM untuk tukang ojek dan supir
angkutan kota.
6
2. Untuk mengetahui efektivitas pendayagunaan dana ZIS pada program
bantuan pembuatan SIM untuk tukang ojek dan supir angkutan kota.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat antara lain :
a. Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan
pengetahuan ilmiah dibidang efektifitas pendayagunaan dana zakat.
b. Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian yang menarik dan
dapat menambah wawasan khasanah keilmuan bagi para pembaca
khususnya mahasiswa Manajemen Dakwah, serta dapat berguna bagi
banyak pihak terutama sebagai tambahan referensi atau perbandingan
bagi studi-studi yang akan datang.
c. Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan baru dan
memberikan motivasi bagi para praktisi yang konkret terhadap
perkembangan ilmu efektifitas serta dapat memberikan motivasi pada
lembaga zakat yang ada diseluruh Indonesia dalam upaya
meningkatkan pelayanan terutama dalam hal Pendayagunaan dana
zakat.
7
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Pada penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan
kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Untuk memahami istilah penelitian kualitatif ini, perlu
kiranya dikemukakan teori menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh
Lexy, dia mendifinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari perilaku
orang-orang yang dapat diamati.6 Dengan memilih metode kualitatif ini,
penulis berharap dapat memperoleh data yang lengkap dan akurat. Ditinjau
dari sifat penyajian datanya, penulis menggunakan metode deskriptif yang
mana metode deskriptif merupakan penelitian yang tidak mencari atau
menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau produksi.7
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Bapak Jamhuri selaku pimpinan BAZIS
Kota Administrasi Jakarta Barat, orang yang dapat memberikan informasi
tentang BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat mengenai permasalahan
yang diteliti penulis, dan tukang ojek dan supir angkutan kota yang
menjadi sasaran program “Bantuan Pembuatan SIM”. Sedangkan yang
6 Lexy J. Mleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000), h. 3 7 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analisis
Statistik ( Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), h. 24
8
menjadi objek penelitian adalah Efektivitas Pendayagunaan Dana ZIS
BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat..
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di kantor BAZIS Kota Administrasi
Jakarta Barat di Jl. Kembangan raya No. 2 Blok.A Lt.8 Kembangan
Jakarta Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai
Agustus 2015.
4. Sumber Data
Sumber data merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk
digunakan dalam penelitian guna menjelaskan valid atau tidaknya suatu
penelitian tersebut. Dalam hal ini penulis menggunakan :
a. Data Primer
Data primer adalah data lapangan yang didapat dari sumber
pertama seperti hasil wawancara dan observasi. Dalam data primer,
peneliti atau observer melakukan sendiri observasi di lapangan.
Pelaksanaannya dapat berupa survey. Dengan mewawancarai mustahik
program Dhuafa Bangkit.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tersusun dalam bentuk
dokumen-dokumen yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini
adalah buku-buku, brosur, makalah dan sumber informasi lainnya yang
memiliki relevansi dengan masalah penelitian sebagai bahan
penunjang penelitian.
9
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data.
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan:
a. Observasi atau pengamatan
Observasi adalah suatu kegiatan pengumpulan data yang
dilakukan melalui pengamatan dan mencatat fenomena yang muncul
dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena
tersebut.8
Hingga saat ini ada dua model observasi yang sudah biasa
dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pertama, Observasi
secara langsung dan ikut terlibat dalam peristiwa yang sedang
dijadikan obyek observasi. Dan kedua, observasi non partisipan, yakni
pembimbing berada di luar obyek atau peran yang sedang
diidentifikasi, bisa dari jarak dekat atau jarak jauh. Artinya, pihak
observer hanya mengamati dan mencatat fakta atau kejadian-kejadian
yang tampak sebagaimana layaknya orang yang sedang mengamati
sesuatu.
Dalam hal ini peneliti mengadakan penelitian langsung kepada
proses kegiatan dalam program Dhuafa Bangkit. Dalam observasi
peneliti melakukan pencatatan apa yang bisa dilihat oleh mata dan
8 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi, ( Jakarta:
Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi, LPSP3 UI, 1983), h.
62.
10
didengar oleh telinga, kemudian peneliti tuangkan dalam penulisan
skripsi ini sesuai dengan data yang dibutuhkan.
b. Wawancara
Wawancara adalah satu cara atau teknik yang digunakan untuk
mengungkapkan dan mengetahui mengenai fakta-fakta
mental/kejiwaan (psikis) yang ada pada diri terbimbing atau klien.
Wawancara juga merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap
informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Dalam
penelitian kualitatif yang digunakan adalah teknik wawancara
mendalam, dimana seorang responden atau kelompok responden
mengominikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk didiskusikan
secara bebas.9
Pada teknik wawancara ini penulis mendapatkan data dengan
cara tanya jawab dan tatap muka antara peneliti dengan kepala BAZIS
dan Kasi Penyaluran yang bertugas melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan efektivitas pendayagunaan dana ZIS dan juga
Tanya jawab antara peneliti dengan penerima bantuan pembuatan SIM
(tukang ojek dan supir angkutan kota).
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui
dokumen-dokumen.10
Dalam hal ini Peneliti mengumpulkan,
9 Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relation, ( Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2010), cet. Ke-1, h. 61 10
Husaini Husman, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h.
73
11
membaca, memperoleh, dan mempelajari berbagai macam bentuk data
melalui pengumpulan dokumen-dokumen yang ada di Kantor BAZIS
Kota Administrasi Jakarta Barat serta data-data lain di perpustakaan
yang dapat dijadikan bahan analisa untuk hasil dalam penelitian ini.
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang telah
didokumentasikan dalam buku dan majalah sesuia dengan masalah
yang diteliti.
6. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data adalah suatu proses mengorganisasikan dan
mengurutkan kedalam pola, kategori, dan suatu uraian dasar kemudian
dianalisa agar mendapatkan hasil berdasarkan yang ada. Hal ini
disesuaikan dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif.11
Ada berbagai cara untuk menganalisa data, tetapi secara garis
besarnya dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Redaksi data yang merupakan bentuk analisis yang relevan,
membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara
sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik
dan diverifikasi.
b. Penyajian data, setelah data mengenai efiktivitas dan pendayagunaan
di peroleh, maka data tersebut disajikan dalam bentuk narasi, visual,
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta:
Bulan Bintang, 2003), Cet. Ke-9, h. 11.
12
gambar, matriks, bagan, tabel, dan lain sebagainya sehingga tujuan
dari penelitian dapat terjawab.
c. Penyimpulan, data yang tersaji pada analisa antar kasus khususnya
yang berisi jawaban atas tujuan penelitian kualitatif diuraikan secara
singkat, sehinnga dapat pengambilan kesimpulan mengenai efektivitas
pendayagunaan dana ZIS BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat. .
7. Teknik Penulisan
Dalam penulisan ini penulis berpedoman dan mengacu kepada buku
“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Skripsi, Tesis dan Disertasi) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.” Yang diterbitkan oleh CEQDA, April 2007,
Cet. Ke-2
E. Tinjauan Pustaka
Dari beberapa skripsi yang penulis baca, banyak pendapat yang harus
diperhatikan dan menjadi perbandingan selanjutnya. Adapun setelah penulis
melakukan kajian kepustakaan, penulis menemukan beberapa skripsi yang
membahas skripsi tentang efektivitas dan pendayagunaan dana ZIS, judul-
judul skripsi tersebut adalah :
a. Nama : Nurul Badriyah (106053002012) judul skripsi “Manajamen
Pendayagunaan Dana ZIS Pada Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Pada
Program Bantuan Bencana Alam Sumatra Barat”. Skripsi ini menerangkan
tentang pendayagunaan dana ZIS untuk korban bencana alam. Yang
membedakan dalam pembahasan skripsi penulis adalah pada efektivitas
13
pendayagunaan dana ZIS dan persamaan dengan skripsi penulis pada
pengelolaan dana ZIS.
b. Nama : Syukriyah (1985315355) judul skripsi “Manajemen Zakat, Infak
Dan Shadaqoh di masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Jakarta Pusat”.
Skripsi ini menjelaskan tentang manajemen dana ZIS. Perbedaan dengan
skripsi penulis pada objek penelitiannya dan persamaan dengan skripsi
penulis pada pengelolaan dana ZIS.
c. Nama : Lani (109046300003) judul skripsi “Efektivitas Pengelolaan Dana
Zakat, Infak dan Shadaqoh LaZIS Nahdhatul Ulama Untuk Program
Nupreneur ”. skripsi ini menjelaskan tentang Efektivitas penglolaan dana
ZIS Nahdhatul Ulama. Perbedaan dengan skripsi penulis pada program
pendayagunaanya dan persamaannya dengan skripsi penulis adalah
efektivitas pengelolaan dana ZIS.
d. Nama : Nuryanih Anggaraini (1110046300006) judul skripsi “Efektifitas
Pendayagunaan Dana Zakat, infak Dan Sedekah Pada Badan Amil Zakat
Kota Bogor Untuk Program Kesehatan”. Skripsi ini menjelaskan tentang
keeefektifan dana ZIS pada program kesehatan. Yang membedakan
dengan skripsi penulis pada program pendayagunaannya yaitu program
kesehatan dan persamaan dengan skripsi penulis yaitu efektivitas
pendayagunaan dana ZIS.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penulisan, skripsi ini dibagi menjadi lima
bab, dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:
14
BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang masalah,
pembatasan dan. perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini meliputi Pengertian
Efektivitas, Ukuran Efektivitas, Pengertian Pendayagunaan, Pola
pendayagunaan, Fiqih pendayagunaan, Bentuk dan Sifat
Pendayagunaan, Pengertian Program, Macam-macam Program,
Tujuan Program, Pengertian ZIS, Persamaan dan Perbedaan ZIS,
Hukum ZIS, Tujuan ZIS.
BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA BAZIS KOTA
ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
A. Profil BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat.
B. Struktur Organisasi BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat.
C. Program BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat.
BAB IV EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAK
DAN SEDEKAH PADA PROGRAM BANTUAN
PEMBUATAN SIM
A. Pola Pendayagunaan Dana ZIS Pada Program Bantuan
Pembuatan SIM.
B. Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat, Infak Dan Sedekah
Pada BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Efektivitas Pendayagunaan
1. Pengertian Efektivitas
Pada dasarnya pengertian Efektivitas yang umum menunjukan pada
taraf tercapainya hasil, sedangkan efisiensi adalah lebih melihat bagaimana
cara mencapai hasil yang di capai itu dengan membandingkan input atau
output.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Efektivitas
yang bearti ada pengaruhnya, akibatnya, manjur atau mujarab.1 jadi
Efektivitas mengandung arti keberpengaruhan atau keberhasilan setelah
melakukan sesuatu.2
Menurut etimologi Efektivitas merupakan kata serapan dari bahasa
Inggris yaitu efecctive. Kata serapan ini menjadi efektif kemudian berubah
menjadi efektivitas. Sedangkan menurut definisi istilah Efektivitas berarti
dapat membawa hasil, sedang menurut kegiatan belajar mengajar
pengertian Efektivitas adalah kegiatan berkenaan dengan sejauhmana
seseuatu yang telah direncanakan atau diinginkan yang dapat terlaksana
atau tercapai.3
1 Sulchan Yasyim, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Amanah, 1997) h.
126 2 Departemen P&K, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1989).
Cet-2, h. 280 3 Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Askara,1996) h. 126
16
Dalam pengertian yang lain, Efektivitas berarti membawa hasil.
Artinya sesuatu dapat dikatakan efektif apabila berhasil dan dapat
mencapai tujuan sebagaimana yang telah dirumuskan atau direncanakan
sebelum melakukan hal tersebut.
Istilah efektif (effective) dan efisien (efficient) merupakan dua
istilah yang saling berkaitan dan patut dihayati dalam upaya untuk
mencapai tujuan suatu organisasi.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Efektivitas berarti
penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Artinya
pada pelaksanaanya dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada
bagaimana tugas tersebut dapat diselesaikan dan terutama dapat menjawab
pertanyaan bagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya yang di
perlukan atau dikeluarkan. 4
Efektivitas juga menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu
usaha dapat dikatakan efektif itu apabila mencapai tujuan.
Efektivitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perencanaan, yang mana perencanaan harus memiliki alasan keefektifan.
Menurut Isbandi Rukminto Adi, ke-efektif-an di ukur bedasarkan variable-
variable kriteria (criterion variables) yang diciptakan dalam hubungan
dengan pencapaian tujuan5. Bedasarkan kriteria-kriteria ini eksekutor
dapat menilai apakah program yang mereka jalankan dapat dikatagorikan
4 Sondang Siagian, Organisasi Kepemimpinan Dan Organisasi (jakarta: CV
Masagung,1986), Cet-5, h. 149 5 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan Pembangunan masyarakat dan Intervensi
Komunitas (Jakarta: FE UI, 2003). Cet-3, h. 175
17
berhasil atau tidak. Akan tetapi, hal yang di inginkan mungkin tidak dapat
dicapai apabila tidak dilakukan perencanaan terlebih dahulu.
Jadi dapat dikatakan bahwa sebuah kegiatan tersebut dapat efektif
apabila tujuan akhir kegiatan itu dapat dicapai. Tetapi apabila akibat-
akibat yang dicari dari kegiatan mempunyai nilai yang lebih penting
dibandingkan dengan hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan
ketidakpuasan, meskipun kegiatan tersebut dapat dikatakan tidak efisien.
Sebaliknya apabila akibat yang tidak di cari-cari dari kegiatan itu
mempunyai nilai tidak penting, maka kegiatan tersebut efisien.
Sehubungan dengan itu, kita dapat mengatakan sesuatu efektif apabila
mencapai tujuan, terlepas apakah efektif atau tidak.
Menurut Ensiklopedi Umum, efektivitas menunjukan taraf
tercapainya tujuan, usaha dikatakan efektif jikalau usaha tersebut
mencapai tujuannya secara ideal. Keefektifan adalah pencapaian prestasi
dari tujuan taraf Efektivitas dinyatakan dengan ukuran yang agak pasti.6
Peter F.Drucker merupakan salah satu tokoh yang memberikan
perhatian besar terhadap Efektivitas. Menurutnya Efektivitas itu dapat dan
harus di pelajari secara sistematis, sebab ia bukan sebuah bentuk keahlian
yang lahir secara ilmiah. Efektivitas kerja dapat dilakukan melalui
rangkaian kerja, latihan yang intens, terarah, dan sistematis, bekerja
dengan cepat sehingga dapat menghasilkan kreatifitas.7
6 A.B.pridodgdo Hasan Shadily, Ensiklopedi Umum, (Yogyakarta: Kanisius, 1990).
Cet ke-8, h. 196 7 Peter.F. Ducker, Bagaimana Menjadi Eksekutif Yang Efektif, (Edisi
Penerjamah,Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1986,), h. 5
18
Dari pengertian-pengertian Efektivitas tersebut dapat disimpulkan
bahwa Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh
target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah di capai oleh manajemen,
yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.
2. Ukuran Efektivitas
Dengan melihat pengertian Efektivitas diatas, maka dalam mencapai
Efektivitas haruslah dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Berhasil guna, yakni untuk menyatakan bahwa kegiatan telah
dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan
waktu yang ditetapkan.
b. Ekonomis, ialah untuk menyebutkan bahwa didalam usaha pencapaian
efektif itu maka biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu,
ruangan dan lain-lain telah dipergunakan dengan setepat-tepatnya
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan tidak
adanya pemborosan serta penyelewengan.
c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni untuk membuktikan
bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber telah dimanfaatkan
dengan setepat-tepatnya haruslah dilaksanakan dengan bertanggung
jawab sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
d. Pembagian kerja yang nyata, yakni pelaksanaan kerja dibagi
bedasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang
tersedia.
19
e. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab, artinya wewenang harus
seimbang dengan tanggung jawab. Harus dihindari adanya dominasi
oleh salah satu pihak atas pihak lainnya.
f. Prosedur kerja yang praktis, yakni untuk menegaskan bahwa kegiatan
kerja adalah kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis,
pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan
kerja yang memuaskan tersebut haruslah kegiatan operasional yang
dapat dilaksanakan dengan lancar.8
Sedangkan menurut T. Hani Handoko ukuran Efektivitas sebagai
berikut:
a. Kegunaan, yakni agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan
fungsi-sungsinya yang lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil,
berkesinambungan dan sederhana.
b. Ketepatan dan obyetivitas, maksudnya semua rencana harus di
evaluasi untuk mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata, dan akurat.
c. Ruang lingkup, yakni perlu memperhatikan prinsip-prinsip
kelengkapan, komprehensif (comprehensiveness), kepaduan (unity),
dan konsistensi.
d. Efektivitas biaya, dalam hal ini biasanya Efektivitas menyangkut
dalam usaha, waktu dan aliran emosional.
e. Akuntabilitas, terdapat dua aspek akuntabilitas: pertama tanggung
jawab atas pelaksanaan, kedua tanggung jawab atas implementasi.
8 Sujadi F.X, Organisasi dan Manajemen, Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen,
(Jakarta: CV. Masagung, 1990), Cet ke-3, h. 36-39.
20
f. Ketepatan waktu, yakni suatu perencanaan, perubahan-perubahan yang
terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan rencana tidak tepat atau
sesuai untuk berbagai perbedaan waktu.9
Dari pendapat para ahli diatas peneliti dapat menyimpulkan dalam
tolak ukur Efektivitas setidaknya ada empat komponen yang harus
terpenuhi yaitu tepat guna, ekonomis, akuntabilitas dan ketepatan waktu.
3. Pengertian Pendayagunaan
Pendayagunaan berasal dari kata “guna” yang bearti manfaat.
Adapun pendayagunaan menurut kamus besar bahasa Indonesia:
a. Pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat.
b. Pengusahaan (tenaga dan sebagainya) agar mampu menjalankan tugas
dengan baik.10
Sedangkan pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa
Inggris yaitu empowerment. Pemberdayaan (empowerment) berasal dari
kata dasar power yang berarti kemampuan berbuat, mencapai, melakukan
atau memungkinkan. Awalan em berasal dari bahasa latin atau Yunani,
yang berarti didalamnya, karena itu pemberdayaan dapat berarti kekuatan
dalam diri manusia, sumber suatu kreativitas. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia kata pemberdayaan diterjemahkan sebagai upaya
pendayagunaan, pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan hasil yang
memuaskan.11
9 T. Hani Handoko, manajemen, (Yogyakarta: BPPE, 2003), h. 103-105.
10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia , h. 189
11 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha (Jakarta,
CED:2005), h.53
21
Maka dapat disimpulkan bahwa pendayagunaan adalah cara atau
usaha yang dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar serta lebih baik
dengan hasil yang memuaskan
Kata guna dalam bahasa Arab yaitu: Al-istitsmar berasal dari kata
Istatsmara-yastatsmiru, yaitu menggapai suatu hasil. Kata istatsmara Al-
Maal-isammarahu, artinya adalah mempergunakan harta (maal) tersebut
untuk memproduksi keuntungan. Secara istilah kata guna adalah
mempergunakan harta benda untuk menciptakan sesuatu, baik secara
langsung dengan membeli alat-alat produksi, maupun secara tidak
langsung.12
Maka dapat disimpulkan bahwa pendayagunaan adalah bagaimana
atau cara usaha dalam mendatangkan hasil dan manfaat yang lebih besar
serta lebih baik. Adapun pendayagunaan zakat merupakan bentuk dari
proses optimalisasi pedayagunaan dana zakat agar lebih efektif,
bermanfaat dan berdayaguna.
4. Pola Pendayagunaan
Pola pemberdayaaan ekonomi masyarakat mempunyai ciri-ciri atau
unsur-unsur sebagai berikut:13
a. Mempunyai tujuan yang hendak dicapai
b. Mempunyai wadah kegiatan yang teorganisir
c. Aktivitas yang dilakukan terencana, berlanjut, serta harus sesuai
dengan kebutuhan dan sumberdaya setempat.
12
www.pendayagunaanlembagaamilzakat.org.com, Diakses Pada Tanggal 18 Mei
2015. 13
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha,h.55
22
d. Ada tindakan bersama dan keterpaduan dari berbagai aspek yang
terkait
e. Ada perubahan sikap pada masyarakat sasaran selama tahap-tahap
pemberdayaan.
f. Menekankan pada peningkatkan partisipasi masyarakat dalam ekonomi
terutama dalam wirausaha.
g. Ada keharusan membantu seluruh lapisan masyarakat khususnya
masyarakat lapisan bawah. Jika tidak, maka solidaritas dan kerjasama
sulit tercapai.
h. Akan lebih efektif bila program pengembangan masyarakat pada
awalnya memperoleh bantuan dan dukungan pemerintah. Selain itu
sumber-sumber organisasi sukarela non pemerintah harus
dimanfaatkan.
Dengan demikian sebagai keharusan masyarakat untuk mengikuti
suatu kegiatan, melainkan dipahami sebagai kontribusi mereka dalam
setiap tahapan yang mesti dilalui oleh suatu program kerja pemberdayaan
ekonomi masyarakat. Terutama dalam tahap perumusan kebutuhan yang
harus dipenuhi asumsinya bahwa masyarakatlah yang paling tahu
kebutuhan dan permasalahan yang mereka hadapi.
5. Fiqih Pendayagunaan
Pendayagunaan mempunyai kata dasar “daya” dan “guna” kemudian
diberi awalan-pe dan akhiran-an, menurut kamus besar Bahasa Indonesia,
bahwa kata daya berarti “kemampuan melakukan sesuatu” dan kata guna
23
yang berarti “manfaat” sehingga kata pendayagunaan berarti pengusahaan
agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat, bisa pula bermakna
peningkatan kegunaan atau memaksimalkan kegunaan.14
Menurut konsepsi fiqih, yang dimaksud dengan arti luas dari
pendayagunaan zakat adalah penafsiran yang longgar terhadap distribusi,
dan alokasi zakat sebagaimana disebutkan dalam surat at-Taubah ayat 60;
لصدقتٱ۞إوا لعولييٱ لوسكييٱللفقساء ا في لوؤلفحٱعلي ن لسقابٱقلت
ٱفي سثيل لغسهييٱ ٱهي فسيضح لسثيلٱ تيٱ لل ٱ لل علين حكين لل
Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang
fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
mu´allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, dan sesuai dengan
cita dan rasa syariat, pesan dan kesan ajaran Islam, sebagaimana yang
telah dilakukan oleh para ulama khususnya ulama kontemporer.
Kesimpulan yang diharapkan adalah kemungkinannya zakat
didayagunakan bagi pembangunan Nasional.15
Harus kita ketahui bahwa arah dan kebijaksanaan pendayagunaan
zakat adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pemerintah
dalam rangka memanfaatkan hasil pengumpulan zakat kepada sasaran
dalam pengertian yang lebih luas sesuai dengan cita dan syara’, secara
tepat guna, efektif manfaatnya dengan sistem distribusi yang serba guna
14
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.
242 15
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan
Nasional (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1992), h. 2
24
dan produktif, sesuai dengan pesan dan kesan syariat serta tujuan sosial
ekonomis dari zakat.16
Sebelum membahas lebih lanjut, perlu dijadikan dasar pemikiran
bahwa:
a. Allah tidak menetapkan perbandingan yang tetap antara bagian
masing-masing delapan pokok alokasi ( asnaf )
b. Allah tidak menetapkan delapan asnaf harus diberi semuanya. Allah
hanya menetapkan zakat dibagikan kepada delapan asnaf tidak boleh
keluar daripada itu.
c. Allah tidak menetapkan harus dibagikan dengan segera setelah masa
pungutan zakat, dan tidak ada ketentuan bahwa semua hasil pungutan
zakat ( baik sedikit maupun banyak ) harus tetap dibagikan semuanya.
d. Allah tidak menetapkan bahwa yang diserah terimakan itu berupa in
cash ( uang tunai ) atau in kind ( bermacam-macam hasil alam).17
Pengertian secara luas tentang kedelapan kategori itu menurut ulama
fiqih, terutama ulama kontemporer, adalah sebagai berikut:18
a. Golongan Fakir
Golongan fakir adalah golongan yang memiliki harta namun
kebutuhan hidup mereka lebih banyak dibandingkan harta yang
mereka miliki, atau orang-orang sehat dan jujur tetapi tidak memiliki
16
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan
Nasional , h. 40-41 17
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan
Nasional , h. 41 18
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan
Nasional, h. 11
25
pekerjaan sehingga tidak memiliki penghasilan. Fakir berarti orang
yang tidak memiliki pekerjaan, atau mempunyai pekerjaan tetapi
penghasilannya sangat kecil, sehingga tidak cukup untuk memenuhi
sebagian dari kebutuhannya.
Penyerahan bantuan bisa disampaikan langsung kepada fakir dan
bisa melalui badan pengelola atau penyantun, sedangkan sistem
pendayagunaannya bisa bersifat konsumtif, bisa bersifat produktif.
Untuk mereka yang jompo dan cacat fisik mendapat bagian
secara konsumtif, diterimakan langsung atau melalui lembaga-lembaga
sosial yang mengurusinya. Untuk mereka yang lemah dalam bidang
harta benda, tapi fisiknya mampu bekerja, mendapatkan bagian secara
produktif, secara langsung, dengan pengarahan, pembinaan dan
pegawasan.
b. Gologan Miskin
Golongan ini adalah golongan orang yang mempunyai harta
untuk mencukupi kebutuhan hidup namun tidak memenuhi standard,
atau orang yang lemah dan tidak berdaya (cacat) karena sudah berusia
lanjut, sakit atau akibat peperangan, baik yang mampu bekerja maupun
tidak, tetapi tidak memperoleh penghasilan yang memadai untuk
menjamin kebutuhan hidup sendiri dan keluarganya.19
Dana zakat untuk orang-orang miskin dapat didayagunakan
untuk:
19
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, h.12
26
1) Asuhan dan pendidikan anak-anak mereka, dan pengajaran kitab
suci Al-qur’an bagi mereka.
2) latihan kejujuran: tukang, pedagang, dan keterampilan lainnya,
terutama bagi orang-orang yang cacat jasmaniyah
3) Membangun bengkel, lokakarya, pabrik-pabrik untuk menjahit dan
untuk membuat pakaian jadi.
4) Mendirikan perindustrian rakyat
5) Mendirikan industry pertanian: peternakan unggas, kelinci, sarang
lebah, perikanan dan lain sebagainya.
6) Persediaan beberapa fasilitas produksi: bahan mentah, barang
setengah jadi, yang diproduksi oleh orang-orang yang berhak
menerima zakat, baik perseorangan, maupun keluarga produktif.
7) Perumahan ekonomis dan sehat, dengan biaya minim, sewa murah
untuk perbaikan dan pemeliharaan, atau kemudian dihakmilikkan.
8) Perawatan medis dan kesehatan: membangun apotek, rumah sakit,
penyediaan dokter, dengan Cuma-Cuma atau dengan biaya yang
ringan.20
c. Golongan Amil Zakat
Amil adalah para pekerja yang telah diserahi tugas oleh penguasa
atau penggantinya untuk mengambil harta zakat dari wajib zakat,
mengumpulkan, menjaga dan menyalurkannya.
20
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan
Nasional, h. 56-57
27
Dengan kata lain amil adalah badan/lembaga atau panitia yang
mengurus dan mengelola zakat, terdiri dari orang-orang, yang diangkat
oleh pemerintah atau masyarakat. Amil mendapat bagian seperdelapan
dari seluruh zakat yang terkumpul, untuk dipergunakan sebagai biaya
operasional, administrasi, dan honor/gaji bagi anggota team. Setiap
amil boleh menerima bagian zakatnya sebagai petugas sesuai dengan
kedudukan dan prestasi kerjanya, sekalipun dia orang yang kaya.
d. Golongan Muallafah al Qulub
Muallaf yang dibujuk hatinya, yaitu orang yang memiliki
kekharismatikan tinggi dalam keluarga atau kaumnya dan bisa
diharapkan masuk islam, atau dikhawatirkan perbuatan jahatnya atau
bila diberi zakat orang tersebut bisa diharapkan keimanannya akan
semakin mantap. Dengan dana zakat diharapkan orang-orang seperti
ini memiliki keteguhan keimanan dan keyakinannya.
Adapun orang yang tidak mengalami problem apapun ketika
masuknya ke agama Islam maka mereka tidak berhak menerima zakat.
Alokasi muallafah, pendayagunaannya diarahkan kepada mereka
yang hatinya perlu dijinakkan agar:
1) Cenderung untuk beriman
2) Tetap beriman
3) Menolong umat Islam
4) Membela Islam
28
5) Tidak berbuat jahat kepada Islam dan umat Islam21
Perlu ada kriteria atau standar tingkat ekonomi seseorang untuk
dapat disebut mualaf. Perlu juga ditentukan berapa lama orang yang
telah masuk Islam, masih dapat disebut mualaf. Yang juga diperlukan
adalah pembinaan atau dakwah kepada mereka.22
e. Golongan Riqab
Riqab artinya hamba sahaya. Bagian ini diberikan untuk
memerdekakan budak, atau dalam rangka membantu
memerdekakannya. Sejalan dengan perkembangan zaman, buak dalam
arti harfiah seperti pada masa pra Islam mungkin sudah tidak ada lagi,
tetapi perbudakan dalam bentuk lain masih banyak. Misalnya,
masyarakat Islam yang tertindas baik oleh penjajahan atau dominasi
golongan lain.
Alasan hukum yang terkandung di dalam pengertian jatah ar-
riqab adalah untuk membebaskan eksploitasi atau pemerasan oleh
manusia atas manusia, baik sebagai individual maupun sebagai
komunal. Berdasarkan alasan hukum ini, maka kebijaksanaan
pendayagunaan zakat untuk jatah ar-riqab ini dapat diarahkan antara
lain sebagai berikut:
1) Untuk menebus orang-orang Islam yang ditawan oleh musuh.
21
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan
Nasional, h. 66 22
Didin Hafidhuddin, Ahmad Juwaini, Membangun Peradaban Zakat: Meniti Jalan
Kegemilangan Zakat (Ciputat: Divisi Publikasi IMZ (Institut Manajemen Zakat, 2007), h. 74
29
2) Untuk membantu Negara Islam atau Negara yang sebagian besar
penduduknya beragama Islam yang sedang berusaha untuk
melepaskan diri dari belenggu perbudakan modern kaum penjajah
modern.
3) Pembebasan budak temporer dari eksploitasi pihak lain, misalnya
pekerja kontrak, dan ikatan kerja yang tidak wajar.
4) Membebaskan orang yang dipaksa menjadi pelacur, anak-anak
yang dipaksa menjadi buruh, ditindas dan disiksa oleh
majikannya.23
f. Golongan Gharim
Gharim adalah orang yang berhutang bukan untuk keperluan
maksiat, seperti hutang untuk menafkahi dirinya, anak-anak dan
isterinya serta hamba sahaya miliknya. Termasuk juga hutang untuk
menjalankan perintah Allah Swt, seperti haji, umrah dan hutang untuk
menunaikan hak-hak seperti membayar diyat (denda) atau pembiayaan
perkawinan. Termasuk dalam kategori ini adalah orang-orang yang
berhutang untuk kepentingan umum seperti mendamaikan manusia.24
Pendayagunaan zakat untuk Garimin bisa di salurkan kepada:
1) Mereka yang mempunyai hutang dan tak dapat lagi membayar
hutangnya, termasuk orang yang dinyatakan pailit dalam usahanya.
2) Pedagang-pedagang kecil yang meminjam modal oleh para rentenir
23
Didin Hafidhuddin, Ahmad Juwaini, Membangun Peradaban Zakat: Meniti Jalan
Kegemilangan Zakat, h. 74 24
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, h.14
30
3) Pedagang-pedagang kecil di pasar, yang terkena musibah
kebakaran, atau dagangannya dirampas orang dapat dianggap al-
gharim.
4) Orang atau lembaga atau yayasan yang berhutang terutama untuk
kemaslahatan umat.
5) Orang yang meninggal dunia dan mempunyai hutang, sedangkan
harta peningggalannya tidak cukup untuk melunasi hutangnya,
maka menurut Malik, Assyafi’I, dan Ahmad, pemerintah wajib
membayarkan hutangnya dengan uang zakat.25
g. Golongan Fi Sabilillah
Fisabilillah memiliki arti luas, pengertiannya bisa berubah sesuai
waktu dan kebiasaan. Fisabilillah meliputi banyak perbuatan, berbagai
bidang perjuangan dan amal ibadah, baik dari segi agama, pendidikan,
ilmu pengetahuan, budaya, kesenian, termasuk mendirikan rumah
sakit, pengiriman da’i, penerbitan mushhaf dan sebagainya.
Sesuai dengan kondisi dan tuntutan keadaan, maka
pendayagunaan jatah zakat sabilillah ini dapat disalurkan pada :
1) Peningkatan dakwah. Propaganda Islam adalah sangat penting
deasa ini, terutama di Negara-negara yang islam belum dikenal
disana. Untuk menyebarluaskan dan mempertahankan islam.
2) Peningkatan ilmu pengetahuan: agama, umum, ketrampilan,
keperluan beasiswa, penerbitan buku islami dan penelitian.
25
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan
Nasional, h. 67-69
31
3) Peningkatan pembangunan fisik atau proyek monumental ke-
Islaman.
4) Nafkah orang-orang yang sibuk dengan urusan agama, yang belum
mendapatkan nafkahnya dari lembaga resmi maupun dari lembaga
swasta.
5) Menurut Rasyid Ridho, jatah sabilillah ini pendayagunaannya
diutamakan untuk persiapan dan perlengkapan perang, membeli
senjata, dan perlengkapan perang, termasuk dalam pengertian ini
adalah pembangunan rumah sakit bersenjata, kebajikan umum,
pembangunan umum, dan merehabilitasi jalan-jalan, serta
anggaran-anggaran sekolah.26
h. Golongan Ibnu Sabil
Ibnu sabil adalah musafir, orang yang berpergian jauh, yang
kehabisan bekal. Pada saat itu, ia sangat membutuhkan belanja bagi
keperluan hidupnya. Ia berhak mendapat bagian zakat sekadar
keperluan yang dibutuhkan sebagai bekal dalam perjalanannya sampai
tempat yang dituju.
Syarat Ibnu Sabil yang berhak memperoleh zakat adalah :
1) Orang tersebut sedang membutuhkan.
2) Bukan perjalanan maksiat.
3) Tidak ada orang yang memberikan pinjaman.
26
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan
Nasional, h. 70-71
32
Selain itu, yang termasuk kelompok ibnu sabil adalah pelajar yang
sedang menempuh pendidikan yang kekurangan biaya. Dapat juga
dimasukkan kegiatan pembiayaan dalam rangka study (beasiswa) yang
ditujukan untuk kepentingan umat.27
6. Strategi Pendayagunaan
Pengertian strategi pendayagunaan adalah suatu cara atau siasat yang
dilakukan oleh sebuah organisasi atau perusahaan agar organisasi tersebut
dapat menggunakan sumber daya yang ada menjadi lebih manfaat dan
membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan.
Strategi adalah pelengkap alamiah bagi visi dan misi, strategi adalah
suatu proses untuk menentukan arah yang dijalani oleh suatu organisasi
agar misinya tercapai.28
strategi dalam konteks organisasi adalah
penetapan berbagai tujuan dan sasaran jagka panjang yang bersifat
mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan
rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna
mencapai berbagai sasaran tersebut.
Dalam pendayagunaan sumber daya atau dana yang ada di dalam
perusahaan perlu strategi yang bagus karena berhubungan dengan hasil
yang akan dicapai perusahaan tersebut. Maka perusahaan harus
mempertimbangkan terlebih dahulu perencanaan strategi pendayagunaan
seperti apa yang akan diambil.
27
Didin Hafidhuddin, Ahmad Juwaini, Membangun Peradaban Zakat: Meniti Jalan
Kegemilangan Zakat, h. 76 28
George L. Morrisey, Pedoman Pemikiran Strategis: Membangun Landasan
Perencanaan Anda ( Edisi Penerjamah Jakarta: Prenhallindo, 1997), h.69
33
7. Bentuk dan Sifat Pendayagunaan
Ada dua bentuk penyaluran zakat antara lain:
a. Bentuk sesaat, dalam hal ini bearti zakat diberikan kepada sesorang
satu kali atau sesaat saja. Dalam hal ini juga bearti bahwa penyaluran
kepada mustahik tidak disertai dengan target kemandirian ekonomi
mustahik. Hal ini dikarenakan mustahik yang bersangkutan tidak
mungkin lagi mandiri, seperti orang tua yang sudah jompo, cacat.
Bantuan yang bersifat sesaat ini idealnya adalah hibah.
b. Bentuk pemberdayaan, merupakan penyaluran zakat yang disertai
dengan target merubah keadaan penerima dari kondisi mustahik
menjadi katagori muzakki. Target ini merupakan target yang besar
yang tidak dapat dengan mudah dan dengan waktu yang singkat.
Untuk itu, penyaluran zakat harus disertai dengan pemahaman yang
utuh terhadap permasalahan yang ada pada penerima. Apabila
permasalahannya adalah permasalahan kemiskinan, harus diketahui
penyebab kemiskinan tersebut sehingga mencari solusi yang tepat
demi tercapainya target yang ttelalh dicanangkan.29
B. Program
1. Pengertian Program
Program adalah rancangan mengenai segala sesuatu yang akan
dijalankan oleh seorang atau kelompok organisasi, lembaga, bahkan
Negara.30
Sebagaimana diungkapkan oleh Suharsimi. Bahwasahnya
29
Lili Bariadi et. al, Zakat dan Wirausaha (Jakarta: CED, 2005), h. 25 30
Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
cet. Ke-3 (jakarta: Balai Pustaka, 2007)
34
program adalah sederhana rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai kegiatan tertentu.31
Pengertian Program itu sendiri adalah rangkaian rencana yang akan
dilaksanakan oleh suatu lembaga, organisasi, Negara bahkan manusia
sekalipum. Adapun penelitian berhasil atau tidaknya suatu program
tersebut dilihat dari segi pengelolaan manajemennya. Program tidak dapat
dimiliki oleh suatu organisasi, lembaga ataupn instansi pemerintah. Tetapi,
manusia pun memiliki program yang akan dilaksanakan dalam
kehidupannya.
2. Macam-macam Program
Program memiliki macam-macam bentuk rencana diantaranya:
a. Tujuan, program ada yang bertujuan untuk mencari keuntungan, maka
ukurannya adalah seberapa besar program tersebut memberikan
keuntungan. Ada juga program yang bertujuan sukarela, maka
ukurannya adalah seberapa besaar program tersebut memberikan
manfaat kepada orang lain.
b. Jenis, program dilihat dari aspek jenisnya yaitu ada program
pendidikan, program koperasi, program kemasyarakatan, dan
sebagainya. Klasifikasi tersebut tergantung dari isi program yang
bersangkutan.
c. Jangka Waktu, ada program jangka pendek, menengah dan jangka
panjang.
31
Suharsimi, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta: Bina Aksara, 1998), 34
35
d. Pelaksanaannya, program kecil dan program besar.
e. Sifatnya, ada program penting dan ada program kurang penting.32
3. Tujuan Program
Tujuan program merupakan suatu yang pokok dan harus dijadikan
pusat perhatian oleh evaluator. Jika suatu program memiliki tujuan yang
tidak bermanfaat maka program tersebut tersebut tidak perlu dilaksanakan.
Tujuan program pada hakikatnya terbagi dalam dua bagian, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum biasanya menunjukan
output dari program jangka panjang. Sedangkan tujuan khusus adalah
outputnya jangka pendek. Namun secera keseluruhan tujuan dari
diadakannya suatu program adalah agar segala bentuk kegiatan yang ada
dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan mencapai sasaran yang dituju.
C. Zakat, Infak dan Sedekah
1. Pengertian Zakat, Infak dan Sedekah
a. Pengertian Zakat
Zakat menurut bahasa Arab (al-zakat) ditinjau dari sudut bahasa
adalah suci, tumbuh, berkah, dan terpuji. Firman Allah SWT :
32
Suharmi, Penilaian Program Pendidikan, h. 37
36
Artinya : “Ambilah dari harta mereka sedekah (zakat) untuk
membersuhkan mereka serta menghapuskan kesalahan
mereka” (Q.S. At-Taubah [9]: 103).
Zakat juga memiliki arti lain, yaitu: al-Barakah (keberkahan ) an-
Nama (pertumbuhan dan perkembangan), at-Thaharah (kesucian), dan
al-Shalah (keberesan).33
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, zakat diartikan sebagai:
“jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam dan
berikan kepada golongan yang berhak menerimanya, menurut yang
telah ditetapkan oleh syara”.34
Menurut istilah, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang
diwajibkan oleh Allah SWT untuk di berikan kepada mustahiq
(kelompok yang berhak).35
Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dengan
pengertian menurut istilah, yaitu bahwa harta yang dikeluarkan
zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan bertambah,
suci dan baik. Zakat adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi
pemerataan. Karunia Allah SWT sebagai fungsi sosial ekonomi,
sebagai perwujudan solidaritas sosial, pernyataan rasa kemanusiaan
dan keadilan, pembuktian persaudaraan Islam, peningkat persatua
umat, sebagai pengikat batin antara golongan kaya dan miskin.
33
Amin, Utsman, Majma’lughah al-Arabiyah, (Kairo: Maktabah Misra, 1965 TT), h.
396 34
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1989), h. 1017 35
Nurul Isnaini Lutfiana, Evaluasi Penghimpunan dan Penyaluran Dana Zakat,
(Malang, 2009), h. 20
37
b. Pengertian Infak
Infak berasal dari kata anfaqa yang bearti mengeluarkan sesuatu
(harta) untuk kepentingan sesuatu. Termasuk kedalam pengertian ini,
infak yang dikeluarkan orang-orang kafir untuk kepentingan agama.
(Surat Al-Anfal : 36).
ن ليصدا عي سثيل لرييٱ إى ل ٱكفسا يفقى أه ن لل ا ثن تكى علي فسيفق
حسسج ن يحشسى لرييٱثن يغلثى ا إل ج كفس
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta
mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka
akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi
mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam
Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan
Sedangkan menurut terminologi syariat, infak bearti
mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan / penghasilan untuk
suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Jika ada zakat ada
nisabnya, infak tidak mengenal nisab. Infak dikeluarkan oleh setiap
orang yang beriman, baik yang berpenghasilan`tinggi maupun rendah,
atau dalam keadaaan lapang maupun sulit. (Surat Ali Imran: 134)
ٱ لاسٱعي لعافييٱ لغيظٱ لكظوييٱ لضساءٱ لسساءٱيفقى في لرييٱ لل
لوحسييٱيحة
Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di
waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Maka infak boleh diberikan kepada siapapun juga, misalnya
untuk kedua orang tua, anak yatim Al-Baqarah: 21536
36
Didin Hafiduddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak, dan Sedekah (Jakarta:
Gema Ismani, 1998). Cet 1, h. 13&14
38
هاذا يفقى قل ها أفقتن هي خيس لك يس لديي ليتوٱ لأقستييٱفلل
ٱفئى ها تفعلا هي خيس لسثيلٱ تيٱ لوسكييٱ لل علين ۦت
Artinya: Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan.
Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah
diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka
sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.
c. Pengertian Sedekah
Kata sedekah berasal dari bahasa Arab (shadaqah). Sedekah
bearti kita memberikan atau menyumbangkan sesuatu yang baik
dengan mengharapkan pahala dari Allah SWT, Sesuatu yang kita
berikan itu bisa berupa harta, jiwa, maupun tenaga.37
Sedekah lebih
memiliki arti yang luas, menyangkut hal yang bersifat non material.
Hadits Riwayat Imam Muslim dari dari Abu Dzat Rasullah SAW
menyatakan bahwa jika tidak mampu bersedekah dengan harta maka
membaca tasbih, membaca takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami
istri, dan melakukan kegiatan amar ma’ruf nahi mungkar.
37
Fuad abdurrahman, Kehebatan Sedekah (Bandung: PT Mizan Pustaka). Cet ke-1, h.
9
39
2. Persamaan dan Perbedaan Zakat, Infak dan Sedekah
Gambar 1
Perbedaan Zakat Dengan Infak Dan Sedekah
Tidak ada nishab (Qs 3:134)
Tidak ada presentase
Penerima luas (Qs 2:215)
Sumber: Muhammad Zen, Manajemen ZIS.
Zakat, infak dan sedekah sangat akrab di telinga kita dan seolah
sudah menjadi satu kesatuan. Tetapi sesungguhnya masing-masing istilah
tersebut punya hakikat dan pengertian yang cukup spesifik.
Istilah zakat, infak dan sedekah menunjuk kepada satu pengertian
yaitu sesuatu yang dikeluarkan. Zakat, infak dan sedekah memiliki
persamaan dalam peranannya yaitu memberi kontribusi yang signifikan
dalam pengentasan kemiskin an, adapun perbedaannya yaitu zakat
hukumnya wajib sedangkan infak dan sedekah hukumnya sunnah.
Zakat yang dimaksudkan adalah sesuatu yang wajib dikeluarkan,
sedangkan infak dan sedekah adalah sesuatu yang tidak wajib dikeluarkan.
Jadi pengeluaran yang sifatnya sukarela itu yang disebut dengan infak dan
sedekah. Seperti tabel yang dibawah ini:
Beda antara Zakat
Vs
Infak dan Sedekah
40
Tabel 1
perbandingan seputar Zakat, infak dan sedekah
Ket Hukum Waktu Kadar Penerima
Zakat Wajib Setiap tahun
(mencapai
nishab dan
haul)
Ada
ketentuan
8 ashnaf
Infak Wajib,sunnah Kapan saja Tak tentu Siapa saja
yang
memerlukan
Sedekah Sunnah Kapan saja Tak tentu Siapa saja
yang
memerlukan
Sumber: Muhammad Zen, Manajemen ZIS38
.
3. Dasar Hukum Zakat, Infak dan Sedekah
a. Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu
unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh karena itu hukum zakat
adalah wajib atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat
tertentu. Zakat termasuk katagori ibadah seperti shalat, haji dan puasa
yang telah di atur secara rinci bedasarkan Al-quran dan sunah. Zakat
juga merupakan sebuah kegiatan sosial kemasyarakatan dan
kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan
umat manusia itu. Ini menunjukan hukum dasar zakat sangat kuat,
antara lain:
1) Alqur’an surat Al-Baqarah: 110
ها تقدها لأفسكن هي خيس ءاتا ٱلزكج عد تجد أقيوا ٱلصلج ٱلل
توا تعولى تص يسإى ٱلل
38
www.slideshare.net, Manajemen ZIS, Diakses pada tanggal 21 Oktober 2015
41
Artinya : “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat, apappun
yang diusahakan oleh dirimu tentu kamu akan mendapat
pahalanya disisi Allah, sesungguhnya Allah maha
mengetahui kegiatan apapun yang kamu kerjakan”.
2) Alqur’an surat At-Taubah: 11
فصل ٱلأيت كن في ٱلديي ا ٱلزكج فئخ ءات أقاها ٱلصلج فئى تاتا
يعلوى لقم
Artinya : “jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan
menunaikan zakat, maka mereka itu adalah saudara-
saudaramu seagama dan kamu menjelaskan ayat-ayat itu
bagi kaum yang mengetahui”.
b. Hukum Infak
Infak bukan lagi merupakan kewajiban yang bersifat sunnah
seperti yang dipahami oleh masyarakat secara luas, tetapi kewajiban
yang luas fardlu kifayah, karena harus dikeluarkan baik dalam keadaan
sempitan maupun kelapangan.
Dalam pandangan syari’at Islam orang yang berinfak akan
memperoleh keberuntungan yang berlipat ganda baik didunia maupun
diakhirat sesuai dalam surat Al-Baqarah (2): 261-262
كوثل حثح أثتت سثع ساتل في كل هثل ٱلريي يف ن في سثيل ٱلل ل قى أه
سع علين حثح هائح سثلح ٱلل يضعف لوي يشاء ٱلل
Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa
dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
ثن لا يتثعى ها أفقا هي ن في سثيل ٱلل ل ن أذ لا ا ٱلريي يفقى أه ل
ن ن عد أجس ن خف لا زت يحزى ن لا علي
42
Artinya : Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah,
kemudian mereka tidak mengiringi apa yang
dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya
dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka
memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan) oleh orang-orang yang
menafkahkan hartanya kejalan Allah adalah serupa dengan sebutir
benih yang menumbuhkan tujuh batang dan seratus butir, Allah
melipat gandakan (pahala) setiap bagi siapa yang dikehendaki”. Selain
itu, orang yang berinfak juga akan mendapatkan pahala yang besar di
akhirat nanti.
Berinfak amat dianjurkan dalam syari’at Islam, di antaranya
adalah sebagai berikut:
1) Surat Al-Baqarah (2):2-3:
Artinya : Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
Artinya : (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang
mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki
yang Kami anugerahkan kepada mereka.
2) Surat Al-Munafiqun (63):10
43
Artinya : “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah kami
berikan kepadamu sebelum datang kematian”.
3) Surat Al-Thaghabun (64):16
Artinya : “Dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang
baik untuk dirimu”.
4) Surat At-Thalaq (65):7
Artinya : “hendaklah orang mampu memberi nafkah menurut
kemampuannya. Dan orang yang di sempitkan rezekinya
hendaklah memberi nafkah dari harta yang di berikan
Allah kepadanya”.
Infak harus dikeluarkan dari rezeki setiap pribadi muslim
berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Al-Quran dan Assunah.
Dalam Al-quran dinyatakan bahwa infak harus dikeluarkan,
antara lain sebagai berikut:
44
1) Infak terhadap hasil usaha, Surat Al-Baqarah (2):267
Artinya : ”Hai orang-orang yang beriman nafkahkanlah sebagian
daripada (hasil) usaha kamu yang baik dan....”
2) Infak yang dikeluarkan bumi, Surat Al-Baqarah (2):267, ”Hai
Orang-orang yang beriman nafkahknlah sebagian apa yang kami
keluarkan dari bumi untuk kamu”. Surat Al-An’am (6):141
Artinya : “Makanlah dari buahnya bila berbuah dan bayarlah
haknya pada hari memetiknya”.
3) Infak terhadap harta (bagi mereka yang menumpuk harta belum
sampai haul/nishab), Surat Al-Baqarah (2):262, “Hendaklah
member nafkah dari harta Allah yang diberikan kepadamu”. Surat
An-Nuur (24):33
45
Artinya : “Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah
menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah
memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-
budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian,
hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika
kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan
berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah
yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu
paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan
pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian,
karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan
barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
(kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu”.
Surat Al-Ana’am (6):141
Artinya : “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang
berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma,
tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun
dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak
46
sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang
bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah
haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan
kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan.
c. Hukum Sedekah
Sedekah hukumnya sunah dengan dalil ayat Al-Quran dan hadits,
yaitu mustahab (dianjurkan) menyerahkan dengan cara dirahasiakan,
boleh diumumkan asal tidak disertai dengan riya atau yang sejenisnya
yang akan merusak nilai sedekah. Satu-satunya boleh mengumkumkan
sedekah adalah untuk tahadduts binni’mah (motivas, inspirasi) bagi
orang lain.39
Adapun dalil-dalil hukum sedekah adalah sebagai berikut:
QS Al-Baqarah [2] : 245
Artinya : “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,
pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya dijalan Allah)
maka Allah akan meperlipatgandakan pembayaran
kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah
menyempitkan dan melampangkan (rezeki) dan
kepadaNyalah kamu dikembalikan.”
39
Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islamiy wa adillatuhu (Syiria, Darr Al-Fikr,t.t),
(Al-maktabah Asy-Syamilah), cet-5, 3/389
47
4. Tujuan Zakat, Infak dan Sedekah
a. Tujuan Zakat
Zakat merupakan yang mengandung dua dimensi, ialah dimensi
hablum minallah dan dimensi minannas. Ada beberapa tujuan yang
ingin di capai oleh Islam dibalik kewajiban zakat adalah sebagai
berikut:
1) Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari
kesulitan hidup dan penderitaan.
2) Membantu pemecah permasalahan yang dihadapi oleh gharim,
Ibnu sabil, dan mustahik lainnya.
3) Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat
Islam dan manusia pada umumnya.
b. Tujuan Sedekah dan Infak
1) Memelihara diri jatuh kelembah kikir yang merugikan.
2) Memindahkan orang yang menerima itu ke derajat yang lebih baik
ya’ni dari derajat kekurangan ke derajat mencukupi.
3) Memelihara harta dari hilang percuma, artinya harta yang kita
berikan dijalan Allah SWT. Itulah modal kita untuk memperoleh
nikmat diakhirat.
4) Memperkuat tali persaudaraan, khususnya umat Muslim.
5) Mengobati penyakit hati dan cinta dunia.40
40
www.alkhoirot.com, Diakses Pada Tanggal 17 Oktober 2015, (Waktu 17.11 WIB).
48
BAB III
Gambaran Umum BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat
A. Sejarah Berdirinya BAZIS
BAZIS Prov. DKI Jakarta merupakan sebuah badan pengelola zakat
resmi yang dibentuk pemerintah Prov. DKI Jakarta. Badan ini berdiri secara
resmi pada tahun 1968 sejak dikeluarkanya surat keputusan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta (ketika itu di jabat oleh Ali Sadikin) No. Cb. 14/8/18/68 tanggal 5
Desember 1968 tentang pembentukan Badan Amil Zakat, Bedasarkan syariat
Islam dalam wilayah DKI Jakarta.1
Menjelang berdirinya BAZIS Prov. DKI Jakarta , wacana perlunya
pengelolaan zakat secara kelembagaan dan professional terus begelora
dikalangan masyarakat muslim. Pada tanggal 24 september 1968, sebelas
ulama berkumpul di Jakarta yang terdiri dari : Prof. Dr. Hamka, KH. Ahmad
Azhari, KH. Moh. Syukri Ghazali, Moh. Sodry, KH. Taufiqurrahman, KH.
Moh. Soleh Su’aidi, M. Ali AL Hamidy, Mukhtar Luthfy, KH. A. Malik
Ahmad, Abdul Kadir, dan KH. M.A. Zawawy. Pertemuan ini menghasilkan
rekomendasi, yaitu:
1. Perlunya pengelola zakat dengan sistem administrasi dan tata usaha yang
baik sehingga bisa dipertanggungjawabkan pengumpulan dan
pendayagunaan kepada masyarakat.
1 Brosur BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat, Tentang Sejarah, Visi dan Misi,
Pendayagunaan ZIS.
49
2. Bahwa zakat merupakan potensi umat yang sangat besar yang belum
dilaksanakan secara maksimal. Karenanya, diperlukan efektifitas
pengumpulan zakat sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
pembangunan.
Melihat peran zakat yang sangat strategis ini, maka pada acara Isra’
mi’raj di Istana negara, Presiden Soeharto ketika itu menyerukan secara
langsung pelaksanaan zakat untuk menunjang pembangunan. Pada saat
yang sama, beliau juga menyatakan kesediaannya untuk menjadi amil
tingkat nasional.
Tindak lanjut dari seruan itu, Presiden Soeharto mengeluarkan surat
Perintah No. 07/POIN/10/1968 tanggal 31 Oktober 1968 kepada Mayjen
Alamsyah Ratu Prawiranegara, Kol. Inf. Drs. Azhar Hamid, dan Kol. Inf.
Ali Afandi untuk membantu Presiden dalam proses administrasi dan tata
usaha penerimaan zakat secara nasional.2
Untuk lebih memperkuat hal tersebut, Presiden mengeluarkan surat
Edaran No.B.133/PRES/11/1968 yang menyerukan kepada
pejabat/instansi untuk membantu dan berusaha ke arah terlaksananya
seruan Presiden dalam wilayah atau lingkup kerja masing-masiing. Seruan
Presidan ini kemudian ditindak lanjuti oleh Gubernur Prov. DKI Jakarta,
Ali Sadikin dengan mengeluarkan surat Putusan Gubernur No. Cb.
14/8/18/68 tertanggal 5 Desember 1968 tentang pembentukan Badan Amil
2 Brosur BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat, Tentang Sejarah, Visi dan Misi,
Pendayagunaan ZIS
50
Zakat, bedasarkan syariat Islam dalam wilayah DKI Jakarta. Akhirnya,
BAZ Prov. DKI Jakarta secara resmi berdiri.
Sejak berdirinya BAZIS tahun 1968, perkembangan zakat masih
dirasakan belum optimal. Hal ini dari hasil pengumpulan yang secaara
kuantitas maupun kualitas masih sangat kecil dabandingkan dengan
potensi zakat yang sangat besar, khususnya di DKI Jakarta. Untuk
memperluas sasaran operasional dan karena semakin kompleknya
permasalahan zakat di Jakarta, maka pada tahun 1973 Gubernur Prov. DKI
Jakarta melalui Surat Keputusan No. D.III/B/14/6/73 tertanggal 22
Desember 1973 menyempurnakan BAZ ini menjadi Badan Amil Zakat
dan Infaq/Shadaqah yang kini populer dengan sebutan BAZIS.
B. Visi dan Misi
1. Visi yaitu Menjadi badan mengelola ZIS yang unggul dan terpercaya
2. Misi yaitu mewujudkan optimalisasi pengelolaan ZIS yang amanah,
profesional, transparan, akuntabel dan mandiri menuju masyarakat yang
bertaqwa, sejahtera dan berdaya. Lain.3
C. Tugas dan Fungsi
Lahirnya Undang-Undang NO. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan
zakat telah memberikan angin segar bagi dunia perzakatan yang lebih baik.
Namun, hal itu juga menuntut semua lembaga pengelola zakat untuk berbenah
diri sesuai dengan regulasi yang baru tersebut. Untuk merespon perkembangan
3 Bazisjakartabarat.org, Profil Bazis Kota Administrasi Jakarta barat, Diakses Pada
09 Oktober 2015.
51
tersebut, Gubernur Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan Surat Keputusan No.
120 tahun 2002 tentang Organisasi dan tata kerja Badan Amil Zakat, Infaq,
dan Shadaqah Prov. DKI Jakarta.
Bedasarkan Surat Keputusan Gubernur No. 120 Tahun 2002 yang
tertuang pada BAB II Pasal 3, tugas pokok BAZIS Provinsi DKI Jakaarta
Adalah:
1. Menyelenggarakan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan
shadaqah sesuai dengan fungsi tujuannya.
2. Dalam melaksanakan tugasnya, BAZIS bersifat Obyektif dan transparan.4
D. Struktur Organisasi BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat
Gambar 2
Struktur Organisasi BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat
Sumber: Foto Struktur BAZIS Di kantor BAZIS Kota Administrasi Jakarta
Barat
4 Brosur BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat, Tentang Sejarah, Visi dan Misi,
Pendayagunaan ZIS
KEPALA BAZIS JB
Drs. JAMHURI
KASUBAG TU
H. SUBANDI S.AP
KASI PENGUMPULAN
H. SA’ADI S.Pd.I
KASI PENYALURAN
Dra. MURTASIAH
AGUS WIDIANARTI, A.md ABDUL MUTALIB, SE
HJ.SUMINI
TB. ABDUL FATAHILLAH, S.Sos
KHAIRUL RIZA
STAF
52
E. Program-Program BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat
1. BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat Peduli Mualaf
Yaitu BAZIS kota Administrasi Jakarta Barat memberikan bantuan
modal usaha kepada muallaf yang tergabung dalam Himpunan Bina
Muallaf Indonesia (HBMI) Jakarta Barat. Diharapkan modal usaha ini
dapat mensejahterakan para anggota HBMI Jakarta Barat melalui usaha
Muallaf mandiri. Usaha muallaf mandiri ini berada di wilayah Tambora
dan bergerak dibidang bisnis kuliner.
2. Bantuan Pembuatan SIM Untuk Tukang Ojek Dan Supir Angkutan Kota
Program bantuan pembuatan SIM ini salah satu program unggulan
BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat, program bantuan ini
diperuntukan bagi para mustahik sebagai penunjang profesi mereka. Jadi
dana yang diperdayagunakan lebih produktif.5
3. Program Bantuan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor.
BAZIS kota Administrasi Jakarta Barat mengadakan program
bantuan pelatihan mekanik sepeda motor. Program bantuan ini diikuti oleh
20 orang mustahik yang ada di 8 kecamatan di wilayah Kota Administrasi
Jakarta Barat. Program bantuan ini merupakan salah satu program
unggulan BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat.
Dalam menyelenggarakan program bantuan ini BAZIS Kota
Administrasi Jakarta Barat bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan
keterampilan “AUTO MITSUDA”, program bantuan ini bertujuan untuk
5 Hasil Wawancara Dengan Bapak Khairul Riza Staff BAZIS Kota Administrasi
Jakarta Barat.
53
meningkatkan produktivitas dan perekonomian mustahik dengan
mengembangkan potensi para mustahik.
Program bantuan ini diharapkan dapat menciptakan banyak peluang
kerja dan usaha bagi para mustahik, seiring dengan berkembangnya
jumlah kendaraan bermotor yang ada di Jakarta khusunya sepeda motor,
Dengan berbekal kemampuan yang didapat dari program bantuan
ini, mustahik memiliki kesempatan untuk bekerja di bengkel atau
membuka usaha bengkel sepeda motor.
4. Program pemberdayaan dan pembangunan umat (PPU)
Dalam rangka mengoptimalkan penerimaan zakat, infak dan
sedekah, BAZIS Kota Adminsitrasi Jakarta barat menggulirkan program
pemberdayaan dan pembangunan Umat (PPU) berupa peletakan kotak
amal BAZIS di 200 gerai super market di Jakarta Barat.6
Program ini bekerja sama dengan Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia
(APRINDO) dan di dukung oleh PT Indonesia Prisma (Indomaret).
Selain peletakan kotak amal program PPU di gerai Indomaret,
menyebarkan juga bulletin yang berisi informasi penerimaan dan
penyaluran ZIS.
5. Bantuan Lembaga Keagamaan
BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat memberikan bantuan
kepada 73 lembaga keagamaan di wilayah Jakarta Barat. Ke-73 lembaga
tersebut terdiri dari, 32 masjid, 27 mushala dan 14 majlistaklim.
6 Bazisjakartabarat.org, Program BAZIS Kota Adminnistrasi Jakarta Barat, Di akses
Pada 12 September 2015
54
6. Bantuan Beasiswa SLTA dan Mahasiswa
Untuk membantu kelangsungan pendidikan para pelajar di Jakarta
Barat, sebanyak 450 pelajar terdiri dari 325 siswa SMA dan 125
mahasiswa diberi bantuan beasiswa dari BAZIS Kota Administrasi Jakarta
Barat.
7. Pelatihan Keterampilan Menjahit
Sebanyak 44 warga kurang mampu di Jakarta Barat masing-masing
mendapat bantuan mesin jahit dana ZIS. Ke-44 warga yang semuanya Ibu
rumah tangga itu sebelumnya telah mengikuti kursus pelatihan/kursus
keterampilan menjahit yang juga dari dana ZIS.
Warga yang Jakarta Barat yang mendapat mesin jahit dan telah
mengikuti kursus menjahit diminta untuk terus berkreasi meningkatkan
keterampilannya.7
7 Bazisjakartabarat.org, Program BAZIS Kota Adminnistrasi Jakarta Barat, Di akses
Pada 12 September 2015
55
BAB IV
EFEKTIFITAS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAK DAN
SEDEKAH PADA PROGRAM BANTUAN PEMBUATAN SIM
A. Pola Pendayagunaan Dana ZIS Pada Program Bantuan Pembuatan SIM
Dalam pembahasan ini penulis akan memaparkan tentang pola yang
digunakan oleh BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dalam menyalurkan
dana zakat, infak dan sedekah pada program pembuatan Surat Izin
Mengemudi (SIM) tukang ojek dan supir angkutan kota. Pola pendayagunaan
dana ZIS yang diterapkan oleh BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dibagi
menjadi dua yaitu, Layanan pembuatan SIM A dan layanan pembuatan SIM
C.
Berikut ini adalah pola penyaluran dana ZIS BAZIS Kota Administrasi
Jakarta Barat.
1. Layanan Pembuatan SIM A
Layanan pembuatan SIM A merupakan program yang digulirkan
untuk memberikan kemudahan bagi keluarga dhuafa dalam mengentaskan
kemiskinan. Selain itu para calon mustahik diberi kemudahan dalam
pembuatan SIM A secara gratis.
Untuk mekanisme pelayanan, pembuatan SIM A memiliki prosedur
pelayanan sebagai berikut yaitu, setiap mustahik yang ingin mengajukan
dirinya dalam program ini diwajibkan membawa,
a. Fotocopy KTP
56
b. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)
c. Kartu Keluarga (KK)
d. Bisa Mengendarai Mobil
Gamabar 3
Pola Pengajuan Bantuan Pembuatan SIM A
Sumber: Drs. Murtasiah, Hasil Wawancara.
Setelah para calon penerima sudah melengkapi persyaratan yang
dibuat oleh BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat, kemudian dilanjutkan
sesuai dengan prosedur yang ada di SASPAS SIM, di awali dengan
pengarahan teknis dari biro jasa kemudian dilanjutkan dengan mengikuti
pelajaran diruang kelas. Dan dilanjutkan dengan mengikuti prosedur
pembuatan SIM di SASPAS, seperti ujian tertulis, praktek, foto dan lain-
lain.1
Dengan persyaratan tersebut sudah jelas para calon mustahik yang
akan diberikan pembuatan SIM A secara gratis benar-benar termasuk
dalam katagori 8 ashnaf.
1 Hasil wawancara dengan Ibu Murtasiah (Kasi Penyaluran), Tanggal 28 Agustus
2015
Fotocopy KTP Surat Keterangan
Tidak Mampu (SKTM)
Kartu Keluarga (KK)
Bisa Mengendarai
Mobil
Surat Izin Mengemudi
(SIM A)
57
Maka dari itu salah satu tugas dari lembaga adalah membantu
para agniya untuk menyalurkan dananya. Sebagaimana firman Allah
dalam Qs. At-Taubah [9]:60.
2. Layanan Pembuatan SIM C
Prosedur dan mekanisme yang diterapkan pada program layanan
SIM C ini tidak jauh beda dengan mekanisme yang digulirkan pada
layanan pembuatan SIM A yang membedakan hanya SIM A untuk supir
angkutan kota dan SIM C untuk tukang ojek. Yaitu;
a. Fotocopy KTP
b. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)
c. Kartu Keluarga (KK)
d. Bisa Mengendarai Motor
Gambar 4
Pola Pengajuan Bantuan Pembuatan SIM C
Sumber: Drs. Murtasiah, Hasil Wawancara.
Fotocopy KTP Surat Keterangan
Tidak Mampu (SKTM)
Kartu Keluarga (KK)
Bisa Mengendarai
Motor
Surat Izin Mengemudi
(SIM C)
58
Dengan persyaratan tersebut sudah jelas para calon mustahik yang
akan diberikan pembuatan SIM B secara gratis benar-benar termasuk
dalam katagori 8 ashnaf.
Pada dasarnya program ini dibuat untuk membantu pemerintah
dalam menanggulangi kemiskinan karena sampai saat ini masalah
kemiskinan yang melanda Negara Indonesia belum dapat dipecahkan
secara tuntas, maka dari itu BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat
mencoba membuat program pembuatan SIM gratis. Selanjutnya penulis
akan melampirkan daftar jumlaah mustahik yang diberi bantuan modal
pembuatan SIM A dan C. Seperti tabel dibawah ini:
Table 2
Daftar Penerima Bantuan SIM Periode 2011-2015
No Jumlah Mustahik 2011 2013 2014 2015
1 Pembuatan SIM A 27 31 25 56
2 Pembuatan SIM C 74 169 75 30
101 200 100 86
Sumber: Bapak Jamhuri (Kepala BAZIS Kantor Administrasi Jakarta Barat)
Jumlah Total
Setelah para mustahik diberi bantuan pembuatan SIM barulah para
mustahik diberi kebebasan dalam penyetoran uang. BAZIS sendiri pun
tidak memberi batasan nominal dalam penyetoran uang /bulannya jikalau
memang menyetor sebesar Rp. 20.000,- pun tidak masalah.2
Kemudian BAZIS Kota administrasi Jakarta Barat dalam penerapan
program bantuan pembuatan SIM ini tidak luput dari fungsi-fungsi
2 Hasil wawancara pribadi Dengan Bapak Jamhuri (Kepala Bazis Kota Administrasi
Jakarta Barat), Tanggal 26 Agustus 2015
59
manajemen dan ukuran efektifitas. Karena manajemen dan efektifitas
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa kajian dalam
sebuah laporan kegiatan organisasi. Adapun ukuran efektifitas yaitu:
a. Tepat guna
Bazis Kota Administrasi Jakarta Barat dalam pelaksanaan
program bantuan pembuatan SIM ini tepat sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan.
b. Ekonomis
Biaya, tenaga kerja, peralatan dan waktu merupakan hal yang
sangat penting untuk melaksanakan sebuah program. BAZIS Kota
Administrasi Jakarta Barat dalam prakteknya membuat anggaran yang
sesuai untuk program bantuan SIM, kemudian didiskusikan pada rapat
kerja provinsi.
BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat memiliki tenaga kerja
yang cukup untuk menjadi pelaksana program bantuan SIM dan
memiliki ruangan yang besar yaitu aula Kantor Walikota Jakarta barat
untuk melaksanakan program bantuan SIM.
c. Akuntabilitas
Dalam pelaksanaannya BAZIS Kota Administrasi jakarta Barat
memiliki tangung jawab agar proses acara pembuatan SIM ini berjalan
dengan lancar, dan bertanggung jawab setelah program bantuan SIM
ini selesai (follow up) kepada para penerima bantuan SIM.
60
d. Ketetapan waktu
BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dalam pelaksanaan
program bantuan pembuatan SIM mengalami masalah teknis, akan
tetapi BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat menanggapi masalah
tersebut dengan cepat. Sehingga pelaksanaan program bantuan
pembuatan SIM tetap berjalan dengan tepat.
Keberhasilan suatu kegiatan yang telah dinyatakan layak untuk
dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dan
efektifitas dalam pencapaian tujuan kegiatan. Manajemen dalam hal
ini menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum yaitu sebagai
berikut:3
1) Planning (Perencanaan)
2) Organizing (Pengorganisasian)
3) Actuating (Pelaksanaan)
4) Controling (Pengawasan)
Manajemen zakat yang ditawarkan oleh Islam dapat memberikan
kepastian keberhasilan dana zakat sebagai dana umat Islam. Hal itu
terlihat dalam Al-Qur’an bahwa Allah memerintahkan untuk
memungut zakat
Dalam operasional zakat, ada kegiatan mendelegasikan tugas
yang dilakukan oleh para amil zakat. Inilah yang mendasari bahwa
zakat harus dikelola secara profesional dan terorganisir. Manajemen
33
Yayat M. Herujito, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta:PT. Grasindo, 2001), h. 18.
61
pendayagunaan zakat berarti membahas usaha yang saling berkaitan
dalam menciptakan tujuan tertentu dari penggunaan hasil zakat secara
baik, tepat dan terarah, sesuai dengan tujuan zakat itu disyariatkan.
Manajemen yang di terapkan oleh BAZIS Kota Administrasi
Jakarta Barat itu sendiri yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan kerja dan pengontrolan atau pengawasan.
Perencanaan, artinya semua berawal dari rencana atau
perencanaan. BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat melihat
anggaran yang ada dan kemudian merencanakan sebuah program yang
baik dan produktif dengan anggaran itu sendiri.
Kemudian pengorganisasian, artinya setelah planning BAZIS
Kota Administrasi Jakarta Barat membagi tenga kerja yang ada, agar
program yang telah rencanakan itu dapat berjalan dengan baik atau
afektif dan efisien.
Selanjutnya pelaksaan kerja, artinya Semua sumber daya yang
dimiliki BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dioptimalkan atau
dimaksimalkan sebaik mungkin agar apa yang menjadi tujuan dalam
program ini dapat tercapai. Kecuali, memang ada kendala khusus
sehingga diperlukan penyesuaian.
Yang terakhir controlling atau pengawasan, artinya BAZIS Kota
Administrasi Jakarta Barat memonitor para penerima bantuan SIM,
62
dengan cara sampling, dikarenakan kurangnya tenaga kerja yang ada
di BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat.4
Akan tetapi sebelum diadakan perencanaan dalam sebuah
program BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat sudah melakukan
rapat kerja provinsi.
BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat salah satu
pendistribusian dan pendayagunaan yaitu program bantuan pembuatan
SIM untuk tukang ojek dan supir angkutan umum. karena selama ini
tukang ojek dan supir angkot itu, terkadang memang mempunyai
kendala dalam mencari penumpang.
Dengan demikian, diharapkan dana zakat mampu membuka
kesempatan berkembang bagi para mustahik agar di kemudian hari
menjadi muzakki.Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu tidak mudah
dalam upayanya, diperlukan fungsi-fungsi manajemen untuk mengatur
dan mengarahkan agar kegiatan yang dilakukan dalam pendayagunaan
zakat sesuai dengan apa yang direncanakan untuk mencapai tujuan.
B. Efektifitas Pendayagunaan Dana Zakat, Infak Dan Sedekah Pada BAZIS
Kantor Administrasi Jakarta Barat
BAZIS Kantor Administrasi Jakarta Barat dalam menyalurkan dana
ZIS, khususnya untuk program-program yang mengeluarkan dana besar
termasuk program pembuatan SIM gratis untuk para supir angkot dan tukang
4 Hasil Wawancara, Jamhuri, Kantor BAZIS Walikota Jakarta Barat, 26 Agustus
2015.
63
ojek. Dikarenakan banyaknya kaum dhuafa yang sangat membutuhkan dana
ZIS untuk keberlangsungan hidup atau mensejahterakan hidup mereka.
Biasanya pihak BAZIS hanya `melakukan sample terhadap tukang ojek
dan supir angkot terdekat, dengan bertanya kepada penerima bantuan SIM
dan efeknya sangat baik. dari data yang penulis dapatkan bahwa jumlah
penerima bantuan SIM tahun 2011, 2013, 2014 dan 2015 seperti:
Gambar 5
Grafik Penerima Bantuan SIM
Sumber: Arsip Bazis Kota Administrasi Jakarta Barat
Dari data tersebut penyaluran yang dilakukan BAZIS Kota
Administrasi Jakarta Barat Pada tahun 2013 penerima bantuan SIM
berjumlah 200 0rang, mengalami penurunan pada tahun 2014 dan 2015 yaitu
100 orang, hal ini disebabkan bukan karena adanya pembatasan untuk
penerima bantuan SIM. Akan tetapi ada alokasi dana untuk program lain
yaitu pelatihan pemulasaraan jenazah dan pelatihan mekanik motor. Penulis
101 200
100 86
2011 2013 2014 2015
GRAFIK PENERIMA BANTUAN SIM
64
amati pada tahun 2013 berjumlah 200 penerima bantuan SIM dan pada tahun
2014 100 orang penerima, namun data pada tahun 2013 dilakukan rapel
dengan tahun 2012.
Dengan hasil penjelasan diatas dengan demikian penulis menyimpulkan
bahwasanya program bantuan SIM masih cukup efektif karena penulis
kalkulasikan setiap tahun masih pada angka 100 penerima, terkait dengan hal
tersebut BAZIS mempunyai harapan.
“Sebetulnya yang jadi harapan kami setelah menerima bantuan SIM,
secara otomatis pendapatan mereka bertambah dan sebutulnya tidak
menjadi sebuah bentuk keharusan juga untuk menyisihan sedikit hasil
pendapatannya untuk di sumbangkan melalui BAZIS.Akan tetapi
sampai saat ini belum ada yang menyisihkan sedikit hasil dari usahanya
untuk di sumbangkan melalui BAZIS, karena saya pikir untuk makan
mereka dan keluarga mereka sudah tercukupi, itu pun sudah cukup bagi
kami.Tapi sudah kami himbaukan dan sarankan untuk tukang ojek dan
supir angkutan umum menyesisihkan hasil usahanya itu, ya misalkan
dengan cara menabung satu hari 2000 selama satu bulan berapa
hasilnya gitukan. Kami menerima berapapun jumlahnya yang diberikan
oleh tukang ojek dan supir angkot itu sendiri”.5
Penulis dapat menyimpulkan bahwa BAZIS Kantor Administrasi
Jakarta Barat mempunyai impian yang ingin dicapai, bisa berdampak positif
maupun negatif. Tetapi pada umumnya yang diinginkan dari setiap kegiatan
mempunyai dampak yang fositif karena tujuan yang direncanakan berhasil
atau berjalan sesuai dengan rencana. Seperti halnya program pendayagunaan
dana ZIS untuk bantuan pembuatan SIM yang dilaksanakan oleh BAZIS Kota
Administrasi Jakarta Barat mempunyai pengaruh yang baik bagi masyarakat.
Dalam hal tersebut perlu adanya tindak lanjut yang lebih serius dari
BAZIS untuk bisa follow up kembali para penerima bantuan SIM, seperti
5 Hasil Wawancara Dengan Bapak Jamhuri, Kantor BAZIS Walikota Jakarta Barat, 26
Agustus 2015..
65
yang penulis temui pada saat wawancara dengan nama Raizak memberikan
dampak serta harapan sebagai berikut saat menerima bantuan SIM dari
BAZIS.
“Dampak ke saya sih positif banget, pertama saya tidak takut lagi kena
tilang, kedua saya bisa lebih leluasa mencari penumpang dan yang
terakhir siapa sih yang tidak mau dikasih SIM gratis”.
“Harapan saya si agar lebih ditingkatkan lagi saja dalam penyalurannya,
kemudian BAZIS membuat tim untuk mengontrol para penerima
bantuan pembuatan SIM. Memang BAZIS sudah melakukan secara
prosedur, artinya dari kecamatan ke kelurahan, dari kelurahan ke warga.
Jangan cuma sekedar memberi instruksi ke bawahannya, akan tetapi
membentuk tim khusus untuk mengontrol program ini”.6
Sedangkan dampak dan harapan dari Bapak Aris untuk program
bantuan SIM ini, yaitu:
“Ya senenglah, sekarang kalau bikin SIM di Jakarta kan mahal bang.
Sekarang kalau misalkan saya menabung buat bikin SIM, sedangkan
penghasilan saya cukup untuk kehidupan keluarga. Jadi ya senenglah
nerima bantuan SIM ini.7
“Harapan saya sih bang, program dari BAZIS ini tidak hanya untuk
pembuatan SIM gratis saja, tapi juga ada program lain yang bisa
bermanfaat untuk tukang ojek. Seperti, pengadaan cicilan motor agar
lebih ringan untuk ngojek, soalnya rata-rata kita ini motornya ngutang
bang, dengan harga cicilan setiap bulan yang lumayan gede”.
Dampak dan harapan menurut Bapak Marjono untuk program bantuan
SIM ini yaitu:
“Saya merasa terbantu dengan adanya program tersebut, karena
meringankan biaya saya untuk membuat SIM dengan uang pribadi saya.
Soalnya untuk pembuatan SIM itu lumayan cukup mahal lah untuk
sekelas saya sebagai tukang ojek.
“Harapan saya sih, tidak hanya saya saja yang dibantu, tetapi teman-
teman seprofesi tukang ojek. Karena saya tahu penghasilan tukang ojek
6 Hasil Wawancara Dengan Bapak Raizak, Penerima Bantuan SIM C,28 Agustus
2015. 7 Hasil Wawancara Dengan Bapak Aris, Penerima Bantuan SIM C,19 September 2015
66
seharinya, lambat laun BAZIS bisa membantu seluruh tukang ojek
dengan program bantuan SIM ini.8
Dampak dan harapan dari Bapak Asmari untuk program bantuan SIM
ini yaitu:
“Sebelum punya SIM saya memang agak canggung dalam melayani
penumpang, terutama kalau ada operasi dari polisi yang memaksa saya
untuk mencari jalan alternatif. Yang memakan waktu lebih lama untuk
menghindari operasi polisi itu. Karena saya pernah kena operasi saat
membawa pelanggan. Setelah saya menerima bantuan ini menjadi lebih
tenang dalam melayani penumpang, rasa takut saat ada operasi dari
polisi sudah hilang dan saya saat ini lebih taat hukum”.
“Harapannya program ini tetap berjalan terus dan kuota untuk yang
menerima bantuan SIM ditambah lagi”.9
Dampak dan harapan dari Bapak Maryata untuk program bantuan SIM
ini yaitu:
“Selama saya menjadi tukang ojek, saya tidak berani mengantar
pelanggan ke jalan besar, dan setelah saya mendapatkan bantuan SIM
dari BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat ini saya merasa terbantu
dan bisa menjalankan profesi saya lebih tenang”.
“Harapan saya sebagai tukang ojek pangkalan untuk program ini dapat
menerima bantuan secara menyeluruh pada ojek-ojek pangkalan”.10
Dampak dan harapan dari Bapak Gopar Maulana untuk program
bantuan SIM ini yaitu:
“ya lebih banguslah pastinya dan manfaat sekali, karena penghasilan
lebih besar. Dulu sebelum dapat SIM nyari penumpang susah karena
terbatas jangkauannya. Sehari paling banyak 5 atau 6 orang, semenjak
mendapat bantuan SIM ini saya dapat penumpang sehari bisa sampai 9
atau 10 orang”.
“Harapan saya semoga BAZIS membuat program lain yang dapat
membantu tukang ojek karena sekarang ini lagi jamannya ojek online,
8 Hasil Wawancara Dengan Bapak Marjono, Penerima Bantuan SIM C 17 September
2015. 9 Hasil Wawancara Dengan Bapak Asmari, Penerima Bantuan SIM C, 19 September
2015. 10
Hasil Wawancara Dengan Bapak Maryata, Penerima Bantuan SIM C, 20 September
2015.
67
yang secara tidak langsung dampaknya mengurangi penghasilan kita
sebagai ojek pangkalan”.11
Dampak dan harapan dari Bapak Samadi untuk program bantuan SIM
ini yaitu:
“sebelum punya SIM saya canggung dalam melayani penumpang,
terutama kalau ada razia dari polisi yang memaksa saya untuk mencari
jalan tikus untuk menghindari razia polisi itu. Setelah saya menerima
bantuan SIM ini saya menjadi lebih tenang dalam mencari penumpang,
rasa takut saat ada razis sudah hilang”.
“Harapannya program ini tetap berjalan terus dan untuk penerima
bantuan SIM ditambahkan lagi”.12
Dampak dan harapan dari Bapak Sutisna untuk program bantuan SIM
ini yaitu:
“Sebelum saya mendapatkan SIM ini ketika saya berprofesi sebagai
ojek pangkalan. Saya merasa was-was ketika mengantar pelanggan ke
jalan besar yang banyak polisinya. Dan setelah saya menerima bantuan
ini alhamdulillah lebih tenang dalam menjalankan profesi saya sebagai
tukang ojek untuk mengantarkan pelanggan-pelanggan saya ke jalan
besar”.
“Harapanya sih dalam program-program yang di buat BAZIS ini bisa
lebih membantu kita sebagai kalangan bawah”.13
Dampak dan harapan dari Bapak Saman untuk program bantuan SIM
ini yaitu:
“Dampak buat saya sangat bermanfaat sekali, yang awalnya saya was-
was ditilang sama polisi sekarang tidak lagi. Dan alhamdulillah yang
saya rasakan tidak ada dampak negatifnya”.
“Harapan saya kedepannya cuma ingin ditambahkan lagi aja sasarannya
atau diperbanyak lagi lah, sekarang sih sudah baik tapi di tingkatkan
lagi supaya lebih baik”.14
Dampak dan harapan dari Bapak Karyono untuk program bantuan SIM
ini yaitu:
11
Hasil Wawancara Dengan Bapak Gopar Maulana, Penerima Bantuan SIM C, 18
September 2015. 12
Hasil Wawancara Dengan Bapak Samadi, Penerima Bantuan SIM C, 19 September
2015. 13
Hasil Wawancara Dengan Bapak Sutisna, Penerima Bantuan SIM C, 18September
2015. 14
Hasil Wawancara Dengan Bapak Saman, Penerima Bantuan SIM C, 28 Agustus
2015.
68
“Alhamdulillah semenjak saya mempunyai SIM mau kemana-mana jadi
tenang, nyaman gak harus memikirkan lagi soal perizinan berkendara.
Semenjak mempunyai SIM saya lebih bisa mengantar pelanggan
kemanapun yang pelanggan inginkan, biasanya saya hanya
mengantarkan pelanggan ketempat yang sekiranya aman dari polisi”.
“Harapannya supaya tukang ojek seperti saya semua terbedayakan”.15
Gambar 6
Presentase Hasil Wawancara Dengan Penerima Bantuan SIM
Sumber:Hasil Wawancara Dengan Para Penerima Bantuan SIM.
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, para penerima juga
mengharapkan bahwa sahnya perlu adanya follow up yang lebih serius dan
penambahan kuota dalam penerimaan bantuan SIM kepada tukang ojek dan
supir angkutan umum dilakukan oleh BAZIS Walikota Jakarta Barat.
Dengan adanya penelitian ini penulis harapkan bisa menjadi masukan
untuk BAZIS tersendiri agar hasil yang diharapkan baik itu dari internal
15
Hasil Wawancara Dengan Bapak Karyono, Penerima Bantuan SIM C,17 September
2015.
Presentase Hasil Wawancara
Terbantu
Tidak Terbantu
69
BAZIS maupun penerima program tersebut sesuai yang diharapkan. Karena
menurut penulis dalam output yang diharapkan oleh BAZIS tidak sesuai
dengan input.
Dengan adanya tindak lanjut (follow up) yang dilakukan oleh BAZIS
dalam penindak lanjutan para penerima bantuan bisa lebih maksimal dan
feedback atau timbal balik yang diharapkannya bisa sesuai harapan tim
manajemen BAZIS seperti halnya menyisihkan penghasilannya untuk
disedekahkan kepada BAZIS agar dapat dikelola kembali pada bantuan SIM
selanjutnya.
Untuk mengukur tingkat kesejahteraan tukang ojek dan supir angkutan
kota, penulis telah mewawancarai 10 penerima bantuan pembuatan SIM.
Penulis menggunakan rumus, sebagai berikut:
Realisasi : 199 (Penerima bantuan SIM).
Target : 200 penerima bantuan SIM
Efektivitas =
X100%
Efektivitas =
X100 = 99,5%
Berdasarkan data tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa
efektivitas pendayagunaan dana ZIS pada bantuan pembuatan SIM untuk
tukang ojek dan supir angkutan kota itu efektif. Dilihat dari tolak ukurnya
yaitu, tepat guna, ekonomis, akuntabilitas dan ketepatan waktu. Dengan
keempat tolak ukur tersebut, penulis mendapatkan data untuk menilai
70
efektivitas yang dilakukan BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dalam
mendayagunakan dana ZIS tersebut. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 7
Hasil Presentase Penerima Bantuan SIM Tahun 2013
Sumber: Hasil Perhitungan Penerima Bantuan Pembuatan SIM Tahun 2013
99%
1%
Presentase Penerima Bantuan SIM
Terbantu Tidak Terbantu
71
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
Pada pola pendayagunaan yang digunakan BAZIS Kota Administrasi
Jakarta Barat ada dua, yang pertama layanan SIM A dan yang kedua layanan
SIM C. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa efektivitas yang dilakukan
BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dalam mendayagunakan dana ZIS
khususnya pada program bantuan pembuatan SIM telah efektif, faktanya pada
tahun 2013 ada 199 penerima bantuan pembuatan SIM 99,5% merasakan
manfaat dari program bantuan SIM.
B. Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran,
sebagai berikut:
1. Bazis kantor walikota Jakarta Barat harus lebih selektif lagi dalam
memilih calon penerima bantuan pembuatan sim.
2. Sebaiknya bazis Walikota Jakarta Barat membuat tim khusus untuk
memonitoring penerima bantuan pembuatan SIM, dan lebih serius
memfollow up kegiatan ini.
72
3. Kemudian ditambahkan jumlah penerima bantuan pembuatan sim.
4. Menambah jumlah tenaga kerja agar pekerjaannya lebih baik.
5. Kepada para penerima bantuan pembuatan sim hendaknya memanfaatkan
bantuan yang diberikan oleh BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat
dengan sebaik mungkin agar lebih berdaya dan berubah statusnya dari
mustahik menjadi muzakki.
73
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Adi, Rukminto Isbandi, Pemberdayaan Pembangunan Masyarakat dan Intervensi
Komunitas, Jakarta: FE UI, 2003.
Ardianto, Elvinaro, Metodologi Penelitian untuk Public Relation, Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2010.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Bulan Bintang, 2003.
Athoilah, Anton, Dasar-dasar Manajemen Bandung: Pustaka Ceria, 2010.
Bariadi, Lili, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, Jakarta: CED,
2005.
Buckley, Erice, The Oxford English Dictionary, Oxford: The Claremdom Press,
1978.
Brosur Bazis Kota Admministrasi Jakarta Barat.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 1989.
Doa, M. Djamal, Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk Memerangi Kemiskinan,
KOPRUS.
Drajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Ducker, Peter F., Bagaimana Menjadi Esksekutif Yang Efektif, Edisi Penerjemah,
Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1986.
Grafik. Penerima Bantuan SIM. Arsip BAZIS Kantor Walikota Jakarta Barat.
Handoko, T. Hani, Manajemen, Yogyakarta: BPPE, 2003.
Herujito, Yayat M., Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: PT. Grasindo, 2001.
Husman, Husaini, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.
Idris, Safwan, Gerakan Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi Ummat, PT. Cita
Putra Bangsa.
74
Kadarman, A.M., Udaya, Yusuf, Pengantar Ilmu Manajemen, Jakarta: PT.
Prenhallindo, 2001.
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Rosdakarya,
2002.
Muttaqin, M. Zainal, Kewajiban Menjadi Muzakki, Bogor: Makalah pada Seminar
Zakat antara Cita dan Fakta, Januari 1997.
Permono, Sjechul Hadi, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan
Nasional, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1992.
Poerwandi, E. Kristi, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, Jakarta:
Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi,
LPSP3 UI, 1983.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Rosdakarya,
2002.
Shadily, A.B Pridogdo Hasan, Ensiklopedi Umum, Yogyakarta: Kanisius, 1990.
Siagian, Sondang, Organisasi Kepemimpinan dan Organisasi, Jakarta: CV.
Masagung, 1996.
\
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: ALFABETA, 2005.
X, Sujadi F., Organisasi dan Manajemen, Penunjang Berhasilnya Proses
Manajemen, Jakarta: CV Masagung, 1990.
Yasyim, Sulchan, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Amanah, 1997.
Wawancara
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Jamhuri, Kepala BAZIS Kota
Administrasi Jakarta Barat, Tanggal 26 Agustus 2015.
Hasil wawancara dengan Ibu Murtasiah (Kasi Penyaluran), Tanggal 28 Agustus
2015
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Raizak, Tanggal 28 Agustus 2015.
75
Hasil Wawancara Dengan Bapak Aris 19 September 2015
Hasil Wawancara Dengan Bapak Marjono, 17 September 2015.
Hasil Wawancara Dengan Bapak Asmari, 19 September 2015.
Hasil Wawancara Dengan Bapak Maryata, 20 September 2015.
Hasil Wawancara Dengan Bapak Gopar Maulana, 18 September 2015.
Hasil Wawancara Dengan Bapak Samadi, 19 September 2015.
Hasil Wawancara Dengan Bapak Sutisna, 18September 2015.
Hasil Wawancara Dengan Bapak Saman, 28 Agustus 2015.
Hasil Wawancara Dengan Bapak Karyono, 17 September 2015.
Internet
Bazisjakartabarat.org, Program BAZIS Kota Adminnistrasi Jakarta Barat, Di
akses Pada 12 September 2015
Gerakaninfak.blogspot.co.id, Diakses Pada Tanggal 19 0ktober 2015 (Waktu
22.00 WIB).
www.alkhoirot.com, Diakses Pada Tanggal 17 Oktober 2015, (Waktu 17.11 WIB).
www.slideshare.net, Manajemen ZIS, Diakses pada tanggal 21 Oktober 2015
PEDOMAN WAWANCARA PIMPINAN
NAMA : Drs. Jamhuri
JABATAN : Kepala Bazis Jakarta Barat
TANGGAL : 26 Agustus 2015
TEMPAT : Kantor Bazis Walikota Jakarta Barat
1. Bagaimana latar belakang muncul ide program bantuan pembuatan sim untuk tukang
ojek dan supir angkot?
Jawab:
Yang melatar belakangi program ini yaitu kami melihat adanya program
pemerintah tentang kegiatan pengentasan kemiskinan. berlandaskan itu, kita berpikir
kira-kira kegiatan apa yang bisa kita laksanakan untuk membantu
pemerintah,walaupun pada dasarnya kita orang pemerintahan juga, akhirnya kita coba
pelajari bersama dan pada akhirnya muncul ide program bantuan pembuatan sim untuk
tukang ojek dan supir angkot.
Karena selama ini kita melihat tukang ojek dan supir angkot itu, terkadang
memang mempunyai kendala dari sim itu sendiri, berdasarkan apa yang kami pelajari.
ketika para tukang ojek dan supir angkot mencari penumpang hanya pada titik
tertentu, artinya terbatas karena tidak mempunyai sim.
Jadi dengan adanya program bantuan pembuatan sim ini, para tukang ojek dan
supir angkot lebih leluasa dalam mencari penumpang. Kemana pun dan dimana pun
ada penumpang dia ambil tanpa merasa takut atau was-was akan kena tilang pak
polisi. Walaupun sudah tidak merasa was-was dan takut akan di tilang sama polisi,
kami menghimbau agar para tukang ojek dan supir angkot tetap mematuhi peraturan
tata tertib lalu lintas jangan seenaknya sendiri.
Itulah yang melatar belakangi program bantuan pembuatan sim untuk tukang
ojek dan supir angkot, kurang lebih seperti itu.
2. Manajemen apa yang diterapkan dalam program bantuan pembuatan sim?
Jawab:
Manajemen yang kami terapkan yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan kerja dan pengontrolan atau pengawasan. Karena secara umum
manajemen yang diterapkan itu ya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kerja
dan pengawasan itu.
Perencanaan, artinya semua mulai memang dari rencana atau perencanaan.
Kami liat dari anggaran yang ada dan kemudian kita rencanakan sebuah program yang
baik dan produktif dengan anggaran itu sendiri.
Setelah itu kami ada rapat kerja tingkat provinsi, kami sampaikan ke forum
mengenai rencana kami untuk membuat program. Kira-kira dengan anggaran yang ada
untuk membuat program bantuan sim untuk tukang ojek dan supir angkot baik tidak?
(tanya pak jamhuri kepada forum). Forum menjawab, kenapa tidak. Singkat cerita,
pada akhirnya forum setuju dengan program yang kami rencanakan.
Kemudian pengorganisasian, artinya setelah rencana yang kami buat butuh
penggorganisasian agar program yang kami rencanakan itu dapat berjalan dengan baik
atau afektif dan efisien.
Selanjutnya pelaksaan kerja, artinya perencanaan dan pengorganisasian akan
terasa kurang baik apabila tidak diiringi dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka
sangat dibutuhkan sekali kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama dengan pihak-pihak
terkait.
Semua sumber daya yang ada kami dioptimalkan sebaik mungkin agar apa
yang menjadi tujuan dalam program ini dapat tercapai, karena memang apa yang kita
kerjakan harus sejalan dengan apa yang sudah kami rencanakan. Kecuali, memang ada
kendala khusus sehingga diperlukan penyesuaian.
Yang terakhir controlling atau pengawasan, artinya agar pekerjaan sesuai
dengan tujuan yang kami harapkan dalam program ini maka dibutuhkan pengontrolan
atau pengawasan. Karena ini penting apabila kami terapkan sejak awal berjalannya
program ini, dengan maksud agar dapat mengetahui penyimpangan apa yang terjadi
dalam melaksakan program ini.
Maksudnya ketika kami mengetahui penyimpangan baik dalam perencanaan
ataupun pelaksanaan kerja, dapat langsung kami koreksi, antisipasi dan penyesuaian-
penyesuaian sesuai dengan situasi dan kondisi.
Jadi, ya inilah manajemen yang kami terapkan dalam program ini.
3. Apakah ada pihak-pihak yang berkaitan dengan program bantuan sim?
Jawab:
Banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan dengan program ini, pertama dana
yang kita himpun dari kecamatan, kelurahan kemudian masyarakat. Karena zakat,
infaq dan shadaqoh ini kita himpun dari masyarakat melalui kelurahan setempat dan
kemudian dari kelurahan ke kecamatan.
Nah secara otomatis dana yang kami himpun yang bermulai dari masyarakat
kami kembalikan ke masyarakat, dengan program ini kami minta kepada para peserta
(donatur) untuk membantu mensukseskan program ini.
Untuk program bantuan pembuatan sim ini, murni dari pihak bazis sendiri
yang menyelenggarakannya tanpa ada campur tangan pemerintah (samsat dsb). Cuma
dari banyaknya penerima bantuan untuk pembuatan sim ini dan kami juga kekurangan
tenaga untuk mengatur sekian banyaknya para penerima bantuan, kami menggunakan
biro jasa Arta Graha untuk mengatur jalannya program ini, dengan maksud untuk
mempermudah dan memperlancar kegitan atau program ini.
4. Bagaimana bazis walikota Jakarta Barat dalam memonitor para penerima program
bantuan pembuatan sim?
Jawab:
Untuk memonitornya kami tidak bisa satu-satu karena kekurangan tenaga,
biasanya yang kami lakukan hanya sample yang dekat-dekat saja.
Dengan cara kami bertanya kepada penerima bantuan pembuatan sim, dan
alhamdulillah mereka (tukang ojek dan supir angkot) sangat bersyukur sekali dan
terbantu sekali dengan adanya program ini. Walaupun tidak terlalu tinggi kenaikan
penghasilan yang mereka dapat, setidaknya ada peningkatan penghasilan.
Ketika kabebasan mereka untuk mencari penumpang, artinya tidak merasa
was-was otomatis peluang mereka lebih besar.
5. Adakah feedbacknya setelah memberikan bantuan kepada (tukang ojek dan supir
angkot) untuk bazis Jakarta barat?
Jawab:
Sebetulnya yang jadi harapan kami setelah menerima bantuan sim, secara
otomatis pendapatan mereka bertambah dan sebutulnya tidak menjadi sebuah bentuk
keharusan juga untuk menyisihan sedikit hasil pendapatannya untuk di sumbangkan
melalui bazis.
Akan tetapi sampai saat ini belum ada yang menyisihkan sedikit hasil dari
usahanya untuk di sumbangkan melalui bazis, karena saya pikir untuk makan mereka
dan keluarga mereka sudah tercukupi, itu pun sudah cukup bagi kami.
Tapi sudah kami himbaukan dan sarankan untuk tukang ojek dan supir angkot
menyesisihkan hasil usahanya itu, ya misalkan dengan cara menabung satu hari 2000
selama satu bulan berapa hasilnya gitukan. Kami menerima berapapun jumlahnya
yang diberikan oleh tukang aojek dan supir angkot itu sendiri.
6. Kemudian dampak yang dirasakan oleh bazis Walikota Jakarta barat terkait program
ini?
Jawab:
Artinya secara manusiawi kita merasa dampak dalam program ini selain dari
feedback yang tadi saya jelaskan, yaitu di hati kami. Maksudnya kami merasa lega dan
bangga karena bisa mengatasi kesulitan mereka dan bisa membantu kesusahan
mereka, itu saja si saya kira.
Kemudian apalagi ada transformasi dari mereka yang awalnya menerima
bantuan menjadi pemberi bantuan, apalagi sampai mereka berhasil. Ya itulah yang
kami rasakan dalam program ini.
7. Bagaimana cara bazis Walikota Jakarta Barat mengevaluasi program ini?
Jawab:
Evaluasi yang kami terapkan secara keseluruhan hanya sample saja, disetiap
rapat kerja kami selalu bahas kegiatan ini. Dan saya kira manfaatnya cukup besar,
bukan bagi kami akan tetapi bagi mereka yang menerima bantuan dalam program ini.
Makanya program ini berjalan dari tahun 2010 s/d 2015 kita tetap pertahankan
dan sudah berjalan 5 tahun.
8. Kemudian adakah data real atau grafik untuk program bantuan pembuatan sim ini?
Jawab:
Sudah pasti ada, karena ini termasuk program tahunan. cuma pada tahun ini
saja yang menerima bantuan hanya 100 orang saja, bukan bearti ada pembatasan
dalam program ini. Akan tetapi ada penambahan program lain, kalau dulu kita kan
tidak ada pengurusan jenazah sekarang ada dan otomotif motor
Artinya dana yang kita himpun yang pada awalnya untuk bantuan pembuatan
sim, sekarang di bagi untuk program pengurusan jenazah dan otomotif motor. Karena
ini yang kami kira yang masyarakat butuhkan, kemudian untuk mengurangi angka
pengangguran terutama anak muda, maka kami membuat program otomotif motor.
Mengetahui Pimpinan Bazis Jakarta Barat
Drs. Jamhuri
PEDOMAN WAWANCARA EKSEKUTOR
NAMA : Dra. Murtasiah
JABATAN : Kasi Penyaluran
TANGGAL : 28 Agustus 2015
TEMPAT : Kantor Bazis Walikota Jakarta Barat
1. Bagaimana praktek di lapangan untuk program bantuan pembuatan sim?
Jawab:
Program bantuan pembuatan sim ini kami lakukan sesuai dengan prosedur
yang ada di saspas sim, di awali dengan pengarahan teknis dari biro jasa kemudian
dilanjutkan dengan mengikuti pelajaran diruang kelas. Kemudian pengambilan foto
saat mengendarai motor untuk sim C lengkap dengan atributnya dan mengendarai
mobil bagi sim A lengkap dengan atributnya.
Dan dilanjutkan dengan mengikuti prosedur pembuatan sim di saspas, seperti
ujian tertulis, praktek, foto dll.
2. Adakah faktor pendukung dan penghambat melaksanakan program ini?
Jawab:
Untuk faktor pendukung melaksanakan program ini adanya dana yang tersedia,
kemudian untuk faktor penghambatnya ketika para penerima bantuan pembuatan sim
tidak bisa dihubungi.
3. Bagaimana menyikapi faktor tersebut?
Jawab:
Kita beri penjelasan kepada mereka supaya alat komunikasi selalu diaktifkan
dan menjalankan dengan rasa penuh tanggung jawab.
4. Apakah memungkinkan diadakannya program tambahan terkait masalah ini?
Jawab:
Mungkin saja, sepanjang dapat meningkatkan taraf kehidupan mustahik.
5. Apa persyaratan untuk calon penerima program bantuan pembuatan sim?
Jawab:
Untuk persyaratan menerima bantuan pembuatan sim ini, yang pertama
membuat surat pengantar keterangan tidak mampu ke Rt dan Rw dan dilanjutkan ke
kelurahan setempat. Hanya itu saja persyaratan untnuk program bantuan pembuatan
sim ini.
Mengetahui Kasi Penyaluran
Dra. Murtasiah
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK
NAMA : Raizak
PEKERJAAN : Tukang Ojek
TANGGAL : 28 Agustus 2015
TEMPAT : Rumah Bapak Raizak
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis?
Jawab:
Saya menerima bantuan pembuatan sim dari bazis kurang lebih 3 tahun, untuk
tanggal dan bulannya saya lupa. Maaf hehe.
2. Bagaimana dampak terhadap bapak terkait program ini?
Jawab:
Dampak ke saya si fositif banget, pertama saya tidak takut lagi kena tilang,
kedua saya bisa lebih leluasa mencari penumpang dan yang terakhir siapa si yang
tidak mau dikasih sim gratis.
Artinya saya terbantu sekali dan bersyukur sekali dengan bantuan pembuatan
sim dari bazis ini, kurang lebih seperti itu.
3. Adakah keingin pribadi untuk program bantuan pembuatan sim ini?
Jawab:
Ya keinginan saya pribadi si dari program ditambakan lagi penerimanya,
seperti ustad dll, kalau ustad kan tidak ada yang menggaji seperti itu. Dan surat
edarannya pun terkadang tidak semua nya dapat, yang saya inginkan surat edaran itu
dapat semua .
4. Harapan bapak kedepannya untuk program bantuan pembuatan sim?
Jawab:
Harapan saya si agar lebih ditingkatkan lagi saja dalam penyalurannya,
kemudian bazis membuat tim untuk mengontrol para penerima bantuan pembuatan
sim. Memang bazis sudah melakukan secara prosedur, artinya dari kecamatan ke
kelurahan, dari kelurahan ke warga. Jangan cuma sekedar memberi instruksi ke
bawahannya, akan tetapi membentuk tim khusus untuk mengontrol program ini.
Mengetahui Tukang Ojek
Raizak
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK
NAMA : Marjono
PEKERJAAN : Supir Angkot
TANGGAL : 17 September 2015
TEMPAT : Di rumah Bpk Marjono
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis?
Jawab:
Saya menerima bantuan sim ini kurang lebih 2 tahun, tepat nya
oktober 2013 .
2. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini?
Jawab:
Ya saya merasa terbantu dengan adanya program tersebut, karena
merinagnkan biaya saya untuk membuat sim dengan uang pribadi saya.
Soalnya utk pembbuatan sim itu , lumayan cukup mahal lah untuk sekelas
saya sebagai tukang ojek.
3. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa?
Jawab:
Semoga aja yah , untuk lebih meringankan lagi ada program
membantu cicilan motor, siapa tau bazis suatu saat memiliki program
tersebut.
.
4. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini?
Jawab:
Harapan saya si, tidak hanya saya aja yang dibantu, tetapi teman-
teman seprofesi tukang ojek . karena saya tau penghasilan tukang ojek
seharinya.
Lambat laun bazis bisa membantu seluruh tukang ojek terbantu
dengan program bantuan sim ini.
Mengetahui Supir Angkot
Marjono
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK
NAMA : Aris
PEKERJAAN : Tukang Ojek
TANGGAL : 19 September 2015
TEMPAT : Jl. Kp. Utan Bahagia Rt 007/08
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis?
Jawab:
3 tahun bang, pertama saya diajakin temen satu pangkalan buat
bikin SIM di BAZIS kota administrasi Jakarta barat secara gratis.
Kebetulan saya belum punya SIM, jadi saya ikut dah.
2. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini?
Jawab:
Ya senenglah, sekarang kalau bikin SIM di Jakarta kan mahal
bang. Sekarang kalau misalkan saya menabung buat bikin SIM, sedangkan
penghasilan saya cukup untuk kehidupan keluarga. Jadi ya senenglah
nerima bantuan SIM ini.
3. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa?
Jawab:
Kalau bisa si proses pembuatan SIM ini jangan terlalu lama, karena
Males juga kalau nunggu lama-lama, waktu saya untuk ngojek jadi
berkurang, namanya juga tukang ojek pangkalan bang. Semakin banyak
waktu buat ngojek kemungkinannya buat dapet sewaan lebih banyak, ya
kalau waktu ngojeknya berkurang otomatis sewaan saya berkurang.
4. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini?
Jawab:
Harapan saya si bang program dari BAZIS ini ga cuma untuk
pembuatan SIM gratis aja, tapi juga ada program lain yang bisa
bermanfaat untuk tukang ojek. seperti, pengadaan motor dengan cicilan
yang lebih ringan untuk ngojek, soalnya kan rata-rata kita nih motornya
ngutang bang dengan harga cicilan tiap bulan yang lumayan gede nah
kadang motor”nya suka diambil deler karena tidak bisa membayar cicilan
bulanan nah terus kalo motor kita ga ada kita ngojek pake apa bang.. ya
jadi harapan saya kaya gitu kalo bisa dari bazis ada cicilan motor murah.
Mengetahui Tukang Ojek
Aris
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK
NAMA : Karyono
PEKERJAAN : Supir Angkot
TANGGAL : 17 September 2015
TEMPAT : Di rumah Bpk Karyono (Jl. Ardhi karya Rt 015/05)
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis?
Jawab:
Ya kurang lebih dua tahun de, semenjak tahun 2013 pada akhir
januari tanggal 29.
Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini?
Jawab:
Alhamdulillah semenjak sasya mempunyai sim, mau kemana-mana
jadi tenang, nyaman gak harus memikirkan lagi soal perijinan berkendara.
Semenjak mempunyai sim saya lebih bisa mengentar pelanggan
kemanapun yang pelnggan inginkan (tidak terbatas), biasanya saya hanya
mengantarkan pelanggan ketempat-tempat terbatas yang sekiranya aman
dari polisi.
2. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa?
Jawab:
Yang saya inginkan si sebenarnya si penerima bantuan sim ini
menyeluruh ke semua tukang ojek yang ada di Jakarta Barat, suapaya tidak
ada lagi tukang ojek yanng di tilang lagi.
Tapi ada lagi yang saya inginkan tidak hnya bantan sim, bantuan
servise motor setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali lah. Hehehe.
3. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini?
Jawab:
Harapannya supaya tukang ojek seperti saya semua terberdayakan.
Mengetahui Tukang Ojek
Karyono
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK
NAMA : Saman
PEKERJAAN : Supir Angkot
TANGGAL : 28 Agustus 2015
TEMPAT : Rumah Bapak Saman
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis?
Jawab:
Saya menerima bantuan sim ini sudah 2 tahun, lebih tepatnya pada tanggal 19
november 2013.
2. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini?
Jawab:
Dampak buat saya sangat bermanfaat sekali, yang awalnya saya was-was dan
khawatir ditilang sama polisi, sekarang tidak lagi hehe. Dan alhamdulillah yang saya
rasakan tidak ada dampak negatifnya.
3. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa?
Jawab:
Ya yang saya ingikan untuk bantuan sim ini lebih diperbanyak lagi yang
menerimanya, dan kalau bisa sih sasaran buat bantuan sim ini lebih tepat sasaran lagi
.
4. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini?
Jawab:
Harapan saya kedepannya ya cuma ingin ditambahkan lagi aja sasarannya atau
diperbanyak lagilah, sekarang si sudah baik tapi di tingkatkan lagi supaya lebih baik.
Mengetahui Supir Angkot
Saman
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK
NAMA : Sutisna
PEKERJAAN : Tukang Ojek
TANGGAL : 18 September 2015
TEMPAT : Jl. Padamulya Rt 008/08 Angke
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis?
Jawab:
Alhamdulillah Saya mendapatkan bantuan dari BAZIS kota
administrasi Jakarta Barat, kurang lebih sudah 3 tahun, tepatnya dibulan
Juni.
2. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini?
Jawab:
Sebelum saya mendapatkan SIM ini, ketika saya ber profesi
sebagai tukang ojek pangkalang. Saya merasa was-was ketika mengantar
pelanggan kejalan besar, yang banyak polisinya.
Dan setelah menerima bantuan ini alhamdulillah lebih tenang
dalam mejalankan profesi saya sebagai tukang ojek mengantarkan
pelanggan saya ke jalan-jalan besar.
3. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa?
Jawab:
Yang saya inginkan jangan cuma memberikan kita SIM saja, tapi
berkelanjutan dengan memberikan dana untuk memperpanjang SIM.
4. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini?
Jawab:
Harapannya si dalam program-program yang dibuat BAZIS ini bisa
lebih membantu kita sebagai kalangan bawah, udalah gitu aja. hehehe
Mengetahui Tukang Ojek
Sutisna
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK
NAMA : Samadi
PEKERJAAN : Tukang Ojek
TANGGAL : 19 September 2015
TEMPAT : Pedongkelan Rt 005/06
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis?
Jawab:
Sebenernya saya sudah menjadi tukang ojek hampir 15 tahun,
alhamdulillah hampir 3 tahun.
2. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini?
Jawab:
sebelum punya SIM saya canggung dalam melayani penumpang,
terutama kalau ada razia dari polisi yang memaksa saya untuk mencari
jalan jalan tikus yang memakan waktu lebih lama untuk menghindari
operasi polisi itu. Karena saya pernah kena operasi saat membawa
pelanggan.
Setelah saya menerima bantuan SIM ini saya menjadi lebih tenang
mencari penumpang atau melayani jasa ojek, rasa takut saat ada operasi
dari polisi sudah hilang, dan sekarang saya lebih taat hukum.
3. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa?
Jawab:
Yang saya inginkan untuk program bantuan SIM ini bersifat
kontrol kepada para penerima bantuan SIM, seperti diadakannya
pertemuan kepada para penerima bantuan SIM ini. Dan bertanggung jawab
setelah masa aktif SIM tersebut habis.
4. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini?
Jawab:
Harapannya program ini tetap berjalan terus dan kuota untuk yang
menerima bantuan SIM di tambahkan lagi.
Mengetahui Tukang Ojek
Samadi
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK
NAMA : Gopar Maulana
PEKERJAAN : Tukang Ojek
TANGGAL : 18 September 2015
TEMPAT : Kalideres Rt 007/01 Kalideres (Rumah Bpk Gopar)
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis?
Jawab:
Ya kita mah udah 2 (dua) bg, waktu itu di kasihnya sekitar bulan
maret.
Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini?
Jawab:
Ya lebih bagusllah pastinya dan manfaat sekali, karena penghasilan
lebih besar. Dulu sebelum dapet SIM nyari penumpang susah, karena
terbatas jangkauannya. Sehari cuma paling banyak 5 atau 6 orang,
semenjak mendapat bantuan SIM ini saya dapat penumpang sehari bisa
sampai 9 atau 10 orang.
2. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa?
Jawab:
Ya saya penginnya program ini bisa terus berjalan, jangan berhenti
sampai disini karena menurut saya program ini sangat nngebantu saya dan
rekan saya se perofesi.
3. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini?
Jawab:
Harapan saya semoga BAZIS membuat program lain yang dapat
membantu tukang ojek karena sekarang ini lagi jamannya ojek online ,
yanng secara tidak langsung dampaknya mengurangi penghasilan kita
sebagai ojek pangkalan.
Mengetahui Tukang Ojek
Gopar Maulana
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK
NAMA : Maryata
PEKERJAAN : Tukang Ojek
TANGGAL : 20 September 2015
TEMPAT : Jl. Jelambar Baru IV No.68 Rt 009/08
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis?
Jawab:
Saya sudah mendapatkan bantuan pembuatan SIM sejak tahun
2013, lebih tepatnya , kapan ya saya lupa tuh.
2. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini?
Jawab:
Selama saya menjadi tukang ojek, saya tidak berani mengantar
pelanggan ke jalan besar, dan setelah saya mendapatkan bantuan SIM dari
BAZIS kota administrasi Jakarta Barat ini saya merasa terbantu dan bisa
menjalankan profesi saya lebih tenang.
Udahlah-udahlah, gitu pokoknya.
3. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa?
Jawab:
Saya ingin bukan cuma dikalangan tukang ojek yang menerima
bantuan SIM ini, masih banyak profesi-profesi lainnya seperti PKL yang
membutuhkan bantuan dari BAZIS kota adminisrasi Jakarta Barat.
4. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini?
Jawab:
Harapan saya sebagai tukang ojek pangkalan untuk program ini
agar dapat menerima bantuan secara menyeluruh kepada ojek-ojek
pangkalan.
Mengetahui Tukang Ojek
Maryata
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK
NAMA : Asmari
PEKERJAAN : Tukang Ojek
TANGGAL : 19 September 2015
TEMPAT : Jl. Gg. Bhineka II/3 Rt 003/07
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis?
Jawab:
Sebenernya saya sudah menjadi tukang ojek hampir 10 tahun,
alhamdulillah hampir 3 tahun.
2. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini?
Jawab:
sebelum punya SIM saya memang agak canggung dalam melayani
penumpang, terutama kalau ada operasi dari polisi yang memaksa saya
untuk mencari jalan alternatif (jalan tikus ) yang memakan waktu lebih
lama untuk menghindari operasi polisi itu. Karena saya pernah kena
operasi saat membawa pelanggan.
Setelah saya menerima bantuan SIM ini saya menjadi lebih tenang
mencari penumpang atau melayani jasa ojek, rasa takut saat ada operasi
dari polisi sudah hilang, dan sekarang saya lebih taat hukum.
3. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa?
Jawab:
Yang saya inginkan untuk program bantuan SIM ini bersifat
kontrol kepada para penerima bantuan SIM, seperti diadakannya
pertemuan kepada para penerima bantuan SIM ini. Dan bertanggung jawab
setelah masa aktif SIM tersebut habis.
4. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini?
Jawab:
Harapannya program ini tetap berjalan terus dan kuota untuk yang
menerima bantuan SIM di tambahkan lagi.
Mengetahui Tukang Ojek
Asmari
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PENERIMA BANTUAN SIM
PENDAYAGUNAAN DANA ZIS TAHUN 2014
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
NO NAMA ALAMAT KECAMATAN/
KET KELURAHAN
1 2 3 4 5
I. KEC.
KEBON
JERUK
1 HERU SUPRAPTO KOMP. YON HUB BT 14 RT.006/04
KELAPA DUA
KEC. KEBON
JERUK
SIM
C
2 DIMAS TANTRA KOMP. YON HUB BT 14 RT.006/04
KELAPA DUA
KEC. KEBON
JERUK
SIM
A
3 LINDA MELINDA KP. BARU RT.006/04 SUKABUMI
SLTN
KEL.
SUKABUMI
SLTN
SIM
C
4 HENDRA PILAR BARU RT.005/03 KEDOYA
SLTN
KEL. KEDOYA
SLTN
SIM
C
5 NASIR JL. DUTA BUNTU NO.7 RT.002/07
DURI KEPA
KEL. DURI
KEPA
SIM
C
6 SAYUTI KEBON JERUK RT.006/03 KEBON
JERUK
KEL. KEBON
JERUK
SIM
C
7 ASMUNI JL. HARUN III NO.39 RT.010/03
KEL.
SUKABUMI
UTR
SIM
C
8 HASAN JL. RAYA KELAPA DUA
RT.006/05
KEL. KELAPA
DUA
SIM
C
II. KEC. GROGOL PETAMBURAN
9 SAHRUDIN JL. JELAMBAR UTARA RT.005/06
KEL.
JELAMBAR
BARU
SIM
C
10 HADI KURNAEDI KP. BANJIR KANAL RT.013/01 KEL. GROGOL SIM
C
11 MUHAMAT JL. LONTAR TIMUR RT.010/06
TDU
KEC. GROGOL
PET
SIM
A
12 NUR HUDAYATTULLAH JL. JELAMBAR UTAMA IV/65
JELAMBAR
KEC. GROGOL
PET
SIM
A
13 DIRGO WARSITO
SUSENO JL. WALI BESAR RT.001/01 TDU
KEL. TJ DUREN
UTARA
SIM
C
14 LUKI SISWANTO KOMP. BNI 46 PESING RT.002/04 KEL. WIJAYA
KUSUMA
SIM
C
15 MARYATA JL. JELAMBAR BARU IV NO.68
RT.009/08
KEL.
JELAMBAR
SIM
C
16 SUPARMAN GG. MANGGIS VII NO.25
RT.002/04
KEL. TJ DUREN
SELATAN
SIM
C
III. KEC. TAMANSARI
17 SAMADI PEDONGKELAN RT.013/16
KAPUK KEL. MAPHAR
SIM
C
18 UMAR JL. KEADILAN DALAM RT.002/01 KEL.
KEAGUNGAN
SIM
C
19 PRIMA SETIADI
HARAHAP
JL. KPBD NO.4 KP. KECIL
RT.003/02 KEL. TANGKI
SIM
C
20 HASAN KEPA DURI RT.003/04 DURI
KEPA KEL. KRUKUT
SIM
C
21 SYARIF
HIDAYATULLAH
JL. GANG BURUNG RT.008/02
PINANGSIA
KEL.
PINANGSIA
SIM
C
22 WELI SETIONO JL. KEMENANGAN IV NO.59
RT.002/02 KEL. GLODOK
SIM
C
IV. KEC. PALMERAH
23 MENGI ARYANI JL. KOTA BAMBU UTARA III
RT.007/04 KBU
KEL. KOTA
BAMBU UTR
SIM
C
24 RIZQY LAZUWARDI SLIPI BLOK C/152 RT.011/01 KEL.
KEMANGGISAN
SIM
C
25 AGUSTIAN ROBI JL. SEMANGKA III RT.015/07 JATI
PULO KEL. JATI PULO
SIM
C
26 KUSDONO KEMANGGISAN ILIR V NO.5
RT.005/13
KEL.
PALMERAH
SIM
C
27 DENI RUSTAMI JL. H. SALU E NO.45 RT.005/06 KEC.
PALMERAH
SIM
A
28 RENDI SEPTIAN JL. H. SAILI E-48 RT.005/06 KEC.
PALMERAH
SIM
A
V. KEC. KEMBANGAN
29 DEDI LESMANA JL. JOGLO BARU RT.005/06
JOGLO KEL. JOGLO
SIM
C
30 SEDUL MERUYA SELATAN RT.006/07 KEL. MERUYA
SELATAN
SIM
C
31 KEVIN TRI YUDANTO JL. RAYA JOGLO RT.011/02
JOGLO
KEL. MERUYA
UTARA
SIM
C
32 RUSMANTO JL. SRENGSENG TOLO RT.006/02 KEL.
SRENGSENG
SIM
C
33 KARMA WIJAYA KP. BUGIS RT.002/03
KEMBANGAN SLTN
KEL.
KEMBANGAN
SLTN
SIM
C
34 YANTO JL. MASJID AT-TAQWA RT.001/02
KEL.
KEMBANGAN
UTR
SIM
C
35 TITIN ANITA JL. TOLO NO.25B RT.006/02
SRENGSENG
KEC.
KEMBANGAN
SIM
A
36 NAMIN SURYA JL. MUSYAWARAH RAYA NO.71
RT.015/02
KEC.
KEMBANGAN
SIM
A
VI. KEC. TAMBORA
37 ARIES AFRIANSYAH JL. ANGKE INDAH RT.002/03
ANGKE
KEC.
TAMBORA
SIM
A
38 UMI BARKAH JL. KALIANYAR RAYA RT.005/03
KALIANYAR
KEC.
TAMBORA
SIM
A
39 AHMAD SYAFANI JL. KALIANYAR RAYA RT.015/08
KALIANYAR
KEL.
KALIANYAR
SIM
C
40 ERWIN WAHYUDI GG. SAMARASA I/26 RT.003/04
ANGKE KEL. ANGKE
SIM
C
41 RACHMAT MAULANA JL. DURI BANGKIT RT.006/10
KEL.
JEMBATAN
BESI
SIM
C
42 AAN AWALUDIN KRENDANG TIMUR III RT.010/02 KEL.
KRENDANG
SIM
C
43 NANANG SETIYONO JL. SAWAH LIO IV NO.25A KEL. SIM
RT.004/06 JEMBATAN
LIMA
C
44 TULUS JL. TIANG BENDERA RAYA
RT.001/03
KEL. ROA
MALAKA
SIM
C
45 KOKOM SISWATI JL. KP. BARU NO.25 RT.002/02
PEKOJAN KEL. PEKOJAN
SIM
C
46 SUNDARI KEMBANGAN UTARA RT.006/02 KEL. DURI
SELATAN
SIM
C
47 SOLEMAN JL. DURI UTARA III RT.001/08
DURI UTARA
KEL. DURI
UTARA
SIM
C
VII. KEC. KALIDERES
48 KHOLIL MAWARDI KP. GAGA RT.005/09 SEMANAN KEL. SEMANAN SIM
C
49 ADI JL. MENCENG RAYA RT.003/11 KEL. TEGAL
ALUR
SIM
C
50 ACHMAD HARIES KP. BALI NO.1B RT.004/04
KALIDERES
KEC.
KALIDERES
SIM
A
51 ISMULYADI JL. SMA 57 NO.8 RT.013/08
KEDOYA UTR
KEC.
KALIDERES
SIM
C
52 BAMBANG S KP. PREPET RT.005/04
PEGADUNGAN
KEL.
PEGADUNGAN
SIM
C
53 GOPAR MAULANA KALIDERES RT.007/01
KALIDERES
KEL.
KALIDERES
SIM
C
VIII. KEC. CENGKARENG
54 MARJONO JL. BAMBU LARANGAN
RT.003/05
KEL.
CENGKARENG
BRT
SIM
C
55 MUHADIZ ZAELANI JL. BOJONG RAYA NO.12
RT.005/04
KEL. RAWA
BUAYA
SIM
C
56 GUNAWAN KP. UTAN BAHAGIA RT.007/08
KEL.
CENGKARENG
TMR
SIM
C
57 IWAN SETIAWAN JL. KP. DURI RT.009/04 DURI
KOSAMBI
KEL. DURI
KOSAMBI
SIM
C
58 ROHMAT KP. KALIMATI RT.001/03 KEC.
CENGKARENG
SIM
A
59 ARIS KP. UTAN BAHAGIA RT.007/08 KEC.
CENGKARENG
SIM
A
60 M. NURDIN JL. KAPUK RAWA GABUS
RT.008/11 KEL. KAPUK
SIM
C
IX. TINGKAT KOTA JAKBAR
61 FUAD HAFIDZ KP. SANGGRAHAN RT.001/09 TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
62 RAHMAT FEBRIYANTO GG. MELATI NO.53 RT.004/07 TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
63 UBAIDILLAH JL. MENVO DALAM NO.37
RT.006/10
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
64 FIKRI HERMAWAN JL. KS. TUBUN I RT.001/03 KBU TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
65 LUKMAN HAKIM JL. TERATE VII RT.002/04
JEMBATAN LIMA
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
66 IYAN SYOFHIYAN JL. ISHAK RT.005/08 SUKABUMI
UTR
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
67 ABDUL ROHMAN KEMBANGAN UTARA RT.008/02 TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
68 AZHAR JL. RAYA KB. JERUK/64A
RT.004/03
TINGKAT
KOTA JB
SIM
A
69 AL ROZI GREEN SAVANA BLOK N 12/05
RT.003/05
TINGKAT
KOTA JB
SIM
A
70 M. ADAM KP. DONGKAL GG. RAMAH
NO.77 RT.007/03
TINGKAT
KOTA JB
SIM
A
71 KARYONO JL. ADHI KARYA RT.015/05
KEDOYA SLTN
TINGKAT
KOTA JB
SIM
A
72 MAWARDI JL. A. GG. XI NO.26 RT.014/07
KRNG ANYAR
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
73 SUTISNA JL. PADAMULYA RT.008/08
ANGKE
TINGKAT
KOTA JB
SIM
A
74 NANI JL. KEBON JERUK RT.002/13
KEBON JERUK
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
75 DIMAS SETIADI KP. SANGGRAHAN RT.011/06
MERUYA UTR
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
76 FITRIYAH KP. CILEDUG RT.005/02 PARIGI
BARU
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
77 NURSHEILA AKHMAD JL. TAISIR GG. MUCHTAR NO.179
RT.004/11
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
78 MUHAMMAD KHOTIB JL. RAYA KB. JERUK NO.18
RT.011/02
TINGKAT
KOTA JB
SIM
A
79 SUBAGYO KESWANTO JL. SATRIA VII/114 RT.007/04
JELAMBAR
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
80 AMBRI YUNUS JL. KASASI RAYA BALAI
WARGA RT.004/13
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
81 HARYUN, S.KOM. JEMBATAN BESI VIII/33
RT.002/05
TINGKAT
KOTA JB
SIM
A
82 AKHMAD SAEPUDIN MENCENG KOMPLEK RT.001/04
TEGAL ALUR
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
83 AFDEL DERYAN PESING KONENG RT.014/08
KEDOYA UTR
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
84 EDI YUSUF JL. M. SAIDI RT.007/06
PETUKANGAN SLTN
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
85 SUPARJAN KEMBANGAN SELATAN
RT.001/02
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
86 ICEU SUMIYATI VILLA MUTIARA SERPONG
BLOK A.2/6
TINGKAT
KOTA JB
SIM
A
87 SADIYAH JL. H. MARJUKI RT.010/05
KEDOYA SELATAN
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
88 HASANAH GG. ASEM RT.005/06 KEDOYA
UTARA
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
89 TAKRIB JL. JOGLO RAYA RT.010/06
JOGLO
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
90 SUNARTO MERUYA UTARA RT.002/10
MERUYA UTARA
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
91 SARYONO KEMBANGAN SELATAN
RT.001/02
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
92 FAZBUL ISLAM TINGKAT
KOTA JB
SIM
A
93 RATU REVA VARIONA JL. H. MERIN RT.003/04 MERUYA
SELATAN
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
94 SIM
C
95 MUHAMMAD NAUFAL
AL-HAQ
JL. H. MUCHTAR NO.43 RT.004/03
DURI KOSAMBI
TINGKAT
KOTA JB
SIM
C
96 NURALI, S.HI JL. MANUNGGAL RT.008/07 TINGKAT SIM
MERUYA SLTAN KOTA JB A
97 AGUS SULAEMAN JL. Z NO.22 RT.008/06 JATI PULO TINGKAT
KOTA JB
SIM
A
98 UMIYONO JL. IBRAHIM NO.26 RT.010/05
SUKABUMI UTR
TINGKAT
KOTA JB
SIM
A
99 AZKA AHSANUR REZA Jl MANUNGGAL RT 006/007 MER
SEL
TINGKAT
KOTA JB
SIM
A
100 ASMUNI ABIDIN TMN KEDOYA BARU JL.
AZALEA II BLK A RT.001/04
TINGKAT
KOTA JB
SIM
A
JUMLAH 100
DAFTAR HADIR PENERIMA BANTUAN SIM A DAN SIM C
PENDAYAGUNAAN DANA ZIS TAHUN 2015 HASIL DARI PENGUMPULAN TAHUN
2014
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
N
O NAMA ALAMAT
KECAMATAN/ TELEPON
KELURAHAN
1 2 3 4
1 SAIFUDDIN
JL KRENDANG UTARA RT
014/003 KRENDANG 081807745287
2
RIVALDY
OKTAFIRANO
JL SENI BUDAYA V NO 47
RT 010/04 JELAMBAR BARU 081289058361
3
EDWIN
SUDARSONO
TAMAN DUTA MAS RT
01/09 WIJAYA KUSUMA 02160346669
4 JUL SUPARDI
RT 011/006 MERUYA
UTARA MERUYA UTARA 081519190580
5
UCEP
SYAHRUDIN
JL KEUTAMAAN DALAM
NO 2 RT 010/004 KRUKUT 081281794111
6
ASEP
GUNAWAN RT 005/001 RAWA BUAYA CENGKARENG 081285717072
7 ACEP
JL TANJUNG GEDONG RT
005/016 TOMANG 085714535009
8 OMOD WIDODO
JL TIANG BENDERA RT
04/03 ROA MALAKA 081905818393
9 RUSPONO GG LONTAR III RT 004/006 DURI UTARA 085880469848
10
NISFU
JULIANTO
JL KEMANGGISAN RT
006/008 PALMERAH 085782135058
11 KARNADI
JL ANGGREK
CENDRAWASIH VIII A/14
RT 006/04 KEMANGGISAN 081387734818
12
IWAN
SETIAWAN
SRENGSENG JL LAP BOLA
RT 003/001 SRENGSENG 087782006923
13
IKA RATNA
ISMU NINGGAR JOGLO RT 005/008 JOGLO 081297386591
14 BUDIYANTO
JALAN CEMARA IV RT
09/08 DURI KOSAMBI 082311545521
15 YUSUF EFFENDI KEMBANGAN UTARA KEMBANGAN UTR 081310994927
16
TB ABD
FATAHILLAH
Jl Manunggal RT 006/007 No
7
MERUYA
SELATAN 081286635040
17
PUJI ISMI
ANGGRAINI PONDOK KACANG PONDOK KACANG 02191129953
18
MUHAMAT
SOPIYAN RT 006/003 CENGKARENG 081317824471
19
NURUL
CHAIRUNISA
RT 008/001 Tj. DUREN
SLTN GROPET PO TDU
20
TRI EBTA
PRASIWWY RT 001/010 RAWA BUAYA 08561348885
21 SOLEHUDDIN KEMENAG AL FALAH SIM A
22 ERNATAMIYATI
JL KEMBANGAN SELATAN RT
009/001
KEMBANGAN
SLTN 02192133294
23
YENNIKE
SARIKA DIANA KP KRAMAT BAHAGIA RT 009/009 GROGOL PTB 085813500339
24
ANDI
HARYANTO JL LINGKUNGAN III RT 009/009 TEGAL ALUR 081213455350
25 PURWADI KB 200 RT 007/002 KAMAL 087881432480
26 KARTO KALIMATI RT 002/06
KED
KALIANGKE 085219003466
27
MOH MALE
JAELANI JL TAMBORA I NO 36 RT 007/002 TAMBORA 083872750999
28 JAANI JL KP BUGIS RT 013/03
KEMBANGAN
SELATAN 087884692544
29 JAYADIH JL KP BUGIS RT 009/03
KEMBANGAN
SLTN 085289022321
30 DEVIJON JL K EADILAN II RT 008/05 GLODOK 085365265172
31
SHINTA
JUNIARTI JL MANGGA II I RT 006/003 PINANGSIA 087880188297
32 NURUL SAFITRI
JL PEKOJAN III GG IV NO 57 RT
05/09 PEKOJAN 085714811222
33 KARTINI JATIPULO RT 004/08 JATIPULO 087781958600
34 FUAD HASIM KP GAGA RT 005/09 SEMANAN 081393231860
35
MONICA
RIANTI PUTRI JL MANGGA III NO 96 A RT 005/003 PINANGSIA 087786682594
36 MAULANA JL MURTABAALI RT 010/007 KELAPA DUA 081287564583
37 KOKOM KP UTAN BAHAGIA RT 010/009
CENGKARENG
TIMUR 087782277366
38
SYAMSUL
SUBCHI JL KALIANYAR IV RT 002/03 KALIANYAR 085710122189
39 DERI JL IBRAHIM NO 14 RT 09/06 TANGKI 081293366375
40 HERI MUSA
JL KEBON JERUK XVI NO 15 RT
002/008 MAPHAR 089666893250
41
HARRY
SAPUTRA PESING KONENG RT 012/08
KEDOYA
UTARA 08985255883
42
ABDUL HAFID
ARIFIN KP DURI GG GERINDO IV RT 005/004 DURI SELATAN 081363617518
43 ASEP SUTARYO JL KALIANYAR RT 008/003 KALIANYAR 081311021654
44 NOVIYANTI
RUSUN TAMBORA I TWR B LT 9/05
03/11 ANGKE 083877251332
45 TARIAH JL KEDOYA RAYA RT 009/007
KEDOYA
UTARA 083870594493
46
CECEP
ANISJAYA
IRIANTO
JL PONDOK BANDUNG NO 3 RT
003/02
KOTA BAMBU
UTARA 083806069696
47 SUHANDI JL KRAMAT JALAN I RT 007/007
TANAH
SEREAL 0216390644
48 SIMAN JL SAWAH LIO IV NO 25 RT 004/06
JEMBATAN
LIMA 085282849454
49
EKO BUDI
SANTOSA KOMP WALIKOTA NO 22 RT 003/03
MERUYA
SELATAN 083806805599
50 MARDANI RT 007/02 MERUYA SELATAN
MERUYA
SELATAN 085282543957
51
ROESLYANA
WATY JL K RT 009/03 SLIPI 083877044150
52 SUTARMO JL KEDOYA SELATAN RT 003/005
KEDOYA
SELATAN 08138567790
53 YULIA JL CENGKARENG BARAT RT 012/008
CENGKARENG
BRT 021-97723772
54 HASBAULLAH TEKNISI
TEKNISI
WALIKOTA 0812846748
55 SOLIHAT CENGKARENG TIMUR KOPRI 087725324927
56 ZAENAL ABIDIN TK OJEK PAKUWON
OJEK
PAKUWON
57
ROSMI NINGSIH
R KEMBANGAN OJEK 081294424677
58 A. WIDIANARTI WALIKOTA TANGERANG 082123553312
59 ASTRI DINAR Y WALIKOTA TANGERANG 082122459258
60 HASANAH WALIKOTA IKPA
IKPA
JAKARTA
BARAT 081908462125
61 NASIR PAMDAL
PAMDAL JAK
BAR 02197790944
62 FATAHILLAH Jl Manunggal RT 006/007 No 7 Meruya Selatan 081286635040
63
MUHAMMAD
ADHILR F
RT 001/008 MERUYA SELATAN
(MAHMUD)
MERUYA
SELATAN 082299429763
64
ALAN
KURNIANSYAH RT 002/002 KEMBANGAN SELATAN
KEMBANGAN
SLTN 081310277698
65 MAIMUNAH RT 007/012 PALMERAH 02197582369
66 IRNI ANDRIANI RT 006/008
SUKABUMI
UTARA 089671944203
67 BAHIJAH RT 008/010
SUKABUMI
UTARA 087788280668
68
RULLY
IRFANSYAH JL TALI III RT 006/009
KOTA BAMBU
SLTN 089602924716
69
BAYU
SULISTIONO KP RAWA II/34 RT 013/004 KEBON JERUK SIM C
70
NURHAYATI
MUHAMMAD JL KP RAWA II RT TOSIGA XI NO 66 KEBON JERUK SIM C
71 ASRIL JL PESING GARDEN RT 013/02
KEDOYA
UTARA SIM C
72
MUHAMMAD
GALIH P M AL FALAH II RT 004/008
DURI
KOSAMBI SIM C
73
ACHMAD NUR
RAHMAN KEMBANGAN SELATAN RT 012/003
KEMBANGAN
SLTN SIM C
74 M WILDAN F PKK WALIKOTA SIM C
75
MUHAMMAD
RIZKI PKK WALIKOTA SIM C
76
HJ SUMARNI, S
PD I CENGKARENG CENGKARENG SIM C
77 RUSLI KEMBANGAN AMBAR SIM C
78 SAFRUDIN KEMBANGAN PKK SIM C
79 JUNEDI KEMANGGISAN ILIR DEKOT SIM C
80
EMI
NURHADIYATI PKK WALIKOTA SIM C
81
AEDA RIZKA
AZIFAH PKK WALIKOTA SIM C
82 ADI PUTRA CENGKARENG CENGKARENG SIM C
DAFTAR PENERIMA BANTUAN SIM C
PENDAYAGUNAAN ZIS TAHUN 2011 DARI PENGUMPULAN HASIL ZIS TAHUN 2010
BAZIS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
NO NAMA ALAMAT KETERANGAN
1 2 3 4
I. KEC. KEBON JERUK
1 Ahmad Amir Pesing Bendungan No.28 RT.013/06
Kel. Kedoya Utara
2 Mujiyati Jl. Duri Kepa RT.007/01
Kel. Duri Kepa
3 Zaenal Gg. H. Kiming RT.009/01
Kel. Kedoya Selatan
4 Dilah Bin Aidih Kedoya Selatan RT.005/03
Kel. Kedoya Selatan
5 Adestia Fitriani Jl. Jeruk Nipis Kecil I RT 007/07
6 Pepen Kp. Duri RT.003/07
7 Sukma Wijaya Jl. T 1 No. 69 RT.003/01
8 Abdul Rahman Jl. Gg. Mesra RT.003/01
9 Sukiran Jl. Yakub Rt.004/08
Kel. Sukabumi Utara
10 Mustopa Jl. Yakub RT.004/08
Kel. Sukabumi Utara
11 Andri Kp. Baru RT.007/05
Kel. Sukabumi Selatan
12 Trisnawati Kp. Baru Rt.007/05
Kel. Sukabumi Selatan
13 Sandi Apriyanto Komp. DPR RI No.11 RT.008/08
Kel. Kelapa Dua
14 Hasan, ST Jl. Raya Kelapa Dua RT.006/05
Kel. Kelapa Dua
15 Tajudin Roni Pesing Koneng RT.008/08
Kel. Kedoya Utara
16 Rio Fergi Riayanto Pesing Koneng RT.008/02
Kel. Kedoya Utara
KEC. GROGOL PETAMBURAN
17 Heri Yuliansyah Jl. Alpukat VII RT.009/02 Kec. Gropet
18 Mustofa Riski Jl. Alpukat VII RT.009/02 Kec. Gropet
19 Sendi Setiawan Jl. Alpukat VII RT.009/02 Kec. Gropet
20 Nurman Maulana Jl. Kp. Banjir Kanal RT.010/01 Kel. Grogol
21 Tandi Gunawan Jl. Empang Utama IV RT.009/08 Kel. Jelambar
22 Muhammad Amin Jl. Jelambar Utama IV RT.001/08 Kel. Jelambar
23 M. Udin Jl. Alpukat III RT.002/02 Kel. Tj. Duren Utara
24 Fery Jl. Tomang Tinggi V RT.010/06 Kel. Tomang
25 Abdul Rohim Jl. Tomang Tinggi X RT.006/06 Kel. Tomang
26 Basuki Tatang Sukirya Jl. Jelambar Jaya IV No.43 RT.002/09 Kel. Jelambar Baru
27 Sarmani Jl. Jelambar Timur RT.012/09 Kel. Jelambar Baru
28 Ichwan Komp. BNI 46 Pesing RT.002/04 Kel. Wijaya Kusuma
29 Dizar Labaik Ramadhan Jl. H. Saikin RT.013/06 Kel. Tj. Duren Selatan
NO NAMA ALAMAT KETERANGAN
1 2 3 4
KEC. TAMANSARI
30 Turiman Jl. Mangga Dua Raya RT.009/04
Kel. Pinangsia Kec. Tamansari
31 Ferdian Oktaviansyah Jl. Badila II RT.007/05
Kel. Tangki Kel. Tangki
32 Supriyanto Jl. Keadilan I No.1 RT.002/04
Kel. Glodok Kel. Glodok
33 Erson Jl. Labu No.137 RT.001/05
Kel. Mangga Besar Kel. Mangga Besar
34 Suparno Jl. Mangga Besar III/1 RT.004/05
Kel. Mangga Besar Kel. Mangga Besar
35 Muhammad Awaludin Jl. Keagungan No.57 RT.002/08
Kel. Keagungan Kel. Keagungan
36 Muhammad Rizki Suardi Jl. Krukut Lio RT.010/03
Kel. Krukut Kel. Krukut
37 Atang Jl. Mangga Dua III RT.006/03
Kel. Pinangsia Kel. Pinangsia
38 Nicky Haerudin Jl. Kebon Jeruk XVI No.17L
RT.002/08
Kel. Maphar Kel. Maphar
39 Anda Jl. Kebon Jeruk XIV No.33 RT.014/05
Kel. Maphar Kel. Maphar
40 Ria Desiana Jl. Mangga Dua I RT.007/04
Kel. Pinangsia Kel. Pinangsia
41 Tofani As Jl. Mangga Dua III RT.007/03
Kel. Pinangsia Kel. Pinangsia
42 Syaiful Yunus Jl. Mangga Dua I RT.007/04
Kel. Pinangsia Kel. Pinangsia
43 Suherman Jl. Mangga Besar IV B/19 RT.005/02
Kel. Tamansari Kel. Tamansari
IV. KEC. PALMERAH
44 Mohammad Suparno Jl. H. Tahir RT.002/12
Kel. Palmerah Kel. Palmerah
45 Achmad Andi Slipi RT.006/04 Kel. Palmerah Kel. Palmerah
46 M. Aldy Permana Jl. Kota Bambu Utara RT.009/04
Kel. Kota Bambu Utara Kel. Kota Bambu Utara
47 Radiansyah Jl. Kota Bambu Utara 1 RT.005/01
Kel. Kota Bambu Utara Kel. Kota Bambu Utara
48 Ahmad Taqiyyudin Jl. Tali VI No.6 RT.008/09
Kel. Kota Bambu Selatan Kel. Kota Bambu
Selatan
49 Dina Lestari Jl. H. Saaman RT.010/06
Kel. Kota Bambu Selatan Kel. Kota Bambu
Selatan
50 Deksi Yansyah Jl. H. Saili RT.005/06
Kel. Kemanggisan Kel. Kemanggisan
51 Hamzah Jl. Melati Putih RT.002/06
Kel. Kemanggisan Kel. Kemanggisan
52 Hamid Jl. H. Saili Dalam No.59 RT.004/06
Kel. Kemanggisan Kel. Kemanggisan
53 Fuat Hasan Jl. H. Saili No.55 RT.002/06
Kel. Kemanggisan Kel. Kemanggisan
NO NAMA ALAMAT KETERANGAN
1 2 3 4
V. KEC. KEMBANGAN
54 Maradona Siregar Kp. Basmol No.1 RT.005/06
Kel. Kembangan Utara Kel. Kembangan Utara
55 Asan Kp. Baru RT.005/10
Kel. Kembangan Utara Kel. Kembangan Utara
56 Andi Kembangan Selatan RT.012/03
Kel. Kembangan Selatan Kel. Kembangan
Selatan
57 Rasip G Jl. Kembang Kerep No.42 RT.002/02
Kel. Kembangan Selatan Kel. Kembangan
Selatan
58 Keman Jl. Raya Joglo RT.004/08
Kel. Joglo Kel. Joglo
59 Aditya Chaidir Rachman Meruya Utara RT.005/10
Kel. Meruya Utara Kel. Meruya Utara
60 Masehur Kp. Sanggrahan RT.011/06
Kel. Meruya Utara Kel. Meruya Utara
61 Nurhasan Jl. Meruya Selatan Rt.002/05
Kel. Meruya Selatan Kel. Meruya Selatan
62 Yaman Jl. Meruya Selatan RT.003/05
Kel. Meruya Selatan Kel. Meruya Selatan
63 Chaidar Jl. Pos Pengumben No.14A
RT.008/03
Kel. Srengseng Kel. Srengseng
64 Fauzi Priyatama Srengseng RT.003/08
Kel. Srengseng Kel. Srengseng
65 Suparjo Jl. Mawar No.30 RT.003/08
Kel. Srengseng Kel. Srengseng
66 Emi Afrida Jl. Buni I No.37 RT.004/07
Kel. Srengseng Kel. Srengseng
NO NO ALAMAT KETERANGAN
1 2 3 4
VI. KEC. TAMBORA
67
Jl. Padamulya III No.32 RT.004/08
Siti Alfiah Kel. Angke Kec. Tambora
68 Nowo Yuliono Jl. Kalianyar RT.005/03
Kel. Kalianyar Kec. Tambora
69 Hari Ismanto Jl. Kalianyar RT.005/01
Kel. Kalianyar Kel. Kalianyar
70 Matsani Kp. Krendang Pulo RT.007/01
Kel. Duri Utara Kel. Duri Utara
71 Muhadi Gg. Lontar RT.006/06
Kel. Duri Utara Kel. Duri Utara
72 Suwarta Jl. Jamblang RT.010/02
Kel. Duri Selatan Kel. Duri Selatan
73 La Dedi Kp. Duri Dalam RT.010/05
Kel. Duri Selatan Kel. Duri Selatan
74 Ade Suhendra Jl. Kramat Jalan I No.33 RT.005/08
Kel. Tanah Sereal Kel. Tanah Sereal
75 Sumanta Jl. Krendang Utara RT.004/04
Kel. Krendang Kel. Krendang
76 Samsu Gunawan Jl. Duri Baru RT.002/05
Kel. Jembatan Besi Kel. Jembatan Besi
77 Asep Taryana Jl. Angke Indah RT.002/03
Kel. Angke Kel. Angke
78 Azis Jl. Angke Barat No.7 RT.007/01
Kel. Angke Kel. Angke
79 Achmad Abdu Dodi
Komp. Bintara Jaya Permai Blok
C/163
RT.006/11 Bekasi Kel. Tambora
80 Samsul H. Jl. Kp. Janis Pekojan III RT.006/08
Kel. Pekojan Kel. Pekojan
81 Erik Susanto Jl. Roa Malaka Selatan No.6A
RT.007/03 Kel. Roa Malaka Kel. Roa Malaka
82 Sugianto Jl. Roa Malaka Selatan No.6A
RT.007/03 Kel. Roa Malaka Kel. Roa Malaka
NO NAMA ALAMAT KETERANGAN
1 2 3 4
VII. KEC. KALIDERES
83 Kuswara Jl. Lingkungan III RT.007/03
Kel. Tegal Alur
84 Sanubih Kp. Prepedan RT.003/09
Kel. Kamal
85 Wahyu Sandika Kebun Dua Ratus RT.008/02
Kel. Kamal
86 Qodrat Paradise Jl. Duri Selatan VIII No.9 RT.004/05
Kel. Tambora
87 H. Mansur Bin H Rian Kp. Rawa Lele No.10 RT.006/07
Kel. Kalideres
88 Sugeng Riyadi Jl. Peta Utara RT.001/06
Kel. Pegadungan
89 Mohammad Jl. Tanjung Pura RT.002/08
Kel. Pegadungan
90 Fitri Supriyadi Jl. Peta Barat RT.002/07
Kel. Pegadungan
91 Irham Sidiq Kp. Bali RT.003/03
Kel. Kalideres
92 Ahmad Rojali Kp. Pangkalan RT.003/07
Kel. Semanan
93 Muhammad Seful Jl. Peta Utara RT.001/07
Mu'min Kel. Pegadungan
VIII. KEC.CENGKARENG
94 Hendri Jl. Mawar IV No.10 RT.004/02
Kel. Cengkareng Timur Kec. Cengkareng
95 Nuryadi Kp. Tanah Koja RT.008/02
Kel. Duri Kosambi Kel. Duri Kosambi
96 Iwan Setiawan Jl. Kp. Duri RT.009/04
Kel. Duri Kosambi Kel. Duri Kosambi
97 Sukarta Bojong Raya RT.011/04
Kel. Rawa Buaya Kel. Rawa Buaya
98 Hanapih Jl. Bojong Raya RT.005/04
Kel. Rawa Buaya Kel. Rawa Buaya
99 Minan Kapuk RT.007/03
Kel. Kapuk Kel. Kapuk
100 Riyadi Jl. Pepaya I No.12 RT.006/01
Kel. Cengkareng Barat Kel. Cengkareng Barat
101 Thezard Jl. Rawa Bengkel RT.001/07
Kel. Cengkareng Barat Kel. Cengkareng Barat
JUMLAH 101
DAFTAR PENERIMA BANTUAN SIM
PENDAYAGUNAAN ZIS TAHUN 2013
BAZIS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
NO ALAMAT
KECAMATAN
/ KE
T KELURAHAN
1 2 3 4 5
I. KEC.
KEBON
JERUK
1
Saali Kp. Baru RT.008/04 Kel. Sukabumi
Selatan
SIM
C
2
Jumadi Kp. Baru RT.006/04 Kel. Sukabumi
Selatan
SIM
C
3
Muchammad Agus
Salim
Jl. Sasak II No.69 RT.004/02 Kel. Kelapa Dua SIM
C
4
Wahyono Jl. Assofa RT.006/01 Kel. Sukabumi
Utara
SIM
A
5
Sobiroh Jl. Ayub No.17 RT.003/08 Kel. Sukabumi
Utara
SIM
C
6
Rachmat Jl. Pilar Baru RT.005/03 Kel. Kedoya
Selatan
SIM
A
7
Darwin Chaniago Kebon Nanas No.82 RT.003/01 Kel. Kedoya
Selatan
SIM
A
8
Marta Elizabeth Kepa Duri RT.007/10 Duri
Kepa
Kel. Duri Kepa SIM
A
9
Putri Islamiah Jl. Duri Kencana VIII/42
RT.003/07
Kel. Duri Kepa SIM
C
10
Asmari Jl. Gg. Bhineka II/3 RT.005/04
Kedoya Utara
Kel. Kedoya
Utara
SIM
C
11
Andryansyah Jl. Kedoya Raya RT.001/08
Kedoya Utara
Kel. Kedoya
Utara
SIM
C
12
Muhammad Rian Jl. Kp. Duri RT.016/07 Duri
Kepa
Kec. Kebon
Jeruk
SIM
C
13
Novian Jl. Duta Buntu RT.016/07 Duri
Kepa
Kec. Kebon
Jeruk
SIM
C
14
Tota Debora
Tambunan
Jl. Guji Baru RT.005/02 Duri
Kepa
Kec. Kebon
Jeruk
SIM
C
15
Edy Hariyanto Jl. Raya Kebon Jeruk
RT.004/03 Kebon Jeruk
Kel. Kebon
Jeruk
SIM
C
16
Dede Asnawati Jl. H. Marjuki No.127
RT.006/03 Kebon Jeruk
Kel. Kebon
Jeruk
SIM
C
II. KEC. GROGOL
PETAMBURAN
17 Suhendin
Jl. Jelambar Jaya III No.14
RT.007/02
Kel. Jelambar
Baru
SIM
C
18 Subro Malisi Jl. Jelambar Ilir RT.014/10 Kel. Jelambar SIM
Baru C
19
Ahmad
Zawawi Jl. Sekretaris RT.015/07
Kec. Grogol
Petamburan
SIM
C
20
Mochamad
Sofwan Jl. Sekretaris No.10 RT.015/07
Kec. Grogol
Petamburan
SIM
C
21 Boni Chandra Jl. Sekretaris RT.015/07
Kec. Grogol
Petamburan
SIM
C
22 Sulaiman
Jl. Karya Raya No.18
RT.015/02
Kel. Wijaya
Kusuma
SIM
C
23 Icat Ahyani
Jl. Wijaya Kusuma II
RT.008/04
Kel. Wijaya
Kusuma
SIM
C
24
Arief
Afrizaldi Jl. Alpukat VI/21 RT.008/02
Kel. Tj. Duren
Utara
SIM
C
25
Albet
Setiawan
Gg. Rambutan Timur IV/139
RT.003/04
Kel. Tj. Duren
Utara
SIM
C
26 Mujiono Jl. Way Besay RT.001/01
Kel. Tj. Duren
Sltn
SIM
A
27 Mukhlis Tj. Duren Timur RT.011/01
Kel. Tj. Duren
Sltn
SIM
C
28 Sukaisih
Jl. Tomang Tinggi VI/3
RT.010/06 Kel. Tomang
SIM
C
29 Hermawan Jl. Tomang Tinggi RT.008/06 Kel. Tomang
SIM
C
30
Tandi
Gunawan
Jl. Jelambar Utama IV/62
RT.009/06 Kel. Jelambar
SIM
C
31 Antoni
Jl. Latumeten II Gg.I No.1
RT.008/05 Kel. Jelambar
SIM
C
32 Moh Nur Gg. Lontar II RT.002/06 Kel. Grogol
SIM
A
33
Christi
Kusuma
Wardani Jl. Kp. Banjir Kanal RT.002/01 Kel. Grogol
SIM
C
III. KEC. TAMANSARI
34 M. Hidayat
Jl. Mangga Besar III/1
RT.007/05
Kel. Mangga
Besar
SIM
C
35 Sofiah / Fifi
Jl. Mangga Besar V No.26
RT.001/02
Kel. Mangga
Besar
SIM
C
36 Maulana Fikri
Jl. Krukut Lio No.15
RT.007/03 Kel. Krukut
SIM
C
37 Suharta
Jl. Thalib II Dlm No.3
RT.013/05 Kel. Krukut
SIM
C
38
Teddy
Himawan Tambora Kel. Tamansari
SIM
A
39 Abdillah
Rusun Muara Angke Blok
E1/3B RT.008/20 Kel. Tamansari
SIM
A
40 Sujito Jl. Mangga Dua III RT.005/03 Kel. Pinangsia
SIM
C
41 Ardy Jl. Mangga Dua I RT.003/03 Kel. Pinangsia
SIM
C
42 Agus Hidayat
Jl. Kalianyar RT.010/02
Kalianyar Kec. Tamansari
SIM
C
43
Agus
Purwanto
Jl. Mangga Dua III No.96 A
RT.005/03 Pinangsia Kec. Tamansari
SIM
C
44 Naridin
Jl. Mangga Besar IV A No.24
RT.003/02 Tamansari Kec. Tamansari
SIM
A
45 Suwandi
Jl. Keagungan No.34
RT.012/03 Keagungan Kel. Keagungan
SIM
C
46
Haries
Anthony
Jl. Keamanan Dalam II
RT.012/06 Keangungan Kel. Keagungan
SIM
A
47
Riski
Alawiyah
Jl. Gg. Langgar RT.007/06
Tangki Kel. Tangki
SIM
C
48 Lidya Wati
Jl. Mangga Besar IX/I/10
RT.006/01 Tangki Kel. Tangki
SIM
C
49 Sudarmo
Jl. Keadilan II No.10
RT.009/04 Kel. Glodok
SIM
C
50 Suwarno Jl. Keadilan I No.1 RT.004/04 Kel. Glodok
SIM
A
51 Amirudin
Jl. Kebon Jeruk XIV No.33
RT.014/05 Kel. Maphar
SIM
C
52 Heru Musa
Jl. Kebon Jeruk XVI/15
RT.002/08 Kel. Maphar
SIM
C
IV. KEC. PALMERAH
53 M. Marzuki
Jl. Kota Bambu Utara II
RT.002/04
Kel. Kota
Bambu Utara
SIM
C
54 Ibnu Hasim
Jl. Kota Bambu Utara II
RT.007/06
Kel. Kota
Bambu Utara
SIM
C
55
Muhammad
Firmansyah
Jl. H. Saili RT.005/04
Kemanggisan Kec. Palmerah
SIM
C
56
Moh.
Suparno
Jl. H. Taisir RT.002/12
Palmerah Kec. Palmerah
SIM
A
57 Irwan Jl. Kota Bambu Sltn RT.007/07 Kec. Palmerah
SIM
A
58
Rifki Saputra Jl. At-Taqwa I/16 RT.012/03 Kel. Jati Pulo SIM
C
59
Iwan Supriadi Jati Pulo RT.013/07 Kel. Jati Pulo SIM
C
60
Sanin Jl. Petamburan RT.011/04 Kel. Kota
Bambu Sltn
SIM
C
61
Kasnari Jl. H. Saaman No.41 RT.003/06 Kel. Kota
Bambu Sltn
SIM
A
62
Bahjah
Tululia
Kp. Slipi RT.006/04 Slipi Kel. Slipi SIM
C
63
Deni Wibowo Kp. Slipi Jl. W II RT.004/07
Slipi
Kel. Slipi SIM
C
64
Akhmad
Muttaqin
Jl. Taisir Gg. Mucthar No.179
RT.004/11
Kel. Palmerah SIM
C
65
Mustaqim Pakembangan Barat RT.006/04 Kel. Palmerah SIM
A
66
Nessie
Herawati
Jl. Kemanggisan Ilir I No.3
RT.008/07
Kel.
Kemanggisan
SIM
C
67
Awi Kemanggisan Ilir RT.007/07
Kemanggisan
Kel.
Kemanggisan
SIM
C
V. KEC. KEMBANGAN
68 Saman Meruya Selatan RT.004/01
Kel. Meruya
Selatan
SIM
A
69 Raijak Meruya Selatan RT.008/07
Kel. Meruya
Selatan
SIM
C
70 Amit
Srengseng RT.004/02
Srengseng Kel. Srengseng
SIM
A
71 Oma B Satria
Srengseng RT.001/02
Srengseng Kel. Srengseng
SIM
C
72
Nurul
Fajriyah Kp. Bugis RT.009/03
Kel. Kembangan
Sltn
SIM
C
73
Abdul
Rohman Kembangan Utara RT.004/08
Kel. Kembangan
Sltn
SIM
C
74 Jani Anjani Jl. KH. Saanan RT.004/02
Kel. Kembangan
Utr
SIM
C
75 Fahrul Sani Kp. Baru RT.006/10
Kel. Kembangan
Utr
SIM
C
76 Lili Jl. Lapangan Merah RT.006/03 Kel. Joglo
SIM
A
77
Wulan
Novianti
Maulana
Jl. Musyawarah Raya
RT.005/02 Kel. Joglo
SIM
C
78
Syarif
Hidayatullah
Kp. Sanggrahan RT.001/06
Meruya Utara
Kel. Meruya
Utara
SIM
C
79 Sayudi Jl. Raya Joglo RT.011/02 Joglo
Kel. Meruya
Utara
SIM
C
VI. KEC. TAMBORA
80 Anan Jl. Kalianyar RT.006/06 Kec. Tambora
SIM
A
81 Ferry
Jl. Kalianyar III No.18
RT.010/01 Kec. Tambora
SIM
A
82
Bagus
Cahaya
Syafarudin Jl. Kalianyar RT.010/02 Kec. Tambora
SIM
C
83
Jajang
Sanjaya
Tanah Sereal XVII Gg. Pucuk
III No.13 RT.005/08
Kel. Tanah
Sereal
SIM
C
84
Abdul
Djaelani
Jl. Tanah Sereal XII/35
RT.006/01
Kel. Tanah
Sereal
SIM
C
85 Sutrisno
Jl. Sawah Lio IV Dalam
RT.004/06
Kel. Jembatan
Lima
SIM
C
86 Andry Jl. Kiara I No.24 RT.006/05
Kel. Jembatan
Lima
SIM
C
87
Endang
Juhaeri Kp. Krendang RT.012/07 Kel. Duri Utara
SIM
A
88 Bambang Jl. Duri Utara III RT.002/08 Kel. Duri Utara SIM
Susilo C
89
Yuni
Hermiyati
Eka Putri
Komp. Kodam Jaya K-42
RT.010/06 Kel. Tambora
SIM
C
90
Muhammad
Rafiq Pedongkelan RT.001/06 Kel. Tambora
SIM
C
91
Syarif Ahmad
Alam Jl. Jembatan II Barat RT.005/10 Kel. Angke
SIM
C
92 Atik Juarsih
Rusun Tambora Lt.II No.19
RT.009/11 Kel. Angke
SIM
C
93 Sri Rezeki Duri Bangkit RT.009/09
Kel. Jembatan
Besi
SIM
C
94 Kamajaya Jl. Duri Baru RT.003/05
Kel. Jembatan
Besi
SIM
C
95
Riza Surya
Putrawan Jl. Kalianyar II RT.012/01 Kel. Kalianyar
SIM
C
96 Subhan
Jl. Tambora I No.11A
RT.003/03 Kel. Kalianyar
SIM
A
97 Sutarli Jl. Kampung Janis RT.004/09 Kel. Pekojan
SIM
C
98 Tri Jerianto
Jl. Pekojan III Gg.IV
RT.005/09 Kel. Pekojan
SIM
C
99 Juheri Jl. Krendang Timur RT.004/03 Kel. Krendang
SIM
C
100
Ahmad
Paelani Jl. Krendang Selatan RT.008/08 Kel. Krendang
SIM
C
101 Ika Sri Yanti
Kembangan Utr RT.006/02
Kembangan Utr
Kel. Duri
Selatan
SIM
C
102 Syahroni
Kp. Duri Gg. Gerindo IV No.5
RT.008/04
Kel. Duri
Selatan
SIM
C
103
Omod
Widodo
Jl. Tiang Bendera V RT.004/03
Roa Malaka Kel. Roa Malaka
SIM
C
104 Kasmari
Jl. Tiang Bendera Raya
RT.003/03 Roa Malaka Kel. Roa Malaka
SIM
C
VII. KEC. KALIDERES
105
Roni
Syahputra Kp. Bali RT.004/04 Kalideres Kel. Kalideres
SIM
C
106
Encep
Hidayatullah Kalideres RT.011/01 Kalideres Kel. Kalideres
SIM
C
107
Trisno Bin
Wardaya Jl. Lingkungan III RT.003/03 Kec. Kalideres
SIM
C
108
Muhammad
Arif Kp. Bali RT.003/04 Kalideres Kec. Kalideres
SIM
C
109
Khusnul
Hudan Jl. Ambon No.13 RT.008/02 Kec. Kalideres
SIM
C
110 Suwondo
Jl. Menceng Komp.RT.004/04
Tegal Alur Kel. Tegal Alur
SIM
C
111 Risan
Jl. Lingkungan III RT.012/03
Tegal Alur Kel. Tegal Alur
SIM
C
112 Jahari
Jl. Satu Maret Kp. Bulak
Simpul RT.008/04 Kel. Pegadungan
SIM
C
113 Buang
Kp. Maja RT.003/02
Pegadungan Kel. Pegadungan
SIM
C
114
Kholil
Mawardi Kp. Gaga RT.005/09 Semanan Kel. Semanan
SIM
C
115 Mulyadi
Kp. Pangkalan RT.004/02
Semanan Kel. Semanan
SIM
C
116 Sri Purwanti Jl. Prepedan RT.010/09 Kamal Kel. Kamal
SIM
C
117 Iin Indrianah
Jl. Kb. Kelapa RT.001/02
Kamal Kel. Kamal
SIM
C
VIII. KEC. CENGKARENG
118 Nata Samat Jl. Fajar Baru Utr RT.006/08
Kel. Cengkareng
Timur
SIM
C
119 Aris
Jl. Kp. Utan Bahagia
RT.007/08
Kel. Cengkareng
Timur
SIM
A
120 M. Nurjaya S
Jl. Rawa Bengkel RT.001/07
Cengkareng Barat
Kec.
Cengkareng
SIM
C
121 Mudyantoro
Kp. Kresek RT.002/12 Duri
Kosambi
Kec.
Cengkareng
SIM
C
122
Yanmar
Permadi
Jl. Kapuk Gg Waras RT.010/11
Kapuk
Kec.
Cengkareng
SIM
C
123
Sony
Andrean Syah Kapuk RT.008/03 Kapuk Kel. Kapuk
SIM
C
124
Sanu
Oktavianu
Kapuk Rawa Gabus RT.008/11
Kapuk Kel. Kapuk
SIM
C
125 Samsudin
Rawa Buaya RT.001/07 Duri
Kosambi
Kel. Rawa
Buaya
SIM
C
126 Nasuki
Jembatan Gantung RT.005/08
Kedaung Kaliangke
Kel. Rawa
Buaya
SIM
C
127
Huttal
Halomoan N
Jembatan Gantung RT.007/08
Kedaung Kaliangke
Kel. Kedaung
Kaliangke
SIM
A
128 Rahmat Fauzi
Kp. Poglar RT.001/01 Kedaung
Kaliangke
Kel. Kedaung
Kaliangke
SIM
C
129 Surnadi
Jl. Merpati I RT.005/06
Cengkareng Barat
Kel. Cengkareng
Barat
SIM
C
130
Ahmad
Ubaidillah
Jl. Pulo Harapan Indah
RT.011/10 Ceng. Brt
Kel. Cengkareng
Barat
SIM
C
131 Surya
Jl. Pondok Randu RT.013/02
Duri Kosambi
Kel. Duri
Kosambi
SIM
C
132
Achmad
Chudori
Jl. Cemara RT.005/08 Duri
Kosambi
Kel. Duri
Kosambi
SIM
C
IX. TINGKAT KOTA
JAKBAR
133 Salur
Kembang Kerep RT.002/02
Kembangan Sltn
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
134 Mamad
Kembangan Utara RT.008/02
Kembangan Utr
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
135 Ahmad
Meruya Utara RT.005/10
Meruya Utara
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
136
Nandar
Hermawan
Jl. H. Mading RT.007/02
Kembangan Utara
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
137 Makum
Kembangan Utara RT.008/02
Kembangan Utr
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
138 Nisan
Kembangan Utara RT.008/02
Kembangan Utr
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
139 Mardani
Kembangan Utara RT.007/02
Kembangan Utr
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
140 Nuraeni
Jl. Kemanggisan Ilir RT.002/08
Kemanggisan
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
141 Abdul Gani Joglo RT.003/02 Joglo
Kota Jakarta
Barat
SIM
A
142 Ruslani Joglo RT.003/02 Joglo
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
143 Murwanto
Kp. Utan Bahagia No.1 B
RT.011/07 Ceng Tmr
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
144
Azka
Ahsanur Reza
Jl. Manunggal No.6 RT.006/07
Meruya Selatan
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
145 Sutisna
Jl. Padamulya RT.008/09
Angke
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
146
Khusnul
Khotimah
Pd. Kacang Prima RT.012/08
Pd Kacang Prima
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
147 Sabaryanto
Kp. Sanggrahan RT.011/06
Meruya Utara
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
148
Andri
agustian Kp. Sabi RT.001/02 Bencongan
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
149 Busron
Jl. Mekarsari Raya Blok I/11
RT.004/12
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
150 Suripto Kembangan Selatan RT.001/02
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
151 Abdul Aziz
Jl. H. Kelik RT.004/08 Kelapa
Dua
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
152 Dede Yusup
Kembangan Utara RT.007/02
Kembangan Utr
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
153
Ence
Sulaeman
Jl. Meruya Utara RT.004/01
Meruya Utara
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
154
Farhan
Bukhori
Jl. Kedoya Selatan RT.001/04
Kedoya Selatan
Kota Jakarta
Barat
SIM
A
155 Munawir Kembangan
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
156
Riswar Nur
Sandi/Aris
Jl. Budi II Dalam RT.005/12
Kebon Jeruk
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
157 Wartoni Joglo RT.005/02
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
158
Hadiah
Turrahmah
Jl. Prepedan RT.004/13 Tegal
Alur
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
159 Mukhobir Jl. Kp. Ps. Minggu RT.004/01 Kota Jakarta SIM
Kemb. Sltn Barat A
160 Zaki Mufti
Jl. Kp. Buaran RT.005/08
Kalideres
Kota Jakarta
Barat
SIM
A
161
Yayan
Mulyadi
Jl. Terate VII No.16 RT.002/04
Jembatan Lima
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
162
Ibnu Thabrani
A.R
Jl. Tanjung Pura V No.40
RT.002/05
Kota Jakarta
Barat
SIM
A
163 Afdel Deryan
Pesing Koneng RT.014/08
Kedoya Utara
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
164 Muslim
Pesing Koneng RT.014/08
Kedoya Utara
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
165 Nurjaya
Kembangan Kerep RT.002/02
Kemb. Sltn
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
166
Nida
Khoriyah
Kp. Gunung RT.005/08 Duri
Kosambi
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
167 Bastian
Kp. Pisangan RT.007/03
Penggilingan
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
168
Risa
Muthmainnah
Rizal
Jl. Al Khoirot RT.003/08 No.19
Kembangan Utara
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
169 Nia Kurnia
Jl. Wuluh V RT.007/04 Kota
Bambu Utara
Kota Jakarta
Barat
SIM
A
170
Wahid
Hasyim
Jl. Karyawan III RT.002/09
Karang Tengah
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
171
Raden
Syaifulloh
Jl. Karyawan III No.39
RT.002/09 Karang Tengah
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
172 Suherman
Jl. Masjid Darul Falah
RT.013/03 Petukangan Utara
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
173 Supiana
Jl. Palma Raya Ujung
RT.019/04 Kedoya Selatan
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
174 Munawar
Jl. Taman Kedoya Baru No.28
RT.001/04 Kedoya Sltn
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
175 Safiyudin
Kedoya Baru RT.001/04
Kedoya Selatan
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
176 Edy
Kedoya Selatan RT.019/04
Kedoya Selatan
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
177
Djuanda
Ashari
Jl. Padamulya No.41 A
RT.008/09 Angke
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
178 Hasbaullah
Kp. Centiga RT.001/02
Kembangan Sltn
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
179
Awaliyah
Hijriyah
Jl. Darma Bhakti RT.006/10
Cengkareng Brt
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
180 Royani Kp. Duri RT.001/07 Duri Kepa
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
181 Mustikawati
Jl. Pajajaran Raya No.29
RT.003/21 Bencongan
Kota Jakarta
Barat
SIM
A
182 Aryati, S.Pd
Jl. Cipinang Muara II
RT.005/03 Jatinegara
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
183 Wafa Jl. Y. Cipinang Muara Kota Jakarta SIM
RT.005/03 Jatinegara Barat C
184
Heri
Supriyadi
Jl. Karyawan III/42 RT.003/09
Karang Tngh
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
185 Jakariya
Jl. Karyawan II RT.002/05
Karang Tengah
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
186
Rian Dwi
Anggoro Jl. Karyawan Karang Tengah
Kota Jakarta
Barat
187 -
188 -
189 -
190 Imam Puri
Pondok Bahar Permai CC/29
RT.006/03
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
191 Ayi Juleha
Jl. Dharma Wanita IV
RT.010/01
Kota Jakarta
Barat
SIM
A
192
Handi
Ferdiyansyah
Meruya Selatan RT.006/07
Meruya Sltn
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
193
Agus
Widianarti
Jl. Galunggung Raya No.38
RT.003/20
Kota Jakarta
Barat
SIM
A
194
Bayu Okta
Nursalam
Meruya Selatan RT.008/07
Meruya Selatan
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
195 Romelih
Kembang Kerep RT.002/02
Kembangan Sltn
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
196 Machfud Teo
Kembangan Utr RT.009/02
Kembangan Utr
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
197 Hasbullah
Jl. Kalianyar RT.009/05 Kel.
Kalianyar
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
198
Oki Wahyu
Saputra
Jl. Kayu Manis II Barat No.48
RT.019/02
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
199 Ita Konita
Kembangan Utr RT.003/08
Kembangan Utr
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
200 Satiri
Kembangan Pulo RT.006/01
Kemb. Sltn
Kota Jakarta
Barat
SIM
C
JUMLAH 199