PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN...

69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN METODE STP (SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING) TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ahli Madya Program Studi D-3 Perpajakan Disusun Oleh : Yulya Ekawati F3406070 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN...

Page 1: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN

METODE STP (SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING)

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Ahli Madya Program Studi D-3 Perpajakan

Disusun Oleh :

Yulya Ekawati

F3406070

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

ABSTRAKSI

YULYA EKAWATI

F3406070

“TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN

METODE STP”

Pajak restoran merupakan salah satu sumber PAD. Pajak restoran adalah pajak

atas pelayanan restoran. Sektor pajak merupakan sumber pendapatan yang sangat

penting dalam upaya pembiayaan pembangunan. Semakin efektif pemungutan pajak

restoran akan semakin besar kontribusi pajak restoran terhadap pajak daerah. Hal ini

dikarenakan semakin banyaknya jumlah rumah makan/restoran yang berada di kota

Surakarta. Masalah yang akan di bahas dalam tugas akhir adalah bagaimana

penetapan target pajak restoran guna meningkatkan PAD kota Surakarta dengan

menggunakan Metode STP, apa yang membedakan Metode STP dengan Metode

Programming, Implikasi yang terjadi dengan diterapkannya Metode STP tersebut.

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa menjalankan pengawasannya,

pemerintah mencoba menggunakan Metode STP dengen membentuk tim audit untuk

melakukan pemeriksaan pajak dalam hal memenuhi kewajiban perpajakannya.

Dengan menggunakan Metode STP diharapkan dapat memperoleh suatu kebenaran

atas laporan penghasilan wajib pajak yang diperiksa sehingga dapat dicapai hasil

yang optimal. Pemeriksaan merupakan interaksi antara pemeriksa pajak dengan wajib

pajak yang dalam hal ini dibutuhkan sikap positif dari wajib pajak sehingga

pelaksanaan pemeriksaan lebih efektif.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberi saran kepada dinas pendapatan

daerah kota Surakarta untuk memberikan hukuman perpajakan sebagai konsekwensi

wajib pajak yang melanggar peraturan daerah dan memanipulasi data-data restoran

serta awasi penggunaannya sebagai bentuk tanggung jawab transparasi kepada rakyat.

Page 3: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

ABSTRACT

YULYA EKAWATI. S

F3406070

ESTABLISHMENT TARGET OF RESTAURANT TAX TO INCREASE

AUTHENTIC REGIONAL REVENUE OF SURAKARTA WITH APPLYING

STP (SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING) METHOD

Restaurant tax is one of Authentic Regional Revenue sources. Restaurant tax

is a tax collection based on Restaurant services. Tax becomes a very significant part

to cover all cost of development expenses. The effectiveness of restaurant tax

collection will contribute greatly for regional tax revenue. The growth of restaurant

and food stall amounts in Surakarta will prove it. The problem to study in this final

report is how to determine restaurant tax target for increasing Authentic Regional

Revenue of Surakarta by applying STP method, The differences between STP method

and programming method, Implication that may occur within STP application.

The result shown that government in the way to execute monitoring,

attempts to apply STP method by forming auditor team to carry out tax monitoring

that enable to examine and raise tax compliance of assesable person in order to fullfil

their obligations. The application of STP method is expected to obtain an authentic

upon an assesable revenue report that's being examined, so optimized result can be

achieved. Monitoring is an interactial between tax auditor and assesable person, that

requires cooperative behaviour between both of them to enforce monitoring

effectiveness.

Based on result of the study, the author would like to suggest Office of

Regional Revenue to execute tax punishment as a consequence of violation and

manipulation of restaurant data, also to monitor implementation of tax revenue as a

responsibility to public

Keyword : culinary, local original revenue, tax, STP

Page 4: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Page 5: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Page 6: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

MOTTO

Berjalanlah…….Karena berhenti itu sebuah ketakutan dan melihat terus ke kota masa silam adalah sebuah kebodohan Sesungguhnya orang yang berhasil itu akan mengoreksi kesalahan-kesalahan masa lalu dan akan berbuat lebih baik di masa yang akan datang Jadilah dirimu sendiri , walaupun dirimu tak sempurna Kesempatan emas yang kau cari adalah dirimu sendiri. Bukan lingkunganmu, bukan keberuntungan/peluang, atau menolong seseorang, tapi dalam dirimu sendiri

Page 7: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk: Kedua orang tuaku yang selalu memberikan nasehat, semangat, cinta, dan

doanya. Seseorang yang selalu setia menemaniku. Teman-teman Perpajakan A&B 2006 Almamaterku

Page 8: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala Puji hanya milik ALLAH SWT Rabb semesta alam, karena dengan

rahmat serta karunia-Nya diberikan kemudahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir

yang berjudul “TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA

MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA

DENGAN METODE STP (SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING)”

sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Perpajakan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini

masih, jauh dari sempurna, oleh karena keterbatasan pengetahuan, waktu, dan

pengalaman penulis yang masih banyak kekurangan. Semoga Tugas Akhir ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya serta pihak-

pihak yang berkepentingan dalam Tugas Akhir ini.

Terlepas dari kekurangan penulis, penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan

berjalan baik tanpa bimbingan, dorongan, pengarahan, bantuan yang bersifat materi

maupun non materi dari berbagai pihak sehinngga tersusunlah Tugas Akhir

ini.Dengan segala kerendahan hati yang dimiliki, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si, Ak selaku Ketua Program Jurusan D-3

Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Anas Wibawa, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang

dengan sabar memberi arahan dan langkah dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Page 9: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

6. Bapak Kepala DIPENDA Kotamadya Dati II Surakarta beserta karyawannya yang

telah bersedia memberikan data dan keterangan yang diperlukan dalam penulisan

Tugas Akhir ini.

7. Terima kasih khusus saya ucapkan kepada Ibu Tatik yang telah membantu dalam

penulisan tugas ahkir dengan meminjami buku-buku yang saya butuhkan.

8. Bapak dan Mamah terkasih yang dengan sabar memberikan dorongan, moral,

semangat, serta doanya dan dukungan materi yang sangat berarti.

9. LovelyQ…….thanks ya dah nemenin hari-hariku dalam menyelesaikan tugas

akhir,,walaupn jarang sih…!!Tp gak apa2 kamu tetep yang terbaik buatku.

10. Kakak-kakakku yang telah menyemangatiku setiap hari demi terselesainya tugas

akhirku.

11. Cintani……tonggoku,,,,koncoku neng endi-endi, seperjuanganku,,,podo

magange,bareng mangkat brevet,jgn lupain perjuangan kita yang tealh kita lalui

bersama.

12. Sinyo,anis,fatimah,vida,jangan lupa kabarnya kalo mo nonton bioskop

lhow………..tenang ja ntar yg antre aku dech…!!!

13. ZzZztttt…….kapan kita must have bareng lagi??????????

14. Na2Soly jangan mpe putus ya persahbatan kita…lagian kan rumah kita jg

deket??ayo kita bernarsis ria….!!

15. Cah-cah pajak, Cintani, Shinta bude, Faat singo, Indah tuyul, Rizky totit, Sumanto

bedu, Yoahnes emon, Jenk angga, yang telah bersama-sama berjuang untuk

menimba ilmu di Dipenda.

16. iblizz, dewi, dian, lina pertahankan gank kalian dan jgn lupa dengan sahabatmu

ini ya!

17. Temen-temenku Pajak A&B 2006 yang telah memberikan dukungan,kritik,saran

yang bermanfaat,dan terus jalin persahabatan kita selamanya.

18. AD 2109 EH “Jupiterku Tersayang” yang dengan setia mengantarku kemana-

mana walau panas menyengat dan hujan menghadang.

19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada penulis dalam menyusun

Tugas akhir ini.

Page 10: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Semoga semua bantuan Bapak/Ibu/Saudara yang telah diberikan kepada

penulis mendapat berkah dari Allah SWT, Amin ya robbal alamin………….

Surakarta, 21 Juli 2009

YULYA EKAWATI S

Page 11: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

ABSTRAK ....................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................................. 1

1. Sejarah Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta ................... 1

2. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Pendapatan

Daerah Kota Surakarta ............................................................. 4

3. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota

Surakarta ................................................................................... 5

4. Deskripsi Tugas Jabatan Struktural .......................................... 9

5. Tata Kerja Dipenda................................................................... 14

6. Visi dan Misi Dipenda .............................................................. 15

Page 12: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

B. LATAR BELAKANG MASALAH .............................................. 15

C. PERUMUSAN MASALAH ......................................................... 20

D. TUJUAN PENELITIAN ............................................................... 20

E. MANFAAT PENELITIAN ........................................................... 21

BAB II. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teori .............................................................................. 23

1. Pengertian Pajak ....................................................................... 23

2. Pajak Daerah ............................................................................. 30

3. Tinjauan Umum tentang Pajak Restoran .................................. 32

B. Analisis dan Pembahasan .............................................................. 35

1. Pengertian Metde STP .............................................................. 36

2. Perbedaan Metode STP dengan Metode Programming ............ 42

3. Pengaruh Metode STP terhadap Pemungutan dan Pengenaan

Pajak Restoran .......................................................................... 46

BAB III. TEMUAN

A. KELEBIHAN ................................................................................ 49

B. KELEMAHAN.............................................................................. 50

BAB IV. PENUTUP

A. KESIMPULAN ............................................................................. 51

B. SARAN ......................................................................................... 53

Page 13: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah

Kota Surakarta .................................................................................................. 8

Page 15: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

Tabel II.1 Penggolongan dan Jumlah Restoran Tahun 2008 .............................. 37

Tabel II.2 Penggolongan Kelas Restoran Berdasarkan Fasilitas ........................ 38

Tabel II.3 Target dan Realisasi Pendapatn Daerah Tahun Anggaran 2008 ........ 39

Tabel II.4 Contoh Perhitungan Pajak Restoran dengan Metode STP dan Metode

Programming pada Tahun 2008 .......................................................................... 41

Tabel II.5 Tingkat Kenaikan Penerimaan Pajak Restoran Tahun 2005 sampai dengan

2008 .................................................................................................................... 47

Page 16: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

1. Sejarah Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta

Sejarah Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Dati II Surakarta tentunya

tidak dapat dipisahkan dengan sejarah daerah Surakarta sebagai wilayah

pemerintahan otonom. Penetapan Pemerintah tanggal 15 Juli 1946 Nomor

16/S-D Daerah Surakarta untuk sementara ditetapkan sebagai Daerah

Karesidenan dan dibentuk Daerah Baru dengan nama Kota Surakarta.

Peraturan yang telah ada tersebut kemudian disempurnakan melalui

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1947 yang menetapkan Haminte Kota

Surakarta, waktu itu terdiri dari 5 wilayah kecamatan dan 44 kelurahan.

Pelaksana teknis pemerintahan Haminte Kota Surakarta terdiri dari jawatan-

jawatan. Jawatan yang dimaksud adalah Jawatan Sekretariat Umum, Jawatan

Keuangan, Jawatan Pekerjaan Umum, Jawatan Sosial, Jawatan Kesehatan,

Jawatan Perusahaan, Jawatan P.D.&K, Jawatan Pamong Praja, dan Jawatan

Perekonomian. Jawatan Keuangan ini merupakan lembaga yang mengurusi

penerimaan pendapatan daerah yang antara lain adalah pajak daerah.

Berdasarkan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara

(DPRDS) Kota Besar Surakarta Nomor 4 Tahun 1956 tentang perubahan

struktur pemerintahan, maka Jawatan Sekretariat Umum diganti menjadi

Dinas Pemerintahan Umum. Dinas Pemerintahan Umum ini terdiri dari:

Page 17: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

1. Urusan Sekretariat Umum

2. Urusan Sekretariat DPRD

3. Urusan Kepegawaian

4. Urusan Pusat Perbendaharaan (dahulu masuk Jawatn Keuangan)

5. Urusan Pusat Pembukuan (dahulu masuk Jawatan Keuangan)

6. Urusan Pusat pembelian dan perbekalan

7. Urusan Pajak (dahulu masuk Jawatan Keuangan)

8. Urusan Perumahan

9. Urusan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil (dahulu masuk

Jawatan Pamong Praja)

10. Bagian Penyelesain Golongan Kecil (dahulu masuk Jawatan Pamong

Praja)

11. Urusan Perundang-undangan

Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Kepala Daerah Kotamadya

Surakarta tanggal 23 Februari 1970 nomor 259/X.10/Kp.70 tentang Struktur

Organisasi Pemerintahan Kotamadya Surakarta. Dinas Pemerintahan Umum

Urusan Pajak diganti menjadi Bagian Pajak. Pada Tahun 1972, Bagian Pajak

itu dihapus berdasarkan Surat Keputusan Walikota Kepala Daerah Kotamadya

Surakarta tanggal 30 Juni 1972 nomor 163/Kep./Kdh.IV/Kp.72 tentang

penghapusan Bagian Pajak dari Dinas Pemerintahan Umum karena bertalian

dengan pembentukan Dinas Pendapatan Daerah yang dibentuk berdasarkan

Surat Keputusan Walikota Kepala Daerah Kotamadya Surakarta tanggal 30

Juni 1972 nomor 162/Kdh.IV/Kp.72. Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah

Page 18: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Kotamadya Surakarta nomor 162/Kdh.IV/Kp.72. Letak Dinas Pendapatan

Daerah Kotamadya Dati II Surakarta adalah di Jalan Jenderal Soedirman No.

2 Surakarta.

Berdasarkan Undang-Undang Darurat No. 11 tahun 1957 tentang Pajak

Daerah, terdapat 13 macam pajak daerah Kotamadya Surakarta yang

wewenang pemungutan dan pengelolaannya ditugaskan kepada Dinas

Pendapatan Daerah, waktu itu baru ada 5 macam Pajak Daerah yang

dijalankan dan telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah, yaitu:

1. Pajak Pertunjukan yang diatur dalam Peraturan Daerah No. 1 tahun 1972.

2. Pajak Reklame yang diatur dalam Peraturan Daerah No. 11 tahun 1971.

3. Pajak Anjing yang diatur dalam Peraturan Daerah No. 4 tahun 1953.

4. Pajak Penjualan Minuman Keras yang diatur dalam Peraturan Daerah No.

4 tahun 1972.

5. Pajak Kendaraan Tidak Bermotor yang diatur dalam Peraturan Daerah No.

12 tahun 1971.

Di samping 5 macam Pajak tersebut, Dipenda juga bertugas mengelola

Pajak Negara yang diserahkan kepada daerah, yaitu:

1. Pajak Potong Burung yang diatur dalam Peraturan Daerah No. 6 tahun

1959.

2. Pajak Pembangunan I yang diatur dalam Peraturan Daerah No. 8 tahun

1960.

3. Pajak Bangsa Asing yang diatur dalam Peraturan Daerah No. 1 tahun

1970.

Page 19: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

4. Pajak Radio yang diatur dalam Peraturan Daerah No. 5 tahun 1971.

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 lahirlah

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor:363 tahun 1977 tentang Pedoman

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. Sebagai

pelaksanaannya maka dalam rangka peningkatan daya guna dan hasil guna

Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II sebagai aparat pemupukan Pendapatan

Daerah Tingkat II perlu adanya pembenahan aturan-aturan yang sudah

berlaku. Terbit Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: KUPD 7/12/41-101

tahun 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan

Daerah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II.

Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 26 Mei 1988 No. 473-442

tentang Sistem dan Prosedur Perpajakan, Retribusi Daerah dan Pendapatan

Daerah Lainnya, pembagian tugas dan fungsi adalah pendataan, penetapan,

pembukuan dan seterusnya. Sistem dan Prosedur tersebut dikenal dengan

sebutan MAPATDA (Manual Pendapatan Daerah). Setelah sistem itu

diujicobakan kemudian ditetapkan di Kotamadya Surakarta dan kemudian

dituangkan dalam Peraturan Daerah No. 6 tahun 1990 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II Surakarta.

2. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah

Dinas Pendapatan Daerah (DIPENDA) Kota Surakarta adalah unsur

pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pendapatan daerah, yang dipimpin

oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab

Page 20: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

kepada Walikota Surakarta. Dipenda Kota Surakarta mempunyai tugas pokok

seperti tercantum dalam Peraturan Daerah (Perda) No. 6 Tahun 1990 pasal 3,

yaitu melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang

pendapatan daerah dan tugas-tugas lainnya yang diserahkan Walikota

Surakarta kepadanya.

Fungsi DIPENDA antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:

a. melakukan urusan tata usaha,

b. penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan,

c. melakukan pendaftaran dan pendataan Wajib Pajak dan Wajib Retribusi

Daerah,

d. pelaksanaan perhitungan, penetapan dan angsuran pajak dan retribusi,

e. pengelolaan pembukuan penerimaan pajak, retribusi dan pendapatan lain,

f. pelaksanaan penagihan atas keterlambatan pajak, retribusi dan jenis

pendapatan lain,

g. penyelenggaraan penyuluhan,

h. pembinaan jabatan fungsional,

i. pengelolaan Cabang Dinas.

3. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta

Struktur organisai yang baik perlu diterapkan untuk mempermudah dalam

pengawasan management agar pelaksanaan suatu kegiatan dapat berjalan

dengan lancar. Adapun tujuan disusunnya struktur organisasi adalah untuk:

Page 21: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

a. mempermudah pelaksanaan tugas dan pekerjaan,

b. mempermudahkan pimpinan dalam mengawasi pekerjaan bawahan,

c. mengkoordinasi kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan,

d. menentukan kedudukan seseorang dalam fungsi dan kegiatan, sehingga

mampu menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya.

Adapun susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta

sebagai berikut ini:

a. Kepala Dinas

b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari:

1) Sub Bagian Umum,

2) Sub Bagian Kepegawaian,

3) Sub Bagian Keuangan.

c. Sub Dinas Bina Program, terdiri dari:

1) Seksi Perencanaan,

2) Seksi Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan.

d. Sub Dinas Pendaftaran, Pendataan, dan Dokumentasi terdiri dari:

1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan,

2) Seksi Dokumentasi dan Pengolahan Data.

e. Sub Dinas Penetapan, terdiri dari:

1) Seksi Perhitungan,

2) Seksi Penerbitan Surat Ketetapan,

3) Seksi Angsuran.

Page 22: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

f. Sub Dinas Pembukuan, terdiri dari:

1) Seksi Pembukuan Penerimaan,

2) Seksi Pembukuan Persediaan.

g. Sub Dinas Penagihan, terdiri dari:

1) Seksi Penagihan dan Keberatan,

2) Seksi Pengelolaan Penerimaan Sumber Pendapatan Lain.

h. Cabang Dinas, terdiri dari:

1) Cabang Dinas Pendapatan Daerah I meliputi Kecamatan Banjarsari,

2) Cabang Dinas Pendapatan Daerah II meliputi Kecamatan Jebres dan

Kecamatan Pasar Kliwon,

3) Cabang Dinas Pendapatan Daerah III meliputi Kecamatan Laweyan

dan Kecamatan Serengan,

i. Jabatan Fungsional

Page 23: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

GAMBAR I.1 BAGAN ORGANISASI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA

KEPALA DINAS

Drs. Anung Indro. S,MM

NIP. 500 086 085 / IV b

SEKRETARIAT

Drs. Triyana , MM

NIP. 500 100 858 / IV a

JABATAN FUNGSIONAL

1. Pranata Komputer

2. Arsiparis

3. Pustakawan

4. Auditor

5. Pemeriksa Pajak

KA.SUB.BAG

UMUM & KEPEGAWAIAN

Retno Dwi Hastuti, SH.MM

NIP. 010 254 036 / III d

KA.SUB.BAG

KEUANGAN

Sri Widyaningsih, SE

NIP. 500 082 960 / III c

KA.SUB.BAG. PERENCANAAN

EVALUASI DAN

PELAPORAN

Erni Susiatun, SH, MSi

NIP. 010 247 080 / III d

KA.BID DAFDA &

DOKUMENTASI

Drs. Hari Prihatno

NIP. 010 227 545 / IV b

KA.BID

PENETAPAN

Dra. Tri Tunggal Lestari

NIP. 010 115 531

/ IV b

KA.BID

PENAGIHAN

Dra. Sukriyah

NIP. 500 082 681 / IV b

KA.BID

ANGGARAN

Kentis Ratnawati, SH.MM

NIP. 010 115 531 / IV a

KA.BID

PERBENDAHARAAN

Budiarjo, SE

NIP. 500 075 490 / III d

KA.BID

AKUNTANSI

Drs. Djoko Sutianto, MM

NIP. 500 091 028 / IV a

KA.BID

ASET

Nuning Sri Sulistyaningsih, SH

NIP. 500 085 458 / III d

SEKSI PENDAFTARAN &

PENDATAAN

Dra. Dirghahesti Karsono, MM

NIP. 500 095 044 / IV a

SEKSI PERHITUNGAN

Henry Tristyanto, Bckn

NIP. 500 075 491 / III c

SEKSI DOKUMENTASI &

PENGOLAHAN DATA

Yohanes Pramono, SH.M.Si

NIP. 500 091 330 / III d

SEKSI PENERBITAN

SURAT KETETAPAN

DraYanuar Indriati setia S,MM

NIP. 010 227 545 / IV a

SEKSI PENAGIHAN &

KEBERATAN

Kinkin Sultanul H, SH.MM

NIP. 500 101 502 / III d

SEKSI PENGELOLAAN

PENER SUMBER PDPT

LAIN

Dra. Endang Murdiastuti

NIP. 500 098 911 / III d

SEKSI

ANGGARAN I

Dra. Yuliatni Dyah D

NIP. 500 098 226 / III d

SEKSI

ANGGARAN II

Budi Murtono,SE

NIP. 500 105 763 / III c

c

SEKSI

PERBENDAHARAAN I

Sri Rejeki SK,SE.MM

NIP. 500 061 590 / III c

SEKSI

PERBENDAHARAAN II

Endang Sri Wahyuni, SE.MM

NIP. 500 078 982 / III d

SEKSI

AKUNTANSI I

Kurnia Widiyanto, SE

NIP. 500 105 762 / III c

KA.BID

AKUNTANSI II

Sri Hastuti, SE.

NIP. 500 106 832 / III c

SEKSI

PERENCANAAN ASET

Nunuk Mari Hastuti, SH

NIP. 010 253 536 / III d

SEKSI

PENGELOLAAN ASET

Djoko Maryadi , SE

NIP. 010 174 727 / III d

UPTD II

Taufik Surya D, SE.MM

NIP. 380 051 163 / III d

UPTD III

Eny Yuliarsi, SE

NIP. 050 148 820 / III d

UPTD I

Drs. Sri Idayatno

NIP. 380 050 582 / III d

8

Page 24: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

4. Deskripsi Tugas Jabatan Struktural

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di

bidang pendapatan daerah.

b. Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan

administrasi umum, perijinan, kepegawaian dan keuangan sesuai

dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

Bagian Tata Usaha, terdiri dari:

1) Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan surat

menyurat, kearsipan, penggandaan, administrasi perijinan,

perjalanan dinas, rumah tangga, pengelolaan barang inventaris,

pengaturan penggunaan kendaraan dinas dan perlengkapannya,

hubungan masyarakat serta Sistem Jaringan Dokumentasi dan

Informasi Hukum.

2) Sub Bagian Kepegawaian

Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan adminstrasi kepegawaian.

3) Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan administrasi keuangan.

Page 25: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ii

c. Sub Dinas Bina Program

Kepala Sub Dinas Program mempuyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana strategis dan program kerja tahunan Dinas,

mengadakan monitoring dan pengendalian serta evaluasi dan pelaporan

sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

Sub Dinas Bina Progam, terdiri dari:

1) Seksi Perencanaan

Seksi Perencanaan mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah

dan menyajikan data sebagai bahan penyusunan rencana strategis

dan program kerja tahunan Dinas.

2) Seksi Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan

Seksi Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas

melaksanakan monitoring dan pengendalian, analisa dan evaluasi

data serta menyusun laporan hasil pelaksanaan rencana strategis

dan program kerja tahunan Dinas.

d. Sub Dinas Pendaftaran, Pendataan, dan Dokumentasi

Kepala Sub Dinas Pendaftaran, Pendataan, dan Dokumentasi

mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan dan bimbingan di

bidang pendaftaran dan pendataan serta dokumentasi dan pengolahan

data sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala

Dinas.

Page 26: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

iii

Sub Dinas Pendaftaran, Pendataan, dan Dokumentasi, terdiri dari:

1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan

Seksi Pendaftaran dan Pendataan mempunyai tugas melaksanakan

pendaftaran, pendataan dan pemeriksaan di lapangan terhadap

Wajib Pajak Daerah (WPD) dan Wajib Retribusi Daerah (WRD).

2) Seksi Dokumentasi dan Pengolahan Data

Seksi Dokumentasi dan Pengolahan Data mempunyai tugas

menghimpun, mendokumentasi, menganalisis dan mengolah data

Wajib Pajak Daerah dan Wajib Pajak Retribusi.

e. Sub Dinas Penetapan

Kepala Sub Dinas Penetapan mempunyai tugas menyelenggarakan

pembinaan dan bimbingan di bidang perhitungan, penerbitan surat

penetapan pajak dan retribusi serta penghitungan besarnya angsuran

bagi pemohon sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh

Kepala Dinas.

Sub Dinas Penetapan, terdiri dari:

1) Seksi Perhitungan

Seksi Perhitungan mempunyai tugas melaksanakan penghitungan

dan penetapan besarnya pajak dan retribusi.

2) Seksi Penebitan Surat Ketetapan

Seksi Penerbitan Surat Ketetapan mempunyai tugas menerbitkan

Surat Ketetapan Pajak (SKP), Surat Ketetapan Retribusi (SKR) dan

surat-surat ketetapan pajak lainnya.

Page 27: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

iv

3) Seksi Angsuran

Seksi Angsuran mempunyai tugas mengolah dan menetapkan

besarnya angsuran pajak daerah dan retribusi daerah.

f. Sub Dinas Pembukuan

Kepala Sub Dinas Pembukuan mempunyai tugas menyelenggarakan

pembinan dan bimbingan di bidang pembukuan penerimaan serta

pembukuan persediaan sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan

oleh Kepala Dinas.

Sub Dinas Pembukuan, terdiri dari:

1) Seksi Pembukuan Penerimaan

Seksi Pembukuan Penerimaan mempunyai tugas menerima dan

mencatat penerimaan, pembayaran serta setoran pajak dan retribusi

yang menjadi kewenangannya.

2) Seksi Pembukuan Persediaan

Seksi Pembukuan Persediaan mempunyai tugas mengelola

pembukuan, penerimaan dan pengeluaran benda berharga.

g. Sub Dinas Penagihan

Kepala Sub Dinas Penagihan mempunyai tugas menyelenggarakan

pembinaaan dan bimbingan di bidang penagihan dan keberatan serta

pengelolaan penerimaan sumber pendapatan lain sesuai dengan

kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

Page 28: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

v

Sub Dinas Penagihan, terdiri dari:

1) Seksi Penagihan dan Keberatan

Seksi Penagihan dan Keberatan mempunyai tugas melaksanakan

penagihan tunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan sumber

pendapatan lainya serta melayani permohonan keberatan dan

penyelesaiannya.

2) Seksi Pengelolaan Penerimaan Sumber Pendapatan Lain

Kepala Seksi Pengelolaan Penerimaaan Sumber Pendapatan Lain

mempunyai tugas mnegumpulkan dan mengolah data sumber-

sumber penerimaan lain di luar pajak daerah dan retribusi daerah

sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

h. Cabang Dinas

Kepala Cabang Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Kepala Dinas pada Cabang Dinas di Kecamatan.

Cabang Dinas, terdiri dari:

1) Cabang Dinas Pendapatan Daerah I meliputi Kecamatan Banjarsari

2) Cabang Dinas Pendapatan Daerah II meliputi Kecamatan Jebres

dan Kecamatan Pasar Kliwon

3) Cabang Dinas Pendapatan Daerah III meliputi Kecamatan

Laweyan dan Kecamatan Serengan

i. JabatanFungsional

Page 29: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

vi

5. Tata Kerja Dipenda

Dalam melaksanakan tugasnya Dipenda Kotamadya Dati II

Surakarta mendapat pembinaan teknis fungsional dari Dinas Pendapatan

Daerah Tingkat I Jawa Tengah. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala

Dinas menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan

simplifikasi., baik dalam lingkungan Dipenda maupun instansi-instansi

lain di luar Dipenda sesuai dengan bidang tugasnya. Kepala Sub Bagian

Tata Usaha, para Kepala Seksi, Kepala Unit Penyuluhan dan Kepala Unit

Pelaksana Teknis Dinas harus menerapkan prinsip-prinsip koordinasi,

integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi sesuai dengan bidang tugasnya

masing-masing.

Kepala Dinas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, para Kepala Seksi

dan Kepala Unit Penyuluhan, bertanggung jawab memberikan

bimbingan/pembinaan kepada bawahannya serta melaporkan hasil-hasil

pelaksanaan tugasnya menurut hierarkhis jabatan masing-masing. Kepala

Sub Bagian Tata Usaha, para Kepala Seksi, Kepala Unit Penyuluhan dan

Kepala Unit Pelaksana teknis Dinas bertanggung jawab kepada Kepala

Dinas. Para Kepala Urusan/Sub Seksi pada Dinas Pendaptan Daerah

bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha/Kepala Seksi

yang membidangi.

Kepala Dinas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan Kepala Seksi di

lingkungan Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Dati II Surakarta

diangkat dan diberhentikan oleh Gurbenur Kepala Daerah Tingkat I Jawa

Page 30: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

vii

Tengah atas usul Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surakarta.

Kepala Urusan, Kepala Sub Seksi dan Kepala Unit Penyuluhan di

lingkungan Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II

Surakarta diangkat dan diberhentikan oleh Walikotamdya Kepala Daerah

Tingkat II Surakarta.

6. Visi dan Misi Dipenda

a. Visi Dipenda

Visi Dipenda adalah mewujudkan peningkatan pendapatan daerah

yang optimal untuk mendukung penyelenggaraan pemerintah

Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta.

b. Misi Dipenda

Misi Dipenda adalah:

1) Menggali sumber pajak dan retribusi tiada henti

2) Meningkatkan pendapatan daerah tiada kenal menyerah

3) Mengutamakan kwalitas pelayanan ketertiban

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Pembangunan adalah suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu

masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasi

proses sosial, ekonomi, dan institusional demi mencapai kehidupan yang serba

lebih baik. Pembangunan itu harus mencerminkan perubahan total suatu

masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan tanpa

Page 31: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

viii

mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan keinginan individual maupun

kelompok-kelompok sosial yang serba lebih baik.

Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat

adil dan makmur yang merata materiil maupun spirituil berdasarkan pancasila

di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan tersebut dicapai

melalui suatu rangkaian program-program pembangunan yang menyeluruh,

terarah, terpadu, dan terus-menerus.

Dilihat dari segi ekonomi, sumber penerimaan negara paling potensial

berasal dari pajak.Kesit Bambang Prakosa (2003: 1), mengidentifikasikan

pajak adalah iuran wajib anggota masyarakat kepada negara karena Undang-

undang dan atas pembayaran tersebut pemerintah tidak memberikan balas jasa

yang langsung dapat diunjuk. Menurut Prof. Dr. P. J. A mengartikan pajak

adalah iuran kepada kas negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh

wajib pajak yang membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak

mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya

adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan

dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintah.

Seiring semakin bertambah besarnya kebutuhan negara, maka negara

tersebut harus mampu meningkatkan pendapatan dalam negeri dengan

mengoptimalkan potensi yang ada dalam negara tersebut. Seperti negara kita

ini yang seharusnya bisa mengoptimalkan potensi-potensi dalam negeri kita

sendiri, tidak hanya bergantung pada pinjaman dari luar negeri.

Page 32: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ix

Kota Surakarta adalah salah satu kota yang dituntut untuk bisa

mendukung pemerintah dalam hal peningkatan pendapatan negara. Dan salah

satu potensi pendapatan yang ada di Kota Surakarta adalah Pajak Daerah. Ada

terdapat beberapa jenis pajak daerah, antara lain Pajak Hotel, Pajak Restoran,

Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir.

Berdasarkan UU No.18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah, Pemerintah Kota Surakarta telah mengatur pungutan Pajak Hotel dan

Restoran dalam satu peraturan yaitu peraturan tentang Pajak Hotel dan

Restoran. Saat ini peraturan daerah tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan UU

No.34 tahun 2000, sehingga dinyatakan dicabut dan menyusun undang-

undang baru yang memisahkan peraturan jenis pajak restoran sendiri dan

pajak hotel sendiri. Untuk peraturan jenis pajak restoran menggunakan UU

No.10 tahun 2002, tentang Pajak Retoran.

Pengertian Restoran adalah tempat menyantap makanan dan atau

minuman yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha

boga dan catering. Objek pajak dari Pajak Restoran adalah pelayanan atas

penjualan dan atau minuman yang disediakan di restoran dengan pembayaran,

sedangkan yang dikecualikan dari objek pajak adalah:

1. Pelayanan jasa boga atau catering

2. Pelayanan yang disediakan oleh restoran atau rumah makan yang

peredarannya tidak melebihi batas tertentu yang ditetapkan Walikota.

Perkembangan Restoran yang ada di mall-mall di Kota Surakarta sudah

semakin bertambah begitu juga perkembangan restoran di tempat-tempat lain

Page 33: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

x

juga sudah semakin bertambah banyak pula. Dengan semakin banyaknya

jumlah restoran yang ada di Surakarta maka pendapatan Dinas Pendapatan

Pengelolaan dan Keuangan Aset Kota Surakarta sebagai yang bertindak dan

yang berperan penting dalam hal pemungutan, harus bekerja keras dalam

menangani pemungutan Pajak Restoran tersebut dan diharapkan bisa

meningkatkan pendapatan asli daerah dari sisi pajaknya.

Pengaturan hubungan pusat dan daerah, khususnya dalam bidang

administrasi pemerintahan maupun dalam hubungan keuangan antara

pemerintah pusat dan daerah, yang dikenal sebagai era etonomi daerah

memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk mengatur dan

mengurus rumah tangganya sendiri. Tujuannya adalah untuk lebih

mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, memudahkan

masyarakat untuk memantau dan mengontrol penggunaan dana yang

bersumber dari APBD, menciptakan persaingan yang sehat antar daerah dan

mendorong timbulnya inovasi. Sejalan dengan kewenangan tersebut,

pemerintah daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumber

keuangan khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintah dan

pembangunan di daerahnya melalui PAD. Sumber-sumber penerimaan daerah

yang potensial harus digali secara maksimal sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku, termasuk pajak dan retribusi daerah yang merupakan

unsure utama PAD.

Salah satu upaya untuk mengoptimalkan PAD adalah dengan upaya

meningkatkan pendapatan dari sektor pajak baik Tingkat I Propinsi maupun

Page 34: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

xi

Tingkat II Kotamadya. Peningkatan dari sektor pajak dengan cara menambah

jenis pajak daerah yang mempunyai potensi dan menambah Wajib Pajak

dalam hal prosedur pelaksanaan pemungutan pajak daerah yang sesuai dengan

Undang-Undang No.16 tahun 2000 Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan.

Biaya pembangunan daerah salah satunya berasal dari Pendapatan Asli

Daerah (PAD). Salah satu pos pajak daerah adalah pos pajak restoran.

Pendapatan Asli Daerah dari pos ini cukup besar bagi Kota Surakarta yang

kenyataannya semakin tahun semakin meningkat. Berdasarkan perincian

realisasi penerimaan pendapatan daerah kota Surakarta dari tahun ke tahun

jumlah realisasi dengan target yang dianggarkan lebih besar. Ini berarti

terdapat unsur-unsur yang menyebabkan kenaikan pendapatan khususnya dari

pajak restoran, dan masih terdapat potensi-potensi yang dapat digali untuk

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Penetapan target penganggaran

pajak restoran oleh pihak DIPENDA Kota Surakarta dihitung berdasarkan

setoran wajib pajak pada bulan pertama di awal tahun.

Dari sini penulis ingin menghitung target penerimaan pajak restoran

melalui berbagai metode-metode. Metode yang biasanya digunakan oleh

DIPENDA dalam menetapkan target Pajak Restoran adalah Metode

Programming. Maksud dari metode programming sendiri yaitu suatu metode

perencanaan penetapan target Pajak Restoran tanpa adanya tim audit khusus.

Tetapi dengan menerapkan metode programming pihak DIPENDA masih

mengalami kesulitan untuk menetapkan target Pajak Restoran, maka muncul

metode baru. Metode tersebut yaitu metode STP. Metode STP ini

Page 35: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

xii

mengandung 3 tahap yaitu: tahap penggolongan, tahap penargetan, dan tahap

penempatan. Metode STP dalam menetapkan target dengan cara membentuk

tim audit sesuai karakteristik dan kondisi yang kondusif serta kompetitif guna

meningkatkan PAD. Dengan adanya 2 metode penetapan target Pajak

Restoran tersebut, maka diharapkan pihak DIPENDA dapat memilih metode

penganggaran mana yang lebih baik.Untuk itu penulis mengambil judul

“TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN

METODE STP (SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING)”

C. PERUMUSAN MASALAH

Dari Gambaran umum objek penelitian di atas, maka untuk memudahkan

penyusunan tugas akhir ini, penulis mencoba merumuskan masalah:

1. Apakah metode STP itu?

2. Adakah perbedaan penetapan pajak Restoran dengan menggunakan

metode STP dan metode programming?

3. Bagaimanakah pengaruh metode STP terhadap pemungutan dan

pengenaan Pajak Restoran?

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan gambaran umum dan rumusan masalah diatas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah:

Page 36: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

xiii

1. Mengetahui apa maksud dari STP (Segmenting, Targeting, Positioning)

tersebut.

2. Untuk mengetahui perbedaan antara metode STP dengan metode Self

Assesment dalam penetapan Pajak Restoran.

3. Mengetahui implikasi-implikasi yang terjadi dalam menetapkan target

Pajak Restoran guna meningkatkan PAD di Kota Surakarta.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta

a. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis akan menjadi bahan

pertimbangan bagi Dipenda dalam menjalankan sistem pengenaan

terhadap Pajak Restoran.

b. Dapat meningkatkan kinerja dari Kantor Pelayanan Dipenda Kota

Surakarta.

c. Untuk memudahkan mengadakan pengkajian ulang terhadap wajib

Pajak Restoran yang belum terdaftar.

2. Bagi Penulis

a. Untuk memperluas wawasan pembaca mengenai pajak daerah terutama

Pajak Restoran.

b. Menambah referensi dan pengetahuan pembaca dari penelitian yang

telah dilakukan secara langsung melalui praktek kerja lapangan yang

dilakukan oleh Dipenda Kota Surakarta yang berkaitan dengan Pajak

Restoran yang menjadi sumber pendapatan daerah Surakarta.

Page 37: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

xiv

3. Bagi Pihak Lain

a. Sebagai bahan acuan untuk pembuatan penelitian dimasa mendatang.

b. Sebagai sumber informasi tentang pajak khususnya mengenai Pajak

Restoran di Kota Surakarta.

Page 38: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

xv

BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Pajak

a. Ada beberapa pengertian Pajak yang dikemukakan oleh para ahli,

antara lain:

1) Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH.

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-

undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal

(kontraprestasi) yang langsung yang dapat ditunjukkan dan yang

digunakan untuk membayar pengeluaran umum, (Mardiasmo,

2003:1).

2) Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani

Pajak adalah iuran kepada kas negara (yang dapat dipaksakan)

yang terutang oleh wajib pajak yang membayarnya menurut

peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang

langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk

membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan

tugas negara yang menyelenggarakan pemerintah, (Waluyo

Wirawan, 2002:4).

23

Page 39: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

xvi

3) Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja

Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang yang dipungut

oleh pengusaha berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup

biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam

mencapai kesejahteraan umum (Early Suandy, 2002:9).

Definisi pajak secara umum adalah iuran wajib para anggota

masyarakat kepada pemerintah karena Undang-undang dan atas

pembayaran tersebut pemerintah tidak memberikan balas jasa yang

langsung dapat ditunjuk dalam konteks daerah, pajak daerah adalah

pajak-pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah yang diatur

berdasarkan peraturan-peraturan daerah masing-masing dan hasil

pemungutan digunakan untuk pembiayaan rumah tangga daerahnya

(Kesit, 2003: 1).

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan pajak memiliki

unsur-unsur sebagai berikut ini.

1. Iuran dari rakyat kepada negara

Yang berhak memungut pajak hanyalah negara. Iuran tersebut

berupa uang (bukan barang)

2. Diatur dengan undang-undang

Pelaksanaan pemungutan pajak diatur dengan menggunakan

kekuatan undang-undang.

3. Dapat dipaksakan

Pelaksanaan pemungutan pajak dapat dilakukan secara paksa.

Page 40: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

xvii

4. Untuk pengeluaran anggaran

Pembayaran pajak digunakan untuk membiayai kebutuhan rumah

tangga negara, yakni pengeluaran yang bermanfaat bagi rakyat.

5. Kontraprestasi

Dalam pajak tidak ada jasa timbal balik dari negara secara

langsung.

b. Sistem Pemungutan Pajak

1) Official Assesment System

Yaitu suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada

pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang

terutang oleh wajib pajak.

2) Self Assesment System

Yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada wajib pajak menentukan sendiri besarnya pajak yang

terutang.

3) With Holding System

Yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada pihak ketiga.

c. Asas-asas Pemungutan

Menurut Adam Smith dalam pemungutan pajak terdapat empat

asas, diantaranya adalah:

Page 41: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

xviii

1) Asas kesamaan (equality)

Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata. Adil

dimaksudkan bahwa setiap wajib pajak menyumbangkan uang

untuk pengeluaran pemerintah sebanding dengan kepentingannya

dan manfaat yang diterima.

2) Asas kepastian (certainty)

Penetapan pajak tidak ditentukan sewenang-wenang. Oleh karena

itu, Wajib pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti pajak yang

terutang, kapan harus dibayar, serta batas waktu pembayaran.

3) Asas kecocokan / kelayakan (convenience)

Kapan wajib pajak itu harus membayar pajak sebaiknya sesuai

dengan saat-saat yang tidak menyulitkan wajib pajak.

4) Asas Ekonomi (economy)

Secara ekonomi biaya pemungutan dan biaya pemenuhan

kewajiban pajak bagi Wajib Pajak diharapkan sekecil mungkin,

demikian pula beban yang dipikul Wajib Pajak.

d. Fungsi Pajak

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa pajak ada karena

adanya pemerintahan. Pemerintah melakukan pungutan pajak

mempunyai beberapa tujuan dan tujuan tersebut tidak terlepas dari

fungsi pajak itu sendiri. Adapun beberapa fungsi pajak tersebut antara

lain:

Page 42: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

xix

1) Fungsi Penerimaan (Budgeter)

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi

pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah.

2) Fungsi Mengatur (Reguler)

Pajak berfungsi sebagai alat mengatur atau melaksanakan

kebijakan di bidang sosial dan ekonomi.

Berdasarkan kedua jenis fungsi pajak tersebut diatas, dapat

dipahami bahwa fungsi budgeter pajak dikaitkan dengan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara pada umumnya dan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah pada khususnya.Dimasukkan untuk

mengisi kas negara atau daerah, sebanyak-banyaknya dalam rangka

membayar pengeluaran rutin dan pembangunan Pemerintah Pusat atau

Daerah.

e. Pengelompokan Pajak

1) Menurut Sifatnya

a) Pajak Subyektif

Yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

subyeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib

pajak. Keadaan diri wajib pajak. Keadaan diri wajib pajak

dapat mempengaruhi besar kecilnya jumlah pajak yang harus

dibayarkan. Daya pikul dari wajib pajak yang diukur dengan

memperhatikan keadaan wajib pajak.

Page 43: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

xx

b) Pajak Obyektif

Yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada objeknya

dan pajak ini dipungut karena keadaannya,perbuatan atau

kejadian yang dilakukan atau terjadi dalam wilayah negara

dengan tidak mengindahkan kediaman atau sifat subyeknya,

apakah orang miskin, bujangan, atau sudah bekeluarga.

2) Menurut Golongannya

a) Pajak Langsung

Yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan

tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

b) Pajak Tidak Langsung

Yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau

dilimpahkan kepada orang lain.

3) Menurut Lembaga Pemungutannya

a) Pajak Pusat

Yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.

b) Pajak Daerah

Yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah untuk

membiayai rumah tangga Daerah.

f. Syarat Pemungutan Pajak

Pemungutan pajak hendaknya dilakukan secara proporsional, agar

tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan dalam pemngutannya.

Pemungutan Pajak harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

Page 44: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

xxi

1) Pemungutan Pajak Harus Adil (syarat keadilan)

Sesuai dengan tujuan hukum, yaitu mencapai keadilan, undang-

undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam

perundang-undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum

dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Sedang adil dalam pelaksanaannya yakni memberikan hak bagi

wajib pajak yang mengajukan keberatan, penundaan pembayaran

dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak.

2) Pemungutan Pajak Harus Berdasarkan Undang-Undang (syarat

yuridis)

Pajak diatur dalam UUD 1945 Pasal 23 ayat 2, hal ini memberikan

jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara

maupun bagi warganya.

3) Tidak Mengganggu Perekonomian (syarat ekonomis)

Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan

produksi maupun perdagangan sehingga tidak menimbulkan

kelesuan perekonomian masyarakat.

4) Pemungutan Pajak Harus Efisien (syarat finansiil)

Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat

ditekan dari hasil pemungutannya.

5) Sistem Pemungutan Pajak Harus Disederhanakan

Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan

mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

Page 45: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

xxii

g. Stelsel Pajak

1) Stelsel Nyata (riil stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan) yang nyata

sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun

pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya telah dapat

diketahui.

2) 2Stelsel Anggapan (fiktif stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh

undang- undang.

3) Stelsel Campuran

Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dengan stelsel

anggapan.

2. Pajak Daerah

a. Ada beberapa pengertian Pajak Daerah yaitu antara lain:

Yaitu iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau

badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang

dapat dipaksakan berdasarkan peraturan khusus disediakan dan atau

diberikan oleh daerah untuk kepentingan orang pribadi.

Pajak Daerah menurut Undang-Undang Nomer 34 tahun 2002

yaitu iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada

daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang digunakan untuk

membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan

daerah.

Page 46: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

xxiii

Sedangkan pengertian pajak menurut Peraturan Pemerintah

Nomor 65 tahun 2001 pasal 1 ayat 6 tentang pajak daerah dan retribusi

daerah yaitu iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan

kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat

dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah

dan pembangunan daerah.

b. Jenis dan Tarif Pajak Daerah

Jenis pajak daerah menurut wilayah pemungutannya dan tarif

pajak daerah yang ditetapkan paling tinggi adalah.

1) Pajak Propinsi adalah pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah

daerah tingkat propinsi. Berikut penggolongan pajak serta tarifnya:

a) Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air 5%

(lima persen)

b) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas

Air 10% (sepuluh persen)

c) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 5% (lima persen)

d) Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air

Permukaan 20% (dua puluh persen)

2) Pajak Kabupaten adalah pajak daerah yang dipungut oleh

pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota.Berikut penggolongan

beserta tarifnya:

a) Pajak Hotel 10% (sepuluh persen)

Page 47: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

xxiv

b) Pajak Restoran 10% (sepuluh persen)

c) Pajak Hiburan 35% (tiga puluh lima persen)

d) Pajak Reklame 25% (dua puluh lima persen)

e) Pajak Penerangan Jalan 10% (sepuluh persen)

f) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 20% (dua puluh

persen)

g) Pajak Parkir 20% (dua puluh persen)

3. Tinjauan Umum Tentang Pajak Restoran

a. Pengertian Restoran

Adalah tempat menyantap makanan dan atau minuman yang

disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jasa dan

katering.

b. Pengertian Pajak Restoran

Adalah pajak atas semua pelayanan penjualan makanan dan

minuman di restoran.

c. Pengusaha Restoran

Adalah orang atau badan yang menyelenggarakan usaha

restoran untuk atas nama sendiri dan atas nama pihak lain yang

menjadi tanggungannya.

d. Objek Pajak Restoran

Adalah pelayanan atas penjualan makanan dan atau minuman

yang disediakan di restoran dengan pembayaran, termasuk pesanan

yang dibawa pulang.

Page 48: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

xxv

Yang dikecualikan dari objek pajak:

1) Pelayanan usaha boga atau katering

2) Pelayanan yang disediakan oleh restoran atau rumah makan yang

peredarannya tidak melebihi batas tertentu yang ditentukan oleh

walikota.

e. Subjek Pajak Restoran

Adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran

atas pelayanan penjualan makanan dan minuman di restoran.

f. Wajib Pajak Restoran

Adalah pengusaha restoran yang peredarannya tidak melebihi

batas tertentu yang ditetapkan oleh walikota.

g. Dasar Pengenaan Tarif Pajak

Adalah jumlah pembayaran yang dilakukan subjek pajak

kepada restoran atas pelayanan yang diberikan.

Dalam Perda Nomor 10 tahun 2002 yaitu ada 2 lapisan tarif

dalam pengenaan pajak restoran yang telah ditetapkan yaitu:

1) Kategori A dikenakan sebesar 10% (sepuluh persen) dari

pembayaran.

2) Kategori B dikenakan sebesar 5% (lima persen) dari jumlah

pembayaran.

h. Dasar hukum yang melandasi adanya pungutan pajak restoran

diantaranya berikut ini.

Page 49: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

xxvi

1) Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah.

2) Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas

Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah.

3) Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2002 tentang

Pajak Restoran.

i. Tata Cara Pemungutan Pajak Restoran

Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah tidak dapat

diborongkan (Prakoso, 2003:79). Yang dimaksud Pemungutan Pajak

tidak dapat diborongkan atau tidak dapat dikerjasamakan dengan

pihak ketiga adalah kegiatan perhitungan besarnya pajak terutang,

kegiatan pengawasan penyetoran pajak dan penagihan pajak. Berikut

adalah tatacara pemungutan Pajak Restoran:

1) Pajak dibayar sendiri oleh Wajib Pajak atau dipungut berdasarkan

jumlah omset usaha yang sebenarnya.

2) Wajib Pajak memenuhi kewajiban Pajak yang dibayar sendiri

dengan menggunakan SPTPD, SKPD, SKPDKB, dan atau

SKPDKBT dengan dilampiri bill atau bukti transaksi usaha sebagai

alat ketetapan dasar pengenaan pajak.

3) Wajib Pajak memenuhi kewajiban pajak yang dipungut dengan

menggunakan SKPD atau dokumen lain yang dipersamakan.

Page 50: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

xxvii

4) Terhadap Wajib Pajak sebagaimana dimaksud diatas dapat

diterbitkan STPD, Surat Ketetapan Pembetulan, Surat Ketetapan

Keberatan, dan Putusan Banding sebagai dasar pemungutan dan

penyetoran pajak, untuk tatacara penerbitan, pengisian, dan

penyampaian Surat Ketetapan diatur dengan Keputusan Walikota,

kecuali banding pajak.

B. PEMBAHASAN

Berbeda dengan metode pemungutan pajak sebelum tahun 1984 yang

menggunakan metode official assessment, sejak tahun 1984 sistem

pemungutan pajak adalah self assessment. Esensi dari metode self assessment

yaitu bahwa Wajib Pajak yang dalam hal ini adalah pengusaha restoran diberi

kepercayaan penuh untuk menghitung, memperhitungkan, membayar atau

menyetor dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang seaharusnya terutang.

Pada sistem yang baru ini, penentuan besarnya pajak yang terutang berada

pada Wajib Pajak sendiri sehingga Wajib Pajak dituntut untuk mengambil

peranan aktif dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Dengan adanya

kepercayaan yang sangat besar yang telah diberikan pemerintah kepada

masyarakat sebagai Wajib Pajak, maka selayaknya kepercayaan tersebut

harus diimbangi dengan upaya penegakan hukum serta pengawasan yang

ketat atas kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kepercayaannya. Salah

satu penegakan hukum yang dapat dilakukan adalah dengan merubah metode

self assessment menjadi metode STP untuk melaksanakan pemeriksaan pajak.

Page 51: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

xxviii

Pemeriksaan pajak merupakan instrument untuk menentukan tingkat

kepatuhan Wajib Pajak baik formal maupun material yang tujuan utamanya

untuk menguji dan meningkatkan tax compliance seorang pajak.

1. Pengertian metode STP (Segmenting, Targeting, Positioning)

Metode STP merupakan suatu metode dengan memetakan atau

menggolongkan, mentargetkan, dan melakukan kajian-kajian atau

penelitian untuk memposisikan restoran yang telah terdaftar sebagai Wajib

Pajak dengan disertai pembentukan tim audit sesuai karakteristik dan

kondisi yang kondusif dan kompetitif guna meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah.

a. Pelaksanaan Penetapan Target Pajak Restoran dengan Menggunakan

Metode STP

Dalam penggunaan metode STP ini untuk menetapkan target

Pajak Restoran diperlukan tim audit. Tugas dari tim audit dalam

metode STP adalah memeriksa Wajib Pajak untuk meningkatkan

kepatuhan terhadap pemenuhan kewajiban perpajaknnya. Pemeriksaan

pajak dilakukan oleh tim audit yang dibentuk berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta Nomor

974/182/2005 tentang pembentukan tim audit Objek Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah Kota Surakarta. Pemeriksaan pajak tersebut

dilakukan terhadap pajak yang sistem pemungutannya dengan

menggunakan metode STP yang dalam hal ini meliputi Pajak Hiburan,

Pajak Hotel, dan Pajak Restoran. Tim audit Dipenda akan selalu

Page 52: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

xxix

berubah setiap tahun baik dari segi jumlah maupun dari segi

personilnya karena Surat Keputusan Kepala Dipenda ini hanya berlaku

selama 1 tahun.

b. Hasil yang Diperoleh dengan Metode STP

Berdasarkan data yang di dapat dari kantor Dinas Pendapatan

Daerah di wilayah Kota Surakarta pada tahun 2008 terdapat kurang

lebih 11.125 restoran atau rumah makan termasuk PKL yang

dikenakan pajak. Restoran tersebut dibedakan menjadi 4 kelompok

yang digolongkan berdasarkan fasilitas serta pelayanan yang

disediakan dari restoran tersebut. Berikut penggolongan dan jumlah

restoran:

Tabel II.1

Penggolongan dan Jumlah Restoran

Tahun 2008

No. Uraian/Jenis Jumlah Objek

1.

2.

3.

4.

Rumah Makan A

Rumah Makan B

Rumah Makan C

PKL/Warung

35

120

323

647

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta

Klasifikasi penggolongan dan jumlah restoran diatas

merupakan penerapan dari salah satu tahap metode STP yaitu tahap

Page 53: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

xxx

segmenting. Segmenting yaitu suatu proses memetakan / memilih

restoran sesuai dengan jenisnya.

Selain tahap segmenting dalam metode STP, terdapat juga

tahap positioning. Positioning yaitu melakukan kajian / penelitian

untuk memposisikan Restoran berdasarkan fasilitas yang dimiliki.

Restoran dapat diklasifikasikan berdasarkan fasilitas yang dimiliki

antara lain sebagai berikut:

Tabel II.2

Penggolongan Kelas Restoran Berdasarkan Fasilitas

Kelas Restoran Fasilitas

A

B

C

D

AC, Area Parkir, Toilet, >10 Meja, >60

Kursi, >10 Karyawan

Toilet, 5-10 Meja, <40 Kursi, < Karyawan

<5 Meja, <15 Kursi, < Karyawan

Diklasifikasikan sebagai rumah makan yang

berada di pinggir jalan dan bangunannya

tidak permanen.

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta

Mengingat besar atau banyaknya jumlah restoran yang berada

di wilayah Kota Surakarta maka diharapkan dapat memberikan

kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta, apalagi

setelah adanya pemisahan antara Pajak Hotel dan Pajak Restoran.

Pemisahan tersebut terjadi karena adanya perubahan Undang-Undang

Page 54: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

xxxi

Nomor 5 tahun 1974 berubah menjadi Undang-Undang Nomor 34

tahun 2000, hal tersebut menjadi berubah dengan PP Nomor 65 tahun

2001 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Untuk

memaksimalkan penerimaan daerah dari Pajak Restoran maka pihak

Pemerintah Daerah berupaya untuk menyelesaikan semua masalah

yang berkaitan dengan penerimaan Pajak Restoran. Tahap ke 3 dari

metode STP adalah tahap targeting, yaitu menentukan besarnya target

restoran yang telah kita pilih sesuai dengan karakteristik dan kondisi

yang kondusif dan kompetitif serta memiliki potensi.

Tabel II.3

Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2008

(Dalam Rupiah)

No Jenis Pajak Target Realisasi %

1. Pajak Hotel 5.200.000.000 5.213.358.162 100,25

2. Pajak Restoran 7.500.000.000 7.647.041.788 101,96

3. Pajak Hiburan 4.730.000.000 4.812.372.657 101,74

4. Pajak Reklame 3.450.000.000 3.527.909.910 102,25

5. Pajak Penerangan Jalan 24.150.000.000 24.902.623.244 103,00

6. Pajak Parkir 751.000.000 752.316.260 100,17

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta

Dari tabel II.3 diatas, dapat dikatakan bahwa potensi

penerimaan pajak dari sektor Pajak Restoran sangat besar seiring

dengan semakin meningkatnya jumlah Restoran di wilayah Kota

Page 55: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

xxxii

Surakarta untuk setiap tahunnya. Dengan demikian diharapkan

pendapatan dari sektor Pajak Restoran dapat memberikan kontribusi

yang baik untuk penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta.

Tetapi dalam kenyataannya belum menunjukkan hasil yang maksimal

walaupun penerimaan dari sektor Pajak Restoran mengalami

peningkatan sebesar 101,96% yaitu target Pajak Restoran yang semula

Rp 7.500.000.000, selama tahun 2008 ini realisasi Pajak Restoran

meningkat menjadi Rp 7.647.041.788 seperti yang dijelaskan dalam

tabel II.3. Hal ini terlihat dari masih adanya objek Pajak Restoran yang

dilakukan pemeriksaan oleh tim audit. Dipenda Kota Surakarta yang

dengan pemeriksaan ini menunjukkan masih adanya Wajib Pajak

Restoran yang bermasalah dalam memenuhi kewajiban perpajaknnya.

Untuk itu peran tim audit dalam metode STP ini sangat diperlukan

dalam hal peningkatan kesadaran dan kepatuhan Wajib Pajak dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya serta penerimaan Pajak Daerah

dapat lebih efektif terutama dari sektor Pajak Restoran, sehingga selain

dapat menunjukkan bahwa dengan dilakukannya proses audit dapat

membawa dampak positif bagi penerimaan Pajak Daerah pada

umumnya dan Pajak Restoran pada khususnya juga dapat

menunjukkan kinerja tim audit Dipenda cukup efektif. Dengan kata

lain bahwa peranan tim audit sangat besar, salah satunya mampu

meningkatkan penerimaan pajak dengan optimal melalui pendekatan

penerimaan Pajak terhadap potensi Pajak yang seharusnya.

Page 56: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

xxxiii

Tabel II.4

Contoh Perbedaan Perhitungan Pajak Restoran dengan

Metode Programming dan Metode STP

Pada Tahun 2008

No OP

Setoran Pajak

Metode Programming Metode STP

Omzet Tarif Pajak

Klasi

fikasi

DPP Tarif Pajak Selisih

1.

2.

3.

4.

5.

Diamond

Kusuma Sari

Sruput Sendok

Pring Sewu

Boga Bogi

960.000.000

540.000.000

180.000.000

780.000.000

625.800.000

10 %

10 %

10 %

10 %

10 %

96.000.000

54.000.000

18.000.000

78.000.000

62.580.000

A

A

A

A

A

20 %

20 %

20 %

20 %

20 %

10 %

10 %

10 %

10 %

10 %

*115.200.000

64.800.000

21.600.000

93.600.000

75.096.000

19.200.000

10.800.000

3.600.000

15.600.000

12.516.000

Jumlah 308.580.000 370.296.000

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah

Cara Perhitungan :

* 960.000.000 x 20 % = 192.000.000

960.000.000 + 192.000.000 = 1.152.000.000

1.152.000.000 x 10 % = 115.200.000 (Pajak yang harus dibayar)

Dari hasil perhitungan yang dilakukan oleh dipenda dengan

menggunakan dua metode yang berbeda tetapi tarif yang digunakan

tetap sama sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan pemerintah

daerah. Maka dapat disimpulkan bahwa pembayaran pajak akan lebih

efektif apabila dalam pemungutannya menggunakan metode STP,

karena dengan menggunakan metode STP ini tidak ada tunggakan

pajak yang belum dibayar oleh wajib pajak. Tim audit dalam metode

Page 57: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

xxxiv

STP ini ikut serta secara langsung untuk memeriksa kebenaran wajib

pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Berbeda dengan

metode Programming yang masih ada wajib pajak untuk tidak

membayar tunggakan pajaknya karena dalam metode Programming ini

tim audit tidak dapat terjun langsung memeriksa kebenaran wajib pajak

dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya, tetapi tunggakan pajak

tersebut akan tetap dilunasi sesuai dengan jangka waktu yang telah

ditetapkan.

2. Perbedaan Metode STP dengan Metode Programming

Dalam Peraturan Daerah tentang Pajak Restoran menyatakan

bahwa cara pembayaran dan pemungutan Pajak Restoran adalah menganut

sistem self assessment, yaitu Wajib Pajak Restoran dalam hal ini adalah

pengusaha Restoran menghitung, melaporkan, dan membayarkan sendiri

jumlah pajak terutangnya sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan. Ini

berarti Wajib Pajak Restoran yaitu pengusaha Restoran dituntut berperan

aktif dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya, namun pada

kenyataanya masih banyak Wajib Pajak yang menyalahgunakan sistem

self assessment ini, yang mengakibatkan potensi Pendapatan Asli Daerah

Kota Surakarta terutama dari sektor Pajak Restoran kurang optimal. Dalam

rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta diperlukan

juga peningkatan efektivitas dan efeisiensi dalam pemungutan Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah. Untuk mewujudkannya Pihak Dipenda

Page 58: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

xxxv

Surakarta mencoba mengubah metode baru yaitu metode STP

(Segmenting, Targeting, Positioning). Metode STP dengan Metode

Programming hanya berbeda tipis, letak perbedaannya yaitu pada

pembentukan tim audit pungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Pembentukan tim audit pungutan Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah adalah kebijakan pemberdayaan sumber daya manusia dalam

rangka pemeriksaan pajak dan retribusi dengan maksud untuk menguji

kebenaran omzet penjualan dan sweeping tunggakan. Tujuan dari metode

STP ini adalah untuk menguji dan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak

terutama Wajib Pajak Restoran dalam rangka pemenuhan kewajiban

perpajakannya.

Perbedaan metode STP dengan metode Programming

Pembeda Metode STP Metode Programming

Masa berlaku

Surat tugas

Awal mulai

Pelaksanaan audit

Hasil audit

Dimulai pada pertengahan

tahun 2008.

Ada.

Diawali dengan dikeluar

kannya Surat Tugas.

Adanya surat perintah

pemeriksaan pajak

Adanya resume (ringkasan

hasi audit)

Sejak tahun 1984

Tidak ada

Tanpa adanya surat tugas

dari Kepala Dipenda

Tidak ada surat perintah

pemeriksaan pajak.

Adanya laporan

tunggakan pajak.

Page 59: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

xxxvi

a. Prosedur Metode STP

Setiap awal tahun Kepala Dipenda mengeluarkan SK mengenai

pembentukan tim audit atas pungutan Pajak Daerah. Pembentukan tim

audit ini didasarkan pada SK No.974/182/2005 di mana Surat

Keputusan Kepala Dipenda ini berlaku untuk 1 tahun.

Pelaksanaan Metode STP dimulai dengan dikeluarkannya surat

tugas kepada tim audit untuk melaksanakan pemeriksaan pajak dari

Kepala Dipenda yang disebut sebagai surat perintah pemeriksaan

pajak. Surat tugas ini berisi mengenai jadwal pelaksanaan audit, Wajib

Pajak yang diaudit serta petugas yang mengaudit. Setelah surat

perintah pemeriksaan pajak dikeluarkan, Kepala Dipenda

mengeluarkan surat pemberitahuan kepada pengusaha restoran dapat

mempersiapkan buku,catatan,atau dokumen lain yang berhubungan

dengan objek pajak yang terutang serta keterangan lain yang

diperlukan selama proses audit. Pelaksanaan audit di mulai setelah

Wajib Pajak menerima surat perintah pemeriksaan pajak sebagai surat

pemberitahuan pemeriksaan dan permintaan keterangan atau

peminjaman data sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebagai

bukti dimulainya proses audit, Wajib Pajak diminta untuk

membubuhkan tanda tangannya pada salinan surat perintah

pemeriksaan. Setelah dilakukan pemeriksaan, tim audit membuat

resume hasil proses audit tentang objek pajak yang diaudit dimana

resume ini akan dituangkan dalam berita acara. Berkaitan dengan hasil

Page 60: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

xxxvii

pemeriksaan Wajib Pajak tidak selalu menyetujui hasil auditnya, Wajib

Pajak dimungkinkan untuk tidak menyetujuinya dengan menolak

menandatangani berita acara hasil pemeriksaan.

b. Prosedur Metode Programming

Merupakan suatu metode perencanaan penetapan target

restoran yang disesuaikan dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan

berdasar golongan, target, dan posisi tanpa pembentukan tim audit

khusus.

Metode Programming dibagi menjadi 2 yaitu:

1) Self Assessment

Sejak tahun 1984 sistem pemungutan Pajak Restoran yang awalnya

adalah Official Assessment diganti menjadi Self Assessment oleh

Pemerintah Daerah. Pada sistem ini, Wajib Pajak yaitu pengusaha

Restoran diberi kepercayaan penuh untuk menghitung,

memperhitungkan, membayar, atau menyetor dan melaporkan

sendiri jumlah Pajak Restoran yang terutang. Kepercayaan tersebut

harus diimbangi dengan upaya penegakkan hukum serta

pengawasan yang ketat atas kepatuhan Wajib Pajak dalam

melaksanakannya.

2) Official Assessment

Secara garis besar, pelaksanaan Official Assessment ini sama

dengan pelaksanaan Self Assessment. Perbedaannya terletak pada

penetapan, pemungutan, dan pembayaran jumlah Pajak Restoran

Page 61: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

xxxviii

yang terutang bukan berdasarkan omset, tetapi berdasarkan

ketetapan yang telah ditetapkan oleh fiscus, atas persetujuan

Walikota.

3. Pengaruh Metode STP terhadap pemungutan dan Pengenaan Pajak

Restoran

Berdasarkan analisis sebelumnya bahwa metode STP merupakan

suatu metode dengan memetakan atau menggolongkan, mentarget, dan

melakukan kajian-kajian atau penelitian untuk memposisikan restoran

yang telah terdaftar sebagai wajib pajak dengan disertai pembentukan tim

audit sesuai karakteristik dan kondisi yang kondusif dan kompetitif guna

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Metode STP memberikan

pengaruh yang sangat besar dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kota Surakarta. Pendapatan Asli Daerah dapat maksimal

apabila dalam menerapkan metode STP sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Dengan penerapan metode STP maka

penerimaan akan dikatakan efektif karena realisasi yang dicapai lebih

besar daripada target yang telah ditetapkan. Sebaliknya apabila target yang

ditetapkan lebih besar daripada realisasi maka penerimaan tersebut

dikatakan tidak efektif. Target ditentukan dengan memprediksi laju pasar

di tahun berikutnya, melihat jumlah wajib pajak yang berkompetensi.

Penentuan target juga harus disesuaikan dengan tahun dasar dengan tahun

yang akan di bandingkan sebagai pedoman dalam memprediksi jumlah

Page 62: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

xxxix

target dan disesuaikan dengan pendapatan daerah secara menyeluruh.

Selain berpengaruh dalam hal penerimaan dan penentuan target, metode

STP juga dapat menunjukkan Wajib Pajak Restoran yang memanipulasi

data karena metode STP membentuk tim audit khusus yang bertugas

memeriksa akan kebenaran pembayaran Wajib Pajak Restoran sesuai

dengan peraturan yang telah ditetapkan. Kesadaran untuk membayar pajak

saat ini sudah mulai menurun bahkan masih banyak Wajib Pajak Restoran

yang tidak membayar dan melaporkan pajaknya. Maka dengan metode

STP ini telah dibuktikan bahwa dapat meningkatkan kesadaran Wajib

Pajak Restoran untuk memenuhi kewajibannya sebagai Wajib Pajak

Restoran, sehingga dapat memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah.

Dengan adanya metode STP yang bertujuan untuk meningkatkan

penerimaan pajak restoran, maka dapat dilihat dengan tabel tingkat

kenaikan penerimaan pajak restoran dari tahun 2005 sampai dengan tahun

2008.

Tabel II.5

Tingkat Kenaikan Penerimaan Pajak Restoran

Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2008

Tahun Anggaran Tingkat Kenaikan

2005

2006

2007

2008

4.731.154.369

5.779.781.864

6.193.638.884

7.647.041.788

122,16 %

107,16 %

123,46 %

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta

Page 63: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

xl

Dari tabel II.5 dapat dilihat bahwa tingkat penerimaan pajak

restoran dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 mengalami

peningkatan, yaitu untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2006

mengalami peningkatan sebesar 122,16. Akan tetapi penerimaan pajak

restoran untuk tahun 2006 sampai dengan 2007 sedikit mengalami

penurunan sebesar 107,16. Dan untuk tahun 2007 sampai dengan tahun

2008 meningkat menjadi 123,46. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan

metode SPT untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sudah cukup

berhasil.

Page 64: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

xli

BAB III

TEMUAN

A. KELEBIHAN

Berdasar Analisis dan Pembahasan diatas dapat dilihat bahwa Pajak

Restoran dapat memberikan kontribusi terbesar (kedua) setelah Pajak

Penerangan Jalan maka dapat kita temukan :

1. Dilihat dari banyaknya Restoran yang ada di Kota Surakarta maka Pajak

Restoran dapat memberikan kontribusi ke 2 sebesar 101,96% terhadap

peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kota Surakarta.

2. Dari hasil perhitungan Pajak Restoran yang dilakukan oleh Dipenda

dengan menggunakan metode STP maka pemungutan Pajak Restoran di

Kota Surakarta mengalami peningkatan.

3. Setoran pajak yang dalam pemungutannya menggunakan Metode STP,

maka pajak yang disetorkan lebih besar disbanding Metode Programming

yaitu sebesar 370.296.000.

4. Dipenda mengalami peningkatan kenaikan penerimaan pajak restoran

tahun 2007 – 2008 sebesar 123.46 %.

5. Adanya sosialisasi dari Pemerintah Daerah kepada Wajib Pajak dapat

memberikan masukan tentang pentingnya penerimaan Pajak Restoran

bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kota Surakarta.

49

Page 65: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

xlii

B. KELEMAHAN

Disamping kelebihan diatas penulis menemukan beberapa kekurangan

dari penelitian yang dikaji oleh penulis dan kelemahan tersebut antara lain :

1. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Programming lebih kecil

dibanding metode STP.

2. Penerimaan pajak restoran mengalami penurunan dari tahun 2006 – 2007

sebesar 107,16 %.

3. Metode STP dalam penerapannya menggunakan tarif yang lebih tinggi

dibanding Metode Programming.

4. Jumlah tim audit yang masih kurang, sedangkan jumlah restoran / rumah

makan di Kota Surakarta yang cukup banyak, sehingga menyebabkan

adanya potensi pajak yang terlewatkan.

5. Kecilnya tarif yang ditetapkan dalam Metode Programming menyebabkan

rendahnya penerimaan pendapatan khususnya pajak restoran.

Page 66: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliii

xliii

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kebijakan Pemerintah dalam rangka desentralisasi daerah menuntut

suatu daerah untuk menggali kekayaan dan potensi yang dimiliki daerah

tersebut. Salah satu aset daerah yaitu pemungutan Pajak Daerah, yang antara

lain Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan,

Pajak Reklame, Pajak Parkir. Pajak Restoran di Surakarta merupakan salah

satu pajak yang peranannya cukup besar dalam memberikan kontribusi pada

penerimaan Pendapatan Asli Daerah.

Sebenarnya Pajak Restoran memiliki potensi besar untuk

meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah, apalagi adanya

peningkatan jumlah objek pajak restoran yang tiap tahun semakin bertambah.

Setelah adanya pemisahan antara Pajak Hotel dan Pajak Restoran maka

menjadikan Pemerintahan Daerah Kota Surakarta harus bekerja keras untuk

dapat memenuhi target yang telah ditetapkan.

Penentuan besarnya pajak yang terutang terletak pada atau menjadi

kewajiban dari wajib pajak. Perubahan sistem perpajakan dengan meletakkan

kewajiban menghitung besarnya pajak yang menjadi kewajiban di tangan

wajib pajak berimplikasi menuntut kesadaran wajib pajak untuk mematuhi

peraturan perpajakan dan menuntut rasa patriotik dalam berbangsa dan

bernegara.

51

Page 67: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliv

xliv

Walaupun secara keseluruhan pos pajak daerah mengalami

peningkatan target, tetapi sebenarnya hasil tersebut belum menunjukkan hasil

yang maksimal. Hal ini dapat terlihat dari masih rendahnya tingkat kepatuhan

wajib pajak, dan beberapa objek pajak yang belum melaporkan dan

menghitung secara benar oleh wajib pajak sendiri.

Berkaitan dengan masalah diatas, maka upaya dalam memberdayakan

masyarakat melalui metode STP (Segmenting, Targeting, Positioning) dengan

diikuti tindakan pengawasan dan penegakan hukum guna mewujudkan

tercapainya sasaran kebijakan perpajakan. Tindakan pengawasan dari suatu

metode STP yaitu dilakukannya pemeriksaan pajak oleh tim audit Dipenda.

Dengan pemeriksaan dapat membawa dampak positif bagi penerimaan pajak

yang dapat ditunjukkan dengan meningkatnya target dan realisasi pendapatan

daerah. Hasil dari metode STP menujukkan bahwa Pajak Restoran

memberikan kontribusi terbesar ke 2 setelah Pajak Penerangan Jalan yaitu

sebesar 101,96%. Selain dengan meningkatnya target dan realisasi pendapatan

metode STP juga dapat menambah Pendapatan Asli Daerah Surakarta

dikarenakan Wajib Pajak telah melakukan pembayaran sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa sudah efektifnya

aparat pajak dalam melakukan tugasnya sebagai pemeriksa pajak.

Dengan menetapkan Metode STP potensi penerimaan pendapatan

khususnya pajak restoran mengalami peningkatan. Walaupun tarif yang

digunakan lebih besar dibanding tarif yang diterapkan Metode Programming.

Page 68: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlv

xlv

B. SARAN

Disamping kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, adapun

beberapa saran yang dapat diberikan penulis untuk meningkatkan kinerja

Pemkot pada umumnya dan Dipenda Kota Surakarta pada khusunya adalah

sebagai berikut:

1. Meningkatkan pengawasan pembayaran pajak dari Dipenda dan

menetapkan sanksi-sanksi perpajakan sesuai dengan yang tertera dalam

Perda No.10 tahun 2002 tentang Pajak Restoran, dengan lebih tegas

sehingga potensi yang ada bisa dicapai target dan realisasi penerimaan

yang lebih tinggi untuk kas daerah.

2. Untuk lebih meningkatkan penerimaan daerah dari sektor Pajak Restoran,

maka Pemda harus lebih banyak mengadakan sosialisasi tentang

pentingnya penerimaan Pajak Restoran kepada Wajib Pajak, agar para

Wajib Pajak lebih menyadari akan pentingnya penerimaan Pajak Restoran

bagi PAD Kota Surakarta.

3. Meningkatkan keahlian dan kepatuhan personil atau petugas pajak dengan

pembinaan yang intensif.

4. Dipenda Kota Surakarta sebaiknya menyesuaikan jumlah petugas lapangan

dengan jumlah Wajib Pajak yang dicakupnya.

5. Dalam pemungutan pajak, sebaiknya Dipenda lebih memilih Metode STP

sebagai sarana untuk meningkatkan penerimaan pendapatan.

Page 69: PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA DENGAN …/Target... · TARGET PENETAPAN PAJAK RESTORAN GUNA MENINGKATKAN F3406070 SURAKARTA 2009 ... Pemeriksaan merupakan interaksi antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvi

xlvi