perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran...

61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONTRIBUSI PENDAPATAN SEKTOR KANTIN TERHADAP REALISASI PAJAK RESTORAN DI KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Oleh : Okto Bayu Prasetyo F3409050 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KONTRIBUSI PENDAPATAN SEKTOR KANTIN TERHADAP

REALISASI PAJAK RESTORAN DI KOTA SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

Oleh :

Okto Bayu Prasetyo

F3409050

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF CANTEEN SECTOR INCOME

TO THE REALIZATION OF RESTAURANT TAX

INCOME IN SURAKARTA CITY

Okto Bayu Prasetyo

F3409050

The objective of research is to obtain the evidence of canteen sector’s

contribution to the restaurant tax income in Surakarta City that can be found out

from the canteen sector revenue growth level, the obstacles found as well as the

attempts taken in Income, Financial and Asset Management Service (DPPKA) of

Surakarta City in collecting the restaurant tax, particularly the canteen sector.

The method used in this final project writing was to compare the theory to

the data obtained from the Financial and Asset Management Service (DPPKA) of

Surakarta City. The techniques of collecting data used were library study on

document obtained from the location of research and interview with the officers of

Financial and Asset Management Service (DPPKA) of Surakarta City.

The result of research showed that the percentage growth of canteen

sector’s revenue realization increased from 2009 to 2010 and decreased in 2011.

There were many intentionally violation committed by the taxpayers in the

attempt of minimize the outstanding restaurant tax. The limited number of field

officers and the lack of socialization about the restaurant tax were also the

obstacles found in collecting the restaurant tax.

The conclusion of research was that the mean ratio of canteen sector’s

revenue contribution to restaurant tax during 2009-2011 was 0.38%. Based on the

result of research, the writers recommended the Financial and Asset Management

Service (DPPKA) of Surakarta City to make socialization constantly about the

restaurant tax and to give maximum service as well as to improve the system used

in order to maximize the restaurant tax income of Surakarta city.

Keywords: Contribution, Restaurant tax, DPPKA of Surakarta City.

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas akhir dengan judul “KONTRIBUSI PENDAPATAN SEKTOR

KANTIN TERHADAP REALISASI PAJAK RESTORAN DI KOTA

SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan

guna mencapai derajat Ahli Madya Program DIII Perpajakan FE UNS.

Surakarta, Juli 2012

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Arum Kusumaningdyah Adiati, S.E., M.M., Ak.

NRP.340700002

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji Tugas Akhir

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas

dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Perpajakan

Surakarta, Juli 2012

Tim Penguji Tugas Akhir

1. Trisninik Ratih W,S.E.,Ak.

NRP. 340700003

Penguji

2. Arum Kusumaningdyah A,S.E.,M.M.,Ak.

NRP. 340700002

Pembimbing

(.........................)

(.........................)

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain maka anda telah berbuat

baik terhadap diri anda sendiri ( Benyamin Franklin)

Together We Build, Together We Can", yang berarti "Bersama kita

membangun, bersama kita pasti bisa"(Penulis)

Disiplin dalam bertugas, Dewasa dalam bertindak, dan Dinamis dalam

kegiatan (Penulis)

Kesempatan tidak akan jadi keberuntungan apabila tidak ada kesiapan

(Penulis)

Penulis persembahkan kepada:

- Allah SWT

- Bapak dan Ibuku

- Pembimbing,Dosen dan Staff pengajar

- Teman-teman Akuntansi Perpajakan 2009

- Almamater

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan karunia, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul Kontribusi Pendapatan

Sektor Kantin Terhadap Realisasi Pajak Restoran di Kota Surakarta ini

dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak

yang membantu penyusunan laporan magang ini:

1. Allah SWT, yang telah memberi karunia-Nya tanpa batas

2. Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret.

3. Drs. Hanung Triatmoko, M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi Diploma 3

Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

4. Arum Kusumaningdyah Adiati,S.E.,M.M.,Ak. selaku Dosen Pembimbing

Tugas Akhir yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan tugas

akhir.

5. Bapak Ibu karyawan DPPKA Kota Surakarta yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan penjelasan dan keterangan yang penulis

perlukan.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

6. Bapak Ibu karyawan UPTD DPPKA Kota Surakarta yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan penjelasan yang penulis perlukan.

7. Orang tuaku yang selalu memberikan motivasi,dorongan semangat serta doa

dalam penyelesaian tugas akhir ini.

8. Kakak,nenek,keponakan,dan saudara semua yang telah memberi dukungan

baik moril maupun materiil.

9. Rekan-rekan D3 Perpajakan angkatan 2009 ”Thank you for everything”

10. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan dalam penulisan tugas akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis berharap Laporan Tugas Akhir

ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya,

serta pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………. i

ABSTRACT……………………………………………………………………. ii

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………. iii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………….. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………… v

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………………. viii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………. x

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… xi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan…………………………………........... 1

B. Latar Belakang Masalah………….…………………………………….

C. Perumusan Masalah…………………………………………………….

D. Tujuan Penelitian……..………………………………………………..

E. Manfaat Penelitian……….……………………………………………..

F. Metodologi Penelitian……….………………………………………….

18

22

22

23

23

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB II ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka……………………………………………………….

B. Pembahasan........……………….………………………………………

26

34

BAB III TEMUAN

A. Kelebihan……………………………………………………………….

B. Kelemahan………………………………………………………………

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………

B. Saran…………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

24

45

46

47

48

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

II.1 Realisasi Penerimaan Sektor Kantin……………………………………

II.2 Kontribusi Penerimaan Sektor Kantin Terhadap Pajak Restoran………

35

37

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

I.1 Bagan Organisasi DPPKA Kota Surakarta………………………. 17

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Formulir Penilaian Magang Kerja

2. Surat Tanda Terima Laporan Kuliah Magang

3. Pendapatan Sektor Kantin Tahun 2009-2011

4. Formulir SPTPD

5. Formulir SSPD

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF CANTEEN SECTOR INCOME

TO THE REALIZATION OF RESTAURANT TAX

IN SURAKARTA CITY

Okto Bayu Prasetyo

F3409050

The objective of research is to obtain the evidence of canteen sector’s

contribution to the restaurant tax income in Surakarta City that can be found out

from the canteen sector revenue growth level, the obstacles found as well as the

attempts taken in Income, Financial and Asset Management Service (DPPKA) of

Surakarta City in collecting the restaurant tax, particularly the canteen sector.

The method used in this final project writing was to compare the theory to

the data obtained from the Financial and Asset Management Service (DPPKA) of

Surakarta City. The techniques of collecting data used were library study on

document obtained from the location of research and interview with the officers of

Financial and Asset Management Service (DPPKA) of Surakarta City.

The result of research showed that the percentage growth of canteen

sector’s revenue realization increased from 2009 to 2010 and decreased in 2011.

There were many intentionally violation committed by the taxpayers in the

attempt of minimize the outstanding restaurant tax. The limited number of field

officers and the lack of socialization about the restaurant tax were also the

obstacles found in collecting the restaurant tax.

The conclusion of research was that the mean ratio of canteen sector’s

revenue contribution to restaurant tax during 2009-2011 was 0.38%. Based on the

result of research, the writers recommended the Financial and Asset Management

Service (DPPKA) of Surakarta City to make socialization constantly about the

restaurant tax and to give maximum service as well as to improve the system used

in order to maximize the restaurant tax income of Surakarta city.

Keywords: Contribution, Restaurant tax, DPPKA of Surakarta City.

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ABSTRAKSI

KONTRIBUSI PENDAPATAN SEKTOR KANTIN TERHADAP

REALISASI PAJAK RESTORAN DI KOTA SURAKARTA

Okto Bayu Prasetyo

F3409050

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti besarnya kontribusi

sektor kantin terhadap pendapatan pajak restoran Kota Surakarta yang dapat

diketahui dari tingkat pertumbuhan penerimaan sektor kantin,hambatan-hambatan

yang ditemui serta upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Surakarta dalam pemungutan

pajak restoran khususnya sektor kantin.

Metode yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah

membandingkan teori dan data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Surakarta. Cara pengumpulan data dengan

studi kepustakaan dokumen yang diperoleh dari lokasi penelitian dan melakukan

wawancara dengan Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

(DPPKA) Kota Surakarta.

Hasil dari penelitian adalah persentase pertumbuhan realisasi penerimaan

sektor kantin meningkat dari tahun 2009 ke tahun 2010 dan turun pada tahun

2011. Terdapat banyak pelanggaran yang sengaja dilakukan oleh wajib pajak

dalam upaya meminimalkan pajak restoran yang terhutang. Kurangnya petugas

tenaga lapangan serta kurangnya sosialisasi mengenai pajak restoran juga

merupakan suatu hambatan yang ditemui dalam pemungutan pajak restoran.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata-rata ratio kontribusi penerimaan

sektor kantin terhadap pajak restoran selama tahun 2009–2011 adalah 0,38%.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran kepada Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Surakarta untuk terus sosialisai

mengenai pentingnya pajak restoran dan memberikan pelayanan yang maksimal

serta memperbaiki sistem yang digunakan guna memaksimalkan jumlah

pendapatan pajak restoran Kota Surakarta.

Kata Kunci : Kontribusi,Pajak Restoran,DPPKA Surakarta

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

a. Sejarah dan Perkembangan DPPKA Surakarta

Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan

tahun 1946 di Surakarta terjadi konflik sehubungan dengan adanya

pertentangan pendapat antara pro dan kontra Daerah Istimewa. Hal ini dapat

diredam untuk sementara waktu oleh pemerintah dengan mengeluarkan surat

penetapan pemerintah tanggal 15 Juli 1946 Nomor 16/S-D yang menetapkan

daerah Surakarta sebagai daerah karesidenan dan dibentuk daerah baru

dengan nama Kota Surakarta.

Peraturan yang telah ada tersebut disempurnakan dengan dikeluarkan

Undang-Undang Nomor 16 tahun 1947 yang menetapkan Kota Surakarta

menjadi Haminte kota Surakarta. Kota Surakarta pada waktu itu terdiri dari 5

wilayah kecamatan dan 44 kelurahan, karena 9 kelurahan di wilayah

karanganyar itu baru terlaksana pada tanggal 9 September 1950. Pelaksana

teknis pemerintah haminte kota Surakarta terdiri atas jawatan. Jawatan

tersebut antara lain jawatan Sekretariat Umum, Keuangan, Pekerjaan Umum,

Sosial, Kesehatan, Perusahaan P.D.&.K, Pamong Praja, dan jawatan

Perekonomian. Penerimaan Pendapatan Daerah waktu itu diurusi oleh jawatan

keuangan.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Dengan dikeluarkannya keputusan DPRDS Kota Besar Surakarta Nomor

4 Tahun 1956 tentang Perubahan Struktur Pemerintah, maka Jawatan Umum

diganti menjadi Dinas Pemerintahan Umum yang terbagi dalam urusan-urusan

dan setiap urusan-urusan tersebut terbagi lagi dalam bagian-bagian. Dengan

adanya perubahan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk penanganan pajak

sebagai pendapatan daerah yang sebelumnya ditangani oleh Jawatan

Keuangan kini ditangani lebih khusus oleh Urusan Pajak. Berdasarkan Surat

Keputusan Walikota Kepala Daerah Kota Surakarta tanggal 23 Februari 1970

No. 259/ X.10/ Kp.70 tentang Struktur Organisasi kotamadya Surakarta

termasuk Dinas Kepentingan Umum diganti menjadi bagian dan bagian itu

membawahi urusan-urusan sehingga dalam Dinas Pemerintahan Umum

Urusan Pajak diganti menjadi Bagian Pajak.

Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Kepala daerah Kotamadya

Surakarta tanggal 30 Juni 1972 No. 162/ Kep/ Kdh. IV/ Kp.72 tentang

Penghapusan Bagian Pajak dari Dinas Pemerintahan Umum karena bertalian

dengan pembentukan dinas baru. Dinas baru tersebut adalah DIPENDA.

Dinas Pendapatan Daerah dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan

langsung dan bertanggung jawab kepada Walikota. Pada saat itu Dinas

Pendapatan Daerah dibagi menjadi empat seksi diantaranya Seksi Umum ,

Seksi Pajak Daerah, Seksi Pajak Pusat/Propinsi yang diserahkan kepada

daerah dan Seksi Doleansi/ P3 serta Retribusi dan Leges. Masing-masing

seksi Dipimpin oleh Kepala seksi yang dalam menjalankan tugasnya langsung

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dibawah pimpinan dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendapatan

Daerah.Tugas pokok Dinas Pendapatan Daerah waktu itu adalah sebagai

pelaksana Walikota dibidang perencanaan, penyelenggaraan dan kegiatan

dibidang pengelolaan sektor-sektor yang merupakan sumber pendapatan

daerah. Berdasarkan Undang-Undang Darurat No. 11 Tahun 1957 tentang

Pajak Daerah terdapat 13 macam Pajak Daerah di Kota Surakarta yang

wewenang pemungutan dan pengelolaannya ada pada DIPENDA. Tetapi saat

itu baru empat macam Pajak Daerah yang dijalankan dan telah ditetapkan

dengan Peraturan Daerah, yaitu dapat disebutkan sebagai berikut.

1. Pajak Pertunjukan yang diatur dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1992.

2. Pajak Reklame yang diatur dalam Peraturan Daerah No. 11 Tahun 1971.

3. Pajak Anjing yang diatur dalam Peraturan Daerah No. 54 Tahun 1953.

4. Pajak Penjualan Minuman Keras yang diatur dalam Peraturan Daerah No.

12 Tahun 1971.

Seiring berjalannya waktu tata pemerintahan kota Surakarta mengalami

banyak perubahan dan perbaikan, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

peraturan daerah No, 6 Tahun 1990 tentang susunan Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II dirubah menjadi Peraturan Daerah

No. 6 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota

Surakarta. Pada peraturan baru tersebut nama Dinas Pendapatan Daerah

(DIPENDA) berubah menjadi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset (DPPKA) peraturan baru tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Januari

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2009 yang mana Dinas tersebut merupakan gabungan dari tiga unsur instansi

pemerintah yaitu DIPENDA, Dinas Keuangan dan Kantor Aset. Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset.Berdasarkan surat keputusan

walikota kepala daerah kotamadya Surakarta tanggal 30 Juni 1972 No. 162/

kep/kdh. IV/ kp.72 tentang penghapusan bagian pajak dari dinas pemerintahan

umum karena berkaitan dengan pembentukan dinas baru. Dinas baru tersebut

yaitu DIPENDA atau Dinas Pendapatan Daerah yang dipimpin oleh kepala

dinas yang kedudukan dan tanggung jawabnya langsung kepada walikota.

melalui sekretaris daerah. Saat ini Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset atau DPPKA dibagi kedalam beberapa bagian atau bidang yang

dipimpin langsung oleh seorang kepala bagian yang dalam menjalankan

tugasnya langsung dibawah pimpinan dan langsung bertanggung jawab

kepada Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset.

b. Kedudukan,Tugas Pokok dan Fungsi DPPKA

Adapun kedudukan, tugas pokok, dan fungsi Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset adalah sebagai berikut.Untuk melaksanakan

tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) DPPKA menyelenggarakan

fungsi :

1. Penyelenggaraan kesekretariatan dinas;

2. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;

3. Penyelenggaraan pendaftaran dan pendataan wajib pajak dan wajib

retribusi;

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

4. Pelaksanaan perhitungan, penetapan dan angsuran pajak dan retribusi;

5. Pengelolaan dan pembukuan penerimaan pajak dan retribusi serta

pendapatan lain;

6. Pelaksanaan penagihan atas keterlambatan pajak, retribusi dan

pendapatan lain;

7. Penyelenggaraan pengelolaan anggaran, perbendaharaan dan akutansi;

8. Pengelolaan aset barang daerah;

9. Penyiapan penyusunan, perubahan dan perhitungan anggaran pendapatan

dan belanja daerah;

10. Penyelenggaran administrasi keuangan daerah;

11. Penyelenggaraan sosialisasi;

12. Pembinaan jabatan fungsional;

13. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

c. Struktur Organisasi DPPKA Surakarta

Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset,

terdiri dari :

1. Kepala

2. Sekretariat, membawahkan :

1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

2) Subbagian Keuangan.

3) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

3. Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Dokumentasi, membawahkan :

1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan.

2) Seksi Dokumentasi dan Pengelolaan Data.

4. Bidang Penetapan, membawahkan :

1) Seksi Perhitungan.

2) Seksi Penerbitan Surat Ketetapan.

5. Bidang Penagihan, membawahkan :

1) Seksi Penagihan dan Keberatan.

2) Seksi Pengurangan Pajak Daerah.

6. Bidang Anggaran, membwahkan :

1) Seksi Anggaran I.

2) Seksi Anggaran II.

7. Bidang Perbendaharaan, membawahkan :

1) Seksi Perbendaharaan I.

2) Seksi Perbendaharaan II.

8. Bidang Akutansi, membawahkan :

1) Seksi Akutansi I.

2) Seksi Akutansi II.

9. Bidang Aset, membawahkan :

1) Seksi Perencanaan Aset.

2) Seksi Pengelolaan Aset.

10. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

11. Kelompok Jabatan Fungsional.

d. Deskripsi Tugas Jabatan dan Struktural

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan

pemerintah di bidang pendapatan. Uraiannya adalah sebagai berikut.

1) Menyusun rencana strategis dan rencana kerja dinas.

2) Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas pada

bawahan.

3) Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,

petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan dinas

sesuai dengan bidang tugas.

4) Menyelenggarakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan

agar efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

5) Menerapkan standar pelayanan minimal.

6) Menyelenggarakan pengelolaan Kesekretariatan meliputi :

a) Perencanaan,Evaluasi, Pelaporan, Keuangan, Umum dan

Kepegawaian.

b) Menyusun kebijakan teknis di bidang pendaftaran, pendataan, dan

dokumentasi.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

c) Menyusun kebijakan teknis di bidang penetapan, penagihan,

anggaran, perbendaharaan, akutansi dan aset.

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris, sekretaris mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan,pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,

pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi

dan pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian sesuai kebijakan teknis

yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

1) Menyusun rencana kerja Sekretariat berdasarkan rencana strategis dan

rencana kerja dinas.

2) Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja

dinas.

3) Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada

bawahan.

4) Merumuskan kebijakan teknis, pembinaan dan pengkoordinasian

penyelenggaraan urusan kesekretariatan.

5) Mengelola administrasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan.

6) Mengelola administrasi keuangan.

7) Mengelola administrasi umum.

8) Mengelola administrasi kepegawaian

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Sekretariat membawahkan :

1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi, Pelaporan

Kepala SubbagianPerencanaan, Evaluasi, Pelaporan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu di bidang

perencanaan, evaluasi, dan pelaporan.

2) Subbagian keuangan

Kepala subbagian keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan

administrasi keuangan. Seperti melakukan penyusunan rencana kerja

subbagian keuangan berdasarkan rencana kerja sekretariat,

menyiapkan bahan usulan perubahan anggaran dan perhitungan

anggaran.

3) Subbagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas

melakukan pengelolaan administrasi Umum dan Kepegawaian. Seperti

melakukan administrasi surat menyurat dan perjalanan dinas,

mengurus peralatan dan perlengkapan kantor, pendokumentasian

informasi hukum serta kearsipan dan perpustakaan.

3. Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Dokumentasi

Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Dokumentasi mempunyai tugas pokok

melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pendaftaran

dan pendataan serta dokumentasi dan pengelolaan data seperti

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

melaksanakan kegiatan pendataan wajib dan obyek pajak daerah serta

wajib dan obyek retribusi daerah yang dikelola oleh Dinas, melaksanakan

pengelolaan Dokumentasi wajib dan obyek pajak daerah serta wajib dan

obyek retribusi daerah yang dikelola oleh Dinas. Bidang pendaftaran,

pendataan dan dokumentasi membawahi seksi-seksi sebagai berikut.

1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan

Kepala Seksi Pendaftaran dan Pendataan mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang

pendaftaran dan pendataan meliputi pendaftaran, pendataan, dan

pemeriksaan di lapangan terhadap Wajib Pajak Daerah (WPD) dan

Wajib Retribusi Daerah (WRD).

2) Seksi Dokumentasi dan Pengolahan Data

Kepala seksi Dokumentasi dan Pengolahan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang

dokumentasi dan pengolahan data meliputi menghimpun,

mendokumentasi, menganalisa dan mengolah data wajib pajak daerah

dan wajib retribusi daerah.

4. Bidang Penetapan

Bidang Penetapan bertugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan

teknis di bidang perhitungan dan penerbitan surat ketetapan. Seperti

melaksanakan penetapan pajak dan retribusi daerah, melaksanakan

perhitungan jumlah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) dan

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

jumlah ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang penagihannya

dilimpahkan kepada daerah berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak

Terutang dan Daftar Himpunan Ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan

(DHKP PBB).

Bidang Penetapan membawahi seksi-seksi sebagai berikut.

1) Seksi Perhitungan

Kepala Seksi Perhitungan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perhitungan, meliputi

perhitungan dan penetapan besarnya pajak dan retribusi daerah.

2) Seksi Penerbitan Surat Ketetapan

Kepala Seksi Penerbitan Surat Ketetapan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Penerbitan

Surat Ketetapan, meliputi menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah

(SKPD), Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD), dan surat-surat

ketetapan pajak daerah dan retribusi daerah lainnya.

5. Bidang Penagihan

Kepala Bidang Penagihan mempunyai tugas melakukan perumusan

kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang penagihan dan

keberatan dan pengelolaan penerimaan sumber pendapatan lain. Seperti

melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggung

jawaban pelaksanaan tugas. Bidang Penagihan membawahi seksi-seksi

sebagai berikut.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1) Seksi Penagihan dan Keberatan

Kepala Seksi penagihan dan keberatan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penagihan dan

keberatan, meliputi penagihan tunggakan pajak daerah, retribusi daerah

dan sumber pendapatan lainnya serta melayani permohonan keberatan

dan penyelesaiannya.

2) Seksi Pengurangan Pajak Daerah

Kepala Seksi Pengurangan Pajak Daerah mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengurangan

pajak daerah, meliputi mengumpulkan dan mengolah data sebab-sebab

pengurangan pajak daerah dengan ketentuan peraturan perundangan

yang berlaku.

6. Bidang Anggaran

Kepala Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan di bidang

anggaran.

Bidang Anggaran terdiri dari dua seksi yang merupakan satu kesatuan tim

kerja.

1) Seksi Anggaran I

Kepala Seksi Anggaran I mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis di bidang anggaran I.

2) Seksi Anggaran II

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Kepala Seksi Anggaran II mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis di bidang anggaran II.

7. Bidang Perbendaharaan

Kepala Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas pokok melaksanakan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang

pengelolaan perbendaharaan I dan II. Bidang Perbendaharaan terdiri dari

dua Seksi.

1) Seksi Perbendaharaan I

Kepala Seksi Perbendaharaan I mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang

perbendaharaan I, seperti melakukan penyiapan bahan perumusan

penetapan Uang Persediaan (UP) dari semua SKPD, melakukan

penyiapan bahan pembuatan Daftar Gaji Pegawai Negeri Sipil,

melakukan penyiapan bahan penerbitan Surat Perintah Pencairan

Dana (SP2D).

2) Seksi Perbendaharaan II

Kepala Seksi Perbendaharaan II mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang

perbendaharaan II, seperti melakukan penyiapan bahan perumusan

penetapan Uang Persediaan (UP) dari semua SKPD, melakukan

penyiapan bahan pembuatan Daftar Gaji Pegawai Negeri Sipil,

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

melakukan penyiapan bahan penerbitan Surat Perintah Pencaran Dana

(SP2D).

8. Bidang Akuntansi

Kepala Bidang Akutansi mempunyai tugas pokok melaksanakan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang

akutansi, seperti merumuskan laporan realisasi anggaran Pemerintah Kota

Surakarta secara keseluruhan.

Bidang Akuntansi membawahi seksi-seksi sebagai berikut.

1) Seksi Akuntansi I

Kepala Seksi Akuntansi I mempunyai tugas penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis di bidang akuntansi I, seperti melakukan

penyiapan bahan perumusan laporan arus kas Pemerintah Kota

Surakarta secara keseluruhan.

2) Seksi Akuntansi II

Kepala Seksi Akuntansi II mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis di bidang akuntansi II, seperti

melakukan penyiapan bahan perumusan laporan arus kas Pemerintah

Kota Surakarta secara keseluruhan.

9. Bidang Aset

Kepala Bidang Aset mempunyai tugas pokok melaksanakan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang perencanaan aset

dan pengelolaan aset, seperti menginventarisasi data barang milik daerah.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Bidang Aset membawahi seksi-seksi sebagai berikut.

1) Seksi Perencanaan Aset

Kepala Seksi Perencanaan Aset mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan

aset, seperti memproses pengadaan tanah.

2) Seksi Pengelolaan Aset

Kepala Seksi Pengelolaan Aset mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan

aset, seperti melakukan pengawasan barang milik daerah.

10. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

UPTD bertugas untuk memungut dan mengelola Pajak Retribusi Daerah

Kota Surakarta.

11. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok ini bertugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas pada

Cabang Dinas di Kecamatan.

e. Visi dan Misi DPPKA

1. Visi DPPKA

Terwujudnya peningkatan pendapatan daerah yang optimal dalam

rangka menjamin likuiditas keuangan daerah untuk mendukung

pembangunan daerah.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2. Misi DPPKA

1) Pengembangan pola intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan

pendapatan daerah.

2) Peningkatan kualitas pelayanan yang bertumpu pada standar

pelayanan.

3) Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional.

4) Menciptakan sistem pengawasan yang efektif.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Gam

bar

I.1 B

agan

Org

an

isasi

DP

PK

A K

ota

Su

rak

art

a

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam struktur pendapatan Negara,pendapatan pajak memiliki peran yang

sangat penting dan menjadi sumber pendapatan utama suatu negara untuk

menopang pembiayaan kegiatan pemerintah dan pembangunan nasional. Ditinjau

dari lembaga pemungut pajak dapat dibagi menjadi dua yaitu pajak pusat dan

pajak daerah.Pajak pusat meliputi (i) Pajak Penghasilan,(ii) Pajak Pertambahan

Nilai,(iii) PPnBM,(iv) PBB,(v) BPHTB,(vi) Bea Materai. Pajak Daerah meliputi

pajak yang dipungut oleh propinsi maupun yang dipungut oleh Kabupaten /Kota

,yang terdiri atas Pajak Hotel,Pajak Reklame,Pajak Restoran,dan lain-lain.

Menurut UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan Retribusi Daerah

,Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada

Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.

Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan dalam rangka memberikan

rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat. Setiap warga negara mulai saat

dilahirkan sampai dengan meninggal dunia, menikmati fasilitas atau pelayanan

dari pemerintah yang semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak.

Pajak juga digunakan untuk mensubsidi barang-barang yang sangat dibutuhkan

masyarakat dan juga membayar utang negara ke luar negeri. Pajak juga

digunakan untuk membantu UMKM baik dalam hal pembinaan dan modal.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Pajak Daerah merupakan sumber pendapatan daerah yang sangat penting

untuk membiayai daerah dalam memantapkan otonomi daerah yang nyata, serasi,

dinamis, dan bertanggung jawab. Menurut UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang

pajak daerah dan Retribusi Daerah, Daerah Otonom, yang selanjutnya disebut

Daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas

wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Otonomi daerah

mencakup semua aspek yaitu aspek sosial, budaya, ekonomi, politik, pertahanan

dan keamanan. Sebagai ukuran yang lazim mengenai masalah otonomi daerah

adalah otonomi dalam bidang keuangan atau serta kemandirian suatu pemerintah

daerah dalam rangka membiayai kegiatan pembangunan di wilayahnya.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota

Surakarta merupakan kantor instansi pelayanan yang berfungsi sebagai pengelola

sumber pendapatan daerah yang bertugas memantau penerimaan pendapatan

daerah berupa pajak dan retribusi. Oleh karena itu, Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Surakarat selaku perangkat

daerah yang bertanggung jawab atas pengelolaan Pajak Restoran perlu

mengupayakan optimalisasi dalam pemungutan guna memperoleh pendapatan

daerah yang cukup besar untuk pembangunan daerah.Salah satu jenis pajak yang

dikelola oleh DPPKA Surakarta adalah pajak restoran.Pajak restoran diatur

dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 sebagaimana merupakan salah

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

satu sumber pandapatan asli daerah yang cukup berpotensial dalam rangka

mebiayai kegiatan pembangunan di wilayah kota Surakarta

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011, Pajak Restoran

adalah pajak atas pelayanan yang disediakan restoran. Restoran adalah fasilitas

penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup

juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa

boga/katering.

Menggeluti bisnis makanan memang tidak ada matinya. Selain

menghasilkan keuntungan yang tinggi, makanan juga menjadi kebutuhan pokok

bagi setiap orang. Jadi, dimanapun, kapanpun, kita membutuhkan makanan

sebagai sumber pokok kehidupan. Salah satu bidang yang bisa digeluti dari bisnis

makanan adalah usaha kantin.Kantin di wilayah Surakarta telah mampu

menyediakan berbagai macam makanan ataupun minuman sesuai keinginan

konsumen. Konsumen utama bisnis kantin adalah pelajar, mahasiswa, sampai

karyawan sebuah perusahaan. Biasanya kantin dibuka di komplek sekolah,

kampus serta di lingkungan kerja seperti pabrik, hotel, dan perusahaan –

perusahaan lainnya.Jumlah kantin yang ada di wilayah Surakarta sendiri

sekarang telah banyak dari mulai sekolah,rumah sakit,pusat perbelanjaan,dan

perkantoran banyak yang menyediakan kantin.

Segi positif dari hal ini,kantin bisa mengurangi jumlah pengangguran dan

meningkatkan pendapatan daerah.Bagi sekolah-sekolah kantin memiliki dampak

yang sangat postif yaitu memudahkan siswa,guru,dan karyawan sehingga tidak

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

meninggalkan lokasi sekolah pada saat jam istirahat. Namun,tidak sedikit usaha

kantin yang gulung tikar atau dipindah tangankan karena tidak mencukupi biaya

operasionalnya.

Berdasarkan uraian diatas,penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih

dalam mengenai realisasi pendapatan pajak restoran yang berasal dari

Kantin.Oleh karena itu penulis mengambil judul “KONTRIBUSI

PENDAPATAN SEKTOR KANTIN TERHADAP REALISASI PAJAK

RESTORAN DI KOTA SURAKARTA “.

C. PERUMUSAN MASALAH

Dari gambaran umum yang telah diuraikan di atas, maka untuk memudahkan

penulisan Tugas Akhir ini,penulis mencoba merumuskan masalah yaitu:

a. Bagaimana laju pertumbuhan pendapatan sektor kantin yang telah diperoleh

DPPKA Surakarta ?

b. Bagaimana kontribusi pendapatan sektor kantin terhadap realisasi

pendapatan pajak restoran pada tahun 2009-2011 ?

c. Apa sajakah peraturan-peraturan yang mengatur pajak restoran ?

d. Bagaimana mekanisme pembayaran pajak restoran ?

e. Kendala apa saja yang dihadapi pihak DPPKA dan upaya-upaya apa sajakah

yang dilakukan pihak DPPKA untuk meningkatkan pendapatan pajak

restoran ?

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan uraian di atas,tujuan dari adanya penelitian yang dilakukan adalah :

a. untuk mengetahui laju pertumbuhan pendapatan sektor kantin yang telah

diterima DPPKA Surakarta.

b. Untuk mengetahui kontribusi pendapatan sektor kantin terhadap realisasi

pajak restoran.

c. Untuk mengetahui apa aturan-aturan yang mengatur pajak restoran.

d. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pembayaran pajak restoran.

e. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dan upaya-upaya yang dilakukan

pihak DPPKA dalam meningkatkan pendapatan pajak restoran

E. MANFAAT PENELITIAN

Dalam penelitian ini manfaat yang dapat diperoleh :

a. Bagi Penulis

Dapat memberikan manfaat dalam menerapkan ilmu pengetahuan teoritis ke

dalam kondisi nyata dan mendapatkan informasi,dan gambaran mengenai

pajak restoran yang berasal dari kantin

b. Bagi Pembaca

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan dapat sebagai referensi serta

dijadikan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.

c. Bagi DPPKA

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Untuk menambah kepustakaan dan memberikan masukan kepada

DPPKA Surakarta khususnya mengenai pajak restoran yang berasal dari

kantin.

F. METODOLOGI PENELITIAN

a. Ruang lingkup penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan obyek penelitian

di DPPKA Surakarta Jl.Jend.Sudirman 2 Surakarta

b. Jenis dan sumber data

Data variable dalam penelitian ini adalah :

1. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan

dipungut bayaran

2. Contoh restoran adalah rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan

sejenisnya termasuk jasa boga/katering.

3. Wajib Pajak Restoran adalah orang pribadi atau Badan yang mengusahakan

Restoran.

4. Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau Badan yang membeli

makanan dan/atau minuman dari Restoran.

Data yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah :

Data primer yaitu teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian atau karya

ilmiah yang diperoleh dari sumber pertama dan biasanya belum diolah

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

(Ketut,2009).Penelitian ini menggunakan data primer, yang diperoleh

langsung dari DPPKA Surakarta

a. Tehnik pengumpulan data

1. Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting dalam

penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai subjek

(pelaku,aktor) sehubungan dengan realitas atau gejalayang dipilh untuk

diteliti (Pawito:132,2007). Metode pengumpulan data dengan tanya jawab

secara langsung dengan karayawan –karayawan DPPKA Surakarta.

2. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data primer dengan cara pengamatan

(Bilson Simamora,2002:31).Penulis melakukan pengamatan langsung dan

melakukan pencatatan terhadap hal – hal yang diselidiki

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan penulis dengan cara mengumpulkan data – data

dan membaca buku – buku yang berhubungan dengan materi penulisan

Tugas Akhir.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB II

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

a. Pengertian Pajak

Pajak merupakan pembayaran wajib masyarakat kepada negara berdasarka

undang-undang dengan tidak mendapat balas jasa (kontraprestasi) secara

langsung dan digunakan untuk membiayai pembangunan nasional (Mila S dan

Ida W,2011:153)

Pajak menurut S.I.Djajadiningrat,adalah sebagai suatu kewajiban

menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu

keadaan,kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu,tetapi

bukan sebagai hukuman,menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta

dapat dipaksakan tetapi tidak ada jasa timbale balik dari negara secara

langsung untuk memelihara kesejahteraan secara umum (Siti Resmi,2007)

Pengertian pajak menurut Prof. DR.P.J.A. Adriani,pajak adalah iuran

kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib

membayarnya menurut Peraturan-Peraturan,yang langsung dapat ditunjuk,dan

yang gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan

dengan tugas negara untuk menyelenggrakan pemerintahan (Irwansyah dan

Rayendra,2010:9)

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Unsur-unsur pajak menurut Mardiasmo dalam bukunya perpajakan (2009:1)

adalah :

1. Iuran dari rakyat kepada negara.

Yang berhak memungut pajak hanyalah negara.Iuran tersebut berupa uang

(bukan barang).

2. Berdasarkan undang-undang

Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang – undang serta

aturan pelaksanaannya.

3. Tanpa jasa timbale atau kontraprestasi dari negara secara langsung dapat

ditunjuk.Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya

kontraprestasi individual oleh pemerintah.

4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-

pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat lain.

b. Fungsi Pajak

Ada dua fungsi pajak, yaitu (Erly Suandy,2005:14)

1. Fungsi Budgetair/ Finansial yaitu memasukkan uang sebanyak-banyaknya

ke kas negara ,dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran

negara.

2. Fungsi Regulerend / Mengatur yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk

mengatur baik masyarakat di bidang ekonomi,social maupun politik

dengan tujuan tertentu.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

c. Syarat Pemungutan Pajak

Menurut Mardiasmo dalam bukunya Perpajakan (2009:2)

1. Syarat Keadilan

Sesuai dengan tujuan hukum,yakni mencapai keadilan, undang-undang

dan pelaksanaan pemungutan harus adil.

2. Syarat Yuridis

Pemungutan pajak harus sesuai undang-undang.

3. Syarat Ekonomis

Pemungutan tidak boleh mengaganggu kelancaran kegiatan produksi

maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan

perekonomian rakyat.

4. Syarat Finansiil

Biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari

hasil pemungutannya.

5. Sistem pemungutan pajak harus sederhana

Sistem pemungutanyang sederhana akan memudahkan dan mendorong

masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan .

d. Sistem Pemungutan Pajak

1. Official Assessment System

Adalah suatu system pemungutan yang memberi wewenang kepada

pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh

Wajib Pajak.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Ciri- cirinya :

1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus.

2) Wajib Pajak bersifat pasif

3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus

2. Self Assessment System

Adalah suatu system pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada

Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang

Ciri- cirinya :

1) Wewenang untuk menetukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib

Pajak sendiri

2) Wajib pajak aktif,mulai dari menghitung ,menyetor,dan melaporkan

sendiri pajak yang terutang

3) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi

3. With Holding System

Adalah suatu sisitem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada

pihak ketiga ( bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan ) untuk

menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

Ciri - cirinya : wewenang menetukan besarnya pajak terutang ada pada pihak

ketiga,pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.

e. Hambatan Pemungutan Pajak

Hambatan terhadap pemungutan pajak dapat dikelompokkan menjadi :

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1. Perlawanan pasif

Masyarakat enggan (pasif) membayar pajak,yang dapat disebabkan antara

lain :

1) Perkembangan intelektual dan moral masyarakat

2) Sistem perpajakan yang (mungkin) sulit dipahami masyarakat

3) Sistem kontrol tidak dapat dilakukan dan dilaksanakan dengan baik

2. Perlawanan aktif

Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara

langsung ditujukan kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari

pajak.Bentuknya anatara lain :

1) Tax avoidance, usaha meringankan beban pajak dengan tidak

melanggar undang-undang.

2) Tax evasion,usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar

undang-undang (menggelapkan pajak)

f. Tarif Pajak

Ada 4 macam tarif pajak :

1. Tarif sebanding/proporsional

Tarif berupa persentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah yang

dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap

besarnya nilai yang dikenai pajak.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2. Tarif tetap

Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang

dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.

3. Tarif progresif

Tarif pajak yang persentasenya menjadi lebih besar apabila jumlah yang

menjadi dasar pengenaannya semakin besar.Tarif progresif dibedakan

menjadi tiga,yaitu :

1) Tarif progresif-progresif : kenaikan persentase semakin besar

2) Tarif progresif tetap : kenaikan persentase tetap

3) Tarif progresif degresif : kenaikan persentase semakin kecil

4. Tarif Degresif

Persentase tariff yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai

pajak semakin besar.

g. Pengelompokan Pajak

1. Menurut golongannya

1) Pajak Langsung,yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib

Pajak dan tidak dapat dibebankan kepada orang lain.

2) Pajak tidak langsung,yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan

kepada orang lain.

2. Menurut sifatnya

1) Pajak Subjektif,yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

subjeknya,dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) Pajak Objektif,yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya,tanpa

memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.

3. Menurut lembaga pemungutnya

1) Pajak Pusat,yaitu pajak yang dipungut pemerintah pusat dan digunakan

untuk membiayai rumah tangga negara.

a) Pajak Penghasilan

b) Pajak Pertambahan Nilai

c) Pajak Penjualan atas Barang Mewah

d) Pajak Bumi dan Bangunan

e) Bea Materai

2) Pajak Daerah,yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah

a) Pajak Propinsi : Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bahan Bakar

Kendaraan Bermotor.

b) Pajak Kabupaten / Kota : Pajak Hotel.Pajak Restoran,dan Pajak

Hiburan.

h. Pengertian Pajak Daerah

Menurut UU No.28 Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah

kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan

yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah

bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.Kriteria pajak daerah :

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

1. Bersifat pajak dan bukan retribusi.

2. Objek pajak terletak atau terdapat di wilayah Daerah Kabupaten/Kota

yang bersangkutan dan mempunyai mobilitas yang cukup rendah serta

hanya melayani masyarakat di wilayah Daerah Kabupaten/Kota yang

bersangkutan.

3. Objek dan dasar pengenaan pajak tidak bertentangan dengan kepentingan

umum.

4. Objek pajak bukan merupakan objek pajak Propinsi dan/atau objek pajak

Pusat.

5. Potensinya memadai.

6. Tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif.

7. Memperhatikan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat.

8. Menjaga kelestarian lingkungan.

B. PEMBAHASAN

a. Perkembangan Pendapatan Sektor Kantin selama 2 (Dua)Tahun

Terakhir Di Lihat Dari Laju Pertumbuhannya

Rasio pertumbuhan digunakan untuk mengetahui prospek atau peluang ke

depan.Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan penerimaan sektor kantin

menggunakan rumus penghitungan sebagai berikut (Halim,2001).

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Rtn – (tn-1)

G = X 100%

(tn-1)

Keterangan :

G : Laju Pertumbuhan

Rtn : Realisasi Tahun ke-n

(tn-1) : Realisasi Tahun sebelumnya

Tabel II.1

Realisasi Penerimaan Sektor Kantin

Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2009 – 2011

Tahun

Realisasi

Tahun ke-n

(Rtn)

Realisasi

Tahun

sebelumnya

(tn-1)

Selisih

Rtn – (tn-1)

Laju

Pertumbuhan

%

2009 34.543.210 - - -

2010 43.174.819 34.543.210 8.631.609 24,9%

2011 42.928.675 43.174.819 246.144 0,57%

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa laju pertumbuhan penerimaan

dari sektor kantin mengalami penurunan.Terbukti dengan selisih 2009-2010

yang sebesar 8.631.609,tahun 2010-2011 terjadi selisih yang menurun drastis

menjadi sebesar 246.144.Hal ini dikarenakan karena jumlah WP yang

membayar pada tahun 2011 mengalami sedikit penurunan dibandingkan pada

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

tahun 2010,sehingga akan berpengaruh pada prosentase laju pertumbuhan

penerimaan sektor kantin.Prosentase laju pertumbuhan pada tahun 2010

sebesar 24,9% mengalami penurunan pada tahun 2011 tercatat menjadi

0,57%.

b. Kontribusi Pertahun Penerimaan Sektor Kantin Terhadap Pajak

Restoran

Menurut Kamus Ekonomi (T Guritno:1994,76) kontribusi adalah sesuatu

yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan biaya atau

kerugian tertentu atau bersama.Untuk mengetahui besarnya kontribusi

penerimaan kantin terhadap pajak restoran dapat menggunakan rumus

penghitungan sebagai berikut

Realisasi Penerimaan sektor kantin

Kontribusi = X 100%

Realisasi Pajak Restoran

Kontribusi 2009 = X 100%

= 0,38%

Kontribusi 2010 = X 100%

= 0,41%

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Kontribusi 2011 = X 100%

= 0,35%

Tabel II.2

Kontribusi Penerimaan Sektor Kantin Terhadap Pajak Restoran

Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2009-2011

Tahun Realisasi Sektor

Kantin

Realisasi Pajak

Restoran

Ratio

2009 34.543.210 9.044.588.060 0,38%

2010 43.174.819 10.465.742.922 0,41%

2011 42.928.675 12.436.538.746 0,35%

Dari data diatas maka dapat disimpulkan bahwa pajak restoran di kota

Surakarta mengalami peningkatan dari tahun 2009-2011.Tercatat tahun 2009

sebesar 9.044.588.060 meningkat pada tahun 2010 menjadi sebesar

10.465.742.922 dan pada 2011 sebesar 12.436.538.746,sedangkan penerimaan

sektor kantin pada 2009 sebesar 34.543.210 mengalami peningkatan pada

tahun 2010 menjadi sebesar 43.174.819,tetapi pada tahun 2011 mengalami

penurunan menjadi sebesar 42.928.675.Rasio kontribusi mengalami kenaikan

pada tahun 2009-2010 dikarenakan bertambahnya jumlah wajib pajak yang

membayar sehingga pendapatan sektor kantin bertambah. Realisasi pada

tahun 2011 mengalami penurunan yang mengakibatkan ratio kontribusinya

juga mengalami penurunan,selain

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

jumlah wajib pajak yang membayar menurun,kelangsungan usaha kantin juga

merupakan salah satu penyebab turunnya penerimaan sektor

kantin.Menurunnya jumlah omzet penjualan juga menjadi salah satu factor

yang mengakibatkan penurunan penerimaan sektor kantin.Alasan lain adalah

saat petugas UPTD mendatangi tempat usaha wajib pajak seringkali yang

bersangkutan tidak ada di tempat atau kantin tutup karena pemiliknya sedang

ada keperluan.Karakteristik wajib pajak yang berbeda-beda membutuhkan

penanganan yang lebih intensif dari pihak UPTD,tetapi jumlah karyawan yang

ada di UPTD yang terbatas juga menjadi kendala dalam pemungutan.

c. Aturan-aturan yang Mengatur Pajak Restoran

1. Pengertian Pajak Restoran

Pajak restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh

restoran.Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman

dengan dipungut bayaran yang mencakup juga Rumah Makan,

Kafetaria,Warung,Bar dan sejenisnya termasuk Jasa Boga / Katering.

2. Subyek, Obyek dan Wajib Pajak Restoran

Dalam pasal 11(sebelas) Perda No 4 Tahun 2011 disebutkan bahwa

subyek pajak restoran adalah orang pribadi /badan yang membeli makanan

dan/atau minuman dari restoran.Obyek pajak restoran disebutkan dalam pasal

10(sepuluh) Perda No 4 Tahun 2011 bahwa pelayanan yang disediakan oleh

restoran. Pelayanan yang disediakan restoran meliputi pelayanan penjualan

makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

di tempat pelayanan maupun di tempat lain. Tidak termasuk objek pajak

restoran adalah pelayanan yang disediakan oleh restoran yang nilai

penjualannya di bawah Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) per bulan.

Wajib Pajak Restoran sebagaimana disebutkan dalam pasal 11 (sebelas)

ayat 2(dua) Perda No 4 Tahun 2011 adalah orang pribadi atau badan yang

mengusahakan restoran.

3. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Restoran

Dasar pengenaan sebagaimana disebutkan dalam pasal 12 Perda No 4

Tahun 2011 adalah jumlah pembayaran yang diterima atau yang seharusnya

diterima Restoran. Dalam pasal 13 Perda No 4 Tahun 2011 tarif pajak

restoran ditetapkan dalam 3 (tiga) kategori yaitu :

1) Tarif Pajak Restoran ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) untuk

restoran dengan kategori A, yaitu restoran yang memiliki nilai penjualan

Rp. 10.000.000,00. (sepuluh juta rupiah) atau lebih per bulan.

2) Tarif Pajak Restoran ditetapkan sebesar 5% (lima persen) untuk restoran

dengan kategori B, yaitu restoran yang memiliki nilai penjualan Rp.

5.000.000,00. ( lima juta rupiah) sampai di bawah Rp. 10.000.000,00.

(sepuluh juta rupiah) per bulan.

3) Tarif Pajak Restoran ditetapkan sebesar 3 % (tiga persen) untuk restoran

dengan kategori C, yaitu restoran yang memiliki nilai penjualan Rp.

1.000.000,00. (satu juta rupiah) sampai di bawah Rp. 5.000.000,00.

(lima juta rupiah) per bulan.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

4. Masa Pajak dan Waktu Pembayaran

Masa pajak adalah 1 (satu) bulan kalender atau jangka waktu lain yang

diatur dengan peraturan walikota paling lama 3 (tiga) bulan kalender,yang

menjadi dasarbagi wajib pajak untuk menghitung, menyetor dan melaporkan

pajak yang terhutang.

a) Sanksi terlambat membayar pajak restoran akan dikenakan sanksi

Menyiapkan formulir SPTPD

b) Menerima WP yang akan mengisi formulir SPTPD

c) Wajib Pajak mengisi formulir SPTPD

1. Pengecekan Administrasi

a) Meneliti kebenaran pengisian formulir SPTPD

b) Meneliti kelengkapan berkas pendukung formulir SPTPD

(nota/Kwitansi/Bill ,dsb)

c) Mengarahkan Wajib Pajak untuk ke Kasir

2. Pembayaran Pajak Restoran

administrasi berupa bunga keterlambatan sebesar 2% setiap bulan.

Tempat pembayaran pajak restoran :

1) DPPKA Kota Surakarta, Komplek Balaikota,Jl.Jend.Sudirman No. 2.

2) Kantor UPTD I DPPKA Jl.Yosodipura No.82 meliputi wilayah

Banjarsari.

3) Kantor UPTD II Jl.Alun-alun Utara meliputi wilayah Kecamatan Jebres

dan Kecamatan Pasar Kliwon.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

4) Kantor UPTD III Jl.Muh.Yamin No.150 meliputi wilayah Kecamatan

Serengan dan Kecamatan Laweyan.

d. Mekanisme Pembayaran Pajak Restoran

3. Pengisian SPTPD

a) WP melakukan pembayaran pajak restoran

b) Kasir menghitung uang pembayaran pajak restoran

4. Penerbitan SSPD

a) Mengetik SSPD Restoran

b) Menyerahkan tanda bukti lunas kepada WP

Pada kenyataannya untuk usaha di bidang kantin biasanya pemungutan

pajak dengan cara petugas UPTD mendatangi tempat usaha mereka dan

mewawancarai langsung pemilik kantin mengenai besarnya omzet yang

mereka peroleh untuk dijadikan dasar pengenaan pajak bagi usaha kantin, hal

ini dikarenakan biasanya pengusaha kantin tidak membuat pembukuan dan

keengganan dari wajib pajak sektor kantin untuk mengisi formulir

SPTPD.Pemungutan pajak Restoran di sektor kantin tidak sesuai dengan

peraturan atau di bawah standar,tetapi pihak dari UPTD juga membolehkan

bagi wajib pajak kantin yang menginginkan pembayaran sesuai aturan

pemungutan.

e. Kendala yang dihadapi dan upaya-upaya yang dilakukan pihak DPPKA

untuk meningkatkan pendapatan pajak restoran

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

1. Kendala-kendala yang dihadapi pihak DPPKA dalam memungut pajak

restoran khususnya sektor kantin

Berdasarkan hasil interview/wawancara dengan pegawai UPTD DPPKA

Kota Surakarta yang bertugas memeungut pajak restoran khususnya yang

berasal dari kantin, kendala saat pemungutan yaitu:

a) Keterbatasan jumlah karyawan UPTD DPPKA Kota Surakarta

Jumlah karyawan yang ada di UPTD pada setiap kecamatan ada 10

karyawan yang mempunyai kewajiban untuk memungut pajak

daerah.Bukan hanya pajak restoran saja yang menjadi tugas mereka

melainkan pajak hotel,pajak parkir,dll.Pada setiap kecamatan terdapat

sekitar 600-800 wajib pajak dari jumlah itu dengan karyawan yang hanya

10 orang maka membuat pekerjaan kurang efektif.

b) Kelangsungan usaha

Persaingan antar pedagang yang menyelengarakan usaha sejenis

menyebabkan tidak stabilnya kelangsungan usaha kantin.Dibutuhkan

inovasi, kreatifitas dan harga yang kompetitif untuk menarik minat

pembeli.Banyak yang tiba-tiba menutup usahanya karena omzet

penjualannya yang tidak mencukupi.

c) Pemilik Kantin baru tidak mau membayar pajak

Usaha kantin biasanya tidak tetap,menggunakan sistem kontrak dengan

sekolah yang menjadi tempat usaha mereka.Banyak usaha kantin yang

dijual atau dipindah tangankan pengelolaannya kepada pihak lain

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

sehingga saat pihak dari UPTD melakukan pemungutan mereka tidak mau

membayar dengan alasan pajak itu bukan kewajiban dia melainkan

kewajiban pemilik yang lama.

d) Masing-masing individu kurang sadar pajak

Kurangnya pemahaman setiap individu mengenai pajak,manfaat pajak

bagi pembiayaan negara maupun daerah yang membuat para pengusaha

kantin tidak mau membayar pajak.

2. Upaya-upaya DPPKA dalam Meningkatkan Pendapatan Pajak

Restoran

a) Pimpinan memberi motivasi kepada staff khususnya petugas pemungut

untuk lebih meningkatkan kualitas kerja.

b) Memberikan pengertian atau penyuluhan kepada wajib pajak tentang arti

pentingnya membayar pajak dengan mendatangi secara langsung ke

tempat usaha wajib pajak.

c) Petugas pemungut pajak melakukan penagihan pajak dengan sistem

“jemput bola” atau menagih secara langsung ke tempat usaha wajib pajak.

d) Pihak UPTD melakukan pendekatan secara berbeda-beda kepada setiap

individu pemilik kantin.Agar setiap individu mau membayar pajak dan

merasa nyaman terhadap pelayanan pembayaran pajak.

e) Pihak UPTD memberi surat pemanggilan bagi pemilik kantin yang

menunggak pajak.Apabila sampai surat pemanggilan yang ketiga tidak

ada respon dari wajib pajak maka akan dilaporkan kepada pihak

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

DPPKA,setelah itu pihak DPPKA akan membuat surat panggilan yang

ditembuskan langsung kepada kepala sekolah tempat wajib pajak

membuka usaha kantin.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB III

TEMUAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan,maka penulis dapat menemukan

kelebihan dan kelemahan dari kontribusi penerimaan sektor kantin terhadap realisasi

pajak restoran di Kota Surakarta.Adapun kelebihan dan kelemahannya adalah sebagai

berikut :

A. Kelebihan

a. Sistem pemungutan pajak restoran khususnya sektor kantin dengan cara para

petugas UPTD mendatangi ke tempat usaha wajib pajak.Hal ini dikarenakan

kesungguhan para petugas dalam menjalankan kewajibannya dan menjadikan

wajib pajak tertib membayar kewajiban pajaknya.

b. Penerimaan sektor kantin pada periode tahun 2009-2010 mengalami

peningkatan dikarenakan jumlah WP yang membayar meningkat dan

pendapatan wajib pajak yang meningkat.

c. Pihak DPPKA telah melakukan sosialisai mengenai pentingnya membayar

pajak dengan mendatangi secara langsung tempat usaha wajib pajak serta

melakukan penagihan pajak dengan sistem “jemput bola”

d. Pihak UPTD melakukan pendekatan yang berbeda-beda kepada setiap wajib

pajak agar mengerti karakteristik setiap wajib pajak

e. Pihak UPTD memanggil wajib pajak yang menunggak membayar pajak

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

B. Kelemahan

a. Rasio laju pertumbuhan penerimaan sektor kantin mengalami penurunan

yang sangat drastis dari 24,9% menjadi 0,57% dikarenakan menurunnya

jumlah wajib pajak yang membayar.Karakteristik wajib pajak dan

kelangsungan usaha kantin juga merupakan salah satu penyebab

menurunnya penerimaan sektor kantin.

b. Sistem self assessment yang mengharuskan wajib pajak untuk mengisi

formulir SPTPD sendiri setiap bulannya dirasa terlalu rumit dan merepotkan

bagi para pelaku usaha kantin.

c. Para wajib pajak selaku pemilik usaha kantin tidak membuat pembukuan.

d. Masih minimnya kesadaran dari wajib pajak restoran khususnya sektor

kantin untuk membayar pajak.

e. Terbatasnya jumlah karyawan yang ada di UPTD tidak mencukupi untuk

menangani jumlah wajib pajak begitu banyak.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah penulis yang sampaikan pada bab-bab

sebelumnya,maka dapat diambil kesimpulan bahwa sektor kantin merupakan

subyek pajak yang mampu memberikan kontribusi bagi realisasi pajak

restoran.Tercatat penerimaan sektor kantin pada 2009 sebesar Rp. 34.543.210,-

.Meningkat pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp. 43.174.819,- kenaikan ini

dikarenakan oleh meningkatnya penghasilan wajib pajak dan bertambah

banyaknya wajib pajak yang membayar.Pada 2011 mengalami sedikit penurunan

penerimaan sektor kantin menjadi sebesar Rp. 42.928.675,- dikarenakan jumlah

wajib pajak yang membayar juga mengalami penurunan.Kontribusi sektor kantin

terhadap pajak restoran tercatat pada 2009 sebesar 0,38% mengalami kenaikan

pada 2010 menjadi sebesar 0,41% dan kontribusi pada 2011 mengalami

penurunan tercatat sebesar 0,35%.Pendapatan pajak restoran memiliki kontribusi

yang sangat besar bagi Kota Surakarta dari tahun ke tahun.Hal ini berdasarkan

peningkatan pendapatan yang diperoleh pajak restoran.Realisasi pajak restoran

setiap tahunnya selalu melampui target yang telah ditetapkan,ini semua tidak

lepas dari kinerja seluruh karyawan dan staff dari DPPKA Kota Surakarta yang

telah melakukan berbagai upaya agar dapat meningkatkan pendapatan pajak

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

daerah.Sosialisasi dan penagihan dengan sistem “jemput bola”secara langsung

mendatangi tempat usaha wajib pajak sebagai salah satu bentuk upaya-upaya dari

DPPKA Kota Surakarta dalam meningkatkan pendapatan pajak daerah.Para

petugas telah memanggil wajib pajak yang menunggak membayar pajak.Jumlah

petugas UPTD yang terbatas menjadi kendala tersendiri bagi pemungutan

pajak.Kelangsungan usaha kantin berdasarkan sistem kontrak dengan pihak

sekolah yang menjadi tempat usaha wajib pajak,banyak para pelaku usaha kantin

yang menjual tempat usahanya dikarenakan kalah bersaing dengan

kompetitor.Kebanyakan para pelaku usaha kantin tidak membuat pembukuan dan

tidak mau mengisi formulir SPTPD setiap bulannya dikarenakan mereka tidak

ingin terlalu repot.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan maka penulis memberikan

saran yang diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan penerimaan pajak

restoran yang berasal dari sektor kantin di Kota Surakarta,yaitu :

a. Manfaat dari membayar pajak tidak dapat dirasakan langsung oleh wajib

pajak.Sosialisasi dari petugas UPTD DPPKA perlu ditingkatkan lagi sehingga

wajib pajak tahu manfaat yang akan mereka peroleh setelah membayar pajak.

b. UPTD DPPKA harus selalu melakukan pendataan ulang terhadap kantin,baik

kantin yang telah membayar maupun kantin yang belum pernah membayar

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KONTRIBUSI ......kantin terhadap realisasi pajak restoran di kota SURAKARTA”telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

c. Karena terbatasnya karyawan pihak UPTD bisa menambah personil untuk

menangani pajak restoran khususnya kantin dengan mempekerjakan tenaga

kerja kontrak (outsourcing)