Pendahuluan_Muradif _Musytarak.doc

9
Pendahuluan Dalam mengkaji Islam, salah satu unsur yang sangat penting digunakan sebagai pendekatan adalah ilmu ushul Fiqih, yaitu ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang dijadikan pedoman dalam menetapkan hukum-hukum syari’at yang bersifat amaliyah, yang diperoleh melalui dalil-dalil secara rinci. Melalui kaidah-kaidah ushul fiqih akan diketahui nash-nash syara’ dan hukum-hukum yang ditunjukkannya. Dengan ushul fiqih dapat dicarikan solusi untuk menyelesaikan dalil-dalil yang kelihatannya kontradiksi satu sama lain. Dengan adanya perangkat ushul fiqih maka syari’at Islam akan membuktikan dirinya sebagai syari’at yang akan berlaku sepanjang masa, dan tidak akan hilang ditelan zaman. Diantara kaidah-kaidah ushul fiqih yang penting diketahui adalah lafal mutlaq, muqayyad, muradif dan musytarak yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini. Pembahasan Mutlaq Dan Muqayyad 1. Pengertian Mutlaq Secara bahasa kata mutlaq berarti bebas tanpa ikatan, dan kata muqayyad berarti terikat.[1] Dalam memberikan definisi kepada mutlaq terdapat rumusan yang berbeda, namun saling berdekatan. Dibawah ini merupakan definisi beberapa ahli: 1. Muhammad al-Khudhari Beik: Mutlak ialah lafaz yang memberi petunjuk terhadap satu atau beberapa satuan yang mencakup tanpa ikatan yang terpisah secara lafzi. 2. Al-Amidi: Lafaz yang memberi petunjuk kepada madlul (yang diberi petunjuk) yang mencakup dalam jenisnya. 3. Ibn Subki: Mutlak adalah lafaz yang member petunjuk kepada hakikat sesuatu tanpa ada ikatan apa-apa.[2] Dari pengertian diatas dapat disimpulkan maksudnya lafal tersebut masih dalam keadaan asli dan bebas dari pengaruh hal-hal yang lain. Contohnya: Kata Nä3ƒÏ‰÷ƒr& dalam ayat: öNn=sù (#r߉ÅgrB [ä!$tB (#qßJ£Ju‹tFsù #Y‰‹Ïè|¹ $Y7ÍhŠsÛ (#qßs| ¡øB$$sù öNä3Ïdqã_âqÎ/ öNä3ƒÏ‰÷ƒr&urÎ

Transcript of Pendahuluan_Muradif _Musytarak.doc

PendahuluanDalam mengkaji Islam, salah satu unsur yang sangat penting digunakan sebagai pendekatan adalah ilmu ushul Fiqih, yaitu ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang dijadikan pedoman dalam menetapkan hukum-hukum syariat yang bersifat amaliyah, yang diperoleh melalui dalil-dalil secara rinci. Melalui kaidah-kaidah ushul fiqih akan diketahui nash-nash syara dan hukum-hukum yang ditunjukkannya. Dengan ushul fiqih dapat dicarikan solusi untuk menyelesaikan dalil-dalil yang kelihatannya kontradiksi satu sama lain. Dengan adanya perangkat ushul fiqih maka syariat Islam akan membuktikan dirinya sebagai syariat yang akan berlaku sepanjang masa, dan tidak akan hilang ditelan zaman.Diantara kaidah-kaidah ushul fiqih yang penting diketahui adalah lafal mutlaq,muqayyad, muradif dan musytarak yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.PembahasanMutlaq Dan Muqayyad1.Pengertian MutlaqSecara bahasa kata mutlaq berarti bebas tanpa ikatan, dan kata muqayyad berarti terikat.[1]Dalam memberikan definisi kepada mutlaq terdapat rumusan yang berbeda, namun saling berdekatan. Dibawah ini merupakan definisi beberapa ahli:1.Muhammad al-Khudhari Beik:Mutlak ialah lafaz yang memberi petunjuk terhadap satu atau beberapa satuan yang mencakup tanpa ikatan yang terpisah secara lafzi.2.Al-Amidi:Lafaz yang memberi petunjuk kepada madlul (yang diberi petunjuk) yang mencakup dalam jenisnya.3.Ibn Subki:Mutlak adalah lafaz yang member petunjuk kepada hakikat sesuatu tanpa ada ikatan apa-apa.[2]Dari pengertian diatas dapat disimpulkan maksudnya lafal tersebut masih dalam keadaan asli dan bebas dari pengaruh hal-hal yang lain.Contohnya:KataN3r& dalam ayat:Nn=s(#rgrB[!$tB(#qJJutFs#Y|$Y7hs(#qs|B$$sN3dq_q/N3r&urArtinya:Apabila kamu tidak menemukan air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu dengan debu itu.(QS. An-Nisa : 43)Mengusap tangan dengan debu, dalam ayat ini tidak dibatasi dengan sifat syarat dan sebagainya, artinya tidak diterangkan sampai di mana, apakah semuanya diusap atau sebagainya. Yang jelas dalam tayamum itu harus mengusap tangan dengan debu.Karena perkataan(tangan) ini tidak dibatasi sampai dimana yang harus diusap, maka bagian yang diusap adalah bagian mana saja asalkan bagian tangan.Karena itu disebut mutlaq.[3]2.Pengertian MuqayyadMuqayyad atau Al-Muqayyad ialah lafal yang menunjukkan arti yang sebenarnya dengan dibatasi oleh sesuatu hal dari batas-batas tertentu.[4]Batas tertentu itu disebut Al-Qaid.Contohnya:N3tr&urn