Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik...

22
MODUL PERKULIAHAN KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Etika Dasar, Metode Etika serta Kebebasan dan Tanggung Jawab Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem informasi 01 18052 Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Abstract Kompetensi Pada pokok bahasan saat ini, akan mendeskripsikan berkenaan dengan pengertian etika, teori etika, fungsi etika, jenis etika, sanksi etika, tiga norma umum, metode etika serta kebebasan Mahasiswa diharapkanmampu mendeskripsikan berkenaan dengan pengertian etika, teori etika, fungsi etika, jenis etika, sanksi etika, tiga norma umum, metode etika serta kebebasan dan

Transcript of Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik...

Page 1: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

MODUL PERKULIAHAN

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

Etika Dasar, Metode Etika serta Kebebasan dan Tanggung Jawab

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem informasi 01 18052 Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.

Abstract KompetensiPada pokok bahasan saat ini, akan mendeskripsikan berkenaan dengan pengertian etika, teori etika, fungsi etika, jenis etika, sanksi etika, tiga norma umum, metode etika serta kebebasan dan tanggungjawab.

Mahasiswa diharapkanmampu mendeskripsikan berkenaan dengan pengertian etika, teori etika, fungsi etika, jenis etika, sanksi etika, tiga norma umum, metode etika serta kebebasan dan tanggungjawab

Page 2: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

PendahuluanKata Etika berasal dari kataYunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan" adalah

cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai

standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,

salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika

memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Maka dari itu

etika merupakan suatu ilmu, yaitu ilmu tentang adat istiadat yang baik. Sebagai suatu ilmu,

objek dari etika adalah tingkah laku manusia.

Bentuk jamaknya ta etha.sebagai bentuk jamak dari ethos, ta etha berarti adat-kebiasaan

atau pola pikir yang dianut oleh sekelompok orang atau yang disebut masyarakat atau pola

tindakan yang dijunjung tinggi dan dipertahankan oleh masyarakat tersebut. Etika adalah ta

etha atau adat-kebiasaan, yang baik dipertahankan, dijunjung tinggi, dan diwariskan secara

turun temurun.

Pengertian Etika

Kata etika sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :

1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral

(akhlak);

2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;

3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,salah, baik, buruk,

dan tanggung jawab.

Dari beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu bentuk sikap dan perilaku,

cerminan cara berfikir dan kebiasaan, yang mengarah kepada baik atau buruk, benar atau

salah yang dianut suatu golongan masyarakat.

Jenis-jenis etika, terbagi menjadi dua, yaitu Etika Deskriptif dan Etika Normatif.

1. Etika Deskriptif

2017 2 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

Pada dasarnya etika deskriptif menggambarkan atau melukiskan realitas moral atau

tingkah laku serta tindakan manusia apa adanya atau sebagaimana adanya tingkah dan

tindakan tersebut.

2. Etika Normatif

Etika normatif membuat prinsip etis menjadi masuk akal dan operasional sehingga dapat

dipertanggungjawabkan.

Pada tataran ilmu, etika normatif dapat dikelompokan kedalam dua jenis, yaitu: Etika

Umum dan Etika Khusus.

a. Etika umum atau norma moral umum memusatkan kajiannya pada norma moral

yang berlaku bagi semua orang dan di mana-mana.

Termasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya

perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia

yang pelaksanaannya dapat dikenai sanksi), dan norma sopan santun atau etiquette,

misalnya menghargai milik orang lain (norma moral), menghilangkan nyawa lain

(norma hukum), dan selalu mendahulukan orang tua dan anak-anak dalam

pelayanan umum (etiket) berlaku universal di mana-mana.

b. Etika Khusus

Etika Khusus adalah penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam

bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud: Bagaimana saya

menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus

yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis: cara

bagaimana manusia mengambil suatu keputusan/tindakan, dan teori serta prinsip

moral dasar yang ada akibatnya.

Etika Khusus dibagi lagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu:

1) Etika Individual lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya

sendiri.

2) Etika Sosial berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku

manusia sebagai makhluk sosial dalam interaksinya dengan sesamanya.

Etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan. Karena kewajiban

seseorang terhadap dirinya berkaitan langsung dan dalam banyak hal

mempengaruhi pula kewajibannya dengan orang lain, dan demikian pula

sebaliknya. Etika sosial menyangkut hungan manusia dengan manusia lain.

Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi

atau terpecah menjadi banyak bagian/bidang. Dan pembahasan bidang yang

paling aktual saat ini adalah mengenai:

Sikap terhadap sesama

Etika keluarga

2017 3 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

Etika profesi

Etika politik

Etika lingkungan

Etika ideologi

3) Etika Lingkungan Hidup, menjelaskan hubungan antara manusia dengan

lingkungan sekitarnya dan juga hubungan antara manusia yang satu dengan

manusia yang lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak

pada lingkungan hidup secara keseluruhan.

Teori Etika

Beberapa teori berkenaan dengan etika, yaitu :

1. Teori Egoisme

Rachels (2004) memperkenalkan dua konsep yang berhubungan dengan egoisme, yaitu

egoisme psikologis dan egoisme etis.Egoisme psikologis adalah suatu teori yang

menjelaskan bahwa semua tindakan manusia dimotivasi oleh kepentingan berkutat

diri.Egoisme etis adalah tindakan yang dilandasi oleh kepentingan diri sendiri. Yang

membedakan tindakan berkutat diri (egoisme psikologis) dengan tindakan untuk

kepentingan diri (egoisme etis) adalah pada akibatnya terhadap orang lain. Tindakan

berkutat diri ditandai dengan ciri mengabaikan atau merugikan kepentingan orang lain,

sedangkan tindakan mementingkan diri tidak selalu merugikan kepentingan orang lain.

2. Teori Utilitarianisme

Utilitarianisme berasal dari kata Latin utilis, kemudian menjadi kata Inggris utility yang

berarti bermanfaat (Bertens, 2000).Menurut teori ini, suatu tindakan dapat dikatan baik

jika membawa manfaat bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat, atau dengan istilah

yang sangat terkenal “the greatest happiness of the greatest numbers”. Perbedaan

paham utilitarianisme dengan paham egoisme etis terletak pada siapa yang memperoleh

manfaat.Egoisme etis melihat dari sudut pandang kepentingan individu, sedangkan

paham utilitarianisme melihat dari sudut kepentingan orang banyak (kepentingan

bersama, kepentingan masyarakat).

3. Teori Deontologi

Istilah deontologi berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban. Paham

deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama

sekali dengan tujuan, konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut. Konsekuensi suatu

2017 4 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

tindakan tidak boleh menjadi pertimbangan untuk menilai etis atau tidaknya suatu

tindakan.

4. Teori Hak

Suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik bila perbuatan atau tindakan tersebut

sesuai dengan HAM. Menurut Bentens (200), teori hak merupakan suatu aspek dari

deontologi (teori kewajiban) karena hak tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban. Bila

suatu tindakan merupakan hak bagi seseorang, maka sebenarnya tindakan yang sama

merupakan kewajiban bagi orang lain. Teori hak sebenarnya didsarkan atas asumsi

bahwa manusia mempunyai martabat dan semua manusia mempunyai martabat yang

sama. Hak asasi manusia didasarkan atas beberapa sumber otoritas, yaitu:

a. Hak hukum (legal right), adalah hak yang didasarkan atas sistem/yurisdiksi hukum

suatu negara, di mana sumber hukum tertinggi suatu Negara adalah Undang-

Undang Dasar negara yang bersangkutan.

b. Hak moral atau kemanusiaan (moral, human right), dihubungkan dengan pribadi

manusia secara individu, atau dalam beberapa kasus dihubungkan dengan

kelompok bukan dengan masyarakat dalam arti luas. Hak moral berkaitan dengan

kepentingan individu sepanjang kepentingan individu itu tidak melanggar hak-hak

orang lain

c. Hak kontraktual (contractual right), mengikat individu-individu yang membuat

kesepakatan/kontrak bersama dalam wujud hak dan kewajiban masing-masing

kontrak.

5. Teori Keutamaan (Virtue Theory)

Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh

seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.

Kebijaksanaan, misalnya, merupakan suatu keutamaan yang membuat seseorang

mengambil keputusan tepat dalam setiap situasi. Keadilan adalah keutamaan lain yang

membuat seseorang selalu memberikan kepada sesama apa yang menjadi haknya.

Kerendahan hati adalah keutamaan yang membuat seseorang tidak menonjolkan diri,

sekalipun situasi mengizinkan.Suka bekerja keras adalah keutamaan yang membuat

seseorang mengatasi kecenderungan spontan untuk bermalas-malasan.Ada banyak

keutamaan semacam ini.Seseorang adalah orang yang baik jika memiliki

keutamaan.Hidup yang baik adalah hidup menurut keutamaan (virtuous life).

6. Teori Etika Teonom

Sebagaimana dianut oleh semua penganut agama di dunia bahwa ada tujuan akhir yang

ingin dicapai umat manusia selain tujuan yang bersifat duniawi, yaitu untuk memperoleh

kebahagiaan surgawi.Teori etika teonom dilandasi oleh filsafat risten, yang mengatakan

bahwa karakter moral manusia ditentukan secara hakiki oleh kesesuaian hubungannya

2017 5 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

dengan kehendak Tuhan.Perilaku manusia secara moral dianggap baik jika sepadan

dengan kehendak Tuhan, dan perilaku manusia dianggap tidak baik bila tidak mengikuti

aturan/perintah Tuhan sebagaimana dituangkan dalam kitab suci.Sebagaimana teori

etika yang memperkenalkan konsep kewajiban tak bersyarat diperlukan untuk mencapai

tujuan tertinggi yang bersifat mutlak. Kelemahan teori etika Kant teletak pada

pengabaian adanya tujuan mutlak, tujuan tertinggi yang harus dicapai umat manusia,

walaupun ia memperkenalkan etika kewajiban mutlak. Moralitas dikatakan bersifat

mutlak hanya bila moralitas itu dikatakan dengan tujuan tertinggi umat manusia.Segala

sesuatu yang bersifat mutlak tidak dapat diperdebatkan dengan pendekatan rasional

karena semua yang bersifat mutlak melampaui tingkat kecerdasan rasional yang dimiliki

manusia.

Fungsi Etika

Berbeda dengan ajaran moral, etika tidak dimaksudkan untuk secara langsung dapat

membuat manusia menjadi lebih baik. Etika adalah pemikiran sistematis tentang

moralitas.Terdapat empat alasan mengapa etika semakin diperlukan pada zaman ini.

1. Masyarakat sekarang ini semakin pluralistik atau majemuk, baik dari suku, daerah,

agama yang berbeda-beda; demikian pula dalam bidang moralitas. Kita berhadapan

dengan sekian banyak pandangan moral yang sering saling bertentangan. Mana yang

mau diikuti, apakah yang diterima dari orang tua kita dahulu, moralitas tradisional desa,

atau moralitas yang ditawarkan melalui media massa.

2. Masa transformasi (perubahan) masyarakat yang tanpa tanding. Perubahan yang

diakibatkan gelombang modernisasi merupakan kekuatan yang menghantam semua

segi kehidupan manusia. Kehidupan di  kota sudah jauh berbeda dibanding tahun-tahun

sebelumnya. Dalam transformasi ekonomi, sosial, intelektual dan budaya itu nilai-nilai

budaya tradisional ditantang semuanya. Dalam situasi inilah etika membantu kita agar

jangan kehilangan orientasi, dapat membedakan antara apa yang hakiki dan apa yang

boleh saja berubah, dan dengan demikian tetap sanggup untuk mengambil sikap-sikap

yang dapat kita pertanggungjawabkan.

3. Perubahan sosial budaya yang terjadi itu dapat dipergunakan oleh pelbagai pihak untuk

memancing di air keruh. Mereka menawarkan ideologi-ideologi mereka sebagai obat

penyelamat. Etika dapat membuat kita sanggup untuk menghadapi ideologi tersebut

secara kritis dan objektif, dan untuk membentuk penilaian kita sendiri, agar tidak terlalu

mudah terpancing. Etika juga membantu kita jangan naif atau ekstrem, yaitu jangan

cepat-cepat memeluk segala pandangan yang baru, tetapi juga jangan menolak nilai-

nilai hanya karena baru dan belum biasa.

2017 6 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

4. Etika juga diperlukan oleh kaum agama yang di satu pihak menemukan dasar

kemantapan mereka dalam iman kepercayaan mereka, dan di lain pihak sekaligus mau

berpartisipasi  tanpa takut-takut dengan tidak menutup diri dari semua dimensi

kehidupan masyarakat yang sedang berubah itu.

Jenis Etika

1. Etika Filosofis

Etika filosofissecara harfiah dapat dikatakan sebagai etika yang berasal dari kegiatan

berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia.Karena itu, etika sebenarnya

adalah bagian dari filsafat; etika lahir dari filsafat.

Etika termasuk dalam filsafat, karena itu berbicara etika tidak dapat dilepaskan dari

filsafat.Karena itu, bila ingin mengetahui unsur-unsur etika maka kita harus bertanya

juga mengenai unsur-unsur filsafat. Berikut akan dijelaskan dua sifat etika.

a. Non-empiris.

Filsafat digolongkan sebagai ilmu non-empiris.Ilmu empiris adalah ilmu yang

didasarkan pada fakta atau yang konkret. Namun filsafat tidaklah demikian, filsafat

berusaha melampaui yang konkret dengan seolah-olah menanyakan apa di balik

gejala-gejala konkret. Demikian pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti pada

apa yang konkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang

seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

b. Praktis

Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu “yang ada”. Misalnya filsafat

hukum mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu,

melainkan bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika

sebagai cabang filsafat bersifat praktis karena langsung berhubungan dengan apa

yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan

praktis dalam arti menyajikan resep-resep siap pakai.Etika tidak bersifat teknis

melainkan reflektif.Maksudnya etika hanya menganalisis tema-tema pokok seperti

hati nurani, kebebasan, hak dan kewajiban, dsb, sambil melihat teori-teori etika masa

lalu untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya.Diharapakan kita mampu

menyusun sendiri argumentasi yang tahan uji.

2. Etika Teologis

Ada dua hal yang perlu diingat berkaitan dengan etika teologis.Pertama, etika teologis

bukan hanya milik agama tertentu, melainkan setiap agama dapat memiliki etika

2017 7 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

teologisnya masing-masing.Kedua, etika teologis merupakan bagian dari etika secara

umum, karena itu banyak unsur-unsur di dalamnya yang terdapat dalam etika secara

umum, dan dapat dimengerti setelah memahami etika secara umum.

Secara umum, etika teologis dapat didefinisikan sebagai etika yang bertitik tolak dari

presuposisi-presuposisi teologis.Definisi tersebut menjadi kriteria pembeda antara etika

filosofis dan etika teologis. Di dalam etika Kristen, misalnya, etika teologis adalah etika

yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi tentang Allah atau Yang Ilahi, serta

memandang kesusilaan bersumber dari dalam kepercayaan terhadap Allah atau Yang

Ilahi. Karena itu, etika teologis disebut juga oleh Jongeneel sebagai etika transenden

dan etika teosentris. Etika teologis Kristen memiliki objek yang sama dengan etika

secara umum, yaitu tingkah laku manusia. Akan tetapi, tujuan yang hendak dicapainya

sedikit berbeda, yaitu mencari apa yang seharusnya dilakukan manusia, dalam hal baik

atau buruk, sesuai dengan kehendak Allah.

Setiap agama dapat memiliki etika teologisnya yang unik berdasarkan apa yang diyakini

dan menjadi sistem nilai-nilai yang dianutnya. Dalam hal ini, antara agama yang satu

dengan yang lain dapat memiliki perbedaan di dalam merumuskan etika teologisnya. 

Sanksi Etika

Sanksi Etika terdiri dari:

1. Sanksi sosial, skala relative kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat “dimaafkan”.

Contohnya, kita mendapat teguran karena membuang sampah sembarangan, mendapat

nilai yang tidak baik, berpakaian yang tidak rapi, dll.

2. Sanksi hukum, skala besar, merugikan hak pihak lain. Hukum pidana menempati

prioritas utama dan diikuti hukum perdata. Contohnya, hukuman penjara dan denda

uang yang dijatuhkan untuk perampok, pemerkosa, koruptor ; Hukuman mati dijatuhkan

kepada terorisme ; dan lain sebagainya.

Tiga Norma Umum

Norma berasal dari bahasa latin yakni norma, yang berarti penyikut atau siku-siku, suatu alat

perkakas yang digunakan oleh tukang kayu. Dari sinilah kita dapat mengartikan norma

sebagai pedoman, ukuran, aturan atau kebiasaan. Jadi norma ialah sesuatu yang dipakai

untuk mengatur sesuatu yang lain atau sebuah ukuran. Dengan norma ini orang dapat

2017 8 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

menilai kebaikan atau keburukan suatu perbuatan. Jadi secara terminologi kiat dapat

mengambil kesimpulan menjadi dua macam. Pertama, norma menunjuk suatu teknik.

Kedua, norma menunjukan suatu keharusan. Kedua makna tersebut lebih kepada yang

bersifat normatif.

Sedangkan norma-norma yang kita perlukan adalah norma yang bersifat praktis, dimana

norma yang dapat diterapkan pada perbuatan-perbuatan konkret.

Dengan tidak adanya norma maka kiranya kehidupan manusia akan manjadi brutal.

Pernyataan tersebut dilatar belakangi oleh keinginan manusia yang tidak ingin tingkah laku

manusia bersifat senonoh. Maka dengan itu dibutuhkan sebuah norma yang lebih bersifat

praktis. Memang secara bahasa norma agak bersifat normatif akan tetapi itu tidak menuntup

kemungkinan pelaksanaannya harus bersifat praktis.

Tiga Norma Umum

Norma memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik

dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan

tindakan kita.

Macam Norma :

1. Norma Khusus

Merupakan aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus,

misalnya aturan olah raga, aturan pendidikan dan lain-lain

2. Norma Umum

Sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan

bersifat universal.

a. Norma Sopan santun

Merupakan norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan

sehari-hari. Etika tidak sama dengan Etiket. Etiket hanya menyangkut perilaku

lahiriah yang menyangkut sopan santun atau tata krama

b. Norma Hukum

Merupakan norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat

karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia

dalam kehidupan bermasyarakat.

c. Norma Moral

Merupakan aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma

moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan

perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.

2017 9 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral dari norma umum lainnya

(kendati dalam kaitan dengan norma hukum ciri-ciri ini bisa tumpang tindih) :

1) Norma moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai atau yang dianggap

mempunyai konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan dan

kehidupan manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok.

2) Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan penguasa

tertentu. Norma moral dan juga norma hukum merupakan ekspresi, cermin dan

harapan masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Berbeda

dengan norma hukum, norma moral tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan atau

diubah oleh pemerintah. Ia lebih merupakan hukum tak tertulis dalam hati setiap

anggota masyarakat, yang karena itu mengikat semua anggota dari dalam

dirinya sendiri.

3) Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu, yang oleh

beberapa filsuf moral disebut sebagai perasaan moral (moral sense)

Metode Etika

Metode yang dipergunakan dalam etika adalah metode pendekatan kritis.Etika pada

hakekatnya mengamati realitas sifat, sikap, tingkah laku, dan perbuatan manusia secara

kritis.Etika tidak memberikan ajaran ataupun ideologi, melainkan memeriksa, merefleksi,

mengevaluasi, dan menganalisa kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, norma-norma, dan

pandangan-pandangan moral secara kritis.

Etika menuntut agar ajaran-ajaran moral tersebut dapat dipelajari dan dihayati oleh setiap

manusia, kemudian dapat dilaksanakan dalam kehidupannya secara nyata, dan

dipertanggungjawabkan di hadapan dirinya, orang lain, alam semesta, dan Tuhan Yang

Maha Esa.Selain itu, etika dengan motode pendekatan kritisnya, berusaha untuk

menjernihkan persoalan-persoalan moral secara benar dan porposional.

Maka dari itu, metodologi yang benar dalam mengupas persoalan-persoalan etika haruslah

sesuai dengan semangat nilai-nilai kebenaran; yang menyatakan bahwa adanya peralihan

dari dasar-dasar keyakinan menuju kaidah-kaidah perbuatan, dan yang menyatakan bahwa

agama (keimanan) menentukan perilaku.Karena itulah, pembicaraan keyakinan selalu

mendahului pikiran dan perbuatan.

2017 10 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

Kewajiban moral tidak mungkin muncul dari pemikiran saja, tapi ia harus diberikan

keleluasan pada kehendak dalam pembentukan etika. Etika sendiri pada dimensi

prakteknya, bukanlah kumpulan kebijaksanaan, kata-kata mutiara, dan anjuran-anjuran

belaka.Kehendak berbuat tak terlepas dari persoalan yang membutuhkan adanya intervensi

rasional, sehingga keinginan baik tidak beralih menjadi keburukan.

Persoalan moral tidak cukup hanya berpedoman pada prinsip-prinsip keyakinan (metafisika),

ada juga masalah perbuatan yang harus dimasukan dalam kajian ini.Dengan demikian

metode kajian etika menjadi sempurna selama kajian tersebut mencakup dimensi teoritis

dan praktis di antara keyakinan dan perilaku.

Kebebasan dan Tanggungjawab

KebebasanKebebasan adalah tidak dalam keadaan diam, tetapi dapat melakukan apa saja yang

dinginkan selama masih dalam norma-norma atau peraturan-peraturan yang telah ada

dalam kehidupan pribadi, keluarga , masyarakat, dan Negara.

Dalam arti luas kebebasan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang menyangkut semua

urusan mulai dari sekecil-kecilnya sampai sebesar-besarnya sesuai keinginan, baik individu

maupun kelompok namun tidak bertentangan dengan norma-norma, aturan-aturan, dan

perundang-undanganyang berlaku.

Ada dua kelompok ahli teologi yang mengungkapkan tentang masalah kebebasan atau

kemerdekaan menyalurkan kehendak. Pertama kelompok yang berpendapat bahwa

manusia memiliki kehendak bebas dan merdeka untuk melakukan perbuatannya menurut

kemauannya sendiri. Kedua kelompok yang berpendapat bahwa manusia tidak memiliki

kebebasan untuk melaksanakan perbuatannya.Mereka dibatasi dan ditentukan oleh

Tuhan.Dalam pandangan yang kedua ini manusia tidak ubahnya seperti wayang yang

mengikuti sepenuhnya kemauan dalang.

Sebagian ahli filsafat seperti Spinoza, Hucs dan Malebrache berpendapat bahwa manusia

melakukan sesuatu karena terpaksa. Sementara sebagian ahli fisafat lainnya berpendapat

bahwa manusia memiliki kekebasan untuk menetapkan

perbuatannya.Kebebasan sebagiamana dikemukakan Ahmad Charris Zubair adalah terjadi

2017 11 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

apabila kemungkinan-kemungkinan untuk bertindak tidak dibatasi oleh suatu paksaan dari

keterikatan kepada orang lain. Seseorang disebut bebas apabila:

1. Dapat menentukan sendiri tujuan-tujuannya dan apa yang akan dilakukannya.

2. Dapat memilih antara kemungkinan-kemungkinan yang tersedia baginya.

3. Tidak dipaksa atau terikat untuk membuat sesuatu yang tidak akan dipilihnya sendiri

ataupun dicegah dari berbuat apa yang dipilihnya sendiri, oleh kehendak orang lain,

Negara atau kekuasaan apapun.

Beberapa Arti Kebebasan1. Kebebasan Sosial Politik

Dalam perspektif etika, kebebasan juga bisa dibagi antara kebebasan sosial-politik

dan kebebasan individual.Subyek kebebasan sosial-politik-yakni, yang disebut

bebas di sini-adalah suatu bangsa atau rakyat.Kebebasan sosial-politik sebagian

besarnya merupakan produk perkembangan sejarah, atau persisnya produk

perjuangan sepanjang sejarah.

 Ada dua bentuk kebebasan rakyat dengan kekuasaan absolute raja, contoh piagam

Magna Charta (1215), yang terpaksa dikeluarkan oleh Raja John untuk memberikan

kebebasan-kebebasan tertentu kepada baron dan uskup Inggris. Kedua

kemerdekaan dengan kolinialisme, contoh The Declaration of Indepndence (1766), 

dimana Amerika Serikat merupakan negara pertama yang melepaskan dari

kekuasaan Inggris. 

2. Kebebasan IndividualBerbeda dengan kebebasan sosial-politik, subyek kebebasan individual adalah

manusia perorangan. Dari sudut pandang perorangan, juga terdapat beberapa arti

”kebebasan” yang bisa dipaparkan di sini. Sebagai contoh, terkadang kebebasan

diartikan dengan.

·                

Beberapa Masalah Mengenai Kebebasan1. Kebebasan Negatif dan Kebebasan Positif

Beberapa tahun yang lalu, seorang filsuf politikus terkemuka, Isaiah Berlin secara

resmi merangka perbedaan antara dua prespektif ini sebagai perbedaan antara dua

konsep kebebasan yang berlawanan: kebebasan positif dan kebebasan negatif.

sebagai dua aliran dalam filosofi politik demokratis-dua model yang membedakan

John Locke dari Jean-Jacques Rousseau. Keduanya mempengaruhi motivasi hidup

seseorang dalam lingkungan tertentu.

2017 12 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

Kebebasan negatif adalah adalah bebas dari hambatan dan diperintah oleh orang

lain. William Ernest Hockin, Freedom of the Pers: A Framework of Principle (1947).

Hockin menyatakan definisi kebebasan berbeda dari liberalisme klasik dimana

kebebasan (negatif) berarti tidak adanya batasan.

Kebebasan positif adalah tersedianya kesempatan untuk menjadi penentu atas

kehidupan Anda sendiri dan untuk membuatnya bermakna dan

signifikan.Kebebasan positif adalah poros konseptual tempat berkembangnya

tanggung jawab sosial.Implikasi hukum dari kebebasan positif dikembangkan oleh

Zechariah Chafee dalam karya dua jilid nya Government and Mass

Communciation (1947).

2. Batas-batas KebebasanKebebasan mempunyai beberapa batas-batasan.Batasan ini ada agar kita bisa

mengendalikan pemikiran kita mengenai kebebasan itu.

3. Kebebasan dan DetermenismeKebebasan merupakan persoalan yang, paling tidak, sama tuanya dengan usia

manusia itu sendiri.persoalan kebebasan telah merambah ke wilayah politik dan

ekonomi. Determinisme maksudnya adalah kejadian-kejadian dalam alam berkaitan

satu sama lain menurut keterikatan yang tetap, sehingga satu kejadian pasti

mengakibatkan kejadian lain. Dengan itu hubungan determinisme dan kebebasan

dapat dilukiskan dengan baik.

Dalam alam di luar manusia pada prinsipnya terdapat kemungkinan sepenuhnya

untuk mengadakan ramalan.Kemungkinan itu hanya dibatasi oleh keterbatasan dan

teknik manusia.Kemungkinan untuk meramal adalah relatif besar dalam kaitan

dengan pola-pola tingkah laku kelompok besar manusia yang melakukan hal-hal

normal atau yang berkelakuan secara rutin.Disini terjadi bahwa manusia mengikuti

motif-motif yang berlaku bagi masyarakat kebanyakan.Kemungkinan hampir

sepenuhnya untuk meramal pada perbuatan-perbuatan manusia yang dijalankan

menurut suatu rencana.Keputusan yang diambil manusia perorangan pada

prinsipnya tidak bisa diramalkan, terutama kalau keputusan itu menyangkut suatu

hal penting.

2017 13 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

Hampir semua filsuf, entah eksistensialis, fenomenologis, ataupun tomis

membenarkan kebebasan kehendak manusia.“Kita mempunyai kesan ‘bahwa kita

bebas’ karena kita tidak sadar akan motif-motif yang menetukan kita.Motif-motif itu

tidak kita sadar”.Itulah bentuk determinisme dari beberapa penganut Freud.

4. Kebebasan Dalam IslamRumusan pasal 18 deklarasi tentang hak-hak asasi manusia menyebutkan bahwa

setiap orang berhak memiliki hak atas kebebasan berpikir, keinsafan batin dan

beragama. Rumusan itu sejalan dengan  prinsip-prinsip yang terdapat dalam Al-

qur’an. Namun dengan pengecualian bahwa islam tiddak membolehkan seorang

manusia dengan dalih apa pun (dengan mempergunakan kebebasannya) lalu

mengganti agamanya dari islam ke agama lain. Karena perbuatan ini digolongkan

sebagai riddah (murtad) dengan sanksi yang sangat berat.

Dalam ajaran islam, kebebasan yang diberikan kepada manusia adalah kebebasan

yang dipimpin oleh wahyu. Manusia bebas untuk berperilaku berlandaskan norma-

norma seperti yang di gariskan dalam Al-quran.Salah satu kebebasan yang dapat

disebutkan disini adalah kebebasan untuk menyatukan pendapat, namun harus

dilandasi pikiran yang sehat.

Kebebasan menyatakan pendapat disalahartikan, yaitu dengan demonstrasi atau

unjuk rasa. Demonstrasi adalah salah satu cara untuk menyampaikan keinginan

atau aspirasi dengan sopan dan sesuai dengan cara-cara mengemukakan pendapat

dalam islam. Demosntrasi merupakan suatu bentuk tekanan atau pengendalian

sosial yang efektif.

Tanggung JawabTanggung jawab secara sempit, yaitu suatu usaha seseorang yang diamanahkan, harus

dilakukan.Istilah dalam Islam tanggung jawab merupakan amanah. Secara luas tanggung

jawab diartikan sebagai usaha manusia untuk melakukan amanah secara cermat, teliti,

memikirkan akibat baik dan buruknya, untung rugi dan segala hal yang berhubungan

dengan hal tersebut secara transparan menyebabkan orang percaya dan yakin, sehingga

perbuatan tersebut mendapat imbalan baik maupun pujian dari orang lain.

Tanggung jawab merupakan sifat yang amat baik bagi manusia.Tidak bertanggung jawab

adalah sifat yang buruk.Seseorang tidak perlu bertanggung jawab terhadap hal yang tidak

mengandung kemerdekaan di dalamnya.Seperti tidak meminta pertanggungjawaban pada

2017 14 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

sebatang pohon yang tiba-tiba tumbang saat seseorang melintas dan menimpa orang

tersebut.

Dalam GBHN (Tap MPR No. IV/MPR/1978) disebutkan bahwa pendidikan berlangsung

seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan

masyarakat.Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga,

masyarakat dan pemerintah.

Pertanggungjawaban manusia tertuju kepada segala perbuatan, tindakan, sikap hidup

sebagai pribadi, anggota keluarga, rumah tangga, masyarakat dan Negara.Manusia

mempunyai tanggung jawab terhadap Allah dan sesame manusia, meliputi semua aspek

kehidupan.

Tanggung jawab dalam kerangka akhlak adalah keyakinan bahwa tindakannya itu baik.

Dalam kerngka tanggung jawab ini, kebebasan mengandung arti:

(1)     Kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri.

(2)     Kemampuan untuk bertanggung jawab.

(3)     Kedewasaan manusia.

(4)     Keseluruhan kondisi yang memungkinkan manusia melakukan tujuan hidupnya.

Tanggung jawab juga erat hubungannya dengan hati nurani atau intuisi yang ada dalam diri

manusia yang selalu menyuarakan kebenaran.Seseorang baru dapat disebut bertanggung

jawab apabila secara intuisi perbuatannya itu dapat dipertanggungjawabkan pada hati

nurani dan kepada masyarakat pada umumnya.

Tingkat-tingkat Tanggung JawabSebenarnya, untuk menentukan bertanggung jawabkah seseorang kita harus melihat

beberapa faktor orang tersebut.Ada hukum-hukum yang sudah mulai jelas mengenai

tanggung jawab.Walau kadang kala hukum tersebut sering disalahgunakan.Namun untuk

memastikan tingkat-tingkat tanggung jawab itu bukanlah suatu hal yang mudah. Jadi,

bertanggung jawab haruslah sesuai dengan apa yang dilakukan seseorang, yang berkaitan

dengan tugasnya dan kewajiban terhadap apa yang dilakukannya.

Tanggung Jawab KolektifDisamping tanggung jawab personal, kita kenal juga yang disebut dengan tanggung jawab

kolektif atau tanggung jawab kelompok.Tanggung jawab kolektif bukan tanggungjawab

struktural (seperti tanggung jawab kelompok mafia atau perusahaan) tetapi bahwa orang A,

B, C, D, dan seterusnya, secara pribadi tidak bertanggungjawab, tetapi semuanya

bertanggungjawab sebagai kelompok.Paham tentang tanggung jawab kolektif secara moral

2017 15 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: Pendahuluan · Web viewTermasuk dalam etika normatif umum adalah norma moral (mengukur baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia), norma hukum (mengukur tindakan manusia yang

sulit untuk dimengerti, karena sulit untuk mengakui suatu kesalahan yang tidak secara

langsung kita lakukan.

Daftar Pustaka1. Bertens, K, Pengantar Etika, 2001, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

2. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, 2002, Modern English Press, Jakarta

3. Mufid, Muh, Etika dan Filsafat komunikasi, 2009, Prenada Media Group, Jakarta

4. Rismawaty, Kepribadian dan Etika Profesi, 2008, Graha Ilmu, Yogyakarta

Sumber lainnya :

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Etika

2. http://khoyunitapublish.wordpress.com/2013/12/10/teori-teori-etika

3. http://wahyu-dewanto.blogspot.co.id/2015/10/kebebasan-dan-tanggung-jawab.html

4. http://mario-g-b-feb11.web.unair.ac.id/artikel_detail-100126-Umum-ETIKA,

%20METODE%20ETIKA,%20DAN%20CONTOH%20PENERAPANNYA.html

2017 16 Komunikasi dan Etika Profesi

Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id