PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui...

27
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sastra sekarang ini sangat pesat dan keluar dari kaidah-kaidah penulisan yang ada. Banyak hal-hal yang baru yang muncul dan tidak sesuai dengan konvensi-konvensi. Oleh karena itu dalam pembicaran ini dicoba untuk menerapkan teori- teori dalam menganalisis sajak Indonesia untuk turut mengembangkan studi sastra dan kesusastraan Indonesia.Salah satu penyair pada era 45 yaitu Chairil Anwar yang sering di sebut sebagai pelopor angkatan 45 dengan corak dan gaya penulisan sajaknya yang terlepas, bebas dan tidak terikat pada konvensi-konvensi yang ada pada masa itu. Teori struktural dan semiotik dewasa ini merupakan salah satu teori sastra yang terbaru disamping teori estetika resepsi dan dekonstruksi. Akan tetapi, teori ini belum banyak dimanfaatkandalam bidang kritik sastra di Indonesia. Studi sastra bersifat semiotik merupakan usaha untuk menganalisis karya sastra, di sini sajak khususnya, sebagai suatu sistem tanda-tanda dan menentukan konvensi-konvensi apa yang memungkinkan karya sastra mempunyai makna. Dengan melihat variasi-variasi di dalam struktur sajak atau hubungan dalam (internal) antara unsur-unsurnya akan dihasilkan bermacam-macam makna. Semiotik seperti yang diungkapkan oleh Rachmat Djoko Pradopo yaitu bahwa bahasa sebagai medium karya sastra sudah merupakan sistem semiotik atau ketandaan,yaitu sistem ketandaan yang mempunyai arti. Medium karya sastra bukanlah bahan yang bebas (netral) seperti bunyi pada seni musik ataupun warna pada lukisan. Warna cat sebelum digunakan

Transcript of PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui...

Page 1: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan sastra sekarang ini sangat pesat dan keluar dari kaidah-kaidah

penulisan yang ada. Banyak hal-hal yang baru yang muncul dan tidak sesuai dengan

konvensi-konvensi. Oleh karena itu dalam pembicaran ini dicoba untuk menerapkan teori-

teori dalam menganalisis sajak Indonesia untuk turut mengembangkan studi sastra dan

kesusastraan Indonesia.Salah satu penyair pada era 45 yaitu Chairil Anwar yang sering di

sebut sebagai pelopor angkatan 45 dengan corak dan gaya penulisan sajaknya yang terlepas,

bebas dan tidak terikat pada konvensi-konvensi yang ada pada masa itu. Teori struktural dan

semiotik dewasa ini merupakan salah satu teori sastra yang terbaru disamping teori estetika

resepsi dan dekonstruksi. Akan tetapi, teori ini belum banyak dimanfaatkandalam bidang

kritik sastra di Indonesia.

Studi sastra bersifat semiotik merupakan usaha untuk menganalisis karya sastra, di

sini sajak khususnya, sebagai suatu sistem tanda-tanda dan menentukan konvensi-konvensi

apa yang memungkinkan karya sastra mempunyai makna. Dengan melihat variasi-variasi di

dalam struktur sajak atau hubungan dalam (internal) antara unsur-unsurnya akan dihasilkan

bermacam-macam makna.

Semiotik seperti yang diungkapkan oleh Rachmat Djoko Pradopo yaitu bahwa bahasa

sebagai medium karya sastra sudah merupakan sistem semiotik atau ketandaan,yaitu sistem

ketandaan yang mempunyai arti. Medium karya sastra bukanlah bahan yang bebas (netral)

seperti bunyi pada seni musik ataupun warna pada lukisan. Warna cat sebelum digunakan

Page 2: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

2

dalam lukisan masih bersifat netral, belum mempunyai arti apa-apa sedangkan kata-kata

(bahasa) sebelum dipergunakan dalam karya sastra sudah merupakan lambang yang

mempunyai arti yang ditentukan oleh perjanjian masyarakat (bahasa) atau ditentukan oleh

konvensi-konvensi masyarakat. Lambang-lambang atau tanda-tanda kebahasaan itu berupa

satuan-satuan bunyi yang mempunyai arti oleh konvensi masyarakat. Bahasa itu merupakan

sistem ketandaan yang berdasarkan atau ditentukan oleh konvensi (perjanjian) masyarakat.

Sistem ketandaan itu disebut dengan semiotik. Begitu pula ilmu yang mempelajari sistem

tanda-tandaiti disebut semiotika (2009:121).

Sedangkan struktural dalam sajak atau karya sastra yang menganggap bahwa sebuah

karya sastra adalah sebuah struktur. Struktur di sini dalam arti bahwa karya sastra itu

merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem,yang di antara unsur-unsurnya terjadi

hubungan yang timbal balik,saling menentukan. Jadi, kesatuan unsur-unsur dalam sastra

bukan hanya berupa kumpulan-kumpulan atau tumpukan hal-hal atau benda-benda yang

berdiri sendiri-sendiri,melainkan hal-hal itu saling berkaitan,saling terikat,dan saling

bergantung (2009:118).

Dalam proposal ini, penulis mengambil salah satu puisi karya Chairil Anwar yang

berjudul “Penerimaan” dalm bukunya “Deru Campur Debu”yang akan dianlisias secara

struktural semiotik.

Page 3: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

3

1.2 Rumusan Masalah

latar belakang yang telah dipaparkan, hal-hal yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimanakah kemampuan menganalisis struktural semiotik puisi Penerimaan

karya Chairil Anwar oleh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun

pelajaran 2011/2012 ?

1.2.2 Bagaimanakah kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa kelas XI SMA

Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012 dalam menganalisis puisi

Penerimaan karya Chairil Anwar ?

1.2.3 Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan siswa kelas XI SMA Saraswati 1

Denpasar tahun pelajaran 2011/2012 kesulitan dalam menganalisis puisi

Penerimaan karya Chairil Anwar ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum hasil penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam

menganalisis karya sastra (puisi).

1.3.2 Tujuan khusus

1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1

Denpasar tahun pelajaran 2011/2012 dalam menganalisis puisi

Penerimaan karya Chairil Anwar.

Page 4: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

4

1.3.2.2 Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa kelas XI

SMA Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012 dalam

menganalisis puisi Penerimaan karya Chairil Anwar.

1.3.2.3 Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa kelas XI

SMA Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012 kesulitan dalam

menganalisis puisi Penerimaan karya Chairil Anwar.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Kemampuan menganalisis puisi Penerimaan ini yang dimaksud adalah terbatas

pada kemampuan menganalisis struktur kepuitisan yang terdiri dari beberapa kriteria

yaitu pilihan kata, bahasa kiasan, citraan.

1.5 Manfaat Penelitian

2.2.1.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan atau memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan pada umumnya dan bidang studi Bahasa Indonesia khususnya.

2.2.1.2 Manfaat Praktis

1.5.2.1 Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

siswa tentang pembelajaran analisis structural semiotik puisi.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa

dalam menganalisis structural semiotik puisi.

Page 5: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

5

1.5.2.2 Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan/

input bagi guru khususnya guru Bahasa dan Sastra Indonesia untuk

m emperbaiki strategi atau metode pembelajaran.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi feed back atau

umpan balik bagi guru dalam proses pembelajaran.

1.5.2.3 Bagi pengembang kurikulum

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

pengembang kurikulum agar memberikan alokasi waktu yang

seimbang antara pengajaran bahan dan teori sastra.

1.5.2.4 Bagi penyusun buku ajar

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penyusun

buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan buku selanjutnya.

1.6 Asumsi Penelitian

Sejumlah anggapan dasar yang dijadikan landasan pemikiran, baik dalam

menetapkan populasi, sampel, maupun dalam memilih teknik pemilihan atau penarikan

sampel dalam penelitian ini, dapat dikemukakan seperti di bawah ini:

1. Kurikulum yang diterapkan oleh guru di SMA Saraswati 1 Denpasar yang

mengajar di kelas XI tahun pelajaran 2011/2012 adalah Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

Page 6: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

6

2. Guru yang mengajar di SMA Saraswati 1 Denpasar untuk kelas XI tahun pelajaran

2011/2012 telah memiliki kualifikasi dan kewenangan dalam mengajarkan Bahasa

dan Sastra Indonesia.

3. Perbedaan jenis kelamin pada kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran

2011/2012 tidak mempengaruhi hasil penelitian ini.

4. Siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012 memiliki

alat pendengaran yang baik.

5. Guru bidang studi Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas XI SMA Saraswati

Denpasar 2011/2012 mendatangkan model dalam pembelajaran puisi.

Page 7: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang beberapa penelitian yang memiliki persamaan

dengan penelitian yang penulis akan lakukan. Tujuannya adalah sebagai bahan masukan

dalam melakukan penelitian yang berjudul ″Kemampuan analisis struktural semiotic puisi

penerimaan karya chairil anwar oleh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun

pelajaran 2011/2012″, untuk mendapatkan gambaran jelas sekaligus dapat sebagai bahan

perbandingan.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh I Nyoman Merta, penelitiannya berjudul Analisis

struktur dan semiotik puisi kontemporer ″Tragedi Winka dan Sihka″ karya Sutardji

Calzoum Bachri. Dalam penelitian itu, peneliti menggunakan teori yang berkaitan dengan

masalah yang dibahas yaitu : (1) pengertian puisi, (2) apresiasi puisi, (3) sifat-sifat puisi,

(4) unsur-unsur pembangun puisi, (5) hakikat puisi kontemporer, (6) ragam puisi

kontemporer, (7) analisis struktur dan analisis semiotik.

Metode yang digunakan dalam penenlitian itu adalah metode penentuan subjek penelitian

yaitu sajak ″Tragedi Winka dan Sihka″, metode pendekatan subjek penelitian yang

digunakan adalah metode empiris, metode pengumpulan data yang digunakan adalah

metode dokumen yang berbentuk buku (sebuah puisi), dan metode pengolahan data yang

digunakan adalah metode kualitatif sintesis dan disajikan secara deskriptif.

Hasil dari penelitian itu menunjukkan bahwa puisi kontemporer ″Tragrdi Winka dan

Sihka″ berhasil dianalisis dengan baik dari segi struktural dan semiotik. Dari semiotik

Page 8: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

8

ditemukan makna dari puisi tersebut, yaitu tentang ketidakharmonisan dalam keluarga

yang berakhir dengan sebuat tragedi.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ni Desak Gede Suastini, penelitiannya berjudul

″Kemampuan Memahami Hubungan Intertekstual antara Puisi Karya Amir Hamzah

dengan Puisi Karya Chairil Anwar Siswa Kelas X SMA 1 Ubud Gianyar Tahun Pelajaran

2008/2009.″ Dalam penelitian itu, peneliti menggunakan teori yang berkaitan dengan

materi yang dibahas yaitu : (1) pengertian puisi, (2) hakikat dan metode puisi, (3) unsur-

unsur puisi, (4) apresiasi puisi, dan (5) pengertian hubungan intertekstual.

Metode yang digunakan dalam penelitian itu adalah metode untuk menentukan subjek

penelitian digunakan metode sampling, untuk pendekatan subjek penelitian digunakan

metode empiris, untuk mengumpulkan data digunakan metode tes, dan untuk mengolah

data dipergunakan metode analisis deskriptif.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dalam penelitian itu menunjukkan bahwa siswa

kelas X SMA Negeri 1 Ubud, tahun pelajaran 2008/2009 tergolong mampu memahami

hubungan intertekstual dalam puisi karena angka yang dicapai berada pada angka

kelulusan yaitu 7,00.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh I Nengah Edy Yasa Santika yang berjudul Analisis

Puisi Bali Anyar Karya Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bangli Tahun Pelajaran

2009/2010. Dalam penelitian itu, digunakan beberapa teori yang berkaitan dengan judul

yang diangkat yakni : (1) apresiasi sastra, (2) tahapan-tahapan apresiasi sastra, (3) sejarah

puisi, (4) pengertian puisi, (5) jenis-jenis puisi, (6) unsur pembangun puisi, dan (7) sifat-

sifat puisi.

Metode yang digunakan dalam penelitian itu adalah metode untuk menentukan subjek

penelitian digunakan metode sampling dengan teknik random sampel. Metode pendekatan

subjek digunakan metode empiris, untuk mengumpulkan data digunakan metode

Page 9: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

9

observasi, wawancara, dan tes. Metode pengolahan data digunakan metode analisis

statistik deskriptif.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dalam penelitian itu menekankan pada

kemampuan siswa untuk memahami unsur-unsur yang membangun sebuah puisi

khusunya unsur intrinsik puisi tersebut.

Setelah membaca ketiga penelitian itu dan dikaitkan dengan judul penulis ternyata

memiliki persamaan dan perbedaannya dengan ketiga penelitian tersebut. Dengan

penelitian pertama yang dilakukan oleh I Nyoman Merta, penelitian ini memiliki

kesamaan dari segi telaah terhadap unsur yang dominan pada karya tersebut. Puisi yang

ditelaah penulis dan I Nyoman Merta sama yakni puisi kontemporer. Perbedaannya

terletak pada puisi kontemporer yang dianalisis. I Nyoman Merta menganalisis puisi

kontemporer karya Sutardji Calzoum Bachri yang berjudul Tragedi Winka dan Sihka

sementara penulis menelaah puisi kontemporer karya Sutardji Calzoum Bacri yang

berjudul Amuk.

Penelitian yang kedua, yang dilakukan oleh Ni Desak Gede Suastini, setelah membaca

dan dikaitkan dengan judul penulis maka penulis menemukan banyak perbedaan. Dari

jenis puisi yang dijadikan bahan penelitian yakni penulis menjadikan puisi kontemporer

sebagai objek penelitian sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ni Desak Gede

Suastini objek kajiannya adalah puisi konvensional karya Amir Hamzah dan Chairil

Anwar. Perbedaan juga terlihat dari hasil yang ingin dicapai., pada penelitian yang

dilakukan oleh Ni Desak Gede Suastini adalah agar siswa mampu memahami dan

menemukan hubungan intertektual antara puisi karya Amir Hamzah dan puisi karya

Chairil Anwar. Penulis merasa dengan demikian, siswa akan semakin sulit dan lama

mengetahui dan memahami unsur-unsur intrinsik puisi tersebut. Penulis dalam penelitian

ini menekankan pada kemampuan siswa menelaah unsur-unsur yang dominan pada puisi

Page 10: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

10

kontemporer Amuk sehingga nantinya diharapkan siswa mampu mengapresiasikan puisi

tersebut dengan baik.

Setelah membaca penelitian yang ketiga, yang dilakukan oleh I Nengah Edy Yasa

Santikadan dikaitkan dengan judul penulis maka penulis menemukan persamaan dari segi

metode penelitian yang digunakan. Hasil yang diharapkan setelah penelitian ini juga sama

yakni menekankan pada kemampuan siswa dalam menelaah atau menganalisis unsur-

unsur pembangun puisi. Perbedaannya sendiri terletak pada objek yang diteliti. Pada

penelitian yang dilakukan oleh I Nengah Edy Yasa Santika, puisi yang dijadikan objek

penelitian adalah puisi Bali Anyar sedangkan penulis menjadikan puisi kontemporer

Amuk sebagai objek penelitian.

2.2. Landasan Teori

Menganalisis sajak itu bertujuan memahami makna sajak. Menganalisis sajak adalah

usaha menangkap dan memberi makna kepada teks sajak. Karya sastra itu merupakan

struktur yang bermakna. Karya sastra itu merupakan sistem tanda yang mempunyai

makna yang mempergunakan medium bahasa. Bahasa sebagai medium karya sastra sudah

merupakan sistem semiotic atau ketandaan yang mempunyai arti, medium karya sastra

bukanlah bahan yang bebas (netral). Teori yang digunakan dalam analisis makalah ini

menggunakan teori menurut Riffaterre. Teks atau puisi menurut Michael Riffaterre adalah

pemikiran yang dibakukan melalui mediasi bahasa. Dalam semiotik,Riffaterre

memperlakukan semua kata menjadi tanda. Langkah-langkah dalam memahami sebuah

teks dalam hal ini puisi menurut Michael Riffaterre ada 4, yaitu:

Pembaca harus menemukan kata kunci atau matriks yang terdapat dalam sebuah sajak

atau teks.Pembaca juga harus melakukan pembacaan secara heuristik, yaitu sesuai dengan

Page 11: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

11

kompetensi bahasa dan struktur kebahasaannya. Seorang pembaca dituntut untuk

melakukan pembacaan hermeneutik yaitu pembacaan pada tingkat makna.Seorang

pembaca harus menemukan hubungan intertekstualitas antara karya sastra tersebut.

Seorang pembaca harus mencari sumber teks atau yang lazim disebut hipogram dan harus

mencari model dan varian.

Untuk memahami sebuah teks harus mencari unsur-unsur yang ada di dalamnya yaitu

unsur-unsur estetik dan unsur-unsur ekstra estetik yang terdapat dalam sebuah karya

sastra.untuk mengetahui unsur kepuitisan dan makna luar yang terkandung dalam teks

puisi, penulis mengguakan teori strukturalisme. Sedangkan untuk memaknai atau

memberi makna dalam setiap sajak penulis menggunakan teori semiotoc. Semiotik adalah

teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol

sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengomunikasikan informasi.

Semiotik meliputi tanda-tanda visual dan verbal serta tactile dan olfactory (semua tanda

atau sinyal yang bisa diakses dan bisa diterima oleh seluruh indera yang kita miliki)

ketika tanda-tanda tersebut membentuk sistem kode yang secara sistematis

menyampaikan informasi atau pesan secara tertulis di setiap kegiatan dan perilaku

manusia. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-

tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini,

ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika, atau dalam istilah

Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan

(humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai (to sinify) dalam hal ini tidak dapat

dicampur adukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti

bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu

hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.

Page 12: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

12

Metode yand digunakan dalam menganalisis puisi ini yaitu dengan menganalisis sajak-

sajak kedalam unsur-unsur yang memperhatihan hubungan keseluruhan unsur-unsur yang

ada.Kemudian setiap unsur sajak diberi makna yang sesuai dengan konvensi puisi.setelah

itu memaknai keseluruhan teks puisi berdasarkan analisis tersebut. Studi sastra bersifat

semiotik merupakan usaha untuk menganalisis karya sastra, di sini sajak khususnya,

sebagai suatu sistem tanda-tanda dan menentukan konvensi-konvensi apa yang

memungkinkan karya sastra mempunyai makna. Dengan melihat variasi-variasi di dalam

struktur sajak atau hubungan dalam (internal) antara unsur-unsurnya akan dihasilkan

bermacam-macam makna.

Semiotik seperti yang diungkapkan oleh Rachmat Djoko Pradopo yaitu bahwa

bahasa sebagai medium karya sastra sudah merupakan sistem semiotik atau

ketandaan,yaitu sistem ketandaan yang mempunyai arti. Medium karya sastra bukanlah

bahan yang bebas (netral) seperti bunyi pada seni musik ataupun warna pada lukisan.

Warna cat sebelum digunakan dalam lukisan masih bersifat netral, belum mempunyai arti

apa-apa sedangkan kata-kata (bahasa) sebelum dipergunakan dalam karya sastra sudah

merupakan lambang yang mempunyai arti yang ditentukan oleh perjanjian masyarakat

(bahasa) atau ditentukan oleh konvensi-konvensi masyarakat. Lambang-lambang atau

tanda-tanda kebahasaan itu berupa satuan-satuan bunyi yang mempunyai arti oleh

konvensi masyarakat. Bahasa itu merupakan sistem ketandaan yang berdasarkan atau

ditentukan oleh konvensi (perjanjian) masyarakat. Sistem ketandaan itu disebut dengan

semiotik. Begitu pula ilmu yang mempelajari sistem tanda-tandaiti disebut semiotika

(2009:121).

Dalam menganalisis struktur kepuitisan ada beberapa kriteria yaitu :

Page 13: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

13

1. Pilihan Kata

Kata-kata di dalam sajak adalah kata-kata yang sama sekali berbeda dengan teks

dalam bentuk yang lain. Kata-kata dalam sajak memiliki peran sangat esensial karena ia tidak

saja harus mampu menyampaikan gagasan, tetapi juga dituntut untuk mampu

menggambarkan imaji sang penyair dan memberikan impresi ke dalam diri pembacanya,

karena itu kata-kata dalam puisi lebih mengutamakan intuisi, imajinasi, dan sintesis. Pilihan

kata yang tedadap dalam puisi “Penerimaan” karya Chairil Anwar:

PENERIMAAN

Kalau kau mau kuterima kau kembali

Dengan sepenuh hati

Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi

Bak kembang sari sudah terbagi

Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kembali

Page 14: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

14

Untukku sendiri tapi

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.

(Deru Campur Debu,1959:36)

Pilihan kata yng digunakan seorang Chairil Anwar sangat indah, karena kata-kata yang

digunakan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami misalnya dalam sajak yang

berjudul “Penerimaan”. Selain itu penyusunan kata-katanya sangat tepat dan pemilihan untuk

pembentukan sebuah sajak memperhatikan kesesuaiaan kata yang digunakan serta

penyusunan antar kata sangat indah.

2. Bahasa Kiasan

Bahasa kiasan merupakan alat yang dipergunakan penyair untuk mencpai spek kepuitisan

atau sebuah kata yang mempunyai arti secara konotatif tidak secara sebenarnya. Dalam

penulisan sebuah sajak bahasa kiasan ini digunakan untuk memperindah tampilan atau bentuk

muka dari sebuah sajak. Basasa kiasan dipergunakan untukmemperindah sajak-sajak yang

ditulis seorang penyair. Bahasa sajak ang tedapat dalampuisi “Penerimaan” karya Chairil

Anwar adalah sebagai berikut:

a) Repetisi

Repetisi adalah pengulangan bunyi, suku kata, kata, atau bagian kalimat yang dianggap

penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Dalam sajak terdapat

dalam:

Kalau kau mau ku terima kau kembali

Page 15: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

15

...

Kalau kau mau kuterima kembali

b) Simile atau Persamaan

Simile atau Persamaan adalah perbandingan yang bersifat eksplisit, yaitu langsung

menyatakan sesuatu sama dengan hal lain. Dalam sajak terdapat dalam:

..

Bak kembang sari sudah terbagi

...

c) Pesonifikasi

Personifikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda mati seolah-

olah hidup. Dalam sajak terdapa dalam:

...

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.

3. Citraan

Citraan adalah satuan ungkapan yang dapat menimbulkan hadirnya kesan keindrawian atau

kesan mental tertentu. Unsur citraan dalam sebuah puisi merupakan unsur yang sangat

penting dalam mengembangkan keutuhan puisi, sebab melaluinya kita menemukan atau

dihadapkan pada sesuatu yang tampak konkret yang dapat membantu kita dalam

menginterpretasikan dan menghayati sebuah puisi secara menyeluruh dan tuntas.

Page 16: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

16

Citraan dalam puisi terdapat 7 jenis citraan, yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran,

citraan gerak, citraan perabaan, citraan penciuman, citraan pencecapan, dan citraan suhu.

Penggunaan citraan dalam puisi melibatkan hampir semua anggota tubuh kita, baik alat indra

maupun anggota tubuh, seperti kepala, tangan, dan kaki. Untuk dapat menemukan sumber

citraan yang terdapat dalam puisi, pembaca harus memahami puisi dengan melibatkan alat

indra dan anggota tubuh untuk dapat menemukan kata-kata yang berkaitan dengan citraan.

Dalam sajak “Penerimaan” citraan yang digunakan misalnya yaitu citraan penglihatan tedapat

dalam”aku msih tetap sendiri, sedangkan dengan cermin aku enggan berbagi. Cermin dapat

dilihat dengan indera mata sehingga menggunakan citraan penglihatan.

4. Sarana Retorika

Sarana retorik pada dasarnya merupakantipu muslihat piiran yang mempergunakan

susunan bahasa yang khas sehingga pendengar erasa dituntut untuk berpikir. Dalam

menyampaikan sebuah ide atau gagasan Chairil Anwar cenderung pada aliran realisme dan

ekspresionis.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas saya sebagai penulis dapat menyimpulkan

bahwa teori semiotic adalah merupakan usaha untuk menganalisis karya sastra, di sini sajak

khususnya, sebagai suatu sistem tanda-tanda dan menentukan konvensi-konvensi apa yang

memungkinkan karya sastra mempunyai makna. Dengan melihat variasi-variasi di dalam

struktur sajak atau hubungan dalam (internal) antara unsur-unsurnya akan dihasilkan

bermacam-macam makna.

Page 17: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Subjek Penelitian

Metode penentuan subjek penelitian ini merupakan metode untuk menentukan

subjek penelitian. Dalam penenlitian ini, akan dijabarkan tentang tempat penelitian,

populasi penelitian, dan sampel penelitian.

3.3.1 Tempat Penelitian

Sehubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu kemampuan menganalisis

structural semiotic puisi “Penerimaan” karya Chairil Anwar oleh siswa kelas XI

SMA Saraswati 1 Denpasar , untuk itu tempat penelitian adalah di sekolah SMA

Saraswati 1 Denpasar.

3.3.2 Populasi Penelitian

Dalam setiap penelitian unsur populasi mutlak dipergunakan, sebab

populasi merupakan sumber data yang akan teliti. Menurut Sudjana (1982: 57)

″Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung

maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dan karakteristik tertentu

mengenai sekumpulan objek lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-

sifatnya″. Pengertian tersebut jelas bahwa populasi adalah semua unsur yang

akan diteliti dari sekumpulan objek yang lengkap.

Berdasarkan pengertian diatas, maka yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun

Page 18: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

18

pelajaran 2011/2012. Untuk lebih jelasnya, populasi penelitian ini dapat dilihat

dalam table berikut ini :

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun Pelajaran

2011/2012

No Kelas Jumlah (orang)

1. IPA 1 50

2. IPA 2 46

3. IPA 3 44

4. IPA 4 43

5. IPA 5 42

6. IPA 6 41

7. IPA 7 45

8. IPA 8 40

9. IPS 1 38

10. IPS 2 35

Jumlah 424

3.3.3 Sampel

Surakhmad (1994: 93) menyatakan ″Penarikan sampel adalah penarikan

sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi″. Dalam pengertian

tersebut maka sampel yang baik adalah sampel yang betul-betul dapat mewakili

populasi, pendapat yang sama dikemukakan oleh Sudjana (1982:71) ″ Sampel

Page 19: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

19

adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan

populasinya″.

Berdasarkan uraian dari pendapat tersebut, maka penelitian ini mengambil

15 % dari jumlah populasi yang ada yaitu 60% x 424 orang = 254,4 (254

orang). Penentuan sampel tersebut didukung oleh pendapat Arikunto (1997:

120) yang menyatakan ″Untuk ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari

100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitan

populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 60%

atau 65% atau lebih.″

Dalam menetapkan jumlah sampel pada sub populasi digunakan

perhitungan sebagai berikut :

Jumlah individu setiap kelas x jumlah sampel yang telah ditentukan

Jumlah populasi

Dalam menentukan sampel pada penelitian ini, digunakan dua teknik

penarikan sampel. Kedua teknik penarikan sampel itu meliputi sampel

proporsional (proportional sampling) dan sampel random (random sampling).

Penggunaan teknik proporsional sampel (proportional sampling) adalah karena

yang menjadi subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA

Saraswati 1 Denpasar yakni kelas XI IPA dan XI IPS. Adapun kelas XI IPA

terdiri dari 8 kelas dan XI IPS terdiri dari 2 kelas. Berikut ini data mengenai

sub-sub populasi dari populasi penelitian ini :

1. IPA 1 = 50 x 254 = 29,9 menjadi 30

424

Page 20: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

20

2. IPA 2 = 46 x 254 = 27,5 menjadi 28

424

3. IPA 3 = 44 x 254 = 26,3 menjadi 26

424

4. IPA 4 = 43 x 254= 25,7 menjadi 26

424

5. IPA 5 = 42 x 254 = 25,1 menjadi 25

424

6. IPA 6 = 41 x 254= 24,5 menjadi 25

424

7. IPA 7 = 45 x 254= 26,9 menjadi 27

424

8. IPA 8 = 40 x 254= 23,9 menjadi 24

424

9. IPS 1 = 38 x 254= 22,7 menjadi 23

424

10. IPS 2 = 35 x 254= 20,9 menjadi 21

424

No Kelas Jumlah (orang) Sub-sub populasi

Page 21: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

21

1. IPA 1 50 30

2. IPA 2 46 28

3. IPA 3 44 26

4. IPA 4 43 26

5. IPA 5 42 25

6. IPA 6 41 25

7. IPA 7 45 27

8. IPA 8 40 24

9. IPS 1 38 23

10. IPS 2 35 21

Jumlah 424 255

Pengambilan sampel dengan teknik sampel proporsional ini menghendaki

cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan

besar kecilnya sub-sub populasi tersebut. Cara ini dapat memberi landasan

generalisasi yang lebih dapat dipertanggungjawabkan daripada tanpa

memperhitungkan besar kecilnya sub populasi dan tiap-tiap sub populasi. Sub-

sub populasi inilah yang harus dapat mewakili ketika dijadikan sampel. Sub-sub

populasi yang telah ditentukan ini kemudian diambil sampelnya dengan teknik

sampel random dengan mengambil sampel secara acak atau tanpa pandang bulu

(Hadi, 1987:75). Pengambilan sampel secara random ini bersifat representatif

artinya setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk

dijadikan sampel.

Page 22: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

22

Adapun proses yang digunakan dalam teknik sampel random ini adalah

dengan cara undian. Langkah-langkah dalam penentuan sampel random dengan

cara undian antara lain :

1) Buatlah sebuah daftar yang berisi subjek, objek, gejala peristiwa atau

kelompok-kelompok yang ada dalam sub populasi.

2) Setiap sub populasi yang telah ditentukan tersebut diberikan nomor undian.

3) Nomor-nomor tersebut ditulis pada secarik kertas, kemudian dimasukkan ke

dalam gelas atau kaleng.

4) Gelas tersebut kemudian ditutup dengan kertas yang sudah dilubangi

sedikit.

5) Penulis mengocok gelas tersebut agar sub-sub populasi bercampur.

6) Siswa yang nomor urutannya tercantum dalam kertas yang keluar dari gelas

tersebut berhak menjadi sampel penelitian.

7) Nomor-nomor siswa yang keluar tersebut selanjutnya dicatat dalam sebuah

daftar penelitian.

3.2 Metode Pendekatan Subjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan empiris karena kemampuan

mengapresiasikan telah dimiliki oleh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun

pelajaran 2011/2012, ini terlihat dari kurikulum yang berlaku yakni Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) materi puisi kontemporer juga sudah diajarkan dan gejala

yang akan diselidiki sudah ada sebelumnya secara wajar. Jadi, penulis tidak perlu

meciptakan kondisi baru bersangkutan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian

tersebut.

Page 23: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

23

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data pada penelitian ini, diperlukan cara-cara atau teknik

pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar. Sesuai

dengan sumber data yang akan digunakan, maka teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah dengan observasi, kuesioner, tes dan pencatatan dokumen.

3.3.1 Observasi

Dalam penelitian ini teknik observasi digunakan untuk memperkuat data,

terutama aktivitas pembelajaran siswa di kelas. Dengan demikian hasil

observasi ini sekaligus untuk mengkonfirmasikan data yang telah terkumpul

melalui wawancara dengan kenyataan yang sebenarnya. Observasi ini

digunakan untuk mengamati secara langsung dan tidak langsung tentang

kemampuan subjek penelitian dalam menganalisis strukturan semiotic puisi.

3.3.2 Wawancara

Dalam penelitian ini, metode wawancara yang digunakan adalah

wawancara tidak langsung yakni dengan menggunakan kuesioner. Penggunaan

kuesioner untuk memperoleh data berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Peneliti memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan masalah yang diteliti

untuk dijawab oleh subjek penelitian.

3.3.3 Tes

Peneliti juga memberikan tes kepada subjek penelitian berkaitan dengan

masalah yang diteliti untuk memperoleh data yang lebih akurat dan dapat

mengukur kemampuan kognitif subjek penelitian.

3.3.4 Pencatatan dokumen

Pencatatan dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber

dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada di luar

Page 24: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

24

sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Menurut Arikunto (2006:

132), teknik dokumentasi yaitu ″mencari data mengenai hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, suratkabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

agenda dan sebagainya″.

3.4 Metode Pengolahan Data

Pengolahan data bertujuan untuk mengadakan generalisasi sifat-sifat atau

hubungan-hubungan yang bersifat khusu sehingga diperoleh sifat-sifat atau hubungan-

hubungan umum. Data yang diperoleh dari penelitian ini masih merupakan data

mentah/kasar berupa skor mentah, yang diperoleh dari hasil yang harus dikerjaka oleh

sekelompok siswa. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis

statistik deskriptif. Metode statistikdeskriptif adalah suatu cara pengolahan data yang

dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis sehingga diperoleh suatu simpulan

umum (Netra, 1974:75).

Statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan, peringkasan serta

penyajian hasil peringkasan data (Santoso, 2002). Lebih lanjut ia katakan bahwa, data-

data statistik yang dikumpulkan umumnya masih acak, mentah dan tidak terorganisir

dengan baik (raw data). Data-data tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur,

baik dalam bentuk tabel atau persentasi grafis sebagai dasar untuk berbagai

pengambilan keputusan. Statistik deskriptif digunakan untuk analisis bagi variabel-

variabel yang dinyatakan dengan sebaran frekwensi, baik secara angka-angka mutlak

maupun secara persentasi.

Data-data yang telah terkumpul, dianalisis secara sistematis, kritis dan dibuatkan

suatu kesimpulan di akhir. Data-data yang berupa angka/kuantitatif dilengkapi dengan

rumus-rumus statistik untuk memperoleh skor sandar dari subjek penelitian. Analisis

Page 25: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

25

yang digunakan untuk menghasilkan gambaran dari data yang telah terkumpul

berdasarkan jawaban responden adalah melalui distribusi item dari masing-masiang

variabel. Penyajian data yang telah terkumpul pembahasannya secara deskriptif

dilakukan dengan menggunakan tabel frekuensi.

Rumus yang digunakan untuk menghitung skor standar dengan norma absolut

skala seratus adalah :

P = X x 100

SMI

Keterangan :

P = persentil

X = skor mentah (skor yang diperoleh siswa)

SMI = Skor maksimal ideal ( diperoleh dengan cara jumlah item dikalikan dengan

bobot masing-masing item).

Rumus untuk menghitung skor rata-rata (mean) adalah dengan menjumlahkan

data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan individu yang ada

pada kelompok tersebut. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

M= Ʃ fx

N

Keterangan :

M: nilai rata-rata

N: jumlah individu

Page 26: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

26

Ʃ fx: jumlah nilai

Page 27: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I UPLOAD.pdf3 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3.2.1 Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 ... buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan

27

DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Chairil. Deru Campur Debu. Jakarta : Dian Rakyat, 2006.

Pradopo, Rahmat Djoko. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Pradopo,Rachmat Djoko. Pengkajian Puisi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press,

2009.

Sayuti. Suminto A. Perkenalan dengan Puisi. Yogyakarta:Gama Media, 2002.

Wachid BS, Abdul. Analisis Struktural Semiotik. Yogyakarta : Cinta Buku, 2009.