PENDAHULUAN - · PDF filePada seri Album Kucing Liar Besar, ... Mempunyai warna latar kuning...

58
1 PENDAHULUAN Singa, Harimau, Kucing dan sejenisnya termasuk satwa mammalia pemakan daging (Karnivora) anggota Famili/Keluarga Felidae. Felidae pertama kali dikenal pada masa Eocene sekitar 40 juta tahun yang lalu. Felidae yang paling dikenal adalah kucing peliharaan / kucing domestik (sub species Felis silvetris catus) yang mulai berassosiasi (akrab) dengan kehidupan manusia sejak 7.000 sampai dengan 4.000 tahun yang lalu. Namun masih banyak jenis-jenis kucing lainnya yang hidup liar di alam yang jauh dari kehidupan manusia bahkan kurang diketahui oleh manusia. Secara taksonomi, keluarga felidae semula diklasifikasikan dalam 4 sub famili, yaitu : Felinae, Pantherinae, Machairodontinae dan Proailurinae. Dari ke empat sub famili tersebut dua yang terakhir yaitu Machairodontinae dan Proailurinae telah punah, sedangkan genus acinonyx ditingkatkan statusnya menjadi sub famili, sehingga keluarga felidae sekarang memiliki 3 sub famili yang masih ada dan hidup di alam liar yaitu : Felinae, Pantherinae, dan Acinonychinae. Untuk jenis yang dinyatakan punah selanjutnya diberi tanda dibelakang nama jenis satwa. Sub famili Felinae memiliki 14 genus (Marga) dengan 29 species/jenis, sub famili Pantherinae memiliki 3 genus dengan 7 species/jenis dan sub famili Acinonychinae memiliki 1 genus dengan 1 spesies/jenis. Dalam upaya memperkenalkan tentang kucing-kucing liar yang hidup di muka bumi ini, penulis membagi kedalam kategori berdasarkan ukuran panjang dan atau berat dari kucing-kucing tersebut dan dituliskan dalam 3 (tiga) seri album, yaitu : Album Kucing Liar Besar, Album Kucing Liar Sedang dan Album Kucing Liar Kecil.

Transcript of PENDAHULUAN - · PDF filePada seri Album Kucing Liar Besar, ... Mempunyai warna latar kuning...

1

PENDAHULUAN

Singa, Harimau, Kucing dan sejenisnya termasuk satwa mammalia pemakan

daging (Karnivora) anggota Famili/Keluarga Felidae. Felidae pertama kali dikenal pada

masa Eocene sekitar 40 juta tahun yang lalu. Felidae yang paling dikenal adalah kucing

peliharaan / kucing domestik (sub species Felis silvetris catus) yang mulai berassosiasi

(akrab) dengan kehidupan manusia sejak 7.000 sampai dengan 4.000 tahun yang lalu.

Namun masih banyak jenis-jenis kucing lainnya yang hidup liar di alam yang jauh dari

kehidupan manusia bahkan kurang diketahui oleh manusia.

Secara taksonomi, keluarga felidae semula diklasifikasikan dalam 4 sub famili,

yaitu : Felinae, Pantherinae, Machairodontinae dan Proailurinae. Dari ke empat sub

famili tersebut dua yang terakhir yaitu Machairodontinae dan Proailurinae telah punah,

sedangkan genus acinonyx ditingkatkan statusnya menjadi sub famili, sehingga keluarga

felidae sekarang memiliki 3 sub famili yang masih ada dan hidup di alam liar yaitu :

Felinae, Pantherinae, dan Acinonychinae. Untuk jenis yang dinyatakan punah selanjutnya

diberi tanda † dibelakang nama jenis satwa.

Sub famili Felinae memiliki 14 genus (Marga) dengan 29 species/jenis, sub famili

Pantherinae memiliki 3 genus dengan 7 species/jenis dan sub famili Acinonychinae

memiliki 1 genus dengan 1 spesies/jenis.

Dalam upaya memperkenalkan tentang kucing-kucing liar yang hidup di muka

bumi ini, penulis membagi kedalam kategori berdasarkan ukuran panjang dan atau berat

dari kucing-kucing tersebut dan dituliskan dalam 3 (tiga) seri album, yaitu : Album

Kucing Liar Besar, Album Kucing Liar Sedang dan Album Kucing Liar Kecil.

2

Pada seri Album Kucing Liar Besar, ukuran Kucing liar ini dimulai dari panjang

0,9 m sampai dengan panjang 3,30 m dan berat 20 kg sampai dengan 330 kg. Kelompok

Kucing Liar Besar ini terdiri dari 23 individu yang di dominasi oleh genus Panthera

meliputi :

1. Sub Famili Pantherinae :

a. Genus Panthera :

1) Panthera Leo (Singa)

2) Panthera Tigris (Harimau) :

a) Panthera tigris altaica (Harimau Siberia)

b) Panthera tigris sumatrae (Harimau Sumatera)

c) Panthera tigris tigris (Harimau Benggala)

d) Panthera tigris jacksoni (Harimau Malaya)

e) Panthera tigris corbetti (Harimau Indochina)

f) Panthera tigris amoyensis (Harimau Tiongkok Selatan))

g) Panthera tigris virgata (Harimau Kaspia) †

h) Panthera tigris sondaica (Harimau Jawa) †

i) Panthera tigris balica (Harimau Bali) †

3) Panthera onca (Jaguar)

4) Panthera pardus (Macan Tutul/Leopard)

a) Panthera pardus melas (Macan Tutul Jawa)

b) Panthera pardus saxicolor (Macan Tutul Persia)

c) Panthera pardus nimr (Macan Tutul Arabia)

d) Panthera pardus orientalis (Macan Tutul Amur)

e) Panthera pardus pardus (Macan Tutul Afrika Utara)

3

f) Panthera pardus japonensis (Macan Tutul China Utara)

g) Panthera pardus fusca (Macan Tutul India)

h) Panthera pardus delacouri (Macan Tutul Indochina)

i) Panthera pardus kotiya (Macan Tutul Srilangka)

b. Genus Uncia :

1) Uncia uncial (Macan Tutul Salju)

2. Sub Famili Acinonychinae :

a. Acinonyx :

1) Acinonyx jubatus (Cheetah)

3. Sub Famili Felinae :

a. Puma :

1) Puma concolor (Puma/Singa Gunung)

Masih ada 2 jenis Kucing besar lagi yang merupakan hasil persilangan antar jenis,

yaitu antara Singa dan Harimau yang diberi nama Liger dan Tigon. Namun secara pribadi

penulis tidak setuju dengan upaya persilangan ini, karena merusak kemurnian jenis.

Khusus untuk Harimau, ada tiga sub jenis yang telah punah dua diantaranya

pernah hidup di Indonesia, yaitu Harimau Jawa dan Harimau Bali. Harimau lainnya

adalah Harimau Kaspia. Untuk membedakannya penulis memberi tanda † yang berarti

satwa tersebut telah punah.

4

Dalam sistimatika pemulisan album Kucing Liar Besar ini, setiap jenis atau sub

jenis dimulai dari pengenalan nama, baik nama umum maupun nama botanis atau nama

ilmiahnya, keluarga (famili) dan genus, deskripsi singkat, ciri-ciri, habitat, perilaku dan

status konservasinya secara ringkas dan dilengkapi dengan gambar dan sebagian dengan

peta penyebarannya.

5

JENIS – JENIS KUCING LIAR BESAR

1. Lion / Singa Nama Ilmiah/botanis : Panthera leo (Linnaeus, 1758)

Keluarga felidae Genus Panthera

Merupakan jenis kucing terbesar dengan berat Singa betina 150 kg dan singa jantan 225 kg., serta memiliki panjang tubuh 1,60-1,90 meter (betina) dan 1,70-2,50 meter (jantan).

Ciri-ciri: Jantan memiliki surai rambut di kepala mereka. Tubuh ditutupi mantel pendek dan berwarna cokelat untuk kedua jenis kelamin, lebih pucat di bagian bawah, tanpa tanda-tanda. Bagian belakang telinga dan seikat rambut di ujung ekor berwarna coklat gelap atau hitam.

Habitat : Hutan savana, gurun dan pegunungan di India dan Afrika.

Perilaku: Merupakan jenis satwa yang hidup berkelompok, dimana untuk seekor jantan dewasa dengan banyak betina dalam suatu wilayah teritori tertentu yang selalu dijaganya dari gangguan kelompok lainnya. Singa jantan lebih perkasa dan unggul dibanding kucing2 besar lainnya namun memiliki kelemahan tidak bisa memanjat pohon. Setelah melalui masa kehamilan selama 3,5 bulan akan melahirkan 1 – 6 ekor anak yang akan dipelihara bersama-sama oleh kelompok wanitanya 16 bulan. Sang anak akan menjadi singa dewasa yang siap berreproduksi pada usia 4 tahun (betina) dan 5 tahun (jantan).

Kelompok singa betinanyalah yang melakukan perburuan terhadap mangsanya dan singa jantan hanya akan mengambil bagiannya setelah diperoleh hasil perburuan. Mangsa kucing ini hampir semua hewan terutama jenis kijang, zebra dan rusa.

Status konservasi : Rentan

Sumber Foto : Joe McDonald /Animals-

Animals

Sumber Foto : J & J Scott /

www.nhpa.co.uk

6

Sumber Foto : Anup Shah / naturepl.com

Wilayah penyebaran Singa Sumber Peta : Wikipedia

Sumber Foto : David Lawson / WWF-UK

Sumber Foto : Chris Harvey /

www.ardea.com

Sumber Foto : Peter Blackwell / naturepl.com

Sumber Foto : Peter Blackwell /

naturepl.com

Sumber Foto : Richard Du Toit /

naturepl.com

Sumber Foto : Bernard Castelein /

naturepl.com

7

2. Harimau / Macan Nama Ilmiah/botanis : Panthera tigris (Linnaeus, 1758)

Keluarga felidae Genus Panthera

Panthera tigris atau yang lebih populer dengan sebutan Harimau loreng merupakan kucing terbesar kedua setelah Singa. Semula ada 9 anak jenis Harimau loreng, dimana 3 diantaranya telah punah yaitu Harimau Bali (Panthera tigris balica), Harimau Jawa (P.t. sondaica) dan Harimau Kaspia (P.t. virgata). Sisanya adalah Harimau Siberia (P.t. altaica), Harimau Cina Selatan (P.t. amoyensis), Harimau Sumatera (P.t. sumatrae), Harimau Indochina (P.t. corbetti), Harimau Malaya (P.t. malayensis) dan Harimau Benggala (P.t. tigris).

Ciri-ciri : Berat antara 180 dan 320 kg (Jantan) & antara 120 dan 180 kg (Betina). Terkecil yang masih hidup adalah Harimau Sumatera (100 – 150 kg) dan yang terbesar adalah Harimau Siberia (180 -300 kg). Panjang jantan antara 2,6 dan 3,3 meter & betina antara 2,3 dan 2,75 meter Semuanya memiliki lebih dari 100 loreng.

Habitat : Habitat bervariasi mulai hutan tropis, hutan rumput tinggi, hutan pohon daun jarum, hutan rawa-rawa, hutan bakau, dan hutan duri kering. Namun secara umum harimau memerlukan areal penutup yang padat, terdapat akses terhadap air dan tersedia mangsa yang cukup banyak. Semula penyebarannya meliputi seluruh wilayah Asia, namun sekarang tersebar hanya di India, Asia Tenggara (Indochina, Malaya dan Sumatera), China dan Rusia Timur Jauh (Amur).

Perilaku: Merupakan satwa yang soliter, menempati wilayah teritori tertentu yang dipertahankan dari penyusup yang berjenis kelamin sama. Wilayah jantan umumnya tumpang tindih dengan beberapa wilayah betina. Kawin sepanjang tahun dan setelah melalui 4 bulan masa kehamilan akan melahirkan 2 – 3 ekor anak. Sang anak pada usia 6 bulan mulai belajar berburu dan membunuh mangsa, namun tetap akan menyusui sampai usia paling sedikit 15 bulan baru setelah itu mencari wilayah sendiri.

Status konservasi: Terancam punah

Sejarah penyebaran harimau (kuning pucat) dan pada tahun 2006 (hijau).

Sumber Peta : Wikipedia

8

2.a. Harimau Siberia Nama Ilmiah/botanis : Panthera tigris altaica (Temminck, 1844)

Nama lain Harimau Amur, Korea, Manchuria, atau Tiongkok Utara Ciri2 : Mempunyai warna latar kuning bata yang lebih cerah berbanding harimau sub-

spesies lain. Ia mempunyai belang perang dan bukannya hitam, dan berjarak jarang. Harimau Siberia mempunyai bulu dada dan perut yang bewarna putih. Selain itu harimau Siberia mempunyai rimbunan bulu putih yang tebal mengelilingi lehernya. Harimau Siberia merupakan harimau terbesar dalam sub-spesies harimau, dimana Harimau Jantan memiliki berat antara 180-318 kg, panjang tubuh 290 – 330 cm dan Harimau Betina memiliki berat antara 100 – 167 kg dan panjang tubuh 207 – 210 cm. Panjang ekor harimau jantan dewasa mencapai rata-rata 100 cm.

Habitat : Korea Selatan , kawasan Amur-Ussuri di Primorye dan Khabarovsk Rusia, Tinggal sedikit yang masih hidup di Manchuria dan Korea Utara

Perilaku : Merupakan satwa predator dengan mangsa babi hutan dan rusa. Dengan wilayah jelajah Harimau Jantan seluas 400 Mil² dan Harimau betina 160 Mil².

Status konservasi: Kritis

Sumber Foto : Malene Thyssen / Wikipedia

Sumber Foto : Norbert Rosing /

www.osfimages.com

9

Sumber Foto : Lynn M.Stone / naturepl.com

Sumber Foto : Ash Lux / Wikipedia

Sumber Foto : Alan & sandy Carey /

www.osfimages.com

Sumber foto : David Lawson / WWF-UK

Sumber Foto : Konrad Wothe /

www.osfimages.com

Sumber Foto : Mike Powles /

www.osfimages.com

10

2.b. Harimau Sumatra Nama Ilmiah/botanis : Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929

Ciri-ciri: Mempunyai warna paling gelap antara semua sub-spesies harimau. Jalur hitamnya lebar dan dekat-dekat dan kadang kala berganda. Harimau Sumatera berbeda dengan harimau Siberian oleh kaki hadapan yang berbelang dan Merupakan harimau terkecil dalam sub-spesies harimau. Harimau Sumatera mempunyai panjang tubuh 2,3 – 2,8 m (jantan) dan 2,15 – 2,3 m (betina), panjang ekor 65 – 95 cm dengan bulu di dagu, pipi dan belakang kepala lebih pendek dan memiliki berat tubuh antara 130 – 255 kg.

Habitat : Berbagai tipe Hutan di Pulau Sumatra, Indonesia Perilaku : Merupakan satwa predator dengan mangsa mulai dari Rusa Sambar, Kijang,

Kancil, Babi Hutan, Kerbau Liar, Tapir, Kera, Langur, Landak, Trenggiling, Beruang Madu, Reptilia (Ular, kura-kura, biawak dll.), Burung, Katak dan Ikan. Dalam hal kondisi persediaan pakan di alam liar tidak mencukupi, maka Harimau Sumatera akan memasuki pemukiman untuk memangsa hewan ternak (Kerbau, Sapi, Kambing, Domba, Anjing dan Ayam. Hidup soliter dengan wilayah jelajah pencarian mangsa mencapai 100 km2, mengintai mangsa diam2 pada jarak 10 - 25 m, mendekati dari arah belakang atau samping mangsa (dari arah berlawanan angin) dan pada jarak 5 m muncul langsung menerkam dan menggigit bagian tengkuk mangsa. Berburu setiap 3 – 6 hari sekali dengan kebutuhan 6 – 7 kg daging per hari. Perkawinan Harimau ini berlangsung sepanjang tahun, dimana matang seksual harimau betina pada usia 3 – 4 tahun dan jantan usia 4 – 5 tahun. Masa perkawinan selama beberapa minggu, setelah masa kehamilan selama 95 – 110 hari akan melahirkan 1 – 6 ekor anak yang dapat hidup sampai dewasa sebanyak 2 – 3 ekor saja. Sang anak akan mandiri setelah usia 3 tahun.

Status konservasi : Kritis

Sumber Foto : alamendah.wordpress.com

Sumber Foto : Wikipedia

11

Sumber Foto : Lynn M.Stone / naturepl.com

Sumber Foto : Lynn M.Stone / naturepl.com

Sumber Foto : hewandidunia.blogspot.com/

Sumber Foto : Mark Linfield / naturepl.com

Sumber Foto : WCS-TNWK

12

2.c. Harimau Benggala Nama Ilmiah/botanis : Panthera tigris tigris Linnaeus, 1760

Ciri2 : Harimau ini memiliki Panjang tubuh sekitar 2,5 – 3,2 m (jantan) dan 2,3 -2,9 m (betina) dengan berat antara 172 - 238 kg (jantan) dan 125 - 150 kg (betina). Mempunyai belang yang lebih tebal dan panjang daripada harimau indochina. Selain itu, terdapat juga harimau Benggala putih yang merupakan kelainan warna bagi spesies harimau Benggala secara genetik dan bukannya disebabkan keadaan albino. Harimau putih amat jarang dijumpai dan hanya terdapat bagi spesies harimau Benggala pada masa kini.

Habitat : Harimau ini dapat beradaptasi di berbagai habitat (hutan hujan dan padang rumput), namun sebagian besar tinggal di rawa-rawa bakau yang berudara panas di hutan mangrove Sunderbans India, namun dapat juga hidup di daerah dingin hutan hujan pegunungan Himalaya. Dengan daerah penyebaran meliputi India, Bhutan, Nepal, Bangladesh, China dan Myanmar.

Perilaku : Harimau Benggala lebih memilih mangsa satwa besar seperti rusa sambar, babi hutan dan mamalia liar lainnya, namun juga akan memangsa burung bahkan ular. Dalam hal kurangnya ketersediaan pakan, tidak jarang harimau ini akan menyerang ternak peliharaan bahkan manusia. Harimau ini hidup soliter, namun pada mausim kawin akan memiliki wilayah teritori yang tumpang tindih antara jenis jantan dan betina, masa kehamilan setelah perkawinan selama 100 – 119 hari, biasanya melahirkan 2 – 3 ekor anak dan akan memeliharanya selama 18 – 24 bulan serta dapat mencapai usia 14 -18 tahun di alam liar.

Status konservasi : Terancam / Endangered

Sumber Foto : Krupaker Senani /

www.osfimages.com

Sumber Foto : genowef.BLOGS4FREE.I./

10061317/…HARIMAU/

13

Sumber Foto : Wikipedia

Sumber Foto : EA Kuttapan / naturepl.com

Sumber Foto : M. Watson / www.ardea.com

Sumber Foto : M. Watson / www.ardea.com

Sumber Foto : Belinda Wright /

www.osfimages.com

Sumber Foto : EA Kuttapan / naturepl.com

Sumber Foto : EA Kuttapan / naturepl.com

Sumber foto : Kenneth W.Fink /

www.ardea.com

14

2.d. Harimau Malaya Nama Ilmiah/botanis : Panthera tigris jacksoni Luo et al., 2004

Sebelumnya diperkirakan sebagai harimau Indochina (Panthera tigris corbetti), sekarang terpisah sebagai anak jenis tersendiri. Ciri-ciri : Harimau ini memiliki Panjang tubuh sekitar 2,00 m (betina) dan 2,37 m

(jantan) dengan berat antara 100 kg (betina) dan 120 kg (jantan) Habitat : Penyebaran Harimau malaya secara alami samapi tahun 2004 dapat ditemui

di bagian selatan Semenanjung Malaya. Perilaku : Makanan utamanya adalah rusa, kijang dan babi liar tetapi lebih besar

hewan juga seperti kerbau dan mangsa yang lebih kecil seperti monyet. Harimau malaya selain bergerak dengan baik di darat, juga merupakan perenang yang baik dan dapat mandi atau duduk di dalam air untuk mendinginkan badannya. Garis-garis belangnya yang merupakan kamuflase efektif dalam lingkungan padang rumput atau semak hutan. Dalam kehidupan liarnya merupakan binatang soliter. Masa kehamilan selama 103 hari, dengan melahirkan anak biasanya tiga atau 4 ekor dan sang anak tetap sepenuhnya bergantung pada ibu mereka minimal selama 18 bulan. Di Penangkaran dapat hidup mencapai usia 15 – 20 tahun, sedangkan di alam liar belum diketahui.

Status konservasi: Terancam / Endangered

Sumber Foto : Zamri Baseri

Wilayah penyebaran

Sumber Peta : Wikipedia

Sumber Foto : Rizalis

Sumber Foto : Adrian Jacob Lok (adrik)

15

2.e. Harimau Indochina Nama Ilmiah/botanis : Panthera tigris corbetti Mazak, 1968

Ciri2 : Harimau ini memiliki warna tubuh yang lebih gelap daripada Harimau Benggala dan lebih ringan dari Harimau Sumatera. Selain itu harimau Indochina juga mempunyai belang yang lebih halus dan pendek. Memiliki panjang tubuh 2,57 – 2,84 m (jantan) dan 2,31 – 2,64 m (betina) dengan berat 150 – 195 kg (jantan) dan 100 – 130 kg (betina).

Habitat Harimau ini sebagian besar hidup dalam hutan terpencil dengan daerah berbukit atau pegunungan dan memiliki rentang penyebaran yang sangat luas meliputi Cina Selatan, Laos,Vietnam, Kamboja, Malaysia, Thailand dan Myanmar Timur.

Perilaku : Merupakan jenis satwa predator yang memangsa kijang, babi hutan dan mamalia lainnya dengan wilayah jelajah sekitar 257 km². Harimau ini hidup soliter, namun pada musim kawin akan memiliki wilayah teritori yang tumpang tindih antara jenis jantan dan betina, masa kehamilan setelah perkawinan selama 100 – 119 hari, biasanya melahirkan 2 – 3 ekor anak dan akan memeliharanya selama 18 – 24 bulan serta dapat mencapai usia 14 -18 tahun di alam liar.

Status konservasi : Terancam / Endangered ( IUCN 3,1 )

Sumber Foto : Andy Rouse /

www.nhpa.co.uk

Sumber Foto : Kabir Bakrie /

http://www.cincyzoo.org/index2.html

Sumber Foto : Andy Rouse /

www.nhpa.co.uk

Sumber Foto : Lynn M. Stone /

naturepl.com

16

2.f. Harimau Tiongkok Selatan Nama Ilmiah/botanis : Panthera tigris amoyensis Hilzheimer, 1905

Ciri2 : Belang harimau Cina Selatan adalah lebih pendek tetapi lebar, dan berjarak lebih jauh diantara belangnya berbanding harimau Benggala. Harimau ini merupakan yang paling terancam punah diantara kelima anak jenis yang masih ada di dunia. Memiliki Panjang 2,30 – 2,60 m (jantan) dan 2,20 – 2,40 m (betina) dengan berat 130 – 175 kg (jantan) dan 100 – 115 kg (betina).

Habitat : Tinggal di kawasan hutan hujan dan padang rumput tengah dan barat China. Perilaku : Merupakan jenis satwa predator yang memangsa kijang, babi hutan dan

mamalia lainnya dengan wilayah jelajah sekitar 933 km². Harimau ini hidup soliter, namun pada musim kawin akan memiliki wilayah teritori yang tumpang tindih antara jenis jantan dan betina, masa kehamilan setelah perkawinan selama 100 – 119 hari, biasanya melahirkan 2 – 3 ekor anak dan akan memeliharanya selama 18 – 26 bulan serta dapat mencapai usia 16 -18 tahun di alam liar.

Status konservasi : Kritis

Sumber Foto : The South China Tiger Project

Sumber Foto : Wikipedia

Sumber Foto : Tigerhomes.org

Sumber Foto : Tigerhomes.org

17

2.g. Harimau Caspian † Nama Ilmiah/botanis : Panthera tigris virgata IIliger, 1815

Ciri-ciri : Mempunyai tubuh yang kekar, kaki yang kuat dan cakar yang lebar dan besar, warna bulu menyerupai Harimau Benggala, surai tengkuk yang pendek, surai perut yang berkembang dan di musim dingin rambut akan tumbuh panjang. Dada dan perut berwarna putih dengan garis-garis kuning, sementara daerah wajah berwarna kuning dengan garis-garis coklat di dahi dan bercak putih disekitar mata dan pipi. Bagian luar kaki berwarna kuning dan ekor kuning dengan garis-garis putih kekuningan. Panjang tubuh 2,64 – 2,95 m (jantan) dan 2,41 – 2,59 m (betina) dengan berat 169 – 240 kg (jantan) dan 85 – 135 kg (betina).

Habitat : Pernah hidup dan berkeliaran di hutan dataran rendah, hutan bakau dan padang rumput dengan penyebaran meliputi wilayah Afghanistan, Turki, Mongolia, Iran, Irak Utara, Azerbaizhan, Turkmenistan (Samarkand, Bukhara, Khiva, Termez, Kunya-Urgench, Merv), Uzbekistan dan wilayah Asia Tengah Rusia.

Status konservasi : Punah sekitar 1950 an

Sumber Foto : Wikipedia

18

2.h. Harimau Jawa † Nama Ilmiah/botanis : Panthera tigris sondaica Temminck, 1844

Ciri-ciri : Harimau jawa jantan mempunyai berat 150-200 kg dan panjangnya kira-kira 2.50 meter. Betina berbobot legih ringan, yaitu 75-115 kg dan sedikit lebih pendek dari jenis jantan. Besar tubuh harimau jawa ini diduga karena adanya kompetisi dengan macan tutul dan ajak. Disamping itu ada hukum: semakin menjauhi garis katulistiwa maka ukuran tubuh harimau akan semakin besar, kecuali harimau bali.

Habitat : Hidup di berbagai habitat hutan hujan tropis, mulai dari hutan mangrove sampai dengan hutan hujan pegunungan namun terakhir terlihat di Taman Nasional Ujung Kulon.& Taman Nasional Meru Betiri

Status konservasi: Punah ( 1980 an ? )

Sumber Gambar : Wikipedia

Sumber Foto : Hoogerwerf, A / Wikipedia

19

2.i. Harimau Bali † Nama Ilmiah/botanis : Panthera tigris balica Schwarz, 1912

Ciri-ciri : Merupakan harimau terkecil dengan berat jantanpun tidak lebih dari 100 kg, bertubuh pendek, bulu tebal dengan warna oranye lebih delap dan loreng yang lebih sedikit dari anak jenis lainnya. Loreng lebar dan dan cenderung bercabang keluar di ujungnya. Memiliki panjang tubuh diperkirakan 2,20 – 2,31 (jantan) dan 1,91 – 2,11 m (betina) dengan berat 90 – 100 kg (jantan) dan 65 – 80 kg (betina).

Habitat : Hutan hujan tropis Pulau Bali, Indonesia.

Status konservasi: Punah (1937)

Sumber Foto : Wikipedia

20

3. Jaguar Nama Ilmiah/botanis : Panthera onca Linnaeus, 1758

Jaguar adalah kucing terbesar di benua Amerika dan nomer 3 kucing terbesar di dunia setelah Singa dan Harimau.

Ciri-ciri : Memiliki penampilan tubuh yang berotot, dada yang bidang, kepala besar dengan moncong yang luas dan rahang yang kuat. Panjang tubuhnya 112 – 241 cm dengan berat 54 -158 kg (Jantan) dan 36 – 85 kg (Betina). Seperti halnya Macan Tutul, Jaguar juga bersifat melanistic yaitu seekor binatang yang terlihat gelap atau berwarna hitam yang biasanya tidak begitu. Hewan ini biasanya tidak murni hitam, sebagai tanda-tanda apa pun masih dapat dilihat. Untuk Jaguar dikenal dengan nama Black Panthers dan untuk Macan Tutul dikenal dengan nama Macan Kumbang.

Habitat : Hidup di daerah hutan hujan, daerah banjir musiman, daerah semak belukar dan Savana, terutama dataran rendah dengan ketinggian dibawah 1.000 m dpl. Namun telah dilaporkan juga nampak pada daerah ketinggian 3.800 m (di Kosta Rika). Pernah diketemukan di California, New Mexico dan Texas Amerika Serikat, namun sekarang hanya terlihat di Arizona, Amerika Tengah (Mexico) dan Amerika Selatan (Argentina, Belize, Bolivia, Brazil, Kolombia, Kosta Rika, Ekuador, Guyana Perancis, Guatemala, Guyana, Honduras, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Suriname, danVenezuela).

Perilaku : Merupakan satwa soliter dengan wilayah teritori antara 25- 40 km² per ekornya, akan hidup bersama dalam masa perkawinan saja yang dapat terjadi sepanjang tahun, namun kelahirannya lebih sering terjadi pada musim hujan dimana satwa mangsa berlimpah. Melalui masa kehamilan 91 – 111 hari, akan melahirkan 1 – 4 ekor anak dan akan terus hidup bersama Induknya sampai usia 2 tahun, dimana sang Jaguar muda mulai mencari wilayahnya sendiri. Memiliki kematangan seksual pada usia 2 - 3 tahun (Betina) dan 3 – 4 tahun (Jantan). Batas usia di alam liar tidak diketahui namun pernah diketemukan sampai usia 11 tahun dan di penangkaran dapat mencapai usia 25 – 32 tahun. Meskipun dicirikan sebagai satwa malam, Jaguar lebih sering krepuskular (aktif disekitar senja dan fajar) dengan mangsa sebanyak 85 jenis (ternak domestik, jenis peccary, reptile dan ikan).

Status konservasi : Hampir Terancam.

21

Sumber Foto : Nick Gordon /

www.osfimages.com

Sumber Foto : Nick Gordon / naturepl.com

Sumber Foto : Eduardo Lug

Sumber Foto : Kevin Schafer /

www.nhpa.co.uk

Sumber Foto : French Guyana.

Sumber Foto : Pete Oxford / naturepl.com

22

Sumber Foto : Nick Gordon /

www.osfimages.com

Sumber Foto : Partridge Film Ltd /

www.osfimages.com

Sumber Foto : Staffan Widstrand /

naturepl.com

Daerah Penyebaran

Sumber peta : The Emirr / Wikipedia

Sumber Foto : Staffan Widstrand /

naturepl.com

Sumber Foto : Nick Gordon /

www.osfimages.com

23

4. Macan Tutul Nama Ilmiah/botanis : Panthera pardus (Linnaeus, 1758).

Jenis Satwa ini semula di dunia terdiri dari 25 jenis yang tersebar hampir disemua kawasan dunia dan sekarang yang tersisa hanya tinggal 9 jenis saja.

Ciri-ciri : Memiliki bulu pola titik-titik mawar yang lebih kecil dan lebih padat dibandingkan Jaguar dan lebih berotot daripada Chetah..

Habitat : Segala macam habitat, mulai dari hutan tropis, gurun, savanah, pegunungan dan daerah pemukiman Benua Asia dan Afrika Berat : 80 kg

Perilaku : Memiliki kemampuan untuk datang dan pergi tanpa diketahui dengan mangsa umumnya jenis satwa ungulata seperti rusa, kijang , kancil, babi dan lain-lain. Mangsa yang lebih besar dari tubuhnya pun akan diseret dan dibawa naik keatas pohon untuk menghindari dari serobotan dari hewan pemangsa lainnya. Macan tutul dapat hidup hingga 21-23 tahun dalam penangkaran. Belum banyak diketahui masa hidup macan tutul di alam. Macan tutul yang hidup dalam teritori berkisar 5 - 15 km2. Walaupun bersifat soliter, tetapi pada saat tertentu seperti berpasangan dan pengasuhan anak, macan tutul dapat hidup berkelompok. Macan tutul jantan akan berkelana mencari pasangan dalam teritorinya masing-masing, dimana tiap daerah tersebut ditandai dengan cakaran di batang kayu, urine maupun kotorannya. Macan tutul betina umumya memiliki anak lebih kurang 2-6 ekor setiap kelahiran dengan masa kehamilan lebih kurang 110 hari. Menjadi dewasa pada usia 3-4 tahun. Anak macan tutul akan tetap bersama induknya hingga berumur 18-24 bulan. Dalam pola pengasuhan anak, kadang-kadang macan tutul jantan membantu dalam hal pengasuhan anak.

Status konservasi: Beresiko rendah/Least concern (lc)

Sumber Foto : Wikipedia

Sumber Foto : Wikipedia

25

Sumber Foto : www.southafrica_travel.net

Sumber Foto : secretfile.wordpress.com/

Daerah penyebaran berbagai macan tutul dulu (merah) dan sekarang (hijau)

Sumber Peta : Wikipedia

26

4.a. Macan Kumbang / Macan Tutul Jawa Nama Ilmiah/botanis : Panthera pardus melas Cuvier, 1809

Ciri-ciri : Memiliki pola dan kembang tutul pada kulit yang sama dengan macan tutul biasa dengan warisan gen resesif yang berwarna hitam (melanistis) dan dikenal dengan sebutan macan kumbang. Sedangkan yang tidak mengalami perubahan warna disebut Macan Tutul Jawa. Memiliki ukuran paling kecil diantara jenis macan tutul namun mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam. Memiliki panjang tubuh 90 – 150 cm, dengan berat sekitar 60 kg (Jantan) dan 40 kg (Betina).

Habitat : Hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi pulau Jawa, Indonesia.

Perilaku : Mangsa utama anak jenis macan tutul ini adalah kijang, monyet ekor panjang, babi hutan, kancil dan owa jawa, landak jawa, surili dan lutung hitam. Kucing besar ini juga mampu menyeret dan membawa hasil buruannya ke atas pohon yang terkadang bobot mangsa melebih ukuran tubuhnya. Perilaku ini selain untuk menghindari kehilangan mangsa hasil buruan, selain itu juga untuk penyimpanan persediaan makanan. Merupakan satwa soliter, kecuali pasangan kawin dan betina dengan anaknya. Mereka berpasangan pada bulan Januari dan Pebruari, setelah melalui periode kehamilan selama ± 110 hari akan melahirkan 2 – 6 ekor anak. Sang anak baru dapat melihat pada usia 10 hari, akan tinggal dengan induknya sampai usia 20 -24 bulan dan menjadi dewasa dalam usia 3 – 4 tahun.

Status konservasi : Terancam punah /Kritis

Sumber Foto : Milan Kořínek

Sumber Foto Wikipedia

Sumber Foto : Wikipedia

Sumber Foto : Milan Kořínek

27

4.b. Macan Tutul Persia Nama Ilmiah/botanis : Panthera pardus saxicolor Pocock, 1927

Ciri-ciri : Dari delapan anak jenis macan tutul yang diakui ditemukan di dunia, macan tutul Persia adalah salah satu yang terbesar. Memiliki kaki yang pendek, kekar dan kuat. Berpola unik berupa mawar hitam di bagian belakang, panggul, bahu dan paha; Bintik-bintik dan bercak-bercak hitam di kepala, tenggorokan, dada dan perut. Memiliki panjang tubuh 91 – 191 cm, panjang ekor 58 – 110 cm, dengan berat 37 – 90 kg (Jantan) dan 28 – 60 kg (Betina).

Habitat : Mendiami berbagai habitat di daerah pegunungan terpencil, mulai lingkungan yang kering dan gersang, lingkungan yang subur, hutan menggugurkan daun dan bersalju sampai ketinggian 3.200 m dpl.

Perilaku : Jenis macan tutul umumnya aktif di malam hari, namun macan tutul Persia ini kurang aktif di malam hari dan karena tidak terdapat kucing-kucing predator besar seperti Singa dan Harimau, mereka kurang peduli untuk menyembunyikan mangsa dibandingkan rekan-rekan macan tutul lainnya di Afrika dan Asia Tengah. Macan tutul Persia memiliki pola makan yang luas dan mampu beradaptasi dengan fluktuasi ketersediaan mangsa, sehingga bervariasi sepanjang ketersediaannya. Di Iran, Armenia dan Turkmenistan satwa mangsanya adalah kambing bezoar, babi hutan dan mouflon (domba liar). Hidup soliter dan menandai wilayah teritorinya dalam berbagai cara seperti menggores tanah, penyemprotan air kencing dan menggaruk pohon. Ber-reproduksi sepanjang tahun, namun puncaknya di musim dingin, melalui periode perkawinan yang singkat dengan masa kehamilan antara 90 – 105 hari akan melahirkan 1 – 4 ekor anak. Sang anak akan disapih dan hidup mandiri setelah berusia 13 – 18 bulan dengan hidup dapat mencapai usia 10 – 15 tahun di alam liarnya.

Status konservasi : Terancam / Endangered

Sumber Foto : www.plan4land.org

Sumber Foto : Daniel Heuclin /

www.nhpa.co.uk

28

Sumber Foto : Rod Williams / naturepl.com

Sumber Foto : Dave Watts / naturepl.com

Sumber Foto : Kenneth W. Fink /

www.ardea.com

Sumber Foto : Terry Whittaker /

www.flpa-images.co.uk

Sumber Foto : Terry Whittaker /

www.flpa-images.co.uk

Sumber Foto : www.plan4land.org

29

4.c. Macan Tutul Arabia Nama Ilmiah/botanis : Panthera pardus nimr Hemprich & Ehrenberg, 1833

Ciri-ciri : Merupakan yang terkecil dari kedelapan anak jenis macan tutul yang ada di dunia dengan ukuran panjang tubuh sekitar 1,3 m dengan berat 30 kg (Jantan) dan 20 kg (Betina). Dibedakan dari macan tutul Afrika dan rekan Asia oleh keseluruhan warna yang pucat, lebih khas dalam warna kuning keemasan di sepanjang punggung dan memudar pada bagian tubuh lain atau abu-abu.

Habitat : Hidup di daerah pegunungan yang terdapat sumber air tetap ada dengan penyebaran sebelumnya di seluruh Jazirah arab, namun sekarang hanya terbatas beberapa individu pada Gurun Negev Bagian Utara Saudi dan di Selatan Saudi, Republik Yaman dan Kesultanan Oman

Perilaku : Hidup soliter namun sang Jantan memiliki wilayah teritori yang tumpang tindih dengan beberapa Betina. Hidup bersama dalam masa perkawinan hanya berlangsung sekitar 5 hari, kemudian periode masa kehamilan selama 100 hari dan akan melahirkan ditempat yang teduh (guha kecil atau dibawah batu besar) 1 - 4 ekor anak. Dalam beberapa minggu pertama sang Induk akan membawa anaknya berpindah-pindah tempat persembunyian. Sang anak baru dapat melihat pada usia 10 hari dan akan tetap di ruang keamanannya sampai usia 4 minggu dan baru disapih setalah mencapai usia 3 bulan. Mereka akan belajar keterampilan berburu dan bertahan hidup bersama ibunya sampai mencapai usia 2 tahun.

Biasanya aktif berburu sekitar fajar dan senja dengan mangsa tradisional Arab tahr (Hemitragus jayakari), Kijang gunung (Gazella gazella), Nubia Ibex (Capra nubiana), Kelinci Tanjung (Lepus capensis cheesmani) dan Rock hyrax (Procavia capensis).

Status konservasi : Kritis

Sumber Foto : www.zoochat.com

Sumber Foto : www.yemen-today.com

30

Sumber Foto : Trident Press

Sumber Foto : Trident Press

Sumber Foto : Xavier Eichaker / Biosphoto

Sumber Foto : Biosphoto / Xavier Eichaker

/ StillPictures.com

Sumber Foto : www.uaeinteract.com

Sumber Foto :

www.leszoosdanslemonde.com

31

4.d. Macan Tutul Amur Nama Ilmiah/botanis : Panthera pardus orientalis Schlegel, 1857

Ciri-ciri : Merupakan macan tutul yang paling kritis di dunia dengan hanya 35 ekor yang tersisa di alam liar dan semuanya hanya ada di Timur jauh negara Rusia. Memiliki mantel bulu yang sangat pucat dengan gelap mawarnya yang besar dan luas serta jarak yang tebal, berupa cincin tak terputus. Berat tubuhnya 32 – 48 kg (Jantan) dan 25 – 43 kg (Betina).

Habitat : Hidup di daerah hutan beriklim sedang. Semula penyebarannya juga meliputi Sungai Amur dan daerah pegunungan Timur Laut China serta Semenanjung Korea, namun kini hanya tinggal di Timur Jauh Rusia walaupun mungkin ada beberapa individu di Propinsi Jilin timur Laut China.

Perilaku : Umumnya hidup soliter dan aktif di malam hari dan merupakan pemburu yang terampil. Makanan utamanya adalah Kelinci (Lepus spp.), Rusa Roe (Capreolus capreolus) dan Rusa sika (Cervus nippon).

Status konservasi : Kritis

Sumber Foto : Lynn M.Stone /

naturepl.com

Sumber Foto : www.eol.org

32

Sumber Foto : www.eol.org

Sumber Foto : www.eol.org

Sumber Foto : Wikipedia

Sumber Foto : Derek Ramsey (Ram-

Man)/ Wikipedia

Daerah penyebaran semula

Sumber Peta : Izvora / Wikipedia

Daerah penyebaran sekarang

Sumber Peta : Izvora / Wikipedia

33

4.e. Macan Tutul Afrika Utara Nama Ilmiah/botanis : Panthera pardus pardus Linnaeus, 1758

Ciri-ciri : Merupakan salah satu anak jenis macan tutul yang paling terancam di dunia, mempunyai tubuh berotot, tebal dan lebar, serta bertungkai kaki yang kuat. Memiliki mantel yang indah dengan pola bintik hitam mawar lebih banyak dibagian tubuh, bintik-bintik hitam lebih padat pada tungkai bawah, perut, tenggorokan dan wajah. Memiliki panjang tubuh 1 – 1,5 m, berat 35 – 45 kg (betina) dan 60 – 91 kg (jantan).

Habitat : Hidup pada daerah semak belukar dan hutan pinus yang terpencil mulai kaki bukit sampai ketinggian 3.000 m dpl. Penyebaran semula diduga meliputi Aljazair, Tunisia dan Maroko, namun sekarang hanya ada di Maroko.

Perilaku : Merupakan satwa yang soliter, kecuali seorang ibu muda atau pasangan dewasa yang sebentar mendampingi. Walaupun pemanjat yang lincah dan handal, mereka sebagian besar berburu di tanah, dengan cepat hasil buruannya diseret dan dinaikkan keatas pohon. Apabila dekat dengan daerah pemukiman, maka anjing, kucing dan ternak domestik akan diburunya, sehingga sering dianggap hama oleh penduduk.

Setiap 3 – 7 minggu macan tutul betina menjadi reseptif untuk kawin, periodenya berlangsung beberapa hari namun perkawinannya sangat singkat (hanya beberapa detik). Setelah melalui periode masa kehamilan sekitar 96 hari akan melahirkan 1 – 3 ekor anak di tempat yang tersembunyi (gua, semak-semak, pohon berlubang atau tumpukan batu). Lahir dalam keadaa buta, sehingga selama beberapa hari sang Induk akan tetap bersamanya dan baru terbuka dalam usia 9 hari dimana Induk akan mulai berburu untuk dapat menghasilkan susu. Saat ini adalah saat yang paling rentan dari ancaman predator pemangsa lainnya seperti Hyena. Pada usia 2 – 3 bulan mulai ikut bepergian dengan induknya, usia 4 bulan mulai belajar menerkam dengan berburu kadal, belalang dan burung. Setealh gigi taring permanen muncul pada usia 7 – 8 bulan, mulailah siap melakukan perburuan yang pertama. Setelah pada usia 12 – 18 bulan, setelah mempelajari semua yang diperlukan untuk bertahan hidup, maka mulailah melakukan hidup mandiri terpisah dari Induknya.

Status konservasi : Kritis

Sumber Foto : Lukas Kaffer / Wikipedia

Sumber Foto : Jamin / Wikipedia

34

Sumber Foto : BombX / Wikipedia

Sumber Foto : Alcazarfr / Wikipedia

Sumber Foto : Stolz, Gary M / Wikipedia

Sumber Foto : MGA73bot2 / Wikipedia

Sumber Foto : JanErkamp / Wikipedia

Sumber Foto :

www.wildcatfund.org/umfazi.html

35

4.f. Macan Tutul China Utara Nama Ilmiah/botanis : Panthera pardus japonensis JE, Gray, 1862

Ciri-ciri : Anak jenis macan tutul ini memiliki ukuran tubuh yang hampir sama dengan sepupunya macan tutul amur, dengan warna bulu dan kepadatan titik hitam dan mawar yang hampir serupa namun sedikit lebih gelap dan kurang padat. Berat rata-rata di alam liar 50 kg (Jantan) dan 32 kg ( Betina).

Habitat : Penyebarannya terpecah-pecah, yaitu berkisar dari Pusat Cina (Lanzhou Utara) ke pegunungan Cina Selatan, Gurun Gobi dan Cina Timur (Harbin).

Perilaku : Mangsa utama anak jenis macan tutul ini adalah rusa dan babi hutan, namun bisa juga menangkap burung, tikus dan bahkan serangga. Merupakan satwa soliter, kecuali pasangan kawin dan betina dengan anaknya. Memiliki wilayah yang akan dipertahankan dari yang sejenis, namun untuk wilayah jantan akan tumpang tindih dengan beberapa betina. Mereka berpasangan pada bulan Januari dan Pebruari, setelah melalui periode kemhamilan selama 105 – 110 hari akan melahirkan 2 – 3 ekor anak. Sang anak baru dapat melihat pada usia 10 hari dan akan tinggal dengan induknya sampai usia 20 -24 bulan.

Status konservasi : Terancam

Sumber Foto : CédricGravelle /

Wikipedia

Sumber Foto : Jastrow / Wikipedia

Sumber Foto : Peter Weimann / Hewan

Hewan

Sumber Foto : jens.lilienthal /

www.flickr.com

36

4.g. Macan Tutul India Nama Ilmiah/botanis : Panthera pardus fusca Meyer, 1794

Ciri-ciri : Memiliki tubuh yang kokoh, kepala lebih besar dengan proporsi tubuhnya dan panjang tubuh antara 1 s/d 2 m serta berat tubuh 70 kg (jantan) dan 30 kg (betina)

Habitat : Hidup pada habitat yang sangat bervariasi yaitu mulai dari hutan hujan tropis, hutan pohon berdaun jarum, ekosistem gurun sampai daerah dekat pemukiman manusia. Penyebarannya meliputi negara Nepal, Bhutan, Bangladesh, Pakistan dan Cina selatan.

Perilaku : Mangsa utama anak jenis macan tutul ini adalah rusa dan babi hutan, namun bisa juga menangkap monyet, reptil dan ikan. Merupakan satwa soliter, kecuali pasangan kawin dan betina dengan anaknya. Memiliki wilayah yang akan dipertahankan dari yang sejenis, namun untuk wilayah jantan akan tumpang tindih dengan beberapa betina. Mereka kawin sepanjang tahun, setelah melalui periode kehamilan selama 105 – 110 hari akan melahirkan 2 – 3 ekor anak. Sang anak baru dapat melihat pada usia 10 hari dan akan tinggal dengan induknya sampai usia 20 -24 bulan

Status konservasi : Beresiko rendah / least concern (lc)

Sumber Foto : LR Burdak / Wikipedia

Sumber Foto : [email protected]

Sumber Foto : [email protected]

Sumber Foto : www.flickr.com/photos/

edglickman /Wikipedia

37

4.h. Macan Tutul Indochina Nama Ilmiah/botanis : Panthera pardus delacouri Pocock, 1930

Hampir tidak ada informasi tentang anak jenis macan tutul ini, hanya diketahui pada habitatnya di hutan tropis yang lebat umumnya terjadi melainsme pada mantelnya.

Makanan mereka terdiri terutama dari monyet, tikus, reptil, amfibi, burung, ikan, babi liar dan ungulates.

Sedangkan penyebarannya semula meliputi seluruh Asia Tenggara : selatan China , Bangladesh , Bhutan , Kamboja , Laos , Malaysia , Singapura , Myanmar , Thailand dan Vietnam.

Keberadaannya semakin terancam, terutama dengan diburu untuk dijadikan bahan obat-obatan tradisional selain bulunya untuk bahan mantel.

Status konservasi : rentan

Sumber Foto : www.animalidalmondo.com

Sumber Foto : www. crazy-zoologist.livejournal.com

Sumber Foto : www.hdw-inc.com

Sumber Foto : rosacouch.blogspot.com

38

4.i. Macan Tutul Srilangka Nama Ilmiah/botanis : Panthera pardus kotiya deraniyagala, 1956

Ciri-ciri : Merupakan anak jenis macan tutul yang berukuran lebih besar dibandingkan 8 anak jenis lainnya dengan mantel bulu coklat atau kuning berkarat ditandai dengan bintik-bintik hitam dan mawar sebagaimana anak jenis macan tutul lainnya. Berat yang betina rata² 29 kg; laki-laki rata-rata 56 kg, dengan yang terbesar seberat 77 kg

Habitat : Infromasi habitat anak jenis macan tutul ini sangat sedikit yang diketahui, hanya pada Taman Nasional Yala ditemukan di hutan semak belukar dengan tonjolan batu-batu berserakan.

Perilaku : Memiliki wilayah teritori jantan yang tumpang tindih dengan beberapa betina. Perkawinan diperkirakan selama musim kemarau (Mei – Juli) dan biasanya akan melahirkan sekitar 2 ekor anak

Status konservasi : Terancam / Endangered

Daerah Penyebaran

Sumber Peta : Wikipedia

39

Sumber Foto : Tony Crocetta / Biosphoto

Sumber Foto : Mistvan / Wikipedia

Sumber Foto : Faslan / Wikipedia

Sumber Foto : Faslan / Wikipedia

Sumber Foto : Dave Watts / Biosphoto

Sumber Foto : Albert wajah / www.flpa-

images.co.uk

40

5. Macan Tutul Salju Nama Ilmiah/botanis : Uncia uncial Schreber, 1775

Keluarga felidae Genus Uncia

Ciri-ciri : Kucing ini memiliki panjang tubuh 100 – 130 cm, panjang ekor 80 -100 cm dengan berat 45 – 55 kg (Jantan) dan 35 – 40 kg (Betina). Memiliki mantel warna putih berpola bulu abu-abu gelap dengan bintik² mawar hitam. Untuk penyesuaian terhadap habitat yang dingin, bulu rambut tubuh panjang dan tebal, bulu perut seperti wol, kaki besar dan berkembang dengan baik, Dada dan rongga hidung diperbesar yang menghangatkan udara dingin sewaktu menghirup. Ekor yang tebal dan panjang hampir 1 meter digunakan untuk keseimbangan dan sebagai isolasi tambahan ketika membungkus tubuh dan wajah waktu istirahat.

Habitat : Umumnya diketemukan pada ketinggian antara 3.000 – 4.500 m dpl., ddaerah tebing curam yang rusak, selokan dan tonjolan berbatu pegunungan. Penyebarannya meliputi pegunungan salju Asia Tengah, dari Afganistan sampai Tibet bagian timur.

Perilaku : Merupakan hewan yang soliter, walau wilayah teritori Jantan dan betina tumpang tindih. Paling aktif pada saat fajar dan senja, mampu membunuh mangsa yang 3 kali lipat berat badan mereka sendiri. Mangsa utama adalah domba dan kambing liar, namun bila kehabisan mangsa di alam akan menyerang ternak juga. Kucing ini rata-rata akan membunun hewan besar 2 kali dalam sebulan. Betina mancapai kematangan seksual pada usia 2 – 3 tahun dan musim kawin berjalan dari awal Januari sampai pertengahan Maret. Biasanya perkawinan mereka akan menghasilkan 2 – 3 ekor anak yang dilahirkan dengan warna bintik-bintik hutam dan akan menjadi mandiri setelah usia 2 tahun.

Status konservasi: Terancam punah / Endangered

Sumber Foto : Alan & Sandy Carey /

www.osfimages.com

Sumber Foto : David Lawson / WWF-UK

41

Sumber Foto : Heather Angel /

naturalvisions.co.uk

Sumber Foto : Lynn M. Stone /

naturepl.com

Daerah Penyebaran

Sumber Peta : Laurascudder / Wikipedia

Sumber Foto : Bernard Landgraf / Wikipedia

Sumber Foto : Lynn M. Stone /

naturepl.com

Sumber Foto : François Gohier /

www.ardea.com

42

6. Cheetah Nama Ilmiah/botanis : Acinonyx jubatus Schreber, 1775

Keluarga felidae Genus Acinonyx Brookes, 1828

Hewan ini adalah hewan yang tercepat di antara hewan darat dan dapat mencapai kecepatan 110 km/h dalam waktu singkat sampai 460 m, dengan akselerasi 0 - 100 km/h dalam waktu 3,5 detik, lebih cepat dari beberapa supercar.

Ciri-ciri : Cheetah memiliki panjang tubuh antara 112 – 135 cm dan panjang ekor 66 – 84 cm dengan berat 45 kg (Jantan) dan 38 kg (Betina). Dengan tungkai yang panjang dan rongga dada yang mendalam dengan pinggang yang kecil dan tulang belakang yang fleksibel dan cakar yang tidak dapat ditarik memberikan pegangan yang kuat ke tanah dalam berlari dengan cepat, hidung yang besar sehingga memungkinkan udara yang masuk paru-paru lebih besar serta ekor yang sangat panjang untuk memberikan keseimbangan dalam menikung, maka menjadikannya pemburu yang handal. Memiliki mantel bulu warna kekuning-kuningan dengan bintik² hitam dan pucat, perut putih.

Habitat :. Daerah yang terbuka, rumput savana, semak dataran kering, semak belukar dan hutan terbuka. Penyebarannya meliputi sub sahara Afrika, India dan Asia Barat Daya (Iran Utara).

Perilaku : Berbeda dengan kucing² besar umumnya kecuali Singa, Cheetah merupakan satwa yang senang hidup berkelompok dengan saudara-saudaranya setelah meninggalkan ibunya. Betina selain waktu punya anak bersifat soliter dan non teritorial pada areal seluas 800 km². Betina matang seksual dalam usia 2 tahun dan dapat melahirkan sepanjang tahun sebanyak 3 - 4 ekor anak. Sang anak dirawat disebuah sarang diantara tonjolan batu atau rerumputan yang tinggi, sampai usia 8 minggu, dimana sang induk akan meninggalkannya untuk berburu dan inilah saat yang paling rawan bagi sang anak dari serangan Singa, Hyena dan bahkan Rabun.

Cheetah memangsa Antelop dan Kijang gazelle thomson, memakannya dengan cepat atau segera membawanya ketempat yang tersembunyi dari gangguan predator lainnya.

Status konservasi : Rentan

43

Sumber Foto : Pete Oxford / naturepl.com

Sumber Foto : Peter Blackwell /

naturepl.com

Sumber Foto : Bpavacic / Wikipedia

Sumber Foto : Ferrero-Labat /

www.ardea.com

44

Sumber Foto : David Lawson / WWF-UK

Sumber Foto : Anup Shah / naturepl.com

Sumber Foto : Anup Shah / naturepl.com

Sumber Foto : Anup Shah / naturepl.com

Sumber Foto : Malene Thyssen / Wikipedia

Sumber Foto : Peter Blackwell /

naturepl.com

45

Sumber Foto : Anup Shah / naturepl.com

Sumber Foto : Anup Shah / naturepl.com

Daerah Penyebaran

Sumber Peta : Laurascudder / Wikipedia

Sumber Foto : Lip Kee Yap / Wikipedia

Sumber Foto : Manuel Anastácio /

Wikipedia

Sumber Foto : Thomas D Mangelsen /

Images of Nature

46

7. Puma (Singa Gunung/Mountain Lion) Nama Ilmiah/botanis : Puma concolor Linnaeus, 1771

Ciri-ciri : Puma adalah kucing besar yang memiliki panjang tubuh 105 - 196. cm, panjang ekor 65-80 cm dan tinggi sekitar 70 cm dengan berat rata-rata 53 - 72 kg (jantan) dan 34 - 48 kg (betina). Bermantel bulu yang pendek dan padat, warna bervariasi biasanya ada kuning dan abu-abu perak, namun dagu dan dada selalu putih. Sering dikenal dengan sebutan Singa gunung. Puma Jantan terbesar dapat mencapai berat 100 kg.

Habitat : Meliputi habitat yang bervariasi mulai hutan hujan tropis, hutan berdaun jarum, padang rumput, daerah berbatu-batu sampai daerah gurun, dengan ketinggian muali dari permukaan laut sampai mencapai 5.800 m (di Pegunungan Andes). Semula penyebarannya meliputi seluruh benua Amerika, namun sekarang hanya daerah Selatan Kanada, Amerika Tengah dan Selatan Patagonia. Di Amerika Serikat hanya terdapat di Rocky Mountains dan Taman Nasional Everglades- Florida.

Perilaku : Satwa ini dapat bergerak dengan kecepatan 80 mph dan melompat sejauh 7 m dari posisi waktu diam. Mereka memangsa mulai Tikus kecil, berang-berang, Rusa, burung dan ikan. Untuk memangsa satwa yang besar, Puma akan menyelinap dari belakang dan dalam posisi yang aman melompat kepunggung mangsa dan membunuhnya dengan gigitan yang kuat di leher.

Puma jantan dan betina bertemu hanya pada waktu kawin biasanya antara bulan Nopember dan Juni. Setelah masa kehamilan selama 90 – 96 hari akan melahirkan 2 – 6 ekor anak, dengan berat antara 230 – 450 gram dan panjang 20 – 30 cm. Pada usia 6 – 7 minggu mulai memakan makanan padat dan setelah usia 20 bulan kelak meninggalkan induknya untuk hidup mandiri. Di alam liar Puma dapat mencapai usia 18 tahun.

Status konservasi : Least Concern (LC)

Sumber Foto : Francois Savigny /

naturepl.com

Sumber Foto : T. Kitchin & V. Hurst /

www.nhpa.co.uk

47

Daerah Penyebaran

Sumber Peta : Zoologi / Wikipedia

Sumber Foto : Lynn M. Stone /

naturepl.com

Sumber Foto : Erwin & Peggy Bauer /

Auscape Internasional

Sumber Foto : Miller WL / Wikipedia

Sumber Foto : Frank Schneidermeyer /

www.osfimages.com

Sumber Foto : Lynn M. Stone / Auscape

Internasional

48

Sumber Foto : Jurgen & Christine Sohns /

www.flpa-images.co.uk

Sumber Foto : Gabriel Rojo / naturepl.com

Sumber Foto : Francois Savigny /

naturepl.com

Sumber Foto : Tom Ulrich /

www.osfimages.com

Sumber Foto : John Shaw /

www.nhpa.co.uk

Sumber Foto : Simon Littlejohn

49

Liger Liger adalah nama hasil kawin campur antara singa dan harimau. Liger merupakan kawin campur antara ibunya adalah seekor harimau dan bapaknya adalah seekor singa.

Sedangkan jika bapaknya seekor singa dan ibunya seekor liger, maka akan menghasilkan apa yang disebut sebagai Li-liger (lebih dominan seperti singa)

Liger jantan

Sumber Foto : Patrick

Liger betina

Sumber Foto : http://www.liger.org

9. Tigon Tigon (tion, tigron, tiglon) adalah nama hasil kawin campur antara bapaknya seekor harimau dan ibunya seekor singa. Jika dibalik bapaknya adalah seekor singa dan ibunya adalah seekor harimau, maka akan menghasilkan apa yang disebut dengan Liger.

Sedangkan jika bapaknya seekor macan dan ibunya seekor tigon, maka akan menghasilkan apa yang disebut dengan Li-tigon (lebih dominan seperti singa). Apabila bapaknya adalah seekor harimau dan ibunya adalah seekor tigon, maka akan menghasilkan apa yang disebut dengan Ti-tigon (lebih dominan seperti harimau)

Tigon jantan

Sumber Foto : thegreensea

Tigon betina

Sumber Foto : Ankush Huddar

50

PENUTUP

Uraian tentang album satwa kucing-kucing liar besar tersebut memperlihatkan

kepada kita bahwa kelompok kucing liar besar ini didominasi oleh marga Panthera dari

sub famili Pantherinae khususnya Panthera tigris (kelompok harimau) dan Panthera

pardus (kelompok macan tutul). Berdasarkan ukuran panjang tubuh dan beratnya,

individu satwa kucing liar besar yang terkecil adalah individu anak jenis dari kelompok

Panthera pardus yaitu Panthera pardus nimr (Macan tutul Arabia), dengan ukuran berat

hanya 20 kg dan panjang tubuh 130 cm bagi individu betina serta ukuran berat jantan

hanya 30 kg dengan ukuran panjang yang sama. Sedangkan untuk individu satwa kucing

liar besar yang terbesar adalah dimiliki oleh individu anak jenis dari kelompok Panthera

tigris yaitu Panthera tigris altaica (Harimau Siberia) yang memiliki ukuran berat 100 –

167 kg dan panjang tubuh antara 207 – 210 cm untuk individu betina dan ukuran berat

180 – 318 kg dan panjang antara 290 – 330 cm untuk individu jantannya. Ukuran

individu satwa kucing liar besar ini tentunya sangat mengecohkan kita, karena kalau

melihat dari penampilan di media tivi dan film selama ini maka kita akan mengira yang

terbesar akan dipegang oleh Singa (Panthera leo). Dari segi fisiologi individu kucing liar

besar, data dan informasi tentang berat dan panjang tubuh dari anak jenis Panthera

pardus delacouri (macan tutul Indochina) tidak dijumpai, demikian halnya bagi macan

tutul china utara dan macan tutul srilangka tidak tersedia data dan informasi tentang

panjang tubuhnya.

Keberadaan keseluruhan jenis individu-individu kucing liar besar dewasa ini

semakin terancam, hal ini terlihat dari jenis Panthera tigris masih tersisa 6 (enam) anak

jenis dari semula 9 (Sembilan) anak jenis dan jenis Panthera pardus tersisa 9 anak jenis

51

yang dahulunya 25 anak jenis. Perubahan dengan kepunahan ini tentunya sangat

memprihatinkan bagi kita semua, tidak mustahil dalam beberapa tahun kedepan kita akan

kehilangan beberapa anak jenis atau jenis lagi apabila dilihat dari kondisi status

konservasi jenis dan anak-anak jenis satwa tersebut, menunjukkan bahwa 8 (delapan)

individu dari 3 (tiga) jenis kucing liar besar tergolong kritis atau terancam kepunahan

yaitu Panthera tigris, Panthera pardus dan Uncia uncial, kemudian 9 (Sembilan)

individu dari 4 (empat) jenis kucing liar besar tergolong rentan atau terancam yaitu

Panthera leo, Panthera tigris, Panthera pardus dan Acinonyx jubatus, serta 1 ( satu)

individu dari 1 (satu) jenis kucing liar besar tergolong hampir terancam yaitu Panthera

onca dan hanya 2 individu dari 2 jenis kucing liar besar yang kurang beresiko yaitu

panthera pardus fusca (macan tutul india) dan Puma concolor (Singa ginung/puma).

Secara rinci status konservasi dari kedua puluh tiga individu jenis kucing liar

besar, dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 1. Status Konservasi 23 Individu Kucing Liar Besar

No. Status Konservasi Jenis / Anak Jenis

I Punah 1. Panthera tigris virgata (Harimau Caspia), 2. Panthera tigris sondaica (Harimau Jawa), 3. Panthera tigris balica (Harimau Bali)

II Kritis / Terancam Punah 1. Panthera tigris altaica (Harimau Siberia), 2. Panthera tigris sumatrae (Harimau Sumatra), 3. Panthera tigris amoyensis (Harimau Tiongkok

Selatan), 4. Panthera pardus melas (Macan tutul jawa/

Macan kumbang), 5. Panthera pardus nimr (Macan tutul Arabia), 6. Panthera pardus orientalis (Macan tutul Amur), 7. Panthera pardus pardus (Macan tutul Afrika

Utara), 8. Uncia uncial (Macan tutul salju)

52

III Rentan / Terancam 1. Panthera leo (Singa), 2. Panthera tigris tigris (Harimau Benggala), 3. Panthera tigris jacksoni (Harimau Malaya), 4. Panthera tigris corbetti (Harimau Indochina), 5. Panthera pardus saxicolor(Macan Tutul Persia), 6. Panthera pardus japonensis (Macan tutul China

Utara), 7. Panthera pardus delacouri (Macan tutul

Indochino), 8. Panthera pardus kotiya (Macan tutul

Srilangka), 9. Acinonyx jubatus (Cheetah)

IV Hampir terancam 1. Panthera onca (Jaguar)

V Kurang beresiko (Least Concern)

1. Panthera pardus fusca (Macan tutul India), 2. Puma Concolor (Puma/Singa Gunung/Mountain

Lion)

Ancaman kepunahan satwa kucing liar besar ini disebabkan oleh berkurangnya

luas wilayah habitatnya, baik akibat perubahan peruntukan suatu kawasan hutan baik

secara keseluruhan maupun terfragmentasi (terpecah-pecah) sehingga secara keseluruhan

daya dukungnya tidak mampu menampung keberadaan individu-individu satwa kucing

liar besar. Hal ini dikarenakan sebagian besar setiap jenis satwa kucing liar besar bersifat

soliter yang memiliki wilayah jelajah dan hidupnya sendiri-sendiri yang cukup luas.

Sebagai contoh setiap ekor Harimau Sumatera Jantan memiliki ruang jelajah seluas ± 100

km² (10.000 Ha), yang berarti untuk wilayah kawasan hutan seluas 50.000 ha hanya akan

mampu menampung maksimal 5 ekor jantan. Apabila terjadi pertambahan harimau jantan

akan menyebabkan konflik antar harimau jantan dalam memperbutkan wilayah

teritorinya. Selain itu perburuan satwa baik untuk dipelihara hidup maupun hanya diambil

bagian²nya untuk berbagai kepentingan yang semata-mata lebih kepada prestise oknum

tertentu, akan semakin memperbesar dan mempercepat kepunahan individu² jenis kucing

liar besar.

53

Indonesia semula memiliki 4 individu dari jenis kucing liar besar, yaitu 1.

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), 2. Harimau Jawa (Panthera tigris

sondaica), 3. Harimau Bali (Panthera tigris balica) dan 4. Macan Tutul Jawa atau Macan

Kumbang (Panthera pardus melas. Namun sekarang hanya tersisa dua jenis individu saja

yaitu Harimau Sumatera dan Macan Tutul Jawa yang keduanya sudah tergolong dalam

status kritis dan tidak mustahil akan punah apabila kita tidak bersama-sama menjaganya.

Demikianlah pengenalan tentang jenis-jenis kucing liar besar yang merupakan

album pertama dari jenis-jenis kucing liar yang dapat penulis rangkum dan susun.

Semoga album-album ini dapat bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan dan wawasan

generasi muda tentang Flora dan Fauna di Dunia.

54

Daftar Pustaka

Adrian Jacob Lok (adrik) http://www.treknature.com/gallery/photo195433.htm rizalis (malaysian macro team) www.flickr.com/photos/pipoujid/3...6831553/ http://www.arkive.org/tiger/panthera-tigris/ Diakses tanggal 20 Juni 2010

Afrika Leopard (Mei 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/Leopard

Amur leopard (Panthera pardus orientalis). http://www.arkive.org/amur-leopard/panthera-pardus-orientalis/ Diakses tanggal 10 Juni 2010

Amur leopard (Juli 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/Amur_Leopard Ankush Huddar, 2009. Ligers & Tigons. Tuesday, March 31, 2009

http://desertmind.blogspot.com/ Diakses tanggal 20 Juli 2010

Animal Diversity Web (September, 2005) http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/information/Panthera_leo.html

Arabian leopard (Panthera pardus nimr). http://www.arkive.org/arabian-leopard/panthera-pardus-nimr/ Diakses tanggal 10 Juni 2010.

Arab Leopard (Juni 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/Arabian_Leopard

Bengal Tiger by Wildlife Explorer . http://www.imponline.com/FactsAndTips/Wild-Life-and-Nature/Bengal-tiger.aspx Diakses tanggal 20 Juni 2010

Berkas:Panthera tigris sondaica 01.jpg . http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Panthera_tigris_sondaica_01.jpg Diakses tanggal 2 Juni 2010.

Boomgaard, P. (2001) Frontiers of Fear: Tigers and People in the Malay World, 1600-1950, Yale University Press, New Haven.

Caspian Tiger (Juni 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/Caspian_Tiger

Cheetah (Juli 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/Cheetah

Cheetah (Acinonyx jubatus). http://www.arkive.org/cheetah/acinonyx-jubatus/ Diakses pada tanggal 10 Juli 2010

Corbetts Tiger. http://www.lairweb.org.nz/tiger/corbetts.html Diakses tanggal 2 Juni 2010

Cougar (July 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/Cougar

Dinerstein, E., J. Robinson, A. Rabinowitz, T. Mathew, E. Wikramanayake, U. Karanth, D. Olson, P. Hedao, dan M. Connor. 1997. “A Framework for Identifying High Priority Areas for the Conservation of Free-Ranging Tigers” dalam A Framework for Identifying High Priority Areas and Actions for the Conservation of Tigers in the Wild. World Wildlife Fund dan Wildlife Conservation Society.

55

Eduardo Lug. Panthera onca http://www.vivanatura.org/Panthera_oncaPhotos.html Diakses tanggal 12 Juni 2010

Franklin, N., Bastoni, Sriyanto, Dwiatmo, S., Manansang, J. & Tilson, R. (1999) Last of the Indonesian tigers: A cause for optimism. In Riding the tiger: Tiger conservation in human-dominated landscapes (eds, Seidensticker, J.,Christie, S. & Jackson, P.), pp. 130-147. Cambridge University Press, Cambridge.

Harimau (Juni 2010) http://id.wikipedia.org/wiki/Harimau

Harimau (Panthera tigris). http://www.arkive.org/lion/panthera-tigris/images.html Diakses tanggsl 20 Juli 2010

Harimau Bali (Desember 2009). http://id.wikipedia.org/wiki/Harimau_Bali Diakses tgl 2 Juni 2010

Harimau Bali (Juli 2010) http://en.wikipedia.org/wiki/Bali_Tiger

Harimau Bali. http://www.lairweb.org.nz/tiger/bali.html .Diakses tanggal 2 Juni 2010

Harimau Benggala (2 Juli 2010). http://id.wikipedia.org/wiki/Harimau_Benggala

Harimau Cina Selatan (Juli 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/South_China_Tiger

Harimau Jawa (Desember 2009). http://id.wikipedia.org/wiki/Harimau_Jawa

Harimau Jawa (Juli 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/Javan_Tiger

Harimau Kaspia (Mei 2010). http://id.wikipedia.org/wiki/Harimau_Kaspia

Harimau Malaya (6 Juli 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/Malayan_Tiger Harimau Siberia (Februari 2009). http://id.wikipedia.org/wiki/Harimau_Siberia

Harimau Siberia (Juli 2010). http://ms.wikipedia.org/wiki/Harimau_Siberia

Harimau Sumatra (Februari 2010). http://id.wikipedia.org/wiki/Harimau_Sumatra

India Leopard (Mei 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/Indian_Leopard Indian Leopard . http://www.eol.org/pages/328673

http://www.animalpicturesarchive.com/list.php?qry=Indian%20leopard Diakses tanggal 2 Juni 2010

Indochinese Leopard (Panthera pardus delacouri). http://www.hdw-inc.com/lgleopardindochinese.htm Diakses tanggal 2 Juni 2010

Indochinese Tiger - Panthera tigris corbetti http://www.tigerhomes.org/animal/curriculums/indochinese-tiger-pc.cf Diakses tanggal 20 Juni 2010

Indocina Tiger (juli 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/Indochinese_Tiger

Jaguar (Panthera onca). http://www.arkive.org/jaguar/panthera-onca/ Diakses tanggal 12 Juni 2010.

Jaguar (Juli 2010) http://en.wikipedia.org/wiki/Jaguar

Javan. http://www.lairweb.org.nz/tiger/javan2.html Diakses tanggal 2 Juni 2010

56

Leopard distribution.gif . Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas http://en.wikipedia.org/wiki/File:Leopard_distribution.gif. Diakses tanggal 2 Juni 2010

Leopard (July 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/Leopard Liger. http://en.wikipedia.org/wiki/Liger . Diakses tanggal 20 Juli 2010

Liger http://Shambala.org/biographies/patrick.htm Diakses tanggal 20 Juni 2010

Macan Kumbang, http://id.wiki.detik.com/wiki/Macan_Kumbang Diakses tanggal 20 Juni 2010

Macan tutul (Panthera pardus delacouri). http://www.panda.org/what_we_do/where_we_work/greatermekong/discovering_the_greater_mekong/species/mammals/leopards/ Diakses tanggal 2 Juni 2010

MACAN TUTUL/LEOPARD (Maret 2008). http://secretfile.wordpress.com/the-killer/macan-tutulleopard/

Macan Tutul Cina Utara. http://www.eol.org/pages/328673 Diakses tanggal 2 Juni 2010

Macan Tutul Jawa (Desember 2009). http://id.wikipedia.org/wiki/Macan_tutul_jawa

Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas). http://www.arkive.org/arabian-leopard/panthera-pardus-melas/ Diakses 10 Juni 2010

Macan tutul Persia (Panthera pardus saxicolor). http://www.arkive.org/arabian-leopard/panthera-pardus-saxicolor/ Diakses tanggal 10 Juni 2010.

Macan Tutul Salju (Juli 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/Snow_Leopard

Notrh China Leopard (Mei 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/North_China_leopard

Panthera leo (2010) http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/15951

Panthera pardus (Macan Tutul) (2009) Animal Diversity Web 2009/12/20 Diakses 10 Januari 2010 di http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/information/Panthera_pardus.html

Panthera pardus delacouri (Juni 2010). http://es.wikipedia.org/wiki/Panthera_pardus_delacouri

Panthera pardus japonensis (April 2010). http://it.wikipedia.org/wiki/Panthera_pardus_japonensis

Panthera pardus melas. Animal Photo Album. Animal Pictures Archive. http://www.biolib.cz/en/image/id30940/ Diakses tanggal 20 .Mei 2010 http://www.biolib.cz/en/image/id30941/ Diakses tanggal 20 .Mei 2010

Panthera pardus pardus (Linnaeus, 1758) ".Encyclopedia of Life, tersedia dari " http://www.eol.org/pages/1270484 ". Diakses 19 Jul 2010

Panthera pardus pardus (Maret 2010). http://commons.wikimedia.org/wiki/Panthera_pardus_pardus

57

Panthera tigris altaica (Januari 2010). http://commons.wikimedia.org/wiki/Panthera_tigris_altaica#Maps

Panthera tigris ssp. Jacksoni. (Januari 2010). http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/136893/0

Panthera tigris ssp. Sondaica (Juli 2010). http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/ details/41681

Persia Leopard (Juni 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/Persian_Leopard

Puma (Nopember 2009). http://sv.wikipedia.org/wiki/Puma

Puma (Puma concolor). http://www.arkive.org/puma/puma-concolor/ Diakses tanggal 10 Juni 2010

Singa (Desember 2009) http://id.wikipedia.org/wiki/Singa

Singa (Panthera leo). http://www.arkive.org/lion/panthera-leo/images.html diakses tanggal 20 Juli 2010

Snow leopard (Panthera uncia) http://www.arkive.org/snow-leopard/panthera-uncia/ Diakses tanggal 10 Juni 2010

South China Tiger - Panthera tigris amoyensis - Stem Tiger http://www.tigerhomes.org/animal/curriculums/south-china-tiger-pc.cfm Diakses tanggal 2 Juni 2010

South China Panthera tigris amoyensis. (Mei 2008). http://savewhitetiger.edublogs.org/2008/05/18/south-china-panthera-tigris-amoyensis/

Srilanka Leopard (Juni 2010). http://en.wikipedia.org/wiki/Sri_Lankan_Leopard

Sri Lankan leopard (Panthera pardus kotiya) http://www.arkive.org/sri-lankan-leopard/panthera-pardus-kotiya/info.html Diakses tanggal 2 Juni 2010

The Caspian Tiger - Panthera tigris virgata http://www.tigerhomes.org/animal/curriculums/caspian-tiger-pc.cfm Diakses tanggal 2 Juli 2010

Tigon. http://id.wikipedia.org/wiki/Tigon. Diakses tanggal 20 Juni 2010.

Tigon.http://www.flickr.com/photos/thegreensea/2105339104/ diakses tanggal 20 Juli 2010 Tilson, R. (1994) Population biology and analyses for Sumatran tigers. In Sumatran tiger

population and habitat viability analysis report (eds, Departemen Kehutanan. 2003.

Tilson, R. dan S. Christie. 1999. “Effective Tiger Conservation Requires Cooperation : Zoo as A Support for Wild Tigers,” dalam Riding The Tiger. Tiger Conservation in Human Dominated Landscapes. Ed. : J. Seidensticker, S. Christie, dan P. Jackson. Cambridge University Press. London.

Tilson, R., P. Nyhus, P. Jackson, H. Quigley, M. Hornocker, J. Ginsberg, D. Phemister, N. Sherman, dan J. Seidensticker (ed.). 2000. Securing a Future for the

58

World’s Wild Tigers – Executive Summary Year of the Tiger Conference. Save The Tiger Fund, National Fish and Wildlife Foundation. Washington, D.C.

Waldemar H, Sinaga DW, Neil F. 2004 Protokol Penanganan Konflik antara Harimau dengan Masyarakat. Program Konservasi Harimau Sumatera. Bogor.

Waldemar, H. 2005. Pengalaman Dalam Implementasi Konservasi Harimau Sumatera Secara Insitu di Pulau Sumatera. PKHS. Bogor.

Waldemar, H. 2005. Buku Informasi Volume I. PKHS. Bogor

Waldemar, H. 2006. Comprehensif Tiger Conservation management, PKHS Bogor.