Pendahuluan - Selamat Datang di Situs Resmi … · Web viewINFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN...

119
ILPPD 2013 INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( ILPPD ) KABUPATEN BULELENG TAHUN 2013 A. PENGANTAR Om Swastiastu. Sesanti Angayubagia / puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, berkat Asung Kertha Wara Nugraha – Nya, sehingga penyampaian Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pemerintah Kabupaten Buleleng Tahun 2013 sebagai implementasi amanat konstitusi dapat kami PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 1

Transcript of Pendahuluan - Selamat Datang di Situs Resmi … · Web viewINFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN...

ILPPD 2013

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( ILPPD ) KABUPATEN BULELENG TAHUN 2013

A. PENGANTAR

Om Swastiastu.

Sesanti Angayubagia / puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang

Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, berkat Asung Kertha Wara

Nugraha – Nya, sehingga penyampaian Informasi Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Pemerintah Kabupaten Buleleng Tahun 2013 sebagai

implementasi amanat konstitusi dapat kami informasikan kepada

masyarakat tepat waktu sebagaimana ketentuan peraturan perundang -

undangan. Dengan terbitnya Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 1

ILPPD 2013

tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

pemerintahan daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan, menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan prinsip

demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta

keragaman daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penyampaian ILPPD Tahun 2013 ini berpedoman kepada Undang – Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Undang _ Undang Nomor 12 Tahun

2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Kepada Masyarakat dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Penyampaian ILPPD Kabupaten Buleleng Tahun 2013 kepada masyarakat

pada dasarnya mengetengahkan gambaran kinerja Pemerintah Daerah

Kabupaten Buleleng secara utuh sepanjang Tahun 2013, berdasarkan tolok

ukur kinerja yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah ( RPJPD ) Kabupaten Buleleng 2005 – 2025 dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buleleng 2012 –

2017, sebagai penjabaran Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah ke dalam Setrategi Pembangunan Daerah, Kebijakan Umum,

Program Prioritas Kepala Daerah dan Arah Kebijakan Keuangan Daerah, serta

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 2

ILPPD 2013

sebagai implementasi pencapaian sasaran terhadap program dan kegiatan

Pemerintah Daerah yang tertuang melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) Kabupaten Buleleng Tahun 2013. Dengan demikian gambaran kinerja

tahun ini merupakan sebuah implementasi kebijakan dalam

penyelenggaraan Urusan Desentralisasi, Tugas Pembantuan dan Tugas

Umum Pemerintahan.

Dan kami bersyukur, dengan keterbatasan dan kekurangan yang ada,

pencapaian target kinerja di tahun 2013 dapat kami penuhi. Dan untuk

target pembangunan yang belum tercapai secara optimal, akan kami jadikan

refrensi untuk bahan evaluasi peningkatan pencapaian sasaran

program/kegiatan di tahun anggaran berikutnya.

Akhirnya, kepada seluruh pihak yang telah membantu dan berpartisipasi

aktif dalam penyelesaian laporan ini, kami sampaikan penghargaan dan

terima kasih dengan harapan semoga segala upaya kita dalam rangka

membangun Bumi Panji Sakti tercinta akan senantiasa mendapatkan

tuntunan dan petunjuk Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa.

Om Cantih,Cantih,Cantih Om.

B. PENDAHULUAN

1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BULELENG

Secara geografis Kabupaten Buleleng terletak pada posisi 6o03’40” -

8o23’00” LS dan

114o25’55” -

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 3

ILPPD 2013

115o27’28” BT; berada di belahan Utara Pulau Bali memanjang dari Barat

ke Timur. Kondisi geografis wilayah Kabupaten Buleleng cukup bervariasi,

sebagian berupa daerah berbukit dan bergunung yang membentang di

bagian Selatan, sedangkan di bagian Utara sepanjang pantai merupakan

dataran rendah yang sempit dan kurang landai. Tipologi geografis yang

demikian dikenal sebagai Nyegara Gunung, posisi yang cukup strategis

menurut konsep Hindu yang menganut sistem hulu (ulun) dan hilir

(teben). Kabupaten Buleleng memiliki potensi pembangunan berupa luas

wilayah yang cukup besar, yaitu 1.365,88 Km2 atau 24,25% dari luas

Provinsi Bali, dengan batas-batas wilayah di Sebelah Barat Kabupaten

Jembrana, Sebelah Utara Laut Bali, Sebelah Timur Kabupaten

Karangasem dan di Sebelah Selatan Kabupaten Jembrana, Tabanan,

Badung dan Bangli. Secara administrasi, wilayah Kabupaten Buleleng

mencakup 9 (sembilan) kecamatan, 129 desa, 19 kelurahan, dan 166

Desa Pakraman.

Jumlah penduduk Kabupaten Buleleng pada Desember tahun 2013

tercatat sebanyak 809.897 orang yang terdiri dari 413.454 orang laki-

laki dan 396.443 orang perempuan. Sex Ratio mencapai 104,29. Dengan

kepadatan penduduk di Kabupaten Buleleng pada tahun 2013 mencapai

592,95 orang / Km2. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Buleleng sampai

Tahun 2012 mencapai 3,31%.

2. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH ( RPJMD ) DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH ( RKPD )

RPJMD Kabupaten Buleleng Tahun 2012-2017 merupakan dokumen

perencanaan pembangunan daerah untuk kurun waktu 5 (lima) tahun

sebagai penjabaran visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 4

ILPPD 2013

terpilih periode 2012-2017 yang memuat arah kebijakan keuangan

daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program SKPD,

program lintas SKPD, program kewilayahan, rencana kerja dalam

kerangka regulasi yang bersifat indikatif, dan rencana kerja dalam

kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Berdasarkan kondisi umum daerah Kabupaten Buleleng saat ini,

permasalahan, tantangan dan isu-isu strategis yang dihadapi di masa

depan, serta dengan memperhitungkan faktor strategis, potensi

Sumberdaya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM), pemangku

kepentingan, serta Pemerintah Daerah, maka dalam pelaksanaan

pemerintahan dan pembangunan untuk periode 2012-2017 dicanangkan

Visi Pembangunan Kabupaten Buleleng yakni :

” Terwujudnya Masyarakat Buleleng Yang Mandiri, Sejahtera,

Damai Dan Lestari Berlandaskan Tri Hita Karana ”

Visi pembangunan Kabupaten Buleleng Tahun 2012 – 2017 ini menjadi

arah cita-cita pembangunan yang sistematis bagi penyelenggara

pemerintah Kabupaten Buleleng dan segenap pemangku kepentingan.

Arah menuju visi tersebut dapat diukur melalui indikator-indikator sebagai

berikut:

1. Mandiri, diukur dengan:

Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah daerah yang

berbasis kinerja.

Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang mampu

menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (Good and

Clean Governance), yaitu profesional, transparan, akuntabel,

memiliki kredibilitas dan bebas KKN.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 5

ILPPD 2013

Meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat

guna bagi masyarakat.

Tersedianya sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu

memenuhi tuntutan dan kemajuan pembangunan daerah.

Meningkatnya partisipasi/swadaya masyarakat dalam memenuhi

sendiri kebutuhan pokok.

Terwujudnya pariwisata berbasis budaya dan keindahan alam yang

unik, serta terbangunya sinergitas dengan sektor pertanian.

2. Sejahtera, diukur dengan :

Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang

ditunjukkan oleh:

Tingkat Pendidikan antara lain: terlaksananya wajib belajar 12

tahun, meningkatnya jumlah penduduk berpendidikan tinggi,

menurunnya tingkat pendidikan terendah, meningkatnya angka

partisipasi sekolah, dan tersedianya tenaga siap pakai melalui

pendidikan kejuruan.

Tingkat Kesehatan antara lain: meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat, angka harapan hidup dan terpenuhnya sistem

pelayanan sosial melalui Asuransi Kesehatan.

Kemampuan daya beli masyarakat yang ditunjukan oleh

meningkatnya pendapatan riil per kapita.

Berkurangnya jumlah penduduk miskin, pengangguran terbuka dan

kesenjangan antar wilayah dan kesenjangan sosial.

Meningkatnya akses masyarakat miskin terhadap pemenuhan

kebutuhan dasar (sandang, pangan, pendidikan, kesehatan,

perumahan, sanitasi, dan kesempatan berusaha).

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 6

ILPPD 2013

Berkembangnya keterpaduan antar sektor dalam pengelolaan

potensi ekonomi daerah yang berwawasan lingkungan.

Tersedianya jaringan Infrastruktur yang mampu mendorong

perekonomian perdesaan.

3. Damai, diukur dengan:

Teraktualisasinya keragaman budaya lokal.

Terjaminnya kebebasan beribadah.

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam mewujudkan

ketentraman, ketertiban umum, dan penegakan supremasi

hukum.

4. Lestari, diukur dengan:

Terkelolanya lingkungan hidup dan pemanfaatan SDA secara

berkelanjutan.

Terpeliharanya adat istiadat dan nilai-nilai budaya Bali sebagai

pedoman di dalam kehidupan bermasyarakat.

Terwujudnya lingkungan permukiman yang berlandaskan kearifan

lokal.

Terwujudnya penggunaan ruang dan lahan sesuai dengan Rencana

Tata Ruang Wilayah.

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu

gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen

penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang

diberikannya. Adapun misi pembangunan Kabupaten Buleleng untuk 5

tahun kedepan adalah sebagai berikut:

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 7

ILPPD 2013

1. Percepatan pembangunan ekonomi untuk mewujudkan pertumbuhan

ekonomi tinggi, merata dan berkualitas.

2. Pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada produk

unggulan daerah.

3. Mewujudkan Sumber Daya Manusia berkualitas yang profesional,

berbudaya dan bermoral.

4. Menumbuhkembangkan sinergi seluruh pemangku kepentingan

(stakeholders) dalam setiap tahapan pembangunan.

5. Pelestarian budaya Bali yang ditumbuhkembangkan pada masyarakat.

6. Memperkuat dimensi keadilan di semua bidang.

7. Mewujudkan pembangunan Buleleng yang berkelanjutan (sustainable

development).

Mengacu pada pernyataan visi dan misi yang didasarkan pada isu-isu dan

analisis strategik, maka tujuan yang secara spesifik ingin dicapai dalam 5

tahun kedepan adalah:

1. Meningkatkan perekonomian daerah.

2. Meningkatkan daya saing daerah.

3. Meningkatkan daya beli masyarakat.

4. Meningkatkan produksi dan daya saing produk unggulan daerah.

5. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas

serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

6. Mewujudkan sinergi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders)

pembangunan.

7. Lestarinya kebudayaan Bali yang adiluhung.

8. Mewujudkan keadilan di semua bidang pembangunan, dan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 8

ILPPD 2013

9. Mewujudkan pembangunan sesuai peruntukan ruang dan berwawasan

lingkungan.

Sedangkan sasaran umum yang merupakan target atau hasil yang

diharapkan dari pembangunan Kabupaten Buleleng Tahun 2012-2017,

dimana atas keberhasilan target ini diharapkan berdampak pada seluruh

aspek kehidupan masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan.

2. Meningkatnya penanaman modal baik asing maupun dalam negeri.

3. Meningkatnya pendapatan masyarakat.

4. Meningkatnya kuantitas dan kualitas produk unggulan daerah.

5. Meningkatnya daya saing produk-produk unggulan daerah di pasaran.

6. Terwujudnya struktur perekonomian yang tangguh berbasis unggulan

daerah.

7. Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat.

8. Meningkatnya derajad kesehatan masyarakat.

9. Meningkatnya profesionalisme dan kemandirian Aparatur Pemerintah.

10. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

11. Meningkatnya partisipasi pemangku kepentingan dalam setiap

tahapan pembangunan.

12. Tumbuhnya rasa memiliki dikalangan pemangku kepentingan.

13. Meningkatnya peran pemangku kepentingan dalam

pengendalian pembangunan.

14. Meningkatnya apresiasi masyarakat dalam menjaga dan

melestarikan budaya lokal yang adiluhung.

15. Tumbuh dan berkembangnya kesenian berbasis budaya Bali.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 9

ILPPD 2013

16. Tegaknya supremasi hukum, ketentraman, dan keadilan disemua

aspek kehidupan.

17. Terwujudnya perlindungan dan kesejahteraan sosial.

18. Terwujudnya kesetaraan gender dalam pembangunan.

19. Terjaganya kualitas sumber daya alam.

20. Terjaganya kelestarian fungsi lingkungan hidup, dan

21. Meningkatnya pemanfaatan sumber energi terbarukan.

Dengan penyampaian Informasi laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah Kabupaten Buleleng ini, diharapkan masyarakat dapat melihat

dan memahami gambaran pelaksanaan Pemerintahan Daerah Kabupaten

Buleleng sesuai dengan prioritas umum pembangunan daerah selama

Tahun Anggaran 2013.

Selanjutnya melalui media ini disampaikan Informasi Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2013

dengan sistematika penyajian meliputi : kinerja keuangan daerah,

prioritas pembangunan daerah dan indikator kinerja makro sebagai

akumulasi atas seluruh kinerja pembangunan daerah Kabupaten Buleleng

sampai dengan Tahun 2013.

C. PEMBAHASAN

1. Kinerja Keuangan Daerah.

1.1. Pendapatan Daerah.

Kinerja Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng pada Tahun

Anggaran 2013 dicapai melalui kontribusi pendapatan asli daerah

( PAD ), Dana Perimbangan dan lain – lain pendapatan daerah

yang sah. Tahun 2013 pendapatan daerah terealisasi sebesar Rp.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 10

ILPPD 2013

1.390.657.292.565,49 ( satu triliun tiga ratus sembilan puluh

milyar enam ratus lima puluh tujuh juta dua ratus sembilan

puluh dua ribu lima ratus enam puluh lima koma empat

puluh sembilan rupiah ), dengan capaian 100,82% dari target

yang direncanakan dalam APBD TA.2013 yang berjumlah sebesar

Rp. 1.379.352.731.560,25 ( satu triliun tiga ratus tujuh puluh

sembilan milyar tiga ratus lima puluh dua juta tujuh ratus

tiga puluh satu ribu lima ratus enam puluh koma dua puluh

lima rupiah ). Kontribusi tiga sumber pendapatan dimaksud

meliputi :

1.1.1. Pendapatan Asli Daerah ( PAD , Tahun 2013 pendapatan

asli daerah terealisasi sebesar Rp. 160.292.010.539,05 (

seratus enam puluh milyar dua ratus sembilan puluh

dua juta sepuluh ribu lima ratus tiga puluh sembilan

koma nol lima rupiah ), dengan capaian kinerja 110,82%

dari target yang direncanakan yang berjumlah sebesar Rp.

144.637.112.330,00 ( seratus empat puluh empat milyar

enam ratus tiga puluh tujuh juta seratus dua belas

ribu tiga ratus tiga puluh rupiah ). Pencapaian kinerja

pendapatan daerah yang bersumber dari PAD tercapai dari

kontribusi Pajak daerah yang terealisasi sebesar

57.770.211.026,14, Retribusi daerah sebesar Rp.

14.872.963.266,00, Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan sebesar Rp. 12.732.894.317,67 dan Lain – lain

pendapatan asli daerah yang sah yang terealisasi sebesar

Rp. 74.915.941.929,24.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 11

ILPPD 2013

1.1.2. Dana Perimbangan Tahun 2013 sebesar Rp.

907.851.102.755,00 ( sembilan ratus tujuh

milyar delapan ratus lima puluh satu juta seratus dua

ribu tujuh ratus lima puluh lima rupiah ) , realisasi ini

tercapai 99,84% dari target yang direncanakan yakni sebesar

Rp. 909.280.394.976,70 ( sembilan ratus

sembilan milyar dua ratus delapan puluh juta tiga

ratus sembilan puluh empat ribu sembilan ratus tujuh

puluh enam koma tujuh puluh rupiah ). Realisasi dana

perimbangan meliputi realisasi Bagi hasil pajak/bagi hasil

bukan pajak sebesar Rp. 44.119.858.755,00, realisasi Dana

Alokasi Umum sebesar Rp. 796.419.224.000,00 dan Dana

Alokasi khusus yang terealisasi sebesar Rp.

67.212.020.000,00.

1.1.3. Lain – lain pendapatan daerah yang sah, meliputi Dana

bagi hasil pajak dari Provinsi dengan realisasi sebesar

Rp.131.792.220.196,44, Dana Penyesuaian dan otonomi

khusus dengan realisasi sebesar Rp. 186.572.702.118,00 dan

Bantuan keuangan dari Provinsi atau pemerintah daerah

lainnya sebesar Rp. 3.208.920.625,00 serta Sumbangan

Pihak Ketiga sebesar Rp. 940.336.332,00. Tahun 2013 lain –

lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp.

322.514.179.271,44 ( tiga ratus dua puluh dua milyar

lima ratus empat belas juta seratus tujuh puluh

sembilan ribu dua ratus tujuh puluh satu koma empat

puluh empat rupiah ) atau tercapai 90,10% dari target

yang direncanakan pada tahun 2013 yakni sebesar Rp.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 12

ILPPD 2013

325.435.224.253,55 ( tiga ratus dua puluh lima milyar

empat ratus tiga puluh lima juta dua ratus dua puluh

empat ribu dua ratus lima puluh tiga koma lima puluh

lima rupiah ).

1.2. Belanja Daerah.

Kinerja Belanja Daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2013 sebesar

Rp. 1.412.985.948.148,45 (satu triliun empat ratus dua belas

milyar sembilan ratus delapan puluh lima juta sembilan

ratus empat puluh delapan ribu seratus empat puluh

delapan koma empat puluh lima rupiah) atau 93,35% dari

target yang direncanakan yakni sebesar Rp. 1.513.581.004.661,80

( satu triliun lima ratus tiga belas milyar lima ratus delapan

puluh satu juta empat ribu enam ratus enam puluh satu

koma delapan puluh rupiah ). Pencapaian kinerja tersebut

sebagai langkah efesiensi penggunaan anggaran untuk

pembiayaan pelaksanaan program dan kegiatan yang

direncanakan dalam tahun anggaran 2013, yang tercermin dari

realisasi belanja daerah sebagai berikut : (1). belanja tidak

langsung sebesar Rp. 944.333.237.530,45 ( sembilan ratus

empat puluh empat milyar tiga ratus tiga puluh tiga juta

dua ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus tiga puluh koma

empat puluh lima rupiah ) atau 95,14% dari target yang

direncanakan yakni sebesar Rp. 992.536.357.790,80 ( sembilan

ratus sembilan puluh dua milyar lima ratus tiga puluh

enam juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu tujuh ratus

sembilan puluh koma delapan puluh rupiah ). Realisasi

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 13

ILPPD 2013

belanja tidak langsung meliputi : realisasi Belanja Pegawai sebesar

Rp. 828.895.331.876,33, Belanja Bunga sebesar Rp.

52.092.493,45, Belanja Hibah sebesar Rp.36.751.500.000,00,

Belanja Bantuan Sosial terealisasi sebesar Rp. 4.618.811.146,00,

Belanja bagi hasil Kepada Provinsi/kabupaten/Kota dan

pemerintahan desa sebesar Rp. 3.930.092.210,00, Belanja

bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/Kota dan

pemerintahan desa sebesar Rp. 69.352.869.833,71 dan Belanja

tidak terduga terealisasi sebesar Rp. 732.539.970,96. (2). Belanja

langsung sebesar Rp. 468.652.710.618,00 ( empat ratus enam

puluh delapan milyar enam ratus lima puluh dua juta tujuh

ratus sepuluh ribu enam ratus delapan belas rupiah ) atau

89,94% dari anggaran yang direncanakan yakni sebesar Rp.

521.044.646.871,00 ( lima ratus dua puluh satu milyar empat

puluh empat juta enam ratus empat puluh enam ribu

delapan ratus tujuh puluh satu rupiah ). Realisasi belanja

langsung tahun 2013 meliputi : Realisasi Belanja Pegawai sebesar

Rp. 30.315.013.350,00, realisasi belanja Barang dan Jasa sebesar

Rp. 252.440.106.848,00 dan realisasi Belanja Modal Rp.

185.897.590.420,00. Kinerja belanja langsung merupakan upaya

efesiensi atas kelompok belanja langsung dan sebagaian kecil

sebagai pengaruh dari beberapa penundaan kegiatan yang tidak

terealisasi di Tahun Anggaran 2013 dan dilanjutkan pada Tahun

Anggaran 2014.

1.3. Pembiayaan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 14

ILPPD 2013

Kinerja pembiayaan daerah sebesar Rp. 134.355.571.851,55 (

seratus tiga puluh empat milyar tiga ratus lima puluh lima

juta lima ratus tujuh puluh satu ribu delapan ratus lima

puluh satu koma lima puluh lima rupiah ) atau 100,09 dari

target pembiayaan daerah tahun 2013. Capaian kinerja

pembiayaan daerah berasal dari kontribusi capaian kinerja

pembiayaan penerimaan daerah yang terealisasi sebesar Rp.

145.944.218.848,80, berbanding jumlah pembiayaan pengeluaran

daerah sebesar Rp. 11.588.646.997,25. Sisa Lebih Pembiayaan

Anggaran ( SILPA) pada Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp.

111.631.931.788,59.

2. Kinerja Urusan Pemerintahan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, terdapat 26 ( dua puluh enam ) Urusan Wajib dan 8 ( delapan ) Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng. Seluruh urusan tersebut telah disahkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Buleleng. Keberhasilan pelaksanaan Urusan Pemerintahan diukur melalui Indikator Kinerja Kunci ( IKK ) Tataran Pengambil Kebijakan, Tataran Pelaksana Kebijakan pada Aspek Capaian Kinerja Urusan Wajib dan Urusan Pilihan, Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan serta Penyelenggaraan Tugas Pembantuan.2.1. Indikator Kinerja Kunci pada Tataran Pengambil Kebijakan dengan

tingkat capaian sebagai berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 15

ILPPD 2013

a. Aspek Ketentraman dan Ketertiban Umum Daerah.1. Fokus Peraturan tentang ketertiban dan penataan ruang.

IKK Keberadaan Perda IMB.Ketentraman dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan. Kondisi tentram dan tertib secara umum akan terwujud apabila adanya dukungan berbagai komponen masyarakat dan aparatur terkait guna mendukung akselerasi pembangunan daerah. Untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah diperlukan adanya peraturan – peraturan sebagai produk hukum daerah yang nantinya mengatur dan membatasi penyimpangan yang mungkin terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.Tercakup dalam aspek tersebut adalah Peraturan Daerah mengenai penataan ruang. Penataan ruang sebagaimana diatur dalam UU No. 26 Tahun 2007 merupakan urusan strategis yang menyangkut pengendalian dan pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang yang ada (RTRWK, RDTR, RTBL) sehingga pemanfaatan ruang oleh semua pihak perlu dikendalikan. Pemerintah Kabupaten Buleleng telah menjabarkan kebijakan ini melalui penerbitan IMB sebagai bagian dari pelayanan kepada masyarakat yang dalam hal ini berhubungan dengan kegiatan penataan bangunan – bangunan yang selanjutnya diatur dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan. Penerbitan Peraturan daerah ini adalah langkah nyata pencapaian sasaran penyelenggaraan urusan Penataan Ruang yaitu terwujudnya pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang wilayah yang dijabarkan melalui Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, program ini dilaksanakan untuk mewujudkan pengendalian dan pemanfaatan ruang. Perkembangan jumlah Ijin Mendirikan Bangunan menjadi hal yang sangat penting dalam

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 16

ILPPD 2013

penataan ruang. Program ini dilaksanakan untuk mewujudkan pengendalian dan pemanfaatan ruang.IKK Rasio Rumah Ber IMB.Adanya peralihan kewenangan pemberian ijin IMB yang semula dilaksanakan oleh Dinas PU Kabupaten Buleleng namun kini ditangani oleh Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten Buleleng meningkatkan efektifitas pelayanan. Tahun 2013 Rasio rumah yang memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kabupaten Buleleng dengan rasio bangunan ber-IMB yang diperkirakan mencapai 9.278 rumah. Dari perhitungan terakhir jumlah rumah di Kabupaten Buleleng adalah 157.169 rumah, sehingga rasio rumah ber-IMB mencapai 5,90%, meningkat dibandingkan tahun 2012 dimana rasio rumah ber-IMB hanya mencapai 5,22%. Sebagai catatan angka ini merupakan angka yang belum pasti karena seperti diketahui bahwa arsip mengenai jumlah pasti kepemilikan ijin IMB di kabupaten Buleleng ikut terbakar pasca rusuh Tahun 1999. Angka yang didapat hanya merupakan akumulasi rata – rata penerbitan ijin IMB selama 6 tahun terakhir yang mencapai 2,092 dengan rata – rata per tahun 418 ijin yang diterbitkan.IKK Keberadaan PERDA RTRW,Untuk pengaturan tata ruang wilayah di Kabupaten Buleleng tahun 2013 telah berpedoman pada PERDA RTRW Nomor 9 Tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten Buleleng Tahun 2013 – 2033.

2. Fokus Peraturan Tentang Kependudukan,IKK Pengurusan E- KTP,Bagian yang tak kalah pentingnya dalam mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum adalah tertib administrasi kependudukan. Begitu banyaknya masalah yang terjadi sebagai akibat belum tertatanya tertib administrasi kependudukan. Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam rangka mengantisipasi persoalan yang timbul dari masalah kependudukan telah

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 17

ILPPD 2013

mengesahkan Peraturan Daerah tentang kependudukan sebagai mana tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2011. Tertibnya administrasi kependudukan juga tidak terlepas dari ketepatan pelayanan aparatur dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam rangka pelayanan E-KTP sebagai program baru kependudukan dari Pemerintah, maka sampai keadaan Desember 2013 data penduduk Kabupaten Buleleng yang sudah terekam E-KTP berjumlah 431.576 orang dari jumlah penduduk yang wajib ber-KTP yang berjumlah 621,164 orang atau tercapai 69,60%IKK Biaya KTP,Untuk biaya pengurusan KTP Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng tidak ingin biaya tersebut menjadi beban bagi masyarakat, namun di satu sisi Pemkab belum bisa menbebaskan biaya pengurusan KTP sehingga kebijaksanaan bahwa biaya kepengurusan KTP sebagaimana diatur dalam PERDA No.19 tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp. 10.000 ( sepuluh Ribu Rupiah ).

3. Fokus Personil Sat Pol PP ( Kebijakan Ketersediaan Aparat Trantibum ),IKK Rasio Personil Sat Pol PP terhadap jumlah penduduk,Selanjutnya dalam rangka penegakan Peraturan Daerah peran Satuan Polisi Pamong Praja sangat vital, karena diperlukan tindakan – tindakan yang refesentatif terhadap pelanggaran peraturan daerah. Melihat luas wilayah dan jumlah penduduk Kabupaten Buleleng dirasakan bahwa diperlukan adanya penambahan terhadap jumlah personil Sat Pol PP yang ada saat ini. Sampai Tahun 2013 jumlah personil Sat pol PP (PNS) Kabupaten Buleleng berjumlah 66 orang jika harus dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Buleleng sesuai data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng berjumlah sekitar 809.897 jiwa, sangatlah memungkinkan diperlukan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 18

ILPPD 2013

penambahan personil. Dan hal ini akan menjadi perencanaan di Tahun Anggaran 2014. Berdasarkan data rasio jumlah Sat Pol PP terhadap jumlah penduduk mencapai 0,8 per 10.000 penduduk. Untuk penambahan tenaga saat ini telah direkrut tenaga kontrak.

4. Fokus Kebijakan Bidang Penanganan PSK, PKL atau PMKS,IKK Keberadaan PERDA tentang PSK, PKL atau PMKS, Masalah PSK,PKL atau PMKS selalu menjadi kendala dalam rangka menciptakan keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat. Untuk itu diperlukan adanya aturan –aturan yang akan menjadi acuan dalam rangka meminimalisasi terhadap pelanggaran – pelanggaran yang disebabkan oleh PSK, PKL atau PMKS.Untuk mewujudkan rasa aman, tertib dan tentram pada masyarakat dari gangguan yang ditimbulkan oleh keberadaan PSK, PKL atau PMKS, maka Pemerintah Kabupaten Buleleng telah menetapkan Peraturan Daerah yang mengatur tentang PSK melalui Perda No. 6 Tahun 2009 tentang ketertiban umum dan Perda No. 7 Tahun 2009 yang mengatur tentang penanggulangan pelacuran.

5. Fokus Peraturan Tentang Kebersihan Kabupaten,IKK Keberadaan Peraturan tentang Kebersihan Kabupaten,Kebersihan lingkungan merupakan salah satu faktor pendukung sinerginya pelaksanaan pemerintahan daerah. Kabupaten Buleleng sebagai kabupaten terluas di Provinsi Bali berhasil dalam rangka mewujudkan penataan kebersihan wilayah melalui pengakuan pemerintah dengan Penghargaan Tropy Adipura Tahun 2013.Mengacu pada keberhasilan yang telah dicapai tentunya tidak bisa dipisahkan dengan Kebijakan – Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng dalam mengatur penataan kebersihan wilayah yang dituangkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor : 17 Tahun 2011 tentang retribusi pelayanan persampahan dan Perda No 1 Tahun 2013 tentang pengolahan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 19

ILPPD 2013

persampahan.b. Aspek Keselarasan dan Efektifitas Hubungan Antara

Pemerintahan Daerah dan Pemerintah, Serta Antara Pemerintahan Daerah Dalam Rangka Pengembangan Otonomi Daerah.

6. Fokus Penyampaian Laporan Kepada PemerintahIKK Ketepatan Waktu Penyampaian LPPD Berdasarkan PP No. 3 Tahun 2007, Dalam rangka keselarasan dan efektifitas hubungan antara Pemerintah dengan Pemerintah daerah maka penyampaian laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah di dalam menyampaian informasi pelaksanaan pemerintahan daerah kepada pemerintah. Laporan ini nantinya akan dipakai sebagai bahan evaluasi dan pembinaan lebih lanjut oleh pemerintah kepada pemerintah daerah. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Buleleng tahun 2013 disampaikan tepat pada waktunya.

7. Fokus Penyampaian laporan Keuangan dan KinerjaIKK Ketepatan Penyampaian Laporan Kinerja dan Keuangan berdasarkan PP No. 8 tahun 2006.Penyampaian laporan keuangan dan kinerja kepada pemerintah juga dinilai berdasarkan indikator ketepatan waktu penyampaian laporan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, adapun batas waktu penyampaian laporan keuangan dan laporan kinerja adalah 2 (bulan) setelah tahun anggaran berakhir, Pemerintah Kabupaten Buleleng telah memenuhi kewajiban tersebut dan menyampaiakan laporan tepat waktu.

8. Fokus Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)IKK Urusan yang sudah diterapkan SPMnya berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Pemerintah,

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 20

ILPPD 2013

Sebagai penjabaran PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA dari 26 urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten, maka implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM), diukur melalui indikator jumlah urusan wajib yang sudah ditetapkan SPM-nya berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh Pemerintah. Pemerintah Kabupaten Buleleng sampai tahun 2013 sudah menerapkan SPM untuk pelaksanaan urusan wajib maupun pilihan, namun belum ditetapkan baik dengan Peraturan Bupati maupun Peraturan Daerah.

9. Fokus Hubungan Antar DaerahIKK Kerjasama dengan daerah lain,Dalam rangka mendukung pelaksanaan kerjasama maka Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Sub. Bagian Kerjasama yang dibentuk berdasarkan PP 41 Tahun 2007 telah melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kerjasama Pemerintah Daerah. MOU dengan daerah lain yang masih berlaku sampai dengan tahun 2013 yakni : - MOU dengan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah tentang

kerjasama Penyelenggaraan Program Transmigrasi Di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Bungku Pesisir.

- MOU dengan Pemerintah Kabupaten Bombana melalui Perjanjian Kerjasama Nomor : 475.1/1934.a/2011-075/4597/PEM/2011 tentang Penyeleng-garaan Program Transmigrasi Di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lengora Pantai Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara.

- MOU dengan Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah melalui perjanjian kerjasama nomor : 075/11/KS/2013 – 28 Tahun 2013 tanggal 24 April 2013 tentang

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 21

ILPPD 2013

Penyelenggaraan Program Transmigrasi Di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Tumbang Jutuh Kec. Rungan Kab. Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah.

c. Keselarasan Antara Kebijakan Pemerintah Daerah Dengan Kebijakan Pemerintah

10. Fokus Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan Nasional dan Pembangunan daerah,IKK Kesesuaian Prioritas Pembangunan, Sebagaimana tertuang dalam RKP Tahun 2010 ditetapkan 11 prioritas pembangunan nasional dan dalam rangka sinkronisasi pelaksanaan pembangunan nasional dan pembangunan daerah maka kabupaten Buleleng sebagaimana dituangkan dalam RKPD Tahun 2013 melaksanakan 8 prioritas pembangunan yang sesuai dengan RKP Tahun 2010 atau 72,73% dari prioritas pembangunan nasional.

11. Fokus KewenanganIKK Urusan Wajib yang diselenggarakan daerah,Implementasi PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA dari 26 urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten. Untuk Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Buleleng melaksanakan 26 urusan wajib. IKK Waktu Penetapan PERDA APBD,ABPD Kabupaten Buleleng Tahun 2013 telah dituangkan dalam Ketetapan Peraturan Daerah Nomor : 6 tahun 2012 tanggal 28 Desember 2012. Batas penetapan APBD Tahun 2013 adalah 31 Desember 2012 sehingga Pemerintah Kabupaten Buleleng memenuhi ketepatan waktu penetapan APBD TA. 2013.IKK Keberadaan Perda tentang Pengelolaan Keuangan Daerah berdasarkan PP No 58 Tahun 2005,Penjabaran terhadap PP No. 5 Tahun 2005 telah dituangkan dalam

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 22

ILPPD 2013

Peraturan daerah No. 1 Tahun 2007 tentang Pokok – Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Buleleng.

12. Fokus KeuanganIKK Belanja Pelayanan Dasar,Efektivitas pengelolaan keuangan daerah juga didukung oleh perbandingan belanja pelayanan dasar dengan APBD Kabupaten Buleleng Tahun 2013 yang mencapai 67,88%. Pelayanan dasar ini dimaksud sebagai pelayanan umum (public service) yang merupakan salah satu tugas dan fungsi Pemerintah Daerah dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat baik melalui penyelenggaraan pemerintahan maupun pelayanan dasar masyarakat pada bidang Pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pekerjaan umum, sosial, tenaga kerja, koperasi, sat pol pp dan kependudukan dan catatan sipil. Untuk Tahun Anggaran 2013 jumlah belanja dasar sebesar Rp. 1.025.890.194.699,02. Perincian Belanja pelayanan dasar APBD Tahun 2013 meliputi :

No Urusan PemerintahanBelanja Pelayanan Dasar

(Rp)1. Pendidikan : 733.296.491.642,002. Kesehatan : 165.794.774.381,003. Lingkungan Hidup : 25.083.448.345,004. Pekerjaan Umum : 66.729.717.985,005. Sosial : 7.023.476.857,026. Tenaga Kerja : 7.938.404.178,007. Koperasi : 6.878.817.761

8. Pol PP : 4.981.257.129

9.Kependudukan dan Catatan Sipil : 8.163.806.288

Jumlah 1.025.890.194.699,02

Dan total Belanja APBD Kabupaten Buleleng tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 1.513.581.004.661,80, sehingga belanja pelayanan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 23

ILPPD 2013

dasar mencapai 67,78% dari total belanja APBD TA. 2013.IKK Belanja Untuk Urusan Pendidikan dan Kesehatan,Sedangkan perbandingan total belanja urusan pendidikan dan kesehatan dengan total belanja APBD mencapai 59,40%. Dengan rincian untuk total Belanja Urusan Pendidikan dan Kesehatan sebesar Rp. 899.091.266.156,00 dan total Belanja APBD Kabupaten Buleleng tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 1.513.581.004.661,80

13. Fokus Pelayanan PublikIKK Keberadaan PERDA tentang Standar Pelayanan Publik sesuai dengan Peraturan Perundang – undangan,Sampai saat ini Kabupaten Buleleng belum menetapkan PERDA mengenai standar pelayanan publik, namun dalam rangka pelayanan kepada masyarakat diupayakan untuk selalu menjaga kualitas dan kuantitas pelayanan yang prima.

14. Fokus KepegawaianIKK Ratio PNS terhadap penduduk,Perbandingan antara jumlah Pegawai Negeri Sipil dan Jumlah Penduduk di Kabupaten Buleleng mencapai 1,28 Hal ini berdasarkan data bahwa jumlah PNS di Kabupaten Buleleng sampai dengan Tahun 2013 mencapai 10.403 orang. Sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Buleleng Tahun 2013 berjumlah 809.897 jiwa.IKK Sistem Informasi Kepegawaian,Dalam rangka penataan kepegawaian daerah, maka Pemerintah Kabupaten Buleleng telah membuat Sistem Informasi Kepegawaian ( SIMPEG )Kabupaten Buleleng yang memuat data seluruh aparatur pemerintahan yang ada di Kabupaten Buleleng.

15. Fokus KelembagaanIKK Penataan SKPD,Sebagaimana yang diamanatkan PP No 41 Tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Buleleng telah menyusun Organisasi dan Satuan Kerja

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 24

ILPPD 2013

Perangkat Daerah beserta tugas pokok dan fungsinya. Kebijakan ini dituangkan dalam PERDA No. 11 Th. 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah kabupaten Buleleng yang terdiri atas : Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD , Inspektorat, 15 Dinas Daerah , 6 Badan, 3 Kantor, Sat Pol PP, RSUD, dan 9 Kecamatan. Jadi Satuan Kerja Perangkat Kerja Kabupaten Buleleng berjumlah 38 unit.

d. Aspek Efektifitas Hubungan Antara Pemerintah Daerah Dan DPRD16. Fokus Produk Peraturan Perundang – Undangan,

IKK PERDA yang ditetapkan,Pemerintah daerah dan DPRD merupakan mitra yang mempunyai kedudukan sejajar dalam pelaksanaan pemerintahan daerah. Peraturan daerah sebagai produk hukum daerah merupakan bukti kemitran eksekutif dan legeslatif. Dimana dalam legitimasinya merupakan hasil sinkronisasi kebijakan antara keduanya. Tahun 2013 Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng yang ditetapkan berjumlah 8 PERDA yang meliputi :1) Perda Kab. Buleleng No. 1 Th. 2013 tentang Pengolahan

Sampah2) Perda Kab. Buleleng No. 2 Th. 2013 tentang Penyertaan Modal

Daerah Pemerintahan Kabupaten Buleleng Kepada Lembaga Perseroan Terbatas Lembaga Penjaminan Kredit Provinsi Bali.

3) Perda Kab. Buleleng No. 3 Th. 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kab. Buleleng Tahun 2005-2025.

4) Perda Kab. Buleleng No. 4 Th. 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Buleleng Tahun 2012-2017

5) Perda Kab. Buleleng No. 5 Th. 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 25

ILPPD 2013

6) Perda Kab. Buleleng No. 9 Th. 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Buleleng Tahun 2013-2033.

7) Perda Kab. Buleleng No. 10 Th. 2013 tentang Penataan, Pembinaan, Perlindungan Pasar Tradisional, Pusat Perbrlanjaan dan Toko Modern di Kabupaten Buleleng

8) Perda Kab. Buleleng No. 11 Th. 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah kabupaten Buleleng.

17. Fokus Ranperda yang diajukan tahun berjalan.IKK Ranperda yang disetujui DPRD Tahun 2012,Ranperda yang disetujui DPRD dalam tahun 2012 tercapai 100 %, karena dari 6 Rancangan Peraturan Daerah yang diajukan tahun berjalan semuanya disetujui oleh DPRD, yaitu :1) Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) Kabupaten Buleleng Tahun 2005-2025.2) Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Buleleng tahun 2012-2017.3) Raperda tentang Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan

Tenaga Kerja Asing.4) Raperda tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan.5) Raperda tentang Perusahaan Daerah Pakir Kabupeten

Buleleng.6) Raperda tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah

Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng.

e. Efektifitas Proses Pengambilan Keputusan Oleh DPRD Beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan.

18. Fokus Keputusan DPRD Yang ditindak lanjuti,IKK Keputusan DPRD yang ditindak lanjuti

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 26

ILPPD 2013

Tahun 2013 dari 12 Keputusan yang dihasilkan DPRD semuanya atau 100 % ditindak lanjuti sebagai penjabaran fungsi DPRD terhadap jalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah.

f. Aspek Efektifitas Proses Pengambilan Keputusan Oleh Kepala Daerah Beserta Tindak Lanjut Hasil Keputusan.

19. Fokus Tindak Lanjut Keputusan Bupati,IKK Keputusan Bupati Yang Ditindaklanjuti,Keputusan Kepala Daerah adalah produk hukum yang mengatur tatanan kinerja perangkat daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Di dalamnya terkandung muatan hukum yang mengatur jalannya roda pemerintahan daerah yang bersinergi dan selalu berlandaskan aturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Tahun 2013 dalam proses pengambilan keputusan oleh Bupati sebagai kepala daerah menghasilkan 1.325 keputusan yang semuanya (100 % ) telah ditindak lanjuti.

20. Fokus Tindak Lanjut Peraturan Bupati.IKK Peraturan Bupati yang Ditindak lanjuti,Peraturan Bupati yang juga merupakan dasar kebijakan – kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Buleleng pada tahun 2013 berjumlah 72 Peraturan Bupati. Dan semua telah ditindak lanjuti.

g. Ketaatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan daerah Pada Peraturan Perundang – Undangan

21. Fokus Perda yang Dibatalkan.IKK Jumlah Perda Yang Dibatalkan,Tidak ada PERDA yang dibatalkan dalam Tahun 2013.

h. Intensitas dan efektifitas Proses Konsultasi Publik Antara Pemerintahan Daerah dengan masyarakat Atas Penetapan Kebijakan Publik Yang Setrategis dan relevan Untuk daerah.

22. Fokus Perda tentang Konsultasi Publik.IKK Keberadaan PERDA/PerBup tentang konsultasi publik,Sampai tahun 2013 belum ditetapkan peraturan daerah yang

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 27

ILPPD 2013

mengatur tentang konsultasi publik. 23. Fokus Media Informasi pemda yang dapat diakses publik

IKK Adanya media informasi Pemda yang dapat diakses oleh publik ( website kabupaten, pos , bag/giro humas, leaflet/brosur ),Informasi terkini tentang jalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Buleleng untuk Tahun 2013 dapat diakses melalui media informasi yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah baik melalui website.www.bulelengkab.go.id maupun dari majalah Singa Manggala dan Tabloid Kabar Buleleng.

i. Aspek Transparansi Dalam Pemanfaatan Alokasi Pencairan dan Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil

24. Fokus Serapan Dana Perimbangan.IKK Dana Perimbangan yang diserap dibanding yang direncanakan,Penyerapan dana perimbangan dari pusat oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng Tahun 2013 tercapai 99,84 % dari target yang direncanakan. Dimana penyerapan dana perimbangan yang ditargetkan Rp. 909.280.394.976,70 realisasinya Rp. 907.851.102.755,00

25. Fokus Alokasi Belanja APBD dari DAU.IKK Belanja Publik terhadap DAU,Proporsi Belanja Publik dalam APBD Kabupaten Buleleng terhadap Dana Alokasi Umum mencapai 65,42 %. Hal ini tercermin melalui Belanja Publik yang berjumlah Rp. 521.044.648.871 dan Dana Alokasi Umum yang berjumlah Rp. 796.419.220.000.

26. Fokus Alokasi Belanja pada APBD.IKK Belanja Langsung terhadap total APBD,Perbandingan Belanja Langsung dalam APBD Kabupaten Buleleng Tahun 2013 mencapai 34,42%. Belanja langsung dialokasikan sebesar Rp.521.044.648.871 dari Total Belanja APBD Kabupaten

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 28

ILPPD 2013

Buleleng Tahun 2013 yang besarnya Rp. 1.513.581.004.661,80.

j. Aspek Intensitas, Efektifitas dan Transparansi Pemungutan Sumber – Sumber PAD dan Pinjaman /Obligasi Daerah

27. Fokus Besaran Pendapatan Asli Daerah.IKK Besaran PAD terhadap seluruh Pendapatan dalam APBD (realisasi),Tahun 2013 PAD Kabupaten Buleleng sebesar Rp. 160.292.010.539,05 atau mencapai 11,53% dari total pendapatan (realisasi) dalam APBD Kabupaten Buleleng yang berjumlah Rp. 1.390.657.292.565,49

k. Aspek Efektifitas Perencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan Tata Usaha, Pertanggung Jawaban Dan Pengawasan APBD.

28. Fokus Kewajaran Laporan Keuangan.IKK Opini BPK terhadap Laporan Keuangan,Untuk tahun 2011 berdasarkan hasil audit Tim BPK di Kabupaten Buleleng terhadap efektifitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha, pertanggungjawaban dan pengawasan APBD kewajaran laporan keuangan daerah adalah opini Wajar Dengan Pengecualian ( WDP) dan Demikian juga tahun 2012 dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP ).

29. Fokus Besaran SilpaIKK Rasio Silpa terhadap total pendapatan,Besaran silpa dalam APBD Kabupaten Buleleng dalam Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 111.631.931.788,59 atau 8,03% dari total pendapatan daerah yang terealisasi sebesar Rp. 1.390.657.292.565,49.

30. Fokus Realisasi Belanja.IKK Rasio realisasi belanja terhadap anggaran belanja,Anggaran Belanja Daerah kabupaten Buleleng yang direncanakan sebesar Rp. 1.513.581.004.661,80 terealisasi sebesar Rp. 1.412.985.948.148,45 atau mencapai 93,95 %.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 29

ILPPD 2013

31. Fokus Pengawasan Inspektorat Kabupaten.IKK Rasio temuan BPK RI yang ditindak lanjuti,Sampai dengan akhir tahun 2012 jumlah temuan BPK RI atas efektifitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha, pertanggungjawaban dan pengawasan APBD Kabupaten Buleleng berjumlah 22 temuan dan yang sudah ditindak lanjuti tahun 2012 adalah 18 temuan.

l. Aspek Pengelolaan Potensi Daerah.32. Fokus Peta Potensi daerah.

IKK Rasio realisasi PAD 2013 terhadap potensi PAD,Potensi PAD pada APBD tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 128.000.000.000 dan Realiasasi PAD Kabupaten Buleleng Tahun anggaran 2013 sebesar Rp. 160.292.010.539,05. Sehingga rasio realisasi PAD 2013 terhadap potensi PAD mencapai 125,23%

33. Fokus Peningkatan PAD.IKK Peningkatan PAD,PAD untuk Tahun Anggaran 2013 realisasinya mengalami peningkatan terhadap PAD tahun sebelumnya yaitu mencapai 24,25 %, dimana realisasi PAD untuk Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 160.292.010.539,05 dibandingkan realisasi PAD Tahun Anggaran 2012 yang mencapai Rp. 129.003.994.687,39

m. Aspek terobosan / inovasi baru Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

34. Fokus Penghargaan.IKK Penghargaan dari Pemerintah yang diterima pemerintah Daerah dalam tahun 2013,Penghargaaan yang diterima dari pemerintah sebagai pengakuan keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam tahun 2013 meliputi:1. Tropy SLDH2. Tropy WTN3. Tropy Raksaniyata

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 30

ILPPD 2013

4. Adipura5. Paramadhana Utama Nugraha6. Satker Terbaik Lingkup Ditjen KP3K7. Percepatan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan P3K

Penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng tahun 2013 berjumlah 7 penghargaan.

35. Fokus Pengadaan Barang dan Jasa.IKK Keberadaan E-procurement,Proses pengadaan barang dan jasa yang telah menggunakan sistem e-procurement dimaksudkan untuk mendukung transparansi dalam melakukan lelang tender pekerjaan, karena semakin sedikitnya kesempatan untuk melakukan negosiasi antara panitia pengadaan dan peserta lelang tender. Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Buleleng sudah menggunakan sistem e-procurement.

36. Fokus Daya saing Daerah.IKK Jumlah Persetujuan Investasi,Daya saing daerah akan semakin terlihat dari banyaknya investasi yang berkembang di daerah. Meningkatnya investasi akan menciptakan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Tahun 2013 ijin investasi yang mendapat rekomendasi berjumlah 40 ijin investasi , dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 440 orang dan nilai investasinya mencapai Rp. 63.505.000.000,00

2.2. Tataran Pelaksana Kebijakan pada Aspek Capaian Kinerja Urusan

Wajib dan Urusan Pilihan, dengan tingkat capaian sebagai berikut :

2.2.1 Urusan Wajib.

a. Urusan Pendidikan ;

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 31

ILPPD 2013

1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mecapai 41,27 %, hasil ini sebagai perbandingan jumlah siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan anak, 7.061 anak dibagi jumlah anak usia 4 – 6 tahun , 17.109 anak.

2) Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) 97,72%, hasil ini merupakan persentase dari perbandingan jumlah penduduk usua 15 tahun keatas yang dapat baca tulis, 30.382 dibagi jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas, 31.092

3) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 98,54 %, dimana jumlah siswa usia 7-12 tahun di jenjang SD/MI /paket A, 64.463, dibagi jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun, 65.417.

4) Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 74,56 %, dimana jumlah siswa usia 13-15 tahun di jenjang SMP/MTs /paket B, 25.554, dibagi jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun, 34.271.

5) Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C 75,36 %, Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 74,56 %, dimana jumlah siswa usia 16-18 tahun di jenjang SMA/SMK/MA/paket C, 23.431, dibagi jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun, 31.092.

6) Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,16 %, jumlah siswa putus sekolah pada jenjang SD/MI berjumlah 122, dibagi jumlah siswa pada tingkat yang sama pada jenjang SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya, 74.525.

7) Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,39%, dimana jumlah putus sekolah pada jenjang SMP/MTs berjumlah 129 dibagi jumlah siswa pada tingkat yang sama pada jenjang SMP/MTs yang berjumlah 32.975.

8) Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA 0,46 %, siswa putus sekolah pada jenjang SMA/SMK/MA, 199 dibagi jumlah siswa

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 32

ILPPD 2013

pada tingkat yang sama pada jenjang SMA/SMK/MA yang berjumlah 25.641.

9) Angka Kelulusan (AL) SD/MI 98,13 %, jumlah lulusan SD/MI pada tahun 2013, 11.658 dibagi jumlah siswa pada tingkat tertinggi SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya, 11.880.

10) Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 94,56 %, jumlah lulusan SMP/MTs pada tahun 2013, 9.431 dibagi jumlah siswa pada tingkat tertinggi SMP/MTs pada tahun ajaran sebelumnya, 9.974.

11) Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 94,45 %, Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 94,56 %, jumlah lulusan SMA/SMK/MA pada tahun 2013, 7.050 dibagi jumlah siswa pada tingkat tertinggi SMA/SMK/MA pada tahun ajaran sebelumnya, 7.464.

12) Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 98,84 %, jumlah siswa baru Tk.1 pada jenjang SMP/MTs, 11.523, dibagi jumlah lulusan SD/MI tahun ajaran sebelumnya, 11.658.

13) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 89,21 %, jumlah siswa baru Tk.1 pada jenjang SMA/SMK/MA, 8.898, dibagi jumlah lulusan SMP/MTs tahun ajaran sebelumnya, 9.974.

14) Guru yang memenuhi kualifikasi Sl/D-IV 85,20 % ( PNS dan NON PNS , TK – SMK Negeri dan swasta ), dimana jumlah guru berijasah kualifikasi SI/D-IV, 7.542, dibagi jumlah guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, 8.852.

b. Urusan Kesehatan,

1) Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani, dengan capaian 100 persen, jumlah komplikasi kebidanan yg mendapat penanganan definitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebanyak 1.723 dibagi Jumlah ibu dengan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 33

ILPPD 2013

komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama pada tahun 2013 sebanyak 1.723 orang.

2) Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan, dengan pencapaian 90,64 persen, hal ini ditunjukkan oleh jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebanyak 11.242 berbanding dengan seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama sebanyak 12.403 orang.

3) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI), dengan pencapaian sebesar 82,4 persen, dimana jumlah desa/kelurahan UCI 148 desa/kelurahan berbanding dengan jumlah seluruh desa / kelurahan di kabupaten Buleleng sebanyak 148 desa/kelurahan.

4) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan, dengan pencapaian 100 persen, Tahun 2013 balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana Pelayanan Kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu di Kabupaten Buleleng berjumlah 18 orang dibagi dengan seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama yang berjumlah 18 orang.

5) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita TBC BTA +, dengan pencapaian sebesar 66,9 persen, ditunjukan oleh indicator penderita baru TBC BTA (+) yang ditemukan di satu wilayah kerja selama 1 tahun sebanyak 293 orang dibagi Jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) dalam kurun waktu yg sama yang berjumlah 438 orang.

6) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD, dengan capaian sebesar 100 persen, indikatornya dari 1.052 penderita DBD yg ditangani sesuai SOP di satu wilayah kerja

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 34

ILPPD 2013

selama 1 tahun dibagi 1.052 penderita DBD yg ditemukan di satu wilayah dalam kurun waktu yg sama.

7) Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin, dengan capaian 2,81 persen, dengan indicator pada tahun 2013 terdapat 6.867 kunjungan pasien maskin di sarana kesehatan strata 1 dibagi Jumlah seluruh maskin di Kabupaten Buleleng yang berjumlah 224.299 orang.

8) Cakupan Kunjungan Bayi, dengan pencapaian sebesar 91,25 persen, dengan indicator 10.249 kunjungan bayi memperoleh pelyanan kes sesuasi standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi 11.232 bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama.

c. Urusan Lingkungan Hidup,

1) Penanganan Sampah, tercapai 83,31 persen, hal ini ditunjukkan melalui indikator : Volume sampah yang ditangani tahun 2013, 1.657 M3 dibagi dengan Volume produksi sampah tahun 2013 yang berjumlah 1.989,02 M3

2) Kebersihan, 27,27%, hasil ini sebagai perbandingan jumlah pasar tradisional tergolong baik, 3 pasar dengan jumlah seluruh pasar tradisional, 11 pasar.

3) Tempat Pembuangan Sampah ( TPS ) per Satuan Penduduk, tercapai 2,46, Angka pencapaian ini ditunjukkan melalui jumlah daya tampung TPS tahun 2013, 1.989,02 M3 dikali 1000 dibagi jumlah penduduk kabupaten Buleleng tahun 2013 yang berjumlah 809.897 jiwa.

4) Penegakan Hukum Lingkungan, tercapai 100 %, Tahun 2013 di Kabupaten Buleleng tidak ada kasus lingkungan yang terjadi dan ditangani oleh Pemerintah kabupaten Buleleng.

d. Urusan Pekerjaan Umum,

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 35

ILPPD 2013

1) Panjang jalan kabupaten tahun 2013 dalam kondisi baik 198,193 Km2 dibagi panjang seluruh jalan kabupaten tahun 2013, 821,402 Km2 dikali seratus sehingga hasilnya 24,13%

2) Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik, 12.036 M2 dibagi dengan luas irigasi kabupaten 17.015 M2 dikali seratus hasilnya 71,75%.

3) Rumah Tangga bersanitasi 130.536 dibagi total rumah tangga 250.416 dikali seratus, hasilnya 52,13%.

e. Urusan Penataan Ruang,

Capaian kinerja pelaksanaan urusan tata ruang ditunjukkan

melalui indicator luas ruang terbuka hijau per satuan wialayah

berHPL/HGU. Tahun 2013 belum ada data terkait luasan ruang

terbuka hijau dan luas wilayah berHPL/HGU. Namun dalam

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Buleleng, dalam rangka

pengembangan wilayah khususnya optimalisasi pengembangan

wilayah budi daya termasuk didalamnya pengembangan kawasan

Kawasan peruntukan lainnya, meliputi diantaranya kawasan

peruntukan ruang terbuka hijau kawasan perkotaan yang luasnya

minimal 30% dari luas kawasan perkotaan

f. Urusan Perencanaan Pembangunan,

1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Buleleng Tahun 2005 – 2025, telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 3 Tahun 2013 tanggal 15 Pebruari 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Buleleng Tahun 2005 – 2025.

2) Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buleleng 2012-2017 ditetapkan berdasarkan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 36

ILPPD 2013

Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng No. 4 Tahun 2013 tentang RPJMD Kabupaten Buleleng Tahun 2012-2017.

3) RKPD Tahun 2013 ditetapkan dengan Peraturan Bupati No.33A tahun 2012 tanggal 13 September 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Buleleng tahun 2013.

4) Terdapat 88 program yang tercantum dalam RPJMD 2007-2013 dan semuanya telah dijabarkan dalam RKPD tahun 2013.

g. Urusan Perumahan,

1) Rumah tangga pengguna air bersih mencapai 52,50%, yang merupakan hasil pembagian antara jumlah rumah tangga pengguna air bersih, 131.480 dengan jumlah seluruh rumah tangga di Kabupaten Buleleng pada tahun 2013, 250.416.

2) Lingkungan pemukiman kumuh sampai saat ini belum ada data.

3) Rumah layak huni mencapai 90,40%, sebagai perbandingan jumlah rumah layak huni yang mencapai 142.089 berbanding dengan jumlah rumah yang ada di Kabupaten Buleleng pada tahun 2013 yang berjumlah 157.159 Rumah.

h. Urusan Pemuda dan Olah Raga,

1) Jumlah Gelanggang / Balai Remaja (selain milik swasta) 0,07 Per 1000 penduduk.

2) Rasio Lapangan Olah Raga 0,51 Per 1000 Penduduk, dimana jumlah lapangan olah raga di kabupaten mencapai 411 lapangan dibagi jumlah penduduk, 809.897 jiwa dikali 1000.

3) Keberhasilan pelaksanaan urusan pemuda dan olah raga juga ditandai dengan raihan prestasi bidang olah raga tingkat nasional Tahun 2013 oleh para pelajar di kabupaten Buleleng, meliputi :1. Kadek Agus Satria Winaya Putra Cabang Olahraga Tenis

Lapangan, mendapatkan Medali Emas Tunggal POPNAS dari SMK N 3 Singaraja,

2. Made Sisca Pratiwi Cabang Olahraga Tenis Meja

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 37

ILPPD 2013

Mendapatkan Medali Emas Tunggal OOSN Dari SD 4 Banyuasri

3. Ketut Teguh Bimantara Cabang Olahraga Catur Mendapatkan Medali Emas Tunggal OOSN dari SMK N 3 Singaraja

4. Kadek Berlian Adi Pranatha cabang olahraga Karate Mendapatkan Medali Perak Tunggal OOSN dari SMP N 1 Singaraja.

5. Komang Sugita cabang olahraga Tenis Meja Mendapatkan Medali Perak Tunggal OOSN dari SMA N 4 Singaraja.

6. I Gede Budiarta, I Putu Jati Artawan dan I Gusti Andy Suprianto cabang olahraga Pencak Silat mendapatkan medali perak Beregu POPNAS dari SMAN 1 gerokgak

7. Putu Ary Suryawan cabang olahraga Tenis Lapangan Mendapatkan medali Perunggu Tunggal OOSN dari SDN 4 Banyuasri

8. Ni Putu Armini cabang olahraga Tenis lapangan Mendapatkan Medali Perunggu Tunggal OOSN dari SMKN 3 Singaraja

9. I Putu Niko Supriadi cabang Olahraga Pencak Silat mendapatkan Medali Perunggu Tunggal POPNAS dari SMAN 1 gerokgak

10. Desak Anggun Amorrolin Monica Cabang Olahraga Tenis Lapangan Mendapatkan Medali Perunggu Tungal OOSN Dari SDN 1 Kampung Bugis

11. Ketut Ria Darmiyanti, Luh Ita Yani dan Luh Sara Sendi cabang Olahraga Sepak Takraw Mendapatkan Medali Perunggu Beregu POPNAS dari SMAN 1 Kubutambahan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 38

ILPPD 2013

12. Kadek Ratnadi cabang olahraga Sepak Takraw mendapatkan Medali Perunggu Beregu POPNAS dari SMA N 4 Kubutambahan.

i. Urusan Penanaman Modal,

Keberhasilan pelaksanaan urusan penanaman modal ditunjukkan melalui indicator kenaikan / penurunan nilai realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri pada tahun 2013. Nilai Realisasi PMDN tahun 2013 Rp.65.505.000.000 Dikurang niali realisasi PMDN Tahun 2012 Rp.144.316.539.250, dibagi nilai realisasi PMDN Tahun 2012 dikali seratus sehingga hasilnya -56%. Jadi terjadi penurunan nilai realisasi PMDN sebesar 56%.

j. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Capaian kinerja pelaksanaan urusan koperasi, usaha kecil dan menengah ditunjukkan melalui indicator sebagai berikut :- Jumlah koperasi aktif di Kabupaten Buleleng mencapai 88,74

% yang didapat melalui pembagian jumlah koperasi yang aktif 339 dibagi jumlah seluruh koperasi 382 dikali seratus.

- Jumlah usaha kecil dan menengah aktif 10.214 UKM dibagi seluruh jumlah UKM 10.263 di kali seratus sehingga hasilnya 99,62%

Berdasarkan data Dinas Koperasi, Perdagangan dan Industri Kabupaten Buleleng pada tahun 2013 di kabupaten Buleleng terdapat 382 koperasi yang terdiri atas KUD 13 koperasi, KSU 176, KSP 58, KPN 52, KOPKAR26, KOPTAN 20, KOPPONTREN 3, KOPWAN 8, KOPDIT 2, PRIMKOPAD 6, KOPERASI SEKUNDER 4 DAN Koperasi lainnya 13 koperasi, dengan asset mencapai Rp. 418.656.127.164,00. Modal luar mencapai Rp. 266.098.996.359,00, modal sendiri Rp. 152.557.130.795,00, SHU Rp. 7.713.804.022,00 Dari keseluruhan jumlah koperasi tersebut terdiri atas 66.389 anggota, dimana keanggotaan terbanyak pada koperasi unit desa yang mencapai 27.635 anggota.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 39

ILPPD 2013

Perkembangan Keragaan UKM di Kabupaten Buleleng pad atahun 2013 meliputi : pada bidang perdagangan berjumlah 6.421, industry pertanian 1.725, industry non pertanian 1.342, aneka jasa 765, sehingga total berjumlah 10.253 UKM. UKM aktif mencapai 10.214 sedangkan 39 UKM tidak aktif/beku.

k. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil,

Indikator capaian kinerja urusan Kependudukan dan Catatan Sipil pada tahun 2013 meliputi :- Penerbitan Kartu Keluarga (KK).

Sesuai dengan target SPM bahwa pada Tahun 2015 seluruh Kepala Keluarga wajib KK sudah memiliki Kartu Keluarga (KK). Pada Tahun 2013, dari wajib KK sebanyak 478.605 yang telah memiliki KK sebanyak 402.514 atau 84 %. sehingga ada kesenjangan sebesar 16 % yang harus dituntaskan sampai dengan tahun 2015.

- Penerbitan Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP el)Sesuai dengan target SPM bahwa pada Tahun 2015 seluruh (100%) wajib KTP harus memiliki KTP elektronik. Sedangkan untuk penerbitan KTP sampai dengan tahun 2013, dari wajib KTP sebanyak 602.164 yang telah terlayani perekaman KTP elektronik sebanyak 431.576 atau 69,60 % sehingga ada kesenjangan sebesar 30,4 % yang harus dituntaskan sampai dengan tahun 2015.

- Penerbitan Akta Kelahiran.Sesuai dengan target SPM bahwa pada Tahun 2020 masyarakat yang memiliki akta kelahiran sebesar 90% dari jumlah masyarakat Kabupaten Buleleng. Sedangkan untuk penerbitan Akta Kelahiran dari jumlah penduduk sebanyak 809.897 jiwa yang telah memiliki akta sebanyak 253.570 atau 31,31% sehingga ada kesenjangan sebesar 68,69% yang harus dituntaskan sampai dengan tahun 2020.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 40

ILPPD 2013

- Penerbitan Akta Kematian. Sesuai dengan target SPM bahwa pada Tahun 2020 masyarakat yang telah meninggal wajib memiliki akta kematian dengan target sebesar 70% dari jumlah masyarakat yang meninggal. Sedangkan untuk penerbitan Akta Kematian sampai dengan tahun 2013 belum bisa dicari prosentasenya karena tidak adanya laporan/data tentang kematian. Untuk itu pada tahun-tahun mendatang diperlukan sosialisasi yang lebih intensif tentang perlunya laporan/ pentingnya akta kematian bagi masyarakat, karena akan mempengaruhi validitas jumlah penduduk.

l. Urusan Tenaga Kerja,

- Tingkat partisipasi tenaga kerja mencapai 84,44%, hasil yang didapat dari perbandingan penduduk angkatan kerja 343.638 dengan penduduk usia kerja yang berjumlah 450.897 dikali seratus sehingga hasilnya 76,12%.

- Prosentase tenaga kerja yang ditempatkan, dengan tingkat pencapaian 8,08 persen, sebagai hasil jumlah pekerja yang ditempatkan 496 orang dibagi 6134 pekerja yang mendaftar dikali seratus sehingga hasilnya 8,08%.

- Pelayanan kepesertaan Jaminan sosial bagi pekerja / buruh mencapai 21,06%, dimana Jumlah pekerja / buruh peserta program jamsostek aktif 2.228 orang dibagi Jumlah pekerja / buruh 10.579 orang dikali seratus sehingga hasilnya 21,06%.

m. Urusan Ketahanan Pangan,

Ketersediaan pangan utama 213,30 , rata – rata ketersediaan pangan utama per tahun 172.753 ton dibagi jumlah penduduk tahun 2013, 809. 897 jiwa. Struktur corak agraris yang dimiliki Kabupaten Buleleng yang menjadi andalan perekonomian disamping sektor lain di luar sektor pertanian, memperlihatkan bahwa produktifitas tanaman bahan pangan masih cukup tinggi.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 41

ILPPD 2013

Tahun 2013 luas tanam padi mencapai 24,353 Ha, dengan luas panen mencapai 22,804 Ha dengan produksi sebesar 136.286 ton/GKG. Dengan rata – rata produktifitas 59,80 Kw/Ha GKG. Untuk produksi jagung tahun 2013 mencapai 23.524 ton/ pipilan kering, dari luas tanam seluas 6.680 Ha. Sedangkan untuk ubi kayu dan ubi jalar untuk tahun 2013 dari luas tanam seluas 562 Ha, produksi yang dihasilkan mencapai 12.943 ton.

n. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,

Tingkat capaian kinerja urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ditunjukkan melalui indicator berikut :- Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan, tercapai

sebesar 2,51 %, sebagai hasil pembagian jumlah Pekerja Perempuan di Lembaga Pemerintah 4.261, dengan Jumlah Pekerja Perempuan 169.536 sehingga hasilnya 2,51%.

- Angka Melek Huruf Perempuan Usia 15 Tahun Ke Atas, mencapai sebesar 41,80 %, sebagai hasil perbandingan antara Jumlah Anak Perempuan Usia > 15 yang melek huruf 9.978 dibagi Jumlah Anak Perempuan Usia > 15 tahun 23.873 orang.

- Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan, tercapai sebesar 97,30 %, jumlah Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan 164.966 dibagi Jumlah Angkatan Kerja Perempuan 169.536 dikali seratus sehingga hasilnya 97,30%.

o. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera,

- Tingkat Prevalensasi peserta KB aktif dengan capaian kinerja sebesar 86,20 %, angka ini sebagi perbandingan jumlah peserta program KB aktif 114.427 peserta dengan jumlah pasangan usia subur 132.741.

- Rasio petugas lapangan KB /PKB (PLKB/PKB) ; 1,11 Rasio ini didapat dari perbandingan jumlah desa/ kelurahan yang berjumlah 148 dengan jumlah petugas PLKB/PKB, 133 orang.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 42

ILPPD 2013

- Tingkat Prevalensasi Kesertaan KB Pria (1.445 Peserta) mencapai 9,30 % terhadap PB (15.538 Peserta).

- Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja 100,00 % dari target KKP Propinsi dan Jumlah Keluarga Balita Aktif dari sasaran 37.025 yang aktif 32.788 ( 88,56 % ).

p. Urusan Perhubungan,

Capaian kinerja urusan perhubungan ditunjukkan melalui indikator angkutan darat yang mencapai 11,15% sebagai perbandingan jumlah angkutan darat 67.595 dengan jumlah penumpang angkutan darat yang berjumlah 606.104 orang.

q. Urusan Komunikasi dan Informatika,

Tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan Komunikasi dan Informasi ditunjukkan melalui indicator Website milik pemerintah kabupaten, yaitu www.bulelengkab.go.id

r. Urusan Pertanahan,

Pencapaian kinerja bidang pertanahan ditunjukkan melalui indikator berikut :- Luas lahan bersertifikat mencapai 15,65 % , angka ini didapat

dari perbandingan luas lahan milik pemkab yang sudah bersertifikat seluas 104,2742 ha dengan luas lahan milik pemkab yang seharusnya bersertifikat seluas 666,0272 ha.

- Penyelesaian kasus tanah negara mencapai 0 %, jumlah kasus tanah negara yang diselesaikan 0 dibagi jumlah kasus yang terdaftar sebanyak 2 kasus.

- Jumlah ijin lokasi mencapai 100%, dimana jumlah ijin lokasi yang diterbitkan pada tahun 2013 7 ijin dibagi jumlah permohonan ijin lokasi pada tahun 2013 sebanyak 7 permohonan.

s. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri,

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 43

ILPPD 2013

- Kegiatan Pembinaan Politik Daerah yakni jumlah pembinaan Politik Daerah yaitu Kegiatan Fasilitasi Bantuan Keuangan Partai Politik dan Kegiatan Penataan Atribut lainnya sebanyak 2 kegiatan.

- Kegiatan Pembinaan Terhadap LSM, Ormas dan OKP yakni jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP yaitu Kegiatan Fasilitasi Ormas dan Kegiatan Kerjasama dengan Ormas dan Lembaga Nirlaba Lainnya sebanyak 2 kegiatan.

t. Urusan Otonomi Daerah,

- Peraturan Daerah yang ditetapkan pada Tahun 2013 mencapai 8 PERDA,

- Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) diajukan ke legislatif Tahun 2013 berjumlah 6 Raperda,

- Jumlah Keputusan Bupati dalam 1 (satu) tahun berjumlah 2267 SK,

- Jumlah Peraturan Bupati selama 1 (satu) tahun berjumlah 72 Perbub,

- Selama Tahun 2013 tidak ada PERDA yang dibatalkan.- Sistem Informasi Managemen Pemerintah Daerah ada 5 yakni ;

SIMPEG, SIPKD, SIMDA, SIRUP, SIAK.- Survey indeks kepuasan masyarakat, ada.- Tersedianya dokumen administrasi keuangan berupa 9.050

SPM/SPP serta tersedianya dokumen administrasi keuangan gaji PNSD dari 37 SKPD.

- tersedianya 60 buku dokumen pelaporan keuangan semesteran, 60 buku laporan prognosis realisasi anggaran dan 300 buku laporan keuangan akhir tahun.

- Tersedianya 680 buku pedoman dalam pelaksanaan APBD, 300 buku Ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan Perda tentang pertanggungjawaban APBD.

- Tersedianya 46 dukumen pengelolaan keuangan daerah.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 44

ILPPD 2013

- Ditetapkannya 9 ( Sembilan ) Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng.

- Terfasilitasinya dialog dan koordinasi dengan 299 pejabat pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan tokoh agama.

- Terfasilitasinya kegiatan reses 90 Anggota DPRD Kabupaten Buleleng.

- Terlaksananya 100 kali sidang – sidang anggota DPRD.- Terselenggaranya 16 kali sidang paripurna.- Terealisasinya kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD

Kabupaten Buleleng yang beranggotakan 992 orang.- Terwujudnya peningkatan kapasitas 66 orang pimpinan dan

anggota DPRD Kabupaten Buleleng.- Tersusunnya program kerja pemeriksaan tahunan terhadap 38

SKPD Kabupaten Buleleng.- Tindak lanjut dan LHP yang terbit tepat waktu sebanyak 48

LHP.- Tindak lanjut dan prosentase penanganan penyelesaian kasus

tepat waktu sebanyak 16 kasus.- Tindak lanjut dan prosentase temuan pemeriksaan yang selesai

ditindaklanjuti sebanyak 724 temuan dari target 819 temuan atau 88,40%. Dimana sisa temuan masih dalam proses penyelesaian 38 temuan financial dan 92 temuan administrasi.

- Pendapatan asli daerah ( PAD ) tahun 2013 tercapai Rp. 160.292.010.539,05 dari taget yang direncanakan sebesar Rp. 144.637.112.330 atau tercapai 110,82%, yang meliputi :

- Pajak daerah yang ditargetkan Rp. 47.943.687.000 terealisasi Rp. 57.770.211.026,14 atau 120,50%. Retribusi daerah tercapai Rp. 14.872.963.266 dari target Rp. 12.869.027.498 atau 115,57%. Hasil pengeloaan kekayaan daerah yang dipisahkan dari target sebesar Rp. 12.767.218.000 terealisasi sebesar Rp. 12.732.894.317,67 atau tercapai 99,73%. Serta lain – lain

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 45

ILPPD 2013

pendapatan asli daerah yang sah terealisasi sebesar Rp.74.915.941.929,24 dari target sebesar Rp. 71.057.179.832 atau tercapai 105,43%.

u. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,

Capaian kinerja pelaksanaan urusan Pemberdayaan Masuarakat ditunjukkan melalui indicator :- PKK Aktif di Kabupaten Buleleng sebagai hasil bagi jumlah

Kader PKK aktif 3.565 dibagi jumlah keseluruhan PKK 3.565 kader dikali seratus sehingga hasilnya 100%.

- Posyandu aktif sebagai hasil bagi jumlah posyandu aktif 714 dengan total jumlah posyandu 714 dikali seratus sehingga hasilnya 100%

v. Urusan Sosial,

- Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi yang ada berjumlah 19 buah.

- Persentase penyandang cacat baik fisik dan mental, serta lanjut usia yang tidak potensial yang telah menerima jaminan social 48,32%, hasil ini sebagai hasil perbandingan Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial dalam satu tahun 32.212 orang dan Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang seharusnya menerima jaminan sosial dalam satu tahun 66.656 orang.

- PMKS yg memperoleh bantuan social 100%, sebagai hasil perbandingan jumlah PMKS yang diberikan bantuan 3.197 orang dibagi umlah PMKS yang seharusnya menerima bantuan yang berjumlah 3.197 orang.

w. Urusan Kebudayaan,

Indikator kinerja Urusan Kebudayaan adalah :1. Peyelenggaraan seni dan budaya sebanyak 10 festival2. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya sejumlah 8 sarana.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 46

ILPPD 2013

3. Benda, situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan sebanyak 86,27%, dimana Benda, situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan sebanyak 44 buah sedangkan Benda, situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dimiliki daerah berjumlah 51 buah.

x. Urusan Statistik,

Sebagai indikator keberhasilan pencapaian kinerja pelaksanaan urusan statistik, Bappeda Kabupaten Buleleng mempulikasikan Buku Buleleng Dalam Angka Tahun 2013. Sedangkan untuk mengukur kinerja ekonomi Kabupaten Buleleng telah disusun Buku PDRB Kabupaten Buleleng Tahun 2012.

y. Urusan Kearsipan,

- Penerapan Pengelolaan Arsip Secara Baku mencapai 100%, hasil ini sebagai perbandingan jumlah SKPD yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara baku yang berjumlah 38 SKPD dibagi jumlah seluruh SKPD sebanyak 38 SKPD.

- Kegiatan Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan, 2 kegiatan yakni Pembinaan kepada petugas pengelola arsip di masing-masing SKPD dilingkup Kabupaten Buleleng, sebanyak 38 instansi dan Monitoring terhadap hasil pengelolaan arsip setelah mengikuti lomba pengelolaan ke Arsipan TK. Propinsi Bali.

z. Urusan Perpustakaan,

- Koleksi buku yang ada di pepustakaan daerah mencapai 50%, hasil ini sebagai perbandingan jumlah koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan daerah, 12.768 judul dibagi jumlah koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah, sebanyak 25.536 buku.

- Jumlah pengunjung pepustakaan, mencapai 96,39%, dimana jumlah kunjungan ke perpustakaan selama 1 tahun berjumlah

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 47

ILPPD 2013

5.575 kunjungan dibagi jumlah orang dalam populasi yang harus dilayani yang berjumlah 5.785 orang.

2.2.2 Urusan Pilihan.

a. Urusan Perikanan dan Kelautan,

Capaian kinerja pembangunan Urusan Perikanan dan Kelautan ditunjukkan melalui indikator – indikator sebagai berikut :1. Produksi perikanan 105,55%, hasil ini sebagai perbandingan

jumlah produksi perikanan Kabupaten Buleleng mencapai 16.327,7 Ton dibagi target produksi Tahun 2013 yang berjumlah 15.468,7 Ton.

2. Konsumsi Ikan mencapai 96,99%, hasil ini sebagai perbandingan jumlah konsumsi ikan per kapita di Kabupaten Buleleng 25,15 kg/kp/Thn dibagi target konsumsi ikan daerah sebesar 26,55 Kg/Kp/Thn.

b. Urusan Pertanian,

Capaian kinerja pembangunan bidang pertanian ditunjukkan melalui indikator berikut ini:1. Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal per hektar

5,47 Ton/Ha, hasil ini sebagai rasio perbandingan Produksi tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya 172.753(ton) dibagi Luas areal tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainya 31.595(ha)

2. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB adalah 28,68%, Jumlah kontribusi PDRB dari sektor Pertanian 2.614,8 milayar Rupiah dibagi Jumlah total PDRB 9.155,7 milyar Rupiah.

c. Urusan Kehutanan,

1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis.Luas lahan kritis dalam kawasan hutan yang direhabilitasi dalam tahun 2013 seluas 150 Ha. Luas total lahan kritis dalam kawasan hutan adalah 18.968,78 Ha, tingkat realisasi capaian

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 48

ILPPD 2013

rehabilitasi lahan kritis dalam kawasan adalah 0,79 %. Luas lahan kritis di luar kawasan hutan yang direhabilitasi dalam tahun 2013 seluas 950 Ha. Luas total lahan kritis di luar kawasan hutan adalah 31.895,06 Ha, tingkat realisasi capaian rehabilitasi lahan kritis luar kawasan adalah 2,98 %.

2. Kerusakan Kawasan Hutan.Luas kerusakan kawasan hutan akibat kebakaran tahun 2013 seluas 37 Ha. Luas total kawasan hutan adalah 51.436,21 Ha. Luas kerusakan kawasan hutan akibat illegal logging dan kekeringan dalam tahun 2013 nihil.

d. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral,

Capaian kinerja pelaksanaan urusan energy dan sumber daya mineral ditunjukkan melalui indikator berikut :1. Pertambangan tanpa ijin, 0,43%, luas penambangan liar yang

ditertibkan seluas 19,6 Hektar dari keseluruhan luas areal penambangan seluas 4.606 Hektar.

2. Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB, 0,84%. Jumlah kontribusi PDRB dari sektor Pertambangan 76,1 milyar rupiah dari total PDRB yang berjumlah 9.115,7 milyar rupiah.

e. Urusan Pariwisata,

Capaian kinerja urusan pariwisata ditunjukkan melalui indikator berikut :1. Jumlah kunjungan wisatawan Tahun 2013 mencapai 638.147

orang2. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB mencapai 10,71%,

Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor pariwisata 976,2 milayar rupiah dari total PDRB yang berjumlah 9.115,7 milyar rupiah.

f. Urusan Perdagangan,

1. Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB, 19,46%, 2. Jumlah kontribusi PDRB dari sektor Perdagangan 1.773,9 milyar

rupiah dibagi jumlah total PDRB, 9.115,7 milyar rupiah.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 49

ILPPD 2013

g. Urusan Industri,

1. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB, 9,48%, Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor industry 864,2 milyar rupiah dibagi jumlah total PDRB 9.115,7 milyar rupiah.

2. Pertumbuhan Industri secara keseluruhan -18,84%,Jumlah industri s.d tahun 2013, 56 industri dikurangi jumlah industri sd tahun 2012, 69, dan dibagi jumlah industri s/d tahun 2012. Sehingga tahun 2013 terjadi penurunan jumlah industry sebesar 18,84%.

h. Urusan Transmigrasi,

Transmigrasi swakarsa, tingkat pencapaian 0 %, dimana tidak ada transmigrasi swakarsa tahun 2013 dari jumlah transmigran yang berjumlah 25 KK.

2.3. Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan,

Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan di Kabupaten Buleleng merupakan salah satu substansi penting sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007, yang wajib diinformasikan sebagai perwujudan adanya tranparansi dan akuntabilitas kepala daerah terhadap masyarakat. Sebagaimana dimaklumi bahwa Tugas Umum Pemerintahan merupakan tugas yang dilakukan diluar pelaksanaan asas desentralisasi dan asas tugas pembantuan. Menarik untuk dicermati bahwa pelaksanaan tugas dimaksud mengalami perubahan mendasar sejalan dengan perubahan kebijakan desentralisasi dari Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1974, hingga Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang -Undang Nomor 32 Tahun 2004. Berdasarkan Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1974, dikenal dengan Tugas Pemerintahan Umum (TPU) yang meliputi : koordinasi, pembinaan dan pengawasan serta urusan residual. Namun dengan ditetapkannya Undang - Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang bersifat sangat

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 50

ILPPD 2013

desentralistik, maka pelaksanaan asas dekonsentrasi sangat dibatasi di Daerah. Fungsi dekonsentrasi secara limitatif berada di tingkat Propinsi saja. Sebagai konsekuensi logis dari kebijakan desentralisasi tersebut, maka dalam Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang selanjutnya diganti dengan Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004, tidak ada lagi pengertian Tugas Pemerintahan Umum (TPU), yang ada adalah Tugas Umum Pemerintahan (TUP) yang isinya berbeda dengan Tugas Pemerintahan Umum (TPU). Dalam peraturan pelaksanaan Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004, terdapat dua pengertian Tugas Umum Pemerintahan (TUP) yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007, serta Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008. Tugas umum Pemerintahan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 adalah tugas Kepala Daerah Propinsi, dan Kabupaten/Kota diluar pelaksanaan asas desentralisasi dan asas tugas pembantuan. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 menegaskan tentang tugas Camat untuk melaksanakan Tugas Umum Pemerintahan, namun dengan substansi yang berbeda dengan pengertian Tugas Umum Pemerintahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007.

2.3.1 Kerjasama Antar Daerah,Perjanjian kerjasama antar daerah yang telah dilakukan dan masih berlaku sampai dengan tahun 2013, yaitu :

1) Dalam bidang kesehatan Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng mengadakan perjanjian kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali yang tertuang dalam Perjanjian Kerjasama Bupati Buleleng dengan Gubernur Bali Nomor 075/2484/pem/2011 tanggal 8 Juni 2011 tentang Kerjasama Praktik Klinik Kebidanan dan Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Maksud dari perjanjian ini adalah untuk

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 51

ILPPD 2013

melaksanakan pendidikan kebidanan dalam rangka meningkatkan keterampilan mahasiswa kebidanan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada masyarakat; Tujuan perjanjian adalah memperoleh sumber daya manusia yang terampil di bidang kebidanan. Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu lima tahun sejak perjanjian kerjasama ini ditandatangani.

2) Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng mengadakan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bombana melalui Perjanjian Kerjasama Nomor : 475.1/1934.a/2011-075/4597/PEM/2011 tentang Penyeleng-garaan Program Transmigrasi Di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lengora Pantai Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara. Maksud dan tujuan pelaksanaan kerjasama antara kedua daerah adalah untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan semua potensi yang ada di Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Bombana, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di kedua daerah tersebut. Jangka waktu pelaksanaan kerjasama adalah dari tahun 2011-2016, dan dapat diperpanjang oleh kedua belah pihak selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian berakhir, sepanjang memenuhi ketentuan atau syarat-syarat yang telah disepakati bersama. Kegiatan kerjasama ini dijabarkan dalam pelaksanaan program Transmigrasi Regional yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng melalui kegiatan Pemberangkatan/ Penempatan Transmigrasi dan Peninjauan Lokasi Transmigrasi dengan anggaran pembiayaan dari APBD Kabupaten Buleleng sebesar Rp. 88.540.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 87.510.000,- atau 97,02%. Hasil kerjasama yang dilaksanakan adalah : Diberangkatkannya 25 KK transmigran asal Kabupaten Buleleng ke Unit Pemukiman Trasmigrasi (UPT) Lengora, Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 52

ILPPD 2013

Tersedianya lahan bagi para trasmigran asal Kabupaten Buleleng sesuai kebutuhan dengan perolehan lahan seluas 2 Ha untuk tiap kepala keluarga dengan perincian : lahan pekarangan seluas 0,25 Ha, lahan usaha I (siap olah) seluas 0,75 Ha, lahan usaha II (kondisi belum siap) seluas 1 Ha.

3) Pada Tahun 2012 sebagai penjabaran Pelaksanaan Urusan Trasmigrasi, Pemerintah Kabupaten Bulelengmelalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Buleleng mengadakan kerjasama dengan Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah dengan Perjanjian Kerjasama Nomor : 075/19/KB/2012 tentang Penyelenggaraan Program Transmigrasi Di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Buleleng Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah. Maksud dan tujuan pelaksanaan kerjasama antara kedua daerah adalah untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan semua potensi yang ada di Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Morowali, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di kedua daerah tersebut. Jangka waktu pelaksanaan kerjasama adalah dari tahun 2012-2016, dan dapat diperpanjang oleh kedua belah pihak selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian berakhir, sepanjang memenuhi ketentuan atau syarat-syarat yang telah disepakati bersama. Kegiatan kerjasama ini dijabarkan dalam pelaksanaan program Transmigrasi Regional yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng melalui kegiatan Pemberangkatan/ Penempatan Transmigrasi dan Peninjauan Lokasi Transmigrasi dengan anggaran pembiayaan dari APBD Kabupaten Buleleng sebesar Rp. 25.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp23.845.300,00 atau 95,38%. Hasil kerjasama yang dilaksanakan adalah : Diberangkatkannya 13 KK transmigran asal Kabupaten Buleleng ke Unit Pemukiman Trasmigrasi (UPT) Buleleng, Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali Provinsi

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 53

ILPPD 2013

Sulawesi Tengah. Tersedianya lahan bagi para trasmigran asal Kabupaten Buleleng sesuai kebutuhan dengan perolehan lahan seluas 2 Ha untuk tiap kepala keluarga dengan perincian : lahan pekarangan seluas 0,10 Ha, lahan usaha I (siap olah) seluas 0,90 Ha, lahan usaha II (kondisi belum siap) seluas 1 Ha.

4) Pada tahun 2013 berdasarkan perjanjian kerjasama nomor : 075/11/KS/2013 – 28 Tahun 2013 tanggal 24 April 2013 tentang Penyelenggaraan Program Transmigrasi Di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Tumbang Jutuh Kec. Rungan Kab. Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng mengadakan kerjasama bidang transmigrasi dengan Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah melalui kegiatan peningkatan lokasi transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng, dengan pembiayaan dari APBD Kabupaten Buleleng sebesar Rp. 61.320.000,00. Penyelenggaraan kerjasama ini dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan semua potensi yang ada di Kabupaten Buleleng maupun di di kabupaten Gunung Mas, dengan jangka waktu pelaksanaan kerjasama 5 ( lima ) tahun sejak perjanjian ini ditandatangani dan dapat diperpanjang 3 ( tiga ) bulan sebelum perjanjian ini berakhir. Hasil pelaksanaan kerjasama ini : Diberangkatkannya 15 KK transmigran asal Kabupaten Buleleng ke Unit Pemukiman Trasmigrasi (UPT) Tumbang Jutuh SP.1 Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah. Tersedianya lahan siap olah bagi transmigan asal Kabupaten Buleleng sesuai kebutuhan dengan perolehan lahan seluas 2 Ha per KK dengan perincian : lahan pekarangan seluas 0,25 Ha , lahan usaha I ; 0,75 Ha, lahan usaha II ; 1 Ha, dan rumah tipe 36 M2.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 54

ILPPD 2013

5) Perjanjian kerjasama Gubernur Bali dengan Bupati Buleleng Nomor: 075/02/PKS/B.PEM/II/2013 - 075/05.b/2013 - tanggal 4 Pebruari 2013 tentang penanggulangan kemiskinan melalui PNPM Pedesaan ( BPMPD ). Kerjasama ini dilaksanakan dalam rangka penaggulangan kemiskinan melalui PNPM mandiri Pedesaan. SKPD pelaksana kerjasama adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Buleleng. Perjanjian kerjasama ini meliputi penyaluran dana secara tunai langsung kepada masyarakat, kelompok masyarakat dan atau lembaga partisipasi masyarakat di 8 Kecamatan di kabupaten Buleleng. Dana yang disalurkan di Kabupaten Buleleng sebesar Rp. 800.000.000 yang ditampung oleh masing – masing UPK Kecamatan lokasi PNPM Mandiri Pedesaan. Dan Pemerintah kabupaten Buleleng wajib menyediakan cost sharing sesuai kapasitas fiscal Kabupaten Buleleng.

6) Kesepakatan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Pemerintah kabupaten Buleleng Nomor 075/25/KB/2013 tanggal 25 Oktober 2013 tentang Gerbangsadu Mandara. SKPD Pelakasana kesepatan bersama ini adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Buleleng

7) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan Pemerintah Provinsi Bali Nomor : 075/24/KS/2013 tentang Jaminan Kesehatan bali Mandara ( JKBM). SKPD Pelaksana untuk perjanjian kerjasama ini adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng.

2.3.2 Kerjasama Dengan Pihak KetigaKerjasama dengan Pihak Ketiga yang masih berlaku sampai Tahun 2013 meliputi :

1) Pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui PD. Swatantra melaksanakan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 55

ILPPD 2013

dengan PT. Cendana Wangi Cipta. Dengan perjanjian kerjasama nomor : 002/KM-MOU/V/2011/ 075/2206/Pem/2011 tanggal 1 Mei 2011 tentang Pengembangan Budi daya Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Buleleng. Tujuan daripada kesepakatan bersama ini untuk mengembangkan Budidaya Kelautan dan perikanan serta kedepannya dengan melihat potensi Buleleng tidak menutup kemungkinan bahwa kegiatan usaha dikembangkan kearah usaha pertanian dalam arti luas, bisnis properti, serta ekspor impor barang di Kabupaten Buleleng dengan menggandeng perusahaan nasional dan perusahaan daerah. Kegiatan dari kerjasama ini meliputi : Budidaya Rumput Laut dan Pengolahannya; Budidaya Udang, Kepiting, Kerapu dan bandeng serta Pengolahannya; dan Perikanan Tuna baik segar maupun beku, lemuru (Sarden). Untuk anggaran yang muncul akibat kerjasama tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT. Cendana Wangi Cipta sedangkan Pemerintah Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh PD Swatantra menyediakan kawasan seluas 3.000 Ha untuk budi daya rumput laut dan 100 Ha untuk fasilitas pabrik. Jangka waktu kerjasama kegiatan ini berlaku selama sepuluh tahun tahun sejak penanda-tanganan perjanjian dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak.

2) Melalui perjanjian kerjasama Nomor : 075/02/KS/2013-005/PASCA-UM/I/2013, tanggal 5 Januari 2013 Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Humas dan Protokol melaksanakan kerjasama dengan Universitas Pendidikan Nasional Denpasar tentang pelaksanaan Tri Dharma Pergiuruan Tinggi. Kerjasama ini dilaksanakan dalam rangka penelitian dan pengkajian pengembangan sumber daya manusia dalam membangun ekonomi kreatif guna mewujudkan produk unggulan di Kabupaten Buleleng. Jangka waktu pelaksanaan kerjasama ini adalah 1

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 56

ILPPD 2013

( satu ) tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak.

3) Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bappeda Kabupaten Buleleng mengadakan kerjasama dengan Universitas Panji Sakti Singaraja, dengan dasar kesepakatan bersama Nomor : 075/17/KB/2013 – 172/UNIPAS/UM 10101/X/2013 tanggal 1 Oktober 2013 tentang pelaksanaan Tri Dharma Pergiuruan Tinggi. Kesepakatan bersama ini dilaksanakan dalam rangka pengembangan sumber daya aparatur di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Buleleng dan optimalisasi kontribusi Universitas Panji Sakti Singaraja terhadap pembangunan di Kabupaten Buleleng melalui pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Jangka waktu pelaksanaan kerjasama ini adalah satu tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak.

4) Pemerintah Kabupaten Buleleng mengadakan kerjasama dengan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja melalui Bagian Organisasi Setda Kabupaten Buleleng dan LPM Universitas Pendidikan Ganesa, dengan perjanjian kerjasama Nomor : . 075/16/KS/2013 – 2731/UN 48/KS/2013 tanggal 1 Agustus 2013 tentang Pengkajian perubahan dan penataan organisasi perangkat kerja Kabupaten Buleleng yaitu Kantor Pelayanan Terpadu, Kantor Lingkungan Hidup, Bagian Keuangan Sekretariat Daerah, Bagian Perlengkapan dan asset Daerah Sekretariat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja. Kerjasama ini bertujuan untuk menghasilkan naskah akademik tentang perubahan dan penataan organisasi perangkat kerja Kabupaten Buleleng. Perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 Agustus 2013 sampai dengan 30 September 2013.

5) Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng melaksanakan Kerjasama dengan Badan Kerjasama Lembaga Perkreditan Desa ( BKS-LPD) yang dituangkan melalui perjanjian kerjasama Nomor :

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 57

ILPPD 2013

075/09/KS/2013 – 81/SP.PEMB/BKS/BLL/III/2013 tanggal 6 Maret 2013 tentang pembinaan dan pengawasan LPD di Kabupaten Buleleng. Mewlalui kerjasama ini diharapkan tercapai peningkatan kinerja LPD sehingga terwujud LPD yang sehat dan member manfaat social, ekonomi dan budaya kepada masyarakat. Jangka waktu pelaksanaan kerjasama adalah satu tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak.

6) Melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng pada tahun 2013 Pemerintah kabupaten Buleleng mengadakan kerjasama dengan Advokat/Konsultan Hukum Gede Indria,SH yang bekedudukan di Jalan Suli Nomor 119 B1 Denpasar dengan Perjanjian Kerjasama Nomor : 075/05A/KS/2013-26/GI&R/Adv/02/2013 tanggal 4 Pebruari 2013, tentang pemberian bantuan hukum kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng. Kerjasama ini dilaksanakan untuk memberikan bantuan hokum dalam penyelesaian perkara gugatan tata usaha Negara Nomor : 32/G/2012/PTUN.Dps yang diajukan oleh Nyoman Parsua,MBA kepada Panitia Pengadaan Barang dan jasa Dinas Pendidikan kabupaten Buleleng Tahun 2012 dalam obyek sengketa pengumuman pemenang pelelangan Nomor : 027/68/P2BJ-PJ/DISDIK/2012 tertanggal 22 Nopember 2012. Biaya atas pelaksanaan kerjasama ini bersumber pada APBD Kabupaten Buleleng tahun 2013 sebesar Rp. 75.000.000,00. Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu tertentu hingga perkara gugatan tata usaha Negara (PTUN ) Nomor: 32/G/2012/PTUN.Dps selesai di tingkat PTUN Denpasar.

7) Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pendidikan kabupaten Buleleng melaksanakan Kerajsama dengan Advokat/Konsultan Hukum Gede Indria,SH yang bekedudukan di Jalan Suli Nomor 119 B1 Denpasar dengan perjanjian kersama Nomor : 075/21/KS/2013 - 37/GI&R/Adv/02/2013 tanggal 28 Juni 2013 tentang pemberian bantuan hukum kepada Pemerintah

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 58

ILPPD 2013

Kabupaten Buleleng. Perjanjian kerjasama ini dilaksanakan dalam rangka pemberian bantuan hokum atas upaya banding atas Putusan PTUN Denpasar Nomor :32/G/2012/PTUN.Dps tanggal 11 Juni 2013. Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu tertentu hingga upaya hokum banding atas Putusan PTUN Denpasar Nomor : 32/G/2012/PTUN.Dps selesai di tingkat PTUN Surabaya. Pembiayaan yang timbul akibat kerjasama ini bersumber melalui APBD Kabupaten Buleleng Tahun 2013 sebesar Rp. 50.000.000,00

8) Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Hukum Setda Kabupaten Buleleng melaksanakan kerjasama dengan /Konsultan Hukum Gede Indria,SH yang bekedudukan di Jalan Suli Nomor 119 B1 Denpasar, dengan perjanjian kerjasama Nomor : 075/19/KS/Pem/2013 – 35.KS/Adv/GI&R/VII/2013 tanggal 8 Juli 2013 tentang pemberian bantuan hokum pada Pemerintah Kabupaten Buleleng. Kerjasama ini dilaksanakan dalam rangka pemberian bantuan hokum kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam kapasitas sebagai pemohon kasasi dalam upaya hokum kasasi atas putusan Pengadilan Tinggi Denpasar Nomor : 26 PDT/2013/PT.Dps tertanggal 21 Mei 2013 jo Putusan Pengadilan Negeri Singaraja Nomor : 31/Pdt.G/2012/PN.Sgr tertanggal 11 September 2012. Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu tertentu sampai dengan upaya hukum kasasi atas putusan Pengadilan Tinggi Denpasar Nomor : 26 PDT/2013/PT.Dps tertanggal 21 Mei 2013 jo Putusan Pengadilan Negeri Singaraja Nomor : 31/Pdt.G/2012/PN.Sgr tertanggal 11 September 2012. Pembiayaan atas pelaksanaaan kerjasama ini bersumber melalui APBD Kabupaten Buleleng Tahun 2013 sebesar Rp. 50.000.000,00

9) Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Hukum Setda Kabupaten Buleleng melaksanakan kerjasama dengan /Konsultan Hukum Gede Indria,SH yang bekedudukan di Jalan Suli Nomor 119

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 59

ILPPD 2013

B1 Denpasar, dengan perjanjian kerjasama Nomor : 075/05/KS/Pem/2013 – 25 /GI&R/Adv/02/2013 tanggal 4 Pebruari 2013 tentang pemberian bantuan hokum pada Pemerintah Kabupaten Buleleng. Kerjasama ini dilaksanakan dalam rangka penyelesaian gugatan tata usaha Negara Nomor : 02/G/2013/PTUN.Dps yang diajukan oleh Komang Yoga dalam obyek sengketa Keputusan Bupati Buleleng Nomor: 503/1661/HK/2012 tentang pencabutan ijin usaha bar Nomor : 503-22/013/IUB/KPT/2010 tertanggal 5 Oktober 2012. Ruang lingkup kerjasama ini adalah pemberian bantuan hokum, konsultasi hokum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela dan melakukan tindakan hokum untuk kepentingan Pemerintah kabupaten Buleleng baik di dalam maupun di luar pengadilan. Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu tertentu sampai gugatan tata usaha Negara Nomor : 02/G/2013/PTUN.Dps selesai di tingkat PTUN Denpasar. Biaya atas pelaksanaan kerjasama ini bersumber pada APBD Kabupaten Buleleng tahun 2013 sebesar Rp. 75.000.000,00.

10) Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Nomor : JAN-08/C.5.7/TAS/07/2013, tanggal 1 Juli 2013, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Keuangan Setda kabupaten Buleleng melaksanakan kerjasama dengan PT.Taspen (Persero) yang berkedudukan di Jalan Raya Puputan No.21 Niti Mandala Renon, Denpasar tentang penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah Dan Pelayanan Proaktif PNS Daerah. Kerjasama ini dilaksanakan berkaitan dengan terbitnya Peraturan Direksi PT Taspen (Persero) Nomor : PD-07/DIR/2013 tanggal 11 Juni 2013 tentang penerapan aplikasi system informasi managemen gaji (SIMGAJI) PNS daerah dan pelayanan proaktif. Jangka waktu pelaksanaan kerjasama ini 5

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 60

ILPPD 2013

( lima ) tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak.

11) Pada Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Buleleng mengadakan Perjanjian Kerjasama dengan Advokat, Penasehat Hukum/Konsultan Hukum Trias Law Firm yang beralamat di Jln. Anggrek Nomor 36 Singaraja. Bidang kerjasama adalah kerjasama bidang hukum berupa Pemberian Bantuan Hukum kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam Gugatan Tata Usaha Negara Nomor : 01/G/2013/PTUN.Dps, Gugatan Tata Usaha Negara Nomor : 04/G/2013/PTUN.Dps, Gugatan Tata Usaha Negara Nomor : 09/G/2013/PTUN.Dps dan, Gugatan Perdata Nomor : 31/G/2013/PN.Sgr. Kerjasama ini dilaksanakan melalui Program Penataan Peraturan Perundang-undangan pada Kegiatan Koordinasi Kerjasama Permasalahan Perundang-undangan. Pembiayaan kerjasama ini adalah sebesar Rp 115.000.000,- yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2013. Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu tertentu hingga perkara selesai di tingkat Pengadilan Negeri Singaraja dan Pengadilan Tata Usaha Negara Denpasar. Dari realisasi kegiatan tersebut dilaporkan pula perkembangan terakhir kasus-kasus yang dihadapi Pemerintah Daerah yaitu : Bahwa untuk Gugatan Nomor 02/G/2013/PTUN.dps (kasus Ijin Usaha Bar Zurich) pada sidang tanggal 21 Mei 2013 telah di putus berdasarkan Keputusan Hakim PTUN No. 02/G/2013/PTUN.dps yang pada intinya pada amar Putusannya memenangkan pihak Tergugat atau Bupati Buleleng Keputusan Hakim sudah incraht); Begitu pula terkait Gugatan Nomor 32/G/2012/PTUN.dps ( Kasus Gugatan Panitia Pengadadaan Barang Alat Peraga Siswa di Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng Tahun 2012) pada sidang tanggal 14 Mei 2013 telah diputus berdasarkan Keputusan Hakim TUN Nomor 02/G/2013/PTUN.Dps

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 61

ILPPD 2013

yang pada intinya amar Putusannya memenangkan pihak Tergugat atau Panitia Pengadaan Barang dan Jasa (pihak Penggugat menyatakan Banding ke PTUN Surabaya);

12) Pemerintah Kabupaten Buleleng (Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng) mengadakan kerjasama dengan PT Tropical Ocean Prawn (PT. TOP), Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Mina Bahari dan Sekolah Tinggi Perikanan (STP). Melalui Perjanjian kerjasama antara PT. Tropical Ocean Prawn dengan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan kabupaten Buleleng Nomor : 028/2697/Per/2012 tentang perjanjian sewa pakai fasilitas di Pangkalan Pendaratan ikan (PPI)Sangsit Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng dan Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan/Pengelolaan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng dengan Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Mina Bahari Nomor : 028/2702 /Perl/2012 - 024/KPN – MB/VII/2012 Tentang Pemanfaatan/Pengelolaan Solar Packed Dealer Nelayan SPDN) di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Desa Sangsit Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng. Bidang kerjasama yang dilaksanakan dengan pihak ketiga adalah tentang sewa pakai fasilitas yang ada di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) berupa 1 unit rumah jaga, kios, mes dan satu areal lahan di sebelah selatan SPDN yang digunakan sebagai kantor untuk fasilitas pengembangan budidaya udang dengan system aquapot. Di samping itu juga adalah pemanfaatan atau pengelolaan Solar Pocked Dealer Nelayan (SPDN)di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) desa Sangsit Kecamatan Sawan. Nama kegiatan yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga adalah Perjanjian sewa pakai fasilitas di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit Pemanfaatan/pengelolaan Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit.

2.3.3 Kerjasama Dengan Instansi Vertikal

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 62

ILPPD 2013

Untuk menumbuhkan pelaksanaan kegiatan yang serasi dan selaras antara berbagai komponen pemerintahan Daerah dalam menyelenggarakan kebijakan Pemerintah Daerah, maka koordinasi dalam penyelenggaraan pemerintahan Daerah perlu dilaksanakan dengan mantap dan berkelanjutan. Kerjasama dengan instansi vertiKal yang dilaksanakan sampai dengan tahun 2013 meliputi :

1) Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Hukum Setda Kabupaten Buleleng telah melaksanakan koordinasi dan bekerja sama dengan instansi vertikal seperti Kepolisian, Pengadilan, Kejaksaan, Komando Distrik Militer (Kodim) serta unsur akademisi dari perguruan tinggi. Kerjasama antar instansi ini secara nyata dilaksanakan pada Program dan kegiatan-kegiatan, sebagai berikut : a) Kegiatan Koordinasi Kerjasama Permasalahan Perundang-

undangan.Pada kegiatan ini dilakukan koordinasi/kerjasama dengan unsur praktisi dan Perguruan Tinggi di Buleleng. Kegiatan ini merupakan wahana penanganan permasalahan atau kasus hukum yang menyangkut pejabat / aparat pemerintah daerah sehingga masalah tersebut cepat mendapat solusi serta dapat terselesaikan. Dari kerjasama ini didapatkan berupa 5 (lima) dokumen penyelesaian kasus hukum / permasalahan pemerintah daerah Kabupaten Buleleng. Adapun jangka waktu kerjasama selama satu tahun mata anggaran, dana yang dianggarkan pada kegiatan ini adalah Rp 441.896.752,- dengan dengan realisasi Rp 400.002.764,- atau 91%.

b) Kegiatan Legislasi Rancangan Peraturan Perundang-undangan.Dalam menjamin Kepastian Hukum dan penegakan Supremasi Hukum di Kabupaten Buleleng diperlukan perangkat lunak berupa landasan / dasar hukum untuk melandasi pelaksanaan hukum, maka untuk itu dilaksanakan kegiatan Legislasi

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 63

ILPPD 2013

Rancangan Peraturan Perundang-undangan, yang mencakup pengkajian dan penyusunan produk-produk hukum daerah yang masih berlaku maupun yang akan dibentuk. Kegiatan ini dilaksanakan adalah untuk membentuk/menyusun produk hukum daerah berupa Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang nantinya menjadi Peraturan Daerah (Perda) setelah mendapat pembahasan dan disetujui oleh DPRD Kabupaten Buleleng. Dalam pelaksanaannya, Bagian Hukum bekerjasama dengan unsur akademisi dari Universitas Panji Sakti serta instasi terkait (leading sector) yang berwenang terhadap materi Raperda dan sebagai pelaksana teknis apabila Raperda dimaksud telah menjadi Perda. Alokasi dana pada kegiatan ini adalah Rp 323.798.248,- dengan realisasi Rp. 300.626.478- atau 93 %. Pada tahun 2013 kegiatan ini telah menghasilkan 6 (enam) Rancangan Peraturan Daerah, yaitu :

- Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Buleleng Tahun 2005-2025.

- Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buleleng tahun 2012-2017.

- Raperda tentang Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.

- Raperda tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan.- Raperda tentang Perusahaan Daerah Pakir Kabupeten

Buleleng.- Raperda tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah

Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 64

ILPPD 2013

Sedangkan Peraturan Daerah yang telah diterbitkan pada tahun 2013 sejumlah 8 (delapan) Peraturan Daerah yang telah diterbitkan yaitu :

- Perda Kab. Buleleng No. 1 Th. 2013 tentang Pengolahan Sampah

- Perda Kab. Buleleng No. 2 Th. 2013 tentang Penyertaan Modal Daerah Pemerintahan Kabupaten Buleleng Kepada Lembaga Perseroan Terbatas Lembaga Penjaminan Kredit Provinsi Bali.

- Perda Kab. Buleleng No. 3 Th. 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kab. Buleleng Tahun 2005-2025.

- Perda Kab. Buleleng No. 4 Th. 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Buleleng Tahun 2012-2017

- Perda Kab. Bulelng No. 5 Th. 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

- Perda Kab. Bulelng No. 9 Th. 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Buleleng Tahun 2013-2033.

- Perda Kab. Bulelng No. 10 Th. 2013 tentang Penataan, Pembinaan, Perlindungan Pasar Tradisional, Pusat Perbrlanjaan dan Toko Modern di Kabupaten Buleleng

- Perda Kab. Bulelng No. 11 Th. 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 4 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah kabupaten Buleleng.

Serta 72 (Tujuh puluh dua) Peraturan Bupati yang merupakan penjabaran Perda atau petunjuk pelaksanaan Perda maupun keputusan yang bersifat pengaturan yang memberikan pembebanan pada masyarakat.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 65

ILPPD 2013

c) Kegiatan Fasilitasi Sosialisai Peraturan Perundang-undangan.Dalam upaya mewujudkan pemahaman masyarakat mengenai produk hukum, utamanya produk hukum daerah serta untuk lebih meningkatkan ketaatan serta kesadaran hukum masyarakat maka perlu diadakan sosialisasi produk hukum daerah. Alokasi dana pada kegiatan ini adalah Rp 27.000.000.- dengan realisasi Rp 24.847.115,- atau 92 %. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di 9 kecamatan dengan menyasar 30 orang peserta disetiap kecamatan. Jadi total peserta sosialisasi adalah 270 orang peserta atau 100 % dari target rencana kegiatan. Peserta sosialisasi terdiri dari Perbekel, Lurah dan Tokoh Masyarakat. Narasumber kegiatan ini adalah dari Bagian Hukum, Unsur Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng, Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Kantor Pelayanan Terpadu Serta Kantor lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng. Materi sosialisasi yang diberikan adalah:

- Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Persampahan,

- Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 1 Tahun 2013 tentang Retribusi Izin Usaha Perikanan

- Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan- PerdesaanPerda Kab. Buleleng.

d) Kegiatan Publikasi Peraturan Perundang-undanganDisamping penyebarluasan langsung melalui sosialisasi kepada masyarakat, dilaksanakan pula penyebarluasan peraturan hukum melalui publikasi peraturan perundang-undangan dengan penerbitan buku Lembaran Daerah, Himpunan Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati. Alokasi dana pada kegiatan ini adalah Rp 209.000.000,- realisasi sejumlah Rp 197.558.935,- atau 95 %. Realisasi target berupa pengadaan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 66

ILPPD 2013

250 buku Lembaran Daerah, Buku Himpunan Peraturan dan Keputusan Bupati terealisasi 100%.

e) Pembinaan dan Penuntunan Penyuratan Awig-awigUntuk menciptakan kepastian hukum bagi masyarakat adat, maka diperlukan aturan hukum yang mengaturnya. Hukum adat masyarakat adat di Bali adalah awig-awig, tetapi seiring dengan berjalannya waktu banyak aturan-aturan dalam awig-awig yang perlu diselaraskan dengan aturan hukum nasional serta harmonisasi dengan ketentuan HAM sehingga perlu dilaksanakan kegiatan pembinaan dan penuntunan penyuratan awig-awig. Alokasi anggaran kegiatan ini adalah Rp 29.575.000,- realisasi sejumlah Rp. 29382.801 ,- atau 99 %. Pada tahun 2013 terdapat 5 awig-awig desa pakraman yang menjadi sasaran kegiatan ini yang terealisasi 6 awig-awig desa pakraman atau 120 % yaitu:

- Desa Pakraman Bayad,- Desa Pakraman Lumbanan, - Desa Pakraman Munduk Kunci,- Desa Pakraman Banyuning,- Desa Pakraman Banyuatis,- Desa Pakraman Buleleng.

f) Rencana Aksi Nasional Hak Azasi Manusia (RAN HAM )Kegiatan ini merupakan amanat dari pemerintah pusat melalui Keputusan Presiden Nomor 40 tahun 2004 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Azasi Manusia (RAN HAM ), dimana agar dalam pelaksanaan pembentukan peraturan hukum maupun pelaksanaanya tidak bertentangan dengan HAM perlu dilakukan harmonisasi dan diseminasi HAM. Alokasi anggaran kegiatan ini adalah Rp. 75.730.000,- realisasi sejumlah Rp 65.564.612,- atau 87 %. Pada tahun 2013 Bagian Hukum menyasar 50 orang peserta diseminasi RANHAM yang terdiri

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 67

ILPPD 2013

dari Teruna dan Teruni Sekehe Teruna – teruni Se- Kabupaten Buleleng. Sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang Hak Azasi Manusia (HAM) bagi peserta. Materi yang diberikan pada diseminasi adalah : Pengantar umum tentang HAM dan Kebijakan Pemerintah terhadap Perkembangan HAM dari kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Provinsi Bali, Sejarah Perkembangan HAM dari universitas Panji Sakti Singaraja,Peran Kepolisian dalam Penangan Kasusu Hukum/ HAM dari Kepolisian Resort Buleleng, Peran Kejaksaan dalam Penangan Kasus hokum / HAM, Peran Pengadilan dalam menangani Kasus Hukum/HAM

2) Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Keuang Sekretariat Daerah Kabupaten Buleleng mengadakan kesepakatan bersama dengan BPK RI Perwakilan Provinsi Bali terkait petunjuk teknis pengembangan dan pengelolaan sistem informasi untuk akses data pada Pemkab. Buleleng dalam rangka pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara, dengan dasar hokum kegiatan Kesepakatan Bersama Nomor : 075/03/KS/2013 tanggal 21 Januari 2013.

3) Pemerintah kabupaten Buleleng juga melaksanakan kerjasama dengan Kejaksaan Negeri Singaraja melalui kesepakatan bersama Nomor : 075/14/KB/2013 tanggal 29 Juli 2013 terkait penanganan masalah hukum bidang perdata dan tata usaha Negara.

4) Dalam rangka keselarasan dan keserasian pelaksanaan pemerintahan daerah, diperlukan adanya koordinasi yang mantap dan berkelanjutan antar para unsur pimpinan daerah. Kegiatan koordinasi ini di kabupaten Buleleng pada tahun 2013 dilaksanakan melalui rapat koordinasi, rapat kerja maupun pertemuan – pertemuan formal para anggota muspida Kabupaten Buleleng. Sebagai dasar hokum pelaksanaan koordinasi dimaksud,

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 68

ILPPD 2013

pada tahun 2013 melalui Kepurusan Bupati Buleleng Nomor : 130/24/HK/2013 tanggal 23 Januari 2013. Selain pertemuan formal melalui rapat maka koordinasi para anggota muspida setiap saat dilaksanakan baik melalui komunikasi langsung, via telpon, maupun surat. Dengan adanya koordinasi antar para pimpinan daerah membawa dampak adanya jalinan hubungan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng dengan instansi vertikal daerah yang mewakili kewenangan pemerintah di daerah. Hal tersebut berimplikasi kepada semakin terarahnya kebijakan – kebijakan dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan daerah. Isu –isu strategis, aktual dan memerlukan penanganan cepat yang menyangkut kondisi politik, sosial, budaya dan keamanan ketertiban di Kabupaten Buleleng adalah hal – hal pokok yang dibahas dalam forum koordinasi. Adapun instansi vertikal yang turut dalam Forum koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat di Kabupaten Buleleng adalah Kodim 1609/Buleleng, Polres Buleleng, Pengadilan Negeri Singaraja, Kejaksaan Negeri Singaraja. Disamping itu koordinasi juga dilaksanakan dengan Badan Statistik Kabupaten Buleleng, Kantor Pertanahan Kabupaten Buleleng, Kantor Kementrian Agama Kabupaten Buleleng, Kantor Pajak Pratama Kabupaten Buleleng serta instansi lainnya. Untuk pelaksanaan koordinasi dibiayai APBD Kabupaten Buleleng Tahun 2013 melalui Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dengan kegiatan Rapat Koordinasi Unsur Muspida , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 831.521.150,00 dan terealisasi sebesar Rp. 829.971.080,00 atau 99,81%, dengan hasil kegiatan secara umum adalah semakin lancarnya pelaksanaan tugas –tugas pemerintahan di daerah dan tertanganinya permasalahan – permasalahan terkait kondisi daerah Kabupaten Buleleng secara umum baik permasalahan sosial, ekonomi, politik,

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 69

ILPPD 2013

budaya dan keamanan dan ketertiban sebagai penjabaran dari kebijakan-kebijakan yang dihasilkan melalui rapat – rapat unsur muspida. Forum Koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan instansi vertikal di daerah telah berjalan dengan baik, dimana kebijakan – kebijakan yang telah dihasilkan melalui forum ini dapat ditindak lanjuti dan membawa dampak yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Buleleng. Tidak ada hambatan ataupun permasalahan dalam pelaksanaan koordinasi.

5) Bahwa untuk meningkatkan efektifitas capaian sasaran kinerja kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Buleleng, di pandang perlu membentuk Forum Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buleleng yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Buleleng Nomor : 360/288/HK/2013 tentang Pembentukan Forum Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2013. BPBD yang merupakan sebuah instansi yang berwenang dalam kaitan dengan penanggulangan bencana memiliki TUPOKSI yang telah diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2007 yang memiliki fungsi koordinasi, komando dan pelaksanaan. Sehubungan dengan itu dalam rangka untuk mempermudah koordinasi penanganan bencana baik yang termasuk dalam fase pra bencana, tanggap darurat maupun rehabilitasi dan rekonstruksi, maka dengan Menyikapi amanat UU 24 Tahun 2007 yang antara lain menyebutkan bahwa fungsi dari BPBD adalah koordinasi, komando, dan pelaksana. Sehubungan dengan fungsi dari lembaga tersebut, maka dibentuklah suatu Forum Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2013 yang beranggotakan SKPD terkait, TNI/ POLRI, Pramuka, PMI, RRI RAPI dan ORARI, serta Komunitas Jurnalis . Dengan adanya Forum ini, diharapkan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintah dalam bidang penanggulangan bencana bisa

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 70

ILPPD 2013

berjalan dengan efektif dan efisien. Dalam rangka penanggulangan bencana, Tim Forum Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2013 membahas permasalahan yang terkait dengan upaya strategis yang dilaksanakan untuk senantiasa dapat mengambil langkah-langkah strategis dalam keadaan darurat bencana yang terjadi di Kabupaten Buleleng dengan cara cepat, tepat, efektif dan efisien. Disamping itu juga, dalam rangka mewujudkan sinergitas, segenap anggota Tim Forum merumuskan suatu kajian terhadap kejadian bencana yang mana hasil kajian itu akan diserahkan kepada Bupati selaku kepala daerah untuk kiranya bisa diambil suatu pengambilan keputusan. Sumber dana yang digunakan dalam rangka kegiatan koordinasi Tim Forum Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2013 ini, sepenuhnya dianggarkan melalui APBD Tahun 2013 yang mana direalisasikan dalam program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam, melalui kegiatan Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam, nilai pagunya adalah Rp 167,505,000.00,- Hasil dan Manfaat yang selama ini didapatkan dari terbentuknya Tim Forum Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buleleng :

- Tercapainya koordinasi dan komunikasi dalam penanggulangan bencana.

- Terumusnya beberapa langkah dan upaya prefentive dalam penanggulangan bencana.

- Kajian terhadap dampak terjadinya suatu bencana.

2.3.4 Pembinaan Batas WilayahSebagaimana amanat Peraturan Menteri dalam Negeri RI Nomor 76 Tahun 2012 tentang Pedoman Penegasan batas Daerah, bahwa penegasan batas wilayah bertujuan untuk menciptakan tertib

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 71

ILPPD 2013

administrasi pemerintahan, memberikan kejelasan dan kepastian hokum terhadap batas wilayah suatu daerah yang memenuhi aspek teknis dan yiridis.Kabupaten Buleleng yang memiliki potensi pembangunan berupa luas wilayah yang cukup besar, yaitu 1.365,88 Km2 atau 24,25% dari luas Provinsi Bali, berbatasan langsung dengan 5 ( lima ) kabupaten lain di Provinsi Bali, dengan batas-batas wilayah di Sebelah Barat Kabupaten Jembrana, Sebelah Utara Laut Bali, Sebelah Timur Kabupaten Karangasem dan di Sebelah Selatan Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung dan Bangli. Memperhatikan kondisi tersebut maka penetapan dan penegasan batas wilayah memiliki fungsi yang setrategis dalam rangka mewujudkan tertib administrasi pemerintahan dan penyelenggaraan kewenangan pada berbagai fungsi bidang pemerintahan. Kebijakan yang ditempuh terkait penetapan dan penegasan batas wilayah diarahkan dalam rangka menginventarisasi , mengkaji, dan menetapkan dasar hukum tertulis maupaun tidak tertulis yang nantinya akan dijadikan dasar hukum dalam mensosialisasikan mekanisme penetapan dan penegasan batas wilayah tersebut. Dalam rangka penataan batas wilayah dengan Kabupaten lain, Pemerintah Kabupaten Buleleng telah membentuk Tim Penegasan Batas daerah Kabupaten Buleleng yang dituangkan melalui Keputusan Bupati Buleleng Nomor : 130/758/HK/2013 tanggal 24 Juni 2013. Terkait batas wilayah Kabupaten Buleleng dengan kabupaten lainnya di Bali telah dilaksanakan kegiatan penegasan batas daerah secara pasti dilapangan. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut hasil rapat koordinasi yang dilaksanakan oleh Dirjen Pemerintahan Umum Kementrian Dalam Negeri RI pada tanggal 13 s/15 Pebruari 2013 di Balairung Jakarta Timur, yang diikuti oleh perwakilan dari 4 provinsi dan 17 perwakilan kabupaten / kota termasuk Kabupaten Buleleng. Dari hasil rapat tersebut bahwa pelaksanakan kegiatan penegasan batas daerah secara pasti dilapangan antar Kabupaten Kota di Provinsi

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 72

ILPPD 2013

Bali dilaksanakan pada tahun 2013, dimana anggaran kegiatan pelaksanaan penegasan batas daerah dialokasikan memalalui Angaran dana DEKON tahun anggaran 2013. Untuk kabupaten/Kota ditegaskan untuk membantu melibatkan instansi terkait agar pelaksanaan penegasan batas daerah tidak terjadi permasalahan serta agar dibuatkan Berita Acara Rapat dan Data Cakupan Wilayah Perbatasan Kabupaten Buleleng dengan Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung dan Bangli. Terkait hal tersebut selanjutnya Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan Pertemuan/ Rapat Kordinasi, Fasilitasi dan Sosialisasii penegasan Batas Daerah secara pasti di lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 10 s/d 12 Juni 2013 di Hotel Harrads Denpasar, yang dihadiri oleh Para Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten/Kota se – Bali, Para camat yang ada di Perbatasan yaitu 6 (enam) Camat dari Kabuapen Buleleng, 3 (tiga) Camat dari Kabupaten Tabanan, 4 (empat) Camat dari Kabupaten Jembrana, 1 (satu) Camat dari Kabupaten Badung, 1 (satu) Camat dari Kabupaten Bangli, . Anggota Tim Pelaksana Kegiatan Penegasan Batas Daerah Provinsi Bali dan Instansi terkait di Provinsi Bali. Dalam pertemuan tersebut beberapa hal yang dibahas antara lain Sosialisasi Permendagri No. 76 Tahun 2012 tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah oleh Direktur Wilayah Administrasi dan Perbatasan Ditjen Pemerintahan Umum Kementrian dalam Negeri. Kemudian Kebijakan Penegasan Batas Daerah dan Teknis Penegasan Batas Daerah Oleh Sub. Dit.Batas Wilayah II Direktorat Wilayah Administrasi Perbatasan Ditjen Pemerintahan Umum Kementrian Dsalam Negeri . Serta penentuan segmen batas untuk Kabupaten Buleleng dengan Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung serta Kabupaten Buleleng dengan Kabupaten Bangli. Kegiatan penegasan batas daerah secara pasti dilapangan antara Kabupaten Buleleng dengan Kabupaten Jembrana dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2013 dan 3 Juli 2013 meliputi panjang batas 81,4 Km dengan medan batas meliputi Gunung

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 73

ILPPD 2013

Bakungan, Gunung Penginuman, Gunung Bangkiangjaran, Gunung Banyuwedang, Gunung Pengumbahan, Gunung Merebuk, Gunung Pangkung lesung dan Gunung Lesung. Untuk penegasan batas daerah secara pasti dilapangan antara Kabupaten Buleleng dengan kabupaten Tabanan dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2013 dan 5 Juli 2013, meliputi panjang batas 48,2 Km dengan medan batas meliputi Tukad Yeh Leh, Tukad Yeh Aya, Tukad Saba, Tukad Getas, Tukad Dati, Gunung Sengayang, Gunung Pohan dan Gunung Pengelengan. Penegasan batas daerah secara pasti dilapangan antara Kabupaten Buleleng dengan kabupaten Badung dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2013 meliputi panjang batas 5,5 Km dengan medan batas meliputi Gunung Pengelengan dan Gunung Catur. Tanggal 4 Juli 2013 dilaksanakan penegasan batas daerah secara pasti dilapangan antara Kabupaten Buleleng dengan kabupaten Bangli meliputi panjang batas 42,6 Km dengan medan batas meliputi Tukad Bon, Tukad Sagae, Tukad maesam, Tukad Bangkah, Tukad Samuh dan Tukad Yeh batu. Terhadap hasil lacak lapangan terhadap batas daerah antara kabupaten Buleleng dengan kabupaten Jembrana, badung, Tabanan dan Bangli telah dibuatkan berita acara penegasan dan penetapan batas daerah, yang nantinya dilaporkan ke Kementrian Dalam Negeri RI untuk ditetapkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri RI. Untuk batas wilayah antara Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Karangasem telah dilaksanakan penegasan dan penetapan pada Tahun 2006 dan telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 36 Tahun 2006 tanggal 28 Desember 2006, tentang batas daerah Kabupaten Buleleng dengan Kabupaten Karangasem Di Provinsi Bali.

2.3.5 Pencegahan Dan Penanggulangan BencanaBencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan yang disebabkan baik oleh faktor alam dan / faktor non alam maupun faktor manusia yang

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 74

ILPPD 2013

mengakibatkan kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana alam merupakan bencana yang terjadi sebagai akibat gejala alam yang terjadi. Kabupaten Buleleng dari letak geografis, keadaan geologis, iklim dan fisiografi yang “Nyegara Gunung “ merupakan daerah yang sering terjadi kerawanan terhadap bencana alam dimana terdapat wilayah perbukitan yang sering longsor, sering terjadi gelombang pasang, banjir, kekeringan, angin puting beliung. Sepanjang tahun 2013 Kabupaten Buleleng pernah tertimpa bencana diantaranya :a) Tanah Longsor : Desa Tejakula, Desa Les, Desa Tembok, Desa

Bontihing, Desa Tajun, Desa Tunjung, Desa Tamblang, Desa Bengkala, Desa Bebetin, Desa Lemukih, Desa Sekumpul, Desa Sudaji, Desa Galungan, Desa Bungkulan, Desa Sangsit, Jalan ruas Bungkulan – Jagaraga, Desa Penarungan, Desa Penglatan, Kelurahan Banjar Jawa, Desa Alas Angker, Kelurahan Penarukan, Desa Poh Bergong, Kelurahan Banyuning, Desa Pegadungan, Desa Silangjana, Desa Panji Anom, Desa Gitgit, Desa Padangbulia, Desa Ambengan, Desa Sambangan, Desa Selat, Desa Gesing, Desa Kayu Putih, Desa Munduk, Desa Banyuseri, Desa Cempaga, Desa Banjar, Desa Tirta Sari, dan Desa Pangkung Paruk.

b) Hujan Deras disertai angin kencang : Desa Sambirenteng, Desa Tamblang, Desa Kubutambahan, Desa Sangsit, Desa Bungkulan, Desa Padangbulia, Desa Ambengan, Desa Sambangan, dan Desa Pedawa.

c) Senderan jalan jebol : Desa Sembiran, Desa Tembok, dan Kelurahan Sukasada.

d) Banjir : Desa Tejakula, Desa Penuktukan, Desa Tembok, Desa Bontihing, Desa Kerobokan, Desa Bungkulan, Desa Lemukih, Kelurahan Kampung Anyar, Kelurahan Kendran, Kelurahan Kampung Kajanan, Desa Pemaron, Desa Temukus, Desa Patemon, Desa Bubunan, Kelurahan Seririt, dan Desa Pejarakan.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 75

ILPPD 2013

e) Pohon Tumbang : Desa Pacung, Desa Bontihing, Desa Tambakan, Desa Tamblang, Desa Tunjung, Desa Sawan, Kelurahan Banjar Tegal, Desa Gitgit, Desa Kayu Putih, Desa Temukus, Desa Munduk, Desa Banjar, dan Desa Gesing.

f) Kebakaran : Desa Bondalem, Desa Pacung, Desa Les, Desa Tunjung, Desa Depeha, Desa Tajun, Desa Kubutambahan, Desa Jagaraga, Desa Bungkulan, Desa Pemaron, Kelurahan Kampung Anyar, Kelurahan Banyuning, Kelurahan Sukasada, Desa Padangbulia, Desa Panji Anom, Desa Silangjana, Desa Gesing, Desa Pedawa, Desa Gobleg, Desa Tigawasa, Desa Sanggalangit, Desa Pejarakan, Desa Pemuteran, Desa Sumberkima, dan Desa Tinga tinga.

g) Krisis air bersih : Desa Pacung, Desa Julah, Desa Tegallinggah, dan Desa Selat. Angin Kencang : Desa Kubutambahan, Desa Tunjung, dan Desa Bukti.

h) Gelombang Pasang : Desa Kubutambahan, Desa Bungkulan, Kelurahan Kampung Bugis, Desa Banjar, dan Desa Patas.

i) Angin Puting Beliung : Desa Kubutambahan, Desa Bebetin, Kelurahan Kampung Anyar, Kelurahan Kampung Baru, Desa Sari Mekar, Desa Tegallinggah, dan Desa Tigawasa.

j) Tembok penyengker jebol : Desa Bungkulan. Sambaran petir : Desa Sangsit.

k) Orang tenggelam : Desa Anturan.

2.3.6 Pengelolaan Kawasan KhususKawasan Khusus yang ada di Kabupaten Buleleng bukan merupakan kawasan tertentu yang ditetapkan secara nasional oleh pemerintah pusat, tetapi lebih merupakan arahan pemanfaatan kawasan agar jelas peruntukannya berdasarkan karakteristik dan potensi daya dukungnya. Pengelolaan kawasan khusus ini merupakan kebijakan daerah yang diatur melalui Peraturan Daerah ( PERDA ) Propinsi Bali maupun Peraturan daerah ( PERDA ) Kabupaten Buleleng. Berdasarkan hasil

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 76

ILPPD 2013

kajian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Buleleng bekerjasama dengan PT. Tri Angga Utama dalam rangka penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kabupaten Buleleng, maka pengembangan wilayah Kabupaten Buleleng diarahkan pada optimalisasi pemanfaatan kawasan meliputi Kawasan budidaya seluas 89.593,67 Ha atau 65,59% dari luas wilayah kabupaten, meliputi :Kawasan peruntukan hutan produksi seluas 4.731,95 Ha; meliputi hutan produksi terbatas seluas 3.207 Ha yang terdapat di Kecamatan Gerokgak; 2.910,40 Ha, Kecamatan Seririt ; 112 ha dan Kecamatan Tejakula 185,55 Ha, dan hutan produksi tetap seluas kurang lebih 1.524 Ha, yang terdapat di Kecamatan Gerokgak seluas 1.274,40 Ha dan di Kecamatan Seririt ; 249,60 Ha. Kawasan hutan rakyat, terutama pada kawasan-kawasan dengan kemiringan di atas 40%, pada kawasan berbatasan dengan hutan lindung, pada kawasan di dalam radius kawasan tempat suci, serta kawasan lainnya, meliputi Kecamatan Gerokgak, Seririt, Sukasada dan Kubutambahan. Kawasan peruntukan pertanian dirancang seluas 48.741,51 Ha atau 35,68% dari luas wilayah Kabupaten Buleleng, terdiri atas :- Kawasan peruntukan tanaman pangan seluas sekitar 11.070 Ha,

dengan jenis tanaman pangan yang banyak dikembangkan adalah padi, jagung, kacang tanah, kedelai, ketela pohon dan ubi jalar.

- Kawasan peruntukan hortikultura seluas 5.391 Ha. Komoditas tanaman buah-buahan: mangga (Mangga Arumanis dan Lalijiwa/Madu) dan rambutan di Kecamatan Tejakula, Kubutambahan, sawan dan Gerokgak. Tanaman pisang hampir di semua kecamatan. Durian, wani dan manggis di Kecamatan Sawan, Banjar dan Busungbiu. Pembibitan tanaman buah-buahan di Desa Suwug, Sinabun dan Sudaji Kecamatan Sawan; Desa Bila Kecamatan Kubutambahan; dan Desa Les Kecamatan Tejakula. Komoditi sayur-sayuran dataran tinggi di Kecamatan Sukasada,

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 77

ILPPD 2013

dan sayuran dataran rendah di Kecamatan Kubutambahan, Sawan dan Seririt. Tanaman hias banyak dikembangkan di Kecamatan Sukasada dan Banjar. Tanaman biofarmaka banyak dikembangkan di Kecamatan Seririt, Busungbiu dan Banjar.

- Kawasan peruntukan perkebunan seluas sekitar 20.274 Ha, meliputi pengembangan Komoditas kopi Robusta pada dataran sedang dan Arabika pada dataran tinggi di Kecamatan Busungbiu, Banjar, Sukasada, dan Kubutambahan. Komoditas kakao di kawasan perkebunan dataran sedang di setiap kecamatan. Komoditi cengkeh dan vanili di Kecamatan Busungbiu, Banjar, Sukasada, Kubutambahan, dan Tejakula. Komoditi tembakau Virginia di Kecamatan Buleleng, Sukasada dan Sawan.Komoditi kelapa dan jambu mete tersebar di dataran rendah dan sedang hampir di setiap kecamatan.

- Kawasan peruntukan peternakan, meliputi potensi ternak yang ada dan sudah berkembang selama ini yaitu Ternak besar : sapi, babi, kambing dan kerbau. Ternak unggas : ayam kampung, ayam petelur, ayam pedaging dan itik.

- Kawasan peruntukan perikanan, Kabupaten Buleleng memiliki pantai sepanjang ± 157,05 Km atau ± 1.166,75 Km2 luas radius 4 mil perairan laut yang membentang dari Barat ke Timur mulai dari Desa Sumberkelampok di Kecamatan Gerokgak sampai Desa Tembok di Kecamatan Tejakula.

- Kawasan peruntukan pariwisata, Kawasan pariwisata, meliputi 3 (tiga) kawasan, yaitu : Kawasan Pariwisata Kalibukbuk, meliputi : Desa Kalibukbuk, Pemaron, Tukad Mungga dan Anturan di Kecamatan Buleleng, dan Desa Kaliasem, Temukus, dan Tigawasa di Kecamatan Banjar. Desa Kayuputih Melaka di Kecamatan Sukasada, dipromosikan menjadi bagian dari kawasan pariwisata kalibukbuk. Kawasan Pariwisata Batu Ampar meliputi Desa Penyabangan, desa Banyupoh, desa Pemuteran, desa Sumberkima

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 78

ILPPD 2013

dan desa pejarakan di Kecamatan Gerokgak dan Kawasan Pariwisata Air Sanih meliputi : Desa Tembok, Sambirenteng, Penuktukan, Les, Bondalem, Tejakula, Julah, Sembiran dan Pacung di Kecamatan Tejakula, dan Desa Bukti Kecamatan Kubutambahan. Kawasan Daya Tarik Wisata Khusus (DTWK) Meliputi : Desa Pancasari dan Wanagiri di Kecamatan Sukasada, Desa Munduk, Gesing dan Gobleg di Kecamatan Banjar, dan Desa Umejero di Kecamatan Busungbiu. Daerah Tujuan Wisata (DTW) terdiri dari : Wisata Alam meliputi Monkey Forest,Air Terjun Gitgit,Air Terjun Bertingkat Gitgit, Air Terjun Sambangan, Wisata Alam Ambengan-Sambangan, Ricefield Terrces Ambengan,Air Terjun Carat di Kecamatan Kubutambahan,Air Terjun Melanting, Munduk Air Panes BGanyuwedang, Yeh Panes Nirmala Banjar, Air Terjun Singsing di Kecamatan Banjar, Air Terjun Les, Air Terjun Yeh Mampeh di Kecamatan Tejakula, Pantai Penimbangan, Pantai Kerobokan, Wisata Alam Sudaji di Kecamatan Sawan. Wisata Budaya/Sejarah Meliputi : Makam Jayaprana dan Lingkungan Pura Pulaki di Kecamatan Gerokgak, Brahma Wihara Asrama,DesaTua Sidatapa,Desa Tua Pedawa.Desa Tua Cempaga, Desa Tua Banyuseri, dan Desa Tua Tigawasa di Kecamatan BAnjar, Tugu Bhuana Kerta di Kecamatan Sukasada, Lingkungan Pura Beji, Lingkungan Pura Dalem Sangsit,Lingkungan Pura Dalem Jagaraga di Kecamatan Sawan, Lingkungan Pura Medue Karang di Kecamatan Kubutambahan, Eks Pelabuhan Buleleng, Tugu Singa Ambara Raja, Gedong Kertya, Museum Buleleng, di Kecamatan Buleleng, Lingkungan Ponjok Batu, Pemandian Kuda, Desa Tua Sambiran, PAcung, MAdenan dan Desa Tua Julah di Kecamatan Tejakula dan Wiasata Buatan yang meliputi ; Bendung Renon di Kecamatan Seririt, Rencana Bendungan Titab di KEcamatan Seririt dan Kecamatan Busungbiu, Perkebunan Rakyat komoditas Anggur

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 79

ILPPD 2013

di Desa Dencarik Kecamatan Bajar, Tugu Tri Yuda Sakti di Kecamatan Sukasada

- Kawasan peruntukan pertambangan berupa pertambangan skala kecil, meliputi : Lokasi kawasan pertambangan batuan tersebar di Wilayah Kecamatan sesuai dengan potensi masing-masing meliputi : Pertambangan Batu Kapur, batu andesit, dan batu mulia di Kecamatan Gerokgak, BAtu apung, batu merah, dan batu lahar, batu andesit di Kecamatan Kubutambahan, Batu pilah dan batu andesit di Kecamatan Tejakula, Tanah liat, dan batu andesit di Kecamatan Buleleng dan Seririt dan di tegaskan lebih lanjut dalam Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan, Lokasi kegiatan pertambangan pengambilan air bawah tanah tersebar di seluruh wilayah Kabupaten dengan kapasitas pengeboran sesuai dengan potensi yang tersedia dan pemanfaatannya mengacu pada ketentuan penatagunaan air; dan Kawasan peruntukan pertambangan sumber energi minyak lepas pantai di perairan Laut Bali sesuai potensi yang ada setelah diadakan penelitian serta dinilai layak baik secara ekonomis maupun lingkungan.

- Kawasan peruntukan industry mencakup kawasan : Kawasan peruntukan aneka industri Celukan Bawang yang meliputi : Desa Patas, Tinga-tinga, Celukan Bawang, Pengulon dan Tukad Sumaga di Kecamatan Gerokgak seluas sekitar 1.762 Ha. Sentra-sentra industri kecil kreatif dan kerajinan rumah tangga, makanan olahan dan unggulan lainnya yang lokasinya tersebar pada kawasan permukiman dan Pengembangan agroindustri di kawasan Agropolitan Depeha, Tista, Banjar dan Pancasari.

- Kawasan peruntukan pemukiman merupakan kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan permukiman atau didominasi oleh lingkunan hunian uang di arahkan seluas 10.960,72 Ha atau 8,03 % dari luas wilayah Kabupaten meliputi Kawasan permukiman perkotaan sebagaimana adalah bagian dari kawasan perkotaan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 80

ILPPD 2013

yang diperuntukan sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan, beserta penyediaan pusat-pusat pelayanan sesuai fungsi kawasan perkotaan , terdiri atas Kawasan permukiman di kawasan perkotaan fungsi PKW di perkotaan Singaraja; Kawasan permukiman di kawasan perkotaan fungsi PKL di perkotaan Seririt; Kawasan permukiman di kawasan perkotaan yang berfungsi PKK meliputi kawasan perkotaan Gerokgak, Celukan Bawang, Busungbiu, Banjar, Kalibukbuk, Pancasari, Kubutambahan, Sangsit dan Tejakula.

- Kawasan permukiman perdesaan adalah bagian dari kawasan perdesaan yang diperuntukan untuk tempat tingga atau lingkungan huniandan tempat kegiatan yang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan beserta pusat-pusat pelayanan kawasan perdesaan sesuai fungsi kawasan baik yang berfungsi PPL, KAwasan Agropolitan maupun kawasan perdesaan murni, yang sebarannya mencakup seluruh pemusatan permukiman pada desa-desa yang berfungsi PPL. Agropolitan dan Kawasan perdesaan laninnya.

- Kawasan peruntukan fasilitas penunjang permukiman, Kawasan ini merupakan bagian dari kawasan permukiman baik permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan meliputi : a) fasilitas perdagangan dan jasa, b) fasilitas perkantoran dan pemerintahan, c) fasilitas pendidikan, d) fasilitas kesehatan, e) fasilitas peribadatan, dan e) fasilitas rekreasi dan olahraga.

- Kawasan peruntukan lainnya, meliputi : Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan terdapat di Desa Kubutambahan Kecamatan Kubutambahan, Kelurahan Banyuning dan Banjar Tegal di Kecamatan Buleleng, dan Kawasan Dodiklat TNI AD di Desa Banyupoh Kecamatan Gerokgak; Kawasan peruntukan ruang terbuka hijau kawasan perkotaan yang luasnya minimal 30% dari

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 81

ILPPD 2013

luas kawasan perkotaan; Kawasan minapolitan; Kawasan agropolitan; dan Kawasan andalan.

2.3.7 Penyelenggaraan Ketentraman Dan Ketertiban UmumKetentraman dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan. Imbas dari aura reformasi membawa perubahan yang signifikan dalam tatanan kehidupan social masyarakat, dimana masyarakat begitu mudah merespon suatu hal bahkan terkadang terlalu responsive. Hal ini jika tidak ada penanganan secara dini akan menimbulkan gejolak social di masyarakat. Situasi tentram dan tertib secara umum akan terwujud apabila adanya dukungan berbagai komponen masyarakat dan aparatur terkait guna mendukung akselerasi pembangunan daerah. Secara umum situasi dan kondisi ketentraman dan ketertiban di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 berlangsung kondusif, dalam hal ini pemerintah daerah berhasil mengantisipasi secara dini setiap kemungkinan akan terjadinya konflik. Sehingga situasi tentram dan tertib tetap terjaga dalam kelangsungan penyelenggaraan pembangunan dan tatanan kehidupan masyarakat, dan tidak terjadi konflik-konflik baik yang berbasis sara, anarkisme, dan separatisme dalam kehidupan masyarakat. Selama tahun 2013 gangguan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban lebih banyak di timbulkan oleh masalah-masalah social yang memegang potensi berkembang karena berhubungan dengan kehidupan perekonomian masyarakat, diantaranya adalah gangguan karena adanya gelandangan dan pengemis ( gepeng ) yang merupakan eksodus dari daerah lain, pelanggaran oleh pedagang kaki lima dan gangguan akibat keberadaan wanita tuna susila ( WTS ). Kesatuan Polisi Pamong Praja dalam pelaksanaan kewenangannya didukung dengan personil sebanyak 121 orang dengan pembiayaan kegiatan yang dialokasikan melalui APBD Kabupaten Buleleng Tahun 2013 sebesar Rp. 4.981.257.129,- .Penanggulangan gangguan ketentraman dan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 82

ILPPD 2013

ketertiban ( Pedagang Kaki Lima, Gelandangan dan Pengemis dan Wanita Tuna Susila ) di Kabupaten Buleleng oleh Satuan Polisi Pamong Praja dilakukan melalui pembinaan secara rutin, apabila dari hasil pembinaan masih ditemukan pelanggaran ketentraman dan ketertiban masyarakat dilaporkan ke Tim Yustisi Kabupaten Buleleng untuk mendapat tindak lanjut. Kendala yang terjadi dalam penanganan gangguan ketentraman dan ketertiban diantaranya adalah para gepeng yang telah di amankan dan di bina serta dikembalikan ke daerah asalnya ternyata kemudian balik kembali dan melakukuan aktivitas di Kabupaten Buleleng dan hal ini terjadi secara kontinyu. Sedangkan untuk penataan pedagang kaki lima sering terjadi kesalahpahaman antara petugas dan pedagang di karenakan para pedagang kaki lima kurang memahami aturan – aturan yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah, sehingga sering terjadi adu agumentasi dengan tensi tinggi dan main kucing-kucingan antara petugas dan pedagang. Selanjutnya dalam penanganan para wanita tuna susila, sama halnya dengan daerah lain berbagai upaya, pembinanaan dan sangsi yang dikenakan terkadang mentah dan mubasir karena ternyata masih saja ada penduduk/anggota masyarakat yang kemudian menampung kembali. Namun terlepas dari semua kendala tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Buleleng melalui berbagai pendekatan dan usaha berupaya untuk secara terus menerus melaksanakan pengamanan dan penegakan peraturan daerah sehingga kondisi tentram dan tertib dalam tatanan kehidupan Buleleng bisa terwujud. Dalam penanggulangan gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat Sat Pol PP selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan dalam hal ini dengan Kepolisian Republik Indonesia Resort Buleleng dan kepolisian sector Buleleng yang ada di 9 kecamatan.

2.4. Penyelenggaraan Tugas Pembantuan,

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 83

ILPPD 2013

2.4.1 Tugas Pembantuan Dari Pemerintah

Tahun 2013 Tugas Pembantuan / Urusan Bersama yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng terinci sebagai berikut :1) Bidang Perikanan dan Kelautan.

DIPA Nomor : 032-07.4.229175/2013, Tanggal 5 Desember 2012 untuk kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha.Pemberi tugas dari kegiatan yang bersumber dari dana Tugas Pembantuan (TP) yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dari Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau Pulau Kecil (KP3K), dengan harapan masyarakat nelayan ataupun pembudidaya dapat meningkatkan produktivitas usahanya. Program Pengembangan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha atau Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), outcomenya adalah terwujudnya bantuan langsung masyarakat (BLM) kepada masyarakat pesisir/petambak garam. Adapun anggarannya sebesar Rp.1.413.300.000,-, Realisasi fisiknya mencapai 100,00% dan realisasi keuangannya sebesar Rp.1.357.369.655,- Kegiatan PUGAR ini berupa bantuan langsung masyarakat (BLM) dengan nilai BLM Rp. 825.000.000,-. Adapun kelompok usaha garam rakyat yang menerima BLM ada 35 klp ditambah dengan kelompok induk.

2) Bidang Pemberdayaan MasyarakatBahwa dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan pemerintah dan pemerintah daerah telah melaksanakan berbagai program penanggulangan kemiskinan. Secara garis besar program penanggulangan kemiskinan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu program penanggulangan kemiskinan yang bersifat bantuan sosial, program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 84

ILPPD 2013

masyarakat dan program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan ekonomi mikro/kecil. Penanggulangan kemiskinan merupakan agenda pokok pembangunan Pemerintah Kabupaten Buleleng sebagaimana termuat pada RPJMD Tahun 2012-2017. Pada RPJMD Tahun 2012-2017 dirancang adanya penurunan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Buleleng sebesar 6,75% per-tahun. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Kabupaten Buleleng sebagai salah satu program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat telah menunjukkan hasil nyata dan masyarakat telah banyak merasakan hasil/manfaat dari PNPM Mandiri Perdesaan. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan dengan subyek masyarakat perdesaan terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu; (a) Dana BLM untuk pembangunan sarana/prasarana infrastuktur perdesaan; (b) Dana BLM operasional untuk kegiatan perencanaan dan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat; dan (c) pendampingan masyarakat yang dilaksanakan oleh fasilitator. PNPM Mandiri Perdesaan merupakan kegiatan urusan bersama antara Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten/Kota, sehingga dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan diperlukan sinergitas pelaksanaan program mulai dari perencanaan penganggaran /pendanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian program.Kegiatan urusan bersama yang dilaksanakan adalah urusan bersama untuk penanggulangan kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan antara Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng. Pelaksanaan kegiatan urusan bersama dimaksud dituangkan dalam Naskah Perjanjian Urusan Bersama (NPUB) antara Pemerintah dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng Nomor : NPUB-16-08/PNPM Mandiri Perdesaan/I/2013 tanggal 02 Januari 2013.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 85

ILPPD 2013

Pelaksanan kegiatan urusan bersama Program Penanggulangan Kemiskinan melalui PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2013 antara Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten Buleleng, terdiri atas 1 (satu) program dan 1 (satu) kegiatan, yaitu :Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; Kegiatan Peningkatan Kemandirian Masyarakat (PNPM). Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 melaksanakan Kebijakan Optimalisasi dan Pengintergrasian. Kebijakan optimalisasi dan pengintegrasian dimaksud bahwa tahapan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan terintegrasi dengan tahapan pelaksanaan pembangunan reguler, mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi (rincian tahapan dan realisasi pelaksanaan kegiatan sebagaimana terlampir). Cakupan Program PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 terdiri dari 8 (delapan) kecamatan inti dan 1 (satu) kecamatan fase out yakni Kecamatan Buleleng. Sedangkan kecamatan inti dan jumlah desa yang tercakup pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Buleleng Tahun 2013 adalah sebagai berikut : Kecamatan Tejakula terdiri dari 10 desa; Kecamatan Kubutambahan terdiri dari 15 desa; Kecamatan Sawan Terdiri dari 14 desa; Kecamatan Sukasada terdiri dari 15 desa; Kecamatan banjar terdiri dari 17 desa; Kecamatan Busungbiu terdiri dari 15 desa; Kecamatan Seririt terdiri dari 21 desa; Kecamatan Gerokgak terdiri dari 14 desa; Pendanaan program PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2013 merupakan kegiatan urusan bersama, sehingga sumber dana kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan tidak hanya bersumber dari dana APBN, akan tetapi juga bersumber dari dana APBD Provinsi dan APBD Kabupaten sebagai Dana Daerah Urusan Bersama (DDUB) dengan jumlah dana total sebesar Rp. 12.966.163.000,-Jumlah Dana Urusan Bersama dan Dana Daerah Urusan Bersama dapat dirinci sebagai berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 86

ILPPD 2013

Dana yang berasal dari APBN : Dana operasional Rp. 273.264.000,- BLM Rp. 7.892.899.000,- Dari APBD Provinsi Bali BLM sebesar Rp. 800.000.000,- Dari APBD Kabupaten BulelengBLM sebesar Rp. 4.000.000.000,-Sedangkan rincian lokasi dan alokasi dana per-kecamatan dan kabupaten kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Buleleng TA. 2013 adalah sebagai berikut :

NONAMA

KECAMATANBLM

KegiatanDOK

PNPM-MPdDOK PL UPK PNPM-MPd

TOTAL

1. Tejakula 1.360.000.000 80.767.000 - 1.440.767.0002. Kubutambahan 1.692.500.000 90.501.000 12.000.000 1.795.001.0003. Sawan 1.692.500.000 93.746.000 12.000.000 1.798.246.0004. Sukasada 1.455.000.000 105.409.000 12.000.000 1.572.409.0005. Banjar 1.455.000.000 108.380.000 12.000.000 1.575.380.0006. Seririt 1.455.000.000 121.359.000 12.000.000 1.588.359.0007. Busungbiu 1.265.000.000 96.991.000 - 1.361.991.0008. Gerokgak 1.455.000.000 93.746.000 12.000.000 1.560.746.0009. Satker BPMPD - - - 255.314.00010. Pengawasan

Inspek.- - - 17.950.000

Total 11.830.000.000 790.899.000 72.000.000 12.966.163.000

Satker PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Buleleng TA. 2013 adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Buleleng yang memfasilitasi pelaksanaan Program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2013. Dalam pelaksanaannya pada BPMPD Kabupaten Buleleng di bentuk Perangkat Satuan Kerja BPMPD Kabupaten Buleleng ditetapkan oleh Kepala BPMPD Kabupaten Buleleng selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) PNPM Mandiri Kabupaten Buleleng TA. 2013. Untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas operasional pembinaan, pemantauan, pengawasan, evaluasi dan monitoring PNPM Mandiri Perdesaan di Tingkat Kabupaten Buleleng juga dibentuk Tim Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Buleleng yang ditetapkan oleh Bupati Buleleng.

3) Bidang Kesehatan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 87

ILPPD 2013

Tahun 2013 Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, dengan dasar pelaksanaan tertuang melalui DIPA Nomor : 024-03.4.229/20013. Pelaksanaan tugas pembantuan ini dijabarkan melalui Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dengan kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan untuk Puskesmas. Pembiayaan program dan kegiatan dengan anggaran yang bersumber dari dana tugas pembantuan dialokasikan dengan anggaran sebesar Rp.1.749.000.000,00 yang terealisasi sebesar Rp.1.744.802.400,00 atau tercapai 99,76%. Dengan hasil yang dapat dicapai adalah terwujudnya bantuan operasional kesehatan, alat kedokteran, kesehatan dan KB sebanyak 4 unit.Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Ditjen Bina Upaya Kesehatan, dengan dasar pelaksanaan DIPA Nomor : 024-04.4.229/172/2013. Pelaksanaan Tugas Pembantuan ini dituangkan dalam pelaksanaan program pembinaan upaya kesehatan dengan kegiatan yaitu dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan. Alokasi anggaran untuk pembiayaan pelaksanaan tugas pembatuan ini bersumber melalui dana tugas pembantuan sebesar Rp. 12.500.000.000,00 yang berhasil direalisasikan sebesar Rp. 12.182.500.000,00 atau 97,46%.

4) Bidang Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia melalui DIPA Nomor : 026-04.4.220/149/2013. Pelaksanaannya dituangkan melalui Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja yang dijabarkan melalui kegiatan Pengembangan dan Peningkatan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 88

ILPPD 2013

Perluasan Kesempatan Kerja. Pelaksanaan program dan kegiatan dibiayai melalui dana tugas pembantuan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 546.485.000,00 yang terealisasi sebesar Rp. 541.949.175,00 atau mencapai 99,17%. Hasil pelaksanaan tugas pembantuan ini adalah terlaksananya padat karya produktif pembuatan infrasetruktur badan jalan di Desa Bubunan dan Desa Tamblang.

2.4.2 Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Kepada Desa.

Dalam rangka efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah Pemerintah Kabupaten Buleleng, maka beberapa Tugas Pembantuan dalam berbagai bidang pembangunan diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng kepada Pemerintah Desa. Untuk Tahun 2013 tugas pembantuan tersebut dilaksanakan melalui pemanfaatan alokasi dana desa (ADD) bagi 129 desa di Kabupaten Buleleng. Dengan dasar hukum yakni Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 12 Tahun 2006 tentang Keuangan Desa dan Perencanaan Pembangunan Desa, Peraturan Bupati Buleleng Nomor 212 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa. Kegiatan ini masuk dalam penyelenggaraan pembangunan urusan pemberdayaan masyarakat desa yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan Kabupaten Buleleng yang dijabarkan melalui Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa. Dengan arah kebijakan untuk menciptakan pedoman/acuan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa sehingga pengelolaan keuangan desa dapat dilaksanakan secara lebih mudah, terarah dan lebih transparan serta menganut system efektif dan efesien. Sasaran/target program adalah 129 pemerintah Desa di Kabupaten Buleleng dengan hasil yang dicapai yaitu terarahnya pemanfaatan alokasi dana desa di 129 desa.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 89

ILPPD 2013

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Bupati Nomor: 900/16/HK/2013, tanggal 21 Januari 2013 tentang Perincian Dana Perimbangan Desa Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2013, maka besaran ADD yang diterima 129 Desa di Kabupaten Buleleng didasarkan atas beberapa variable pokok antara lain: luas wilayah, jumlah penduduk dan keterjangkauan/jarak desa dari Ibu Kota Kabupaten. Alokasi Dana Perimbangan Desa Kabupaten Buleleng untuk Tahun Anggaran 2013 terinci sebagai berikut : Bagi Hasil Pajak sebesar Rp. 2.932.557.760,00, Bagi Hasil Retribusi sebesar Rp. 997.536.780,00, TPAPD sebesar Rp. 24.091.600.000,00, Alokasi Dana Desa sebesar RP. 23.530.700.220,00, Total Dana Perimbangan Desa sebesar Rp. 51.552.394.760,00Alokasi Dana Desa ( ADD ), Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi diarahkan untuk kegiatan operasional Pemerintahan Desa dan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat desa dengan porsi 30% untuk operasional pemerintahan desa dan 70% untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Pengalokasian dana ini diharapkan mampu mengoptimalisasikan penyenggaraan pembangunan di pedesaan dalam rangka menuju tatanan masyarakat desa yang lebih sejahtera.

D. PENUTUP.

Demikian Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten

Buleleng terhadap penyelenggaraan pemerintahan umum dan

pembangunan dalam Tahun Anggaran 2013 dengan tingkat capaiannya.

Namun demikian ada beberapa hal yang perlu ditekankan dalam laporan

ini sehubungan dengan pelaksanaaan dan hasil yang dicapai dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan pada tahun anggaran

2013 sebagai berikut:

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 90

ILPPD 2013

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2013 telah dilaksanakan. Pendapatan Daerah yang dirancang sebesar Rp. 1.379.352.731.560,25 realisasinya mencapai sebesar Rp. 1.390.657.292.565,49 atau sebesar 100,82 %. Belanja Daerah yang dirancang sebesar Rp. 1.513.581.004.661,80 realisasinya mencapai sebesar 1.412.985.948.148,45 atau sebesar 93,35 %. Kemudian penyerapan dana perimbangan dari pusat oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng Tahun 2013 tercapai 99,84% dari target yang direncanakan. Dimana penyerapan dana perimbangan ditargetkan Rp. 909.280.394.976,70 realisasinya Rp. 907.851.102.755,00. Dan Tahun 2013 PAD Kabupaten Buleleng sebesar Rp. 160.292.010.539,05 atau 110,82 % dari target yang direncanakan sebesar Rp. 144.637.112.330,00

2. Secara umum kondisi perekonomian dan sosial sudah semakin membaik. Pembangunan di bidang ekonomi sudah menunjukkan hasil yang positif, hal ini diantaranya dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buleleng yang semakin meningkat, dimana pada tahun 2008 sebesar 5,84 persen, meningkat lagi di tahun 2009 menjadi sebesar 6,10 %, namun sedikit melambat pada tahun 2010 yang hanya mencapai 5,85% , meningkat mencapai 6,11% pada Tahun 2011. Dan Tahun 2012 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buleleng mencapai 6,52%.

3. Produk Domestik Bruto (PDRB) Kabupaten Buleleng juga menunjukkan peningkatan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. PDRB Kabupaten Buleleng atas dasar Harga Berlaku pada Tahun 2007 sebesar Rp. 5,001 Trilyun lebih dan pada Tahun 2012 naik menjadi Rp. 9,115 Trilyun lebih. Kontribusi paling besar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Buleleng adalah sektor pertanian, kemudian diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor usaha yang memberikan kontribusi paling kecil.

4. Peningkatan PDRB Kabupaten Buleleng berdampak positif pada peningkatan PDRB per Kapita penduduk Kabupaten Buleleng. PDRB Per Kapita baik atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007 sebesar Rp.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 91

ILPPD 2013

8.081.593,10, sedangkan Tahun 2012 naik menjadi sebesar Rp. 14.218.072,94. Untuk kedepannya dalam rangka pencapaian peningkatan pendapatan per Kapita, perlu dilakukan pengendalian atas pertumbuhan penduduk sehingga optimalisasi pertumbuhan ekonomi bisa tercapai guna lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Disamping keberhasilan yang telah dicapai, disadari masih ada

kekurangan atau kelemahan dalam penyelenggaraan umum

pemerintahan dan pembangunan maupun dalam pelayanan masyarakat.

Hal ini tidak terlepas dari berbagai keterbatasan dan kendala yang masih

kita hadapi. Tentunya hal ini dapat diatasi dengan

menumbuhkembangkan kerjasama dan partisipasi dari semua pihak.

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng yang meliputi

penyelenggaran urusan desentralisasi yang mencakup pelaksanaan

urusan wajib dan pilihan, tugas – tugas pembantuan serta tugas – tugas

umum pemerintahan telah terlaksana dengan baik, hal ini terjadi melalui

kerja sama dan hubungan yang harmonis antara Pemerintah Daerah,

masyarakat dan swasta serta seluruh komponen masyarakat Kabupaten

Buleleng dalam kerangka Good Governace berlandaskan falsafah Tri Hita

Karana.

Singaraja, 25 Maret 2014

BUPATI BULELENG,

PUTU AGUS SURADNYANA,ST.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 92

ILPPD 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 93