PENDAHULUAN PENGIZ

3
PENDAHULUAN Latar Belakang Obesitas adalah akumulasi lemak tubuh yang berlebihan bukan hanya kelebihan berat badan (overweight). Untuk menentukan obesitas sebaiknya dengan mengukur jumlah/persentase lemak tubuh. Namun tidak ada metode yang akurat dan murah untuk melakukan itu sehingga obesitas ditentukan secara tidak langsung melalui Indeks Massa Tubuh (IMT). Indeks Massa Tubuh dihitung berdasarkan perbandingan berat badan dan tinggi badan. Batasan IMT status gizi penduduk umur 15 tahun ke atas untuk kategori obesitas adalah lebih dari 27 (Depkes RI 2007). Terdapat lebih dari 1 milyar orang overweight dan 315 juta diantaranya obesitas di seluruh dunia. Prevalensi penderita obesitas pada usia lebih dari 15 tahun di Indonesia sekitar 19,3%, dengan rincian 13,9% pada pria dan 23,8% pada wanita (Depkes RI 2007). Hal ini terkait dengan penelitian Ekowati Retnaningsih (2010) yang menunjukkan prevalensi obesitas pada umur diatas 15 tahun di Indonesia sangat bervariasi yaitu prevalensi paling kecil (10.2%) adalah provinsi Nusa Tenggara Timur dan prevalensi paling besar (33,2%) adalah provinsi Sulawesi Utara. Prevalensi penderita obesitas di Jawa Barat sekitar 22,1% dengan menggunakan cut-off IMT > 27. Sementara itu menurut penelitian Suciati Anggraini (2008) untuk prevalensi anak obes di Kota Bogor sebesar 11.94%. Karakteristik anak menunjukkan obes dialami oleh 58.7% anak laki-laki dan 38.9% anak perempuan (P = 0.075).

Transcript of PENDAHULUAN PENGIZ

Page 1: PENDAHULUAN PENGIZ

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Obesitas adalah akumulasi lemak tubuh yang berlebihan bukan hanya

kelebihan berat badan (overweight). Untuk menentukan obesitas sebaiknya

dengan mengukur jumlah/persentase lemak tubuh. Namun tidak ada metode

yang akurat dan murah untuk melakukan itu sehingga obesitas ditentukan

secara tidak langsung melalui Indeks Massa Tubuh (IMT). Indeks Massa Tubuh

dihitung berdasarkan perbandingan berat badan dan tinggi badan. Batasan IMT

status gizi penduduk umur 15 tahun ke atas untuk kategori obesitas adalah lebih

dari 27 (Depkes RI 2007).

Terdapat lebih dari 1 milyar orang overweight dan 315 juta diantaranya

obesitas di seluruh dunia. Prevalensi penderita obesitas pada usia lebih dari 15

tahun di Indonesia sekitar 19,3%, dengan rincian 13,9% pada pria dan 23,8%

pada wanita (Depkes RI 2007). Hal ini terkait dengan penelitian Ekowati

Retnaningsih (2010) yang menunjukkan prevalensi obesitas pada umur diatas 15

tahun di Indonesia sangat bervariasi yaitu prevalensi paling kecil (10.2%) adalah

provinsi Nusa Tenggara Timur dan prevalensi paling besar (33,2%) adalah

provinsi Sulawesi Utara. Prevalensi penderita obesitas di Jawa Barat sekitar

22,1% dengan menggunakan cut-off IMT > 27. Sementara itu menurut penelitian

Suciati Anggraini (2008) untuk prevalensi anak obes di Kota Bogor sebesar

11.94%. Karakteristik anak menunjukkan obes dialami oleh 58.7% anak laki-laki

dan 38.9% anak perempuan (P = 0.075).

Obesitas merupakan hasil dari ketidakseimbangan antara intake kalori

yang berlebihan dan/atau aktifitas fisik yang tidak adekuat. Obesitas juga

dipengaruhi oleh genetik, metabolik, budaya dan sosioekonomi, pola makan dan

lingkungan. Keterlibatan faktor genetik dalam meningkatkan faktor risiko

kegemukan dan obesitas diketahui berdasarkan fakta adanya perbedaan

kecepatan metabolisme tubuh antara satu individu dan individu lainnya.

Kontributor lainnya yaitu karena faktor kebiasaan kurang tidur, polusi lingkungan,

obat-obatan, etnis dan usia. Menurut para ahli kesehatan gizi, faktor yang

memberi kontribusi yang besar pada terjadinya obesitas.adalah faktor perilaku

dan lingkungan.

Obesitas dikaitkan dengan banyak penyakit degenarif, termasuk kelainan

metabolis dan beberapa jenis kanker. Obesitas dapat menjadi penyebab

Page 2: PENDAHULUAN PENGIZ

penyakit diabetes tipe 2,7 % penyakit cardivaskular, dan kanker payudara serta

kanker kolon. Selain itu obesitas merupakan faktor utama penyebab batu

empedu dan hipertensi. Oleh karena adanya berbagai dampak yang ditimbulkan

bagi kesehatan, sudah selayaknya program pendidikan mengenai pola hidup

sehat untuk penanggulangan obesitas diterapkan. Sasaran pendidikan salah

satunya dapat dilakukan di kalangan remaja. Untuk itu peneliti akan memberikan

program penyuluhan di SMA N 5 Bogor.

Tujuan

Mengetahui tingkat pengetahuan gizi serta memberikan pendidikan gizi kepada siwa-siswi SMAN 5 Bogor terkait upaya dalam mengurangi kejadian obesitas di kalangan remaja.