PENDAHULUAN PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id/Komunikasi...2 Kesemua usaha bisnis, baik yang bermotif...
Transcript of PENDAHULUAN PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id/Komunikasi...2 Kesemua usaha bisnis, baik yang bermotif...
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Kebutuhan manusia tidak hanya kebutuhan primer, sekunder, tersier saja.
Era globalisasi ini membawa manusia ke dalam kebutuhan baru yang harus
dipenuhi. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan-kebutuhan yang tidak
terduga tersebut, bidang usaha sebagai pemenuh kebutuhan juga mengalami
banyak perkembangan yang sangat pesat, berbagai bidang usahapun mulai
bermunculan. Hal ini dapat dilihat dari bertumbuhnya berbagai bangunan di kota
yang modern, tumbuhnya ruko, gedung bertingkat. Mall, perumahan dan gedung
perkantoran. Perkembangan ini menimbulkan adanya pola kehidupan modern di
kota besar, dan secara tidak langsung menimbulkan gaya hidup baru yang
memunculkan usaha baru di berbagai bidang.
Masyarakat Indonesia saat ini sudah mulai mengikuti gaya hidup modern.
Individu hidup dengan berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan papan
merupakan kebutuhan yang utama. Individu merasa dapat menempatkan dirinya
di dalam masyarakat jika sudah mempunyai tempat berlindung atau rumah.
Rumah merupakan sarana dan kebutuhan yang sangat penting dan harus dipenuhi.
Selain rumah, individu juga membutuhkan pekerjaan atau usaha yang dapat
mendatangkan keuntungan untuk bertahan hidup. Dengan semakin ketatnya
persaingan dalam mendapatkan pekerjaan, individu mulai berfikir untuk membuat
lahan bisnis baru. Saat ini mulai bermunculan bisnis baru. Dengan perkembangan
tersebut, pengusaha mulai bermunculan.
1
2
Kesemua usaha bisnis, baik yang bermotif keuntungan maupun yang tidak
keuntungan, semuanya melakukan kegiatan pemasaran. Karena pada dasarnya
sama-sama berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, kebutuhan organisasi
ataupun kebutuhan masyarakat. Pemasaran sangat dibutuhkan oleh masayarakat
untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapt terjangkau. Oleh karena itu, kegiatan
pemasaran tidak hanya dilakukan oleh perusahaan akan tetapi juga yang lainnya.
Peranan pemasaran mulai disadari oleh perusahaan-perusahaan bahwa hal ini
sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan mereka.
Dalam menghadapi kemajuan dan persaingan suatu perusahaan
mempunyai alat tersendiri seperti periklanan, promosi maupun pemasaran
tersendiri. Semua itu akan berjalan baik apabila jika tidak disertai dengan
peningkatan & penjajakan mutu serta promosi yang bagus dari perusahaan.
Sebuah perusahaan menggunakan komunikasi untuk memperkenalkan atau
memasarkan produk yang ditawarkan. Kegiatan komunikasi seperti ini disebut
komunikasi pemasaran. 1
Menurut Sutisna, komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk
menyampaikan pesan kepada public terutama konsumen sasaran mengenai
keberadaan produk di pasar.2 Pesan ini dapat berupa pengenalan terhadap produk
ke konsumen dan biasanya persuasive. Konsep yang secara umum sering
digunakan untuk menyamapaikan pesan adalah apa yang disebut dengan bauran
promosi (promotional mix). Disebut bauran promosi karena biasanya pemasar
1 onong U.E. Ilmu Komunikasi Teori & Praktek. Bandung. PT. Remaja Karya Rosdakarya. 1993. Hal 5. 2 Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,2002. Hal. 267
3
sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan terintegrasi
dalam suatu rencana produk. Terdapat 5 (lima) jenis promosi yang biasanya sering
disebut sebagai bauran promosi yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka
(personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat
dan publisitas (publicity and public relation), serta pemasaran langsung (direct
marketing.
Bisnis yang saat ini berkembang adalah bidang property dan developer. Developer
merupakan usaha bisnis yang sangat potensial mengembangkan gedung yang
nantinya juga dapat mengembangkan sebuah kota menjadi kota modern. Seperti
perusahaan bisnis lainnya, PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP) sebagai
perusahaan property & developer juga melakukan komunikasi pemasaran untuk
menjaring konsumennya. Komunikasi pemasaran perlu diawali dengan
perencanaan yang matang dan dengan memperhitungkan anggaran & lokasi
pemasaran.
PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP) merupakan developer professional
yang telah menelurkan beberapa produk. Produk yang dihasilkan oleh PT.
PONDOK SOLO PERMAI (PSP) diantaranya adalah perumahan dengan berbagai
tipe dan ukuran, mulai dari tipe 21 sampai dengan tipe mewah. Perusahaan ini
juga membangun ruko (rumah toko) dan rukan (rumah kantor) sebagai fasilitas
penunjang yang nantinya akan dujual atau disewakan kepada konsumen. Selain itu
PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP) juga telah membangun berbagai fasilitas
masyarakat diantaranya pusat perbelanjaan, jalan raya, kantor polisi, Bank,
Swalayan, Pom bensin, dll.
4
Dengan dibangunnya bangunan modern ini, PT. PONDOK SOLO
PERMAI (PSP) telah memberikan masyarakat lapangan pekerjaan baru dan
merintis terbentuknya image dan brand Solo Baru sebagai kota mandiri.
Perkembangan properti paling pesat di Jawa Tengah terjadi selama tahun 2005. Di
kota Solo ini, PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP) juga memiliki beberapa
rekan yang juga mengembangkan bisnis property. Perusahaan lain yang juga
membangun perumahan adalah PT. SUNINDO PRIMALAND, PLUIT PRO,
FAJAR BANGUN RAHARJA, KUSUMA MULIA TOWER, KALIMASADA,
SOLO VALLEY RESIDENCE, dll. Maraknya pembangunan perumahan dan ruko
saat ini sangat ditanggapi oleh para investor yang ingin menanamkan modal di
kota Solo. Akhir-akhir ini telah muncul banyaknya bangunan baru seperti
Paragon, Center Point dan Kusuma Mulya. Dalam menghadapi perkembangan ini
PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP) memiliki keuntungan dan lebih unggul
karena memiliki lahan yang pasti dan luas yaitu di daerah Solo baru.
Masyarakat kita pada umumnya merasa bahwa tinggal di perumahan
merupakan hal yang menyangkut kebutuhan tersier. Dengan berbagai
perkembangan dan persaingan yang muncul, perusahaan ini juga membutuhkan
komunikasi yang baik dan tepat. komunikasi pemasaran merupakan hal yang
sangat penting untuk menjaga dan meningkatakan penjualan. Tujuan perusahaan
dapat dicapai dengan komunikasi pemasaran yang baik. Tanpa komunikasi
pemasaran yang baik, produk hanya akan terencana tanpa terjual cepat. Dal
memasarkan perlu memperhatikan 4p.
5
The 4Ps Marketing Mix has been often the subject of debate and research as to its capacity to address the relationship marketing. Research done by Ailawadi et al. (2001) questions the effect of promotions and advertising as marketing tools for customer retention while the study of Alsem et al. (1996) confirms that creating long-term relationships with customers is considered as the main company marketing focus of approximately 60% of the companies surveyed (this percentage has gone up by 20% in five years) (//www.ingentaconnect.com/content/westburn/jmm/2006/00000022/000000
03/art00008)
Berbagai kegiatan pemasaran dilakukan oleh PT. Pondok Solo Permai.
PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP) senantiasa memasang harga yang pas
dengan konsumen dan menyajikan dengan kualitas yang sesuai. Selain
menyediakan harga yang pas, PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP) juga
melakukan after sells service untuk menjaga hubungan antara developer dan
pembeli. Hal ini dimaksudkan untuk memberi informasi dan promosi untuk
mendapatkan pembeli.
Consumer uses price as an important extrinsic cue and indicator of product quality or benefits. High price brands are often perceived to be of higher quality and less vulnerable to competitive price cuts than low-price brands (Blattberg and Winniewski 1989 ; Dodds Monroe and, Grewal 1991; Kamakura and Russell 1993; Milgrom and Roberts 1986 ; Olsn 1977). Therefore price is positively related to perceived quality. Rao and Monroe (1989) show that a positive relationship between price and perceive quality has been supported trough previous research. By increasing perceived quality, price is positively related to brand equity.
(http://www.springerlink.com/content/ow587880v4557076/)
Harga dibuat sesuai untuk memasarkan produk. Selain itu juga melakukan
aktivitas promosi. Sebagai contoh, PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP)
menggunakan media banner, spanduk, surat kabar, radio, selebaran, brosur dan
pamflet. Media yang digunakan tersebut disebarkan ke masyarakat di tempat-
tempat yang strategis. Surat kabar digunakan Solo Pos dan Radar Solo. Selain itu
6
juga menggunakan media majalah seperti Trend, Saudagar dll. Untuk media radio,
PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP) menggunakan Radio Jaya Pemuda
Indonesia (JPI FM Stereo), Sasana Adi Suara (SAS FM Stereo), PTPN FM Stereo
dan untuk media televisi PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP) pernah beriklan di
RCTI, SCTV dan INDOSIAR.
Media lainnya adalah papan reklame, spanduk, selebaran, brosur, dan
Kalender yang disebarkan ke masyarakat yang berpotensi untuk membeli produk
atau pada saat pemeran. Perusahaan ini juga menggunakan media lain seperti
sarana bioskop. Dengan hadirnya perusahaan seperti ini sangat membantu
pemerintah untuk mengembangkan kota dan meningkatkan roda perekonomian.
Untuk menuju pemasaran yang baik dan tepat. Maka perusahaan ini menggunakan
bauran promosi.
Penulis melihat adanya beberapa masalah yang harus segera ditanggapi oleh
pemasaran di PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP), mengingat tumbuhnya
berbagai perusahaan property lain yang bisa saja mengalihkan perhatian
konsumen ke produk dari perusahaan lain. Di sini, PT. PONDOK SOLO
PERMAI (PSP) harus menggunakan komunikasi pemasaran yang tepat. Namun
peneliti juga melihat banyak keunggulan PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP)
yang diberikan untuk konsumen. Diantaranya adalah kualitas bangunan yang
menunjang, hadirnya fasilitas umum, dan after sells service dan banyaknya
peluang untung jika berinvestasi dengan menggunakan produk PT. PONDOK
SOLO PERMAI (PSP). Dan PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP) juga telah
menguasai sebagian wilayah Sukoharjo dan Solo Baru. Penulis lebih memilih PT.
7
PONDOK SOLO PERMAI (PSP) ini dikarenakan perusahaan ini telah sukses
dalam mengembangkan kota Solo Baru yang dirancang menjadi perkotaan dan
telah hampir menyamai kota Solo, padahal sebenarnya ada di wilayah Sukoharjo.
Dalam penelitian ini kalau dilihat dari komponen komunikasinya, penelitian ini
menggunakan pendekatan komunikator dengan pendekatan ke narasumber untuk
medapatkan data yang sahih.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dalam penelitian ini
dirumuskanpermasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah komunikasi pemasaran ruko & perumahan di PT.
PONDOK SOLO PERMAI (PSP) selama bulan April – Juni 2008?
2. Bagaimanakah kelemahan & kelebihan kegiatan komunikasi pemasaran
yang dilakukan oleh PT. PONDOK SOLO PERMAI selama bulan April –
Juni 2008?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan masalah yang akan diteliti
yaitu:
1. Untuk mengetahui kegiatan komunikasi pemasaran ruko & perumahan di
PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP) selama bulan April-Juni 2008?
8
2. Untuk mengetahui kelemahan & kelebihan kegiatan komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP)
selama bulan April-Juni 2008?
D. KERANGKA TEORI PEMIKIRAN DAN KONSEP
Menurut Willbur Scramm istilah communication berasal dari bahasa latin
communis yang artinya sama dengan common sehingga menurutnya, jika kita
mengadakan komunikasi dengan sesuatu pihak, maka kita menyatakan gagasan
kita untuk memperoleh communis dengan pihak lain itu mengenai suatu objek,
karena menurut Schramm, apabila kita berkomunikasi sebenarnya kita berupaya
berbagai informasi, ide ataupun sikap. Sedangkan menurut Laswell suatu model
komunikasi akan menjawab masalah:
1. Who – Siapa yang menyatakan – Komunikator
2. What – Menyatakan apa pesan – message
3. In Which Channel – Melalui Saluran apa – Media Massa
4. To Whom – Kepada Siapa – Komunikan
5. With What Effect – Dengan Efek apa – efek sasaran yang diharapkan
Pada beberapa tahun kemudian telah berkembang sembilan elemen. Menurut
Schramm, proses komunikasi itu sendiri terdiri dari 9 elemen yaitu:
1. Pengirim. Pihak yang mengirim pesan kepada pihak yang lain (juga
disebut sumber atau komunikator)
9
2. Penulisan dalam bentuk sandi (encoding) adalah proses mengungkapkan
pendapat ke dalam bentuk simbolik.
3. Pesan. Serangkaian symbol yang dikirim oleh pengirim.
4. Media. Saluran-saluran komunikasi yang dipakai untuk menyampaikan
pesan-pesan dari pengirim kepada penerima.
5. Pembacaan Sandi (decoding). Proses ketika penerima mengartikan
symbol-simbol yang dikirim oleh pengirim.
6. Penerima. Pihak yang menerima pesan yang disampaikan oleh pihak lain
(disebut juga pendengar atau tujuan).
7. Tanggapan serangkaian reaksi dari penerima setelah melihat atau
mendengat pesan-pesan yang dikirimkan eleh pihak pengirim.
8. Umpan Balik. Bagian dari tanggapan penerima bahawa penerima itu
mengkomunikasikan kembali kepada pengirim.
9. Gangguan. Gangguan atau disturbsi yang tidak terduga selama proses
komunikasi mengakibatkan penerima memperoleh pesan berbeda dari
yang dikirimkan pengirim.
Model-model di atas menekankan faktor-faktor penting dalam komunikasi
yang efektif. Pengirim harus tahu yang akan mereka jangkau & bagaimana
tanggapan yang mereka inginkan. Mereka juga harus tahu bagaimana cara
menyandikan pesan mereka dengan baik agar dapat dimengerti oleh khalayak
sasaran mereka dan mereka juga harus menyediakan saluran-saluran umpan balik
sehingga mereka dapat mengerti bagaimana tanggapan khalayak terhadap pesan
10
yang mereka sampaikan. Menurut Schramm, dengan proses pembacaan sandi dari
penerimanya pesan harus merupakan simbol-simbol penting yang dikenal dengan
baik penerimanya.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi
adalah upaya penyampaian pesan atau informasi (pesan, ide, gagasan) dari
komunikator kepada komunikan melalui media tertentu & menghasilkan dampak-
dampak tertentu pula. Jadi proses penyampaian pesan pada akhirnya akan
memberikan dampak pada kedua belah pihak antara komunikan & komunikator.
Perkembangan usaha yang semakin kompleks telah menciptakan persaingan
antara pengusaha. Pengusaha yang cerdas dapat membaca situasi sehingga
menimbulkan kesuksesan untuk meraih target. Kesuksesan perusahaan dalam
memasarkan produk yang dihasilkan tergantung dari cara penyampaian pesan
secara efektif kepada konsumen.
Oleh karena itu komunikasi memegang peranan penting untuk mencapai
kesuksesan pemasaran. Dalam sebuah perusahaan, perusahaan harus
menyampaikan apa isi, tujuan, harga dan segala hal yang berhubungan dengan isi
produk. Hal ini disampaikan ke konsumen, dan sebagai hasilnya akan timbul
ketertarikan onsumen akan barang sehingga terjadi pembelian. Komunikasi
merupakan proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-
perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata untuk mengubah
tingkah laku orang lain).3 Dalam kegiatan pemasaran, penyampaian informasi
secara tepat sangat dibutuhkan untuk ditujukan pada sasaran komunikasi. Dalam
3 Anwar Arifin, Ilmu komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002. hal. 26
11
konsep pemasaran, yang dimaksud dengan sasaran komunikasi adalah calon
konsumen & mereka yang telah menjadi konsumen atau pelanggan. Setiap
perusahaan atau organisasi menetapkan konsep pemasaran sendiri-sendiri untuk
terus memajukan diri. Seperti yang diungkapakan W.J Stanton, pemasaran adalah
keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang
bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan &
mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan pembeli, baik
yang aktual maupun yang potensial.
Dari pengertian tersebut dapat dibagi-bagi unsur-unsur penting dari
pemasaran yaitu bahwa:
1. Pertama, definisi sistem & definisi yang bersifat manajemen
2. Kedua, sistem bisnis yang ada harus berorientasi pada pasara atau
konsumen. Kebutuhan pembeli harus dipahami dan dilayani dengan efektif
3. Ketiga, definisi tersebut menyarankan bahwa pemasaran merupakan suatu
usaha yang dinamis (proses keseluruhan yang terintegrasi), tidak sekadar
menunjukkan penggolongan lembaga, dan fungsi-fungsi saja. Pemasaran
bukanlah satu kegiatan atau sejumlah kegiatan, tetapi merupakan hasil
interaksi dari banyak kegiatan
4. Keempat, program pemasaran bermula dari suatu ide tentang produk &
tidak berakhir sampai kebutuhan langganan terlayani, yang kadang-kadang
terjadi sesudah penjualan dilakukan.
5. Kelima, definisi tersebut menyatakan secara tidak langsung bahwa untuk
mencapai sukses, pemasaran harus dapat memaksimumkan penjualan yang
12
menguntungkan dalam jangka panjang. Jadi pembeli harus dilayani dengan
memuaskan agar bersedia membeli kembali pada perusahaan yang
bersangkutan.
Kotler juga mendefinisikan pemasaran sebagai proses sosial dan
manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa ynag mereka
butuhkan dan mereka inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk yang
bernilai bagi pihak lain. 4 Definisi tersebut didasarkan pada konsep-konsep inti
berikut: Kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, utilitas, nilai & kepuasan
pertukaran transaksi & hubungan, pasar, pemasaran, & pemasar.
Sedangkan Collin Sowter mendefinisikan pemasaran sebagai kegiatan
yang dimulai dengan mengidentifikasikan kebutuhan tersebut dengan cara
menguntungkan. Lain lagi menurut Persatuan Pemasaran Amerika, pemasaran
mereka definisikan sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsep
penentuan harga, kegiatan promosi, dan distribusssi dari ide-ide barang dan jasa
untuk menciptakan perubahan yang dapat memberikan kepuasan individu dan
tercapainya tujuan organisasi.
Berdasarkan pengertian di atas, didapat tujuan pemasaran yaitu
menghasilkan laba dengan memenuhi kebutuhan konsumen sasaran. Oleh karena
itu harus mempelajari keinginan, persepsi, referensi, serta perilaku konsumen,
karakteristik, dan proses pengambilan keputusan pembelian tertentu. Adapun
A. B. Sutanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Salemba Empat, Jakarta, 2000.
13
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli antara lain latar belakang
kebudayaan, kondisi social, serta kondisi kejiwaan dari pembeli. 5
Dari berbagai aliran pemikiran tersebut, terdapat banyak pemikir
pemasaran yang sepakat bahwa konsep inti dari pemasaran adalah pertukaran
(exchange). Pertukaran terjadi antara individu, individu mendapat sesuatu dari
individu lain. menurut Kotler, ada 5 kondisi yang harus terpenuhi agara
pertukaran dapat terjadi yaitu:
1. Terdapat sedikitnya 2 pihak
2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak
lain
3. Masing-masing pihak mampu berkomunikasi & melakukan penyerahan
4. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran
dan
5. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain layak &
bermanfaat.6
Dalam melaksanakan pertukaran antar individu dibutuhkan komunikasi
baik langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian komunikasi memegang
peranan penting dalam proses pertukaran atau pemasaran. Komunikasi dapat
menginformasikan pesan sebuah produk ke sasaran. Pesan yang disampaikan
dalam komunikasi bersifat persuasif yaitu, bagaimana membujuk konsumen agar
mau melakukan tindakan pembelian. Tindakan pembelian inilah yang nantinya
bisa menghasilkan laba perusahaan. Dalam konsep pemasaran dalam bisnis, 5 Ibid, Hal. 222-223 6 Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 2002, hal. 268
14
perusahaan memulai bisnisnya dengan berusaha mengetahui apa yang
dikehendaki dan menjadi selera pasar. Perusahaan memusatkan perhatian pada
kebutuhan & kepuasan pelanggan kemudian memadukan semua kegiatan dalam
rangka mempengaruhi pelanggan. Suatu perusahaan akan dapat menguasai market
share (penguasaan luas pasar) jika ia memiliki komunikasi pemasaran yang tepat.
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada
publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. Konsep
yang secara umum digunakan untuk menyampaikan pesan adalah bauran promosi
(promotion mix). Disebut bauran promosi karena biasanya pemasar sering
menggunakan berbagai jenis promosi produk. Perusahaan saat ini mulai
mengembangkan produk dengan tidak hanya memasarkan produk yang bagus,
menetapkan harga yang menarik dan membuat produk yang terjangkau oleh
konsumen sasaran.
Perusahaan-perusahaan ini harus bisa berkomunikasi dengan konsumen
untuk mengkomunikasikan produk sesuai dengan tujuan. Setiap perusahaan tidak
bisa melepaskan diri dan peran mereka sebagai komunikator. Perusahaan
senantiasa melakukan promosi yang baik. Hal ini dapat mereka lakukan dengan
mencari biro iklan yang baik, menggunakan media yang tepat, merancang
program penjualan yang menarik, dan membayar biro-biro hubungan masyarakat
untuk merancang citra perusahaan. Perusahaan harus merancang sistem
pemasaran yang kompleks ke masyarakat luas.
Pada dasarnya, konsep inti dari pemasaran menurut berbagai ahli ekonomi
adalah pertukaran (exchange). Sedangkan pada tingkat dasar, komunikasi dapat
15
menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan
produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen
potensial agar berhasrat masuk ke dalam hubungan pertukaran (exchange
relationship). Komunikasi juga dapat dijadikan pengingat bagi konsumen
mengenai keberadaan produk. Peran lain dari komunikasi adalah untuk
membedakan (differentiating) produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dari
perusahaan lainnya. Pada tingkatan yang lebih tinggi, komunikasi juga dapat
menawarkan sarana pertukaran itu sendiri. 7
Komunikasi akhirnya berkembang menjadi lebih khusus dalam bidang
pemasaran, yakni komunikasi pemasaran atau sering juga disebut promosi.
Promosi digunakan untuk menyampaikan pesan kepada public terutama
konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. Promosi sendiri dapat
diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar
mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang dan membeli produk
tersebut.8
Dalam membidik konsumen, perusahaan menetapkan komunikasi
pemasaran yang sesuai & tepat untuk pemasaran produk. Untuk mencapai
tujuajuan sebuah perusahaan harus melakukan analisa-analisa terlebih dahulu.
Analisa yang umum dan biasa dilakukan adalah analisa SWOT (Strenght,
Weakness, Opportunity and Threat). Sebelum memasarkan produknya, terlebih
dahulu dianalisa apa yang menjadi kelebihan-kelebihan yang dimiliki perusahaan,
7 Op. Cit. Sutisna. Hal. 266 8 Indriyo Gitposudarmo, Manajemen Pemasaran, BPFE, Yogyakarta, 1993, hal. 237.
16
produk yang dihasilkan maupun kelebihan atas para pesaing. Kekurangan yang
dimiliki juga harus diidentifikasi dan diketahui dengan baik. Kekurangan tersebut
bisa menjadi titik lemah, yang dapat dimanfaatkan oleh para pesaing dalam
merebut pasar.
Dengan mengetahui sejak awal, maka antisipasi dapat segera dilakukan.
Opportunity adalah segala kesempatan yang kemungkinan bisa dimanfaatkan
untuk dapat memaksimalkan pemasaran. Perusahaan dituntut untuk mampu
menangkap setiap peluang yang ada. Kemampuan menangkap setiap peluang
yang ada merupakan salah satu titik kunci keberhasilan dalam memasarkan suatu
produk. Yang terakhir adalah threat, yaitu setiap ancaman dari pihak luar yang
kemungkinan bisa mengganggu aktivitas kita. Dengan mengenali diri secara lebih
dalam, segala sesuatu telah diantisipasi dengan baik sehingga memudahkan dalam
melakukan aktifitas dan melakukan terobosan ke depan.
Setelah melakukan analisa-analisa, perusahaan akan mulai melakukan
komunikasi pemasarannya. Komunikasi pemasaran yang selama ini
dikembangkan adalah membagi-bagi pasar, memilih pasar sasaran yang sesuai,
dan penentuan posisi nilai suatu produk (Segmentation, Targeting, dan
Positioning). Segmentation adalah penentuan segmen pasar, yaitu menentukan
dan merencanakan siapa yang paling mungkin menjadi pembeli produk yang akan
dijual. Penentuan segmen pasar sangat penting dalam mengenali calon pembeli
produk dan memastikan siapa yang potensial menjadi pembeli.
Segmentasi ini dapat dibagi berdasar lokasi, usia, jenis kelamin, tingkat
penghasilan, kebiasaan dan sebagainya. Menurut Ariadi Abimanyu, targeting
17
adalah mengenal segmen pasar yang telah ditentukan danmerencanakan cara apa
yang paling optimal agar segmen pasar memberikan kemungkinan paling besar
untuk membeli produk yang akan dijual/dipasarkan. Sedangkan positioning
merupakan suatu cara bagaimana memainkan komunikasi agar dalam benak
konsumen tertanam suatu citra tertentu mengenai produk yang ditawarkan.
Komunikasi pemasaran juga sangat terkait dengan kebijaksanaan
pemasaran yang dikenal dengan bauran pemasaran (marketing mix). Bauran
pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. McCarthy
mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi empat kelompok yang luas yang disebut
empat P dalam pemasaran: Produk (product), harga (price), tempat (place), dan
promosi (promotion). Rumusan umum marketing mix adalah dengan komponen
4p:9
1. Produk (product)
Menyangkut pemilihan barang atau jasa yang ditawarkan secara nyata
kepada pasar, meliputi cirri dan wujud produk, kemasan, merek, dan kebijakan
pelayananya. Dalam hal ini dibutuhkan sebuah strategi produk, dimana
perusahaan memerlukan informasi terbaru dan untuk mengantisipasi kinerja
produk barang atau jasa dalam unit bisnis, yakni:
1) Penilaian konsumen terhadap produk perusahaan, khususnya
kekuatan dan kelemahan disbanding pesaing untuk menentukan
posisi produk berdasarkan informasi segmen pasar.
9 Philip Kotler dan A. B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Salemba Empat, Jakarta, 2000, hal. 18
18
2) Informasi yang objektif terhadap kinerja produk yang nyata dan
terantisipasi berdasarkan criteria yang relevan, seperti penjualan,
profit dan pangsa pasar.
2. Harga (price)
Menyangkut penetapan harga jual barang yang sesuai denga kualitas
barang dan dapat dijangkau oleh konsumen sehingga konsumen atau
pelanggan tidak beralih ke pesaing lainnya. Perusahaan harus bisa mengambil
keputusan mengenai harga sewa dan harga jual langsung. Harga ini juga dapat
membantu penentuan posisi produk. Reaksi konsumen terhadap alternative
harga, biaya produk, harga pesaing, serta faktor hukum dan etika lainnya
meningkatkan fleksibilitas manajemen dalam penetapan harga. Strategi
memilih peran dalam penentuan posisi, mencakup penentuan posisi produk
atau merek yang diinginkan termasuk tambahan (margin) yang diperlukan
untuk memuaskan dan memotivasi para penyalur.
3. Tempat (place)
Menyangkut pemilihan cara pendistribusian barang dab jasa sehingga
sampai ke tangan konsumen. Pengertian place di sini sama dengan distribusi,
kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa produsen ke konsumen, sehingga penggunaanya
sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat
dibutuhkan).10
4. Promosi (promotion)
10 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran edisi II, Andi Offset, Yogyakarta, 1997, hal. 151
19
Promosi merupakan salah satu faktor penetu keberhasilan pemasaran.
Kegiatan ini dilakukan perusahaan untuk berkomunikasi dengan pelanggan,
konsumen sasaran, dan menjalin hubungan yang baik dengan konsumen.
Promosi menyangkut pemasangan iklan, penjualan personal, publisitas, serta
sales promotion. Aktivitas promosi memainkan peranan penting dalam
menempatkan posisi produk di mata pembeli. Promosi memberitahukan,
mengingatkan dan membujuk pembeli serta pihak lain yang berpengaruh
dalam proses pemebelian. Perusahaan akan rela mengeluarkan biaya besar
untuk melakukan kegiatan promosi setiap tahun. Hal ini mendasari
pengambilan keputusan, penggunaan dan pelaksanaan promosi secara efektif.
11
Setiap perusahaan memiliki cara-cara atau kegiatan tersendiri dalam
melakukan komunikasi pemasaran atau promosi yang berbeda dengan perusahaan
lainnya. Perusahaan menggunakan alat-alat promosi atau bauran promosi yakni
iklan, publisitas, personal selling dan promosi penjualan yang tepat. Perusahaan
terkadang mencari cara untuk bisa mencapai efektifitas promosi dengan
mengkombinasikan berbagai alat promosi tersebut. Ada beberapa perusahaan
yang hanya menggunakan media spanduk dan banner dan juga media radio yang
murah ketimbang menggunkan iklan di televisi. Hal ini juga dikombinasikan
dengan personal selling yang akan menimbulkan penjualan yang cepat. Bahkan
11 David W. Cravens, Pemasaran Strategis, Jilid I, Erlangga, Jakarta, 1996, hal. 96
20
banyak juga perusahaan yang hanya menggunakan personal selling dalam
mendapatkan konsumennya.
Proses komunikasi pemasaran ternyata sangat terkait dengan proses
komunikasi. Menurut Hovlan, Janis dan Kelly sebagaimana dikutip Jalaludin
Rakhmat, komunikasi pada dasarnya merupakan “the process by which an
individual (the communicator) transmit stimul (usually verbal) to modify the
behaviour of other individuals (the audience)” hal tersebut menerangkan bahwa
dalam komunikasi terjadi pengiriman stimulus antara komunikator kepada
komunikan, dimana biasanya berbentuk verbal dan bertujuan untuk mengubah
perilaku orang lain. 12
Proses komunikasi dalm komunikasi pemasaran dapat diilustrasikan
sebagai berikut: 13
12 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Karya, Bandung, 1985. 13 Murti Sumarni, Marketing Perbankan, Liberty, Yogyakarta, 1993, hal. 243.
21
Komunikator siapa
Bagan 1. Proses Komunikasi Pemasaran
Konsep yang secara umum digunakan untuk menyampaikan pesan adalah
bauran promosi (promotion mix). Disebut bauran promosi karena biasanya
pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi dalam suatu rencana produk.
Marketing mix merupakan kerangka dari suatu keputusan pemasaran yang
variable (marketing decision variables) dalam setiap perusahaan di dalam waktu
atau sampai batas waktu tertentu. Marketing mix merupakan factor-faktor yang
dikuasai, digunakan, dan dikendalikan oleh seorang marketing manager
(controllabele factors) untuk mempengaruhi jumlah permintaan.14
Sementara itu, secara garis besar dapat diungkapkan bahwa alasan suatu
perusahaan mengadakan promosi adalah:
a. Memberitahu pihak luar tentang keberadaan perusahaan.
b. Meningkatkan penjualan.
14 Op. Cit. M. Mursid. Hal 31
Umpan Balik Efek yang timbul
Pesan Menyatakan
apa
Media/ Saluran Dengan cara
apa
Komunikan Siapa
22
c. Membuat perusahaan dikenal sebagai perusahaan yang baik atau
bonafide.
d. Untuk mengetengahkan segi kelebihan perusahaan atau produk/ jasa
dibandingkan pesaing. 15
Menurut Philip Kotler, konsep yang digunakan untuk menyampaikan
pesan disebut bauran promosi (marketing mix), yang terdiri atas lima alat utama,
yakni:
1. Iklan (advertising)
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak
digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah
bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang
keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa
sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran
seseorang untuk menimbulkan pembelian. iklan juga dapat didefinisikan
sebagai semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang
atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk untuk mendapat bayaran. 16
Pemilihan media yang digunakan oleh perusahaan harus dipertimbangkan
dengan baik dan cermat. Menurut Rhenald Kasali media yang bisa
digunakan untuk beriklan dibagi menjadi 2 yaitu:
15 Op. Cit. M. Mursid, hal. 95 16 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta, 1995, hal. 242-266
23
a. Media lini atas (above the line) terdiri dari iklan-iklan yang dimuat
dalam media cetak, media elektronik,) radio, tv dan bioskop), serta
media luar ruang (papan reklame dan angkutan).
b. Media lini bawah (below the line) terdiri dari seluruh media selain
media atas, seperti direct mail, pameran, point of sale display
material, kalender, agenda, gantungan kunci atau tanda mata. 17
Sementara itu fungsi-fungsi iklan di Perusahaan property, antara
lain untuk memberikan informasi dan menarik pelanggan untuk membeli
produk dan meningkatkan citra perusahaan.
2. Personal selling
Personal selling yaitu komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada
calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. 18 Dalam
bisnis Property, penjual dapat bertemu dengan calon pelanggan atau
pembeli dengan bertemu di kantor maupun mendatangi langsung ke
konsumen.
3. Pemasaran langsung (direct marketing)
Pemasaran langsung (direct marketing) adalah sistem pemasaran
yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media
iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di
sembarang lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promo ditujukan 17 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiri, Jakarta, 1995, hal. 23. 18 Op. cit, Fandy Tjiptono, hal 24
24
langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan
tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon,
pos,atau dengan dating langsung ke tempat pemasar. Di satu sisi, dengan
berkembangnya sarana transportasi dan komunikasi mempermudah kontak
dan transaksi dengan pasar, di mana perusahaan relative mudah
mendatangi langsung calon pelanggan ataupun menghubungi via telepon
atau surat. 19
4. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan (sales promotion) adalah bentuk persuasi
langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk
merangsang pembelian produk segera dan atau meningkatkan jumlah
barang yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan,
perusahaandapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya
untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih
banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse
buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerja
sama yang lebih erat dengan pengecer. 20 Promosi penjualan yaitu
kegiatan pemasaran yang mendorong pembelian dengan lebih
menekankan pada penjualan produk. Dalam bisnis property, kegiatan sales
promotion ini dilakukan pada waktu-waktu tertentu dengan memberikan
penawaran-penawaran khusus.
19 Ibid, hal. 232 20 Op. cit, Fandy Tjiptono, hal. 229
25
5. Publisitas (publicity)
Publisitas (publicity) adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide,
barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi
yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan
pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk yang
bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, pubsilitas mempunyai
kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran (baik langsung maupun
tidak langsung) dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Di samping
itu karena pesan pubsilitas dimasukan dalam berita atau artikel koran,
tabloid, majalah, radio, dan televisi, maka khayalak tidak memandangya
sebagai komunikasi promosi.
Publisitas juga dapat memberi informasi lebih banyak dan lebih
terperinci daripada iklan. Namun demikian, karena tidak ada hubungan
perjanjian antara pihak yang diuntungkan maka tidak dapat mengatur
kapan publisitas itu akan disajikan atauu bagaimana publisitas tersebut
disajikan. Selain itu, publisitas tidak mungkin diulang-ulang seperti iklan.
Oleh karena itu, kini publisitas biasanya merupakan bagian dari
departemen humas perusahaan.21
Publisitas merupakan hasil dari publikasi. Setiap fungsi dan tugas
Public Relations adalah menyelenggarakan publikasi atau
menyebarluaskan informasi melalui kerjasama dengan pihak pers/
wartawan lewat berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan
21 Op. cit, Fandy Tjiptono, hal. 228
26
atau organisasi yang pantas untuk diketahui publik.22 Berikut ini flatform
komunikasi dari masing-masing element bauran promosi.23
Periklanan Promosi
Penjualan
Hubungan
Masyarakat
Penjualan Tatap
Muka
Pemasaran
Langsung
Iklan media cetak
& elektronik
Kemasan
Gambar bergerak
Brosur & Buklet
Poster & leaflet
Directori
Billboard
Display
Material
audiovisual
Logo & symbol
videotape
Kontes
Permainan
Undian
Lotre
Pameran
Eksibisi
Demonstrasi
Kupon
Rabat
Pembiayaan
Bunga
rendah
Hiburan
Press kits
Pidato
Seminar
Laporan
tahunan
Donasi & amal
Sponsorship
Publikasi
Relasi
Komunitas
Lobi
Media
identitas
Majalah
Perusahaan
Peristiwa
Presentasi
penjualan
Pertemuan
penjualan
Program intensif
Contoh pameran
Perdagangan
Katalog
Surat
Telemarketin
g
Elektronik
Shopping
TV
Shopping
Fax mail
Voice mail
Sumber: diadaptasi dari Philip Kotler (2000), “Marketing Management,”
Tent Edition, Internasional Edition, Prentice Hall Inc. Upper
Siddle River, New Jersey 07458.
Tabel 1. Flatform Komunikasi (Elemen Bauran Promosi)
22 Rosady Ruslan, S.H., Kiat dan Strategi Public Relations, Majajemen PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hal. 12 23 Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. 2002, hal. 268
27
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan
membujuk, serta mengingatkan kepada pelanggan mengenai perusahaan dan
bauran pemasarannya. Di bawah ini adalah rincian tujuan promosi tersebut,
yaitu:24
i. Menginformasikan (informing), dapat berupa:
1. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk
baru,
2. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari sebuah
produk,
3. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar,
4. Menjelaskan cara kerja suatu produk,
5. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan,
6. Meluruskan kesan yang keliru,
7. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli,
8. Membangun citra perusahaan.
ii. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:
1. Membentuk pilihan merek,
2. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu,
3. Mangubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk,
4. Mendorong pembeli untuk berbelanja pada saat itu juga,
24 Op. Cit, Fandy Tjiptono, hal 221-222
28
5. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga
(salesman).
iii. Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas:
1. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan
dibutuhkan dalm waktu dekat.
2. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual
produk perusahaan.
3. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye
iklan.
4. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk
perusahaan.
Dari tujuan-tujuan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan
promosi berkaitan dengan upaya perusahaan untuk mengenalkan produk pada
konsumen, sehingga konsumen tertarik untuk mengenal, memahami, berubah
sikap, yakin dan kemudian menyukainya dan kemudian membelinya dan selalu
ingat akan produk perusahaan tersebut.
Setiap perusahaan mempunyai kegiatan komunikasi pemasaran yang
mungkin berbeda dengan perusahaan lain dalam rangka mencapai tujuannya.
Dalam pelaksanaannya, perusahaan harus mengetahui kekuatan produk dan
peluang yang ada. Hal ini sangat berguna untuk mengembangkan kegiatan
komunikasi pemasaran yang dapat meyakinkan pembeli. PT. PONDOK SOLO
PERMAI (PSP) merupakan perusahaan yang telah menunjukkan kekuatannya
dengan produk-produk yang menjanjikan. Dalam penjualan produknya, PT.
29
PONDOK SOLO PERMAI (PSP) menggunakan instruksi komunikasi pemasaran
untuk pejualan produk-produknya seperti perumahan, ruko dll. Di sini komunikasi
pemasaran memainkan peranan yang sangat besar dalam upaya meningkatkan
penjualan.
E. METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitan
Metode ialah suatu prosedur atau tata cara untuk mengetahui sesuatu yang
mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu
pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi metodologi
penelitian ialah suatu pengkajian dalm mempelajari peraturan-peraturan yang
terdapat dalam penelitian. Ditinjau dari sudut filsafat, metodologi penelitian
merupakan epistemologis penelitian yaitu menyangkut bagaimana kita
mengadakan penelitian. 25 Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati.26 Pendekatan ini diarahkan pada latar dan
individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh
mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi
perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
25 Usman Husaini & Purnomo Setiady Akbar, Metode Penelitian Sosial, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2000. hal. 42 26 Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, hal. 3
30
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif,
yaitu penelitian yang terbatas pada usaha-usaha mengungkapkan suatu masalah
atau keadaaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar
mengungkapkan fakta (fact finding). Hasil penelitian ditekankan untuk
membentuk gambaran secara obyektif tentang keadaan yang sebenarnya dari
obyek yang diteliti. 27 Senada dengan pernyataan tersebut, menurut Jalaludin
Rakhmat penelitian deskriptif itu hanya memaparkan situasi atau peristiwa.
Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis,
atau membuat prediksi.28 Penelitian ini hanya mengungkap fakta. Peneliti
bertindak sebagai pengamat, diaman ia hanya membuat kategori perilaku,
mengamati gejala, dan mencatat informasi yang didapatkan dari sumber data
sekunder yang berbentuk dokumentasi.
Dalam penelitian ini pengamatan dialakukan secara langsung terhadap
obyek, yaitu PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP) dan kegiatan komunikasi
pemasaran yang dilakukan. Dalam memperoleh informasi dan data yang
berkaitan, peneliti berusaha menyaring sebanyak mingkin informasi dari berbagai
macam sumber. Pemilihan informan didasarkan pada banyak sedikitnya
pengalaman dan pengetahuan informan tentang komunikasi pemasaran yang
dilakukan perusahaan dan program-program terbaru yang ditawarkan.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih informan yang dianggap paling
mengetahui masalah. Di sini informan juga dapat mengembangkan atau 27 Hadan Nawawi, Metode Penelitian Sosial, UGM Press, Yogyakarta, 1993, hal. 23 28 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 1995, hal. 11
31
menyambungkan peneliti ke informan lain yang juga mengetahui masalah.
Dengan seperti ini, informan akan berkembang dan informasi yang didapat akan
semakin banyak. Dalm subyek penelitian ini terdapat key informan (informan
kunci utama), yaitu :
a. Karyawan bagian Pemasaran/ Marketing
b. Karyawan bagian Promosi
c. HRD (Human Resources Department)
d. Konsumen PT PONDOK SOLO PERMAI
3. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini adalah PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP) , yang
berlokasi di areal Solo Baru, Sukoharjo, tepatnya di Jalan Raya Solo Baru Blok
AC 22-23 Solo Baru 57552. Peneliti mengambil lokasi ini, karena melihat
keberhasilkan perusahaan ini yang telah merajai bidang property di Surakarta.
Perusahaan ini telah dipercaya oleh masyarakat. Perusahaan ini juga yang
mengembangkan kota Solo Baru menuju kota mandiri. Berbagai produknya baik
perumahan dan ruko sangat laku di pasaran.
4. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam menggunakan deskriptif kualitatif tidak begitu memperhatikan
populasi dan sample. Penelitian ini menggunakan purposive sampling, dimana
yang menjadi anggota sample adalah unit-unit tertentu/ khusus dari populasi yang
sesuai dengan maksud tujuan penelitian.29
29 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, hal. 63
32
Sampel dipilih secara purposive dengan selektif ketat, sehingga diharapkan
sampel merupakan informan yang benar-benar menguasai masalah yang diteliti
dan dapat mewakili. Dengan cara ini diharapkan dapat ditemukan data yang
akurat. Dalam penelitian ini, yang dipilih sebagai sampel adalah:
.
a. 1 orang komisaris
Komisaris menjadi hal yang penting karena data data akan lebih akurat.
Dan komsaris di sini juga terlibat langsung sehingga informasi akan sangat
membantu
b. 1 orang karyawan bagian Promosi
Dalam mengambil sampel di bagian ini juga diutamakan yang lebih lama
di PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP) supaya dapat memberi informasi
sebanyak-banyaknya yang dapat membantu penelitian.
c. 1 orang karyawan bagian Marketing/pemasaran
Diutamakan karyawan yang masa kerjanya lebih lama, karena telah
memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan tentang perusahaan
sehingga mampu memberikan informasi yang dapat membantu penelitian
d. 1 orang konsumen PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP)
Diutamakan konsumen yang sudah lama mengetahui adanya PT.
PONDOK SOLO PERMAI (PSP). Hal ini diperlukan untuk mendapatkan
informasi yang lebih banyak dan dapat membantu penelitian.
33
5. Jenis Data
a. Data Primer
Data Primer merupakan data yang langsung diperoleh dari lapangan, yaitu
yang langsung diperoleh dari lokasi penelitian di PT. PONDOK SOLO
PERMAI (PSP). Data ini sidapat langsung di lokasi penelitian, diantaranya
mengamati bentuk-bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan,
serta wawancara dengan orang-orang yang terkait dalam penelitian.
b. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari dengan cara mengutip
atau memperoleh data yang sudah tersedia seperti dengan cara mengutip buku,
dokumen, arsip & catatan lain yang mendukung untuk melengkapi data
primer.
6. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan langung dengan cara formal &
informal untuk mengamati kegiatan di lokasi penelitian. Melibatkan diri
secara pribadi & langsung dalam situasi penelitian, dan sedapat mungkin
melihat secara lengkap, komprehensif, tidak selektif. Ini dilakukan untuk
mengamati kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan secara langsung.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan
oelh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang
34
diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 30 Wawancara ini
dialakukan dalam bentuk pertanyaan dan tidak dilakukan formal & struktur yang
ketat agar informasi yang didapatkan lebih mendalam dan untuk mempermudah
perolehan informasi. Pihak-pihak yang akan diwawancari adalah komisaris PT.
PSP, Karyawan bagian Pemasaran/ Marketing, Karyawan bagian Promosi, &
Konsumen PT. PONDOK SOLO PERMAI (PSP).
c. Studi Pustaka
Pencarian data yang bersangkutan dengan obyek penelitian, yang
diperoleh dengan cara mempelajari berbagai literature, baik buku, dokumentasi,
artikel, majalah, atau literatur lain yang terdapat di perpustakaan, internet, dan
sebagainya.
7. Validitas Data
Penelitian ini menggunakan cara triangulasi data yaitu dengan
mengumpulkan data sejenis dari berbagai sumber dan data yang berbeda.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data memanfaatkan salah yang
lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau atau sebagai pembanding
terhadap data yang telah diperoleh. Penelitian yang menggunakan teknik
triangulasi dengan sumber, yaitu dengan cara membandingkan hasil wawancara
dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan data penelitian. Dengan
demikian keberadaan data yang satu akan dikonfirmasikan dengan data yang
diperoleh dari sumber data yang lain, sehingga data akan terjamin validitasnya.
30 Op. cit, Lexy J Moeleong,. Hal. 135
35
Data yang dikumpulkan tidak semuanya dianggap valid, oleh karena itu
perlu dilakukan reduksi agar data benar-benar memiliki validitas & variable yang
tinggi. Dalam penelitian ini, validitas data yang berbeda dengan permasalahan
yang sama seperti tampak pada gambar berikut :
Bagan 2. Teknik Triangulasi Data
8. Teknik Analisis Data
Teknika analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis interaktif (interaktif models of analisys). 31 Penelitian ini bergerak di
anatara tiga komponen data dan penarikan kesimpulan. Aktifitas ketiga komponen
tersebut bukanlah linear, namun lebih merupakan siklus dalam struktur kerja
interaktif. Sedangkan skema analisa data interaktif itu adalah :
31 Mattew B., Miles, A., Michael Huberman, Analisis Data kualitatif, Universitas Indonesia, Jakarta, 1992, hal. 17
Wawancara Observasi
Dokumentasi
36
Bagan 3. Model Analisis Interaktif
Dalam tahap analisis data, penelitian ini menggunakan teknik analisa data
interaktif (Interactive model of analysis). Analisis ini terdiri dari tiga komponen
di antaranya data reduction, data display dan conclusion drawing. Dalam bentuk
ini peneliti tetap bergerak di antara ketiga komponen pengumpulan data, selama
proses pengumpulan data berlangsung. Sesudah pengumpulandata, kemudian
bergerak di antara data reduction, data display, dan conclusion drawing, dengan
menggunakan waktu yang masih tersisa bagi penelitiannya.
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data merupakan proses seleksi, pemusatan perhatian serta
penyederhanaan dan abstraksi data kasar yang muncul dari catatan-catatan
tertulis di lapangan. Pelaksanaan reduksi data ini dilakukan selama penelitian
berlangsung. Sedangkan kegunaan dari reduksi data itu sendiri adalah untuk
lebih memfokuskan pokok permasalahan yang sedang diteliti. Dengan analisa
Pengumpulan Data
Data Reduction
Conclusion Drawing
Data Display
37
data, data kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan dalam aneka
macam cara, seperti melalui ringkasan atau melalui uraian singkat.
b. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data atau rakitan organisasi informasi yang memungkinkan
kesimpulan riset dapat dilakukan. Dengan penyajian data, peneliti akan mudah
memahami apa yang sedang akan terjadi dan apa ayang harus dilakukan, lebih
jauh menganalisa ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman
yang didapat dari penyajian tersebut. Penyajian data meliputi berbagai jenis
matriks, grafik, jaringan, dan bagan yang dirancang guna menggabungkan
informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang mudah diraih.
c. Conclusion Drawing (Penarikan Kesimpulan)
Dalam pengumpulan data, peneliti sudah mulai mengerti apa arti dari hal-
hal yang ia teliti dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola,
pernyataan-pernyataan, konfigurasi-konfigurasi yang mapan, arahan-arahan
sebab akibat dan proposisi-proposisi, sehingga memudahkan dalam
pengambilan kesimpulan. Penarikan kesimpulan hanyalah merupaan sebagian
dari suatu kegiatan dan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan juga diverifikasi
selama penelitian berlangsung.
Dalam penelitian ini, hasil wawancara yang telah dilakukan akan
memudahkan peneliti dalam pencatatan data maupun dalam pengecekan data
guna menarik suatu kesimpulan sementara selama proses pengumpulan
berlangsung.