Pendahuluan Legislatif Dan Cover

3
MAKALAH LEGISLATIF Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah .............. sebagai pengganti Ujian Tengah Semester(UTS) Di susun oleh : - - - - - - SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK FAKULTAS ............................ JURUSAN .......................................

description

makalah legislatif bab 1

Transcript of Pendahuluan Legislatif Dan Cover

Page 1: Pendahuluan Legislatif Dan Cover

MAKALAH

LEGISLATIF

Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah .............. sebagai pengganti Ujian Tengah Semester(UTS)

Di susun oleh :

- - - - - -

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

FAKULTAS ............................

JURUSAN .......................................

PANGANDARAN

2015

Page 2: Pendahuluan Legislatif Dan Cover

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu ciri negara hukum, yang dalam bahasa inggris disebut legal state ataustate based on the rule of law, dalam bahasa Belanda dan Jerman disebut rechstaat danrule of law itu memiliki latar belakang sejarah dan pengertian yang berbeda, tetapi sama sama mengandung ide pembatasan kekuasaan.

Upaya untuk mengadakan pembatasan terhadap  kekuasaan itu tidak berhenti hanya dengan munculnya gerakan pemisahan antara kekuasaan Raja dan kekuasaan pendeta serta pemimpin gereja. Upaya pembatasan kekuasaan juga dilakukan dengan mengadakan pola-pola pembatasan didalam pengelolaan internal kekuasaan negara itu sendiri, yaitu dengan mengadakan pembedaan dan pemisahan kekuasaan negara kedalam beberapa fungsi yang berbeda-beda. Dalam hubungan ini, yang dapat dianggap paling berpengaruh pemikirannya dalam mengadakan pembedaan fungsi-fungsi kekuasaan itu adalah Montesquie dengan teori trias politica-nya, yaitu cabang kekuasaan legislatif, cabang kekuasaan eksekutif atau administratif, dan cabang kekuasaan yudisial.

Pentingnya pembatasan kekuasaan, karena berdasarkan pengalaman sejarah mulai dari kekuasaan raja yang absolut yang mencampur adukan dengan kedaulatan Tuhan sehingga seolah-olah suara dan kehendak raja tersebut identik dengan suara dan kehendak Tuhan. Praktik yang mengatasnamakan kekuasaan raja sama dengan kekuasaan Tuhan hampir bisa ditemukan pada setiap sejarah peradaban manusia mulai dari Mesir dengan raja Fir’aun, Yunani kuno, peradaban di India, sampai dengan di Eropa dengan tokohnya Machiavelli yang sangat terkenal itu.

Dalam pembagian kekuasaan antar lembaga negara terdapat kedudukan dan hubungan tata kerja antar lembaga negara yang mencerminkan adanya kesamaan tujuan dalam penyelenggaraan negara. Menelaah hasil perubahan UUD 1945 yang telah dilakukan MPR mulai tahun 1999-2002, terdapat perubahan mendasar dalam penyelenggaraan negara. Salah satu perubahan mendasar tersebut adalah MPR tidak lagi berkedudukan sebagai lembaga tertinggi karena prinsip kedaulatan rakyat tidak lagi diwujudkan dalam kelembagaan MPR tapi oleh UUD (Pasal 1 ayat (2)).      UUD 1945 salah satunya mengatur mengenai pemegang cabang kekuasaan pemerintahan negara dengan prinsip pemisahan kekuasaan secara tegas yang tercermin pada lembaga negara yang menjalankan fungsi kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif dengan mengedepankan prinsip checks and balances system. Dengan adanya perubahan kedudukan MPR, berimplikasi pada berubahnya struktur kelembagaan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.

Page 3: Pendahuluan Legislatif Dan Cover

B. Rumusan Masalah1. Apakah lembaga legislatif, Yudikatif dan BPK itu?2. Apa saja fungsi-fungsi dari cabang kekuasaan Legislatif dan Kekuasaan

Yudikatif dan BPK?3. Bagaimana sistem kerja BPK?