PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah...

38
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pulau Jawa yang terdiri dari beberapa provinsi, tentu memiliki konsekuensi tersendiri akan lahirnya suatu kebudayaan yang memiliki karakteristik yang unik dan khas. Hal ini lebih dikarenakan bahwa Pulau Jawa sebagai salah satu pulau dengan kebudayaan lokal yang mana memiliki pengaruh penting bagi masyarakat Jawa karena mayoritas masyarakat Jawa memeluk agama Islam dengan demikian hubungan nilai- nilai Islam dengan kebudayaan Jawa menjadi menarik karena keberadaan Islam. Budaya Jawa merupakan salah satu dari beragam macam budaya yang berkembang di Indonesia yang kemudian dianggap layak dan menarik untuk dijadikan sebagai suatu tema cerita dalam film. Budaya Jawa dianggap sebagai salah satu contoh budaya yang menarik untuk di audio visualkan yang kemudian dikembangkan dalam narasi cerita dengan tema romantika, drama, persahabatan, horor, petualangan atau action tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya Jawa yang ada. Contoh film yang sudah diangkat kelayar lebar yang memadukan nilai budaya jawa seperti film horor Kuntilanak (2006), Sang Penari (2011), dan yang difilmkan dengan apik memadukan nilai-nilai islam dengan budaya adalah film Sang Pencerah (2010).

Transcript of PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah...

Page 1: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pulau Jawa yang terdiri dari beberapa provinsi, tentu memiliki

konsekuensi tersendiri akan lahirnya suatu kebudayaan yang memiliki

karakteristik yang unik dan khas. Hal ini lebih dikarenakan bahwa Pulau

Jawa sebagai salah satu pulau dengan kebudayaan lokal yang mana

memiliki pengaruh penting bagi masyarakat Jawa karena mayoritas

masyarakat Jawa memeluk agama Islam dengan demikian hubungan nilai-

nilai Islam dengan kebudayaan Jawa menjadi menarik karena keberadaan

Islam.

Budaya Jawa merupakan salah satu dari beragam macam budaya

yang berkembang di Indonesia yang kemudian dianggap layak dan

menarik untuk dijadikan sebagai suatu tema cerita dalam film. Budaya

Jawa dianggap sebagai salah satu contoh budaya yang menarik untuk di

audio visualkan yang kemudian dikembangkan dalam narasi cerita dengan

tema romantika, drama, persahabatan, horor, petualangan atau action tanpa

menghilangkan nilai-nilai budaya Jawa yang ada.

Contoh film yang sudah diangkat kelayar lebar yang memadukan

nilai budaya jawa seperti film horor Kuntilanak (2006), Sang Penari

(2011), dan yang difilmkan dengan apik memadukan nilai-nilai islam

dengan budaya adalah film Sang Pencerah (2010).

Page 2: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

2

Perkembangan film di Indonesia saat ini begitu pesat dengan

menawarkan alur cerita yang semakin beragam pula. Budaya menjadi

suatu topik tersendiri yang kemudian diangkat oleh para sineas di

Indonesia untuk kemudian dikembangkan dalam alur cerita yang menarik.

Terlebih lagi di Indonesia memiliki beragam karakteristik budaya yang

menarik dan secara apik diaudiovisualkan dalam bentuk film yang

kemudian menjadi suatu suguhan cerita yang patut untuk dinikmati oleh

pecinta film.

Tanggapan yang positif terhadap film dengan tema dan berlatar

budaya ternyata tidak hanya berkembang dan menjadi garapan besar bagi

sineas di Indonesia saja melainkan sudah merambah ke Hollywood. Film

Hollywood terbaru besutan sutradara Conor Allyn yang dirilis tanggal 18

April 2013, Java Heat merupakan film yang menjadikan budaya terutama

budaya Jawa sebagai tema cerita. Java Heat disinyalir akan menjadi film

action dengan unsur budaya yang menarik dan patut untuk dinikmati

pecinta film di Indonesia pada khususnya dan diseluruh dunia pada

umumnya.

Film terbaru yang berjudul Java Heat merupakan film hasil

kerjasama antara sineas Indonesia dengan Amerika yang lokasi syutingnya

berada di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Imbas dari digarapan film

Hollywood di dua benua ini tidak hanya terletak pada pemainnya yang

juga berasal dari Indonesia seperti Ario Bayu, Atiqah Hasiholan, Rio

Dewanto, Tio Pakusadewo, Frans Tumbuan, dan Rudy Wowor dan yang

berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz,

Page 3: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

3

Mike Luccock, Mike Duncan, Brent Duke tetapi juga berimbas pada

terasimilasinya budaya Jawa yang menjadi salah satu unsur cerita dalam

cerita ini dengan budaya Barat yang cenderung liberal dan non

responsibilites.

Film ini menceritakan setelah peristiwa bom bunuh diri di

Yogyakarta yang menewaskan putri Sultana (Atiqah Hasiholan), Letnan

Hashim (Ario Bayu) ditunjuk untuk mencari pelaku dari peristiwa tersebut

yang mengarah ke jaringan teroris. Jake (Kellan Lutz) dicurigai oleh

Hashim karena dia adalah orang terakhir yang bertemu dan berkomunikasi

dengan Sultana. Walau sempat diinterogasi, Jake tetap dicurigai oleh

Hashim dan Anton (Rio Dewanto) yang merasa dirinya mengetahui pelaku

dari peristiwa tragis tersebut.

Jake yang sebenarnya adalah mantan anggota Marinir Amerika

Serikat, mencoba untuk memburu buronan bernama Malik (Mickey

Rourke) yang diketahui sedang berada di wilayah Yogyakarta. Namun

perburuannya tersebut tidaklah mudah karena ia dicurigai oleh kepolisian

Yogyakarta di bawah pimpinan Letnan Hashim. Perlahan namun pasti,

kecurigaan Hashim terhadap Jake mulai sirna ketika ia diselamatkan

olehnya dari berondongan senjata anggota teroris Achmed (Mike

Muliardo).

Melihat Jake yang sering bersama dengan Hashim, membuat Malik

dan Achmed akhirnya bertindak lebih keras dengan cara melibatkan

kehidupan pribadi Letnan Hashim. Sejak saat itulah Hashim dan Jake

Page 4: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

4

harus berkerjasama dengan baik untuk menangkap Malik, serta mencari

tahu apa motifnya melakukan teror di Yogyakarta (www.21cineplex.com

diakses pada tanggal 20 Juni 2013).

Hidup bermasyarakat memiliki budaya yang berbeda. Seringkali

manusia lupa bahwa hidup di wilayah yang memiliki ragam budaya yang

tidaklah sama. Sehingga membuat cara pandang terhadap budaya lain

seringkali salah atau hanya berdasarkan persepsi yang di dengar dari orang

lain. Hal inilah yang sering menghambat dalam berkomunikasi dengan

orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.

Penghambat komunikasi yang terjadi menyebabkan timbulnya

suatu persepsi atau anggapan yang salah yang kemudian lebih banyak

menjurus pada hal-hal yang bersifat negatif. Persepsi atau citra yang

disematkan kepada suatu hal tertentu lebih dikenal dengan stereotip.

Stereotip yang kemudian menciptakan suatu persepsi yang bersifat negatif

disebut juga dengan stereotip negatif.

Contoh stereotip yang bersifat negatif adalah ketika kita berbicara

dengan orang-orang Barat, kita sering kali menundukkan kepala dan

pandangan, sementara mereka memandang mata kita. Mereka menyangka,

orang-orang yang tidak memandang lawan bicara sebagai orang-orang

yang rendah diri, tidak jujur atau menyembunyikan sesuatu, padahal bagi

kita menundukkan kepala dan pandangan pada waktu berbicara apalagi

dengan orang yang lebih tua atau orang yang memiliki kedudukan

dianggap sebagai suatu tanda penghormatan kepada orang tersebut.

Page 5: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

5

Film Java Heat yang menjadikan budaya Jawa sebagai latar dari

cerita terdapat berbagai macam stereotip yang kemudian muncul karena

adanya hal-hal yang tidak sesuai dengan budaya Jawa. Tentu saja stereotip

tersebut muncul karena adanya suatu perbenturan kebudayaan yang

terdapat dalam film Java Heat dimana dalam film ini budaya Barat juga

tampil menjadi bagian dari cerita.

Fenomena budaya yang terjadi tersebut kemudian di analisis dari

perspektif semiotik merupakan sistem tanda yang berkaitan satusama lain

yang bersifat konvensional untuk memperoleh makna yang terkandung

didalamnya. Semiotik adalah ilmu yang mengkaji tanda dalam kehidupan

manusia, yangmana tanda-tanda tersebut haruslah dimaknakan (Hoed,

2008:3).

Semiotika digunakan dalam film untuk menganalisis apakah dalam

film Java Heat sudah memiliki unsur-unsur atau nilai-nilai budaya Jawa

dalam alurnya. Unsur-unsur tersebut dapat diketahui dari tanda-tanda yang

dimunculkan dalam setiap adegan dalam film Java Heat. Ada empat hal

yang mesti diperhatikan dalam semiotik, yaitu jenis tanda (ikon dan

lambang), jenis sistem tanda (bahasa, musik atau gerakan tubuh), jenis

teks dan jenis konteks atau situasi yang mempengaruhi makna tanda

(kondisi psikologis, sosial, historis dan kultural).Kacamata semiotik

memungkinkan orang mengidentifikasi lebih terang gejala budaya dan

sosial lewat tanda-tanda kehidupan yang menyertainya. Sementara “tanda”

itu dipahami sebagai bentuk yang tercitrakan dalam kognisi manusia dan

makna yang dipahami manusia (Hoed, 2008:22 ).

Page 6: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

6

Pada hakekatnya Kebudayaan Jawa adalah keseluruhan cara hidup,

cara berpikir dan pandangan hidup orang Jawa. Secara filosofis, dapat

digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui sifat dan karakter orang

Jawa. Satu aspek budaya Jawa yang potensial adalah toleransinya yang

amat besar terhadap hal-hal yang berbeda serta sifatnya yang sejuk yang

dilandasi oleh rasa asih ing sesami. Rasa asih ing sesami ini yang

kemudian diperlukan dalam mengembangkan kebudayaan (Sujamto,

1997:39).

Kedatangan bangsa sekaligus budaya Barat ke Indonesia (Jawa)

telah banyak mengubah situasi sosial dan budaya di dalam masyarakat

Jawa, sehingga masyarakat Jawa mengenal budaya Barat sebagai budaya

yang modern. Kolonialis Barat memandang bangsa Timur sebagai bangsa

yang perlu untuk dididik menjadi bangsa yang mengerti akan keadilan dan

kedisiplinan. Menurut Said (1996: 51), masyarakat Timur adalah

masyarakat yang irasional dan kekanak-kanakan, yang berbeda dengan

masyarakat Barat yang rasional, berbudi luhur, dan dewasa. Dalam

pandangan Barat, bangsa Barat merupakan ras yang lebih unggul daripada

bangsa Timur (Said, 1996: 9).Kemudian (Said, 1996: 7) menyebabkan

ketetapan Barat menjalin hubungan dengan Timur tidak terlepas dari

hubungan kekuatan, dominasi, dan hubungan secara hegemoni yang

kompleks (Suratno, 2013: 189).

Keragaman budaya dalam film Java Heat menjadi perhatian

tersendiri bagi sutradara, dimana dalam film ini menyisipkan banyak hal

menarik dalam beberapa dialog dan adegan, mulai dari nasi goreng khas

Page 7: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

7

Indonesia yang enak namun penuh lemak trans, burung langka

cendrawasih, sindiran bahwa orang barat lebih banyak ngomong dari pada

mendengar, stereotip pemikiran orang barat mengenai keragaman agama

dan Islam di Indonesia, dan bagaimana orang Indonesia memanggil "Mas"

satu sama lain.

Film Java Heat seakan menjadi perwujudan kolaborasi apik antara

budaya Barat dan Timur yang mencoba memberikan sudut pandang

berbeda tentang Indonesia. Sang sutradara Conor Allyn ingin memberikan

gambaran kepada industri Hollywood kalau Islam di Indonesia tidak

seperti yang mereka pikirkan, lewat film inilah ia mencoba memberikan

fakta-fakta menarik tentang kebudayaan Jawa yang lembut dan

keharmonisan antara umat beragama. Hal itu diketahui telah dirasakan

langsung oleh Conor yang sudah berpengalaman menggarap film trilogi

Merah Putih dan sudah tinggal di Indonesia sekitar 4 tahun

(www.21cineplex.com diakses pada tanggal 20 Juni 2013).

Hal yang menarik lainnya bagi peneliti dalam film ini, yaitu

mengenai budaya, antara budaya Jawa (Indonesia) dan budaya Barat

(Amerika). Dimana seorang sutradara terlihat ingin memadukan antara

keduanya. Namun justru di dalamnya, budaya Jawa tidak begitu terlihat

dan kebanyakan justru budaya barat dominan. Ada scene dimana

bersetting tempat agak kumuh seperti gang kecil, tapi ada sebuah diskotik

yang begitu mewah, di dalamnya terdapat jual beli wanita. Itu sama sekali

tidak menggambarkan budaya Jawa. Kemudian pemeran Sultan yang

diperankan oleh Rudy Wowor dan Putri Kraton yang diperankan oleh

Page 8: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

8

Atiqah Hasiholan sama sekali tidak terlihat seperti orang Jawa. Lalu ada

adegan dimana Tio Pakusadewo yang ceritanya seorang bangsawan Jawa

mencabut keris, terlihat keris dicabut memakai tangan kiri dengan posisi

yang tidak pas. Juga mengenai posisi keris, posisi keris disandang didepan

itu sangat tidak biasa. Dalam Budaya Jawa, menempatkan keris di depan

adalah saat perang.

Budaya Jawa menjadi menarik untuk diteliti oleh peneliti, karena

Budaya Jawa merupakan salah satu budaya yang memiliki tingkat

akulturasi yang cukup tinggi dengan budaya asing. Dalam Film ini banyak

ditemui adegan-adegan dan setting tempat diletakkan pada situasi yang

tidak semestinya ada dalam Budaya Jawa. Inilah yang kemudian menjadi

titik sentral yang menarik perhatian peneliti untuk meneliti lebih dalam

mengenai bagaimana seharusnya Budaya Jawa diinterpretasikan dalam

film agar nilai-nilai Budaya Jawa tetap utuh dan tidak terakulturasi dengan

budaya lain.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat

ditarik suatu rumusan masalah yaitu “Bagaimana stereotip budaya Jawa

dalam film Hollywood?”

C. Tujuan Penelitian

Terkait dengan rumusan masalah yang sudah ditetapkan diatas,

maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

Page 9: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

9

1. Untuk mengetahui bagaimana stereotip budaya Jawa dalam film

Hollywood.

2. Untuk mengetahui stereotip yang terkandung dalam budaya Jawa pada

film Hollywood.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai manifestasi atau penerapan teori yang telah diperoleh selama

penulis mengikuti kuliah khususnya yang menyangkut tentang teori

stereotip, semiotika dan filmologi.

2. Manfaat Praktis

Dengan penelitian ini diharapkan bisa menjadi kerangka acuan studi

pada berbagai studi film yang selama ini telah melembaga baik secara

formal maupun non formal. Selain itu, diharapkan pula dapat

menambah bahan pelengkap wawasan tentang sisi dunia perfilman

yang selama ini hanya berkisar pada sisi teknis (proses pembuatan) dan

bisnis (mengejar keuntungan) semata.

E. Kerangka Teori

1. Stereotip

Hidup bermasyarakat seringkali manusia bertemu dan

berinteraksi dengan manusia lain yang mana memiliki latar belakang

serta budaya yang berbeda. Interaksi tersebut kadang bisa di terima

Page 10: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

10

dan sebaliknya tidak dapat di terima. Penerimaan interaksi tersebut

bisa disebabkan karena adanya kecocokan dengan latar belakang

maupun budaya yang cenderung sama. Sedangkan penolakan terhadap

interaksi tersebut dapat ditimbulkan karena adanya latar belakang

yang berbeda serta budaya yang bertolak belakang.

Persamaan maupun perbedaan latar belakang dan budaya

tersebut seringkali diartikan sebagai suatu indikasi adanya

penggambaran tentang orang atau sekelompok orang itu sendiri.

Manusia memiliki persepsi dan citra atau anggapan yang kemudian di

sematkan kepada orang atau sekelompok orang tersebut. Persepsi dan

citra atau anggapan tersebut seringkali dikenal sebagai stereotip.

Stereotip adalah citra yang dimiliki sekelompok orang tentang sekelompok orang lainnya. Berbicara dengan seorang politisi, kebebasan mengungkapkan apa-apa yang sudah terhambat sedikit, takut salah omong, kecuali stereotip jabatan, seperti polisi, tentara, guru, sopir truk, wartawan, seniman, ada juga stereotip bangsa dan suku bangsa. Biasanya, dibutuhkan perkenalan yang lebih akrab untuk dapat berkomunikasi dengan orang sebagai pribadi sebagaimana adanya sebagai perorangan, bukan dalam stereotip (Lunandi, 1991:49).

Stereotip dapat pula disebut sebagai suatu keyakinan bahwa

semua anggota kelompok sosial tertentu memiliki karakteristik atau

traits yang sama. Stereotip adalah kerangka berpikir kognitif yang

sangat mempengaruhi pemrosesan informasi sosial yang datang

(Baron& Parke, 2002:230).

Menurut Judd dan Ryan, stereotip merupakan kerangka

berpikir kognitifyang terdiri dari pengetahuan dan keyakinan tentang

kelompok sosial tertentu dan traits tertentu yang mungkin dimilikioleh

Page 11: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

11

orang yang menjadi anggota kelompok-kelompok ini. Dengan kata

lain, stereotip menyatakan bahwa setiap orang yang menjadi anggota

kelompok sosial tertentu memiliki trait-trait tertentu, setidaknya pada

derajat tertentu. Ketika sebuah stereotip di aktifkan, trait-trait inilah

yang terpikirkan (Baron& Parke, 2002:230).

Berdasarkan pada pengertian stereotip tersebut dapat diartikan

pula bahwa stereotip terjadi karena adanya komunikasi atau pertukaran

budaya satu dengan budaya lain. Hasil pertemuan lintas budaya

tersebut kemudian bisa bersifat positif dan bersifat negatif. Bersifat

positif apabila setiap pertemuan menyediakan kemungkinan untuk

meningkatkan pemahaman dan kesadaran budaya. Sedangkan sisi

negatifnya, pertemuan itu bisa memperteguh stereotip-stereotip budaya

yang negatif dan bisa menimbulkan pengalaman gegar budaya

(Mulyana, 2009:184).

Stereotip bersifat negatif ini juga dianggap sebagai suatu

ejekan. Menurut Mayor Polak, stereotip juga merupakan gambaran-

gambaran atau angan-angan atau tanggapan terhadap individu

kelompok yang dikenai prasangka. Individu yang stereotip terhadap

suatu golongan maka sikap stereotip ini sukar berubah. Meskipun

dikemudian hari apa yang menjadi stereotip tersebut berbeda dengan

kenyataan (Ahmadi, 1999:223).

Pendapat serupa juga dijelaskan oleh Rakhmat (1999 : 92),

dimana stereotip dapat juga menjelaskan terjadinya primacy effect dan

Page 12: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

12

halo effect.Primacy effect secara sederhana menunjukkan bahwa kesan

pertama amat menentukan kesan-kesan selanjutnya, karena kesan

tersebutlah yang kemudian menentukan kategori kita terhadap

seseorang. Begitu pula halo effect, personal stimuli yang sudah kita

senangi telah mempunyai kategori tertentu yang positif, dan pada

kategori tersebut sudah disimpan semua hal-hal yang bersifat baik.

Menurut psikologi kognitif, pengalaman-pengalaman baru akan

dimasukkan pada “laci” memori kategori berdasarkan kesamannya

dengan pengalaman masa lalu. Semua sifat yang ada pada kategori

pengalaman tersebut akan dibenturkan dengan pengalaman baru.

Dengan cara inilah orang memperoleh informasi tambahan dengan

segera, sehingga membantu dalam mengambil keputusan yang cepat

atau dalam meramalkan suatu peristiwa (Rakhmat, 1999:92).

Sebagai contoh, ketika berjumpa dengan orang asing yang

dikategorikan sebagai orang Barat maka akan muncul kesan bahwa

orang asing tersebut merupakan orang yang tepat waktu, berbicara

terus terang memiliki keterampilan teknologi yang baik. Kesan

tersebut tentu saja muncul karena sebelumnya sudah tersimpan dalam

memori bagaimana kategori dan sifat dari orang Barat.

Stereotip-stereotip juga dapat kita temukan dalam lingkup

nasional. Di negara kita misalnya terdapat stereotip-stereotip

antarsuku. Tidak jarang kita mendengar bahwa orang Sunda suka basa-

basi, lelakinya tukang kawin, wanitanya pesolek, orang Padang pelit,

Page 13: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

13

orang Jawa penganut aliran kepercayaan, orang Batak kasar dan

sebagainya.

Stereotip dalam komunikasi antarmanusia pada umumnya akan

menghambat keefektifan komunikasi, bahkan pada gilirannya akan

menghambat integritas manusia yang sudah pasti harus dilakukannya

lewat komunikasi, baik komunikasi verbal ataupun komunikasi

bermedia (massa). Dengan demikian, keberadaan stereotip-stereotip

antarsuku di negara kita pun dapat pula menghambat integrasi suku-

suku bangsa tersebut (Mulyana, 2009:236).

Parahnya lagi stereotip dapat kemudian menimbulkan self

fulfiling prophecy. Apa yang kita persepsi sangat dipengaruhi oleh apa

yang kita harapkan. Bila kita mengharapkan orang-orang lain untuk

berperilaku tertentu, kita dapat mengkomunikasikan pengharapan kita

kepada mereka dengan cara-cara yang subtil, dan karena itu akan

menambah kemungkinan bahwa mereka pun akan berperilaku

sebagaimana kita harapkan (Mulyana, 2009:237).

Walaupun lebih cenderung negatif, stereotip kadangkala

memiliki derajat kebenaran yang cukup tinggi, namun sering tidak

berdasar sama sekali. Mendasarkan pada stereotip bisa menyesatkan.

Lagi pula stereotip biasanya muncul pada orang-orang yang tidak

mengenal sungguh-sungguh orang/kelompok lain. Apabila mengenal

dan menjadi akrab dengan etnis bersangkutan maka stereotip tehadap

orang/kelompok itu biasanya akan menghilang. Hal tersebut

Page 14: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

14

dikarenakan stereotip mempengaruhi apa yang di rasakan dan di ingat

berkenaan dengan tindakan orang-orang dari kelompok lain. Stereotip

juga membentuk penyederhanaan gambaran secara berlebihan pada

anggota kelompok lain. Individu cenderung untuk begitu saja

menyamakan perilaku individu-individu kelompok lain sebagai tipikal

sama. Selain itu, stereotip juga dapat menimbulkan

pengkambinghitaman.

Stereotip dapat membuat informasi yang diterima tidak akurat.

Pada umumnya, stereotip bersifat negatif. Stereotip tidak berbahaya

sejauh hanya disimpan dalam pemikiran saja, namun akan bahaya bila

diaktifkan dalam hubungan manusia. Stereotip dapat menghambat atau

mengganggu komunikasi itu sendiri.

Konteks komunikasi lintas budaya dalam melakukan persepsi

stereotip terhadap orang padang menyatakan bahwa orang padang itu

pelit. Lewat stereotip itu, memperlakukan semua orang padang sebagai

orang yang pelit tanpa memandang pribadi atau keunikan masing-

masing individu. Orang padang yang di perlakukan sebagai orang yang

pelit mungkin akan tersinggung dan memungkinkan munculnya

konflik. Atau misal stereotip terhadap orang batak bahwa mereka itu

kasar. Dengan adanya persepsi itu, yang tidak suka terhadap orang

yang kasar selalu berusaha menghindari komunikasi dengan orang

batak sehingga komunikasi dengan orang batak tidak dapat

berlangsung lancar dan efektif.

Page 15: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

15

Stereotip kemudian menjadi acuan bagi peneliti karena dalam

film Java Heat sutradara mencoba untuk memadukan antara budaya

barat dengan budaya Jawa. Padahal, budaya Barat (Amerika) dengan

budaya Jawa (Indonesia) merupakan dua hal yang berbeda. Dalam

penelitian ini stereotip digunakan untuk mengidentifikasi hal-hal yang

menjadi dasar pemikiran tentang budaya Jawa menurut perspektif

budaya Barat dalam film Java Heat.

2. Nilai-nilai Kebudayaan Jawa

Budaya tidak pernah lepas dari identitas suatu bangsa. Bisa jadi

budaya menjadi suatu paramater bagi perkembangan gaya hidup dan

kebiasaan bagi suatu golongan tertentu dalam lingkup golongan

budaya. Budaya menjadi suatu ciri khas yang kemudian akan

membedakan antar golongan satu dengan golongan yang lainnya.

Keragamaan budaya ada karena perbedaan tersebut kemudian menjadi

suatu identitas yang sulit dipisahkan dan ditemukan dalam kebudayaan

lainnya.

Budaya merupakan suatu konsep yang membangkitkan minat.

Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan,

pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna hirarki, agama, waktu,

peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, obyek-obyek materi

dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke

generasi melalui usaha individu dan kelompok (Mulyana, 2009 : 18).

Page 16: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

16

Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar

berpikir, merasa, mempercayai dan mengusahakan apa yang patut

menurut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan, praktik

komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi dan

politik, dan teknologi, semua itu berdasarkan pola-pola budaya

(Mulyana, 2009:18).

Sedangkan menurut beberapa ahli (Suseno, 1984:11-21),

kebudayaan itu mempunyai beberapa unsur atau aspek yaitu :

1. Mitos dan religi

Sebagaian besar masyarakat Jawa dianggap sebagai Jawa Kejawen.

Kebanyakan dari masyarakat Jawa tidak menjalankan kewajiban-

kewajiban agama islam, mereka tidak berpikir untuk mengatur

hidup mereka menurut aturan-aturan Al-Quran. Dasar pandangan

mereka adalah pendapat bahwa tatanan alam dan masyarakat sudah

ditentukan dalam segala seginya. Keagamaan orang Jawa Kejawen

selanjutnya ditentukan oleh kepercayaan pada berbagai macam roh

yang tak kelihatan, yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit

apabila mereka dibuat marah atau kita kurang hari-hati. Orang bisa

melindungi diri dengan sekali-kali memberi sesajen yang terdiri

dari nasi dan makanan lain, daun-daun bunga dan kemenyan, dan

dengan meminta bantuan dukun.

Page 17: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

17

2. Bahasa

Semula di Jawa dipergunakan empat bahasa yang berbeda. Bahasa

Melayu untuk penduduk asli Jakarta, bahasa Sunda untuk

penduduk Jawa Barat, bahasa Madura untuk penduduk Jawa Timur

bagian utara dan timur, dan bahasa Jawa. Bahasa Jawa dalam arti

yang sebenarnya dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Yang

disebut orang Jawa adalah orang yang bahasa ibunya adalah bahasa

Jawa yang sebenarnya itu.

3. Seni

Kesenian masyarakat Jawa dipengaruhi oleh tatanan atau golongan

sosial masyarakat. Selain itu perkembangan seni juga dipengaruhi

dari penyebaran agama Islam di Jawa. Secara umum kesenian Jawa

yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam

antara lain, wayang, lagu-lagu islam, seni batik, seni tari, gamelan

dan seni kaligrafi. Adapun pusat kesenian Jawa terletak di

Yogyakarta dan Surakarta.

4. Sejarah

Sejarah di Jawa ditandai dengan munculnya Kerajaan-kerajaan di

Jawa baik Kerajaan Hindu, Kerajaan Budha, maupun Kerajaan

Islam. Masing-masing zaman kerajaan tersebut memiliki corak dan

ragam tersendiri yang kemudian membentuk kepribadian

kebudayaan maupun keagamaan bagi masyarakat Jawa. Jadi

Page 18: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

18

sejarah Jawa dapat digambarkan dari nilai-nilai historis kerajaan

maupun masyarakatnya dan nilai-nilai geografisnya.

5. Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan di Jawa dipengaruhi oleh tingkatan status sosial

yang terdapat di Jawa. Selain itu ilmu pengetahuan yang terdapat

di Jawa masih dilandasi dengan unsur religius dan cenderung non

barat. Orang Jawa dapat dibedakan menjadi tiga golongan sosial :

a. Wong cilik (Orang kecil) yang terdiri dari sebagian besar masa petani dan mereka yang berpendapatan rendah dikota. Umumya orang kecil ini memiliki tingkat pendidikan yang rendah terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

b. Kaum priyayi termasuk diantaranya kaum pegawai dan orang-orang intelektual. Kaum ini umumnya memiliki perhatian yang tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

c. Kaum ningrat, merupakan kaum yang memiliki prestise yang cukup tinggi, namun secara gaya hidup dan pandangan dunia kaum ini tidak begitu berbeda dari kaum priyayi yang memiliki perhatian tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

6. Sistem mata pencaharian hidup

Sistem mata pencaharian hidup orang Jawa juga ditentukan dari

status sosial masyarakat mereka. Kebanyakan orang Jawa yang

dalam status sosial merupakan wong cilik hidup sebagai petani atau

buruh tani. Sebagian besar Pulau Jawa bersifat agraris,

penduduknya masih hidup di desa-desa. Selain itu bagi kaum

priyayi mereka bekerja sebagai pegawai maupun guru.

7. Sistem teknologi dan peralatan.

Sistem teknologi dan peralatan orang Jawa masih dikatakan belum

canggih. Kebanyakan orang Jawa masih menggunaka teknologi

yang bersifat tradisional. Hal itu disebabkan karena belum adanya

Page 19: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

19

teknologi yang berkembang dalam masyarakat Jawa. Sebagai

contoh dalam hal bercocok tanam, masyarakat Jawa lebih

mengandalkan tenaga manusia dan tenaga ternak untuk melakukan

kegiatan pertanian.

Sebagai suatu identitas dalam masyarakat suatu bangsa

tentunya budaya menjadi suatu hal yang sangat erat dengan

masyarakat dan tidak dapat dipisahkan dalam kelompok masyarakat

tersebut. Keterikatan masyarakat dengan budaya menjadi suatu

representatif dari nilai-nilai budaya yang kemudian berkembang dalam

masyarakat.

Budaya Jawa tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat Jawa

yang bersumber dari budaya keraton atau kerajaan Yogyakarta

Hadiningrat maupun Surakarta Hadiningrat. Dapat dikatakan bahwa

Yogya dan Surakarta mewakili masyarakat Jawa dengan memiliki

sikap dan ciri-ciri tersendiri. Ciri tersebut menunjukkan sikap

masyarakat Jawa adalah lamban dalam arti orang Jawa tidak menyukai

serba tergesa-gesa dalam melaksanakan pekerjaan (Bratawijaya,

1997:75).

Selain itu masyarakat Jawa juga cenderung melakukan

pekerjaan dengan aturan atau ketentuan yang berlaku yang lebih

dikenal dengan istilah alon-alon waton kelakon. Konsep alon-alon

waton kelakon merupakan sikap masyarakat Jawa yang mengutamakan

Page 20: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

20

keselarasan, keserasian, dan keharmonisan seperti bunyi gending yang

diiringi dengan instrumen gamelan Jawa (Bratawijaya, 1997:75).

Budaya Jawa menjadi salah satu jawaban dari berkembangnya

nilai-nilai kebudayaan Jawa yang merupakan hasil dari suatu dinamika

dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya sifat-sifat (hal-hal) yang

kemudian menjadi penting atau berguna yang terkandung dalam

Kebudayaan Jawa.

Budaya Jawa telah mengakar beratus-ratus tahun dan telah

mendarah daging bagi masyarakat Jawa. Sikap masyarakat Jawa

memiliki identitas tersendiri yang dilandasi dengan nasihat-nasihat dari

nenek moyang sampai turun temurun (Bratawijaya, 1997:75).

Kebudayaan Jawa termasuk salah satu kebudayaan daerah yang

sangat intensif berinteraksi dengan kebudayaan besar dunia, baik yang

berasal dari dunia “Barat” maupun dari dunia “Timur”. Salah satu

kekuatan dari kebudayaan Jawa ini adalah kemampuannya untuk

menyerap dan mengintegrasikan semua pengaruh yang datang itu,

dengan unsur-unsur “autochton” dari dirinya sendiri. Dari setiap unsur

yang datang tersebut, kaum intelektual tradisional Jawa mampu

mengambil unsur-unsur yang diperlakukannya dan

menjawakannya(Sujamto, 1997 : 40).

Oleh karena budaya memberi identitas kepada sekelompok

orang bagaimana kita dapat mengidentifikasi aspek-aspek budaya yang

Page 21: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

21

menjadikan sekelompok orang yang sangat berbeda. Salah satu

caranya adalah dengan menelaah kelompok dan aspek-aspeknya.

Budaya Jawa menarik untuk diteliti karena budaya Jawa

merupakan salah satu budaya yang memiliki tingkat akulturasi tinggi.

Dalam film Java Heat, budaya Jawa digunakan sebagai latar belakang

cerita dengan memadukan budaya Barat. Akan tetapi kolaborasi antara

budaya Barat dengan budaya Jawa tidak ditampilkan secara apik.

Karena nilai-nilai kebudayaan Jawa yang sebenarnya memiliki nilai

penting yang tidak dapat dihilangkan tidak dimunculkan dalam Film

Java Heat.

3. Film sebagai Alat Mengembangkan Kebudayaan

Perkembangan teknologi yang semakin maju, menjadikan

setiap orang akan dengan mudah mendapatkan sebuah informasi dari

manapun dan kapanpun. Siapapun akan dengan mudah mendapatkan

pengetahuan, hiburan dan pendidikan melalui media. Dan saat ini salah

satu media yang digunakan dalam mendapatkan informasi baik berupa

hiburan maupun pendidkan adalah media film. Film adalah salah satu

media massa yang ampuh, bukan hanya untuk hiburan tapi juga untuk

pendidikan (Effendy, 1986:220).

Film juga dapat dikatakan sebagai bentuk kehidupan sosial

karena film mencoba mengangkat suatu fenomena dalam kehidupan

sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Film berperan sebagai sarana

baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan yang sudah menjadi

Page 22: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

22

kebiasaan terdahulu, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama,

lawak dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat umum ( Mc Quail,

1996:13).

Menurut Wisnoe Wardhana, film tergolong seni visual auditif motorik yang kekinian. Film yang kekinian cenderung sebagai pemuja kebebasan perkembangan yang kreatif. Film diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk mengemban tugas transformasi nilai-nilai budaya tradisional. Dan ini perlu rambu-rambu pelaksana, pengujian dan pengkajian agar tdak terjadi penyimpangan. Suatu tantangan jaman yang hanya dapat dijalankan dengan baik lewat landasan kebaktian dan entusiasme partisipasi pembangunan dunia baru, sesuai falsafah bangsa dan negara pancasila. Pertunjukan film adalah pertunjukan yang sangat komunikatif dan efektif dalam menyampaikan pesan-pesan. Sebagai puncak seni budaya masa kini menyandang nilai-nilai sifat universal yang dalam kesempurnaan garapan dapat memancarkan getaran nilai sakralitas(Soedarsono, 1986:117).

Menurut Wisnoe Wardhana, nilai budaya tradisional tercermin

pada nilai-nilai seni budaya tradisional, yang merupakan totalitas

kesenian masa lalu. Nilai budaya tersebut sudah mantap membudaya

dan memasyarakat, sebagai kristalisasi nilai-nilai keindahan dan

keluhuran serta kegunaan, yang telah berlaku sepanjang kurun waktu

lama terlampaui, teruji dan terkaji lewat penalaran konvergen dengan

pengarahan keahlian menyeluruh (mumpuni) yang merupakan konsep

pendidikannya menuju prestasi nilai puncak sakralitas yang

manifestasinya terwakili oleh seni peran (Soedarsono, 1986:118).

Menurut Wisnoe Wardhana, melandas atas dasar data-data

kekayaan seni budaya tradisional beserta tantangannya masa kini

dengan memperhitungkan pula kemampuan kesanggupan dan daya

transformasi perfilman studi ini dapatlah kiranya mengemukakan teori

mengenai faktor-faktor yang berpengaruh langsung terhadap

Page 23: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

23

transformasi nilai-nilai budaya tradisional lewat film (Soedarsono,

1986:142-143) :

1. Sikap meliputi entusiasme dedikasi kemantapan dan keberanian melaksanakan transformasi

2. Kejelian menemukan nilai-nilai penting

3. Pembiayaan yang konsekuen

4. Fasilitas yang memadai mengenai penggunaan bangunan-bangunan bersejarah dan lain-lain

5. Pemain-pemain watak yang tepat bagi keperananan

6. Crew film yang tampil dan menyenangi misinya

7. Momentum yang sesuai dengan iklan pemikiran dan situasi

8. Dukungan politik yang membawakan kecocokan

9. Selera dan tingkat apresiasi penonton

10. Sutradara yang ulung dan ulut.

Film selain digunakan sebagai media hiburan, media

pendidikan, juga menjadi salah satu alat untuk mengembangkan

kebudayaan. Saat ini film menjadi semakin populer karena film

digunakan untuk mengembangkan budaya. Proses mengembangkan

kebudayaan dengan menggunakan media film dianggap sebagai suatu

media yang paling tepat sasaran karena saat ini film tidak lagi sebagai

pelengkap kebutuhan manusia saja tetapi film seakan-akan menjadi

kebutuhan yang bersifat primer untuk manusia. Karena pada hakikatnya

film merupakan media penyampaian pesan baik yang berupa

pengetahuan maupun yang bersifat hiburan.

Page 24: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

24

4. Postkolonialisme Dalam Masyarakat Jawa

Indonesia sebagai negara yang merupakan bekas jajahan dari

bangsa Barat atau Eropa yaitu Bangsa Belanda tentu memiliki sejarah

dan cerita tentang masa penjajahan selama dijajah kurang lebih 350

tahun. Lamanya waktu penjajahan Bangsa Barat terhadap Indonesia

khususnya masyarakat Jawa kemudian memunculkan interaksi yang

tidak setara. Interaksi yang tidak setara tersebut digambarkan oleh

adanya startifikasi sosial dimana bangsa Indonesia berada pada posisi

inferior di hadapan bangsa penjajah dan bangsa Barat berada pada

status sosial penguasa.

Said (1996:3) mengatakan bahwa masyarakat Barat memandang

masyarakat Timur sebagai sosok the orient. Sementara itu, masyarakat

Barat memandang dirinya sebagai sosok the Occident. Dengan kata

lain, masyarakat Barat ada di posisi superior sedangkan masyarakat

Timur di posisi inferior. Sementara Faruk (1998:2) menyatakan bahwa

penjajah menempatkan diri sebagai subjek dengan arogansi dan

superioritasnya di hadapan masyarakat pribumi.

Orientalisme berasal dari kata orient yang merupakan bahasa

Perancis yang secara harfiah bermakna : Timur dan secara geografis

bermakna : dunia belahan Timur dan secara etnologis bermakna :

bangsa-bangsa di Timur (Sou’yb, 1985 : 1).

Page 25: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

25

Orientalisme disini merupakan suatu paham atau aliran yang

berkeinginan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan bangsa-bangsa

di Timur serta lingkungannya.

Pada waktu penjajahan Belanda, terjadi perubahan cara pandang

penguasa kolonial dalam penetapan status sosial pada masyarakat

jajahan. Pada tahun 1850, pemerintah Belanda menetapkan stratifikasi

sosial penduduk Hindia Belanda berdasarkan politik, ekonomi, dan

sosial secara berjenjang. Yaitu (a) bangsa Belanda dan Indonesia, (b)

bangs Timur Asing, misalnya bangsa Cina dan Arab, dan (c)

masyarakat pribumi. Eksistensi penentuan status stratifikasi tersebut

tercermin dalam karya-karya sastra Hindia Belanda, yakni karya sastra

berbahasa Belanda yang ditulis oleh orang Belanda, Indonesia, maupun

pribumi yang berbicara tentang masyarakat jajahan (Suratno, 2013:2).

Kebudayaan startifikasi Jawa tradisional yang terbentuk adalah

kebudayaan feodal, seperti pengagungan dan orientasi terhadap status

sosial dan simbolisasi golongan priyayi pada rakyat kecil. Dalam sistem

stratifikasi kolonialisme, masyarakat pribumi memiliki posisi lebih

rendah, baik dibandingkan dengan orang-orang Belanda (orang Eropa)

maupun bangsa Timur asing. Dalam kaitan ini, sudah barang tentu

terjadi idealisasi pada kelompok berstatus sosial bawah (pribumi)

terhadap golongan yang berstatus sosial yang lebih tinggi yang muncul

karena lahirnya penetapan status sosial baru sebagai akibat dari

kebijakan Belanda.

Page 26: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

26

Menurut Said, penjajahan Belanda (Barat) terhadap Indonesia

(Timur) tidak hanya terjadi dalam bidang material (ekonomi dan

politik), melainkan juga berupa penjajahan budaya yang tampak dalam

representasi dan pendefinisian Timur sebagai “yang lain” dari Barat.

Hubungan itu merupakan bentuk orientalisme yang merupakan gaya

Barat dalam mendominasi, memahami, menata dan menguasai Timur

(Suratno, 2013:11).

Secara praktis postkolonialisme berada dalam dua tataran, yakni

(Suratno, 2013:11-12) :

a. Upaya untuk menjelaskan postkolonialisme yang melekat pada teks-teks tertentu.

b. Upaya guna menyingkap dan membongkar (dekonstruksi) kekuasaan kolonialisme yang teraktualisasi dalam wacana sastra.

Cara pandang tersebut, antara lain, diimplementasikan dalam

bentuk wacana sastra sebagai teks estetik sehingga tidak dapat

dipungkiri bahwa wacana sastra pada masa kolonialisme selalu

dikonstruksi oleh ideologi.

Orientasi pada seni pertunjukan Barat telah muncul

setidaknya, pada tahun 1920-an. Waktu itu pribumi telah memiliki

kebiasaan menonton bioskop atau film (dalam bahasa Jawa disebutnya

gambar idup atau gambar hidup, gambar sorot atau layar sorot, bioskop

atau film. Pertunjukan Barat lainnya yang diminati oleh pribumi adalah

komidi maupun sirkus yang sering diadakan pada acara pasar malam.

Biasanya dalam penyelenggaraan pasar malam, selain ditampilkan

Page 27: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

27

pertunjukan modern juga ditampilkan beberapa kesenian Jawa

tradisional (Kartodirjo dkk, 1987:109).

Kolonialisme tidak jarang menampakkan diri sebagai kekuatan

yang mengubah kebudayaan secara drastis. Penjajahan dan penundukan

suatu wilayah tertentu tidak hanya pengambil alihan atau

mempropagandakan sistem ekonomi, pemerintahan, wilayah, sosial

tetapi juga budayanya. Propaganda yang disebarkan oleh selama

kolonialisme tercermin dari adanya politik etis yang salah satu

strateginya bersifat asosiatif. Dalam hal ini Belanda berusaha untuk

menghilangkan jurang pemisah antara bangsa penjajah (Barat) dan

bangsa yang dijajah (Indonesia) dengan cara melenyapkan kebudayaan

bangsa yang dijajah dan menggantinya dengan kebudayaan bangsa

penjajah.

Pasca kolonialisme Bangsa Barat terhadap Indonesia

khususnya masyarakat Jawa kemudian lebih dikenal postkolonialisme

kemudian melahirkan akulturasi budaya yang lebih banyak dipengaruhi

oleh budaya Barat sebagai imbas dari lamanya kolonialisme yang

terjadi di Indonesia. Penelitian ini kemudian ingin mengetahui

bagaimana imbas akulturasi budaya Barat yang terjadi dalam film Java

Heat.

Page 28: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

28

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika.Menurut

Hamad, semiotika untuk studi media massa tidak hanya terbatas sebagai

kerangka teori, namun sekaligus juga bisa sebagai metode analisis

(Sobur, 2001 : 114). Metodologi penelitian yang digunakan dalam

analisis semiotika interpretatif, analisis semiotika bersifat kualitatif

(Sobur, 2001 : 147).

Dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah baik dari sudut

pandang teoritis maupun praktis, jelaslah penelitian kualitatif bersifat

induktif karena tidak dimulai dari hipotesis-hipotesis sebagai

generalisasi untuk diuji kebenarannya melalui pengumpulan data yang

bersifat khusus. Penelitian kualitatif dimulai dengan mengumpulkan

informasi-informasi dalam situasi sewajarnya yang dirumuskan menjadi

suatu generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat (common sense)

manusia.

Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Roland Barthes

yang akan dilakukan dengan mendasarkan pada model yang

dikemukakan dimana dalam hal ini berbagai tanda dan dari hal tersebut

dapat diketahui mana yang merupakan penanda (signifier) dan petanda

(signified). Dalam penerapannya metode semiotika ini menghendaki

pengamatan secara menyeluruh dari semua adegan yang mengandung

nilai-nilai budaya Jawa.

Page 29: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

29

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah film Java Heat. Film ini

adalah film hollywood yang diproduksi di Indonesia khususnya di

daerah Jawa dan berlatarkan budaya Jawa. Kemudian yang menjadi

fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana budaya Jawa di

gambarkan dan bagaimana stereotip budaya Jawa dalam film ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan tujuan

penelitian, maka penulis menggunakan beberapa teknik dalam

mengumpulkan data. Secara rinci dalam mengumpulkan data digunakan

beberapa teknik :

a. Dokumentasi

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi,

meneliti dan menganalisis melalui film kemudian dikaji sehingga

nantinya akan membantu untuk mengetahui mengenai stereotip

budaya Jawa dalam film Hollywood.

b. Studi Pustaka

Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dan

dikumpulkan dengan studi pustaka guna mengkaji beberapa pokok

permasalahan dari obyek yang diteliti. Fungsi dari literatur yang

berupa buku-buku, majalah, jurnal dan lain-lain adalah untuk

mendapatkan teori-teori pendukung lebih lanjut.

Page 30: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

30

4. Teknik Analisis Data

Kegiatan teknik analisis data ini meliputi menggunakan data,

menilai data atau menganalisis data dan kemudian menafsirkan data

serta diakhiri dengan menarik kesimpulan dari hasil penelitian

mengenai tanda-tanda yang ada dalam film Java Heat. Analisis data

digunakan sebagai suatu proses penyederhanaan data kedalam bentuk

yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Film sebagai alat yang

utama untuk mengkaji objek penelitian, dilakukan dengan cara

menonton film, mengobservasi atau mengamati, meneliti dan

menganalisis tanda-tanda yang terdapat dalam film tersebut.

Menurut Syaom Barliana (2013:3), Semiotika adalah ilmu

yang mempelajari struktur, jenis, tipologi,serta relasi-relasi tanda

dalam penggunaannya di dalam masyarakat.Semiotika mempelajari

relasi diantara komponen-komponen tanda, sertarelasi antar

komponen-komponen tersebut dengan masyarakatpenggunanya.

Semiotika, yang berasal dari bahasa Yunani, semion yangberarti tanda

(sign),bermula dari kajian tentang bahasa, dan kemudianberkembang

menjadi kajian kebudayaan. Sedangkan menurut Barthes semiotika

pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan

memaknai hal-hal (Indiwan, 2011:138).

Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah adegan-

adegan, juga dialog-dialog dalam film Java Heat yang terkait dengan

Page 31: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

31

kebudayaan Jawa. Makna dari tanda-tanda baik yang bersifat verbal

maupun nonverbal merupakan hal yang kemudian akan dianalisis.

Penelitian ini adalah penelitian teks dengan menggunakan

teknik analisis semiotika model Roland Barthes dengan menggunakan

konsep denotasi, konotasi dan mitos sebagai analisisnya. Dengan

mengartikan isi teks dan gambar, maka dapat menginterpretasikan

pesan-pesan yang terkandung dalam film, kemudian ditunjang dengan

gambar scene yang akan ditunjukan denotasi, konotasi dan mitosnya.

Pada konsep Roland Barthes, tanda konotatif tidak hanya

memiliki makna tambahan, namun juga mengandung kedua bagian

tanda denotatif yang melandasi keberadaannya. Sistem signifikasi

dalam semiotika Barthes, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel. 1 Sistem Signifikasi Semiotika Dua Tahap Roland Barthes

(Sumber : Sobur, 2003 : 69)

Peta Barthes diatas memperlihatkan bahwa tanda denotatif (3)

terdiri dari atas penanda (1) dan penanda (2). Hanya saja, pada saat

bersamaan tanda denotatif adalah juga penanda konotatif (4). Dapat

dikatakan, hal tersebut merupakan unsur material.

1.Signifier (penanda)

2.Signified (petanda)

3. Denotative sign (tanda denotatif)

1. Connotative signifier (penanda konotatif)

4. Connotative Signfied (petanda konotatif)

2. Connotative sign (tanda konotatif)

Page 32: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

32

Pembacaan teks ini oleh Barthes dinamakan deskripsi struktur

(structural description). Deskripsi tersebut untuk membongkar teks

yang kelihatan natural, padahal teks tersebut abriter (diada-adakan).

Termasuk dalam penelitian ini, teks film Java Heat akan coba ditelaah

dengan structural description model Roland Barthes tersebut.

Lewat model ini Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap

pertama merupakan hubungan antara signifier (ekspresi) dan signified

(content) di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Menurut

Barthes ini merupakan denotasi yaitu makna yang paling nyata dari

tanda (sign).

Signifikasi tahap kedua disebut juga konotasi. Konotasi

merupakan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan

perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai kebudayaannya.

Dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa apa yang dimaksud

dengan denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah

obyek sedangkan konotasi adalah cara bagaimana

menggambarkannya.

Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi,

tanda bekerja melalui mitos (myth). Mitos adalah bagaimana

kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang

realitas atau gejala alam. Mitos adalah suatu wahana dimana suatu

ideologi berwujud. Mitos dapat berangkat menjadi Mitologi yang

Page 33: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

33

memainkan peranan penting dalam kesatuan-kesatuan budaya

(Indiawan, 2013:22).

Semiotika adalah salah satu bagian dari bentuk analisis isi

kualitatif yang dipakai untuk mengetahui dan menganalisis apa yang

justru tidak terlihat atau dengan kata lain penelitian kualitatif justru

ingin melihat isi komunikasi yang tersirat.

Suatu penanda tanpa petanda tidak berarti apa-apa dan karena

itu merupakan tanda. Sebaliknya, suatu petanda tidak mungkin

disampaikan atau ditangkap lepas dari penanda, petanda atau yang

ditandakan itu termasuk tanda sendiri dan dengan demikian

merupakan suatu faktor linguisitis.

Berdasarkan teori semiotika diatas, selanjutnya obyek

penelitian ini akan dianalisis secara tekstual, yaitu dengan mengamati

tanda-tanda yang terdapat pada film Java Heat. Obyek penelitian yang

kemudian diamati dilihat dari segi naratif (dialog) dan segi visual

(gambar). Dari segi naratif digambarkan dengan dialog para pemain,

sedangkan dari segi visual digambarkan dengan shot size dan angle

kamera yang terdapat dalam film Java Heat.

Untuk menganalisis hal yang pertama kali dilakukan adalah

dengan melihat film secara keseluruhan dan memahami tanda-tanda

yang dipakai untuk melihat nilai-nilai budaya Jawa. Tanda tersebut

dapat dilihat dari dialognya, simbol-simbol dan setting adegannya.

Page 34: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

34

Namun terkadang, dalam menganalisis juga memerlukan

perbandingan. Yaitu dengan menggunakan konsep oposisi biner,

sebuah sistem dari dua kategori yang berelasi, yang dalam bentuknya

yang paling murni, membentuk keuniversalan (Fiske, 1990:161).

Contoh dari oposisi ini sebenarnya juga ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari, seperti baik dan buruk, miskin dan kaya, modern dan

tradisional. Oposisi itu tidak selalu jelas atau tidak selalu terbukti,

namun kenyataannya memang ada. Terkadang hal ini tidak disadari

akan kemunculannya, namun jika dilakukan penyisihan terhadap arti-

arti tersembunyi tersebut, maka arti dari teks akan ditemukan (Berger,

2010:229).

Sebenarnya cukup nyata seberapa besar peranan oposisi ini

(dan beberapa yang lain) dalam sejarah dan kebudayaan. Hal seperti

inilah yang diharapkan, sebab seperti kata saussure, “dalam bahasa

hanya ada perbedaan-perbedaan”. Suatu arti muncul dari hubungan-

hubungan, dan hubungan yang sangat penting adalah dari sifat oposisi

(Berger, 2010:231).

Tahap analisis selanjutnya film akan dianalisis sesuai dengan

potongan-potongan gambar atau framenya dengan melihat shot size

dan angle yang dianggap sebagai tanda terhadap nilai-nilai

kebudayaan Jawa.

Page 35: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

35

Dibawah ini terdapat daftar yang memuat hal penting tentang

pengambilan gambar, yang berfungsi sebagai penanda dan apa yang

bisa ditandai pada setiap pengambilan gambar sebagai berikut :

Tabel. 2

Ukuran Shot (Shot Size) , Definisi beserta Petandanya (makna)

Penanda (Camera Shot)

Definisi Petanda (Artinya)

Extreme Close-up (ECU)

Sedekat mungkin dengan obyek (misalnya hanya mengambil bagian dari wajah)

Kedekatan hubungan dengan cerita dan atau pesan film

Close-up (CU) Wajah keseluruhan sebagai obyek

Keintiman, tetapi tidak sangat dekat bisa juga menandakan bahwa obyek sebagai inti cerita

Medium Shot (MU)

Setengah badan Hubungan personal antar tokoh dan menggambarkan kompromi yang baik

Long Shot (LS) Setting dan karakter Konteks, skop dan jarak publik

Full Shot (FS) Seluruh badan obyek Hubungan sosial

Sumber : Arthur Asa Berger, 1983, Media Analysis Techniques, London : Sage Publication, hal.38

Dalam melakukan analisis kerja kamera dan teknik

penyuntingan juga menentukan makna yang timbul dalam suatu

gambar, adapun penjelasannya sebagai berikut :

Page 36: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

36

Tabel. 3

Teknik Pengkonotasian

Berdasarkan Kerja Kamera dan Teknik Penyuntingan

Penanda Definisi Petanda Pan Down Kamera mengarah ke

bawah Kekuasaan, kewenangan

Pan Up Kamera mengarah ke atas Kelemahan, pengecilan

Dolly In Kamera bergerak ke dalam

Observasi, fokus

Fade In Gambar kelihatan pada layar kososng

Permulaan

Fade Out Gambar di layar menjadi hilang

Penutupan

Cut Pindah dari gambar satu ke yang lain

Bersambung, menarik

Wipe Gambar terhapus dari layar

“penentuan”, kesimpulan

Sumber: Arthur Asa Berger, (1999, hlm.33-34)

Semiotika menjadi teori umum tentang

kebudayaan.Komunikasi dan signifikasi ternyata lebih gamblang bila

dilhat dari dari sudut pandang semiotik.Dalam hal ini hipotesis yang

moderat pun perlu dikemukakan yakni bahwa setiap aspek

kebudayaan menjadi sebuah unit semantik (Sujiman, 1996:51).

Di dalam kebudayaan, setiap entitas dapat menjadi gejala

semiotik.Hukum-hukumsignifikasi adalah hukum-hukum

kebudayaan.Kebudayaan ini lah yang kemudian dapat dikaji dengan

sempurna secara semiotik (Sujiman, 1996:52).

Dalam penulisan ini analisis data yang dipakai adalah analisis

semiotika. Analisis semiotika digunakan untuk mengetahui isi, makna

Page 37: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

37

yang terkandung dalam bentuk verbal dan non verbal. Semiotika

diterapkan pada tanda-tanda simbol-simbol, lambang yang tidak

memiliki arti pada dirinya sendiri. Tanda-tanda ini hanya mengemban

arti dalam kaitannya dalam audiencenya. Tanda-tanda yang muncul

kemudian dihubungkan dengan adegan-adegan yang terdapat dalam

film Java Heat melalui analisis semiotika untuk mengetahui unsur-

unsur kebudayaan yang terdapat dalam film Java Heat. Kemudian

akan memilih scene dan membaginya ke dalam shot-shotberdasarkan

visual yang menunjukkan tanda-tanda budaya Jawa, menganalisa

scene-scene menggunakan signifikasi Roland Barthes dengan konsep

pemaknaan denotasi, konotasi dan mitos, setelah mendapatkan hasil

per scene selanjutnya akan coba diuraikan berdasarkan mitos dan

ideologi, yang terakhir adalah membuat kesimpulan yang diambil dari

data yang telah diteliti antara scene, mitos dan ideologi.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa

bab yang disertai dengan sub bab.Adapun bab-bab yang akan dibahas

penulis antara lain :

BAB I Pendahuluan. Bab ini menjelaskan mengenai, latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka

teori, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Gambaran Umum Obyek Penelitian. Bab ini menjelaskan

tentang tinjauan pustaka terkait penelitian-penelitian terdahulu yang

Page 38: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahthesis.umy.ac.id/datapublik/t30225.pdf · berasal dari tanah Hollywood sendiri seperti Mickey Rourke, Kellan Lutz, 3 Mike Luccock, Mike Duncan, Brent

38

berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti. Selain itu bab ini juga

menjelaskan tentang perkembangan film di Indonesia. Dalam sub bab lain

di jelaskan tentang gambaran umum mengenai film Java Heat. Bab ini

diakhiri dengan penjelasan mengenai postkolonialisme dalam film

Hollywood.

BAB III Pembahasan. Bab ini menjelaskan tentang stereotip

budaya Jawa dalam Film Hollywood yang dianalisis melalui pendekatan

semiotika dalam film Java Heat. Dalam bab ini akan dijelaskan stereotip

budaya Jawa dengan menggunakan metode analisis data yaitu semiotika

model Roland Barthes. Identifikasi film Java Heat dilakukan dengan

proses signifikasi tahap pertama melalui lambang-lambang dalam film

tersebut. Identifikasi makna denotasi berdasarkan pada dialog,

pengambilan gambar dan kerja kamera. Dalam signifikasi tahap kedua,

petanda-petanda yang diperoleh dalam proses sebelumnya diidentifikasi

untuk memperoleh makna konotasinya. Dan yang terakhir menjelaskan

mitosnya.

BAB IV Penutup. Bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan, saran

dan kritik dari hasil penelitian dan analisis terkait dengan stereotip budaya

Jawa dalam Film Hollywood analisis semiotika pada film Java Heat.