Pendahuluan diare pada anak
-
Upload
vaniawahyuni -
Category
Documents
-
view
88 -
download
8
Transcript of Pendahuluan diare pada anak
BAB I
PENDAHULUAN
Diare masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Walaupun pada negara-negara maju
penyakit diare ini hanya menjadi penyebab kecil terjadinya kematian, tetapi pada negara-negara
berkembang diare masih menjadi salah satu penyebab utama dari kematian dan morbiditas.1
Secara keseluruhan, di dunia ini lebih dari 1 milyar orang pernah menderita satu atau lebih
episode diare akut setiap tahunnya. Di antara 100 juta orang yang terkena dampak diare akut di
Amerika Serikat tiap tahunnya ,hampir setengahnya harus melakukan pembatasana ktivitas, 10%
berkonsultasi dengan dokter, 250.000 memerlukan rawat inap, dan sekitar 3000 meninggal
(terutama orang tua).2
Pada negara berkembang, karena sanitasi yang buruk dan akses yang lebih terbatas pada
perawatan kesehatan, diare akut infeksius tetap menjadi salah satu penyebab yang paling umum
terjadinya kematian, terutama di kalangan anak-anak.2
Di Indonesia hasil Riskesdas 2007 diperoleh bahwa diare masih merupakan penyebab
kematian bayi yang terbanyak yaitu 42% dibanding pneumonia 24%, untuk golongan 1-4 tahun
penyebab kematian karena diare 25,2% dibanding pneumonia 15,5%. Dari daftar urutan
penyebab kunjungan Puskesmas / Balai pengobatan, hampir selalu termasuk dalam kelompok 3
penyebab utama ke puskesmas. Angka kesakitannya adalah sekitar 200-400 kejadian diare
diantara 1000 penduduk setiap tahunnya.1
Terdapat banyak penyebab diare akut pada anak. Pada sebagian besar kasus penyebabnya
adalah infeksi akut intestinum yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit, akan tetapi
berbagai penyakit lain juga dapat menyebabkan diare akut, termasuk sindroma malabsorpsi.
Diare menyebabkan hilangnya sejumlah besar air dan elektrolit dan sering disertai dengan asidosis
metabolik karena kehilangan basa. Diare juga erat hubungannya dengan kejadian kurang gizi.
Setiap episode diare dapat menyebabkan kekurangan gizi oleh karena adanya anoreksia dan
berkurangnya kemampuan menyerap sari makanan, sehingga apabila episodenya berkepanjangan
akan berdampak terhadap pertumbuhan dan kesehatan anak.1
1