Pendahuluan colibacillosis.docx

3
Pendahuluan Latar Belakang Colibacillosis adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Escherichia coli. E. coli ini sering menyerang babi, sapi, domba dan unggas. Pada hewan yang baru lahir dapat menyebabkan diare, septicemia pada anak sapi, babi, anjing dan domba. Pada babi dapat ditemukan gejala khas yaitu feses cair yang berwarna putih. Penyakit ini sering disebut white scours atau diare putih. Pada ayam, kolibasilosis dapat menyebakan manifestasi penyakit lainnya seperti infeksi kantong kuning telur (yolk sac), omphalitis, infeksi saluran pernafasan, enteritis dan salphingitis (Kabir 2010). Colibacillosis pada ayam adalah penyakit lokal atau sistemik yang sebagian atau seluruhnya disebabkan oleh Escherichia coli, termasuk koliseptisemia, koligranuloma, air sac diseases, avian cellulites, swollen head syndrome, peritonitis salfingitis, osteomyelitis/ synovitis, panophtalmitis dan omphalitis atau infeksi kantong kuning telur.(Barness dan Gross, 1997). Escherichia coli diisolasi pertama kali pada tahun 1885 oleh Buchner dan secara lengkap diuraikan oleh Theobald Escherich pada tahun 1882 (Gyles, 1983). Meskipun kebanyakan diantaranya nonpatogen, beberapa diantaranya menyebabkan infeksi ekstra intestinal (Aiello, 1998). Escherichia coli merupakan penghuni normal saluran pencernaan unggas. Adanya Escherichia coli dalam air minum merupakan indikasi adanya pencemaran oleh feses. Dalam saluran pencernaan ayam normal terdapat 10-15% bakteri Escherichia coli patogen dari keseluruhan Escherichia coli

Transcript of Pendahuluan colibacillosis.docx

PendahuluanLatar BelakangColibacillosis adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Escherichia coli. E. coli ini sering menyerang babi, sapi, domba dan unggas. Pada hewan yang baru lahir dapat menyebabkan diare, septicemia pada anak sapi, babi, anjing dan domba. Pada babi dapat ditemukan gejala khas yaitu feses cair yang berwarna putih. Penyakit ini sering disebut white scours atau diare putih. Pada ayam, kolibasilosis dapat menyebakan manifestasi penyakit lainnya seperti infeksi kantong kuning telur (yolk sac), omphalitis, infeksi saluran pernafasan, enteritis dan salphingitis (Kabir 2010).Colibacillosis pada ayam adalah penyakit lokal atau sistemik yang sebagian atau seluruhnya disebabkan olehEscherichia coli, termasuk koliseptisemia, koligranuloma,air sac diseases,avian cellulites,swollen head syndrome, peritonitis salfingitis, osteomyelitis/ synovitis, panophtalmitisdan omphalitisatau infeksi kantong kuning telur.(Barness dan Gross, 1997).Escherichia colidiisolasi pertama kali pada tahun 1885 oleh Buchner dan secara lengkap diuraikan oleh Theobald Escherich pada tahun 1882 (Gyles, 1983). Meskipun kebanyakan diantaranya nonpatogen, beberapa diantaranya menyebabkan infeksi ekstra intestinal (Aiello, 1998).Escherichia colimerupakan penghuni normal saluran pencernaan unggas. AdanyaEscherichia colidalam air minum merupakan indikasi adanya pencemaran oleh feses. Dalam saluran pencernaan ayam normal terdapat 10-15% bakteriEscherichia colipatogen dari keseluruhanEscherichia coli (Barness dan Gross, 1997). Dalam individu yang sama,Escherichia colidalam usus tidak selalu sama dengan yang diisolasi dari jaringan lain (Tabbu, 2000).BakteriEscherichia colidapat ditemukan dalam liter, kotoran ayam, debu atau kotoran dalam kandang. Debu dalam kandang ayam dapat mengandung 105sampai 106Escherichia coliper gram (Tabbu, 2000). Menurut Barness dan Gross (1997), bakteri ini dapat bertahan lama dalam kandang, terutama dalam keadaan kering. Faktor pendukung timbulnya kolibasilosis meliputi sanitasi/desinfeksi yang sub-optimal, sumber air minum yang tercemar E. coli, sistem perkandangan dan peralatan yang kurang memadai, dan adanya berbagai penyakit yang bersifat imunosupresif (Akoso, 1998).Escherichia coliadalah bakteri gram negatif, tidak tahan asam, tidak membentuk spora dan umumnya berukuran 2-3 x 0,6 m (Barner dan Gros, 1997).Escherichia colidan sebagian besar bakteri enterik lainnya membentuk koloni bulat dan cembung. Beberapa strainEscherichia colimenyebabkan hemolisis dalam agar darah (Jawetzet al., 2001). Berbagai jenis vaksin dan antibiotika dalam pakan tambahan telah banyak digunakan untuk daya tahan dan pengobatan kolibasilosis. Menururt Tarmudji (2003), bahwa bakteri E.coli sudah resisten terhadap tetrasiklin, linkomisin, nadilic acid dan kanamysin.

TujuanPraktikum kali ini bertujuan mengidentifikasi bakteri penyebab colibacillosis pada hati ayam.

Daftar PustakaAiello, B.S. 1998. The Merck Veterinary Manual. Merck & Co., Inc, Whitehouse Station, NJ.Akoso, Dr. Budi Tri. 1998. Kesehatan Unggas. Kanisius. Yogyakarta.Barnes HJ, Gross WB. 1997. Diseases of Poultry. 10th ed. Calnek BW, Barnes HJ, Beard CW, McDouglad LR, Saif YM, ed. Ames, IA (USA): Iowa State University Press.Gyles CL. 1983. Escherichia coli. Dalam Pathogenesis of Bacterial Infection in Animal. Gyles, C.L.and. Thoen, C. O (eda). Second Edition. Ames ; Iowa State University Press. Hal. 164-187Jawetz, et al. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Surabaya: Salemba MedicalKabir, Lutful. 2010. Avian Colibacillosis and salmonellosis : a closer look at epidemologi, pathogenesis, diagnosis, control and public health concern. Int J. Environ.Res.Public Health. 7 : 89-114Tabbu CR. 2000. Penyakit ayam dan penanggulangannya. Kanisius. Vol. 1.Tarmudji, 2003. Kolibasilosis pada ayam: etiologi, patologi dan pengendaliannya/Tarmudj. Wartazoa. v. 13(2), 2003: p. 65-73.