Pendahuluan ASP

6
PENDAHULUAN Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas kondisi sumur adalah sejauh mana kualitas semen yang digunakan. Untuk itulah perlu dilakukan studi laboratorium untuk mengetahui komposisi dan sifat fisik semen. Diharapkan dengan kualitas semen yang baik konstruksi sumur dapat dipertahankan lebih dari 20 tahun. Standar minimum yang harus dimiliki dari perencanaan sifat-sifat semen didasarkan pada Brookhaven National Laboratory dan API Sprc 10” Specification for material and testing for well cementing”. Secara garis besar percobaan laboratorium analisa semen pemboran dapat dibagi dalam beberapa kelompok kecil, yaitu: Pembuatan suspensi semen dan cetakan sampel Uji rheologi suspensi semen Uji sifat-sifat suspensi semen Uji sifat-sifat fisik batuan Uji sifat-sifat fisik batuan semen pemboran sedikit berbeda dengan uji yang lainnya, karena sifat semen yang terjadi merupakan fungsi waktu. Dengan demikian sifat-sifat tersebut akan berbeda tergantung dari waktu pengkondisisannya baik terhadap temperatur ataupun waktunya. 1

description

pendahuluan

Transcript of Pendahuluan ASP

Page 1: Pendahuluan ASP

PENDAHULUAN

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas kondisi sumur adalah

sejauh mana kualitas semen yang digunakan. Untuk itulah perlu dilakukan studi

laboratorium untuk mengetahui komposisi dan sifat fisik semen. Diharapkan

dengan kualitas semen yang baik konstruksi sumur dapat dipertahankan lebih dari

20 tahun.

Standar minimum yang harus dimiliki dari perencanaan sifat-sifat semen

didasarkan pada Brookhaven National Laboratory dan API Sprc 10” Specification

for material and testing for well cementing”.

Secara garis besar percobaan laboratorium analisa semen pemboran dapat

dibagi dalam beberapa kelompok kecil, yaitu:

Pembuatan suspensi semen dan cetakan sampel

Uji rheologi suspensi semen

Uji sifat-sifat suspensi semen

Uji sifat-sifat fisik batuan

Uji sifat-sifat fisik batuan semen pemboran sedikit berbeda dengan uji

yang lainnya, karena sifat semen yang terjadi merupakan fungsi waktu. Dengan

demikian sifat-sifat tersebut akan berbeda tergantung dari waktu

pengkondisisannya baik terhadap temperatur ataupun waktunya.

Penyemenan atau cementing adalah suatu proses pendorongan bubur

semen ke dalam lubang sumur melalui casing menuju annulus casing-formasi dan

dibiarkan untuk beberapa saat hingga mengering dan mengeras sehingga dapat

melekatkan casing dengan formasi. Bubur semen yang mengeras akan melindungi

casing dari fluida formasi yang bersifat korosi dan untuk memisahkan zona yang

satu dengan zona yang lain dibelakang casing.

Menurut alasan dan tujuan melakukan proses penyemenan dapat dbagi

menjadi dua yaitu

1

Page 2: Pendahuluan ASP

2

1. Primary cementing (penyemanan utama)

Penyemenan pertama kali yang dilakukan setelah casing diturunkan kedalam

sumur.

2. Secondary atau remedial (penyemenan kedua atau penyemanan perbaikan)

Penyemenan ulang untuk menyempurnakan primary cementing atau

memperbaiki penyemenan yang rusak.

Fungsi penyemanan ditinjau dari primary cementing dan secondary

cementing antara lain:

1. Fungsi primary cementing adalah sebagai berikut :

Melekatkan casing dengan formasi.

Melindungi casing dari korosi.

Mencegah hubungan formasi – formasi dibelakang casing.

Melindungi casing dari tekanan formasi.

Menutup zona – zona atau formasi – formasi yang membahayakan operasi

pemboran selanjutnya

Pada primary cementing, penyemanan casing pada dinding lubang sumur

dipengaruhi oleh jenis casing yang akan disemen.

Penyemanan conductor casing bertujuan untuk mencegah terjadinya

kontaminasi fluida pemboran (lumpur pemboran) dengan formasi.

Penyemanan surface casing bertujuan untuk melindungi air tanah agar tidak

tercemar dari fluida pemboran, memperkuat kedudukan surface casing

sebagai tempat dipasangnya alat BOP (blow out preventer). Untuk menahan

beban casing yang terdapat di bawahnya dan untuk mencegah aliran fluida

formasi yang akan melalui surface casing.

Penyemanan intermediate casing bertujuan untuk menutup tekanan formasi

abnormal atau untuk mengisolasi daerah lost circulation.

Penyemenan production casing bertujuan untuk mencegah terjadinya aliran

antar formasi ataupun aliran fluida formasi yang tidak diinginkan, yang akan

memasuk sumur.selain itu juga dapat untuk mengisolasi zona produktif

Page 3: Pendahuluan ASP

3

yang akan diproduksi fluida formasi dan juga dapat mencegah terjadinya

korosi pada casing yang disebabkan material – material korosif.

2. Fungsi secondary cementing adalah sebagai berikut :

Memperbaiki primary cementing yang tidak baik atau tidak sempurna.

Memperbaiki casing yang bocor.

Menutup lubang perforasi yang salah.

Menutup lubang terbuka yang tidak dinginkan.

Sebagai landasan bagi peralatan pembelokan lubang.

Setelah operasi khusus semen dilakukan, seperti cement bond logging

(CBL) dan variable density logging (VDL), kemudian didapati kurang sempurnya

atau adanya kerusakan pada primary cementing maka akan dilakukan secondary

cementing, hal ini juga dapat dilakukan bila pengeboran gagal mendapatkan

minyak dan menutup lagi zona produktif yang diperforasi. Secondary dapat dibagi

menjadi tiga bagian antara lain :

a) Squeeze cementing

Squeeze cementing bertujuan

Mengurangi water – oil ratio, water – gas ratio, atau gas – oil ratio.

Menutup formasi yang sudah tidak lagi produktif.

Menutup zona lost circulation.

Memperbaiki kebocoran yang terjadi casing.

Memperbaiki primary cementing yang kurang memuaskan.

Operasi squeeze dilakukan selama operasi pemboran berlangsung, komplesi

atau pada saat workover.

b) Re-cementing

Re-cementing dilakukan untuk menyempurkan primary cementing yang

gagal dan untuk memperluas perlindungan casing diatas top semen.

Page 4: Pendahuluan ASP

4

c) Plug-back cementing

Plug-back cementing dilakukan untuk:

Menutup atau meninggalkan sumur.

Melakukan directional drilling sebagai landasan whipstock, yang

dikarenakan adanya perbedaan compressive strength antara semen dan

formasi maka akan mengakibatkan bit berubah arahnya.

Menutup zona air dibawah zona minyak agar water – oil ratio berkurang

pada open hole completion.