PENDAHULUAN - Adi's Blog | Tempat berbagi ilmu ... · Web viewPengaruh kenaikan biaya produksi yang...

23
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Metode statistika diturunkan secara deduktif dengan menggunakan aksioma-aksioma peluang. Suatu metode diturunkan berdasarkan asumsi tertentu dari distribusi serta hubungan antar variabel randomnya. Jadi secara matematis sebenarnya metode yang dihasilkan tersebut hanya tepat diterapkan untuk suatu data yang memenuhi persyaratan sesuai dengan asumsi distribusi maupun hubungan variabelnya. Pemilihan model yang tepat memang merupakan hal yang mendasar dan sangat penting. Model dari suatu data adalah ibarat peta suatu wilayah. Peta yang baik harus mudah dibaca. Karenanya, dalam pembuatan peta penyederhanaan perlu dilakukan dan hanya informasi yang relevan yang perlu dimumculkan. Namun penyederhanaan tidak boleh menghilangkan informasi penting sehingga pengguna peta tidak kesasar. Demikian pula halnya dalam penerapan metode statistik. Model yang dipakai tidak saja harus terselesaikan dan dimengerti (solvable and understandable) tetapi juga harus sesuai dengan kondisi data (valid). Pilihan awal memang pada metode yang sederhana yang mudah difahami. Namun, selanjutnya pilihan harus mulai bergeser dari sekedar metode yang mudah difahami ke metode yang benar-benar sesuai dengan kondisi data yang dihadapi. 1

Transcript of PENDAHULUAN - Adi's Blog | Tempat berbagi ilmu ... · Web viewPengaruh kenaikan biaya produksi yang...

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode statistika diturunkan secara deduktif dengan menggunakan aksioma-

aksioma peluang. Suatu metode diturunkan berdasarkan asumsi tertentu dari distribusi

serta hubungan antar variabel randomnya. Jadi secara matematis sebenarnya metode yang

dihasilkan tersebut hanya tepat diterapkan untuk suatu data yang memenuhi persyaratan

sesuai dengan asumsi distribusi maupun hubungan variabelnya.

Pemilihan model yang tepat memang merupakan hal yang mendasar dan sangat

penting. Model dari suatu data adalah ibarat peta suatu wilayah. Peta yang baik harus

mudah dibaca. Karenanya, dalam pembuatan peta penyederhanaan perlu dilakukan dan

hanya informasi yang relevan yang perlu dimumculkan. Namun penyederhanaan tidak

boleh menghilangkan informasi penting sehingga pengguna peta tidak kesasar.

Demikian pula halnya dalam penerapan metode statistik. Model yang dipakai

tidak saja harus terselesaikan dan dimengerti (solvable and understandable) tetapi juga

harus sesuai dengan kondisi data (valid). Pilihan awal memang pada metode yang

sederhana yang mudah difahami. Namun, selanjutnya pilihan harus mulai bergeser dari

sekedar metode yang mudah difahami ke metode yang benar-benar sesuai dengan kondisi

data yang dihadapi.

Dalam tulisan ini pembahasan difokuskan pada metode analisis yang disebut

regresi linear, yaitu dalam kasus pengembangan produksi perikanan mengenai pengaruh

kegiatan pemasaran produk olahan terhadap volume penjualan yang diharapkan

mempunyai prospek pemasaran yang dapat menjanjikan.

Sehingga dengan adanya model analisis regresi menjadi salah satu strategi untuk

memperluas pemasaran melalui pengembangan produk perikanan sebagai terobosan

baru dalam menghadapi persaingan pemasaran ikan olahan. Sehingga dapat memberikan

nilai tambah melalui mutu, gaya, kemasan bentuk produk menyerap tenaga kerja dan

meningkatkan harga yang pada gilirannya mendapatkan keuntungan untuk

mengembangkan perusahaan.

1

B. Perumusan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas, maka akan dirumuskan masalah utama dalam

upaya pengembangan produk ikan dikaitkan dengan strategi pemasaran yaitu :

Apakah kegiatan pemasaran produk olahan benar-benar mempunyai prospek

pemasaran yang dapat menjanjikan; sebagai akibat :

1) Pengaruh kenaikan biaya produksi yang ada pada gilirannya meningkatkan

harga

2) Pengaruh produksi hasil olahan terhadap volume penjualan.

3) Permintaan hasil produk olahan dapat ditingkatan.

Perumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah apakah pengaruh variabel

X1 (Nilai Penjualan) ; X2 (Produksi) dan X3 (Permintaan Produk) dapat dipakai

untuk meramalkan terhadap volume penjualan (Y) dengan rumus regresi linear

berganda:

Apabila prospek cukup menarik, akan ditujukan dengan trend produksi selalu

meningkat sesuai dengan permintaan yang akan datang.

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan diharapkan penulisan tentang pengembangan produk

perikanan menjadi komoditas olahan sebagai salah satu strategi memperluas pemasaran

yang berorientasi ekspor maupun lokal untuk :

1) Mengetahui prospek melalui cara-cara pengembangan produk komoditas perikanan.

2) Mengetahui strategi pengembangan produknya cukup berhasil dalam upaya

meningkatkan nilai tambah komoditas perikanan.

 

2

LANDASAN TEORI

Model Linear [4]

Pemodelan stokastik atau statistika memiliki bentuk umum

………………………………………(1)

Dalam hal ini merupakan kesalahan atau error yang diasumsikan merupakan variabel

acak yang berasal dari suatu distribusi tertentu misalnya normal. Variabel x adalah

variabel tetap yang umumnya bukan acak dan adalah parameter yang menentukan

koefisien dari variabel variabel tetap tadi. Variabel x sering juga disebut sebagai variabel

bebas sedangkan variabel y disebut variabel terikat.

Dalam pemodelan statistika, kedua komponennya dipisahkan yaitu yang bersifat

tetap dan fungsional dinotasikan dengan , yang bisa disebut sebagai komponen

tetap (fixed component), sedangkan komponen lainnya, , yang bersifat acak disebut

sebagai komponen acak ( random component ) atau dalam hal ini secara khusus disebut

komponen kesalahan (error component).

Berbagai variasi model dapat dihasilkan dari berbagai bentuk fungsi hubungan

dan distribusi kesalahan. Dari segi fungsi f(.), yang paling sederhana adalah hubungan

linier, sehingga dari aspek ini model yang paling sederhana yang kita miliki adalah model

linier atau regresi linier. Sedangkan dari segi komponen acaknya, yang paling sederhana

adalah asumsi bahwa ) , dan saling independen antara satu respon dengan

respon lainnya. Asumsi ini menghasilkan model linier normal sederhana. Dari kedua hal

tersebut lahirlah yang disebut model normal sederhana atau model linier klasik. Secara

formal untuk model linier klasik dengan respon ke i dengan i=1,2,...,n, model linier pada

persamaan (1) mempunyai sifat khusus seperti berikut ini:

1. Model: atau untuk keseluruhan respon dapat dituliskan

dalam bentuk matriks ;

2. Asumsi: dan independent dengan untuk setiap .

Konsekuensinya respon Yi juga normal dengan varians konstan yaitu

3

…………………………………………………..(2)

Syarat yang diminta oleh model linear klasik ini rumusannya dapat dipertegas lagi

yaitu:

1. Hubungan antara Y dan X adalah linier;

2. Respon ke i dan ke i' adalah saling bebas (independen), yang berarti tidak ada

korelasidiantaranya;

3. Distribusi kesalahan dan variabel respon adalah normal dengan varians konstan.

Dari asumsi distribusi Yi di atas diturunkan fungsi likelihood dari Y yang

selanjutnya dimaksimumkan terhadap paremeter. Nilai parameter yang memaksimumkan

fungsi likelihood ini dikenal sebagai penduga likelihood maksimum dari parameter dapat

dirumuskan sebagai berikut

………………………………………………(3)

Dengan

, , , dan

Jelaslah bahwa rumus untuk mencari penduga koefisien regresi diturunkan dari

asumsi khusus terhadap distribusi Y. Beberapa referensi yang membahas model linier

normal ini diantaranya adalah [1] dan [3] .

Estimasi Parameter [4]

Definisi

Misal Z variabel suatu standar normal dan variabel independent chi-squared dengan

derajat bebas . Maka mengikuti distribusi t dengan derajat bebas .

4

Sehingga jika kita mempunyai variance-covariance matrik untuk b yaitu .

Yaitu:

Jika hipotesis

Sehingga t hitung untuk bj

t =

Tolak H0 jika > .

5

METODOLOGI

A. Kerangka Pemikiran

Dalam kaitannya dengan pengembangan perikanan disini, kerangka pikir yang

dikemukakan adalah pemasaran ikan melalui perubahan bentuk, gaya, kemasan yang

siap saji (end product) sehingga mempunyai nilai tambah. Dengan pengembangan

produk tersebut dicoba analisa melalui metode regresi linear berganda untuk melihat

pengaruh dari berbagai variabel terhadap volume penjualan . Apabila ada pengaruh

positif berarti strategi memperluas pemasaran melalui pengembangan produk perikanan

cukup menjanjikan untuk dikembangkan. Pola pikir diatas dapat diilustrasikan pada

gambar berikut.

Gambar 1 menunjukkan bahwa ikan setelah di tangkap dilaut masuk ke industri

processing di Pelabuhan Perikanan (input/row material) untuk diproses sehingga bentuk

ikan tidak utuh termasuk fillet dengan gaya dan kemasan yang dapat menarik konsumen.

Tahap berikutnya (out put / produk baru) memasuki saluran distribusi (pemasaran

dengan melalui promosi,penetapan dan sebagainya) yang pada akhirnya akan sampai

pada konsumen baik ekspor maupun lokal.

Gambar 2. Strategi Pengembangan Produk

6

B. Metode Pengumpulan Data

Data volume yang diperlukan untuk mengetahui pengembangan produk yang akan

dipasarkan terdiri dari data volume penjualan, nilai penjualan, produksi/pembelian, dan

permintaan produk.

Data yang dikumpulkan untuk pengembangan produk perikanan sebagai strategi

pemasaran pada Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta adalah data tentang volume

penjualan (y) yang merupakan “variabel tidak bebas”, kemudian data nilai penjualan

(x1), produksi/pembelian (x2) dan permintaan produk (x3). Ketiga variabel (x1;x2;x3)

dinamakan “variabel bebas”.

Alat pengumpul data adalah melalui browsing dari internet yang merupakan

data skunder. Setelah diberi kode dari masing-masing bulan; pengelompokan masing-

masing variabel dicatat dalam tabulasi.

Formulasi yang akan dipakai untuk menganalisa hubungan variabel (x) dan

variabel (y) didalam penelitian ini adalah

Keterangan

Y = Volume Penjualan

b0 = Intercept

b1 = Koefisien Dari Nilai Penjualan

x1 = Nilai Penjualan

b2 = Koefisien Dari Produksi / Pembelian

x2 = Produksi / pembelian

b3 = Koefisien dari Permintaan/Pesanan Produk

x3 = Permintaan /Pesanan Produk Olahan

C. Metoda Analisa Data

Analisa data dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh secara

kuantitatif dari beberapa kejadian atau variabel (X) terhadap kejadian lainnya, serta

dipakai untuk meramalkan kejadian lainnya (Y) tersebut. Maksud peramalan ini tidak

7

lain untuk menduga apakah melalui pengembangan produk dapat digunakan sebagai

strategi pengembangan pemasaran yang mempunyai prospek ekspor dan lokal.

Ada tiga variabel yang dicoba untuk menganalisa strategi pengembangan produk

yang mempunyai prospek pemasaran yaitu : nilai penjualan (X1); produksi/pembelian

(X2) dan permintaan produk (X3); ketiga variabel ini disebut "variabel bebas".

Sedangkan variabel lainnya (Y) yang akan diramalkan dinamakan "variabel tidak

bebas".

Untuk membentuk hubungan antara variabel (X1) dan variabel (Y) digunakan

regresi linear berganda.

Data Penelitian

Data yang dikumpulkan selama 15 bulan untuk keperluan analisa terdiri dari :

1). Volume Penjualan (y) yang akan diramalkan.

2). Nilai Penjualan (x1) untuk meramalkan.

3). Produksi/Pembelian (x2)

4). Permintaan/Pesanan (x3)

5). Waktu pengumpulan data bulan ke 1 sampai ke 15.

Rumusan Hipotesis

Analisa yang akan digunakan adalah Analisa "Regresi Linear Berganda" dengan 3

variabel bebas (x1;x2;x3) dengan perhitungan dibantu komputer dengan program SPSS

versi 11.5.

Hipotesa yang diajukan :

1) Ho : b0=0 ; Terima Ho ; berarti nilai intercept tidak mempengaruhi dan tidak dapat

digunakan untuk meramalkan volume penjualan (y).

H1 : b0 0 ; Tolak Ho,berarti nilai intercept mempengaruhi dan dapat digunakan

untuk meramalkan volume penjualan (y).

2) Ho : b1=0 ; Terima Ho ; berarti nilai produksi (x1) tidak mempengaruhi dan tidak

dapat digunakan untuk meramalkan volume penjualan (y).

H1 : b1 0 ; Tolak Ho, berarti ; nilai produksi (x1) mempengaruhi dan dapat

digunakan untuk meramalkan volume penjualan (y).

3). Ho : b2=0 ; Terima Ho, berarti produksi / pembelian (x2) tidak mempengaruhi

dan tidak dapat digunakan untuk meramalkan volume penjualan (y).

8

H1 : b2 0 ; Tolak Ho, berarti produksi/pembelian (x2) mempengaruhi dan dapat

meramalkan volume penjualan (y).

4). Ho : b3=0 ; Terima Ho, berarti permintaan/pesanan (x3) tidak mempengaruhi dan

tidak dapat digunakan untuk meramalkan volume penjualan (y).

H1 : b3 0 ; Tolak Ho, berarti permintaan/pesanan (x3) mempengaruhi dan dapat

digunakan untuk meramalkan volume penjualan.

Perhitungan Nilai t.

Digunakan regresi linear berganda (Multiple Regression) dengan perangkat

komputer melalui program SPSS versi 11.5.

Dicari Nilai t Tabel.

Untuk penelitian dibidang ekonomi t Tabel dilihat pada = 0,100 dan

derajat bebas n – p. Pada penelitian ini t tabel adalah t = 0,05 (11).

Kesimpulan

Bandingkan t hitung dengan t tabel pada tingkat = 0,05 (11).

Hitung Koefisien Determinasi (R Square)

Untuk mengukur proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang

diterangkan oleh variasi dari variabel bebas dalam regresi.

9

PEMBAHASAN

A. Hasil Analisa Data

Data yang diperoleh dengan metoda yang sudah ditetapkan adalah sebagai

berikut:

Tabel 1. Tata Hubungan Antara Variabel Bebas (X) dan Variabel Tetap (Y) pada

periode 15 bulan

Bulan Ke Volume

(y)

Nilai

(x1)

Produksi

(x2)

Permintaan

(x3)

1 1008 8.3 1102 2108

2 1336 11.3 1428 6118

3 1265 10.8 1197 6510

4 2533 22.4 2549 4771

5 3305 20.1 2447 7602

6 2365 24.8 3167 5363

7 1378 14.1 1842 4451

8 2272 21.1 2625 5330

9 2257 24.7 3145 4647

10 4430 34.5 5420 9298

11 7840 47.6 8040 12254

12 9580 61.3 16665 14179

13 6010 44.8 8575 9841

14 4150 31.7 5457 10112

15 5202 36.9 6218 12650

 

Keterangan :

10

Y = Volume penjualan produk olahan

X1 = Nilai penjualan produk olahan

X2 = Produk / pembelian produk olahan

X3 = Delivery order (permintaan) produk olahan

Untuk perhitungan data menggunakan perangkat komputer dengan bantuan

program SPSS versi 11.5. Sedangkan metoda statistik menggunakan Multiple

Regression dengan 3 variabel bebas yaitu x1, x2 dan x3.

Dengan bantuan program SPSS versi 11.5 diperoleh hasil sebagai

berikut:

Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate1 .985(a) .970 .962 501.07575

a Predictors: (Constant), X1, X2, X3

Analysis of Variance

ANOVA(b)

ModelSum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 88835914.996 3 29611971.665 117.940 .000(a)

Residual 2761845.938 11 251076.903Total 91597760.933 14

a Predictors: (Constant), X1, X2, X3

b Dependent Variable: Y

Variable in The Equation

Coefficients(a)

ModelUnstandardized

CoefficientsStandardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta1 (Const

ant) -905.261 414.572 -2.184 .052

X1 95.916 32.350 .569 2.965 .013X2 .132 .106 .212 1.246 .239X3 .169 .078 .234 2.162 .053

11

a Dependent Variable: Y

Hasil perhitungan diatas diimplementasikan dalam persamaan sebagai

berikut:

Pengujian t hitung dibandingkan t tabel diperoleh :

1) Untuk Nilai Intercept : diperoleh = 2.184 > t0,05 (11) = 1,796 ; berarti

hipotesis Nol (Ho) ditolak dan diterima Hipotesis Alternatif (H1).

Kesimpulannya : bahwa nilai intercept mempunyai hubungan yang bermakna

dengan volume penjualan (y).

2). Untuk Nilai Produksi (X1) : diperoleh = 2.965 > t0,05 (11) = 1,796 ;

berarti hipotesis Nol (Ho) ditolak dan diterima Hipotesis Alternatif (H1).

Kesimpulannya : bahwa nilai penjualan (X1) mempunyai hubungan yang

bermakna dengan volume penjualan (y).

3). Untuk Produksi/Pembelian (X2) : diperoleh = 1.246 < t0,05 (11) = 1,796

; berarti hipotesis Nol (Ho) diterima.

Kesimpulannya : bahwa Produksi/Pembelian (X2) belum mempunyai hubungan

yangnbermakna dengan volume penjualan (y).

4). Untuk Permintaan Produksi (X3) : diperoleh = 2.162 > t0,05 (11) = 1,796 ;

berarti hipotesis Nol (Ho) ditolak dan diterima Hipotesis Alternatif (H1).

Kesimpulannya : bahwa permintaan (pesanan) produk (X3) mempunyai hubungan

yang bermakna dengan volume penjualan (y).

Dari pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa b2 keluar dari

model sehingga perhitungan diatas diimplementasikan menjadi persamaan sebagai

berikut:

12

B. Kajian Hasil Analisa

Aspek nilai penjualan terhadap volume penjualan.

Berdasarkan analisa dengan regresi linear berganda dan Koefisien korelasi melalui

bantuan program computer SPSS versi 11.5 didapatkan hasil bahwa nilai penjualan

(variabel bebas X1) sangat berpengaruh terhadap volume penjualan (variabel tidak bebas

Y) dengan perhitungan = 2.965 > t0,05 (11) = 1,796. Variabel X1 (nilai

penjualan) sesuai teori statistik dapat dipakai untuk meramalkan dan mempengaruhi

volume penjualan (variabel Y). Hal ini berarti hubungan antara variabel X1 dan Y sangat

erat dan saling mempengaruhi. Demikian pula dengan perhitungan Koefisien

Determinasi (R Square) didapatkan 97%; menunjukkan bahwa variabel Y (volume

penjualan) dapat diterangkan variabel X1 (nilai penjualan) menurut persamaan regresi

linear berganda.

Berdasarkan teori dan perhitungan diatas menunjukkan bahwa strategi

penetapan harga dan pemasaran cukup berhasil; terlihat dari data nilai penjualan

(penerimaan penjualan) dapat mempengaruhi volume penjualan berarti produk tersebut

dapat diluncurkan ke pasar.

Aspek produksi terhadap volume penjualan.

Dari data yang dianalisa bersama-sama dengan variabel nilai penjualan dan

permintaan terhadap volume penjualan dengan metoda “Regresi Linear Berganda”

diperoleh hasil perhitungan bahwa produksi (Variabel bebas X2) tidak berpengaruh nyata

terhadap volume penjualan (variabel tidak bebas Y) dimana diperoleh = 1.246

< t0,05 (11) = 1,796. Variabel X2 (produksi) sesuai dengan teori statistik tidak dapat

dipakai untuk meramalkan volume penjualan (variabel tidak bebas Y). Maksudnya

setiap kenaikan produksi belum tentu dapat menaikkan volume penjualan.

Aspek permintaan terhadap volume penjualan

13

Model matematis (ekonometrik) berupa analisa regresi linear berganda dengan

bantuan komputer dengan program SPSS versi 11.5 dipakai untuk meramalkan dan

pengaruh permintaan produk (variabel bebas X3) terhadap volume penjualan (variabel

tidak bebas Y). Hasil perhitungan dan pengujian menunjukkan bahwa permintaan

(variabel X3) sangat berpengaruh nyata terhadap volume penjualan (variabel tidak bebas

Y), dengan perhitungan : Nilai = 2.162 > t0,05 (11) = 1,796.

Variabel X3 (permintaan) sesuai teori statistik dapat dipergunakan untuk

meramalkan dan mempengaruhi volume penjualan (variabel Y). Hal ini berarti

hubungan antara variabel X3 dengan variabel Y sangat erat dan saling mempengaruhi.

Apabila terjadi kenaikan permintaan selalu terjadi upaya peningkatan volume penjualan.

Perhitungan Koefisien Determinasi (R Square) juga menunjukkan nilai 97%, yang

berarti variabel Y (volume penjualan) dapat diterangkan variabel X3 (permintaan)

menurut persamaan regresi linear berganda :

14

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisa dan kajian tentang Pengembangan Produk Perikanan

sebagai strategi pengembangan pemasaran dapat ditarik beberapa kesimpulan

a. Strategi pengembangan produk perikanan ditinjau dari aspek nilai penjualan

terhadap volume penjualan dapat memberikan nilai tambah produk dan

mempunyai prospek pemasaran yang menjanjikan.

b. Aspek permintaan terhadap volume penjualan dapat memberikan peluang dan

memberikan gambaran bahwa potensi pasar masih cukup besar dan dapat

diperluas.

c. Aspek produksi bila ditingkatkan belum tentu dapat mendorong volume

penjualan; artinya semakin besar produksi masih masih belum membuka peluang

untuk metingkatkan penjualan.

d. Strategi pengembangan produk dapat memberikan nilai tambah baik terhadap

peningkatan laba; posisi bersaing perusahaan; lapangan pekerjaan dan kesempatan

berusaha.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat disampaikan adalah :

a. Perlu diciptakan iklim yang “kondusif” dalam pelaksanaan pengembangan produk

agar dapat mendorong gairah berusaha; dapat membuka peluang usaha dan

memberi kesempatan kerja maupun menyerap tenaga kerja.

b. Perlu dicari inovasi baru dengan menengok peluang pasar luar negeri yang

menjanjikan, namun penuh dengan tantangan untuk dapat diterima konsumen.

15

c. Masih perlu dicari terobosan baru baik peluang pasar produk olahan dan mulai

dipersiapkan guna melirik pasar keluar negeri.

16

17