PENDAHULUAN

16
DESAIN PRODUK DAN RESIKONYA Sutjana, I D.P. Bagian Fisiologi / PS.Ergonomi Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar, Bali, Email:[email protected]

description

DESAIN PRODUK DAN RESIKONYA Sutjana, I D.P. Bagian Fisiologi / PS.Ergonomi Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar, Bali, Email:[email protected]. PENDAHULUAN - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENDAHULUAN

Page 1: PENDAHULUAN

DESAIN PRODUK DAN RESIKONYA

Sutjana, I D.P.Bagian Fisiologi / PS.Ergonomi

Program PascasarjanaUniversitas Udayana Denpasar,

Bali, Email:[email protected]

Page 2: PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu terciptanya berbagai peralatan atau mesin. Penggunaan mesin dimaksudkan untuk membantu kemampuan,kebolehan dan keterbatasan manusia dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya sehingga tercapai hasil kerja yang lebih banyak, lebih cepat, lebih kuat, mutu produk lebih baik, kesalahan lebih sedikit, beban kerja yang lebih ringan serta dengan resik yang sekecilkecilnya (Barners,1980; Schork, 1985; Grandjean, 1993; Sutalaksana, 2000). Tetapi beberapa desain peralatan atau mesin yang dipergunakan dimasyarakat masih banyak yang kurang memuaskan pemakai karena cepat menimbulkan kelelahan, mutu produk dan jumlah produknya rendah, tidak nyamandipakai dan sering menyebabkan kecelakaan maupun penyakit akibat kerja (Ardana dkk. 2005;Haryo,dkk.2005). Manuaba (1989) menyebutkan bahwa banyak desain produk yang mutahir,produkvitasnya tinggi, mutu produk bagus tetapi kurang manusiawi karena menimbulkan beban bagi yang memakai baik berupa beban fisik maupun beban mental sehingga cepat menimbulkanrasa lelah, menyebabkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

Page 3: PENDAHULUAN

maka faktor kemampuan, kebolehan dan keterbatasanmanusia harus ditempatkan sebagai fokus utama (Sutalaksana, 2000). Corlet (1995)menyatakan bahwa desain tempat kerja, alat kerja, proses kerja selalu harusmempertimbangkan kemampuan, kebolehan, batasan, kemauan serta sifat-sifat manusiaOleh karena itu setiap desain haruslah menutupi kelemahandan keterbatasan manusia sebagai operatornya agar dapat tercapai hasil yang maksimal. Padaera global manusia sebagai tenaga kerja harus ditempatkan pada urutan pertama dalam desain,yang berarti bahwa manusia sebagai pusat perhatian. Dalam hal ini semua peralatan kerja,tempat kerja maupun lingkungan kerja harus disesuaikan dengan manusianya bukansebaliknya.

Page 4: PENDAHULUAN

SUBYEK DAN METODA

Subyek : Beberapa peralatan yang dipasarkan dan dipakai di masyarakat (industri, rumah tangga, perguruan tinggi).

Metoda : Observasi tetang keamanan dan kenyamanan pemakaian peralatan.

Page 5: PENDAHULUAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari observasi pada beberapa produk yang telah dipakai masyarakat diperoleh bahwa pemakai membutuhkan peralatan yang memberikan kemudahan, cepat dalam menyelesaikanpekerjaan, hasil bagus, tetapi tetap memberikan kenyamanan, keamanan dalam memakainya,dan memberikan kesaan modern. Berdasarkan kemampuan kebolehan dan keterbatasan manusia, maka apabila manusia sebagai operator atau memakai produk maka desain produktersebut hendaknya (3,4) sbb.:1. memiliki petunjuk operasional yang sederhana dan jelas2. memiliki sistem pengaman yang baik 3. terdapat peringatan atau tanda bahaya bahwa mesin atau peralatan kerja tidak berjalandengan baik, atau dapat menimbulkan bahaya.4. Memiliki standard yang sama untuk tanda yang sama, seperti: merah = stop,

kuning = hati-hati, hijau = jalan5. Display harus sederhana, mudah dimengerti, jelas dilihat atau dibaca6. Kontrol harus jelas, sederhana, mudah dimengerti serta mudah dioperasikan.7. Perawatannya mudah dan murah8. Bidang kerja bisa disesuaikan9. Memperhatikan ketebatasan yang dimiliki pemakai

Page 6: PENDAHULUAN

DESAIN PRODUK YANG SUDAH BAIK AL:

1. Kompor gas sudah dilengkapi dengan sumber api, sehingga begitu gas dibuka langsungnyala. Tidak usah lagi menyalakan korek api. , sehingga bahaya ledakan bisa berkurang,Ketel air dilengkapi pulit sehingga apabila air sudah panas pulit berbunyi untukmengingatkan (Gambar 1.a) Sedangkan Rice cocker aliran listrik bisa mati otomatis apabilanasi sudah masak ( Gambar 1 b)

2. Panci presto, yang dilengkapi dengan tekanan sehingga memasak lebh cepat danhasilnyalebih baik (Gambar 3)

Gambar 3 Panci presto

3. Tiket di pintu masuk air port, sebelum membayar palang tidak akan terbuka (Gaambar 4).

Page 7: PENDAHULUAN

DESAIN PRODUK YANG KURANG BAIK DAN RISIKONYA

1. . Mesin bubut dengan handel di kaki. Tinggi handel agak tinggi sehingga operator terpaksaselalu mengangkat kaki selama mengoperasikan mesin tersebut. Kondisi tersebut cepatmenimbulkan kelelahan sehingga hasil kerjanya akan berkurang. Apabila diturunkan sepertigambar di seblahnya lebih sedikit mengangkat kaki, dan lebih baik lagi kalau dapatdioperasikan dengn kedua kaki (Gambar 5).

a bGambar 5 Masin bubut. a handel kaki tinggi. b. handel kki sudah diperendah.

Page 8: PENDAHULUAN

2. Mesin hand press genteng dimana pegangan pemutar dengan 4 buah handel yang menonjolke bawah sering mengenai kepala operator (Gambar 6).

Gambar 6 Mesin pres genteng dg handel menonjol ke bawah

3. Mesin molen tanah untuk genteng tidak diberi pengaman yang baik, walaupunmampumempercepat proses produksi genteng tetapi sering menyebabkan kecelakaan kerja, yangmenyebabkan tergilasnya tangan, jari tangan, kaki atau bagian badan yang lain ( Gambar 7).

Page 9: PENDAHULUAN

Gambar 7 Mesin molen dengan cacat bekas kecelakaan operator molen.

4. Mesin potong rumput. Potonga rumput di taman tampak bagus, rata, namun mesin tersebutbising (intensitas suara > 80 dB), berasap dan getaran di punggung keras. Sehinggakaryawan yang yang memmakai mesin tersebut habis kerja mengalami gangguanpendengran, sakit pinggang dan merasa pusing karena asap mesin tersebut (Gambar 8).

Gambar 8 Tukang kebun motong rumput dengan mesin pepotong rumput

Page 10: PENDAHULUAN

5. Mesin gergaji kayu, tidak dilengkapi pengaman yang baik, walau hasil kerjanya bagus tetapicukup bising dan sering menyebabkan kecelakaan kerja karena tangan operator ikutterpotong (Gambar 9).

6. Mesin bbubut jaru. Puteran mesin ke arah operator sehingga debu sisa bubutan mengarahke operator sehingga debu ikut terhirup bersama udara pernapasan. Di samping itu suaramesin cukup bising yang akan mengganggu pendengaran ( Gambar 10).

Gambar 9 Gergaji kayu yang tidak dilengkapi pengaman

Gambar 10 Tukang kayu sedang membuat profil

Page 11: PENDAHULUAN

7. Desain komputer dengan monitor di bawah permukaan meja baik dipergunakan bagi karyawan yang melayani konsumen, ternyata menimbulkan keluhan subyektif di leher,punggung, pinggang, mempercepat kelelahan dan meningkatkan kesalahan (Gambar 11).

Gambar 12 Skema sikap kerja operator komputer dengan monitor di bawah meja

8. Traktor. Desain terlalu berat. Karena sawah di Baliterasering yang sangat di senangi oleh para wisatawan. Tetapi diberi traktor yang berat sulit memindahkan dari petak satu ke petak sawah lainnya (Gambar 13).

Gambar 13 Operator traktor sedang memindahkan traktor ke petaak sawah di bawah

Page 12: PENDAHULUAN

9. Desain OHP, tidak seragam. Sehingga waktu menggunakan hampir terjadi kerusakan karena mau dipaksa seperti OHP sebelumnya, padahal tidak sama carapengoperasiannya(Gamba 14).

10. Rumah jaga petugas (satpam) tidak tepat tempatnya ( di sebelah kiri mobil) sehinggasatpam harus keluar untuk menyerahkan /mengambil tiket masuk atau keluar (Gambar 15).

11. Desain meja customer di Air Port Ngurah Rai terlalu rendah sehingga pelangganmenggangkat beban yang cukup berat yang bisa menyebabkan sakit pinggang (Gambar 16)

a bGambar 16 Meja di bagian Customer di Airport Ngurah Rai. a Waktu Ceck IN dan b WaktuCeck Out

Page 13: PENDAHULUAN

12. Mesin pres binatu dijalankan dengan menekan 2 tombol, sehingga kedua tangan harusmenekan, tidak ada tangan tertinggal dipakaian yang dipres. Dengan desain ini kecelakaanmenjadi berkurang (Gambar 17)

Gambar 17 Mesin pres binatu satu dengan tombol on satu buahdan yang lain tombol on dua buah

Page 14: PENDAHULUAN

SIMPULAN

Dari beberapa produk yang telah diobservasi di atas dapat disimak bahwa telah banyakproduk teknologi yang diciptakan dengan desain yang cukup baik dan membantu keterbatasan manusia sehingga mampu meningkatkan kesejahteraannya. Tetapi masih banyak desain produk yang diciptakan yang kurang memperhatikan keterbatasan manusia sebagai operator maupun pemakai sehingga masih sering merepotkan pemakai, produktivitasnya rendah dan tidak jarang menimbulkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja

SARAN

Untuk itu para desainer hendaknya selalu memperhatikan dimensi (kemampuankebolehan serta batasan) manusia sebagai pengguna desain yang akan diciptakan, gunamemperkecil dampak negatif yang mungkin timbul sehingga mampu memberikan kesejahteraan yang sebesar-besarnya.

Page 15: PENDAHULUAN

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, G.N.; Sutjana, IDP.; Tirtayasa, K. 2005. Kelelahan dan keluhan Muskuloskeletal

operator Komputer Sesudah Menggunakan Monitor di Bawah Meja Lebih Berat Daripada Monitor di Atas Meja. Disampaikan dalam National Seminar on Human Aspects in Computer-Based Systems, 21-22 September. Bandung.Barners, R.M. 1980. Motion and Time Study Design and Measurement of Work. 7th Edition. NewYork.John Wiley & Son Ltd.Corlett, E.N. 1995. Evaluation of Human Work. A practical ergonomics methodology.

Taylor & Francis LondonGrandjean, E.1993. Fitting the task to the Man. A Texbook of Occupational Ergonomics. 4thEd. London.Taylor & Francis.

Manuaba, A. 1998. Penerapan Ergonomi untuk Meningkatkan Kualitas Sumber DayaManusia Dan Produktivitas. Bunga Rampai Ergonomi Vol.1Santoso, H; Novie S.; Viena A.; Rizky J.N. 2005. Analisa Tingkat Kinerja Operator Komputer

Pada Penempatan Monitor Yang Berbeda. Disampaikan dalam National Seminar on Human Aspects in Computer-Based Systems, 21-22 September. Bandung.Sutjana, D.P. 2000. Working Accidents Among Mill Operations in Small Scale Factories

Manufacturing Home Roof Tiles in Pejaten and Nyitdah Village, Tabanan Regtency, Indonesa. J.Occup.Health 42;91-95.

Page 16: PENDAHULUAN

Sutalaksana, I.Z. 2000. Peningkatan Produktivitas Dengan Penerapan Ergonomi. Konvensi K3 2000. di Jakarta

18-20 Januari.Adiputra, N.;Sutjana, D.P.; Suyasning, H.I.;Tirtayasa, K. 2001. Gangguan Muskuloskeletal Karyawan Beberapa Perusahaan Kecil di Bali. Jurnal ErgonomiIndonesia. Vol.1 No.1 Juni: 6- 9.Arjani, I.A.M.S. 2003. Penggunaan Meja Conveyor Menurunkan Beban Kerja dan Keluhan Muskuloskeletal Serta Meningkatkan Produktivitas kerja Pekerja Penggergajian Kayu Dengan mesin Benso di Desa Sangeh. Tesis. Prgram Magiester Prgogram Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.Sutjana, I.D.P. 2002. Sikap Kerja Paksa Petugas Ground Handling Bandara Ngurah Rai Tuban.Jurnal ergonomi Indonesia.Vol.1 No.1 Juni, hal11-14.