Pendahuluan
description
Transcript of Pendahuluan
Pendahuluan Sistem operasi sebagai mesin
semu (virtual machine) Lapisan software di atas hardware Membungkus kompleksitas hardware,
mengelola seluruh bagian sistem, dan memberi interface kpd pemakai
Sistem operasi sebagai pengelola sumber daya (resource manager) Mengendalikan alokasi prosesor,
memori, dan I/O untuk program-program yg membutuhkannya
Penting dlm kondisi multitasking dan multiuser
Perkembangan sistem operasi Gen I: bekerja utk. sistem tumpukan
(batch system) Gen II: multitasking dan timesharing,
spooling Gen III: PC - user friendliness,
distributed/network OS, real-time OS Gen IV: embedded OS, small-scale
OS
Konsep-Konsep Penting Proses
Program yg sedang dieksekusi Isu-isu penting: penciptaan,
terminasi, penjadwalan, hak dan privilege
Terkait dengan sumber daya (prosesor, memori, I/O) dan pemakai (pemilik proses)
File Sistem file sbg abstraksi model
pengorganisasian (data, proses, I/O) Menggunakan konsep direktori
• Bertingkat• Nama jalur (path name) untuk menunjuk
ke suatu file Sebagai alat pengorganisasian data:
• Mekanisme proteksi secara ekstensif• Pemanggilan sistem (system call) untuk
manipulasi file Untuk pemodelan struktur proses:
• Proses sebagai “data”• Dalam Linux: direktori /proc
Abstraksi I/O• Agar sejalan dengan abstraksi
pengorgani-sasian data dan proses• Dalam Unix: direktori /dev - file-file
khusus
Konsep-Konsep Penting Input/Output
Keragaman hardware I/O • Perlu abstraksi untuk
menyembunyikan kompleksitas teknis pendekatan keseragaman
Penggunaan• Efektif (semua permintaan dapat
terlayani) • Efisien (menggunakan resource
sehemat mungkin)
Arsitektur sistem operasi Monolitik
• Tidak berstruktur, semua dikemas menjadi satu kesatuan
Modular• Kernel sebagai inti• Modul-modul mengimplementasikan
layanan• Prinsip as-needed (hanya modul-modul
yg diperlukan saja yg terpasang)
Client-server, terdistribusi• Dalam lingkungan jaringan, untuk
embedded systems dengan resource yg sangat terbatas
• Menggunakan model service-based
Proses Abstraksi ttg. eksekusi program
Program counter, register, variabel, CPU
Menunjukkan aktivitas• Program• Input• Output• State: running, ready, blocked
Satu prosesor bisa dipakai bersama oleh bbrp proses, dng memanfaatkan algoritma penjadwalan yg menentukan pelayanan thdp proses-proses tsb.
Semua yg terjadi dlm komputer adalah proses! Hirarki proses: sebuah proses dpt
melahirkan proses lain melalui fork() Dalam Linux: init login shell …
(coba perintah ps -AH) Bagaimana mengelola proses ?
Tabel proses: state, PC, stack pointer, alokasi memori, file-file yg terbuka, …
Mekanisme penanganan interupsi• Vektor interupsi• Rutin penanganan interupsi
Komunikasi Antar Proses Dalam banyak situasi, proses-proses
perlu saling berinteraksi Konsep pemipaan (piping), daemon
proses Sering melalui media penyimpanan:
memori dan file sharing Problem dlm interaksi antar proses
Race condition: 2 proses menggunakan resource yg sama, hasil akhirnya tergantung pd eksekusi dilakukan
Deadlock: 2 proses saling menunggu akibat masing-masing memerlukan resource yg dikuasai oleh proses satunya
Bgmn mengatasi problem tsb ? Race condition mutual exclusion
• Jika ada satu proses yg sedang menggunakan shared memori atau file, tidak boleh ada proses lain yang melakukan hal yang sama
• Konsep critical section
Deadlock• Membiarkan saja• Mendeteksi dan memulihkan• Mencegah dng cara mencegah kondisi-kondisi
prasyaratnya• Menghindari dng cara mengatur alokasi
resource
Mengatasi Race Condition Mutual exclusion dng busy waiting
Mematikan mekanisme interupsi• Memberi hak pada user utk memodifikasi
mekanisme interupsi• Sangat berpotensi mengganggu sistem• Tidak efektif untuk sistem multiprocessor
Variabel kunci• Variabel penanda:1-sibuk, 0-kosong• Masih berpotensi terjadi race condition
Penggiliran secara ketat• Penggiliran utk masuk ke critical section• Mekanisme busy waiting• Tidak cocok utk 2 proses yg sangat berbeda
waktu eksekusinya Algoritma Peterson
• Menggabungkan mekanisme kunci dan penggiliran – lihat kode program
• Untuk 2 proses yg masuk pd saat yg hampir bersamaan, berpotensi utk melakukan hal yg “terbalik” (meskipun masih dpt mencegah terjadinya race condition)
Secara umum:• Jika sebuah proses ingin memasuki critical
region, ia akan memeriksa apakah ia diijinkan. Jika tidak, ia akan menunggu (looping aktif) sampai ijin diberikan
• Looping memakan resource CPU• Tergantung skema penjadwalan proses,
looping dan busy waiting dapat menyebabkan kemacetan pada semua proses yang terlibat
Mengatasi Race Condition Sleep and wakeup
Sleep: system call yg menyebabkan pemanggilnya masuk ke state blocked
Wakeup: system call yg membangun-kan proses yg sedang blocked (disebutkan sbg parameter)
Skenario dengan problem bounded buffer (producer-consumer) – lihat kode program
Semaphore (Dijkstra, 1965) Semaphore: variabel berisi nilai
dan berasosiasi dengan list proses-proses yg sedang tidak aktif (sleep)
Operasi DOWN dan UP• DOWN: utk menguasai akses ke
resource• UP: utk membebaskan resource
Semaphore dan Monitor
Monitor Primitif sinkronisasi tingkat tinggi (pd
aras bhs pemrograman) Monitor: data, prosedur, variabel dlm
sebuah konstruksi khusus Hanya ada satu proses aktif dlm
sebuah monitor pd satu saat ttt Implementasi mekanisme oleh
kompiler bahasa pemrograman Penggunaan operasi WAIT dan SIGNAL
#define N 100
typedef int semaphore; Listing problem producer-consumer semaphore mutex = 1; dengan semaphore semaphore empty = N; semaphore full = 0; producer() { int item; while (TRUE) { produce_item(&item); down(empty); down(mutex); enter_item(item); up(mutex); up(full); } }
consumer() { int item; while (TRUE) { down(full); down(mutex); remove_item(&item); up(mutex); up(empty); consume_item(item); } }
empty menghitung jumlah slot kosong full menghitung jumlah slot yang terisi mutex mencegah producer dan consumer mengakses buffer scr bersamaan
Semaphore dan Monitor
Problem Dining Philosopher Problem klasik dlm sinkronisasi
proses (Dijkstra, 1965) n buah proses, m resources (m >
n), maksimisasi paralelisme Dapat dipecahkan dengan
semaphore (lihat contoh kode)
monitor ProducerConsumer condition full, empty; integer count; procedure enter; begin if count = N then wait(full); enter_item; count := count + 1; if count = 1 then signal(empty); end; procedure remove; begin if count = 0 then wait(empty); remove_item; count := count - 1; if count = N-1 then signal(full); end; count := 0; end monitor;
procedure producer; begin while true do begin produce_item; ProducerConsumer.enter; end; end; procedure consumer; begin while true do begin ProducerConsumer.remove; consume_item; end; end;
Dining Philosopher
#define N #define LEFT (i-1)%N #define RIGHT (i+1)%N #define THINKING 0 #define HUNGRY 1 #define EATING 2 typedef int semaphore; int state[N]; semaphore mutex = 1; semaphore s[N]; philosopher(int i) { while (TRUE) { think(); take_forks(i); eat(); put_forks(i); } } take_forks(int i) { down(mutex); state[i] = HUNGRY; test(i); up(mutex); down(s[i]); }
put_forks(int i) { down(mutex); state[i] = THINKING; test(LEFT); test(RIGHT); up(mutex); }
test(int i) { if (state[i] == HUNGRY && state[LEFT] != EATING && state[RIGHT] != EATING) { state[i] = EATING; up(s[i]); } }
Penjadwalan Proses Prinsip-prinsip penjadwalan
Keadilan: tiap proses mendapatkan alokasi CPU yang adil
Efisiensi: penggunaan CPU semaksimal mungkin
Waktu respons: minimal Waktu tunggu: minimal Throughput: maksimisasi
pemrosesan proses Strategi penjadwalan
Run to completion Preemptive
Teknik Round Robin List proses Semua proses memiliki hak yang
sama1. Tiap proses dialokasikan sepotong
selang waktu (quantum) utk eksekusi2. Jika dalam 1 quantum eksekusi
belum selesai dikeluarkan dari status aktifnya (preempted)
3. Selanjutnya proses tsb ditempatkan di akhir list
4. Eksekusi berlanjut dng proses pd antrian pertama
Penjadwalan Proses Penjadwalan dengan prioritas
Memasukkan unsur prioritas proses
Tiap proses memiliki prioritas tertentu, dan penjadwalannya menurut urutan prioritasnya
Sering diimplementasikan dengan kelas-kelas prioritas dan teknik round robin
Prioritas proses diturunkan selama eksekusi dilakukan supaya proses dng prioritas rendah memiliki kesempatan dieksekusi juga
Contoh penjadwalan dng prioritas• Proses dng prioritas pertama
diekseskusi selama 1 quantum, prioritas kedua selama 2 quantum, prioritas ketiga 4 kuantum, dst.
• Setelah eksekusi menghabiskan n quantum yg dialokasikan, proses diturunkan ke prioritas berikutnya
• Proses sepanjang 100 quantum memerlukan 7x pergantian (swap) saja
Penjadwalan Proses Teknik Pengutamaan Proses
Tercepat Cocok untuk batch job dng waktu
eksekusi yg diketahui sebelumnya Menempatkan proses-proses pendek
pada urutan awal Memperpendek waktu tunggu Optimal untuk proses-proses yg
sudah “siap” dieksekusi Penjadwalan berbasis pemakai
Jika ada n pemakai pd satu saat ttt, maka tiap orang akan menerima 1/n alokasi CPU
Perlu informasi:• Brp banyak waktu CPU yg telah
dikonsumsi seorang pemakai sejak login x
• Brp lama pemakai ybs login ke sistem y
“Jatah” pemakai z = y/n, dan rasio antara jatah dng kenyataan r = z/x
Penjadwalan mengikuti nilai r: proses-proses milik pemakai dengan nilai r yg lebih rendah dieksekusi dahulu
Deadlock Deadlock: sekumpulan proses
yg menunggu event yg hanya bisa dimunculkan oleh salah satu dr proses anggota Tidak ada proses yg bisa berlanjut,
melepaskan resources, atau diaktifkan kembali
Berawal dari situasi supply resources lebih kecil drpd demand
Empat kondisi pemicu deadlock Kondisi mutual exclusion. Sebuah
resource sdg digunakan oleh 1 proses, atau sdg bebas
Kondisi hold and wait. Proses-proses yg sdg memakai resources diijinkan meminta resources baru
Kondisi non-preemptive. Resource yg sdg digunakan hanya bisa dilepaskan oleh proses yg memakainya (pelepas-an tdk bisa dipaksa oleh pihak lain)
Kondisi circular wait. Ada rantai dr 2 atau lebih proses, msg-msg menunggu resource yg dikuasai proses berikutnya dalam rantai tsb.
Deadlock Pemodelan penggunaan resource
Menggunakan graf alokasi resource A menguasai resource R A R A meminta resource R A R Dpt digunakan utk analisis deadlock
Strategi dlm menghadapi deadlock Abaikan saja algoritma “onta”
(prinsip pragmatisme) Pendeteksian dan pemulihan Pencegahan, dng cara menegasikan
kondisi-kondisi pemicu Menghindari, dng cara alokasi
resource scr hati-hati Algoritma onta (Ostrich algorithm)
Pragmatisme, perbandingan antara usaha utk menghilangkan deadlock dng akibat yg ditimbulkannya
Pendeteksian dan pemulihan Monitoring request dan release dr
resources, menganalisis graf alokasi resources utk mendeteksi deadlock
Rantai deadlock diputus dng mengorbankan 1 atau lebih proses
Deadlock Pencegahan deadlock
Negasi 4 kondisi pemicu Kondisi mutual exclusion ?
• Resource bisa digunakan oleh lebih dr satu proses
Kondisi hold and wait ?• Proses yg sdg menguasai sbh resource
tidak diijinkan utk meminta resource yg lain
• Kebutuhan resource sering bersifat dinamis
• Menyebabkan alokasi resource tdk efisien Kondisi non-preemptive ?
• Memungkinkan resource dilepas scr paksa• Dapat mengacaukan operasi (e.g.,
printing) Kondisi rantai tunggu (circular
wait) ?• Alternatif yg paling mungkin ditempuh• Dengan penomoran resource, akses
diijinkan dng mengikuti urutan tertentu
Menghindari deadlock Alokasi resource scr hati-hati Algoritma banker
• Alokasi resource selalu memperhatikan kemungkinan ke depan (next state)
• Kebutuhan ke depan satu atau lebih proses harus selalu dapat dipenuhi oleh resource yg tersedia saat ini
Sistem File Tujuan: memberikan persistence
bagi data Kondisi ideal: tidak ada impedance
mismatch antara short-term memory dan long-term memory
Krn kondisi ideal tdk bisa tercapai muncul abstraksi file
Bagaimana rancangan sistem file ?
Manajemen ruang disk Ruang sebesar n byte scr kontinyu,
atau m blok yg tidak harus kontinyu Alt. I bgmn jika file berkembang
(bertambah besar) ? Alt. II brp besar ukuran blok ?
• Terlalu besar boros• Terlalu kecil delay saat pembacaan• Trade off antara efisiensi waktu dan
ruang 512 byte, 1 kb, atau 2 kb
Bgmn melacak blok-blok bebas ?• Linked list berisi blok-blok bebas• Bit map berisi status semua blok (0-
bebas, 1-terpakai)
Sistem File Bagaimana menyimpan file ?
Blok data dirangkai mjd linked-list• Implementasi akses scr acak mjd mahal
File Allocation Table (FAT) dr MS-DOS
• Tidak cocok utk disk berukuran besar menyita tempat di memory
• Pointer ke semua file disimpan dlm satu tabel yg sama
i-Node (digunakan oleh UNIX)• Tabel berisi info accounting dan proteksi,
diasosiasikan ke sebuah file• Mampu menangani dinamika file, dan
lebih modular (1 file 1 i-node)X
0
X
1
EOF
2
10
3
2
4
EOF
5
4
6
FREE
7
5
8
FREE
9
8
10
File node
No. of links to file
Owner's UID
Owner's GID
File size
Time created
Time last accessed
Time last modified
10 disk block numbers
Single indirect
Double indirect
Triple indirect
Sistem File Struktur dan organisasi direktori
Direktori pada MS-DOS• Direktori diwujudkan dlm sebuah file• Tiap entri direktori menunjuk pd satu file• Tidak ada batas maksimal jumlah file
pada sebuah direktori
Direktori pada UNIX• Direktori diwujudkan dlm sebuah file• Tiap entri merujuk pd satu file• Info pd tiap entri: nomor i-node dan nama
file
File name
8 byte
Ext.
3 byte
Attr.
1 b
Reserved
8 byte
Time
2 byte
Date
2 byte
Firstblocknum.2 byte
Size
4 byte
Root directory
usr: to i-node 6
1 .1 ..4
7
14
9
6
8
bin
dev
lib
etc
usr
tmp
modesize
times
132
i-node 6 for /usr
/usr is inblock 132
modesize
times
406
i-node 26 for/usr/ast
/usr/ast is inblock 406
6 .1 ..19
30
26
45
dick
eric
ast
bal
block 132 is/usr directory
/usr/ast isi-node 26
26 .6 ..
64
92
60
81
grants
books
mbox
src
block 406 is/usr/ast dir.
/usr/ast/mboxis i-node 60
Sistem File Berbagi file (file sharing)
Dengan mekanisme link Problem: update agar terlihat oleh
pihak lain• Metode langsung: Info blok disk sbg
“atribut” file (di i-node dlm UNIX) yg bisa dilihat oleh direktori siapapun
• Kelemahan metode langsung: “dirty” deletion penghapusan file oleh pemilik bisa menyisakan i-node file tsb (agar tidak terjadi situasi yg “menggantung”)
• Symbolic linking: menyisipkan file bertipe LINK, yg berisi path ke file yg di-share, ke direktori “tamu”
• Kelemahan symlink: overhead pemrosesan, krn harus membaca dan memproses path ke file yg sebenarnya
owner = Ccount = 1
owner = Ccount = 2
owner = Ccount = 1
C's directory B's directory C's directory B's directory
Sistem File Konsistensi sistem file
Problem inkonsistensi antara data dan info ttg file (i-node)
Pemeriksaan konsistensi: blok & file Pemeriksaan konsistensi blok
• List untuk blok yg dipakai dlm file• List untuk blok bebas• Kedua counter dibandingkan sebuah
nomor blok hrs berada di salah satu list
Kemungkinan inkonsistensi blok• Nomor blok hilang• Duplikasi nomor blok di list blok bebas• Duplikasi nomor blok di list blok terpakai
Pemeriksaan konsistensi file• Dilakukan pd direktori• Caranya mirip pemeriksaan konsistensi
blok• Menghasilkan sebuah list berisi info ttg.
banyaknya refcount ke sebuah i-node• Info ini dibandingkan dng isi field refcount
dari i-node ybs
Kemungkinan inkonsistensi file• Counter link terlalu tinggi file tetap ada
meskipun telah dihapus• Counter link terlalu rendah problem
integritas file
Pengaksesan File Abstraksi server file sbg interface Atomic update
Perubahan thdp file harus berhasil atau tidak sama sekali
Diimplementasikan dng konsep tempat penyimpanan stabil (stable storage)
• Sebuah drive logikal diimplementasikan dng dua disk fisis
• Penulisan ke blok logikal n, dituliskan ke blok n di disk #1, diverifikasi, lalu dituliskan ke blok n di disk #2 dan diverifikasi
• Error fisis (blok rusak, dsb) bisa diperbaiki dng cara menyalin data dari salah satu disk
• Crash pd saat menulis disk #1 kembali ke kondisi asal
• Crash pd saat menuli disk #2 kembali ke kondisi setelah update
Concurrency control Serializability: update secara
bersama-an menghasilkan situasi yg sama jika updatenya dilakukan scr sekuensial
Locking concurrency control dari sisi data (file)
Pengaksesan File Transaksi
Atomic update + locking Concurrency ditangani oleh file
server BEGIN TRANSACTION
• Transaction record utk merekam status transaksi
END TRANSACTION• Proses commit utk membuat update
mjd permanenClient File ServerMulai transaksi Buat transaction record di stable storageBaca file A Lock file ABaca file B Lock file BUpdate file A Buat salinan A dan update salinan iniUpdate file B Buat salinan B dan update salinan iniSelesai transaksi Simpan intention list ke stable storage
Tandai transaksi sebagai ‘commited’Ganti file A dengan salinannyaGanti file B dengan salinannyaLepaskan lock A dan BAcknowledge
Replikasi Mewujudkan konsep fault
tolerance Menyimpan lebih dari 1 copy file Biasanya diterapkan di
lingkungan sistem terdistribusi
Keamanan Sistem File Berkaitan dng kehilangan data
dan usaha-usaha penyusupan Mekanisme proteksi Usaha/biaya sebanding dengan nilai
informasi yg akan dilindungi Prinsip-prinsip pengamanan
Desain sistem hrs bersifat public• “Security through obscurity” tidak cocok
Prinsip paranoid• Kondisi default: tidak ada akses• Berikan privilege seminimal mungkin• Autorisasi hrs dilakukan sesaat sbl.
aktivitas yg memerlukan autorisasi tsb dilakukan
Sistem proteksi hrs sederhana, seragam, dan mendasar
Sistem proteksi hrs dpt diterima scr psikologis
Beberapa mekanisme pengamanan Autorisasi identifikasi pemakai Domain proteksi lingkup akses
sebuah object Access Control List
Manajemen Memori Mengapa perlu manajemen
memori Resource yg sangat berharga Parkinson’s law: program cenderung
memenuhi seluruh kapasitas memori dan menguasainya
Kemampuan multiprogramming beberapa proses berada di memori pd saat yg sama
Manajemen memori dengan partisi tetap n buah partisi, ukuran bisa bervariasi,
diset pd saat sistem diaktifkan Bgmn jika proses berkembang ?
Partisi 4
Partisi 3
Partisi 2
Partisi 1
Operatingsystem
Partisi 4
Partisi 3
Partisi 2
Partisi 1
Operatingsystem
Manajemen Memori Alokasi memori dengan partisi
variabel Bgmn mengalokasikan memori
untuk proses yg berkembang ?
Sta
ck B
Dat
a B
Pro
gram
B
Sta
ck A
Dat
a A
Pro
gram
A
Sis
tem
ope
rasi
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
P 0 5 H 5 3
P 8 6 H 14 2
Bgmn mengalokasikan memori untuk proses yg berkembang ?
Bitmap Linked-list Buddy system
Manajemen Memori Pelacakan memori bebas
dengan metode bit map Faktor pemilihan satuan alokasi
mjd penting• Satuan kecil bit map besar• Satuan besar ada kemungkinan sisa
memori
Pelacakan memori bebas dengan metode linked-list Diurutkan berdasar alamat memori Implementasi dng double linked-list
Algoritma alokasi memori First fit: mencari daerah memori
bebas (DMB) yg pertama kali ditemukan yg bisa menampung proses
Next fit: mirip dng first fit, tapi dng merekam posisi DMB. Proses pencarian selanjutnya dimulai dr posisi ini.
Best fit: mencari di seluruh list DMB yg paling sesuai dng kebutuhan proses
Worst fit: mencari di seluruh list DMB yg paling besar yg tersedia
Manajemen Memori Pelacakan memori bebas
dengan metode buddy system Berdasar kenyataan bhw komputer
bekerja dng bilangan biner diguna-kan utk mempercepat penggabungan DMB-DMB yg bersebelahan pd saat sebuah proses selesai dieksekusi (atau diswap ke disk)
Diimplementasikan dng list memori bebas berukuran 1, 2, 4, 8, 16, … byte
Pengalokasian memori ke proses dila-kukan dng memecah satu blok memori bebas mjd 2 bg yg sama besar. Peme-cahan dilakukan scr rekursif shg dida-pat blok yg besarnya sesuai kebutuhan
Keuntungan• Cepat utk proses pembebasan memori
Kerugian• Utilisasi memori yg kurang efisien krn
terikat pd aturan 2n fragmentasi internal
Manajemen Memori Ilustrasi model buddy system
A
A B
A B C
B C
D B C
D C
C
0 128 256 512 1024
Initial
Req. 70
Req. 35
Req. 80
Return A
Req. 60
Return B
Return D
Return C
Virtual Memory Muncul dr kenyataan bhw
kebutuhan memori jauh lebih tinggi drpd memori yg tersedia
Usaha utk menyederhanakan solusi dng cara abstraksi manajemen memori
Paging Akses ke memori melalui
• Mapping dari virtual address• Mekanisme “page frame”
Memory management unit (MMU) sbg mapper
Virtual addr space > real addr space mapping yg dinamis (bisa berubah-ubah)
Mekanisme akses1. Instruksi program berisi perintah akses
ke memori2. Alamat memori virtual address
space, diteruskan ke MMU3. MMU melakukan mapping ke real
address4. Real address diteruskan ke address bus
Virtual Memory: Paging
Page yg tidak terpetakan akan menyebabkan page fault
Jika terjadi page fault1. SO memilih salah satu page
frame yg tidak banyak diakses & menyimpan isinya ke disk
2. SO mengambil isi page yg tidak terpetakan dan menyalinnya ke page frame yg baru saja di-flush
3. SO mengubah mapping4. Melanjutkan eksekusi instruksi
0 -
4K
2 1 6 0 4 3 x x x 5 x 7 x x x x
4K -
8K
8K -
12K
12K
- 1
6K
16K
- 2
0K
20K
- 2
4K
24K
- 2
8K
28K
- 3
2K
32K
- 3
6K
36K
- 4
0K
40K
- 4
4K
44K
- 4
8K
48K
- 5
2K
52K
- 5
6K
56K
- 6
0K
60K
- 6
4K
Virtualpage
Pageframe
Virtualaddressspace
0 -
4K
4K -
8K
8K -
12K
12K
- 1
6K
16K
- 2
0K
20K
- 2
4K
24K
- 2
8K
28K
- 3
2KPhysicalmemoryaddress
Algoritma Pergantian Page Tujuan: minimisasi overhead,
shg hrs dipilih page frame yg tidak banyak digunakan
Algoritma Not-Recently-Used Bit R (referenced) dan M (modified)
• R diset bila sebuah page direferensikan• M diset bila ada modifikasi thdp isi page
Pertama kali sebuah proses dimulai, R dan M direset.
Scr periodis (mis: tiap clock interrupt), bit R direset
Ada 4 kemungkinan kelas:• K1: tidak direferensi, tidak dimodifikasi• K2: tidak direferensi, dimodifikasi• K3: direferensi, tidak dimodifikasi• K4: direferensi, dimodifikasi
Jika ada page fault, SO akan memilih sebuah page dr kelas terendah yg tidak kosong
• Contoh: lebih baik memilih (utk dibuang) page yg dimodifikasi tp tidak direferensi dlm waktu yg cukup lama (K2), drpd page yg tdk dimodifikasi tp sering digunakan (K3)
Algoritma Pergantian Page Algoritma FIFO
Page yang paling awal akan dibuang pd saat terjadi page fault
Perlu list utk merekam info ttg “umur” page
Algoritma FIFO sering dikombinasikan dng bit R dan M utk meminimisasi overhead akibat dibuangnya page yg sering direferensi
Algoritma Least-Recently-Used Asumsi: sebuah page yg banyak
digunakan pd bbrp instruksi terakhir akan tetap banyak digunakan dlm bbrp instruksi berikut, dmk pula sebaliknya
Pilih page yg tidak direferensikan dlm jangka waktu yg paling lama
LRU mahal krn harus memonitor status tiap page perlu bantuan hardware khusus atau simulasi software utk mencatat status referensinya (bit R)