pencirian sifat

18
Topik : PENCIRIAN DAN KONSEP SIFAT Tenggal : Senin, 30 Maret 2012 Materi : PENCIRIAN Ciri didefinisikan sebagai wujud yang merupakan pernyataan (ekspresi) sifat yang dapat diukur, dihitung atau diberi penilaian lain. Hampir semua kegiatan botani sistematik melibatkan sifat dan ciri tumbuhan beserta variasinya. Sifat dan ciri inilah yang memungkinkan orang menggambarkan konsep dan mengenal sesuatu takson. Sifat secara umum dapat diartikan sebagai petanda yang mengacu pada bentuk, susunan atau kelakuan tumbuhan yang dapat digunakan untuk membandingkan, mendeterminasi, menginterpretasi atau memisahkan suatu tumbuhan dari yang lainnya. Pernyataan atau keadaan variasi sifat disebut ciri suatu sifat. Contoh sifat: tinggi pohon, pinggir daun. Tinggi pohon 5m, pinggir daun rata, beringgit, merupakan ciri daripada sifat tinggi pohon dan pinggir daun itu. SIFAT Sifat secara umum didefinisikan sebagai petanda atau candra yang mengacu kepada bentuk, susunan, tingkah laku yang digunakan untuk membandingkan, mendeterminasi, menginterpretasi dan memisahkan antara organisme satu dengan organisme lainnya. Sifat sering dibedakan dengan ciri. Ciri lebih ditekankan kepada ekspresi dari suatu sifat. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu. Organisme yang sama dengan pemilihan sifat yang berbeda dapat mengakibatkan hasil versi klasifikasi yang berbeda pula. Perbedaan Sifat Dan Ciri No. Sifat Ciri 1. 2. Bentuk daun Duduk daun pada batang Bulat, segitiga, memanjang, lanset dsb. Tersebar, berhadapan, bersilang berhadapan, berkarang, roset. Kegunaan Sifat Sifat memiliki manfaat atau kegunaan, kegunaan sifat dalam taksonomi tumbuhan adalah: 1. Sebagai bahan untuk menyusun deskripsi tumbuhan. 2. Sebagai bahan untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan tertentu. 3. Sebagai bahan untuk pembatasan suatu taksa. 4. Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun klasifikasi tumbuhan Macam-macam sifat dalam taksonomi 1. Sifat umum a. Sifat analisis dan sifat sintesis Sifat analisis adalah sifat yang digunakan untuk identifikasi, pencirian dan pembatasan takson. Sifat sintesis adalah sifat yang terdapat serba sama

description

mnjelaskan tentang pencirian taksonomi tumnuhan

Transcript of pencirian sifat

Topik : PENCIRIAN DAN KONSEP SIFATTenggal : Senin, 30 Maret 2012Materi :PENCIRIANCiri didefinisikan sebagai wujud yang merupakan pernyataan (ekspresi) sifat yang dapat diukur, dihitung atau diberi penilaian lain. Hampir semua kegiatan botani sistematik melibatkan sifat dan ciri tumbuhan beserta variasinya. Sifat dan ciri inilah yang memungkinkan orang menggambarkan konsep dan mengenal sesuatu takson. Sifat secara umum dapat diartikan sebagai petanda yang mengacu pada bentuk, susunan atau kelakuan tumbuhan yang dapat digunakan untuk membandingkan, mendeterminasi, menginterpretasi atau memisahkan suatu tumbuhan dari yang lainnya. Pernyataan atau keadaan variasi sifat disebut ciri suatu sifat. Contoh sifat: tinggi pohon, pinggir daun. Tinggi pohon 5m, pinggir daun rata, beringgit, merupakan ciri daripada sifat tinggi pohon dan pinggir daun itu.SIFATSifat secara umum didefinisikan sebagai petanda atau candra yang mengacu kepada bentuk, susunan, tingkah laku yang digunakan untuk membandingkan, mendeterminasi, menginterpretasi dan memisahkan antara organisme satu dengan organisme lainnya. Sifat sering dibedakan dengan ciri. Ciri lebih ditekankan kepada ekspresi dari suatu sifat. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu. Organisme yang sama dengan pemilihan sifat yang berbeda dapat mengakibatkan hasil versi klasifikasi yang berbeda pula.

Perbedaan Sifat Dan CiriNo. Sifat Ciri1.2. Bentuk daun Duduk daun pada batang Bulat, segitiga, memanjang, lanset dsb.Tersebar, berhadapan, bersilang berhadapan, berkarang, roset.

Kegunaan SifatSifat memiliki manfaat atau kegunaan, kegunaan sifat dalam taksonomi tumbuhan adalah: 1. Sebagai bahan untuk menyusun deskripsi tumbuhan. 2. Sebagai bahan untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan tertentu.3. Sebagai bahan untuk pembatasan suatu taksa.4. Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun klasifikasi tumbuhanMacam-macam sifat dalam taksonomi1. Sifat umum a. Sifat analisis dan sifat sintesisSifat analisis adalah sifat yang digunakan untuk identifikasi, pencirian dan pembatasan takson. Sifat sintesis adalah sifat yang terdapat serba sama dan luas merata pada seluruh anggota suatu takson bertingkat lebih tinggi. b. Sifat kwalitatif dan sifat kwantitatifSifat kwalitatif adalah sifat yang tidak diberikan dalam penilaian bentuk wujud secara numerik, misalnya alternasi daun, tipe plasenta, tekstur, warna, bau dan sebagainya. Sedangkan sifat kwantitatif meliputi penilaian wujud dengan ukuran, dihitung kerapatan atau penilaian numeric lainnya.

c. Sifat mikro dan sifat makro Sifat ini diacu berdasarkan perspektif skala agak benar sebenarnya dari keadaan dan kadang juga pada tipe metode mendapatkan data, misalnya dengan menggunakan TEM atau SEM, kromatografi, elektroforesis, dan sebagainya.d. Sifat biologikSifat biologik mempunyai sifat yang jelas atau peranan penting pada organisme. e. Sifat baik dan sifat tidak baik untuk taksonomiSifat yang baik untuk taksonomi memiliki persyaratan yaitu :1. Bukan sifat yang memiliki variabilitas genetika interinsik tinggi.2. Sifat yang tidak mudah mengalami perubahan oleh modifikasi lingkungan sederhana.3. Menunjukkan konsistensi, yaitu sesuai dengan korelasi dari sifat-sifat yang ada dalam suatu system alam klasifikasi yang disusun.2. Sifat filetikSifat filetik merupakan suatu sifat yang pertama-tama diduga menunjukkan informasi tentang filogeni dari golongan dan akhirnya berhubungan dengan perkembangan sifat. 3. Sifat kladistikSifat kladistik yaitu merupakan sifat yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan asal evolusinya. Jadi merupakan suatu studi hipotesis akan evolusi suatu organisme.4. Sifat fenetikFenetik adalah suatu studi yang mengklasifikasikan berbagai macam organisme berdasarkan kesamaan atau kemiripan morfologi dan sifat lainnya yang bisa diobservasi tidak tergantung pada asal evolusi organisme bersangkutan.

Kesimpulan :1. Ciri didefinisikan sebagai wujud yang merupakan pernyataan (ekspresi) sifat yang dapat diukur, dihitung atau diberi penilaian lain.2. Sifat secara umum didefinisikan sebagai petanda atau candra yang mengacu kepada bentuk, susunan, tingkah laku yang digunakan untuk membandingkan, mendeterminasi, menginterpretasi dan memisahkan antara organisme satu dengan organisme lainnya.3. Dalam penerapan taksonomi sifat dapat dibedakan dengan ciri, karena ciri lebih ditekankan pada ekspresi dari suatu sifat yang dapat di ukur, dihitung atau diberi penilaian lainnya.4. Kegunaan sifat dalam taksonomi tumbuhan adalah: a. Sebagai bahan untuk menyusun deskripsi tumbuhan. b. Sebagai bahan untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan tertentu.c. Sebagai bahan untuk pembatasan suatu taksa.d. Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun klasifikasi tumbuhan.5. Macam-macam sifat taksonomi antara lain: a. Sifat umum 1). Sifat analisis dan sifat sintesis2). Sifat kwalitatif dan sifat kwantitatif3). Sifat mikro dan sifat makro 4). Sifat biologikb. Sifat filetikc. Sifat kladistikd. Sifat fenetik

Sumber :Lumowa, Sonja V.T. 2012. Bahan Ajar Botani Tingkat Tinggi. Universitas Mulawarman, Samarinda.http://kir-31.blogspot.com/2011/02/penjelasan-tentang-daun-bantuk-daun.html Diakses: 29 Maret 2012http://www.forumsains.com/biologi/filogenetik-fenetik-kladistik-kladogram-dendogram/ Diakses: 29 Maret 2012Pencirian Dan Konsep SifatA. Pencirian TaksonomiHampir semua kegiatan botani sistematik melibatkan sifat dan ciri tumbuhan beserta variasinya. Sifat dan ciri inilah yang memungkinkan orang menggambarkan konsep dan mengenal sesuatu takson. Sifat secara umum dapat diartikan sebagai petanda yang mengacu pada bentuk, susunan atau kelakuan tumbuhan yang dapat digunakan untuk membandingkan, mendeterminasi, menginterpretasi atau memisahkan suatu tumbuhan dari yang lainnya.

Pernyataan atau keadaan variasi sifat disebut ciri suatu sifat. Contoh sifat: tinggi pohon, pinggir daun. Tinggi pohon 5m, pinggir daun rata, beringgit, merupakan ciri daripada sifat tinggi pohon dan pinggir daun itu.

Taksonomi tumbuhan adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang klasifikasi dan penamaan tumbuhan. Tumbuhan memiliki banyak kegunaan bagi kehidupan kita antara lain untuk bahan pangan,sandang,papan, bahan bangunan, dan obat, oleh karena itu penting bagi kita untuk mengenali tumbuhan.

Tumbuhan memiliki organ vegetatif ( akar,batang,dan daun), juga organ generatif ( bunga,buah,dan biji) ciri khas tumbuhan adalah mampu memproduksi makanannya sendiri juga mensuplai makanan untuk makhluk hidup lain dengan cara berfotosintesis, tumbuhan mempunyai dinding sel, dan selnya eukariot.

Azas-azas taksonomi 1. Pencirian dan identifikasi

2. Penamaan

3. Penggolongan

4. Mengamati jalannya evolusi

Pencirian dan identifikasiCiri taksonomi adalah setiap atribut yang dimiliki oleh makhluk hidup seperti bentuk, struktur yang dianggap terpisah dari makhluk hidup secara keseluruhan. Ciri adalah sesuatu yang melekat pada diri makhluk hidup. Sifat ciri taksonomi adalah kondisi atau ekspresi dari ciri taksonomi ( sesuata yang menjelaskan ciri /kondisi ekspresi)

a) Macam ciri taksonomi

1. Morfologi ( struktur luar)

Data morfologi hingga sekarang masih tetap dipakai karena mudah diamati dan praktis digunakan untuk kunci determinasi. Sifat yang mantap pada data morfologi adalah organ generatif bunga dan buah. Data morfologi berupa organ vegetatif yang sering dipakai antara lain: habit, akar banir, penyebaran bulu pada bagian-bagian tumbuhan. Data morfologi sering menunjukkan cara-cara tumbuhan tersebut mengadaptasikan diri dengan lingkungannya dan evolusinya.

Penggunaan: Melastomataceae ditentukan berdasarkan bentuk morfologi daunnya Cucurbitaceae ditentukan berdasarkan sulurnya

2. Anatomi (struktur dalam)

Dalam mendeterminasi, menunjukkan kecondongan evolusi atau kekerabatan secara filogeni. Data anatomi ini banyak digunakan untuk mendeterminasi kayu-kayu ekonomis.

Beberapa contoh pemakaian data anatomi dalam taks onomi: Orang menyimpulkan keprimitifan suku-suku Ranales diperkuat dengan tidak adanya pembuluh tapis; sifat ini juga dimiliki Gymnospermae dan Pteridophyta. Susunan sel pelindung stomata berbeda-beda dan mantap untuk marga atau di atasnya. Kerapatan stomata bisa membantu sampai jenis Anatomi bunga; adanya bekas-bekas ikatan pembuluh meski bunga tereduksi, sehingga orang dapat membuktikan adanya bekas-bekas mahkota pada Fagaceae, sehingga memperkuat dugaan bahwa suku tersebut dan sebangsanya mempunyai bunga yang tidak primitive

3. Palinologi (serbuksari)

Palinologi adalah studi tentang serbuk sari dan spora. Serbuk sari menjadi sumber taksonomi yang penting. Variasi yang diperlihatkan serbuk sari antara lain adalah jumlah dan letak alur dan lubang di permukaannya, bentuk ukiran eksin (lapisan luar serbuk sari) serta bentuk umum dan ukurannya. Serbuk sari bisa khas untuk jenis, marga atau suku.

4. Sitologi (sel- sel)

Sitologi adalah ilmu tentang seluk beluk sel. Meskipun istilah sitologi menyangkut semua aspek sel, namun bila dikaitkan dengan taksonomi, pembahasan difokuskan pada kromosom dan berbagai atributnya. Berbagai data kromosom yang digunakan untuk tujuan taksonomi, yaitu: jumlah, ukuran dan bentuk, perilaku pada waktu meiosis: diambil kariotipe (keadaan kromosom pada tingkat metaphase dalam proses mitosis), meliputi ukuran panjang kromosom, letak sentromer, ada tidaknya satelit. Ukuran kromosom mantap untuk jenis

Jumlah kromosom semua individu yang tergolong satu jenis itu umumnya sama, kecuali dalam beberapa jenis tertentu. Secara garis besar terdapat tiga macam jumlah kromosom: Sama untuk seluruh anggota golongan, misalnya Pinus ( seluruh jenisnya mempunyai n = 12 Kelipatan jumlah kromosom sehingga terjadi deret poliploidi pada anggota suatu golongan tumbuhan, misalnya Taraxacum (Compositae): 2n = 16, 24, 32, 40, 48,. Dalam deret ini 8 merupakan jumlah dasar. Jumlah kromosom tidak beraturan disebut aneuploid, misalnya Brassica: n = 6, 7, 8, 9, atau 10.

5. Embriologi (embrio)

Banyak macam data embriologi yang digunakan untuk memecahkan masalah taksonomi. Data tersebut berasal dari beberapa sumber baik yang berkaitan dengan struktur maupun proses, seperti: kepala sari, gametofit jantan, gametofit betina, bakal biji, pembuahan, endosperma, kulit biji, apomiksis dan poliembrio. Pembagian utama Dikotil dan Monokotil didasarkan pada satu sifat embrio (lembaga), tapi untuk taksa rendah masih jarang digunakan

6. Fisiologi ( fungsi organ)

Data-data fisiologi tidak dipakai secara langsung untuk keperluan bukti-bukti taksonomi. Musim berbunga, keperluan cahaya, pola perkawinan, penyebaran geografis penting untuk mempertegas perbedaan jenis-jenis tumbuhan.

7. Fitokimia ( kandungan zat kimia )

Penggolongan ganggang didasarkan pada pigmen dalam plastidanya serta susunan kimia senyawa cadangan makanan. Adanya kandungan morfin dalam Papaver Cadangan pati, bukti penguat anggota Gramineae Kristal kalsium oksalat (rapid): membantu dalam penyusunan klasifikasi Rubiaceae, Liliaceae dan Compositae serta kekerabatan antara cactaceae dengan anggota Centrosperma

Yang paling mudah diamati adalah ciri morfologi sedangkan yang paling banyak menyumbangkan informasi ciri adalah sekuen DNA.

Ciri taksonomi terdiri dari ciri kuantitatif ( yang bisa dihitung ) atau ciri yang dinytakan dengan angka , misal: panjang daun,jumlah putik, jumlah ruas , dsb. Dan ciri kualitatif ( tidak bisa dihitung) atau ciri yang tidak dapat dinyatakan dengan angka, misal: bentuk daun, warna mahkota, dsb.

Identifikasi tumbuhan adalah proses mengenal tumbuhan dari ciri- ciri yang telah diamati untuk kemudian menentukan nama tumbuhan yang benar dan penempatan yang tepat dalam sistem klasifikasi.

Penamaan Nama adalah sesuatau yang mutlak perlu untuk menyebutkan apa yang di maksud.

Tatanama tumbuhan = nomenclatur harus sesuai dengan kode internasional tatanama tumbuhan.

Satu tumbuhan memiliki satu nama yang benar dan tepat dalam sistem klasifikasi. Tumbuhan harus diklasifikasikan agar mudah dan teratur , untuk mengatur memory kita dalam mengingat nama tumbuhan, pusat menyimpan informasi, bermanfaat dalam identifikasi, untuk menggambarkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan satu tumbuhan dengan yang lainnya, sebagai alat prediksi.

PenggolonganProses pengelompokan tumbuhan sesuai engan kesamaan ciri-ciri dan sifat yang dimiliki. Biasanya tumbuhan yang memiliki kemiripan ciri fisik dan atau sifat berasal dari kelompok / golongan yang sama.dalam penggolongan tumbuhan kita akan membagi tumbuhan dalam beberapa ordo, famili, genus dan seterusnya sesuai dengan kemiripan ciri dan sifat yang dimiliki tumbuhan tersebut.

B. Macam Sifat Taksonomi1. Sifat kuantitatif dan Sifat KualitatifSifat taksonomi kuantitatif adalah sifat yang cirinya yang dapat dinilai secara langsung dengan cara menghitung atau mengukur, dan dinyatakan dalam angka. Contohnya: lebar daun, panjang perbungaan yang dinyatakan dalam cm atau jumlah benang sari, jumlah lembar mahkota bunga yang dinyatakan dalam angka. Sifat kualitatif digambarkan dengan bentuk dan dideskripsikan bukan dalam angka. Contohnya: duduk daun berhadapan, berseling, buah buni atau buah kotak.

Sifat kualitatif mempunyai nilai yang lebih penting daripada sifat kuantitatif, sebab sifat kuantitatif kadang-kadang mempunyai kisaran yang luas terutama pada sifat yang berasal dari bagian vegetatif yang seringkali dipengaruhi faktor-faktor lingkungan. Sifat taksonomi juga dapat digolongkan atas sifat yang baik dan sifat yang jelek. Sifat yang baik untuk keperluan botani sistematik adalah tidak mudah terpengaruh faktor lingkungan, variasinya konsisten atau relatif stabil dalam populasi taksa itu.

2. Sifat kuantitatif dan Sifat KualitatifSifat analisis adalah sifat yang digunaan untuk identitas, encirian dan batas takson.

Sifat sintesis adalah sifat yang terdaat secara serba sama dan luas merata pada seluruh anggota suatu takson bertingkat lebih tinggi. Sifat sitesis merupakan sifat alami yang konstan yang tidak serupa dengan sifat analisis yang disediakan untuk pengakuan suatu kelompok yang dalam penggunaannya untuk menyatukan kelopok-kelompok kecil menjadi kelompok yang tinggi tingkatannya.

Sifat analisis sering disebut ula sefat diagnostik yaitu sifat yang terdapatnya terbatas dan khas karena dipilihkan dari sifat yang mempunyai kisaran variasi yang lebih luas dengan bermacam-macam pola variasi.

3. Sifat Mikro Dan Sifat MakroSifat ini diacu berdasarkan perspektif skala aga besar sebenarnya dari keadaan dan kadang kala juga pada tipe metode mendapatkan data (misalnya dengan mengunakan TEM atau SEM, kromatografi, elektroforesis, dll.)

4. Sifat BiologikSifat biologik mempunya sifat yang jelas atau peranan penting dalam organisme. Sifat ini dibagi menjadi tiga tipe, yaitu sifat fungsional (yang berkaitan erat dengan beberapa fungsi khusus), sifat epharmonic yang nampaknya berhubungan dengan cara hidup tumbuhan dan sifat adaktif (variasi sesuai dengan kondisi lingkungan luar/eksternal)

5. Sifat Baik Dan Sifattidak Baik Untuk TaksonomiSifat yang baik untuk taksonomi harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut :

- Bukan sifat yang mempunyai veriabilitas genetika intrinsik tinggi.

- Sifat yang tida mudah mengalami perubahan oleh modifikasi lingkungan sederhana.

- Menunjukkan konsistensi, yaitu sesuai dengan korelasi dari sifat-sifat yang ada dalam suatu sistem klasifikasi alam yang disusun.

Sifat yang mempunyai variasi yang konsisten sering pula disebut sifat yang mantap dan sebaliknya merupakan sifat yang tidak mantap. Sifat yang tidak baik untuk taksonomi adalah sifat yang bertentangan dengan sifat yang baik.

Kesimpulan : Taksonomi tumbuhan adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang klasifikasi dan penamaan tumbuhan. Tumbuhan memiliki banyak kegunaan bagi kehidupan kita antara lain untuk bahan pangan,sandang,papan, bahan bangunan, dan obat, oleh karena itu penting bagi kita untuk mengenali tumbuhan.

Ciri taksonomi adalah setiap atribut yang dimiliki oleh makhluk hidup seperti bentuk, struktur yang dianggap terpisah dari makhluk hidup secara keseluruhan. Ciri adalah sesuatu yang melekat pada diri makhluk hidup. Sifat ciri taksonomi adalah kondisi atau ekspresi dari ciri taksonomi ( sesuata yang menjelaskan ciri /kondisi ekspresi)

Sifat taksonomi itu sendiri ada lima, yaitu :

- Sifat kuantitatif dan Sifat Kualitatif- Sifat kuantitatif dan Sifat Kualitatif- Sifat kuantitatif dan Sifat Kualitatif- Sifat Biologik- Sifat Baik Dan Sifattidak Baik Untuk Taksonomi

Sumber : Lumowa, sonja V.T. 2012 . bahan ajar botani tingkat tinggi. Universitas mulawarman:samarinda

http://gosulteng.blogspot.com/2011/10/sifat-sifat-taksonomi.html(diakses tanggal 17 Oktober 2011)

http://devtrie4ever.blogspot.com/2011/06/makalah-taksonomi.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_tumbuhanhttp://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/09/cabang-ilmu-ekologi.htmlSUMBER BUKTI TAKSONOMIA. PERANAN SUMBER BUKTI TAKSONOMI

Sifat dan ciri taksonomi sangat penting sebagai sumber bukti taksonomi untuk

memecahkan berbagai permasalahan taksonomi. Sifat-sifat yang dipakai sebagai bukti taksonomi dalam mendeterminasi, mencirikan dan menggolongkan jenis-jenis tumbuhan dapat berasal dari seluruh bagian dan dari semua fase serta proses pertumbuhan tumbuhan itu.

B. BEBERAPA SUMBER BUKTI TAKSONOMI

Berikut ini akan diungkapkan beberapa cabang biologi yang dapat dijadikan sebagai

sumber bukti taksonomi:

1. Morfologi

Data morfologi hingga sekarang masih tetap dipakai karena mudah diamati dan praktis

digunakan untuk kunci determinasi. Sifat yang mantap pada data morfologi adalah organgeneratif bunga dan buah. Data morfologi berupa organ vegetatif yang sering dipakai antara lain: habit, akar banir, penyebaran bulu pada bagian-bagian tumbuhan. Data morfologi sering menunjukkan cara-cara tumbuhan tersebut mengadaptasikan diri dengan lingkungannya danevolusinya.

Penggunaan: Melastomataceae ditentukan berdasarkan bentuk morfologi daunnya

Cucurbitaceae ditentukan berdasarkan sulurnya.

Ciri-ciri morfologi berfaedah besar, bahkan pada pengamatan spesimen-spesimen herbarium, ciri-ciri ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi untuk menyusun klasifikasi. Di lain pihak, ciri-ciri mikroskopis atau ciri endomorfik sering kali tidak terdapat pada beberapa golongan tertentu. Meskipun demikian, bukan berarti ciri-ciri lainnya tidak dapat digunakan sebagai dasar penyusunan klasifikasi.Banyak ciri-ciri morfologi yang penting ternyata diabaikan, baik dari sifat negatifnya maupun sifat generatif. Ciri-ciri ini biasanya :a. Sulit dilihat (misal kelenjar madu, lodicula, tangkai benang sari)b. Sulit dibuat koleksi (misal pangkal daun dari suku palmae)Ciri-ciri vegetatif yang mempunyai nilai taksonomi antara lain :

1. Perawakan (habitus)Perawakan ini berhubungan dengan tanda-tanda seperti ukuran, percabangan, persebaran, kerapatan, bentuk, ukuran serta tekstur daun, sistem perakaran, cara perkembangbiakan, serta kehidupan dan periodisitas.

1. Organ-organ dalam tanahBagian tumbuhan yang berada dibawah tanah sering kali memberikan ciri-ciri berharga untuk pemisahan taksonomi, tetapi sering kali tidak mendapat perhatian.

1. DaunBentuk daun seringkali memberikan variasi yang luas mulai dari pangkal daun sampai ujung daun, khususnya tunas dari berbagai pohonana yang berbeda jenisnya. Ptiksis yaitu cara penggulungan atau pelipatan organ-organ yang berdiri sendiri seperti daun atau petala pada waktu kuncup. Sifat-sifat ptiksis ini dapat sebagai bukti taksonomi pada takson tertentu seperti marga Primula, suku Rosaceae.

2. Embriologi

Banyak macam data embriologi yang digunakan untuk memecahkan masalah taksonomi.Data tersebut berasal dari beberapa sumber baik yang berkaitan dengan struktur maupun proses, seperti: kepala sari, gametofit jantan, gametofit betina, bakal biji, pembuahan, endosperma, kulit biji, apomiksis dan poliembrio. Pembagian utama Dikotil dan Monokotil didasarkan pada satu sifat embrio (lembaga), tapi untuk taksa rendah masih jarang digunakan.

Individu dalam marga atau suku mungkin dicirikan dengan tipe embrionya, dan tanda ini mungkin dapat dipakai untuk menentukan pembatasan taksonomi dan kekerabatan alami. Data-data embriologis yang digabungkan dengan ciri-ciri anatomi dan morfologis, dapat digunakan dalam membuat klasifikasi yang lebih baik.

3. Anatomi

Dalam mendeterminasi, menunjukkan kecondongan evolusi atau kekerabatan secara

filogeni. Data anatomi ini banyak digunakan untuk mendeterminasi kayu-kayu ekonomis.Beberapa contoh pemakaian data anatomi dalam taksonomi:

Orang menyimpulkan keprimitifan suku-suku Ranales diperkuat dengan tidak adanyapembuluh tapis; sifat ini juga dimiliki Gymnospermae dan Pteridophyta.

Susunan sel pelindung stomata berbeda-beda dan mantap untuk marga atau di atasnya.

Kerapatan stomata bisa membantu sampai jenis

Anatomi bunga; adanya bekas-bekas ikatan pembuluh meski bunga tereduksi, sehinggaorang dapat membuktikan adanya bekas-bekas mahkota pada Fagaceae, sehingga memperkuat dugaan bahwa suku tersebut dan sebangsanya mempunyai bunga yang tidak primitif.

Data anatomi antara lain dapat dipergunakan untuk tujuan praktis, misalnya identifikasi, penggolongan atau mempelajari arah filogenetik dan tingkat kekerabatan. Peranan anatomi perbandingan batang dalam taksonomi antara lain:

1. Mempunyai nilai untuk pengenalan dan untuk menentukan kekerabatan dan arah evolusi spesialisasi

2. Sebagai ciri-ciri identifikasi, sifat-sifat anatomis mungkin dapat dipergunakan pada semua tingkat taksonomi, tetapi pada tingkat jenis dan di atas tingkat suku dalam Angiospermae cenderung kurang dapat dipercaya.

3. Di atas tingkat suku pada Angiospermae, heterogenitas struktur anatomis mengingatkan asal polyphyletic

4. Kriteria endomorfik tidak mempunyai nilai yang sama pada seluruh taksa

5. Faktor-faktor lingkungan dapat menyebabkan variasi pada sifat-sifat anatomis

6. Sistematik anatomi dalam pendekatan taksonomi melengkapi eksomorfologi

7. Persamaan ciri-ciri anatomi dapat timbul melalui evolusi searah dan evolusi menyebar

4. Palinologi

Palinologi adalah studi tentang serbuk sari dan spora. Serbuk sari menjadi sumberr

taksonomi yang penting. Variasi yang diperlihatkan serbuk sari antara lain adalah jumlah dan letak alur dan lubang di permukaannya, bentuk ukiran eksin (lapisan luar serbuk sari) serta bentuk umum dan ukurannya. Serbuk sari bisa khas untuk jenis, marga atau suku.

Ciri-ciri utama butir polen yang mempunyai nilai taksonomi adalah jumlah dan posisi alur, jumlah, posisi dan kekompleksan apertura serta bentuk pahatan eksin. Tipe butir polen pada Angiospermae ada 2 tipe poko yaitu :

Monocolpate : butir polen yang dilengkapi suatu alur tunggal yang terdapat pada satu sisi butir polen yang jauh dari titik hubungan setrad.

Trocolpate : butir polen dengan tiga alur meridional. Rangkaian spesialisasi diawali dari monocolpate maupun tricolpate kemudian mencapai puncaknya pada acolpate (tanpa alur) dan pancolpate (beralur banyak).

5. Sitologi

Sitologi adalah ilmu tentang seluk beluk sel. Meskipun istilah sitologi menyangkut semua aspek sel, namun bila dikaitkan dengan taksonomi, pembahasan difokuskan pada kromosom dan berbagai atributnya. Berbagai data kromosom yang digunakan untuk tujuan taksonomi, yaitu: jumlah, ukuran dan bentuk, perilaku pada waktu meiosis: diambil kariotipe (keadaan kromosom pada tingkat metaphase dalam proses mitosis), meliputi ukuran panjang

kromosom, letak sentromer, ada tidaknya satelit.

Ukuran kromosom mantap untuk jenis

Jumlah kromosom semua individu yang tergolong satu jenis itu umumnya sama, kecuali dalam beberapa jenis tertentu. Secara garis besar terdapat tiga macam jumlah kromosom:

1) Sama untuk seluruh anggota golongan, misalnya Pinus ( seluruh jenisnya mempunyai n = 12

2) Kelipatan jumlah kromosom sehingga terjadi deret poliploidi pada anggota suatu

golongan tumbuhan, misalnya Taraxacum (Compositae): 2n = 16, 24, 32, 40, 48,. Dalam deret ini 8 merupakan jumlah dasar.

3) Jumlah kromosom tidak beraturan disebut aneuploid, misalnya Brassica: n = 6, 7, 8, 9,atau 10

6. Fisiologi

Data-data fisiologi tidak dipakai secara langsung untuk keperluan bukti-bukti taksonomi.Musim berbunga, keperluan cahaya, pola perkawinan, penyebaran geografis penting untuk mempertegas perbedaan jenis-jenis tumbuhan.

Tumbuhan yang tergolong dalam satu jenis dianggap menunjukkan sifat fisiologi yang sama pula. Tumbuhan yang menunjukkan sifat morfologi yang sama mungkin sifat fisiologisnya berbeda.

7. Fitokimia

Penggolongan ganggang didasarkan pada pigmen dalam plastidanya serta susunan kimia

senyawa cadangan makanan.

Adanya kandungan morfin dalam Papaver Cadangan pati, bukti penguat anggota Gramineae

Kristal kalsium oksalat (rapid): membantu dalam penyusunan klasifikasi Rubiaceae,

Liliaceae dan Compositae serta kekerabatan antara cactaceae dengan anggota

Centrosperma

Cari kimiawi dapat mempunyai nilai taksonomi yang tinggi jika dapat menunjukkan konstan, tidak menyebar pada seluruh takson secara sama, tidak mudah terpengaruh satu dengan yang lainnya. Ciri kimiawi dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu :

Secara langsung dapat dilihat seperti butiran pati dan rafid

Berupa hasil tumbuhan seperti alkaloid, flavonoid dan terpenoid

Serologi dan elektroforesis proteinSubstansi kimiawi yang secara langsung dapat dilihat :

1. Butiran-butiran patiButiran-butiran pati terdapat di dalam plastisida-plastisida. Butiran-butiran dapat tunggal atau majemuk, mereka bervariasi dalam bentuk dan sering menunjukkan lapisan.

2. RafidMerupakan tungkalan-tungkalan kristal kalsium yang terkandung dalam sel-sel besar dalam tumbuhan. Tukalan-tukalan kristal kalsium oksalat ini terbatas pada kelompok tumbuhan tertentu dan mempunyai nilai sebagai bukti hubungan kekerabatan.

8. Penyebaran geografis

Memegang peranan penting dalam menentukan apakah suatu kelompok populasi perlu

diperlakukan sebagai jenis tersendiri atau cukup sebagai sub spesies, varietas atau forma.

Erat hubungannya dengan factor ekologi yang menentukan beberapa sifat biologi

Mempelajari asal usul, sejarah perkembangan dan evolusi takson

Dengan peta penyebaran, setiap jenis dapat diselidiki daerah paling banyak jumlah jenis dan paling besar variasi ciri-cirinya yang dianggap sebagai pusat keanekaragaman dan sering dianggap tempat asal evolusi takson itu.

Kesimpulan : Sumber bukti taksonomi dapat berasal dari cabang-cabang biologi antara lain: Morfologi, Embriologi, Anatomi, Palinologi, Sitologi, Fisiologi, dan Fitokimia.

Sifat dan ciri taksonomi sangat penting sebagai sumber bukti taksonomi untuk

memecahkan berbagai permasalahan taksonomi. Sifat-sifat yang dipakai sebagai bukti taksonomidalam mendeterminasi, mencirikan dan menggolongkan jenis-jenis tumbuhan dapat berasal dari seluruh bagian dan dari semua fase serta proses pertumbuhan tumbuhan itu.

Sumber : Lumowa, sonja V.T. 2012 . bahan ajar botani tingkat tinggi. Universitas mulawarman:samarinda

Tjitrosoepomo, Gembong. 1993. Taksonomi Umum Dasar-Dasar Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press ; Yogyakarta.

http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/09/taksonomi-klasifikasi-dan-sistematik.html/2012/03/14http://3gggue.blogspot.com/2012/03/sumber-bukti-taksonomi.htmlhttp://ocw.usu.ac.id/course/download/taksonomi/9._gymnospermaei