Pengelolaan Keterbatasan dan Pencirian
Transcript of Pengelolaan Keterbatasan dan Pencirian
Pengelolaan Keterbatasan dan Pencirian
Pokok Bahasan:
1. Kinerja CPU dan Konsumsi Daya
2. Pengelolaan Caches dan Memori
3. Bus dan Memory
4. Perangkat I/O Baku
Tujuan Belajar:
Setelah mempelajari dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami
dan menjelaskan kinerja dan pengelolaan keterbatasan sumber daya yang terdapat pada
sistem tertanam, meliputi : kinerja, daya, memori, sistem bus dan I/O.
8.1. Kinerja CPU dan Konsumsi Daya
CPU (Central Processing Unit), atau lebih dikenal dengan istilah Prosessor adalah
komponen utama dalam system komputer. Prosessor mengeksekusi instruksi dan
memanipulasi data. Ada banyak faktor yang mempengaruh performansi suatu
prosessor, yaitu :
Lebar Data bus
Kecepatan Processor /clock rate
Arsitektur Internal CPU
Kecepatan I/O bus
Cache memory, level 1 dan level 2
Lebar Data Bus
Merujuk pada ukuran data bus dalam bits. Pada saat prosessor pertama yaitu Processor
8088 dirilis, ukuran data busnya 8 bits. Ini berarti prosessor tersebut dapat mengakses
satu karakter setiap waktu (8 bits = satu karakter) setiap kali data dibaca dan ditulis ke
memori. Prosessor menggunakan data bus untuk mentransfer data diantaranya dan
system memori (RAM and ROM) dan peripheral devices. Ukuran bit kemudian
menentukan berapa banyak karakter yang dapat ditransfer setiap waktu. Data bus 8
bits mentransfer satu karakter setiap waktu, data bus 16-bit dapat mentransfer 2
karakter setiap waktu dan data bus 32-bit dapat mentransfer 4 karakter setiap waktu.
Ini berarti bahwa pada kenyataannya prosessor dijalankan dengan kecepatan yang
tetap, data yang ditransfer pada data bus 32 bit dapat ditransfer 4 kali lebih cepat
daripada pada data bus 8 bit. Oleh karenanya kecenderungan prosessor yang terbaru
adalah dengan meningkatkan ukuran dari data bus.
Kecepatan Processor /Clock Rate
Kecepatan prosessor menunjuk pada kecepatan clock yang menjalankan prosessor.
Awalnya, 8088 processor dirilis dengan kecepatan 4.77MHz. Yang merujuk pada
frekuensi sinyal yang diaplikasikan terhadap prosessor. Sinyal ini digunakan untuk
memperoleh waktu operasi (timing operation) yang diperlukan prosessor untuk
mentransfer data. Pada umumnya, semakin tinggi (cepat) sinyal clock berarti semakin
cepat operasi yang dapat dibentuk oleh prosessor. Saat ini, processor Pentium dijalankan
pada kecepatan 200MHz atau lebih. Jumlah operasi atau instruksi per detik berhubungan
dengan clock cycles, yang ditentukan oleh frekuensi clock yang diaplikasikan ke
processor.
Input/Output (IO) Bus Speed
Berhubungan dengan kecepatan dari Input/Output bus (peralatan seperti video dan
hard disk) yang dapat dijalankan. IBM-PC asli menjalankanekspansi I/O bus (yang
disebut ISA) pada 8 MHz, tapi yang lebih baru menggunakan 10 atau 12 MHz. Sistem
bus yang lain menggunakan kecepatan berbeda untuk mencapai transfer data yang lebih
tinggi atau lebih cepat (lebih banyak data per detik). Kebutuhan untuk bandwidth yang
tinggi diperlukan untuk tampilan resolusi grafik tingkat tinggi, sound dan video. ISA
bus tidak sesuai lagi untuk aplikasi multimedia yang membutuhkan bandwidth tinggi,
sehingga digantikan oleh PCI (Peripheral Connect Interface) yang mendukung rate
transfer data lebih cepat. Card yang dibuat untuk satu sistem bus seperti ISA tidak dapat
digunakan pada tipe bus yang berbeda. Processor modern melakukan eksekusi dengan
sangat cepat dan seringkali perlu diperlambat saat mengakses peralatan. Ini berarti pada
saat procesor mengakses peralatan, maka akan berpengaruh pada keseluruhan performa.
Sebagai contoh, processor 200 MHz diperlambat menjadi 100 MHz pada waktu
mengeksekusi I/O devices. Perlambatan ini tergantung pada sejumlah faktor tertentu.
Pengenalan status wait ke dalam tahapan transfer data memperlambat kecepatan
processor. Status wait adalah lebih dari satu processor clock cycle dimana processor
merequest data dari device, kemudian menunggu sampai data tersebut didapatkan.
Tahapan menunggu ini diperluas menjadi periode tunggu normal, yang disebut status
wait, dan dapat terdiri dari 1,2, atau lebih clock cycle. Rendahnya kecepatan status wait
pada saat mengakses I/O devices akan menyebabkan semakin tingginya performa dari
sistem komputer. Semakin banyak status wait yang terlibat, membuat performa sistem
secara keseluruhan akan menurun.
Internal CPU Architecture
Central processor (CPU) adalah chip yang berlaku sebagai pusat pengontrol keseluruhan
operasi. Yang akan mengeksekusi instruksi (program) yang diisikan ke dalam bagian
memory. Operasi-operasi dasar yang terlibat :
• Transfer data diantara CPU sendiri dan bagian memory
• Manipulasi data dalam bagian memory atau penyimpanan secara internal
• Transfer data diantara CPU sendiri dan I/O devices
CPU disebut sebagai otak dari system komputer. Yang menyediakan semua timing dan
control signals yang diperlukan untuk melakukan transfer data dari satu titik ke titik
yang lain dalam system komputer.
Cache Memory, level 1 dan level 2
Cache memory adalah suatu blok dari high-speed memory yang terletak diantara CPU
dan main memory yang digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang sangat
sering digunakan. Penggunaan cache memory dapat meningkatkan unjuk kerja
processor karena mengurangi waktu akses ke main memory yang mempunyai kecepatan
lebih rendah untuk setiap transaksi yang terjadi. Untuk mengatasi masalah di atas antara
lain dengan cara mengembangkan suatu jenis RAM yang sangat cepat. Tetapi meskipun
begitu tidak ada suatu SDRAM yang kecepatannya bisa menyamai kecepatan
microprocessor. Oleh karena itu tidak ada SRAM yang dapat menggantikan SDRAM
atau jenis RAM lain yang lebih dulu ada seperti EDO RAM atau DRAM. Para ahli
melakukan riset untuk mengembangkan suatu jenis memory yang super cepat dengan
biaya yang tidak terlalu mahal. Memory dengan kapasitas yang kecil tersebut berfungsi
sebagai buffer antara processor dan RAM. Memory inilah yang pada akhirnya disebut
cache memory seperti terlihat pada gambar berikut ini :
Jika processor membutuhkan suatu data, pertama-tama ia akan mencarinya pada cache.
Jika data ditemukan, processor akan langsung membacanya dengan delay yang sangat
kecil. Tetapi jika data yang dicari tidak ditemukan, processor akan mencarinya pada
RAM yang kecepatannya lebih rendah. Pada umumnya, cache dapat menyediakan data
yang dibutuhkan oleh processor sehingga pengaruh kerja RAM yang lambat dapat
dikurangi. Dengan cara ini maka memory bandwidth akan naik dan kerja processor
menjadi lebih efisien Processor mempunyai kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada
RAM. Sebagai contoh, Intel Celeron 500 dan PC100 SDRAM. Pada 500 MHz, setiap CPU
clock membutuhkan hanya 2 ns (nano second), sedangkan PC100 SDRAM membutuhkan
20-30 ns untuk setiap pembacaan pertama dan 10 ns untuk pembacaan berikutnya. Hal
ini berarti ada sedikitnya 5 CPU clock cycle yang beaada di antara setiap SDRAM cycle.
Cache memory biasanya mempunyai beberapa level yang menunjukkan tingkat
kedekatannya dengan microprocessor. Contoh, L1 cache ada pada chip yang sama
Gambar 1. Basic cache model
dengan microprocessor (built-in), sedangkan L2 cache adalah cache memory yang
merupakan chip tersendiri yang terpisah dari microprocessor seperti yang ditunjukkan
pada gambar berikut ini :
Gambar 2. L1 cache dan L2 cache pada Pentium Processor
Semakin besar kapasitas cache memory, unjuk kerja komputer secara keseluruhan juga
akan meningkat drastis. Berikut ini adalah data hasil ujicoba tentang pengaruh kapasitas
cache memory dengan unjuk kerja komputer.
Uji coba 1:
Percobaan dilakukan 2 kali, yang pertama menggunakan cache memory dengan L1 cache
8 Kilo Byte, dan yang kedua dengan L1 cache 32 KB.
Gambar 3. Perbandingan unjuk kerja 8 KB L1 I-cache (kiri) dan 32 KB L1 Icache (kanan)
Dari gambar di atas terlihat bahwa user stalls turun secara dramatis ketika L1 cache
dinaikkan dari 8 KB ke 32 KB.
Uji coba 2 :
Uji coba ke 2 juga dilakukan selama 2 kali. Pada percobaan yang pertama digunakan
komputer dengan L2 cache dengan kapasitas 128 KB. Lalu pada percobaan kedua
digunakan L2 cache dengan kapasitas 1024 KB.
Gambar 4. Perbandingan unjuk kerja 128-KB L2 cache (kiri) dan 1024-KB L2 cache
(kanan)
Dari gambar di atas terlihat bahwa user stalls turun secara dramatis ketika L2 cache
dinaikkan dari 128 KB ke 1024 KB.
8.2. Pengelolaan Caches dan Memori
Pada saat register melayani kebutuhan penyimpanan prosesor untuk jangka
pendek, memori melayani kebutuhan penyimpanan informasi prosesor jangka
menengah dan panjang. Penyimpanan informasi dapat diklasifikasikan sebagai program
atau data. Informasi program terdiri dari urutan instruksi yang menyebabkan prosesor
untuk melaksanakan fungsi sistem yang diinginkanInformasi data merepresentasikan
nilai-nilai yang input, output dan ditransformasikan oleh program.
Program dan data dapat disimpan secara bersama-sama atau terpisah. Pada
arsitektur Princeton, data dan program berbagi ruang memori yang sama. Dalam
arsitektur Harvard, ruang memori program berbeda dari ruang memori data. Arsitektur
Princeton dapat menghasilkan koneksi hardware sederhana untuk memori, karena
hanya satu koneksi yang diperlukan. Sedangkan arsitektur Harvard, membutuhkan dua
koneksi, yang dapat melakukan instruksi dan mengambil data secara bersamaan,
sehingga dapat mengakibatkan peningkatan kinerja. Kebanyakan mesin memiliki
arsitektur Princeton. Intel 8051 merupakan arsitektur Harvard yang terkenal.
Gambar 1. Dua memori arsitektur; (a) arsitektur Harvard, (b) arsitektur Princeton
Memori mungkin hanya dapat dibaca (read-only memory /ROM) atau dapat dibaca dan
ditulis (random access memory /RAM). ROM biasanya jauh lebih compact dari RAM.
Sistem embedded biasanya menggunakan ROM untuk program memori tidak seperti
pada sistem desktop, program sistem embedded yang tidak berubah. Data yang konstan
data dapat disimpan dalam ROM, tetapi data lain tentu saja membutuhkan RAM.
Memory dapat berupa on-chip atau off-chip. Memori On-chip berada pada IC yang
sama dengan prosesor, sedangkan memori off-chip berada pada IC terpisah. Prosesor
biasanya harus dapat mengakses memori on-chip lebih cepat daripada memori off-chip
mungkin hanya dalam satu siklus, tetapi kapasitas IC yang terbatas tentunya hanya
menyiratkan jumlah yang terbatas dari memori on chip
Untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengakses (membaca atau
menulis) memori, sebuah copy lokal dari sebagian memori mungkin disimpan dalam
sebuah memori kecil yang sangat cepat yang disebut cache. Memori cache seringkali
berada pada on-chip, dan menggunakan teknologi RAM statis yang cepat tetapi mahal
daripada RAM dinamis yang lebih lambat dan lebih murah.). Memori cache didasarkan
pada prinsip bahwa jika pada waktu tertentu prosesor mengakses lokasi memori tertentu,
maka kemungkinan prosesor akan mengakses lokasi tersebut dan tetangga terdekat
dalam waktu dekat.
Cara kerja cache adalah sederhana. Kapan saja CPU mengawali akses memori,
sistem penyimpanan akan mengirimkan alamat fisik ke cache. Cache membandingkan
alamat fisik tersebut dengan semua tag alarnatnya untuk mengetahui apakah ia
menyimpan kopi dari sebuah data. Jika operasinya adalah akses baca dan cache
menyimpan data biasa maka cache akan membaca data yang diminta tersebut dari RAM
kecepatan tinggi miliknya dan mengantarkan data tersebut ke CPU. Hal ini disebut cache
hit, dan ia biasanya jauh lebih cepat dari pada membaca nilai yang sama secara langsung
dari memori utama. Jika cache tidak menyimpan data, maka akan terjadi cache miss, dan
cache akan menyampaikan alamat ke sistem memori utama untuk membaca data.
Apabila data datang dari memori utama maka baik CPU mapun cache akan menerima
kopinya. Cache tersebut kemudian menyimpan kopinya dengan diberi tag alamat yang
tepat. Sementara CPU menjalankan instruksi atau memproses data, cache secara
bersamaan membaca data tambahan dari sel memori utama yang berdekatan dan
menyimpan data tersebut dengan diberi tag alamat di dalam memori berkecepatan tinggi.
Ada dua sebab mengapa cache bekerja dengan begitu baik. Pertama, karena cache
beroperasi secara paralel dengan CPU, maka word tambahan yang ia muatkan setelah
terjadi cache miss tidak akan mengganggu kinerja CPU. Data baru ini segera bisa
digunakan oleh CPU pada kecepatan cache tersebut. Kedua, karena adanya prinsip
lokalitas referensi, yaitu program cenderung mengakses data dan kode yang baru saja
diakses atau ditempatkan di dekat lokasi memori. maka CPU kemungkinan besar akan
segera meminta (request) data baru tersebut. Kecepatan cache hit untuk memori cache
yang baru biasanya melarnpaui 90%.
Cache yang digunakan untuk memori program (sering disebut instruksi cache,
atau I-cache) serta memori data (sering disebut D-cache).
Gambar 2. Cache memory
Pada saat merancang sebuah memori untuk menyimpan program dan data sistem
embedded, sering dihadapkan pada keinginan untuk memiliki memori murah dan cepat,
tetapi memori tersebut cenderung lebih lambat, sedangkan memori cepat cenderung
mahal. Permasalahan ini diatasi dengan menciptakan sebuah hirarki memori, seperti
digambarkan pada gambar 3. Digunakan memori utama yang murah tetapi lambat untuk
menyimpan semua program dan data. Dan menggunakan sejumlah kecil memori cache
yang cepat tetapi mahal untuk menyimpan salinan dari bagian yang mungkin diakses
dari memori utama.
Cache biasanya dirancang menggunakan RAM statis daripada RAM dinamis, dan
inilah yang merupakan salah satu alasan cache lebih mahal tapi lebih cepat daripada
memori utama. Karena cache biasanya muncul pada chip yang sama dengan prosesor, di
mana ruang sangat terbatas, ukuran cache biasanya hanya sebagian kecil dari ukuran
memori utama. waktu akses Cache mungkin hanya serendah satu siklus clock,
sedangkan waktu akses memori utama biasanya beberapa siklus. Ada tiga jenis cache ,
yaitu:
1. Cache level 1 (L1), bagian dari chip mikroprosesor atau bagian internal dari chip
prosesor. Kapasitasnya berkisar antara 8 - 256 Kb.
2. Cache level 2 (L2), bukan merupakan bagian dari chip mikroprosesor. Cache ini
sering tercantum di dalam iklan-iklan komputer. Cache level 2 (L2) terdiri dari chip-
chip SRAM. Kapasitasnya berkisar antara 64 Kb s.d. 2 Mb.
3. Cache level 3(L3), terletak pada mainboard atau motherboard atau merupakan
cache yang terpisah dari chip mikroprosesor. Cache jenis ini biasanya hanya
terdapat pada komputer-komputer yang sangat canggih. Cache level 3(L3) sering
diistilahkan L2 Advanced transfer cache.
Cache tidak bisa di-upgrade beda dengan komponen lain (seperti VGA card,
memori card, dll). Hal tersebut karena harus sesuai dengan tipe prosesor yang kita
inginkan. Selain cache, sistem operasi juga menggunakan memori virtual, yaitu ruang
kosong pada HDD yang berfungsi untuk meningkatkan kapasitas RAM. Jadi urutan
sebuah proses dari komputer dalam mencari data atau instruksi program, prosesor
memakai urutan sebagai berikut : (1) L1, (2) L2, (3) RAM, (4) HDD atau CD. Masing-
masing memori atau media penyimpan urutan yang berada di urutan belakang akan
lebih lambat dibanding urutan lebih depan.
Umumnya, memori yang lebih murah bersifat lebih lambat daripada memori yang
lebih mahal, kecuali terhadap CPU yang paling lambat. Kinerja sistem akan terganggu
apabila peralatan yang cepat harus menunggu sistem memori mengakses data. Peralatan
tersebut bisa berupa peralatan I/O atau CPU, dan sistem memori bisa berupa memori
utama atau peralatan eksternal. Karena pemakai komputer nampaknya selalu
menginginkan memori yang lebih besar, maka para perancang komputer harus secara
seksama mempertimbangkan keseimbangan daya jual antara biaya memori dan
kinerjanya. Salah satu cara untuk mengurangi degradasi kinerja yang diakibatkan oleh
memori yang larnbat adalah dengan menggabungkan memori cache ke dalam sistem.
Memori cache adalah buffer kecepatan tinggi yang digunakan untuk menyimpan data
yang diakses pada saat itu dan data yang berdekatan dalam memori utama. Dengan
memasukkan memori cache antara peralatan cepat dan sistem memori yang lebih lambat,
perancang dapat memberikan sistem memori yang cepat.
Gambar 3. Hirarki memori
Memori cache meningkatkan kinerja sistem karena kecepatannya lebih cepat dari
pada memori dari memori utama, dan kegunaannya meningkat dengan rasio kecepatan
CPU terhadap kecepatan memori utama. Sebagai contoh, chip CPU mikroprosesor yang
beroperasi pada 25 MHz akan jauh lebih cepat dari pada DRAM yang mempunyai
teknologi 1990 yang lebih murah. Bersarnaan dengan adanya permintaan memori utama
yang sangat besar, memori cache memberikan rasio yang seimbang antara biaya dan
kinerja, walaupun ia menggunakan SRAM berkecepatan tinggi yang mahal. Beberapa
pabrik pembuat chip sekarang memproduksi unit kontrol cache yang menyeluruh pada
chip tunggal, dan beberapa mikroprosesor, seperti 80486 dari Intel, menyertakan memori
cache pada chip yang sama.
8.3. Bus dan Memory
Ukuran dan biaya bus sangat bervariasi, seperti dalam hal spesifikasi kinerja
bandwith dan latency. Bandwidth didefinisikan sebagai jumlah data yang dapat
ditransfer dalam jumlah waktu yang ditentukan dan latensi (juga dikenal sebagai
tanggap) didefinisikan sebagai penundaan waktu antara awal dari sebuah permintaan
untuk data dan awal transfer data aktual. Bus adalah jalur komunikasi yang dibagi
pemakai yang maerupakan suatu set kabel tunggal yang digunakan untuk
menghubungkan berbagai subsistem. Sedangkan bus sistem adalah sebuah bus yang
menghubungkan komponenkomponen utama komputer (CPU, Memori ,I/O)
PCI (Peripheral Component Interconnect) merupakan bus yang sangat populer di
sistem embedded karena memiliki bandwidth tinggi, latency rendah, dan kesempurnaan
dalam industri PC. Ini sangat ideal untuk merancang sistm yang cepat tanggap dengan
kecepatan I/O dengan perintah DMA channel.
Pemetaan memori I/O adalah mekanisme di mana prosesor melakukan akses I/O
dengan menggunakan teknik memori akses. Hal ini sering diberlakukan karena bus
memori memiliki frekuensi yang jauh lebih cepat daripada bus I/O. Alasan lain
pemetaan memori I/O adalah arsitektur yang digunakan tidak memiliki bus I/O
terpisah. Dalam pemetaan memori I/O, ruang pengalamatan CPU pada range tertentu
disisihkan untuk perangkat eksternal. Lokasi ini dapat diakses dengan menggunakan
petunjuk yang sama seperti yang digunakan untuk mengakses memori lainnya. Perintah
read / write untuk pengalamatan ini diinterpretasikan sebagai akses ke perangkat
(devices) daripada ke lokasi pada memori utama. Keuntungan dari pemetaan memori
I/O adalah bahwa mikroprosesor tidak perlu menyertakan petunjuk khusus untuk
berkomunikasi dengan peripheral.
Sebuah CPU memiliki perangkat tertentu di lokasi yang tetap atau dinamis pada
ruang tertentu. Interface memori pada umumnya dirancang sebagai sebuah bus, yang
dapat membagi sumber daya komunikasi bersamasama, di mana banyak perangkat yang
terpasang. Perangkat ini biasanya disusun sebagai perangkat master dan slave.
Perangkat master adalah bus yang memulai transaksi bus dengan cara mengeluarkan
perintad dan alamat. Sedangkan perangkat slave adalah bus yang bereaksi terhadap
alamat dengan cara mengirimkan data kepada master jika master meminta data dan
menerima data dari master jika master mengirim data. Sebuah sistem yang khas akan
memiliki:
- Sebuah CPU sebagai master
- Satu atau lebih RAM dan / atau perangkat ROM untuk kode program dan
penyimpanan data
- Peripheral devices untuk berinteraksi dengan dunia luar. Contohnya adalah
UART (komunikasi serial), display device atau input device
8.4. Perangkat I/O Baku
Implementasi I/O pada Sistem Embedded
I/O merupakan salah satu prinsip dasar dalam ilmu komputer , dimana data
diberikan ke unit processing, proses data akhir memberikan hasil keluaran. Mengenai
sistem embedded pada dasarnya sama. Data diukur dengan menggunakan sensor,
diteruskan ke unit processing dan memberikan hasil keluaran. Biasanya chip memori
yang digunakan untuk buffer data, sehingga pada beberapa kasus data disalin dari
sensor ke dalam buffer daripada diproses dan kemudian disalin kembali ke dalam buffer
lain. Selain itu, data dipertukarkan diantara komponen sistem embedded melalui bus.
Jenis-jenis Perangkat I/O
Perangkat input-output yang berbeda-beda memiliki lingkup yang sangat luas,
namun pada umumnya seperti berikut :
• Perangkat untuk Jaringan dan Komunikasi (IR, Bluetooth, WiFi, dll ..)
• Input (keyboard, mouse, ..)
• Graphics I/O (touchscreens, LED, CRT, ...)
• Storage I/O (RAM, card, optical disk, ...)
• Debuggin I/O (= Hardware-sirkuit yang dirancang untuk debugging
JTAG, paralel I/O, serial I / O)
• Realtime & Mischellaneous I/O (timer, switch, triggert , ...)
Komponen Sistem I/O
Sistem I/O biasanya terdiri dari komponen berikut:
• media transmisi: digunakan untuk pertukaran data, misalnya kabel
• port komunikasi : menghubungkan media transmisi ke menbedded board
• komunikasi interface: mengelola pertukaran data antara unit processing dan
perangkat (atau controller device)
• I/O controller : mengelola perangkat I/O
• I/O Bus: menghubungkan komponen pada embedded board
• master prosesor (unit processing) yang terintegrasi dengan I/O
Kinerja I/O
Kinerja I/O merupakan salah satu isu yang paling penting dari sebuah desain
sistem embedded, karena I/O dapat memperlambat kinerja keseluruhan dari
keseluruhan sistem.
Beberapa aspek yang dapat ditangani berkaitan dengan kinerja I/O : • Tingkat data dari perangkat I/O, yaitu jumlah aktual data yang dikirim dari
perangkat I / O. Umumnya hal ini diukur dalam data per timeslice, misalnya Mbits
per detik.
• Kecepatan master prosesor, yaitu kecepatan waktu processing unit, biasanya diukur
dalam Mhz. Jika processing unit cepat dan perangkat I/O lambat maka dapat
memproses lebih banyak data maka kemudian mengirimkan dan menjalankan
kondisi idle berdasarkan waktu, sedangkan sebaliknya kemungkinan terjadi
prosesor master tidak dapat memproses semua data yang dikirim oleh perangkat
I/O.
• Bagaimana melakukan sinkronisasi kecepatan prosesor master dengan kecepatan
I/O, yaitu kecepatan processing unit harus dirancang sehingga dapat menangani
semua data yang dikirim oleh perangkat I/O (atau sebaliknya).