Pencemaran Sedikit Revisi

33
MAKALAH Pencemaran UdaraDisusun Oleh: Kelompok 3: Rizka Juniar (1111016200009) Vivi Seftari (1111016200012) Abdurrohim (1111016200014) Rabil Alwi Darmawan(1111016200021) Febriani Sofyan (1111016200023) Deccia Citra (1111016200029) Dessy Maulidina (1111016200038) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

Transcript of Pencemaran Sedikit Revisi

Page 1: Pencemaran Sedikit Revisi

MAKALAH“Pencemaran Udara”

Disusun Oleh:

Kelompok 3:

Rizka Juniar (1111016200009) Vivi Seftari (1111016200012) Abdurrohim (1111016200014) Rabil Alwi Darmawan (1111016200021) Febriani Sofyan (1111016200023) Deccia Citra (1111016200029) Dessy Maulidina (1111016200038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: Pencemaran Sedikit Revisi

A. Pencemaran Udara

a. Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara umumnya diartikan sebagai udara yang

mengandung satu atau lebih bahan kimia dalam konsentrasi yang cukup

tinggi sehingga dapat menyebabkan gangguan atau bahaya terhadap manusia,

binatang, tumbuh-tumbuhan dan harta benda.1

Menurut “the Engineers’ Joint Council in Air Pollution and Its

Control”2, pencemaran udara diartikan sebagai hadirnya satu atau beberapa

kontaminan di dalam udara atmosfir di luar, seperti antara lain oleh debu,

busa, gas, kabut, bau-bauan, asap atau uap dalam kuantitas yang banyak,

dengan berbagai sifat maupun lama berlangsungnya di udara tersebut, hingga

dapat menimbulkan gangguan-gangguan terhadap kehidupan manusia,

tumbuh-tumbuhan atau binatang maupun benda, atau tanpa alasan jelas sudah

dapat mempengaruhi kelestarian kehidupan organisme maupun benda.

Menurut Chambers yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah

bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia kedalam lingkungan udara

normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh

manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur) serta dapat memberikan efek

pada manusia, binatang, vegetasi dan material. Selain itu pencemaran udara

dapat pula dikatakan sebagai perubahan-perubahan atmosfer oleh karena

masuknya bahan kontaminan alami atau buatan ke dalam atmosfer tersebut.

Menurut Kumar, pencemaran udara adalah adanya bahan polutan di atmosfer

yang dalam konsentrasi tertentu akan mengganggu keseimbangan dinamik di

atmosfer dan mempunyai efek pada manusia dan lingkungan.3

Menurut Ir. Soedirman4, Pencemaran udara diartikan sebagai adanya

bahan atau zat-zat asing di udara dalam jumlah yang dapat menyebabkan

perubahan komposisi atmosfir normal.

1 Haryoto Kusnoputranto, Pengantar Toksikologi Lingkungan, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) hlm. 38

2 Perkins Henry C, Air Pollution, (New York: Mc Graw-Hill Book Company) hlm. 33 H. J. Mukono, Toksikologi Lingkungan, (Surabaya: Airlangga University Press) hlm. 1934 Ir. Soedirman, Kriteria Pencemaran Udara dan Air,(Jakarta: Journal of Public Health, No.

13/tahun IV) hlm. 26

Page 3: Pencemaran Sedikit Revisi

Terjadinya pencemaran udara dapat diterangkan dengan 3 proses,

yaitu atrisi (attrition), penguapan (vaporation) dan pembakaran (combustion).

Dari ketiga proses tersebut, pembakaran merupakan proses yang sangat

dominan dalam kemampuannya menimbulkan bahan polutan.5 Berdasarkan

Buletin WHO yang dikutip Holzworth dan Comirk (1976:690), penentuan

tercemaran atau tidaknya udara suatu daerah berdasarkan parameter sebagai

berikut:

Parameter Udara bersih Udara tercemar

Bahan partikel 0,01 - 0,02 mg/m3 0,07 - 0,7 mg/mm3

SO2 0,003 - 0,02 ppm 0,02 - 2 ppm

CO < 1 ppm 5 - 200 ppm

NO2 0,003 - 0,02 ppm 0,02 - 0,1 ppm

CO2 310 - 330 ppm 350 - 700 ppm

Hidrokarbon < 1 ppm 1 - 20 ppm

Sumber : Holzworth dan Cormick, 1976 :690

b. Macam-macam Pencemaran Udara

Bahan pencemaran udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua

bagian:

Pencemaran primer

Pencemaran primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung

dari sumber tertentu, dan dapat berupa:6

1. Gas

Gas terdiri atas: senyawa karbon, yaitu hidrokarbon,

hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon oksida (CO atau CO2)

Senyawa sulfur, yaitu sulfur oksida

Senyawa nitrogen, yaitu nitrogen oksida dan amoniak

Senyawa halogen, yaitu flour, hidrogen klorida, hidrokarbon

terklorinasi, dan bromin.

Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan di atmosfer

biasanya berasal dari sumber kendaraan bermotor atau industri.

5 H. J. Mukono, Op. Cit.6 Ibid, hlm. 194-195

Page 4: Pencemaran Sedikit Revisi

Bahan pencemar yang dikeluarkan antara lain adalah gas NO2,

SO2, ozon, CO, HC, dan partikel debu. Gas NO2, SO2, HC, dan

CO dapat dihasilkan dari proses pembakaran oleh mesin yang

menggunakan bahan bakar yang berasal dari bahan fosil

(Mostardi, 1981)

2. Partikel

Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang

spesifik, dapat berupa zat padat maupun suspensi aerosol cair di

atmosfer. Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses

kondensasi, proses dispersi (misalnya proses penyemprot/

spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.

Asap (smoke) seringkali dipakai untuk menunjukkan

campuran bahan partikulat (partikulate matter), uap (fumas),

gas, dan kabut (mist).

Adapun yang dimaksud dengan :

- Asap adalah partikel karbon yang sangat halus (sering disebut

sebagai jelaga) dan merupakan hasil dari pembakaran yang

tidak sempurna.

- Debu adalah partikel padat yang dapat dihasilkan oleh

manusia atau alam dan merupakan hasil dari proses

pemecahan suatu bahan.

- Uap adalah partikel padat yang merupakan hasil dari proses

sublimasi, destilasi atau reaksi kimia.

- Kabut adalah partikel cair dari reaksi kimia dan kondensasi

uap air.

Berdasarkan ukurannya, secara garis besar partikel dapat

merupakan suatu :

a. Partikel debu kasar (coarse particle), jika diameternya > 10

mikron.

b. Partikel debu, uap dan asap, jika diameternya antara 1-10

mikron.

c. Aerosol, jika diameternya <1 mikron

Page 5: Pencemaran Sedikit Revisi

Pencemaran sekunder

Yaitu semua pencemar di udara yang sudah berubah karena

hasil reaksi tertentu antara dua atau lebih kontaminan/polutan.

Umumnya pencemar sekunder itu merupakan hasil antara pencemar

primer dengan kontaminan/polutan lain yang ada di udara. Reaksi-

reaksi yang dimaksud dalam timbulnya pencemar sekunder antara

lain adalah reaksi foto-kimia dan reaksi oksida katalitis.7

Pencemar sekunder yang terjadi melalui reaksi fotokimia

umumnya diwakili oleh pembentukan ozon, yang terjadi antara zat-

zat hidrokarbon yang ada di udara dengan NOx melalui pengaruh

sinar ultra violet yang ada pada sinar matahari.

Sebaliknya pencemaran sekunder yang terjadi melalui reaksi-

reaksi oksida katalitis diwakili oleh pencemar berbentuk oksida-

oksida gas, yang terjadi di udara karena adanya partikel-partikel

logam di udara sebagai katalisator.

c. Sumber Pencemaran Udara

Sumber pencemaran udara dibagi dalam dua kelompok besar,

yaitu:8

1. Sumber pencemaran yang berasal dari proses atau kegiatan alam.

Contoh : kebakaran hutan, kegiatan gunung berapi, dan lainnya.

2. Sumber pencemaran buatan manusia (berasal dari kegiatan manusia).

Contoh :

a. Sisa pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor

berupa gas CO, CO2, NO, karbon, hidrokarbon, aldehyde, dan

Pb.

b. Limbah industri : kimia, metalurgi, tambang, pupuk, dan minyak

bumi.

c. Sisa pembakaran dari gas alam, batubara, dan minyak, seperti

asap, debu, dan sulfurdioksida.

7 Dr. AL. Slamet Ryadi Skm, Pencemaran Udara, (Surabaya: Usaha Nasional) hlm. 19-208 Budiman Chandra. Pengantar Kesehatan Lingkungan, (Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran)

hlm. 76-77

Page 6: Pencemaran Sedikit Revisi

d. Lain-lain, seperti pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah, dan

limbah reactor nuklir.

Dalam proses pencemaran ini terjadi proses sinergistik yaitu suatu

keadaan ketika polutan satu dengan polutan yang lain di dalam udara

bereaksi menjadi jenis polutan baru yang lebih berbahaya dari polutan

semula. Contoh, dua jenis komponen polutan yang berasal dari sisa

pembakaran bahan bakar minyak (yaitu nitrogen dioksida dan

hidrokarbon) dengan bantuan sinar ultraviolet akan membentuk jenis

polutan baru (peroksiasetil nitrit dan ozon) yang sangat berbahaya bagi

kesehatan.

Reaksi kimia :

N2O + Hidrokarbon → Peroksiasetil Nitrat + O3

sinar matahari

Polutan baru ini akan menimbulkan kabut di permukaan bumi

dikenal sebagai kabut fotokimia (photochemical smog) atau senyawa

pembentuk kabut pengiritasi (irritating smog forming compound). Kabut

tersebut menyebabkan mata menjadi berair dan distres pernapasan pada

manusia serta menimbulkan hill reaction dan mengganggu proses

fotosintesis tumbuh-tumbuhan. Ozon sendiri akan meningkatkan proses

respirasi daun-daunan dan mengurangi makanannya sehingga tumbuhan

menjadi layu dan mati.

Jenis polutan dapat dibagi berdasarkan struktur kimia dan

penampang partikel-nya, seperti berikut.

1. Struktur kimia

- Partikel : debu, abu, dan logam, sepeti Pb, Ni, Cd, dan Be.

- Gas anorganik seperti NO, CO, SO2, NH3, dan H2

- Gas organik seperti hidrokarbon, benzene, etilen, asetilen,

aldehyde, keton, alcohol, dan asam-asam organik.

2. Penampang partikel

Partikel dalam udara dapat melekat pada saluran pernapasan manusia

yang tentunya dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan manusia.

Page 7: Pencemaran Sedikit Revisi

d. Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Udara

a. Kelembaban

Kelembaban udara relatif yang rendah (<60%) di daerah tercemar

SO2, akan mengurangi efek korosif dari bahan kimia tersebut. Pada

kelembaban relatif lebih atau sama dengan 80% di daerah tercemar

SO2, akan terjadi peningkatan efek korosif SO2 tersebut.9

b. Suhu

Suhu yang menurun pada permukaan bumi, dapat menyebabkan

peningkatan kelembaban udara relatif, sehingga akan meningkatkan

efek korosif bahan pencemar di daerah yang udaranya tercemar.

Pada suhu yang meningkat, akan meningkat pula kecepatan reaksi

suatu bahan kimia.10

c. Arah dan kecepatan angin

Kecepatan angin yang kuat akan membawa polutan terbang kemana-

mana dan dapat mencemari udara negara lain. Sebaliknya, apabila

kecepatan angin lemah, polutan akan menumpuk di tempat dan dapat

mencemari udara tempat pemukiman yang terdapat di sekitar lokasi

pencemaran tersebut.11

d. Hujan

Air hujan, sebagai pelarut umum, cenderung melarutkan bahan

polutan yang terdapat dalam udara. Kawasan industri yang

menggunakan batubara sebagai sumber energinya berpotensi

menjadi sumber pencemar udara di sekitarnya. Pembakaran batubara

akan menghasilkan gas sulfurdioksida dan apabila gas tersebut

bercampur dengan air hujan akan terbentuk asam sulfat (sulfuric

acid) sehingga air hujan menjadi asam, disebut sebagai hujam asam

(acid rain).12

e. Topografi

9 H.J. Mukono, Op. Cit., hlm. 19710 Ibid. 11 Budiman Chandra, Op. Cit., hlm.7812 Ibid, hlm.78

Page 8: Pencemaran Sedikit Revisi

Variabel-variabel yang termasuk di dalam faktor topografi, antara

lain :13

1. Dataran rendah

Di daerah dataran rendah, angin cenderung membawa polutan

terbang jauh ke seluruh penjuru dan dapat melewati batas negara

dan mencemari udara negara lain.

2. Pegunungan

Di daerah dataran tinggi sering terjadi temperatur inversi dan

udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di

lapisan permukaan bumi.

3. Lembah

Di daerah lembah, aliran angin sedikit sekali dan tidak tertiup ke

segala penjuru. Keadaan ini cenderung menahan polutan yang

terdapat di permukaan bumi. Contoh, kasus lembah Silicon

(USA).

B. Macam-Macam Zat Pencemar Udara

a. Belerang dioksida (SO2)

Gas jernih tak berwarna ini merupakan bagian dari pencemar udara.;

kadarnya sampai 18%. Gas ini baunya menyengat dan amat membahayakan

manusia.

Gas H2S diproduksi oleh pembusukan bahan organik, letusan gunung

beraapi, dan sedikit akibat industri. Jumlah SO2 karena oksidasi H2S adalah

80%. Sisa 20% SO2 lagi adalah hasil ulah manusia, yakni akibat bahan bakar

yang mengandung belerang dan pelelehan logam non-fero, kilang minyak,

dan letusan gunung.

Dari 20% ini yang 16% adalah akibat pembakaran zat-zat yang

mengandung belerang seperti minyak bumi dan batu bar. Inilah yang

membahayakan kesehatan di kota-kota, karena penyebaran SO2 di muka bumi

tidak merata. Juga tergantung kepada tipe bahan yang dibakar. Kandungan

batu bara dan minyak bumi akan belerang bermacam-macam. Pencemar yang

13 Ibid

Page 9: Pencemaran Sedikit Revisi

paling buruk ialah bahan bakar yang kualitas rendah dan murah, karena

mengandung belerang yang tinggi.

Standar kandungan SO2 di udara untuk daerah perindustrian dan

pemukiman perlu dibedakan. Jika dinyatakan dalam bpj (ppm) aka diperoleh

tabel dibawah ini:

Periode, rata-rataKonsentrasi maksimum SO2

Pemukiman Industri/Dagang

Satu jam 0,025 bpj 0,40 bpj

24 jam 0,10 bpj 0,20 bpj

Satu tahun 0,02 bpj 0,05 bpj

b. Karbon monoksida (CO)

Karbon monoksida dibuat manusia karena pembakaran tidak

sempurna bensin dalam mobil, pembakaran di perindustrian, pembangkit

listrik, pemanas rumah, pembakaran dipertanian, dan sebagainya. Gas ini

tidak berwarna atau berbau, tetapi amat berbahaya. Kadar 10 bpj CO dalam

udara dapat menyebabkan manusia sakit. Dalam waktu setengah jam 1300

ppm dapat menyebabkan kematian.

Pengaruh CO serupa dengan pengaruh kekurangan oksigen.

Hemoglobin yang biasanya membawa oksigen dari udara rupanya lebih

tertarik kepada CO. Akan terbentuk senyawa CO dengan hemoglobin dengan

ikatan kimia yang lebih kuat daripada dengan oksigen. Molekul

karboksihemoglobin ini sangat mantap dan untuk beberapa jam tidak dapat

lagi mengikat oksigen yang diperlukan tubuh. Jika kita duduk diudara dengan

kadar 60 bpj CO selama 8 jam, maka kemampuan mengikat oksigen oleh

darah kita turun sebanyak 15%. Sama dengan kehilangan darah sebanyak 0,5

liter.

c. Karbon dioksida (CO2)

Pembakaran bahan bakar fosil meningkat CO2 di bumi, sehingga

melampaui tingkat alamiah. Biarpun tidak beracun seperti halnya CO, tetapi

CO2 dapat berakibat menaikkan suhu bumi.

Page 10: Pencemaran Sedikit Revisi

Pembakaran fosil seperti batubara dan minyak bumi memberikan

banyak CO2 ke udara. Sebaliknya hutan dan lingkungan hijau makin

berkurang karena pembangunan jalan dan bangunan. Kemampuan fotosintesis

yang akan mengurangi jumlah CO2 menurun. Akibatnya daur (siklus) karbon

terganggu. Pada saat ini hanya 50% CO2 yang dikeluarkan dapat diabsorpsi

oleh lautan. Terjadilah penimbunan CO2 di udara dengan kecepatan 6 juta ton

per tahun.

CO2 mengadsorpsi energi di daerah merah infra. Jadi banyak energi

termal yang diabsorpsi yang seharusnya kembali ke ruang angkasa di muka

bumi. CO2 menyimpan energi ini. Itulah sebebnya suhu udara akan naik;

menurut perhitungan dalam waktu 500 tahun, suhu akan meningkat 22o C.

Kenaikan suhu akan menyebabkan malapetaaka di dunia. Kenaikan suhu akan

mencairkan es di kutub, permukaan laut akan naik, dan pantai banyak yang

tenggelam.

d. Nitrogen oksida (NO)

Peran nitrogen sangat penting dalam siklus undur untuk

kesetimbangan alam. Sekitar 78% udara terdiri dari nitrogen dan 20%

volume adalah oksigen. Beberapa mikroorganisme maampu mengikat

nitrogen bebas.

Nitrogen oksida merupakan pecemar. Sekitar 10% pencemar udara

setiap tahun adalah nitrogen oksida. Ada delapan kemungkinan hasil reaksi

bila nitrogen bereaksi dengan oksigen. Yang jumlahnya cukup banyak

hanyalah tiga, yakni N2O, NO, dan NO2. Yang tersangkut dalam pencemaran

hanyalah NO dan NO2.

N2O jumlahnya paling banyak diantara ketiga oksida. Berupa gas tidak

berwarna, tidak bereakssi dengan ozon, oksigen atau hidrokarbon yang ada di

udara. Konsentrasi N2O adalah sekitar 0,25 bpj dan terbentuk dari sumber di

alam.

NO yang ada di udara belum lama diketahui. Kemungkinana

sumbernya adalah pembakaran yang dilakukan pada suhu tinggi. Mula-mula

terbentuk NO tetapi zat ini akan mengalami oksidasi lebih lanjut oleh oksigen

atau ozon, lambat atau cepat, dan menghassilakn NO2.

Page 11: Pencemaran Sedikit Revisi

NO2 merupakan gas beracun, berwarna coklat-merah, berbau seperti

asam nitrat. Pengaruhnya terhadap pencemaran makin besar. NO dan NO2

dapat merusak manusia dan lingkungannya, NO mempunyai kemampuan

membatasi kadar oksigen dalam darah, seperti halnya CO. Juga mudah

bereaksi dengan oksigen membentuk NO2. Jika NO2 bertemu dengan uap air di

udara atau dalam tubuh manusia akan terbentuk segera HNO3 yang amat

merusak tubuh. Karena itulah NO2 akan terasa pedih jika mengenai mata,

hidung, saluran napas, dan jantung.

NO2 akan merusak barang-barang logam. Oksidasi ini akan

menimbulkan karat. NO2 juga dapat mengadsorpsi sinar ultraviolet dari

matahari. Molekul NO2 yang berenergi inni akan bereaksi secara beruntun

dengan hidrokarbon yang ada di udara.

e. Hidrokarbon

Senyawa ini hanya mengandung unsur hidrogen dan karbon.

Semacam senyawa yang termasuk hidrokarbon.

Hidrokarbon yang dihasilkan manusia hanya sekitar 15%. Hasil ini

banyak terkumpul di kota-kota yang padat penduduknya. Juga merupakan

pereaksi untuk menghambat asbut. Yang termasuk sumber hidrokarbon hasil

manusia ialah proses diperindusstrian, penguapan pelarut organik, dan

pembakaran sampah. Setiap ton pembakaran batubara akan dihasilkan 10kg

hidrokarbon.

Selama bensin ditangani dan dijual terjadi penguapan cukup banyak.

Pemindahan dalam tangki, pengisian ke dalam mobil, dan dari karburator

selalu ada penguapan. Pembakaran tak sempurna dalam mesin mobil selalu

menghasilkan hidrokarbon. Hidrokarbon berperan dalam assbut fotokimia

dan penyebab kanker.

Senyawa benzopirena adalah senyawa karbon yang terdapat dalam

tembakau. Benzopirena yang terdapat dalam udara kebanyakan disebabkan

pembakaran batubara. Sekitar 10% keluar dari knalpot mobil, sedikit dari ter

atap atau aspal jalan.

Page 12: Pencemaran Sedikit Revisi

Kemantapan senyawa hidrokarbon bergantung juga pada suhu. Di

udara yang panas kadar hidrokarbon lebih tinggi. Hidrokarbon adalah polusi

udara, untuk 13%.

f. Ozon (O3)

Ozon adalah gas berwarna biru bening dan berbau tajam. Sedikit ozon

terdapat di udara lapisan atas. Pada ketinggian 25 km diatas bumi mencapai

maksimum.

Ozon diperoleh karena loncatan listrik di udara. Sebagian besar ozon

di bentuk di udara pada ketinggian jauh dari bumi karena aksi sinar ultraviolet

kepada oksigen. Daerah atmosfer ini disebut lapisan ozon, yang merupakan

pelindung makhluk hidup di permukaan bumi. Lapisan ini mengadsorpsi

hampir semua sinar ultraviolet dari matahari. Jika sedikit energi ultraviolet ini

sampai ke bumi dan mengenai kulit kita, maka kita akan teraassa terbakar.

Kalau mata langsung melihat matahari maka mata akan buta. Karena

terhalang lapisan ozon inilahmaka mata kita aman. Jika kita mengemisikan

nitrogen oksida ke udara, maka oroduksi ozon banyak terjasi dilapisan bawah

dari udara.

Ozon adalah pengoksid yang kuat, berekasi dengan berbagai zat dan

beracun bagi makhluk hidup.

g. Timbal (Pb)

Di atmosfer di kota-kota aersol timbal merupakan pencemar yang

telah dikenal. Pada pembakaran bensin, timbal akan tinggal di udara untuk

25-50%. Peningkatan jumlah kendaraan dan peningkatan bilangan oktan

bensin menambah pencemar timbal diudara. Karena itu bahaya di kota makin

meningkat.sebaiknya di buat mesin mobil baru yang memerlukan bensin

dengan amgka oktan rendah, sehingga pencemaar timbal menurun.

h. Beberapa Pencemar Lainnya

Ada beberapa pancemar lain yang perlu diperhatikan, yakni senyawa

flour dan assbes. Flourida adalah senyawa beracun jika terbesar di udara

dalam bentuk gas atau padatan. Flourida bersumber pada industri yang

mengerjakan aluminium, baja, dan pupuk fosfat.

Page 13: Pencemaran Sedikit Revisi

Perusahaan lain ialah pabrik kaca, tembikar, email, juga mengeluarkan

flourida. Pembakaran batubara juga mengeluarkan, biarpun jumlahnya

sedikit. Tetapi pada konsentrasi sekecil seperti 0,001 bpj senyawa flourida

yang mudah menguap sudah membahayakan lingkungan.

Asbes dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Asbes dibuat dari

senyawa magnesium hidrat. Asbes yang terbawa pernapasan akan berkumpul

di dalam paru-paru dan menyebabkan gangguan, mulai dari gangguan

mekanis sampai tumor dan kanker.

i. Asbut Fotokimia

Atmosfer yang tercemar karena asasp bercampur kabut, menyebabkan

udara berubah warna dari jernih menjadi coklat penuh asap dan bau yang

menusuk hidung. Hal ini dapat disebabkan karena industri yang didirikan di

dalam suatu kota yang dikelilingi gunung atau dataran tinggi. Cahaya

matahari membantu terjadi reaksi antara asap-asap yang dibebaskan

perindustrian sehingga menimbulkan udara di tempat itu tidak sehat.

Terjadilah “pabrik” di atmosfer (langit).

Seperti halnya di laboratorium zat-zat yang bereaksi akan

menghasilkan zat baru, demikian pula halnya diudara yang memperoleh

berbagai pencemar pertama dari pabrik-pabrik. Berbagai pencemar pertama

dari berbagai pabrik mengadakan reaksi diudara. Pencemar pertama seperti

hidrokarbon merupakan bahan mentah untuk menghasilkan zat baru yang

dinamakan asbut fotokimia. Hal seperti ini terjadi juga dengan uap bensin dan

sisa pembakaran yang keluar dari knalpot.

Dalam pembentukan asbut fotokimia ini nitrogen dioksida menjaddi

katalis. Zat ini mengadsorpsi energi mataharii berupa sinar ultraviolet dan

mengubahnya menjadi energi kimia yang digunakan untuk mempercepat

reakssi hidrokarbon. Dalam hal ini NO2 berbah menjadi NO dan oksigen

aktif.

NO2 sinar uv NO + O2

Kemudian NO akan bereaksi lagi dengan O2 memberikan NO2 kembali:

2NO + O2 2 NO2

Page 14: Pencemaran Sedikit Revisi

Oksigen aktif merupakan atom-atom yang mudah bereaksi dengan zat

lain seperti oksigen menghasilkan ozon atau dengan hidrokarbon dan

menghasilkan pencemar sekunder. Pencemar sekunder inilah dalam asbut

fotokimia merupakan zat yang merusak lingkungan. Contoh pencemar

sekunder ialah formaldehid, akrodein, dan PAN (peroksiakrilnitrat),

disamping ozon tadi.14

C. Efek Pencemaran Udara

a. Efek terhadap Kondisi Fisik Atmosfer

Efek negatif bahan pencemar udara terhadap kondisi fisik atmosfer

anatara lain adalah:15

- Gangguan jarak pandang (visibility)

- Memberikan warna tertentu pada atmosfer

- Mempengaruhi struktur dari awan

- Mempengaruhi keasaman air hujan

- Mempercepat pemanasan atmosfer

b. Efek terhadap Faktor Ekonomi

Efek negatif bahan pencemar udara terhadap faktor yang berhubungan

dengan ekonomi antara lain:16

- Meningkatkan biaya rehabilitasi karena rusaknya bahan (keropos)

- Meningkatnya biaya pemeliharaan (pelapis, pengecatan)

c. Efek terhadap Vegetasi

Efek negatif bahan pencemaran udara terhadap kehidupan vegetasi antara

lain:17

- Perubahan morfologi, pigmen, dan kerusakan fisiologi sel tumbuhan

terutama pada daun

- Mempengaruhi pertumbuhan vegetasi

- Mempengaruhi proses reproduksi tanaman

- Mempengaruhi komposisi komunitas tanaman

14 A. Tresna Sastrawijaya, M.Sc, Pencemaran Lingkungan, (Surabaya: Rineka Cipta) hlm. 173-18715 H. J. Mukono, Op. Cit., hlm. 19716 Ibid hlm 197-19817 Ibid, Hlm 198

Page 15: Pencemaran Sedikit Revisi

- Terjadi akumulasi bahan pencemaran pada vegetasi tertentu

(misalnya lumut kerak (lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta

morfologivegetasi tersebut)

d. Efek terhadap Kehidupan Binatang

Baik binatang peliharaan maupun bukan, dapat terjadi efeknya karena

adanya proses bioakumulasi dan keracunan bahan berbahaya. Sebagai

contoh adalah terjadinya migrasi burung karena udara embien terpapar

oleh gas SO2.18

e. Efek terhadap Kesehatan

Secara umum efek pencemaran udara terhadap individu atau masyarakat

dapat berupa:19

- Sakit, baik yang akut maupun kronis

- Penyakit yang tersembunyi, yang dapat memperpendek umur,

menghambat pertumbuhan dan perkembangan

- Mengganggu fungsi fisiologi dari paru-paru, saraf, trasfor oksigen

oleh hemoglobin dan kemampuan sensorik.

- Kemampuan penampilan, misalnya pada aktivitas atlet, aktivitas

motorik, aktivitas belajar, iritasi sensorik, penimbunan bahan

berbahaya dalam tubuh, dan rasa tidak nyaman karena faktor bau.

Efek pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dapat terlihat baik

secara cepat maupun lambat, seperti berikut.20

a) Efek cepat

Hasil studi epidemiologi menunjukkan bahwa peningkatan

mendadak kasus pencemaran udara juga akan meningkatkan angka

kesakitan dan kematian akibat penyakit saluran pernapasan. Pada

situasi tertentu, gas CO dapat menyebabkan kematian mendadak

karena daya afinitas gas CO terhadap haemoglobin darah (menjadi

methahaemoglobin) yang lebih kuat dibandingkan daya afinitas O2

sehingga terjadi kekurangan gas oksigen di dalam tubuh.

18 Ibid.19 Ibid, hlm. 198-19920 Budiman Chandra, Op. Cit. Hlm. 79-80

Page 16: Pencemaran Sedikit Revisi

b) Efek lambat

Pencemaran udara diduga sebagai salah satu penyebab penyakit

bronchitis kronis dan kanker paru primer. Penyakit yang disebabkan

oleh pencemaran udara, antara lain emfisema paru, black lung

disease, asbestosis, silikonis, bisinosis, dan pada anak-anak, penyakit

asma dan eksema.

f. Efek terhadap Saluran Pernapasan

Secara umum efek pencemaran udar terhadap saluran pernapasan dapat

menyebabkan terjadinya:21

1. Iritasi pada saluran pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan

pergerakan silia menjadi lambat, bahkan dapat terhenti, sehingga

dapat membersihkan saluran pernapasan

2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar

3. Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan

4. Rusaknya sel pembunuh bakteri dinsaluran pernapasan

5. Pembekakan saluran pernapasan dan merangsang pertumbuhan sel,

sehingga saluran pernapasan menjadi menyempit.

6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir

7. Akibat dari hal tersebut di atas, akan menyebabkan terjadinya

kesulitan bernapas, sehingga benda asing termasuk

bakteri/mikroorganisme lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran

pernapasan dan hal lain akan memudahkan terjadinya infeksi saluran

pernapasan

Menurut Nadakavukaren (1986), manusia yang terpapar dengan

bahan polutan yang tinggi, dapat menurunkan umur harapan hidup (life

expectancy). Didapatkan adanya hubungan antara peningkatan bahan

polutan SO2 dan TSP (Total suspended Solid) dengan meningkatnya

kematian penderita kelainan kardiovaskuler. Selain itu nampak pula

adanya hubungan langsung antara tingginya bahn pencemaran SO2 dan

partikel debu dengan penderita bronkitis dan emfisema.

21 H.J. Mukono. Op. Cit. Hlm. 200

Page 17: Pencemaran Sedikit Revisi

Tingginya kadar bahan partikel debu biasanya diikuti dengan

tingginya gas SO2 sehingga sulit membedakan efek dari kedua bahan

tersebut. Dapat dikatakan bahwa kedua bahan tersebut bekerja secara

sinergis untuk menghambat pergerakan silia, sehingga mendorong bahan

partikel untuk lebih banyak masuk keparu-paru.

g. Pencemaran Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Pollution)

Bahan polutan di dalam rumah, tempat kerja, maupun dalam

gedung yang merupakan tempat-tempat umum, kadarnya berbeda dengan

bahan polutan diluar ruangan. Meningkatnya kadar bahan polutan

didalam ruangan selain dapat berasal dari penetrasi polutan dari luar

ruangan, dapat pula berasal dari sumber polutan di dalam ruangan,

seperti asap rokok, asap yang berasal dari dapur, atau pemakaian obat

antinyamuk. Sumber lain dari bahan polutan didalam ruangan adalah

perlengkapan pekerja seperti pakaian, sepatu, ataupun perlengkapan

lainnya yang dibawa masuk kedalam rumah dari tempat kerja.22

Secara alamiah kadar gas radon di dalam ruang (indoor) lebih besar

dari pada kadar di luar ruangan (outdoor). Sebagai sumber gas radom

tanah/lantai rumah dan bangunan (batu, batu bata dan beton). Kadar gas

radon di dalam ruangan tergantung pada ventilasi dari ruangan tersebut.

Bahan polutan lain yang kadarnya didalam ruangan lebih besar dari pada

di luar ruanagan adalah formaldehid. Bahan ini bersumber dari bahan

kimia urea formaldehid yang banyak dipakai pada peralatan perabot

rumah tangga dan wallpaper.

Bahan partikel yang terdapat dalam ruangan dapat saja sama

dengan diluar ruangan, hanya saja kadarnya yang berbeda. Partikel di

dalam ruanagn dapat terdiri atas partikel debu rumah, partikel asap

rokok, aero allergin, dan bahan alat kecantikan.

Perbedaan bahan polutan di dalam dan di luar ruangan tergantung

pada beberapa faktor seperti:

- Gaya hidup individu (life style)

- Keadaan sosial ekonomi

22 Ibid, hlm. 201

Page 18: Pencemaran Sedikit Revisi

- Struktur gedung

- Kondisis bahan polutan didalam dan diluar ruangan

- Ventilasi dan sistem pendingin ruangan (AC)

- Geografi dan meteorologi

- Lokasi sumber polutan di luar ruagan (outdoor)

h. Efek terhadap Cuaca dan Iklim

Gas karbon dioksida memiliki kecenderungan untuk menahan

panas tetap berada di lapisan bawah atmosfer sehingga terjadi efek rumah

kaca (green house effect). Udara menjadi panas dan gerah. Selain itu,

partikel-partikel debu juga memiliki kecenderungan untuk memantulkan

kembali sinar tersebut sampai ke permukaan bumi sehingga udara di

lapisan bawah atmosfer menjadi dingin.23

i. Efek terhadap Sosial Ekonomi

Pencemaran udara akan meningkatkan biaya perawatan dan

pemeliharaan bangunan, monument, jembatan, dan lainnya serta

menyebabkan pengeluaran biaya ekstra untuk mengendalikan

pencemaran yang terjadi.24

j. Efek terhadap Ekosistem

Industri yang mempergunakan batubara sebagai sumber energinya

akan melepaskan zat oksida sulfat ke dalam udara sebagai sisa

pembakaran batubara. Zat tersebut akan bereaksi dengan air hujan

membentuk asam sulfat sehingga air hujan menjadi asam (acid rain).

Apabila keadaan ini berlangsung cukup lama, akan terjadi perubahan

pada ekosistem perairan danau. Akibatnya, pH air danau akan menjadi

asam, produksi ikan menurun, dan secara tidak langsung pendapatan

rakyat setempat pun menurun.25

D. Pencegahan Pencemaran Udara

23 Budiman Chandra. Op. Cit., hlm.8024 Ibid, hlm.8025 Ibid, hlm.79

Page 19: Pencemaran Sedikit Revisi

Untuk menanggulangi pencemaran udara yang terjadi di permukaan

bumi ini, perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan dan pengendaliannya.

Beberapa batasan prosedur pencegahan dan pengendalian pencemaran udara

yang diajukan dalam Research into Environmental Pollution WHO tahun

1968, antara lain:26

a. Containment

Containment merupakan suatu upaya penanggulangan untuk mencegah

masuknya gas-gas toksik secara langsung ke dalam udara bebas. Upaya

inii dilakukan dengan cara memasang saringan atau filter pada alat

pembuangan agar konsentrasi gas yang keluar masih berada dalam batas

baku mutu emisi yang diperbolehkan dan tidak mengganggu kesehatan.

b. Replacement

Tujuan dari replacement adalah mengganti perlengkapan dan sumber

energi yang banyak mengakibatkan pencemaran dengan perlengkapan

dan sumber enargi yang kurang mengakibatkan pencemaran. Contoh,

penggantian bahan bakar batubara dengan tenaga listrik.

c. Dilution

Dilution merupakan suatu upaya untuk mengencerkan bahan pencemar.

Upaya ini dapat berlangsung secara alami dengan membangun daerah-

daerah hijau green belt. Daerah hijau tersebut merupakan suatu kawasan

yang ditanami dengan tumbuhan yang rindang dan ditempatkan di antara

lokasi permukiman dan kawasan industri.

d. Legislation

Upaya legislation diwujudkan dengan adanya peraturan dan perundangan

yang dikeluarkan untuk melindungi tenaga kerja, masyarakat umum, dan

untuk melestarikan lingkungan hidup.

e. International Action

WHO telah membentuk suatu jaringan internasional berupa

laboratorium-laboratorium yang bertugas memantau dan mempelajari

kasus-kasus pencemaran udara. Jaringan internasional tersebut berpusat

26 Ibid, hlm.82

Page 20: Pencemaran Sedikit Revisi

di London dan Washington, sedangkan jaringan laboratorium lainnya

berada di Moskow, Singapura, dan Tokyo.

E. Upaya Pencegahan Pencemaran Udara Di Indonesia

Upaya pencegahan pencemaran udara di Indonesia, berdasarkan periode

waktunya, terbagi menjadi dua:27

a. Jangka pendek

- Sosialisasi melalui media cetak dan elektronik berkaitan dengan

bahaya pencemaran udara bagi kelangsungan hidup manusia dan

perubahan ekosistem pada alam semesta.

- Relokasi kawasan industri yang berada di tengah kota ke daerah

pinggiran kota dan pengembangan suatu daerah hijau (green belt)

yang mengitari kawasan industri yang akan dibangun.

- Penyelenggaraan analisis dampak lingkungan (Andal) secara rutin di

pabrik-pabrik yang berada di tengah kota atau di dekat lokasi

permukiman penduduk.

- Penyelenggaraan uji emisi gas buangan dari kendaraan bermotor

secara berkala dan pembentukan sistem pemantauan pencemaran

udara di setiap sudut kota.

- Perbaikan sarana transportasi darat terutama armada angkutan kota

agar lebih manusiawi (aman, nyaman, dan murah) sehingga dapat

mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

- Penerapan program 3 in 1 pada kendaraan pribadi selama jam-jam

sibuk, terutama di jalan-jalan protocol di pusat kota.

- Pengawasan dan pelarangan pembakaran hutan terutama saat musim

kemarau yang pada kenyataannya terjadi hamper setiap tahun.

b. Jangka panjang

- Perencanaan tata ruang kota yang mengacu pada wawasan kesehatan

lingkungan.

27 Ibid, hlm. 83-84

Page 21: Pencemaran Sedikit Revisi

- Mengganti bahan bakar untuk industry dan kendaraan bermotor

dengan bahan bakar yang ramah lingkungan, misalnya, bahan bakar

gas dan biosolar yang berasal dari minyak kelapa sawit.

- Membangun sarana transportasi perkotaan dengan mempergunakan

kereta api bawah tanah (subway station)

- Melakukan penghijauan atau membuat taman di setiap sudut kota.

- Mempersiapkan suatu undang-undang tentang kesehatan lingkungan

untuk menjamin terpeliharanya kualitas lingkungan.

Page 22: Pencemaran Sedikit Revisi

DAFTAR PUSTAKA

Kusnoputranto, Haryoto. Pengantar Toksikologi Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Chandra, Budiman.2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran.

Henry C, Perkins. 1974. Air Pollution. New York: Mc Graw-Hill Book Company.

RA, Mostardi. et al. 1981. The University of Okron Study on Air Pollution and Human Health Effects I. Methodology, baseline data, and aerometrics. Arch Environ Health, 36 (5) : 243-9

Mukono, H. J. 2005. Toksikologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press.

Skm, AL. Slamet Ryadi. 1982. Pencemaran Udara. Surabaya: Usaha Nasional.

Soedirman.1975. Kriteria Pencemaran Udara dan Air. Jakarta: Journal of Public Health, No. 13/tahun IV.