Pencegahan vnd

4
Pencegahan vnd 1. Staff, pasien dan petugas kesehatan harus sadar VND dan komplikasinya Edukasi pada pasien wajib dilakukan oleh petugas kesehatan untuk sadar akan kemungkinan terjadinya vnd. 2. Area sekitar akses vaskuler harus lebar untuk memudahkan perlekatan plester dan harus dibersihkan juga dikeringkan sebelum pemasangan kanul. Secara rutin membersihkan kulit menggunakan air dan sabun merupakan cara yg mudah dan efektif untuk mengurangi kemungkinan infeksi di akses vaskuler. Setelah itu dilakukan disinfeksi. Dan bila di kulit pasien terdapat banyak bulu yang mengganggu maka dilakukan pencukuran. 3. Unit hemodialisis harus mempunyai SOP untuk memplester jarum dan blood line Semua staff harus menggunakan teknik, alat dan bahan yang sama. Dengan menggunakan teknik yang sama akan memudahkan staff mengidentifikasi kemungkinan pergerakan plester selama hemodialisa. Apabila akses vena susah ditemukan pada pasien tertentu atau terjadi alergi pada bahan yang digunakan (misal plester, jarum dll) maka pemakaian teknik cadangan harus disetujui semua perawat. Untuk teknik memplester, direkomendasikan dengan cara “butterfly” atau “chevron” Gambar cara chevron:

description

jjj

Transcript of Pencegahan vnd

Page 1: Pencegahan vnd

Pencegahan vnd

1. Staff, pasien dan petugas kesehatan harus sadar VND dan komplikasinyaEdukasi pada pasien wajib dilakukan oleh petugas kesehatan untuk sadar akan kemungkinan terjadinya vnd.

2. Area sekitar akses vaskuler harus lebar untuk memudahkan perlekatan plester dan harus dibersihkan juga dikeringkan sebelum pemasangan kanul.Secara rutin membersihkan kulit menggunakan air dan sabun merupakan cara yg mudah dan efektif untuk mengurangi kemungkinan infeksi di akses vaskuler. Setelah itu dilakukan disinfeksi. Dan bila di kulit pasien terdapat banyak bulu yang mengganggu maka dilakukan pencukuran.

3. Unit hemodialisis harus mempunyai SOP untuk memplester jarum dan blood lineSemua staff harus menggunakan teknik, alat dan bahan yang sama. Dengan menggunakan teknik yang sama akan memudahkan staff mengidentifikasi kemungkinan pergerakan plester selama hemodialisa. Apabila akses vena susah ditemukan pada pasien tertentu atau terjadi alergi pada bahan yang digunakan (misal plester, jarum dll) maka pemakaian teknik cadangan harus disetujui semua perawat. Untuk teknik memplester, direkomendasikan dengan cara “butterfly” atau “chevron”Gambar cara chevron:

4. Blood line harus ditekuk secara longgar untuk memudahkan pergerakan pasien dan mencegah tertariknya jarumTeknik untuk mengamankan blood line memegang peranan penting untuk mencegah terjadinya VND. Blood line harus ditekuk dengan longgar untuk memudahkan pergerakan pasien tanpa membuat jarum tercabut. Blood line tidak boleh difiksasi di bed atau kursi hemodialisa karena seiring pergerakan pasien dapat membuat tercabutnya jarum

5. Jika sangat penting untuk reposisi jarum, semua plester harus dilepas

Page 2: Pencegahan vnd

Ketika dilakukan reposisi jarum selama dialysis maka semua plester lama harus dilepas dan diganti plester baru.

6. Perbandingan perawat dan pasien harus adekuat untuk memudahkan pengawasan akses vaskuler selama treatmentHarus terdapat staff yang cukup agar dapat secara regular mengecek akses vaskuler dan koneksi blood line. Pengecekan tambahan harus dilakukan ketika ada perpindahan posisi pasien. Perbandingan perawat dan pasien berbeda tiap Negara dan unit tergantung kemandirian dan stabilitas pasien. Penelitian oleh EDTNA / ERCA menemukan bahwa 4 pasien dapat diawasi oleh 1 perawat.

7. Semua pasien harus diakses resiko VND dan bila perlu digunakan alat alarm untuk mendeteksi VND.Meskipun semua pasien dengan AV fistula atau AV graft memiliki resiko terjadinyya VND, resiko dapat diminimalkan dengan mengamankan plester dan monitoring rutin. Untuk pasien dengan resiko tinggi terjadinya VND, pemakaian monitor berkala untuk mendeteksi perembesan darah perlu ditambahkan. Factor resiko yang perlu dikaji adalah:- Pasien yang lemah, mencakup pasien dengan efek samping selama HD selama hipotensi dan

keram otot- Psien dengan demensia- Pasien yang tidak sepenuhnya sadar- Pasien dengan akses susah- Pasien dengan rambut berlebihan yang mengganggu- Pasien yang mempunyai alergi dengan plester- Pasien yang melakukan dialysis sendirian atau atau pada malam hari

8. Akses vaskuler dan jarum harus terlihat selama prosedur hemodialisisMenjaga akses vaskuler dan jarum terlihat selama prosedur memudahkan staff untuk secara rutin mengecek tanpa mengganggu pasien. Penggunaan transparent cover memudahkan pengecekan dibandingkan standart dressing.

9. Ketika alarm tekanan vena diaktifkan maka akses vaskuler dan fiksasi jarum harus terus diinspeksiBila alarm tekanan vena diaktifkan maka inspeksi diperlukan untuk memastikan jarum tetap pada tempatnya sebelum memulai memompa darah dan mengeset batas alarm.

10. Batas bawah alarm harus di set mendekati tekanan vena terakhirJika VND terjadi, alarm tekanan vena hanya akan teraktivasi jika tekanan berada dibawah batass alarm.

11. Staff, pasien dan tenaga kesehatan harus waspada bila system monitoring tekanan vena selama dialysis gagal mendeteksi vndMeskipun alarm sudah di set sesuai prosedur, tenaga kesehatan tidak dapat menggantungkan hanya dari alarm. Penurunan tekanan vena mungkin kecil sehingga tidak bisa dideteksi oleh alarm

12. Proteksi tambahan dapat sediakan oleh alat yang mendeteksi hilangnya darah ke lingkungan.Untuk pasien dengan resiko tinggi vnd dapat diberikan alat tambahan yang mendeteksi hilangnya darah ke lingkungan. Baru baru inni terdapat alat dari fiber optic yang telah diterima

Page 3: Pencegahan vnd

sebagai alat kesehatan yang ditujukan untuk mendeteksi VND. Sensor patch dipasang di sekitar lokasi insersi jarum yang akan mengabsorbsi darah bila terjadi dislokasi jarum, dan akan membunyikan alarm. Idealnya alat untuk mendeteksi vnd harus terhubung dengan mesin dialysis sehingga pompa darah dapat dimatikan ketika alarm menyala.