Pencegahan Obesitas Pada Lansia

8
Dalam jurnal Optimizing Health in Aging Societies” disebutkan 3 inti masalah dalam optimalisasi kesehatan lansia yaitu: 1. Penyakit Pada usia Lanujut 2. PENCEGAHAN OBESITAS PADA LANSIA: a) Memberikan informasi tentang manfaat pola hidup sehat; b) Penyebarluasan informasi tentang obesitas dan dampaknya terhadap kesehatan melalui media cetak maupun elektronik; c) Mengajak para lansia melalu posyandu lansia untuk memberikan pendidikan tentang pola hidup sehat serta memfasilitasi tersedianya makan sehat dan sarana untuk melakukan aktifitas fisik ataupun olahraga; d) Mengajak lansia untuk melakukan diet seimbang, melakukan aktifitas fisik dan latihan fisik yang baik, benar, terukur dan teratur; e) Mendorong tersedianya fasilitas umum yang bersih dan aman untuk pejalan kaki, bersepeda, tempat bermain untuk anak; f) Mendorong tersedianya sayur dan buah yang terjangkau oleh lansia untuk menunjang gizi seimbang serta hindari konsumsi obat- obatan untuk menggemukkan badan. POLA HIDUP SEHAT CEGAH KEGEMUKAN Konsumsi buah dan sayur ≥ 5 porsi per hari

description

cegah

Transcript of Pencegahan Obesitas Pada Lansia

Page 1: Pencegahan Obesitas Pada Lansia

Dalam jurnal “Optimizing Health in Aging Societies” disebutkan 3 inti masalah dalam optimalisasi kesehatan lansia yaitu:

1. Penyakit Pada usia Lanujut2.

PENCEGAHAN OBESITAS PADA LANSIA:

a) Memberikan informasi tentang manfaat pola hidup sehat;

b) Penyebarluasan informasi tentang obesitas dan dampaknya terhadap kesehatan melalui media

cetak maupun elektronik;

c) Mengajak para lansia melalu posyandu lansia untuk memberikan pendidikan tentang pola

hidup sehat serta memfasilitasi tersedianya makan sehat dan sarana untuk melakukan aktifitas

fisik ataupun olahraga;

d) Mengajak lansia untuk melakukan diet seimbang, melakukan aktifitas fisik dan latihan fisik

yang baik, benar, terukur dan teratur;

e) Mendorong tersedianya fasilitas umum yang bersih dan aman untuk pejalan kaki, bersepeda,

tempat bermain untuk anak;

f) Mendorong tersedianya sayur dan buah yang terjangkau oleh lansia untuk menunjang gizi

seimbang serta hindari konsumsi obat-obatan untuk menggemukkan badan.

POLA HIDUP SEHAT CEGAH KEGEMUKAN

Konsumsi buah dan sayur ≥ 5 porsi per hari

a. Mengurangi makanan dan minuman manis

b. Mengurangi makanan berlemak dan gorengan

(Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Bali.2014. Pengendalian Obesitas.( Online) diakses pada

9 oktober 2015)

Page 2: Pencegahan Obesitas Pada Lansia

PENCEGAHAN GIZI BURUK PADA USIA LANJUT

Gizi buruk atau lebih dikenal dengan gizi di bawah garis merah adalah keadaan kurang gizi

tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-

hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama. Tanda-tanda klinis dari gizi buruk secara garis

besar dapat dibedakan marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor (RI dan WHO,

Rencana Aksi Pangan dan Gizi Nasional 2001 – 2005, Jakarta, Agustus 2000).

Gizi kurang sering disebabkan oleh masalh-masalah social ekonomi dan juga karena gangguan

penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan berat badan

kurang dari normal. Apabila hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-

kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap

penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi.

Salah satu penanggulangan masalah gizi buruk pada lansia adalah posyandu lansia. Posyandu

lansia/kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan bersumber daya

masyarakat atau UKBM yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu

sendiri khususnya pada penduduk usia lanjut. Pengertian usia lanjut adalah mereka yang telah

berusia 60 tahunkeatas.

Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain:

1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk

pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia

2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam

pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut.

Sasaran Posyandu Lansia

1. Sasaran langsung:

Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun)

Kelompok usia lanjut (60 tahun keatas)

Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas).

Page 3: Pencegahan Obesitas Pada Lansia

2. Sasaran tidak langsung:

Keluarga dimana usia lanjut berada

Organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut

Masyarakat luas

Posyandu atau pos pelayanan terpadu merupakan program Puskesmas melalui kegiatan peran

serta masyarakat yang ditujukan pada masyarakat setempat, khususnya balita, wanita usia subur,

maupun lansia. Pelayanan kesehatan di posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan kesehatan

fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk

mengetahui lebih awal penyakit yang diderita atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.

Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu Lansia adalah:

1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti

makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil

dan sebagainyA.

2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional dengan

menggunakan pedoman metode 2 (dua ) menit.

3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan

dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).

4. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan

denyut nadi selama satu menit.

5. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat

6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula (diabetes

mellitus)

7. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal adanya

penyakit ginjal.

8. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada

pemeriksaan butir 1 hingga 7. Dan

9. Penyuluhan Kesehatan.

Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat seperti

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi

lanjut usia dan kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia,gerak jalan santai untuk

meningkatkan kebugaran.

Page 4: Pencegahan Obesitas Pada Lansia

Kegiatan posyandu lansia yang berjalan dengan baik akan memberi kemudahan bagi lansia

dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup masyarakat di usia

lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal. Berbagai kegiatan dan program posyandu

lansia tersebut sangat baik dan banyak memberikan manfaat bagi para orang tua di

wilayahnya. Seharusnya para lansia berupaya memanfaatkan adanya posyandu tersebut

sebaik mungkin, agar kesehatan para lansia dapat terpelihara dan terpantau secaraoptimal.

Kebutuhan gizi klien lanjut usia perlu dipenuhi secara adekuat untuk kelangsungan proses

pergantian sel dalam tubuh, mengatasi proses menua, dan memperlambat terjadinya usia

biologis. Kebutuhan kalori pada klien lanjut usia berkurangnya kalori dasar akibat kegiatan

fisik. Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tubuh dalam

kadaan istirahat, misalnya untuk jantung, usus, pernapasan, ginjal, dll. Kebutuhan kalori

klien lanjut usia tidak melebihi 1700-2100 kalori, yang bersumber dari karbohidrat, lemak,

dan protein. Sebaiknya disesuaikan dengan macam kegiatannya. Kebutuhan protein normal

usia lanjut usia adalah 1 gr / kg BB / hari.

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia, dibutuhkan, sarana dan

prasarana penunjang, yaitu: tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka), meja

dan kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan dewasa, meteran pengukuran

tinggi badan, stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium sederhana, thermometer, Kartu

Menuju Sehat (KMS) lansia

Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia

Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja, pelayanan yang

diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada mekanisme dan kebijakan

pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten maupun kota penyelenggara. Ada yang

menyelenggarakan posyandu lansia sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada juga hanya

menggunakan sistem pelayanan 3 meja, dengan kegiatan sebagai berikut :

1. Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau tinggi badan

2. Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT).

Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja

II ini.

Page 5: Pencegahan Obesitas Pada Lansia

3. Meja III : Melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa dilakukan

pelayanan pojok gizi.

k

Pencegahan Penyakit Pada Orang tua

Alzaimer

1. Konsumsi  antioksidan seperti vitamin A, C dan E. antioksidan ini berfungsi untuk

menangkal radikal bebas yang dapat memicu penyakit Alzheimer.

2. Menghindari paparan unsur logam berat seperti merkuri, aluminium, timabl maupun

toksin seperti pestisida.

3. Perbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dan hindari produk instan, minum

minimal 12 gelas air per hari, perbanyak konsumsi ikan karena mengandung Omega 3

yang dipercaya menghindari kerusakan kognitif pada otak dan pastikan asupan makanan

membantu tubuh membentuk neurotransmitter penting seperti acetylcoline, GABA, 

serotonin, dopamine dan noripenefrin.

4. Rajin berolahraga dan belajar hal-hal yang baru. Olahraga berfungsi untuk memperlancar

peredaran darah dari jantung ke otak sehingga membantu agar otak tetap aktif. Dan

latihlah otak untuk belajar hal-hal yang baru. Riset menunjukkan kurangnya stimulasi

mental dapat menyebabkan matinya fungsi otak

5. nutrisi tepat, latihan,  pengawasan aktifitas, selain itu bisa diberikan obat Memantine (N-

metil) 25 mg/hr, propanolol (InderalR), Holoperidol dan penghambatan dopamin potensi

tinggi untuk kendali gangguan eprilaku akut. Selain itu bisa diberikan “Tracine

Hydrocloride” (Inhibitor asetilkolinesterose kerja sentral) untuk gangguan kognitif dan

fungsionalnya.