Pencegahan Dan Tatalaksana Terhadap Masalah Yang Terjadi Berkaitan Dengan Patient Safety
-
Upload
anonymous-qladtclydk -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
description
Transcript of Pencegahan Dan Tatalaksana Terhadap Masalah Yang Terjadi Berkaitan Dengan Patient Safety
Pencegahan dan Tatalaksana terhadap masalah yang terjadi berkaitan
dengan Patient Safety
Dalam mengutamakan patient safety, manajemen dalam tim tidak dititikberatkan pada
kemampuan teknik, tetapi kepada kognitif yang penting dan kemampuan
interpersonal. Aspek-aspek utama yang berperan, antara lain :
Kewaspadaan terhadap situasi
Diperlukan sikap waspada yang konstan terhadap berbagai factor, seperti
operasional, teknik, manusai yang mempengaruhi safe operation. Secara
individual diperlukan meningkatkan kewaspadaan dibawah kondisi error
tertentu, seperti keterlambatan memulai suatu prosedur, bekerja pada
lingkungan yang berbeda, stressor yang berlebihan pada salah orang dalam
tim. Hal tersebut dapat mengakibatkan meningkatnya kesalahan.
Pembuatan rencana dan keputusan
Dalam membuat rencana dan keputusan, peran dan tanggung jawab tiap
bagian harus dibagi secara jelas.
Komunikasi
Komunikasi interpersonal yang efektif sangat diperlukan oleh dokter kepada
pasien, tim medis, dan seluruh bagian lain yang terkait dalam proses
perawatan kesehatan. Hal ini bertujuan untuk menyampaikan pesan yang jelas
dan tidak ambigu, serta mengetahui siapa pemberi dan penerima pesan
mendukung terlaksananya suatu tindakan.
Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam praktek kedokteran. Komunikasi
penting dalam mewujudkan keamanan untuk pasien. Hal yang perlu diperhatikan,
antara lain komunikasi dengan pasien, komunikasi antar tim medis, dan berbagai
pihak yang berperan dalam perawatan kesehatan.
Dalam mewujudkan patient safety, terdapat aspek-aspek komunikasi yang perlu
diperhatikan yaitu :
1. Komunikasi masalah dengan pasien
Komunikasi yang baik dan efektif seharusnya dapat meningkatkan rasa aman
untuk pasien dan mengurangi keluhan pasien kepada dokter. Konsultasi yang
lebih lama berkaitan dengan risiko keluhan malpraktik yang lebih rendah.
2. Komunikasi mengenai risiko dari pemeriksaan dan terapi
Setiap intervensi medis memberikan risiko terhadap pasien. Banyak keluhan
yang dibuat karena pasien tidak merasa diperhatikan oleh dokternya dan risiko
yang dapat terjadi dijelaskan sehingga pasien dapat mengerti dan dapat
memberikan inform consent.
3. Komunikasi setelah kejadian yang tidak diinginkan
Ada kecendrungan pada dokter untuk mengurangi komunikasi dengan pasien
setelah terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Hal ini disebabkan karena
merasa bersalah atau merasa cemas akan mendapatkan keluhan pasien.
4. Komunikasi dalam tim
Komunikasi dalam tim yang utama dalam bentuk verbal, tetapi buga bisa non-
verbal. Komunikasi dalam tim sangat penting.
5. Komunikasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam perawatan kesehatan
Tiap pihak dapat menimbulkan masalah, apakah itu antara system kesehatan,
seperti pusat kesehatan primer dan sekunder, atau antara petugas kesehatan,
seperti antara dokter dengan perawat.