Penatalaksanaan Linggir Flabby Dengan Tehnik Pencetakan
-
Upload
agung-istri-puspita-dewi -
Category
Documents
-
view
148 -
download
8
description
Transcript of Penatalaksanaan Linggir Flabby Dengan Tehnik Pencetakan
Penatalaksanaan Linggir Flabby dengan Tehnik Pencetakan
PENATALAKSANAAN LINGGIR FLABBY
Jaringan Flabby merupakan respon dari jaringan ikat yang mengalami hiperlplasia yang
awalnya diakibatkan oleh trauma atau luka yang tidak dapat ditoleransi pada residual ridge. Makin tebal
jaringan hiperplastik yang terbentuk, makin besar pula derajat flabby mukosa. (Boucher,1990)
Flabby ridge adalah kondisi jangan lunak yang berlebih diatas alveolar ridge dan sering
terdapat pada anterior superior karena masih adanya gigi anterior pada mandibula. Alveolar telah
mengalami resorbsi yang banyak, dan digantikan oleh jaringan fibrous, yang juga bisa bersifat
hypermobile tissue. Hal ini mengakibatkan hasil akhir pembuatan prothesa stabilitas dan fungsi
fisiologisnya akan berkurang. Pada kasus yg ekstrim hampir seluruh alveolar ridge mengalami
perubahan.(Basker,RM)
Etiologi flabby mukosa adalah kompleks, yaitu: (Boucher)
1. Perubahan socket tulang alveolar pasca pencabutan
2. Trauma pemakaian gigi tiruan
3. Penurunan sisa alveolar secara bertahap
4. Perubahan dalam profil jaringan lunak dan fungsi sendi temporomandibula
5. Perubahan dalam perbandingan relatif dari kedua rahang.
6. Kebiasaan-kebiasaan dan lamanya pemakaian gigi tiruan
7. Berbagai tekanan yang menyimpang dan berlebihan
Perawatan flabby mukosa sebelum pembuatan gigi tiruan mutlak diperlukan agar dihasilkan
fungsi yang baik ketika pasien menggunakan gigi tiruan. Manajemen pada kondisi ini masih sesuatu
yang kontroversial, pendapat yang ada terbagi atas dua. Pendapat pertama dengan tindakan bedah, yaitu
membuang jaringan fibrous linggir flabby yang sangat ekstrim dan daerah ridge yang bergerak saja
secara hati-hati pada setiap kasus, dimana kondisi kesehatan pasien juga harus diperhatikan. Mengurangi
linggir yang atrofi dengan pembedahan menyebabkan linggir yang rendah dan datar atau linggir yang
tajam dengan lapisan mukosa yang tipis. (Basker,RM)
Pendapat kedua mempunyai pandangan yang berlawanan, menganggap bahwa tindakan bedah
hendaknya dihindari karena jaringan fibrosa dapat berfungsi sebagai bantalan yang mengurangi trauma
pada jaringan tulang dibawahnya. Bila jaringan lunak diambil, harus diganti dengan bahan landasan gigi
tiruan yang lebih tebal dan berat berikut sulkusnya menjadi dangkal. 1,2,3,4,5
Menurut Boucher (1994) hampir semua kasus flabby dapat dibuatkan gigi tiruan dengan baik
tanpa tindakan bedah. Pembuatan gigi tiruan lengkap dikatakan berhasil apabila memiliki retensi yang
memadai, stabilisasi dan dukungan (support) yang baik seperti keseimbangan otot-otot yang memadai.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan gigi tiruan lengkap pada kasus flabby antara lain yaitu
tehnik pencetakan.
Tujuan utama pencetakan adalah untuk memperoleh retensi, stabilisasi dan support bagi gigi
tiruan yang berguna untuk menjaga kesehatan jaringan di dalam rongga mulut. Terdapat beberapa teknik
pencetakan dalam management flabby mukosa ini. Meski demikian tujuan dari semua teknik tersebut
umumnya sama, yaitu untuk mengurangi pergerakan (distorsi) pada flabby tissue selama berfungsi.
Bahan cetak yang digunakan yaitu hidrocolloid irreversible (alginate), impression plaster dan low atau
medium viscosity elastomer. Untuk mendapatkan cetakan awal dapat menggunakan tehnik minimal
displacive atau selective pressure impression tehnik. (Finber Allen, 2005)
Pada pasien edentolus khususnya dengan mukosa flabby, selain teknik mencetak kita juga harus
memperhatikan konstruksi sendok cetak dan bahan cetak. Jenis cetakan bagaimanapun yang akan
dibuat, sendok cetak merupakan bagian yang terpenting dari prosedur pembuatan cetakan. Sendok cetak
tidak boleh menyebabkan distorsi atau perubahan bentuk pada jaringan dan struktur yang harus
berkontak dengan tepi-tepi serta permukaan poles gigi tiruan. Sendok cetak perorangan dibuat dengan
peripheral seal yang disesuaikan per individu sehingga dapat mengendalikan jaringan lunak disekitar
cetakan tetapi tidak menimbulkan distorsi.1,2,4,5
Tehnik Pencetakan Flabby Mukosa
1. Tehnik double impression
2. Tehnik window
Tehnik Double Impression:
Tehnik pencetakan dibagi 2 tahap, yaitu:
1. Tehnik pencetakan anatomis atau preliminary impression
Pencetakan menggunakan tehnik yang bersifat mukostatis atau non pressure impression agar
tidak mengubah jaringan, sebab bila menggunakan teknik mukopressure dapat terjadi distorsi pada
jaringan fibrosa saat dicetak, sehingga gigi tiruan hanya akan cekat bila ada tekanan oklusal. Sendok
cetak yang digunakan adalah sendok cetak yang berukuran tidak terlalu besar (tidak sama dengan
sendok cetak untuk rahang edentolus), dengan dua ketebalan lilin sebagai tissue stop yang terletak pada
sendok cetak untuk mendapatkan kestabilan.
Bahan alginate diletakkan mencakup labio lingual linggir flabby, dan sendok cetak beserta
alginat tersebut diletakkan pada linggir dengan hati-hati. Terbentuklah cetakan yang bersifat mukostatis
dan digunakan sebagai model studi.
Saat gigi tidak berkontak, sifat elastis dari jaringan yang tertekan akan menekan gigi tiruan
kebawah dan menyebabkan hilangnya retensi. Tambahan, bila tekanan oklusi yang terputus-putus
(intermitten) menimbulkan efek pompa yang menimbulkan trauma pada jaringan.
Jika gigi tiruan dibuat di atas model hasil cetakan mukostatik dari prosessus alveolaris yang
kenyal dalam keadaan istirahat, maka gigi tiruan akan tetap berkontak dengan jaringan saat gigi tidak
dalam keadaan oklusi. Dengan demikian retensi pada kasus tersebut akan optimal. Dukungan terutama
akan diperoleh dari palatum durum dan daerah keras lainnya, dan bukan dari jaringan yang kenyal.
2. Tehnik pencetakan fisiologis atau secondary impression
Pencetakan fisiologis menggunakan teknik selektive pressure impression. Model studi yang
dibuat dengan tehnik pencetakan mukostatik tadi, daerah linggir pada model studi ditutupi dengan tiga
lapis landasan lilin.
Sendok cetak yang mengenai linggir yang flabby dibuat lubang-lubang agar bahan cetak yang
berlebihan dapat mengalir keluar dengan bebas. Dimana sendok cetak dapat menutupi daerah mukosa
yang stabil.
Bahan cetak silicone rubber disemprotkan menyeluruh pada labio lingual linggir flabby,
kemudian sendok cetak dengan bahan cetak diletakkan perlahan pada linggir flabby dan tekanan hanya
diaplikasikan pada daerah yang stabil juga sekalian membentuk cetakan fungsional yaitu menekan hanya
pada bagian posterior juga membentuk border molding.
Prosedur ini memungkinkan untuk keduanya bersifat mukostatik untuk linggir yang flabby dan
cetakan yang menggunakan tekanan untuk mukosa yang stabil. Tehnik pencetakan ini memungkinkan
untuk mendapatkan retensi yang baik pada gigi tiruan.
Window Tehnik
Tehnik pencetakan ini juga menggunakan dua tahap pencetakan yaitu pencetakan anatomis dan
fisiologis.
1. Pencetakan anatomis
Dilakukan pencetakan seperti pencetakan pada double impression yaitu mucostatis hingga didapatkan
model study.
2. Pencetakan fungsional
Pada model study dibuatkan sendok cetak pribadi dari shellac, setelah didapat kita buang bagian sendok
cetak yaang menutupi bagian linggir yang flabby, hingga didapat seperti jendela (window tehnik)
Pembentukan batas pinggir atau batas mukosa bergerak dan tak bergerak pada sendok cetak dibuat
dengan menggunakan bahan cetak thermoplastic yaitu compound berguna untuk mendapatkan perluasan
sayap landasan gigi tiruan. sendok cetak juga dibuatkan lubang-lubang tambahan agar bahan yang
berlebih bisa keluar.
3. Pencetakan dilakukan menggunakan sendok cetak dengan jendela tersebut. Bahan cetak diletakkan pada
sendok cetak, kemudian dilakukan penekanan (mukopressure) pada rahang. Setelah itu bagian flabby
yang terbuka kita aplikasikan bahan cetak dengan menggunakan kuas dengan hati-hati agar tidak terjadi
perubahan bentuk pada jaringan flabby.
DAFTAR PUSTAKA
1. Boucher LJ and Renner RP. Treatment of Partial Edentolus Patient. St Louis-Toronto-London: The CV
Mosby Co.1982.
2. Zarb GA dkk. Buku Ajar Prosthodonti untuk Pasien Tak Bergigi Menurut Boucher.alih Bahasa
MardjonoD. EGC Jakarta. 1994.
3. Monica Mihaela et.al. Clinical Histological and Therrapeutic Study regarding the variations of the
edentulous ridge’s mucosa. Romanian journal of Morphology and embriology 2009, 50(3) 441-445.
4. Hrizdana Hadjieva. Selective Pressure Impressions Methods For Total Dentures by Patient with Loose
and Hypermobile Mucosa on The Alveolar Ridge’s. Journal of IMAB, annual Proceeding 2005 (book
2).
5. Basker, RM. Prostethetic Treatment of the Edentolous Patient. 4th edition.BlackWell.
6. Damayanti, L. Perawatan Pasien Lansia dengan Flat Ridge/ Flabby Mukosa. Pustaka Unpad.2009
7. Finber, Allen. Management Flabby Mucosa.Dental journal. 2005