Penatalaksanaan Linggir Flabby Dengan Tehnik Pencetakan

8
Penatalaksanaan Linggir Flabby dengan Tehnik Pencetakan PENATALAKSANAAN LINGGIR FLABBY Jaringan Flabby merupakan respon dari jaringan ikat yang mengalami hiperlplasia yang awalnya diakibatkan oleh trauma atau luka yang tidak dapat ditoleransi pada residual ridge. Makin tebal jaringan hiperplastik yang terbentuk, makin besar pula derajat flabby mukosa. (Boucher,1990) Flabby ridge adalah kondisi jangan lunak yang berlebih diatas alveolar ridge dan sering terdapat pada anterior superior karena masih adanya gigi anterior pada mandibula. Alveolar telah mengalami resorbsi yang banyak, dan digantikan oleh jaringan fibrous, yang juga bisa bersifat hypermobile tissue. Hal ini mengakibatkan hasil akhir pembuatan prothesa stabilitas dan fungsi fisiologisnya akan berkurang. Pada kasus yg ekstrim hampir seluruh alveolar ridge mengalami perubahan.(Basker,RM) Etiologi flabby mukosa adalah kompleks, yaitu: (Boucher) 1. Perubahan socket tulang alveolar pasca pencabutan 2. Trauma pemakaian gigi tiruan 3. Penurunan sisa alveolar secara bertahap

description

Penatalaksanaan Linggir Flabby atau Flat Ridge

Transcript of Penatalaksanaan Linggir Flabby Dengan Tehnik Pencetakan

Page 1: Penatalaksanaan Linggir Flabby Dengan Tehnik Pencetakan

Penatalaksanaan Linggir Flabby dengan Tehnik Pencetakan

PENATALAKSANAAN LINGGIR FLABBY

Jaringan Flabby merupakan respon dari jaringan ikat yang mengalami hiperlplasia yang

awalnya diakibatkan oleh trauma atau luka yang tidak dapat ditoleransi pada residual ridge. Makin tebal

jaringan hiperplastik yang terbentuk, makin besar pula derajat flabby mukosa. (Boucher,1990)

Flabby ridge adalah kondisi jangan lunak yang berlebih diatas alveolar ridge dan sering

terdapat pada anterior superior karena masih adanya gigi anterior pada mandibula. Alveolar telah

mengalami resorbsi yang banyak, dan digantikan oleh jaringan fibrous, yang juga bisa bersifat

hypermobile tissue. Hal ini mengakibatkan hasil akhir pembuatan prothesa stabilitas dan fungsi

fisiologisnya akan berkurang. Pada kasus yg ekstrim hampir seluruh alveolar ridge mengalami

perubahan.(Basker,RM)

Etiologi flabby mukosa adalah kompleks, yaitu: (Boucher)

1.      Perubahan socket tulang alveolar pasca pencabutan

2.      Trauma pemakaian gigi tiruan

3.      Penurunan sisa alveolar secara bertahap

4.      Perubahan dalam profil jaringan lunak dan fungsi sendi temporomandibula

5.      Perubahan dalam perbandingan relatif dari kedua rahang.

6.      Kebiasaan-kebiasaan dan lamanya pemakaian gigi tiruan

7.      Berbagai tekanan yang menyimpang dan berlebihan

Page 2: Penatalaksanaan Linggir Flabby Dengan Tehnik Pencetakan

Perawatan flabby mukosa sebelum pembuatan gigi tiruan mutlak diperlukan agar dihasilkan

fungsi yang baik ketika pasien menggunakan gigi tiruan.  Manajemen pada kondisi ini masih sesuatu

yang kontroversial,  pendapat yang ada terbagi atas dua. Pendapat pertama dengan tindakan bedah, yaitu

membuang jaringan fibrous linggir flabby yang sangat ekstrim dan daerah ridge yang bergerak saja

secara hati-hati pada setiap kasus, dimana kondisi kesehatan pasien juga harus diperhatikan. Mengurangi

linggir yang atrofi dengan pembedahan menyebabkan linggir yang rendah dan datar atau linggir yang

tajam dengan lapisan mukosa yang tipis. (Basker,RM)

Pendapat kedua mempunyai pandangan yang berlawanan, menganggap bahwa tindakan bedah

hendaknya dihindari karena jaringan fibrosa dapat berfungsi sebagai bantalan yang mengurangi trauma

pada jaringan tulang dibawahnya. Bila jaringan lunak diambil, harus diganti dengan bahan landasan gigi

tiruan yang lebih tebal dan berat berikut sulkusnya menjadi dangkal. 1,2,3,4,5

Menurut Boucher (1994) hampir semua kasus flabby dapat dibuatkan gigi tiruan dengan baik

tanpa tindakan bedah. Pembuatan gigi tiruan lengkap dikatakan berhasil apabila memiliki retensi yang

memadai, stabilisasi dan dukungan (support) yang baik seperti keseimbangan otot-otot yang memadai.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan gigi tiruan lengkap pada kasus flabby antara lain yaitu

tehnik pencetakan.

Tujuan utama pencetakan adalah untuk memperoleh retensi, stabilisasi dan support bagi gigi

tiruan yang berguna untuk menjaga kesehatan jaringan di dalam rongga mulut. Terdapat beberapa teknik

pencetakan dalam management flabby mukosa ini. Meski demikian tujuan dari semua teknik tersebut

umumnya sama, yaitu untuk mengurangi pergerakan (distorsi) pada flabby tissue selama berfungsi.

Bahan cetak yang digunakan yaitu hidrocolloid irreversible (alginate), impression plaster dan low atau

medium viscosity elastomer. Untuk mendapatkan cetakan awal dapat menggunakan tehnik minimal

displacive atau selective pressure impression tehnik. (Finber Allen, 2005)

Pada pasien edentolus khususnya dengan mukosa flabby, selain teknik mencetak kita juga harus

memperhatikan konstruksi sendok cetak dan bahan cetak.  Jenis cetakan bagaimanapun yang akan

dibuat, sendok cetak merupakan bagian yang terpenting dari prosedur pembuatan cetakan. Sendok cetak

Page 3: Penatalaksanaan Linggir Flabby Dengan Tehnik Pencetakan

tidak boleh menyebabkan distorsi atau perubahan bentuk pada jaringan dan struktur yang harus

berkontak dengan tepi-tepi serta permukaan poles gigi tiruan. Sendok cetak perorangan dibuat dengan

peripheral seal yang disesuaikan per individu sehingga dapat mengendalikan jaringan lunak disekitar

cetakan tetapi tidak menimbulkan distorsi.1,2,4,5

Tehnik Pencetakan Flabby Mukosa

1.      Tehnik double impression

2.      Tehnik window

Tehnik Double Impression:

Tehnik pencetakan dibagi 2 tahap, yaitu:

1.      Tehnik pencetakan anatomis atau preliminary impression

Pencetakan menggunakan tehnik yang bersifat mukostatis atau non pressure impression agar

tidak mengubah jaringan, sebab bila menggunakan teknik mukopressure dapat terjadi distorsi pada

jaringan fibrosa saat dicetak, sehingga gigi tiruan hanya akan cekat bila ada tekanan oklusal. Sendok

cetak yang digunakan adalah sendok cetak yang berukuran tidak terlalu besar (tidak sama dengan

sendok cetak untuk rahang edentolus), dengan dua ketebalan lilin sebagai tissue stop yang terletak pada

sendok cetak untuk mendapatkan kestabilan.

Bahan alginate diletakkan mencakup labio lingual linggir flabby, dan sendok cetak beserta

alginat tersebut diletakkan pada linggir dengan hati-hati. Terbentuklah cetakan yang bersifat mukostatis

dan digunakan sebagai model studi.

 

Saat gigi tidak berkontak, sifat elastis dari jaringan yang tertekan akan menekan gigi tiruan

kebawah dan menyebabkan hilangnya retensi. Tambahan, bila tekanan oklusi yang terputus-putus

(intermitten) menimbulkan efek pompa yang menimbulkan trauma pada jaringan.

Page 4: Penatalaksanaan Linggir Flabby Dengan Tehnik Pencetakan

Jika gigi tiruan dibuat di atas model hasil cetakan mukostatik dari prosessus alveolaris yang

kenyal dalam keadaan istirahat, maka gigi tiruan akan tetap berkontak dengan jaringan saat gigi tidak

dalam keadaan oklusi. Dengan demikian retensi pada kasus tersebut akan optimal. Dukungan terutama

akan diperoleh dari palatum durum dan daerah keras lainnya, dan bukan dari jaringan yang kenyal.

2.      Tehnik pencetakan fisiologis atau secondary impression

Pencetakan fisiologis menggunakan teknik selektive pressure impression. Model studi yang

dibuat dengan tehnik pencetakan mukostatik tadi, daerah linggir pada model studi ditutupi dengan tiga

lapis landasan lilin.

Sendok cetak yang mengenai linggir yang flabby dibuat lubang-lubang agar bahan cetak yang

berlebihan dapat mengalir keluar dengan bebas. Dimana sendok cetak dapat menutupi daerah mukosa

yang stabil.

Bahan cetak silicone rubber disemprotkan menyeluruh pada labio lingual linggir flabby,

kemudian sendok cetak dengan bahan cetak diletakkan perlahan pada linggir flabby dan tekanan hanya

diaplikasikan pada daerah yang stabil juga sekalian membentuk cetakan fungsional yaitu menekan hanya

pada bagian posterior juga membentuk border molding.

Prosedur ini memungkinkan untuk keduanya bersifat mukostatik untuk linggir yang flabby dan

cetakan yang menggunakan tekanan untuk mukosa yang stabil. Tehnik pencetakan ini memungkinkan

untuk mendapatkan retensi yang baik pada gigi tiruan.

Window Tehnik

Tehnik pencetakan ini juga menggunakan dua tahap pencetakan yaitu pencetakan anatomis dan

fisiologis.

1.      Pencetakan anatomis

Page 5: Penatalaksanaan Linggir Flabby Dengan Tehnik Pencetakan

Dilakukan pencetakan seperti pencetakan pada double impression yaitu mucostatis hingga didapatkan

model study.

2.      Pencetakan fungsional

Pada model study dibuatkan sendok cetak pribadi dari shellac, setelah didapat kita buang bagian sendok

cetak yaang menutupi bagian linggir yang flabby, hingga didapat seperti jendela (window tehnik)

 Pembentukan batas pinggir atau batas mukosa bergerak dan tak bergerak pada sendok cetak dibuat

dengan menggunakan bahan cetak thermoplastic yaitu compound berguna untuk mendapatkan perluasan

sayap landasan gigi tiruan. sendok cetak juga dibuatkan lubang-lubang tambahan agar bahan yang

berlebih bisa keluar.

3.      Pencetakan dilakukan menggunakan sendok cetak dengan jendela tersebut. Bahan cetak diletakkan pada

sendok cetak, kemudian dilakukan penekanan (mukopressure) pada rahang. Setelah itu bagian flabby

yang terbuka kita aplikasikan bahan cetak dengan menggunakan kuas dengan hati-hati agar tidak terjadi

perubahan bentuk pada jaringan flabby.

DAFTAR PUSTAKA

1.      Boucher LJ and Renner RP. Treatment of Partial Edentolus Patient. St Louis-Toronto-London: The CV

Mosby Co.1982.

2.      Zarb GA dkk. Buku Ajar Prosthodonti untuk Pasien Tak Bergigi Menurut Boucher.alih Bahasa

MardjonoD. EGC Jakarta. 1994.

3.      Monica Mihaela et.al. Clinical Histological and Therrapeutic Study regarding the variations of the

edentulous ridge’s mucosa. Romanian journal of Morphology and embriology 2009, 50(3) 441-445.

4.      Hrizdana Hadjieva. Selective Pressure Impressions Methods For Total Dentures by Patient with Loose

and Hypermobile Mucosa on The Alveolar Ridge’s. Journal of IMAB, annual Proceeding 2005 (book

2).

5.      Basker, RM. Prostethetic Treatment of the Edentolous Patient. 4th edition.BlackWell.

6.      Damayanti, L. Perawatan Pasien Lansia dengan Flat Ridge/ Flabby Mukosa. Pustaka Unpad.2009

7.      Finber, Allen. Management Flabby Mucosa.Dental journal. 2005