PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI...

14
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PNEUMONIA DENGAN MODALITAS NEBULIZER, INFRA RED (IR), POSTURAL DRAINAGE DAN THORACIC EXPANSION EXERCISE (TEE) DI BBKPM SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III Pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : LUTHFIA FADILLAH J100150025 PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI...

Page 1: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI LUTHFIA.pdf · atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra Red (IR),

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PNEUMONIA

DENGAN MODALITAS NEBULIZER, INFRA RED (IR), POSTURAL

DRAINAGE DAN THORACIC EXPANSION EXERCISE (TEE)

DI BBKPM SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III

Pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

LUTHFIA FADILLAH

J100150025

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI LUTHFIA.pdf · atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra Red (IR),

i

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PNEUMONIA

DENGAN MODALITAS NEBULIZER, INFRA RED (IR), POSTURAL

DRAINAGE DAN THORACIC EXPANSION EXERCISE (TEE)

DI BBKPM SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

Luthfia Fadillah

J100150025

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Arin Supriyadi, SST.FT., M.Fis

NIP/NIK. 400.1804

Page 3: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI LUTHFIA.pdf · atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra Red (IR),

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PNEUMONIA

DENGAN MODALITAS NEBULIZER, INFRA RED (IR), POSTURAL

DRAINAGE DAN THORACIC EXPANSION EXERCISE (TEE)

DI BBKPM SURAKARTA

OLEH

LUTHFIA FADILLAH

J100150025

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Jum’at, 08 Juni 2018

Dewan Penguji:

Nama Penguji Tanda Tangan

1. Arin Supriyadi, SSt.FT., M.Fis ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dwi Rosella Komalasari, S.Fis., M.Fis ( )

(Anggota I Dewan Penguji

3. Dr. Siti Soekiswati, M.HKes ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dr. Multalazimah, SKM., M.Kes

NIK/NIDN : 786/06-1711-7301

Page 4: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI LUTHFIA.pdf · atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra Red (IR),

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar diploma di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta,7 Juli 2018

Penulis

Luthfia Fadillah

J100150025

Page 5: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI LUTHFIA.pdf · atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra Red (IR),

1

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PNEUMONIA

DENGAN MODALITAS NEBULIZER, INFRA RED (IR), POSTURAL

DRAINAGE DAN THORACIC EXPANSION EXERCISE (TEE)

DI BBKPM SURAKARTA

Abstrak

Pneumonia adalah proses inflamasi atau radang pada jaringan dasar paru

yang biasanya disebabkan karena terinfeksi oleh bakteri, virus, jamur

atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra

Red (IR), Postural Drainage dan Thoracic Expansion Exercise (TEE)

dalam mengurangi dilatasi bronkus, mengurangi spasme otot bantu

pernapasan, mengeluarkan dahak dan meningkatkan ekspansi torak pada

kasus pneumonia. Setelah dilakukan terapi selama 6 kali didapat hasil

penilaian sesak napas T1 : 5 menjadi T6 : 3, ekspansi torak bagian axilla

T1 : 1,5 menjadi T6 : 2,5, ekspansi torak bagian intercostalis T1 : 1,5

menjadi T6 : 2,5, ekspansi torak bagian xyphoideus T1 : 1,5 menjadi T6:

2,5, nyeri pada nyeri diam T1 : 2 menjadi T6 : 0,7, nyeri tekan T1 : 4

menjadi T6 : 2, nyeri saat napas dalam T1 : 6 menjadi T6 : 3. Nebulizer

dapat mengurangi dilatasi bronkus dalam kondisi pneumonia, Infra Red

(IR) dapat mengurangi nyeri dada akibat spasme otot bantu pernapasan

dalam kondisi pneumonia, Postural Drainage dapat mengeluarkan dahak

dalam kondisi pnemonia dan Thoracic Expansion Exercise (TEE) dapat

meningkatkan ekspansi torak dalam kondisi pneumonia.

Kata Kunci : Pneumonia, Nebulizer, Infra Red (IR), Postural Drainage

dan Thoracic Expansion Exercise (TEE)

Abstract

Pneumonia is a process of inflammation or inflammation in the lung

tissue base that is usually caused by being infected by bacteria, viruses,

fungi or other foreign objects. To determine the effect of Nebulizer, Infra

Red (IR), Postural Drainage and Thoracic Expansion Exercise (TEE) in

reducing bronchial dilatation, reducing respiratory muscle spasms,

removing sputum and increasing piston expansion in cases of pneumonia.

After 6 months of therapy, the results obtained from T1: 5 to T6: 3

respiration assessment, T1: 1.5 axilla pitch expansion became T6: 2.5,

the pore expansion of the intercostal portion T1: 1.5 to T6: 2,5 , piston

extension of xyphoideus T1: 1.5 to T6: 2,5, pain in silent pain T1: 2 to

T6: 0.7, T1: 4 tenderness to T6: 2, pain in deep T1: 6 to T6 : 3. Nebulizer

can reduce bronchial dilatation in pneumonia conditions, Infra Red (IR)

may reduce chest pain due to respiratory muscle spasm in pneumonia

conditions, Postural Drainage may release sputum in pneumonia

Page 6: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI LUTHFIA.pdf · atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra Red (IR),

2

conditions and Thoracic Expansion Exercise (TEE) may increase piston

expansion in pneumonia conditions.

Keywords: Pneumonia, Nebulizer, Infra Red (IR), Postural Drainage

and Thoracic Expansion Exercise (TEE)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam HR. Muslim yang berbunyi : “Setiap penyakit pasti memiliki obat.

Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan

seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Pneumonia disebut sebagai radang paru yang disebabkan oleh

adanya infeksi kuman dan menyebabkan berbagai gangguan organ

pernapasan. Kuman yang menetap di dalam paru tersebut dapat menyebar

ke seluruh tubuh melalui aliran darah sehingga menyebabkan infeksi di

seluruh tubuh (Kimberly, 2009).

Di negara berkembang banyak terjadi kasus kematian akibat suatu

penyakit, salah satunya pneumonia. Namun kasus pneumonia juga dapat

dicegah dengan imunisasi atau akses ke perawatan sederhana dan efektif

(W. Abdullah Brook et al, 2008).

Dari ulasan tersebut maka penulis bermaksud untuk memberikan

penatalaksanaan fisioterapi dengan modalitas nebulizer, Infra Red (IR),

postural drainage dan Thoracic Expansion Exercise (TEE) pada kasus

pneumonia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diatas maka penulis menentukan rumusan

masalah dari karya tulis ilmiah ini ialah bagaimana efek nebulizer, Infra Red

(IR), postural drainage dan Thoracic Expansion Exercise (TEE) dalam

meningkatkan dilatasi bronkus, mengurangi nyeri dada akibat spasme otot

bantu pernapasan, mengeluarkan dahak dan meningkatkan ekspansi sangkar

torak pada kasus pneumonia?

Page 7: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI LUTHFIA.pdf · atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra Red (IR),

3

1.3 Tujuan Penulisan

Dalam Karya Tulis Ilmiah ini adapun tujuan yang ingin dicapai penulis

yaitu sebagai berikut:

a) Mengetahui efek nebulizer dalam meningkatkan dilatasi bronkus

pada kasus pneumonia.

b) Mengetahui efek Infra Red (IR) dalam mengurangi nyeri dada

akibat spasme otot bantu pernapasan pada kasus pneumonia.

c) Mengetahui efek postural drainage dalam mengeluarkan dahak

pada kasus pneumonia.

d) Mengetahui pengaruh Thoracic Expansion Exercise (TEE) dalam

meningkatkan ekspansi toraks pada kasus pneumonia.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan sebagai berikut:

a) Bagi penulis :

Menambah wawasan bagi penulis tentang kasus pneumonia yang di

kaji penulis dalam karya tulis ilmiah ini serta memanfaatkan

informasi dalam karya tulis ilmiah ini untuk dipraktikkan ke

lapangan pekerjaan fisioterapi.

b) Bagi pembaca :

Menambah wawasan bagi para pembaca mengenai pencegahan dan

pengobatan dengan fisioterapi pada penyakit paru pneumonia serta

menambah informasi bagi pembaca untuk mempraktikkan

modalitas fisioterapi ke lapangan pekerjaan fisioterapi bagi yang

ingin melakukan praktik fisioterapi

2. METODE

2.1 Teknologi Intervensi Fisioterapi

a) Nebulizer

Nebulizer jenis bronkodilator aktif dalam meningkatkan dilatasi

bronkus pada kasus pneumonia sehingga mengurangi penyempitan

Page 8: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI LUTHFIA.pdf · atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra Red (IR),

4

bronkus dan udara pun dapat masuk ke sistem jalan napas selanjutnya.

Umumnya, nebulizer adalah suatu alat yang dapat mengubah obat

dalam bentuk cairan menjadi uap atau aerosol agar dapat dihirup.

Jenis nebulizer sangat mempengaruhi efisiensi aerosol selama

mekanik ventilasi. Bentuk nebulizer yang paling sering digunakan

adalah jet nebulizer (Robert Harwood et al, 2010).

b) Infra Red (IR)

Infra Red (IR) aktif dalam mengurangi nyeri dada akibat spasme pada

otot bantu pernapasan pada penderita pneumonia. Karena Infra Red)

(IR) mempengarui suhu jaringan untuk mengurangi nyeri, peradangan

dan memungkinkan merilekskan pergerakan otot. Efek biologis yang

menggunakan cahaya infra merah bergelombang panjang dikaitkan

dengan peningkatan suhu jaringan oleh energi kinetik dari molekul,

sedangkan cahaya infra merah bergelombang pendek dikaitkan untuk

pemanasan selektif lapisan kulit yang lebih dalam dan jaringan

subkutan, dengan demikian menyebabkan efek teraputik positif (Ewa

Boerner et al, 2015).

c) Postural Drainage

Prinsip postural drainage adalah penempatan posisi pasien yang benar

dan membawa udara agar tekanan dalam rongga dada lebih rendah

dari tekanan atmosfer sehingga udara dapat bergerak ke paru saat

inspirasi. Tujuan dari postural drainase adalah mengeluarkan apa saja

yang terkumpul dalam rongga pleura agar rongga pleura normal (Arif

Muttaqin, 2008).

d) Thoracic Expansion Exercise (TEE)

Thoracic Expansion Exercise (TEE) pada penderita pneumonia dapat

meningkatkan mobilisasi sangkar tongkar dengan cara penekanan

pada torak saat inspirasi maksimal. Thoracic Expansion Exercise

(TEE) dapat dilakukan dengan berbaring atau duduk bersandar.

Terapis menekan torak pasien di sisi kanan dan kiri dengan kedua

Page 9: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI LUTHFIA.pdf · atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra Red (IR),

5

tangannya saat pasien menarik napas maksimal kemudian

menghembuskan napas perlahan (Kisner, 2007).

2.2 Proses Fisioterapi

a) Pengkajian Fisioterapi

1) Anamnesis

2) Pemeriksaan Obyektif

b) Diagnosa Fisioterapi

1) Impairment

a) Perubahan Struktur

i. Bronkus dan bronkiolus ; terdapat spasme otot

bronchial serta penumpukan cairan eksudat disertai

konsolidasi

ii. Sangkar toraks ; penurunan ekspansi torak

iii. Otot pernapasan ; spasme otot pernapasan karena

berkontraksi berlebih saat frekuensi pernapasan terlalu

cepat

iv. Diafragma ; pengembangan terbatas, terlihat dari

bentuk dada klien yang barrel chest

b) Gangguan Fungsi

i. Tingkat pernapasan ; frekuensi pernapasan cepat

ii. Ritme pernapasan ; tidak teratur

iii. Kedalaman respirasi ; ekspirasi lebih panjang dari

inspirasi

iv. Fungsi otot pernapasan toraks ; penurunan

kemampuan berkontraksi

v. Fungsi diafragma ; pengembangan terbatas

2) Functional Limitation

a) Terhambat dalam merubah posisi baring ke duduk akibat

sesak yang dirasakan setelah lama berbaring

Page 10: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI LUTHFIA.pdf · atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra Red (IR),

6

b) Tidak mampu berkeliling di sekitar rumah karena mudah

merasa sesak

3) Participation Restriction

Belum dapat menjalankan aktivitas sebagai ibu rumah tangga,

seperti menyiapkan makanan untuk keluarga, menyapu dan

mencuci pakaian.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Modalitas yang diberikan pada pasien dengan inisial Ny. S dengan diagnosa

pneumonia umur 60 tahun pada pemeriksaan awal sudah didapat hasil

problematika berupa sesak napas, nyeri dada akibat spasme pada otot bantu

pernapasan, batuk berdahak dan penurunan ekspansi sangkar torak. Setelah

dilakukan terapi dengan modalitas nebulizer, Infra Red (IR), postural

drainage dan Thoracic Expansion Exercise (TEE) sebanyak 6x terapi

diperoleh hasil sebagai berikut:

3.1.1 Derajat Sesak Napas

Grafik 1. Evaluasi Derajat Sesak Napas

0

1

2

3

4

5

6

T1 T2 T3 T4 T5 T6

Sesak

Page 11: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI LUTHFIA.pdf · atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra Red (IR),

7

3.1.2 Ekspansi Sangkar Torak

Grafik 2 Evaluasi Ekspansi Torak

3.1.3 Nyeri Dada

Grafik 3. Evaluasi Nyeri Otot Bantu Pernapasan

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

T1 T2 T3 T4 T5 T6

Axilla ICS 5 Xyphoideus

0

1

2

3

4

5

6

7

T1 T2 T3 T4 T5 T6

Nyeri Diam Nyeri Tekan Nyeri Saat Napas Dalam

Page 12: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI LUTHFIA.pdf · atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra Red (IR),

8

3.2 P.embahasan

Pasien dengan inisial Ny. S umur 60 tahun dengan diagnosis medis

pneumonia telah diberikan treatment fisioterapi sebanyak 6 kali terapi

dengan modalitas berupa nebulizer, Infra Red (IR), postural drainage

dan Thoracic Expansion Exercise (TEE) untuk mengatasi permasalahan

fisioterapi seperti sesak napas, nyeri dada akibat spasme pada otot bantu

pernapasan, batuk berdahak dan penurunan ekspansi sangkar torak.

3.2.1 Penurunan sesak napas

Didapatkan hasil pemeriksaan yaitu adanya penurunan sesak napas.

Hasil yang diperoleh dari pemberian terapi dengan nebulizer jenis

bronkodilator adalah T1-T3 belum ada perubahan atau penurunan sesak

napas, hal ini didasari dengan hasil penilaian derajat sesak napas

menggunakan borg scale. Pada T4-T6 baru terdapat penurunan sesak

napas. Hal ini membuktikan bahwa nebulizer jenis bronkodilator aktif

dalam meningkatkan dilatasi bronkus sehingga mengurangi

penyempitan pada bronkus dan mengurangi sesak napas.

3.2.2 Pengurangan Nyeri

Didapatkan hasil pemeriksaan yaitu adanya pengurangan nyeri dada

akibat spasme pada otot bantu pernapasan. Penerapan terapi latihan

pada kasus pneumonia dengan Infra Red (IR) bertujuan mengurangi

nyeri dada yang diakibatkan oleh spasme otot bantu pernapasan dengan

proses vasodilatasi, kemudian membatasi peradangan dan rasa sakit

yang dirasakan ssehingga meningkatkan perbaikan otot dan

merilekskan otot bantu pernapasan (Christophe Hausswirth et al, 2011).

3.2.3 Penurunan batuk berdahak

Didapatkan hasil pemeriksaan yaitu penurunan batuk berdahak. Dalam

kasus ini, penulis menggunakan postural drainage disertai cupping

untuk membantu pasien mengeluarkan dahak. Proses mengeluarkan

dahak dengan postural drainage prinsipnya dengan bantuan gaya

gravitasi dari posisi statis pada tubuh pasien yang benar kemudian

Page 13: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI LUTHFIA.pdf · atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra Red (IR),

9

ditambah cupping selama posisi drainage untuk membantu dahak keluar

(Eaton et al, 2007).

3.2.4 Penurunan Ekspansi Torak

Didapatkan hasil pemeriksaan yaitu penurunan ekspansi sangkar torak.

Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan transportasi oksigen sehingga

meningkatkan ventilasi alveolar. Latihan ini dilakukan dengan gerakan

dinding dada dengan inspirasi maksimal lalu mengeluarkan udara

sebanyak mungkin (Eaton et al, 2007).

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Penanganan fisioterapi pada kasus pneumonia yang dilakukan selama 6x

terapi pada pasien berinisial Ny.S umur 60 tahun. Penatalaksaanaan

menggunakan modalitas nebulizer, Infra Red (IR), postural drainage dan

Thoracic Expansion Exercise (TEE) didapatkan kesimpulan penurunan

sesak napas, penurunan nyeri dada, penurunan batuk berdahak dan

peningkatan ekspansi sangkar torak.

4.2 Saran

Berdasarkan pada penatalaksanaan fisioterapi di BBKPM Surakarta, maka

penulis akan memberikan saran kepada pasien, fisioterapis, dan masyarakat.

a) Kepada pasien dan keluarga pasien

Pasien diharapkan dapat memahami prosedur yang benar saat

menjalankan proses terapi, seperti melepas seluruh pakaian atas saat

menjalankan terapi Infra Red (IR) di bagian dada dan punggung. Hal ini

untuk memaksimalkan agar sinar IR masuk tepat ke penetrasi jaringan

otot. Selain itu, saat menjalankan terapi Thoracic Expansion Exercise

(TEE), pasien dapat menanyakan pada terapis jika ada instruksi yang

belum jelas sehingga terapis dapat mengulangi intruksi dan pelaksanaan

terapi Thoracic Expansion Exercise (TEE) pun dapat berjalan dengan

optimal.

Page 14: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS …eprints.ums.ac.id/63608/11/NASKAH PUBLIKASI LUTHFIA.pdf · atau benda asing lainnya. Untuk mengetahui pengaruh Nebulizer, Infra Red (IR),

10

b) Kepada fisioterapis

Dalam memberikan modalitas kepada pasien, hendaknya fisioterapis

telah memiliki daftar assesment pasien yang lengkap dan rinci sehingga

dapat menemukan problematika pasien serta menentukan diagnosa

akhir fisioterapi. Problematika pasien yang telah tercatat dalam

assesment akan menentukan pula modalitas fisioterapi yang sesuai dan

tepat. Fisioterapi hendaknya juga memberikan edukasi home program

yang tepat pada pasien atau dapat melalui keluarga pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Ari, A., Atalay, O. T., Harwood, R., Sheard, M. M., Aljamhan, E. A., & Fink, J.

B. (2010). Influence of nebulizer type, position, and bias flow on aerosol

drug delivery in simulated pediatric and adult lung models during

mechanical ventilation. Respiratory Care, 55(7), 845–851. Retrieved from

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20587095

Eaton, T., Young, P., Zeng, I., & Kolbe, J. (2007). A randomized evaluation of

the acute efficacy, acceptability and tolerability of Flutter and active cycle

of breathing with and without postural drainage in non-cystic fibrosis

bronchiectasis. Chronic Respiratory Disease, 4(1), 23–30.

https://doi.org/10.1177/1479972306074481

Hausswirth, C., Louis, J., Bieuzen, F., Pournot, H., Fournier, J., Filliard, J. R., &

Brisswalter, J. (2011). Effects of whole-body cryotherapy vs. far-infrared

vs. passive modalities on recovery from exercise-induced muscle damage in

highly-trained runners. PLoS ONE, 6(12).

https://doi.org/10.1371/journal.pone.0027749

.Muttaqin,Arif.2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan

Sistem Pernapasan. Jakarta:Salemba Medika

Scott, J. A. G., Brooks, W. A., Peiris, J. S. M., Holtzman, D., & Mulholland, E.

K. (2008). Review series Pneumonia research to reduce childhood mortality

in the developing world. J Clin Invest, 118(4), 1291–1300.

https://doi.org/10.1172/JCI33947.research