PENATALAKSANAAN

2
PENATALAKSANAAN Sampai saat ini penyakit AIDS selalu berakhir dengan kematian, obat yang terbukti dapat memperlambat laju penyakit adalah zidovudin (ZDN). Dosis yang diberikan adalah 500 – 600 mg/hari, pemberian 100 mg/4jam. Didanosin (DDI) digunakan bila penderita tidak toleran terhadap ZDN atau sebagai pengganti bila ZDV sudah amat lama digunakan, atau bila pengobatan dengan ZDV tidak menunjukkan hasil. Dosis 2 x 100 mg/12 jam (BB 60 kg). Pada keadaan yang lanjut dengan infeaksi oportunistik yang berat, obat yang dapat diberikan adalah ZDV dengan dosis awal 1000 mg/hari dalam 4 – 5 kali pemberian (BB: 70 kg). Semua infeksi oportunistik pada penderita AIDS umumnya dapat diobati terutama bila pengobatan dilakukan sedini-dininya. 1. Candidiasis Oral Kebanyakan obat antijamur yang diberikan pada penderita candidiasis oral tidak memberikan hasil yang memuaskan, karena pasien mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh akibat limfosit T CD 4+ yang rendah. Tetapi ada beberapa obat-obat antijamur yang masih dapat berguna, antara lain: Fluconazole, itraconazole, clotrimazole, suspensi nystatin, dan suspensi amphotericin B (amphotericin B diberikan secara intravena pada kasus yang berat). 2. Oral hairy leukoplakia. Pada dasarnya tidak memerlukan perawatan, sebab jarang menimbulkan permasalahan medis. Pada beberapa kasus keluhan akan berkurang dan hilang dengan pemberian acyclovir (zovirax) dosis tinggi sebagai anti virus (anti- EBV), tetapi pada umumnya lesi-lesi tersebut akan muncul kembali setelah terapi dihentikan. Berdasarkan penelitian, pemberian vitamin E akan memberikan perbaikan dan mengurangi lesi. Tindakan pembedahan mungkin dapat dilakukan dengan metode pembekuan. 3. Ulkus aphthous. Pemberian obat anestesi secara topikal dapat mengurangi rasa sakit dan nyeri dengan segera. 4. Herpes simpleks dan herpes zoster.

description

penatalaksanaan

Transcript of PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAANSampai saat ini penyakit AIDS selalu berakhir dengan kematian, obat yang terbukti dapat memperlambat laju penyakit adalah zidovudin (ZDN). Dosis yang diberikan adalah 500 600 mg/hari, pemberian 100 mg/4jam. Didanosin (DDI) digunakan bil

PENATALAKSANAANSampai saat ini penyakit AIDS selalu berakhir dengan kematian, obat yang terbukti dapat memperlambat laju penyakit adalah zidovudin (ZDN). Dosis yang diberikan adalah 500 600 mg/hari, pemberian 100 mg/4jam. Didanosin (DDI) digunakan bila penderita tidak toleran terhadap ZDN atau sebagai pengganti bila ZDV sudah amat lama digunakan, atau bila pengobatan dengan ZDV tidak menunjukkan hasil. Dosis 2 x 100 mg/12 jam (BB 60 kg).Pada keadaan yang lanjut dengan infeaksi oportunistik yang berat, obat yang dapat diberikan adalah ZDV dengan dosis awal 1000 mg/hari dalam 4 5 kali pemberian (BB: 70 kg).Semua infeksi oportunistik pada penderita AIDS umumnya dapat diobati terutama bila pengobatan dilakukan sedini-dininya.

1. Candidiasis OralKebanyakan obat antijamur yang diberikan pada penderita candidiasis oral tidak memberikan hasil yang memuaskan, karena pasien mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh akibat limfosit T CD 4+ yang rendah. Tetapi ada beberapa obat-obat antijamur yang masih dapat berguna, antara lain: Fluconazole, itraconazole, clotrimazole, suspensi nystatin, dan suspensi amphotericin B (amphotericin B diberikan secara intravena pada kasus yang berat).

2. Oral hairy leukoplakia.Pada dasarnya tidak memerlukan perawatan, sebab jarang menimbulkan permasalahan medis. Pada beberapa kasus keluhan akan berkurang dan hilang dengan pemberian acyclovir (zovirax) dosis tinggi sebagai anti virus (anti-EBV), tetapi pada umumnya lesi-lesi tersebut akan muncul kembali setelah terapi dihentikan. Berdasarkan penelitian, pemberian vitamin E akan memberikan perbaikan dan mengurangi lesi. Tindakan pembedahan mungkin dapat dilakukan dengan metode pembekuan.

3. Ulkus aphthous.Pemberian obat anestesi secara topikal dapat mengurangi rasa sakit dan nyeri dengan segera.

4. Herpes simpleks dan herpes zoster.Pengobatan dengan antivirus seperti: acyclovir, famciclovir, atau valacyclovir pada kasus yang sering kambuh.