Penataan Ruang dan Pertanahan untuk Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman

28

description

Paparan Plt. Ditjen Tata Ruang pada acara Hari Perumahan Nasional

Transcript of Penataan Ruang dan Pertanahan untuk Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman

PENDAHULUAN4

PENDAHULUAN3

PENDAHULUAN2

PENDAHULUAN1

PENDAHULUAN1

PermasalahanPENATAAN RUANG

dan PERUMAHAN

di Lapangan

A

B

C

Pembangunan Perumahan TIDAK SESUAI dengan peruntukkan lahan (pola ruang)

Pembangunan Perumahan yang SESUAIdengan peruntukkan lahan, tapi dibangunTIDAK SESUAI dengan peraturan zonasi

Masterplan Kawasan Perumahan TIDAK MEMPERTIMBANGKAN Daya Tampung, DayaDukung, dan tidak terkoneksi dengan sistemkota

PENDAHULUAN1

APembangunan Perumahan

TIDAK SESUAI dengan peruntukkan lahan (pola ruang)

DESA KAMAL MUARA, Kecamatan Penjaringan• Peruntukkan di RTRW : Kawasan Terbuka Hijau Budidaya• Tutupan lahan eksisting : Perumahan

Ketidaksesuaian Pemanfaatan Ruang yang Berindikasi Pelanggaran di Provinsi DKI Jakarta :

EK

SIS

TIN

GE

KS

IST

ING

PENDAHULUAN1

KE

TID

AK

SE

SU

AIA

N

DE

NG

AN

R

TR

WK

ET

IDA

KS

ES

UA

IAN

DE

NG

AN

RT

RW

Lokasi Ketidaksesuaian

Seharusnya :Kawasan Terbuka Hijau Budidaya

PENDAHULUAN1

APembangunan Perumahan

TIDAK SESUAI dengan peruntukkan lahan (pola ruang)

Perumahan di kawasan rawan bencana

MALUKU

DIY

PENDAHULUAN1

APembangunan Perumahan

TIDAK SESUAI dengan peruntukkan lahan

Alih fungsi lahan pertanian untuk perumahan

KARAWANG TABANAN

SOLOKDEPOK

PENDAHULUAN1

BPembangunan Perumahan yang SESUAI dengan peruntukkan lahan, tapi dibangun

TIDAK SESUAI dengan peraturan zonasi / ijin

Pelanggaran GSB, KDB, KLB, IMB, AMDAL

TANPA IMBTanjung Pinang

MELANGGAR GSBPekanbaru

MELANGGAR KLBBandung

TANPA IMBPasuruan

MELANGGAR GSBMedan

MELANGGAR KDBBogor

PENDAHULUAN1

CMasterplan Kawasan Perumahan TIDAK MEMPERTIMBANGKAN Daya Tampung, DayaDukung, dan tidak terkoneksi dengan sistem kota

Kemacetan akibat padatnya perumahan ; Perumahan kepadatan tinggi di area konservasi

TIDAK SESUAI DAYA TAMPUNG

TIDAK SESUAI DAYA DUKUNG

TIDAK SESUAI DAYA DUKUNG

PENDAHULUAN2

Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang. UUPR 26/2007

Rencana umum tata ruang disusun berdasarkan pendekatan wilayah administratif dengan muatan substansi mencakup rencana struktur ruang dan rencana pola ruang.

Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang

1.Rencana Sistem Pusat Permukiman

2. Rencana Sistem Jaringan Prasarana

1.Peruntukkan Kawasan Lindung

2. Peruntukkan Kawasan Budidaya

PENDAHULUAN2

RENCANA UMUM TATA RUANG RENCANA RINCI TATA RUANG

RTRW Nasional

RTRW Provinsi

RTRW Kabupaten

RTRW Kota

RTR Pulau/Kepulauan

RTR Kawasan Strategis Nasional

RTR Kawasan Strategis Provinsi

RDTR Kabupaten

RTR Kawasan Strategis Kabupaten

RDTR Kota

RTR Kawasan Strategis Kota

Rencana Rinci Tata Ruang disusun apabila

a. rencana umum tata ruang belumdapat dijadikan dasar dalampelaksanaan pemanfaatan ruangdan pengendalian pemanfaatanruang; dan/atau

b. rencana umum tata ruang mencakupwilayah perencanaan yang luas danskala peta dalam rencana umumtata ruang tersebut memerlukanperincian sebelum dioperasionalkan

PENDAHULUAN2

RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL (RTRWN)

RENCANA UMUM TATA RUANG

Peta Pola Ruang RTRWN

Skala 1: 1.000.000

PENDAHULUAN2

RENCANA TATA RUANG PULAU / KEPULAUAN (RTRWN)

RENCANA RINCI TATA RUANG

Pola Ruang RTR Jawa BaliSkala 1: 500.000

PENDAHULUAN2

RENCANA TATA RUANG PROVINSI

RENCANA UMUM TATA RUANG

Peta Pola Ruang RTRW Provinsi Jawa Tengah Skala 1: 250.000

PENDAHULUAN2

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN

RENCANA UMUM TATA RUANG

Peta Pola Ruang RTRW Kabupaten Banyumas

Skala 1: 50.000

PENDAHULUAN

Peta Pola Ruang Perda RTRW Kota Bandung

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA

SKALA 1: 25.000 000

2

PENDAHULUAN2

RENCANA DETAIL TATA RUANG

Peta Pola Ruang RDTR Perkotaan Sokaraja

RENCANA RINCI TATA RUANG

Skala 1: 5.000

PENDAHULUAN2

PERATURAN ZONASI RENCANA RINCI TATA RUANG

Skala 1: 5.000

NO ZONA PERUMAHAN KODE KRITERIA PERENCANAAN

1 Rumah kepadatan Sangat Tinggi

R-1 Zona dengan wilayah perencanaan yang memiliki kepadatan bangunan diatas 1000 rumah/ha

2 Rumah kepadatan Tinggi

R-2 Zona dengan wilayah perencanaan yang memiliki kepadatan bangunan 1000 - 100 rumah/ha

3 Rumah kepadatan sedang

R-3 Zona dengan wilayah perencanaan yang memiliki kepadatan bangunan 40 - 100 rumah/ha

4 Rumah kepadatan rendah

R-4 Zona dengan wilayah perencanaan yang memiliki kepadatan bangunan dibawah 10 – 40 rumah/ha

KRITERIA PENENTUAN ZONA DAN SUB ZONA UNTUK PERUMAHANDALAM PERATURAN ZONASI

PENDAHULUAN2

PENDAHULUAN3

Rencana Tata Ruang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Rencana Tata Ruang KawasanStrategis Kabupaten/Kota

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Rencana Detail Tata RuangKabupaten/Kota

Menjadi basis untuk pengadaan tanah bagi pembangunan untuk

kepentingan umumPelaksanaan pembangunan kepentingan umum yang sesuai dengan

rencana tata ruang dapat dilaksanakan dengan proses pengadaan tanah yang mudah.

Penjelasan Pasal 33 ayat (3) - UUPR

JENIS-JENIS HAK ATAS TANAHDASAR HUKUM:• UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

pokok Agraria• Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1996 tentang Hak

Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai atasTanah

• Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentangPendaftaran Tanah

JENIS-JENIS HAK ATAS TANAH:a. Hak Milik/HMb. Hak Guna Usaha/HGUc. Hak Guna Bangunan/HGBd. Hak Pakai/HPe. Hak Pengelolaan/HPL

UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan sesuai dengan: a. Rencana Tata Ruang Wilayah;b. Rencana Pembangunan Nasional/Daerah; c. Rencana Strategis; dan d. Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah.

ACUAN

JENIS Tanah untuk Kepentingan Umum digunakan untuk pembangunan: a. pertahanan dan keamanan nasional; b. jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas

operasi kereta api; c. waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran air minum, saluran pembuangan air dan

sanitasi, dan bangunan pengairan lainnya; d. pelabuhan, bandar udara, dan terminal; e. infrastruktur minyak, gas, dan panas bumi; f. pembangkit, transmisi, gardu, jaringan, dan distribusi tenaga listrik; g. jaringan telekomunikasi dan informatika Pemerintah; h. tempat pembuangan dan pengolahan sampah; i. rumah sakit Pemerintah/Pemerintah Daerah; j. fasilitas keselamatan umum; k. tempat pemakaman umum Pemerintah/Pemerintah Daerah; l. fasilitas sosial, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau publik; m. cagar alam dan cagar budaya; n. kantor Pemerintah/Pemerintah Daerah/desa; o. penataan permukiman kumuh perkotaan dan/atau konsolidasi tanah, serta

perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan status sewa; p. prasarana pendidikan atau sekolah Pemerintah/Pemerintah Daerah; q. prasarana olahraga Pemerintah/Pemerintah Daerah; dan r. pasar umum dan lapangan parkir umum.

Pasal 7 ayat (1)

Pasal 10

Perpres No. 71 Tahun 2012Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan utk Kepentingan Umum

Setiap Instansi yang memerlukan tanah bagiPembangunan untuk Kepentingan Umummembuat rencana Pengadaan Tanah yangdidasarkan pada:a. Rencana Tata Ruang Wilayah; danb. Prioritas Pembangunan yang tercantum dalam:

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah;2. Rencana Strategis; dan3. Rencana Kerja Pemerintah Instansi yang

bersangkutan.

Pasal 3 ayat (1)

Rencana Pengadaan Tanah disusun dalam bentukdokumen perencanaan Pengadaan Tanah, palingsedikit memuat:a. maksud dan tujuan rencana pembangunan;b. kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang

Wilayah dan Prioritas Pembangunan ;c. letak tanah;d. luas tanah yang dibutuhkan;e. gambaran umum status tanah;f. perkiraan jangka waktu pelaksanaan

pengadaan Tanah;g. perkiraan jangka waktu pelaksanaan

pembangunan;h. perkiraan nilai tanah; dani. rencana penganggaran.

Dasar Perencanaan

RTRWNasional

RTRWProvinsi

RTRWKabupaten/Kota

Pasal 4

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) didasarkan atas:

Dokumen Perencanaan

Pasal 5 ayat (1)

• Setiap institusi yang melaksanakan pengadaan tanah bagi kepentingan umum harus menyusun Rencana Pengadaan Tanah, berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)(Pasal 2)

• Rencana Pengadaan Tanah paling sedikit memuat kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW) dan prioritas pembangunan (RPJM, Renstra, RKP). (Pasal 3)

Perencanaan

Persiapan

Pelaksanaan

Penyerahan Hasil

Instansi terkait & Pemerintah Daerah

Pemerintah Provinsi danInstansi terkait

BPN RI

BPN RI

Perpres No. 71 Tahun 2012Tahapan Penyelenggaraan Pengadaan Tanah

PENDAHULUAN4

Lokasi pembangunan rumah

Cek kesesuaianperuntukkan lokasi

Sertifikat Hak Atas Tanah

Lokasi untukzona perumahan

Lokasi bukan untukzona perumahan

Proses Perijinan

IjinLokasi

IMB

Cek Peraturan Zonasi: • KDB• KLB• GSB• Ketinggian Bangunan• GSB• Garis Sempadan Sungai• dll

ProsesPembangunan

Sertifikat KelayakanFungsiPemanfaatan

STOP

PENDAHULUAN4

Lokasi pembangunan rumah

Cek kesesuaianperuntukkan lokasi

Lokasi untukzona perumahan

Lokasi bukan untukzona perumahan

Proses Perijinan

IjinLokasi

IMB

A. Cek Peraturan Zonasi: • KDB• KLB• GSB• Ketinggian Bangunan• GSB• GS Sungai• dll

B. Cek KesesuaianMasterplan denganRTRW/RDTR (sistem jalandan sistem kota)

ProsesPembangunan

SertifikatKelayakan

FungsiPemanfaatan

STOP

Pengadaan Tanah

Konsolidasi Tanah

Sertifikat Hak AtasTanah

PENDAHULUAN5

1Rencana Tata Ruang merupakan matra spasial pembangunan,termasuk pembangunan perumahan dan permukiman.

Proses perijinan pembangunan perumahan dilakukan denganmempertimbangkan daya dukung, daya tampung, danketerkaitan dengan sistem jaringan kota.2

Pemanfaatan ruang merupakan tanggung jawab seluruh pihakdan harus dilaksanakan berdasarkan peraturan yang berlaku.4

Pembentukan Kementerian Agraria dan Tata Ruang diharapkan dapat meingkatkan integrasi antara aspek penataan ruang dan aspek pertanahan dalam rangka mendukung terlaksananya pembangunan.5

RDTR dan Peraturan Zonasi merupakan dasar penerbitan izin mendirikan bangunan. 3