Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas...

13
V-1 Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) Kegiatan ini terdiri dari subkegiatan koordinasi pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (TKH), sosialisasi, dan pembangunan TKH. A. Koordinasi Pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati Untuk pelaksanaan koordinasi pembangunan TKH telah dibentuk tim melalui Keputusan Bupati Bandung Nomor 800/Kep.242-DLH/2018 tanggal 15 Maret 2018 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati di Kabupaten Bandung yang diketuai oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dengan Sekretaris Kepala Bidang Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan beranggotakan Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda); Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bagian Hukum Setda, Bagian Infrastruktur Setda. Tim ini memiliki tugas pokok melaksanakan koordinasi perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan TKH di Kabupaten Bandung. Selanjutnya koordinasi dilakukan dengan KLHK, DLH Provinsi Jawa Barat, pemerintah desa, serta pihak terkait lainnya terkait pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (TKH) (Tabel -1 dan Gambar -1). Berdasarkan hasil inventarisasi dan pengumpulan data terhadap sekira 16 calon lokasi TKH pada tahun 2015 (lihat Tabel -1), telah dilakukan pendalaman terhadap 2 (dua) lokasi prioritas calon TKH (Gambar -1) yaitu: lokasi milik Pemerintah Kabupaten Bandung di Kampung Pasirwedang Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka seluas 10,8 ha dan lokasi milik perorangan di lokasi KTO Sari Alam Bukit Primadona Desa Cukanggenteng Kecamatan Pasirjambu seluas 15 ha. Berdasarkan pasal 9 PermenLH No. 03 Tahun 2012 tentang Taman Keanekaragaman Hayati, Program TKH dilakukan melalui tahapan: pengajuan permohonan pembangunan TKH, verifikasi persyaratan taman kehati, dan persetujuan TKH. Permohonan persetujuan TKH Nagrog yang merupakan TKH Pemerintah Kabupaten Bandung telah diajukan kepada Gubernur Jawa Barat pada tahun 2018 ini yang dilengkapi dengan: dokumen lingkungan hidup berupa Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (SPPL) dan dokumen perencanaan pembangunan TKH yang disusun pada tahun 2016 (Pra DED TKH Nagrog) dan 2017 (DED TKH Nagrog). Dokumen lain yang mendukung adalah Keputusan Bupati Bandung Nomor 593.3/Kep.386-Disperkimtan/2018 tanggal 4 Juli 2018 tentang Persetujuan Penggunaan Tanah Seluas +108.000 m 2 Milik Pemerintah Kabupaten Bandung yang Terletak di Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung untuk Pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bandung. Tabel -1: Calon Lokasi Taman Kehati Hasil Survey Tahun 2015 No. Lokasi/Koordinat Koordinat/ Altitude Luas Kepemilikan Kondisi Eksisting 1. Desa Adat Lamajang Ds. Lamajang Kec. Cimaung S 7.12895 E 107.55084 1.013 m - - Desa Adat/Cagar Budaya 2. Stadion Si Jalak Harupat Ds. Kutawaringin Kec. Kutawaringin S 6.99741 E 107.52893 712 m - Pemerintah Kab. Bandung Lahan terbuka di dalam Stadion Si Jalak Harupat 3. KTO Sari Alam Ds. Cukanggenteng Kec. Pasirjambu S 7.08229 E 107.50413 1.247 m 6 ha (s.d. 40 ha) Perorangan (Djajat Sudrajat & Oday Kodariyah) Kebun tanaman obat yang dikelola secara mandiri 4. Kp. Ciseupan Ds. Nagrog Kec. Cicalengka S 6.99727 E 107.86878 800-1.000 m 10 ha Pemerintah Kab. Bandung Garapan masyarakat dengan menanam pohon kayu-kayuan 5. Bukit Pongkor Ds. Melatiwangi S 6.89109 E 107.70359 7 ha Perorangan Kebun arboretum

Transcript of Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas...

Page 1: Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

V-1

Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati)

Kegiatan ini terdiri dari subkegiatan koordinasi pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (TKH), sosialisasi,

dan pembangunan TKH.

A. Koordinasi Pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati

Untuk pelaksanaan koordinasi pembangunan TKH telah dibentuk tim melalui Keputusan Bupati Bandung Nomor

800/Kep.242-DLH/2018 tanggal 15 Maret 2018 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pembangunan Taman

Keanekaragaman Hayati di Kabupaten Bandung yang diketuai oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dengan

Sekretaris Kepala Bidang Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan beranggotakan Badan

Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda); Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas

Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bagian Hukum Setda, Bagian Infrastruktur Setda. Tim ini memiliki tugas

pokok melaksanakan koordinasi perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan TKH di Kabupaten Bandung.

Selanjutnya koordinasi dilakukan dengan KLHK, DLH Provinsi Jawa Barat, pemerintah desa, serta pihak terkait

lainnya terkait pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (TKH) (Tabel -1 dan Gambar -1).

Berdasarkan hasil inventarisasi dan pengumpulan data terhadap sekira 16 calon lokasi TKH pada tahun 2015 (lihat

Tabel -1), telah dilakukan pendalaman terhadap 2 (dua) lokasi prioritas calon TKH (Gambar -1) yaitu: lokasi milik

Pemerintah Kabupaten Bandung di Kampung Pasirwedang Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka seluas 10,8 ha dan

lokasi milik perorangan di lokasi KTO Sari Alam Bukit Primadona Desa Cukanggenteng Kecamatan Pasirjambu

seluas 15 ha. Berdasarkan pasal 9 PermenLH No. 03 Tahun 2012 tentang Taman Keanekaragaman Hayati,

Program TKH dilakukan melalui tahapan: pengajuan permohonan pembangunan TKH, verifikasi persyaratan

taman kehati, dan persetujuan TKH. Permohonan persetujuan TKH Nagrog yang merupakan TKH Pemerintah

Kabupaten Bandung telah diajukan kepada Gubernur Jawa Barat pada tahun 2018 ini yang dilengkapi dengan:

dokumen lingkungan hidup berupa Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

(SPPL) dan dokumen perencanaan pembangunan TKH yang disusun pada tahun 2016 (Pra DED TKH Nagrog)

dan 2017 (DED TKH Nagrog).

Dokumen lain yang mendukung adalah Keputusan Bupati Bandung Nomor 593.3/Kep.386-Disperkimtan/2018

tanggal 4 Juli 2018 tentang Persetujuan Penggunaan Tanah Seluas +108.000 m2 Milik Pemerintah Kabupaten

Bandung yang Terletak di Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung untuk Pembangunan Taman

Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bandung.

Tabel -1: Calon Lokasi Taman Kehati Hasil Survey Tahun 2015

No. Lokasi/Koordinat Koordinat/

Altitude Luas Kepemilikan Kondisi Eksisting

1. Desa Adat Lamajang

Ds. Lamajang

Kec. Cimaung

S 7.12895

E 107.55084

1.013 m

- - Desa Adat/Cagar Budaya

2. Stadion Si Jalak Harupat

Ds. Kutawaringin

Kec. Kutawaringin

S 6.99741

E 107.52893

712 m

- Pemerintah Kab.

Bandung

Lahan terbuka di dalam Stadion

Si Jalak Harupat

3. KTO Sari Alam

Ds. Cukanggenteng

Kec. Pasirjambu

S 7.08229

E 107.50413

1.247 m

6 ha (s.d.

40 ha)

Perorangan

(Djajat Sudrajat &

Oday Kodariyah)

Kebun tanaman obat yang

dikelola secara mandiri

4. Kp. Ciseupan

Ds. Nagrog

Kec. Cicalengka

S 6.99727

E 107.86878

800-1.000 m

10 ha Pemerintah Kab.

Bandung

Garapan masyarakat dengan

menanam pohon kayu-kayuan

5. Bukit Pongkor

Ds. Melatiwangi

S 6.89109

E 107.70359

7 ha Perorangan Kebun arboretum

Page 2: Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

V-2

No. Lokasi/Koordinat Koordinat/

Altitude Luas Kepemilikan Kondisi Eksisting

Kec. Cilengkrang 800-1.000 m

6. Caringin Tilu

Ds. Cimenyan

Kec. Cimenyan

S 6.85908

E 107.66536

>1.000 m

Perorangan Wilayah pertanian sayuran yang

intensif

7 Tanah HGU

Ds. Pulosari

Kec. Pangalengan

E 7.18210

S 107.55829

1.400 m

15 ha HGU Garapan masyarakat petani

sayur dengan sistem sewa

8. Tanah Carik Ds. Pulosari

Ds. Pulosari

Kec. Pangalengan

E 7.18985

S 107.55853

1.400 m

10 ha Tanah Carik Desa Garapan masyarakat petani

sayur dengan sistem sewa

9. Lokasi Dekat Lonsum

Ds. Kertasari

Kec. Kertasari

E 7.22339

S 107.65848

1.600 m

- HGU Bantaran S. Citarum, saat ini

digunakan masyarakat untuk

menanam sayuran

10. Leuweung Sabilulungan

Ds. Cibeureum

Kec. Kertasari

E 7.18305

S 107.67212

1.500 m

11 ha Pemerintah Kab.

Bandung

Leweung Sabilulungan

11. Dekat Pondok Pesantren

Ds. Ciluncat

Kec. Cangkuang

S 7.05296

E 107.55034

700 m

5-6 ha Perorangan Kebun buah-buahan yang

kurang terurus

12. Ds. Nagrak

Kec. Cangkuang

S 7.07088

E 107.53802

870 m

45 ha Perorangan Bekas vila, memiliki

infrastruktur: jalur jalan, tempat

parkir, dan bak penampung air

13. Sekitar Situ Sipatahunan

Ds. Baleendah

Kec. Baleendah

S 7.01373

E 107.62713

700 m

Di sekitar perbukitan terdapat

beberapa rumah dan TPS

sampah

14. Kp. Dugdeg

Ds. Nagrak

Kec. Pacet

S 7.08688

E 107.73512

800 m

100 ha Tanah Carik Desa Vegetasi pohon kayu

15. Bendung Radung

Ds. Sukamaju, Majalaya

Ds. Karyalaksana, Ibun

S 7.08229

E 107.50413

750 m

100 ha Tanah Carik Bantaran sungai yang sempit

16. Blok Masdeo

Ds. Dampit

Kec. Cicalengka

Tanah

Pangangonan

Sumber: BPLH, 2015

Calon Lokasi TKH di Kp. Ciseupang Ds. Nagrog

Kec. Cicalengka

Calon Lokasi TKH KTO Sari Alam di Ds.

Cukanggenteng Kec. Pasirjambu

Gambar -1: Calon Lokasi TKH Prioritas

B. Sosialisasi

Sosialisasi terkait Pengelolaan Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu

Sosialisasi Konservasi Berbasis Masyarakat melalui Pelestarian Keanekaragaman Hayati Tanaman Obat dengan

Page 3: Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

V-3

peserta Fasilitator dan Pendamping Lokal Kampung Saber dan PKK; dan Sosialisasi Gerakan SATAPOK untuk

Pemeliharan Pohon sebagai upaya pengelolaan ekosistem dan keanekaragaman hayati yang dihadiri oleh para

calon pemelihara pohon yang merupakan anggota LMDH Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasari.

Pembukaan Rapat Persiapan

Pembangunan TKH Ds. Nagrog Kec.

Cicalengka oleh Kepala Bidang

KPKL, 23 Februari 2018

Para Narasumber pada Rapat

Persiapan Pembangunan TKH Ds.

Nagrog Kec. Cicalengka, 23 Februari

2018

Peserta Rapat Persiapan

Pembangunan TKH Ds. Nagrog Kec.

Cicalengka, 23 Februari 2018

Sambutan Pembukaan oleh Asisten

Ekjah pada Sosialisasi Konservasi

Berbasis Masyarakat melalui

Pelestarian Kehati Tanaman Obat,

24 Mei 2018

Para Narasumber pada

Sosialisasi Konservasi Berbasis

Masyarakat melalui Pelestarian Kehati

Tanaman Obat, 24 Mei 2018

Penyampaian Arahan Kepala DLH

pada Sosialisasi Konservasi Berbasis

Masyarakat melalui Pelestarian Kehati

Tanaman Obat, 24 Mei 2018

Peserta pada Sosialisasi Konservasi

Berbasis Masyarakat melalui

Pelestarian Kehati Tanaman Obat,

24 Mei 2018

Peserta pada Sosialisasi Konservasi

Berbasis Masyarakat melalui

Pelestarian Kehati Tanaman Obat, 24

Mei 2018

Peserta pada Sosialisasi Konservasi

Berbasis Masyarakat melalui

Pelestarian Kehati Tanaman Obat, 24

Mei 2018

Pembukaan Rapat Fasilitasi

Kelembagaan TKH, 6 Juni 2018

Pemaparan Narasumber pada Rapat

Fasilitasi Kelembagaan TKH, 6 Juni

2018

Diskusi pada Rapat Fasilitasi

Kelembagaan TKH, 6 Juni 2018

Page 4: Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

V-4

Para Narasumber Sosialisasi Gerakan

SATAPOK untuk Pemelihara Pohon,

27 November 2018

Peserta Sosialisasi Gerakan

SATAPOK untuk Pemelihara Pohon,

27 November 2018

Diskusi pada Sosialisasi Gerakan

SATAPOK untuk Pemelihara Pohon,

27 November 2018

Gambar -2: Dokumentasi Kegiatan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem

C. Pembangunan Infrastruktur dan Vegetasi Taman Keanekaragaman Hayati

Lokasi TKH berada di Kampung Pasirwedang Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung seluas

10,093 Ha dengan bentang alam terjal dan memiliki struktur tanah yang remah. Status tanah adalah milik

Pemerintah Kabupaten Bandung yang ditunjukkan dengan Sertifikat berdasarkan SK Kepala Kanwil BPN Provinsi

Jawa Barat No. 01/HP/KWBPN/21994 tangggal 9 April 1994 Tanda Bukti Buku Tanah Hak Pakai Nomor 7 Desa

Nagrog.

Area TKH dibagi menjadi 5 blok dan setiap bloknya terdiri dari subblok (lihat Tabel V-2). Batas blok adalah jalan

inspeksi dengan lebar mencapai 1,2 meter. Desain vegetasi dan infrastruktur ditentukan berdasarkan data sudut

kelerengan (slope) dan arah kelerengan (aspect).

Gambar -3: Pembagian Blok dan Sublok Area TKH

Tabel -2: Luas Blok dan Subblok Area TKH

Nama Blok/Sublok Luas (m2) Nama Blok/Sublok Luas (m2)

1/1A 5.736,60 3/3D 3.435,36

1/1B 5.666,00 3/3E 5.187,17

1/1C 7.940,63 Luas Blok 3 24.981,71

Luas Blok I 19.343,23 4/4A 6.186,99

2/2A 7.310,00 4/4B 6.446,21

2/2B 6.010,31 Luas Blok 4 12.633,09

2/2CP 5.953,93 5/5A 6.072,46

Page 5: Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

V-5

Luas Blok 2 19.274,24 5/5B 4.212,67

3/3A 6.514,81 5/5C 3.134,31

3/3B 5.907,48 Luas Blok 5 13.419,44

3/3C 3.936,89 Luas Total Blok 1,2,3,4,5 89.651,72

Sumber: DLH, 2017

Pembangunan Infrastruktur Taman Keanekaragaman Hayati

Pembangunan infrastruktur dimaksudkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada TKH.

Pertimbangan dalam menentukan infrastruktur TKH adalah: tidak mengganggu koleksi, dekat dengan sumber daya

pendukung (misal air), mudah dijangkau, dan memiliki pemandangan yang bagus. Luas total area terbangun

mencapai 839,9 m2 atau kurang dari 1.000 m2 (Tabel -3).

Fasilitas yang akan dibangun pada area TKH adalah: Gapura, Gerbang utama, Kantor Pengelola, Aula, Mushola,

Ruang Medis, Toilet dan Septic Tank, Gazebo, Menara Pantau, Rumah Kompos dan Daur Ulang, Rumah

Penyemaian, Kolam Penampungan Air, Menara Air, Tempat Sampah dan Tempat Duduk Pengunjung. Sumber air

yang akan digunakan berasal dari mata air Gunung Masigit dengan panjang saluran dari mata air ke area TKH

mencapai 1.225 meter atau 1,225 km. Sistem pengaliran akan dilakukan secara gravitasi.

Tabel -3: Peletakan Fasilitas Infrastruktur Pada Taman Kehati

No. Fasilitas Infrastruktur Luas

(ha)

Volume

(unit)

Luas

Total

(ha)

Subblok

1A 3A 3B 3C

/4B 3E 4A 5A 5C 2A

1. Gerbang Selamat Datang - 2 -

2. Gerbang Masuk 2,5 1 2,5 √

3. Menara Pantau Bambu 13,7 1 13,7 √

4. Menara Pantau Beton 9,0 1 9,0

5. Gazeboo 62,0 5 310,0 √ √ √ √ √

6. Tanki Septik 5,3 4 21,1 √ √ √ √

7. Tempat Sampah 0,3 6 1,5 √ √ √ √ √ √ √

8. Toilet & Menara Air 20,0 4 79,8 √ √ √ √

9. Kolam Retensi 10,9 3 32,6 √ √ √

10. Bangku (Tempat Duduk) 0,2 5 0,8 √ √ √ √ √

11. Area Penyemaian 60,0 3 180,0 √ √ √

12. Area Pengomposan 99,0 1 99,0 √

13. Kantor & Area Kontrol 45,0 1 45,0 √

14.

Mushola, Aula, dan

Ruang Medis

45,0 1 45,0

15. Pagar - - -

16. Jalan Akses Antar Blok - - -

Luas Total 372,0 - 839,0

Sumber: DLH, 2017

Page 6: Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

V-6

Gambar -4: Rencana Penempatan Infrastruktur pada Setiap Subblok

Gambar -5: Penataan Akses Jalan TKH (kiri) dan Penataan di Luar Area TKH (kanan)

Kebutuhan biaya untuk pembangunan TKH secara keseluruhan mencapai Rp. 2.260.655.300,00 (dua milyar dua

ratus enam puluh juta enam ratus lima puluh lima ribu tiga ratus rupiah) (Tabel -4).

Tabel -4: Kebutuhan Biaya PembangunanTKH dan Rekomendasi Tahapan Pembangunannya

No. Uraian Pekerjaan

Harga

Satuan

(Rp)

Jumlah Jumlah (Rp)

Tahapan Pembangunan

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

1. Bibit Koleksi 150.000.000 Ls 150.000.000 150.000.000 - -

2. Gerbang Selamat Datang 40.675.393 2 81.350.785 - 40.675.393 40.675.393

3. Gerbang Masuk 22.340.744 1 22.340.744 22.340.744 - -

4. Menara Pantau Beton 125.233.566 1 125.233.566 125.233.566 - -

5. Akses Jalan Masuk 230.489.856 1 230.489.856 - - 230.489.856

6. Gazeboo I (10x9) 117.117.595 1 117.117.595 117.117.595 - -

Page 7: Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

V-7

No. Uraian Pekerjaan

Harga

Satuan

(Rp)

Jumlah Jumlah (Rp)

Tahapan Pembangunan

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

7. Gazeboo II (4x4) 15.559.549 4 62.238.196 31.119.098 15.559.549 15.559.549

8. Tempat Sampah 1.000.000,00 6 6.000.000 6.000.000 - -

9. Toilet 113.822.007 4 455.288.027 113.822.007 227.644.013 113.822.007

10. Tanki Septik dan SR 28.359.976 4 113.439.905 28.359.976 56.719.952 28.359.976

11. Kolam Retensi 146.171.822 3 438.515.466 146.171.822 146.171.822 146.171.822

12. Bangku Tipe 2 5.398.100 3 16.194.301 - 10.796.200 5.398.100

13. Bangku Tipe 1 4.988.100 2 9.976.201 - 4.988.100 4.988.100

14. Area Penyemaian 25.238.645 3 75.715.935 - 50.477.290 25.238.645

15. Area Pengomposan 107.532.508 1 107.532.508 - - 107.532.508

16. Kantor & Area Kontrol 209.574.380 1 209.574.380 - 209.574.380 -

17. Aula, Musholla, R. Medis 202.987.939 1 202.987.939 - - 202.987.939

18. Pagar Pembatas 323.613.850 Ls 323.613.850 - - 323.613.850

19.

Pondasi dan Slope

(Jalan)

366.083.798 Ls 366.083.798 - 366.083.798 -

20. Tower Air 74.103.936 3 74.103.936 24.701.312 24.701.312 24.701.312

Jumlah 2.963.693.052 590.164.808 1.128.690.499 1.244.837.764

PPN 10% 296.369.305 59.016.481 112.869.050 124.487.775

Total 3.260.062.357 649.181.288 1.241.559.549 1.369.321.520

Pembulatan 3.260.062.000 649.181.000 1.241.560.000 1.369.322.000

Sumber: DLH, 2017

Pembangunan infrastruktur TKH pada tahun 2018 yang merupakan tahap pertama tidak sepenuhnya sesuai

dengan perencanaan, yaitu tidak teralokasikannya anggaran untuk pembangunan Kolam Retensi. Pembangunan

infrastruktur dilakukan dengan jumlah biaya Rp 541.698.300,00.

Pekerjaan yang dilakukan adalah pembangunan 10 jenis bangunan masing-masing 1 unit (lihat Tabel-5).

Tabel -5: Pekerjaan Infrastruktur Taman Keanekaragaman Hayati

No. Jenis Lokasi/Zona

1. Menara Pemantau 5C

2. Gazebo tipe I (9m x 10m) 3B

3. Gazebo tipe II (4m x 4m) 1A

4. Tempat Duduk tipe 1 1A

5. Tempat Duduk tipe 1I 3B

6. Green house 5A

7. Toilet 3B

8. Septictank dan Sumur Resapan 3B

9. Tower Air 3E

10. Tempat Sampah 3 Kompartemen 3E

Sumber: DLH, 2018

Selain itu dilakukan pula penambahan sarana persemaian. Penyediaan Sarana kelengkapan persemaian

dilaksanakan untuk melengkapi fungsi persemaian yang berlokasi di Taman Kehati Desa Nagrog Kecamatan

Cicalengka. Sarana kelengkapan persemaian tersebut adalah: mobilisasi dan pembersihan lahan, tiang dan

paranet, kelengkapan penyiraman greenhouse, dan pemasangan bedeng bambu dengan biaya senilai Rp.

59.592.060 (lima puluh sembilan juta lima ratus sembilan puluh dua ritu enam puluh rupiah).

Page 8: Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

V-8

Gazebo Tipe I (9m x 10m) Gazebo Tipe II (4m x 4m) Tempat Duduk Tipe 1

Tempat Duduk Tipe 1I Green house Toilet

Gazebo Tambahan Sarana Persemaian Tambahan Sarana Persemaian

Menara Pemantau Tower Air Tambahan Instalasi Listrik

Gambar -6: Pembangunan Infrastruktur Taman Keanekaragaman Hayati

Pembangunan Vegetasi Taman Keanekaragaman Hayati

Pekerjaan Pembangunan Vegetasi TKH berupa Belanja Bibit Tanaman dilaksanakan dengan biaya senilai Rp

143.079.750,-.

Data tumbuhan eksisting sebagian besar merupakan pohon mahoni (Swietenia macrophylla) dengan jumlah 266

tegakan. dan kayu suren (Toona sureni) dengan 162 tegakan. Beberapa spesies tergolong sebagai spesies lokal

seperti muncang (Aleurites moluccana), bambu (Bambusa hystrix), kenanga (Cananga odorata), kapuk randu (Ceiba

pentandra), Cestrum nocturnum, kiteja (Cinnamomum iners), jenitri (Elaeocarpus spaericus dan Elaeocarpus stipularis),

Page 9: Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

V-9

Ficus sp., awi tali (Gigantochloa apus), Gombong (Gigantochloa verticillata), tisuk (Hibiscus macrophyllus), waru lot

(Hibiscus decaspermus), kelompok mangga (Mangifera spp.), parijoto (Melicope latifolia), ki mangkok (Melicope

latifolia), kianggrit (Neonauclea lanceolata), kimalaka (Phyllanthus emblica), dan ki honje (Pittosporum ferrugineum)

(lihat Gambar -7 dan Gambar -8).

Gambar -7: Model Elevasi Digital Sebaran Eksisting Pohon

Gambar -8: Tutupan Vegetasi Eksisting dan Titik Tanam Koleksi Prioritas

Page 10: Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

V-10

Tahapan yang dilakukan dalam pembangunan vegetasi TKH tahun 2018 adalah:

a. Penyiapan bibit

Dari jumlah individu dari masing masing spesies tersebut masih ada bibit yang harus ditambahkan sehingga

jumlahnya masing-masing menjadi 15 (lihat Tabel -6).

Tabel -6: Jenis dan Jumlah Bibit TKH

Nama Koleksi Jumlah

Polybag

Jumlah Bibit yang

Harus Dikumpulkan

Jumlah Seluruh

Bibit

Agavaceae 10 5 15

Pleomele angustifolia (Roxb.) N. E. Br 10 5 15

Anacardiaceae 1 14 15

Anacardium occidentale 1 14 15

Annonaceae 5 25 30

Annona muricata L 4 11 15

Cananga odorata 1 14 15

Apocynaceae 1 14 15

Tabernaemontana sp 1 14 15

Bombacaceae 4 11 15

Ceiba pentandra (L.) Gaertn 4 11 15

Euphorbiaceae 10 20 30

Aleurites moluccana 1 14 15

Sauropus androgynus (L.) Merr 9 6 15

Lauraceae 29 0 29

Cinnamomum iners Reinw. ex Blume 29 0 29

Malvaceae 34 5 39

Hibiscus decaspermus 10 5 15

Hibiscus macrophyllus Roxb. ex Hormen 24 0 24

Meliaceae 2 13 15

Azadirachta indica A. Juss 2 13 15

Menispermaceae 8 7 15

Cyclea barbeta 8 7 15

Mimosaceae 2 13 15

Archidendron jiringa 2 13 15

Moraceae 12 3 15

Ficus septica Burm. F 12 3 15

Myrtaceae 20 0 20

Psidium guajava L 20 0 20

Pandanaceae 1 14 15

Pandanus amaryllifolius Roxb. 1 14 15

Pittosporaceae 8 7 15

Pittosporum ferrugineum Alton 8 7 15

Rhamnaceae 1 14 15

Maesopsis eminii 1 14 15

Rubiaceae 23 7 30

Morinda citrifolia L 9 6 15

Tarenna incerta 14 1 15

Solanaceae 4 11 15

Solanum toruum 4 11 15

Verbenceae 6 9 15

Gmelina arborea Roxb 6 9 15

Zingiberaeae 13 17 30

Amomum cardamomum 7 8 15

Zingiber officinale Roxb 6 9 15

Total 194 209 403

Sumber: DLH, 2018

Page 11: Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

V-11

Selain bibit yang sudah ada dan perlu ditambah jumlahnya, sesuai dengan hasil DED TKH, beberapa koleksi perlu

dikumpulkan, yaitu 36 spesies yang tergolong dalam 24 famili (lihat Tabel -7).

Tabel -7: Tambahan Spesies Koleksi TKH

Nama Spesies Jumlah Bibit Nama Spesies Jumlah Bibit

Anacardiaceae 30 Menispermaceae 15

Mangifera foetida 15 Arcangelisia flava 15

Mangifera odorata 15 Mimosaceae 15

Annonaceae 15 Archidendron elipticum 15

Cananga odorata 15 Papilionaceae 15

Araliaceae 15 Erythrina variegata 15

Trevesia sundaica 15 Pittosporaceae 15

Arecaceae 30 Pittosporum ferrugineum 15

Caryota mitis 15 Rosaceae 15

Pinanga coronata 15 Prunus javanica 15

Celastraceae 15 Rubiaceae 15

Euonymus javanicus 15 Tarenna incerta 15

Ebenaceae 15 Rutaceae 60

Diospyros macrophylla 15 Citrus grandis 15

Elaeocarpaceae 15 Clausena excavata 15

Elaeocarpus stipularis 15 Melicope lunu ankeda 15

Euphorbiaceae 60 Micromelum minutum 15

Aleurites moluccana 15 Sapindaaceae 45

Bischofia javanica 15 Allophylus cobbe 15

Croton argyrantus 15 Mischocarpus sundaicus 15

Pahylanthus emblica 15 Pometia pinnata 15

Flacourtiaceae 15 Solanaceae 15

Pangium edule 15 Cestrum nocturnum 15

Lauraceae 45 Sterculiaceae 15

Cinnamomum iners 15 Sterculia coccinea 15

Litsea noronhae 15 Theaceae 15

Neolitsea cassiaefolia 15 Pyrenaria serrata 15

Malvacaee 15 Tiliaceae 15

Hibiscus decaspermus 15 Grewia acuminata 15

Meliaceae 15

Aglaia argentea 15 Total 540

b. Penentuan Titik Tanam Koleksi pada Masing-Masing Subblok

Beberapa bibit yang tingginya mencapai 50 centimeter serta bibit yang setelah melalui tahap aklimatisasi

ukurannya sudah mencukupi dapat segera ditanam. Penanaman dilakukan pada masing-masing subblok yang telah

ditentukan dengan terlebih dahulu membuat tanda titik tanam dan pembuatan lubang tanam untuk masing-masing

bibit.

Hasil penentuan titik tanam sesuai analisis masing-masing tapak relung ekosistem koleksi pada masing-masing sub

blok koleksi disajikan pada peta. Informasi yang disajikan pada peta adalah data subblok koleksi, kode koleksi dan

nama spesies koleksinya untuk memudahkan pencarian spesies koleksi yang akan ditanam dan lokasi tanamnya.

Page 12: Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

V-12

Arah utara dan skala pada peta dalam satuan meter di buat untuk memudahkan dalam pencarian patok koleksi di

lapangan. Dengan metoda ini jika patok koleksi hilang maka titik tanam dapat dengan mudah dicari ulang. Peta

tersebut dapat dilihat pada Gambar -10.

Tanaman yang Belum Siap Tanam Tanaman yang Sudah Siap Tanam Tanaman yang Sedang Diaklimatisasi

Titik Tanam Titik Tanam Titik Tanam

Gambar -9: Penataan Koleksi Vegetasi

Tabel -8: Uraian Realisasi Kegiatan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem

No. Sub

Kegiatan Tema

Waktu/Tempat/

Jumlah Peserta/

Narasumber

Kesimpulan/

Kesepakatan

1. Koordinasi Rapat Persiapan Pembangunan TKH Ds. Nagrog Kec. Cicalengka

Jumat, 23 Februari 2018/RR DLH/15 org anggota Tim Koordinasi Pembangunan TKH /Ahli Ekologi dan Keanekaragaman Hayati dan Ahli Lingkungan

Rapat ini membahas KAK Infrastruktur dan Vegetasi TKH yang pembangunannya akan dilaksanakan pada tahun 2018.

Prioritas pembangunan vegetasi adalah 24 spesies lokal yang akan menjadi spesies utama; sementara spesies pendukung akan mengandalkan spesies eksisting; selanjutnya pengayaan koleksi pada lokasi yang masih kosong.

Pelaksanaan penanaman koleksi terdiri dari tahapan: pengumpulan dan penyediaan bibit, pemeliharaan bibit sampai siap tanam, penyiapan titik tanam dan

penanaman, dan administrasi penunjang kegiatan. Prioritas pembangunan pad atahun 2018 adalah: sarana

kantor, gazebo 1 (9mx10m), toilet/septic tank/SR. Tower air, area persemaian, tempat sampah terpilah, dan tempat duduk tipe 1 dan tipe 2.

Rapat Fasilitasi

Kelembagaan TKH

Rabu, 6 Juni 2018/RR

DLH/20 org/Kepala Seksi TKH KLHK

Pengelola TKH Desa Nagrog akan berbentuk adhoc

dengan diketuai oleh Kepala DLH dan anggotaya adalah OPD terkait, termasuk Kecamatan Cicalengka, Desa Nagrog, BUMDes Nagrog.

Selanjutnya DLH akan menyusun Rencana Aksi Pengelolaan TKH Kabupaten Bandung.

2. Sosialisasi Sosialisasi Kamis, 24 Mei Isu lingkungan di Kabupaten Bandung yang saat ini

Page 13: Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

V-13

No. Sub

Kegiatan Tema

Waktu/Tempat/

Jumlah Peserta/

Narasumber

Kesimpulan/

Kesepakatan

Konservasi

Berbasis

Masyarakat

melalui

Pelestarian

Keanekaragaman

Hayati Tanaman

Obat

2018/Bale Kandaga

/150 org/Asisten Ekjah,

Kadis LH, Kabid

Konservasi Lingkungan

dan Pengendalian

Perubahan Iklim DLH

Prov. Jawa Barat, Ahli

Farmasi, dan Ahli

Kehati Tanaman Obat

cukup memprihatinkan memerlukan upaya

konservasi yang harus dilakukan oleh semua pihak.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pelestarian

kehati tanaman obat yang bisa dilakukan kapan saja

dan di mana saja, termasuk di area halaman sendiri.

Pelestarian kehati tanaman obat bermanfaat untuk

sendiri/keluarga dan berpeluang untuk memperoleh

pendapatan tambahan, khususnya menyambut

adanya industri obat di Kabupaten Bandung.

Berdasarkan Profil Kehati Kabupaten Bandung

paling sedikit ditemukan sekitar 112 spesies

tumbuhan pohon besar yang termasuk dalam 93

genus (marga) dan 44 famili (suku) yang hampir

semuanya merupakan spesies lokal, termasuk

tanaman obat, yang merupakan sumber genetik

lokal yang sudah teruji keandalan sifat genetikanya

baik rasa, warna, ketahanannya terhadap hama dan

penyakit perlu dijaga kelestariannya.

Sosialisasi

Gerakan

SATAPOK untuk

Pemelihara Pohon

Selasa, 27 November

2018/SDN Tarumajaya

02 Ds. Tarumajaya

Kec. Kertasari/50

org/Kepala DLH,

Camat Kertasari, Wakil

Adm. KPH Bandung

Selatan Perhutani,

Ketua LMDH Desa

Tarumajaya

Disampaikan mekanisme Gerakan SATAPOK dan

dukungannya oleh para narasumber

Disimpulkan bahwa para petani yang tergabung

dalam LMDH Desa Kertasari siap untuk

mendukung Gerakan SATAPOK.

Selanjutnya akan dilakukan rapat yang lebih

mendetai mengenai pembentukan kelompok dan

pembagian zonasi pemeliharaan pada petak 73.

3. Pembangu

nan TKH

Pembangunan

Infrastruktur TKH

Bekerjasama dengan

CV. Dimensi Fazaa

Dilakukan pembangunan Infrastuktur: (i) Menara

Pemantau, (ii) Gazebo Tipe I, (iii) Gazebo Tipe II, (iv)

Tempat Duduk Tipe I, (v) Tempat Duduk Tipe II, (vi)

Green house, (vii) Toilet, (viii) Septictank dan Sumur

Resapan, (ix) Tower Air, (x) Tempat Sampah 3

Kompartemen, (xi) Tambahan Sarana Persemaian

Pembangunan

Vegetasi TKH

Bekerjasama dengan

CV. Aura Zahran

Melakukan penambahan koleksi tanaman sesuai

dengan perencanaan.

Tahapan yang dilakukan penyiapan bibit dan

penentuan titik tanam koleksi pada masing-masing

subblok.

Sumber: DLH, 2017