Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

21
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA-K/L 2016 & REVIU ADIK KEMEN LHK Jakarta, 13 Agustus 2015 Disampaikan dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas Perencana Anggaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

description

asasaasas

Transcript of Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

Page 1: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

KEMENTERIAN KEUANGANDIREKTORAT JENDERAL ANGGARANDIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA-K/L 2016 & REVIU ADIK KEMEN LHK

Jakarta, 13 Agustus 2015

Disampaikan dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas Perencana Anggaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Page 2: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

PENDAHULUAN

• PMK No. 136/2014 mengamanatkan penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja dalam RKA-KL 2016

• ADIK fokus pada penyempurnaan struktur dan informasi kinerja

• ADIK ditata dengan menggunakan logical framework

• Aplikasi RKA-KL SPAN tidak diperkenankan berubah

• Struktur logical framework berbeda dengan struktur dalam Aplikasi RKA-KL SPAN

• Disusun Aplikasi Tambahan ADIK

• Tahap awal implementasi penataan ADIK: penyempurnaan rumusan kinerja (output K/L, output Ese I, dan output satker)

• Sinkronisasi perencanaan & penganggaran:• - sasaran strategis,

sasaran program, dan sasaran kegiatan diambil dari aplikasi Renja,

• -output K/L, output Es I, dan output satker diambil dari aplikasi ADIK.

2

Page 3: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

TANTANGAN PENATAAN ADIK

• Rumusan outcome dan output dalam aplikasi RKA-KL diturunkan dari dokumen/aplikasi Rencana Strategis/Rencana Kerja K/L.

• Dalam dokumen Renstra/Renja hanya terdapat sasaran K/L (=sasaran strategis) dan sasaran Eselon I (=sasaran program).

• Dalam dokumen Renstra/Renja terdapat sasaran kegiatan (= output Eselon II / output Satuan Kerja)

tidak terdapat Output K/L dan Output Eselon I

3

Penganggaran berbasis kinerja : menghubungkan antara input dengan output

perlu dirumuskan Output Strategis (level K/L) dan Output Program (level Eselon I)

Page 4: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

PENYELARASAN KINERJA RENSTRA/RENJA & RKA-K/L

Proses / Aktivitas

Input

NASIONAL

K/L

ESELON I

ESELON II

Sasaran pembangunan nasional (impact)

Sasaran strategis K/L (outcome/impact)

Sasaran program (outcome)

Sasaran kegiatan (output)

Input

Aktivitas/ Proses (nama

kegiatan)

Output eselon1

IndikatorTarget

Input

Aktivitas/ Proses (nama

program)

Ouput KL

IndikatorTarget

InputAktivitas/

Proses (kompone

n)

SASARAN STRATEGIS

(Outcome KL/ Impact )

SASARAN PROGRAM

(Outcome Eselon 1)

Indikator/ IKK

SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)

RENSTRA

ADIK

+

Indikator/ IKS

Target

Indikator/ IKP

Target

Target

Keterangan :

RKA-K/L

Output Strategis

Output Program

Page 5: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

PEDOMAN UMUM PENATAAN ADIK K/L (1)

• Outcome K/L (Sasaran Strategis) menceminkan Visi/Tugas K/L, diturunkan dari dokumen Renstra/Renja K/L

• Indikator Kinerja Outcome K/L (Sasaran Strategis) diturunkan dari dokumen Renstra/Renja K/L

• Output K/L (Output Strategis) mencerminkan Misi/Fungsi K/Ldinyatakan dalam kata benda uji apakah Output K/L mampu mendukung pencapaian Outcome K/L

• Indikator Kinerja Output K/L (Output Strategis) uji apakah indikator-indikator yang disusun dapat mencerminkan dan

mengukur target output yang dihasilkan K/L (measurable)?

5

Page 6: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

PEDOMAN UMUM PENATAAN ADIK K/L (2)

• Aktivitas (=Komponen dalam aplikasi RKA-KL) dinyatakan dalam bentuk kata kerja, 1 (satu) output dapat memiliki lebih dari 1 (satu) aktivitas yang saling

berkaitan dan terangkai menjadi satu kesatuan proses, tiap aktivitas memiliki korelasi terhadap output dari unit-unit eselon I

dalam struktur organisasi K/L.

• Input sumber daya/prasyarat dalam melakukan aktivitas guna menghasilkan

Output K/L, dapat berupa input generik (= output internal Eselon I/Eselon II) dan

input non-generik

6

Catatan: Pedoman umum juga berlaku dalam penataan ADIK level Eselon I dan Eselon II/ satker.

Page 7: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

PERLU DUKUNGAN IT DALAM IMPLEMENTASI HASIL PENATAAN ADIK

Aplikasi RKA-K/L tidak berubah untuk mengimplementasikan penataan ADIK, disusun Aplikasi Tambahan ADIK. Form III ADIK diintegrasikan ke aplikasi RKA-K/L.

Integrasi Form 3

Proses/Aktivitas

Input

Sasaran strategis (=outcome K/L)

Output Strategis (=output K/L)

Indikator Outcome K/L

IndikatorOutput K/L

Proses/AktivitasInput

Sasaran strategis (=outcome K/L)

Output Strategis (=output K/L)

IndikatorOutcome K/L

Indikator Output K/LProses/Aktivitas

Input

Sasaran program (=outcome Es I)

Output Program (=output Es I)

IndikatorOutcome Es I

IndikatorOutput EsI

Indikator Output Es II/Satker

Proses/Aktivitas

Input

Sasaran strategis (=outcome K/L)

Output Strategis (=output K/L)

Indikator Outcome K/L

IndikatorOutput K/L

Proses/AktivitasInput

Sasaran strategis (=outcome K/L)

Output Strategis (=output K/L)

IndikatorOutcome K/L

Indikator Output K/LProses/Aktivitas

Input

Sasaran program (=outcome Es I)

Output Program (=output Es I)

IndikatorOutcome Es I

IndikatorOutput EsI

Proses/Aktivitas

Input

SasaranKegiatan(=output Es II/Satker)

Indikator Output Es II/Satker

Sasaran strategis (=outcome K/L)

Proses/AktivitasInput

Sasaran strategis (=outcome K/L)

Output Strategis (=output K/L)

Sasaran program (=outcome Es I)

Proses/AktivitasInput

Sasaran program (=outcome Es I)

Output Program (=output Es I)

Sub-OutputKomponen

SasaranKegiatan(=output Es II/Satker)

Komponen

SasaranKegiatan(=output Es II/Satker)

Indikator Output Es II/Satker Indikator Output Es II/Satker

IndikatorOutput EsI

IndikatorOutcome Es I IndikatorOutcome Es I

IndikatorOutput K/L

IndikatorOutcome K/L Indikator Outcome K/L

Sub-KomponenDetil

Sasaran strategis (=outcome K/L)

Sasaran program (=outcome Es I)

Komponen

SasaranKegiatan(=output Es II/Satker)

Indikator Output Es II/Satker

IndikatorOutcome Es I

IndikatorOutcome K/L

Form II Tambahan

Form I Tambahan

Sub-Output

Sub-Komponen

Page 8: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

Integrasi Aplikasi ADIK & RKAKL

8

Page 9: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

REVIU OUTCOME & INDIKATORNYA

9

OUTCOMEAspek ReviewKejelasan Rumusan Pernyataannya  mencerminkan  “kondisi”  yang  diharapkan  atau dampak lanjutan apabila kondisi dimaksud sudah terwujud

Bersifat perspektif eksternal organisasiKetercapaiannya tidak sepenuhnya dalam kontrol organisasi (not necessarily controllable)[Opsional]  Secara  redaksional  bermakna  suatu  capaian  dan  umumnya  diawali kata seperti: “Meningkatnya......, Terwujudnya..........”, dan sejenisnyaMudah dipahami (minim singkatan, istilah yang tidak familiar, dsb)

Relevansi Outcome   tersebut   mencerminkan   “kebutuhan/kepentingan stakeholders”Khusus  untuk  rumusan  outcome  Eselon  I,  ada  keterkaitan  yang  sangat erat dengan rumusan outcome K/LSejalan dengan tusi organisasi

Aspek Review

Keterukuran Indikator dimaksud relevan menjelaskan ketercapaian outcomeTerdapat   formula   atau   rumusan   yang relevan untuk   menghitung indikator dimaksudData   yang   digunakan   dalam   penghitungan   tersebut   dapat   tersedia secara periodikSumber data(lembaga yang menerbitkan dan/atau prosesnya) kredibelRumusan    indikator    tidak    diawali    kata    seperti:    “Meningkatnya......, Terwujudnya..........”, dan sejenisnyaKetercapaiannya bersifat realistis dan terukur (countable)

INDIKATOR OUTCOME

Page 10: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

REVIU OUTPUT & INDIKATORNYA

10

OUTPUTAspek ReviewKejelasan Rumusan Pernyataannya mencerminkan “produk (barang dan/atau jasa)” organisasi

Untuk level eselon I atau K/L, output = produk akhir.Ketercapaiannya dalam kontrol organisasi (controllable)Pernyataan mudah dipahami (minim singkatan, istilah yang tidak familiar, dsb)Secara redaksional merupakan kata benda

RelevansiUntuk level eselon I atau K/L, output harus berorientasi keluar (sudah jelas penerima manfaat dari output tersebut (yang merupakan pihak di luar organisasi).Output  tersebut  mempunyai  kaitan  yang  sangat erat pada pencapaian outcomeOutput di level organisasi yang lebih rendah harus ada keterkaitan dengan ouput di level organisasi di atasnya.

Aspek ReviewKeterukuran Indikator dimaksud relevan menjelaskan ketercapaian output

Data yang digunakan dalam penghitungan tersebut dapat tersedia secara periodikSumber data (lembaga yang menerbitkan dan/atau prosesnya) kredibelRumusan indikator tidak diawali kata seperti:  “Meningkatnya......, Terwujudnya..........”, dan sejenisnyaKetercapaiannya bersifat realistis dan terukur (countable)

INDIKATOR OUTPUT

Page 11: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

REVIU ADIK KEMENTERIAN KEHUTANAN

11

Page 12: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

OUTCOME & OUTPUT KEMENTERIAN LHK (FORM 1)

12

Outcome 1:Menjaga kualitas lingkungan hidup yang memberikan peningkatan daya dukung,

pengendalian pencemaran, keanekaragaman hayati, serta pengendalian perubahan iklim

Indikator:Indeks kualitas lingkungan hidup berada pada kisaran 66,5 – 68,5

Output 1:Pengendalian

pencemaran dan kerusakan lingkungan

Indikator:1. Indeks Kualitas Udara

min B42. Indeks kualitas air min

553. Indeks Tutupan Lahan

min 62

Output 2:Pengendalian

perubahan iklimIndikator:

1. Jumlah wilayah yang memiliki

kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim

2. Penurunan emisi GRK dari sektor

kehutanan, gambut dan limbah sebesar

21,7%3. Penurunan jumlah

hotspot dan luas kebakaran hutan dan

lahan sebesar 10%

Output 3:Pengelolaan sampah,

limbah, dan B3Indikator:

1. Jumlah sampah yang dikelola sebesar 124.6 juta ton di 380

kota.2. Jumlah bahan berbahaya dan

beracun yang dikelola sebesar 3 juta ton

dalam 5 tahun3. Jumlah limbah

bahan berbahaya dan beracun yang dikelola sebesar 755.595.000 ton dalam 5 tahun.

Terjaganya ...

B3 =??

B4 =??

dalam 1 tahun

berapa??

Page 13: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

OUTCOME & OUTPUT KEMENTERIAN LHK (FORM 1)

13

Outcome 4:Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan dan Akuntabilitas Aparatur yang Baik

Kementerian LHKIndikator:

??

Output 1:Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian LHK

Indikator:1. Keterbukaan informasi dan komunikasi

publik meningkat setiap tahun2. Partisipasi masyarakat dalam

perumusan kebijakan meningkat setiap tahun

3. Kapasitas Birojrasi melalui Reformasi Birokrasi

4. Kualitas Pelayanan Publik Meningkat Setiap Tahun

5. Nilai SAKIP LHK Min A (78 poin)

Output 2:Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas aparatur Bidang LHKIndikator:

1. Tingkat Kapabilitas APIP Kemen LHK.

2. Tingkat Kematangan Implementasi SPIP

3. Instansi KLHK yang akuntabel (skor LAKIP).

Seberapa terbuka?

Bagaimana mengukurnya?

Apakah controllable?

% peningkatan...

Output-output ini merupakan output untuk keperluan internal. Dalam level K/L mestinya menjadi input.

Page 14: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

OUTCOME SEKJEN KEMEN LHK (FORM 2)

14

OUTCOME INDIKATOR1. Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik 1. Indeks kualitas udara min B4

2. Penurunan Emisi GRK dari sektor kehutanan, gambut dan limbah sebesar 21,7%

3. Jumlah limbah bahan berbahaya dan beracun yang dikelola sebesar 755.595.000 ton dalam 5 tahun

4. Jumlah pelaku utama dan pelaku usaha dalam pemberdayaan masyarakat yang meningkat kapasitasnya, 5.500 unit KTH

5. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi min 1,5 juta orang wisatawan mancanegara selama 5 tahun

6. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi min 1,5 juta orang wisatawan nusantara selama 5 tahun

7. Jumlah kemitraan pengelolaan kawasan konservasi sebanyak 130 unit (wisata 100 unit, air 25 unit, geothermal 5 unit)

8. Jumlah unit kawasan ekosistem esensial yang terbentuk dan dioptimalkan pengelolaannya sebanyak 34 unit (terutama lansekap karst, lahan basah, lahan gambut, dan hutan mangrove serta ekosistem pengguna

9. Jumlah ketersediaan paket data dan informasi keanekaragaman hayati yang berkualitas di 6 ekoregon.

2. Pengawasan yang berkualitas dan peningkatan akuntabilitas aparatur bidang LHK

3. Meningkatnya pengelolaan hutan produksi di tingkat tapak secara lestari

4. Meningkatkan daya dukung DAS serta internalisasi RPDAST ke dalam RTRW

5. Peningkatan efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan upaya konservasi keanekaragaman hayati untuk pemanfaatan yang berkelanjutan bagi kepentingan ekonomi, sosial, ekologi

6. Menjamin pencegahan dampak lingkungan terhadap kebijakan wilayah dan sektor serta usaha dan kegiatan untuk menjaga daya dukung dan daya tampung

7. Tersedianya Iptek bidang LHK yang mendukung pencapaian sasaran strategis Kemen LHK

8. Meningkatnya daya saing SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan

9. Meningkatnya akses masyarakat untuk mengelola hutan melalui hutan kemasyarakatan, hutan desa, hutan tanaman rakyat, hutan adat dan hutan rakyat serta hutan kemitraan

10. Meningkatnya keamanan lingkungan hidup dan kehutanan melalui penegakan hukum

11. Peningkatan efektivitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan

12. Meningkatnya kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan dengan berkurangnya risiko akibat paparan B3, limbah B3, dan sampah

13. Meningkatnya kualitas udara

Ada berapa program yang dimiliki oleh Sekjen Kemen LHK?

Page 15: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

OUTPUT SEKJEN KEMEN LHK (FORM 2)

15

OUTPUT Indikator

Tertanganinya jumlah sampah sebesar 75% dari 124,6 juta ton atau sebesar 97,8 juta ton dalam 5 tahun di 380 kota

1. Jumlah sampah tertangani di 380 kota melalui pemantauan dan evaluasi kota bersih, teduh, dan sehat berkelanjutan.

2. Jumlah sampah yang tertangani melalui kegiatan komposing yang terpadu dengan pertanian perkotaan kapasitas 0,5 ton/hari 6 lokasi

3. Jumlah timbunan sampah yang terkelola menjadi energi terbarukan di 380 kota

4. Pengembangan dan operasionalisasi SIDIK yang terintegrasi dengan data iklim dan data kerentanan sektor prioritas

5. Fasilitas inisiatif lokal adaptasi perubahan iklim melalui program kampung iklim (proklim) sebanyak 2000 desa

6. Luas kawasan hutan konservasi pada zona pemanfaatan tradisional yang dikelola melakui kemitraan dengan masyarakat seluas 10.000 ha

7. Jumlah kasus tipihut yang disediakan sebanyak min 75 kasus per tahun

8. Jumlah pelaksanaan kegiatan pengamanan dan penindakan terhadap gangguan dan ancaman bidang kehutanan di 34 propinsi

9. Jumlah sumberdaya manusia di bidang perlindungan dan pengamanan hutan yang ditingkatkan kapasitasnya sebanyak 500 orang per tahun.

• Berapa jumlah sampah yang ditangani di tahun 2016?

• Apakah penanganan sampah di kota-kota tersebut dilakukan oleh Sekjen?

• Output ini memiliki kontribusi ke Outcome yang mana?

Page 16: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

OUTPUT SEKJEN KEMEN LHK (FORM 2)

16

OUTPUT Indikator

Tersedianya sintesa hasil penelitian konservasi sumber daya alam, produktivitas hutan, hasil hutan sebagai alternatif sumber pangan, energi, dan obat-obatan

1. Persentase penurunan beban pencemaran ke udara sebesar 15% dari basis data 2014

2. Jumlah kota yang memiliki sistem pemantauan kualitas udara ambien dan beroperasi secara kontinyu sejumlah 45 kota

3. Jumlah kota yang menerapkan “green transportation” sebanyak 45 kota

4. Jumlah kota yang memenuhi baku mutu kualitas udara ambien (dari 45 kota yang dipantau)

5. Jumlah petugas pengawas lingkungan hidup (PPLH) yang dibina dan ditingkatkan kapasitasnya sebanyak 10 orang PPLH

• Berapa banyak sintesa yang dihasilkan?

• Apakah sintesa dihasilkan oleh Sekjen?

• Output ini memiliki kontribusi ke Outcome yang mana?

Page 17: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

OUTPUT SEKJEN KEMEN LHK (FORM 2)YANG PERLU DILIHAT KEMBALI

• Tersedianya sintesa hasil penelitian peningkatan nilai tambah hasil hutan• Meningkatnya jumlah dan jenis B3 yang terkelola sesuai dengan peraturan menjadi 100%• Tersedianya sintesa hasil penelitian kualitas lingkungan• Meningkatnya pemanfaatan limbah B3 dan limbah non B3 yang dikelola sebagai sumber daya

sebesar 30% melalui fasilitasi• Terlaksananya pengembangan Iptek di bidang kualitas lingkungan• Terlaksananya pengembangan Iptek di bidang kualitas lingkungan• Meningkatnya volume lahan terkontaminasi yang terpulihkan• Terlaksananya pengembangan Iptek di bidang sosial, ekonomi, kebijakan dan perubahan iklim• Tersedianya bahan sintesa hasil penelitian tematik unit litbang LHK di daerah• Meningkatnya pengendalian pembangunan LHK di Ekoregon Bali-Nusra• Meningkatnya pengendalian pembangunan LHK di Ekoregon Kalimantan• Meningkatnya pengendalian pembangunan LHK di Ekoregon Sulawesi• Meningkatnya pengendalian pembangunan LHK di Ekoregon Maluku• Meningkatnya pengendalian pembangunan LHK di Ekoregon Papua• Meningkatnya pengendalian pembangunan LHK di Ekoregon Sumatera

17

Page 18: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

OUTPUT SEKJEN KEMEN LHK (FORM 2)- by origin

OUTCOME =???

OUTPUT• Meningkatnya administrasi keuangan KLHK secara efektif• Tersedianya struktur organisasi dan tata kerja yang proporsional, efektif, dan

efisien• Tersedianya RSNI, RDNI Harmonisasi dan standar khusus• Terjaminnya penerapan SNI LHK• Tersedianya regulasi dengan prioritas mendorong hasil produksi dan nilai

ekspor hasil hutan (kayu, HHBK, TSL), HKm, HD, HR, HTR, kerjasama pemerintah dan swasta (KPS), perubahan iklim dan kebijakan LHK

• Penanganan bantuan hukum bidang LHK

18

Page 19: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

OUTCOME SEKJEN KEMEN LHK (FORM 2) LAINNYA...

19

OUTCOME INDIKATOR1. Meningkatnya Produksi dan produktivitas hasil hutan serta PNBP dari hasil hutan

1. Indeks kualitas air min 552. Jumlah kunjungan wisata ke

kawasan konservasi min sebanyak 1,5 juta wisatawan mancanegara selama 5 tahun

3. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi min sebanyak 20juta wisatawan nusantara selama 5 tahun

4. Jumlah kemitraan pengelolaan kawasan konservasi sebanyak 130 unit (wisata 100 unit, air 25 unit, geothermal

2. Meningkatkan rehabilitasi serta upaya konservasi tanah dan air guna mengurangi lahan kritis untuk kesehatan DAS dan perlindungan mata air pada DAS prioritas3. Peningkatan penerimaan devisa dan PNBP dan pemanfaatan jasa lingkungan kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati4. Meningkatnya kemampuan kelompok masyarakat pengelola perhutanan sosial, hukum adat dan pelestarian lingkungan5. Meningkatnya kualitas air

Ada berapa program yang dimiliki oleh Sekjen Kemen LHK?

Indikator = indikator outcome

sebelumnya

Page 20: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

OUTPUT SATKER KEMEN LHK (FORM 3)....

20

SATKER DI SEKJEN & ITJEN• Output yang sama ditulis hingga 3x• Indikator Output dimasukkan dalam kolom aktivitas• Aktivitas belum dimasukkan dalam Form 3 akan menjadi komponen dalam

aplikasi RKA-KL• Rumusan Output sebaiknya tidak menggunakan kata kembangan:• Misalnya:

– Tercapainya penyiaran dan penyebarluasan informasi pembangunan LHK– Meningkatnya cakupan dan penetrasi komunikasi dan kampanye pengelolaan LHK

termasuk aktivitas dari output 1??

SATKER-SATKER DI LUAR SEKJEN & ITJEN• Output yang sama ditulis hingga 3x• Sudah terdapat Aktivitas, tapi belum terdapat indikator Output

Page 21: Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerjadalam Rka Kl 2016 Reviu Adik Kemen Lhk

21

TERIMA KASIH