KEMENTERIAN KEUANGANDIREKTORAT JENDERAL ANGGARANDIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN
PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA-K/L 2016 & REVIU ADIK KEMEN LHK
Jakarta, 13 Agustus 2015
Disampaikan dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas Perencana Anggaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
PENDAHULUAN
• PMK No. 136/2014 mengamanatkan penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja dalam RKA-KL 2016
• ADIK fokus pada penyempurnaan struktur dan informasi kinerja
• ADIK ditata dengan menggunakan logical framework
• Aplikasi RKA-KL SPAN tidak diperkenankan berubah
• Struktur logical framework berbeda dengan struktur dalam Aplikasi RKA-KL SPAN
• Disusun Aplikasi Tambahan ADIK
• Tahap awal implementasi penataan ADIK: penyempurnaan rumusan kinerja (output K/L, output Ese I, dan output satker)
• Sinkronisasi perencanaan & penganggaran:• - sasaran strategis,
sasaran program, dan sasaran kegiatan diambil dari aplikasi Renja,
• -output K/L, output Es I, dan output satker diambil dari aplikasi ADIK.
2
TANTANGAN PENATAAN ADIK
• Rumusan outcome dan output dalam aplikasi RKA-KL diturunkan dari dokumen/aplikasi Rencana Strategis/Rencana Kerja K/L.
• Dalam dokumen Renstra/Renja hanya terdapat sasaran K/L (=sasaran strategis) dan sasaran Eselon I (=sasaran program).
• Dalam dokumen Renstra/Renja terdapat sasaran kegiatan (= output Eselon II / output Satuan Kerja)
tidak terdapat Output K/L dan Output Eselon I
3
Penganggaran berbasis kinerja : menghubungkan antara input dengan output
perlu dirumuskan Output Strategis (level K/L) dan Output Program (level Eselon I)
PENYELARASAN KINERJA RENSTRA/RENJA & RKA-K/L
Proses / Aktivitas
Input
NASIONAL
K/L
ESELON I
ESELON II
Sasaran pembangunan nasional (impact)
Sasaran strategis K/L (outcome/impact)
Sasaran program (outcome)
Sasaran kegiatan (output)
Input
Aktivitas/ Proses (nama
kegiatan)
Output eselon1
IndikatorTarget
Input
Aktivitas/ Proses (nama
program)
Ouput KL
IndikatorTarget
InputAktivitas/
Proses (kompone
n)
SASARAN STRATEGIS
(Outcome KL/ Impact )
SASARAN PROGRAM
(Outcome Eselon 1)
Indikator/ IKK
SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)
RENSTRA
ADIK
+
Indikator/ IKS
Target
Indikator/ IKP
Target
Target
Keterangan :
RKA-K/L
Output Strategis
Output Program
PEDOMAN UMUM PENATAAN ADIK K/L (1)
• Outcome K/L (Sasaran Strategis) menceminkan Visi/Tugas K/L, diturunkan dari dokumen Renstra/Renja K/L
• Indikator Kinerja Outcome K/L (Sasaran Strategis) diturunkan dari dokumen Renstra/Renja K/L
• Output K/L (Output Strategis) mencerminkan Misi/Fungsi K/Ldinyatakan dalam kata benda uji apakah Output K/L mampu mendukung pencapaian Outcome K/L
• Indikator Kinerja Output K/L (Output Strategis) uji apakah indikator-indikator yang disusun dapat mencerminkan dan
mengukur target output yang dihasilkan K/L (measurable)?
5
PEDOMAN UMUM PENATAAN ADIK K/L (2)
• Aktivitas (=Komponen dalam aplikasi RKA-KL) dinyatakan dalam bentuk kata kerja, 1 (satu) output dapat memiliki lebih dari 1 (satu) aktivitas yang saling
berkaitan dan terangkai menjadi satu kesatuan proses, tiap aktivitas memiliki korelasi terhadap output dari unit-unit eselon I
dalam struktur organisasi K/L.
• Input sumber daya/prasyarat dalam melakukan aktivitas guna menghasilkan
Output K/L, dapat berupa input generik (= output internal Eselon I/Eselon II) dan
input non-generik
6
Catatan: Pedoman umum juga berlaku dalam penataan ADIK level Eselon I dan Eselon II/ satker.
PERLU DUKUNGAN IT DALAM IMPLEMENTASI HASIL PENATAAN ADIK
Aplikasi RKA-K/L tidak berubah untuk mengimplementasikan penataan ADIK, disusun Aplikasi Tambahan ADIK. Form III ADIK diintegrasikan ke aplikasi RKA-K/L.
Integrasi Form 3
Proses/Aktivitas
Input
Sasaran strategis (=outcome K/L)
Output Strategis (=output K/L)
Indikator Outcome K/L
IndikatorOutput K/L
Proses/AktivitasInput
Sasaran strategis (=outcome K/L)
Output Strategis (=output K/L)
IndikatorOutcome K/L
Indikator Output K/LProses/Aktivitas
Input
Sasaran program (=outcome Es I)
Output Program (=output Es I)
IndikatorOutcome Es I
IndikatorOutput EsI
Indikator Output Es II/Satker
Proses/Aktivitas
Input
Sasaran strategis (=outcome K/L)
Output Strategis (=output K/L)
Indikator Outcome K/L
IndikatorOutput K/L
Proses/AktivitasInput
Sasaran strategis (=outcome K/L)
Output Strategis (=output K/L)
IndikatorOutcome K/L
Indikator Output K/LProses/Aktivitas
Input
Sasaran program (=outcome Es I)
Output Program (=output Es I)
IndikatorOutcome Es I
IndikatorOutput EsI
Proses/Aktivitas
Input
SasaranKegiatan(=output Es II/Satker)
Indikator Output Es II/Satker
Sasaran strategis (=outcome K/L)
Proses/AktivitasInput
Sasaran strategis (=outcome K/L)
Output Strategis (=output K/L)
Sasaran program (=outcome Es I)
Proses/AktivitasInput
Sasaran program (=outcome Es I)
Output Program (=output Es I)
Sub-OutputKomponen
SasaranKegiatan(=output Es II/Satker)
Komponen
SasaranKegiatan(=output Es II/Satker)
Indikator Output Es II/Satker Indikator Output Es II/Satker
IndikatorOutput EsI
IndikatorOutcome Es I IndikatorOutcome Es I
IndikatorOutput K/L
IndikatorOutcome K/L Indikator Outcome K/L
Sub-KomponenDetil
Sasaran strategis (=outcome K/L)
Sasaran program (=outcome Es I)
Komponen
SasaranKegiatan(=output Es II/Satker)
Indikator Output Es II/Satker
IndikatorOutcome Es I
IndikatorOutcome K/L
Form II Tambahan
Form I Tambahan
Sub-Output
Sub-Komponen
Integrasi Aplikasi ADIK & RKAKL
8
REVIU OUTCOME & INDIKATORNYA
9
OUTCOMEAspek ReviewKejelasan Rumusan Pernyataannya mencerminkan “kondisi” yang diharapkan atau dampak lanjutan apabila kondisi dimaksud sudah terwujud
Bersifat perspektif eksternal organisasiKetercapaiannya tidak sepenuhnya dalam kontrol organisasi (not necessarily controllable)[Opsional] Secara redaksional bermakna suatu capaian dan umumnya diawali kata seperti: “Meningkatnya......, Terwujudnya..........”, dan sejenisnyaMudah dipahami (minim singkatan, istilah yang tidak familiar, dsb)
Relevansi Outcome tersebut mencerminkan “kebutuhan/kepentingan stakeholders”Khusus untuk rumusan outcome Eselon I, ada keterkaitan yang sangat erat dengan rumusan outcome K/LSejalan dengan tusi organisasi
Aspek Review
Keterukuran Indikator dimaksud relevan menjelaskan ketercapaian outcomeTerdapat formula atau rumusan yang relevan untuk menghitung indikator dimaksudData yang digunakan dalam penghitungan tersebut dapat tersedia secara periodikSumber data(lembaga yang menerbitkan dan/atau prosesnya) kredibelRumusan indikator tidak diawali kata seperti: “Meningkatnya......, Terwujudnya..........”, dan sejenisnyaKetercapaiannya bersifat realistis dan terukur (countable)
INDIKATOR OUTCOME
REVIU OUTPUT & INDIKATORNYA
10
OUTPUTAspek ReviewKejelasan Rumusan Pernyataannya mencerminkan “produk (barang dan/atau jasa)” organisasi
Untuk level eselon I atau K/L, output = produk akhir.Ketercapaiannya dalam kontrol organisasi (controllable)Pernyataan mudah dipahami (minim singkatan, istilah yang tidak familiar, dsb)Secara redaksional merupakan kata benda
RelevansiUntuk level eselon I atau K/L, output harus berorientasi keluar (sudah jelas penerima manfaat dari output tersebut (yang merupakan pihak di luar organisasi).Output tersebut mempunyai kaitan yang sangat erat pada pencapaian outcomeOutput di level organisasi yang lebih rendah harus ada keterkaitan dengan ouput di level organisasi di atasnya.
Aspek ReviewKeterukuran Indikator dimaksud relevan menjelaskan ketercapaian output
Data yang digunakan dalam penghitungan tersebut dapat tersedia secara periodikSumber data (lembaga yang menerbitkan dan/atau prosesnya) kredibelRumusan indikator tidak diawali kata seperti: “Meningkatnya......, Terwujudnya..........”, dan sejenisnyaKetercapaiannya bersifat realistis dan terukur (countable)
INDIKATOR OUTPUT
REVIU ADIK KEMENTERIAN KEHUTANAN
11
OUTCOME & OUTPUT KEMENTERIAN LHK (FORM 1)
12
Outcome 1:Menjaga kualitas lingkungan hidup yang memberikan peningkatan daya dukung,
pengendalian pencemaran, keanekaragaman hayati, serta pengendalian perubahan iklim
Indikator:Indeks kualitas lingkungan hidup berada pada kisaran 66,5 – 68,5
Output 1:Pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan
Indikator:1. Indeks Kualitas Udara
min B42. Indeks kualitas air min
553. Indeks Tutupan Lahan
min 62
Output 2:Pengendalian
perubahan iklimIndikator:
1. Jumlah wilayah yang memiliki
kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim
2. Penurunan emisi GRK dari sektor
kehutanan, gambut dan limbah sebesar
21,7%3. Penurunan jumlah
hotspot dan luas kebakaran hutan dan
lahan sebesar 10%
Output 3:Pengelolaan sampah,
limbah, dan B3Indikator:
1. Jumlah sampah yang dikelola sebesar 124.6 juta ton di 380
kota.2. Jumlah bahan berbahaya dan
beracun yang dikelola sebesar 3 juta ton
dalam 5 tahun3. Jumlah limbah
bahan berbahaya dan beracun yang dikelola sebesar 755.595.000 ton dalam 5 tahun.
Terjaganya ...
B3 =??
B4 =??
dalam 1 tahun
berapa??
OUTCOME & OUTPUT KEMENTERIAN LHK (FORM 1)
13
Outcome 4:Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan dan Akuntabilitas Aparatur yang Baik
Kementerian LHKIndikator:
??
Output 1:Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian LHK
Indikator:1. Keterbukaan informasi dan komunikasi
publik meningkat setiap tahun2. Partisipasi masyarakat dalam
perumusan kebijakan meningkat setiap tahun
3. Kapasitas Birojrasi melalui Reformasi Birokrasi
4. Kualitas Pelayanan Publik Meningkat Setiap Tahun
5. Nilai SAKIP LHK Min A (78 poin)
Output 2:Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas aparatur Bidang LHKIndikator:
1. Tingkat Kapabilitas APIP Kemen LHK.
2. Tingkat Kematangan Implementasi SPIP
3. Instansi KLHK yang akuntabel (skor LAKIP).
Seberapa terbuka?
Bagaimana mengukurnya?
Apakah controllable?
% peningkatan...
Output-output ini merupakan output untuk keperluan internal. Dalam level K/L mestinya menjadi input.
OUTCOME SEKJEN KEMEN LHK (FORM 2)
14
OUTCOME INDIKATOR1. Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik 1. Indeks kualitas udara min B4
2. Penurunan Emisi GRK dari sektor kehutanan, gambut dan limbah sebesar 21,7%
3. Jumlah limbah bahan berbahaya dan beracun yang dikelola sebesar 755.595.000 ton dalam 5 tahun
4. Jumlah pelaku utama dan pelaku usaha dalam pemberdayaan masyarakat yang meningkat kapasitasnya, 5.500 unit KTH
5. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi min 1,5 juta orang wisatawan mancanegara selama 5 tahun
6. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi min 1,5 juta orang wisatawan nusantara selama 5 tahun
7. Jumlah kemitraan pengelolaan kawasan konservasi sebanyak 130 unit (wisata 100 unit, air 25 unit, geothermal 5 unit)
8. Jumlah unit kawasan ekosistem esensial yang terbentuk dan dioptimalkan pengelolaannya sebanyak 34 unit (terutama lansekap karst, lahan basah, lahan gambut, dan hutan mangrove serta ekosistem pengguna
9. Jumlah ketersediaan paket data dan informasi keanekaragaman hayati yang berkualitas di 6 ekoregon.
2. Pengawasan yang berkualitas dan peningkatan akuntabilitas aparatur bidang LHK
3. Meningkatnya pengelolaan hutan produksi di tingkat tapak secara lestari
4. Meningkatkan daya dukung DAS serta internalisasi RPDAST ke dalam RTRW
5. Peningkatan efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan upaya konservasi keanekaragaman hayati untuk pemanfaatan yang berkelanjutan bagi kepentingan ekonomi, sosial, ekologi
6. Menjamin pencegahan dampak lingkungan terhadap kebijakan wilayah dan sektor serta usaha dan kegiatan untuk menjaga daya dukung dan daya tampung
7. Tersedianya Iptek bidang LHK yang mendukung pencapaian sasaran strategis Kemen LHK
8. Meningkatnya daya saing SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan
9. Meningkatnya akses masyarakat untuk mengelola hutan melalui hutan kemasyarakatan, hutan desa, hutan tanaman rakyat, hutan adat dan hutan rakyat serta hutan kemitraan
10. Meningkatnya keamanan lingkungan hidup dan kehutanan melalui penegakan hukum
11. Peningkatan efektivitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan
12. Meningkatnya kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan dengan berkurangnya risiko akibat paparan B3, limbah B3, dan sampah
13. Meningkatnya kualitas udara
Ada berapa program yang dimiliki oleh Sekjen Kemen LHK?
OUTPUT SEKJEN KEMEN LHK (FORM 2)
15
OUTPUT Indikator
Tertanganinya jumlah sampah sebesar 75% dari 124,6 juta ton atau sebesar 97,8 juta ton dalam 5 tahun di 380 kota
1. Jumlah sampah tertangani di 380 kota melalui pemantauan dan evaluasi kota bersih, teduh, dan sehat berkelanjutan.
2. Jumlah sampah yang tertangani melalui kegiatan komposing yang terpadu dengan pertanian perkotaan kapasitas 0,5 ton/hari 6 lokasi
3. Jumlah timbunan sampah yang terkelola menjadi energi terbarukan di 380 kota
4. Pengembangan dan operasionalisasi SIDIK yang terintegrasi dengan data iklim dan data kerentanan sektor prioritas
5. Fasilitas inisiatif lokal adaptasi perubahan iklim melalui program kampung iklim (proklim) sebanyak 2000 desa
6. Luas kawasan hutan konservasi pada zona pemanfaatan tradisional yang dikelola melakui kemitraan dengan masyarakat seluas 10.000 ha
7. Jumlah kasus tipihut yang disediakan sebanyak min 75 kasus per tahun
8. Jumlah pelaksanaan kegiatan pengamanan dan penindakan terhadap gangguan dan ancaman bidang kehutanan di 34 propinsi
9. Jumlah sumberdaya manusia di bidang perlindungan dan pengamanan hutan yang ditingkatkan kapasitasnya sebanyak 500 orang per tahun.
• Berapa jumlah sampah yang ditangani di tahun 2016?
• Apakah penanganan sampah di kota-kota tersebut dilakukan oleh Sekjen?
• Output ini memiliki kontribusi ke Outcome yang mana?
OUTPUT SEKJEN KEMEN LHK (FORM 2)
16
OUTPUT Indikator
Tersedianya sintesa hasil penelitian konservasi sumber daya alam, produktivitas hutan, hasil hutan sebagai alternatif sumber pangan, energi, dan obat-obatan
1. Persentase penurunan beban pencemaran ke udara sebesar 15% dari basis data 2014
2. Jumlah kota yang memiliki sistem pemantauan kualitas udara ambien dan beroperasi secara kontinyu sejumlah 45 kota
3. Jumlah kota yang menerapkan “green transportation” sebanyak 45 kota
4. Jumlah kota yang memenuhi baku mutu kualitas udara ambien (dari 45 kota yang dipantau)
5. Jumlah petugas pengawas lingkungan hidup (PPLH) yang dibina dan ditingkatkan kapasitasnya sebanyak 10 orang PPLH
• Berapa banyak sintesa yang dihasilkan?
• Apakah sintesa dihasilkan oleh Sekjen?
• Output ini memiliki kontribusi ke Outcome yang mana?
OUTPUT SEKJEN KEMEN LHK (FORM 2)YANG PERLU DILIHAT KEMBALI
• Tersedianya sintesa hasil penelitian peningkatan nilai tambah hasil hutan• Meningkatnya jumlah dan jenis B3 yang terkelola sesuai dengan peraturan menjadi 100%• Tersedianya sintesa hasil penelitian kualitas lingkungan• Meningkatnya pemanfaatan limbah B3 dan limbah non B3 yang dikelola sebagai sumber daya
sebesar 30% melalui fasilitasi• Terlaksananya pengembangan Iptek di bidang kualitas lingkungan• Terlaksananya pengembangan Iptek di bidang kualitas lingkungan• Meningkatnya volume lahan terkontaminasi yang terpulihkan• Terlaksananya pengembangan Iptek di bidang sosial, ekonomi, kebijakan dan perubahan iklim• Tersedianya bahan sintesa hasil penelitian tematik unit litbang LHK di daerah• Meningkatnya pengendalian pembangunan LHK di Ekoregon Bali-Nusra• Meningkatnya pengendalian pembangunan LHK di Ekoregon Kalimantan• Meningkatnya pengendalian pembangunan LHK di Ekoregon Sulawesi• Meningkatnya pengendalian pembangunan LHK di Ekoregon Maluku• Meningkatnya pengendalian pembangunan LHK di Ekoregon Papua• Meningkatnya pengendalian pembangunan LHK di Ekoregon Sumatera
17
OUTPUT SEKJEN KEMEN LHK (FORM 2)- by origin
OUTCOME =???
OUTPUT• Meningkatnya administrasi keuangan KLHK secara efektif• Tersedianya struktur organisasi dan tata kerja yang proporsional, efektif, dan
efisien• Tersedianya RSNI, RDNI Harmonisasi dan standar khusus• Terjaminnya penerapan SNI LHK• Tersedianya regulasi dengan prioritas mendorong hasil produksi dan nilai
ekspor hasil hutan (kayu, HHBK, TSL), HKm, HD, HR, HTR, kerjasama pemerintah dan swasta (KPS), perubahan iklim dan kebijakan LHK
• Penanganan bantuan hukum bidang LHK
18
OUTCOME SEKJEN KEMEN LHK (FORM 2) LAINNYA...
19
OUTCOME INDIKATOR1. Meningkatnya Produksi dan produktivitas hasil hutan serta PNBP dari hasil hutan
1. Indeks kualitas air min 552. Jumlah kunjungan wisata ke
kawasan konservasi min sebanyak 1,5 juta wisatawan mancanegara selama 5 tahun
3. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi min sebanyak 20juta wisatawan nusantara selama 5 tahun
4. Jumlah kemitraan pengelolaan kawasan konservasi sebanyak 130 unit (wisata 100 unit, air 25 unit, geothermal
2. Meningkatkan rehabilitasi serta upaya konservasi tanah dan air guna mengurangi lahan kritis untuk kesehatan DAS dan perlindungan mata air pada DAS prioritas3. Peningkatan penerimaan devisa dan PNBP dan pemanfaatan jasa lingkungan kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati4. Meningkatnya kemampuan kelompok masyarakat pengelola perhutanan sosial, hukum adat dan pelestarian lingkungan5. Meningkatnya kualitas air
Ada berapa program yang dimiliki oleh Sekjen Kemen LHK?
Indikator = indikator outcome
sebelumnya
OUTPUT SATKER KEMEN LHK (FORM 3)....
20
SATKER DI SEKJEN & ITJEN• Output yang sama ditulis hingga 3x• Indikator Output dimasukkan dalam kolom aktivitas• Aktivitas belum dimasukkan dalam Form 3 akan menjadi komponen dalam
aplikasi RKA-KL• Rumusan Output sebaiknya tidak menggunakan kata kembangan:• Misalnya:
– Tercapainya penyiaran dan penyebarluasan informasi pembangunan LHK– Meningkatnya cakupan dan penetrasi komunikasi dan kampanye pengelolaan LHK
termasuk aktivitas dari output 1??
SATKER-SATKER DI LUAR SEKJEN & ITJEN• Output yang sama ditulis hingga 3x• Sudah terdapat Aktivitas, tapi belum terdapat indikator Output
21
TERIMA KASIH
Top Related