Penyusunan RKA DPA

72
1 TEKNIK PENYUSUNAN RKA-SKPD BERDASAR PP 58/2005 DAN PERMENDAGRI 13/2006

Transcript of Penyusunan RKA DPA

Page 1: Penyusunan RKA DPA

1

TEKNIK PENYUSUNAN RKA-SKPD

BERDASAR PP 58/2005 DAN PERMENDAGRI 13/2006

TEKNIK PENYUSUNAN RKA-SKPD

BERDASAR PP 58/2005 DAN PERMENDAGRI 13/2006

Page 2: Penyusunan RKA DPA

2

RPJMNASIONAL

RKP RAPBN APBN

RPJPDAERAH

RPJMDAERAH

RKPD RAPBD APBD

RENSTRASKPD

RENJASKPD

RKA –SKPD

PENJABARANAPBD

RENSTRAKL

RENJAKL

RKA - KL RINCIANAPBN

dijabarkan

Pedoman

Pedoman

Pedoman dijabarkan

diacu

Pedoman

PedomanPedoman

Pedoman

Pem

erin

tah

Pusa

t

Pem

erin

tah

Daera

h

PERENCANAAN PENGANGGARAN

diacu diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANGDA

Pedoman

Pedoman

KUA

Pedoman

RPJPNASIONAL

Pedoman

PPAS diacu bahanbahan

Page 3: Penyusunan RKA DPA

3

NO JENIS KEGIATAN WAKTU

1 Penyusunan RKPD Akhir BULAN MEI

2 Penyusunan Kebijakan Umum APBD Awal Juni

3 Penyampaian Kebijakan Umum APBD kpd DPRD Medio Juni

4 Pembahasan PPAS dgn DPRD Minggu Kedua JULI

5 Penyusunan RKA SKPD Akhir Juli s/d Mg IV Agustus

6 Evaluasi RKA SKPD oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah Mg I September

7 Penyusunan Raperda APBD & Raper KDH ttg Penjabaran APBD Mg II - III September

8 Pembahasan Pra RAPBD Tim Anggaran Pemda dg Panggar DPRD (Tentative) Mg IV September

9 Pengajuan Raperda tentang APBD kpd DPRD Minggu I Oktober

10 Pembahasan Raperda APBD & persetujuan bersama DPRD & KDH Minggu III OktI – M IV November

11 Penyampaian Raperda APBD & Raper KDH ttg Penjabaran APBD u/ dievaluasi (3 hari) Desember

12 Evaluasi Raperda APBD dan Raper KDH tentang Penjabaran APBD (15 hari) Desember

13 Penyempurnaan hasil evaluasi (7 hari) Desember

14 Pengesahan/Penetapan APBD,Penetapan Per KDH,PengundanganLD/BD dan Penyusunan/Pengesahan DPA-SKPD

Minggu IV Desember

JADWAL PERENCANAAN PROGRAM DAN PENGANGGARAN DAERAH

Page 4: Penyusunan RKA DPA

4

PENYUSUNAN RANCANGAN APBD(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)

PENYUSUNAN RANCANGAN APBD(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)

RPJMD

RenstraSKPD

RenjaSKPD

RKPD

KUA PPAS

PEDOMANPENYUSUNAN

RKA-SKPD

RAPERDAAPBD

TAPD

RKA-SKPD

Dibahas bersama

DPRD

5 tahun

5 tahun

1 tahun 1 tahun

RKP

RPJM

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

1 tahun 1 tahun

5 tahun

1 tahun

Page 5: Penyusunan RKA DPA

5

SURAT EDARAN KEPALA DAERAH Tentang

Pedoman Penyusunan RKA-SKPD

1. PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana pendapatan dan pembiayaan

2. Sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai standar pelayanan minimal yang ditetapkan

3. Batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD

4. Hal-hal lainnya yang perlu mendapat perhatian SKPD terkait dengan prinsip-prinsip peningkatan efisiensi, efektifitas, transparansi, dan akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi kerja

5. Dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format RKA-SKPD, analisis standar belanja dan standar satuan harga Diterbitkan

Paling lambat awal bulan Agustus tahun berjalan

Page 6: Penyusunan RKA DPA

6

Karakteristik Penganggaran

RKA-SKPD disusun dengan menggunakan :

pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan dalam tahun anggaran berikutnya

pendekatan penganggaran terpadu mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran.

pendekatan prestasi kerja memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.

• Pasal 36 Ayat (2) PP 58 dan pasal 90 ayat (2) Permendagri 13:

Page 7: Penyusunan RKA DPA

7

KERANGKA PENGELUARAN JANGKA MENENGAH (KPJM)

Back

KPJM adalah pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan yang dilakukan dalam perspektif waktu lebih dari satu tahun anggaran dengan

mempertimbangkan implikasi biaya pada tahun berikutnya yang dinyatakan sebagai prakiraan maju/forward estimate.

Prakiraan maju merupakan perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan guna

memastikan kesinambungan program dan kegiatan yang telah disetujui dan menjadi dasar penyusunan anggaran berikutnya.

Page 8: Penyusunan RKA DPA

8

KPJM & Prakiraan Maju (Forward estimate)

KPJM & Prakiraan Maju (Forward estimate)

200820072006

2005

Saat kebijakan

diputuskan

(R)APBD Prakiraan Maju

KPJM

CONTOH:

JIKA BIAYA MURID BERTAMBAH 100% MAKA UNTUK MENYEDIAKAN PELAYANAN YANG SAMA PADA TAHUN DEPAN PERLU BIAYA PENAMBAHAN GURU 100%,

JIKA JUMLAH TRANSMIGRAN BERTAMBAH 100% MAKA UNTUK MENYEDIAKAN FASILITAS YANG SAMA DIPERLUKAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TRANSMIGRAN & FASILITAS UMUM 100%

SEBALIKNYA PENYEDIAAN DANA UNTUK TUNJANGAN VETERAN DARI TAHUN KE TAHUN SECARA ALAMIAH MENURUN

Page 9: Penyusunan RKA DPA

9

KPJM merupakan suatu proses bergulir yang berulang setiap tahunnya. Setelah tahun pertama dari

suatu KPJM menjadi tahun anggaran berjalan, maka satu tahun baru ditambahkan pada akhir periode KPJM

Hakekat KPJMHakekat KPJM

Page 10: Penyusunan RKA DPA

10

ILUSTRASI

Tahun anggaran berjalan 2005 & KPJM 2006-2008

Tahun anggaran berjalan 2006 & KPJM 2007-2009

Tahun anggaran berjalan 2007 & KPJM 2008-2010

2007Prakiraan

Maju

t o t+1 t+2 t+3

2005 APBN

2006 RAPBN

2008 Prakiraan

Maju

2008Prakiraan

Maju

t 0 t+1 t+2 t+3

2006APBN

2007RAPBN

t-1 to t+1 t+2 t+3

2006 Realisasi

2007 APBN

2008 RAPBN

2009Prakiraan

Maju

2009Prakiraan

Maju

2010Prakiraan

Maju

Page 11: Penyusunan RKA DPA

11

Manfaat KPJM

Penjelasan PP 21/2004: Mengembangkan disiplin fiskal, dalam rangka menjaga

kesinambungan fiskal (fiscal sustainability) Meningkatkan keterkaitan antara kebijakan,

perencanaan, dan penganggaran Mengarahkan alokasi sumberdaya agar lebih rasional

dan strategis Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada

pemerintah dengan pemberian pelayanan yang optimal dan lebih efisien

Page 12: Penyusunan RKA DPA

12

ANGGARAN BERBASIS KINERJA

Back

ABK adalah pendekatan penganggaran yang memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan

keluaran yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.

• Pasal 39 Ayat (2) PP 58 dan pasal 93 ayat (1) Permendagri 13: “Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi kerja dilakukan berdasarkan capaian kinerja, indikator kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal.”

Page 13: Penyusunan RKA DPA

13

PENDEKATAN KINERJA(Prestasi Kerja)

PENDEKATAN KINERJA(Prestasi Kerja)

SUATU SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA PENCAPAIAN HASIL KERJA (OUTPUT) DARI PERENCANAAN ALOKASI BIAYA (INPUT) YANG DITETAPKAN

SUATU SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA PENCAPAIAN HASIL KERJA (OUTPUT) DARI PERENCANAAN ALOKASI BIAYA (INPUT) YANG DITETAPKAN

OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN PRODUK (BARANG ATAU JASA) YANG DIHASILKAN DARI PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN (INPUT) YANG DIGUNAKAN

OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN PRODUK (BARANG ATAU JASA) YANG DIHASILKAN DARI PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN (INPUT) YANG DIGUNAKAN

INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER-SUMBER: DANA, SUMBER DAYA MANUSIA, MATERIAL, WAKTU DAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN (INPUT) YANG DIGUNAKAN

INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER-SUMBER: DANA, SUMBER DAYA MANUSIA, MATERIAL, WAKTU DAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN (INPUT) YANG DIGUNAKAN

KINERJA/PRESTASI KERJA DITUNJUKKAN OLEH HUBUNGAN ANTARA INPUT (MASUKAN) DENGAN OUTPUT (KELUARAN) & OUTCOME (HASIL)

KINERJA/PRESTASI KERJA DITUNJUKKAN OLEH HUBUNGAN ANTARA INPUT (MASUKAN) DENGAN OUTPUT (KELUARAN) & OUTCOME (HASIL)

Page 14: Penyusunan RKA DPA

14

ANALISIS STANDAR BELANJA(ASB)

ANALISIS STANDAR BELANJA(ASB)

Dalam sistem anggaran kinerja setiap usulan program, kegiatan dan anggaran dinilai kewajarannya

Dalam sistem anggaran kinerja setiap usulan program, kegiatan dan anggaran dinilai kewajarannya

standar analisa belanja adalah standar atau pedoman yang digunakan untuk menganalisis kewajaran beban kerja atau biaya setiap program atau kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran

standar analisa belanja adalah standar atau pedoman yang digunakan untuk menganalisis kewajaran beban kerja atau biaya setiap program atau kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran

penilaian kewajaran dalam ASBmencakup dua hal : kewajaran beban kerja dan kewajaran biaya

penilaian kewajaran dalam ASBmencakup dua hal : kewajaran beban kerja dan kewajaran biaya

Page 15: Penyusunan RKA DPA

15

Analisis Standar Belanja (ASB)

Analisis Standar Belanja (ASB)

Mendorong unit kerja untuk selektif

Menghindari belanja yang kurang efektif dan efisien

Menghindari tumpang tindih belanja

Mendorong unit kerja untuk selektif

Menghindari belanja yang kurang efektif dan efisien

Menghindari tumpang tindih belanja

manfaatmanfaat

Page 16: Penyusunan RKA DPA

16

PENILAIAN KEWAJARAN BEBAN KERJA

PENILAIAN KEWAJARAN BEBAN KERJA

• KAITAN LOGIS ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN DENGAN STRATEGI DAN PRIORITAS APBD

• KESESUAIAN ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA YANG BERSANGKUTAN

• KAPASITAS SATUAN KERJA UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM/KEGIATAN PADA TINGKAT PENCAPAIAN YANG DIINGINKAN DAN DALAM JANGKA WAKTU SATU TAHUN ANGGARAN

• KAITAN LOGIS ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN DENGAN STRATEGI DAN PRIORITAS APBD

• KESESUAIAN ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA YANG BERSANGKUTAN

• KAPASITAS SATUAN KERJA UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM/KEGIATAN PADA TINGKAT PENCAPAIAN YANG DIINGINKAN DAN DALAM JANGKA WAKTU SATU TAHUN ANGGARAN

Page 17: Penyusunan RKA DPA

17

PENILAIAN KEWAJARAN BIAYA

• KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN DENGAN TARGET PENCAPAIAN KINERJA (STANDAR BIAYA)

• KAITAN ANTARA STANDAR BIAYA DENGAN HARGA YANG BERLAKU

• KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN, TARGET PENCAPAIAN KINERJA DENGAN SUMBER DANA

Page 18: Penyusunan RKA DPA

18

PENILAIAN KEWAJARAN BIAYAPROGRAM

KEGIATAN TARGET KINERJA

ANGGARAN BELANJA STANDAR BIAYA

HARGA YANG BERLAKU

Page 19: Penyusunan RKA DPA

19

CONTOHKEGIATAN TARGET KINERJA

ANGGARAN BELANJA STANDAR BIAYA

HARGA YANG BERLAKU

TOT BINTEK PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN DAERAH

100 PESERTA TERLATIH

BELANJA PEGAWAIBELANJA BARANG/JASA

BELANJA RATA-RATA PERPESERTA

HONOR FASILITATORBIAYA MAKAN & MINUMBIAYA PENGGANDAANBIAYA TRANSPOT

Page 20: Penyusunan RKA DPA

20

HARGA SATUAN UNIT BIAYA YANG BERLAKU BAGI MASING-MASING DAERAH

STANDAR BIAYA

ALOKASI ANGGARAN BELANJA SETIAP PROGRAM/KEGIATAN

pengertian

tujuan

Page 21: Penyusunan RKA DPA

21

DASAR PENILAIAN KINERJA

MASUKANTINGKAT ATAU BESARAN SUMBER UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM/KEGIATAN

KELUARANPRODUK YANG DIHASILKAN PROGRAM/KEGIATAN

HASILTINGKAT KEBERHASILAN KELUARAN ROGRAM/KEGIATAN

MANFAATTINGKAT KEMANFAATAN YANG DAPAT DIRASAKAN SEBAGAI NILAI TAMBAH BAGI MASYARAKAT DAN PEMDA

DAMPAKDAMPAK MANFAAT TERHADAP KONDISI MAKRO

Page 22: Penyusunan RKA DPA

22

Pendapatan Kegiatan 1

S.3.A.1

• Bidang Kewenangan• Visi• Misi• Tujuan• Sasaran• Tugas pokok• Fungsi

S.1 Program :• Program 1• Program 2• Program 3• Program 4• dst

S.2

Program 1:• Kegiatan 1• Kegiatan 2

S.2.A

Program 2:• Kegiatan 1• Kegiatan 2

S.2.A

Program 3:• Kegiatan 1• Kegiatan 2

S.2.A

Program 4:• Kegiatan 1• Kegiatan 2

S.2.A

PendapatanKegiatan 2

S.3.A.1

Belanja LangsungKegiatan 1

S.3.B.1.1

Belanja LangsungKegiatan 2

S.3.B.1.1

Bel Tdk Langsung

S.3.B.2.1

Rekap Bel. LangsungKegiatan-Kegiatan

S.3.B.1

Rek Bel. Tdk Langsung

S.3.B.2

Rekap PendapatanKegiatan-Kegiatan

S.3.A

Rekap Belanja

S.3.B

Ringkasan Anggaran

S.3

PERDA APBD PENJABARAN APBD

Lamp I PERDA

ALUR PENYUSUNAN RASK

Page 23: Penyusunan RKA DPA

23

RKA-SKPD2.1

RKA-SKPD2.2

RKA-SKPD3.1

RKA-SKPD1

RKA-SKPD3.2

RKA-SKPDRKA-SKPD

2.2.1

Kode Nama Formulir

RKA-SKPD Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja danPembiayaan SKPD

RKA-SKPD1

Rincian Anggaran Pendapatan SKPD

RKA-SKPD2.1

Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung SKPD

RKA-SKPD2.2

Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung menurutProgram dan Kegiatan SKPD

RKA-SKPD2.2.1

Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Programdan Per Kegiatan SKPD

RKA-SKPD3.1

Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah

RKA-SKPD3.2

Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah

ALUR PENGERJAAN RKA SKPDALUR PENGERJAAN RKA SKPD

Page 24: Penyusunan RKA DPA

24

FORMULIR RKA-SKPDRENCANA KERJA DAN ANGGARAN

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH FormulirRKA - SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota …….

Tahun Anggaran ……

Urusan Pemerintahan : x.xx. ……………………………………………………...............................

Organisasi : x.xx.xx. ……………………………………………………………………….

Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Satuan Kerja Perangkat Daerah

Kode Rekening Uraian Jumlah

(Rp)

1 2 3

Surplus/ (Defisit)

Pembiayaan neto

……..,tanggal………..

Kepala SKPD

(tanda tangan)

(nama lengkap)NIP. … … …

Page 25: Penyusunan RKA DPA

25

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir

RKA-SKPD 1Provinsi/Kabupaten/Kota …….Tahun Anggaran …

Urusan Pemerintahan : x.xx. ……………………………………………………………………………………………………………………

Organisasi : x.xx.xx. …………………………………………………………………………………………………………………

Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah

Kode Rekening

Uraian

Rincian PenghitunganJumlah

(Rp)volume satuanTarif/

Harga

1 2 3 4 5 6 = (3 x 5)

x x x xx xx

x x x xx xx

Jumlah

……..,tanggal………

Kepala SKPD

(tanda tangan)

(nama lengkap)NIP. … … …

Keterangan :Tanggal Pembahasan :Catatan Hasil Pembahasan :

1.2.Dst.

Tim Anggaran Pemerintah Daerah:

No Nama NIP Jabatan Tandatangan

1

2

dst

Page 26: Penyusunan RKA DPA

26

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir

RKA-SKPD 2.1Provinsi/Kabupaten/Kota ……Tahun Anggaran …

Urusan Pemerintahan : x.xx. ……………………………………………………………………………………………………………………………………

Organisasi : x.xx.xx. …………………………………………………………………………………………………………………………………

Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah

Kode Rekening

Uraian

Tahun nTahun n+1volume satuan Harga satuan

Jumlah(Rp)

1 2 3 4 5 6=(3x5) 7

x x xx xx

x x xx xx

Jumlah

……..,tanggal………..

Kepala SKPD

(tanda tangan)

(nama lengkap)

NIP. … … …

Keterangan :

Tanggal Pembahasan :

Catatan Hasil Pembahasan :

1.

2.

Dst

Tim Anggaran Pemerintah Daerah:

No Nama NIP Jabatan Tanda Tangan

1

2

dst

Page 27: Penyusunan RKA DPA

27

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir

RKA-SKPD 2.2Provinsi/Kabupaten/Kota ……Tahun Anggaran ...........

Urusan Pemerintahan : x. xx. …………………………………………………………………………………………………………………………

Organisasi : x. xx. xx. ……………………………………………………………………………………………………………………

Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan

Kode

UraianLokasi

KegiatanTarget Kinerja(Kuantitatif)

Jumlah

Program KegiatanTahun n

Tahunn+1Belanja

PegawaiBarang &

Jasa Modal Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9=6+7+8 10

xx Program ….

xx Kegiatan ….

xx Kegiatan ….

xx dst ….

xx dst ….

xx dst ….

Jumlah

……..,tanggal………..

Kepala SKPD

(tanda tangan)

(nama lengkap)

NIP. … … …

Page 28: Penyusunan RKA DPA

281.

Dst.

Tanda TanganJabatanNIPNamaNo

Tim Anggaran Pemerintah Daerah:

Dst

1.

:Catatan Hasil Pembahasan

:Tanggal Pembahasan

:Keterangan

……..,tanggal………..

Kepala SKPD

(tanda tangan)

(nama lengkap)

NIP. ………

Jumlah

xxxxxxx

xxxxxxx

6=(3 x 5)54321

Harga satuansatuanvolume

Jumlah (Rp)

Rincian PenghitunganUraianKode

Rekening

Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah

Kelompok Sasaran Kegiatan : ……………

Hasil

Keluaran

Masukan

Capaian Program

Target KinerjaTolok Ukur KinerjaIndikator

Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung

: Rp .................. (.................................................................................)Jumlah Tahun n+1

: Rp .................. (.................................................................................)Jumlah Tahun n

: Rp .................. (.................................................................................)Jumlah Tahun n-1

: ………………….Lokasi kegiatan

: x. xx. xx. xx. xx. …………………………………………..Kegiatan

: x. xx. xx. xx. …………………………………………..Program

: x. xx. xx. …………………………………………..Organisasi

: x. xx. ……………………………………………Urusan Pemerintahan

Provinsi/Kabupaten/Kota …….Tahun Anggaran …...

FormulirRKA-SKPD

2.2.1

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

1.

Dst.

Tanda TanganJabatanNIPNamaNo

Tim Anggaran Pemerintah Daerah:

Dst

1.

:Catatan Hasil Pembahasan

:Tanggal Pembahasan

:Keterangan

……..,tanggal………..

Kepala SKPD

(tanda tangan)

(nama lengkap)

NIP. ………

Jumlah

xxxxxxx

xxxxxxx

6=(3 x 5)54321

Harga satuansatuanvolume

Jumlah (Rp)

Rincian PenghitunganUraianKode

Rekening

Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah

Kelompok Sasaran Kegiatan : ……………

Hasil

Keluaran

Masukan

Capaian Program

Target KinerjaTolok Ukur KinerjaIndikator

Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung

: Rp .................. (.................................................................................)Jumlah Tahun n+1

: Rp .................. (.................................................................................)Jumlah Tahun n

: Rp .................. (.................................................................................)Jumlah Tahun n-1

: ………………….Lokasi kegiatan

: x. xx. xx. xx. xx. …………………………………………..Kegiatan

: x. xx. xx. xx. …………………………………………..Program

: x. xx. xx. …………………………………………..Organisasi

: x. xx. ……………………………………………Urusan Pemerintahan

Provinsi/Kabupaten/Kota …….Tahun Anggaran …...

FormulirRKA-SKPD

2.2.1

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Page 29: Penyusunan RKA DPA

29

Contoh Pengisian Indikator Kinerja

Program : Program Pendidikan Anak Usia DiniKegiatan : Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)

Tolok ukur Target kinerja

Capaian program

Rasio Anak Usia Dini yang bersekolah dengan Jumlah Anak Usia Dini

1:3

Masukan Dana 754.000.000

Keluaran Gedung sekolah baru (TK) dengan standar 3 kelas setiap sekolah

5 unit

Hasil 1.Jumlah kelas dibanding anak didik 2.Jumlah anak yang terlayani

1.1:402.500 anak

Page 30: Penyusunan RKA DPA

30

ProgramPenjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD.

KegiatanBagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

Page 31: Penyusunan RKA DPA

31

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir

RKA-SKPD 3.1Provinsi/Kabupaten/Kota …….Tahun Anggaran …...

Urusan Pemerintahan : x. xx. …………………

Organisasi : x. xx. xx. …………………

Rincian Penerimaan Pembiayaan

Kode Rekening

UraianJumlah

(Rp)

1 2 3

x x x xx xx

x x x xx xx

x x x xx xx

Jumlah Penerimaan

……… tanggal ………

Kepala SKPD

(tanda tangan)

(nama lengkap)

NIP. … … …

Keterangan :

Tanggal Pembahasan :

Catatan Hasil Pembahasan :

1.

2.

Dst

Tim Anggaran Pemerintah Daerah:

No Nama NIP Jabatan Tanda Tangan

1

2

dst

Page 32: Penyusunan RKA DPA

32

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir

RKA-SKPD 3.2Provinsi/Kabupaten/Kota …….Tahun Anggaran …...

Urusan Pemerintahan : x. xx. …………………

Organisasi : x. xx. xx. …………………

Rincian Pengeluaran Pembiayaan

Kode Rekening

UraianJumlah

(Rp)

1 2 3

x x x xx xx

x x x xx xx

x x x xx xx

Jumlah Penerimaan

……… tanggal ………

Kepala SKPD

(tanda tangan)

(nama lengkap)

NIP. … … …

Keterangan :

Tanggal Pembahasan :

Catatan Hasil Pembahasan :

1.

2.

Dst

Tim Anggaran Pemerintah Daerah:

No Nama NIP Jabatan Tanda Tangan

1

2

dst

Page 33: Penyusunan RKA DPA

33

. Pasal 27 PP 58 / 2005Klasifikasi Belanja Daerah ORGANISASI FUNGSI PROGRAM &KEGIATAN JENIS BELANJA

disesuaikan dengan susunan

organisasi pemerintahan

daerah

Klasifikasi berdasarkan urusan pemerintahan

Klasifikasi fungsi pengelolaan keuangan

negara

diklasifikasikan menurut kewenangan

pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota

untuk keselarasan dan keterpaduan pengelolaan

keuangan negara

a. pelayanan umumb. Ketertiban &

keamananc. ekonomid. lingkungan hidupe. perumahan dan

fasilitas umum;f. kesehatang. pariwisata & budayah. agamai. pendidikanj. perlindungan sosial

disesuaikan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah

a. belanja pegawai;

b. belanja barang & jasa

c. belanja modal;

d. bunga

e. subsidi

f. hibah

g. bantuan sosial

h. belanja bagi hasil & bantuan keuangan

i. belanja tdk terduga

Penganggaran dalam APBD untuk setiap jenis

belanja berdasarkan ketentuan perundang-

undangan

DPRD, kepala daerah dan wakil kepala daerah, sekretariat daerah,

sekretariat DPRD, dinas, kecamatan, lembaga teknis daerah, dan

kelurahan

urusan yang bersifat wajib dan urusan

bersifat pilihan yang menjadi

kewenangan pemerintahan provinsi dan

pemerintahan kabupaten/kota

Page 34: Penyusunan RKA DPA

34

Struktur BelanjaKEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006

APARATUR & PELAYANAN PUBLIK Belanja Administrasi Umum

Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan

Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil & Bantuan Keu Belanja Tak Terduga

Belanja Operasi & Pemeliharaan Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan

Belanja LangsungProgram …Kegiatan … Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Modal

Belanja Modal

BELANJA BAGI HASIL & BANTUAN KEU

BELANJA TIDAK TERSANGKA

Page 35: Penyusunan RKA DPA

35

Dasar pertimbangan Pengelompokan 9 Jenis Belanja

Dasar pertimbangan Pengelompokan 9 Jenis Belanja

Pasal 39 PP 58/2004 menyatakan bahwa setiap jenis belanja yang dianggarkan harus memperhatikan keterkaitan pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang dianggarkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian keluaran dan hasil tersebut.

Mempertimbangkan ketentuan tersebut diatas, maka Belanja Daerah yang diklasifikasikan menurut jenis belanja dibagi kedalam kelompok Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.

Jenis belanja yg tidak langsung dapat diukur dengan keluaran dan hasil yang diharapkan dari suatu program dan kegiatan seperti belanja pegawai untuk membayar gaji dan tunjangan PNS, belanja bunga, belanja subsidi belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tak terduga.

Jenis belanja yang langsung dapat diukur dengan hasil dari suatu program dan kegaitan yang dianggarkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian keluaran dan hasil tersebut yaitu belanja pegawai untuk membayar honorarium/upah kerja, belanja barang dan jasa dan belanja modal.

Pasal 39 PP 58/2004 menyatakan bahwa setiap jenis belanja yang dianggarkan harus memperhatikan keterkaitan pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang dianggarkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian keluaran dan hasil tersebut.

Mempertimbangkan ketentuan tersebut diatas, maka Belanja Daerah yang diklasifikasikan menurut jenis belanja dibagi kedalam kelompok Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.

Jenis belanja yg tidak langsung dapat diukur dengan keluaran dan hasil yang diharapkan dari suatu program dan kegiatan seperti belanja pegawai untuk membayar gaji dan tunjangan PNS, belanja bunga, belanja subsidi belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tak terduga.

Jenis belanja yang langsung dapat diukur dengan hasil dari suatu program dan kegaitan yang dianggarkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian keluaran dan hasil tersebut yaitu belanja pegawai untuk membayar honorarium/upah kerja, belanja barang dan jasa dan belanja modal.

Page 36: Penyusunan RKA DPA

36

Pengertian Belanja Langsung dan Tidak Langsung

Kelompok belanja langsung merupakan belanja yang terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan satuan kerja perangkat daerah yang pengaruh kontribusinya terhadap prestasi kerja sukar diukur.

Kelompok belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan satuan kerja perangkat daerah yang kontribusinya terhadap pencapaian prestasi kerja dapat diukur.

Page 37: Penyusunan RKA DPA

37

Belanja Langsung Kelompok belanja langsung dibagi menurut

jenis belanja yang terdiri dari: belanja pegawai; belanja barang dan jasa; dan belanja modal.

Belanja pegawai langsung adalah untuk pengeluaran honorarium/upah dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan baik yang diterima PNS ataupun Non-PNS

Page 38: Penyusunan RKA DPA

38

Belanja Barang Belanja barang dan jasa digunakan untuk

pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan.

Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa mencakup belanja :

barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, cetak/penggandaan, sewa keperluan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas, pakaian kerja, pakaian pada hari-hari tertentu, perjalanan dinas, perjalanan pindah tugas dan pemulangan pegawai.

Page 39: Penyusunan RKA DPA

39

Kebijakan Belanja Barang & Jasa

Disesuaikan dg kebutuhan nyata dalam pelaksanaan TUPOKSI SKPD. mempertimbangkan jml pegawai &

volume didahului evaluasi persediaan barang &

barang dalam pemakaian Mengoptimalkan produksi dalam negeri Mengacu pada standar sarana &

prasarana (PMD 7/2006 dan PMK 96/PMK.02/2006)

Perjadin selektif & nilai manfaat

Page 40: Penyusunan RKA DPA

40

Belanja Modal

Belanja modal merupakan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan aset tetap lainnya

Page 41: Penyusunan RKA DPA

41

Kriteria belanja Modal

Masa manfaat > 12 bulan Obyek pemeliharaan Jumlah nilai Rp material sesuai

kebijakan akuntansi

Pengadaan software utk sistem informasi manajemen dianggarkan pada belanja modal.

Page 42: Penyusunan RKA DPA

42

Penilaian Belanja Modal Dalam hal pembelian/pengadaan atau pembangunan

aset berwujud nilai yang dianggarkan sebesar harga perolehan.

Harga perolehan merupakan jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan.

Jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan mencakup harga beli/bangun aset, biaya administrasi pembelian/ pembangunan aset, biaya pengiriman, biaya pajak dan biaya lainnya yang diperlukan sampai dengan aset tersebut digunakan.

Page 43: Penyusunan RKA DPA

43

Belanja Tidak Langsung

Kelompok belanja tidak langsung terdiri dari: belanja pegawai; bunga; subsidi; hibah; belanja bagi hasil; bantuan keuangan; bantuan sosial; dan belanja tidak terduga.

Page 44: Penyusunan RKA DPA

44

Belanja Pegawai (tidak langsung)

Belanja pegawai adalah belanja kompensasi, dalam bentuk gaji dan tunjangan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil.

Uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah dianggarkan dalam belanja pegawai.

Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada PNS daerah berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 45: Penyusunan RKA DPA

45

Belanja SKPD

Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai – Gaji

Belanja Langsung Belanja Pegawai – honor Belanja Barang & Jasa Belanja Modal

Page 46: Penyusunan RKA DPA

46

Belanja Pimpinan & Anggota DPRD

Uang Representasi & Tunjangan Pimpinan & Anggota DPRD

>>> Dianggarkan pada Belanja DPRD

Belanja Tunjangan Kesejahteraan dan Belanja Penunjang Kegiatan DPRD

>>> Dianggarkan pada Belanja Sekretariat DPRD

Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD & Tunjangan Komunikasi Intensif bagi Pimpinan & Anggota DPRD

>>> Dianggarkan pada Belanja DPRD >>> Dapat dilaksanakan sesuai ketentuan yang diatur

dalam PP 37/2006 yang menyempurnakan PP 24/2004 dan PP 37/2005.

Page 47: Penyusunan RKA DPA

47

Tunjangan Kesejahteraan

Tunjangan kesejahteraan adalah tunjangan yng disediakan kepada pimpinan dan angota DPRD berupa pemberian jaminan pemeliharaan kesehatan, penyediaan rumah jabatan pimpinan DPRD dan perlengkapannya, rumah dinas dan perlengkapannya, kendaraan dinas jabatan pimpinan DPRD, pemberian pakaian dinas, uang duka wafat/tewas dan bantuan biaya pengurusan jenazah. (pasal 1 butir 2 PP 37/2006).

Page 48: Penyusunan RKA DPA

48

Belanja Penunjang Kegiatan DPRD

Belanja Penunjang Kegiatan disediakan untuk mendukung kelancaran tugas, fungsi dan wewenang DPRD.

Belanja Penunjang Kegiatan disusun berdasarkan Rencana Kerja yang ditetapkan Pimpinan DPRD.

Page 49: Penyusunan RKA DPA

49

Rencana Kerja DPRD

Rencana kerja DPRD dapat berupa kegiatan:

rapat-rapat; kunjungan kerja; penyiapan rancangan peraturan daerah,

pengkajian dan penelaahan peraturan daerah;

peningkatan sumberdaya manusia dan profesionalisme;

koordinasi dan konsultasi kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan.

Page 50: Penyusunan RKA DPA

50

Rincian Belanja DPRD

Belanja Penunjang Kegiatan DPRD dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD yang diuraikan kedalam jenis belanja sebagai berikut:

Belanja Pegawai; Belanja Barang dan Jasa, termasuk :

Belanja Perjalanan Dinas; Belanja Pemeliharaan;

Belanja Modal. Pengelolaan belanja DPRD dilaksanakan oleh

Sekretaris DPRD dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan

Page 51: Penyusunan RKA DPA

51

PERBANDINGAN PENGANGGARAN BELANJA

Belanja Yang Dianggarkan Pada SKPD A. Belanja Tidak Langsung :

• Belanja Pegawai

B. Belanja Langsung :

• Belanja Pegawai• Belanja Barang &

Jasa• Belanja Modal

Belanja Yang Dianggarkan Pada SKPKD A. Belanja Tidak Langsung :

• Belanja Pegawai• Belanja Bunga• Belanja Subsidi• Belanja Hibah• Belanja Bagi Hasil• Belanja Bantuan

Sosial• Belanja Bantuan

Keuangan• Belanja Tidak

Terduga

B. Belanja Langsung :

• Belanja Pegawai• Belanja Barang &

Jasa• Belanja Modal

Page 52: Penyusunan RKA DPA

52

BAGAN KODE REKENINGBAGAN KODE REKENING

kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaan

kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaan

kode anggaran pendapatan, belanja & pembiayaan

kode anggaran pendapatan, belanja & pembiayaankode bidang pemerintahankode bidang pemerintahan

kode unit organisasikode unit organisasi

kode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan

kode obyek pendapatan, belanja & pembiayaankode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan

kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaankode bagian belanja kode bagian belanja

X XX XX XX XX XX XX X

kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan

kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan

kode urusan pemerintahan daerah

kode urusan pemerintahan daerahkode Organisasikode Organisasi

kode Programkode Program

Kode Akun pendapatan, belanja & pembiayaan

Kode Akun pendapatan, belanja & pembiayaan

kode Kegiatankode Kegiatan

kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaan

kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaankode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan

kode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan

kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan

XX XX XX XX XX XX XX XX XX

KEPMENDAGRI 29/2002KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006PERMENDAGRI 13/2006

kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan

kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan

Page 53: Penyusunan RKA DPA

53

KLIKCONTOH RKA-SKPD

Page 54: Penyusunan RKA DPA

54

Beberapa prinsip dalam disiplin anggaran yang perlu diperhatikan

dalam penyusunan anggaran daerah

Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja;

Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi kredit anggarannya dalam APBD/Perubahan APBD;

Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD dan dilakukan melalui rekening Kas Umum Daerah.

Page 55: Penyusunan RKA DPA

55

PENYUSUNAN DPA-SKPD

PENYUSUNAN DPA-SKPD

Page 56: Penyusunan RKA DPA

56

DPA-SKPDDPA-SKPDDokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah (DPA-SKPD) adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran/pengguna barang.

Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran/pengguna barang.

DPA-SKPD yang dijadikan sebagai dokumen pelaksanaan anggaran oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terlebih dahulu disahkan oleh PPKD setelah mendapat persetujuan Sekretaris Daerah.

DPA-SKPD yang dijadikan sebagai dokumen pelaksanaan anggaran oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terlebih dahulu disahkan oleh PPKD setelah mendapat persetujuan Sekretaris Daerah.

Page 57: Penyusunan RKA DPA

57

PengertianPengertian DPA-SKPD merupakan dokumen yang memuat pendapatan,

belanja dan pembiayaan digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran/pengguna barang.

Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pendapatan memuat informasi tentang kelompok, jenis, objek dan rincian objek pendapatan daerah yang dipungut/dikelola/diterima oleh SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan belanja memuat informasi tentang kelompok belanja tidak langsung dan belanja langsung yang masing-masing diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek belanja.

Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pembiayaan memuat informasi tentang kelompok penerimaan pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup defisit APBD dan pengeluaran pembiayaan yang digunakan untuk memanfaatkan surplus APBD yang masing-masing diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek pembiayaan.

DPA-SKPD merupakan dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran/pengguna barang.

Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pendapatan memuat informasi tentang kelompok, jenis, objek dan rincian objek pendapatan daerah yang dipungut/dikelola/diterima oleh SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan belanja memuat informasi tentang kelompok belanja tidak langsung dan belanja langsung yang masing-masing diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek belanja.

Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pembiayaan memuat informasi tentang kelompok penerimaan pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup defisit APBD dan pengeluaran pembiayaan yang digunakan untuk memanfaatkan surplus APBD yang masing-masing diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek pembiayaan.

Page 58: Penyusunan RKA DPA

58

Prinsip penyusunanPrinsip penyusunanUntuk menyusun DPA-SKPD diperlukan informasi

yang secara akurat dan sinkron yang terkait dengan belanja berdasarkan urusan pemerintahan, organisasi, standar biaya, prestasi kerja yang dicapai dari program dan kegiatan.

Untuk menyusun DPA-SKPD diperlukan informasi yang secara akurat dan sinkron yang terkait dengan belanja berdasarkan urusan pemerintahan, organisasi, standar biaya, prestasi kerja yang dicapai dari program dan kegiatan.

Oganisasi memuat nama organisasi atau nama SKPD selaku pengguna anggaran/pengguna barang. Prestasi kerja yang hendak dicapai terdiri dari indikator, tolok ukur kinerja dan target kinerja.

Oganisasi memuat nama organisasi atau nama SKPD selaku pengguna anggaran/pengguna barang. Prestasi kerja yang hendak dicapai terdiri dari indikator, tolok ukur kinerja dan target kinerja.

Urusan pemerintahan daerah memuat bidang urusan pemerintah daerah yang dikelola sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi.

Urusan pemerintahan daerah memuat bidang urusan pemerintah daerah yang dikelola sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi.

Page 59: Penyusunan RKA DPA

59

Lanjutan …Lanjutan …Program memuat nama program yang akan dilaksanakan SKPD dalam tahun anggaran berkenaan sebagaimana yang telah disepakati dalam KUA dan PPA. Sedangkan kegiatan memuat nama kegiatan yang akan dilaksanakan SKPD dalam tahun anggaran berkenaan sebagaimana yang telah disepakati dalam KUA dan PPA.

Program memuat nama program yang akan dilaksanakan SKPD dalam tahun anggaran berkenaan sebagaimana yang telah disepakati dalam KUA dan PPA. Sedangkan kegiatan memuat nama kegiatan yang akan dilaksanakan SKPD dalam tahun anggaran berkenaan sebagaimana yang telah disepakati dalam KUA dan PPA. Indikator-indikator dalam DPA-SKPD meliputi masukan, keluaran dan hasil. Tolok ukur kinerja yang merupakan ukuran prestasi kerja yang akan dicapai dari keadaan semula dengan mempetimbangkan faktor kualitas, kuantitas, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan dari program dan kegiatan. Target kinerja merupakan hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan

Indikator-indikator dalam DPA-SKPD meliputi masukan, keluaran dan hasil. Tolok ukur kinerja yang merupakan ukuran prestasi kerja yang akan dicapai dari keadaan semula dengan mempetimbangkan faktor kualitas, kuantitas, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan dari program dan kegiatan. Target kinerja merupakan hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan

Page 60: Penyusunan RKA DPA

60

Mekanisme penyusunanMekanisme penyusunan

PPKD paling lambat 3 (Tiga) hari kerja setelah Peraturan Daerah tentang APBD ditetapkan, memberitahukan kepada semua Kepala SKPD agar menyusun Rancangan DPA-SKPD. ( Pasal 123 Ayat 1)

PPKD paling lambat 3 (Tiga) hari kerja setelah Peraturan Daerah tentang APBD ditetapkan, memberitahukan kepada semua Kepala SKPD agar menyusun Rancangan DPA-SKPD. ( Pasal 123 Ayat 1)

Kepala SKPD menyerahkan rancangan DPA-SKPD kepada PPKD paling lama 6 (enam) hari kerja terhitung sejak tanggal pemberitahuan disampaikan oleh PPKD.

Kepala SKPD menyerahkan rancangan DPA-SKPD kepada PPKD paling lama 6 (enam) hari kerja terhitung sejak tanggal pemberitahuan disampaikan oleh PPKD.

TAPD melakukan verfikasi terhadap rancangan DPA-SKPD bersama-sama dengan Kepala SKPD paling lama 15 hari kerja sejak ditetapkannya Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD. ( Pasal 124 Ayat 1)

TAPD melakukan verfikasi terhadap rancangan DPA-SKPD bersama-sama dengan Kepala SKPD paling lama 15 hari kerja sejak ditetapkannya Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD. ( Pasal 124 Ayat 1)

Page 61: Penyusunan RKA DPA

61

Lanjutan …

Lanjutan …

DPA-SKPD yang telah disahkan disampaikan kepada Kepala SKPD, Satuan Kerja Pengawasan Daerah dan BPK paling lama 7 hari kerja sejak tanggal disahkan.

DPA-SKPD yang telah disahkan disampaikan kepada Kepala SKPD, Satuan Kerja Pengawasan Daerah dan BPK paling lama 7 hari kerja sejak tanggal disahkan.

Berdasarkan hasil verifikasi tersebut, PPKD mengesahkan Rancangan DPA-SKPD dengan persetujuan Sekretaris Daerah.

Berdasarkan hasil verifikasi tersebut, PPKD mengesahkan Rancangan DPA-SKPD dengan persetujuan Sekretaris Daerah.

DPA-SKPD digunakan sebagai dasar pelaksanaan Anggaran oleh kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna BarangDPA-SKPD digunakan sebagai dasar pelaksanaan Anggaran oleh kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang

Page 62: Penyusunan RKA DPA

62

DPA-SKPD2.1

DPA-SKPD2.2

DPA-SKPD3.1

DPA-SKPD1

DPA-SKPD3.2

DPA-SKPDDPA-SKPD

2.2.1

Kode Nama Formulir

DPA-SKPD Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

DPA-SKPD1

Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pendapatan SKPD

DPA-SKPD2.1

Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Tidak Langsung SKPD

DPA-SKPD2.2

Rekapitulasi Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung menurutProgram dan Kegiatan SKPD

DPA-SKPD2.2.1

Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung menurut Programdan Per Kegiatan SKPD

DPA-SKPD3.1

Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Penerimaan Pembiayaan Daerah

DPA-SKPD3.2

Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pengeluaran Pembiayaan Daerah

ALUR PENGERJAAN DPA-SKPDALUR PENGERJAAN DPA-SKPD

Page 63: Penyusunan RKA DPA

63

Jadwal Pelaksanaan APBDJadwal Pelaksanaan APBD

NO URAIAN WAKTU KETERANGAN

A. PELAKSANAAN APBD

1. Pemberitahuan menyusun DPA-SKPD 3 hari setelah Perda APBD ditetapkan

2. Penyerahan Rancangan DPA-SKPD dan rancangan anggaran kas dari SKPD kepada PPKD

6 hari kerja

3. Verifikasi dan pengesahan rancangan DPA-SKPD dan rancangan anggaran kas

15 hari kerja setelah ditetapkan Perda APBD

Minggu kedua bulan Januari

4. Penyampaian DPA-SKPD dan anggaran kas yang telah disahkan ke SKPD

7 hari kerja Minggu ketiga Bulan Januari

B. DPAL-SKPD

1. Kepala SKPD menyampaikan laporan akhir realisasi pelaksanaan kegiatan fisik dan non-fisik maupun keuangan kepada PPKD untuk pengesahan menjadi DPAL-SKPD tahun anggaran berikutnya

Pertengahan bulan Desember

Page 64: Penyusunan RKA DPA

64

PERSIAPAN PELAKSANAAN APBD

PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN/BARANGTim Anggaran Pemerintah Daerah PPKD (PPKD selaku BUD)

Surat Pemberitahun disertai Perda ttg APBD dan PerKDH ttg Penjabaran APBD

Menyusun Rancangan DPA-SKPD

Menyerahkan Rancangan DPA-SKPD ke PPKD

untuk dibahas oleh Tim Anggaran Pemda

SKPDTIM ANGGARAN PEMDA & SKPKD

Menyusun Anggaran Kas SKPD

Menyerahkan Anggaran Kas kpd PPKD

Menyusun Anggaran Kas Pemda

Anggaran Kas SKPD

Anggaran Kas SKPD

Anggaran Kas SKPD yg telah diverifikasiAnggaran Kas SKPD yg telah diverifikasi

Anggaran Kas SKPD yg telah diverifikasi

Anggaran Kas Pemda

Anggaran Kas SKPD yg telah diverifikasi

Pengesahan DPA-SKPD oleh PPKD dgn

persetujuan Sekda

DPA-SKPD yg telah disahkan &

diserahkan kpd SKPD, Bawasda & BPK

(Diserahkan Paling Lambat 7 Hari setelah

Disahkan)

Verifikasi oleh Tim Anggaran Pemda - bersama Kepala SKPD

(Proses Verifikasi Paling Lambat 15 hari setelah Perda APBD)

Rancangan DPA-SKPD

Rancangan DPASKPD yg telah diverifikasi oleh Tim Anggaran Pemda

Pemberitahuan agar Menyusun Rancangan DPA-SKPD (Disampaikan paling lambat 3 hari setelah penetapan Perda ttg APBD

&PerKDH ttg Penjabaran APBD RKA-SKPD yg telah diverifikasi

Rancangan DPA-SKPD

DPA-SKPD yg telah diverifikasi

Page 65: Penyusunan RKA DPA

65

MEKANISME PELAKSANAAN APBD

Page 66: Penyusunan RKA DPA

66

PELAKSANAAN & PENATAUSAHAAN

NO URAIAN KETERANGAN

1. Mekanisme DPA-SKPD & Anggaran Kas PPKD

2. Mekanisme SPD PPKD selaku BUD

3.Mekanisme SPP :a. SPP-UP/GU/TUb. SPP-LS

SKPD : a.Bendahara

Pengeluaranb.PPTK 4.

Mekanisme SPMa. SPM-UP/GU/TU b. SPM-LS

5. Mekanisme SP2D Kuasa BUD

6. Sistem & Prosedur Bendahara Penerimaan SKPD

7. Sistem & Prosedur Bendahara Pengeluaran SKPD

Page 67: Penyusunan RKA DPA

67

PERSIAPAN PELAKSANAAN APBD

PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN/BARANGTim Anggaran Pemerintah Daerah PPKD (PPKD selaku BUD)

Surat Pemberitahun disertai Perda ttg APBD dan PerKDH ttg Penjabaran APBD

Menyusun Rancangan DPA-SKPD

Menyerahkan Rancangan DPA-SKPD ke PPKD

untuk dibahas oleh Tim Anggaran Pemda

SKPDTIM ANGGARAN PEMDA & SKPKD

Menyusun Anggaran Kas SKPD

Menyerahkan Anggaran Kas kpd PPKD

Menyusun Anggaran Kas Pemda

Anggaran Kas SKPD

Anggaran Kas SKPD

Anggaran Kas SKPD yg telah diverifikasiAnggaran Kas SKPD yg telah diverifikasi

Anggaran Kas SKPD yg telah diverifikasi

Anggaran Kas Pemda

Anggaran Kas SKPD yg telah diverifikasi

Pengesahan DPA-SKPD oleh PPKD dgn

persetujuan Sekda

DPA-SKPD yg telah disahkan &

diserahkan kpd SKPD, Bawasda & BPK

(Diserahkan Paling Lambat 7 Hari setelah

Disahkan)

Verifikasi oleh Tim Anggaran Pemda - bersama Kepala SKPD

(Proses Verifikasi Paling Lambat 15 hari setelah Perda APBD)

Rancangan DPA-SKPD

Rancangan DPASKPD yg telah diverifikasi oleh Tim Anggaran Pemda

Pemberitahuan agar Menyusun Rancangan DPA-SKPD (Disampaikan paling lambat 3 hari setelah penetapan Perda ttg APBD

&PerKDH ttg Penjabaran APBD RKA-SKPD yg telah diverifikasi

Rancangan DPA-SKPD

DPA-SKPD yg telah diverifikasi

Page 68: Penyusunan RKA DPA

68

SISTEM PENGELUARAN KASPERMINTAAN PEMBAYARAN:

SPP-LS SPP-UP SPP-GU SPP-TU

Pengajuan paling lambat 3(tiga) hari

kerja setelah diterimanya tagihan dari pihak ketiga yg

dilampiri kelengkapan &

persyaratan

maks. keperluan satu bulan,

dilengkapi daftar rincian rencana

penggunaan dana;

dimaksudkan untuk penggantian

uang persediaan

dimaksudkan untuk penambahan

uang persediaan

SPM-LS SPM-UP SPM-GU SPM-TU

SP2D

BANK OPERASIONAL

Page 69: Penyusunan RKA DPA

69

MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA

DPA

SPD SPP SPM

SP2D

BANKPihak ketiga

Bendahara PengeluaranAction

UP/ GU/ TU

LS

Page 70: Penyusunan RKA DPA

70

BENDAHARAPENGELUARAN

PPK-SKPD

PEJABAT PENGGUNAANGGARAN/KUASA

SPP-UP/GU/TU

KUASABUD

SPM-UP/GU/TU

BANK

SP2D

UANG

Proses Pencairan & Pembayaran UP

Page 71: Penyusunan RKA DPA

71

P P T K(menyiapkan dokumen)

PPK-SKPD

PEJABAT PENGGUNAANGGARAN/KUASA KUASA

BUDSPM

BANK

FIHAK III

SP2D

Tagihan & Laporan Kegiatan

Proses Pencairan & Pembayaran LS

Uang

BENDAHARAPENGELUARAN

(SPP-LS)

Page 72: Penyusunan RKA DPA

72