Penyusunan RKA DPA
-
Upload
sigit-sumarsono -
Category
Documents
-
view
3.700 -
download
85
Transcript of Penyusunan RKA DPA
1
TEKNIK PENYUSUNAN RKA-SKPD
BERDASAR PP 58/2005 DAN PERMENDAGRI 13/2006
TEKNIK PENYUSUNAN RKA-SKPD
BERDASAR PP 58/2005 DAN PERMENDAGRI 13/2006
2
RPJMNASIONAL
RKP RAPBN APBN
RPJPDAERAH
RPJMDAERAH
RKPD RAPBD APBD
RENSTRASKPD
RENJASKPD
RKA –SKPD
PENJABARANAPBD
RENSTRAKL
RENJAKL
RKA - KL RINCIANAPBN
dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman dijabarkan
diacu
Pedoman
PedomanPedoman
Pedoman
Pem
erin
tah
Pusa
t
Pem
erin
tah
Daera
h
PERENCANAAN PENGANGGARAN
diacu diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANGDA
Pedoman
Pedoman
KUA
Pedoman
RPJPNASIONAL
Pedoman
PPAS diacu bahanbahan
3
NO JENIS KEGIATAN WAKTU
1 Penyusunan RKPD Akhir BULAN MEI
2 Penyusunan Kebijakan Umum APBD Awal Juni
3 Penyampaian Kebijakan Umum APBD kpd DPRD Medio Juni
4 Pembahasan PPAS dgn DPRD Minggu Kedua JULI
5 Penyusunan RKA SKPD Akhir Juli s/d Mg IV Agustus
6 Evaluasi RKA SKPD oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah Mg I September
7 Penyusunan Raperda APBD & Raper KDH ttg Penjabaran APBD Mg II - III September
8 Pembahasan Pra RAPBD Tim Anggaran Pemda dg Panggar DPRD (Tentative) Mg IV September
9 Pengajuan Raperda tentang APBD kpd DPRD Minggu I Oktober
10 Pembahasan Raperda APBD & persetujuan bersama DPRD & KDH Minggu III OktI – M IV November
11 Penyampaian Raperda APBD & Raper KDH ttg Penjabaran APBD u/ dievaluasi (3 hari) Desember
12 Evaluasi Raperda APBD dan Raper KDH tentang Penjabaran APBD (15 hari) Desember
13 Penyempurnaan hasil evaluasi (7 hari) Desember
14 Pengesahan/Penetapan APBD,Penetapan Per KDH,PengundanganLD/BD dan Penyusunan/Pengesahan DPA-SKPD
Minggu IV Desember
JADWAL PERENCANAAN PROGRAM DAN PENGANGGARAN DAERAH
4
PENYUSUNAN RANCANGAN APBD(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)
PENYUSUNAN RANCANGAN APBD(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)
RPJMD
RenstraSKPD
RenjaSKPD
RKPD
KUA PPAS
PEDOMANPENYUSUNAN
RKA-SKPD
RAPERDAAPBD
TAPD
RKA-SKPD
Dibahas bersama
DPRD
5 tahun
5 tahun
1 tahun 1 tahun
RKP
RPJM
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH
1 tahun 1 tahun
5 tahun
1 tahun
5
SURAT EDARAN KEPALA DAERAH Tentang
Pedoman Penyusunan RKA-SKPD
1. PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana pendapatan dan pembiayaan
2. Sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai standar pelayanan minimal yang ditetapkan
3. Batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD
4. Hal-hal lainnya yang perlu mendapat perhatian SKPD terkait dengan prinsip-prinsip peningkatan efisiensi, efektifitas, transparansi, dan akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi kerja
5. Dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format RKA-SKPD, analisis standar belanja dan standar satuan harga Diterbitkan
Paling lambat awal bulan Agustus tahun berjalan
6
Karakteristik Penganggaran
RKA-SKPD disusun dengan menggunakan :
pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan dalam tahun anggaran berikutnya
pendekatan penganggaran terpadu mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran.
pendekatan prestasi kerja memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.
• Pasal 36 Ayat (2) PP 58 dan pasal 90 ayat (2) Permendagri 13:
7
KERANGKA PENGELUARAN JANGKA MENENGAH (KPJM)
Back
KPJM adalah pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan yang dilakukan dalam perspektif waktu lebih dari satu tahun anggaran dengan
mempertimbangkan implikasi biaya pada tahun berikutnya yang dinyatakan sebagai prakiraan maju/forward estimate.
Prakiraan maju merupakan perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan guna
memastikan kesinambungan program dan kegiatan yang telah disetujui dan menjadi dasar penyusunan anggaran berikutnya.
8
KPJM & Prakiraan Maju (Forward estimate)
KPJM & Prakiraan Maju (Forward estimate)
200820072006
2005
Saat kebijakan
diputuskan
(R)APBD Prakiraan Maju
KPJM
CONTOH:
JIKA BIAYA MURID BERTAMBAH 100% MAKA UNTUK MENYEDIAKAN PELAYANAN YANG SAMA PADA TAHUN DEPAN PERLU BIAYA PENAMBAHAN GURU 100%,
JIKA JUMLAH TRANSMIGRAN BERTAMBAH 100% MAKA UNTUK MENYEDIAKAN FASILITAS YANG SAMA DIPERLUKAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TRANSMIGRAN & FASILITAS UMUM 100%
SEBALIKNYA PENYEDIAAN DANA UNTUK TUNJANGAN VETERAN DARI TAHUN KE TAHUN SECARA ALAMIAH MENURUN
9
KPJM merupakan suatu proses bergulir yang berulang setiap tahunnya. Setelah tahun pertama dari
suatu KPJM menjadi tahun anggaran berjalan, maka satu tahun baru ditambahkan pada akhir periode KPJM
Hakekat KPJMHakekat KPJM
10
ILUSTRASI
Tahun anggaran berjalan 2005 & KPJM 2006-2008
Tahun anggaran berjalan 2006 & KPJM 2007-2009
Tahun anggaran berjalan 2007 & KPJM 2008-2010
2007Prakiraan
Maju
t o t+1 t+2 t+3
2005 APBN
2006 RAPBN
2008 Prakiraan
Maju
2008Prakiraan
Maju
t 0 t+1 t+2 t+3
2006APBN
2007RAPBN
t-1 to t+1 t+2 t+3
2006 Realisasi
2007 APBN
2008 RAPBN
2009Prakiraan
Maju
2009Prakiraan
Maju
2010Prakiraan
Maju
11
Manfaat KPJM
Penjelasan PP 21/2004: Mengembangkan disiplin fiskal, dalam rangka menjaga
kesinambungan fiskal (fiscal sustainability) Meningkatkan keterkaitan antara kebijakan,
perencanaan, dan penganggaran Mengarahkan alokasi sumberdaya agar lebih rasional
dan strategis Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada
pemerintah dengan pemberian pelayanan yang optimal dan lebih efisien
12
ANGGARAN BERBASIS KINERJA
Back
ABK adalah pendekatan penganggaran yang memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan
keluaran yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.
• Pasal 39 Ayat (2) PP 58 dan pasal 93 ayat (1) Permendagri 13: “Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi kerja dilakukan berdasarkan capaian kinerja, indikator kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal.”
13
PENDEKATAN KINERJA(Prestasi Kerja)
PENDEKATAN KINERJA(Prestasi Kerja)
SUATU SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA PENCAPAIAN HASIL KERJA (OUTPUT) DARI PERENCANAAN ALOKASI BIAYA (INPUT) YANG DITETAPKAN
SUATU SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA PENCAPAIAN HASIL KERJA (OUTPUT) DARI PERENCANAAN ALOKASI BIAYA (INPUT) YANG DITETAPKAN
OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN PRODUK (BARANG ATAU JASA) YANG DIHASILKAN DARI PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN (INPUT) YANG DIGUNAKAN
OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN PRODUK (BARANG ATAU JASA) YANG DIHASILKAN DARI PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN (INPUT) YANG DIGUNAKAN
INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER-SUMBER: DANA, SUMBER DAYA MANUSIA, MATERIAL, WAKTU DAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN (INPUT) YANG DIGUNAKAN
INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER-SUMBER: DANA, SUMBER DAYA MANUSIA, MATERIAL, WAKTU DAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN (INPUT) YANG DIGUNAKAN
KINERJA/PRESTASI KERJA DITUNJUKKAN OLEH HUBUNGAN ANTARA INPUT (MASUKAN) DENGAN OUTPUT (KELUARAN) & OUTCOME (HASIL)
KINERJA/PRESTASI KERJA DITUNJUKKAN OLEH HUBUNGAN ANTARA INPUT (MASUKAN) DENGAN OUTPUT (KELUARAN) & OUTCOME (HASIL)
14
ANALISIS STANDAR BELANJA(ASB)
ANALISIS STANDAR BELANJA(ASB)
Dalam sistem anggaran kinerja setiap usulan program, kegiatan dan anggaran dinilai kewajarannya
Dalam sistem anggaran kinerja setiap usulan program, kegiatan dan anggaran dinilai kewajarannya
standar analisa belanja adalah standar atau pedoman yang digunakan untuk menganalisis kewajaran beban kerja atau biaya setiap program atau kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran
standar analisa belanja adalah standar atau pedoman yang digunakan untuk menganalisis kewajaran beban kerja atau biaya setiap program atau kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran
penilaian kewajaran dalam ASBmencakup dua hal : kewajaran beban kerja dan kewajaran biaya
penilaian kewajaran dalam ASBmencakup dua hal : kewajaran beban kerja dan kewajaran biaya
15
Analisis Standar Belanja (ASB)
Analisis Standar Belanja (ASB)
Mendorong unit kerja untuk selektif
Menghindari belanja yang kurang efektif dan efisien
Menghindari tumpang tindih belanja
Mendorong unit kerja untuk selektif
Menghindari belanja yang kurang efektif dan efisien
Menghindari tumpang tindih belanja
manfaatmanfaat
16
PENILAIAN KEWAJARAN BEBAN KERJA
PENILAIAN KEWAJARAN BEBAN KERJA
• KAITAN LOGIS ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN DENGAN STRATEGI DAN PRIORITAS APBD
• KESESUAIAN ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA YANG BERSANGKUTAN
• KAPASITAS SATUAN KERJA UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM/KEGIATAN PADA TINGKAT PENCAPAIAN YANG DIINGINKAN DAN DALAM JANGKA WAKTU SATU TAHUN ANGGARAN
• KAITAN LOGIS ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN DENGAN STRATEGI DAN PRIORITAS APBD
• KESESUAIAN ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA YANG BERSANGKUTAN
• KAPASITAS SATUAN KERJA UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM/KEGIATAN PADA TINGKAT PENCAPAIAN YANG DIINGINKAN DAN DALAM JANGKA WAKTU SATU TAHUN ANGGARAN
17
PENILAIAN KEWAJARAN BIAYA
• KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN DENGAN TARGET PENCAPAIAN KINERJA (STANDAR BIAYA)
• KAITAN ANTARA STANDAR BIAYA DENGAN HARGA YANG BERLAKU
• KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN, TARGET PENCAPAIAN KINERJA DENGAN SUMBER DANA
18
PENILAIAN KEWAJARAN BIAYAPROGRAM
KEGIATAN TARGET KINERJA
ANGGARAN BELANJA STANDAR BIAYA
HARGA YANG BERLAKU
19
CONTOHKEGIATAN TARGET KINERJA
ANGGARAN BELANJA STANDAR BIAYA
HARGA YANG BERLAKU
TOT BINTEK PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN DAERAH
100 PESERTA TERLATIH
BELANJA PEGAWAIBELANJA BARANG/JASA
BELANJA RATA-RATA PERPESERTA
HONOR FASILITATORBIAYA MAKAN & MINUMBIAYA PENGGANDAANBIAYA TRANSPOT
20
HARGA SATUAN UNIT BIAYA YANG BERLAKU BAGI MASING-MASING DAERAH
STANDAR BIAYA
ALOKASI ANGGARAN BELANJA SETIAP PROGRAM/KEGIATAN
pengertian
tujuan
21
DASAR PENILAIAN KINERJA
MASUKANTINGKAT ATAU BESARAN SUMBER UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM/KEGIATAN
KELUARANPRODUK YANG DIHASILKAN PROGRAM/KEGIATAN
HASILTINGKAT KEBERHASILAN KELUARAN ROGRAM/KEGIATAN
MANFAATTINGKAT KEMANFAATAN YANG DAPAT DIRASAKAN SEBAGAI NILAI TAMBAH BAGI MASYARAKAT DAN PEMDA
DAMPAKDAMPAK MANFAAT TERHADAP KONDISI MAKRO
22
Pendapatan Kegiatan 1
S.3.A.1
• Bidang Kewenangan• Visi• Misi• Tujuan• Sasaran• Tugas pokok• Fungsi
S.1 Program :• Program 1• Program 2• Program 3• Program 4• dst
S.2
Program 1:• Kegiatan 1• Kegiatan 2
S.2.A
Program 2:• Kegiatan 1• Kegiatan 2
S.2.A
Program 3:• Kegiatan 1• Kegiatan 2
S.2.A
Program 4:• Kegiatan 1• Kegiatan 2
S.2.A
PendapatanKegiatan 2
S.3.A.1
Belanja LangsungKegiatan 1
S.3.B.1.1
Belanja LangsungKegiatan 2
S.3.B.1.1
Bel Tdk Langsung
S.3.B.2.1
Rekap Bel. LangsungKegiatan-Kegiatan
S.3.B.1
Rek Bel. Tdk Langsung
S.3.B.2
Rekap PendapatanKegiatan-Kegiatan
S.3.A
Rekap Belanja
S.3.B
Ringkasan Anggaran
S.3
PERDA APBD PENJABARAN APBD
Lamp I PERDA
ALUR PENYUSUNAN RASK
23
RKA-SKPD2.1
RKA-SKPD2.2
RKA-SKPD3.1
RKA-SKPD1
RKA-SKPD3.2
RKA-SKPDRKA-SKPD
2.2.1
Kode Nama Formulir
RKA-SKPD Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja danPembiayaan SKPD
RKA-SKPD1
Rincian Anggaran Pendapatan SKPD
RKA-SKPD2.1
Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung SKPD
RKA-SKPD2.2
Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung menurutProgram dan Kegiatan SKPD
RKA-SKPD2.2.1
Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Programdan Per Kegiatan SKPD
RKA-SKPD3.1
Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah
RKA-SKPD3.2
Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah
ALUR PENGERJAAN RKA SKPDALUR PENGERJAAN RKA SKPD
24
FORMULIR RKA-SKPDRENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH FormulirRKA - SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota …….
Tahun Anggaran ……
Urusan Pemerintahan : x.xx. ……………………………………………………...............................
Organisasi : x.xx.xx. ……………………………………………………………………….
Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode Rekening Uraian Jumlah
(Rp)
1 2 3
Surplus/ (Defisit)
Pembiayaan neto
……..,tanggal………..
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)NIP. … … …
25
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
RKA-SKPD 1Provinsi/Kabupaten/Kota …….Tahun Anggaran …
Urusan Pemerintahan : x.xx. ……………………………………………………………………………………………………………………
Organisasi : x.xx.xx. …………………………………………………………………………………………………………………
Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode Rekening
Uraian
Rincian PenghitunganJumlah
(Rp)volume satuanTarif/
Harga
1 2 3 4 5 6 = (3 x 5)
x x x xx xx
x x x xx xx
Jumlah
……..,tanggal………
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)NIP. … … …
Keterangan :Tanggal Pembahasan :Catatan Hasil Pembahasan :
1.2.Dst.
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tandatangan
1
2
dst
26
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
RKA-SKPD 2.1Provinsi/Kabupaten/Kota ……Tahun Anggaran …
Urusan Pemerintahan : x.xx. ……………………………………………………………………………………………………………………………………
Organisasi : x.xx.xx. …………………………………………………………………………………………………………………………………
Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode Rekening
Uraian
Tahun nTahun n+1volume satuan Harga satuan
Jumlah(Rp)
1 2 3 4 5 6=(3x5) 7
x x xx xx
x x xx xx
Jumlah
……..,tanggal………..
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP. … … …
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
Catatan Hasil Pembahasan :
1.
2.
Dst
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tanda Tangan
1
2
dst
27
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
RKA-SKPD 2.2Provinsi/Kabupaten/Kota ……Tahun Anggaran ...........
Urusan Pemerintahan : x. xx. …………………………………………………………………………………………………………………………
Organisasi : x. xx. xx. ……………………………………………………………………………………………………………………
Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan
Kode
UraianLokasi
KegiatanTarget Kinerja(Kuantitatif)
Jumlah
Program KegiatanTahun n
Tahunn+1Belanja
PegawaiBarang &
Jasa Modal Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9=6+7+8 10
xx Program ….
xx Kegiatan ….
xx Kegiatan ….
xx dst ….
xx dst ….
xx dst ….
Jumlah
……..,tanggal………..
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP. … … …
281.
Dst.
Tanda TanganJabatanNIPNamaNo
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
Dst
1.
:Catatan Hasil Pembahasan
:Tanggal Pembahasan
:Keterangan
……..,tanggal………..
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP. ………
Jumlah
xxxxxxx
xxxxxxx
6=(3 x 5)54321
Harga satuansatuanvolume
Jumlah (Rp)
Rincian PenghitunganUraianKode
Rekening
Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kelompok Sasaran Kegiatan : ……………
Hasil
Keluaran
Masukan
Capaian Program
Target KinerjaTolok Ukur KinerjaIndikator
Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung
: Rp .................. (.................................................................................)Jumlah Tahun n+1
: Rp .................. (.................................................................................)Jumlah Tahun n
: Rp .................. (.................................................................................)Jumlah Tahun n-1
: ………………….Lokasi kegiatan
: x. xx. xx. xx. xx. …………………………………………..Kegiatan
: x. xx. xx. xx. …………………………………………..Program
: x. xx. xx. …………………………………………..Organisasi
: x. xx. ……………………………………………Urusan Pemerintahan
Provinsi/Kabupaten/Kota …….Tahun Anggaran …...
FormulirRKA-SKPD
2.2.1
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
1.
Dst.
Tanda TanganJabatanNIPNamaNo
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
Dst
1.
:Catatan Hasil Pembahasan
:Tanggal Pembahasan
:Keterangan
……..,tanggal………..
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP. ………
Jumlah
xxxxxxx
xxxxxxx
6=(3 x 5)54321
Harga satuansatuanvolume
Jumlah (Rp)
Rincian PenghitunganUraianKode
Rekening
Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kelompok Sasaran Kegiatan : ……………
Hasil
Keluaran
Masukan
Capaian Program
Target KinerjaTolok Ukur KinerjaIndikator
Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung
: Rp .................. (.................................................................................)Jumlah Tahun n+1
: Rp .................. (.................................................................................)Jumlah Tahun n
: Rp .................. (.................................................................................)Jumlah Tahun n-1
: ………………….Lokasi kegiatan
: x. xx. xx. xx. xx. …………………………………………..Kegiatan
: x. xx. xx. xx. …………………………………………..Program
: x. xx. xx. …………………………………………..Organisasi
: x. xx. ……………………………………………Urusan Pemerintahan
Provinsi/Kabupaten/Kota …….Tahun Anggaran …...
FormulirRKA-SKPD
2.2.1
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
29
Contoh Pengisian Indikator Kinerja
Program : Program Pendidikan Anak Usia DiniKegiatan : Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)
Tolok ukur Target kinerja
Capaian program
Rasio Anak Usia Dini yang bersekolah dengan Jumlah Anak Usia Dini
1:3
Masukan Dana 754.000.000
Keluaran Gedung sekolah baru (TK) dengan standar 3 kelas setiap sekolah
5 unit
Hasil 1.Jumlah kelas dibanding anak didik 2.Jumlah anak yang terlayani
1.1:402.500 anak
30
ProgramPenjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD.
KegiatanBagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
31
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
RKA-SKPD 3.1Provinsi/Kabupaten/Kota …….Tahun Anggaran …...
Urusan Pemerintahan : x. xx. …………………
Organisasi : x. xx. xx. …………………
Rincian Penerimaan Pembiayaan
Kode Rekening
UraianJumlah
(Rp)
1 2 3
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
Jumlah Penerimaan
……… tanggal ………
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP. … … …
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
Catatan Hasil Pembahasan :
1.
2.
Dst
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tanda Tangan
1
2
dst
32
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
RKA-SKPD 3.2Provinsi/Kabupaten/Kota …….Tahun Anggaran …...
Urusan Pemerintahan : x. xx. …………………
Organisasi : x. xx. xx. …………………
Rincian Pengeluaran Pembiayaan
Kode Rekening
UraianJumlah
(Rp)
1 2 3
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
Jumlah Penerimaan
……… tanggal ………
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP. … … …
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
Catatan Hasil Pembahasan :
1.
2.
Dst
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tanda Tangan
1
2
dst
33
. Pasal 27 PP 58 / 2005Klasifikasi Belanja Daerah ORGANISASI FUNGSI PROGRAM &KEGIATAN JENIS BELANJA
disesuaikan dengan susunan
organisasi pemerintahan
daerah
Klasifikasi berdasarkan urusan pemerintahan
Klasifikasi fungsi pengelolaan keuangan
negara
diklasifikasikan menurut kewenangan
pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota
untuk keselarasan dan keterpaduan pengelolaan
keuangan negara
a. pelayanan umumb. Ketertiban &
keamananc. ekonomid. lingkungan hidupe. perumahan dan
fasilitas umum;f. kesehatang. pariwisata & budayah. agamai. pendidikanj. perlindungan sosial
disesuaikan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah
a. belanja pegawai;
b. belanja barang & jasa
c. belanja modal;
d. bunga
e. subsidi
f. hibah
g. bantuan sosial
h. belanja bagi hasil & bantuan keuangan
i. belanja tdk terduga
Penganggaran dalam APBD untuk setiap jenis
belanja berdasarkan ketentuan perundang-
undangan
DPRD, kepala daerah dan wakil kepala daerah, sekretariat daerah,
sekretariat DPRD, dinas, kecamatan, lembaga teknis daerah, dan
kelurahan
urusan yang bersifat wajib dan urusan
bersifat pilihan yang menjadi
kewenangan pemerintahan provinsi dan
pemerintahan kabupaten/kota
34
Struktur BelanjaKEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
APARATUR & PELAYANAN PUBLIK Belanja Administrasi Umum
Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan
Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil & Bantuan Keu Belanja Tak Terduga
Belanja Operasi & Pemeliharaan Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan
Belanja LangsungProgram …Kegiatan … Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Modal
Belanja Modal
BELANJA BAGI HASIL & BANTUAN KEU
BELANJA TIDAK TERSANGKA
35
Dasar pertimbangan Pengelompokan 9 Jenis Belanja
Dasar pertimbangan Pengelompokan 9 Jenis Belanja
Pasal 39 PP 58/2004 menyatakan bahwa setiap jenis belanja yang dianggarkan harus memperhatikan keterkaitan pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang dianggarkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian keluaran dan hasil tersebut.
Mempertimbangkan ketentuan tersebut diatas, maka Belanja Daerah yang diklasifikasikan menurut jenis belanja dibagi kedalam kelompok Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.
Jenis belanja yg tidak langsung dapat diukur dengan keluaran dan hasil yang diharapkan dari suatu program dan kegiatan seperti belanja pegawai untuk membayar gaji dan tunjangan PNS, belanja bunga, belanja subsidi belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tak terduga.
Jenis belanja yang langsung dapat diukur dengan hasil dari suatu program dan kegaitan yang dianggarkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian keluaran dan hasil tersebut yaitu belanja pegawai untuk membayar honorarium/upah kerja, belanja barang dan jasa dan belanja modal.
Pasal 39 PP 58/2004 menyatakan bahwa setiap jenis belanja yang dianggarkan harus memperhatikan keterkaitan pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang dianggarkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian keluaran dan hasil tersebut.
Mempertimbangkan ketentuan tersebut diatas, maka Belanja Daerah yang diklasifikasikan menurut jenis belanja dibagi kedalam kelompok Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.
Jenis belanja yg tidak langsung dapat diukur dengan keluaran dan hasil yang diharapkan dari suatu program dan kegiatan seperti belanja pegawai untuk membayar gaji dan tunjangan PNS, belanja bunga, belanja subsidi belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tak terduga.
Jenis belanja yang langsung dapat diukur dengan hasil dari suatu program dan kegaitan yang dianggarkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian keluaran dan hasil tersebut yaitu belanja pegawai untuk membayar honorarium/upah kerja, belanja barang dan jasa dan belanja modal.
36
Pengertian Belanja Langsung dan Tidak Langsung
Kelompok belanja langsung merupakan belanja yang terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan satuan kerja perangkat daerah yang pengaruh kontribusinya terhadap prestasi kerja sukar diukur.
Kelompok belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan satuan kerja perangkat daerah yang kontribusinya terhadap pencapaian prestasi kerja dapat diukur.
37
Belanja Langsung Kelompok belanja langsung dibagi menurut
jenis belanja yang terdiri dari: belanja pegawai; belanja barang dan jasa; dan belanja modal.
Belanja pegawai langsung adalah untuk pengeluaran honorarium/upah dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan baik yang diterima PNS ataupun Non-PNS
38
Belanja Barang Belanja barang dan jasa digunakan untuk
pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan.
Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa mencakup belanja :
barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, cetak/penggandaan, sewa keperluan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas, pakaian kerja, pakaian pada hari-hari tertentu, perjalanan dinas, perjalanan pindah tugas dan pemulangan pegawai.
39
Kebijakan Belanja Barang & Jasa
Disesuaikan dg kebutuhan nyata dalam pelaksanaan TUPOKSI SKPD. mempertimbangkan jml pegawai &
volume didahului evaluasi persediaan barang &
barang dalam pemakaian Mengoptimalkan produksi dalam negeri Mengacu pada standar sarana &
prasarana (PMD 7/2006 dan PMK 96/PMK.02/2006)
Perjadin selektif & nilai manfaat
40
Belanja Modal
Belanja modal merupakan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan aset tetap lainnya
41
Kriteria belanja Modal
Masa manfaat > 12 bulan Obyek pemeliharaan Jumlah nilai Rp material sesuai
kebijakan akuntansi
Pengadaan software utk sistem informasi manajemen dianggarkan pada belanja modal.
42
Penilaian Belanja Modal Dalam hal pembelian/pengadaan atau pembangunan
aset berwujud nilai yang dianggarkan sebesar harga perolehan.
Harga perolehan merupakan jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan.
Jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan mencakup harga beli/bangun aset, biaya administrasi pembelian/ pembangunan aset, biaya pengiriman, biaya pajak dan biaya lainnya yang diperlukan sampai dengan aset tersebut digunakan.
43
Belanja Tidak Langsung
Kelompok belanja tidak langsung terdiri dari: belanja pegawai; bunga; subsidi; hibah; belanja bagi hasil; bantuan keuangan; bantuan sosial; dan belanja tidak terduga.
44
Belanja Pegawai (tidak langsung)
Belanja pegawai adalah belanja kompensasi, dalam bentuk gaji dan tunjangan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil.
Uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah dianggarkan dalam belanja pegawai.
Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada PNS daerah berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
45
Belanja SKPD
Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai – Gaji
Belanja Langsung Belanja Pegawai – honor Belanja Barang & Jasa Belanja Modal
46
Belanja Pimpinan & Anggota DPRD
Uang Representasi & Tunjangan Pimpinan & Anggota DPRD
>>> Dianggarkan pada Belanja DPRD
Belanja Tunjangan Kesejahteraan dan Belanja Penunjang Kegiatan DPRD
>>> Dianggarkan pada Belanja Sekretariat DPRD
Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD & Tunjangan Komunikasi Intensif bagi Pimpinan & Anggota DPRD
>>> Dianggarkan pada Belanja DPRD >>> Dapat dilaksanakan sesuai ketentuan yang diatur
dalam PP 37/2006 yang menyempurnakan PP 24/2004 dan PP 37/2005.
47
Tunjangan Kesejahteraan
Tunjangan kesejahteraan adalah tunjangan yng disediakan kepada pimpinan dan angota DPRD berupa pemberian jaminan pemeliharaan kesehatan, penyediaan rumah jabatan pimpinan DPRD dan perlengkapannya, rumah dinas dan perlengkapannya, kendaraan dinas jabatan pimpinan DPRD, pemberian pakaian dinas, uang duka wafat/tewas dan bantuan biaya pengurusan jenazah. (pasal 1 butir 2 PP 37/2006).
48
Belanja Penunjang Kegiatan DPRD
Belanja Penunjang Kegiatan disediakan untuk mendukung kelancaran tugas, fungsi dan wewenang DPRD.
Belanja Penunjang Kegiatan disusun berdasarkan Rencana Kerja yang ditetapkan Pimpinan DPRD.
49
Rencana Kerja DPRD
Rencana kerja DPRD dapat berupa kegiatan:
rapat-rapat; kunjungan kerja; penyiapan rancangan peraturan daerah,
pengkajian dan penelaahan peraturan daerah;
peningkatan sumberdaya manusia dan profesionalisme;
koordinasi dan konsultasi kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan.
50
Rincian Belanja DPRD
Belanja Penunjang Kegiatan DPRD dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD yang diuraikan kedalam jenis belanja sebagai berikut:
Belanja Pegawai; Belanja Barang dan Jasa, termasuk :
Belanja Perjalanan Dinas; Belanja Pemeliharaan;
Belanja Modal. Pengelolaan belanja DPRD dilaksanakan oleh
Sekretaris DPRD dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan
51
PERBANDINGAN PENGANGGARAN BELANJA
Belanja Yang Dianggarkan Pada SKPD A. Belanja Tidak Langsung :
• Belanja Pegawai
B. Belanja Langsung :
• Belanja Pegawai• Belanja Barang &
Jasa• Belanja Modal
Belanja Yang Dianggarkan Pada SKPKD A. Belanja Tidak Langsung :
• Belanja Pegawai• Belanja Bunga• Belanja Subsidi• Belanja Hibah• Belanja Bagi Hasil• Belanja Bantuan
Sosial• Belanja Bantuan
Keuangan• Belanja Tidak
Terduga
B. Belanja Langsung :
• Belanja Pegawai• Belanja Barang &
Jasa• Belanja Modal
52
BAGAN KODE REKENINGBAGAN KODE REKENING
kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaan
kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaan
kode anggaran pendapatan, belanja & pembiayaan
kode anggaran pendapatan, belanja & pembiayaankode bidang pemerintahankode bidang pemerintahan
kode unit organisasikode unit organisasi
kode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
kode obyek pendapatan, belanja & pembiayaankode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaankode bagian belanja kode bagian belanja
X XX XX XX XX XX XX X
kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan
kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan
kode urusan pemerintahan daerah
kode urusan pemerintahan daerahkode Organisasikode Organisasi
kode Programkode Program
Kode Akun pendapatan, belanja & pembiayaan
Kode Akun pendapatan, belanja & pembiayaan
kode Kegiatankode Kegiatan
kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaan
kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaankode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
kode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
XX XX XX XX XX XX XX XX XX
KEPMENDAGRI 29/2002KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006PERMENDAGRI 13/2006
kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan
kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan
53
KLIKCONTOH RKA-SKPD
54
Beberapa prinsip dalam disiplin anggaran yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan anggaran daerah
Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja;
Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi kredit anggarannya dalam APBD/Perubahan APBD;
Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD dan dilakukan melalui rekening Kas Umum Daerah.
55
PENYUSUNAN DPA-SKPD
PENYUSUNAN DPA-SKPD
56
DPA-SKPDDPA-SKPDDokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPA-SKPD) adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran/pengguna barang.
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran/pengguna barang.
DPA-SKPD yang dijadikan sebagai dokumen pelaksanaan anggaran oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terlebih dahulu disahkan oleh PPKD setelah mendapat persetujuan Sekretaris Daerah.
DPA-SKPD yang dijadikan sebagai dokumen pelaksanaan anggaran oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terlebih dahulu disahkan oleh PPKD setelah mendapat persetujuan Sekretaris Daerah.
57
PengertianPengertian DPA-SKPD merupakan dokumen yang memuat pendapatan,
belanja dan pembiayaan digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran/pengguna barang.
Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pendapatan memuat informasi tentang kelompok, jenis, objek dan rincian objek pendapatan daerah yang dipungut/dikelola/diterima oleh SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan belanja memuat informasi tentang kelompok belanja tidak langsung dan belanja langsung yang masing-masing diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek belanja.
Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pembiayaan memuat informasi tentang kelompok penerimaan pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup defisit APBD dan pengeluaran pembiayaan yang digunakan untuk memanfaatkan surplus APBD yang masing-masing diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek pembiayaan.
DPA-SKPD merupakan dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran/pengguna barang.
Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pendapatan memuat informasi tentang kelompok, jenis, objek dan rincian objek pendapatan daerah yang dipungut/dikelola/diterima oleh SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan belanja memuat informasi tentang kelompok belanja tidak langsung dan belanja langsung yang masing-masing diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek belanja.
Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pembiayaan memuat informasi tentang kelompok penerimaan pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup defisit APBD dan pengeluaran pembiayaan yang digunakan untuk memanfaatkan surplus APBD yang masing-masing diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek pembiayaan.
58
Prinsip penyusunanPrinsip penyusunanUntuk menyusun DPA-SKPD diperlukan informasi
yang secara akurat dan sinkron yang terkait dengan belanja berdasarkan urusan pemerintahan, organisasi, standar biaya, prestasi kerja yang dicapai dari program dan kegiatan.
Untuk menyusun DPA-SKPD diperlukan informasi yang secara akurat dan sinkron yang terkait dengan belanja berdasarkan urusan pemerintahan, organisasi, standar biaya, prestasi kerja yang dicapai dari program dan kegiatan.
Oganisasi memuat nama organisasi atau nama SKPD selaku pengguna anggaran/pengguna barang. Prestasi kerja yang hendak dicapai terdiri dari indikator, tolok ukur kinerja dan target kinerja.
Oganisasi memuat nama organisasi atau nama SKPD selaku pengguna anggaran/pengguna barang. Prestasi kerja yang hendak dicapai terdiri dari indikator, tolok ukur kinerja dan target kinerja.
Urusan pemerintahan daerah memuat bidang urusan pemerintah daerah yang dikelola sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi.
Urusan pemerintahan daerah memuat bidang urusan pemerintah daerah yang dikelola sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi.
59
Lanjutan …Lanjutan …Program memuat nama program yang akan dilaksanakan SKPD dalam tahun anggaran berkenaan sebagaimana yang telah disepakati dalam KUA dan PPA. Sedangkan kegiatan memuat nama kegiatan yang akan dilaksanakan SKPD dalam tahun anggaran berkenaan sebagaimana yang telah disepakati dalam KUA dan PPA.
Program memuat nama program yang akan dilaksanakan SKPD dalam tahun anggaran berkenaan sebagaimana yang telah disepakati dalam KUA dan PPA. Sedangkan kegiatan memuat nama kegiatan yang akan dilaksanakan SKPD dalam tahun anggaran berkenaan sebagaimana yang telah disepakati dalam KUA dan PPA. Indikator-indikator dalam DPA-SKPD meliputi masukan, keluaran dan hasil. Tolok ukur kinerja yang merupakan ukuran prestasi kerja yang akan dicapai dari keadaan semula dengan mempetimbangkan faktor kualitas, kuantitas, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan dari program dan kegiatan. Target kinerja merupakan hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan
Indikator-indikator dalam DPA-SKPD meliputi masukan, keluaran dan hasil. Tolok ukur kinerja yang merupakan ukuran prestasi kerja yang akan dicapai dari keadaan semula dengan mempetimbangkan faktor kualitas, kuantitas, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan dari program dan kegiatan. Target kinerja merupakan hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan
60
Mekanisme penyusunanMekanisme penyusunan
PPKD paling lambat 3 (Tiga) hari kerja setelah Peraturan Daerah tentang APBD ditetapkan, memberitahukan kepada semua Kepala SKPD agar menyusun Rancangan DPA-SKPD. ( Pasal 123 Ayat 1)
PPKD paling lambat 3 (Tiga) hari kerja setelah Peraturan Daerah tentang APBD ditetapkan, memberitahukan kepada semua Kepala SKPD agar menyusun Rancangan DPA-SKPD. ( Pasal 123 Ayat 1)
Kepala SKPD menyerahkan rancangan DPA-SKPD kepada PPKD paling lama 6 (enam) hari kerja terhitung sejak tanggal pemberitahuan disampaikan oleh PPKD.
Kepala SKPD menyerahkan rancangan DPA-SKPD kepada PPKD paling lama 6 (enam) hari kerja terhitung sejak tanggal pemberitahuan disampaikan oleh PPKD.
TAPD melakukan verfikasi terhadap rancangan DPA-SKPD bersama-sama dengan Kepala SKPD paling lama 15 hari kerja sejak ditetapkannya Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD. ( Pasal 124 Ayat 1)
TAPD melakukan verfikasi terhadap rancangan DPA-SKPD bersama-sama dengan Kepala SKPD paling lama 15 hari kerja sejak ditetapkannya Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD. ( Pasal 124 Ayat 1)
61
Lanjutan …
Lanjutan …
DPA-SKPD yang telah disahkan disampaikan kepada Kepala SKPD, Satuan Kerja Pengawasan Daerah dan BPK paling lama 7 hari kerja sejak tanggal disahkan.
DPA-SKPD yang telah disahkan disampaikan kepada Kepala SKPD, Satuan Kerja Pengawasan Daerah dan BPK paling lama 7 hari kerja sejak tanggal disahkan.
Berdasarkan hasil verifikasi tersebut, PPKD mengesahkan Rancangan DPA-SKPD dengan persetujuan Sekretaris Daerah.
Berdasarkan hasil verifikasi tersebut, PPKD mengesahkan Rancangan DPA-SKPD dengan persetujuan Sekretaris Daerah.
DPA-SKPD digunakan sebagai dasar pelaksanaan Anggaran oleh kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna BarangDPA-SKPD digunakan sebagai dasar pelaksanaan Anggaran oleh kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
62
DPA-SKPD2.1
DPA-SKPD2.2
DPA-SKPD3.1
DPA-SKPD1
DPA-SKPD3.2
DPA-SKPDDPA-SKPD
2.2.1
Kode Nama Formulir
DPA-SKPD Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
DPA-SKPD1
Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pendapatan SKPD
DPA-SKPD2.1
Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Tidak Langsung SKPD
DPA-SKPD2.2
Rekapitulasi Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung menurutProgram dan Kegiatan SKPD
DPA-SKPD2.2.1
Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung menurut Programdan Per Kegiatan SKPD
DPA-SKPD3.1
Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Penerimaan Pembiayaan Daerah
DPA-SKPD3.2
Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pengeluaran Pembiayaan Daerah
ALUR PENGERJAAN DPA-SKPDALUR PENGERJAAN DPA-SKPD
63
Jadwal Pelaksanaan APBDJadwal Pelaksanaan APBD
NO URAIAN WAKTU KETERANGAN
A. PELAKSANAAN APBD
1. Pemberitahuan menyusun DPA-SKPD 3 hari setelah Perda APBD ditetapkan
2. Penyerahan Rancangan DPA-SKPD dan rancangan anggaran kas dari SKPD kepada PPKD
6 hari kerja
3. Verifikasi dan pengesahan rancangan DPA-SKPD dan rancangan anggaran kas
15 hari kerja setelah ditetapkan Perda APBD
Minggu kedua bulan Januari
4. Penyampaian DPA-SKPD dan anggaran kas yang telah disahkan ke SKPD
7 hari kerja Minggu ketiga Bulan Januari
B. DPAL-SKPD
1. Kepala SKPD menyampaikan laporan akhir realisasi pelaksanaan kegiatan fisik dan non-fisik maupun keuangan kepada PPKD untuk pengesahan menjadi DPAL-SKPD tahun anggaran berikutnya
Pertengahan bulan Desember
64
PERSIAPAN PELAKSANAAN APBD
PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN/BARANGTim Anggaran Pemerintah Daerah PPKD (PPKD selaku BUD)
Surat Pemberitahun disertai Perda ttg APBD dan PerKDH ttg Penjabaran APBD
Menyusun Rancangan DPA-SKPD
Menyerahkan Rancangan DPA-SKPD ke PPKD
untuk dibahas oleh Tim Anggaran Pemda
SKPDTIM ANGGARAN PEMDA & SKPKD
Menyusun Anggaran Kas SKPD
Menyerahkan Anggaran Kas kpd PPKD
Menyusun Anggaran Kas Pemda
Anggaran Kas SKPD
Anggaran Kas SKPD
Anggaran Kas SKPD yg telah diverifikasiAnggaran Kas SKPD yg telah diverifikasi
Anggaran Kas SKPD yg telah diverifikasi
Anggaran Kas Pemda
Anggaran Kas SKPD yg telah diverifikasi
Pengesahan DPA-SKPD oleh PPKD dgn
persetujuan Sekda
DPA-SKPD yg telah disahkan &
diserahkan kpd SKPD, Bawasda & BPK
(Diserahkan Paling Lambat 7 Hari setelah
Disahkan)
Verifikasi oleh Tim Anggaran Pemda - bersama Kepala SKPD
(Proses Verifikasi Paling Lambat 15 hari setelah Perda APBD)
Rancangan DPA-SKPD
Rancangan DPASKPD yg telah diverifikasi oleh Tim Anggaran Pemda
Pemberitahuan agar Menyusun Rancangan DPA-SKPD (Disampaikan paling lambat 3 hari setelah penetapan Perda ttg APBD
&PerKDH ttg Penjabaran APBD RKA-SKPD yg telah diverifikasi
Rancangan DPA-SKPD
DPA-SKPD yg telah diverifikasi
65
MEKANISME PELAKSANAAN APBD
66
PELAKSANAAN & PENATAUSAHAAN
NO URAIAN KETERANGAN
1. Mekanisme DPA-SKPD & Anggaran Kas PPKD
2. Mekanisme SPD PPKD selaku BUD
3.Mekanisme SPP :a. SPP-UP/GU/TUb. SPP-LS
SKPD : a.Bendahara
Pengeluaranb.PPTK 4.
Mekanisme SPMa. SPM-UP/GU/TU b. SPM-LS
5. Mekanisme SP2D Kuasa BUD
6. Sistem & Prosedur Bendahara Penerimaan SKPD
7. Sistem & Prosedur Bendahara Pengeluaran SKPD
67
PERSIAPAN PELAKSANAAN APBD
PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN/BARANGTim Anggaran Pemerintah Daerah PPKD (PPKD selaku BUD)
Surat Pemberitahun disertai Perda ttg APBD dan PerKDH ttg Penjabaran APBD
Menyusun Rancangan DPA-SKPD
Menyerahkan Rancangan DPA-SKPD ke PPKD
untuk dibahas oleh Tim Anggaran Pemda
SKPDTIM ANGGARAN PEMDA & SKPKD
Menyusun Anggaran Kas SKPD
Menyerahkan Anggaran Kas kpd PPKD
Menyusun Anggaran Kas Pemda
Anggaran Kas SKPD
Anggaran Kas SKPD
Anggaran Kas SKPD yg telah diverifikasiAnggaran Kas SKPD yg telah diverifikasi
Anggaran Kas SKPD yg telah diverifikasi
Anggaran Kas Pemda
Anggaran Kas SKPD yg telah diverifikasi
Pengesahan DPA-SKPD oleh PPKD dgn
persetujuan Sekda
DPA-SKPD yg telah disahkan &
diserahkan kpd SKPD, Bawasda & BPK
(Diserahkan Paling Lambat 7 Hari setelah
Disahkan)
Verifikasi oleh Tim Anggaran Pemda - bersama Kepala SKPD
(Proses Verifikasi Paling Lambat 15 hari setelah Perda APBD)
Rancangan DPA-SKPD
Rancangan DPASKPD yg telah diverifikasi oleh Tim Anggaran Pemda
Pemberitahuan agar Menyusun Rancangan DPA-SKPD (Disampaikan paling lambat 3 hari setelah penetapan Perda ttg APBD
&PerKDH ttg Penjabaran APBD RKA-SKPD yg telah diverifikasi
Rancangan DPA-SKPD
DPA-SKPD yg telah diverifikasi
68
SISTEM PENGELUARAN KASPERMINTAAN PEMBAYARAN:
SPP-LS SPP-UP SPP-GU SPP-TU
Pengajuan paling lambat 3(tiga) hari
kerja setelah diterimanya tagihan dari pihak ketiga yg
dilampiri kelengkapan &
persyaratan
maks. keperluan satu bulan,
dilengkapi daftar rincian rencana
penggunaan dana;
dimaksudkan untuk penggantian
uang persediaan
dimaksudkan untuk penambahan
uang persediaan
SPM-LS SPM-UP SPM-GU SPM-TU
SP2D
BANK OPERASIONAL
69
MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA
DPA
SPD SPP SPM
SP2D
BANKPihak ketiga
Bendahara PengeluaranAction
UP/ GU/ TU
LS
70
BENDAHARAPENGELUARAN
PPK-SKPD
PEJABAT PENGGUNAANGGARAN/KUASA
SPP-UP/GU/TU
KUASABUD
SPM-UP/GU/TU
BANK
SP2D
UANG
Proses Pencairan & Pembayaran UP
71
P P T K(menyiapkan dokumen)
PPK-SKPD
PEJABAT PENGGUNAANGGARAN/KUASA KUASA
BUDSPM
BANK
FIHAK III
SP2D
Tagihan & Laporan Kegiatan
Proses Pencairan & Pembayaran LS
Uang
BENDAHARAPENGELUARAN
(SPP-LS)
72