PENAPISANFITOKIMIA

12

Click here to load reader

Transcript of PENAPISANFITOKIMIA

Page 1: PENAPISANFITOKIMIA

MIFTA NUR RAHMAT

PENAPISAN FITOKIMIA

A. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah :

1. Untuk menentukan penapisan fitokimia terhadap tumbuhan tinggi dengan teknik

ekstraksi, uji positif menggunakan reagen.

2. Untuk menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis metabolit sekunder yang terdapat

dalam tumbuhan tinggi.

B. Landasan Teori

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di zona khatulistiwa

(tropik) dan terkenal mempunyai kekayaan alam dengan beranekaragam jenis tumbuhan,

tetapi potensi ini belum seluruhnya dimanfaatkan sebagai bahan industri khususnya

tumbuhan berkasiat obat. Masyarakat Indonesia secara turun-temurun telah

memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan untuk bahan obat tradisional baik sebagai

tindakan pencegahan maupun pengobatan terhadap berbagai jenis penyakit. Pemanfaatan

tumbuhan obat tradisional akan terus berlangsung terutama sebagai obat alternatif, hal

ini terlihat pada masyarakat daerah yang sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan modern.

Dalam masa krisis ekonomi seperti saat ini, penggunaan obat tradisional lebih

menguntungkan karena relatif lebih mudah didapat, lebih murah dan dapat diramu

sendiri, selain itu bahan bakunya dapat ditanam di halaman rumah sebagai penghias

taman ataupun peneduh halaman rumah (Sulianti et al, 2005).

Page 2: PENAPISANFITOKIMIA

MIFTA NUR RAHMAT

Penemuan berbagai senyawa obat baru dari bahan alam semakin memperjelas

peran penting metabolit sekunder tanaman sebagai sumber bahan baku obat. Metabolit

sekunder adalah senyawa hasil biogenesis dari metabolit primer. Umumnya dihasilkan

oleh tumbuhan tingkat tinggi, yang bukan merupakan senyawa penentu kelangsungan

hidup secara langsung, tetapi lebih sebagai hasil mekanisme pertahanan diri organisma.

Aktivitas biologi tanaman dipengaruhi oleh jenis metabolit sekunder yang terkandung

didalamnya. Aktivitas biologi ditentukan pula oleh struktur kimia dari senyawa. Unit

struktur atau gugus molekul mempengaruhi aktivitas biologi karena berkaitan dengan

mekanisme kerja senyawa terhadap reseptor di dalam tubuh (Lisdawati et al., 2007).

Penapisan fitokimia dilakukan menurut metode Cuiley (1984). Penapisan

fitokimia dilakukan untuk mengetahui komponen kimia pada tumbuhan tersebut secara

kualitatif. Misalnya: identifikasi tannin dilakukan dengan menambahkan 1-2 ml besi

(III) klorida pada sari alkohol. Terjadinya warna biru kehitaman menunjukkan adanya

tanin galat sedang warna hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin katekol. (Praptiwi

et al, 2006). Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi harus mempunyai kepolaran yang

berbeda. Hal ini disebabkan kandungan kimia dari suatu tumbuhan hanya dapat terlarut

pada pelarut yang sama kepolarannya, sehingga suatu golongan senyawa dapat

dipisahkan dari senyawa lainnya (Sumarnie et al, 2005).

Hingga saat ini sudah banyak sekali jenis fitokimia yang ditemukan, saking

banyaknya senyawa fitokimia yang didapatkan maka dilakukan penggolongan senyawa

agar memudahkan dalam mempelajarinya, adapun golongan senyawa fitokimia dapat

dibagi sebagai berikut: (1) Alkaloid, alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa

bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan. (2) Flavonoid,

Page 3: PENAPISANFITOKIMIA

MIFTA NUR RAHMAT

flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam terbesar yang terdapat dalam

semua tumbuhan berpembuluh. Semua flavonoid, menurut strukturnya merupakan

turunan senyawa induk flavon yang mempunyai sejumlah sifat yang sama. Dalam

tumbuhan, aglikon flavonoid terdapat dalam berbagai bentuk struktur. Semuanya

mengandung atom karbon dalam inti dasarnya yang tersusun dalam konfigurasi C6-C3-

C6, yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau

tidak dapat membentuk cincin ketiga. (3) Kuinon, senyawa dalam jaringan yang

mengalami okisdasi dari bentuk kuinol menjadi kuinon. (4) Tanin dan Polifenol, Tanin

adalah polifenol tanaman yang berfungsi mengikat dan mengendapkan protein..

Polifenol alami merupakan metabolit sekunder tanaman tertentu, termasuk dalam atau

menyusun golongan tanin. (5) Saponin, saponin adalah suatu glikosida yang ada pada

banyak macam tanaman. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan tidak diketahui, mungkin

sebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, atau merupakan waste product dari

metabolisme tumbuh-tumbuhan. (6) TriTerpenoid, TriTerpenoid adalah senyawa yang

kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis

dirumuskan dari hidrokarbon yang kebanyakan berupa alcohol, aldehida atau asam

karbohidrat. (Nurhari, 2010).

Page 4: PENAPISANFITOKIMIA

MIFTA NUR RAHMAT

C. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:

- Tabung reaksi

- Gelas kimia

- Pipet tetes

- Pemanas

- Gegep

- Corong

- Botol semprot

2. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:

- Sampel kulit batang gamal

- Metanol

- Akuades

- FeCl3

- Mg

- Amil alkohol

- NaOH 1 M

- HCl

- Gelatin

Page 5: PENAPISANFITOKIMIA

MIFTA NUR RAHMAT

D. Prosedur Kerja

1. Persiapan sample

2. Ekstraksi

Sampel (Kulit batang gamal)

- dibersihkan dari kotoran dan lumut - dijemur

Sampel kering

- dipotong-potong kecil - dihaluskan menggunakan blender

Serbuk sampel

Sampel 125 g

- dimaserasi methanol 100 ml) - didiamkan selama 24 jam

Ekstrak sampel

- disaring -

Filtrat Residu

- dipekatkan menggunakan evaporator

Filtrat pekat

- dilakukan uji kandungan kimia dengan berbagai reagen atau pereaksi kimia yang sesuai untuk jenis senyawa tertentu

Hasil Pengamatan

Page 6: PENAPISANFITOKIMIA

MIFTA NUR RAHMAT

3. Tes identifikasi

a. Flavonoid

b. Kuinon

c. Saponin

1 ml sampel

- dimasukkan dalam tabung reaksi - dididihkan selama 5 menit - ditambahkan serbuk magnesium - ditambahkan 1 ml HCl pekat - ditambahkan amil alcohol 1 ml

Tidak ada perubahan warna (uji negative Flavonoid)

5 ml ekstrak

- dimasukkan dalam tabung reaksi - dididihkan selama 5 menit - ditambahkan larutan NaOH 5%

Tidak ada perubahan warna (uji negative Kuinon)

5 tetes ekstrak

- dimasukkan dalam tabung reaksi - ditambahkan aquadest - dikocok

Terbentuk busa yang menunjukkan adanya saponin

Page 7: PENAPISANFITOKIMIA

MIFTA NUR RAHMAT

d. Tanin/polifenol

2 ml sampel

- dimasukkan dalam tabung reaksi - dipanaskan selama 5 menit - diambil dua bagian - dimasukkan dalam tabung reaksi

Tabung 1 Tabung 1

- ditambahkan 1 % gelatin

- ditambahkan FeCl3 1 %

Tidak terbentuk endapan putih (Uji negative tannin)

Tidak terbentuk larutan berwarna hijau (Uji negative tannin)

Page 8: PENAPISANFITOKIMIA

MIFTA NUR RAHMAT

E. Data Pengamatan

Identifikasi Perlakuan Keterangan

Flavonoid

Kuinon

Saponin

Tanin /

polifenol

1 ml sample (dipanaskan) + serbuk

Mg + 1 ml HCl pekat + amil alcohol

5 ml ekstrak (dipanaskan) + larutan

NaOH 1 %

1 ml ekstrak + air (dikocok)

2 ml sampel (dipanaskan) dibagi

menjadi 2 bagian :

- Tab. 1 + 1 % gelatin

- Tab. 2 + FeCl3 1 %

Larutan berwarna hijau

Tidak ada perubahan warna

Uji negative flavonoid

Larutan berwarna hijau

Tidak ada perubahan warna

Uji negative Kuinon

Terjadi busa yang

menunjukkan adanya

saponin

Larutan berwarna hijau

Tidak ada perubahan warna

Larutan berubah warna dari

hijau menjadi cokelat, tetapi

uji negative terhadap Tanin

Page 9: PENAPISANFITOKIMIA

MIFTA NUR RAHMAT

F. Pembahasan

Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah segala

jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk

sayuran dan buah-buahan. Dalam penggunaan umum, fitokimia memiliki definisi

yang lebih sempit. Fitokimia biasanya digunakan untuk merujuk pada senyawa

yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh,

tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peran aktif

bagi pencegahan penyakit. Hal inilah yang menjelaskan mengapa orang-orang

lebih tertarik mengisolasi metabolit sekunder (cth: fitokimia) daripada metabolit

primer (cth: karbohidrat).

Fitokimia, senyawa yang begitu bermanfaat sebagai antioksidan dan

mencegah kanker juga penyakit jantung. Beberapa studi pada manusia dan hewan

membuktikan zat – zat kombinasi fitokimia ini didalam tubuh memiliki fungsi

tertentu yang berguna bagi kesehatan. Kombinasi itu antara lain menghasilkan

enzim – enzim sebagai penangkal racun, merangsang system pertahanan tubuh,

mencegah penggupalan keping – keping darah, menghambat sintesa kolesterol

dihati, meningkatkan metabolisme hormon, meningkatkan pengenceran dan

pengikatan zat karsionogen dalam liang usus, menimbulkan efek anti bakteri, anti

virus dan anti oksidan dan mengatur gula darah serta dapat menimbulkan efek anti

kanker.

Dari uraian diatas dapat kita ketahui tentang manfaat fitokimia bagi

kesehatan. Dalam percobaan ini ingin dianalisa kandungan fitokimia pada daun

tanaman gamal (Gliricidia sepium), gamal termasuk tanaman polong-polongan

Page 10: PENAPISANFITOKIMIA

MIFTA NUR RAHMAT

dari famili Fabaceae yang banyak dimanfaatkan sebagai tanaman pagar. Di

percobaan ini dilakukan uji kualitatif terhadap keberadaan golongan senyawa

Flavonoid, Kuinon, Saponin, dan Tanin atau Polifenol di dalam daun gamal.

Setelah dilakukan uji kualitatif, ternyata hanya golongan senyawa Saponin

yang dideteksi keberadaannya di dalam daun gamal. Saponin adalah suatu

glikosida yang ada pada banyak macam tanaman. Saponin ada pada seluruh

tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi

oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan

tidak diketahui, mungkin sebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, atau

merupakan hasil sampingan dari metabolisme tumbuh-tumbuhan. Pada umumnya,

hampir semua tanaman memiliki semua jenis golongan senyawa fitokimia, namun

karena konsentrasinya yang berbeda-beda menyebabkan hanya golongan senyawa

yang memiliki konsentrasi besarlah yang dapat diuji keberadaannya dalam suatu

tanaman.

Page 11: PENAPISANFITOKIMIA

MIFTA NUR RAHMAT

G. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan pembahasan yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penapisan fitokimia terhadap tumbuhan tingkat tinggi dilakukan dengan

teknik ekstraksi secara maserasi dengan menggunakan pelarut yang dapat

menarik senyawa metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder hanya

dapat dianalisa menggunakan pereaksi yang spesifik terhadap senyawa

tertentu.

2. Senyawa-senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan

adalah alkaloid, flavanoid, kuinon, saponin, steroid, triterpenoid, tanin dan

polifenol.

Page 12: PENAPISANFITOKIMIA

MIFTA NUR RAHMAT

DAFTAR PUSTAKA

Lisdawati,Vivi., Sumali Wiryowidagdo., L dan Broto S. Kardono “Isolasi Dan Elusidasi Struktur Senyawa Lignan Dan Asam Lemak Dari Ekstrak Daging Buah Phaleria Macrocarpa”. Jurnal dan Buletin Penelitian Kesehatan; Puslitbang Biomedis dan Farmasi Badan Litbangkes. Vol. 35.

Nurhari, Ogi, 2010, Uji Fitokimia-Terpenoid, Sekolah Tinggi Farmasi, Bandung.

Praptiwi, Puspa Dewi dan Mindarti Harapini, “Nilai Peroksida Dan Aktivitas Anti Radikal Bebas Diphenyl Picril Hydrazil Hydrate (Dpph) Ekstrak Metanol Knema laurina”, Majalah farmasi indonesia, 17(1), 32 –36.

Sulianti, Sri Budi , Emma Sri Kuncari dan Sofnie M. Chairul, “Pemeriksaan Farmakognosi Dan Penapisan Fitokimia Dari Daun Dan Kulit Batang Calophyllum inophyllum dan Calophyllum soulatri”, B i o d i v e r s i t a s ISSN: 1412-033x Volume 7.

Sumarnie, H.Priyono dan Praptiwi, “Identifikasi Senyawa Kimia Dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Piper sp. Asal papua”, Puslit.Biologi-LIPI.