Penanggung Jawab WORKSHOP ANALISIS DAN...
Transcript of Penanggung Jawab WORKSHOP ANALISIS DAN...
B U L A N J A N U A R I 2 0 1 3 V O L U M E 1 0 N O 9 6
Newsletter
http://pusdatin.deptan.go.id ISSN : 1411-9196
Tim Redaksi :
Pelindung : Ir. M. Tassim Billah, MSc
Penasehat :
Agus Sunarya, SE, MM Ir. Sari Sutiyorini, MM Ir. Bayu Mulyana, MM Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM
Penanggung Jawab :
A. Prasetyanto Wibowo, SH Redaksi :
Dedi Triyono Editor :
Dra. Laelatul Hasanah, MSi Dra. P.Hanny Muliany, MM Eko Nugroho, S.Kom, MM
Redaktur Pelaksana :
Evita Wahyu Puspitasari, S.Kom Dian Prasetyorini, SE
Sekretariat :
Marwati Agus Suparmi
Redaksi menerima tulisan maupun saran dan kritik untuk Newsletter Pusdatin
Kirimkan ke alamat redaksi : Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian Jl. Harsono RM No. 3
Gd. D Lantai IV Pasar Minggu – Jakarta 12550 Telp : 021-7805305, 7816384
Fax : 021-7822638 e-mail : [email protected]
Daftar Isi :
▪ Workshop Analisis dan Pena-
taan Data Tenaga Kerja Perta-nian 2012.....(1)
▪ Hasil Analisa Data Tanaman
Pangan Melalui e-Form.....(3)
▪ Workshop Hasil Survei Data
Kesejahteraan Petani 2012......(4)
▪ Evaluasi Kegiatan Pusat Data
dan Sistem Informasi Pertanian Tahun Anggaran 2012.....(6)
▪ Koordinasi Awal Kegiatan
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Tahun Anggaran 2013.....(8)
▪ Simonev Kementerian
Pertanian Integrasi Dengan PMK 249.....(12)
2012 telah melakukan kegiatan analisis dan
penataan data tenaga kerja pertanian yang
dapat digunakan untuk :
a. Menyediakan data tenaga kerja pertanian
secara series dan ter-update.
b. Melengkapi data dengan variabel-variabel
selain jenis kelamin, kelompok umur,
pendidikan pewilayahan antara kota dan
perdesaan juga status pengusahaan tenaga
kerja.
c. Menentukan metode proyeksi yang lebih
baik secara statistik.
d. Mengetahui sejauh mana keragaan dan
proyeksi tenaga kerja pertanin yang terbagi
dalam empat subsektor yaitu tenaga kerja
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
dan peternakan.
Hasil analisis dan proyeksipun
diworkshopkan untuk mendapatkan masukan-
masukan terhadap analisis dan proyeksi tenaga
kerja sektor pertanian serta diberikan materi
Dalam rangka mendukung target
pembangunan pertanian yang sebagian besar
berada diperdesaan dengan pekerjaan pokok
adalah sebagai petani atau buruh tani maka
diperlukan ketersediaan data dan informasi
ketenagakerjaan pertanian yang lengkap,
akurat dan objektif, yang dapat digunakan
sebagai bahan analisis bagi pengambilan
kebijakan, perencanaan maupun evaluasi
untuk menyusun program dan rencana aksi
nasional jangka pendek, menengah, dan
panjang pembangunan pertanian sehingga
dapat mewujudkan Indonesia yang Bermarta-
bat, Mandiri, Maju, Adil dan Makmur.
Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian mempunyai misi dalam melakukan
pengumpulan, pengolahan, penyajian dan
penyebaran data dan informasi sektor
pertanian didalamnya termasuk data tenaga
kerja. Berdasarkan hal tersebut, Pusat Data
dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun
WORKSHOP ANALISIS DAN PENATAAN DATA
TENAGA KERJA PERTANIAN 2012
Pembukaan Workshop Analisis dan Penataan Data
Tenaga Kerja Pertanian 2012 oleh Kapusdatin
H A L A M A N 2
Lanjutan Berita Workshop Analisis...
ekonomi.
c. Memaparkan kebijakan dan program
ketenagakerjaan sektor pertanian 2012-2014.
d. Melakukan tinjauan metode proyeksi tenaga kerja
bersama instansi terkait dalam rangka
mendapatkan penyempurnaan yang lebih baik.
Beberapa point notulen hasil diskusi selama
penyelenggaraan workshop antara lain :
1. Terbatasnya data pendukung untuk membuat
model proyeksi tenaga kerja sektor pertanian
khususnya untuk metode ekonometrika, sehingga
metode proyeksi belum bisa dilakukan melalui
pendekatan ekonometrika dan masih mengguna-
kan metode elastisitas. Metode elastisitas
memang merupakan salah satu metode yang
dianjurkan oleh Permen Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi dalam melakukan proyeksi
tenaga kerja.
2. Kedepan fokus penyusunan analisis lebih banyak
membahas kearah analisis kesempatan kerja
di sektor maupun subsektor dengan rencana aksi
yang menitikberatkan kepada 3 pilar yaitu pening-
katan kualits SDM, kelembagaan dan infrastruk-
tur.
3. Dalam rangka melaksanakan perwilayahan tenaga
kerja sektor pertanian bukan saja bicara kota dan
desa tetapi berbicara bagaimana kondisis ketena-
gakerjaan termasuk produktivitasnya di masing-
masing daerah. Sehingga ke depan perlu dilaku-
kan sosialisasi mulai dari penataan data, kelengka-
pan variabel, penyamaan format dan metode
analisisnya.
4. Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja
sektor pertanian, maka perlu ada langkah-langkah
transformasi program pembangunan pertanian
secara on farm bergeser ke bio industri atau agro
industri agar dapat meningkatkan nilai tambah
bagi petani. ( Laela)
seputar kebijakan dan program ketenagakerjaan
sektor pertanian oleh Dr. Suwandi (Biro Perencanaan
Sekjen Kementan)
untuk menambah
w a w a s a n .
Penyelengg araan
workshop tersebut
tanggal 4 Desember
2012 di Kanpus
Kementan Gd. PIA
Jln. Harsono RM No.
3 Jakarta, dengan
peserta dari unit
eselon I lingkup
K e m e n t e r i a n
Pertanian seperti Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen
Peternakan dan Kesehatan hewan, Biro Perencanaan,
Badan Ketahanan Pangan, Sekretariat
Badan Litbang, BPPSDMP, dan Pusat
Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
(PSEKP), Para Fungsional Perencana
serta Pusdatin. Acara dibuka oleh Kepala
Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian, Bapak Tassim Billah.
PenyePada Kesempatan tersebut
Kapusdatin menyampaikan arahannya
bahwa: betapa pentingnya data
ketenagakerjaan sektor pertanian
s e b a g a i b a h a n p e n y u s u n a n ,
perencanaan dan pengambilan kebijakan
di sektor pertanian Penyelenggaraan
workshop tersebut bertujuan antara
lain :
a. Memaparkan hasil kajian terhadap
metode proyeksi data tenaga kerja
pertanian yang digunakan selama ini.
b. Memaparkan hasil kajian keterkaitan
antara tenaga kerja dan pertumbuhan
“Pusdatin
mempunyai misi
dalam Melakukan
pengumpulan,
pengolahan,
penyajian dan
penyebaran
data dan
informasi sektor
pertanian
didalamnya
termasuk data
tenaga kerja”
Hasil Diskusi
Workshop Analisis dan Penataan Data Tenaga
Kerja Pertanian 2012
Pertanyaan Jawaban/Solusi
1. Hubungan Kinerja Pertumbuhan Ekonomi
dengan Tenaga Kerja Pertanian.
2. Apakah data tenaga kerja bisa dipisahkan
antara tenaga keja perkebunan rakyat,
negara dan swasta.
3. Karena produktivitas tenaga kerja
perkebunan rendah apakah kemudian dapat
difasilitasi dengan peningkatan anggaran
yang lebih besar?
1. Dari pertumbuhan ekonomi dapat dilihat share
atau kontribusi dari masing – masing sektoral.
2. Tidak dapat disajikan apakah tenaga kerja
perkebunan rakyat, negara atau swasta, karena
tenaga kerja perkebunan adalah keseluruhan.
3. Tidak ada kaitan antara besarnya anggaran
dengan produktivitas suatu subsektor. Namun
mengutamakan yang lebih penting jadi APBN
lebih menekankan kepada prioritas. Tanaman
pangan menjadi prioritas karena menyangkut
kebutuhan pangan pokok masyarakat Indonesia.
Hasil Diskusi
Lanjutan Berita Workshop Analisis...
Pertanyaan Jawaban/Solusi
4. Dalam menganalisis hubungan antara PDB
dengan Tenaga Kerja Pertanian sebaiknya
memperhatikan dekomposisi antara capital
dan labour.
5. Kami akan terus menyempurnakan metode
proyeksi, diharapkan ke depan secara bersama-
sama kita melakukan penyempurnaan-
penyempurnaan.
5. Belum terlihat ulasan tenaga kerja yang
dihubungkan dengan PDB dan kemiskinan
Penduduk.
5. Ada kegiatan yang akan memaparkan
kemiskinan, dan sudah dianalisis dengan
melakukan menempatkan masing - masing
provinsi pada kuadran tertentu sesuai keadaan
penduduk miskinnya.
HASIL ANALISA DATA TANAMAN PANGAN
MELALUI e-FORM Pelaksanaan pengiriman data melalui sistem
pelaporan berbasis web (e-Form Tanaman Pangan)
telah dilakukan oleh petugas kabupaten/kota di 5
(lima) kabupaten di provinsi Jawa Barat yaitu Cianjur,
Sumedang, Tasikmalaya, Indramayu dan Cirebon.
Pusat Data dan
Sistem Informasi
Pertanian melak-
sanakan kegiatan
ini agar pengiri-
man data dari
d a e r a h
( k a b u p a t e n )
ke pusat menjadi
lebih cepat.
Pengiriman data
melalui e-Form
Tanaman Pangan
yang dientri oleh
petugas kabupaten tersebut adalah data yang berasal
dari formulir SP yang mencakup luas tanaman padi,
luas tanaman palawija, luas penggunaan lahan, alat
mesin pertanian tanaman pangan dan penggunaaan
benih. Analisis data ini sebagai langkah untuk menge-
tahui data yang berasal dari kecamatan dan dientri
oleh dinas pertanian kabupaten. Bersamaan dengan
berjalannya e-Form TP, Pusdatin telah melakukan
kerjasama dengan BPS untuk menghadirkan data
bulanan sebagai bahan monitoring rapat pimpinan di
Kementerian Pertanian.
Sumber data e-Form Tanaman Pangan
(e-Form TP) merupakan data Sub Sektor Tanaman
Pangan yang dilaporkan oleh Mantri Tani dengan
wilayah pencacahan terkecil meliputi wilayah
kecamatan menggunakan Formulir SP-PADI dan
SP-PALAWIJA yang dilaporkan dan dikirim ke Dinas
Pertanian Tanaman Pangan kabupaten setiap tanggal
5 bulan berikutnya.
Data e-Form TP kemudian dientri di Dinas
Pertanian Tanaman Pangan kabupaten/kota meng-
gunakan program aplikasi yang dibangun oleh Pus-
datin yaitu Program Aplikasi e-Form Tanaman Pangan
(e-Form TP). Dinas Pertanian Tanaman Pangan kabu-
paten/kota diharuskan membuat rekap yaitu Rekap
Kabupaten Statistik Pertanian Tanaman Pangan atau
lebih dikenal RKSP untuk dikirim ke Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Provinsi.
Sementara data hasil percepatan SPTP
bersumber sama dengan e-Form Tanaman Pangan
namun pelaporan data sedikit berbeda yaitu pelapo-
ran data percepatan SPTP melalui jalur BPS yaitu
melalui prosedur KSK membuat copy laporan SPTP
untuk kemudian dikirimkan ke BPS kabupaten/kota
untuk dientri dan dikirimkan ke BPS Pusat (BPS-RI)
melalui BPS Provinsi. BPS Pusat melaporkan data
hasil pengumpulan data tersebut kepada Pusdatin
setiap tanggal 25 bulan berikutnya.
Data yang dianalisis melalui e-Form maupun
percepatan adalah data yang masuk pada bulan Janu-
ari sampai dengan Agustus subround I (Januari – April
2012) dan subround II (Mei – Agustus 2012). Periode
pengiriman data Statistik Pertanian (SP) tanaman
pangan yang dientri dan di-upload oleh petugas dari
5 (lima) kabupaten di provinsi Jawa Barat adalah
Petugas Dinas Pertanian Kabupaten
Mengentri e-Form Tanaman Pangan
H A L A M A N 3
H A L A M A N 4
SP Padi, SP Palawija Januari sampai dengan Agustus
2012, sementara SP Lahan data tahun 2011.
Metode analisis deskriptif dengan mengguna-
kan uji Non Parametrik Wilcoxon. Uji ini digunakan
untuk membandingkan respons antara
dua kelompok individu yang saling
berhubungan dengan skala kontinu.
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon terhadap
keragaan data luas tanam dan luas
panen komoditas tanaman pangan
khususnya komoditas strategis yaitu
padi, jagung dan kedelai untuk masing-
masing di lima kabupaten adalah seba-
gai berikut :
1. Data Luas Tanam Padi :
Kabupaten Cianjur, Cirebon dan
Indramayu menunjukkan tidak ada
perbedaan yang signifikan antara data
luas tanam Padi e-Form Tanaman
Pangan dengan Percepatan pada bulan
Januari sampai Agustus 2012
Kabupaten Tasikmalaya dan Sumedang
menunjukkan ada perbedaan yang signifikan
antara data luas tanam Padi e-Form Tanaman
Pangan dengan Percepatan pada bulan Januari
sampai Agustus 2012
2. Data Luas Panen Padi :
Kabupaten Cirebon dan Indramayu data luas
panen pada bulan Januari. sampai Agustus
2012 menunjukkan tidak ada perbedaan yang
signifikan antara e-Form Tanaman Pangan
dengan Percepatan
Kabupaten Cianjur data luas panen bulan
Januari, Mei, Juli dan Agustus 2012
menunjukkan tidak ada perbedaan yang
signifikan antara e-Form Tanaman Pangan
dengan Percepatan. Sementara, pada Bulan
Februari, Maret, April dan Juni 2012
menunjukkan ada perbedaan yang signifikan
antara e-Form Tanaman Pangan dengan
Percepatan
Kabupaten Tasikmalaya data luas panen
hampir seluruhnya menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan antara data luas
panen Padi e-Form Tanaman Pangan dengan
Percepatan kecuali pada Mei 2012.
Kabupaten Sumedang data luas panen hampir
seluruhnya menunjukkan ada perbedaan yang
signifikan antara data luas panen Padi e-Form
Tanaman Pangan dengan Percepatan kecuali
pada April 2012. ( Hanny)
Lanjutan Berita Hasil Analisa Data...
WORKSHOP HASIL SURVEI DATA
KESEJAHTERAAN PETANI 2012 tertentu ditinjau dari aspek pendapatan dan aspek
pengeluaran rumah tangga pertanian di perdesaan.
Survei yang dihasilkan melengkapi ketersediaan data
dan informasi ten-
tang kesejahteraan
petani.
Hasil survei
diworkshopkan un-
tuk mendapatkan
masukan-masukan
terhadap analisis-
nya serta diberikan
materi seputar indi-
kator kesejahteraan
petani oleh BPS (Ba-
dan Pusat Statistik)
untuk menambah wawasan. Penyelenggaraan
workshop tersebut tanggal 13 Desember 2012 di
Hotel Sahati Jakarta, dengan peserta dari unit eselon
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor
andalan dalam pembangunan perekonomian Indone-
sia karena peranannya sebagai penyedia utama
pendapatan dan penyerapan tenaga kerja. Dari sisi
pendapatan, pada tahun 2011 sektor pertanian dalam
arti sempit berkontribusi 10,96% atau setara
Rp. 814,07 trilyun terhadap pembentukan PDB Indo-
nesia (BPS). Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga
kerja pada tahun yang sama, sebesar 36,54 juta orang
atau sekitar 33% persen tenaga kerja terserap di sek-
tor pertanian dari total tenaga kerja Indonesia.
Indikator kesejahteraan petani yang sering
digunakan saat ini adalah NTP (Nilai Tukar Petani),
merupakan hasil publikasi BPS dalam periode bulanan
dan merupakan salah satu indikator kesejahteraan
petani secara makro. Sebagai unit penyedia data dan
informasi, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
melakukan survei data kesejahteraan petani secara
mikro dengan pendekatan tipe agroekosistem
“Pusdatin
melaksanakan
kegiatan e-form
agar pengiriman
data dari daerah
(kabupaten)
ke pusat menjadi
lebih cepat”
Pembukaan Workshop Hasil Survei Data
Kesejahteraan Petani 2012 oleh Kapusdatin
H A L A M A N 5
I lingkup Kementerian Pertanian seperti Ditjen
Tanaman Pangan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan
hewan, Biro Perencanaan, Badan Ketahanan Pangan,
Sekretariat Badan Litbang, BPPSDMP, dan Pusat
Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) serta
Pusdatin. Acara dibuka oleh Kepala Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian, Bapak Tassim Billah.
Dalam pengarahannya, Kapusdatin menya-
takan bahwa data dan informasi tentang tingkat
kesejahteraan petani diperlukan, hal ini karena salah
satu target utama pembangunan pertanian adalah
peningkatan kesejahteraan petani. Disamping itu
sinergisitas data dari unit eselon I yang terkompilasi
dan dapat diakses oleh semua unit lingkup kementan
perlu terus ditata. Hal terpenting terkait data yang
telah ada adalah harus adanya keterkaitan antar
data. Sebagai contoh, antara data jumlah Gapoktan
dan penyuluh, seharusnya bisa dikaitkan berapa jum-
lah Gapoktan yang dibina oleh penyuluh. Sesuai
dengan tupoksinya, Pusdatin berperan dalam
penyediaan data serta analisis deskriptif atau ulasan
dari data yang tersedia sementara analisis mendalam
sebaiknya dilakukan oleh PSEKP.
Beberapa hasil notulen dari diskusi selama
penyelenggaraan workshop hasil survei data kesejah-
teraan petani 2012 seperti berikut :
Pertanyaan
1. Sudah ada kegiatan Patanas di PSEKP sejak 1983,
kenapa tidak menggunakan data Patanas PSEKP
untuk dianalisis?
2. Proporsi pendapatan di sektor pertanian menu-
run, proporsi pendapatan non pertanian mening-
kat di beberapa desa. Bagaimana cara perhi-
tungannya, apakah dihitung khusus pendapatan
pertaniannya saja atau total dari pendapatan?
mengingat dalam satu rumah tangga ada sumber
pendapatan dari non pertanian
3. Apakah yang dimaksud produktivitas tenaga kerja
di slide tayangan merupakan tenaga kerja atau
angkatan kerja?
4. Dalam melakukan survei apakah dilihat juga
peranan penyuluh dalam meningkatkan kese-
jahteraan petani? Disarankan survei yang dilaku-
kan Pusdatin berkolaborasi dengan unit terkait
lingkup Kementan, misal Badan SDM. Hasil ana-
lisis gra fiknya untuk lebih mudah dibaca sebaik
nya menggunakan bar chat (sebagai saran).
5. Ada kontradiksi antara pemaparan dari Pusdatin
dan BPS. Hasil analisis survei dari Pusdatin pro-
duktivitas petani meningkat, sedangkan menurut
BPS menurun, bagaimana penjelasannya?
6. Saat ini PSEKP sedang menyusun 35 tahun PSEKP
Lanjutan Berita Workshop Hasil Survei...
yang didalamnya mencantumkan kegiatan salah
satunya adalah PATANAS yang memberikan infor-
masi secara series. Dinamika kegiatan Patanas
banyak dipengaruhi oleh anggaran. Apa justifikasi
pemilihan lokasi di 4 provinsi? Sepertinya kurang
banyak sampelnya, sehingga kondisinya cenderung
stagnan.
Tanggapan
1. Sampel survei Patanas adalah rumahtangga petani
(RTP), tahun 2008 Pusdatin bekerjasama dengan
PSEKP menkaji hasil survei Patanas yang dapat
dihadirkan secara series. Hasil kajian disimpulkan
bahwa hanya beberapa yang bisa diserieskan sele-
bihnya tidak bisa karena muatan survei dan lokasi
survei setiap tahunnya berbeda. Pada tahun 2006
terjadi perubahan sampel pada survei Patanas
PSEKP karena terjadi perubahan di
beberapa wilayah survei, misalnya
daerah Cileunyi Kab. Bandung terjadi
perubahan wilayah terkait peng-
gusuran pemukiman untuk jalan tol.
Survei Patanas pada dasarnya juga
hanya dapat melihat gambaran
secara mikro dengan pendekatan
ekosistem. Sementara gambaran
secara makro misalnya dapat dilihat
dengan NTP.
2. Perhitungan pendapatan dari suatu
rumah tangga dilihat secara total
baik pendapatan berasal dari
pertanian maupun non pertanian.
3. Dalam paparan, yang dimaksud den-
gan produktivitas adalah produktivi-
tas rumah tangga, bukan produktivi-
tas tenaga kerja.
4. Muatan mengenai peran penyuluh sudah ada
dalam kuesioner survei Pusdatin, yaitu masih ter-
batas tentang keanggotaan kelompok tani. Ruang
lingkup yang dianalisis oleh Pusdatin adalah terba-
tas pada sampel di lokasi survei, sehingga kami
menganalisis sesuai apa yang terjadi di lapangan.
Saran penyajian dengan bar chart diakomodir dan
diucapkan terima kasih.
5. Produktivitas hasil survei Pusdatin adalah
produktivitas anggota rumah tangga sampel
(mikro) pada tipe agroekosistem tertentu,
sementara BPS menyoroti secara makro.
Dari kegiatan survei data kesejahteraan petani
2012 diharapkan tersedia data tentang tingkat
kesejahteraan petani secara mikro dengan
pendekatan tipe agroekosistem tertentu. ( Novi)
“Tingkat
Kesejahteraan
Petani,
Tolak Ukur
Keberhasilan
Pembangunan
Pertanian”
H A L A M A N 6
EVALUASI KEGIATAN PUSAT DATA DAN SISTEM
INFORMASI PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2012 Rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan dan ang-
garan dihadiri oleh Kapusdatin, Kepala Bidang/Bagian
lingkup Pusdatin, Kepala Subbidang/bagian lingkup
Pusdatin, Koordinator Fungsional Pranata dan Sta-
tistisi serta PJT lingkup Pusdatin. (sesuai dengan surat
undangan).
Adapun hasil evaluasi kegiatan antara lain :
1. R e a l i s a s i
kegiatan Pusdatin
sampai dengan tang
gal 22 Desember
2012 se b e sa r
Rp. 41.541.203.747
atau 95,51 persen
dari total pagu
Rp. 43. 954.500.000
2. Masing-masing
bidang memaparkan
hasil kegiatannya.
Paparan Bidang PSI
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun di awal kegiatan, namum point penting antara
lain :
¤ Kegiatan di Subbidang jaringan komputer yang
telah dilaksanakan antara lain :
Pembenahan jaringan fiber pembenahan ja-
ringan fiber optic (FO) lingkup kantor pusat
pasar minggu (Pasca Panen dan KABI). Panel FO
ISP di pos keamanan sudah diperbaiki. Jaringan
LAN lingkup kantor pusat Ragunan telah
dikelompokkan dalam vLAN agar beban akes
jaringan merata. Pengguna atau user paling
besar ada di gedung C dan D;
Telah dilakukan perbaikan jaringan CCTV ter-
masuk penggantian DVR (Digital Video Re-
corder). DVR ini dapat menyimpan data rekam
CCTV selama 3 bulan kebelakang. Sementara
itu, unit CCTV yang terpasang saat ini terdapat
di: 4 koridor, di depan lift barang, ruang rapat
besar dan pos satpam, sehingga total CCTV
yang terpasang sebanyak 7 unit;
Untuk jaringan akses point, saat ini terdapat
180 titik jaringan WiFi, dimana 108 unit dianta-
ranya adalah pengadaan dari Pusdatin. Pada
tahun mendatang, akan dilakukan penamba-
han titik WiFi untuk Ruang Pola dan Audorium,
perlu ada koordinasi dengan subbag RT-
Pusdatin untuk pengadaannya, serta kerjasama
dgn biro Umum. Kontrol seluruh jaringan WiFi
tetap berada di Pusdatin;
Dalam rangka Jaringan Data Spasial Nasional
(JDSN), Pusdatin telah bekerjasama dengan
Bakorsurtanal untuk penyediaan infrastuktur
server dan storage pendukung JDSN. Saat ini
Pusdatin telah menerima perangkat tersebut
untuk ditempatkan di Data Center Pusdatin.
Perangkat tersebut meliputi : 6 server berjenis
blade, router, storage dan rack. Rencananya
perangkat tersebut akan dihibahkan pada
akhir TA. 2014. Proses instalasi masih dilaku-
kan hingga saat ini oleh tim principal dan Ba-
kosurtanal;
Dari kegiatan e-Audit BPK, saat ini telah dilaku-
kan instalasi Agen Konslidator pada server
Pusdatin, sehingga secara sistem Pusdatin te-
lah siap melakukan pengiriman laporan-
laporan yang dibutuhkan oleh BPK. Tindak
lanjut kegiatan ini adalah mengundang Eselon
I terkait untuk pelaporan-pelaporan yang dibu-
tuhkan oleh BPK;
Untuk pengadaan internet TA. 2013 telah dise-
lesaikan proses pengadaan koneksi internet
dengan total bandwith sebesar 100mbps.
Diharakan Minggu I Januari 2013 telah dilaku-
kan penandatanganan kontrak;
Sistem keamanan jaringan saat ini masih
belum optimal, dari sisi perangkat belum men-
cukupi untuk mengantisipasi peningkatan jum-
lah user dan ancaman (threat) yang ada.
Upaya untuk menanggulanginya sebagian ma-
sih ditangani secara manual. Peningkatan dari
sisi perangkat perlu dilakukan untuk mengu-
rangi ancaman tersebut sekaligus meningkat-
kan keamanan sistem jaringan;
Kendala paling krusial adalah pemadaman
listrik secara tiba-tiba dari pihak pengelola
gedung. Pemadaman tanpa pemberitahuan
atau secara tiba-tiba tersebut dapat mengaki-
batkan kerusakan fisik pada peralatan jaringan
yang ada. Perlu segera dilakukan koordinasi
dengan Biro Umum dengan dukungan di
Bagian Umum Pusdatin untuk pemasangan
genset Data Center (DC). UPS DC yang tersedia
saat ini hanya bisa menangani dalam waktu
setengah jam, setelah lewat dari waktu terse-
but maka seluruh perangkat pendukung ja-
ringan yang ada akan mati;
Evaluasi Kegiatan Pusdatin Tahun Anggaran
2012 oleh Kapusdatin
H A L A M A N 7
Saat ini untuk penanggulangan bencana alam
terkait DC, pusdatin telah memiliki unit DRC
(Disaster Recovery Center/Pusat Layanan
Pemulihan Sistem jika terjadi Bencana). DRC
yang dimiliki pusdatin saat ini ada di Badan
Litbang yang berjarak sekitar 6 km dari Kanpus
Ragunan. Standard penempatan DRC adalah
>= 40km, sehingga perlu dilakukan survey
kembali untuk penempatannya;
Untuk beberapa tahun kedepan, layanan-
layanan yang bersifat Teknologi Informasi
harus sudah tersertifikasi dan terdaftar sesuai
standard dari Kominfo;
Dari kegiatan video conference masih terus
dilakukan pemantauan koneksi dengan tim
UKP4. Pemantauan ini diperlukan untuk
memastikan kesiapan alat tersebut jika
sewaktu-waktu diperlukan untuk konferensi
video antara Mentan (dan jajarannya) dengan
Presiden/Wakil Presiden.
¤ Kegiatan di Subbidang Aplikasi sistem yang telah
dilaksanakan antara lain :
Telah dilakukan ujicoba SIMPEG dengan per-
baikan data secara online yang saat ini dilak-
sanakan oleh bagian kepegawaian eselon I.
Tahun 2013 program SIMPEG versi web untuk
menghindari duplikasi data
Program Simonev saat ini masih men-
sosialisasikan programnya, dari Bappenas
sendiri masih menyempurnakan modul-modul
untuk level eselon I. Pusdatin akan menawar-
kan program Simonas pada satker lingkup per-
tanian
Kegiatan e-form subsektor akan terus dilanjut-
kan, khususnya e-form hortikultura dan
e-form peternakan, sedangkan untuk e-form
tanaman pangan masih dalam perbaikan.
e-form perkebunan dilaksanakan oleh Ditjen
Perkebunan
Program lain yang dihasilkan adalah e-office.
Dalam e-office terdapat modul seperti
e-agenda, e-undangan yang dapat diperguna-
kan untuk menunjang kegiatan. Untuk itu
perlu dibuat leaflet tentang produk-produk
yang telah dihasilkan.
Beberapa aplikasi yang telah di selesaikan di-
luar anggaran Pusdatin antara lain B2BN (3
org), biro KP aplikasi TGR, PNBP (biro OK), BD
ekssim (Bidang Non Komoditas), e-proposal
(biroren), perkebunan (cacao), PUAP (aplikasi
bukan di pusdatin lagi, keterlibatan kita hanya
tempat penyimpanan saja
Lanjutan Berita Evaluasi Kegiatan Pusdatin...
¤ Kegiatan di Subbidang Multimedia
Tim pengelola Website Kementerian Pertanian
lebih digiatkan kembali untuk update datanya
melalui rapat pokja
Kegiatan LPSE menjadi peranan penting dalam
kegiatan pengadaan
Kegiatan lainnya seperti UPIP, SMS center dan
forkon dilaksanakan sesuai dengan jadwal
Paparan Bidang Data Komoditas
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun di awal kegiatan, namum point penting antara
lain :
1. Akan dilaku-
kan rapat
k o o r d i n a s i
t e r k a i t
d e n g a n
k e g i a t a n
U p a y a
p e r c e p a t a n
p e n y e d i a a n
data dan kua-
litas data tana
man pangan
berkesinam -
bungan pada skala nasional.
Paparan Bidang Data Non Komoditas
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun di awal kegiatan, namum point penting antara
lain:
1. Data – data yang dihasilkan telah dimanfaatkan
oleh pengguna yang membutuhkan data non
komoditas antara lain Kedutaan Thailand
2. Salah satu Kegiatan Pelatihan ditargetkan
Paparan Bagian Umum
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun di awal kegiatan, namum point penting antara
lain :
1. Peningkatan layanan, baik di internal Pusdatin
seperti kelengkapan sarana dan prasaran perkan-
toran, kenyamanan dan kebersihan kantor untuk
menunjang dalam melakukan tugas sehari-hari
maupun ekternal
Tanggapan dari bidang-bidang :
1. Perlu penambahan fasilitas wifi terutama di audi-
torium
2. Mensosialisasikan meng-upload data ke web untuk
database data-data yang dihasilkan
3. Perlu dibuat e-arsip terkait dengan dokumen-
Evaluasi Kegiatan Pusdatin Tahun Anggaran
2012
H A L A M A N 8
Lanjutan Berita Evaluasi Kegiatan Pusdatin...
6. Kegiatan Upaya percepatan dialokasikan sebagian
untuk data hortikultura, segera mengundang BPS
untuk merancang kegiatan percepatan data horti-
kultura dan diupayakan tahun 2014 mengusulkan
ke Bappenas alokasi anggaran kegiatan percepatan
dilaksanakan oleh BPS.
7. Kegiatan langganan internet pergantian vendor
tidak boleh mengganggu akses internet.
8. Kegiatan AFSIS tahun depan, Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian ditunjuk sebagai salah
satu narasumber. Untuk itu perlu disiapkan data-
data yang dibutuhkan.
9. Analisis data alsin memang perlu. Dialog beliau
(Wamen) kekurangan traktor, dianalisa untuk
menghitung kebutuhan traktor.
10. Bidang teknis diharapkan dapat menganalisa dan
membandingkan data pertanian dengan negara
lain misalnya beras di thailand.
11. Mulai tahun depan hanya 1 ULP didukung oleh
LPSE. Tim pengadaan buka e-katalog untuk meli-
hat harga yang sudah ditetapkan.
Agenda kegiatan yang harus dilaksanakan:
1. Segera menyiapkan sarana dan prasarana terkait
kehadiran pegawai sehubungan dengan absensi yg
ketat, dibantu oleh tim dari subbidang aplikasi
sistem.
2. Rapat koordinasi mengenai Perpustakaan.
3. Evaluasi report kegiatan Percepatan mengundang
BPS dan Eselon I terkait. ( Echi)
dokumen yang diarsipkan
4. Berkoordinasi dengan bidang PSI dalam mempu-
blikasikan hasil kegiatan dalam bentuk CD juga
disimpan dalam database
5. Diperlukan kembali e-form Tanaman
pangan untuk membuat RKSP
(merupakan usulan dari daerah), perlu
koordinasi dan komitmen dari Ditjen
Tanaman Pangan
6. Tahun-tahun mendatang dalam la-
poran buletin disertai dengan analisis
data.
Tanggapan Kepala Pusat Data dan Sis-
tem informasi Pertanian :
1. Laporan kegiatan/data yang telah
dihasilkan publikasi dalam bentuk
e-book. Untuk penyusunannya berkoor-
dinasi dengan bidang PSI.
2. Data yang ada dalam database
diharapkan sampai level kabupaten.
3. Terkait dengan TA 2013, Segera
disusun rencana kegiatan TA 2013,
menyusun struktur pengelola dan pelak-
sanaan anggaran.
4. Untuk laporan yang dikirim ke unit terkait dila-
porkan tentang layanan Pusdatin.
5. Mendata user penggunaan aplikasi sistem
sehingga dapat diketahui jumlah pengguna dan
dapat dianalisa pemanfaatan aplikasi tersebut.
“Evaluasi
Kegiatan
Pusat
Data
dan
Sistem
Informasi
Pertanian
Tahun
Anggaran
2012”
KOORDINASI AWAL KEGIATAN PUSAT DATA DAN
SISTEM INFORMASI PERTANIAN TA. 2013 Pusdatin telah melaksanakan Rapat Koordinasi
Awal Pelaksanaan Kegiatan TA. 2013 pada tanggal 10
s/d 11 Januari 2013 bertempat di Hotel Permata
Bogor. Rapat dihadiri oleh Kapusdatin selaku pimpi-
nan rapat, Kabag Umum selaku PPK Pusdatin, Para
Kepala Bidang selaku PJU, PJK, PJT dan Koordinator
Fungsional lingkup Pusdatin. Rapat dibuka oleh Bapak
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
selaku pimpinan rapat pada pukul 10.00 WIB.
Adapun susunan acara rapat Koordinasi
Pusdatin TA. 2013 adalah sebagai berikut :
1. Pengarahan dan Pembukaan oleh Kapusdatin
2. Presentasi PPK Pusdatin
3. Presentasi dan diskusi oleh Bidang PSI
4. Presentasi dan diskusi oleh Bidang Data Komodi-
tas
5. Presentasi dan diskusi oleh Bidang Data Non
Komoditas
6. Presentasi dan diskusi oleh Bagian Umum
7. Penutupan
Isi pengarahan dari Kepala Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian (Ir. M. Tassim Billah, MSc.)
1. Pusdatin sebagai Tim yang mempunyai visi, misi,
tujuan dan sasaran yang jelas sehingga kita harus
solid untuk mencapai gol yang sudah kita tentu-
kan.
2. Pada awal kegiatan ini Bidang/Bagian supaya
mempresentasikan kegiatan TA. 2013 dan menje-
laskan kegiatan sedetil-detilnya baik permasalahan
H A L A M A N 9
Lanjutan Berita Koordinasi Awal Kegiatan...
administrasi maupun dari segi teknis sampai
dengan output dan didiskusikan antar Bidang/
Bagian yang sifatnya membangun.
2. Dengan adanya Tunjangan Kinerja maka perlu
pemanfaatan waktu dengan disiplin, masing-
masing staf diberi tugas sehari-hari sesuai dengan
tunjangan kinerja yang diterima, sesuai dengan
budaya kerja.
3. Dengan adanya sistem penganggaran yang baru
maka Renstra Pusdatin supaya segera dijadwalkan
untuk di review untuk memudahkan perencanaan
anggaran sesuai dengan Renstra Kementan/RKP,
karena Renstra merupakan GBHN kita untuk
perencanaan anggaran.
4. Arahan Menteri SMS Center supaya dicarikan
nomor yang mudah dan pendek 4 digit segera
dianggarkan karena sangat urgent.
5. LPSE harus benar-benar melaksanakan
e-procurement jangan hanya pengumuman, perlu
surat edaran untuk sosialisasi bagi Satker yang
belum menggunakan e-procurement.
6. Audit Lahan terdapat kejanggalan mengenai
pengukuran IP oleh PSP, untuk itu Subbag Sarana
supaya dicari cara yang lebih baik untuk mengu-
kur IP agar lebih akurat untuk analisis untuk itu
supaya dikoordinasikan dengan PSP.
7. Upaya percepatan sistem monitoring absensi
kalau sudah bagus akan kita undang Bp Karoren
dan Sek Inspektorat.
Poin-poin penting yang diambil dari hasil rapat
koordinasi awal kegiatan tahun 2013 adalah:
1. Catatan anggaran 2012 masih ada kegiatan/
anggaran yang sudah dicairkan tapi harus dikem-
balikan ke kas negara pada kegiatan Upaya
Percepatan Data Tanaman Pangan Berkesinam-
bungan Pada Skala Nasional, Klarifikasi dari Pak
Budi, honor pengembalian dari honor dan
perjalanan dari Kabupaten Ke Kecamatan, SPJ
terlambat yang tidak bisa dibayarkan.
2. Untuk kegiatan konsinyasi sudah tidak ada
pertanggungjawaban dengan tanggal berlaku
surut.
3. PUM dan PJT mhn selalu cross check supaya tidak
terjadi overlap dalam pertanggungjawaban
keuangan.
4. Struktur organisasi pelaksanaan anggaran sudah
dibuatkan SKnya sbb: KPA Kapusdatin, PPK Kabag
Umum, Penanda Tangan SPM Kasubbag Renkeu,
PJU dijabat oleh Kabag/Bid, PJK dijabat oleh Ka-
subbag/Kasubbid, PJT. Bendahara Pengeluaran
Ibu Yuhri Isweni, Bendahara Penerimaan Iswa-
hyuni, PUM RT Haris Faisal, Renkeu Hadi Watana,
Komoditas Siti Supartinah, Non Komoditas Heru-
wati, PSI Suwarni. sedangkan Pokja pengadaan
menyusul.
5. SOP yang sudah disahkan supaya digunakan dan
ditepati oleh masing - masing Bidang/Bagian.
6. Renstra Pusdatin supaya segera dijadwalkan un-
tuk direview untuk memudahkan perencanaan
anggaran sesuai dengan RKP.
7. Supaya disusun siklus keuangan dalam bentuk
flowchart sesuai
dengan SOP
untuk memu-
dahkan pelak-
s a n a a n
kegiatan.
8. Masalah ke-
pegawaian su-
paya dirunut
siklus SOP nya,
sehingga baik
peg yang mau
pensiun mau-
pun yang mau naik pangkat bisa terdeteksi dari
awal.
9. Prakom dan Statistisi harus diberi tugas binaan
kita itu tersebar diseluruh Indonesia untuk itu
perlu diberi tahu job diskripsi untuk PAK.
10. Pada Sub kegiatan Pembinaan pegawai anggaran
bisa digunakan untuk pembinaan bagi pegawai
(training penulisan newsletter, training dibidang
komputer) baik untuk pegawai struktural mau-
pun fungsional, prosedur yang dilakukan adalah
Bidang mengajukan usulan pegawai yang akan
dilatih maupun yang ingin melanjutkan sekolah
formal dengan anggaran dari luar dengan catatan
syarat terpenuhi dan mengajukan usulan melalui
Bagian Umum.
Pengarahan dan Pembukaan oleh Kapusdatin
Pada Acara Koordinasi Awal Kegiatan Pusdatin
TA. 2013
Presentasi Kepala Bagian Umum Pada Acara
Koordinasi Awal Kegiatan Pusdatin TA. 2013
usulan pelatihan/sekolah, permintaan layanan
peminjaman barang, layanan tayangan antar
pejabat struktural dengan memo/surat tidak
langsung ke penanggungjawab teknis.
22. Agar djadwalkan pada hari jum,at untuk bersih-
bersih ruangan barang yang ada di Bid/Bag,
untuk itu almari supaya didesain sesuai dengan
kebutuhan barang yang akan disimpan untuk
memudahkan identifikasi barang yang akan dis-
impan terutama untuk buku-buku yang masih
dipakai sedangkan untuk buku-buku/output yang
sudah kadaluarsa dan masih diperlukan supaya
dikirim ke Gedung arsip.
23. Perpustakaan supaya dikelola dengan baik untuk
publikasi hasil kegiatan Pusdatin dan Instansi
terkait untuk itu petugas perpustakaan harus
diupgrade supaya menarik, stop opname supaya
dilakukan 6 bulan sekali dengan membuat peren-
canaan usulan untuk pembelian buku baru yang
diminati, membuat rekapitulasi jumlah pengun-
jung, menyediakan buku tamu, untuk itu dijad-
walkan rapat khusus dengan Bid/Bag dengan
mengundang narasumber dari Pustaka Bogor
utnuk pengembangan Perpustakaan.
24. Katalog dan Banner dibuat oleh Bagian umum,
untuk katalog segera di cetak dan launching un-
tuk menggambarkan output kita pada saat
PENAS, untuk anggaran perjalanan akan dikoor-
dinasi oleh Bagian Umum.
25. Untuk pemenang lomba web akan diusahakan
untuk diberi laptop sesuai kesepakatan dan ara-
han Kapusdatin.
26. Segera dijadwalkan rapat intern Kegiatan Forum
komunikasi Statistik untuk mengakomodir usulan
dari Bidang-bidang sebelum rapat dengan eselon
I terkait : Usulan Bidang Statistik Forum komuni-
kasi Statistik kalau bisa diadakan bulan Pebruari
dengan materi mengenai Upaya Percepatan Data
Tanaman Pangan Secara Berkesinam-bungan
Lanjutan Berita Koordinasi Awal Kegiatan...
11. Masalah aset segera dilaksanakan rapat men-
gundang narasumber dari Kemenkeu untuk
menjelaskan mengenai pencatatan aset hasil TI
baik pembelian maupun penghapusan dalam
SABMN, terutama untuk software buatan sendiri
akan diadakan rapat khusus untuk pokja
pengadaan.
12. Pada Tahun 2013 anggaran Perawatan Gedung
di Pusdatin ditiadakan karena kewenangan Biro
Umum untuk penganggaran, Tahun 2013 Jenset
Pusdatin sudah dianggarkan di Biro Umum.
13. Untuk harga barang supaya disurvey betul
jangan hanya kuantitasnya yang banyak, untuk
pengadaan spesifikasi dan harga supaya dido-
kumentasi teru-
tama barang elek-
tronik.
14. Anggaran Hi-
bah aset (motor,
komputer, ubinan)
ditargetkan 28 pro-
pinsi untuk 2013
jika tidak mencu-
kupi, dimohon
kepada Bidang-
bidang yang ada
kegiatan perjalanan
ke daerah untuk membawa berkas Hibah aset.
15. Hibah aset di daerah ada belanja modal dan ada
belanja konsultan untuk pencatatan ke SABMN
prosedurnya sama.
16. Bagian Umum agar berkoordinasi dengan Bidang
PSI membuat matrik untuk identifikasi pe-
megang fasilitas Negara berupa sarana IT Kom-
puter, Ipad, notebook, desktop, laptop fasilitas
sesuai prioritas supaya direncanakan dan dicatat
pegawai yang belum mendapat fasilitas.
17. Pengadaan Sarana IT supaya direncanakan 5
tahunan untuk pemutakhiran peralatan baik
komputer, Lcd, printer maupun camera.
18. Di ruang Kapusdatin segera dipasang infocus
permanen, untuk memudahkan tayangan jika
ada tamu dan diadakan kardek dengan spesifi-
kasi khusus.
19. Perawatan kendaraan akan ditata sesuai dengan
SBU/kesepakatan, untuk keperluan perawatan
toilet (kran kamar mandi, pewangi, keset dll)
akan ditindak lanjuti.
20. Kebutuhan perlengkapan kantor berupa kardek,
almari akan diadakan sesuai dengan spesifikasi
permintaan/kebutuhan Bid/Bag.
21. Permintaan pengadaan perlengkapan kantor,
Peserta Acara Koordinasi Awal Kegiatan
Pusdatin TA. 2013
Peserta Acara Koordinasi Awal Kegiatan
Pusdatin TA. 2013
H A L A M A N 1 0
H A L A M A N 1 1
Lanjutan Berita Koordinasi Awal Kegiatan...
Pada Skala Nasional, Kepastian Percepatan Alir
Data Hortikultura. Usulan berdasarkan diskusi
dengan eselon I sebelum ASEM Hortikultura,
Updating lahan salah satu materi, mengefek-
tifkan e-form subsektor
27. Untuk peserta forum mengundang Sesdit dan
bagian pengelola data 2 orang, Untuk tempat
pelaksanaan di sekitar Jakarta/Serpong.
28. Usulan Bidang Pengembangan Sistem Informasi
terkait forum komunikasi kalau bisa mengun-
dang pemenang lomba web sebagai narasum-
ber, kalau bisa awal pebruari diadakan Forum
karena saat yang tepat untuk daerah merenca-
nakan anggaran untuk TI karena daerah kesuli-
tan dalam perencanaan kegiatan TI nya.
29. Revisi yang sifatnya hanya kata-kata bisa diaju-
kan tidak ada masalah, sedangkan revisi yang
merubah akun tunggu rambu2 dari DJA.
30. Dijadwalkan untuk review Renstra dan penyusu-
nan Renstra 2014-2019, perencanaan 2014 su-
paya lebih bagus sesuai renstra, akun-akun su-
paya dipelajari dan disampaikan tertulis karena
mempengaruhi perencanaan kedepan. Proses
perencanaan agar dicatat lebih terinci dari RKP,
Renja,RKT sampai ke RKAKL. Kegiatan pelak-
sanaan penyusunan TOR, RKAKL, supaya format
dikomunikasikan sesuai rambu-rambu dari DJA ,
SOP supaya disosialisasikan dibuat matrik/
jadwal penyusunan RKAKL dari penyusunan
sampai dengan pembahasan.
31. Untuk menyamakan persepsi istilah dan waktu
pelaksanaan untuk Bimbingan Teknis pelatihan/
workshop/advokasi/refreshing/seminar dalam
penyusunan anggaran akan dibicarakan ke-
mudian.
32. Volume pengadaan barang berupa LCD/Papan
Display/Komputer sebaiknya paket karena plus
pemasangan.
33. Kegiatan Utama satu tahun kalau bisa sudah ter-
catat dalam kalender kapan dilaksanakan
34. e-Form masih ada harapan untuk dikembangkan
untuk itu perlu dukungan dari Eselon I, meskipun
operator dari Eselon I, dan Pusdatin menganalisis
datanya.
35. Kegiatan updating data di database Bidang Sta-
tistik didukungakan Sarana Prasaran Infrastruktur
sudah memiliki 70 tera data dan akan ditambah
60 tera data untuk schedule bersama bidang
Statistik, subbag jaringan dan untuk database
akan didukung subbag ASI untuk penataan pub-
likasi di website.
36. Untuk dipikirkan mengenai analisis produksi dari
data hasil penggilingan
37. Amis di tingkat global dan Amis ditingkat regio-
nal membutuh kan data stock untuk itu supaya
ditindak lanjuti oleh Bid Non Komoditas.
38. Dengan berbasis peta silahkan data lahan diuji
coba dan untuk panduan metode pengukuran
luas baku sawah dengan GPS supaya diso
sialisasikan. Untuk penguku-ran luas baku perke-
bunan supaya manualnya disosialisasi kan. Minta
r e k om e n d a s i
BPS untuk pen-
gumpulan data
Gapoktan kalau
bias beker-
jasama dengan
SDM.
39. Hasil outlook
termasuk yang
kita edarkan
dan sosialisasi-
kan pada waktu
rapim.
40. Hasil forecase dengan realisasi harga supaya
dianalisis kebenarannya jika prediksi mendekati
kebenaran maka modelnya sudah benar.
41. PDB sudah jadi e-Book untuk data komoditas
supaya dibuat e-book untuk hasil kegiatan
42. Banyak permintaan pengembangan berbagai
Aplikasi sistem tetapi karena keterbatasan SDM
maka tidak semua pekerjaan bisa direspon cepat,
untuk saat ini kita hanya akan mengakomodir
permintaan urgent.
43. Untuk BDSP Hortikultura karena akan di
launching maka menjadi prioritas utama.
44. Untuk e-Form TP karena tidak ada respon dari
pimpinan meskipun permintaan dari daerah ban-
yak tidak bisa diakomodir.
Peserta Acara Koordinasi Awal Kegiatan
Pusdatin TA. 2013
Peserta Acara Koordinasi Awal Kegiatan
Pusdatin TA. 2013
Lanjutan Berita Koordinasi Awal Kegiatan...
45. Untuk road map IT besar sudah ada tapi untuk
road detil akan dianggarkan di 2013
46. Untuk Banner akan digilir penempatannya untuk
itu papan display akan lebih difungsikan
47. Aplikasi yang sudah banyak dikembangkan oleh
bidang PSI akan disosialisasikan tiap minggu
akan diadakan kelas tiap senin/selasa/rabu.
48. Pengembangan Database perlu dipikirkan kebu-
tuhan SDM, kita bisa menarik SDM fungsional di
luar sesuai dengan prosedur yang berlaku di
Kementan.
49. Perlu identifikasi Sistem yang bisa terintergrasi
karena masing-masing data masih terpencar di
Eselon-Eselon I apakah bisa kebijakan terinte-
grasi. ( Herlina)
Pengelolaan APBN ke depan diperkirakan akan
semakin berat ditengah situasi sosial, ekonomi, dan
politik yang sangat dinamis dan fluktuatif. Oleh
karena itu, mengadopsi taksonomal bloom diatas,
maka sistem evaluasi yang handal diharapkan men-
jadi faktor penting yang dapat membantu pengambil
kebijakan dalam menciptakan keputusan yang tepat
bagi kesejahteraan rakyat. Dengan berorientasi input
dan outcome, maka apa yang kita keluarkan selesai
anggarannya bersih secara administratif tetapi
output dan outcome-nya, atau dampak dari itu belum
kita ukur. Dinamika perkembangan ekonomi dan
social, baik nasional, regional, maupun global, ditam-
bah adanya tuntunan, transparansi, akuntabilitas,
dan politik, telah membuat para penyusun dan
pengambil kebijakan dibidang anggaran negara tidak
cukup di-supply informasi as usual yang berfokus
pada tingkat penyerapan anggaran.
Sebagai langkah awal menuju sistem monev
berorientasi outcome, pada tanggal 28 Desember
2011, Menteri Keuangan menerbitkan PMK No. 249/
PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi atas
Pelaksanaan RKA-KL Berdasarkan PMK tersebut, para
penanggung jawab program diwajibkan melakukan
evaluasi tahunan atas program yang menjadi tang-
gung jawabnya. Fungsi evaluasi yang diatur dalam
PMK 249 yaitu akuntabilitas dan peningkatan kuali-
tas. Akuntabilitas bertujuan untuk membuktikan dan
mempertanggungjawabkan kepada masyarakat atas
penggunaan anggaran yang dikelola kementerian/
lembaga bersangkutan. Peningkatan kualitas bertu-
juan untuk mempelajari faktor yang menjadi pendu-
kung atau kendala atas pelaksanaan RKA-K/L sebe-
lumnya bagi upaya peningkatan kinerja ditahun-
tahun berikutnya.
Aplikasi PMK 249 (e-monev) sebagai alat
pengendalian anggaran untuk memantau realisasi
keuangan dan kinerja satker. Aplikasi sistem
monitoring dan evaluasi (simonev) Kementan yaitu
aplikasi yang digunakan oleh semua satker lingkup
Kementerian Pertanian yang berfungsi untuk melaku-
kan monitoring realisasi anggaran satker dan menge-
valuasi kinerja pelaksanaan kegiatan satker. Aplikasi
sistem monitoring dan evaluasi (simonev) mengga-
bungkan antara rencana kegiatan anggaran dan
realisasi anggaran. Dengan konsep yang sama antara
PMK 249 dan Simonev Kementan, Biro Perencanaan
dan Pusdatin selaku tim teknis pengembangan
aplikasi Simonev Kementan melakukan koordinasi
dengan Ditjen Anggaran Kemenkeu dengan tujuan
mempermudah semua satker lingkup Kementan
untuk mengoperasionalkan aplikasi PMK 249 melalui
aplikasi Simonev Kementan. Pada tanggal 07 Februari
2013 di ruang rapat EKP Gedung Sutikno Slamet lantai
3 Kemenkeu, Biro perencanaan dan Pusdatin melaku-
kan koordinasi secara teknis dengan Kepala Bidang
Bagian Pemantauan dan Evaluasi Ditjen Anggaran
membahas aplikasi PMK 249 yang akan diintegrasikan
dengan aplikasi SIMONEV Kementan. Hasil yang
diperoleh dari koordinasi adalah memanfaatkan data
dari aplikasi PMK 249 (e-monev) yaitu data realisasi
keuangan dan realisasi fisik yang akan ditransfer ke
aplikasi Simonev Kementan sehingga mempermudah
pimpinan satker untuk memantau kinerja setiap sat-
ker. ( Dita)
SIMONEV KEMENTERIAN PERTANIAN
INTEGRASI DENGAN PMK 249
H A L A M A N 1 2